LAPORAN PENDAHULUAN

48
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN HIPERTENSI A . Konsep Dasar 1. Keperawatan Kesehatan Keluarga a. Defenisi keluarga 1) Menurut Depkes. RI. 1988 Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ke tergantungan. Menurut S .G. Bailon dan Aracelis Maglaya 1989 Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yangtergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan, atau pengangkatan dan mereka hidup bersama dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Nasrul Effendi ,1998 : 33). Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah : 1.1. Unit terkecil dari masyarakat. 1.2. Terdiri atas dua orang atau lebih. 1.3. Adanya ikatan perkawianan dan pertalian darah. 1.4. Hidup dalam satu rumah tangga.

description

PENDAHULUAN ASKEP

Transcript of LAPORAN PENDAHULUAN

Page 1: LAPORAN PENDAHULUAN

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN HIPERTENSI

A .  Konsep   Dasar

1.  Keperawatan  Kesehatan  Keluarga

a.    Defenisi  keluarga

1)  Menurut  Depkes. RI. 1988

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas  kepala keluarga

dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap

dalam keadaan saling ke tergantungan.

Menurut  S .G. Bailon  dan  Aracelis Maglaya 1989 

Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yangtergabung karena hubungan

darah, hubungan perkawinan, atau pengangkatan dan mereka hidup bersama dalam satu

rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing

menciptakan serta mempertahankan  kebudayaan (Nasrul Effendi ,1998 : 33).

Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah  :

1.1.  Unit terkecil dari masyarakat.

1.2.   Terdiri atas dua orang atau lebih.

1.3.  Adanya ikatan perkawianan dan pertalian darah.

1.4.  Hidup dalam satu rumah tangga.

1.5.  Dibawah asuhan seorang kepala keluarga.

1.6.  Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga

1.7.  Setiap anggota keluarga mempunyai perannya masing-masing.

1.8.  Menciptakan dan mempertahankan kebudayaan

  2) Keperawaatan  kesehatan keluarga

      Menurut  S.G. Bailon dan Aracelis Maglaya 1978 

                      Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat

yang ditujukan atau dipusatkan  pada  keluarga  sebagai unit atau kesatuan yang dirawat

Page 2: LAPORAN PENDAHULUAN

dengan sehat sebagai tujuan  melalui perawatan  sebagai  sarana  penyalur (Nasrul

Effendi,1998:39)

b.    Tipe keluarga

     Terdiri  dari  :

1)    Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak-anak.

2)    Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara,

misalnya nenek, kakek, keponakandan sebagainya .

3)    Keluarga berantai (serial family) ialah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang

menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.

4)  Keluarga duda/janda (single family) adalah keluarga yang terjadi karena perceraian

atau kematian.

5)  Keluarga berkomposisi (composite) adalah keluarga yang perkawinanya berpoligami

dan hidup secara bersama–sama.

6)  Keluarga kabitas (cahabitasia) adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi

membentuk suatu keluarga . 

c.    Keluarga sebagai unit keperawatan

Alasan keluarga sebagai unit pelayanan (R.B freedman, 1981) adalah   sebagai berikut :

1)    Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut

kehidupan masyarakat .

2)    Keluarga sebagai suatu dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau

memperbaiki masalah – masalah dalam kelompoknya

3)    Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan apabila salah satu

angota keluarganya mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota

keluarga yang lain.

4)    Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu ( pasien ) keluarga

tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan anggota

keluarganya yang menderita hipertensi.

5)    Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah dalam upaya kesehatan bagi

anggota keluarga yang menderita sakit hipertensi.  

d.    Factor yang mempengaruhi sehat - sakit

Faktor yang mempengaruhi status kesehatan individu dan keluarga menurut H. L Bloom

yaitu

Page 3: LAPORAN PENDAHULUAN

1)    Faktor lingkungan

 Faktor lingkungan yang dapat mencegah terjadinya penyakit hipertensi adalah dengan

cara menghindari adanya stres

2)    Faktor social budaya

a). Factor social budaya yang dapat mempengaruhi penyakit hipertensi adalah :

(1)  Kebiasaan merokok

(2)  Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam

(3)  Pola diet tidak teratur

(4)                          Bila sakit tidak segera berobat     

b) Status social budaya yang dapat meningkatkan stasus kesehatan pada kasus hipertensi

adalah :

(1)  Menghindari kebiasaan merokok.

(2)  Mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung garam .

(3)  Menjaga berat badan dan olah raga yang terratur

(4)  Melakukan konril yang teratur 

 3) Pelayanan kesehatan

 Pelayanan kesehatan sangat diperlukan untuk menurunkan angka kesakitan dan

kematian akibat hipertensi

4) Faktor keturunan

Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang bersifat genetic

e.    Tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan 

Menurut Freedman (1981) keluarga mempunyai lima (5) tugas     memelihara

kesehatan keluarga khususnya keluarga yang anggotanya menderita penyakit hipertensi

yaitu :

1)    Mengenal gangguan dan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga  tentang

gejala hipertensi

2)    Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap angota keluarga

yang menderita penyakit hpertensi

3)    Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang menderita hipertensi

4)    Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan

kepada anggota keluarganya

Page 4: LAPORAN PENDAHULUAN

5)    Mempertahankan hubungan timbal balik dengan fasilitas kesehatan yang dapat

mengatasi penyakit hipertensi.

f.     Peran perawat dalam memberi asuhan keperawatan pada keluarga yang menderita

penyakit hipertensi.   

Dalam proses membantu keluarga yang menderita penyakit hipertensi maka peran

perawat diperlukan sebagai berikut :

1)    Pengenal  tentang gejala hipertensi

      Perawat membatu keluarga untuk mengenal tentang gejala penyakit hipertensi .

2)    Pemberi perawatan pada anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi . Dalam

memberikan perawatan pada anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi,

perawat memberikan kesempatan kepada keluarga untuk mengembangkan kemampuam

mereka dalam melaksanakan perawatan dan memberikan demonstrasi kepada keluarga

bagaimana merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.

3)    Koordinator pelayanan kesehatan kepada keluarga yang menderita penyakit hipertensi .

Perawat melakukan hubungan yang terus menerus dengan kelurga yang menderita

penyakit hipertensi, sehingga dapat menilai, mengetahui masalah dan kebutuhan

keluarga serta mencari cara penyelesaian masalah penyakit yang sedang dihadapi

4)      Fasilitator

Menjadikan pelayanan kesehatan dengan mudah untuk mengenal masalah pada keluarga

yang menderita penyakit hipertensi dan mencari alternatif pemecahanya .

5)    Pendidik kesehatan

Perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku

tidak sehat menjadi sehat dalam mencegah penyakit hipertensi

6)                                Penyuluh dan konsultasi

Perawat berperan sebagai petunjuk dalam asuhan keperawatan dasar terhadap keluarga

yang anggotanya mederita penyakit hipertensi.

2.    Hipertensi

a.  Pengertian  

Page 5: LAPORAN PENDAHULUAN

Hypertensi adalah meningkatnya tekanan darah baik tekanan  sistolik dan

diastolic serta merupakan  suatu  factor terjadinya  kompilikasi

penyakitt  kardiovaskuler (Soekarsohardi,1999 : 151) 

Hipertensi adalah  peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolic diatas

standar dihubungkan dengan  usia  (Gede Yasmin,1993 : 191).

Dari definisi – definisi  diatas dapat  disimpulkan bahwa  :

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah baik sistolik maupun diastolic

diatas normal sesuai umur dan merupakan salah satu factor  resiko terjadinya

kompilkasi penyakit kardiovaskuler.     

b.  Etiologi

Hipertensi dapat dikelompokan dalam dua kategori :

1)      Hipertensi  primer  artinya  belum  diketahui penyebabnya  yang jelas.

Berbagai  faktor  yang turut  berperan sebagai penyebab

hipertensi  seperti berrtambahnya usia , factor  psikologis, dan keturunan.

Sekitar   90  %  hipertensi  tidak diketahui  penyebabnya .

2)      Hipertensi  sekunder  telah  diketahui  penyebabnya  seperti stenosis  arteri renalis,

penyakit parekim ginjal, Koartasio aorta. Hiperaldosteron, pheochromositoma dan

pemakaian oral kontrasepsi.

Adapun  factor  pencetus  hipertensi  seperti, keturunan, jenis  kelamin, umur,

kegemukan, lingkungan, pekerjaan, merokok, alcohol  dan  social  ekonomi

(Susi Purwati , 2000 : 25)

c.    Patofisiologi.

Jantung adalah sistim pompa yang berfungsi untuk memompakan darah keseluruh

tubuh, tekanan teresebut bergantung pada factor cardiac output dan  tekanan  peririfer.

Pada  keadaan  normal  untuk  memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan tubuh yang

meningkat diperlukan peningkatan  cardiac  output  dan  tekanan  perifer menurun  .

Konsumsi sodium (garam) yang berlebihan akan mengakibatkan  meningkatnya

volume cairan dan pre load sehingga meningkatkan  cardiac  aouput. Dalam sistim

Renin -  Angiotensien - aldosteron  pada  patogenesis hipertensi, glandula supra renal

juga menjadi factor  penyebab  oleh  karena  faktor  hormon

.     Sistim Renin mengubah angiotensin menjadi angiotensin I kemudian angitensin I

menjad angiotensin II oleh Angitensi Convertion  Ensym (ACE)

Page 6: LAPORAN PENDAHULUAN

   Angiotensin II mempengaruhi Control  Nervus  Sistim  dan  nervus  pereifer yang

mengaktifkan  sistim  simpatik  dan  menyebabkan  retensi

vaskuler  perifer  meningkat . Disamping  itu  angiotensin II  mempunyai

efek  langsung  terhadap  vaskuler  smoot untuk  vasokonstruksi  renalis.

Hal  tersebut  merangsang  adrenal  untuk  mengeluarkan aldosteron  yang  akan

meningkatkan  extra  Fluid  volume  melalui  retensi  air  dan natrium.

Hal  ini  semua  akan  meningkatkan  tekanan  darah  melalui  peningkatan cardiac  outp

ut. (Jurnlistik international cardiovaskuler,1999 )

d.        Komplikasi yang mungkin  terjadi  akibat  hipertensi  seperti ,

penyakit  jntung  koroner, gagal  jantung ,gagal ginjal ,kerusakan  mata, dan kerusakan

pembuluh darah otak ( Sri Rahayu, 2000 : 22,23 dan patologi penyakit jantung

RSUD.dr Soetomo,1997).   

e.        Perawatan pada  penderita  hipertensi  adalah sebagai  berikut :

1)  Pengaturan diit

2)  Berolah raga

3)  Obat-obatan penurun takanan darah antara lain : ga secara teratur

4)  Menghilangkaan rasa  takut

a)              Diuretik  : Hidrochlortiasid,Furosemid dll. 

b)              Betabloker :Proparnolol, dll.

c)              Alfabloker : Prazosin  dll.

d)              Penghambat  ACE  : Kaptopril  dll.

e)              Antagonis Kalsium : Diltiasem  dll.(farmakologi FKUI,1995)

f.  Nutrisi

Dalam merencanakan menu makanan untuk penderita hipertensi ada beberapa

factor yang perlu  diperhatikan yaitu  keadaan berat badan,  derajat hipertensi,aktifitas

dan ada tidaknya komplikasi. Sebelum pemberian nutrisi pada penderita hipertensi,

diperlukan pengetahuan tentang jumlah kandungan  natrium dalam bahan

makanan. Makan biasa (untuk orang sehat rata-rata mengandung 2800 – 6000 mg per

hari). Sebagian besar  natrium berasal dari  garam dapur.  

Page 7: LAPORAN PENDAHULUAN

Untuk mengatasi tekanan darah tinggi harus selalu memonitor kadaan tekanan darah

serta cara pengaturan makanan sehari-hari. Secara garis besar ada 4 (empat) macam diit

untuk menanggulangi atau minimal mempertahankan tekanan darah yaitu :

1)    Diet rendah garam

Diet  rendah garam pada hakekatnya merupakan diet dengan mengkonsumsi

Makanan tanpa garam.Garam dapur mempunyai  kandungan 40% Natrium.

Sumber sodium lainnya antara lain makanan yang mengandung soda kue, baking

powder,  MSG (Mono Sodium Glutamat),Pengawet makanan atau natrium bensoat

biasanya terdapat dalam saos,kecap,selai,jelli,makanan yang terbuat dari mentega.

Penderita tekanan darah tinggi yang sedang menjalankan diet pantang garam

memperhatikan hal sebagai berikut :

a)                  Jangan menggunakan garam dapur

b)  Hindari makanan awetan seperti kecap, margarie, mentega, keju, trasi, petis, biscuit,

ikan asin, sardensis, sosis dan lain-lain.

c)  Hindari bahan makanan yang diolah dengan menggunakan bahan makanan tambahan

atau penyedap rasa seperti saos.

d)  Hindari penggunaan beking soda atau obat-obatan yang mengandung sodium.

e)  Batasi minuman yang bersoda seperti cocacola, fanta, seperait

2)    Diet rendah kolesterol / lemak.

Didalam tubuh terdapat tiga bagian lemak yaitu kolesterol, trigliserida, dan pospolipid.

Sekitar 25 – 50 % kolesterol berasal dari makanan dapat diarsorbsi oleh tubuh sisanya

akan dibuang lewat faeces. Beberapa makanan yang mengandung kolestero tinggi yaitu

daging, jeroan, keju keras, susu, kuning telur, ginjal, kepiting, hati dan kaviar. Tujuan

diet rendah kolesterol adalah menurunkan kadar kolestero serta menurunkan berat badan

bila gemuk. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengatur nutrisi pada hypertensi

adalah :

a)    Hindari penggunaan minyak kelapa, lemak, margarine dan mentega.

b)    Batasi konsumsi daging, hati, limpa dan jenis jeroan.

c)    Gunakan susu full cream.

d)    Batasi konsumsi kuning telur, paling banyak tiga butir per minggu.

e)    Lebih sering mengkonsumsi tahu, tempe, dan jenis kacang-kacang lainnya.

f)     Batasi penggunaan gula dan makanan yang manis-manis seperti sirup, dodol.

Page 8: LAPORAN PENDAHULUAN

g)    Lebih banyak mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah – buahan.

3)    Diet kalori bila kelebihan berat badan. Hypertensi tidak mengenal usia dan bentuk

tubuh seseorang. Meski demikian orang yang kelebihan berat badan akan beresiko

tinggi terkena hypertensi. Salah satu cara untuk menanggulanginya dengan melakukan

diet rendah kalori, agar berat badannya menurun hingga normal. Dalam pengaturan

nutrisi perlu diperhatikan hal berikut :

a)    Asupan kalori dikurangi sekitar 25 % dari kebutuhan energi atau 500 kalori untuk

penurunan 0,5 kg berat badab per minggu.

b)    Menu makanan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan zat gizi.

c)    Perlu dilakukan aktifitas olah raga ringan.

Contoh menu untuk penderita hypertensi :

1 piring nasi ( 100 gram ), 1 potong daging ( 50 gram ), 1 mangkok sup ( 130 gram ), 1

potong tempe ( 50 gram ), 1 potong pepaya ( 100 gram ), ( Sri Rahayu, 2000 ).

e. Dampak masalah.

1)    Terhadap individu.

a)    Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat.

Hypertensi merupakan penyakit yang tidak diketahui penyebabnya oleh penderita.

Kurangnya pengetahuan klien terhadap penyakit hypertensi, sebagian besar timbul tanpa

gejala yang khas.

b)    Pola nutrisi dan metabolisme.

Pada penderita hypertensi sering mengalami keluhan kepala pusing dan bila

berlangsung lama disertai mual-mual dan muntah.

c)                    Psikologi.

Penderita hypertensi biasanya iritabel, mudah marah dan tersinggung.

d)                    Pola tidur dan istirahat

Pada klien hypertensi mengalami gangguan tidur sering terbangun karena sering sakit

kepala dan tegang pada leher bagian belakang.

e)                    Pola persepsi dan pengetahuan.

Pada klien hipertensi sering terjadi kebosanan akan prosedur pengobatan yang lama ,diet,

olah raga, merokok, minuman beralkohol.

f)                     Pada pola tata nilai dan kepercayaan

Page 9: LAPORAN PENDAHULUAN

      Klien akan merasa cemas akan kesembuhan penyakitnya dan merasa tidak berdaya

dengan keberadaan sekarang.

2)    Terhadap keluarga

a)    Merepotkan dalam  memberikan perawatan ,pengaturan diet, mengantar kontrol dan

manambah beban biaya hidup yang terus –menerus.

b)    Produktifitas menurun. Apabila hipertensi mengena kepala keluarga yang berperan

sebagai pencari nafkah untuk kebutuhan keluarga ,maka akan menghambat kegiatannya

sehari-hari untuk kegiatan seperti semula.

c)    Psikologi .

Peran kepala akan diganti oleh anggoata keluarga yang lain.

3)    Terhadap masyarakat

 Dengan adanya klien hipertensi dimasyarakat memungkinkan terjadi perubahan

peran dalam masyarakat  Selain itu akan menimbulkan kecemasan terhadap masyarakat

dan akan terjadi ancaman kehilangan salah satu anggotanya. .

4)    Pelayanan kesehatan

Mengamati prevalensi penyakit hipertensi yang semakin meningkat,maka akan

terjadi beban pelayanan kesehatan di masa yang akan datang.

B.      Asuhan  Keperawatan

Proses keperawatan adalah metode ilmiah yang digunakan secara sistimatis untuk

mengkaji dan menentukan masalah kesehatan dan keperawatan

keluarga,melaksanakan  asuhan keperawatan ,serta implementasi keperawatan terhadap

keluarga sesuai rencana yang telah direncanakan /dibuat serta mengevaluasi hasil

asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan .

1.  Pengkajian

a.                            Penjajakan pertama

                       Tujuan  penjajakan tahap pertama adalah  untuk mengetahui masalah yang dihadapi oleh

keluarga.

1)  Pengumpulan data

    Merupakan informasi  yang diperlukan untuk mengukur masalah kesehatan ,status

kesehatan, kesanggupan keluarga dalam memberikan perawatan pada anggota

keluarga .  

a)  Struktur dan sifat anggota keluarga

Page 10: LAPORAN PENDAHULUAN

1.      Anggota –anggota keluarga dan hubungan dengan kepala keluarga.

2.      Data demografi  : umur,jenis kelamin, kedudukan dalam keluarga.

3.      Tempat tinggal masing-masing anggota keluarga,

4.      Macam struktur anggota keluarga apakah matrikat,patrikat berkumpul atau menyebar.

5.      Anggota keluarga yang menonjol dalam pengambilan keputusan.

6.      Hubungan dengan anggota keluarga termasuk dalam perselisihan yang nyata  ataupun

tidak nyata.

7.      Kegiatan dalam hidup sehari-hari,kebiasaan tidur,kebiasaan makan dan penggunaan

waktu senggang

b)  Faktor sosial budaya dan ekonomi

(1)  Pekerjaan

(2)  Penghasilan

(3)  Kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan primer

(4)  Jam kerja ayah dan ibu

(5)  Siapa yng menentukan keuangan  dan penggunaannya

c)  Faktor lingkungan

(1)  Perumahan

(a)  Luas rumah

(b)  Pengaturan dalam rumah

(c)  Persediaan sumber air

(d)  Adanya bahan kecelakaan

(e)  Pembuangan sampah

(2)  Macam lingkungan / daerah rumah

(3)  Fasilitas social dan lingkungan

(4)  Fasilitas transportasi dan kesehatan

d)  Riwayat kesehatan

(1)  Riwayat kesehatan dari tiap anggota keluarga

(2)  Upaya pencegahan terhadap penyakit

(3)  Sumber  pelayanan kesehatan

(4)  Perasepsi keluarga terhadap peran pelayanan dari petugas kesehatan.

(5)  Pengalaman yang lalu dari petugas kesehatan.

e)  Cara pengumpulan data

Page 11: LAPORAN PENDAHULUAN

(1)  Oservasi langsung  : dapat mengetahui keadaan  secara langsung.

(a)  Keadaan fisik dari tiap anggota keluarga.

(b)  Komunikasi dari tiap anggota keluarga

(c)  Peran dari tiap anggota keluarga

(d)  Keadaan rumah dan lingkungan

(2)  Wawancara

Dapat mengetahui hal-hal :

(a)  Aspek fisik

(b)  Aspek mental

(c)  Sosial budaya

(d)  Ekonomi

(e)  Kebiasaan

(f)   Lingkungan

(3)  Studi dokumentasi antara lain

(a)  Perkembangan kesehatan anak

(b)  Kartu keluarga

(c)  Catatan kesehatan lainnya

(4)  Dilakukan  terhadap angota keluarga yang mengalami masalah kesehatan dan

keperawatan antara lain :

(a)  Tanda-tanda penyakit

(b)  Kelainan organ tubuh

2.  Analisa  data

Analisa data bertujuan untuk mengetahui masalah kesehatan yang dialami oleh

keluarga. Dalam menganalisis data dapat menggunakan Typologi  masalah dalam

family healt care.

Permasalahan dapat dikategorikan sebagai berikut :

b)  Ancaman kesehatan adalah : keadaan yang dapat memungkinkan  terjadinya

penyakit,kecelakaan atau kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan.

Contoh :

                                             Riwayat penyakit keturunan dari keluarga seperti  hipertensi

(2)                                        Masalah nutrisi terutama dalam pengaturan diet

c)    Kurang atau tidak sehat adalah : kegagalan dalam memantapkan kesehatan.

Page 12: LAPORAN PENDAHULUAN

Contoh:

(1)                                        Adakah didalam keluarga yang menderita penyakit hipertensi

(2)                                        Siapakah  yang menderita penyakit hipertensi

d)    Krisis adalah : saat- saat keadaan menuntut terlampau banyak dari indivdu atau

keluarga dalam hal penyesuaian maupun sumber daya mereka.

Contoh :

Adakah anggota keluarga yang meninggal akibat hipertensi.

3.      Penentuan prioritas masalah

Didalam menentukan prioritas masalah kesehatan keluarga menggunakan sistim

scoring berdasarkan tipologi masalah dengan pedoman sebagai berikut

K riteria Bobot

1. Sifat masalah

    Skala : ancaman kesehatan

                Tidak/kurang sehat

                Krisis

2

3

1

1

2. Kemungikan masalah dapat diubah

    Skala : Dengan mudah

                Hanya sebagian

                Tidak dapat

2

1

0

2

3. Potensia masalah untuk dicegah

    Skala  : Tinggi

                 Cukup

                 Rendah

3

2

1

1

4.  Menonjolnya masalah

    Skala  : Masalah berat harus ditangani

     Ada masalah tapi tidak perlu segera ditangani

     Masalah tidak dirasakan

2

1

0

1

Skoring   :

1.Tentukan  skor untuk tiap kriteria

Page 13: LAPORAN PENDAHULUAN

2.Skor  dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot

                             

                                  Skor                            X     bobot

                       Angka  tertinggi

3. Jumlahkanlah skor  untuk semua criteria ,skor tertinggi  5  sama dengan  seluruh bobot

b.  Penjajakan pada tahap kedua

Tahap ini menggambarkan sampai dimana keluarga dapat melaksanakan tugas-tugas

kesehatan yang berhubungan dengan ancaman  kesehatan,kurang /tidak sehat dan krisis

yamg dialami oleh keluarga yang didapat pada penjajakan tahap pertama.

Pada tahap kedua menggambarkan ketidak mampuan keluarga untuk melaklasanakan

tugas-tugas kesehatan serta cara pemecahan masalah yang dihadapi .

  Karena ketidakmampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas kesehatan dan

keperawatan,maka dapat dirumuskan diagnosa keperawatan secara umum pada keluarga

yang menderita penyakit hipertensi  antara lain :

1)  Ketidak sanggupan keluarga mengenal masalah penyakit hipertensi berhubungan

dengan ketidaktahuan tentang  gejala hipertensi

2)  Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan dalam melaksanakan tindakan

yang tepat untuk segera berobat kesarana kesehatan bila terkena hipertensi berhubungan

dengan kurang pengetahuan klien/keluarga tentang manfaat berobat kesarana kesehatan

3)  Ketidak mampuan merawat anggota keluarga yang sakit berhubungan dengan

kurangnya pengetahuan tentang penyakit hipertensi ,cara perawatan dan sifat penykit

hipertensi .

4)  Keitdaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan

keluarga berhubungan dengan tadak dapat melihat keuntungan dan manfaat

pemeliharaan lingkungan serta kitidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit

hipertensi.

5)  Ketidakmampuan menggunakan sumber yang ada di masyarakat guna memelihara

kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien dan keluarga tersedianya

fasilitas kesehatan seperti JPS.,dana sehat dan tidak memahami manfaatnya.

Page 14: LAPORAN PENDAHULUAN

 Adapun diagnosa keperawatan yang berhubungan pengaturan diet pada klien hipertensi

adalah :

1)  Ketidaktahuan mengenal masalah nutrisi sebagai salah satu penyebab terjadinya

hipertensi adalah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan cara pengaturaan diet

yang benar.

2)  Ketidak sanggupan keluarga memilih tindakan yang tepat dalam pengaturan diet bagi

penderita hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang cara

pengaturan diet yang benar.

3)  Ketidakmampuan untuk penyediaan diet khusus bagi klien hipertensi berhubungan

dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara pengolahan makanan dalam

jumlah yang tepat.

4)  Ketidakmampuan meenyediakan makanan rendah garam bagi penderita hipertensi

berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari yang

mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam

5)  Ketidaktahuan menggunakan manfaat tanaman obat keluarga berhubungan dengan

kurangnya pengetahan tentang manfaat tanaman obat tersebut.

2    Perencanaan

Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan keperawatan yang

ditentukan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan dan

keperawatan yang telah diidentifikasi (Nasrul Effendi,1998 : 54 )

Rencana tindakan dari masing –masing diagnosa keperawatan khusus diet pada klien

hipertensi adalah :

a.      Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagai salah satu penyebab terjadinya

hipertensi berhubungan dengan  kurangnya pengetahuan tentang cara pengaturan diet

yang benar.

1)  Tujuan

Keluarga mampu mengenal cara pengaturan diet bagi anggota keluarga yang menderita

penyakit hipertensi.

2)  Kriteria hasil

a).Keluarga mampu menyebutkan secara sederhana batas pengaturan diet bagi anggota

kelurga yng menderita hipertensi.

b) Keluarga dapat memahami danmampu mengambil tindakan sesuai anjuran.

Page 15: LAPORAN PENDAHULUAN

3)    Rencana tindakan

a)  Beri penjelasan kepada keluarga cara pengaturan diet yang benar bagi penderita

hipertensi.

b)  Beri penjelasan kepada klien dan keluarga ,bagaiman caranya menyediakan makan-

makanan rendah garam bagi penderita hipertensi .

4)      Rasional

a)Dengan diberikan penjelasan diharapkan keluarga menimbulkan peresepsi yang negatip

sehingga dapat dijadikan motivasi untuk mengenal masalah khususnya nutrisi untuk

klieh hiperetensi

b)Dengan diberikan penjelasan keluarga mampu menyajikan makanan yang rendah garam.

b.Ketidak mampuan dalam mengambil keputusan untuk mengatur diet terhadap anggota

keluarga yang menderita hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan

keluarga tentang manfaat dari pengaturan diet

1)  Tujuan

Keluarga dapat memahami tentang manfaat pengaturan diet untuk klien hipertensi

2) Kriteria hasil

a) Keluarga mampu menjelaskan tentang manfaat pengaturan diet bagi klien hiperetensi

b) Keluarga dapat menyediakan makanan khusus untuk klien hipertensi

3) Rencana tindakan

a) Beri penjelasan kepada keluarga tentang manfaat pengaturan diet untuk klien

hipertensi.

        b) Beri penjelasan kepada keluarga jenis untuk klien hipertensi.

4) Rasionalisasi

a)    Dengan diberi penjelasan diharapkan keluarga mampu melaksanakan cara

pengaturan

diet untuk klien hipertensi

b)    Keluarga diharapkan mengetahui jenis makanan untuk penderita hipertensi.

c) Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi penderita

hipertensi

berhubungan kurangnya pengetahuan tentang cara pengolahan makanan dalam

jumlah yang benar.

1)    Tujuan

Page 16: LAPORAN PENDAHULUAN

Keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk penderita hipertensi.

2)    Kriteria hasil

a)  Kilen dan keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk penderita hipertensi.

b)  Keluarga mampu menyajikan makanan dalam jumlah yang tepat bagi klien

hipertensi.

3)  Rencana tindakan

a)  Beriakan penjelasan kepada klien dan keluarga cara pengolahan makanan untuki

klien

hipertensi.

b)  Beri penjelasan kepada klien dan keluarga jumlah makanan yang dikonsumsi oleh

klien hipertensi.

c)  Beri contoh sederhana kepada klien dan keluarga untuk memnbuat makanan dengan

jumlah yang tepat.

4)  Rasionalisasi.

a) Dengan diberikan penjelasan diharapkanklien dan keluarga dapat cara pengolahan

makanan untuk klien hipertensi.

b)  Diharapkan klien dapat mengkonsumsi makanan sesuai yang dianjurkan.

c)  Dengan diberikan contoh sederhana caara membuat makanan dalam jumlah yang

tepat

kilen dan keluarga mampu menjalankan /melaksanakaannya sendiri.

d.  Ketidakmampuan menyediakan makanan rendah garam bagi penderita hipertensi

berhubungan dengan kurang pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari yang

mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam.

1) Tujuan

      Seluruh anggota keluarga membiasakan diri setiap hari mengkonsumsi makanan yang

rendah garam.

2)  Kriteria hasil

a)    Klien dan keluarga dapat menjelaskan manfaat makanan yang rendah garam

b)  Klien dan keluarga dapat menjelaskan jenis makanan yang banyak mengandung

garam.

Page 17: LAPORAN PENDAHULUAN

c) Klien dan keluarga mau berubah kebiasaan dari mengkonsumsi makanan yang

banyak

mengandung garam.

3)  Rencana tindakan.

a) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga tentang pengaruh garan terhadap klien

hipertensi.

b) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga jenis makana yang banyak mengandung

garam.

c) Beri motivasi kepada klien dan keluarga bahwamereka mampu untuk merubah

kebiasaan yang kurang baik tersebut yang didasari padea niat dan keinginan untuk

merubah.

4)  Rasional

a) Diharapkan klien dan keluarga memahami dan mengerti tentang pengaruh garam

terhadap klien hipertensi

b) Diharapkan klien dan keluarga dapat menghindari makanan yang banyak

mengandung

garam.

c) Dengan diberi motivasi diharapkan klien dan kelarga mau merubah sikapnya dari

yang

tidak sehat menjadi sehat

e) Ketidakmampuan menggunakan sumber pemanfaatan tanaman obat  keluarga

berhubungan dengan kurang pengetahuan  guna dari tanaman obat keluarga.

1)  Tujuan

Diharapkan klien dan keluarga mampu memanfaatkan sumber tanaman obat keluarga.

2)  Kriteria hasil

Klien dan keluarga dapat menyebutkan tanaman obat yang dapat membantu untuk

pengobatan hipertensi

3)  Rencana tindakan

a)    Beri penjelasan kepada klien dan keluarga manfaat Toga.

Page 18: LAPORAN PENDAHULUAN

b)    Beri penjelasan kepada klien keluarga macam dan jenis tumbuhan /tanaman yang dapat

membantu menurunkan tekanan darah 

c)    Anjurkan kepada kepada klien dan keluarga agar berusaha memiliki tanaman obat

keluarga .

4) Rasional

a)  Agar klien dan keluarga dapat memahami manfaat Toga.

b)  Klien dan keluarga dapat mengetahui jenis tanaman yang dapat menurunkan tekanan

darah.

c)  Dengan memiliki Toga sendiri klien dapat mengkonsumsi tanaman obat tersebut kapan

saja diperlukan.  

3     Pelaksanaan

Pelaksanaan asuhan keperawatan pada anggota keluarga yang menderita

hipertensi sesuai rencana yang telah disusun.

Pada peleksanaan asuhan keperawatan  keluarga dapat dilaksanakan antara lain  :

a.  Deteksi dini kasus baru.

b.  Kerja sama lintas program dan lontas sektoral

c.  Melakukan rujukan

d.  Bimbingan dan penyuluhan. ( Pedoman Kerja Puskesmas, 1992 :6)

                                           Evaluasi

Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai (out put ) dan penilaian

selalu berkaitan dengan tujuan.Evaluasi juga dapat meliputi penilaian input dan porses.

Evaluasi sebagai suatu proses yang dipusatkan pada beberapa dimensi ;

a.    Bila evaluasi dipusatkan pada tujuan kita memperhatikan hasil dari tindakan

keperawatan.

b. Bila evaluasi digunakan pada ketepatgunaan (effisiensi ),maka dimensinya dapat

dikaitkaan dengan biaya.,waktu,tenaga dan bahan.

c. Kecocokan (Apprioriatenes ) dari tindakan keperawatan adalah kesanggupan dari

tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah.

d.    Kecukupan (Adecuacy) dari tindakan keperawatan  (Family Healt Care , 1989 : 97 )  

Page 19: LAPORAN PENDAHULUAN

DAFTAR  PUSTAKA

Proses keperawatan pada klien dengan gangguan sistim kardiovasculer. Editor Ni Luh Gede

Yasmin SKp. Penerbit buku kedokteran EGC I  1993 Jakarta

Patologi hipertensi Lab. SMF. Penyakit jantung RSUD.Dr.Soetomo 1997 Surbaya

Jurnalistik Guedilines for the  management hipertention 1997

Jurnalistik International of Cardiovasculer  Medicine,Surgery and patology  1997

Farmakologi dan terapi .Edisi IV FKUI 1995  Jakarta

Nutrisi untuk klien hipertensi  Ir.Sri Rahayu dkk.2000    Jakarta

Keperawatan Komunitas dan kesehatan rumah ,pengkajian intervensi dan penyuluhan .Pengarang

Marcia Stanhope dan Ruth N. Knollmueler.Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

1997 

Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas edisi II Nasrul Effendi  editor Yasmin Asih penerbit

buku kedokteran EGC Jakarta 1998  

Masalah  hipertensi  Prof.Dr.Moerdono penerbit  Bhrata Karya Aksara Jakarta. 1994

Page 20: LAPORAN PENDAHULUAN

BAB III

TINJAUAN  PUSTAKA

            Proses penyusunan  tinjauan kasus dengan asuhan keperawatan keluaraga yang

menderita hipertensi dengan masalah nutrisi pada Tuan IS .di RT V RW VI Kelurahan

Mojo dimulai tanggal  25 April sampai  30  Juni  2001 di wilayah kerja puskesmas

Mojo melalui proses pendekatan keperawatan sebagai berikut :

A    Pengkajian

                                          Penjajakaan tahap pertama

a  Pengumpulan  data

    Pengumpulaan data dimulai tanggal  6  Mei  2001

    Data yang diperoleh sebagai berikut :

1)  Struktur dan sifat keluarga

a)               Identitas kepala keluarga

Nama tuan Is. umur 65 tahun ,pendidikan SLTA,pekerjaan pensiunan PNS,agama

Islam,keadaan fisik sehat tidak pernah menderita penyakit kronis.

b)  Identitas anggota keluarga

Nama Sunarsih 62 tahun istri ,pendidikan SLTP,pekerjaan ibu rumah tangga,agama

Islam ,penyakit yang diderita yaitu hipertensi sejak tahun 1990 sampai sekarang.

                          Anak pertama Sunaryo 37 tahun,pendidikan sarjana,pekerjaan swasta,tinggal pisah

dengan orang tua.

Anak kedua Kusmiati  31 tahun  ,pendidikan SLTA,pekerjaan ibu rumah tangga,status

kawin,tinggal pisah.

Anak ketiga Sugeng 28 tahun, pendidikan SLTA,pekerjaan wiraswasta,belum

menikah ,tinggal bersama orang tua.

Anak keempat Sri rahayu umur 24 tahun,pendidikan SLTA ,pekerjaan karyawan

swasta,belum menikah,tinggal bersama orang tua.

Tipe keluarga adalah keluarga inti .

Yang paling dominan dalam pengambilan keputusan adalah ayah.

Page 21: LAPORAN PENDAHULUAN

Hubungan antar anggota keluarga harmonis.

c)               Kegiatan keluarga sehari hari

(1) Kebiasaan tidur anggota keluarga sehari kira-kira 7 sampai 8 jam   per hari. Sedangkan

nyonya Sunarsih bila tekanan darahnya naik rata-rata tidur sehari  5 sampai 6 jam .

2.      Kebiasaan makan

Makan 3 (tiga ) kali sehari dengan makan pokok beras.Keadaan fisik anggota keluarga

tidak terlalu gemuk kecuali nyonya S. Dalam menyiapkan dan menyajikan makan

secara bersama dan bergabung dengan nyonya S. yang menderita penyakit hipertensi.

Dalam makanan yang disajikan cukup banyak mengandung garam.

3.      Kebiasaan penggunaan waktu senggang.

Penggunaan waktu senggang oleh Tuan Is dan nyonya S ,hanya membaca Koran dan

jarang berolah raga sedangkan anak-anak sibuk dengan pekerjaannya.

4.      Situasi social budaya dan ekonomi.

Penghasilan tuan Is.sebulan rata-rata Rp.500.000 sebulan Sedangkan penghasilan anak-

anak rata-rata  Rp.1.400.000 sebulan.Penggunaannya sebagian untuk kebutuhan hidup

sehari-hari dansisany ditabung.Sisa belanja disimpan untuk kebutuhan tak terduga yang

sifatnya mendadak.

2)  Faktor situasi lingkungan.

a)  Perumahan.

Ukuran 6 X 8 m2 terdiri dari dua kamar tidur, dapur, ruang tamu,ruang makan  dan

kamar mandi serta kamar wc.

b)  Sarana sanitasi .

Sumber air minum PDAM,ada saluram pembuangan air limbah,ada tempat sampah.

3)      Riwayat kesehatan keluarga

a)    Tn .Is dan ny.S. tidak ingat lagi jenis imunisasi yang didapatkan oleh anaknya.

b)    Ibu tidak pernah mengikuti program KB.buatan tapi menggunakan KB alamiah.

c)    Penyakit yang diderita oleh anggota keluarga.

Ny.S.menderita penyakit hipertensi sejak tahun 1990 sampai sekarang sedangkan

anggota keluarga yang lain tidak ada yang menderita penyakit kronis.

d)    Ny.S pergi berobat kesarana kesehatan bila timbul gejala kepala pusing dan susah tidur.

e)    Peran petugas kesehatan

Page 22: LAPORAN PENDAHULUAN

Saran petugas kesehatan agar selalu berobat teratur dan mengikuti diet yang telah

dianjurkan.

                           Genogram   

  

           

  

 

                                       

                                                                                                 

                                  

 

Page 23: LAPORAN PENDAHULUAN

  

                                                                                                                       

                               

  

                                Keterangan :                    = Laki-laki

                                                                        = Perempuan 

                                                                                                                                       

                                                                     =Klien

b.    Analisa data

Masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga tuan Is.disebabkan oleh factor

ketidaktahuan dan kurang pengetahuan tentang manfaat diet bagi klien hipertensi.

Dari factor tersebut menimbulkan ketidakmampuan keluarga untu mengatasi,masalah

kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh keluarga.

Kondisi seperti ini mengakibatkan masalah kesehatan yang berkepanjangandan berlarut-

larut bagai suatu siklus myang tadak ada habisnya dalamj hidup keluarga.

Dari hasil pengumpuan data masalah yang dihadaapi oleh keluarga adalah sebagai

berikut.

1)    Keluarga tidak mengetahui cara pengaturan diet bagi klien hipertensi.

2)    Keluarga dan klien mengkonsumsi makanan yang cukup memngandung garam .

3)    Cara pengolahan makan disatukan antara klien dan anggota keluarga yang lain.

Page 24: LAPORAN PENDAHULUAN

4)    Klien jarang kontrol kesarana kesehatan.

5)    Ketidaksanggupan merawat klien hipertensi.

Dari masalah tersebut diatas akan timbul hal antara lain :

a)    Ancaman kesehatan (keluarga tidak mengetahui cara pengaturan diet untuk klien

hipertensi ).

b)    Kurang atau tidak sehat (adanya klien hipertensi dalam keluarga)

                    Setelah data dikumpulkan kemudian dianalisis sebagai berikut:

1.      Kelompok data pertama

(a)Data subyektif : Klien dan keluarga mengatakan tidak mengetahui cara pengaturan diet

bagi klien hipertensi.

(b)  Data obyektif  :-

(c)Kemungkinan penyebab : kurang pengetahuan tentsng cara pengaturan diet untuk klien

hipertensi

(d)  Masalah kesehatan :ancaman kesehatan yaitu cara pengaturan diet yang salah

`   (2) Kelompok data kedua

(a)  Data subyektif : Klien dan keluarga mengatakan mengkonsumsi makanan yang cukup

mengadung garam.

(b)  Data obyektif : Tekanan darah 180/110 mmhg.BB. 68 kg, TB,164 cm.

(c)  Kemungkinan penyebab :kurang pengetahuan klien dan keluarga akibat kelebihan

natrium dalam tubuh.

(d)    Masalah kesehatan  :ancaman kesehatan bagi klien hipertensi.

(3) Kelompok data ketiga

      (a) Data subyekti klien dan keluarga mengatakan pengolahan makan disatukan dengan klien

hipertensi dan anggota  keluarga yang lain

(b) Data obyektif : Jumlah dan jenis makan sama dengan            anggota  keluarga yang lain

(c) Kemugkinan penyebab :Kurang penegetahuan klien dan keluarga cara pengoalahan

makanan untuk klien hipertensi.

(d) Msalah kesehatan : Ancaman kesehatan

  .(4) Kelopok data keempat

  (a) Data subyektif : Klien mengatakan pergi kontrol kesarana kesehatan bila timbul gejala

pusing dan tengkuk terasa tegang.

(b)   Data obyektif : Klien berobat rata-rata satu kali sebulan

Page 25: LAPORAN PENDAHULUAN

(c)  Kemungkinan penyebab masalah : Kekurang tahuan klien dan keluarga tentang

komplikasi yang akan terjadi akibat hipertensi.

(d)  Masalah kesehatan  : ancaman kesehatan bagi klien hipertensi.

c.    Proritas masalah

Untuk mengatasi masalah keluarga tuan Is.secara keseluruham tidak mungkin,oleh

karena itu perlu dilakukan proritas masalah kesehatan,mana masalah kesehatan dan

keperawatan yang mengancam kehidupan dan mengancam kesehatan keluarga .

Untuk membuat prioritas masalah tersebut berdasarkan scoring.

1)    Mengetahui cara pengaturan diet untuk klien hipertensi.

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1. Sifat masalah 2/2 x 1 1 Ancaman kesehatan.

2. Kemungkinan 2/2 x 2 2 Sumber-sumber dan tindakan

Page 26: LAPORAN PENDAHULUAN

masalah dapat

diubah

untuk dapat memecahkan

masalah kesehatan dapat

dijangkau keluarga.

3. Potensi untuk

mencegah

masalah

3/3 x 1 1 Untuk menghindari terjadinya

hipertensi dapat dicegah dengan

makan makanan yang rendah

garam dan mengiuti diet

4. Menonjolnya

masalah

2/2 x 1 1 Keluarga menyadari dan segera

mengatasi masalah tersebut.

Total Skor 5

2)    Klien mengkonsumsi makanan yang mengandung cukup garam

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Kurang/tidak sehat.

2. Kemungkinan

masalah dapat

diubah

2/2 x 2 2 Sumber daya perawatan

diantaranya pengetahuan dapat

memecahkan kesehatan.

3. Potensi untuk

mencegah

masalah

3/3 x 1 1 Untuk menghindari terjadinya

peningkatan tekanan darah salah

satu faktornya dengan diet rendah

garam

4. Menonjolnya

masalah

2/2 x 1 1 Keluarga menyadari dan perlu

segera diatasi .

Total Skor 5

3)  Pengolahan makanan disatukan dengan klien

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Kurang/tidak sehat.

2. Kemungkinan 1/2 x 2 1 Kurangnya pengetahuan klien

Page 27: LAPORAN PENDAHULUAN

masalah dapat

diubah

dan keluarga cara pengolahan

makanan

3. Potensi untuk

mencegah

masalah

2/3 x 1 2/3 Tingkat pengetahuan dan

kesadaran klien dan keluarga

masih kurang

4. Menonjolnya

masalah

0 x 1 0 Tidak mengikuti anjuran yang

diberikan dan tidak dianggap

suatu masalah.

Total Skor 2 2/3

2    Penjajakan tahap kedua

Dimulai tanggal 6 Mei  sampai 11 Mei 2001

Dari hasil analisa data diagnosa yang ada yaitu :

1)    Ketidaktahuan keluarga masalah nutrisi sebagai salah satu penyebab terjadinyan

hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan klien dan keluarga tentang cara

pengaturan diet yang benar.

2)    Ketidak sanggupan keluarga untuk memilih tindakan yang tepat dalam pengaturan diet

bagi klien hipertensi dan selalu mengkonsumsi makan yang cukup mengandung garam 

3)    Ketidakmampuan untuk penyediaan diet khusus bagi klien hipertensi berhubungan

dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara pengolahan makan yang benar

untuk klien hipertensi

B . Perencanaan

    Dari diagnosa diatas dapat dirumuskan untuk mendapatkan perencanaan selanjutnya

untuk diintervensi sesusai diagnosa.

1.  Ketidaktahuan keluarga mengenal masalah nutrisi sebagai salah satu penyebab

terjadinya hipertensi

a.  Tujuan

Keluarga mampu mengenal adaanya maslah cara pengaturan diet bagi klien hipertensi

b.  Kriteria hasil

Page 28: LAPORAN PENDAHULUAN

1)    Keluarga mampu menyebutkan secara sederhana batasan pengaturan diet bagi klien

hipertensi.

2)    Keluarga dapat memahami dan mampu mengambil tindakan sesuai anjuran

c.  Rencana tindakan

1)    Beri penjelasan kepada klien dan keluarga cara pengaturan diet yang benar bagi

penderita hipertensi

2)    Mengukur tekanan darah klien

d.  Rasionalisasi

1)    Dengan diberikan penjelasan menimbulkan persepsi yang positip sehingga diharapkan

dapat memberi motivasi kepada keluarga untuk mengenal masalah nutrisi

2)    Dengan diberikan penjelasan diharapkan keluarga mengerti sehingga menyajikan

makanan yang rendah garam.

3)    Mengevaluasi keadaan klien.

2.    Ketidak saanggupan keuarga untuk memilih tindakan yang tepat dalam pengturan diet

bagi ,klien hipertensi.

a.Tujuan

Klien dan keluarga dapat memahami manfaat pengaturan diet untuk penderita hipertensi

b.  Kriteria hasil

1)  Keluarga mampu menjelaskan mamnfaat pengaturan diet bagi klien hipertensi.

                                            Keluarga dapat menyiapkan makanan khusus untuk klien hipertensi.

c.        Rencana tindakan

1)  Beri penjelasan kepada klien dan keluarga manfaat pengaturan diet bagi klien

hipertensi.

2)  Beri penjelasan kepada keluarga jenis makanan  untuk klien hipertensi

d.  Rencana tindakan

1)    Dengan diberi penjelasan diharapkan keluarga mampu melaksanakan cara pengaturan

diet untuk klien hipertensi

2)    Diharapkan keluarga mengetahui jenis makanan untuk klien hipertensi

                                             Ketidaksanggupan keluarga untuk penyediaan diet khusus bagi klien.

a. Tujuan

Klien dan keluarga mampu mengolah makanan dalam jumlah yang tepat.

Page 29: LAPORAN PENDAHULUAN

b.   Kriteria hasil

1)    Klien dan keluarga mampu menyebut jumlah makanan yang dikonsumsi oleh klien

2)    Keluarga menyajikan makanan dalam jumlah yang tepat untuk klin.

c.  Rencana tindakan

1)  Beri penjelasan kepada klien dan keluarga tentang cara pengolahan makanan untuk

klien .

2)  Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang jumlah makanan yang

dikonsumsi oleh klien

3)  Berikan contoh sederhana kepada klien dan keluarga tentang cara membuat makanan

dalam jumlah yang tepat

d.  Rasionalisasi

1)    Diharapkan klien dan keluarga dapat memahami cara pengolahan makanan untuk klien.

2)    Klien mengkonsumsi makanan sesuai diet yang dianjurkan.

3)    Dengan diberikan contoh yang sederhana cara membuat makanan dalam jumlah yang

tepat,klien dan kelaurga dapat melaksanakannya dengan sendiri.

                                                    Pelaksanaan 

Pelaksanaan intervensi keperawatan sesuai rencana yang telah disusun

1.  Diagnosa pertama

Tanggal  4 Juni 2001

a.Memberi penjelasan kepada keluarga dan klien tantang cara pengaturan diet yang benar

bagi klien hipertensi,seperti :

1)  Untuk sarapan pagi  : satu piring nasi putih (100 gr ),satu potong ikan panggang (50

gr),satu potong tahu goring isi sayur (50 gr),empat senduk capcay dan satu buah pisang

ambon.

2)    Untuk makan siang

Satu piring nasi putih (100 gr),satu potong daging (50 gr),satu mangkok sup (130

gr),satu potong tempe (50 gr),satu potong pepaya(100 gr)

3)  Untuk makan malam

Satu piring nasi putih (100 gr),satu potong ikan (100 gr),satu mangkok sayur (130

gr),satu potong tempe (100 gr),satu buah pisang ambon (125 gr).

Jumlah zat gizi

Page 30: LAPORAN PENDAHULUAN

Kalori :1,701 kal,protein 79 gr,karboidrat 25 gr,lemak 57,1 gr,vitamin A 1757

RE,vitamin C 90,7 mg,Calsium 793 mg,Ferum 21,3 gr dan natrium 528mg.

b.  Mengukur tekanan darah klien (ny.S)

2.  Diagnosa kedua

a.  Memberikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang manfat pengaturan diet bagi

klien hipertensi

b.  Memberikan penjelasan kepada klien dan keluarga jenis makanan yang dikonsumsi

oleh klien.

3.  Diagnosa ketiga

a.  Menberi penjelasan kepada klien dan keluarga tentang cara pengolahan makanan untuk

klien hipertensi.

b.  Memberi penjelasan kepada klien dan keluarga jenis makanan yang dikonsumsi oleh

klien.

c.  Memberi contoh sederhana kepada klien dan keluarga,cara membuat makanan dalam

jumlah yang tepat bagi klien.

                                                     Evaluasi

Untuk menilai suatu keberhasilan dari tindakan keperawatan yang telah

dilaksanakan,perlu dilakukan evaluasi yang mempunyai batas waktu tertentu.

Evaluasi dari hasil asuhan keperawatan pada keluarga tuan Is.ini dilaksanakan pada

tanggal 15 Juni dan 30 Juni 2001.

Adapun hasil dari asuhan keperawatan tersebut dapat dilihat pada perubahan sikap dan

perilaku serta pengetahuan klien dan keluarga.

Pada tanggal 15 juni 2001 klien dan keluarga mengatakan klien telah mengkonsumsi

makanan rendah garam dengan jumlah 9500 kalori per hari.Pengolahan makanan sudah

terpisah dengan klien dan anggota keluarga lain.Tekanan darah 160/100 mmHg.

Tanggal 30 juni 2001 klien dan keluarga mengatakan telah mengkonsumsi makanan

yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan.Klien dan keluarga telah memahami manfaat

pengaturan diet untuk klien hipertensi dan berusaha untuk mengikuti anjuran yang telah

dianjurkan oleh petugas kesehatan.

Tensi 170/100 mmHg ,klien juga mengatakan ingin berobat secara teratur serta kontrol

yang terus menerus dan perawatan selanjutnya dirujuk ke puskesmas Mojo.  

Page 31: LAPORAN PENDAHULUAN

DAFTAR  PUSTAKA

Proses keperawatan pada klien dengan gangguan sistim kardiovasculer. Editor Ni Luh

Gede Yasmin SKp. Penerbit buku kedokteran EGC I  1993 Jakarta

Patologi hipertensi Lab. SMF. Penyakit jantung RSUD.Dr.Soetomo 1997 Surbaya

Jurnalistik Guedilines for the  management hipertention 1997

Jurnalistik International of Cardiovasculer  Medicine,Surgery and patology  1997

Farmakologi dan terapi .Edisi IV FKUI 1995  Jakarta

Nutrisi untuk klien hipertensi  Ir.Sri Rahayu dkk.2000    Jakarta

Keperawatan Komunitas dan kesehatan rumah ,pengkajian intervensi dan penyuluhan .Pengarang

Marcia Stanhope dan Ruth N. Knollmueler.Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

1997 

Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas edisi II Nasrul Effendi  editor Yasmin Asih penerbit

buku kedokteran EGC Jakarta 1998  

Masalah  hipertensi  Prof.Dr.Moerdono penerbit  Bhrata Karya Aksara Jakarta. 1994