LAPORAN PENDAHULUAN
-
Upload
desi-aryanti-winarni -
Category
Documents
-
view
5 -
download
1
Transcript of LAPORAN PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENGLIHATAN
I. DEFINISI
Halusinasi adalah sensasi panca indera tanpa adanya rangsangan,klien merasa
melihat,mendengar,membau,ada rasa raba dan rasa kecap meskipun tidak ada sesuatu
rangsangan yang tertuju pada kelima indera tersebut.
(Izzudin,2005)
Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan rangsangan internal
(pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia luar). Klien memberi persepsi atau pendapat
tentang lingkungan tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata.
(Kusumawati,parida.2010)
Halusinasi penglihatan adalah suatu kondisi dimana individu melihat pandangan
orang,binatang atau sesuatu yang tidak ada.
II. ETIOLOGI
Faktor predisposisi
a. Genetika
Setelah diketahui secara genetik bahwa skizofrenia diturunkan melalui kromosom –
kromosom namun demikian beberapa yang menjadi fakor penentu gangguan ini
sampai sekarang masih dalam tahap penelitian.
b. Neurobiologi
Pada klien skizofrenia diketahui bahwa korteks preprontal dan korteks limbik pada klien
skizofrenia tidak pernah berkembang penuh.
c. Neurotransmitter
Skizofrenia juga disebabkan adanya ketidakseimbangan neurotransmitter dopamin
yang berlebihan dengan kadar serolonine.
d. Psikologi
Beberapa kondisi psikologi yang menjadi faktor predisposisi skizofrenia misalnya anak
yang diperlakukan oleh ibunya yang pencemas terlalu melindungi, dingin dan tidak
berperasaan serta yang mengambil jarak dengannya.
Faktor presipitasi
Faktor penetusnya adalah :
a. Proses pengolahan informasi yang berlebihan
b. Mekanisme penghantaran listrik yang abnormal
c. Adanya gagal pemicu
III. RENTANG RESPON HALUSINASI
IV. FASE HALUSINASI
a. Fase I comforting ( ansietas sedang : halusinasi menyenangkan )
Karakteristik
Klien mengalami perasaan mendalam seperti ansietas,kesepian,rasa bersalah,dan
takut serta mencoba untuk berfokus pada pikiran menyenangkan.
Perilaku
Tersenyum atau tertawa yang tidak sesuai
Menggerakan bibir tanpa suara
Pergerakan mata yang cepat
Respon verbal yang lambat
Asyik sendiri
b. Fase II cumdemining ( ansietas berat : halusinasi menjadi menjijikan )
Karakteristik
Pengalaman sensori menjijikan dan menakutkan,klien mulai lepas kendali dan
mungkin mencoba untuk mengambil jarak dirinya dengan sumber yang
dipersepsikan.
Klien mungkin mengalami pengalaman sensori dan menarik diri dari orang lain.
Perilaku
Meningkatnya tanda – tanda sistem saraf otonom akibat ansietas, seperti
peningkatan denyut jantung,pernafasan,dan tekanan darah
Rentang perhatian menyempit,asyik dengan pengalam sensori dan kehilangan
kemampuan membedakan halusinasi dan realita.
c. Fase III controling ( ansietas berat : pengalaman sensori menjadi berkuasa )
Karakteristik
Klien berhenti menghentikan perlawanan terhadap halusinasi dan menyerah pada
halusinasi tersebut
Isi halusinasi menjadi menarik
Klien mungkin mengalami pengalaman kesepian
Perilaku
Kemampuan yang dikendalikan halusinasi akan lebih diikuti
Kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain
Rentang perhatian hanya beberapa detik atau menit
Adanya tanda – tanda fisik ansietas berat,berkeringat,tremor,tidak mampu
mematuhi perintah.
d. Fase IV canquering ( panik : umumnya menjadi melebur dalam halusinasi )
Karakteristik
Pengalaman sensori menjadi mengancam jika klien mengikuti perintah halusinasi
Halusinasi berakhir dari beberapa jam/hari
Perilaku
Perilaku kekerasan
Agitasi
Menarik diri
Katatonia
Tidak mampu berespon terhadap perintah yang kompleks
Tidak mampu berespon lebih dari satu orang
V. TANDA DAN GEJALA
Bicara ,tersenyum,tertawa sendiri
Melihat dan merasa sesuatu yang tidak nyata
Ketakutan
Merusak diri sendiri , orang lain dan lingkungan
Tidak dapat membedakan yang nyata dan tidak nyata
Pembicaraan kacau kadang tidak masuk akal
Tidak dapat memusatkan perhatian ( konsentrasi)
Sikap curiga dan bermusuhan
Mudah terjadinya marah, jengkel dan tersinggung
Ekspresi wajah tegang
VI. POHON MASALAH
VII. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Isi halusinasi yang dialami oleh klien
Tanyakan pada klien apa bentuk bayangan yang dilihat
b. Waktu dan frekuensi halusinasi
Tanyakan pada klien kapan pengalaman halusinasi muncul,berapa kali sehari
c. Situasi pencetus halusinasi
Tanyakan pada klien peristiwa atau kejadian yang dialami sebeleum halusinasi
d. Respon klien
Tanyakan pada klien apa yang dilakukan oleh klien saat mengalami pengalaman
halusinasi
2. Masalah keperawatan
a. Gangguan sensori persepsi : halusinasi
3. Analisa data
Data mayor dan data minor
Data mayor :
a. Data subjektif : mengatakan melihat bayangan
b. Data objektif : bicara sendiri, tampak melamun
Data minor :
a. Data subjektif : menyatakan kesal
b. Data objektif : menyendiri, melamun
4. Diagnosa keperawatan
Gangguan persepsi sensori : halusinasi
DAFTAR PUSTAKA
Budi Anni keliat,dkk.2005.Proses keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta : EGC
Kusumawati, farida. Buku ajar keperawatan jiwa.2010. jakarta : salemba medika
Maramis ,willy F.2009. catatan ilmu kedokteran jiwa edisi 2 : surabaya
Yosep ,I. 2009. Keperawatan jiwa .edisi revisi. Jakarta : refika aditama
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.D
DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPI : HALUSINASI PENGLIHATAN
AKIBAT SKIZOFRENIA HEBEFRENIK DI RUANG GARUDA KAMAR 7
RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.D
Umur : 43 Tahun
Jenis kelamin : Laki – laki
Tempat /Tanggal lahir : Bandung/ 12 oktober 1971
Status perkawinan : Bercerai
Agama : Islam
Pendidikan : SLTP
Suku/bangsa : Sunda
Alamat : jl. Cibuntu timur rt 07/05 desa warung muncang kecamatan
bandung kulon kabupaten bandung
Tanggal masuk : 09 februari 2015 pukul 22.00 WIB
Tanggal pengkajian : 17 februari 2015 pukul 10.WIB
No.Rm : 012280
Diagnosa medis : skizofrenia hebefrenik
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. D
Hubungan : ayah
Alamat lengkap : jl. Cibuntu timur rt 07/05 desa warung muncang kecamatan
bandung kulon kabupaten bandung
II. ALASAN MASUK
Rekam medik :
Pada saat di rumah klien telanjang, tidak bisa tidur, merusak, gelisah,mengamuk dan
tidak meminum obat serta melamun.
Hasil pengkajian :
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 17 februari 2015 klien mengatakan tidak
tahu alasan mengapa klien dibawa ke RSJ.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu tepat nya pada tahun 2003 ? ya.
Klien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu tepat nya pada tahun 2003
2. pengobatan sebelumnya : kurang berhasil
pengobatan sebelumnya kurang berhasil terbukti dengan sering keluar masuknya
klien ke rumah sakit jiwa sebanyak 3x,klien mengatakan kontrol tidak rutin
dikarenakan jauh dan tidak punya ongkos untuk kontrol dan mengambil obat.
3. Klien tidak pernah mengalami aniaya fisik,aniaya seksual,penolakan,kekerasan
dalam keluarga maupun tindakan kriminal
Masalah keperawatan : pengobatan tidak tuntas , kontrol tidak rutin
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? ada
Anggota keluarga yang mangalami gangguan jiwa yaitu kedua orang tua dari ayah
dan ibu klien, kakak dari ayah dan dua adik dari ibu
Masalah keperawatan : keturunan
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien menikah kemudian setelah1 tahun sakit gangguan jiwa, klien memiliki 1 orang
anak dan kemudian berecrai pada tahun 2004, klien juga tidak pernah bekerja.
Masalah keperawatan : -
IV. FISIK
1. Tanda – tanda vital
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36o celcius
Tinggi badan : 160 cm
Berat badan : 47 kg
2. Keluhan fisik
Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan sakit pada ekstremitas kanan bagian
atas ( lengan atas menjalar ke bahu )
Masalah keperawatan : ROM terbatas
3. Data fokus pemeriksaan fisik
Sistem muskuloskeletal
a. Ekstremitas atas
Bentuk simetris, panjang ekstremitas kanan dan kiri sama , tidak terdapat
pembengkakan, ROM ekstremitas kanan terbatas, klien hanya dapat
melakukan gerakan aduksi ,fleksi,ekstensi,pronasi,dan supinasi, reflek bisep
+/+, reflek trisep +/+, kekatan otot 5/5
b. Ekstremitas bawah
Bentuk simetris, panjang ekstremitas kanan dan kiri sama, tidak terdapat
edema , varises. Klien dapat melakukan gerakan rotasi, ekstensi,fleksi,
aduksi,abduksi,pronasi,supinasi,ROM normal, reflek patella +/+, reflek
achilles +/+, reflek babynsky+/+ kekuatan otot 5/5
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki : Perceraian
: Perempuan
: Riwayat gangguan Jiwa
: Klien
: Pernikahan
: Keturunan
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien dapat menerima keadaanya yang sekarang, klien menyukai seluruh bagian
tubuhnya
b. Identitas diri
Klien adalah seorang laki – laki dan klien sudah menikah
c. Peran
Klien adalah seorang ayah dari 1 orang anak,klien tidak pernah bekerja dan malu
selalu membebani keluarga
d. Idela diri
Hubungan klien dengan orang lain baik , tapi tidak terbuka pada orang jyang
baru dikenal nya
Masalah keperawatan : gangguan konsep diri : HDR
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan bahwa orang yang paling berarti dalam hidup nya adalah
keluarga nya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan masyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien kurang terbuka saat berinteraksi dengan orang lain
Masalah keperawatan : Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien menganut agama islam dan klien meyakini akan segera sembuh dari
penyakitnya
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan tidak rutin dalam melaksanakan shalat 5 waktu
Masalah keperawatan : kegiatan ibadah tidak rutin dilaksanakan
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan : rapih
Penampilan klien rapih, rambut tidak acak – acakan , penggunaan pakaian sesuai
dan cara berpakaian seperti biasanya.
Masalah keperawatan : tidak ada gangguan personal hygene
2. Pembicaraan : inkoheren
Pembicaraan klien berpindah – pindah dari satu kalimat ke kalimat lain ,
pembicaraan tidak cepat , tidak keras , tidak gelisah , tidak apatis , tidak lambat ,
tidakmembisu dan mampu memulai pembicaraan.
Masalah keperawatan : inkoheren
3. Aktifitas motorik : lesu
Klien terlihat lesu , aktivitas motorik tidak menunjukan kegelisahan, ( tidak agitasi),
tidak ada gerakan – gerakan kecil pada otot, muka,yang tidak terkontrol , tidak
terjadi grimasen, tremor,dan kompulsif
Masalah keperawatan : aktifitas motorik : lesu
4. Alam perasaan :
Klien tampak sedih, tidak ketakutan, tidak khawatir dan tidak gembira berlebihan
Masalah keperawatan :
5. Afek :
Tidak ada perubahan roman muka pada saat diwawancara , tidak tumpul (hanya
bereaksi bila ada stimulus emosi yang kuat), tidak labil (emosi yang berubah-ubah).
Masalah Keperawatan :
6. Interaksi selama wawancara :
Kontak mata kurang, tidak mau menatap lawan bicara, tidak curiga , kooperatif ,
tidak mudah tersinggung , tidak bermusuhan dan tidak defensif.
Masalah keperawatan :
7. Persepsi : penglihatan
Klien mengalami halusinasi penglihatan dimana isi dari halusinasi tersebut klien
melihat bayangan dua orang anaknya menjadi artis , klien tidak mengalami
gangguan persepsi : pendengaran , perabaan , pengecapan dan penghidu.
Masalah keperawatan : gangguan sensori persepsi : halusinasi penglihatan
8. Proses pikir : flight of idea
Pembicaraan yang meloncat dari satu topik ke topik lainnya, masih ada hubungan
yang tidak logis dan tidak sampai pada tujuan , tidak sirkumtansial (pembicaraan
yang berbelit-belit tapi sampai pada tujuan pembicaraan) , tidak kehilangan asosiasi
(pembicaraan tak ada hubungan antara satu kalimat dengan kalimat yang lain) ,
tidak tangensial (pembicaraan yang berbelit-belit tapi tidak sampai pada tujuan) ,
tidak bloking (pembicaraan terhenti tiba-tiba tanpa gangguan eksternal) dan tidak
perseverasi (pembicaraan yang diulang berkali-kali).
Masalah keperawatan : flight of idea
9. Isi pikir : -
Klien mengatakan tidak sedang memikirkan apapun
Masalah Keperawatan : tidak ada
10. Tingkat kesadaran : Stupor
klien tampak stupor ( gangguan motorik seperti kekakuan , gerakan-gerakan yang
diulang , anggota tubuh klien dapat dikatakan dalam sikap canggung dan
dipertahankan klien ) , Klien tampak tidak bingung dan kacau , tidak sedasi
(mengatakan merasa melayang-layang antara sadar atau tidak sadar) ,, tapi klien
mengerti semua yang terjadi di lingkungan) , tidak orientasi waktu , tempat dan
orang
Masalah keperawatan : Stupor
11. Memori : Konfabulasi
Pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan dengan memasukan cerita yang tidak
benar untuk menutupi gangguan daya ingatnya. Klien tidak mengalami gangguan
daya ingat jangka panjang , gangguan daya ingat jangka pendek , gangguan daya
ingat saat ini.
Masalah Keperawatan : Konfabulasi
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung : Mudah dialihkan
Perhatian klien mudah berganti dari satu objek ke objek lain , klien mampu
berkonsentrasi , klien mampu berhitung
Masalah Keperawatan : Mudah dialihkan
13. Kemampuan Penilaian : Gangguan kemampuan penilaian ringan
Klien dapat mengambil keputusan yang sederhana dengan bantuan orang lain ,
klien tidak mengalami gangguan kemampuan penilaian bermakna.
Masalah Keperawatan : Gangguan Kemampuan Penilaian Ringan
14. Daya tilik diri : Mengingkari penyakit yang di derita
Klien tidak menyadari gejala penyakit (perubahan fisik , emosi) pada dirinya dan
merasa tidak perlu pertolongan , klien tidak menyalahkan hal-hal di luar dirinya.
Masalah Keperawatan : Mengingkari penyakit yang diderita
VII. Mekanisme koping : Maladaptif
Dari hasil wawancara pada klien , klien mengatakan pernah meminum alkohol dan
penyalahgunaan obat-obatan terlarang , menghindar.
VIII. Masalah psikososial dan lingkungan
Klien mengatakan mengalami masalah ekonomi dan merasa malu oleh keluarganya
karena selalu membebani keluarga dan tidak pernah bekerja.
Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep diri : HDR
IX. Pengetahuan kurang tentang
Pengetahuan kurang tentang mekanisme koping yang efektif untuk mengatasi
hallusinasinya .
Masalah keperawatan : Pengetahuan kurang tentang mekanisme koping yang efektif.
X. Aspek Medis
Diagnosa Medis : Skizofrenia Hebefrenik
Terapi Medis :
Clozapin 3 x 1 tab
Haloperidol 3 x 1 tab
Trihexylpenidil 0 – 0 – 1
XI. Daftar Masalah Keperawatan
1. Gangguan Sensori Persepsi : Hallusinasi penglihatan
2. Gangguan Konsep Diri : HDR
3. Gangguan Konfabulasi
4. Gangguan pembicaraan : Inkoheren
5. Gangguan aktivitas motorik : Lesu
6. Gangguan Alam Perasaan
7. Afek datar
8. Kontak mata kurang
9. Gangguan proses pikir : flight of ideas
10. Gangguan tingkat kesadaran : Stupor
11. Tingkat konsentrasi dan berhitung : mudah dialihkan
12. Gangguan penilaian ringan
13. Daya tilik diri : mengingkari penyakit yang diderita
14. Perilaku Maladaptif
15. Pengetahuan kurang tentang mekanisme koping yang efektif
ANALISA DATA
No. Data Masalah
1. DS :
Klien mengatakan melihat
bayangan kedua anaknya menjadi
aktor dan aktris di tv dan koran
DO :
Klien tampak tenang
Kontak Mata kurang
Klien tampak hipoaktifitas
Klien tampak melamun
Gangguan Sensori Persepsi : Hallusinasi
Penglihatan
2. DS :
Klien mengatakan malu dan tidak
enak karena tidak bekerja dan
membebani keluarga
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
DO :
Kontak mata kurang
Menunduk
XII. Diagnosa Keperawatan Utama
Gangguan Sensori Persepsi : Hallusinasi Penglihatan