LAPORAN PENDAHULUAN

27
BAB II TINJAUAN TEORITIS GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENGLIHATAN I. DEFINISI Halusinasi adalah sensasi panca indera tanpa adanya rangsangan,klien merasa melihat,mendengar,membau,ada rasa raba dan rasa kecap meskipun tidak ada sesuatu rangsangan yang tertuju pada kelima indera tersebut. (Izzudin,2005) Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia luar). Klien memberi persepsi atau pendapat tentang lingkungan tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata. (Kusumawati,parida.2010) Halusinasi penglihatan adalah suatu kondisi dimana individu melihat pandangan orang,binatang atau sesuatu yang tidak ada. II. ETIOLOGI Faktor predisposisi

Transcript of LAPORAN PENDAHULUAN

Page 1: LAPORAN PENDAHULUAN

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENGLIHATAN

I. DEFINISI

Halusinasi adalah sensasi panca indera tanpa adanya rangsangan,klien merasa

melihat,mendengar,membau,ada rasa raba dan rasa kecap meskipun tidak ada sesuatu

rangsangan yang tertuju pada kelima indera tersebut.

(Izzudin,2005)

Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan rangsangan internal

(pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia luar). Klien memberi persepsi atau pendapat

tentang lingkungan tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata.

(Kusumawati,parida.2010)

Halusinasi penglihatan adalah suatu kondisi dimana individu melihat pandangan

orang,binatang atau sesuatu yang tidak ada.

II. ETIOLOGI

Faktor predisposisi

a. Genetika

Setelah diketahui secara genetik bahwa skizofrenia diturunkan melalui kromosom –

kromosom namun demikian beberapa yang menjadi fakor penentu gangguan ini

sampai sekarang masih dalam tahap penelitian.

Page 2: LAPORAN PENDAHULUAN

b. Neurobiologi

Pada klien skizofrenia diketahui bahwa korteks preprontal dan korteks limbik pada klien

skizofrenia tidak pernah berkembang penuh.

c. Neurotransmitter

Skizofrenia juga disebabkan adanya ketidakseimbangan neurotransmitter dopamin

yang berlebihan dengan kadar serolonine.

d. Psikologi

Beberapa kondisi psikologi yang menjadi faktor predisposisi skizofrenia misalnya anak

yang diperlakukan oleh ibunya yang pencemas terlalu melindungi, dingin dan tidak

berperasaan serta yang mengambil jarak dengannya.

Faktor presipitasi

Faktor penetusnya adalah :

a. Proses pengolahan informasi yang berlebihan

b. Mekanisme penghantaran listrik yang abnormal

c. Adanya gagal pemicu

Page 3: LAPORAN PENDAHULUAN

III. RENTANG RESPON HALUSINASI

IV. FASE HALUSINASI

a. Fase I comforting ( ansietas sedang : halusinasi menyenangkan )

Karakteristik

Klien mengalami perasaan mendalam seperti ansietas,kesepian,rasa bersalah,dan

takut serta mencoba untuk berfokus pada pikiran menyenangkan.

Perilaku

Tersenyum atau tertawa yang tidak sesuai

Menggerakan bibir tanpa suara

Pergerakan mata yang cepat

Respon verbal yang lambat

Asyik sendiri

b. Fase II cumdemining ( ansietas berat : halusinasi menjadi menjijikan )

Karakteristik

Pengalaman sensori menjijikan dan menakutkan,klien mulai lepas kendali dan

mungkin mencoba untuk mengambil jarak dirinya dengan sumber yang

dipersepsikan.

Klien mungkin mengalami pengalaman sensori dan menarik diri dari orang lain.

Perilaku

Meningkatnya tanda – tanda sistem saraf otonom akibat ansietas, seperti

peningkatan denyut jantung,pernafasan,dan tekanan darah

Page 4: LAPORAN PENDAHULUAN

Rentang perhatian menyempit,asyik dengan pengalam sensori dan kehilangan

kemampuan membedakan halusinasi dan realita.

c. Fase III controling ( ansietas berat : pengalaman sensori menjadi berkuasa )

Karakteristik

Klien berhenti menghentikan perlawanan terhadap halusinasi dan menyerah pada

halusinasi tersebut

Isi halusinasi menjadi menarik

Klien mungkin mengalami pengalaman kesepian

Perilaku

Kemampuan yang dikendalikan halusinasi akan lebih diikuti

Kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain

Rentang perhatian hanya beberapa detik atau menit

Adanya tanda – tanda fisik ansietas berat,berkeringat,tremor,tidak mampu

mematuhi perintah.

d. Fase IV canquering ( panik : umumnya menjadi melebur dalam halusinasi )

Karakteristik

Pengalaman sensori menjadi mengancam jika klien mengikuti perintah halusinasi

Halusinasi berakhir dari beberapa jam/hari

Perilaku

Perilaku kekerasan

Page 5: LAPORAN PENDAHULUAN

Agitasi

Menarik diri

Katatonia

Tidak mampu berespon terhadap perintah yang kompleks

Tidak mampu berespon lebih dari satu orang

V. TANDA DAN GEJALA

Bicara ,tersenyum,tertawa sendiri

Melihat dan merasa sesuatu yang tidak nyata

Ketakutan

Merusak diri sendiri , orang lain dan lingkungan

Tidak dapat membedakan yang nyata dan tidak nyata

Pembicaraan kacau kadang tidak masuk akal

Tidak dapat memusatkan perhatian ( konsentrasi)

Sikap curiga dan bermusuhan

Mudah terjadinya marah, jengkel dan tersinggung

Ekspresi wajah tegang

VI. POHON MASALAH

VII. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

a. Isi halusinasi yang dialami oleh klien

Page 6: LAPORAN PENDAHULUAN

Tanyakan pada klien apa bentuk bayangan yang dilihat

b. Waktu dan frekuensi halusinasi

Tanyakan pada klien kapan pengalaman halusinasi muncul,berapa kali sehari

c. Situasi pencetus halusinasi

Tanyakan pada klien peristiwa atau kejadian yang dialami sebeleum halusinasi

d. Respon klien

Tanyakan pada klien apa yang dilakukan oleh klien saat mengalami pengalaman

halusinasi

2. Masalah keperawatan

a. Gangguan sensori persepsi : halusinasi

3. Analisa data

Data mayor dan data minor

Data mayor :

a. Data subjektif : mengatakan melihat bayangan

b. Data objektif : bicara sendiri, tampak melamun

Data minor :

a. Data subjektif : menyatakan kesal

b. Data objektif : menyendiri, melamun

Page 7: LAPORAN PENDAHULUAN

4. Diagnosa keperawatan

Gangguan persepsi sensori : halusinasi

Page 8: LAPORAN PENDAHULUAN

DAFTAR PUSTAKA

Budi Anni keliat,dkk.2005.Proses keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta : EGC

Kusumawati, farida. Buku ajar keperawatan jiwa.2010. jakarta : salemba medika

Maramis ,willy F.2009. catatan ilmu kedokteran jiwa edisi 2 : surabaya

Yosep ,I. 2009. Keperawatan jiwa .edisi revisi. Jakarta : refika aditama

Page 9: LAPORAN PENDAHULUAN

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.D

DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPI : HALUSINASI PENGLIHATAN

AKIBAT SKIZOFRENIA HEBEFRENIK DI RUANG GARUDA KAMAR 7

RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT

I. IDENTITAS KLIEN

Nama : Tn.D

Umur : 43 Tahun

Jenis kelamin : Laki – laki

Tempat /Tanggal lahir : Bandung/ 12 oktober 1971

Status perkawinan : Bercerai

Agama : Islam

Pendidikan : SLTP

Suku/bangsa : Sunda

Alamat : jl. Cibuntu timur rt 07/05 desa warung muncang kecamatan

bandung kulon kabupaten bandung

Tanggal masuk : 09 februari 2015 pukul 22.00 WIB

Tanggal pengkajian : 17 februari 2015 pukul 10.WIB

No.Rm : 012280

Diagnosa medis : skizofrenia hebefrenik

IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB

Nama : Tn. D

Hubungan : ayah

Alamat lengkap : jl. Cibuntu timur rt 07/05 desa warung muncang kecamatan

bandung kulon kabupaten bandung

Page 10: LAPORAN PENDAHULUAN

II. ALASAN MASUK

Rekam medik :

Pada saat di rumah klien telanjang, tidak bisa tidur, merusak, gelisah,mengamuk dan

tidak meminum obat serta melamun.

Hasil pengkajian :

Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 17 februari 2015 klien mengatakan tidak

tahu alasan mengapa klien dibawa ke RSJ.

III. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu tepat nya pada tahun 2003 ? ya.

Klien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu tepat nya pada tahun 2003

2. pengobatan sebelumnya : kurang berhasil

pengobatan sebelumnya kurang berhasil terbukti dengan sering keluar masuknya

klien ke rumah sakit jiwa sebanyak 3x,klien mengatakan kontrol tidak rutin

dikarenakan jauh dan tidak punya ongkos untuk kontrol dan mengambil obat.

3. Klien tidak pernah mengalami aniaya fisik,aniaya seksual,penolakan,kekerasan

dalam keluarga maupun tindakan kriminal

Masalah keperawatan : pengobatan tidak tuntas , kontrol tidak rutin

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? ada

Anggota keluarga yang mangalami gangguan jiwa yaitu kedua orang tua dari ayah

dan ibu klien, kakak dari ayah dan dua adik dari ibu

Masalah keperawatan : keturunan

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Page 11: LAPORAN PENDAHULUAN

Klien menikah kemudian setelah1 tahun sakit gangguan jiwa, klien memiliki 1 orang

anak dan kemudian berecrai pada tahun 2004, klien juga tidak pernah bekerja.

Masalah keperawatan : -

IV. FISIK

1. Tanda – tanda vital

Tekanan darah : 130/80 mmHg

Nadi : 80x/menit

Respirasi : 20x/menit

Suhu : 36o celcius

Tinggi badan : 160 cm

Berat badan : 47 kg

2. Keluhan fisik

Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan sakit pada ekstremitas kanan bagian

atas ( lengan atas menjalar ke bahu )

Masalah keperawatan : ROM terbatas

3. Data fokus pemeriksaan fisik

Sistem muskuloskeletal

a. Ekstremitas atas

Bentuk simetris, panjang ekstremitas kanan dan kiri sama , tidak terdapat

pembengkakan, ROM ekstremitas kanan terbatas, klien hanya dapat

melakukan gerakan aduksi ,fleksi,ekstensi,pronasi,dan supinasi, reflek bisep

+/+, reflek trisep +/+, kekatan otot 5/5

Page 12: LAPORAN PENDAHULUAN

b. Ekstremitas bawah

Bentuk simetris, panjang ekstremitas kanan dan kiri sama, tidak terdapat

edema , varises. Klien dapat melakukan gerakan rotasi, ekstensi,fleksi,

aduksi,abduksi,pronasi,supinasi,ROM normal, reflek patella +/+, reflek

achilles +/+, reflek babynsky+/+ kekuatan otot 5/5

V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki : Perceraian

: Perempuan

: Riwayat gangguan Jiwa

: Klien

: Pernikahan

: Keturunan

Page 13: LAPORAN PENDAHULUAN

2. Konsep diri

a. Gambaran diri

Klien dapat menerima keadaanya yang sekarang, klien menyukai seluruh bagian

tubuhnya

b. Identitas diri

Klien adalah seorang laki – laki dan klien sudah menikah

c. Peran

Klien adalah seorang ayah dari 1 orang anak,klien tidak pernah bekerja dan malu

selalu membebani keluarga

d. Idela diri

Hubungan klien dengan orang lain baik , tapi tidak terbuka pada orang jyang

baru dikenal nya

Masalah keperawatan : gangguan konsep diri : HDR

3. Hubungan sosial

a. Orang yang berarti

Klien mengatakan bahwa orang yang paling berarti dalam hidup nya adalah

keluarga nya

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat

Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan masyarakat

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Klien kurang terbuka saat berinteraksi dengan orang lain

Masalah keperawatan : Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Page 14: LAPORAN PENDAHULUAN

4. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan

Klien menganut agama islam dan klien meyakini akan segera sembuh dari

penyakitnya

b. Kegiatan ibadah

Klien mengatakan tidak rutin dalam melaksanakan shalat 5 waktu

Masalah keperawatan : kegiatan ibadah tidak rutin dilaksanakan

VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan : rapih

Penampilan klien rapih, rambut tidak acak – acakan , penggunaan pakaian sesuai

dan cara berpakaian seperti biasanya.

Masalah keperawatan : tidak ada gangguan personal hygene

2. Pembicaraan : inkoheren

Pembicaraan klien berpindah – pindah dari satu kalimat ke kalimat lain ,

pembicaraan tidak cepat , tidak keras , tidak gelisah , tidak apatis , tidak lambat ,

tidakmembisu dan mampu memulai pembicaraan.

Masalah keperawatan : inkoheren

3. Aktifitas motorik : lesu

Klien terlihat lesu , aktivitas motorik tidak menunjukan kegelisahan, ( tidak agitasi),

tidak ada gerakan – gerakan kecil pada otot, muka,yang tidak terkontrol , tidak

terjadi grimasen, tremor,dan kompulsif

Masalah keperawatan : aktifitas motorik : lesu

Page 15: LAPORAN PENDAHULUAN

4. Alam perasaan :

Klien tampak sedih, tidak ketakutan, tidak khawatir dan tidak gembira berlebihan

Masalah keperawatan :

5. Afek :

Tidak ada perubahan roman muka pada saat diwawancara , tidak tumpul (hanya

bereaksi bila ada stimulus emosi yang kuat), tidak labil (emosi yang berubah-ubah).

Masalah Keperawatan :

6. Interaksi selama wawancara :

Kontak mata kurang, tidak mau menatap lawan bicara, tidak curiga , kooperatif ,

tidak mudah tersinggung , tidak bermusuhan dan tidak defensif.

Masalah keperawatan :

7. Persepsi : penglihatan

Klien mengalami halusinasi penglihatan dimana isi dari halusinasi tersebut klien

melihat bayangan dua orang anaknya menjadi artis , klien tidak mengalami

gangguan persepsi : pendengaran , perabaan , pengecapan dan penghidu.

Masalah keperawatan : gangguan sensori persepsi : halusinasi penglihatan

8. Proses pikir : flight of idea

Pembicaraan yang meloncat dari satu topik ke topik lainnya, masih ada hubungan

yang tidak logis dan tidak sampai pada tujuan , tidak sirkumtansial (pembicaraan

yang berbelit-belit tapi sampai pada tujuan pembicaraan) , tidak kehilangan asosiasi

(pembicaraan tak ada hubungan antara satu kalimat dengan kalimat yang lain) ,

tidak tangensial (pembicaraan yang berbelit-belit tapi tidak sampai pada tujuan) ,

Page 16: LAPORAN PENDAHULUAN

tidak bloking (pembicaraan terhenti tiba-tiba tanpa gangguan eksternal) dan tidak

perseverasi (pembicaraan yang diulang berkali-kali).

Masalah keperawatan : flight of idea

9. Isi pikir : -

Klien mengatakan tidak sedang memikirkan apapun

Masalah Keperawatan : tidak ada

10. Tingkat kesadaran : Stupor

klien tampak stupor ( gangguan motorik seperti kekakuan , gerakan-gerakan yang

diulang , anggota tubuh klien dapat dikatakan dalam sikap canggung dan

dipertahankan klien ) , Klien tampak tidak bingung dan kacau , tidak sedasi

(mengatakan merasa melayang-layang antara sadar atau tidak sadar) ,, tapi klien

mengerti semua yang terjadi di lingkungan) , tidak orientasi waktu , tempat dan

orang

Masalah keperawatan : Stupor

11. Memori : Konfabulasi

Pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan dengan memasukan cerita yang tidak

benar untuk menutupi gangguan daya ingatnya. Klien tidak mengalami gangguan

daya ingat jangka panjang , gangguan daya ingat jangka pendek , gangguan daya

ingat saat ini.

Masalah Keperawatan : Konfabulasi

Page 17: LAPORAN PENDAHULUAN

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung : Mudah dialihkan

Perhatian klien mudah berganti dari satu objek ke objek lain , klien mampu

berkonsentrasi , klien mampu berhitung

Masalah Keperawatan : Mudah dialihkan

13. Kemampuan Penilaian : Gangguan kemampuan penilaian ringan

Klien dapat mengambil keputusan yang sederhana dengan bantuan orang lain ,

klien tidak mengalami gangguan kemampuan penilaian bermakna.

Masalah Keperawatan : Gangguan Kemampuan Penilaian Ringan

14. Daya tilik diri : Mengingkari penyakit yang di derita

Klien tidak menyadari gejala penyakit (perubahan fisik , emosi) pada dirinya dan

merasa tidak perlu pertolongan , klien tidak menyalahkan hal-hal di luar dirinya.

Masalah Keperawatan : Mengingkari penyakit yang diderita

VII. Mekanisme koping : Maladaptif

Dari hasil wawancara pada klien , klien mengatakan pernah meminum alkohol dan

penyalahgunaan obat-obatan terlarang , menghindar.

VIII. Masalah psikososial dan lingkungan

Klien mengatakan mengalami masalah ekonomi dan merasa malu oleh keluarganya

karena selalu membebani keluarga dan tidak pernah bekerja.

Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep diri : HDR

Page 18: LAPORAN PENDAHULUAN

IX. Pengetahuan kurang tentang

Pengetahuan kurang tentang mekanisme koping yang efektif untuk mengatasi

hallusinasinya .

Masalah keperawatan : Pengetahuan kurang tentang mekanisme koping yang efektif.

X. Aspek Medis

Diagnosa Medis : Skizofrenia Hebefrenik

Terapi Medis :

Clozapin 3 x 1 tab

Haloperidol 3 x 1 tab

Trihexylpenidil 0 – 0 – 1

XI. Daftar Masalah Keperawatan

1. Gangguan Sensori Persepsi : Hallusinasi penglihatan

2. Gangguan Konsep Diri : HDR

3. Gangguan Konfabulasi

4. Gangguan pembicaraan : Inkoheren

5. Gangguan aktivitas motorik : Lesu

6. Gangguan Alam Perasaan

7. Afek datar

8. Kontak mata kurang

9. Gangguan proses pikir : flight of ideas

Page 19: LAPORAN PENDAHULUAN

10. Gangguan tingkat kesadaran : Stupor

11. Tingkat konsentrasi dan berhitung : mudah dialihkan

12. Gangguan penilaian ringan

13. Daya tilik diri : mengingkari penyakit yang diderita

14. Perilaku Maladaptif

15. Pengetahuan kurang tentang mekanisme koping yang efektif

ANALISA DATA

No. Data Masalah

1. DS :

Klien mengatakan melihat

bayangan kedua anaknya menjadi

aktor dan aktris di tv dan koran

DO :

Klien tampak tenang

Kontak Mata kurang

Klien tampak hipoaktifitas

Klien tampak melamun

Gangguan Sensori Persepsi : Hallusinasi

Penglihatan

2. DS :

Klien mengatakan malu dan tidak

enak karena tidak bekerja dan

membebani keluarga

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

Page 20: LAPORAN PENDAHULUAN

DO :

Kontak mata kurang

Menunduk

XII. Diagnosa Keperawatan Utama

Gangguan Sensori Persepsi : Hallusinasi Penglihatan

Page 21: LAPORAN PENDAHULUAN