Laporan Pendahuluan

13
LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA CHILD BEARING A. Pengertian Keluarga adalah dua atau lebih yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam peranannya masing-masing dan menciptakan dan mempertahankan suatu kebudayaan (Balion & Maglaya 1989). Menurut Rodgers dalam Friedman (1998), keluarga childbearing adalah keluarga yang menantikan kelahiran dimulai sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan (2,5 tahun). Menurut Duvall & Miller (1985) dalam Friedman (2002), keluarga childbearing adalah keluarga yang dimulai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai bayi berusia 30 bulan. Keluarga childbearing adalah keluarga yang berada pada tahap perkembangan ke II. Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan secara umum bahwa keluarga childbearing adalah keluarga yang berada pada tahap perkembangan ke II mulai dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan. B. Tahapan dan Tugas Perkembangan Keluarga Tahapan dan tugas perkembangan keluarga adalah :

description

lp komunitas

Transcript of Laporan Pendahuluan

Page 1: Laporan Pendahuluan

LAPORAN PENDAHULUAN

KELUARGA CHILD BEARING

A. Pengertian

Keluarga adalah dua atau lebih yang tergabung karena hubungan darah,

hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup satu rumah tangga,

berinteraksi satu sama lain dan didalam peranannya masing-masing dan menciptakan

dan mempertahankan suatu kebudayaan (Balion & Maglaya 1989).

Menurut Rodgers dalam Friedman (1998), keluarga childbearing adalah

keluarga yang menantikan kelahiran dimulai sampai kelahiran anak pertama dan

berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan (2,5 tahun).

Menurut Duvall & Miller (1985) dalam Friedman (2002), keluarga

childbearing adalah keluarga yang dimulai dengan kelahiran anak pertama dan

berlanjut sampai bayi berusia 30 bulan. Keluarga childbearing adalah keluarga yang

berada pada tahap perkembangan ke II.

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan secara umum bahwa

keluarga childbearing adalah keluarga yang berada pada tahap perkembangan ke II

mulai dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama berlanjut sampai anak pertama

berusia 30 bulan.

B. Tahapan dan Tugas Perkembangan Keluarga

Tahapan dan tugas perkembangan keluarga adalah :

1. Pasangan pemula atau pasangan baru menikah

Tahapan ini dimulai saat dua insan dewasa mengikat janji melalui pernikahan

dengan landasan cinta dan kasih sayang. Tugas pada tahapan perkembangan

keluarga pemula antara lain saling memuaskan antara pasangan, beradaptasi

dengan keluarga besar dari masing-masing pihak, merencanakan dengan matang

jumlah anak, memperjelas masing-masing peran  pasangan.

2. Keluarga Dengan “Child Bearing” (kelahiran anak pertama)

Tahapan ini dimulai saat ibu hamil sampai dengan kelahiran anak pertama dan

berlanjut sampai dengan anak pertama berusia 30 bulan. Tugas keluerga pada

tahapan ini antara lain : mempersiapkan biaya persalinan, mempersiapakan mental

calon oransg tua dan mempersiapkan berbagai kebutuhan anak. Apabila anak sudah

Page 2: Laporan Pendahuluan

lahir tugas keluarga antara lain : memberikan ASI sebagai kebutuhan utama bayi

(minimal 6 bulan), memberikan kassih sayang, mulai mensosialisasikan dengan

lingkungan keluarga besar masing-masing pasangan, pasangan kembali melakukan

adaptasi karena kehadiran anggota keluarga termasuk siklus hubungan seks,

mempertahankan hubungan dalam rangka memuaskan pasangan.

3. Keluarga Dengan Anak Prasekolah

Dimulai saat anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5

tahun. Tugas yang dimiliki pada keluarga dengan anak prasekolah diantaranya :

menanamkan nilai-nilai dan norma kehidupan, mulai menanamkan keyakinan

beragama, mengenalkan kultur keluarga, memenuhi kebutuhan bermain anak,

membantu anak dalam bersosialisasi, dengan lingkungan sekitar, menanamkan

tanggung jawab dalam lingkup kecil, memperhatikan dan memberikan stimulasi

bagi pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah.

4. Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah

Dimulai saat anak pertama berusia 6 tahun dan berakhir saat anak berusia 12

tahun. Tugas yang dimiliki keluarga dengan anak usia sekolah antara lain :

memenuhi kebutuhan sekolah anak baik alat-alat sekolah maupun biaya sekolah,

membiasakan belajar teratur, memperhatikan anak saat menyelesaikan tugas-tugas

sekolahnya, memberikan pengertian pada anak bahwa pendidikan sangat penting

untuk mas depen anak, membantu anak dalam bersosialisasi lebih luas dengan

lingkungan sekitar.

5. Keluarga Dengan Anak Remaja

Dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan berakhir saat anak berusia 19-

20 tahun. Keluarga dengan anak remaja berada dalam posisi dilematis, mengingat

anak sudah mulai menurun perhatiannya terhadap orang tua dibandingkan dengan

teman sebayanya. Pada tahapan ini seringkali ditemukan perbedaan pendapat

antara orang tua dan anak remaja, apabila hal ini tidak diselesaikan akan

berdampak pada hubungan selanjutnya.Tugas keluarga pada tahapan ini antara

lain : memberikan perhatian lebih pada anak remaja, bersama-sama mendiskusikan

tentang rencana sekolah ataupun kegiatan diluar sekolah, memberikan kebebasan

dalam batasan tanggung jawab, mempertahankan komunikasi terbuka dua arah.

6. Keluarga Dengan Melepas Anak Ke Masyarakat

Remaja yang akan beranjak dewasa harus sudah siap meninggalkan kedua

orang tuanya untuk memulai hidup baru, bekerja, dan berkeluarga, sehingga tugas

Page 3: Laporan Pendahuluan

keluarga pada tahapan ini antara lain : mempertahankan keintiman pasangan,

membantu anak untuk mandiri, mempertahankan komunikasi, memperluas

hubungan keluarga antara orang tua dengan menantu, menata kembali peran dan

fungsi keluarga setelah ditinggalkan anak-anak.

7. Keluarga Dengan Tahapan Berdua Kembali

Tugas keluarga setelah ditinggal pergi anak-anaknya untuk memulai

kehidupan baru antara lain : menjaga keintiman pasangan, merencanakan kegiatan

yang akan datang, tetap menjaga komunikasi dengan anak-anak dan cucu,

mempertahankan kesehatan masing-masing pasangan.

8. Keluarga Dengan Masa Tua

Masa tua bisa dihinggapi perasaan kesepian, tidak berdaya, sehingga tugas

keluarga pada tahapan ini adalah : saling memberikan perhatian yang

menyenangkan antara pasangan, memperhatikan kesehatan masing-masing

pasangan, merencanakan kegiatan untuk mengisi waktu tua seperti dengan

berolahraga, berkebun, mengasuh cucu. Pada masa tua pasangan saling

mengingatkan akan adanya kehidupan yang kekal setelah kehidupan ini. (Santun &

Dermawan, 2008).

C. Tahap Perkembangan pada anak

1. Perkembangan Fungsi Mental dan personality

a. Fase oral (0-1 tahun)

Positif :

1) Memberikan kepuasan/kesenangan

2) Menghisap, menelan, memainkan bibir

3) Makan kenyang, tidur

Negatif :

1) Mengigit, mengeluarkan air liur

2) Marah , Menangis

b. Fase anal (1-3 tahun)

Dengan tubuh memberi kepuasan berkisar sekitar anus

Positif :

BAB/BAK dan senang melakukannya sendiri

Negatif :

Anak akan menahan dan mempermainkannya

Page 4: Laporan Pendahuluan

c. Fase phalic (3-6 tahun)

Positif :

1) Memegang genetalia

2) Oedipus complek

Negatif :

1) Egosentris : sosial interaksi

2) Mempertahankan keinginanya.

2. Perkembangan Psikosial (Ericson)

a. Percaya vs tidak percaya (0-1 tahun)

1) Semua kebutuhan mutlak tergantung pada orang lain

2) Rasa aman dan percaya mutlak pada lingkungan

b. Otonomi vs rasa malu-malu/ragu-ragu (1-3 tahun)

1) Alat gerak dan rasa, telah matang

2) Perkembangan otonomi berfokus pada peningkatan kemampuan   mengontrol

tubuhnya, diri dan lingkungan.

3) Menyadari bahwa ia dapat menggunakan kekuatannya untuk bergerak  dan

membuat sesuatu sesuai dengan keinginannya.

c. Inisiatif vs rasa bersalah (3-6 tahun)

1) Anak belajar mengendalikan diri dan memanipulasi lingkungan

2) Rasa inisiatif mulai menguasai anak

3) Anak mulai menuntut untuk melakukan tugas

4) Kemampuan anak berbahasa meningkat

5) Rasa kecewa dan bersalah.

3. Perkembangan Kongnitif (Piaget)

a. Sensori motorik (lahir – 2 tahun

Menggunakan sistem pengindera, motorik dan benda-benda untuk mengenal

lingkungan.

b. Pre operasional (2-7 tahun)

Anak mampu menggunakan simbol kata-kata, mengingat masa lalu, sekarang

dan yang akan datang.

4. Pertumbuhan dan Perkembangan Usia Toddler

a. Masa mengeksplorasi lingkungan

b. Tugas tahap ini sukses membutuhkan trust pada saat bayi dan bimbingan orang

tua.

Page 5: Laporan Pendahuluan

5. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Pra Sekolah (3-5 Tahun)

a. Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin besar

dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya.

b. Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri : mandi, makan, minum,

mengosok gigi, BAB dan BAK.

D. Tahap Perkembangan Keluarga Childbearing

Menurut Duvall & Miller (1985) dan Charter & McGoldrick (1988) dalam

Friedman (2002), tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah :

1. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap (mengintregasikan

bayi baru ke keluarga)

2. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota

keluarga

3. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan dengan pasangan

4. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran

orang tua dan kakek nenek dalam pengasuhan

Menurut Spradley tugas perkembangan keluarga childbearing adalah: persiapan untuk

bayi, penataan role masing-masing dan tanggung jawab persiapan biaya, adaptasi

dengan pola hubungan seksual, pengetahuan tentang kehamilan, persalinan dan

menjadi orang tua.

Terhadap perhatian pelayanan kesehatan dimulai dari persiapan menjadi orang tua,

antara lain adalah :

1. Persiapan untuk melahirkan

2. Transisi menjadi orang tua

3. Perawatan bayi

4. Perawatan bayi yang sehat

5. Mengenali secara dini dan menangani masalah-masalah kesehatan fisik anak

dengan tepat

6. Imunisasi

7. Pertumbuhan dan perkembangan yang normal

8. Tindakan untuk keamanan

9. Keluarga berencana

Page 6: Laporan Pendahuluan

10. Interaksi keluarga

11. Praktik kesehatan yang baik (mis: tidur, nutrisi dan olahraga)

E. Peran Keluarga Terhadap Childbearing

Dalam hal ini peran orang tua dapat dimulai selagi kehamilan membesar dan semakin

kuat saat bayi dilahirkan. Pada periode awal orang tua harus mengenali hubungan

mereka dengan anak. periode berikutnya orang tua dapat mencerminkan suatu waktu

untuk bersama-sama membangun kesatuan keluarga, periode waktu berkonsolidasi ini

meliputi peran negosiasi (suami istri, ibu-ayah,orang tua-anak,saudara-saudara) untuk

menetapkan komitmen . perode yang berlangsung akan membutuhkan waktu.

F. Komunikasi Keluarga Terhadap Keluarga

Dalam hal ini ikatan diperkuat melalui penggunaan respons seksual atau kemampuan

oleh kedua pasangan dalam melakukan interaksi orangtua-anak. Respon sensual dan

kemampuan yang dipakai dalam komunikasi antara orangtua dan anak meliputi:

1. Sentuhan

Sentuhan atau indera peraba, dipakai secara ekstensif oleh orangtua sebagai

suatu sarana untuk mengenali bayi yang baru lahir. Banyak ibu yang ingin meraih

anaknya yang baru lahir dan tali pusatnya dipotong, mereka mengangkat bayi ke

dada, merangkulnya kedalam pelukan. Begitu anak dekat dengan ibunya maka

anak akan mulai proses ekspoli

2. Kontak Mata

3. Suara

4. Aroma

G. Tugas Perkembangan Childbearing

1. Adaptasi perubahan anggota keluarga (peran, interaksi,seksual dan kegiatan)

2. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan

3. Membagi peran dan tanggung jawab

4. Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak

5. Konseling KB post partum 6 minggu

6. Menata ruang untuk anak

7. Biaya / dana childbearing

8. Memfasilitasi role learning anggota keluarga

Page 7: Laporan Pendahuluan

H. Msalah Yang Sering Muncul Pada keluarga Childbearing

1. Hubungan seksual dan sosial terganggu

Hubungan seksual antar pasangan umumnya menurun selama masa kehamilan dan

selama enam minggu periode pascapartum. Kesulitan seksual selama periode

pascapartum biasa terjadi, muncul akibat faktor peran baru yang dijalankan oleh

Ibu, akibat kelelahan dan merasa kehilangan ketertarikan seksual sementara suami

merasa “ditinggalkan atau disingkirkan”

2. Suami merasa diabaikan

Sebagian besar ayah secara tradisonal tidak diikutsertakan dalam proses

perinatal sehingga tentu saja hal ini membuat pria terlambat dalam melaksanakan

perubahan peran penting sehingga menghindari keterlibatan emosional mereka.

3. Peningkatan perselisihan

Pola komunikasi pernikahan yang baru, berkembang dengan hadirnya seorang

anak, pasangan suami istri dalam berhubungan satu sama lain memperlakukan

pasangannya sebagai pasangan hidup dan sebagai orang tua. Pola transaksional

pasangan terbukti berubah secara drastis. Feldman (1961) mengobservasi bahwa

orang tua bayi sedikit berbicara satu sama lain dan sedikit memiliki kesenangan,

kurang mnestimulsi percakapan dan menurunnya kualitas interaksi pernikahan

mereka. Beberapa orang tua merasa kewalahan dengan bertambahnya tanggung

jawab, terutama pada keluarga yang suami dan istrinya bekeja penuh waktu.

Page 8: Laporan Pendahuluan

I. Phatway

Page 9: Laporan Pendahuluan

Daftar Pustaka

Suprajitno,S.Kp.2004.”Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam Prktik”. Jakarta.EGC

L, Jhonson dan Leny R.2010.Keperawatan Keluarga.Yogyakarta :Nuha Medika

Gde Manuaba, Ida Bagus. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.Jakarta :Arcan

Setiadi.2008.Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga.Yogyakarta:Graha Ilmu