Laporan Pendahuluan

8
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN BISITOPENIA DI RUANG PENYAKIT DALAM PRIA RSUD ULIN BANJARMASIN Tanggal 25 s.d 31 Mei 2015 Oleh: Selvia Harum Sari, S.Kep NIM. I4B111007

description

Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Bisitopenia

Transcript of Laporan Pendahuluan

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN BISITOPENIA DI RUANG PENYAKIT DALAM PRIA RSUD ULIN BANJARMASIN

Tanggal 25 s.d 31 Mei 2015

Oleh:Selvia Harum Sari, S.KepNIM. I4B111007

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT2015

DEFINISIBisitopenia adalah penurunan dua dari tiga komponen sel darah (eritrosit, leukosit, dan trombosit). ETIOLOGI Penurunan dua komponen sel darah tersebut dapat terjadi jika terdapat kelainan hematologi maupun kelainan organ yang berhubungan dengan sel darah.Bisitopenia dapat menggambarkan suatu proses yang dilalui sebelum terjadinya pansitopenia.PENATALAKSANAANBISITOPENIA

PENATALAKSANAAN MEDISPenatalaksanaan ditujukan untuk mencari penyebab.Transplantasi sel darahPemberian antibiotik untuk pencegahan infeksiObati penyebab perdarahan abnormal bila adaASUHAN KEPERAWATAN

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKPemeriksaan darah lengkapJika penyebab dicurigai berasal dari keganasan dapat dilakukan BMA (Bone Marrow Aspiration)MANIFESTASI KLINIS Penurunan Kadar EritrositKelelahan KelemahanPusingPenurunan kinerja fisikPenurunan Kadar LeukositRentan mengalami infeksiPenurunan Kadar TrombositRisiko perdarahan

Web of Caution

Kelainan hematologi, kelainan organ yang berhubungan dengan sel darah

Penurunan 2 dari 3 komponen sel darah

Intoleransi aktivitas Risiko infeksiKetidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigenRisiko perdarahanSuplai oksigen tergangguPenurunan imunitas tubuhPenurunan trombositPenurunan eritrositPenurunan leukosit

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN BISITOPENIA

PENGKAJIANIdentitas meliputi nama, umur, dan jenis kelaminRiwayat penyakit sekarangKeluhan utamaRiwayat penyakit dahuluAktivitas/istirahatGejala: keletihan, kelemahan, malaise umum, kehilangan produktivitas; penurunan semangat untuk bekerja, toleransi terhadap latihan rendah. Kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak.Tanda: takikardia/takipneu; dispnea pada waktu bekerja atau istirahat. Kelemahan otot, dan penurunan kekuatan. SirkulasiGejala: riwayat kehilangan darah kronik, misalnya perdarahan GI kronis, menstruasi berat (DB), angina, CHF (akibat kerja jantung berlebihan). Riwayat endokarditis infektif kronis. Palpitasi (takikardia kompensasi).Tanda: TD: peningkatan sistolik dengan diastolik stabil dan tekanan nadi melebar, hipotensi postural. Disritmia: abnormalitas EKG, depresi segmen ST dan pendataran atau depresi gelombang T; takikardia. Bunyi jantung: murmur sistolik (DB). Ekstremitas (warna): pucat pada kulit dan membrane mukosa (konjungtiva, mulut, faring, bibir) dan dasar kuku. (catatan: pada pasien kulit hitam, pucat dapat tampak sebagai keabu-abuan). Pengisian kapiler melambat (penurunan aliran darah ke kapiler dan vasokontriksi kompensasi) kuku: mudah patah, berbentuk seperti sendok (koilonikia) (DB).

Diagnosa KeperawatanRisiko infeksiIntoleransi aktivitasRisiko perdarahan

NOC dan NIC

Risiko infeksi dengan faktor risiko ketidakadekuatan pertahanan sekunder (penurunan kadar hemoglobin dan leucopenia)NOC: Risk ControlKriteria hasil:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien akan:Bebas dari tanda-tanda infeksiMendemonstrasikan tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksiIntervensiInfection ControlKaji kondisi kulit pasien meliputi warna, kelembaban, tekstur, dan turgor kulit.Lakukan tindakan pencegahan standar pada semua pasien dan gunakan sarung tangan jika melakukan kontak dengan darah, membran mukosa, kulit yang tidak utuh, atau cairan tubuh lainnya kecuali keringat.Gunakan teknik steril untuk merawat pasien yang mengalami kerusakan integritas kulit.Pastikan pasien melakukan tindakan pencegahan infeksi yang sesuai, seperti mencuci tangan, mandi, perawatan mulut, perawatan rambut, dan perawatan perineal.Observasi dan laporkan tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, discharge, dan peningkatan suhu tubuh.Catat dan laporkan hasil laboratorium (seperti sel darah putih dan diferensialnya, protein serum, albumin serum, dan kultur).Risiko perdarahan dengan faktor risikoNOC: Circulation StatusKriteria hasil:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien akan:Menunjukkan tanda-tanda vital stabil dengan kehilangan darah yang minimalIntervensiHemorrhage ControlKaji riwayat penyakit pasien untuk menentukan risiko mengalami peningkatan perdarahan.Monitor tanda-tanda perdarahan pada urin, feses, sputum, atau muntah. Kaji terhadap adanya petekie, purpura, atau ekimosis.Monitor hasil pemeriksaan laboratorium yang mengindikasikan perdarahan meliputi hemoglobin, hematokrit, dan PT (prothrombin time).Periksa tanda-tanda vital.Monitor obat-obatan yang dapat menyebabkan peningkatan perdarahan misalnya aspirin.Berikan vitamin K secara oral atau intravena jika diperlukan.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigenNOC: Activity ToleranceKriteria hasil:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien akan:Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi, dan RRMampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiriIntervensi:Energy ManagementTentukan penyebab dari intoleransi aktivitas yang dialami pasien apakah penyebab berasal dari faktor fisik, psikologis, atau motivasi.Observasi adanya pembatasan pasien dalam melakukan aktivitas.Monitor nutrisi dan sumber yang adekuat.Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan.Monitor respon kardiovaskuler terhadap aktivitas (takikardi, disritmia, dispnea, diaphoresis, pucat, atau perubahan hemodinamik).Bantu pasien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan.Bantu pasien untuk mendapatkan alat bantu aktivitas yang sesuai seperti kursi roda, krek.u

DAFTAR PUSTAKA1. Blackwell W. 2014. Nursing diagnoses: Definitions and classification 2015-2017. 2. Ackley BJ & Ladwig GB. 2011. Nursing diagnosis handbook ninth edition: an evidence-based guide to planning care. Mosby Elsevier.3. Tim Editor. 2007. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid II edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.