LAPORAN PENDAHULUAN

12
LAPORAN PENDAHULUAN EPILEPSI PADA ANAK A. Pengertian Epilepsi adalah gangguan kronik otak dengan ciri timbulnya gejala gejala yang datang dalam serangan-serangan, berulang-ulang yang disebabkan muatan listrik yang abnormal sel-sel saraf otak, yang bersifat reversibel dengan berbagai etiologi (Arif Mansjoer, 2000). Epilepsi adalah gangguan kejang kronis dengan kejang berulang yang terjadi dengan sendirinya, yang membutuhkan pengobatan jangka panjang (Judit M Wilkinson, 2002). B. Etiologi Menurut Pincus Catzel, penyebab epilepsi yaitu: 1. Pra lahir genetika Kesalahan metabolisme herediter seperti penyakit penimbunan glikogen dan fenilketonuria. Anomali otak kongenital seperti porensefali, infeksi dalam rahim seperti rubella, penyakit cytomegalo virus, meningoensefalolitis dan toksoplasmosis. 2. Perinatal

Transcript of LAPORAN PENDAHULUAN

Page 1: LAPORAN PENDAHULUAN

LAPORAN PENDAHULUAN

EPILEPSI PADA ANAK

A. Pengertian

Epilepsi adalah gangguan kronik otak dengan ciri timbulnya gejala

gejala yang datang dalam serangan-serangan, berulang-ulang yang

disebabkan muatan listrik yang abnormal sel-sel saraf otak, yang bersifat

reversibel dengan berbagai etiologi (Arif Mansjoer, 2000).

Epilepsi adalah gangguan kejang kronis dengan kejang berulang

yang terjadi dengan sendirinya, yang membutuhkan pengobatan jangka

panjang (Judit M Wilkinson, 2002).

B. Etiologi

Menurut Pincus Catzel, penyebab epilepsi yaitu:

1. Pra lahir genetika

Kesalahan metabolisme herediter seperti penyakit penimbunan

glikogen dan fenilketonuria. Anomali otak kongenital seperti

porensefali, infeksi dalam rahim seperti rubella, penyakit cytomegalo

virus, meningoensefalolitis dan toksoplasmosis.

2. Perinatal

Trauma kelahiran, infeksi, hiperbilirubinemia, hipoglikemia dan

hipokalsemia.

3. Pasca Lahir

Termasuk meningitis, trauma, ensefalitis, ensefalopati (misalnya

keracunan timah hitam, gangguan elektrolit berat, neoplasma dan

kelainan degeneratif SSP).

Page 2: LAPORAN PENDAHULUAN

C. Patofisiologi

Menurut Harsono, sistem saraf merupakan communication

network (jaringan komunikasi). Otak berkomunikasi dengan organ-organ

tubuh yang lain melalui sel-sel saraf (neuron). Pada kondisi normal,

impuls saraf dari otak secara elektrik akan dibawa neurotransmitter seperti

GABA (gammaaminobutiric acid dan glutamat) melalui sel-sel saraf

(neuron) ke organ-organ tubuh lain. Faktor-faktor penyebab epilepsi di

atas, mengganggu sistem ini sehingga menyebabkan ketidakseimbangan

aliran listrik pada sel saraf dan menimbulkan kejang yang merupakan

salah satu ciri epilepsi.

D.

Page 3: LAPORAN PENDAHULUAN

E. Manifestasi Klinis

Menurut Yuliana Elin (2009), manifestasi klinik pada epilepsi antara lain:

1. Gejala kejang yang spesifik akan tergantung pada macam kejangnya.

Enis kejang dapat bervariasi antara pasien, namun cenderung serupa

pada satu individu yang sama.

2. Kejang komplek parsial dapat termasuk gambaran somatosensori atau

motor fokal.

3. Kejang komplek parsial dikaitkan dengan perubahan kesadaran.

4. Ketiadaan kejang dapat tampak relatif ringan, dengan periode

perubahan kesadaran hanya sangat singkat (detik).

5. Kejang tonik klonik umum merupakan episode konvulsif utama dan

selalu dikaitkan dengan kehilangan kesadaran.

F. Pemeriksaan Penunjang

1. Elektroensefalogram (EEG)

2. Magnetig Resonance Imaging (MRI)

3. Computed tomography (CT Scan)

G. Komplikasi

1. Gangguan memori

2. Gangguan kognitif

Pada anak, gangguan berbahasa lebih sering terjadi pada anak. Kejang

berulang pada anak berhubungan dengan penurunan fungsi intelek.

Dapat juga disebabkan oleh obat antiepilepsi.

3. Penurunan fungsi memori verbal

4. Keterbatasan interaksi sosial

Hal itu terjadi pada epilepsi lobus frontal, karena peranan korteks

prefrontal yang berperan dalam fungsi emosi, perilaku hubungan

interpersonal.

5. Status epileptikus

6. Kematian

Page 4: LAPORAN PENDAHULUAN

H. Penatalaksanaan

1. Penatalaksanaan medik

Tujuan pengobatan adalah mencegah timbulnya epilepsi tanpa

mengganggu kapasitas fisik dan intelek pasien.

Jenis obat:

CBZ : karbamazepin

CLON : klonazepan

VAL : asam valproat

PHT : fenitol

PB : fenobarbital

2. Terapi bedah

Tujuan operasi adalah meningkatkan kualitas hidup, dan bukan hanya

menghilangkan kambuhnya serangan. Berbagai jenis operasi yang

dapat dilakukan, diantaranya angkat jaringan sakit di lobus frontal dan

tempat lain. Ada pula jenis operasi untuk menghilangkan atau

mencegah kambuhnya serangan misalnya memotong korpus kolosom.

I. Asuhan Keperawatan

1. Identitas klien

2. Riwayat Keperawatan

a. Keluhan utama

Keluhan utama pasien biasanya kejang tanpa disertai panas.

b. Riwayat penyakit sekarang

Terjadinya kejang berulang yang mendadak.

c. Riwayat penyakit dahulu

Biasanya pasien waktu masih bayi mempunyai riwayat kejang dan

juga adanya keterlambatan dalam pertumbuhannya.

d. Riwayat penyakit keluarga

Adanya keturunan dari keluarga yang mempengaruhi epilepsi

seperti gangguan saraf otak.

Page 5: LAPORAN PENDAHULUAN

3. Pemeriksaan fisik

a. Kesadaran umum

b. Aktivitas

Adanya kelemahan, keletihan dan juga keterbatasan dalam

beraktivitas.

c. Sirkulasi

Adanya hipertensi, peningkatan pernapasan, peningkatan nadi.

d. Eliminasi

Diare, penurunan eliminasi urine.

e. Makanan/cairan

Adanya muntah, anoreksia, penurunan BB.

f. Integritas ego

Perasaan marah, ansietas

g. Neurosensori

penurunan koordinasi, kacau, disorientasi, kurang konsentrasi, pusing,

kesemutan.

h. Nyeri/kenyamanan

Adanya nyeri abdomen, nyeri sendi, kram.

i. Pernafasan

nafas pendek dengan kerja atau gerak minimal.

j. Keamanan

riwayat infeksi saat ini / dahulu, jatuh, gangguan penglihatan,

perdarahan spontan, tak terkontrol dengan trauma minimal.

4. Diagnosa keperawatan

a. Risiko cedera

b. Ansietas b.d perubahan status kesehatan

c. Ketidakmampuan koping keluarga b.d stres akibat epilepsi

5. Intervensi

No Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Rasional

1 Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

1. Manajemen

lingkungan

Page 6: LAPORAN PENDAHULUAN

selama 3x24 jam, pasien

tidak mengalami cedera

dan tetap tenang.

Kriteria Hasil:

- Klien terbebas dari

cedera

- Orangtua megenali

resiko dan

memantau

kekerasan

- Singkirkan

benda-benda

yang dapat

menimbulkan

bahaya

- Identifikasi

lingkungan

yang dapat

membuat anak

jatuh

- Lindungi anak

setelah kejang

- Pasang restrain

- Menghindari

melukai diri

sendiri

- Membuat rasa

aman

- Mencegah

kejang

berulang

- Mencegah

anak jatuh dari

bed

2 Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3x24 jam, klien

tidak cemas.

Kriteria Hasil:

- Postur tubuh,

ekspresi wajah,

bahasa tubuh dan

tingkat aktivitas

menunjukkan

berkurang

kecemasan.

1. Anxiety reduction

- Gunakan

pendekatan

yang

menenangkan

- Jelaskan semua

prosedur

tindakan

- Dorong

keluarga umtuk

menemani anak

- Identifikasi

tingkat

kecemasan

- Mengurangi

cemas

- Supaya

keluarga dan

klien mengerti

dan tidak

cemas

- Mengurangi

kecemasan

anak

Page 7: LAPORAN PENDAHULUAN

- Berikan obat

untuk

mengurangi

kecemasan

- Mengetahui

perkembangan

cemas

3 Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3x24 jam,

keluarga mampu

mengelola koping.

Kriteria Hasil:

- Hubungan pemberi

asuhan pasien

dengan penerima

asuhan baik

- Tindakan keluarga

mengelola stresor

yang membebani

1. Coping

enhachement

- Bantu keluarga

mengenal

masalah

- Dorong

partisipasi

keluarga

- Motivasi

keluarga untuk

berubah

- Bantu keluarga

mengklarifikasi

yang

diharapkan

2. Caregiver support

- Menyediakan

informasi dan

dukungan satu

sama lain

3. Family support

- Langkah

mengurangi

cemas

- Adanya

keterlibatak

keluarga

sehingga tidak

menimbulkan

cemas

- Mengubah cara

mengatasi stres

- Mengenali

penyebab

cemas

- Kerjasama

mengurangi

cemas

6. Implementasi

Implementasi merupakan tindakan yang dilakukan berdasarkan

intervensi yang dibuat.

Page 8: LAPORAN PENDAHULUAN

7. Evaluasi

a. Pasien tidak mengalami cedera dan tetap tenang

b. Klien tidak cemas

c. Keluarga mampu mengelola stres dengan baik

Page 9: LAPORAN PENDAHULUAN

DAFTAR PUSTAKA

Catzel, Pincus.1994.Kapita Selekta Pediatri. Edisi II, Editor :Andrianto, Petrus.Jakarta:EGC.

Manjoer, Arif.2000.Kapita Selekta Kedokteran.Edisi 3Jilid 2.Jakarta:MediaAesculapius FKUI.

Wilkinson, Judit M.2002.Buku Saku Diagnosa Keperawatan.AlihBahasa:Widyawati,dkk, Editor : Eny Meiliya,dkk.Jakarta:EGC.

Yuliana Elin, Andrajat Retnosari, dkk. 2009. ISO Farmakoterapi. Jakarta: ISFI.