LAPORAN PENDAHULUAN

37
LAPORAN PENDAHULUAN CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA 1. Pengertian Ca Mammae (Carsinoma Mammae)/ Kanker Payudara Ca mammae merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara (Wijaya, 2005). Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara. Jika benjolan kanker tidak terkontrol, sel-sel kanker bisa bermestastase pada bagian- bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening ketiak ataupun diatas tulang belikat. Sealin itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit. (Erik T, 2005) Ca mammae (carcinoma mammae) adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. Ca mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. (Medicastore, 2011) Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang terbanyak ditemukan di Indonesia.Biasanya kanker ini ditemukan pada umur 40-49 tahun dan letak terbanyak di kuadran lateral atas (Arif Mansjoer, Kapita selecta kedokteran Edisi 2 ). Kelenjar susu merupakan sekumpulan kelenjar kulit. Pada lateral atasnya, jaringan kelenjar ini keluar dari buatannya ke arah aksila, disebut tonjolan spence atau ekor payudara. Setiap payudara terdiri atas 12 sampai 20 lobulus kelenjar yang

description

ca mamae

Transcript of LAPORAN PENDAHULUAN

LAPORAN PENDAHULUANCA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/KANKER PAYUDARA

1. PengertianCa Mammae (Carsinoma Mammae)/Kanker PayudaraCa mammae merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara (Wijaya, 2005).Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara. Jika benjolan kanker tidak terkontrol, sel-sel kanker bisa bermestastase pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening ketiak ataupun diatas tulang belikat. Sealin itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit. (Erik T, 2005)Ca mammae (carcinoma mammae) adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. Ca mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. (Medicastore, 2011)Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang terbanyak ditemukan diIndonesia.Biasanya kanker ini ditemukan pada umur 40-49 tahun dan letak terbanyak di kuadran lateral atas (Arif Mansjoer,Kapita selecta kedokteran Edisi 2 ).Kelenjar susu merupakan sekumpulan kelenjar kulit. Pada lateral atasnya, jaringan kelenjar ini keluar dari buatannya ke arah aksila, disebut tonjolan spence atau ekor payudara. Setiap payudara terdiri atas 12 sampai 20 lobulus kelenjar yang masing-masing mempunyai saluran ke papila mammae, yang disebut duktus laktiferus.Pendarahan payudara terutama berasal dari cabang arteri Perforantes Anterior dari arteri Mammaria Interna, arteri torakalis yang bercabang dari arteri aksilaris dan beberapa arteri Interkostalis.

2. EtiologiCa Mammae (Carsinoma Mammae)/Kanker PayudaraSebab-sebab keganasan pada mammae masih belum diketahui secara pasti (Price & Wilson, 1995), namun ada beberapa teori yang menjelaskan tentang penyebab terjadinya Ca mammae, yaitu:

Mekanisme hormonalSteroid endogen (estradiol & progesterone) apabila mengalami perubahan dalam lingkungan seluler dapat mempengaruhi faktor pertumbuhan bagi ca mammae (Smeltzer & Bare, 2002: 1589). VirusInvasi virus yang diduga ada pada air susu ibu menyebabkan adanya massa abnormal pada sel yang sedang mengalami proliferasi. Genetik Ca mammae yang bersifat herediter dapat terjadi karena adanya linkage genetic autosomal dominan (Reeder, Martin, 1997). Penelitian tentang biomolekuler kanker menyatakan delesi kromosom 17 mempunyai peranan penting untuk terjadinya transformasi malignan (Reeder, Martin, 1997). mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2 biasanya ditemukan pada klien dengan riwayat keluarga kanker mammae dan ovarium (Robbin & kumar, 1995) serta mutasi gen supresor tumor p 53 (Murray, 2002). Defisiensi imunDefesiensi imun terutama limfosit T menyebabkan penurunan produksi interferon yang berfungsi untuk menghambat terjadinya proliferasi sel dan jaringan kanker dan meningkatkan aktivitas antitumor.

Etiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti. Namun beberapa faktor resiko pada pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara, yaitu :a. Tinggi melebihi 170 cmb. Masa reproduksi yang relatif panjang.c. Faktor Genetikd. Ca Payudara yang terdahulue. KeluargaDiperkirakan 5 % semua kanker adalah predisposisi keturunan ini, dikuatkan bila 3 anggota keluarga terkena carsinoma mammae.f. Kelainan payudara ( benigna )Kelainan fibrokistik ( benigna ) terutama pada periode fertil, telah ditunjukkan bahwa wanita yang menderita / pernah menderita yang porliferatif sedikit meningkat.g. Makanan, berat badan dan faktor resiko lainh. Faktor endokrin dan reproduksiGraviditas matur kurang dari 20 tahun dan graviditas lebih dari 30 tahun, Menarche kurang dari 12 tahuni. Obat anti konseptiva oralPenggunaan pil anti konsepsi jangka panjang lebih dari 12 tahun mempunyai resiko lebih besar untuk terkena kanker.

3. Anatomi Dan Fisiologia. Anatomi Payudara

Payudara normal mengandung jaringan kelenjar, duktus, jaringan otot penyokong lemak, pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe. Pada bagian lateral atas kelenjar payudara, jaringan kelenjar ini keluar dari bulatannya kearah aksila, disebut penonjolan Spence atau ekor payudara. Setiap payudara terdiri atas 12-20 lobulus kelenjar yang masing-masing mempunyai saluran ke papilla mammae, yang disebutduktus lactiferous. Diantara kelenjar susu dan fasia pectoralis, juga diantara kulit dan kelenjar tersebut mungkin terdapat jaringan lemak. Diantara lobules tersebut ada jaringan ikat yang disebut ligamentum cooper yang memberi rangka untuk payudara.Perdarahan payudara terutama berasal dari cabanga. perforantes anteriordana. mammaria interna, a. torakalis lateralisyang bercabang daria. aksilaris,dan beberapaa. interkostalis.Persarafan kulit payudara diurus oleh cabangpleksus servikalisdann. interkostalis.Jaringan kelenjar payudara sendiri diurus saraf simpatik. Ada beberapa saraf lagi yang perlu diingat sehubungan dengan penyulitparalisisdan mati rasa pasca bedah, yaknin. intercostalisdann. kutaneus brakius medialisyang mengurus sensibilitas daerah aksila dan bagian medial lengan atas.Pengaliran limfe dari payudara kurang lebih 75% ke aksila, sebagian lagi ke kelenjar parasternal, terutama dari bagian yang sentral dan medial dan adapula pengaliran yang ke kelenjarinterpectoralis.Pada aksila terdapat rata-rata 50 buah kelenjar getah bening yang berada disepanjang arteri dan vena brakialis.Jalur limfe lainnya berasal dari daerah sentral dan medial yang selain menuju ke kelenjar sepanjang pembuluhmammaria interna, juga menuju keaksila kontralateral, kem. rectus abdominislewatligamentum falsiparum hepatiske hati, pleura dan payudara kontralateral.

b. Fisiologi PayudaraPayudara merupakan kelenjar tubuloalveolar yang bercabang-cabang, terdiri atas 15-20 lobus yang dikelilingi oleh jaringan ikat dan lemak. Tiap lobus mempunyaiduktus ekskretoriusmasing-masing yang akan bermuara pada puting susu, disebutduktus laktiferus,yang dilapisi epitel kuboid selapis yang rendah, lalu keduktus alveolarisyang dilapisi epitel kuboid berlapis, kemudian bermuara keduktus laktiferusyang berakhir pada putting susu.Ada 3 hal fisiologik yang mempengaruhi payudara, yaitu :a)Pertumbuhan dan involusi berhubungan dengan usiab)Pertumbuhan berhubungan dengan siklus haidc)Perubahan karena kehamilan dan laktasi.4. Patofisiologi Ca Mammae (Carsinoma Mammae)/Kanker PayudaraSel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi:a. Fase InisiasiPada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.b. Fase PromosiPada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).

Kanker mammae merupakan penyebab utama kematian pada wanita karena kanker (Maternity Nursing, 1997). Penyebab pasti belum diketahui, namun ada beberapa teori yang menjelaskan bagaimana terjadinya keganasan pada mammae, yaitu: Mekanisme hormonal, dimana perubahan keseimbangan hormone estrogen dan progesterone yang dihasilkan oleh ovarium mempengaruhi factor pertumbuhan sel mammae (Smeltzer & Bare, 2002). Dimana salah satu fungsi estrogen adalah merangasang pertumbuhan sel mammae .Suatu penelitian menyatakan bahwa wanita yang diangkat ovariumnya pada usia muda lebih jarang ditemukan menderita karcinoma mammae, tetapi hal itu tidak membuktikan bahwa hormone estrogenlah yang, menyebabkan kanker mammae pada manusia. Namun menarche dini dan menopause lambat ternyata disertai peninmgkatan resiko Kanker mammae dan resiko kanker mammae lebih tinggi pada wanita yang melahirkan anak pertama pada usia lebih dari 30 tahun. Virus, Invasi virus yang diduga ada pada air susu ibu menyebabkan adanya massa abnormal pada sel yang sedang mengalami proliferasi. Genetik Kanker mammae yang bersifat herediter dapat terjadi karena adanya linkage genetic autosomal dominan. Penelitian tentang biomolekuler kanker menyatakan delesi kromosom 17 mempunyai peranan penting untuk terjadinya transformasi malignan. mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2 biasanya ditemukan pada klien dengan riwayat keluarga kanker mammae dan ovarium (Robbin & kumar, 1995) serta mutasi gen supresor tumor p 53 (Murray, 2002). Defisiensi imunDefesiensi imun terutama limfosit T menyebabkan penurunan produksi interferon yang berfungsi untuk menghambat terjadinya proliferasi sel dan jaringan kanker dan meningkatkan aktivitas antitumor. Gangguan proliferasi tersebut akan menyebabkan timbulnya sel kanker pada jaringa epithelial dan paling sering pada system duktal. Mula-mula terjadi hyperplasia sel dengan perkembangan sel atipikal. Sel ini akan berlanjut menjadi karsinoma in situ dan menginvasi stroma. Kanker butuh waktu 7 tahun untuk dapat tumbuh dari sebuah sel tunggal menjadi massa yang cukup besar untuk bias diraba. Invasi sel kanker yang mengenai jaringan yang peka terhadap sensasi nyeri akan menimbulkan rasa nyeri, seperti periosteum dan pelksus saraf. Benjolan yang tumbuh dapat pecah dan terjadi ulserasi pada kanker lanjut.Pertumbuhan sel terjadi irregular dan bisa menyebar melalui saluran limfe dan melalui aliran darah. Dari saluran limfe akan sampai di kelenjer limfe menyebabkan terjadinya pembesaran kelenjer limfe regional. Disamping itu juga bisa menyebabkan edema limfatik dan kulit bercawak (peau d orange). Penyebaran yang terjadi secara hematogen akan menyebabkan timbulnya metastasis pada jaringan paru, pleura, otak tulang (terutama tulang tengkorak, vertebredan panggul)Pada tahap terminal lanjut penderita umumnya menderita kehilangan progersif lemak tubuh dan badannya menjadi kurus disertai kelemahan yang sangat, anoreksia dan anemia. Simdrom yang melemahkan ini dinyatakan sebagai kakeksi kanker.

PathwayCA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA

PathwayCA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA

5. Manifestasi KlinisCa Mammae (Carsinoma Mammae)/Kanker PayudaraGejala umum Ca mamae adalah : Teraba adanya massa atau benjolan pada payudara Payudara tidak simetris / mengalami perubahan bentuk dan ukuran karena mulai timbul pembengkakan Ada perubahan kulit : penebalan, cekungan, kulit pucat disekitar puting susu, mengkerut seperti kulit jeruk purut dan adanya ulkus pada payudara Ada perubahan suhu pada kulit : hangat, kemerahan , panas Ada cairan yang keluar dari puting susu Ada perubahan pada puting susu : gatal, ada rasa seperti terbakar, erosi dan terjadi retraksi Ada rasa sakit Penyebaran ke tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan kadar kalsium darah meningkat Ada pembengkakan didaerah lengan Adanya rasa nyeri atau sakit pada payudara. Semakin lama benjolan yang tumbuh semakin besar. Mulai timbul luka pada payudara dan lama tidak sembuh meskipun sudah diobati, serta puting susu seperti koreng atau eksim dan tertarik ke dalam. Kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk (Peau d' Orange). Benjolan menyerupai bunga kobis dan mudah berdarah. Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar dan alat tubuh lain

6. PentahapanCa Mammae (Carsinoma Mammae)/Kanker PayudaraPentahapan mencangkup mengklasifikasikan kanker payudara berdasarkan pada keluasan penyakit. Pentahapan segala bentuk kanker sangat penting karena hal ini dapat membantu tim perawatan kesehatan merekomendasikan pengobatan terbaik yang ada, memberikan prognosis, dan beberapa pemeriksaan darah dan prosedur diagnostik dilakukan dalam petahapan penyakit. Pemeriksaaan dan prosedur ini mencankup rontgen dada, pemindaian tulang, dan fungsi hepar, pentahapan klinik yang paling banyak digunakan untuk kanker payudara adalah sistem klasifikasi TNM yang mengevaluasi ukuran tumor, jumlah nodus limfe yang terkena, dan bukti adanya metastasis yang jauh.

Tumor primer (T):1. Tx : Tumor primer tidak dapat ditentukan2. T0 : Tidak terbukti adanya tumor primer3. Tis : Kanker in situ, paget dis pada papila tanpa teraba tumor4. T1 :Tumor a. T1a : Tumor b. T1b :Tumor 0,5 1 cmc. T1c :Tumor 1 2 cm5. T2 :Tumor 2 5 cm6. T3 : Tumor diatas 5 cm7. T4 : Tumor tanpa memandang ukuran, penyebaran langsung ke dinding thorax atau kulit :a. T4a : Melekat pada dinding dadab. T4b : Edema kulit, ulkus, peau dorangec. T4c : T4a dan T4bd. T4d : Mastitis karsinomatosis

Nodus limfe regional (N) :1. Nx : Pembesaran kelenjar regional tidak dapat ditentukan2. N0 : Tidak teraba kelenjar axila3. N1 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang tidak melekat4. N2 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang melekat satu sama lain atau melekat pada jaringan sekitarnya5. N3 : Terdapat kelenjar mamaria interna homolateralMetastas jauh (M) :1. Mx : Metastase jauh tidak dapat ditentukan2. M0 : Tidak ada metastase jauh3. M1 : Terdapat metastase jauh, termasuk kelenjar subklavikula

Kanker payudara mempunyai 4 stadium, yaitu:1. Stadium ITumor yang berdiameter kurang 2 cm tanpa keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh.Tumor terbatas pada payudara dan tidak terfiksasi pada kulit dan otot pektoralis.

2. Stadium IIaTumor yang berdiameter kurang 2 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter kurang 5 cm tanpa keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh.

3. Stadium IIbTumor yang berdiameter kurang 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter lebih 5 cm tanpa keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh

4. Stadium IIIaTumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) tanpa penyebaran jauh.

5. Stadium IIIbTumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan terdapat penyebaran jauh berupa metastasis ke supraklavikula dengan keterlibatan limfonodus (LN) supraklavikula atau metastasis ke infraklavikula atau menginfiltrasi / menyebar ke kulit atau dinding toraks atau tumor dengan edema pada tangan.Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan pembengkakan bisa juga luka bernanah di payudara. Didiagnosis sebagai Inflamatory Breast Cancer. Bisa sudah atau bisa juga belum menyebar ke pembuluh getah bening di ketiak dan lengan atas, tapi tidak menyebar ke bagian lain dari organ tubuh

6. Stadium IIIcUkuran tumor bisa berapa saja dan terdapat metastasis kelenjar limfe infraklavikular ipsilateral, atau bukti klinis menunjukkan terdapat metastasis kelenjar limfe mammaria interna dan metastase kelenjar limfe aksilar, atau metastasis kelenjar limfe supraklavikular ipsilateral

7. Stadium IVTumor yang mengalami metastasis jauh, yaitu : tulang, paru-paru, liver atau tulang rusuk.

Status penampilan (performance status) kanker menurut WHO (1979) :1. 0 : Baik, dapat bekerja normal.2. 1 : Cukup, tidak dapat bekerja berat namun bekerja ringan bisa.3. 2 : Lemah, tidak dapat bekerja namun dapat berjalan dan merawat diri sendiri 50% dari waktu sadar.4. 3 : Jelek, tidak dapat berjalan, dapat bangun dan merawat diri sendiri, perlu tiduran lebih 50% dari waktu sadar.5. 4 : Jelek sekali, tidak dapat bangun dan tidak dapat merawat diri sendiri, hanya tiduran saja.

7. Pemeriksaan Laboratorium Dan DiagnostikCa Mammae (Carsinoma Mammae)/Kanker Payudaraa.Pemeriksaan labortorium meliputi: Morfologi sel darah, LED, Test fal marker (CEA) dalam serum/plasma, Pemeriksaan sitologisb.Test diagnostik lain:Non invasive:Mamografi, Ro thorak, USG, MRI, PETInvasif :Biopsi,Aspirasi biopsy (FNAB),True cut / Care biopsy,Incisi biopsy,Eksisi biopsyPemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan :1.Pemeriksaan payudara sendiri2.Pemeriksaan payudara secara klinis3.Pemeriksaan manografi4.Biopsi aspirasi5.True cut6.Biopsi terbuka7.USG Payudara, pemeriksaan darah lengkap, X-ray dada, therapy medis, pembedahan, terapi radiasi dan kemoterapi.

8. KomplikasiMetastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) ke paru,pleura, tulang dan hati.Selain itu Komplikasi Ca Mammae yaitu:a.metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe dan pembuluh darahkapiler ( penyebaran limfogen dan hematogen0, penyebarab hematogen dan limfogen dapat mengenai hati, paru, tulang, sum-sum tulang ,otak ,syaraf.b.gangguan neuro varkulerc.Faktor patologid.Fibrosis payudarae.kematian

C. Penatalaksanaan Ca Mammae/kanker payudara1. PembedahanTerapi bedah bertujuan kuratif dan paliatif Jenis terapi : lokal /lokoregionalJenis terapi : terapi utama /terapi tambahanPrinsif terapi kuratif bedahPengangkatan sel kanker secara kuratif dapat dilakukan dengan cara : Modified radikal mastektomi Breast conversing treatment (BCT) rekontruksi payudara Tumorrektomi /lumpektomi /kuadran tektomi /parsial mastektomi diseksi axsilaPengobatan bedah kuratif dilakukan pada kanker payudara dini (stadium 0, I, dan II), dan pegobatan paliatif bedah adalah dengan mengangkat kanker payudara secara makroskopis dan masih meninggalkan sel kanker secara mikroskopis dan biasanya dilakukan pada stadium II dan IV dan juga untk mengurangi keluhan-keluhan penderita baik perdarahan, patah tulang dan pengobatan ulkusTipe-tipe pembedahan untuk membuang ca mammae Lympectomi :Pembuangan sederhana benjolan tumor Mastektomi parsial :pembuangan tumor dan 2,5 7,5 cm (1 sampai3 inci) jaringan sekitarnya ubcutaneoou s Mastektomy:pembuangan seluruh jaringan yang mendasari tumor payudara , meninggalkan /membiarkan kulit, areola dan memasukkan putting intact) mastectomy sederhana:menghilangkan seluruh payudara tapi tidak dengan nodus axillary modifikasi mastektomy radikal:menghilangkan seluruh payudara (dengan atau tanpa pectoralis minor) menghilangkan beberapa axilla lympa nodes mastectoy radikal:menghilangkan seluruh payudara, acillary lympa nodes, pectolaris muscle (besar atau kecil, dan lemak dan fasia yang berdekatan dengan pembedahan

2. RadiasiTerapi radiasi menggunakan energi tinggi & getaran ion. Dapat menimbulkan kerusakan molekul sel dan perubahan biokimia : mematikan sel kankerJenis therapi radiasi : Teletherapi : cobalt, lineacc Brakhitherapi : dosis tinggi lebih terlokalisasi Intra operative radioterapi, hipertermiaPertimbangan klinis : Indikasi : digunakan tersendiri atau kombinasi Perencanaan pengobatanKomplikasi :Komplikasi tergantung dari lokasi, jenis radiasi, dosis, status kesehatan klien1. Efek samping akut 1 6 bulan eritema lemah & lunglai nausea, muntah, diare oral : kering, mucositis, xerostomia dispnoe, pnemonia sistitis2. Efek samping kronis > dari 6 bulan Kulit : fibrosis, kehitaman permanen atropi Gastro intestinal : fibrosis, obstruksi, ulkus, striktur Oral : xerostomia, pengecapan menurun, caries gigi Paru : fibrosis Ginjal : nefritis, fibrosis Kanker lain 5 7% leukemia3. Hormon terapi Pengobatan hormon terapi untuk pengobatan sistemik untuk meningkatkan survival, yaitu dengan pemberian anti esterogen, pemberian hormon aromatase inhibitor, antiGn RH, ovorektomi. Pemberian hormon ini sebagai adjuvan stadium I, II, III, IV terutama pada pasiien yangreceptor hormon positif, hormon terpi dapat juga digunakan sebagai terapi p[ravelensi kanker payudara.4. Terapi Paliatif dan painTerapi paliatif untuk dapat dikerjakan sesuai dengan keluhan pasien, untuk tujuan perbaikan kualitas hidup. Dapat bersifat medikamentosa, paliatif (pemberian obat-obat paliatif) dan non medicamentosa (radiasi paliatif dan pembedahan paliatif)5. Immunoterapi dan bioterapiSampai saat ini penggunaan immunoterapi seperti pemberian interferon, modified molekuler, biologi agent, masih bersifat terbatas sebagai terapi adjuvan untuk mendukung keberhasilan pengobatan-pengobatan lainnya.Pengobatan bioterapi dengan rekayasa genetika u ntuk mengoreksi mutasi genetik untuk mengoreksi mutasi genetik masih dalam penelitian.6. Rehabilitasi fisik dan psikisPenderita kanker payudara sebaiknya setelah mendapat pengobatan konvensiobnal seperti pembedahan, penyinaran, kemoterapi sebaiknya dilakukan rehabolitasi fisik untuk mencegah timbulnya komplikasi akiabt treatment tersebut. Rehabilitasi psikis juga diperlukan untuk mendorong semangat hidup yang lebh baik.7. KemoterapiPengobatan kemoterapi adalah pengobatan sisitemik yang mengguanakan obat-obat sitostatika melalui aliran sisitemik, sebagai terapi utama pada kanker stadium lanjut (stadium IIIB dan IV) dan sebagai terapi tambahanPada kasus karsinoma mammae dapat dilakukan pengobatan dengan radiasi dan pengangkatan mammae (Mastektomi). Pengangatan tergantung sejauh mana pertumbuhan dan penyebaranya dipilih berdasar stadiumnya.dan chemoterapyKomplikasi Kemotherapi Efek samping : nausea, vomiting alopecia rasa (pengecap) menurun mucositis toksik hematologik : depresi sumsum tulang, anemia ginjal, hepar

ASUHAN KEPERAWATAN CA MAMMAE

A.PENGKAJIANCA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/KANKER PAYUDARA1. BiodataCa mammae terjadi terutama pada usia lanjut (diatas 50 th), tetapi 80 % terjadi pada usia 35 tahun sampai 65 tahun cendrung meningkat 6 kali lipatJenis kelamin : laki-laki dibanding 1 :1002. Keluhan utama Data SubjektifKlien mengeluh adanya benjolan atau ulkus padapayudara an kadang-kadang timbul nyeri, serta perasaan takut atau cemas.Data ObjektifPada payudara terdapat adanya borok atau nodul-nodul yang mengeras serta bau tidak enak yang menyengat Klien tampak enggan bergaul dan berintegrasi dengan pasien lainKlien terlihat sedih dan sering melamunObservasi gejala memegang payudara dan wajah tampak menyeringai3. Riwayat penyakita. Sekarang :Klien mengeluh adanya benjolan atau ulkus pada payudara dan kadang-kadang timbul nyeri, serta perasaan takut atau cemas.Pada payudara terdapat adanya borok atau nodul-nodul yang mengeras serta bau tidak enak yang menyengat Klien tampak enggan bergaul dan berintegrasi dengan pasien lainKlien terlihat sedih dan sering melamun, Observasi gejala memegang payudara dan wajah tampak menyeringaib. Dahulu:adanya siklus perubahan hormonal yang lama dan tidak ada heti-hentinya, menarche awal, menopuse terlambat dan tidak ada kehamilan,(long,1996), adanya riwayat kanker sebelumnya, riwayat kehamilan (nullipara, multipara), penggunaan obat-obatan hormonal kontrapsepsi, riwayat menstruasi (early menarce, late menopouse). Adanya papaaran radiasi riwayat peminum alkoholc. Keluarga:Ibu dan anak prempuan khususnya dengan kanker premenopuse atau kanker payudara bilateral, adanya anggota keluarga yang menderita ca mammae

4. Pemeriksaan Ca Mammae/kanker payudara meliputi : Pemeriksaan skreningTujuan untuk menemukan kanker payudara dini pada penderita asimptomatis (tanpa keluhan) dengan tujuan menurunkan anka kamtian standar pemeriksaan skrining payudara dapat dilakukan denganMammografi: tebukti lebih akurat mendeteksi kanker payudara berdiameter kurang dari 0,5 cm dengan acuration rate : 80-90 % Pemeriksaan Diagnostik1.Scan (mis, MRI, CT, gallium) dan ultrasound. Dilakukan untuk diagnostik, identifikasi metastatik dan evaluasi.2.biopsi : untuk mendiagnosis adanya BRCA1 dan BRCA23.Penanda tumor4.Mammografi6.sinar X dadaMeliputi :1. Anamnesa cermat mengenai waktu timbulnya tuor dan ada tidaknya faktor resiko 2. Ifeksi tanda-tanda kecurigaan kanker payudara3. Palpasi, tanda-tanda kanker payudara. Pemeriksaan ImagingTerdiri dari :1. Mammografi2. USG3. MRI Pemeriksaan MikroskopikPemeriksaan mikroskopik terdiri dari :1. Pemeriksaan biopsi terbuka (open Biopsy) : insisional biopsi dan eksisional biopsi2. Pemeriksaan biopsi tertutup (minimal invasif biopsy) : needle aspiration biopsy, trucut biopsyNeedle aspiraton biopsy merupakan piliha utama untuk pemeriksaan diagnostik tumor payudara yang palpable mass, accuration rate 95 % Pemeriksaan tambahan1. Pemeriksaan torak fhoto2. Pemeriksaaan bone scaning /bone survey3. Pemeriksaan USG Abdomen /Bone siurvey4. Pemeriksaan USG abdomen/CT scan abdomen5. Pemeriksaan tumor marker6. Pemeriksaan darah/fungsiliver dan tulang7. Pemeriksaan head CT-scanPENGKAJIAN KEPERAWATANPemeriksaan Fisika. Kepala : normal, kepala tegak lurus, tulang kepala umumnya bulat dengan tonjolan frontal di bagian anterior dan oksipital dibagian posterior.b. Rambut : biasanya tersebar merata, tidak terlalu kering, tidak terlalu berminyak.c. Mata : biasanya tidak ada gangguan bentuk dan fungsi mata. Mata anemis, tidak ikterik, tidak ada nyeri tekan.d. Telinga : normalnya bentuk dan posisi simetris. Tidak ada tanda-tanda infeksi dan tidak ada gangguan fungsi pendengaran.e. Hidung : bentuk dan fungsi normal, tidak ada infeksi dan nyeri tekan.f. Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada gangguan perasa.g. Leher : biasanya terjadi pembesaran KGB.h. Dada : adanya kelainan kulit berupa peau dorange, dumpling, ulserasi atau tanda-tanda radang.i. Hepar : biasanya tidak ada pembesaran hepar.j. Ekstremitas: biasanya tidak ada gangguan pada ektremitas.A. Sistem Integumen1. Perhatikan : nyeri, bengkak, flebitis, ulkus2. Inspeksi kemerahan & gatal, eritema3. Perhatikan pigmentasi kulit4. Kondisi gusi, gigi, mukosa & lidahB. Sistem Gastrointestinalis1. Kaji frekwensi, mulai, durasi, berat ringannya mual & muntah setelah pemberian kemotherapi2. Observasi perubahan keseimbangan cairan & elektrolit3. Kaji diare & konstipasi4. Kaji anoreksia5. Kaji : jaundice, nyeri abdomen kuadran atas kananC. Sistem Hematopoetik1. Kaji Netropenia Kaji tanda infeksi Auskultasi paru Perhatikan batuk produktif & nafas dispnoe Kaji suhu2. Kaji Trombositopenia : < 50.000/m3 menengah, < 20.000/m3 berat3. Kaji Anemia Warna kulit, capilarry refill Dispnoe, lemah, palpitasi, vertigoD. Sistem Respiratorik & Kardiovaskular1. Kaji terhadap fibrosis paru yang ditandai : Dispnoe, kering, batuk non produktif terutama bleomisin2. Kaji tanda CHF3. Lakukan pemeriksaan EKGE. Sistem Neuromuskular1. Perhatikan adanya perubahan aktifitas motorik2. Perhatikan adanya parestesia3. Evaluasi refleks4. Kaji ataksia, lemah, menyeret kaki5. Kaji gangguan pendengaran6. Diskusikan ADLF. Sistem genitourinari1. Kaji frekwensi BAK2. Perhatikan bau, warna, kekeruhan urine3. Kaji : hematuria, oliguria, anuria4. Monitor BUN, kreatinin

B.Diagnosa KeperawatanCa Mammae (Carsinoma Mammae)/Kanker Payudara1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses pembedahan2. Ketidakefektifan Pola Nafas3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pembedahan, mis; anoreksia4. Resiko Syok Hipovolemik berhubungan dengan perdarahan5. Perubahan Perfusi Jaringan 6. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengangkatan bedah jaringan7. Ansietas berhubungan dengan diagnosa, pengobatan, dan prognosanya .8. Kurang pengetahuan tentang Kanker mammae berhubungan dengan kurang pemajanan informasi9. Gangguan body image berhubungan dengan kehilangan bagian dan fungsi tubuh10. Resiko infeksi11. C.Perencanaan keperawatanca mammae (carsinoma mammae) /kanker payudaraDIAGNOSA KEP.NOCNIC

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pembedahan, mis; anoreksiaNOC :v Nutritional Status : food and Fluid IntakeKriteria Hasil :v Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuanv Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badanv Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisiv Tidak ada tanda tanda malnutrisiv Tidak terjadi penurunan berat badan yang berartiNIC :Nutrition Management Kaji adanya alergi makanan Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C Berikan substansi gula Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi) Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

Nutrition Monitoring BB pasien dalam batas normal Monitor adanya penurunan berat badan Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan Monitor lingkungan selama makan Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi Monitor turgor kulit Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah Monitor mual dan muntah Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht Monitor makanan kesukaan Monitor pertumbuhan dan perkembangan Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva Monitor kalori dan intake nuntrisi Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral. Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses pembedahanNOC :v Pain Level,v Pain control,v Comfort levelKriteria Hasil :v Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)v Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeriv Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)v Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurangv Tanda vital dalam rentang normalNIC :Pain Management Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan Kurangi faktor presipitasi nyeri Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal) Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi Ajarkan tentang teknik non farmakologi Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri Evaluasi keefektifan kontrol nyeri Tingkatkan istirahat Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

Analgesic Administration Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi Cek riwayat alergi Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)

Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengangkatan bedah jaringanNOC: Tissue Integrity : Skin and Mucous MembranesKriteria Hasil :v Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi)v Tidak ada luka/lesi pada kulitv Perfusi jaringan baikv Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sedera berulangv Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alamiNIC:Pressure ManagementAnjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgarHindari kerutan padaa tempat tidurJaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan keringMobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekaliMonitor kulit akan adanya kemerahanOleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekanMonitor aktivitas dan mobilisasi pasienMonitor status nutrisi pasien

Ansietas berhubungan dengan diagnosa, pengobatan, dan prognosanya .NOC :v Anxiety controlv CopingKriteria Hasil :v Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemasv Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemasv Vital sign dalam batas normalv Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasanNIC :Anxiety Reduction (penurunan kecemasan) Gunakan pendekatan yang menenangkan Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasienJelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis Dorong keluarga untuk menemani anak Lakukan back / neck rub Dengarkan dengan penuh perhatian Identifikasi tingkat kecemasan Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi Barikan obat untuk mengurangi kecemasan

Kurang pengetahuan tentang penyakit, perawatan,pengobatankurang paparan terhadap informasiNOC :v Kowlwdge : disease processv Kowledge : health BehaviorKriteria Hasil :v Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatanv Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benarv Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya

Teaching : Dissease Process-Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang proses penyakit-Jelaskan tentang patofisiologi penyakit, tanda dan gejala serta penyebabnya-Sediakan informasi tentang kondisi klien-Berikan informasi tentang perkembangan klien-Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau kontrol proses penyakit-Jelaskan alasan dilaksanakannya tindakan atau terapi-Gambarkan komplikasi yang mungkin terjadi-Anjurkan klien untuk mencegah efek samping dari penyakit-Gali sumber-sumber atau dukungan yang ada-Anjurkan klien untuk melaporkan tanda dan gejala yang muncul pada petugas kesehatan

Gangguan body image berhubungan dengan kehilangan bagian dan fungsi tubuh1) Klien tidak malu dengan keadaan dirinya.2) Klien dapat menerima efek pembedahan.Diskusikan dengan klien atau orang terdekat respon klien terhadap penyakitnya.Rasional : membantu dalam memastikan masalah untuk memulai proses pemecahan masalahTinjau ulang efek pembedahanRasional : bimbingan antisipasi dapat membantu pasien memulai proses adaptasi.Berikan dukungan emosi klien.Rasional : klien bisa menerima keadaan dirinya.Anjurkan keluarga klien untuk selalu mendampingi klien.Rasional : klien dapat merasa masih ada orang yang memperhatikannya.