LAPORAN PENDAHULUAN

12
LAPORAN PENDAHULUAN ILLEUS A. KONSEP DASAR 1. Pengertian Ileus Obstruksi adalah gangguan pasase isi usus secara normal ke rektum karena hambatan ekstrinsik atau intrinsik, baik pada usus kecil maupun pada usus besar (Abdus Sjukur, 1994). Ileus Obstruksi adalah usus mengalami gangguan pengosongan isi oleh karena ada sumbatan pada usus ( Buku Mata Kuliah, 2003). 2. Etiologi 1. Perletakan-perletakan pada usus Streng Ileus. 2. Adanya tumor, Ascariasis atau penyakit karena infeksi cacing gelang. 3. Hernia tercepit Hernia incar cerata. 4. Invaginasi atau melipatnya bagian suatu alat ke dalam bagian yang lain. 5. Puntiran segmen usus Volvulus. 3. Gejala Klinis 1. Tidak bisa BAB dan flatus 2. Muntah-muntah 3. Keluhan pasien didahului oleh karena nyeri perut hilang timbul. 4. Kembung (Meteorismus) 4. Patofisiologi 1

Transcript of LAPORAN PENDAHULUAN

Page 1: LAPORAN PENDAHULUAN

LAPORAN PENDAHULUAN ILLEUS

A.     KONSEP DASAR

1.     Pengertian

 Ileus Obstruksi adalah gangguan pasase isi usus secara normal ke

rektum karena hambatan ekstrinsik atau intrinsik, baik pada usus kecil maupun

pada usus besar (Abdus Sjukur, 1994).

 Ileus Obstruksi adalah usus mengalami gangguan pengosongan isi oleh

karena ada sumbatan pada usus ( Buku Mata Kuliah, 2003).

2.     Etiologi

1.       Perletakan-perletakan pada usus Streng Ileus.

2.       Adanya tumor, Ascariasis atau penyakit karena infeksi cacing gelang.

3.       Hernia tercepit Hernia incar cerata.

4.       Invaginasi atau melipatnya bagian suatu alat ke dalam bagian yang lain.

5.       Puntiran segmen usus Volvulus.

3.       Gejala Klinis

1.       Tidak bisa BAB dan flatus

2.       Muntah-muntah

3.       Keluhan pasien didahului oleh karena nyeri perut        hilang timbul.

4.       Kembung (Meteorismus)

4.    Patofisiologi

Obstruksi usus menyebabkan rektif hiperperistaltik (gerakan meliuk-

liuk saluran cerna yang meningkat), distensi lumen usus oleh gas dan cairan

dan pertumbuhan kuman-kuman. Dan terjadi kolik atau distensi(tindakan

meregangkan) sehingga menjadi obstruksi proksinal muntah terjadi lebih

dini, sedang pada obstruksi distal muntah terjadi lebih lambat. Dan obstruksi

disertai dengan strangulasi (tercepit) sehingga terjadi nyeri hebat yang

terlokalisir dan gangguan eliminasi alvi. Dan dilakukan tindakan medis

1

Page 2: LAPORAN PENDAHULUAN

(laparotomi) sehingga timbul gangguan rasa nyaman nyeri dan gangguan

pemenuhan kebutuhan nutrisi akibat dari anoreksia.

 Macam-macam Illeus Obstruksi

Menurut letak sumbatannya maka ileus obstruksi dibagi menjadi dua :

1.       Obstruksi tinggi, bila mengenai usus halus

Pada obstruksi usus halus dapat di sebabkan oleh perlekatan

usus, hernia, neoplasma, intususepsi (melipatnya bagian suatu alat ke

dalam bagian yang lain, volvulus, benda asing, batu empedu yang masuk

ke usus melalui fistula kolesisenterik, penyakit radang usus (inflammatory

bowel disease), steiktur, fibrokistik dan hematoma.

2.       Obstruksi rendah, bila mengenai usus besar

Kira-kira 15 % obstruksi usus terjadi di usus besar. Obstruksi

dapat terjadi di setiap bagian kolor terapi paling sering di sigmoid.

Penyebabnya adalah karsinoma, volvulus, kelainan di vertikular,

inflamasi, tumor jinak, impkasi fekal atau pemadatan dan lain-lain.

6.       Pemeriksaan dan Diagnosis

a.       Foto polos abdomen (BOF) dengan posisi tegak atau lateral dekubitus

tampak distensi usus proksimal dari hambatan dan fenomena anak

tangga.

Pada volvulus sigmoid tampak sigmoid yang distensi berbentuk U

yang terbalik dan dapat juga di dapatkan :

-          Gambaran usus melebar (Darm Courtur)

-          Gambaran seperti duri ikan

-          Gambaran seperti anak tangga (Air Fluid Level)

b.       Pada dugaan tumor kolor dapat di buat foto barium enema.

7.       Penyulit

-          Bila di sertai strangulasi dapat terjadi gangren usus

2

Page 3: LAPORAN PENDAHULUAN

-          Capatnya penanganan sangat menentukan prognosa penderita

8.       Penatalaksanaan

1.       Dekompresi dengan pipa lambung.

2.       Pemasangan infus untuk koreksi keseimbangan cairan dan elektrolit

juga keseimbangan asam basa.

3.       Koreksi bedah

Tindakan bedah yang di lakukan sesuai dengan kelainan patologinya

4.       Antibiotika profilaksis atau terapeutik tergantung proses patologi

penyebabnya.

 

3

Page 4: LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN

Asuhan keperawatan merupakan metode yang digunakan untuk memecahkan

masalah dalam upaya memperbaiki dan memelihara Kx sampai ke tahap optimal melalui

suatu pendekatan yang sistematis untuk mengenal Kx untuk memenuhi kebutuhannya.

I.        PENGKAJIAN

A.      1.       Identitas

Identitas paien meliputi nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, status perkawinan, pendidkan, agama, suku, alamat,  tanggal dan jam MRS, no. register, rungan, serta identitas orang yang bertanggung jawab selama Px di rawat di RS.

2.  Keluhan Utama

Panas umunya Kx tidak bisa BAB dan tibak bisa flatus, nyeri abdomen rasa tidak nyaman.

3.       Riwayat Penyakit

a.       Riwayat Penyakit Sekarang

Pada umumnya Px dengan illeus obstruksi datang dengan keluhan tidak bisa BAB dan tidak bisa flatus, nyeri abdomen rasa tidak nyaman, gangguan pernafasan setelah operasi laparotomi.

b.       Riwayat Penyakit Dahulu

Penyakit yang pernah diderita Px sebelumnya seperti.

c.       Riwayat Penyakit Keluarga

Dalam keluarga Kx yang menderita penyakit seperti Kx dan atau penyakit menular lainnya.

4.       Pola-pola Fungsi Kesehatan

a.       Pola Persepsi dan Tatalaksana Hidup

Pada umumnya Kx / keluarga mengeri apa tidak tentang penyakit / kebiasaan hidup sehat dan di bawa ke mana bila sakit.

b.       Pola Nutrisi dan Metabolisme

Pada umunya pasien dengan ileus obstruksi mengalami gangguan pada fungsi peristaltik usus yaitu penurunan nafsu makan di karenakan abdomennya meterismus / kembung

4

Page 5: LAPORAN PENDAHULUAN

c.       Pola Eliminasi

Pada umumnya Kx tidak megalami gangguan pada eliminasi  uri tetapi pada eliminasi alvi mengalami gangguan.

d.      Pola Tidur dan Istirahat

Pada umumnya Kx ileus obstruksi mengalami gangguan waktu tidur karena nyeri pada abdomen yang mengakibatkan perut kembung / meteorismus.

e.       Pola Aktivitas dan Latihan

Pada umumnya Kx mengalami gangguan beraktifitas karena mengalami gangguan rasa nyaman (nyeri).

f.        Pola Persepsi dan Konsep Diri

Pada umumnya Px merasa cemas terhadap penyakitnya dan yang pasti pasien ingin segera cepat sembuh.

5.       Pemeriksaan Fisik

a.       Inspeksi

-    Biasanya pada px ileus obstruksi perut kembung

-     Gerakan usus       Darm Steifung

b.       Palpasi

-    Membran mukosa kering

-    Perut kembung

c.       Auskultasi

-    Biasanya takikardi / nadi lemah

-    Bising usus meningkat

B.     ANALISA DATA

Data yang dikumpulkan dikelompokkan, diidentifikasikan sehingga

memunculkan masalah diagnosa keperawatan berdasarkan urutan prioritas

masalah.

II.           DIAGNOSA KEPRAWATAN

1.       Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan Hiperperistaltik.

5

Page 6: LAPORAN PENDAHULUAN

2.       Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan mual muntah dan intake yang tidak adekuat.

3.       Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya sumber informasi

III.        PERENCANAAN

1.       Dx : Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan Hierperistaltik.

Tujuan : - Nyeri akan berkurang dalam waktu 2 x 24 jam

               - Tampak rileks dan mampu tidur / istirahat dengan tepat

Kriteria Hasil : - Secara verbal Kx mengatakan nyeri berkurang

                         - Ekspresi wajah tampak rileks / tidak menyeringai

                         - TTV dalam batas normal

Intervensi :

1.       Kaji hal yang menyebabkan nyeri

R/ Berguna dalam pengawasan keefektifan obat dan penyembuhan.

2.       Jelaskan pada Kx tentang penyebab nyeri yang dialami

R/ Pengetahuan nyeri Kx tentang nyeri dapat di gunakan untuk mengurangi ketidaktahuan tentang penyakitnya.

3.       Catat petunjuk non verbal misal gelisah, berhati-hati dengan abdomen, menarik dairi dan depresi

R/  Petunjuk non verbal dapat secara psikologis dan fisiologik dan dapat di gunakan pada hubungan petunjuk verbal untuk mengidentifikasi luas / beratnya masalah.

4.       Beri posisi yang nyaman dan lingkungan yang tenang

R/ Menurunkan tegangann abdomen dan meningkatkan rasa kontrol.

5.       Observasi distensi abdomen, peningkatan suhu, penurunan TB

R/ Dapat menunjukkan terjadinya obstruksi usus karena inflamasi, edema dan jaringan kuat.

2.       Dx : Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan mual muntah dan intake yang tidak adekuat.

Tujuan : - Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi dalam waktu 2 x 24 jam

Kriteria Hasil : - Berat badan tidak turun

6

Page 7: LAPORAN PENDAHULUAN

                         - Tidak mual muntah

Intervensi :

2.       Timbang berat badan tiap hari

R/ Memberikan informasi tentang kebutuhan diet / keefektifan terapi.

3.       Dorong tirah baring atau pembatasan aktifitas selama fase sakit akut

R/ Menurunkan kebutuhan metabolik untuk mencegah penurunan kalori dan simpanan energi.

4.       Anjurkan istirahat sebelum makan

R/  Menenangkan peristaltik dan meningkatkan senergi untuk makan.

5.       Auskultasi bising usus, catat bunyi tidak ada / hiperaktif

R/ Meskipun bising usus tidak ada inflamasi / iritasi usus dapat menyertai hiperakatifitas usus penurunan absorbsi air dan diare.

6.       Berikan kebersihan oral

R/ Mulut yang bersih dapat meningkatkan rasa makanan

3.       Dx : Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya sumber informasi

Tujuan : Keluarga mengerti maksud dan tujuan dilakukan tindakan keperawatan

Kriteria Hasil :

-          Keluarga Kx tidak sering bertanya kepada petugas kesehatan / perawat

-          Kx menreti penyebab yang dapat menimbulkan ileus                                 obstruksi

Intervensi :

1.       Tentukan persepsi pasien tentang proses penyakit

R/ Membuat pengetahuan dasar dan memberikan kesadaran kebutuhan belajar individu.

2.       Kaji ulang proses penyakit, penyebab hubungan faktor yang menimbulkan gejala dan mengidentifitaskan cara menyrynkan faktor pendukung

R/ Pengetahuan dasar yang akurat memberikan kesempatan Px untuk membuat keputusan informasi tentang masa depan dan kontrol penyakit kronis.

7

Page 8: LAPORAN PENDAHULUAN

3.       Ajurkan untuk menghentikan merokok

R/ Dapat meningkatkan motilitas usus, meningkatkan gejala.

4.       Beri penjelasan kepada Kx sebab dan akibat ileus obstruksi

R/ Penjelasan tentang kondisi yang dialami dapat membantu menembah wawasan keluarga.

IV.    IMPLEMENTASI

Pelaksanaan asuhan kerawatan merupakan realisasi dari pada rencana

tindakan keperawatan yang telah di terapkan meliputi tindakan idependent,

dependetn, interdependent. Pada pelaksanaan terdiri dari bebrapa kegiatan,

validasi, rencana keperawatan, mendokumentasikan rencana keperawatan

memberikan asuhan keperawatan dan pengumpulan data. (Susan Martin, 1998).

V.     EVALUASI

Evaluasi merupakan tahap akhir dari suatu proses perawatan yang

merupakan perbandingan yang sistematik dan terencana.(Nasrul Effendi, 1995)

8

Page 9: LAPORAN PENDAHULUAN

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Ramli, Med, Dr. 2000. Kamus Kedokteran, Djambatan Jakarta

Doengoes, Marilynn E, 2000. Rencana Asuhan Keperawatan, EGC. Jakarta

Sjukur, Abdus, 1994. Pedoman Diagnosis dan Terapi, FKUI. Surabaya

Efendi, Nasrul. 1995. Pengantar Proses Keperawatan, EGC. Jakarta

Tucker, Susan Martin, 1998. Standar Perawatan Pasien. EGC. Jakart

9