LAPORAN PENDAHULUAN
-
Upload
murdiyani-nina-agustina -
Category
Documents
-
view
74 -
download
1
Transcript of LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian Ca Colon
Kanker colon adalah suatu kanker yang yang berada di colon. Penyakit ini termasuk
penyakit yang mematikan karena penyakit ini sering tidak diketahui sampai tingkat yang
lebih parah. Pembedahan adalah satu-satunya cara untuk mengubah kanker Colon.
Pembedahan yang biasa dilakukan antara lain ileostomy atau colostomy.
Ileostomy adalah bedah pembuatan lubang antara ileum dan dinding abdomen untuk
tujuan diversi fekal. Ilesotomy berbeda dengan colostomy, dimana feses mempunyai
konsistensi lebih cair, terdapat enzim pencernaan dan aliran isinya tak tercontrol,
sehingga alat penampung harus digunakan secara kontinue.
Sedangkan colostomy adalah operasi untuk membentuk sauatu hubungan buatan antara
colon dengan permukaan kulit pada dinding perut. Hubungan inid apta bersifat
sementara atau menetap.
KLASIFIKASI
Stadium 1 : Kanker terjadi di dalam dinding kolonStadium 2 : Kanker telah menyebar hingga ke lapisan otot kolonStadium 3 : Kanker telah menyebar ke kelenjar-kelenjar limfaStadium 4 : Kanker telah menyebar ke organ-organ lain
B. Penyebab ca colon
Belum diketahui dengan jelas apa yang menjadi penyebabnya, akan tetapi ca colon
terjadi ketika sel-sel sehat dalam usus besar menjadi berubah kemudian
pertumbuhan ini menjadi tidak terkendali.
Faktor-faktor yang meningkatkan resiko kanker kolon :
1. Usia lebih tua
2. Ras
3. Sejarah pribadi dari kanker kolorektal dan polip
4. Inflamasi kondisi usus
5. Riwayat keluarga
6. Diet rendah serat dan tinggi lemak
7. Gaya hidup
8. DM
9. Obesitas
10. Merokok
11. Alkohol
12. Terapi radiasi untuk kanker
C. Patofisiologis
Kanker kolon paling sering dimulai sebagai gumpalan sel-sel pra kanker (polip) pada
lapisan usus besar. Polip dapat muncul berbentuk jamur. Pertumbuhan sel pra
kanker juga bisa datar atau tersembunyi ke dalam dinding usus besar
(lesinompolipoid).
Kira-kira 60% sampai dengan 70% karsinoma ini terjadi pada rektum, area
rektosigmoid, atau kolonsigmoid. Tipe pertumbuhan tergantung pada area asal.
Karsinoma di sisi kiri cenderung tumbuh mengitari usus, mengelilinginya dan
menimbulkan massa bulk, polipoid, dan berjamur. Mayoritas kanker ini adalah
adenokarsinoma.
Tipe lain masuk menembus usus dan menyebabkan abses, peritonitis, invasi organ
sekitarnya, atau perdarahan. Tumor-tumor ini cenderung tumbuh dengan lambat,
dan tetap asimtomatik untuk periode waktu yang lama. Metastasis dapat terjadi pada
hepar, paru-paru, tulang atau sistem limfatik.
D. Manifestasi klinis
1. Kanker kolon kanan
a. Isi kolon berupa cairan
b. Obstruksi
c. Anemia
d. Mucus jarang terlihat
e. Pada orang yang kurus, tumor kolon kanan mungkin dapat teraba, tetapi
jarang pada stadium awal. Penderita mungkin mengalami perasaan tidak enak
pada abdomen, dan kadang – kadang pada epigastrium.
2. Kanker kolon kiri dan rectum
a. Cenderung menyebabkan perubahan defekasi
b. Diare
c. Nyeri kejang
d. Kembung
e. Sering timbul gangguan obstruksi
f. Feses dapat kecil dan berbentuk seperti pita
g. Mucus maupun darah segar sering terlihat pada feses.
h. Anemia
3. Keinginan defekasi atau sering berkemih
4. Gejala yang mungkin dapat timbul pada lesi rectal adalah evakuasi feses yang
tidak lengkap setelah defekasi, konstipasi dan diare bergantian, serta feses
berdarah (Gale, 2000)
E. Penatalaksanaan MedisPengobatan.
Bila sudah pasti ditemukan karsinoma kolorektal, maka kemungkinan pengobatannya adalah: a. Pembedahan Reseksi.
Satu-satunya pengobatan definitif adalah pembedahan reseksi dan biasanya diambil sebanyak mungkin dari kolon, batas minimal adalah 5 cm di sebelah distal dan proksimal dari tempat kanker. Untuk kanker di sekum dan kolon asendens biasanya dilakukan hemikolektomi kanan dan dibuat anastomosis ileo-transversal. Untuk kanker di kolon transversal dan di pleksura lienalis, dilakukan kolektomi subtotal dan dibuat anastomosis ileosigmoidektomi. Pada kanker di kolon desendens dan sigmoid dilakukan hemikolektomi kiri dan dibuat anastomosis kolorektal transversal. Untuk kanker di rektosigmoid dan rektum atas dilakukan rektosigmoidektomi dan dibuat anastomosis. Desenden kolorektal. Pada kanker di rektum bawah dilakukan proktokolektomi dan dibuat anastomosis kolorektal.
b. Kolostomi Kolostomi merupakan tindakan pembuatan lubang (stoma) yang dibentuk dari
pengeluaran sebagian bentuk kolon (usus besar) ke dinding abdomen (perut), stoma ini dapat bersifat sementara atau permanen.
Tujuan Pembuatan Kolostomi adalah untuk tindakan dekompresi usus pada kasus sumbatan / obstruksi usus. Sebagai anus setelah tindakan operasi yang membuang rektum karena adanya tumor atau penyakit lain. Untuk membuang isi usus besar sebelum dilakukan tindakan operasi berikutnya untuk penyambungan kembali usus (sebagai stoma sementara). Jenis-Jenis Kolostomi. 1. Jenis kolostomi berdasarkan sifatnya: a. Sementara
Indikasi untuk kolostomi sementara : 1) Hirschprung disease 2) Luka tusuk atau luka tembak 3) Atresia ani letak tinggi 4) Untuk mempertahankan kelangsungan anastomosis distal usus setelah
tindakan operasi (mengistirahatkan usus). 5) Untuk memperbaiki fungsi usus dan kondisi umum sebelum dilakukan
tindakan operasi anastomosis.b. Permanen
Indikasi untuk kolostomi permanen : Penyakit tumor ganas pada kolon yang tidak memungkinkan tindakan
operasi reseksi-anastomosis usus.
2. Jenis kolostomi berdasarkan letaknya :
Colostoy Asendens
Colostomy Transversal
Colostomi Desendens
Lokasi Colon Asendens
Colon Tansversum
Colon Desendens
Konsistensi feses
Cair atau lunak
Lunak Padat
Iritasi kulit Mudah terjadi, karena kontak dengan enzim pencernaan
Mungkin terjadi karena lembab terus menerus
Kadang terjadi
Komplikasi Striktur atau retraksi stoma
3. Jenis kolostomi berdasarkan tekhnik pembuatan : a. Single Barreled Colostomy b. Double Barreled Colostomy c. Loop Colostomy
F. Penatalasanaan Pasca Operasi Kolostomi 1. Keseimbangan cairan dan elektrolit. Asenden colostomy atau colostomy yang
diikuti dengan reseksi mungkin faecesnya cair diperlukan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
2. Perawatan kulit. Jika ada iritasi kulit harus dikaji secara tepat guna sehingga tindakan yang diambil tepat. Prinsip pencegahan kulit sekitar stoma : a. Pencegahan primer bertujuan untuk proteksi : Bersihkan dengan perlahan-
lahan, gunakan skin barier, ganti segera kantong bila terjadi kebocoran / rembes atau penuh.
b. Pencegahan sekunder / penanganan kulit yang sudah terjadi kerusakan. Kulit dengan eritema : ganti kantong kolostomi setiap 24 jam, bersihkan ku1it dengan air hangat pakai kapas dan keringkan, gunakan kantong kolostomi yang tidak menimbulkan alergi ku1it yang erosi, sama dengan eritema tetapi setelah dibersihkan olesi daerah erosi dengan zalf misalnya zinksalf.
3. Diet. Dianjurkan mengkonsurnsi diet yang seimbang terutama dengan stoma permanen. Diet yang dikonsurnsi sifatnya individual asal tidak menyebabkan diare, konstipasi dan menimbu1kan gas.
4. Irigasi kolostomi bertujuan untuk: a. Mengeluarkan faeses, gas dan lendir/mukus yang memenuhi kolon. b. Membersihkan saluran pencernaan bagian bawah. c. Menetapkan suatu pengeluaran sehingga dapat melakukan aktivitas
normal.
5. Membantu pasien stoma. a. Pertemuan grup b. Penyuluhan untuk pasien dan keluarga serta, support mental c. Radioterapi
Setelah dilakukan tindakan pembedahan perlu dipertimbangkan untuk melakukan radiasi dengan dosis adekuat. Memberikan radiasi isoniasi pada neoplasma. Karena pengaruh radiasi yang mematikan lebih besar pada sel-sel kanker yang sedang proliferasi, dan berdiferensiasi buruk, dibandingkan terhadap sel -sel normal yang berada di dekatnya, maka jaringan normal mungkin mengalami cidera da1am derajat yang dapat ditoleransi dan dapat diperbaiki, sedangkan sel-sel kanker dapat dimatikan, selanjutnya dilakukan kemoterapi.
d. KemoterapiKemoterapi yang diberikan ialah 5-flurourasil (5-FU). Belakangan ini sering dikombinasi dengan leukovorin yang dapat meningkatkan efektifitas terapi. Bahkan ada yang memberikan 3 macam kombinasi yaitu: 5-FU, levamisol, dan leuvocorin. Dari hasil penelitian, setelah dilakukan pembedahan sebaiknya dilakukan radiasi dan kemoterapi.
Penatalaksanaan Keperawatan 1. Dukungan adaptasi dan kemandirian. 2. Meningkatkan kenyamanan. 3. Mempertahankan fungsi fisiologis optimal. 4. Mencegah komplikasi. 5.Memberikan informasi tentang proses/ kondisi penyakit, prognosis, dan
kebutuhan pengobatan.
Penatalaksanaan Diet 1. Cukup mengkonsumsi serat, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Serat
dapat melancarkan pencemaan dan buang air besar sehingga berfungsi menghilangkan kotoran dan zat yang tidak berguna di usus, karena kotoran yang terlalu lama mengendap di usus akan menjadi racun yang memicu sel kanker.
2. Kacang-kacangan (lima porsi setiap hari) 3. Menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi
terutama yang terdapat pada daging hewan. 4. Menghindari makanan yang diawetkan dan pewarna sintetik, karena hal
tersebut dapat memicu sel karsinogen / sel kanker. 5. Menghindari minuman beralkohol dan rokok yang berlebihan. 6. Melaksanakan aktivitas fisik atau olahraga secara teratur.
Prognosis pasien yang terkena kanker kolon lebih baik bila lesi masih terbatas pada mukosa dan submukosa pada saat operasi; dan jauh lebih buruk bila telah terjadi penyebaran di luar usus (metastasis) ke kelenjar limfe, hepar. paru, dan organ-organ lain.