LAPORAN PENDAHULUAN

7
LAPORAN PENDAHULUAN A. Pengertian Ca Colon Kanker colon adalah suatu kanker yang yang berada di colon. Penyakit ini termasuk penyakit yang mematikan karena penyakit ini sering tidak diketahui sampai tingkat yang lebih parah. Pembedahan adalah satu-satunya cara untuk mengubah kanker Colon. Pembedahan yang biasa dilakukan antara lain ileostomy atau colostomy. Ileostomy adalah bedah pembuatan lubang antara ileum dan dinding abdomen untuk tujuan diversi fekal. Ilesotomy berbeda dengan colostomy, dimana feses mempunyai konsistensi lebih cair, terdapat enzim pencernaan dan aliran isinya tak tercontrol, sehingga alat penampung harus digunakan secara kontinue. Sedangkan colostomy adalah operasi untuk membentuk sauatu hubungan buatan antara colon dengan permukaan kulit pada dinding perut. Hubungan inid apta bersifat sementara atau menetap. KLASIFIKASI Stadium 1 : Kanker terjadi di dalam dinding kolon Stadium 2 : Kanker telah menyebar hingga ke lapisan otot kolon Stadium 3 : Kanker telah menyebar ke kelenjar-kelenjar limfa Stadium 4 : Kanker telah menyebar ke organ-organ lain B. Penyebab ca colon Belum diketahui dengan jelas apa yang menjadi penyebabnya, akan tetapi ca colon terjadi ketika sel-sel sehat dalam usus besar menjadi berubah kemudian pertumbuhan ini menjadi tidak terkendali. Faktor-faktor yang meningkatkan resiko kanker kolon : 1. Usia lebih tua

Transcript of LAPORAN PENDAHULUAN

Page 1: LAPORAN PENDAHULUAN

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian Ca Colon

Kanker colon adalah suatu kanker yang yang berada di colon. Penyakit ini termasuk

penyakit yang mematikan karena penyakit ini sering tidak diketahui sampai tingkat yang

lebih parah. Pembedahan adalah satu-satunya cara untuk mengubah kanker Colon.

Pembedahan yang biasa dilakukan antara lain ileostomy atau colostomy.

Ileostomy adalah bedah pembuatan lubang antara ileum dan dinding abdomen untuk

tujuan diversi fekal. Ilesotomy berbeda dengan colostomy, dimana feses mempunyai

konsistensi lebih cair, terdapat enzim pencernaan dan aliran isinya tak tercontrol,

sehingga alat penampung harus digunakan secara kontinue.

Sedangkan colostomy adalah operasi untuk membentuk sauatu hubungan buatan antara

colon dengan permukaan kulit pada dinding perut. Hubungan inid apta bersifat

sementara atau menetap.

  KLASIFIKASI

Stadium 1 : Kanker terjadi di dalam dinding kolonStadium 2 : Kanker telah menyebar hingga ke lapisan otot kolonStadium 3 : Kanker telah menyebar ke kelenjar-kelenjar limfaStadium 4 : Kanker telah menyebar ke organ-organ lain

B. Penyebab ca colon

Belum diketahui dengan jelas apa yang menjadi penyebabnya, akan tetapi ca colon

terjadi ketika sel-sel sehat dalam usus besar menjadi berubah kemudian

pertumbuhan ini menjadi tidak terkendali.

Faktor-faktor yang meningkatkan resiko kanker kolon :

1. Usia lebih tua

2. Ras

3. Sejarah pribadi dari kanker kolorektal dan polip

4. Inflamasi kondisi usus

5. Riwayat keluarga

6. Diet rendah serat dan tinggi lemak

7. Gaya hidup

8. DM

9. Obesitas

10. Merokok

11. Alkohol

Page 2: LAPORAN PENDAHULUAN

12. Terapi radiasi untuk kanker

C. Patofisiologis

Kanker kolon paling sering dimulai sebagai gumpalan sel-sel pra kanker (polip) pada

lapisan usus besar. Polip dapat muncul berbentuk jamur. Pertumbuhan sel pra

kanker juga bisa datar atau tersembunyi ke dalam dinding usus besar

(lesinompolipoid).

Kira-kira 60% sampai dengan 70% karsinoma ini terjadi pada rektum, area

rektosigmoid, atau kolonsigmoid. Tipe pertumbuhan tergantung pada area asal.

Karsinoma di sisi kiri cenderung tumbuh mengitari usus, mengelilinginya dan

menimbulkan massa bulk, polipoid, dan berjamur. Mayoritas kanker ini adalah

adenokarsinoma.

Tipe lain masuk menembus usus dan menyebabkan abses, peritonitis, invasi organ

sekitarnya, atau perdarahan. Tumor-tumor ini cenderung tumbuh dengan lambat,

dan tetap asimtomatik untuk periode waktu yang lama. Metastasis dapat terjadi pada

hepar, paru-paru, tulang atau sistem limfatik.

D. Manifestasi klinis

1. Kanker kolon kanan

a. Isi kolon berupa cairan

b. Obstruksi

c. Anemia

d. Mucus jarang terlihat

e. Pada orang yang kurus, tumor kolon kanan mungkin dapat teraba, tetapi

jarang pada stadium awal. Penderita mungkin mengalami perasaan tidak enak

pada abdomen, dan kadang – kadang pada epigastrium.

2. Kanker kolon kiri dan rectum

a. Cenderung menyebabkan perubahan defekasi

b. Diare

c. Nyeri kejang

d. Kembung

e. Sering timbul gangguan obstruksi

f. Feses dapat kecil dan berbentuk seperti pita

g. Mucus maupun darah segar sering terlihat pada feses.

h. Anemia

3. Keinginan defekasi atau sering berkemih

Page 3: LAPORAN PENDAHULUAN

4. Gejala yang mungkin dapat timbul pada lesi rectal adalah evakuasi feses yang

tidak lengkap setelah defekasi, konstipasi dan diare bergantian, serta feses

berdarah (Gale, 2000)

E. Penatalaksanaan MedisPengobatan.

Bila sudah pasti ditemukan karsinoma kolorektal, maka kemungkinan pengobatannya adalah: a.   Pembedahan Reseksi.

Satu-satunya pengobatan definitif adalah pembedahan reseksi dan biasanya diambil sebanyak mungkin dari kolon, batas minimal adalah 5 cm di sebelah distal dan proksimal dari tempat kanker. Untuk kanker di sekum dan kolon asendens biasanya dilakukan hemikolektomi kanan dan dibuat anastomosis ileo-transversal. Untuk kanker di kolon transversal dan di pleksura lienalis, dilakukan kolektomi subtotal dan dibuat anastomosis ileosigmoidektomi. Pada kanker di kolon desendens dan sigmoid dilakukan hemikolektomi kiri dan dibuat anastomosis kolorektal transversal. Untuk kanker di rektosigmoid dan rektum atas dilakukan rektosigmoidektomi dan dibuat anastomosis. Desenden kolorektal. Pada kanker di rektum bawah dilakukan proktokolektomi dan dibuat anastomosis kolorektal.

b.   Kolostomi Kolostomi merupakan tindakan pembuatan lubang (stoma) yang dibentuk dari

pengeluaran sebagian bentuk kolon (usus besar) ke dinding abdomen (perut), stoma ini dapat bersifat sementara atau permanen.

Tujuan Pembuatan Kolostomi adalah untuk tindakan dekompresi usus pada kasus sumbatan / obstruksi usus. Sebagai anus setelah tindakan operasi yang membuang rektum karena adanya tumor atau penyakit lain. Untuk membuang isi usus besar sebelum dilakukan tindakan operasi berikutnya untuk penyambungan kembali usus (sebagai stoma sementara). Jenis-Jenis Kolostomi. 1. Jenis kolostomi berdasarkan sifatnya: a. Sementara

Indikasi untuk kolostomi sementara : 1) Hirschprung disease 2) Luka tusuk atau luka tembak 3) Atresia ani letak tinggi 4) Untuk mempertahankan kelangsungan anastomosis distal usus setelah

tindakan operasi (mengistirahatkan usus). 5) Untuk memperbaiki fungsi usus dan kondisi umum sebelum dilakukan

tindakan operasi anastomosis.b. Permanen

Indikasi untuk kolostomi permanen : Penyakit tumor ganas pada kolon yang tidak memungkinkan tindakan

operasi reseksi-anastomosis usus.

2. Jenis kolostomi berdasarkan letaknya :

Colostoy Asendens

Colostomy Transversal

Colostomi Desendens

Page 4: LAPORAN PENDAHULUAN

Lokasi Colon Asendens

Colon Tansversum

Colon Desendens

Konsistensi feses

Cair atau lunak

Lunak Padat

Iritasi kulit Mudah terjadi, karena kontak dengan enzim pencernaan

Mungkin terjadi karena lembab terus menerus

Kadang terjadi

Komplikasi Striktur atau retraksi stoma

3. Jenis kolostomi berdasarkan tekhnik pembuatan : a. Single Barreled Colostomy b. Double Barreled Colostomy c. Loop Colostomy

F. Penatalasanaan Pasca Operasi Kolostomi 1. Keseimbangan cairan dan elektrolit. Asenden colostomy atau colostomy yang

diikuti dengan reseksi mungkin faecesnya cair diperlukan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.

2. Perawatan kulit. Jika ada iritasi kulit harus dikaji secara tepat guna sehingga tindakan yang diambil tepat. Prinsip pencegahan kulit sekitar stoma : a. Pencegahan primer bertujuan untuk proteksi : Bersihkan dengan perlahan-

lahan, gunakan skin barier, ganti segera kantong bila terjadi kebocoran / rembes atau penuh.

b. Pencegahan sekunder / penanganan kulit yang sudah terjadi kerusakan. Kulit dengan eritema : ganti kantong kolostomi setiap 24 jam, bersihkan ku1it dengan air hangat pakai kapas dan keringkan, gunakan kantong kolostomi yang tidak menimbulkan alergi ku1it yang erosi, sama dengan eritema tetapi setelah dibersihkan olesi daerah erosi dengan zalf misalnya zinksalf.

3. Diet. Dianjurkan mengkonsurnsi diet yang seimbang terutama dengan stoma permanen. Diet yang dikonsurnsi sifatnya individual asal tidak menyebabkan diare, konstipasi dan menimbu1kan gas.

4. Irigasi kolostomi bertujuan untuk: a. Mengeluarkan faeses, gas dan lendir/mukus yang memenuhi kolon. b. Membersihkan saluran pencernaan bagian bawah. c. Menetapkan suatu pengeluaran sehingga dapat melakukan aktivitas

normal.

5. Membantu pasien stoma. a. Pertemuan grup b. Penyuluhan untuk pasien dan keluarga serta, support mental c. Radioterapi

Page 5: LAPORAN PENDAHULUAN

Setelah dilakukan tindakan pembedahan perlu dipertimbangkan untuk melakukan radiasi dengan dosis adekuat. Memberikan radiasi isoniasi pada neoplasma. Karena pengaruh radiasi yang mematikan lebih besar pada sel-sel kanker yang sedang proliferasi, dan berdiferensiasi buruk, dibandingkan terhadap sel -sel normal yang berada di dekatnya, maka jaringan normal mungkin mengalami cidera da1am derajat yang dapat ditoleransi dan dapat diperbaiki, sedangkan sel-sel kanker dapat dimatikan, selanjutnya dilakukan kemoterapi.

d. KemoterapiKemoterapi yang diberikan ialah 5-flurourasil (5-FU). Belakangan ini sering dikombinasi dengan leukovorin yang dapat meningkatkan efektifitas terapi. Bahkan ada yang memberikan 3 macam kombinasi yaitu: 5-FU, levamisol, dan leuvocorin. Dari hasil penelitian, setelah dilakukan pembedahan sebaiknya dilakukan radiasi dan kemoterapi.

Penatalaksanaan Keperawatan 1. Dukungan adaptasi dan kemandirian. 2. Meningkatkan kenyamanan. 3. Mempertahankan fungsi fisiologis optimal. 4. Mencegah komplikasi. 5.Memberikan informasi tentang proses/ kondisi penyakit, prognosis, dan

kebutuhan pengobatan.

Penatalaksanaan Diet 1. Cukup mengkonsumsi serat, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Serat

dapat melancarkan pencemaan dan buang air besar sehingga berfungsi menghilangkan kotoran dan zat yang tidak berguna di usus, karena kotoran yang terlalu lama mengendap di usus akan menjadi racun yang memicu sel kanker.

2. Kacang-kacangan (lima porsi setiap hari) 3. Menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi

terutama yang terdapat pada daging hewan. 4. Menghindari makanan yang diawetkan dan pewarna sintetik, karena hal

tersebut dapat memicu sel karsinogen / sel kanker. 5. Menghindari minuman beralkohol dan rokok yang berlebihan. 6. Melaksanakan aktivitas fisik atau olahraga secara teratur.

Prognosis pasien yang terkena kanker kolon lebih baik bila lesi masih terbatas pada mukosa dan submukosa pada saat operasi; dan jauh lebih buruk bila telah terjadi penyebaran di luar usus (metastasis) ke kelenjar limfe, hepar. paru, dan organ-organ lain.