Laporan Pelatihan Gizi Karate

41
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PELATIHAN PENYUSUNAN GIZI SEHAT SEIMBANG ATLET KARATE BULELENG Oleh: dr. I Made Kusuma Wijaya, S.Ked.,M.Kes (Ketua) NIP. 197512152008121001 dr. Ni Nyoman Mestri Agustini, S.Ked.,M.Kes (Anggota) NIP. 198508252009122007 dr. Made Budiawan, S.Ked., M.Kes (Anggota) NIP. 19770512 200501 1 002 Kadek Yogi Parta Lesmana, S.Pd.,M.Pd (Anggota) NIP. 198410252008121002 Dibiayai dari DIPA UNDIKSHA dengan SPK Nomor: 132/UN48.15/LPM/2014 JURUSAN PENJASKESREK FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2014

description

laporan

Transcript of Laporan Pelatihan Gizi Karate

Page 1: Laporan Pelatihan Gizi Karate

1

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M

PELATIHAN PENYUSUNAN GIZI SEHAT SEIMBANG

ATLET KARATE BULELENG

Oleh:

dr. I Made Kusuma Wijaya, S.Ked.,M.Kes (Ketua)

NIP. 197512152008121001

dr. Ni Nyoman Mestri Agustini, S.Ked.,M.Kes (Anggota)

NIP. 198508252009122007

dr. Made Budiawan, S.Ked., M.Kes (Anggota)

NIP. 19770512 200501 1 002

Kadek Yogi Parta Lesmana, S.Pd.,M.Pd (Anggota)

NIP. 198410252008121002

Dibiayai dari DIPA UNDIKSHA dengan SPK Nomor:

132/UN48.15/LPM/2014

JURUSAN PENJASKESREK

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2014

Page 2: Laporan Pelatihan Gizi Karate

ii

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

1. Judul : ”Pelatihan Penyusunan Gizi Sehat Seimbang Atlet Karate Buleleng”

2. Ketua Pelaksana

- Nama : dr. Made Kusuma Wijaya, S.Ked., M.Kes.

- Jenis Kelamin : Laki-laki

- NIP : 197512152008121001

- NIDN : 0021088103

- Pangkat/Gol. : Penata Muda Tk.I/IIIb

- Fakultas/Jurusan : FOK/ Penjaskesrek

- E-mail : [email protected]

- Alamat Kantor : Kampus Tengah UNDIKSHA, Jl.Udayana Singaraja

- Alamat Rumah : BTN Griya Sambangan Blok C/28, Singaraja

3. Jumlah anggota pelaksana : 3 orang

a. Nama : dr. Ni Nyoman Mestri Agustini, S.Ked., M.Kes

NIP/Pangkat/Gol. : 198508252009122007/Penata Muda Tk.I/IIIb

b. Nama : dr. Made Budiawan, S.Ked., M.Kes

NIP/Pangkat/Gol. : 19770512 200501 1 002/Lektor/IIIc

c. Nama : Kadek Yogi Parta Lesmana, S.Pd.,M.Pd

NIP/Pangkat/Gol. : 198410252008121002/Asisten Ahli/IIIa

4. Lokasi Kegiatan : Pengcab Lemkari Kabupaten Buleleng

5 Jumlah biaya kegiatan : Rp. 7.500.000,- (Tujuh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)

6. Lama Kegiatan : 7 Bulan

Mengetahui: Singaraja, September 2014

Dekan FOK Ketua Pelaksana

Prof. Dr. I Nyoman Kanca, M.S. dr. I Made Kusuma Wijaya, S.Ked., M.Kes.

NIP. 195910181985031002 NIP. 197512152008121001

Menyetujui:

Ketua LPM UNDIKSHA

Prof. Dr. Ketut Suma, M.S

NIP. 195901011984031003

Page 3: Laporan Pelatihan Gizi Karate

iii

PRAKATA

Puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat dan rahmat-Nya laporan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di

gedung Lemkari Buana Patra Singaraja dapat terlaksana dengan baik

Laporan dibuat dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan kegiatan dan

memberikan informasi tentang proses perencanaan dan pelaksanaan dari awal hingga akhir

kegiatan serta hasil yang didapat dari pelaksanaan kegiatan ini.

Penulis menyadari bahwa isi dari laporan ini jauh dari kesempurnaan, sehingga

perlu sumbangsih dari para pembaca terutama hal yang terkait tentang tata tulis dan

substansi laporan.

Terlaksananya kegiatan ini dari awal hingga pembuatan laporan berkat bantuan dari

berbagai pihak, melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-

dalamnya kepada

1. Prof.Dr. Ketut Suma, M.S selaku ketua LPM Undiksha Singaraja atas bantuannya

dalam hal memberikan fasilitas sehubungan dengan pengurusan dana untuk

pelaksanaan kegiatan.

2. Prof. Dr. I Nyoman Kanca, M.S selaku dekan FOK Undiksha Singaraja yang telah

memberikan kemudahan dalam pengurusan ijin peminjaman alat-alat yang dibutuhkan

dalam pelaksanaan kegiatan.

3. Mitra dari Lemkari Kabupaten Buleleng yang telah menfasilitasi dan memberikan ijin

menggunakan gedung untuk terlaksananya kegiatan P2M ini.

4. Para peserta, atas kerjasamanya dalam mengikuti pelatihan sehingga pelaksanaan P2M

dapat berjalan sesuai rencana

5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas segala bantuannya

baik pemikiran maupun material pada kegiatan ini

Demikian laporan pengabdian pada masyarakat ini, semoga atas segala bantuan yang

diberikan mendapat imbalan yang sepadan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Singaraja, 6 September 2014

Penulis

Page 4: Laporan Pelatihan Gizi Karate

iv

DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................. i

Halaman Pengesahan .............................................................................................. ii

Prakata .......................................................................................................... iii

Daftar Isi .......................................................................................................... iv

BAB I. Pendahuluan

a. Analisis Situasi ............................................................................................. 1

b. Identifikasi dan Perumusan Masalah ......................................................... 2

c. Tujuan Kegiatan ................................................................................. 3

d. Manfaat Kegiatan ................................................................................. 3

BAB II. Kajian Pustaka

a. Gizi Olahraga ............................................................................................. 4

b. Karate ......................................................................................................... 6

BAB III. Metode Pelaksanaan ..................................................................... 8

BAB IV. Hasil dan Pembahasan ..................................................................... 10

BAB V. Penutup

a. Kesimpulan ............................................................................................. 12

b. Saran ......................................................................................................... 12

Daftra Pustaka

Lampiran-Lampiran

Page 5: Laporan Pelatihan Gizi Karate

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. ANALISIS SITUASI

Prestasi olahraga nasional tampak stagnan bahkan cenderung menurun dalam beberapa

tahun terakhir. Prestasi olahraga nasional merupakan puncak dari pembinaan prestasi

olahraga di daerah. Oleh karena itu, keberhasilan pembinaan olahraga daerah merupakan

kunci dari kesuksesan olahraga nasional. Salah satu kelemahan dari program pembinaan

olahraga nasional saat ini adalah kurang meratanya pembangunan olahraga di daerah,

terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara pusat dan daerah baik dalam hal

kemampuan teknis tenaga keolahragaan maupun sarana dan fasilitas yang tersedia.

Dalam lingkup pembinaan olahraga, berbagai ilmu mendukung tercapainya prestasi,

seperti psikologi, anatomi, fisiologi, pendidikan, kesehatan olahraga, ilmu gizi dan lainnya.

Secara spesifik mengenai gizi, pemberian asupan makanan yang tepat baik kualitas dan

kuantitas dapat menghasilkan kondisi fisik yang optimal serta memberikan energi yang

cukup bagi atlet selama menjalankan kegiatannya (Rusli L, dkk, 2000). Meskipun

demikian, masih sering terjadi kesalahan dalam manajemen gizi atlet yang menjadi salah

satu kelemahan pembinaan olahraga di daerah. Sangat sedikit daerah yang memiliki ahli

gizi yang bisa memberikan pedoman pola makan untuk menunjang performa atlet baik

sebelum pertandingan, saat pertandingan maupun setelah pertandingan. Berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh Elizabeth, 2011, ditemukan bahwa sering kali atlet tidak

memperhatikan tingkat kebutuhan nutrisi yang disarankan sehingga performanya menjadi

tidak optimal. Oleh sebab itu diperlukan adanya pengaturan gizi bagi atlet dan adanya

pendidikan mengenai gizi bagi atlet.

Dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Bali tahun 2011 yang baru

berakhir, berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan beberapa atlet di Kabupaten

Buleleng, banyak atlet yang mengeluhkan menu makan yang disediakan oleh kontingen.

Berbagai keluhan ini terkait dengan jenis menu yang diberikan yang monoton, jumlah

secara kuantitas serta tidak sesuai dengan selera atlet.

Pemberian makanan yang tepat dilihat dari segi kuantitas dan kualitas dapat

menghasilkan kondisi fisik yang optimal, serta memberikan energi yang cukup bagi atlet

selama menjalankan kegiatannya. Pada umumnya, atlet memerlukan makanan lebih

banyak daripada yang bukan atlet, karena atlet melakukan kegiatan fisik yang jauh lebih

Page 6: Laporan Pelatihan Gizi Karate

2

besar. Sehingga kebutuhan energinya juga bertambah. Seorang atlet sebaiknya mengetahui

berapa kebutuhan zat-zat gizi dalam sehari untuk dapat menjamin konsumsi yang

mencukupi (adekuat). Selain itu, kebutuhan gizi para atlet dengan cabang olahraga yang

berbeda juga harus diperhatikan mengingat tiap cabang olahraga memiliki tuntutan

aktivitas fisik yang berbeda-beda.

Karate merupakan salah satu cabang olahraga unggulan di Kabupaten Buleleng.

Berbagai prestasi diraih oleh cabang olahraga ini. Adapun salah satunya adalah

memperoleh 2 emas dalam PORPROV 2011. Cabang olahraga karate merupakan salah

satu cabang olahraga unggulan. Pembinaan terhadap atlet di tingkat kabupaten dilakukan

oleh FORKI kabupaten Buleleng, yaitu pada seksi Kepelatihan. Sebelum menjadi wakil

dari kabupaten, para atlet tersebut dibina oleh ranting-ranting perguruan yang ada di

masing-masing daerah.

Pembinaan atlet selama ini lebih memfokuskan pada pelatihan. Aspek manajemen gizi

atlet kurang mendapat perhatian. Pengetahuan mengenai penyusunan menu sehat seimbang

perlu dimiliki oleh semua praktisi olahraga. Khususnya atlet, hendaknya memiliki

wawasan dan keterampilan mengenai menu gizi sehat seimbang. Hal tersebut karena atlet

sendirilah yang dapat mengatur pola asupan makanan. Kurangnya pengetahuan mengenai

penyusunan gizi atlet dikatakan merupakan salah satu penyebab tidak tepatnya asupan gizi

bagi atlet yang sedang dibina.

B. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH

Pembinaan atlet dalam cabang olahraga karate selama ini dilakukan secara bertahap.

Berawal dari pembinaan di tingkat perguruan, kemudian dilanjutkan pembinaan pada

tingkat kabupaten. Berbagai permasalahan terkait pembinaan atlet tentunya mempengaruhi

kualitas dan berujung pada prestasi atlet. Pembinaan terhadap atlet hanya dilakukan

menjelang pertandingan, sehingga seringkali atlet mendapatkan pembinaan dalam jangka

waktu yang singkat. Dalam hal asupan makanan bagi atlet, hampir sepenuhnya diserahkan

kepada atlet bersangkutan. Dalam kenyataannya di lapangan, terjadi kesalahan dalam hal

tata laksana gizi yang berdampak kurang primanya penampilan atlet.

Beberapa permasalahan yang akan ditindaklanjuti dalam pengabdian pada masyarakat

ini adalah:

a. Kurangnya pengetahuan atlet mengenai pentingnya asupan gizi yang seimbang.

b. Kurangnya keterampilan atlet dalam menyusun menu sehat seimbang guna

mendukung prestasi.

Page 7: Laporan Pelatihan Gizi Karate

3

C. TUJUAN KEGIATAN

Tujuan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk pelatihan penyusunan

gizi sehat seimbang atlet karate Buleleng antara lain:

a. Meningkatkan pengetahuan atlet mengenai manajemen gizi.

b. Membentuk keterampilan atlet dalam menyusun gizi sehat seimbang sesuai dengan

kebutuhan.

D. MANFAAT KEGIATAN

Manfaat dari program pengabdian ini adalah:

a. Atlet dapat mengetahui pentingnya manajemen gizi serta penyusunan menu sehat

seimbang

b. Atlet bisa menyusun menu sehat seimbang sesuai dengan kebutuhannya.

c. Terciptanya kondisi atlet yang prima sehingga dapat meningkatkan prestasi.

Page 8: Laporan Pelatihan Gizi Karate

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Gizi Olahraga

1) Pentingnya Gizi Bagi Olahraga

Istilah gizi berasal dari bahasa arab “giza” yang berarti zat makanan, dan dalam

bahasa Inggris dikenal istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau zat gizi. Lebih

luas, gizi diartikan sebagai suatu proses organisme menggunakan makanan yang

dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi,

penyimpanan, metabolismee dan pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan kehidupan,

pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga.

Dalam lingkup pembinaan olahraga, gizi bersama-sama dengan aspek lainnya

mendukung tercapainya prestasi sebab prestasi atlet ditentukan oleh kualitas latihan,

sedangkan latihan yang berkualitas dapat diperoleh apabila didukung berbagai penunjang

seperti status psikologi, anatomi tubuh atlet, fisiologi organ tubuh atlet, biomekanika yang

terjadi dalam tubuh atlet, pendidikan dan latihan atlet, lingkungan social, status kesehatan

dan status gizi atlet. Dengan adanya gizi yang baik, maka akan tersedia kecukupan energi

untuk kinerja fisik yang bermanfaat untuk kesehatan, kebugaran, pertumbuhan anak serta

pembinaan prestasi olahraga.

Pengetahuan akan gizi tidak hanya penting bagi seorang ahli gizi namun juga bagi

masyarakat luas, termasuk atlet. Oleh karena dengan memahami hubungan nutrisi, gaya

hidup, self image dan kinerja fisik, maka akan dapat membantu proses pertumbuhan anak-

anak, pembina, pelatih olahraga masyarakat untuk dapat membantu masyarakat mencapai

derajat sehat dan bugar serta pelatih olahraga prestasi agar mampu mengoptimalkan

pengembangan prestasi atletnya.

2) Kebutuhan Gizi Individu

Setiap orang memerlukan jumlah makanan yang berbeda-beda, tergantung pada usia,

berat badan, jenis kelamin, aktivitas fisik, kondisi lingkungan dan keadaan tertentu.

Proporsi makanan sehat berimbang terdiri dari 60-65% karbohidrat, 20% lemak dan 15-

20% protein dari total kebutuhan atau keluaran energi per hari. Namun, pembagian

persentase zat gizi ini terkadang sedikit berbeda, ada pula yang menyebutkan 70%

karbohidrat, 15% lemak dan 15% protein.

a. Kebutuhan karbohidrat

Page 9: Laporan Pelatihan Gizi Karate

5

Orang dewasa dengan aktivitas sedang memerlukan karbohidrat rata-rata 8-12

gram/kg BB/hari, sedangkan kebutuhan minimal setiap orang adalah 50-100

gram/hari.

b. Kebutuhan Lemak

Untuk memelihara keseimbangan fungsinya, tubuh memerlukan lemak 0,5 hingga 1

gram/kg BB/hari. Latihan otot meningkatkan kapasitas otot dalam menggunakan

lemak sebagai sumber energi. Secara umum, konsumsi lemak dianjurkan tidak lebih

dari 30% dari total energi per hari.

c. Kebutuhan Protein

Kebutuhan protein dapat ditentukan dengan cara menghitung jumlah nitrogen yang

dikeluarkan melalui urine. Secara umum, kebutuhan protein adalah 0,8 sampai 1

gram/kg BB/hari, tetapi bagi mereka yang bekerja berat, kebutuhan protein dapat

bertambah.

d. Kebutuhan Vitamin dan Mineral

Kebutuhan vitamin dan mineral akan meningkat sejalan dengan tingkat aktivitas. Atlet

yang melakukan olahraga berat akan memerlukan vitamin dan mineral yang lebih

banyak. Kebutuhan vitamin beraneka ragam tergantung pada fungsinya. Kecukupan

vitamin dan mineral dari bahan alami sering sulit dipenuhi pada anak-anak dan atlet

karena pada umumnya tidak mudah mengkonsumsi sayuran dan buah dalam jumlah

besar, sehingga diperlukan suplemen vitamin dan mineral.

e. Kebutuhan Air

Untuk mempertahankan status hidrasi, stiap orang dalam sehari-hari rata-rata

memerlukan 2500 ml air. Jumlah tersebut setara dengan cairan yang dikeluarkan

tubuh baik berupa keringat, uap air maupun yang keluar bersama tinja.

3) Perhitungan Kebutuhan Gizi Olahraga

Upaya untuk memberikan makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi terutama

olahragawan perlu diperhatikan besar aktivitas dan waktu untuk masing-masing cabang

olahraga. Oleh sebab itu, untuk menentukan kebutuhan kalori olahragawan, perlu

dilakukan pengelompokkan cabang-cabang olahraga.

Tiap-tiap cabang olahraga memiliki dua macam latihan yang masing-masing harus

dijalani oleh seorang olahragawan, yaitu latihan untuk pembinaan kondisi fisik dasar dan

latihan untuk pembinaan keterampilan teknis khusus olahraga itu sendiri. Oleh sebab itu,

Page 10: Laporan Pelatihan Gizi Karate

6

kebutuhan akan energi (kalori) harus memperhitungkan kedua macam faktor tersebut, serta

jumlah waktu (durasi) dari masing-masing latihan tersebut.

Untuk memudahkan perhitungan dalam menentukan kebutuhan energi seorang

olahragawan, maka diusahakan menggolongkan macam-macam olahraga menjadi 4

kelompok, berdasarkan berat ringannya olahraga tersebut, dengan memperhitungkan kedua

macam bentuk latihan (latihan kondisi fisik dan latihan keterampilan teknik) juga jumlah

waktu dari masing-masing latihan yang dijalankannya. Adapun pengelompokkan cabang

olahraga tersebut adalah sebagai berikut:

1. Olahraga ringan: Menembak, Golf, Bowling, Panahan.

2. Olahraga sedang: Atletik, Bulutangkis, Bola basket, Hockey, Softball, Tenis, Tenis

meja, Senam, Sepak bola.

3. Olahraga berat: Renang, Balap sepeda, Tinju, Gulat, Kempo, Judo.

4. Olahraga berat sekali: Balap sepeda jarak jauh (>130 km), Angkat besi, Marathon,

Rowing

Namun, pembagian berat ringannya olahraga secara resmi hingga saat ini belum

ada. Apabila terdapat cabang olahraga yang belum tercantum pada daftar ini,

penggolongannya supaya disesuaikan dengan cabang yang kira-kira memiliki aktivitas

yang sama dengan yang ada di daftar.

Untuk perhitungan praktis dalam menilai kebutuhan energi untuk macam-macam

cabang olahraga dapat dipakai tabel di bawah ini.

Tabel Kebutuhan Energi untuk Berbagai Cabang Olahraga

(dalam kkal/kg. BB/24 jam)

Olahraga

ringan

Olahraga sedang Olahraga berat Olahraga berat

sekali

Laki-laki 42 46 54 62

Perempuan 36 40 47 55

B. Karate

Karate adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Karate terdiri dari atas dua

kanji. Yang pertama adalah „Kara‟ dan berarti „kosong‟. Dan yang kedua, „te‟, berarti

„tangan'. Yang dua kanji bersama artinya “tangan kosong” (pinyin: kongshou).

Latihan dasar karate terbagi tiga seperti berikut:

Page 11: Laporan Pelatihan Gizi Karate

7

1. Kihon, yaitu latihan teknik-teknik dasar karate seperti teknik memukul, menendang

dan menangkis.

2. Kata, yaitu latihan jurus atau bunga karate.

3. Kumite, yaitu latihan tanding atau sparring.

Kihon secara harfiah berarti dasar atau fondasi. Praktisi Karate harus menguasai Kihon

dengan baik sebelum mempelajari Kata dan Kumite. Pelatihan Kihon dimulai dari

mempelajari pukulan dan tendangan (sabuk putih) dan bantingan (sabuk coklat). Pada

tahap dan atau Sabuk Hitam, siswa dianggap sudah menguasai seluruh kihon dengan baik.

Kata secara harfiah berarti bentuk atau pola. Kata dalam karate tidak hanya merupakan

latihan fisik atau aerobik biasa. Tapi juga mengandung pelajaran tentang prinsip bertarung.

Gerakan-gerakan Kata juga banyak mengandung falsafah-falsafah hidup. Setiap Kata

memiliki ritme gerakan dan pernapasan yang berbeda. Dalam Kata ada yang dinamakan

Bunkai. Bunkai adalah aplikasi yang dapat digunakan dari gerakan-gerakan dasar Kata.

Setiap aliran memiliki perbedaan gerak dan nama yang berbeda untuk tiap Kata. Sebagai

contoh : Kata Tekki di aliran Shotokan dikenal dengan nama Naihanchi di aliran Shito

Ryu. Sebagai akibatnya Bunkai (aplikasi kata) tiap aliran juga berbeda.

Kumite secara harfiah berarti "pertemuan tangan". Kumite dilakukan oleh murid-murid

tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih). Tetapi sekarang, ada dojo yang mengajarkan kumite

pada murid tingkat pemula (sabuk kuning). Sebelum melakukan kumite bebas (jiyu

Kumite) praktisi mempelajari kumite yang diatur (go hon kumite) atau (yakusoku kumite).

Untuk kumite aliran olahraga, lebih dikenal dengan Kumite Shiai atau Kumite

Pertandingan.

Page 12: Laporan Pelatihan Gizi Karate

8

BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

a. Melakukan observasi dan wawancara kepada pelatih dan atlet karate Buleleng

terkait pelaksanaan pembinaan selama ini serta pola asupan gizi yang didapatkan.

b. Mengadakan kerjasama dengan FORKI Kabupaten Buleleng untuk meminta ijin

melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat, khususnya bagi atlet karate

Buleleng.

c. Menyampaikan surat undangan kepada peserta pelatihan, yaitu atlet karate

Buleleng.

d. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk Pelatihan Penyusunan

Gizi Sehat Seimbang Atlet Karate Buleleng.

e. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pengabdian pada masyarakat.

f. Menyusun laporan penyelenggaraan pengabdian pada masyarakat.

B. METODE KEGIATAN

Metode yang digunakan dalam program pengabdian pada masyarakat ini adalah:

a. Ceramah yaitu menyampaikan materi-materi mengenai gizi olahraga sehat

seimbang bagi atlet

b. Praktek yaitu atlet sendiri mempraktekkan untuk menyusun menu sehat seimbang

sesuai dengan kebutuhannya.

c. Diskusi yaitu mendiskusikan kembali materi dan praktek yang telah dilakukan

sehingga terjadi interaksi timbal balik antar peserta dan peserta dengan pelatih.

C. KHALAYAK SASARAN

Adapun yang menjadi khalayak sasaran program pengabdian ini adalah atlet-atlet

cabang olahraga karate yang ada di Kabupaten Buleleng. Pemilihan sasaran program

pengabdian pada masyarakat dalam bentuk pelatihan penyusunan gizi sehat seimbang,

mengingat berdasarkan analisis situasi, selama ini atlet karate Buleleng dituntut untuk

dapat mengatur pola asupan gizi masing-masing. Namun demikian, kurangnya

keterampilan dalam menyusun menu sehat seimbang mengakibatkan ketidaktepatan asupan

yang didapat.

Page 13: Laporan Pelatihan Gizi Karate

9

D. RANCANGAN EVALUASI

Keberhasilan kegiatan pengabdian ini dievaluasi pada akhir kegiatan berdasarkan matriks

di bawah ini:

No. Luaran Kegiatan Indikator keberhasilan

1. Meningkatkan pengetahuan

atlet mengenai manajemen

gizi.

Ceramah dan diskusi

mengenai manajemen

gizi atlet

90% peserta pelatihan

mendapatkan nilai ≥85

2. Membentuk keterampilan atlet

dalam menyusun gizi sehat

seimbang sesuai dengan

kebutuhan.

Pelatihan penyusunan

menu gizi sehat

seimbang atlet

Diskusi

90% atlet bisa menyusun

menu gizi sehat seimbang

sesuai dengan

kebutuhannya

Page 14: Laporan Pelatihan Gizi Karate

10

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Kegiatan

Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh atlet karate kabupaten buleleng dalam

penyusunan gizi sehat seimbang maka program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan

dalam bentuk pelatihan penyusunan gizi sehat seimbang pada atlet karate kabupaten

buleleng. Adapun mekanisme dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mengkoordinasikan dan membagi tugas pada tim.

2. Mengumpulkan dokumen dan arsip.

3. Melaksanakan P2M.

4. Merumuskan hasil P2M untuk dijadikan dasar meningkatkan mutu pengabdian

masyarakat

Adapun narasumber dalam kegiatan ini adalah dr. Ni Putu Dewi Sri Wahyuni,

S.Ked.,M.Kes dengan peserta yaitu Atlet karate kabupaten Buleleng. Pelatihan

dilaksanakan di Gedung Lemkari Buana Patra, Singaraja pada hari Jumat, 22 Agustus 2014

dengan tim pelaksananya adalah panitia P2M

B. Deskripsi Hasil Kegiatan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada hari Jumat (22 Agustus

2014) mulai pukul 08.00-16.00 WITA, bertempat di Gedung Lemkari Buana Patra,

Singaraja. Peserta berjumlah 30 orang berasal dari atlet karate Kabupaten Buleleng, namun

pada saat pelaksanaan jumlah peserta bertambah menjadi 37 orang dari pembina karate

karena mereka merasa penting untuk mengetahui materi yang akan disampaikan.

Fasilitator dalam kegiatan ini berjumlah 1 orang yaitu dr. Ni Putu Dewi Sri Wahyuni,

S.Ked.,M.Kes yang merupakan staf dosen di Fakultas Olahraga dan Kesehatan

UNDIKSHA dan dibantu oleh 4 orang mahasiswa.

Berhubung pada waktu dilaksanakan pelatihan, Ketua LPM Undiksha berhalangan

hadir, sehingga pembukaan secara resmi pelatihan penyusunan gizi sehat seimbang atlet

karate buleleng diwakili oleh dr. I Made Kusuma Wijaya, S.ked.,M.Kes selaku ketua P2M.

Dalam sambutannya sebelum membuka acara secara resmi, Ketua P2M Undiksha berharap

agar kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat terus dilaksanakan dan dikembangkan

Page 15: Laporan Pelatihan Gizi Karate

11

dalam kegiatan P2M yang lain. Selain itu peserta pelatihan diharapkan dapat diperluas

dalam arti tidak hanya pelatihan terbatas pada atlet karate saja tapi juga bisa mencakup

pelatih karate yang ada di kabupaten Buleleng.

Pemaparan materi pelatihan dilakukan dengan memberikan materi-materi tentang gizi

kepada peserta pelatihan melalui ceramah. Pada pelatihan tersebut narasumber

memaparkan tentang pengertian nutrien, kemudian membahas satu persatu nutrien

essensial diantaranya karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin. Narasumber juga

memaparkan materi tentang bagaimana proses suplay makanan ke sel tubuh manusia

bagaimana pencernaannya, transportasi dan penyerapannya. Setelah itu kemudian

diberikan tentang kebutuhan nutrisi sesuai dengan nutrien essensial tersebut dan bagaimana

caranya menghitung kebutuhan nutrisi. Pada kesempatan tersebut narasumber juga

memaparkan materi tentang makanan pertandingan yaitu bagaimana makanan sebelum

pertandingan dan juga saat pertandingan. Secara lebih lengkap tentang hal tesebut diatas

materi yang disampaikan oleh narasumber kami sajikan pada lampiran.

Setelah istirahat makan siang dilanjutkan dengan memberikan penugasan kepada

peserta untuk menyusun menu yang sesuai untuk masing-masing peserta yang diperlukan

pada saat latihan ataupun pada saat akan melakukan pertandinga. Kegiatan pelatihan

diakhiri dengan ditutup oleh ketua P2M pelatihan senam kesegaran otak mewakili ketua

LPM Undiksha.

Selama kegiatan, peserta terlihat sangat antusias mengikuti acara P2M. Hal ini terbukti

dari tidak ada peserta yang izin selama kegiatan berlangsung.

C. Dokumentasi Kegiatan

Beberapa dokumen penting sebagai bukti terselenggaranya kegiatan P2M “Pelatihan

Penyusunan Gizi Sehat Seimbang Atlet Karate Buleleng Tahun 2014” yaitu daftar hadir

peserta, materi dari narasumber dan foto-foto kegiatan. Semua dokumen tersebut disajikan

pada lampiran.

Page 16: Laporan Pelatihan Gizi Karate

12

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berupa

pelatihan gizi sehat seimbang pada atlet karate kabupaten Buleleng dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Beberapa atlet karate kabupaten buleleng belum dapat menyusun gizi sehat

seimbang sesuai dengan kebutuhan.

2. Setelah diberikan pelatihan maka:

a. Terjadi peningkatan pengetahuan atlet mengenai manajemen gizi.

b. Terbentuknya keterampilan atlet dalam menyusun gizi sehat seimbang

sesuai dengan kebutuhan masing-masing atlet.

B. Saran

Berdasarkan pelatihan yang telah dilaksanakan pada atlet karate kabupaten buleleng,

ada beberapa saran yang dapat dipertimbangkan:

1. Bagi Atlet hendaknya dapat mengetahui pentingnya manajemen gizi serta

penyusunan menu sehat seimbang sehingga atlet bisa menyusun menu sehat

seimbang sesuai dengan kebutuhannya dan terciptanya kondisi atlet yang prima

sehingga dapat meningkatkan prestasi.

2. Bagi pelatih, semestinya dapat pula mengetahui tentang manajemen gizi dan dapat

menyususn menu sehat seimbang bagi atlet.

Page 17: Laporan Pelatihan Gizi Karate

13

DAFTAR PUSTAKA

Anwari Irawan, 2007. Nutrisi, Energy dan Performa Olahraga, Polton Sport Science &

Performance Lab. (Online), (http:// www.pssplab.com, diakses 1 September 2012)

Aprilianto, 2010. Karate. (http//74ckth3npp3r.student.umm.ac.id).

Berardi, et al. 2008. Recovery from a cycling time trial is enhanced with carbohydrate-

protein supplementation vs. isoenergetic carbohydrate supplementation. Journal of

the International Society of Sports Nutrition; 5:24. (http://www.jissn.com/)

Danardono, 2004. Sejarah, Etika dan Filosofi Seni Bela Diri Karate. (http://staff.uny.ac.id)

Djoko pekik Irianto, 2006. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Penerbit

Andi. Yogyakarta.

Elizabeth, et al. 2011. Perceived protein needs and measured protein intake in collegiate

male athletes: an observational study. Journal of the International Society of Sports

Nutrition; 8:9. (http://www.jissn.com/) Ellie Whitney, Sharon Rady Rolfes, 2007. Understanding Nutrition. Thomson

Corporation. United States of America.

Hadisasmita, Yusuf dan Aif Syarifuddin. 1996. Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta:

Depdiknas Dikti LPTK.

Nancy Clark, 1996. Petunjuk Gizi untuk Setiap Cabang Olahraga. PT Rajagravindo

Persada. Jakarta.

Rusli Lutan, Cecep Habibudin, Adang Suherman. 2000. Gizi Olahraga. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaaan. Jakarta.

Sajoto, 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga.

Jakarta: Dahara Prize.

Page 18: Laporan Pelatihan Gizi Karate

14

Lampiran 1

CATATAN HARIAN (LOGBOOK)

No Tanggal Kegiatan

1 5 Mei 2014 Revisi Proposal pengabdian pada masyarakat.

2 2 Juni 2014 Pertemuan dengan mitra (Pengcab Lemkari Kabupaten

Buleleng) membicarakan :

1. Koordinasi tim pelaksanaan kegitan P2M

2. Perencanaan Teknik Pelaksanaan Pengabdian Pada

Masyarakat.

3. Persiapan Pembagian Tugas (Kepanitian).

3 5 Agustus 2014 Membeli bahan habis pakai persiapan kegiatan P2M.

4 8 Agustus 2014 Koordinasi dengan narasumber terkait pelaksanaan P2M

5 12 Agustus 2014 Mempersiapkan Surat Menyurat

14 Agustus 2014 Koordinasi pada pengcab lemkari

6 18 Agustus 2014 Perjalanan membawa surat undangan ke pengcab lemkari

kabupaten buleleng

7 20 Agustus 2014 Membeli/meminjam perlengkapan pelatihan penyusunan gizi

sehat seimbang: materi, bahan pelatihan.

8 21 Agustus 2014 Pembelian konsumsi bagi peserta dan panitia sejumlah 40

snack dan nasi kotak 40 buah, air mineral 5 btl.

Persiapan tempat pelaksanaan

9 22 Agustus 2014 Pelaksanaan P2M

10 26 Agustus 2014 Membuat laporan kemajuan 70% P2M

10 1 s/d 5 September

2014

Pendampingan

11 6 September 2014 Membuat laporan P2M

Page 19: Laporan Pelatihan Gizi Karate

15

Lampiran 2. Absensi Peserta

Page 20: Laporan Pelatihan Gizi Karate

16

Page 21: Laporan Pelatihan Gizi Karate

17

Lampiran 3. FOTO –FOTO KEGIATAN P2M

Page 22: Laporan Pelatihan Gizi Karate

18

Page 23: Laporan Pelatihan Gizi Karate

19

Page 24: Laporan Pelatihan Gizi Karate

20

Lampiran 4. Peta Lokasi

Lokasi Kegiatan

Page 25: Laporan Pelatihan Gizi Karate

21

Lampiran 5. Materi

Oleh : dr. Ni Putu Dewi Sri

Wahyuni,S.Ked.,M.Kes

PENGERTIAN Nutrisi Segala sesuatu yg dimakan seseorgdan bgm tub menggunakannya. NutrientZat kimia organik / anorganikyang ditemukan dlm makanandan diperlukan u/berfungsinyatubuh.Bila intake/ masukan adekuat(cukup) = Nutrient essensial

Page 26: Laporan Pelatihan Gizi Karate

22

Karbohidrat

Protein

Lemak

Vitamin

Mineral

1 gr = 4 kkal, sumber energi utama

Monosakarida : glukosa(dekstrosa), fruktosa

Disakarida : Sukrosa, laktosa, maltosa

Polisakarida : glikogen serat (pektin, gum, hemiselulosa, getah)

Glikogen : sumber energi utama saat puasa

Page 27: Laporan Pelatihan Gizi Karate

23

Fungsi : u/pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan jar.tubuh

1 gr = 4 kkal

Bentuk sederhana : as.amino yg disimpan dlm jaringan berbentuk hormon dan enzim

As amino esensial tdk dpt disintesis dlm tubuh tapi harus di dapat dr makanan

Sumber : daging, hewan ternak, susu, dan telur

Asupan : 10-15%

Sumber energi paling besar

1 gr = 9 kkal

Lipid : lemak yg dpt membeku pd suhu ruangan tertentu

Lipid : trigliserid + as lemak

Lipogenesis : proses sintesis as lemak

As lemak esensial : as lemak linoleat

As lemak non esensial : as lemak

linolenat, arakidonat

Asupan : 35-40%

Page 28: Laporan Pelatihan Gizi Karate

24

Komponen kritis dlm tubuh

Air menyusun 60-70% dr seluruh BB

Sumber : konsumsi cairan, buah2an segar, sayuran, dan air yg diproduksi selama oksidasi makanan

Pd org sehat : intake cairan = output melalui eliminasi, respirasi, dan berkeringat

Vitamin larut air : Vit C dan B

Vitamin larut lemak : Vit A, D, E, dan K

6. Mineral Elemen esensial nonorganik sebagai katalis

dlm reaksi biokimia

Kalsium, Magnesium, Fosfor, dll

Page 29: Laporan Pelatihan Gizi Karate

25

1. Ingesti

PA

Proses

1.Pemasukkan makanan ke dalam mulut

(koord antara otot rangka & sistem saraf)

2.Pengunyahan

3.Menelan (koordinasi antara lidah, refleks

pharing & esophagus serta saraf cranial)

waktu : 5 – 15 detik

Intake makanan dari lingk ke dlm tubuh

perubahan fisik & kimia makanan untuk

dapat diabsorbsi dengan bantuan enzimdan coenzim (diatur oleh hormon dan

saraf) sehingga menjadi chyme

Nasi (karbohidrat ) monosacharidaTahu (protein) asam amino

Keju (lemak) asam lemak

Waktu : 1 – 4 jam

PROSES

Page 30: Laporan Pelatihan Gizi Karate

26

proses masuknya partikel zatmakanan dari saluran pencernaanke dlm pembuluh darah dan limphe

Proses1. Mayoritas terjadi di usus halus2. Gaster : berupa alkohol &aspirin3. Sistem limpatik : zat makanan

yg larut dalam lemak4. Kapiler darah : zat makanan yg

larut dalam air

proses masuknya zat makanan yang larutdlm lemak maupun air ke dlm sel

Proses1. Zat yang larut dalam air

Vaskuler vena porta hepatica hepar sel

2. Zat yang larut dalam lemakKapiler limpatik pembuluh limpe besar ductus thoracsicus vena subclaviasinistra / vena jugularis interna sinistra vena cava jantung arteri hepatica hepar sel

Page 31: Laporan Pelatihan Gizi Karate

27

Kebutuhan Kalori

Kebutuhan Protein

Kebutuhan Lemak

Kebutuhan Vitamin & mineral

Kebutuhan Cairan

Komposisi Diet :

KH : 45-50%

Lemak : 35-40%

Protein : 10-15%

1. Kebutuhan Kalori Org Dewasa(kkal/kgBB/hari)BEE = BB x 1 x 24 jam (L)

BB x 0,9 x 24 jam (P)REE = BB x 27 x AF (L)

BB x 25 x AF (P)1 gr KH = 4 kkal1 gr Protein = 4 kkal1 gr Lemak = 9 kkal

Page 32: Laporan Pelatihan Gizi Karate

28

1. Sangat Ringan : banyak duduk,bedrestL : 1,3 P : 1,3

2. Ringan : pekerja kantoran, IRTL : 1,6 P : 1,5

3. Sedang : petani, mahasiswa aktifL : 1,7 P : 1,6

4. Berat : atlet di TC, tentara yg berlatihL : 2,1 P : 1,9

5. Sangat Berat : pandai besi, pekerja konstruksi wanitaL : 2,4 P : 2,3

1. PENGUKURAN ANTROPOMETRI

1.BMI (Body Mass Index)BMI = BB

(TB)²< 20 : underweight20-25 : normal25-30 : overweight> 30 : obese

2. BB Relatif

(TB (cm) – 100) – 10%

Page 33: Laporan Pelatihan Gizi Karate

29

Tujuan :

1. Mencegah Lapar dan kelemahan

2. Perut Kosong-tubuh berenergi

3. Menjamin Status Hidrasi

4. Alat Cerna tak terbebani/menenangkan

lambung

5. Atlet Siap Tanding

Page 34: Laporan Pelatihan Gizi Karate

30

Minimal 2 jam sebelum bertanding

Jenis karbohidrat ( kompleks, cair)

Hindarkan

o Hipertonik

o Protein, Lemak

o Makanan/minuman merangsang,bergas

o Alkohol

o Cafein

o Rokok

Tujuan : memelihara kecukupan

gizi dan mempertahankan

status hidrasi

Syarat Makanan/ minuman :

1. Mudah dicerna2. Minum cukup pada OR endurance

(setiap 10-15 Mnt, beri minum

150-250 ml )

Page 35: Laporan Pelatihan Gizi Karate

31

3. Jenis minuman Hipotonik, 10-13*C

4. Beri minum sebelum haus

5. Pada cuaca panas kebutuhan air 3 X

lebih banyak

Jenis Makanan/ minuman

Air putih, teh, juice buah yang banyak kalium dan natrium ( Buah-buahan segar )

Tujuan :Memulihkan cadangan energi, status Hidrasi dan Keseimbangan Elektrolit.

Syarat : Tinggi Kh, cukup Protein, rendah lemak, banyak cairan.

Hal Penting : Minum 500 CC setiap Penurunan BB 500 Gr. Juice buah tomat, blimbing ( kalium, natrium ) Karbohidrat Kompleks cair Tanda- tanda kekurangan cairan : haus, urine

sidikit- warna tua, kehilangan BB.

Page 36: Laporan Pelatihan Gizi Karate

32

Cara Penyajian

Segera setelah betanding minum 1-2 gelas

½ jam setelah bertanding 1 gelas juice buah

1 jam setelah bertanding 1 gelas juice buah,

makanan ringan ( 300 kalori )

2 jam setelah bertanding : makan lengkap

porsi kecil, banyak kuah.

4 jam setelah bertanding : makan lengkap

yang disukai atlet ( tetap jenis KH )

Fast food makanan tinggi Fast food makanan tinggi gizi tak seimbanggizi tak seimbang

• lemak jenuh berlebihan ( unsur hewani >dibanding nabati )

•kurang serat, kurang vitamin,terlalu banyak sodium•soft drink meningkatkan sekresi asam urat, menyebabkan caries gigi karena kandungan gula •kulit ayam goreng pada fried chiken tinggi

kandungan kolesterolnya

Page 37: Laporan Pelatihan Gizi Karate

33

Junk food makanan Junk food makanan kaya kalori miskin kaya kalori miskin

vitamin dan proteinvitamin dan protein

• Chips termasuk jenis makanan berkalori tingginamun kurang kandungan vitamin dan protein

• sehingga diberi sebutan junk food( makanan sampah )

Jenis Kandungan Kasiat menurut Pabrik

Krating daeng

Energy Drink

Taurine,cafein,inositol,nicotin

amide,prydoxin(cit.B6),dex-

pantenol.cyanocobalamin(vi-

tamin B12), Energy=100

Kal/150ml.

Membantu menjaga

kesehatan tubuh pada

saat kerja keras atau

berolahraga.

Fit –Up

Energy Drink

Taurine,Inositol,cafein, nico-

tinamide, ,Vit.B2,Vit.B6,madu

,sam sitrat,Na Benzoat, Su-

krosa, Fruktosa,Aroma.

Membantu mening-

katkan daya tahan tubuh

saat kerja keras

/berolahraga

M-150

Energy Drink

Air,sukrosa,taurine,cafein,ino

sitol,niasin,pantotenat,Vit B6,

pengawet Natrium, Benzoat,

pewarna tartrazin Cl 19140,

Energy = 100 Kal/150ml

Minuman energi yang

menyegarkan,

menghilangkan rasa

lelah, mengandung

vitamin, enak dan segar,

dingin lebih nikmat.

Page 38: Laporan Pelatihan Gizi Karate

34

Jenis Kandungan Kasiat menurut Pabrik

Panther

Minuman

Suplemen

Taurine,cafein,inositol,nicotin

amide(vit.B3), dexpantenol,

(vit.B5), prydoxin ,HCL

(Vit.B6), Asam sitrat, tetrazi-

ne Cl 19140 Energy = 100

Kal/ 150ml, Energy = 72

Kal/180ml

Minuman kesehatan yang

membantu menyegarkan

badan pada saat bekerja

keras atau berolahraga.

Hemaviton

Jreng

Taurine,cafein , nicotinamide

(vit.B3), Asam sitrat,pewarna

tetrazine Cl 19140, sari gin-

seng murni ,royal jely , pe-

manis buatan.

Membantu memeli-hara

stamina pada saat

bekerja keras dan /

berolahraga

EXTRA JOSS

Active B7

Taurine, ginseng, Vit. B1-

B2-B3-B5-B6-B12, Inositol,

royal jelly, trimethylxantine,

pewarna buatan aspartame

& acesulfame-K.

Membantu

memelihara

kesehatan tubuh,

menyegarkan

badan dan mem-

bantu metabolis-

me tubuh untuk

menghasilkan

energi

Page 39: Laporan Pelatihan Gizi Karate

35

ZATZAT DAMPAKDAMPAK

taurine taurine

(800(800--1000 1000

mg)mg)

membantu pencernaan,penyerapan lemak,membantu pencernaan,penyerapan lemak,

penyerapan vitamin A D E dan K,penyerapan vitamin A D E dan K,

memelihara membran sel, menurunkanmemelihara membran sel, menurunkan

kecemasan, mengatasi hiperaktiv, kecemasan, mengatasi hiperaktiv,

meningkatkan fungsi otak, bersama Zink meningkatkan fungsi otak, bersama Zink

memelihara kesehatan mata. memelihara kesehatan mata.

cafein cafein

(50 mg)(50 mg)

Stimulan syaraf (membuat siaga)Stimulan syaraf (membuat siaga)

ekstra systole, deuretis, insomniaekstra systole, deuretis, insomnia

Inositol Inositol

(isomer (isomer

alkohol)alkohol)

reparasi sytoskelet,syaraf,memelihara membran selreparasi sytoskelet,syaraf,memelihara membran sel

mengontrol calsium intraseluler. mengontrol calsium intraseluler.

alkohol depresen syaraf.alkohol depresen syaraf.

Pewarna,Pewarna,

pemanis pemanis

buatanbuatan

Dampak negatif terhadap kesehatanDampak negatif terhadap kesehatan

Alex seorang mahasiswa berumur 20 tahun. TB : 165 cm, BB : 60 kg. Dia seorang atlet bulutangkis dalam tim nasional. Latihan lari 3 kali per minggu dengan kecepatan 4,5 menit/km selama 1 jam. Berlatih bulutangkis 3 kali seminggu selama 1 jam. Aktivitas sehari-hari ringan sedang misal pergi ke kampus, belajar

45

Sihadi, Sport Nutrition, Jurnal kedokteran YASRI 14 (1) : 078-084 (2006)

Page 40: Laporan Pelatihan Gizi Karate

36

1. Menentukan IMT 60 : (1,65)² = 22,0 normal

2. Menentukan BMR 1589 kkal

SDA 10% x BMR 10% x 1589 kkal = 159 kkal

jumlah : BMR + SDA = 1589 + 159 = 1748 kkal

3. Faktor Aktivitas : ringan sedang 1,7 1,7 x 1748 = 2972 kkal

46

Sihadi, Sport Nutrition, Jurnal kedokteran YASRI 14 (1) : 078-084 (2006)

4. Menentukan energi saat latihan :

lari : 3 x 60 x 13 = 2340 kkal/ minggu

bulutangkis : 3 x 60 x 6 = 1080 kkal/minggu

kebutuhan energi sehari untuk lari + bulutangkis : (2340+1080)/7 = 489 kkal

5. Total kebutuhan energi sehari : 2972 kkal + 489 kkal = 3.061 kkal

47

Sihadi, Sport Nutrition, Jurnal kedokteran YASRI 14 (1) : 078-084 (2006)

Page 41: Laporan Pelatihan Gizi Karate

37