Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun ... fileC. Struktur Tata Kelola Berikut...

17
Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun 2018

Transcript of Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun ... fileC. Struktur Tata Kelola Berikut...

Page 1: Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun ... fileC. Struktur Tata Kelola Berikut struktur tata kelola PT. BPR Tjandra Artha Lestari : LAINNYA Pembagian tugas, fungsi

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun 2018

Page 2: Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun ... fileC. Struktur Tata Kelola Berikut struktur tata kelola PT. BPR Tjandra Artha Lestari : LAINNYA Pembagian tugas, fungsi

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun 2018

1

PELAKSANAAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG

BAIK (GOOD COORPORATE GOVERNANCE)

PT. BPR TJANDRA ARTHA LESTARI

TAHUN 2018

1. PENDAHULUAN

A. Tujuan Penerapan Tata Kelola Perusahaan PT. BPR Tjandra Artha Lestari

Menyadari pentingnya penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate

Governance) merupakan suatu keharusan demi menjaga kelangsungan usaha perusahaan

dalam jangka panjang dan memaksimalkan nilai perusahaan.

PT. BPR Tjandra Artha Lestari menerapkan tata kelola perusahaan yang baik ditujukan

antara lain untuk :

a. Mendukung visi PT. BPR Tjandra Artha Lestari, menjadi “Mitra Bisnis yang aman dan

terpercaya oleh masyarakat di Bandar Lampung.”

b. Mendukung misi PT. BPR Tjandra Artha Lestari :

Berperan serta dalam mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah

(UMKM) di daerah Bandar Lampung.

Memberikan pelayanan sebaik mungkin, sehingga nasabah merasa nyaman dan

aman dalam menggunakan produk BPR Tjandra Artha Lestari.

Membina Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdedikasi, bertanggungjawab

serta meningkatkan mutu profesionalisme dan produktifitas.

c. Memberikan manfaat dan nilai tambah (added value) bagi para pemegang saham

(shareholders) dan para pemangku kepentingan (stakeholders).

d. Mempertahankan dan meningkatkan kelangsungan usaha yang sehat dan kompetitif

dalam jangka panjang (sustainable).

e. Meningkatkan kepercayaan para investor kepada PT. BPR Tjandra Artha Lestari.

Penerapan tata kelola perusahaan adalah faktor penting dalam memelihara kepercayaan para

pemegang saham dan para pemangku kepentingan terhadap PT. BPR Tjandra Artha Lestari.

Hal ini dirasakan semakin penting seiring dengan meningkatnya risiko bisnis dan tantangan

yang dihadapi oleh industri perbankan. Melalui penerapan pinsip-prinsip tata kelola

perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) diharapkan PT. BPR Tjandra Artha

Lestari dapat mempertahankan kelangsungan usahanya yang sehat dan kompetitif.

Dengan berlandaskan pada pandangan tersebut di atas, PT. BPR Tjandra Artha Lestari

berkomitmen untuk terus meningkatkan implementasi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan

yang baik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 3: Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun ... fileC. Struktur Tata Kelola Berikut struktur tata kelola PT. BPR Tjandra Artha Lestari : LAINNYA Pembagian tugas, fungsi

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun 2018

2

B. Dasar Hukum

Penyusunan kebijakan Tata Kelola Perusahaan PT. BPR Tjandra Artha Lestari dilakukan

dengan mengacu kepada :

Undang -Undang No. 40 Tahun 2017 tentang Perseroan Terbatas.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 20/POJK.03/2014 tentang Bank Perkreditan

Rakyat.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 04/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata

Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat.

Salinan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.05/SEOJK.03/2016 tentang

Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat.

C. Struktur Tata Kelola

Berikut struktur tata kelola PT. BPR Tjandra Artha Lestari :

Pembagian tugas, fungsi dan tanggung jawab yang jelas antar bagian di PT. BPR Tjandra

Artha Lestari, mencerminkan adanya upaya penerapan prinsip tata kelola serta sistem

pengendalian internal yang baik.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Selama tahun 2018, Rapat Umum Pemegang Saham dilakukan sebanyak 4 pertemuan

yaitu :

- Tanggal 11 Januari 2018, RUPS merubah susunan pengurus PT. BPR Tjandra Artha

Lestari dikarenakan pengunduran diri sdr. Michael Wijaya Onggoro selaku Direktur,

sehingga susunan kepengurusan PT. BPR Tjandra Artha Lestari menjadi :

Direktur Utama : Susan Riana

Direktur : ---

OFFICE BOY : 1 ORANG DRIVER : 1 ORANG

SECURITY : 1 ORANG

PE MANAJEMEN RISIKO &

KEPATUHAN

SISKA RENI NORISTA SARI P

UMUM &

LAINNYA

RANI PERMATA

Page 4: Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun ... fileC. Struktur Tata Kelola Berikut struktur tata kelola PT. BPR Tjandra Artha Lestari : LAINNYA Pembagian tugas, fungsi

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun 2018

3

Komisaris Utama : Hendry Susanto

Komisaris : Alesius Bunawan

- Tanggal 19 Januari 2018, RUPS menyetujui dengan suara bulat dan mufakat sbb :

1. Atas rekomendasi DeKom, menunjuk KAP Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamuji

& Rekan yang beralamat di Jalan RP.Soeroso No.40, Menteng Jakarta Pusat,

Indonesia yang akan memberikan jasa audit atas informasi keuangan PT.BPR

Tjandra Artha Lestari tahun buku 2017.

2. Membentuk Cadangan Umum sebesar Rp.350.000.000,-(Tiga Ratus Lima Puluh

Juta Rupiah) pada bulan Januari 2018.

- Tanggal 08 Nopember 2018, RUPS merubah susunan pengurus PT. BPR Tjandra

Artha Lestari sehingga susunan kepengurusan PT. BPR Tjandra Artha Lestari

menjadi :

Direktur Utama : Susan Riana

Direktur : ---

Komisaris Utama : ---

Komisaris : Alesius Bunawan

- Tanggal 20 Desember 2018 RUPS menyetujui dengan suara bulat dan mufakat sbb :

1. Nominal Deviden sebesar Rp.1.000.000.000,-(Satu Milyar Rupiah) dibagikan

sesuai persentase kepemilikan saham perseroan.

2. Atas rekomendasi DeKom, menunjuk KAP Drs. Henry & Sugeng beralamat di

Jalan Gajah Mada No.22, Yogyakarta, Indonesia yang akan memberikan jasa audit

atas informasi keuangan PT.BPR Tjandra Artha Lestari tahun buku 2018.

3. RUPS menerima dan menyetujui Rencana Bisnis tahun 2019 PT.BPR Tjandra

Artha Lestari.

2. Self Assessement pelaksanaan Good Corporate Governance

2.1. Penilaian Sendiri Penerapan Tata Kelola

Pada tahun 2018, PT. BPR Tjandra Artha Lestari melakukan penilaian sendiri (self

assessment) atas pelaksanaan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance).

Penilaian tersebut mencakup 3 (tiga) aspek governance, yaitu:

a. Governance Structure;

b. Governance Process; dan

c. Governance Outcome.

Adapun 3 aspek Governance tersebut diterapkan pada 11 (sebelas) Faktor Penilaian,

yaitu:

1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris;

2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;

3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite;

Page 5: Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun ... fileC. Struktur Tata Kelola Berikut struktur tata kelola PT. BPR Tjandra Artha Lestari : LAINNYA Pembagian tugas, fungsi

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun 2018

4

4. Penanganan benturan kepentingan;

5. Penerapan fungsi kepatuhan;

6. Penerapan fungsi audit interen;

7. Penerapan fungsi audit eksteren;

8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern;

9. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana

besar (large exposures);

10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank, laporan

pelaksanaan GCG; dan

11. Rencana Strategis Bank.

2.1.1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Dewan Komisaris.

2.1.1.a. Jumlah, Komposisi, Kriteria Dewan Komisaris

1. BPR dengan modal inti kurang dari Rp. 50 Milyar (lima puluh milyar),

wajib memiliki paling sedikit 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris

dan paling banyak sama dengan jumlah anggota direksi.

2. Dewan Komisaris dengan komposisi sebagai berikut :

* Komisaris : Alesius Bunawan

3. Dewan Komisaris telah diangkat melalui RUPS.

4. Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga atau semenda

sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris

dan/atau anggota Direksi.

5. Dewan Komisaris sekaligus pemegang saham utama di PT. BPR Tjandra

Artha Lestari dan telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa

Keuangan.

6. Dewan Komisaris bertempat tinggal di Bandar Lampung. Dalam hal ini

berada di kota yang sama dengan tempat beroperasionalnya PT. BPR

Tjandra Artha Lestari.

2.1.1.b. Tugas dan Tanggung jawab Dewan Komisaris :

Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab

Direksi serta memberikan nasehat kepada Direksi.

Mengarahkan, memantau, mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis

PT. BPR Tjandra Artha Lestari.

Memastikan terselenggaranya penerapan Tata Kelola pada setiap

kegiatan usaha PT. BPR Tjandra Artha Lestari di seluruh tingkatan atau

jenjang organisasi.

Meminta Direksi menindaklanjuti hasil temuan Audit Internal, Audit

Eksternal dan pengawas otoritas lainnya.

Page 6: Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun ... fileC. Struktur Tata Kelola Berikut struktur tata kelola PT. BPR Tjandra Artha Lestari : LAINNYA Pembagian tugas, fungsi

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun 2018

5

2.1.2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Direksi.

2.1.2.a. Jumlah, Komposisi, Kriteria Direksi

1. BPR yang memiliki modal inti kurang dari Rp. 50.000.000.000,- (lima

puluh miliar rupiah), wajib memiliki paling sedikit 2 (dua) orang

anggota Direksi.

2. Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, dengan komposisi sebagai

berikut:

* Direktur Utama : Susan Riana

3. Direksi telah sepenuhnya lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan

dan telah diangkat melalui RUPS.

4. Direksi tidak memiliki hubungan keluarga atau semenda sampai dengan

derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/atau anggota Dewan

Komisaris.

5. Direksi tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau

pun pemegang saham pengendali di lembaga keuangan lainnya.

6. Direksi bertempat tinggal di Bandar Lampung. Dalam hal ini berada di

kota yang sama dengan tempat beroperasionalnya PT. BPR Tjandra

Artha Lestari.

2.1.2.b. Tugas dan Tanggung jawab Direksi :

Direksi bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan BPR.

Direksi wajib mengelola BPR sesuai dengan wewenang dan

tanggungjawabnya sebagaimana dalam anggaran dasarnya dan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Direksi wajib menerapkan tata kelola pada setiap kegiatan usaha BPR

diseluruh tingkat dan jenjang organisasi.

Direksi dengan modal inti kurang dari Rp. 50 Milyar (lima puluh

milyar), wajib menunjuk Pejabat Eksekutif untuk melaksanakan Fungsi

Audit Intern, Fungsi Manajemen Risiko dan Fungsi Kepatuhan.

Direksi wajib memastikan terpenuhinya jumlah sumber daya manusia

yang memadai.

Direksi menetapkan Job Description (pembagian tugas, wewenang, dan

tanggungjawab setiap karyawan).

Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada

Pemegang Saham melalui RUPS.

Direksi wajib mengungkapkan kebijakan BPR yang bersifat strategis di

bidang kepegawaian kepada pegawai.

Page 7: Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun ... fileC. Struktur Tata Kelola Berikut struktur tata kelola PT. BPR Tjandra Artha Lestari : LAINNYA Pembagian tugas, fungsi

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun 2018

6

2.1.3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite / Fungsi Komite.

Mengingat modal inti PT. BPR Tjandra Artha Lestari kurang dari Rp. 50 Milyar (lima

puluh milyar), maka berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.

04/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat, PT.

BPR Tjandra Artha Lestari tidak wajib membentuk komite audit, komite pemantau

risiko, dan komite remunerasi dan nominasi, namun menunjuk Pejabat Eksekutif

Audit Intern, Manajemen Risiko dan Kepatuhan.

2.1.4. Penanganan Benturan Kepentingan.

Benturan kepentingan adalah keadaan dimana terdapat konflik antara kepentingan

ekonomis Bank dan kepentingan ekonomis pribadi pemegang saham, anggota Dewan

Komisaris, anggota Direksi, pejabat eksekutif serta karyawan Bank. Dalam

menjalankan tugas dan kewajibannya, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi,

pejabat eksekutif dan karyawan harus mendahulukan kepentingan ekonomis Bank

diatas kepentingan ekonomis pribadi, keluarga atau pihak lainnya. PT. BPR Tjandra

Artha Lestari belum memiliki pedoman kebijakan secara tertulis mengenai

penanganan benturan kepentingan. Selama tahun 2018 transaksi yang telah dilakukan

pada PT. BPR Tjandra Artha Lestari tidak terdapat benturan kepentingan.

2.1.5. Penerapan Fungsi Kepatuhan.

PT. BPR Tjandra Artha Lestari dalam menjalankan aktivitasnya memastikan

kepatuhan terhadap peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku lainnya. Dalam rangka tersebut, BPR wajib memiliki anggota

Direksi yang membawahi fungsi kepatuhan. BPR yang memiliki modal inti kurang

dari Rp. 50 Milyar (lima puluh milyar), wajib menunjuk Pejabat Eksekutif yang

independen terhadap operasional BPR untuk melaksanakan fungsi kepatuhan.

Selama tahun 2018, PT. BPR Tjandra Artha Lestari telah memiliki Pejabat Eksekutif

Kepatuhan dan Manajemen Resiko. Karena belum adanya Direktur yang khusus

membawahi fungsi kepatuhan maka Pejabat Eksekutif Kepatuhan dan Manajemen

Resiko berada di bawah Direktur Utama.

Tugas Pejabat Eksekutif Kepatuhan dan Manajemen Resiko sebagai berikut :

Memastikan bahwa seluruh unit kerja memiliki pedoman dan prosedur kerja

yang terkini sesuai dengan job description dan struktur organisasi Bank.

Melakukan sosialisasi ketentuan internal dan eksternal baik secara tidak

langsung yaitu melalui surat edaran, surat keputusan ataupun secara langsung

dengan tatap muka/mengadakan sosialisasi ke unit kerja.

Page 8: Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun ... fileC. Struktur Tata Kelola Berikut struktur tata kelola PT. BPR Tjandra Artha Lestari : LAINNYA Pembagian tugas, fungsi

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun 2018

7

Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan prinsip kehati-hatian dalam

aktivitas operasional bank, produk dan lain-lain.

Melakukan review terhadap rancangan kebijakan yang akan diterbitkan dan

disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.

Memantau penyampaian Laporan sesuai ketentuan.

Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian dan

komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia, Otoritas Jasa

Keuangan, lembaga otoritas yang berwenang dan pihak ketiga lainnya.

Upaya penerapan fungsi kepatuhan dengan melakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Pengkajian Rancangan Kebijakan :

Melakukan pengkajian terhadap rancangan kebijakan produk & operasional

yaitu ketentuan internal, kebijakan operasional/SOP dan kebijakan

produk/aktivitas baru.

Melakukan pengkajian terhadap rancangan kebijakan perkreditan.

b. Pemantauan Pemberian Kredit :

Melakukan review terhadap proposal permohonan kredit, tanpa

memperhitungkan jumlah plafonnya.

Melakukan pemantauan terhadap kualitas kredit dan melakukan pembinaan

Keputusan/Memo Intern, mengenai ketentuanketentuan yang berlaku, dalam

rangka pembinaan kepada unit kerja/bagian kredit yang mana dalam proses

pemberian kredit masih terdapat ketidakpatuhan/ kurang menerapkan prinsip

kehati-hatian.

c. Pelaksanaan Sosialisasi Ketentuan Pelaksanaan

Sosialisasi merupakan salah satu upaya peningkatan budaya kepatuhan, yang

telah dilakukan PT. BPR Tjandra Artha Lestari selama Tahun 2018

adalah mengadakan sosialisasi ketentuan internal dan eksternal (ketentuan

BI/OJK) baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

2.1.6. Penerapan Fungsi Audit Intern.

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 04/POJK.03/2015 tentang

Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat, BPR wajib menerapkan fungsi

audit intern secara efektif. BPR yang memiliki modal inti kurang dari Rp. 50 Milyar

wajib menunjuk 1 (satu) orang Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap

pelaksanaan fungsi audit intern yang independen terhadap fungsi operasional.

Pejabat Eksekutif Audit Intern mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain :

Page 9: Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun ... fileC. Struktur Tata Kelola Berikut struktur tata kelola PT. BPR Tjandra Artha Lestari : LAINNYA Pembagian tugas, fungsi

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun 2018

8

Membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melakukan

pengawasan dengan cara menjabarkan secara operasional baik perencanaan,

pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit yang dilakukan.

Membuat analisis dan penilaian dibidang keuangan, akuntansi, operasional serta

kegiatan lainnya melalui pemeriksaan langsung dan pengawasan secara tidak

langsung.

Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan

efisiensi penggunaan sumber daya manusia (SDM) dan keuangan yang telah

dianggarkan sebelumnya.

Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan

yang diperiksa oleh Pejabat Eksekutif Audit Intern pada semua tingkatan

manajemen.

Hasil audit dikemas dalam bentuk laporan yang berisi seluruh temuan dan tanggapan

dari auditee (pihak-pihak yang diaudit) serta komitmen auditee untuk menyelesaikan

temuan audit yang dimaksud dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Sebagai

tindak lanjut atas hasil audit/pemeriksaan tersebut, Pejabat Eksekutif Audit Intern

telah melakukan pengawasan dengan cara meminta kelengkapan data dan dokumen

dari auditee. Tindak lanjut tersebut akan terus dilakukan hingga seluruh permasalahan

dapat diselesaikan oleh auditee.

Berikut beberapa peran aktif dari fungsi audit internal tersebut:

- Pengefektifan dual control dalam penanganan Post Dated Chaque (Cek dan

Bilyet Giro) yang diterima bank.

- Koreksi kode sandi kredit yang diberikan pada Laporan Bulanan.

- Meminta bagian IT untuk menyediakan modul penggunaan sistem core

banking Beta Soft.

- Perapian terkait rekaman cctv dan media penyimpanannya.

- Penata kelolaan berkas-berkas kredit yang sesuai dengan SOP Kredit.

2.1.7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern.

Pelaksanaan audit oleh akuntan publik telah efektif. BPR telah memenuhi seluruh

aspek tata kelola perusahaan dalam proses penunjukan Akuntan Publik dan Kantor

Akuntan Publik (KAP) antara lain:

a. Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik terdaftar di Bank Indonesia atau

Otoritas Jasa Keuangan.

b. Akuntan Publik dan KAP yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c. Penunjukan KAP tersebut sesuai rekomendasi dari Dewan Komisaris.

Page 10: Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun ... fileC. Struktur Tata Kelola Berikut struktur tata kelola PT. BPR Tjandra Artha Lestari : LAINNYA Pembagian tugas, fungsi

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun 2018

9

Memperhatikan rekomendasi Dewan Komisaris serta peraturan perundangan yang

berlaku, Dewan Komisaris telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Drs. Henry &

Sugeng dengan Nomor Izin Kep-1365/KM.I/2009 untuk melakukan audit laporan

keuangan BPR untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2018.

Pemeriksaan telah dilakukan Kantor Akuntan Publik Drs. Henry & Sugeng, dan rekan

pada tanggal 24, 25 dan 28 Januari 2019.

2.1.8. Penerapan Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian Intern

Dengan dikeluarkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) nomor

13/POJK.03/2015 ini diharapkan dapat menciptakan sektor keuangan yang tumbuh

secara berkelanjutan dan stabil serta memiliki daya saing yang tinggi. OJK

mewajibkan semua BPR menerapkan manajemen risiko paling sedikit meliputi:

1. Pengawasan Direksi dan Dewan Komisaris.

2. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan limit yaitu:

1) kebijakan Manajemen Risiko;

2) prosedur Manajemen Risiko; dan

3) penetapan limit Risiko.

3. Kecukupan proses dan sistem yaitu:

1) proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Risiko;

2) sistem informasi Manajemen Risiko.

4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.

Mengingat volume usaha BPR sangat bervariasi dan keterbatasan jumlah SDM, Maka

OJK membolehkan BPR menerapkan manajemen risiko yang disesuaikan dengan

kecukupan modal dan volume usahanya.

Dalam penerapan manajemen risiko, maka BPR wajib menetapkan wewenang dan

tanggung jawab yang jelas pada setiap jenjang jabatan yang terkait dengan

manajemen risiko.

Kewenangan dan tanggung jawab Direksi paling sedikit meliputi:

1. Menyusun kebijakan dan pedoman penerapan Manajemen Risiko secara tertulis;

2. Mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang memerlukan persetujuan Direksi;

3. Mengembangkan budaya Manajemen Risiko pada seluruh jenjang organisasi;

4. Memastikan peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang terkait dengan

Manajemen Risiko;

5. Memastikan bahwa fungsi Manajemen Risiko telah beroperasi secara

independen;

Page 11: Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun ... fileC. Struktur Tata Kelola Berikut struktur tata kelola PT. BPR Tjandra Artha Lestari : LAINNYA Pembagian tugas, fungsi

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun 2018

10

6. Bertanggung jawab atas:

1) pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko; dan

2) eksposur Risiko yang diambil BPR secara keseluruhan.

Sedangkan Kewenangan dan tanggung jawab Dewan Komisaris paling sedikit

meliputi:

1. Menyetujui dan mengevaluasi kebijakan Manajemen Risiko;

2. Memastikan penerapan Manajemen Risiko oleh Direksi;

3. Mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan

Manajemen Risiko; dan

4. Mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi yang berkaitan dengan

transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.

PT. BPR Tjandra Artha Lestari pada tahun 2018 sudah berupaya menerapkan

manajemen resiko dan pengendalian intern sebaik-baiknya dengan menunjuk satu

orang Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap penerapan fungsi

Kepatuhan dan Manajemen Risiko.

2.1.9. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyedian dana besar

Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait posisi Desember 2018 :

No. Penyedia Dana Jumlah

Debitur Nominal

(Jutaan Rp.)

1. Pihak Terkait 1 700

Penyediaan Dana kepada anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi posisi

Desember 2018 :

No. Nama Jabatan Pinjaman

(Jutaan Rp.)

1. Nihil

Terkait pemberian dana kepada pihak terkait :

1. Bank tidak melanggar dan melampaui ketentuan BMPK dan Penyediaan Dana

kepada pihak terkait.

2. Bank telah memintakan kepada pihak terkait untuk mengisi formulir

penyediaan dana pihak terkait beserta keluarganya.

3. Penyediaan Dana kepada Pihak terkait dan Penyediaan Dana Besar diputuskan

oleh Manajemen secara independen.

Page 12: Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun ... fileC. Struktur Tata Kelola Berikut struktur tata kelola PT. BPR Tjandra Artha Lestari : LAINNYA Pembagian tugas, fungsi

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun 2018

11

4. Bank telah menyampaikan secara berkala Laporan BMPK kepada Otoritas Jasa

Keuangan.

2.1.10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan.

PT. BPR Tjandra Artha Lestari telah menyusun laporan keuangan publikasi

setiap triwulan dengan materi paling sedikit memuat laporan keuangan,

informasi lainnya, susunan pengurus dan komposisi pemegang saham sesuai

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Publikasi ditanda tangani paling

sedikit oleh 1 (satu) anggota Direksi dengan mencantumkan nama secara jelas

serta disampaikan secara lengkap dan tepat waktu kepada Otoritas Jasa

Keuangan dan/atau dipublikasikan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

PT. BPR Tjandra Artha Lestari melaksanakan transparansi informasi mengenai

produk, layanan dan/atau penggunaan data nasabah BPR dengan berpedoman

pada persyaratan dan tata cara sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

Laporan Penanganan Pengaduan dan Penyelesaian Pengaduan dan laporan

pengaduan dan tindak lanjut pelayanan dan penyelesaian pengaduan

disampaikan sesuai ketentuan secara tepat waktu.

2.1.11. Rencana Bisnis BPR.

Pengembangan usaha menjadikan strategi PT. BPR Tjandra Arta Lestari, untuk

jangka pendek difokuskan pada peningkatan profitabilitas dengan dibarengi untuk

menimalkan risiko dan infrastruktur yang kuat sehingga mendukung ekspansi bisnis

dan meningkatnya efisiensi melalui inisiatif yang diarahkan pada :

1. Bekerjasama dengan PT LEN industri dalam pemanfaatan MPOS BPR untuk

menunjang operasional BPR di lapangan, mulai dilakukan pada semester II

Tahun 2019.

2. Bekerjasama dengan bank BNI untuk kegiatan Co-Branding Tapcash BPR,

mulai dilakukan pada triwulan pertama Tahun 2019.

3. Co- branding dan keagenan layanan BPR E-cash dengan bank mandiri, mulai

dilakukan pada triwulan pertama Tahun 2019.

2.2. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

Direksi PT. BPR Tjandra Artha Lestari tidak memiliki saham pada PT. BPR Tjandra

Artha Lestari, Lembaga Keuangan bukan Bank dan Perusahaan lainnya. Sementara

Komisaris memiliki 57,64% saham di PT. BPR Tjandra Artha Lestari (Pemegang

saham pengendali).

Page 13: Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun ... fileC. Struktur Tata Kelola Berikut struktur tata kelola PT. BPR Tjandra Artha Lestari : LAINNYA Pembagian tugas, fungsi

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun 2018

12

2.3. Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan

Direksi.

a. Hubungan Keuangan

Direksi PT. BPR Tjandra Artha Lestari tidak memiliki hubungan keuangan

dengan Pemegang Saham Bank dan Dewan Komisaris.

Komisaris merupakan pemilik 57,64% saham di PT. BPR Tjandra Artha

Lestari (Pemegang saham pengendali).

b. Hubungan Keluarga

Dewan Komisaris dan Direksi PT. BPR Tjandra Artha Lestari tidak memiliki

hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua antara sesama anggota Dewan

Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham dan Pemegang Saham Pengendali.

2.4. Paket kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan

Direksi

Paket / kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi

meliputi remunerasi dalam bentuk non natura (gaji, tunjangan hari raya, tunjangan

jabatan, tunjangan kesehatan, tunjangan makan, tunjangan komunikasi) selama tahun

2018 sebesar Rp. 546.000.000,- sedangkan fasilitas lain dalam bentuk natura

(tunjangan pph ps.21) selama tahun 2018 sebesar Rp. 14.000.000,- terlihat pada tabel

berikut ini :

Jenis Remunerasi dan

Fasilitas Lain

Jumlah Diterima dalam 1 Tahun

Dewan Komisaris Direksi

Orang Nominal Orang Nominal

Remunerasi dalam bentuk

natura

(gaji,THR,tunj.jabatan,tunj.k

esehatan, tunj.makan,

tunj.komunikasi)

2 Rp 174 juta 2 Rp 372 juta

Fasilitas lain dalam bentuk

non natura (tunj.pph ps.21)

yang tidak dapat dimiliki

2 Rp 7 juta 2 Rp 7 juta

Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima paket remunerasi

dalam satu tahun yang dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan sebagai

berikut :

Jumlah Renumerasi per Orang dalam 1 tahun*) Jumlah

Direksi

Jumlah

Komisaris

Di atas Rp 2 miliar 0 0

Di atas Rp 1 miliar s.d 2 miliar 0 0

Di atas Rp 500 juta s.d 1 miliar 0 0

Rp 500 juta ke bawah 2 orang 2 orang

Page 14: Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun ... fileC. Struktur Tata Kelola Berikut struktur tata kelola PT. BPR Tjandra Artha Lestari : LAINNYA Pembagian tugas, fungsi

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun 2018

13

2.5. Share Option

Tidak terdapat opsi untuk membeli saham oleh anggota dewan Komisaris, Direksi dan

Pejabat Eksekutif yang dilakukan melalui penawaran saham atau penawaran opsi

saham dalam rangka pemberian kompensasi yang diberikan kepada anggota Dewan

Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif.

2.6. Rasio gaji Tertinggi dan Terendah

Rasio gaji tertinggi dan terendah selama tahun 2018 sebagai berikut :

a. rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah = 2,40 : 1

b. rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah = 1,25 ; 1

c. rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah = 4,80 : 1

Gaji yang diperbandingkan dalam rasio gaji adalah imbalan yang diterima secara

tunai oleh anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan pegawai dalam satu bulan.

2.7. Jumlah Penyimpangan Internal (Internal Fraud)

Selama tahun 2018, tidak ditemukan penyimpangan intern (internal fraud). Dalam

rangka penerapan manajemen resiko, khususnya penerapan strategi anti fraud, PT.

BPR Tjandra Artha Lestari terus berupaya untuk meningkatkan fungsi manajemen

resiko dan kepatuhan.

2.8. Permasalahan Hukum

Permasalahan hukum merupakan perkara perdata dan pidana yang dihadapi oleh PT.

BPR Tjandra Artha Lestari selama tahun 2018 dan telah diajukan ke pengadilan

terkait penyelesaian kredit bermasalah yang masih dalam proses pengadilan.

No. Permasalahan

Hukum

Jumlah

Perdata Pidana

1. Telah selesai (telah

mempunyai

kekuatan hukum

yang tetap)

1 0

2. Dalam proses

penyelesaian

0 1

Total 0 1

2.9. Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan

Benturan kepentingan adalah keadaan dimana terdapat konflik antara kepentingan

ekonomis bank dan kepentingan ekonomis pribadi pemegang saham, anggota Dewan

Komisaris, anggota Direksi, Pejabat Eksekutif dan karyawan harus mendahulukan

kepentingan ekonomis bank diatas kepentingan ekonomis pribadi, keluarga, atau

pihak lainnya.

Page 15: Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun ... fileC. Struktur Tata Kelola Berikut struktur tata kelola PT. BPR Tjandra Artha Lestari : LAINNYA Pembagian tugas, fungsi

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun 2018

14

2.10. Pemberian Dana untuk kepentingan Sosial dan Kegiatan Politik

Selama tahun 2018, PT. BPR Tjandra Artha Lestari tidak memberikan dana untuk

kegiatan politik. Dalam konteks pemberian dana untuk kegiatan sosial bank untuk

melaksanakan fungsi sosial dan edukasi kepada masyarakat.

2.11. Perkembangan Bisnis.

Kinerja PT.BPR Tjandra Artha Lestari per 31 Desember 2018 ialah sebagai berikut:

- Total aset desember 2018 sebesar Rp. 34.683.548,- ribu mengalami kenaikan

sebesar Rp. 2.978.656,- ribu dibandingkan desember 2017 sebesar Rp.

31.704.892,- ribu.

- Total Penghimpunan dana pihak ketiga berupa tabungan dan deposito

desember 2018 sebesar Rp. 24.518.266,- ribu mengalami kenaikan sebesar Rp.

2.125.442,- ribu dibandingkan desember 2017 sebesar Rp. 22.392.824,- ribu.

- Penempatan pada bank lain desember 2018 sebesar Rp. 14.379.001,- ribu

mengalami kenaikan sebesar Rp. 3.881.729,- ribu dibandingkan dengan

desember 2017 sebesar Rp. 10.497.272,- ribu.

- Kredit yang diberikan (baki debet netto) desember 2018 sebesar Rp.

18.895.286,- ribu mengalami penurunan sebesar Rp. 893.798,- ribu

dibandingkan desember 2017 sebesar Rp. 19.789.084,-

Rencana Strategi selama tahun 2018 yang terealisasi sebagai berikut:

1. Penghimpunan Dana Murah berupa tabungan.

- Setiap hari mengunjungi para pedagang di pasar tradisional gudang lelang

untuk memperkenalkan produk tabungan PT. BPR Tjandra Artha Lestari.

2. Prospek Penyaluran Dana.

- Rutin mendatangi pedagang-pedagang usaha mikro kecil di simpur center.

2.12. Rasio keuangan

Tingkat Rasio per 31 Desember 2018 menunjukkan angka sebagai berikut:

a. Ratio Permodalan (CAR) : 37.09 %

b. Ratio Kualitas Aktiva produktif (KAP ) : 1.41%

c. Ratio Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP) : 100%

d. Ratio Non Perfoarming Loan( NPL) netto : 0.72%

e. Ratio Return Of Aset (ROA) : 2.69 %

f. Ratio Effisiensi (BOPO) : 80.35%

g. Ratio Loan To Deposit Ratio (LDR) : 59.29%

h. Ratio Likuiditas (Cash ratio) : 14.86 %

Secara keseluruhan tingkat ratio bank pada akhir desember 2018 adalah sehat.

3. Kesimpulan Umum hasil Self Assessment Penerapan tata kelola perusahaan yang

baik (Good Corporate Governance).

Berdasarkan hasil Self Assessment pelaksanaan GCG PT. BPR Tjandra Artha Lestari periode

Desember 2018, disampaikan hal-hal sebagai berikut :

a. Nilai Komposisi GCG sebesar 2,26 dengan prediksi Baik

b. Peringkat masing-masing per Faktor adalah :

Page 16: Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun ... fileC. Struktur Tata Kelola Berikut struktur tata kelola PT. BPR Tjandra Artha Lestari : LAINNYA Pembagian tugas, fungsi

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun 2018

15

No Aspek yang Dinilai Bobot Peringkat Nilai

1 Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Dewan

Komisaris

20,00% 1,78 0,29

2 Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Direksi 15,00% 2,83 0,35

3 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite 0,00% 0,00 0,00

4 Penanganan Benturan Kepentingan 10,00% 3,60 0,30

5 Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 10,00% 3,05 0,29

6 Penerapan Fungsi Audit Intern 10,00% 2,25 0,20

7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern 2,50% 2,20 0,06

8 Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan

Pengendalian Intern

10,00% 0,00 0,00

9 Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related

Party) dan Debitur Besar (Large Eksposure)

7,50% 2,95 0,15

10 Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan

Bank, Laporan GCG dan Laporan Internal

7,50% 2,20 0,15

11 Rencana Strategis Bank 7,50% 2,00 0,15

Nilai Komposit 100.00% 1,92

Prediksi Komposit Baik

Terlampir disampaikan Hasil Self Assessment Penerapan tata kelola perusahaan yang baik

(Good Corporate Governance) PT. BPR Tjandra Artha Lestari tahun buku 31 Desember

2018 pada Lampiran I.

Secara garis besar, kesimpulan umum dalam penerapan tata kelola di PT. BPR Tjandra Artha

Lestari tahun 2018 sebagai berikut :

Terkait Governance structure yaitu :

- Persyaratan dari Regulator berkaitan dengan jumlah anggota Direksi dan jumlah

anggota Dewan Komisaris belum dapat dipenuhi sampai akhir tahun 2018.

- Kriteria, indepedensi dan kompetensi Direksi dan Dewan Komisaris telah sesuai

dengan ketentuan OJK.

- BPR telah memiliki pedoman kebijakan perkreditan terkait dengan BMPK termasuk

pemberian kredit kepada pihak terkait.

Terkait Governance process yaitu :

- Direksi telah melaksanakan Tugas dan Tanggung jawabnya sesuai Anggaran Dasar

dan Perundang-undangan yang berlaku, dan telah dipertanggung jawabkan pada

RUPS.

- Direksi telah mengikutsertaan pegawai PT. BPR Tjandra Artha Lestari dalam

pendidikan/pelatihan dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang perbankan dan

perkembangan terkini terkait bidang keuangan.

- Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara

independen.

Page 17: Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun ... fileC. Struktur Tata Kelola Berikut struktur tata kelola PT. BPR Tjandra Artha Lestari : LAINNYA Pembagian tugas, fungsi

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Tjandra Artha Lestari Tahun 2018

16

- Pelaksanaan audit atas laporan keuangan PT. BPR Tjandra Artha Lestari telah

dilakukan oleh Akuntan Publik dan KAP yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

- Rencana bisnis bank telah sesuai dengan visi dan misi bank serta strategi bank yang

disusun oleh Direksi dan disetujui oleh Komisaris. Rencana bisnis tersebut juga telah

dikomunikasikan kepada seluruh pemegang saham.

Terkait Governance Outcome yaitu :

- Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah diterima dan mendapat

persetujuan RUPS.

- BPR telah menyampaikan laporan-laporan kepada otoritas dan pihak terkait secara

benar dan tepat waktu.

- Dalam rangka penyediaan dana kepada pihak terkait, PT. BPR Tjandra Artha Lestari

tidak melanggar dan/atau melampaui BMPK sebagaimana ketentuan yang diatur oleh

OJK.

- BPR telah menyampaikan rencana kerja termasuk perubahannya kepada OJK secara

tepat waktu sesuai ketentuan yang berlaku.

PT. BPR Tjandra Artha Lestari telah melakukan penerapan Tata Kelola Perusahaan secara

umum “Baik”. Kelemahan dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan akan segera diperbaiki

oleh manajemen PT. BPR Tjandra Artha Lestari secara baik dan berkesinambungan pada

tahun 2019.

Demikian Laporan Penerapan Tata Kelola ini disampaikan sebagai gambaran yang

komperhensif atas hasil usaha manajemen serta seluruh jajaran PT. BPR Tjandra Artha

Lestari dalam mewujudkan tata kelola yang baik.

PT. BPR Tjandra Artha Lestari

Alesius Bunawan Susan Riana Komisaris Direktur Utama