Laporan Pasar Raya Kota Bima

26
 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan sampah merupakan permasalan yang sampai saat ini belum mampu diselesaikan dengan maksimal baik dari kwantitati f maupun secara kualitatif. Sehingga kondisi sampah setiap daerah merupakan masalah krusial yang belum optimal dapat diselesaikan secara tepat. Setiap tahun seiring peningkatan jumlah penduduk yang cepat, lahan pemukiman semakin padat dan sempit, jumlah produksi sampah yang semakin besar sebab setiap orang/badan usaha/instansi pasti memproduksi sampah setiap harinya. Otomatis sampah akan menjadi masalah besar terutama dialami diwilayah perkotaan. Permasalahan sampah harus ditangani dan perlu perhatian khusus secara terpadu oleh semua pihak baik oleh pemerintah, swasta dan seluruh lapisan masyarakat secara tepat dan cepat. Sistem pengelolaan sampah selama ini belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan bahkan permasalahan sampah sudah menjadi permasalahan nasional sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat. Begitu juga bahwa dalam pengelolaan sampah diperlukan kepastian hukum, kejelasan tanggung jawab dan kewenangan pemerintah, pemerintahan daerah, serta peran masyarakat dan dunia usaha sehingga pengelolaan sampah dapat berjalan secara proporsional, efektif, dan efisien. Atas dasar pertimbangan tersebut baru-baru ini sebagai langkah nyata pemerintah dalam usaha menangani permasalahan sampah di Indonesia telah diterbitkan UU No . 18 Tahun 2008 khusus menyangkut pengelola an sampah.  Antara sampah dengan pola kehidupan bersih sangatlah berkaitan satu sama lain. Semakin tidak terurusnya sampah maka semakin kumuh dan kotornya tempat tersebut, otomatis akan berpengaruh pada penurunan tingkat kesehatan. Sebab adanya tumpukan sampah disuatu tempat yang tidak dikelola, merupakan indikasi kurangnya daya dukung lingkungan untuk kelanjutan hidup manusia karena

Transcript of Laporan Pasar Raya Kota Bima

5/16/2018 Laporan Pasar Raya Kota Bima - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pasar-raya-kota-bima 1/26

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Permasalahan sampah merupakan permasalan yang sampai saat ini belum

mampu diselesaikan dengan maksimal baik dari kwantitatif maupun secara kualitatif.

Sehingga kondisi sampah setiap daerah merupakan masalah krusial yang belum

optimal dapat diselesaikan secara tepat. Setiap tahun seiring peningkatan jumlah

penduduk yang cepat, lahan pemukiman semakin padat dan sempit, jumlah produksi

sampah yang semakin besar sebab setiap orang/badan usaha/instansi pasti

memproduksi sampah setiap harinya. Otomatis sampah akan menjadi masalah besarterutama dialami diwilayah perkotaan. Permasalahan sampah harus ditangani dan

perlu perhatian khusus secara terpadu oleh semua pihak baik oleh pemerintah,

swasta dan seluruh lapisan masyarakat secara tepat dan cepat. Sistem pengelolaan

sampah selama ini belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah

yang berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap

kesehatan masyarakat dan lingkungan bahkan permasalahan sampah sudah

menjadi permasalahan nasional sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara

komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara

ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah

perilaku masyarakat. Begitu juga bahwa dalam pengelolaan sampah diperlukan

kepastian hukum, kejelasan tanggung jawab dan kewenangan pemerintah,

pemerintahan daerah, serta peran masyarakat dan dunia usaha sehingga

pengelolaan sampah dapat berjalan secara proporsional, efektif, dan efisien. Atas

dasar pertimbangan tersebut baru-baru ini sebagai langkah nyata pemerintah dalam

usaha menangani permasalahan sampah di Indonesia telah diterbitkan UU No . 18

Tahun 2008 khusus menyangkut pengelolaan sampah.

 Antara sampah dengan pola kehidupan bersih sangatlah berkaitan satu sama

lain. Semakin tidak terurusnya sampah maka semakin kumuh dan kotornya tempat

tersebut, otomatis akan berpengaruh pada penurunan tingkat kesehatan. Sebab

adanya tumpukan sampah disuatu tempat yang tidak dikelola, merupakan indikasi

kurangnya daya dukung lingkungan untuk kelanjutan hidup manusia karena

5/16/2018 Laporan Pasar Raya Kota Bima - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pasar-raya-kota-bima 2/26

 

2

berpotensi memperburuk tingkat kesehatan masyarakat disekitar dan areal

lingkungan tersebut.

Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan

maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahanbuangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan

meningkatkan kesehatan manusia.

Sementara pasar merupakan sebuah system yang merupakan

sarana/prasarana public service yang di bangun oleh pemerintah untuk melayani

kegiatan ekonomi masyarakat setiap saat. Di tempat ini terjadi proses jual-beli

dimana segala aktivitas masyarakat yang membeli dan penjual dipertemukan. Dalam

proses kegiatan tersebut tentu akan menghasilkan tumpukan sampah dalam volume

yang cukup besar yang sesuai dengan tingkat volume masyarakat yang

melaksanakan aktivitas disana. Karena sampah kalau tidak di kelola dengan baik 

akan mempengaruhi kelancaran aktivitas di pasar. Disamping itu penyediaan sanitasi

yang baik di pasar merupakan bagian dari kebutuhan para pengguna jasa pasar

yang harus di layani.

Sampah dari hasil aktifitas pasar adalah sumber terbesar penghasil sampah

kota, oleh sebab itu sampah pasar perlu penangan khusus dan serius sehingga

dampak negatif dari sampah ini dapat di hindari bahkan diharapkan justru dapat

memberikan dampak positif bagi masyarakat pasar dan menjadi sumber pendapatan

masyarakat pasar itu sendiri.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat

diidentifikasikan masalahnya, yaitu bagaimanakah system pengelolaan sampah Pasar

Raya Kota Bima - NTB.

1.3. Maksud dan Tujuan

Sistem pengelolaan sampah dan Sanitasi di Pasar Raya Kota Bima NTB ini

dimaksudkan untuk mengidentifkasi permasalahan Sanitasi dan pengelolaan sampah

pasar sehingga memberikan gambaran yang jelas dan faktual mengenai kondisi

Sanitasi dan Pengelolaan sampah Pasar Raya Kota Bima saat ini kemudian dilanjutkan

5/16/2018 Laporan Pasar Raya Kota Bima - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pasar-raya-kota-bima 3/26

 

3

dengan pengusulan strategi pembangunan dan perbaikan system sanitasi dan

pengelolaan sampah dengan aplikasi pendekatan manajemen operasi yang

sistematik, hirearkis dan komprehenship untuk tahun-tahun yang akan datang.

 Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam proses penelitian system

pengelolaan sampah dan Sanitasi Pasar Raya Kota Bima NTB ini untuk 

mengidentifikasi, memetakan, menganalisis lingkungan internal dan eksternal,

menetapkan strategi, menyusun rencana tindak dan melaksanakan program

pembangunan dan pengelolaan sistem sanitasi dan pengelolaan sampah Pasar

Raya Kota Bima NTB.

1.3. Batasan Masalah

Batasan Masalah dari penelitian yang berkaitan dengan system pengelolaan

sampah pada Pasar Raya Kota Bima ini adalah mengidentifikasi, memetakan,

menganalisis lingkungan internal dan eksternal, menetapkan strategi, menyusun

rencana tindak dan melaksanakan program pembangunan dan pengelolaan sampah

dan sanitasi Pasar Raya Kota Bima - NTB.

1.4. Sistematika penulisan Laporan

Sistematika laporan ini disusun sebagai berikut:

  Bab I merupakan pendahuluan yang memberikan gambaran latar belakang,

maksud dan tujuan, pendekatan dan metode yang diterapkan, serta sistematika

laporan

  Bab II merupakan Gambaran Umum, meliputi gambaran umum kota Bima,

Gambaran umum sistem pengelolaan sampah Pasar raya bima, permasalahanpengelolaan sampah. 

  Bab III adalah Strategi dan implementasi pengelolaan sampah dan sanitasi pasar

  Bab VI merupakan penutup

5/16/2018 Laporan Pasar Raya Kota Bima - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pasar-raya-kota-bima 4/26

 

4

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1. GAMBARAN UMUM KOTA BIMA

2.1.1 Letak dan Luas Wilayah

Secara geografis Kota Bima terletak antara 118o 41’ – 118o 48’ BT dan

8o 30’ – 8o 20’ LS, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

  Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Ambalawi,

Kabupaten Bima

  Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Wawo, Kabupaten

Bima

  Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Palibelo,

Kabupaten Bima

  Sebelah Barat berbatasan dengan Teluk Bima.

Luas wilayah Kota Bima mencapai 22.225 Ha, dengan perincian 51,11

persen hutan negara, 8,28 persen hutan rakyat. Luas lahan yang

dipergunakan untuk pertanian sebesar 29,76 persen, yakni 8,54 persen tanahsawah dan 16,04 persen tanah tegal/huma menggunakan sebanyak 5,17

persen sedangkan untuk lahan dan pekarangan mencapai 4,19 persen.

Lainnya merupakan lahan tambak, kolam, perkebunan dan lain-lain.

Gambar 2.1 Peta Wilayah Administrasi Kota Bima

5/16/2018 Laporan Pasar Raya Kota Bima - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pasar-raya-kota-bima 5/26

 

5

2.1.2 Topografi, Geologi dan Jenis Tanah

Wilayah Kota Bima dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok 

ketinggian tempat yaitu ketinggian antara 0-25 m, 25-50 m dan lebih dari 50

m. Berdasarkan data Kota Bima dalam angka (2007) wilayah denganketinggian tempat lebih dari 50 m, menduduki luasan yang paling besar,

sedangkan wilayah dengan ketinggian 0-25 m yang menduduki luasan yang

paling sempit.

Kondisi geologi Kota Bima yaitu terdapat 4 jenis geologi di Kota Bima

yang antara lain, endapan permukaan, koral terangkat, endapan hasil

gunung, dan batuan gunung api tua. Yang mendominasi di wilayah Kota Bima

adalah batuan gunung api tua yang tersebar di setiap kecamatan dan yang

paling sedikit adalah endapan permukaan yang terdapat di wilayah pusat Kota

Bima.

Berdasarkan data geologi dan data kedalaman efektif, kawasan Kota

Bima memiliki stabilitas tanah dan geologi yang tinggi, kecuali pada dareah

yang mempunyai kemiringan lereng diatas 30 %, dan, tingkat erosi rendah,

resapan air tanah dangkal relatif besar serta relatif aman terhadap bencana.

Dengan demikian kawasan ini potensial untuk kawasan perkotaan, terutama

dengan daya dukung lahan terhadap beban kegiatan yang ada diatasnya.

Kawasan seperti tersebut terutama berada di pusat Kota Bima. Dengan

kondisi fisik alamiah yang sedemikian rupa dan lahannya relatif masih banyak 

yang kosong, memungkinkan ke depan untuk pengembangan fisik kota. Akan

tetapi saat ini lahan tersebut sebagian masih berupa lahan pertanian, yang

tentunya dalam pengembangan wilayah juga harus dipertimbangkan.

Jenis tanah yang terdapat di wilayah Kota Bima yaitu jenis tanah

alluvial coklat, kompleks mediteran dan litosol, kompleks litosol mediteran

coklat kemerahan dan mediteran coklat serta jenis tanah regosol coklat. Jenis

tanah yang mendominasi wilayah Kota Bima adalah jenis tanah komplek 

mediteran coklat dan litosol yang mendominasi di Kecamatan Rasanae Timur

dan di Kecamatan Asakota, jenis tanah yang paling sedikit di wilayah Kota

Bima adalah jenis tanah regosol coklat yaitu terdapat di sepanjang pantai

mulut Teluk Bima.

5/16/2018 Laporan Pasar Raya Kota Bima - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pasar-raya-kota-bima 6/26

 

6

Gambar 2.2 Peta Kontur Kota Bima

5/16/2018 Laporan Pasar Raya Kota Bima - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pasar-raya-kota-bima 7/26

 

7

Gambar 2.3 Peta Geologi Kota Bima

Gambar 2.3 Peta Jenis Tanah Kota Bima

5/16/2018 Laporan Pasar Raya Kota Bima - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pasar-raya-kota-bima 8/26

 

8

2.1.3 Kependudukan

Kota Bima dengan luas 222,25 km2 mempunyai jumlah penduduk 

127.373 jiwa dengan tingkat kepadatan ratarata 573 jiwa/km2. Namun jumlah

penduduk ini tidak tersebar secara merata dan tingkat kepadatan tertinggiterjadi pada 2 kecamatan yaitu Kecamatan Rasanae Barat (2.812 jiwa/km2)

dan kecamatan Mpunda (1.669 jiwa/km2). Jumlah penduduk sebesar 127.373

 jiwa dapat memproduksi sampah 96 m3/hari. Sampah ini tidak semuanya dapat

diangkut ke TPA. Jumlah penduduk yang cukup besar selain memproduksi

sampah yang cukup besar, juga memerlukan tempat permukiman dan sumber

pendapatan yang memadai, hal ini menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan

dan degradasi hutan.

2.1.4 Dasar Hukum Pengelolaan Sampah Kota Bima

Sesuai dengan UU No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan sampah

bagian ke tiga, Dalam menyelenggarakan pengelolaan sampah, pemerintahan

provinsi NTB mempunyai kewenangan :

a.  Menetapkan kebijakan dan strategi dalam pengelolaan sampah sesuai

dengan kebijakan Pemerintah

b.  Memfasilitasi kerja sama antar daerah dalam satu provinsi, kemitraan, dan

 jejaring dalam pengelolaan sampah

c.  Menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, dan pengawasan kinerja

kabupaten atau kota dalam pengelolaan sampah dan

d.  Memfasilitasi penyelesaian perselisihan pengelolaan sampah antar

kabupaten atau antar kota dalam 1 (satu) provinsi.

Selain itu, Kementrian Pekerjaan Umum memiliki fungsi memberikan

bantuan teknis pengembangan dalam penanganan infrastruktur kota dan desa,

untuk menunjang pembangunan ekonomi daerah, serta untuk mendukung

fungsi kementrian Pekerjaan Umum, Direktorat Pengembangan PLP memiliki

tugas fungsi melakukan pembinaan teknis kelembagaan PLP sesuai Permen

PU No. 286/PRT/M/2005.

5/16/2018 Laporan Pasar Raya Kota Bima - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pasar-raya-kota-bima 9/26

 

9

Selajutnya menurut Permendagri No. 33 tahun 2010 tentang

Pedoman Pengelolaan sampah maka, Pemerintah Daerah dalam melakukan

pengurangan dan penanganan sampah dapat membentuk Lembaga pengelola

sampah.

2.2. Gambaran Umum Pasar Raya Kota Bima

2.2.1 Identifikasi Jenis dan Volume Sampah 

Pasar Raya Kota Bima yang terletak di jalan Sultan Kaharuddin Kelurahan

Melayu Kecamatan Rasana’E Barat Kota Bima yang menampung pedagang sekita

700 orang dari berbagai jenis dagangan. Pasar ini merupakan pasar utama bagi

kegiatan jual-beli di Kota Bima dikategorikan kelas III. Sumber dan Karateristik 

sampah pasar pada umumnya tergantung dari aktivitas jenis dagangan di pasar

tersebut. Adapun jenis dagangan pasar Raya Kota Bima seperti pada tabel berikut.

Tabel 2.1. Daftar jenis dagangan pada Pasar Raya Bima

NO A. Barang

1 Logam Mulia 9 Ikan 17 sayur-mayur

2 Batu mulia 10 Daging 18 Buah3 Permata 11 Palawija 19 Daun

4 Tekstil 12 Jajanan 20 tanaman hias

5 Pakaian/sandang 13 Terigu 21 bahan jamu

6 Suvenir 14 Telur 22 Bumbon

7Barang pecah-belah 15 Gula 23 Elektronik 

8 obat-obatan 16 Minyak goring 24 Dll

No B. Jasa

1 Money Changer 5 Gilingan 9 Sol Sepatu

2 Agen travel 6Penitipanbarang 10 Sablon

3 Koperasi 7 jasa Timbang 11 Penjahit

4 Wartel 8 Tukang Cukur Dll

 Volume sampah pada pasar Raya Kota Bima tergantung musim buah, artinya

volume sampah yang timbul dipengaruhi oleh musim panen buah yang ada di Kota

dan Kabupaten Bima. Volume sampah setiap hari rata-rata 4 sampai 5 truk, namunyang hanya mampu di angkut terbatas sekitar maksimal 3 truk, hal ini di samping

5/16/2018 Laporan Pasar Raya Kota Bima - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pasar-raya-kota-bima 10/26

 

10

karena daya dukung tenaga dilapangan yang kurang, juga karena truk dan peralatan

perlengkapan kebersihan untuk mengumpulkan sampah masih sangat kurang.

Belum lagi pada saat musim panen buah terutama musim buah kedondong volume

sampah akan meningkat sekitar 5 sampai 6 truk setiap harinya, hal ini akanmenambah volume sampah di pasar yang tidak terangkut ke TPA setiap harinya,

sehingga kondisi pasar di penuhi dengan sampah terutama kulit dan buah

kedondong yang busuk.

2.2.2 Kondisi Komponen Fisik Pengelolaan Sampah dan Sanitasi saat ini 

a. Faktor SDM, Peralatan Fisik dan Organisasi

Jumlah SDM yang ada untuk pengelolaan sampah di Pasar Raya Kota Bima

adalah terdiri dari 1 orang PNS yang menjabat sebagai kepala Pasar dan 10 orang

tenaga harian lepas yang bertugas sebagai penyapu, pengumpul dan pengangkut

dan satu orang sopir truk pengangkut.

Tabel 2.2 Kondisi Komponen Fisik Pengelolaan Sampah Pasar Raya Bima

NO Varibel Jumlah Indikator

1 SDM 10 1 PNS – 9 Petugas Kebersihan

2 Truk 1 Baik 

3 Gerobak 3 2 Baik, 1 rusak 

4 Sapu 7 Baik 

5 Skot 3 Baik 

6 Skot Pengumpul 3

7 TPS Pasar Tidak Ada Sampah Di kumpulkan areal jalandepan / belakang pasar (Lokasi

Pengumpulan sementara)

Secara organisasi pengelolaan Sampah dan sanitasi pasar Raya Bima ini

berada bawah Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Bima.

 Adapun struktur organisasi yang adalah sebegai berikut.

5/16/2018 Laporan Pasar Raya Kota Bima - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pasar-raya-kota-bima 11/26

 

11

Gambar 2.5 Struktur Organisasi Pasar Raya Bima

b. Majanejemen Operasional Pengelolaan Sampah

Manajemen Operasional pengelolaan sampah yang ada di pasar Raya Bima

umumnya di lakukan 4 tahap yaitu : Pewadahan - Pembersihan

(Penyapuan) – Pengumpulan - Pembuangan ke TPA 

1.  Pewadahan : dari hasil pengamatan di lapangan dapat dijumpai

bahwa tidak semua pedagang memiliki wadah tempat sampah, masih

ada beberapa pedagang terutama pedagang buah, sayuran dan tekstil

belum memiliki wadah sampah penampungan sampah sementara.2.  Pembersihan (Penyapuan) : Penyapuan dilakukan karena

kebanyakan sampah masih banyak di areal pasar, hal ini disebabkan

karena kebanyakan pedagang tidak memiliki perwadahan masing-

masing, kalaupun ada namun belum mampu menampung sampah dari

para pedagang itu sendiri sehingga sampah banyak terbuang di areal

pasar.

3.  Pengumpulan : meliputi aktifitas pengambilan sampah oleh petugas

kebersihan pasar dengan menggunakan gerobak sampah setelah

dilakukan penyapuan dan sebagian dari perwadahan masyarakat yang

ada kemudian dikumpulkan di depan pasar dan kadang di belakaang

pasar. Hal ini dilakukan 1 kali setiap hari yaitu mulai jam 14.00 ketika

kondisi pasar mulai sepi sampai sore hari

4.  Pembuangan ke TPA : aktifitas pada lokasi penimbunan sementara

(LPS) di depan pasar serta pengangkutan sampah ke lokasi

Kepala Pasar

KAMTIB/ Penjaga

Malam

Administrasi Tenaga

Kebersihan

Pemungut Sampah

(Harian /Lepas)

5/16/2018 Laporan Pasar Raya Kota Bima - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pasar-raya-kota-bima 12/26

 

12

pembuangan akhir (TPA) Desa Kumbe Kota Bima. Pengangkutan

sebanyak 2-3 truk sampah dalam sehari, dan dilakukan pengangkutan

setiap hari.

Gambar 2.6 Angkutan Sampah Pasar Raya Bima Ke TPA Kumbe

b. Majanejemen Operasional system Sanitasi Pasar

Sarana & prasarana pendukung kondisi Saniter di pasar Raya Kota

Bima adalah sebagai berikut :

1.  Sarana air bersih Fasilitas pencucian

Sumber air cukup yang tersedia untuk kebutuhan WC cuci petugas

sehingga persedian belum mampu untuk menampung kebutuhan

selauruh masyarakat Pasar.

2.  Toilet

Jumlah Toilet yang ada berjumlah 3 buah yaitu 1 buah buat petugas 2

buah Toilet umum.

3.  Pemeliharaan

Pemeliharaan yang dilakukan sangat kurang sehingga Toilet umum

kelihatan kotor dan kumuh.

4.  Penanganan limbah Cair dan Sistem Drainase

Pada umumnya sistem drainase yang ada di pasar berasal dari Toilet

dan cucian barang dagangan masyarakat pasar. Kondisi drainase rusak 

tidak bisa mengalirkan hasil cairan yanga ada, menyebabkan air

tergedang sepanjang saluran drainase pasar.

5/16/2018 Laporan Pasar Raya Kota Bima - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pasar-raya-kota-bima 13/26

 

13

c. Aspek Keperdulian Pemerintah

1. Kurangnya sosialisasi dari dinas pengelolaan pasar untuk mendidik 

masyarakat pasar dalam memilah dan menjaga kebersihan pasar sehingga

belum ada kesadaran masyarakat yang berkaitan dengan pengelolaan danpengolahan sampah pasar.

2. Kekurangan peralatan fisik untuk keperluan operasional pengelolaan

sampah pasar menunjukan kurang perhatian pemerintah dalam menangani

sampah pasar Raya Bima khususnya.

d. Aspek Pembiayaan atau Retribusi

Peraturan retribusi pengelolaan sampah dan sanitasi pasar berdasarkan

Peraturan Walikota Bima dengan besar retribusi untuk pedagang eceran

sebesar Rp. 300.,/hari dan toko Rp.1000,-/hari.

e. Aspek Peraturan

Disadari bahwa peraturan sangat dibutuhkan sebagai landasan bagi

pelaksanaan pengelolaan sampah dan sanitasi pasar, untuk mengatur

standard kerja bagi semua pelaksana harian, yang bertujuan untuk 

memperlancar pelaksanaan pengelolaan pasar, juga untuk memperlancar

operasional pengumpulan sampah. Namun berdasarkan data yang di dapat di

lapangan bahwa selama ini belum ada peraturan baku yang di berlakukan.

Sehingga belum adanya sanksi yang tegas dari pihak pemerintah/pengelola

pasar bagi pedagang yang tidak menyediakan wadah unntuk memilah

sampah organik maupun anorganik.

f. Aspek Peran Serta Masyarakat Pasar

Dari hasil pantauan dan wawancara kami dengan pedagang dan

penanggung jawab pasar bahwa peran serta pedagang sebagai masyarakat

pasar sangat masih kurang. Karena kurangnya sosialisasi dari dinas

pengelolaan pasar untuk mendidik masyarakat pasar dalam memilah dan

menjaga kebersihan pasar. Sehingga masih banyak sebagian masyarakat

yang belum memliki wadah sampah, hal ini tentu akan menyebabkan kulitas

5/16/2018 Laporan Pasar Raya Kota Bima - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pasar-raya-kota-bima 14/26

 

14

pasar baik dari segi kesehatan, kebersihan dan keindahan pasar akan

menurun. Disamping itu anggapan masayarakat pasar karena sudah

membayar retribusi pasar berarti kebersihan pasar menjadi tangung jawab

petugas.

2.2. Rumusan Permasalahan Sistem Pengelolaan Sampah Dan Sanitasi

Berdasarkan system pengelolaan sampah di atas ada beberapa masalah yang

di temukan pada model system pengelolaan sampah Pasar Raya Bima :

Tabel 2.3 Rumusan Permasalhan pengelolaan Sampaah Pasaar danSistem Sanitasi di Pasar Raya Bima

No Varibel Indikator ParameterKondisi Saat

ini

1 SDM Jumlah petugas Petugas Kebersihandan sanitasi Pasar

Masih Kurang

2 Organisasi Struktur Organisasi Kelengkapan SubSistem tenagaKebersihan danSantitasi

Belumlengkap/MasihKurang

3 KelengkapanperalatanKebersihan(Truk, Skot,Sapu dll)

Kelengkapan sesuaikebutuhankebersihan pasar

Jumlah / Unit yangada

Belumlengkap/MasihKurang

4 KetersediaanTPS Pasar

TPS Jumlah TPS Tidak Ada

5 KetersediaanToilet

Toilet danperlengkapannya.

Jumlah Toilet Masih Kurang

6 KetersediaanSistemDrainase Pasar

 Air limbah tidak mengalir/tersumbat.

KemampuanDrainasemengalirkan Air

Limbah

Masih Kurang

7 Pemeliharaansanitasi

Kulitas Sanitasi Jadwal/frekwensiPemeliharaanBerkala

Masih sangatkurang

8 Aspek KeperdulianPemerintah

SosialisaiPengelolaanSampah danSanitasi oleh DinasTerkait

FrekwensiSosialisasi

Tidak Ada

9 Aspek 

Restribusi

Proses

pengumpulanRestribusi

Jumlah Iuran/hari Lancar

5/16/2018 Laporan Pasar Raya Kota Bima - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pasar-raya-kota-bima 15/26

 

15

Lanjutan....

No Varibel Indikator ParameterKondisi Saat

ini

10 Aspsek Peraturan

Kesadaranmasyarakatmenjalankan aturanyang ada

Draf aturanpengelolaansampah dansanitasi

Belum Ada

11 Aspek PartisipasiMasyarakatPasar

Keperdulianmasyarakat untk menangani sampahmasing-masing

Ketersediaanwadah /pemilahsampah masing-masing pedagang

Sangat kurang

12 ModelPengelolaanSampah

Proses Pemilahan  –penanganansampah di pasar

Wadah Pemilahan,TPS

Sangat kurang

13 Kondisi

PencemaranLingkunganPasar

Tumpukan sampah

organik/anorganik yang tidak terangkut

Terjadi

pembusukansampah organik,bau tidak sedap

Tercemar

5/16/2018 Laporan Pasar Raya Kota Bima - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pasar-raya-kota-bima 16/26

 

16

BAB III

STRATEGI DAN PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH

PASAR RAYA KOTA BIMA

3.1. STRATEGI

3.1.1. Perbaikan Aspek Aturan dan Kebijakan 

Untuk mengatasi kelemahan  – kelemahan pada kebijakan yang belum

terlaksana dengan baik, maka perlu penyempurnaan terhadap PERDA yang ada

sehingga dapat melaksanakan aturan yang jelas. Lalu dapat juga melibatkan

pihak ketiga untuk mengambil keputusan sehingga dapat mencerminkan sebuah

PERDA yang keberpihakan kepada masyarakat pasar.

3.1.2 Aspek Kelembagaan 

Untuk penguatan kelembagaan dapat dilakukan dengan membuat PERDA dan

TUPOKSI yang jelas. Untuk lintas SKPD dapat dilakukan dengan melakukan

koordinasi antar lintas SKPD dan Instasi terkait. Untuk mengantisipasi perubahan

dinamika akibat perubahan TUPOKSI dan PERDA dapat dilakukan dengan

melakukan lokakarya dan studi banding ke daerah yang lebih maju misalnya

PERDA Pengelolaan Pasar di DI Yogyakarta atau di daerah lain yang lebih baik.

3.1.3 Aspek Pendanaan 

Diatasi dengan menerapkan skala prioritas, sehingga kegiatan-kegiatan

yang diusulkan dalam Musrenbang dengan prioritas tertinggilah yang ditangani padatahun mendatang, dan kegiatan lainnya otomatis masuk prioritas tahun berikutnya.

Selain itu juga dapat diatasi dengan mengundang pihak ketiga mengingat iklim

investasi di kota Bima yang kondusif. Hal lain yang dapat dilakukan yaitu dengan

memanfaatkan kemampuan masyarakat pasar dengan menimbulkan kesadaran

ataupun kegiatan  – kegiatan yang memelihara kondisi eksisting. Dengan seperti ini

dapat mengurangi tingkat pengeluaran operasional saluran.

5/16/2018 Laporan Pasar Raya Kota Bima - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pasar-raya-kota-bima 17/26

 

17

3.1.5 Tahap Sosialisasi, Pengontrolan untuk Partisipasi Masayaraakat 

Untuk meningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengelola

sampah dan sanitasi pasar perlu upaya sosialisasi kepada masyarakat. Tahap ini

pemerintah (Dinas Terkait) perlu mendidik masyarakat tertutama memperkenalkanistilah sampah organik, sampah anorganik dan sampah anorganik laku di jual

sehingga memudahkan masyarakat dalam proses pemisahan pada wadah yang

tersedia. Setelah proses sosialisasi dan pendidikan maka petugas harus terus

memantau dan mengontrol terhadap perkembangan kegiatan pengelolaan sampah

maupun sanitasi pasar. Sehingga petugas dapat membedakan mana masyarakat

aktif dan pasif untuk perlakukan khusus atau memberi sanksi sesuai

peraturan/PERDA yang ada. Selain itu juga pemerintah harus membuat masyarakat

lebih menarik dalam hal pengelolaan sampah, misalnya dengan memberikan bonus

atau insentif tambahan pada masyarakat.

3.1.6.Tahap Perbaikan Aspek Teknis dan Manajemen Operasional 

Seperti terlihat di lokasi, system pengelolaan sampah masih sangat

konvensional yaitu kumpul - angkut  – buang (KAB) tanpa ada proses pemilihan

awal dari masyarakat pasar. Kemudian jumlah volume sampah yang ada tidak 

sebanding dengan jumlah sampah yang dapat diangkut ke TPA, hal ini karena

disebabkan kekurangan tenaga kebersihan, kekurangan peralatan fisik dan

ketidaksediaannya TPS pasar. Maka perlu penambahan personil petugas kebersihan

Pasar, pengadaan TPS pasar dan pengadaan fasiltas peralatan kebersihan pasar.

Kemudian harus ada jadwal yang tetap kegiatan kebersihan dan pemeliharaan

sanitasi secara berkala.

Begitu juga untuk penanganan fisik sanitasi pasar, perlu perbaikan saluran

drainase air limbah yang sudah tersumbat, pengadaan tambahan WC umum,

penambahan titik air untuk keperluan cucian dalam kegiatan jual-beli di pasar.

Maka Master-Plant pembangunan pasar harus di revisi sesuai dengan kebutuhan

pasar saat ini.

5/16/2018 Laporan Pasar Raya Kota Bima - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pasar-raya-kota-bima 18/26

 

18

3.2 Perencanaan Pengelolaan Sampah Pasar Raya Kota Bima

3.2.1 Rencana Model System Pengeloalaan Sampah

 Ada 3 (tiga) Model yang mungkin bisa dilakukan dalam pengelolaan sampah

pasar raya Kota Bima sebagai berikut :

Gambar 3.1 Bagan alir pengolahan sampah

1.  Bagan Alir Pengelolaan sampah yang diusulkan

An Organik

Laku Di Jual

Tidak Laku Di Jual

T P A

Pedagang

(Sumber Sampah)

Pedagang

(sumber sampah)

Sampah nonorganik:

-  Kaca

-  Plastik 

-  Kertas, dll

Sampah an

organik laku di

 jual :

Kelompok 

pemulung

Kelompok 

Kreatif 

masyarakat

Industri kecil

pengolah sampahnon organik 

menjadi bahan

baku

Industri besar

pengolah bahanbaku menjadi

barang

ekonomis

Barang kerajinan Konsumen

Sampah non

organik yang laku

di jual

TPA

Sampah

Organik 

Kompos

Pemerintah Daerah

Asosiasi Pedagang

Tanaman Hias

Konsumen lainnya(pasar pupuk 

or anik  

5/16/2018 Laporan Pasar Raya Kota Bima - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pasar-raya-kota-bima 19/26

 

19

Gambar 3.2 Bagan alir pengolahan sampah

3. Manejemen Pengelolaan Sampah Yang Diusulkan

Gambar 3.3 Bagan Manajemen Pengolahan Sampah

2.  Bagan Alir Pengelolaan sampah Pasar Raya Bima yang diusulkan

PEMISAHAN

PEWADAHAN

(ORGANIK-ANORGANIK

PENGUMPULAN

PENGANGKUTAN

PENYORTIRAN &

PENGEPAKAN

TIDAK LAKU DI JUAL

ORGANI

K

COMPOSTIN

G

LAKU

DIJUAL

KONSUMEN

(INDUSTRI,DLL

 

DILAKUKAN

SETIAP

DILAKUKA

N OLEH

PETUGAS

   K   E   S   E   J   A   H   T   E   R   A   A   N

   /   K   E   S   E   H   A   T   A   N 

TPA

5/16/2018 Laporan Pasar Raya Kota Bima - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pasar-raya-kota-bima 20/26

 

20

3.2.2 Perbaiki Teknik /Model Pewadahan (Sistem Pemisahan) yang sesuai

dengan 2 sistem pengelolaan di atas.

Dari hasil tinjauan bahwa jenis pewadahan yang ada di pasar raya Bimabelum memenuhi syarat, dan jumlah pedagang banyak dan lahan sempit, untuk 

mendukung model pengelolaan tersebut di atas maka setiap masyarakat

pedagang di usulkan setiap 4 sampai 5 pedagang harus menyediakan satu

wadah pemisahan antara bahan Organik, Anorganik dan Organik Lakuk Di Jual,

Bahan Kaca, Plastik. Jenis pewadahan yang diusulkan adalah wadah sampah

yang sudah di warna sesuai dengan jenis sampah, yaitu sampah Organik,

 Anorganik dan Anorganik Laku Dijual.

Gambar 3.4 Wadah Pemisah Pada Setiap 4 orang pedagang

3.2.3 Perbaiki Teknik Model Pewadahan Penampung Sementara Di Sudut Pasar

Karena pada sumber sampah sudah ada pemisahan maka pada

ewadahan penampung sementara harus di bagi tiga tempat juga, yaitu Wadah

Sampah Organik, Anorgani Tidak Laku Di Jual Dan Anorganik Laku Di Jual.

Begitu juga ukuran wadah harus diperbesar terutama untuk wadah sampah

organik.

Gambar 3.5. Wadah Penempung sementara di Sudut Pasar

Organik  Anorganik 

Tidak Laku di

Jual

Anorganik 

Laku di Jual

Wadak 

Organik 

Wadah

Anorganik 

Tidak Laku di

Jual

Wadah

Anorganik 

Laku di Jual

5/16/2018 Laporan Pasar Raya Kota Bima - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pasar-raya-kota-bima 21/26

 

21

3.3.4 Sistem Pengumpulan

Dalam aspek pengumpulan di pasar raya bima , diusulkan untuk gerobak 

sampah di perbaiki dan dicat agar bentuknya menarik kemudian WPS (wadah

Penampung Sementara) yang berada di sudut pasar dan diperbesar agarsampah tidak berserakan di jalan sekitar pasar.

Gambar 3.6. Model sistem engumpulan

3.3 Rumusan Implementasi Input  –  Proses- Output- Out Come- Effeck 

Tabel 3.1 Rumusan Implementasi Input – Proses- Output- Out Come- Effeck 

NoINPUT PROSES

Indikator Indikator

1 Kekurangan SDM (Petugas kebersihan

Pasar)

Peambahan Personil Petugas

kebersihan Pasar2 Kekurangan peralatan fisik pendukungkebersihan (Truk, Skot, Sapu dll)

Pengadaan peralataan fisik 

3 Ketidaktersediaan TPS pasar Pembangunan TPS Pasar

4 Kekurangan TOILET Penambahan pembangunanToilet

5 Penurunan Kualitas Sistem Drainase Perbaikan/pembangunan systemdrainse

6 Kurang Pemeliharaan Sistem Sanitasi Adanya Jadwal prosespemeliharaan Sanitasi secara

berkala7 Aspek Keperdulian Pemerintah Kurang Peningkatan prosessosialisasi/pendidikan/controlproses pengolahansampah/sanitasi masayarakat.

8 Model Pengelolaan SampahKonvensional

Di adakan proeses pemilahansampah organik/anorganik sejak dari pedagang.

9 Terjadi penceramaran Lingkungan Proses kebersihan terusdilakukan secara berkala

10 Aspek peraturan yang kurang Proses Pembuatan PERDA Pengelolaan Sampah/SanitasiPasar

5/16/2018 Laporan Pasar Raya Kota Bima - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pasar-raya-kota-bima 22/26

 

22

11 Aspek kurang partisipasi Masyarakat Masyarakat terlibat prosespemilahan sampah di arealmasing-masing

Tabel lanjutan…. 

No OUT PUT OUT CAMEIndikator Indikator

1 Petugas Kebersihan Bertambah Proses penangan sampahcepat/ringan

2 Peralatan fisik pendukung kebersihan(Truk, Skot, Sapu dll) bertambah

Pengadaan peralataan fisik 

3 TPS pasar menjadi ada Tersedianya TPS Pasar

4 Jumlah TOILET meningkat Tersedianya pelayana TOILETmeningkat

5 Sistem Drainase menjadi baik Aliran air pada drainase lancar

6 Adanya Jadwal Pemeliharaan SistemSanitasi

Proses pemeliharaan Sanitasisecara berkala lancar

7 Jadwal pendidikan/sosialisasiPemerintah kepada masyaraat

Pemerintah menjadi perduli

8 Model Pengelolaan Sampah Baru Masyrakat mengenalpengelolaan sampah terbaruyaitu pemilahan pengangkutandan pemrosesan lanjut/akhir

9 Lingkungan bersih Tidak terjadi penceramaranLingkungan

10 Tersedianya Draft PERDA Adanya PERDA/aturan menjadipedoman dalam PengelolaanSampah/Sanitasi Pasar

11 Partisipasi Masyarakat Masyarakat mau memilahsampah dan perduli sanitasipasar

Tabel lanjutan…. 

NoEFFECK 

Indikator

1 Sampah lebih cepat di selesaikan

2 Sampah lebih cepat di selesaikan3 Sampaah tidak di kumpulkan di jalan

4 Pelayanan masyarakat pasar menjadi lancar

5 Kulaitas drainase menjadi naik 

6 Lingkungan Pasar Raya Bima menjadi Saniter

7 Kepercayaan kepada pemerintah naik 

8 Masyarakat menjadi terbiasa pemilahan sampah dan mengurangi bebanpetugas

9 Lingkungan Pasar menjadi bersih indah dan sehat

10 Masyarakat taat pada Aturan Pemerintah

11 Kulaitas Saniatsi pasar meningkat

5/16/2018 Laporan Pasar Raya Kota Bima - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pasar-raya-kota-bima 23/26

 

23

BAB IV 

PENUTUP

4.1 KesimpulanBerdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.  Sistem pengolahan sampah yang diterapkan di pasar raya kota bima masih

menggunakan sistem konvensional yaitu dengan pola di kumpulkan dan di

angkut ke TPA.

2.  Belum adanya program pemilahan/pengolahan sampah untuk di composting,

laku dan tidak laku di jual yang dapat bernilai ekonomis.

3.  Sarana dan prasarana pengolahan sampah kurang terawat dan masih

kurang, sehingga membutuhkan penambahan fasilitas guna memperlancar

kegiatan pengolahan sampah.

4.  Pemerintah perlu membuat peraturan daerah untuk mengatur proses

pengolahan sampah.

5.  Kesadaran masyarakat/pedagang dalam pengolahan sampah masih kurang,

oleh karena itu pemerintah perlu melakukan sosialisasi secara berkala untuk 

mendidik masyarakat dan harus menetapkan dalam peraturan daerah

tentang sanksi-sanksi yang akan diberlakukan.

4.2 Saran

1.  Diharapkan dari semua strategi, perencanaan pengelolaan sampah diatas

dapat diaplikasikan secara terpadu dan sistemik agar mampu dengan cepat

menangani permasalahan pengelolaan sampah di pasar raya Kota Bima NTB.

2.  Diharapkan dari pemerintah agar lebih pro-aktif dalam proses pengelolaan

tersebut serta mampu memotivasi seluruh masyarakat/pedagang dalam

pengelolaan sampah, bahkan kalau bisa untuk menerapkan program khusus

untuk memotivasi masyarakat seperti “Datang membawa sampa h, 

 pulang mem bawa beras” .

5/16/2018 Laporan Pasar Raya Kota Bima - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pasar-raya-kota-bima 24/26

 

24

KATA PENGANTAR 

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya, berupanikmat yang mesti kita syukuri sebagai hambanya yakni nikmat iman, islam, sehat,

kuat dan afiat sehingga bisa melaksanakan tugas sehari-hari. Penulis juga

mengucapkan Alhamdulillah bahwa penyusunan laporan pengelolaan sampah

organik  – anorganik pada mata kuliah Sistem Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah

dengan judul  “Sistem Pengelolaan Sampah Pasar Raya Kota Bima  – NTB”  telah

selesai disusun tepat waktu.

Rasa terimakasih yang sebesar besarnya penulis sampaikan kepada :

1.  Ibu Ir. Sri Puji Saraswati, DIC, M.Sc., selaku dosen pengampuh mata

kuliah Sistem Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah.

2.  Bapak-petugas petugas Kebersihan Pasar Raya Kota Bima.

3.  Teman teman semua yang telah membantu meberikan informasi yang

berkaitan dengan penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, tetapi penulis

berusaha menyusun materi ini semaksimal mungkin, untuk itu penulis mohon saran

dan kritikanya yang bersifat membangun dari semua pembaca. Semoga tulisan ini

dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Amin..

 Yogyakarta, 22 Maret 2012

Penulis

5/16/2018 Laporan Pasar Raya Kota Bima - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pasar-raya-kota-bima 25/26

 

25

DAFTAR ISI

HALAMANKATA PENGANTAR  i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Permasalahan 2

1.3 Maksud dan Tujuan 2

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Sistematika Laporan 3

BAB II GAMBARAN UMUM 4

2.1 GAMBARAN UMUM KOTA BIMA 4

2.2 GAMBARAN UMUM PASAR RAYA KOTA BIMA 9

BAB III STRATEGI DAN PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH 16

PASAR RAYA KOTA BIMA

3.1 STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH 16

3.2 PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH 18

3.3 RUMUSAN IMPLEMENTASI 21

BAB IV PENUTUP 23

4.1 KESIMPULAN 23

4.2 SARAN 23

5/16/2018 Laporan Pasar Raya Kota Bima - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pasar-raya-kota-bima 26/26

 

26

 LAPORAN:

SISTEM PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH 

PERENCANAAN PENGOLAHAN SAMPAHDI PASAR RAYA KOTA BIMA - NTB

OLEH:

WAHYUDIN

11/322517/PTK/07506

MAGISTER TEKNIK SISTEM

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2012