LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem...

40
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan D/Kelompok 4 1. Muhammad Fachrur R. (161510501107) 2. Afifa Mayrefi Widyastuti (161510501118) 3. Lisa Prastuti Anggraeni (161510501155) LABORATORIUM HAMA PENYAKIT TUMBUHAN PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2017

Transcript of LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem...

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA)

Oleh :

Golongan D/Kelompok 4

1. Muhammad Fachrur R. (161510501107)

2. Afifa Mayrefi Widyastuti (161510501118)

3. Lisa Prastuti Anggraeni (161510501155)

LABORATORIUM HAMA PENYAKIT TUMBUHAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Serangga tersebar luas keberadaanya di permukaan bumi, tergolong dalam

filum Arthropoda. Serangga memiliki sebutan lain yaitu insekta atau hecapoda

dan terbagi atas berbagai ordo beberapa diantaranya ordo diptera, orthoptera,

isoptera, homoptera, thysanoptera, hemiptera, lepidoptera, hymenoptera, dan

coleoptera.. Pertanian mengenal serangga dengan fungsi sebagai polinator,

predator, hama maupun vektor penyakit pada tumbuhan. Terbagi atas 3 bagian

tubuh penting yang terdiri dari kepala, thorak, dan abdomen menyebabkan

serangga dapat dibedakan atas beberapa jenis berdasar tipe alat mulut, tipe

metamorfosis, tipe larva , tipe pupa dan jumlah sayap, serta tipe antenna. Bagian

kepala terdapat alat mulut, antenna dan mata yang dapat digunakan sebagai

pembeda saat menentukan klasifikasi serangga. Thorak terbagi atas segmen

tempat melekatnya sayap dan tungkai, bagian abdomen dibagi atas beberapa

segmen sebagai tempat tumbuhnya alat reproduksi, spiracel, alat pencernaan dan

peredaran darah. Antenna pada serangga memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai

pembau dan sensor yang dapat mendeteksi konsentrasi air dan kelembapan pada

udara.

Serangga dibedakan menjadi 2 berdasar jenis alat mulut yang dimiliki. Tipe

mandibulata dan tipe haustelalata. Jenis alat mulut serangga memiliki fungsi yang

berbeda beda tergantung pada alat mulut yang dimiliki terdapat alat mulut dengan

fungsi menggigit dan mengunyah ataupun menusuk dan menghisap. Tipe

metamorfosis yang tidak sama menyebabkan serangga memiliki urutan

pertumbuhan yang berbeda. Setiap serangga memiliki proses segala bentuk

perubahan yang terjadi selama pertumbuhan atau biasa disebut morphogenesis

salah dilakukan dengan cara melepaskan eksoskleteon yang disebut sebagai

proses molting. Laporan ini akan membahas mengenai struktur dasar tubuh

serangga, metamorfosis pada serangga dan tipe larva serta pupa serangga.

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

2

1.2 Tujuan

1. Memahami dan mengenal struktur dasar tubuh serangga

2. Memahami metamorfosis

3. Memahami tipe larva dan tipe pupa

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Serangga memiliki peranan terhadap tanaman yaitu sebagai pollinator,

parasit, hama serta predator atau musuh alami pada serangga lainnya. Serangga

yang menjadi pollinator dapat membantu tanaman dalam proses penyerbukan dan

serangga predator atau biasa disebut dengan musuh alami, nantinya akan dapat

membantu manusia pada proses pembudidayaan tanaman yang dlilakukan dan

dikelola untuk menghindari adanya serangan organisme pengganggu tanaman

(OPT). Serangga terdapat beberapa jenis ordo diantaranya yakni ordo lepidoptera,

hymenoptera, diptera, hemiptera, coleoptera, orthoptera, dan beberapa serangga

lainnya.

Contoh spesies lepidoptera yaitu Danaus chrysippus dan Zizina Otis,

spesies hymenoptera yaitu Xylocopa aruana dan Amegilla cingulata, spesies

diptera yaitu Parasetigena silvestris, spesies hemiptera yaitu Lygaeus sp dan

Leptoglossus sp, spesies coleopteran yaitu Coccinella transversalis, dan contoh

spesies orthoptera yaitu Locusta sp dan Neoconocephalus sp, beberapa spesies

tersebut diantaranya ada yang menjadi hama bagi tanaman pepaya (Suartini dkk.,

2015) Menurut Lala dkk. (2013), keberagaman serangga dapat mempengaruhi

makhluk hidup yang lain pada suatu ekosistem. Beragamnya serangga

menyebabkan adanya fungsi dan peranan yang berbeda-beda pada masing-masing

serangga, sehingga dapat mempengaruhi stabilitas suatu ekosistem. Hal tersebut

dapat dibuktikan dengan berpengaruhnya serangga pada perkembangbiakan

burung insektivora karena serangga belalang pada ordo orthoptera merupakan

makanan bagi burung insektivora yaitu burung L. schach, sehingga apabila jumlah

belalang menurun maka burung L. schach jumlahnya akan menurun pula akibat

kekurangan makanan.

Keanekaragaman serangga terutama belalang dapat dipengaruhi oleh

faktor lingkungan yaitu suhu dan kelembaban serta ketinggian tempat, dibuktikan

dengan adanya penelitian bahawa faktor lingkungan tersebut berdampak negatif

pada banyaknya serangga dalam suatu ekosistem (Prakoso, 2017).

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

4

Serangga terdapat yang mempunyai kaki berjumlah enamatau biasa

disebut dengan Hexapoda, hexapoda tersebut lebih setengah dari jumlah semua

spesies serangga yang mendominasi terestrial. Ekosistem air tawar sangat dapat

memahami proses makroevolusi yang nantinya akan menghasilkan kekayaan, ini

dibutuhkan sejarah yang perspektif, namun catatan fosil hexapoda tidak dapat

merata dan tidak dapat secara lengkap. Filogenies molekuler memberikan sebuah

perspektif alternatif yang nantinya pada waktu divergensi dan telah digabungkan

dengan model kematian hingga kelahiran untuk dapat disiimpulkan pola-pola

diversifikasi di berbagai kelompok taksonomi (Rainford et al., 2014).

Keanekaragaman serangga juga memiliki banyak spesifikasi dalam fitur

morfologinya yang ditemukan pada aparatus kunyah P. americana, dalam

morfologi tersebut terdapat adanya mola yang nantinya akan dikombinasikan

dengan distal incisivi, Ukuran otot yang ditemui relatif kecil dan sudut serat

perantara dapat dipahami sebagai adaptasi gaya hidup pada omnivoranya

(Weihmann et al., 2015) Berbagai serangga mengakibatkan kerusakan yang

terjadi pada tanaman sayuran tahap pertumbuhan yaitu aphid, thrip, lalat putih,

wereng, dua tungau laba-laba, serangga squash, kumbang labu, kumbang kutu,

hadda atau epilachna kumbang. Sebagian besar pada sayuran rentan dengan

kerusakan hama, benih, akar, batang dan pada daun serta buah juga dapat terkena

sasarannya (Sarwar, 2014).

Menurut Bubak et all. (2014), metamorphosis serangga berbeda-beda

setiap ordonya, diantaranya yaitu holometabola. Metamorphosis holometabola

atau sering disebut metamorforsis sempurna, biasanya siklusnya terdiri dari telur,

larva, pupa, dan serangga dewasa. Semua sumber nutrisi yang ada pada larva jenis

metamorphosis homometabola digunakan untuk perkembangan struktur bentuk

tubuh yang dilakukan pada saat menjadi pupa, sehingga saat proses pembentukan

serangga dewasa struktur tubuhnya terbentuk dengan sempurna. Salah satu jenis

metamorphosis lainnya yaitu metamorphosis tidak sempurna atau hemimetabola.

Metamorphosis hemimetabola yaitu proses perkembangbiakan serangga tanpa

adanya pupa atau kepompong, contohnya yaitu pada kepik yang siklus hidupnya

terdiri dari telur, nimfa, dan serangga dewasa (Nurhakim, 2014).

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

5

BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Bioekologi Organisme Pengganggu Tanaman acara 1 tentang

“Pengenalan Biologi Dasar OPT (Serangga)” dilaksanakan pada hari Jum’at, 6

Oktober 2017 pukul 08.50-09.50 WIB di Laboratorium Hama Dan Penyakit

Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Jember.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

1. Pinset

2. Loup

3. Mikroskop stereo

4. Kuas

5. Cawan petri plastik

3.2.2 Bahan

1.Spesimen serangga Freshly killed

a. Belalang Kayu

b. Kepik

c. Larva Kumbang

d. Pupa Kumbang

3.3 Pelaksanaan Praktikum

3.3.1 Struktur Tubuh Serangga

1. mengamati belalang untuk memahami tubuh serangga, silahkan difoto dari

samping (lateral) menggunakan kamer mobilephone (ada tanda makro),

kemudian amati segmentasi tubuh belalang dengan seksama (kepala,

thorak, dan abdomen).

2. mengamati alat tambahan (apsepndages) pada masing masing segmen/ruas

tubuh.

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

6

3. mengamati tipe mulut pada masing masing serangga (belalang, kupu kupu,

kepik) yang dibawa dengan memisahkan kepala dari tubuh serangga,

kemudian pisahkan bagian bagian alat mulut tersebut dan memfoto secara

close up dan pelajari perbedaan masing masing alat mulut serangga.

4. mengamati tipe antenna pada masing masing serangga (kumbang, lalat,

kupu kupu, belalang) yang dibawa dengan mengambil menggunakan

pinset antena pada masing masing serangga kemudian memfoto secara

close up dan amati serta pelajari perbedaan masing masing tipe antenna

serangga dan definisikan tipe antennanya.

3.3.2 Metamorfosis Serangga

1. Mengamati tipe metamorfosis pada serangga yang dikoleksi (kupu kupu/

kumbang, kepik) dengan memfoto dan pelajari perbedaannya.

2. Mengamati tipe larva (ulat, uret,set) amati dengan teliti perbedaannya

dengan melihat bentuk tubuh, kepala, tungkai thorakl, tungki abdominal.

3. Mengamati tipe pupa (pupa kupu kupu, pupa lalat rumah, dan pupa

kumbang) pelajari apakah alat tambahan (appendages) melekat atau tidak

pada pupa

3.4 Variabel Pengamatan

1. Segmentasi tubuh serangga

a. Alat mulut serangga

Penentuan jenis alat mulut serangga dilakukan dengan melakukan

pengamatan pada bagian kepala serangga yang telah dibawa.

b. Tipe antenna serangga

Penentuan jenis alat mulut serangga dilakukan dengan melakukan

pengamatan pada bagian kepala serangga yang telah dibawa.

c. Tipe metamorfosis serangga

Penentuan tipe metamorfosi serangga dapat dilihat berdasarkan bentuk

pupa serangga

d. Tipe larva

Penentuan tipe larva dapat ditentukan melalui pengamatan bentuk larva.

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

7

e. Tipe pupa

Tipe pupa dapat ditenukan berdasarkan pengamatan bentuk pupa.

3.5 Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah analisis statistika deskriptif.

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

8

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Data Serangga Kelompok

NO GAMBAR KETERANGAN

1 Gambar belalang secara utuh

Klasifikasi:

Filum : artrhopoda

Ordo : orthoptera

Belalang terbagi atas bagian

Kepala, Thorak, dan abdomen

Kepala

Antena : filiform

Mata : ocelli

Mulut : menggigit mengunyah

Thorak

Tungkai : 3 pasang

Sayap : 2 pasang

Abdomen

Alat reproduksi : ovipositor

(betina)

Spiracel: 7 pasang

2 Gambar kepik secara utuh Klasifikasi

Filum : Arthropoda

Ordo : Hemiptera

Kepik terbagi atas 3 bagian

kepala, thorak, abdomen

Kepala

Antena: filiform

Mata : mata majemuk

Mulut : penggigit penghisap

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

9

Thorak

Tungkai : 3 pasang

Sayap : 2 pasang

Abdomen

Jumlah ruas: 5

Spiracle : 5 pasang per ruas

Data Golongan

No kelompok Gambar keterangan

1 9 Larva kupu-kupu (ulat)

Tipe larva: eruciform

Tipe metamorfosis:

Holometabola

5 Larva kupu-kupu (ulat)

Tipe larva: eruciform

Tipe metamorfosis:

Holometabola

2 1 Larva lalat (set)

Tipe metamorfosis:

Holometabola

Tipe larva : vermiform

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

10

6 Larva lalat (set)

Tipe metamorfosis:

Holometabola

Tipe larva : vermiform

3 4 Larva kumbang (uret)

Tipe metamorfosis:

Holometabola

Tipe larva: scerabeiform

2 Larva kumbang (uret)

Tipe metamorfosis:

Holometabola

Tipe larva: scerabeiform

4 6 Pupa lalat

Tipe metamorfosis:

holometabola

Tipe pupa: Koartata

2 Pupa lalat

Tipe metamorfosis:

holometabola

Tipe pupa: Koartata

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

11

5 5 Pupa kupu kupu

Tipe metamorfosis:

holometabola

Tipe pupa: obteta

8 Pupa kupu kupu

Tipe metamorfosis:

holometabola

Tipe pupa: obteta

6 4 Pupa kumbang

Tipe metamorfosis:

holometabola

Tipe pupa: coartata

4 Pupa kumbang

Tipe metamorfosis:

holometabola

Tipe pupa: obtect

4.1.1 Data Serangga Kelompok

Tabel diatas dipaparkan bagian tubuh dari serangga yaitu belalang dan

kepik. Tubuh belalang terbagi atas 3 bagian utama yaitu kepala, thorak, dan

abdomen. Kepala terbagi atas antenna, mata ocelli dan alat mulut. Belalang

memiliki antena dengan tipe filiform, bagian mata ocelli dan tipe alat mulut

penggigit pengunyah. Bagian thorak terbagi atas tungkai dan sayap. Bagian

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

12

abdomen dapat diamati spiracel, dan alat reproduksi. Kepik dapat dibagi atas 3

bagian sama seperti pada belalang yaitu kepala, thorak, dan bagian abdomen.

Bagian kepala pada kepik terdiri atas antena filiform, mata majemuk, mulut

penghisap. Bagian thorak terdiri atas 3 pasang tungkai dan 2 pasang sayap. Bagian

abdomen kepik terdiri atas spiracle.

4.1.2 Data golongan

Larva kupu kupu memiliki tipe larva eruciform. Larva lalat memiliki tipe

larva vermiform pada larva kelompok 1 ataupun larva lalat kelompok 6. Larva

kumbang atau uret pada kelompok 4 dan kelompok 2 memiliki tipe larva

scerabeiform dan tipe metamorfosis holometabola. Tipe pupa kumbang kelompok

4, pada kumbang koksi memiliki pupa dengan tipe koartata dan pada kumbang

tanduk memiliki bentuk pupa obtek. Pupa lalat pada kelompok 6 dan kelompok 2

memiliki jenis pupa yang sama yaitu tipe koartata. Pupa kupu kupu pada

kelompok 5 dan 9 memiliki bentuk pupa yang sama yaitu obteta.

4.2 Pembahasan

Serangga yang diamati pada praktikum ini yaitu belalang dan kepik

(walang sangit). Serangga belalang pada umumnya manjadi serangga hama yang

merusak tanaman, tetapi ada jenis belalang tertentu yang berperan sebagai

predator. Menurut Setford (2005), serangga adalah hewan yang tidak memiliki

tulang belakang yang mempunyai sayap untuk terbang sebagai ciri khasnya,

sehingga serangga belalang dan serangga lainnya termasuk hewan yang unik

karena memiliki sayap. Serangga belalang memiliki 3 bagian tubuh diantaranya

yakni kepala, thorak, dan abdomen, pada bagian thorak terdiri atas tungkai dan

sayap, pada bagian kepala terdapat mata antenna dan mulut, sedangka pada bagian

abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian

kepala belalang memiliki antena dengan tipe filiform yang memiliki bentuk

menyerupai benang beruas dan memiliki ukuran yang sama. Tipe mata belalang

yaitu ocelli. Tipe alat mulut belalang yaitu menggigit dan mengunyah. Bentuk alat

mulut memberikan informasi mengenai kebiasan pola makan dari serangga.

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

13

Tungkai terdiri atas 3 pasang dan pada sayap terdapat 2 buah. Sayap pada

belalang memiliki fungsi untuk terbang sayap belakang berbentuk seperti selaput.

Bagian abdomen dari belalang terdiri atas spiracle dengan jumlah 7 pasang dan

ovipositor yang mencirikan serangga betina. Belalang milik kelompok 3 memiliki

ciri yang sama kecuali pada alat reproduksinya yaitu terdapat cerci yang

mencirikan sebagai jantan.

Menurut Tjahjadi (1989) kepik atau walang sangit memiliki nama latin

Leptocorixa acuta dan Stenocoris apicalis. Serangga walang sangit merupakan

serangga hama yang dapat menyerang atau merusak daun. Metamorphosis walang

sangit yaitu metamorphosis paurometabola atau metomorfosis tidak sempurna

yakni telur menjadi nimfa kemudian menjadi imago atau serangga dewasa.

memiliki 3 bagian tubuh sama seperti belalang yaitu kepala, thorak dan abdomen.

Kepik memiliki tipe antenna filiform sama seperti belalang, memiliki mata

majemuk serta memiliki tipe alat mulut menggigit menghisap. Tungkai yang

terdapat pada thorak berjumlah 3 pasang yang berfungsi untuk berlari dan berjalan

serta memiliki 2 pasang sayap pada sayap depan setengah keras dan setengah

lunak yang disebut hemiltron, sedangkan sayap belakang berbentuk selaput,

sedangkan, abdomen terdapat 5 bagian ruas dan 5 ruas spracle.

Menurut Nurhakim (2014), larva kumbang atau sering dikenal sebagai uret

adalah serangga yang termasuk kedalam ordo coleoptera karena memiliki sayap

besar yang menyelubungi tubuhnya. Seranga ini termasuk serangga hama yang

mengganggu tanaman. Metamorphosis atau siklus hidup uret dan atau kumbang

adalah holometabola atau metamorphosis sempurna yakni terdiri dari telur, larva,

pupa, dan imago atau serangga dewasa. Tipe larva dari uret atau larva kumbang

yakni scarabaeiform yaitu memiliki ciri seperti bentuk huruf c, kepala

berkembang sempurna, mempunyai kaki thorakal dan tidak punya proleg

abdomen. Larva kumbang berubah menjadi pupa kumbang sangat terlihat

perbedaannya, sedangkan perubahan karakter pupa kumbang menjadi imago sama

sekali tiddak terlihat perbedaannya.

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

14

Tipe pupa kumbang koksi yaitu koartata. Tipe pupa koartata adalah tipe

pupa yang kulit terakhirnya berubah mengeras menjadi sebuah kokon atau

puparium. Tipe pupa kumbang tanduk adalah obtect yang dapat dicirikan dengan

sayap, antenna, dan tungkai melekat pada tubuh pupa. Bagian tubuh dasar

serangga dapat diamati dan melekat pada tubuh pupa.

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

15

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Struktur dasar tubuh serangga terdiri atas kepala, thorak dan abdomen.

Kepala memiliki bagian antenna yang umumnya pada serangga memiliki

fungsi yang sama. Bentuk mulut serangga memiliki dampak terhadap pola

makan serangga dan pola gigitan yang berbeda beda.

2. Terdapat 3 jenis metamorfosis pada serangga .

3. Terdapat berbagai macam tipe larva dan tipe pupa berdasarkan ciri yang

nampak.

5.2 Saran

Pada serangga yang berukuran kecil sangat disarankan untuk menggunakan

kamera mikro agar nampak lebih jelas.

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

16

DAFTAR PUSTAKA

Bubak, A. N., J. L. Grace, M. J. Watt, K. J. Renner, and J. G. Swallow. 2014.

Neurochemistry As A Bridge Between Morphology And Behavior:

Perspectives On Aggression In Insects. Current Zoology, 60(6): 778-790.

Lala, F., F. X. Wagiman, dan N. S. Putra. 2013. Keanekaragaman Serangga Dan

Struktur Vegetasi Pada Habitat burung Insektivora Lanius scach Linn. Di

Tanjungsari, Yogyakarta. Entomologi Indonesia, 10(2): 70-77.

Nurhakim, S. 2014. Dunia Burung Dan Serangga: Mengenal Fakta Sains Dan

Keunikannya. Jakarta: Penerbit Bestari.

Prakoso, B. 2017. Biodiversitas Belalang (Acrididae: Ordo Orthoptera) Pada

Agroekosistem (Zea mays l.) Dan Ekosistem Hutan Tanaman Di Kebun

Raya Baturaden, Banyumas. Biosfera, 34(2): 80-88.

Rainford, J. L. et al. 2014. Phylogenetic Distribution Of Extant Richness Suggests

metamorphosis is a key innovation driving diversification in insects. Plos

One, 9(9): e109085-e109092

Sarwar, M. 2014. International Journal Of Sustainable Agricultural Some Insects

Pests (Arthropoda : Insecta ) Of Summer Vegetables, Their Identification,

Occurrence, Damaged And Adoption Of Management Practices.

Conscientia Beam. 1(4): 108-117

Steford, S. 2005. Intisari Ilmu Hewan Merayap. Jakarta: Erlangga.

Suartini, N. M., N. W. Sudatri, dan N. L. Watiniasih. 2015. Diversitas Serangga

Pada Perkebunan Pepaya (Carisa papaya L.) Di Daerah Sanur, Denpasar,

Bali. Metamorfosa, 2(2): 82-89.

Tjahjadi, N. 1989. Hama Dan Penyakit Tanaman. Yogyakarta: Kanisius.

Weihmann, T. et al. 2015. Functional morphology of the mandibular apparatus in

the cockroach Periplaneta americana( Blattodea, arthropod Systematics &

Phylogeny, 73(3): 477-488

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

17

LAMPIRAN

DATA

Gambar 1. Lembar acc halaman 2

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

18

Gambar2. Lembar acc halaman 3

Page 20: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

19

Gambar 3. Lembar acc halaman 4

Page 21: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

20

Gambar 4. Lembar acc halaman 5

Page 22: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

21

Gambar 5. Lembar acc halaman 6

Page 23: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

22

FLOWCHART

Gambar 6. Flowchart M. Fachrur

Page 24: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

23

Gambar 7. Flowchart M. Fachrur

Page 25: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

24

Gambar 8. Flowchart Afifa Mayrefi

Page 26: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

25

Gambar 9. Flowchart Afifa Mayrefi

Page 27: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

26

Gambar 10. Flowchart Lisa Prastuti

Page 28: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

27

Gambar 11. Flowchart Lisa Prastuti

Page 29: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

28

DOKUMENTASI

Gambar 12. Belalang tampak samping

Gambar 13. Belalang tampak atas

Page 30: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

29

Gambar 14. Larva kumbang (uret)

Gambar 15. Pupa kumbang koksi

Page 31: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

30

LITERATUR

Bubak, A. N., J. L. Grace, M. J. Watt, K. J. Renner, and J. G. Swallow. 2014.

Neurochemistry As A Bridge Between Morphology And Behavior:

Perspectives On Aggression In Insects. Current Zoology, 60(6): 778-

790.

Page 32: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

31

Lala, F., F. X. Wagiman, dan N. S. Putra. 2013. Keanekaragaman Serangga Dan

Struktur Vegetasi Pada Habitat burung Insektivora Lanius scach Linn. Di

Tanjungsari, Yogyakarta. Entomologi Indonesia, 10(2): 70-77.

Page 33: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

32

Nurhakim, S. 2014. Dunia Burung Dan Serangga: Mengenal Fakta Sains Dan

Keunikannya. Jakarta: Penerbit Bestari.

Page 34: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

33

Prakoso, B. 2017. Biodiversitas Belalang (Acrididae: Ordo Orthoptera) Pada

Agroekosistem (Zea mays l.) Dan Ekosistem Hutan Tanaman Di Kebun

Raya Baturaden, Banyumas. Biosfera, 34(2): 80-88.

Page 35: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

34

Rainford, J. L. et al. 2014. Phylogenetic Distribution Of Extant Richness Suggests

metamorphosis is a key innovation driving diversification in insects. Plos

One, 9(9): e109085-e109092

Page 36: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

35

Sarwar, M. 2014. International Journal Of Sustainable Agricultural Some Insects

Pests (Arthropoda : Insecta ) Of Summer Vegetables, Their Identification,

Occurrence, Damaged And Adoption Of Management Practices.

Conscientia Beam. 1(4): 108-117

Page 37: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

36

Steford, S. 2005. Intisari Ilmu Hewan Merayap. Jakarta: Erlangga.

Page 38: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

37

Suartini, N. M., N. W. Sudatri, dan N. L. Watiniasih. 2015. Diversitas Serangga

Pada Perkebunan Pepaya (Carisa papaya L.) Di Daerah Sanur, Denpasar,

Bali. Metamorfosa, 2(2): 82-89.

Page 39: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

38

Tjahjadi, N. 1989. Hama Dan Penyakit Tanaman. Yogyakarta: Kanisius.

Page 40: LAPORAN PRAKTIKUMafifamayrefi.files.wordpress.com/2017/11/...abdomen terdiri dari jantung, sistem pencernaan, dan organ reproduksi. Bagian kepala belalang memiliki antena dengan tipe

39

Weihmann, T. et al. 2015. Functional morphology of the mandibular apparatus in

the cockroach Periplaneta americana ( Blattodea, arthropod Systematics &

Phylogeny, 73(3): 477-488