LAPORAN OVERHOUL
-
Upload
rizqyagungnuladani -
Category
Documents
-
view
251 -
download
0
Transcript of LAPORAN OVERHOUL
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
1/37
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Saat ini kebutuhan manusia di segala bidang semakin bertambah. Selain itu,
kebutuhan manusia untuk melakukan segala aktivitasnya membutuhkan
bantuan alat agar dapat menghemat waktu dan tenaga. Pesawat yang dapat
membantu manusia tersebut salah salah satunya adalah mesin. Mesin
merupakan salah satu sumber tenaga dari luar yang dapat membantu aktivitas
manusia. Mesin merupakan alat yang merubah sumber tenaga panas, listrik,
air, angin, tenaga atom, atau sumber tenaga lainnya menjadi tenaga mekanik
(Mechanical Energy). Mesin yang merubah tenaga panas menjadi tenaga
mekanik disebut Motor Bakar (Thermal Engine). Motor Bakar ada beberapa
macam. Mesin bensin, mesin diesel, mesin turbin dan lain sebagainya yang
menghasilkan tenaga panas yang dihasilkan dari dalam mesin itu sendiri,
disebut motor pembakaran dalam (Internal Combustion Engine). Sebagai
contohnya, mesin bensin, mesin diesel, mesin turbin. enaga panas yang
dihasilkan di luar dari mesin itu sendiri disebut motor pembakaran luar
(Eksternal Combustion Engine). !ontohnya, mesin uap, mesin turbin dan
sebagainya. Mesin yang tenaganya digunakan pada kapal harus ringan dan
mudah ditempatkan pada ruangan yang terbatas. Selain itu, mesin harus dapat
menghasilkan kecepatan yang tinggi, tenaga yang besar, mudah dioperasikan
dan sedikit menimbulkan bunyi. "leh sebab itu, mesin diesel banyak
digunakan pada kapal.
1.2 RUMUSAN MASALAH
#dapun rumusan masalah yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini
adalah
$. #pa yang dimaksud dengan mesin diesel%
&. 'enis mesin apa yang digunakan dalam praktek%
. Bagaimana cara membongkar mesin yang sebagai alat praktek%
. #lat*alat apa saja yang digunakan dalam praktek mesin over houl diesel%
+. Bagaiman cara mengukur pena torak, torak dan sebagainya%
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##$
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
2/37
#dapun tujuan dan man6aat yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini
adalah
$. Mahasiswa mampu menerangkan mesin apa yang digunakan selama
praktek.
&. Mahasiswa mampu mengenal nama*nama bagian di mesin.
. Mahasiswa mampu mengukur panjang, lebar, kedalaman dari suatu
komponen di bagian mesin yang mereka dapat.
. Mahasiswa mampu membongkar dan memasang kembali mesin masing*
masing
1.4 METODE PELAKSANAAN
Metode pengumpulan data yang kami lakukan dalam menyusun laporan ini
adalah
$. Metode injauan angsung 7 Survey
Metode ini merupakan peninjauan langsung apa yang ada dilapangan,
yaitu dengan melihat langsung apa yang dimaksud dengan mesin diesel,
jenis mesin apa yang digunakan dalam praktek, bagaimana cara
membongkar dan memasang kembali mesin tersebut, alat*alat apa saja
yang digunakan dalam praktek, dan bagaimana cara mengukur kerataan
cylinder head, pegas katub, torak dan pena torak, ring piston, stang seker,
poros engkol, nokn as serta cylinder liner.
1.5 WAKTU DAN PELAKSANAAN PRAKTEK
4ari 8 Senin s.d 'umat
anggal 8 9: s.d $ ovember &9$+
empat 8 aboratorium Balai /arya 1ndip Pleburan, Semarang
;aktu 8 $.99 s.d Selesai
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##&
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
3/37
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN MESIN DIESEL 4 TAK
Pada mesin diesel, udara di dalam silinder dikompresikan hingga menjadi
panas. Bahan bakar diesel yang berbentuk kabut kemudian disemprotkan
ke dalam silinder*silinder. Pada mesin bensin, bahan bakar diatomisasikan,
dicampur dengan udara, dikompresikan dan kemudian dibakar dengan
loncatan bunga api listrik. Sedangkan pada mesin diesel, bahan bakar
dibakar oleh panas udara yang telah dikompresikan di dalam silinder.
1ntuk memenuhi kebutuhan pembakaran tersebut, maka temperatur udara
yang dikompresikan di dalam ruang bakar harus mencapai +99o! (:&o
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
4/37
3. LANGKAH PEMBAKARAN
1dara yang berada di dalam silinder didorong ke ruang bakar
pendahuluan (precombustion chamber) yang terdapat pada bagian
atas masing*masing ruang bakar. Pada akhir langkah pembakaran,
ignition nozzle terbuka dan menyemprotkan kabut bahan bakar ke
dalam ruang bakar pendahuluan dan campuran udara bahan bakar
selanjutnya terbakar oleh panas yang dibangkitkan oleh pemanas
mula. Panas dan tekanan keduanya naik secara mendadak dan
bahan bakar yang tersisa pada ruang bakar pendahuluan ditekan ke
ruang bakar utama di atas piston. /ejadian ini menyebabkan bahan
bakar terurai menjadi partikel*partikel kecil dan bercampur dengan
udara pada ruang bakar utama (main combustion) dan terbakar
dengan cepat. 3nergi pembakaran mengekspansikan gas dengan
sangat cepat dan piston terdorong ke bawah. Aaya yang
mendorong piston ke bawah diteruskan ke batang piston dan poros
engkol dan diubah menjadi gerak putar untuk memberi tenaga pada
mesin.
4. LANGKAH BUANG
Pada saat piston menuju itik Mati Bawah (MB), katup buang
terbuka dan gas pembakaran dikeluarkan melalui katup buang pada
saat piston bergerak ke atas lagi. Aas akan terbuang habis pada saat
piston mencapai itik Mati #tas (M#) dan setelah itu, proses
dimulai lagi dengan langkah hisap. Selama mesin menyelesaikan
empat langkah (hisap, kompresi, pembakaran dan buang), poros
engkol berputar dua kali dan menghasilkan satu tenaga. 0ni disebut
siklus diesel.
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
5/37
5. PEMBILASAN
Merupakan sistem yang ber6ungsi untuk membuang seluruh gas
buang yang mesih tersisa di dalam silinder pada waktu torak
berada di sekitar MB. Aas buang ini diganti dengan udara segar
yang disemprotkan ke dalam silinder melalui mani6old dengan
waktu yang sangat singkat. Sehingga mendorong gas sisa
pembakaran keluar dari dalam silinder melalui mani6old. Secara
ideal, silinder akan bersih dari gas sisa pembakaran dan terisi oleh
udara segar. Aas buang ini harus segera di buang agar kinerja
mesin tidak terganggu dan pembakaran tetap sempurna.6. PEMANASAN MULA
Mesin diesel tidak dapat dihidupkan dalam keadaan dingin, ruang
bakarnya masih dalam keadaan dingin dan tekanan udara kadang*
kadang panasnya kurang untuk membakar bahan bakar. Problem
ini sering terjadi pada mesin*mesin diesel yang dilengkapi dengan
ruang tambahan (auiliary chamber), hal ini disebabkan luas areal
ruang bakar yang luas. 5engan alasan ini, diperlukan busi pijar
pada sebelum dan selama mesin diengkol ( dihidupkan ) untuk
memanaskan ruang bakar, dengan demikian dapat diatur
temperature udara yang dikompresi pada tingkatan yang cukup
tinggi. Sebagian system injeksi langsung tidak mempunyai busi
pijar, disebabkan memiliki luas permukaan yang kecil dan sedikit
sekali panas yang hilang. enggang waktu pemanasan mula mesin
diesel minimal selama $9*$+ detik. Bahkan diperbolehkan lebih
dari $+ detik. Pada sisi masuk udara di mesin diesel akan tetap
terbuka. 5aya yang dihasilkan diatur oleh jumlah bahan bakar yang
diinjeksikan ke dalam silinder. 1ntuk memberi api pada campuran
udara = bahan bakar, maka mesin diesel diperlukan untuk
beroperasi dengan rasio kompresi yang tinggi, dan hal ini akan
menghasilkan e6isiensi teoritis yang tinggi dibandingkan mesin
penyalaan (S0). /arena bahan bakar diesel dicampurkan dengan
udara di silinder sebelum pembakaran terjadi ketukan yang sama
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##+
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
6/37
seperti pada mesin penyalaan (S0) tidak akan membatasi rasio
kompresi dari mesin diesel. Per6ormansi mesin diesel akan dibatasi
oleh bentuk pengasapan , yang mana akan terbentuk campuran
antara udara bahan bakar tidak mencukupi. 4al ini mengakibatkan
akan terdapat perbedaan tempat pembakaran yang terbentuk dari
rancangannya, yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan
ketidakcukupan campuran bahan bakar = udara pada mesin diesel
2.3 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN MESIN DIESEL
1. KEUNTUNGAN
a. Mesin diesel mempunyai e6isiensi panas yang lebih besar. 4al ini
berarti bahwa penggunaan bahan bakarnya lebih ekonomis
dibandingkan mesin bensin.
b. Mesin diesel lebih tahan lama dan tidak memerlukan electric
ignifier. 4al ini berarti bahwa mesin diesel lebih 6leksibel dan lebih
mudah dioperasikan dibandingkan mesin bensin.
2. KERUGIAN
a. ekanan pembakaran maksimum hampir dua kali mesin bensin.
4al ini berarti bahwa suara dan getaran mesin diesel lebih besar.
b. ekanan pembakarannya yang lebih tinggi, maka mesin diesel
harus dibuat dari bahan yang kuat terhadap tekanan tinggi dan
harus mempunyai struktur yang sangat kuat. 4al ini berarti bahwa
untuk daya kuda yang sama, mesin diesel jauh lebih berat
dibandingkan mesin bensin dan biaya pembuatannya lebih mahal.
c. Mesin diesel memerlukan sistem injeksi bahan bakar yang presisi.
4al ini berarti bahwa mesin diesel memerlukan perawatan yang
lebih rumit dibandingkan mesin bensin.
d. Mesin diesel mempunyai perbandingan kompresi yang lebih tinggi
dan membutuhkan gaya yang lebih besar untuk memutarnya. "leh
karena itu, mesin diesel memerlukan alat pemutar seperti motor
starter dan baterai yang berkapasitas lebih besar.
2.4 KONSTRUKSI MESIN DIESEL
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##>
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
7/37
Cylinder Head
Cylinder Block
/omponen PistonConnecting Rod
Timing ear ! Belt
Crank "haft
#ly $heel
Sistem PelumasanMesin 5iesel
Sistem PendinginanRadiator dan Thermostath
$ater Pump dan % Belt
Cooling #an
SistemIntake C
e&haust
'ir Cleaner C %acuum Pump
Intake CE&haust Manifolds
E&haust Pipe CMuffler
Sistem Bahan BakarIn(ection Pump CIn(ection )ozzle
#eed Pump
#uel Tank* #uel #ilter* $ater "edime
Sistem /elistrikan "tarterlo+ Plugs
'ltenator
Sistem Pembilasan
2.5 KELENGKAPAN MESIN DIESEL
1. SILINDER BLOCK
Block silinder merupakan inti dari pada mesin, yang dibuat dari
besi tuang biasa atau besi tuang khusus, bentuknya menyerupai
silinder block mesin bensin akan tetapi kekuatannya lebih besar
dan tahan terhadap temperature, tekanan dan getaran lebih tinggi
dan akibatnya menjadi lebih berat. Block silinder dilengkapi
rangka pada bagian dinding luar untuk memberikan kekuatan pada
mesin dan membantu meradiasikan panas. Block silinder terdiri
dari beberapa lubang tabung silinder, yang didalamnya terdapat
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##?
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
8/37
torak yang bergerak naik turun. Silinder = silinder ditutup bagian
atasnya oleh kepala silinder yang dijamin oleh gasket kepala
silinder yang letaknya antara block silinder dan kepala silinder.
Piston meluncur didalam cylinder liner, dimana mungkin berjenis
basah, yaitu air pendingin langsung melewati bagian belakan liner,
atau cylinder liner jenis kering. 5ewasa ini block dibuat dari
paduan khusus yang tahan terhadap keausan karena gesekan dan
oleh karena itu liner tidak lagi dibutuhkan. 5alam hal seperti
sekarang ini, silinder bore dapat dibuat lebih kecil untuk
mengurangi ukuran dan berat mesin
2. SILINDER
enaga panas (thermal energy) yang dihasilkan oleh pembakaran
dirubah kedalam tenaga mekanik dengan adanya gerak naik turun
torak dalam tiap*tiap silinder mesin harus memenuhi keduakebutuhan, dengan tujuan untuk mengubah tenaga panas menjadi
energy mekanik see6isien mungkin.
idak boleh terdapat kebocoran campuran bahan bakar
dan udara saat berlangsungnya kompresi atau kebocoran
gas pembakaran antara silinder dan torak.
ekanan gesek antar torak dan silinder harus sekecil
mungkin.
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##@
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
9/37
3. KEPALA SILINDER/epala silinder ditempatkan dibagian atas blok silinder. Pada
bagian bawah kepala silinder terdapat ruang bakar dan katup*
katup. /epala silinder harus tahan terhadap temperature dan
tekanan yang tinggi selama mesin bekerja. "leh sebab itu
umumnya kepala silinder dibuat dari besi tuang. Pada mesin jenis
kamar pusar (swirl chamber) silinder headnya mempunyai kamar
pusar yang terletak pada bagian atas ruang bakar masing = masing
silinder. /amar pusar ini mempunyai injection noDDle yang
menyemprotkan bahan bakar kedalam silinder, dan glow plug yang
bekerja sebagai pemanas listrik untuk mempermudahkan hidupnya
mesin dalam cuaca dingin.
4. TIMING GEAR ata TIMING BELT
iming gear set atau belt yang ada pada bagian depan silinder blok
menggerakkan pompa injeksi dan camsha6t. iming gear lebih
banyak digunakan pada mesin diesel, tetapi kadang*kadangmenggunakan juga timing belt. Aambar dibawah menunjukkan
rangkaian timing gear yang biasa digunakan pada mesin diesel.
Pada sebagian mesin diesel, cranksha6t timing gear secara langsung
cranksha6t timing gear memindahkan tenaganya ke pengendali gear
pompa injeksi melalui idle gear. iming gear mempunyai timing
mark (tanda) agar pemasangannya dapat dilakukan dengan tepat,
dengan mengikuti tanda yang ada. iming gear dibuat dari baja
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##:
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
10/37
carbon atau baja khusus lainnya dengan pengerasan pada
permukaannya setelah machining. -oda*roda giginya dibuat
dengan benntuk helical gear teeth dan bersinggungan secara halus
sehingga suaranya rendah.
T!"# T!$$!%& G#a'
5. KATUP ISAP DAN BUANG
Aas masuk dan keluar dari silinder pada buka dan tutupnya katup
saat waktu yang tepat, atau olehportsyang menutup dan membuka
pada piston. Poppet ,al,e (lihat gamber $.$&) adalah tipe katup
utama yang digunakan pada mesin pembakaran dalam karena
mempunyai karakteristikseal(segel) yang bagus. "lee,e ,al,ejuga
digunakan, tetapi tidak ada seal-nya pada kamar pembakaran
sebaik pada poppet ,al,e. Poppet ,al,edapat diletakkan di blok
mesin atau kepala silinder, tergantung pada pembuatan dan
pertimbangan pendinginan. Mesin otomoti6 lama dan mesin empat
langkah mempunyai lokasi katup di blok, rancangan ini disebut
underhead atau .-head. Sekarang ini, kebanyakan mesin
penggunaan katupnya diletakkan pada kepala silinder, kon6igurasi
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##$9
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
11/37
o,erhead atau I-head. /on6igurasi ini mempunyai karakteristik
aliran isap dan buang yang bagus.
%al,e timing (waktu pengkatupan) diatur oleh camshaft yang
berputar pada separuh kecepatan mesin untuk mesin empat langkah.
.obes pada camshaft bersama dengan lifers* pushrods* dan meker
armsmengendalikan gerak katup.
6. SISTEM PELUMASAN
Mesin terdiri dari bagian*bagian logam (metal parts) yang
bergerak, beberapa diantaranya ada yang berhubungan langsung
secara tetap satu dengan lainnya. ermasuk poros engkol, batang
torak dan bagian mekanisme katup. Saat mesin mulai berputar,
gesekan yang terjadi antara bagian*bagian mesin akan
mengakibatkan hilangnya tenaga, dan bagian*bagian mesin
tersebut menjadi aus. "li pelumas melumasi secara berlanjut
kebagian*bagian mesin untuk mencegah keausan. "li pelumas ini
diatur oleh system pelumasan pada mesin. Sistem pelumasan mesin
diesel dilengkapi sebuah oli 6ilter yang dirancang khusus lain
halnya dengan mesin bensin. /arena mesin diesel lebih banyak
menghasilkan karbon daripada mesin bensin selama pembakaran.
System pelumasan mesin diesel juga dilengkapi dengan pendingin
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##$$
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
12/37
oli (oil cooler) untuk mendinginkan minyak pelumas karena
temperature kerjanya tinggi dan bagian*bagian yang berputar juga
kerjanya lebih berat dari pada mesin bensin.
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
13/37
,. INJECTION NO--LE )a% NO--LE HOLDER
0njection noDDle terdiri dari noDDle body dan needle. oDDle
menyemprotkan bahan bakar dari pompa injeksi kedalam silinder
dengan tekanan tertentu untuk mengatomisasi bahan bakar secara
merata. Pompa injeksi adalah sejenis katup yang dikerjakan dengan
sangat presisi dengan toleransi $7$999 mm ($79 in). oleh karena
itu, bila noDDle perlu diganti maka noDDle body dan needle harus
diganti secara bersama*sama. 0njection noDDle harus dilumasi
dengan bahan bakar diesel. oDDle holder memegang noDDle
dengan retaining nut dan distance piece. oDDle holder terdiri dari
adjusting washer yang mengatur kekuatan tekanan pegas untuk
menentukan tekanan membukanya kayup noDDle.
CARA KERJA
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##$
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
14/37
$. Sebelum penginjeksian
Bahan bakar yang bertekanan tinggi
mengalir dari pompa injeksi melalui
saluran minyak pada noDDle holder
menuju ke oil pool pada bagian
noDDle body.
&. Penginjeksian bahan bakar
Bila tekanan bahan bakar pada oil
pool naik, ini akan menekan
permukaan ujung needle. Bila
tekanan ini melebihi kekuatan pegas,
maka noDDle needle akan terdorong
keatas oleh tekanan bahan bakar dan
noDDle needle terlepas dari noDDle
body seat. /ejadian ini menyebabkan
nnoDDle menyemprotkan bahan bakar
ke ruang bakar. #khir penginjeksian
Bila pompa injeksi berhenti
mengalirkan bahan bakar, tekanan
bahan bakar akan turun, dan tekanan
gas (pressure spring) mengembalikan
noDDle ke posisi semula. Pada saat ini
needle tertekan kuat pada noDDle body
seat dan menutup saluran bahan
bakar. Sebagian bahan bakar tersisa
diantara noDDle needle dan noDDle
body, antara pressure pin dan noDDle
holderdan lain*lain, melumasi semua
komponen dan kembali ke over 6low
pipe. Seperti terlihat pada gambar,
noDDle needle dan noDDle body
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##$
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
15/37
membentuk sejenis katup untuk
mengatur awal dan akhir injeksi
dahan bakar dengan tekanan bahan
bakar.
1. SISTEM PEMANASAN PENDAHULUAN
Bila mesin diesel dihidupkan dalam keadaan dingin, ruang
bakarnya masih dalam keadaan dingin dan tekanan udara kadang*
kadang panasnya kurang untuk membakar bahan bakar. Problem
ini sering terjadi pada mesin*mesin diesel yang dilengkapi dengan
ruang tambahan (auiliary chamber), hal ini disebabkan luas areal
ruang bakar yang luas. 5engan alas an ini, diperlukan busi pijar
pada sebelum dan selama mesin diengkol ( dihidupkan ) untuk
memanaskan ruang bakar, dengan demikian dapat diatur
temperature udara yang dikompresi pada tingkatan yang cukup
tinggi. Sebagian system injeksi langsung tidak mempunyai busi
pijar, disebabkan memiliki luas permukaan yang kecil dan sedikit
sekali panas yang hilang. 5i areal yang dingin, temperature udara
luar kadang = kadang sangat rendah dan mesin sukar dihidupkan.
5engan alasan ini, pada in take air terdapat heater yang ber6ungsi
menaikkan temperature udara yang akan masuk ke dalam mesin.
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##$+
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
16/37
BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1 PERSIAPAN$) #lat*alat yang digunakan
/unci shok
/unci ring
/unci pass
/unci inggris
ang kombinasi
5rei min
'angka sorong
Piller Penggaris besar
Penggaris panjang
3.2 LANGKAH/LANGKAH O*ER HOUL
#dapun langkah*langkah o,er hauladalah sebagai berikut 8
a. Bagian luar body motor 8
Melepas tutup silinder
Melepas in(ector
Melepas pompa bahan bakar dengan mencabutnya
Melepas rocker armdan dudukannya
Melepas penumbuk dan batang penumbuk
Melepas cylinder head
Melepas kipas atau baling*baling
Melepas roda gigi group
Melepaspulley
Melepasfly +heel
Melepaspa+ oil
Melepas pompa oli pelumas
Melepas saringan dan pompa oli pelumas
Melepas poros nok dengan memutar dan menariknya
Melepas connecting rod dan piston
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##$>
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
17/37
Melepas poros engkol.
b. Bagian di dalam body motor 8
$. Cylinder Head roup Melepas pegas katup dengan kunci klep
Melepas katup dengan mencabut dari bawah.
&. Piston Aroup
Melepas metal jalan sebanyak dua buah dengan menggunakan
kunci ring.
Melepas pena piston dengan menggunakan palu dan kayu.
. !rank Sha6t Melepas metal duduk sebanyak lima buah dengan menggunakan
kunci ring
Melepas crank shaft
3.3 PENGUKURAN
1rutan pengukuran dan bagian*bagian yang diukur adalah sebagai berikut 8
$. /erataan Cylinder Head
&. Pegas /atub. orak dan Pena orak
. -ing Piston
+. !on. -od (Stang Seker)
>. !rank Sha6t (Poros 3ngkol) E metal duduk, metal jalan.
?. !rank Sha6t (okn #s)
@. !ylinder iner, dan lain*lain
3.4 HASIL PENGUKURAN
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##$?
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
18/37
a. K#'ataa% C0!%)#' H#a)
$
&
+
Tabel Hasil Pengukuran Cylinder Head
N
C#a'a%#
1
$$
2
$$
3
$$
4
$$
5
$$
1 2 5 .5
3 5 1
4 5 1 1 5
5
b. P#&a7 Kat8
Tabel Hasil Pengukuran
a. Pegas Katup buang
NO P#&a7 B#8a7
L1
P#&a7 T#'"a7a%&
L2
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##$@
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
19/37
$$ $$
1 / /
2 41( 365
3 41( 365
4 43+ 365
b. Pegas Katup Hisap
NO
P#&a7 B#8a7
L1
$$
P#&a7 T#'"a7a%&
L2
$$
1 / /
2 416 313
3 43+ 313
4 42 316
c. P#%&9'a% Kat" *a:#
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##$:
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
20/37
Pada katup yang diukur adalah di tiga bagian yaitu 8
angkai
5iameter katup
Panjang katup
Pengukuran menggunakan jangka sorong.
Tabel Hasil Pengukuran
P!7t% Valve
A
$$
B
$$
C
$$
1
Exhaust 53 53 53
Intake 53 53 53
2
Intake 53 531 53
Exhaust / / /
3
Exhaust 53 53 53
Intake 53 531 53
4
Intake 53 531 53
Exhaust 53 53 53
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##&9
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
21/37
d. R!%& P!7t%
Piston diukur pada tiga bagian dengan menggunakan jangka sorong untuk
mengukur diameternya. Selain itu, juga diukur panjang piston sampai
tengah*tengah diameter piston.
Tabel Hasil Pengukuran
NO D1
$$
D2
$$
D3
$$
D P!%
$$
Pa%;a%&
L1
$$
L2
$$
1 ++3 ++3 ++3 242 46 ,6(5
2 ++3 ++3 ++3 242 45+ ,6+
3 ++3 ++3 ++3 242 46 ,6(5
4 ++3 ++3 ++3 242 46 ,6(5
Tabel Hasil Pengukuran Ring Piston
N R!%& O! $$
R!%& K$"'#7'
1
$$
2
$$
3
$$
1 5 2 2 21
2 51 2 21 22
3 51 21 2 21
4 5 2 2 21
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##&$
&
$
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
22/37
e. C0!%)#' L!%#'
!ylinder liner yang dihitung ada pada diameter dan panjangnya
Tabel Hasil Pengukuran
NOD 0!%)#' !%#' $$
D1 D2 D3
1 6 5+ 61
2 (1 6( (1
3 5, 5+ 63
4 63 61 (
. C'a%9 S
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
23/37
Metal jalan dan metal duduk diukur ketebalannya dari bagian dengan
menggunakan jangka sorong.
M#ta D)9
Tabel Hasil Pengukuran
N
t1
$$
t2
$$
t3
$$
1 225 23 225
2 225 245 23
3 235 225 225
4 245 215 245
5 225 235 215
M#ta Jaa%
Tabel Hasil Pengukuran
N
t1
$$
t2
$$
t3
$$
1 21 25 2
2 / / /
3 21 2 25
4 21 215 21
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##&
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
24/37
g. P#%&9'a% Crank !hat
Tabel Hasil Pengukuran
N P!7t%D!a$#t#' J'%a
$$D!a$#t#' Crank pin
$$
1 342 3+1
2 345 3+1
3 345 3+1
4 345 3+25
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##&
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
25/37
h. P#%&9'a% P#%a P!7t%
Pada pena piston, pengukuran dilakukan pada diameter di tiga bagian dengan
menggunakan jangka sorong. Pengukuran pada bagian tengah pena piston
menghasilkan diameter yang lebih kecil karena pada bagian ini menerima
beban yang lebih besar dan juga karena gesekan antara piston dengan
connecting rod.
Tabel Hasil Pengukuran
N P!7t%
D1
$$
D2
$$
D3
$$
L
$$
1 2412 2412 2412 ((1
2 2412 2412 2412 ((1
3 2412 2412 2412 ((1
4 2412 2412 2412 ((1
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##&+
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
26/37
i. C%%#t!%& R) Sta%& S#9#'
Fang diukur adalah diameter dalam kecil (5 pin) dan diameter dalam besar
(pitch) serta diameter luarnya (B).
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##&>
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
27/37
Tabel Hasil Pengukuran
N P!7t%
D "!%
$$
Pitch
$$
B
$$
1 2411 5413 +25
2 2411 5413 +25
3 2411 5413 +25
4 2411 5413 +251
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##&?
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
28/37
BAB I*
PEMASANGAN KEMBALI
4.1 PEMASANGAN KEMBALI
Pada dasarnya, pemasangan kembali sama dengan pembongkaran. 4anya saja
urutannya di balik. #dapun cara atau urutan pemasangan kembali adalah
sebagai berikut 8
$. Bagian Body Motor 8
Piston Aroup
Memasang pena piston, alatnya palu dan kayu.
Crank "haft
Memasang metal jalan sebanyak & buah dengan kunci ring.
Memasang metal duduk sebanyak + buah dengan kunci ring.
Cylinder Head roup
Memasang klep atau katup
Memasang pegas katup dengan tracker/
&. Bagian uar Body Motor 8
Memasang poros engkol
Memasang connecting rod dan piston
Memasangporos nokn dengan memutar dan menekannya
Memasang pompa oli pelumas
Memasang apw oil
Memasangfly +heel
Memasang pulley
Memasang roda gigi group
Memasang kipas atau baling*baling
Memasang silinder head
Memasang penumbuk dan batang penumbuk
Memasang rocker arm dan dudukannya
Memasang pompa bahan bakar
Memasang injector
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##&@
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
29/37
Memasang tutup silinder.
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##&:
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
30/37
BAB *
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN0ptek yang diperoleh dari perkuliahan dikuasai dalam bentuk teoritis, banyak
terdapat perbedaan dalam penerapannya di lapangan. 5engan demikian,
setelah kita melakukan praktek 0,er Houl, kita dapat menerapkan teori*teori
yang kita dapat serta memperoleh pengetahuan secara detail mengenai mesin
diesel. /ita dapat simpulkan bahwa suatu mesin akan berumur panjang dan
dapat beroperasi dengan baik apabila 8
Perawatan dilakukan secara teratur
Pergantian suku cadang yang telah mengalami keausan melebihi batas
maksimal
idak membebani kerja mesin secara berlebihan
Menjalankan mesin secara wajar sesuai buku petunjuk
5.2 SARAN
idak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi motor bakar telahmerambah ke seluruh penjuru dunia, maka sebagai manusia 0ndonesia 8
4endaknya mengantisipasi adanya globalisasi teknologi
Berusaha semaksimal mungkin untuk menguasai dan mengembangkan
teknologi yang telah ada demi kesejahteraan manusia.
Saran dan kritik untuk praktikum 0,er Houl 8
Bagi pelaksana praktikum 0,er Houl mesin hendaknya mengutamakan
keselamatan kerja dan jangan bergurau pada saat praktikum berlangsung /elengkapan alat praktikum di Balai /arya cukup mendukung, tetapi
mesin*mesin yang ada kurang memenuhi syarat, ada beberapa kompoonen
yang rusak bahkan hilang
;aktu pelaksanaan praktikum hendaklah diperpanjang agar penguasaan
materi lebih maksimal
Seharusnya peserta praktikum diberi diktat dan job desk yang jelas untuk
menunjang kelancaran praktikum
#P"-# P-#/0/1M "23- 4"1 M3S0
50S3 5 000 3/0/ P3-/#P##9
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
31/37
DAFTAR PUSTAKA
#rismunandar ;iranto. $::?.Motor 1iesel Putaran Tinggi/ P Pradnya Paramita. 'akarta.
5iktat Mata /uliah Mesin Penggerak /apal eknik Perkapalan 1niversitas 5iponegoro.
'. !annay. $:@+.Motor 1iesel 2 Tak 3ntuk 'uto Mobil 1an angguan - angguannya/ SP
Prakarya. Bandung.
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
32/37
LAMPIRAN
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
33/37
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
34/37
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
35/37
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
36/37
-
7/23/2019 LAPORAN OVERHOUL
37/37