Laporan on the Job Learning

29
BAB I PENDAHULUAN A. Rasional Tugas pokok guru adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik. Dalam pelaksanaan tugas di atas guru perlu dibimbing dan dilatih oleh supervisor/pengawas sekolah melalui kegiatan supervisi akademik dan pelatihan profesional guru. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah dinyatakan ada enam dimensi kompetensi pengawas sekolah/madrasah, yaitu dimensi kompetensi kepribadian, supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan, penelitian dan pengembangan, dan dimensi kompetensi sosial. Untuk mewujudkan keenam kompetensi tersebut telah dilakukan diklat penguatan kompetensi pengawas sekolah khususnya kompetensi supervisi akademik melalui kegiatan pelatihan bagi pengawas sekolah. Penyelenggaraan pelatihan untuk penguatan kompetensi pengawas sekolah/madrasah dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPMP di mana struktur programnya berurutan in service learning 1 – on service learning - in service learning 2. On- Service Learning, yaitu kegiatan implementasi Rencana Kepengawasan Akademik hasil in-service learning tahap 1 pada sekolah binaan.

Transcript of Laporan on the Job Learning

Page 1: Laporan on the Job Learning

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional

Tugas pokok guru adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,

menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik. Dalam pelaksanaan tugas

di atas guru perlu dibimbing dan dilatih oleh supervisor/pengawas sekolah melalui kegiatan

supervisi akademik dan pelatihan profesional guru. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah dinyatakan ada

enam dimensi kompetensi pengawas sekolah/madrasah, yaitu dimensi kompetensi kepribadian,

supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan, penelitian dan pengembangan,

dan dimensi kompetensi sosial.

Untuk mewujudkan keenam kompetensi tersebut telah dilakukan diklat penguatan

kompetensi pengawas sekolah khususnya kompetensi supervisi akademik melalui kegiatan

pelatihan bagi pengawas sekolah. Penyelenggaraan pelatihan untuk penguatan kompetensi

pengawas sekolah/madrasah dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPMP di mana struktur

programnya berurutan in service learning 1 – on service learning - in service learning 2. On-

Service Learning, yaitu kegiatan implementasi Rencana Kepengawasan Akademik hasil in-

service learning tahap 1 pada sekolah binaan. Kegiatan dilakukan melalui pembimbingan guru

dalam mewujudkan pembelajaran model PAIKEM, penelitian tindakan kelas dengan

menggunakan teknik-teknis supervisi akademik yang tepat.

Setelah mendapatkan bekal penguatan kepengawasan saat in service learning 1, maka

penulis melakukan kegiatan on service learning/on the job learning selama satu bulan yang

untuk memenuhi tugas-tugas tersebut maka laporan ini dibuat, meskipun sebenarnya dalam

keadaan sehari-hari kegiatan tersebut merupakan salah satu tupoksi pengawas.

B. Tujuan

Tujuan On The Job Learning yaitu:

1. Memberikan kesempatan bagi pengawas untuk mempraktekkan pengetahuan dan

keterampilan supervisi manajerial, supervisi akademik dan pembimbingan PTK

yang telah dituangkan dalam action plan.

Page 2: Laporan on the Job Learning

2. Memberikan kesempatan kepada pengawas untuk mendapatkan pengalaman dan

pembelajaran melalui praktik supervisi akademik dengan paradigma, pendekatan

dan teknik-teknik yang telah diperolehnya.

C. Ruang Lingkup Rencana Kepengawasan Akademik (Action Plan)

Ruang lingkup Rencana Kepengawasan akademik meliputi:

1. Pembimbingan supervisi manajerial yang diwujudkan dalam pembimbingan dalam

mengisi instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS) sebagai titik tolak bimbingan

manajerial selanjutnya.

2. Pembimbingan supervisi akademis yang difokuskan pada pembimbingan penyusunan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berpendekatan kontekstual sebagai bagian dari

pembelajaran PAIKEM.

3. Pembimbingan profesi guru yang ditekankan pada pembimbingan Penelitian Tindakan

Kelas untuk peningkatan dan perbaikan prestasi siswa.

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan on the job learning dilaksanakan dengan waktu dan jadwal sebagai berikut :

NO WAKTU TEMPAT YANG DIBIMBING

MATERI BIMBINGAN RESPON KET

1. 23/9/2010 s/d 30/9/2010

Sekolah binaan

Kepala Sekolah

EDS dan Instrumen Supervisi SI, SKL, Standar Proses, Pengelolaan dan Penilaian.

1. Kepala Sekolah mampu mengisi EDS;

2. Kepala Sekolah memahami isi EDS,

3. Kepala Sekolah mampu menggunakan hasil EDS sebagai sarana pendukung pembuatan RPS.

2. 23/9/2010 s/d 18/10/2010

Sekolah binaan

Guru Supervisi Akademik

1. Guru mampu menggunakan RPP sebagai panduan dalam melaksanakan PBM;

2. Guru mampu menciptakan PAIKEM saat melaksanakan PBM

3. Guru mampu

Page 3: Laporan on the Job Learning

NO WAKTU TEMPAT YANG DIBIMBING

MATERI BIMBINGAN RESPON KET

menciptakan inovasi pembelajaran di kelas;

4. Guru selalu termotivasi untuk menjadi seorang guru profesional di kelas.

3. 23/9/2010 s/d 18/10/2010

Sekolah binaan

Guru Proposal PTK

1. Guru mampu menyusun proposal PTK;

2. Guru mampu memahami fungsi PTK dalam menyempurnakan tupoksi seorang guru;

3. Guru semakin kreatif di kelas.

Tempat pembimbingan adalah:

SMK IPT Karang Panas, SMK N 2 dan SMK 9.

Page 4: Laporan on the Job Learning

BAB II

PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING

A. Permasalahan Kepengawasan Akademik di Lapangan

1. Kemampuan Guru dalam Pembelajaran PAIKEM

Dari kunjungan supervisi awal pada kunjungan kelas nampak bahwa guru

belum sepenuhnya memanfaatkan alat bantu dan sumber belajar yang beragam, dari

penelusuran RPP yang dibuat memang tidak ada rencana guru memanfaatkan sumber-

sumber belajar yang beragam. Guru juga kurang mengeksplorasi siswa untuk

mengembangkan keterampilan dalam spektrum luas, siswa kurang terlatih untuk

menyimpulkan konsep belajar berdasarkan data yang diperoleh selama proses

pembelajaran. Apabila dilaksanakan penemuan konsep (inquiry) maka kelemahan

utama guru ada pada pengelolaan waktu di samping anggapan guru bahwa metode

eksperimen/coba-coba terlalu menyita waktu. Kegiatan memfasilitasi belajar seperti ini

tidak terungkap dalam RPP yang dibuat guru.

Keterampilan guru dalam mengaitkan konsep yang akan dipelajari dengan

konsep lama yang sudah dipelajari yang merupakan kemampuan prasyarat maupun

kaitan dengan kehidupan sehari-hari sudah disadari guru secara umum, namun

perwujudan keterampilan tersebut pada pembelajaran tidak fokus, konsep menjadi bias.

Keadaan ini rupanya disebabkan oleh perencanaan pembelajaran guru pada RPP pada

langkah-langkah pembelajaran sangatlah kurang spesifik, redaksi operasional

kontekstual kurang mendapat perhatian guru saat menyusun RPP.

Dari pengamatan muncul fakta bahwa guru sudah secara sadar membawakan

pembelajarannya menjadi interaktif, tanya jawab multi arah sudah dikembangkan meski

terkadang pengaturan tempat duduk siswa tidak dikondisikan dari awal (di sini guru

merasa kekurangan waktu untuk mengatur tempat duduk, apalagi di SMK cenderung

menerapkan kelas berjalan. Hasil karya siswa sudah dihargai dengan dipajang di

ruangan khusus. Temuan lain ialah hasil ulangan siswa belum diberi umpan balik selain

nilai perolehan dan tindak lanjut penilaian yaitu remidiasi dan pengayaan belum

direncanakan dengan matang di RPP.

Page 5: Laporan on the Job Learning

2. Kemampuan Guru dalam Melaksanakan PTK.

Investigasi lapangan menunjukkan fakta bahwa sebenarnya para guru sangat

tertarik dengan kegiatan PTK, namun kendala yang dihadapi ialah bahwa guru terlalu

sibuk dengan masalah pembelajaran yang dihadapi hingga merasa tidak mempunyai

waktu luang untuk mengendapkan, merenung dan mengambil pelajaran dari

permasalahan yang ia hadapi sendiri. Ini terbukti bahwa ketika ditanya apa mereka

punya masalah dengan kegiatan belajar mereka sendiri? Mereka menjawab: punya!

Namun mereka tidak yakin atau tidak merasa mampu bahwa masalah tersebut dapat

ditindak lanjuti dengan kegiatan PTK, meski mereka ingin sekali mempunyai

kemampuan meneliti.

Dari penelusuran lebih jauh, mereka merasa bahwa ilmu menulis karya ilmiah

dari Perguruan Tinggi almamaternya tidak begitu memadai, pengalaman mengajar justru

mengaburkan dan membuat mereka melupakan ilmu menulis karya ilmiah tersebut.

Keterbatasan mereka membaca karya tulis ilmiah juga memperparah kondisi ini. Dalam

benak kebanyakan mereka adalah bahwa mereka akan menulis jika terpaksa dan

pragmatisme akan dipakai yaitu dengan mengadaptasi PTK orang lain, bolehlah diganti

menurut kondisi kelas mereka. Hal ini membuat penulis menarik kesimpulan bahwa

mereka kesulitan menuangkan masalah mereka sendiri dalam bahasa ilmiah, mereka

juga kesulitan mencari rujukan yang diperlukan untuk masalah yang mereka coba tulis.

Mereka juga kesulitan membedakan, menghubungkan dan mengukur indicator variable

atas masalah yang mereka teliti.

Beberapa guru yang beruntung telah mendapat kemampuan menulis PTK

melalui program pengabdian masyarakat dari Perguruan Tinggi, namun jumlah mereka

sangat sedikit, disampinmg mereka tidak difasilitasi untuk diseminasi kepada rekan

sejawat. Namun hal ini cukup menjadi motivasi bagi rekan guru lain untuk meminati

PTK. Hal lain yang menjadi temuan ialah kendurnya minat PTK pada guru yang akan

memasuki/menjelang masa pensiun, mereka menganggap bahwa kegiatan PTK tidak

mengubah apapun.

B. Pembinaan, Bimbingan dan Pelatihan yang Dilakukan

1. Penerapan Teknik-teknik Supervisi

Page 6: Laporan on the Job Learning

Langkah awal penulis dalam melakukan supervisi adalah dengan melakukan

pertemuan dengan Kepala Sekolah untuk melakukan sosialisasi terhadap kegiatan

Evaluasi Diri Sekolah dan program tindak lanjut. Kegiatan ini juga dilengkapi dengan

penilaian pengawas yaitu pengisian instrument Supervisi Akademik yang meliputi

Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar Pengelolaan dan

Standar Penilaian. Pada langkah ini juga dilakukan pengamatan pra pertemuan terhadap

kondisi pembelajaran umum dengan mengobservasi suasana umum pembelajaran, yaitu

keliling ruang-ruang kelas sembari melakukan Tanya jawab kecil dengan guru yang

dijumpai.

Berdasarkan hasil EDS maka dilakukan kunjungan kelas untuk melihat

kejadian-kejadian yang ada difokuskan pada proses pelaksanaann pembelajaran di

kelas misalnya:

1. Apakah guru secara konsisten mendominasi kelas sepanjang waktu?

2. Apakah ia melibatkan kelas dalam proses?

3. Seberapa banyak ia menggunakan papan tulis?

4. Apakah metodenya efektif?

5. Apakah tayangan dalam alat bantu audio visual dan alat bantu pembelajaran

lainnya relevan dengan materi ajar?

6. Seberapa banyak pembelajaran nyata terjadi di dalam kelas?

Dari hasil pengamatan tadi pengawas melakukan analisis hasil pengamatan

dengan membandingkan antara hasil pengamatan (instrument) dengan administrasi

pembelajaran yang dimiliki/portofolio mulai dari silabus RPP daftar nilai, instrument

penilaian diri dan sebagainya, hasil analisis dan penilaian instrumen ditunjukkan pada

guru yang seterusnya ditindak lanjuti dengan pertemuan individual. Dari pertemuan

individual inilah umpan balik pengawas dan dukungan guru diharapkan dapat

memperbaiki kinerja guru dalam pembelajaran.

2. Pelatihan Pembelajaran PAIKEM

Pengamatan terhadap dokumen administrasi guru dan pelaksanaan pembelajaran

di kelas menunjukkan bahwa pendekatan PAIKEM sangat diperlukan agar pembelajaran

lebih bermakna. Dari berbagai varian PAIKEM maka dipilih pendekatan kontekstual

yang akan dikembangkan karena lebih cocok bagi kondisi SMK. Langkah langkahnya

direncanakan sebagai berikut:

Page 7: Laporan on the Job Learning

a. Melakukan pertemuan klasikal guru untuk mengingatkan kembali pendekatan

CTL pada pembelajaran matematika, disamping karena amanat yang tertulis

dalam Standar Isi, juga karena hasil supervise akademis menunjukkan bahwa

guru memerlukan penguatan kemampuan pembelajaran berpendekatan CTL.

b. Membimbing guru melakukan analisis konteks, analisis kebutuhan media dan

sumber belajar.

c. Membimbing guru untuk menyusun RPP yang berpendekatan kontekstual.

d. Melakukan pengamatan dan penilaian proses pembelajaran berpendekatan CTL.

e. Membimbing guru untuk melakukan refleksi proses pembelajaran yang

dilakukan.

3. Pembimbingan PTK untuk Peningkatan Pembelajaran

Pembimbingan PTK dilakukan dengan melakukan pertemuan klasikal guru

Matematika yang materinya antara lain:

1) Cara membuat/menyusun judul PTK.

2) Alasan pemilihan judul/latar belakang

3) Permasalahan

4) Cara penyelesaian masalah

5) Tujuan penelitian

6) Manfaat penelitian

7) Landasan teori, kerangka berfikir dan hipotesis

8) Metodologi penelitian

9) Daftar pustaka

Setelah bimbingan klasikal guru guru diminta membuat rambu-rambu penulisan

PTK. Dari hasil dan diskusi antar mereka maka mereka diberi waktu sem inggu untuk

menyelesaikan pembuatan proposal PTK yang meliputi bab 1, bab 2, bab 3 dan daftar

pustaka.

Page 8: Laporan on the Job Learning

BAB III

HASIL HASIL PEMBINAAN, BIMBINGAN DAN PELATIHAN

A. Hasil hasil Penerapan Teknik-teknik Supervisi Akademik.

Hasil penerapan teknik supervisi akademik yang dilakukan dengan fokus pengisian

instrumen EDS memberi dampak kesadaran pada Kepala Sekolah dan tim pengembang

bahwa pengisian EDS dengan fakta yang benar dapat menjadi panduan Stake Holder

sekolah untuk mengembangkan rencana kerja sekolah dengan realistis, sebab instrument

EDS memungkinkan kita untuk melihat kelemahan dan kekuatan berdasarkan data yang

sesuai dengan fakta.

Hasil EDS di SMK IPT Karang Panas menunjukkan bahwa seluruh komponen Standar

Nasional Pendidikan sudah terpenuhi, modus pencapaian adalah 4, hal ini menunjukkan

bahwa SMK IPT Karang Panas sudah memenuhi Standar Internasional. Namun pada

investigasi yang lebih mendalam pelaksanaan proses pembelajaran berpendekatan

kontekstual masih perlu ditingkatkan. Hal lain yang dirasa perlu ditingkatkan adalah

intensifikasi supervise/monitoring oleh Kepala Sekolah, intensifikasi pengendalian presensi

kehadiran guru, staf sekolah dan siswa.

SMK IPT Karang Panas juga merasa perlu meningkatkan kualitas pemberdayaan

sumber belajar dan sarana prasarana belajar. Prestasi-prestasi siswa baik prestasi

akademik maupun non akademik perlu ditingkatkan demikian juga prestasi guru.

B. Hasil-hasil Pelatihan Pembelajaran PAIKEM

Pelatihan PAIKEM difokuskan pada pembelajaran CTL memberikan hasil –

berdasarkan masalah yang mengemuka– bahwa perbaikan pembelajaran harus dimulai dari

penyusunan RPP yang bernuansa CTL, masalah kemampuan guru dalam melaksanakan

proses pembelajaran bermula dari pengembangan rencana yang tidak spesifik, karenanya

guru-guru harus dapat menyusun RPP yang spesifikasi CTLnya nampak baik tersirat

maupun tersirat. Pelaksanaan CTL harus dimulai dengan kegiatan yang menyengajakan

kontekstual pada perencanannya.

Penulisan RPP pada umumnya sudah memperhatikan aspek proses pembelajaran yakni

Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi. Ketiga rambu-rambu ini sebenarnya sudah menjadi

Page 9: Laporan on the Job Learning

syarat cukup bagi keberlangsungan CTL. Student oriented harus dinampakkan pada redaksi

kegiatan awal, inti dan penutup. Pada beberapa guru, penulisan kegiatan tetap masih

berorientasi pada kegiatan guru, yang mestinya sudah harus berorientasi pada kegiatan

siswa. Kesulitan lain pada penulisan RPP ialah scenario Eksplorasi, Elaborasi dan

Konfirmasi (EEK) tidak mudah diurutkan, beberapa materi terjadi siklus EEK berulang

tidak sempurna. Disamping penggunaan media dan sumber belajar yang beragam juga

penting dituangkan dalam RPP.

Guru mulai menyadari bahwa analisis konteks pada CTL adalah roh dari pembelajaran

CTL. Peta konsep antar KD dan kaitan dengan kehidupan keseharian perlu di wujudkan

dalam analisis. Keterampilan ini tidak mungkin dikuasai dengan bekerja individual, guru

harus mempunyai sarana sharing antar teman sejawat. Kesadaran ini muncul dengan

sendirinya pada pembimbingan kelompok setelah mereka melakukan sharing atas

pengalaman pembelajaran yang terevaluasi.

C. Hasil-hasil Pembimbingan PTK untuk Peningkatan Pembelajaran

Hasil-hasil pembimbingan PTK pada guru matematika SMK 2 dan SMK 9 telah

menunjukkan perkembangan yang cukup menggembirakan. Motivasi penulisan

meningkat, namun hasil LKPS 14 tidak selalu menghasilkan proposal PTK yang utuh.

Kelemahan penulisan pada latar belakang masalah ialah terputusnya benang merah antara

masalah/kondisi saat ini yang akan diubah dengan perlakuan/cara yang akan dicobakan.

Bahwa tidak semua masalah penelitian yang menarik bagi kita dapat diangkat menjadi

PTK telah disadari guru dalam pembimbingan, rujukan yang mendukung sangatlah

penting kita punyai, hasil lain dari pembimbingan ialah keterampilan membaca tulisan

ilmiah dari para guru meningkat.

Ketrampilan menuangkan ide sangat rendah, ini terlihat dari aliran paragraph ke

paragraf berikutnya terasa meloncat-loncat. Pembimbing kadangkala merasa sulit

memberi komentar dan mengoreksi alur pemikiran ini, namun kebanyakan mereka

akhirnya memahami dan dapat menerima saran pembimbing. Perumusan masalah kadang

kala tidak konsisten dengan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, namun dengan

pertanyaan- pertanyaan pancingan akhirnya mereka menyadari kekurangan dan berusaha

menyempurnakan tulisannya.

Pemahaman guru bahwa siklus dalam PTK harus melalui 4 siklus menjadi hilang

karena perlakuan tiap siklus berbeda bergantung refleksi yang dilakukan. Hasil lain ialah

Page 10: Laporan on the Job Learning

adanya pemikiran bahwa lesson study dan PTK kelihatan dalam aktifitas sama tapi

substansinya berbeda. Namun keduanya diperlukan untuk menunjang profesi guru.

Page 11: Laporan on the Job Learning

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Kegiatan On The Job Learning yang merupakan praktek kerja tupoksi kepengawasan

sangat efektif baik secara langsung maupun tidak langsung, penulis merasa mendapat

tambahan pengetahuan tentang regulasi kepengawasan dan menjadi lebih menghayati apa yang

harus dikerjakan, mengapa penting dikerjakan, apa kaitan dengan tugas-tugas kependidikan

satu dan lainnya, bagaimana cara mengerjakan, untuk apa dan apa saja prosedur yang harus

dilakukan.

Hal lainnya sebagai akibat tidak langsung ialah bahwa dengan pengisian dan pengolahan

EDS sangat membantu Kepala Sekolah dalam menilai dan merencanakan secara realistis

kondisi sekolah masing-masing. Ini dirasa sangat membantu Kepala Sekolah dalam

perencanaan profil sekolah ke depan. Kepala Sekolah dapat mengetahui dan melihat sekolah

melalui delapan standar pendidikan yang menjadi regulasi pemerintah.

Di samping itu guru merasa jalinan kerja pengawas dalam pembimbingan Pembelajaran

dan PTK dirasa sangat menyentuh akar masalah. Pembimbingan ini sangatlah operasional dan

tidak ada peluanbg bagi kalimat yang menggantung. Hubungan Guru dan Pengawas terasa

sangat cair meski formalitas tetap terjaga.

Dari ketiga paragraph tadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan On the job Learning ini

sangatlah meningkatkan kinerja Pengawas, Kepala sekolah dan Guru. Pada gilirannya semoga

dapat meningkatkan prestasi siswa.

B. Rekomendasi

Mengingat hasil-hasil diatas maka penulis sebagai peserta On the job Learning

merekomendasikan agar Diklat-diklat semacam ini dipertajam, agar kendala apa yang terjadi di

lapangan dapat dipecahkan bersama. Di samping itu perlu dibentuk jaringan kerja

Kepengawasan menurut tiap jenjang dan kelompok. Organisasi APSI perlu diberdayakan,

Kinerja Kepengawasan dipetakan oleh PMPTK agar reward and punishment diterapkan.

Prinsip meritokratis diterapkan agar kesejahteraan pengawas berbanding dengan prestasinya.

Rekomendasi lain ialah perlunya juklak agar PTK guru sebagai hasil pembimbingan

Pengawas berhasil guna diakui angka kreditnya. Ini hanya mungkin bila Karya ilmiah mereka

Page 12: Laporan on the Job Learning

mendapat pengesahan, otoritas ilmiah para pembimbing jelas, prosedur kepengurusan jelas,

informasi atas apa yang harus dilakukan dengan karya ilmiah mereka jelas dan tidak ribet. Itu

saja.

Page 13: Laporan on the Job Learning

FORMAT PENILAIAN PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARANNo. Uraian S KS TS

Format silabus

1. Format silabus dengan urutan: Identitas mata pelajaran, Standar kompetensi, Kompetensi dasar, Tujuan pembel-ajaran, Materi ajar, Alokasi waktu, Metode pembelajaran, Kegiatan pembelajaran, Indikator pencapaian kompetensi, Penilaian hasil belajar, Sumber belajar.

Isi Silabus

2. Keterkaitan antara KD dan SK

3. Keterkaitan antara materi pokok dan KD

4. Keterkaitan antara kegiatan pembelajaran dengan KD

5. Keterkaitan antara indikator pencapaian dengan KD

6. Keterkaitan antara penilaian dengan KD

7. Keterkaitan antara alokasi waktu dengan pencapaian KD dan beban belajar

8. Keterkaitan antara sumber belajar dengan materi pembelajaran

Format RPP

9. Format RPP dengan urutan: Standar kompetensi, Kompe-tensi dasar, Tujuan pembelajaran, Materi ajar, Alokasi waktu, Metode pembelajaran, Kegiatan pembelajaran, Indikator pencapaian kompetensi, Penilaian hasil belajar, Sumber belajar.

Isi RPP

10. Keterkaitan antara KD dan SK

11. Keterkaitan antara tujuan pembelajaran dengan KD

12. Keterkaitan antara materi ajar dengan indikator pencapaian kompetensi

13. Keterkaitan antara alokasi waktu dengan pencapaian KD dan beban belajar

14. Keterkaitan antara metode pembelajaran dengan KD

Page 14: Laporan on the Job Learning

15. Keterkaitan antara kegiatan pembelajaran dengan KD

16. Keterkaitan antara indikator pencapaian KD dengan KD

17. Keterkaitan antara instrumen penilaian dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu pada standar penilaian

18. Keterkaitan antara sumber belajar dengan SK/KD dan indikator penncapaian kompetensi

19. RPP dibuat dengan jabaran dari silabus.

Keterangan:

S : Sesuai

KS : Kurang Sesuai

TS : Tidak Sesuai

LEMBAR PENILAIAN

Petunjuk

Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka pada kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut.

1 = sangat tidak baik

Page 15: Laporan on the Job Learning

2 = tidak baik

3 = kurang baik

4 = baik

5 = sangat baik

NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI SKOR

I PRAPEMBELAJARAN

1. Memeriksa kesiapan siswa 1 2 3 4 5

2. Melakukan kegiatan apersepsi 1 2 3 4 5

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A. Penguasaan materi pelajaran

3. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 1 2 3 4 5

4. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

1 2 3 4 5

5. Menyampaikan materi dengan jelas dan sesuai dengan hierarki belajar

1 2 3 4 5

6. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 1 2 3 4 5

B. Pendekatan/strategi pembelajaran

7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai

1 2 3 4 5

8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 1 2 3 4 5

9. Menguasai kelas 1 2 3 4 5

10. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 1 2 3 4 5

11. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif

1 2 3 4 5

12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu 1 2 3 4 5

Page 16: Laporan on the Job Learning

NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI SKOR

yang direncanakan

C. Pemanfaatan sumber belajar /media pembelajaran

13. Menggunakan media secara efektif dan efisien 1 2 3 4 5

14. Menghasilkan pesan yang menarik 1 2 3 4 5

15. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 1 2 3 4 5

D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

16. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 1 2 3 4 5

17. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa 1 2 3 4 5

18. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar

1 2 3 4 5

E. Penilaian proses dan hasil belajar

19. Memantau kemajuan belajar selama proses 1 2 3 4 5

20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)

1 2 3 4 5

F. Penggunaan bahasa

21. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar

1 2 3 4 5

22. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 3 4 5

III PENUTUP

23. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

1 2 3 4 5

24. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian

1 2 3 4 5

Page 17: Laporan on the Job Learning

NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI SKOR

remidi/pengayaan

Total Skor

Dengan ini saya menyatakan bahwa penilaian yang saya lakukan sesuai dengan kondisi peserta yang sebenarnya, dan apabila di kemudian hari ternyata pernyataan saya tidak benar, saya bersedia mempertanggungjawabkannya.

Penilai,

(....................................)NIP/NIK

........................, .................Penilai,

(....................................)NIP/NIK

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN ON THE JOB LEARNING

DIKLAT SUPERVISI AKADEMIK / DIKLAT PENGUATAN KEMAMPUAN PENGAWAS SEKOLAH

Oleh:

Ahmad Abdul Syakur

Page 18: Laporan on the Job Learning

Pengawas SMK Kota Semarang

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL

DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MATEMATIKA

LEMBAR PENGESAHANLAPORAN ON THE JOB LEARNING

DIKLAT PENGUATAN KEMAMPUAN PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2010KOTA SEMARANG

PROVINSI JAWA TENGAH

Page 19: Laporan on the Job Learning

MengetahuiKepala Sub Bagian Keuangan Penulis Laporan,PPPPTK Matematika,

Hari Suryanto, S.IP. Drs. Ahmad Abdul SyakurNIP. 19660717 198602 1 001 NIP. 196508011988031015

KATA PENGANTAR

Puji syukur hanya pada Allah SWT yang atas rahmatNya penyusun akhirnya dapat

menyelesaikan Laporan yang dalam proses penyusunannya melibatkan banyak energi dan

banyak pihat terkait yang juga ikut bersusah payah melayani dan dilayani penyusun demi

peningkatan profesi kependidikan. Karenanya banyak terima kasih terucap kepada:

1. Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang yang telah memberikan ijin kepada penulis

untuk mengikuti Pelatihan Penguatan Pengawas Tahun 2010;

2. Pimpinan dan staf PPPPTK Matematika Yogyakarta selaku Pelaksana Kegiatan yang

telah memberikan kesempatan untuk mengikuti Pelatihan Penguatan Pengawas Tahun

2010;

3. Kepala SMK IPT Karang Panas sebagai model dalam Pengisian Evaluasi Diri Sekolah

(EDS) dan Supervisi Manajerial;

Page 20: Laporan on the Job Learning

4. Para Guru sekolah Binaan sebagai model dalam PAIKEM, Pembuatan PTK serta

Pelaksanaan Supervisi Akademis;.

5. Semua pihak yang tidak mungkin disebut satu persatu yang membantu dalam

penyelesaian laporan ini.

Kritik dan saran sangatlah kami harapkan dari pembaca sehubungan dengan banyaknya

kekurangan pada Laporan ini, meski penyusun masih tetap yakin meski sedikit, ada juga

manfaatnya bagi kita sekalian, amin.

Semarang, 18 Oktober 2010

Ahmad Abdul Syakur

DAFTAR ISI

JUDUL .....................................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iv

DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

A. Rasional..........................................................................................................

Page 21: Laporan on the Job Learning

B. Tujuan.............................................................................................................

C. Ruang Lingkup Rencana Kepengawasan Akademik (Action Plan)...............

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan.....................................................................

BAB II PELAKSANAAN PELATIHAN...............................................................

A. Permasalahan Kepengawasan Akademik Di Lapangan.................................

1. Kemampuan Guru dalam Pembelajaran PAIKEM..................................

2. Kemampuan Guru dalam Melaksanakan PTK.........................................

B. Pembinaan, Bimbingan Dan Pelatihan Yang Dilakukan...............................

1. Penerapan Teknik – Teknik Supervisi Akademik....................................

2. Pelatihan Pembelajaran PAIKEM

3. Pembimbingan PTK untuk Peningkatan Pembelajaran..........................

BAB III HASIL – HASIL PEMBINAAN, BIMBINGAN DAN PELATIHAN .

A. Hasil – Hasil Penerapan Teknik – Teknik Supervisi Akademik....................

B. Hasil – Hasil Pelatihan Pembelajaran PAIKEM............................................

C. Hasil – Hasil Permbimbingan PTK untuk Peningkatan Pembelajaran..........

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI.................................................

A. Kesimpulan.....................................................................................................

B. Rekomendasi..................................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN

1. Biodata Peserta Pelatihan

2. Jadwal Kegiatan On the Job Learning

3. Rencana Kepengawasan Akademik/Action Plan.

4. Rekaman Pelaksanaan Supervisi Akademik .

5. Materi / Slide Pelatihan Pembelajaran PAIKEM (CTL)

6. Materi / Slide Pelatihan PTK.

7. Catatan Pembimbingan PTK.

8. Proposal PTK yang disusun oleh guru yang dibimbingnya.

9. Surat Keterangan Pelaksanaan Kegiatan On The Job Learning dari Guru / Kepala Sekolah

Binaan.

10. Materi Presentasi dalam Kegiatan in The Job Learning Tahap II

Page 22: Laporan on the Job Learning