Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

25
LAPORAN Monitoring & Evaluasi (MONEV) Internal Tengah Tahun Program Hibah Kompetisi (PHK) TPSDP – A2 – SP4 Malang, 15 September -06 Oktober 2005 PUSAT JAMINAN MUTU UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2005

Transcript of Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

Page 1: Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

LAPORAN

Monitoring & Evaluasi (MONEV) Internal Tengah Tahun Program Hibah Kompetisi (PHK) TPSDP – A2 – SP4

Malang, 15 September -06 Oktober 2005

PUSAT JAMINAN MUTU UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2005

Page 2: Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

Laporan Monev Internal Tengah Tahun

HALAMAN PENGESAHAN

1. Ketua Pelaksana :

a. Nama : Prof. Dr. Ir. Soebarinoto b. NIP : 130 531 855 c. Pangkat /Gol. : Pembina Utama / IV-e d. Jabatan Fungsional : Guru Besar e. Jabatan Struktural : Kepala Pusat Jaminan Mutu Universitas Brawijaya f. Alamat Kantor : Pusat Jaminan Mutu Kantor Pusat Unibraw Lantai 6.

Jl. Veteran Malang g. Telp. kantor : 0341-575853 h. Alamat Rumah : Jl. Sentaurus 4 Malang i. Telepon Rumah : 0341-553559

2. Anggota Pelaksana : Dr. Endang Arisoesilaningsih Prof. Dr. Ir. Jody Moenandir

Dr. Surachman, M. SiE Dr. Unti Ludigdo, SE., MSi., Ak Dr. M. Nurhuda Yudie Wiro Eko Setyawan, Ssi Drs. Djaelani.

3. Waktu Kegiatan : 15 September -06 Oktober 2005

Malang, 30 Oktober 2005 Ketua PJM Prof. Dr. Ir. Soebarinoto NIP. 130 531 855

Halaman i

Page 3: Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

Laporan Monev Internal Tengah Tahun

EXECUTIVE SUMMARY

MONITORING DAN EVALUASI TENGAH TAHUN IMPLEMENTASI PHK TPSDP, A2, SP4

Secara umum hibah telah dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Dampak internal adalah peningkatan efisiensi studi mahasiswa, PBM/riset dan pelayanan pada stakeholders. Kendala yang dihadapi terutama terkait pada konsistensi perencanaan kegiatan, implementasinya dan pencairan dana atau birokrasi peroleh NOL pada TPSDP. Kesalahpahaman penerima SP4 dalam mengartikan ‘kegiatan’ berdampak pada keterbatasan efektivitasnya. Dengan segala keterbatasan yang ada, secara insitusional, PHK telah meningkatkan kesadaran civitas akademika pada pentingnya Monev internal, kualitas pelayanan pada mahasiswa, peningkatan interaksi akademik civitas akademika internal Jurusan maupun antar Jurusan, peningkatan partisipasi dan daya saing proposal PHK. Hal ini dilakukan melalui sistem konsultasi antara Penerima Hibah dan Pembuat Proposal PHK di bawah pengelolaan Tim Koordinasi Hibah Kompetisi dan Pusat Jaminan Mutu Universitas Brawijaya.

Hibah TPSDP

Secara umum program TPSD di PS Biologi dan PS Fisika berjalan baik pada akhir bulan Juni 2005, namun tingkat capaian kegiatan fisik dan pencairan dana masih kurang dari 50%. Keterbatasan capaian fisik dan pencairan dana terkait dengan kelambanan birokrasi pengadaan barang dan perolehan NOL. Hal ini menuntut upaya sungguh-sungguh SPMU dan PS untuk mencapai target yang ditetapkan. Sementara itu, laporan perlu disusun dengan dukungan data cukup memadai guna mengevaluasi kinerja TPSDP. Terhitung setelah program TPSDP berjalan, nilai akreditasi Jurusan Biologi naik dari B menjadi A. Sementara di PS Fisika tetap B.

Mutasi Kepala TU Jurusan Biologi dan Fisika oleh Dekan FMIPA semula diperkirakan tidak memberikan pengaruh, namun pemeliharaan alat, manajemen SIM dan keberlanjutan good practices yang selama ini dibangun, jelas terganggu. Dukungan dan komitmen pimpinan terhadap program TPSDP sangat diperlukan. SPMU dan Manajer Eksekutif diharapkan memperhatikan kembali saran dan kesepakatan dengan reviewer saat visitasi akhir tahun ke-2 tentang keterbatasan jumlah laboran. Selain itu, menjelang berakhirnya proyek TPSDP, PS diharapkan dapat memikirkan keberlanjutan program pengembangan, good practices dan pemeliharaan peralatan yang telah diinvestasikan.

PHK A2 Batch 1 dan Batch 2 Implementasi PHK A2 Batch 1 untuk Fakultas Hukum, Jurusan Nutrisi dan Makanan

Ternak, Jurusan Tanah, Batch 2 Jurusan Teknik Industri Pertanian, Jurusan Elektro dan Jurusan Teknik Arsitektur telah dilakukan dengan baik, yang ditandai dengan capaian kemajuan fisik program > 50%. Akan tetapi, beberapa kegiatan ada yang belum dilaksanakan, sehingga jurusan perlu memberikan support agar kegiatan dapat diselesaikan dalam periode yang tersisa. Keterlambatan kegiatan dari yang dijadwalkan perlu dianalisis untuk menemukan kendala dan hambatan yang ada, sehingga solusi yang tepat dapat diupayakan segera. Pada tahun 2005 terjadi kelambatan pencairan dana, sehingga jurusan membutuhkan dana pinjaman dari Fakultas. Komitmen Fakultas untuk membantu keberhasilan jurusan sangat dihargai. Mengingat beberapa data penting belum diperoleh dan kegiatan belum dijalankan, maka keterlibatan Pimpinan Fakultas dalam mendukung keberhasilan jurusan

Halaman ii

Page 4: Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

Laporan Monev Internal Tengah Tahun

mencapai indikator sangat diperlukan. Di dalam laporan masih ada kesan bahwa aktivitas terfokus pada investasi dan berorientasi pada output, sedangkan analisis yang menyangkut pada ketercapaian indikator kinerja kurang banyak disinggung. Mengingat bahwa masih ada banyak indikator yang belum mencapai target yang ditetapkan, maka Jurusan perlu meningkatkan efektivitas kegiatan dengan mempertimbangkan efisiensi waktu yang ada.

Masih ada beberapa indikator yang belum sesuai target yang diharapkan, sehingga diperlukan upaya yang sungguh-sungguh agar kegiatan efektif. Bahkan ada beberapa indikator capaian belum bisa ditentukan, hal ini menunjukkan bahwa evaluasi diri perlu dilakukan secara lebih mendalam, periodik dan melibatkan pihak internal-eksternal yang terkait. Evaluasi diri dengan teknik yang tepat akan mampu memecahkan persoalan dengan lebih cepat. Fokus kegiatan A2 diarahkan pada ketercapaian efisiensi internal, misalnya peningkatan IPK, pemendekan lama studi, efisiensi dan produktivitas PBM/riset dan akademik atmosfir. Penerima PHK A2 diharapkan perlu memperhatikan dampak pada institusi dan keberlanjutan kegiatan pengembangan.

PHK SP4 Hibah SP4 Batch 1 diterimakan ke Jurusan Administrasi Negara/Publik, Perencanaan

Wilayah & Kota, UPT Perpustakaan dan Bahasa. Sementara itu, SP4 Batch 2 diperoleh Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Produksi Ternak, Pendidikan Dokter, Manajemen Sumber Daya Perairan, Matematika, Teknik Pertanian, UPT UPPTI, Pusat Pengembangan E-learning dan BAPSI. Semua penerima hibah telah melakukan kegiatan dengan kemajuan capaian rata-rata > 50%, namun kemajuan setiap kegiatan sangat bervariasi dari 0-100%. Sebagian besar penerima hibah belum bisa membedakan kegiatan pengembangan/penyelesaian masalah dengan investasi. Kesalah-pahaman ini menyebabkan ketidaktepatan mekanisme dan rancangan, indikator capaian dan keberlanjutan program. Untuk itu, diperlukan pemahaman yang menyeluruh terhadap konsep/teknik evaluasi diri, perencanaan dan evaluasi kegiatan, serta pelaporannya. Banyak penerima SP4 tidak mencantumkan indikator capaian, sehingga hasil yang dicapai terfokus pada kemajuan investasi. Kegiatan menjadi kurang tepat sasaran dan berkelanjutan.

Yang dimaksud dalam PHK, keberlanjutan program adalah upaya pengembangan institusional Jurusan dapat terus berjalan setelah PHK ini terhenti. Misalnya dengan meningkatkan sumberdaya sehingga para dosen dapat meningkatkan jasa melalui pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sehingga ada generating incomes bagi Jurusan. Mengingat keterbatasan implementasi PHK SP4 ini maka perlu ada upaya Universitas untuk nurturing dan pembinaan dengan Tim Koordinasi Hibah Kompetisi Universitas.

Halaman iii

Page 5: Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

Laporan Monev Internal Tengah Tahun

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................................i

EXECUTIVE SUMMARY .........................................................................................................ii

DAFTAR ISI .............................................................................................................................iv

LATAR BELAKANG ...............................................................................................................1

TUJUAN .....................................................................................................................................1

KRITERIA MONITORING DAN EVALUASI YANG BAIK .............................................2

SKEMA DAN PROSEDUR ......................................................................................................2

Lampiran : .................................................................................................................................4 IMPLEMENTASI PROGRAM TPSDP..................................................................................5 IMPLEMENTASI PROGRAM A2.........................................................................................7 IMPLEMENTASI SP4 KOMPETISI....................................................................................13

Halaman iv

Page 6: Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

Laporan Monev Internal Tengah Tahun

LATAR BELAKANG Dalam rangka meningkatkan kesehatan institusi, Universitas Brawijaya telah mengikuti

beberapa Program Hibah Kompetisi (PHK) sejak 1998. Tujuan proyek DUE, DueLike, QUE, TPSDP dan Program Hibah Kompetisi (PHK) Dikti adalah meningkatkan mutu pendidikan di jurusan di masing-masing Perguruan Tinggi penerima hibah. Tercapainya peningkatan mutu pendidikan akan diukur menggunakan beberapa indikator kinerja (performance indicators) yang telah ditetapkan maupun yang diusulkan oleh penerima hibah. Sasaran kuantitatif indikator-indikator tersebut ditetapkan sebelum program dimulai dan dicantumkan dalam proposal dan Rencana Implementasi Proyek (Project Implementation Plan/PIP) yang diajukan oleh penerima hibah dari masing-masing Perguruan Tinggi. Peningkatan mutu pendidikan yang ditunjukkan oleh peningkatan indikator-indikator tersebut diharapkan tercapai karena adanya perbaikan didalam pengelolaan Jurusan dan pelaksanaan Program Studi sebagai dampak dari implementasi hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Majelis dan komisi yang ada di Dewan Pendidikan Tinggi bertanggung jawab melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja yang dicapai. Akan tetapi secara internal tugas Monev implementasi PHK tersebut menjadi tanggung jawab Pusat Jaminan Mutu (PJM) Universitas Brawijaya untuk mengevaluasi pengembangan Jurusan dan Program Studi, sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh penerima hibah, baik secara kualitatif yaitu berupa evaluasi terhadap ada tidaknya perbaikan ke arah tujuan yang diinginkan oleh unit penerima hibah, maupun secara kuantitatif yaitu ada tidaknya peningkatan indikator kinerja pada setiap akhir tahun pelaksanaan proyek/program selama proyek/program berlangsung. Selain itu reviewer internal PJM-UB juga melakukan evaluasi tahunan terhadap kemajuan yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan investasi yang dilakukan oleh proyek/program tersebut sekaligus untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi. Berdasarkan SK Rektor Universitas Brawijaya No. 017/A/SK/2005, tugas dari PJM-UB adalah 1. Mengembangkan prosedur kerja baku (Standard Operation Procedure atau SOP) untuk

menjamin kualitas : a. Proposal yang akan diusulkan pada program hibah kompetisi (PHK) DIKTI b. Pendampingan pada saat visitasi c. Monitoring dan evaluasi implementasi PHK d. Monitoring dan evaluasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

2. Melaksanakan monitoring dan evaluasi uji coba manual mutu kegiatan akademik. 3. Mengambil tindakan korektif terhadap penyimpangan yang ditemukan. 4. Menyebarluaskan good practices dari Jurusan yang menerima program hibah kompetisi

ke Jurusan yang lain. TUJUAN Tujuan utama dilakukannya monitoring dan evaluasi adalah : 1. Mengetahui dengan jelas perkembangan unit penerima hibah dalam

mengimplementasikan rencana pengembangannya yang tertuang didalam proposal dan Rencana Implementasi Proyek.

2. Membantu unit penerima hibah dengan memberikan masukan-masukan dalam menghadapi berbagai permasalahan yang dijumpai dalam rangka pelaksanaan rencana pengembangannya.

3. Memberikan laporan dan rekomendasi kepada Rektor dan Penanggungjawab Kegiatan mengenai tindak lanjut pelaksanaan pemberian hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada unit penerima hibah tersebut.

Halaman 1

Page 7: Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

Laporan Monev Internal Tengah Tahun

KRITERIA MONITORING DAN EVALUASI YANG BAIK Proses monitoring dan evaluasi yang dianggap baik harus dapat memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Reliable (kehandalan).

Keandalan dari suatu proses monitoring dan evaluasi dinilai dengan kesamaan hasil proses monitoring dan evaluasi tersebut pada berbagai kondisi yang relatif sama, kalau antar kondisi-kondisi tersebut diperbandingkan. Dengan demikian, faktor-faktor subyektifitas (seperti karakteristik individu para reviewer, penafsiran dan penilaian yang tidak berdasar, dsb) dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi sedapat mungkin dikurangi ataupun dihindari.

2. Transparan. Transparansi pada proses monitoring dan evaluasi bergantung pada sejauh mana pihak yang melakukan monitoring dan evaluasi dan pihak yang dimonitor dan dievaluasi memahami dengan baik proses tersebut, termasuk pemahaman mengenai tujuan, alasan maupun hasil yang diharapkan.

3. Credible (dapat dipercaya). Tingkat kredibilitas suatu proses monitoring dan evaluasi sangat bergantung pada tingkat validitas hasil proses monitoring dan evaluasi tersebut. Oleh karena itu, kecermatan dalam mengukur prestasi yang telah dicapai dalam mencapai tujuan yang diinginkan dan mengukur kewajaran dalam pembiayaan implementasi program, serta keterbukaan dari yang dimonitor dan dievaluasi (penerima hibah) menjadi faktor yang sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian.

4. Comprehensiveness (tingkat komprehensif). Tingkat Komprehensif dari suatu proses monitoring dan evaluasi sangat bergantung kepada keseuaian jumlah obyek yang diamati dan kesesuaian jumlah sampel responden (mahasiswa, dosen, dsb) yang disiapkan oleh unit yang dimonitor dan dievaluasi.

5. Universality. Keuniversalan suatu proses monitoring dan evaluasi bergantung pada sejauh mana proses tersebut dapat diadopsi dan dilaksanakan pada berbagai subject area dan pada berbagai kondisi.

6. Effectiveness. Efektivitas proses monitoring dan evaluasi yang berkualitas bergantung pada sejauh mana dampak dari proses tersebut menyebabkan penerima hibah secara sadar melakukan proses pengembangan yang berkesinambungan (continuous improvement), termasuk melakukan identifikasi peluang-peluang pengembangan, memberikan informasi secara berkesinambungan pada para stakeholder mengenai perkembangan institusinya, dsb.

Ke 6 kriteria tersebut diatas, sebaiknya dipahami benar oleh para reviewer yang melakukan proses monitoring dan evaluasi. SKEMA DAN PROSEDUR Monev tengah tahun dan akhir tahun akan dilaksanakan oleh sebuah tim internal reviewer PJM atau minimal harus terdiri dari dua orang reviewers. Monev dilakukan dua kali dalam satu tahun, yaitu di tengah dan akhir tahun implementasi. Monev dilakukan dengan desk evaluation didasarkan pada Laporan Tengah Tahun dan Presentasi Kemajuan PHK di depan seluruh taskforce penerima hibah. • Desk evaluation

Dilakukan oleh dua (2) orang internal reviewer PJM dan dimaksudkan untuk mendapat informasi secara detail kemajuan, kendala dan solusi alternatif yang dilakukan oleh

Halaman 2

Page 8: Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

Laporan Monev Internal Tengah Tahun

penerima PHK berdasarkan Laporan yang telah dibuat. Setiap penerima PHK menyerahkan dua eksemplar Laporan. Dialukan pada Monev tengah dan akhir tahun.

• Progress Report Presentation Selain itu, pada waktu yang disepakati, penerima hibah melakukan presentasi di hadapan seluruh penerima PHK di lingkungan Universitas Brawijaya. Komentar dari reviewer pada saat desk evaluation dapat diklarifikasi melalui diskusi. Selain itu, forum ini juga diharapkan menjadi sarana penyebaran dari good practices setiap penerima hibah. Pimpinan fakultas dan universitas dapat hadir dalam acara ini untuk memberikan pengarahan.

• Site visit Selain itu, pada waktu yang disepakati pada akhir tahun, dilakukan visitasi untuk melakukan klarifikasi keberhasilan, kendala dan dampak hibah yang diterima. Dilakukan oleh dua (2) orang internal reviewer PJM dan dialog dengan Pimpinan Fakultas, Jurusan, PIC, dosen dan mahasiswa serta pemeriksaan dokumen pendukung.

Halaman 3

Page 9: Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

Laporan Monev Internal Tengah Tahun

Lampiran :

Komentar Terkonsolidasi Hasil Monev Internal Tengah Tahun 2005

Halaman 4

Page 10: Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

Laporan Monev Internal Tengah Tahun

MONEV INTERNAL IMPLEMENTASI PROGRAM TPSDP

UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2005 Komentar Terkonsolidasi

Jurusan /PS : Fisika Fakultas : MIPA Reviewer : Dr. Endang Arisoesilaningsih (Anchor)

Prof. Dr. Ir. Soebarinoto

Komentar Umum

Program Studi Fisika telah berhasil merencanakan dua aktivitas R & E, satu A, I & AE yang diimplementasikan dengan kemajuan fisik pada akhir bulan Juni 2005 16,7% dan pencairan dana 17,34 %. Keterbatasan capaian fisik dan pencairan dana terkait dengan kelambanan birokrasi pengadaan barang dan perolehan NOL. Capaian masih jauh dari target 50%. Hal ini menuntut upaya sungguh-sungguh SPMU dan PS untuk mencapai target yang ditetapkan. Sementara itu, laporan telah disusun dengan dukungan data cukup memadai guna mengevaluasi kinerja TPSDP.

Di dalam laporan tengah tahun ini diperoleh indikator kinerja selama tiga tahun implementasi. Beberapa keberhasilan telah dicapai melebihi indikator target akhir proyek, misalnya Nilai Toefl mahasiswa, IPK, jumlah materi ajar multimedia, handout/lecture note, frekuensi mahasiswa memilih Fisika sebagai pilihan I. Namun belum jelas apakah PS Fisika menggunakan teknik moving average, atau prestasi sesaat. Selain itu, masih banyak indikator kinerja yang belum memenuhi target. Ada kesan beberapa indikator capaian tengah tahun ke-3 di laporan disamakan dengan capaian tahun ke-2, misalnya pada ketrampilan komputer mahasiswa, nilai Toefl, jumlah KKL dst. Efektivitas aktivitas yang diusulkan akan sangat tergantung pada ketepatannya dengan temuan akar masalah. Oleh karena itu, evaluasi diri perlu dilakukan secara rutin, minimal tiap semester. Problem lama studi mahasiswa, turunnya nilai SPMB dan akreditasi yang masih B perlu dianalisis secara mendalam, dicari akar permasalahan dan segera ditemukan solusi. Perbaikan akademik atmosfer, peningkatan kualifikasi dosen dan keterlibatan staff dalam mendukung TPSDP diharapkan akan mampu menjadi modal utama mencapai target yang dijanjikan, mengatasi hambatan yang ada dan meningkatkan jaminan keberlanjutan program. SPMU dan Manajer Eksekutif diharapkan memperhatikan kembali saran dan kesepakatan dengan reviewer saat visitasi akhir tahun ke-2 tentang keterbatasan jumlah laboran. Mutasi Kepala TU Jurusan Fisika oleh Dekan FMIPA sejak semula diperkirakan memberikan pengaruh, namun dukungan dan komitmen pimpinan terhadap program TPSDP yang diharapkan belum sebagaimana yang diharapkan.

Beberapa koreksi yang perlu dilakukan adalah di Chapter IV terkait dengan perubahan struktur organisasi PHK pada tingkat universitas, yaitu keberadaan Tim Koordinasi PHK (SP4, A2, A3, TPSDP, IMHERE) yang dipimpin oleh Prof. Sutiman Bambang Sumitro, DSc. dan keberadaan Quality Assurance Center (QAC Pusat Jaminan Mutu) Universitas Brawijaya sebagai ganti BME. Salah satu tugas QAC adalah melakukan monitoring dan evaluasi semua PHK yang diterima Unibraw. Selain itu, menjelang berakhirnya proyek TPSDP, PS Fisika diharapkan dapat memikirkan keberlanjutan program pengembangan dan pemeliharaan peralatan yang telah diinvestasikan.

Komentar Terkonsolidasi

Jurusan /PS : Biologi Fakultas : MIPA Reviewer : Dr. Muhammad Nurhuda (Anchor)

Prof. Dr. Ir. H. Jody Moenandir

Komentar Umum

Secara umum program TPSDP di PS Biologi berjalan sangat baik dengan tingkat capaian yang tinggi. Terhitung setelah program TPSDP berjalan, nilai akreditasi naik dari B menjadi A. Hal ini merupakan indikator bahwa manajemen internal, aktifitas akademik dan riset di PS Biologi berjalan lebih baik.

Namun demikian, ada beberapa hal yang selayaknya mendapatkan perhatian ke depan, yakni penguasaan komputer. Secara umum, baik pada level mahasiswa, petugas administratif ataupun staf pengajar, kemampuan menggunakan komputer untuk menunjang kegiatan mereka rendah. Kemampuan mahasiswa mengoperasikan komputer untuk menunjang keberhasilan studi mereka

Halaman 5

Page 11: Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

Laporan Monev Internal Tengah Tahun

masih kurang, meskipun ada peningkatan gradual, namun capaian itu masih jauh dari target akhir pelaksanaan proyek. Tanpa ada program khusus yang mengakselerasi, nampaknya target penguasaan komputer 80% pada tahun terakhir pelaksanaan TPSDP akan luput. Padahal, penguasaan komputer dan IT dewasa ini sangat mutlak diperlukan. Untuk itu, akses mahasiswa untuk menggunakan komputer, sehingga mereka dapat berlatih sendiri perlu diperbesar. Pelatihan untuk memperbaiki kemampuan IT mereka perlu ditambah. Untuk maksud tersebut, Jurusan Biologi dapat membina kerja sama dengan jurusan, baik di dalam atau di luar MIPA, yang lebih banyak menggunakan komputer, misalnya Jurusan Fisika atau Matematika.

Tracer study terhadap alumni barangkali perlu dilakukan lebih efektif untuk menentukan distribusi pekerjaan alumni, apakah bidang kerja masih relevan dengan Biologi ataukah tak berhubungan lagi. Ini penting, meski serapan alumni di pasar kerja tinggi, namun gaji pertama yang rendah barangkali satu indikasi bahwa mereka bekerja pada bidang apa saja meski tak terkait Biologi lagi. Diperlukan analisis mendalam dan akar permasalahan yang ada.

Suasana akademik yang bagus tampak dari meningkatnya IP rata-rata mahasiswa yang melebihi target akhir proyek, dan lama skripsi yang semakin pendek. Namun yang perlu dicermati, apakah kenaikan IP rata-rata yang menyolok tersebut terkait proses sistematis untuk memperbaiki PBM atau kebijakan untuk tidak memberi nilai jelek. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah strategis yang menjamin bahwa IP rata-rata yang tinggi merupakan cerminan keberhasilan PBM. Langkah-langkah itu dapat berupa standarisasi soal-soal yang diujikan. Misalnya dosen penguji haruslah bukan dosen pengampu, tetapi diluar dosen pengampu, bahkan kalau mungkin dosen dari Universitas di luar Unibraw. Dengan demikian, validitas dari nilai yang dikeluarkan tidak diragukan lagi. Indikator yang lainnya secara umum baik dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sudah sesuai dengan perencanaan.

Salah satu kelemahan yang perlu diperhatikan adalah keterlambatan pengadaan barang dan jasa melalui prosedur lelang. Kompleksitas birokrasi dan inefisiensi pengajuan NOL (No Objection Letter) menjadi penyebab hambatan utama. Hambatan pengadaan barang jelas akan berdampak efektivitas kegiatan yang direncanakan.

Problem utama yang dihadapi dalam menata manajemen internal adalah ketidak-samaan persepsi tentang perlunya Standard Operational Procedures (SOP), Internal Quality Assurance (IQA) dan Management Information System (MIS). Selain itu, outcomes dari investasi pengembangan staf terlihat belum efektif. Hal ini ditunjukkan oleh kualitas pelayanan administrasi dan laboratorium. Mutasi Kepala TU Jurusan Biologi oleh Dekan FMIPA semula diperkirakan tidak memberikan pengaruh, namun pemeliharaan alat, manajemen SIM dan keberlanjutan good practices yang selama ini dibangun, jelas terganggu. Dukungan dan komitmen pimpinan terhadap program TPSDP sangat diperlukan. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk pengadaan SOP, peningkatan IQA dan MIS sudah sesuai perencanaan, namun indikator keberhasilan belum sepenuhnya terpenuhi, seperti kemampuan staff dalam mengoperasikan komputer, dimana sebagian besar masih poor (49.5%), meskipun persentasi berkatagori baik meningkat. Perlu diidentifikasi akar permasalahan yang ada sebelum menyelesaikan problem. Perlu juga dipikirkan keberadaan porto-folio sistem database dosen dan mahasiswa. Dengan demikian data-data tentang lama studi, kegiatan dosen, lama bimbingan skripsi, mahasiswa bermasalah dapat diakses dengan cepat yang berakibat pada meningkatnya kinerja jurusan.

Program-program yang dirancang untuk keberlangsungan sudah berjalan baik sesuai dengan yang ditunjukkan pada indikator kinerja. Pendekatan antar Institusi perlu dilakukan, agar kegiatan yang melibatkan rekanan di luar Unibraw dapat berjalan baik. Terkait keberlangsungan, indikator yang digunakan untuk mengukur kemajuan proyek sebaiknya lebih menekankan pada dampak dan bukan pada aktifitas. Misalkan, berapa MOU dengan rekanan atau stake holders yang sudah berhasil diperoleh. Mengingat program telah berjalan selama empat tahun, maka Jurusan Biologi perlu memikirkan keberlanjutan kegiatan pengembangan, pemeliharaan sarana dan alat, integrasi good practices dalam aktivitas sehari-hari PS.

Halaman 6

Page 12: Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

Laporan Monev Internal Tengah Tahun

MONEV INTERNAL TENGAH TAHUN IMPLEMENTASI PROGRAM A2

UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2005 Komentar Terkonsolidasi

Jurusan : Teknik Arsitektur Fakultas : Teknik Reviewer : Dr. Unti Ludigdo, SE, M.Si, Ak (Anchor)

Dr. Surachman, M.Si.E

Komentar Umum

Secara umum pada awal implementasi PHK A2 telah tampak keseriusan Jurusan Arsitektur untuk meningkatkan kualitas dirinya melalui program peningkatan kompetensi lulusannya. Laporan tengah tahunan telah disusun dengan baik dan telah memperhatikan format standar penyusunan laporan.

Rencana strategis (renstra) Universitas Brawijaya telah diungkapkan secara rinci, mulai dari visi, misi dan tujuan. Renstra ini harus diturunkan ke masing-masing unit kerja, termasuk di jurusan. Dalam laporan ini tidak dijelaskan keterkaitan rencana strategis universitas, dengan rencana strategis Fakultas Teknik dan Jurusan Arsitektur. Demikian pula kemudian keterkaitan renstra jurusan dengan program pengembangan yang diajukan.

Pengelolaan program telah dikoordinasikan oleh taskforce dengan melibatkan berbagai unsur di dalam Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik dan Universitas Brawijaya. Adanya Tim Koordinasi Hibah Kompetisi di tingkat universitas menunjukkan keseriusan pimpinan universitas, untuk mendukung implementasi PHK, dan demikian pula dengan surat tugas Dekan Fakultas Teknik untuk membentuk tim implementasi PHK A2 Jurusan Teknik Arsitektur. Perlu diperhatikan, BME telah berubah menjadi Pusat Jaminan Mutu (PJM).

Secara umum implementasi program pengembangan telah dilakukan dengan baik sehingga telah mencapai 50%. Program pengembangan tentunya telah disusun berdasarkan evaluasi diri, sehingga telah memperhatikan situasi nyata dalam Jurusan Arsitektur. Namun demikian beberapa indikator kinerja masih dapat dipertanyakan, terutama berkaitan dengan baseline, capaian tengah tahun dan target akhir tahun pertama. Ini terdapat pada rasio jumlah dosen mahasiswa, ketersediaan modul, jumlah mahasiswa dengan nilai min. B, jumlah mahasiswa yang menggunakan media komputer, jumlah proposal terseleksi, dan penggunaan media ajar multimedia.

Dalam hal kepemimpinan, keterlibatan berbagai unsur dalarn Jurusan Arsitektur mengindikasikan baiknya komitmen untuk perbaikan kualitas lulusan, terutama ini tampak dari partisipasi dosen dalam berbagai aktifitas pelaksanaan program. Dukungan dari pimpinan jurusan, fakultas dan universitas sangat menunjang penciptaan iklim ini.

Dalam hal relevansi, sampai dengan tengah tahun 2005 ini aktifitas peningkatan kualitas pembelajaran matakuliah inti (R.1) dijalankan melalui mekanisme evaluasi menyeluruh terhadap matakuliah inti. Kegiatan ini berhasil mengidentifikasi lima permasalahan mendasar. Dari pemetaan masalah dasar dan implementasi aktifitas E.1 ini telah dihasilkan modul matakuliah inti sampai 40%. Namun demikian dampak kepada prestasi akademik mahasiswa belum terlihat. Sebaiknya ada upaya dari jurusan untuk mengatasi adanya kesulitan mengatasi variable bebas (yang dikatakan beragarn dan pribadi) ini, melalui aktifitas dalam perbaikan manajemen internal. Jika ini tidak berupaya diatasi, akan berdampak pada sulitnya mencapai outcome semua program pengembangan

Sementara itu aktifitas peningkatan penguasaan komputasi arsitektur dan bahasa Inggris juga telah mulai dilakukan. Berkaitan dengan peningkatan penguasaan komputasi arsitektur dinyatakan dampak tidak langsungnya adalah meningkatnya motivasi dosen untuk mempelajari dan menggunakan media komputer dalam pembelajaran. Bagaimana, dampak ini sudah terlihat sementara mekanisme untuk aktifitas yang berkaitan dengan ini masih akan dilaksanakan.

Tentang atmosfir akademik, pernyataan tujuan kedua (hal IV-12) perlu dicek kembali. Sementara itu dalam hal manajemen internal telah ada upaya untuk memperbaiki kualitas layanan administrasi akademik dan perpustakaan melalui peningkatan kinerja staf administrasi dan perpustakaan yang ditindak-lanjuti dengan evaluasi kinerja. Namun demikian perlu diperhatikan, bagaimana dengan evaluasi kinerja dosen? Demikian pula, jika yang dimaksudkan adalah pemingkatan kinerja staf administrasi dan perpustakaan, perlu dijelaskan mengapa yang mengikuti pelatihan mayoritas adalah dosen (termasuk ketua dan sekretaris jurusan).

Halaman 7

Page 13: Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

Laporan Monev Internal Tengah Tahun

Hal lain juga perlu dicek kembali capaian dalam indikator kinerja tengah tahun (hal. IV-28) untuk penggunaan media ajar (71,4%). Bandingkan dengan target akhir tahun (10).

Terkesan ada ambilansi dalam aktifitas peningkatan proses dan metoda pembelajaran (E.1 - 4.4.1.1) dengan peningkatan kemampuan mengajar (E.2 - 4.4.2.1). Ini kemudian dimungkinkan berimplikasi pada ketidak-sinkronan indikator kinerja (lihat hal. IV-3 1).

Dalam hal keberlanjutan, untuk mengatasi berbagai hambatan, Jurusan Arsitektur telah mengantisipasi dengan mengajukan beberapa rencana perbaikan. Akan sangat baik jika rencana perbaikan ini telah dipertimbangkan dengan tepat.

Komentar Terkonsolidasi

Jurusan : Teknik Elektro Fakultas : Teknik Reviewer : Dr. Muhammad Nurhuda (Anchor)

Dr. Endang Arisoesilaningsih

Komentar Umum

Jurusan telah merencanakan empat kegiatan yang dilakukan dengan kemajuan fisik mencapai 54% pada bulan Juli 2005, sementara itu variasi kemajuan fisik sangat besar antara 5-100%. Penggunaan dana untuk sebagian besar komponen telah mencapai 6-50%. JTE perlu memperhatikan kegiatan yang belum mencapai kemajuan fisik kurang 50 %. Evaluasi diri telah dilakukan sehingga beberapa indikator utama tentang kualitas lulusan (lama studi, IPK lulusan, nilai ujian masuk) sudah diketahui, namun masih banyak indikator yang belum diketahui atau dalam proses. Oleh karena itu kegiatan evaluasi diri perlu dilakukan secara sistematik, minimal tiap semester untuk memantau kemajuan prestasi yang dicapai.

Beberapa kegiatan sudah dijalankan hingga selesai namun dua kegiatan masih mencapai kemajuan fisik 5% dan terbatas pada pembuatan TOR. Sementara itu, laporan kegiatan yang telah berjalan memperoleh hasil kegiatan yang menekankan pada investment oriented (laporan, jumlah yang magang dst.). Sebaiknya, penyampaian hasil kegiatan diawali dengan capaian indikator kinerja yang dijanjikan, sedangkan output berbau investasi disampaikan secara terintegrasi dalam pembahasan capaian indikator kinerja. Penentuan dampak adalah yang telah terjadi bukan yang diharapkan (misalnya pada kegiatan 4.1.2. Perlu dicantumkan mekanisme yang dilakukan JTE untuk mengukur Toefl mahasiswa tingkat akhir, karena peningkatan motivasi mahasiswa, ketersediaan PC dan bahan ajar belum bisa menjamin ketersediaan data Toefl. Kegiatan yang direncanakan untuk tahun 2006-2007 tidak perlu dilaporkan. Laporan belum menjelaskan jika pemberian hibah penelitian/pengajaran telah dikompetisikan dengan tingkat keketatan 1:3. Kegiatan 4.3.3 dan 4.4.3 masih berorientasi pada pengadaan barang/buku, sementara efektivitas SD atau daya dukung pembelajaran tidak otomatis dapat dilakukan dengan ketersediaan barang/buku. JTE perlu menguraikan mekanisme kegiatan yang sistematis dan dilakukan untuk mencapai indikator yang telah ditetapkan. Keterlibatan aktif Tim Kontrol Kualitas dan Penasehat dalam memantau implementasi PHK A2 diharapkan akan memudahkan dan meningkatkan kinerja bagi Tim Pelaksana.

Komentar Terkonsolidasi

Jurusan : Hukum Fakultas : Hukum Reviewer : Dr. Surachman, M.Si.E (Anchor)

Dr. Unti Ludigdo, SE, M.Si, Ak

Komentar Umum

Implementasi PHK A2 Fakultas Hukum telah dilakukan dengan baik, yang ditandai dengan program yang terarah untuk pencapaian L-RAISE dan pencapaian sebagian besar indikator yang telah dicanangkan sesuai dengan ukuran kuantitatif. Peningkatan kualitas lulusan melalui program peningkatan kompetisi telah mengacu pada visi dan misi Universitas yang didukung dengan sistem organisasi yang baik. Secara umum pelaksanaan program telah mencapai 60,32%. Namun demikian masih ditemui beberapa pencapaian indikator yang belum memuaskan, seperti dalam publikasi ilmiah secara nasional dan internasional. Peningkatan kemampuan bahasa inggris secara serentak baik mahasiswa maupun tenaga pengajar akan mampu mempercepat kemampuan mahasiswa dalam bahasa Inggris. Pengukuran dampak masing-masing kegiatan terhadap indikator sasaran perlu

Halaman 8

Page 14: Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

Laporan Monev Internal Tengah Tahun

dicermati kembali, seperti halnya perbaikan kurikulum terhadap kesesuaian antara kemampuan lulusan dan kebutuhan dunia kerja, semestinya tidak berdampak seketika, hal ini perlu waktu.

Keterlibatan dan keberhasilan civitas akademika serta pihak eksternal yang didukung oleh usulan kegiatan Fakultas Hukum yang selaras dengan visi dan misi universitas dan fakultas serta adanya struktur organisasi yang jelas menunjukan adanya komitmen yang jelas untuk memperbaiki kualitas lulusan. Upaya pimpinan mendorong terbentuknya kuliah dalam bahasa Inggris, akan mampu menciptakan komitmen yang tinggi para pengajar dalam peningkatan kompetensi lulusan. Akan tetapi task force perlu memperhatikan indikator antara yang menjadi indikator keberhasilan dalam jangka pendek untuk mencapai keberhasilan sesuai dengan indikator yang ada.

Evaluasi diri secara umum telah dilakukan dengan baik, namun demikian perlu dilakukan evaluasi diri secara lebih mendalam yang berhubungan dengan tidak tercapainya publikasi ilmiah. Evaluasi diri dengan teknik yang lebih tepat akan mempu memecahkan persoalan dengan lebih cepat. Dengan kata lain, daftar masalah dan akar permasalahan yang teridentifikasi, bukan akar permasalahan yang sebenarnya. Kalau hal ini terjadi permasalahan tersebut tidak dapat diatasi dengan segera. Untuk itu perlu adanya evaluasi diri yang dilakukan secara periodik dan melibatkan pihak-pihak yang terkait.

Program yang dilaksanakan utamanya melalui pelatihan, lokakarya hendaknya disertai dengan indikator keberhasilan dari setiap pelaksanaan kegiatan melalui evaluasi keberhasilan pelatihan. Tentunya indikator program yanag dilaksanakan merupakan indicator keberhasilan antara untuk pengukuran indikator utama yang menjadi tujuan program pengembangan.

Dengan adanya PHK A2 di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini akan mampu memacu kegiatan untuk meningkatkan kompetensi kelulusan yang berkelanjutan. Untuk itu perlu ada informasi tentang keberlanjutan program yang akan diusulkan dimasa yang akan datang, serta tindakan apa yang mampu menciptakan link antar pakar di masing-masing fakultas, universitas dan external stakeholder. Guna kelanjutan program pengambangan perlu diupayakan kerjasama dalam bentuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Komentar Terkonsolidasi

Jurusan : Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas : Peternakan Reviewer : Dr. Endang Arisoesilaningsih (Anchor)

Prof. Dr. Ir. H. Jody Moenandir

Komentar Umum

Jurusan telah melaksanakan tiga kegiatan yang diusulkan dengan kemajuan fisik mencapai 55%. Penggunaan dana untuk sebagian besar komponen telah mencapai 50-65%, sedangkan komponen pengembangan program, pendidikan tak bergelar dan hibah pengajaran masih kurang dari 50 %. Evaluasi diri telah dilakukan sehingga beberapa indikator utama tentang kualitas lulusan (lama studi, IPK lulusan), dan sebagian besar indikator tambahan telah diketahui masih di bawah atau hampir mencapai target tahun ke-2. Sementara itu, data SPMB belum diperoleh dan lama tunggu mendapatkan pekerjaan belum dihitung walau tracer study sudah dijalankan. Nilai Toefl tidak bisa dikonversi dari nilai MK Bahasa Inggris.

Beberapa kegiatan ada yang belum dilaksanakan, sehingga jurusan perlu memberikan support agar kegiatan dapat diselesaikan dalam periode yang tersisa. Keterlambatan kegiatan dari yang dijadwalkan perlu dianalisis untuk menemukan kendala dan hambatan yang ada, sehingga solusi yang tepat dapat diupayakan segera.

Di dalam laporan masih ada kesan bahwa aktivitas terfokus pada investasi dan berorientasi pada output, sedangkan analisis yang menyangkut pada ketercapaian indikator kinerja kurang banyak disinggung. Mengingat bahwa masih ada banyak indikator yang belum mencapai target yang ditetapkan, maka Jurusan perlu meningkatkan efektivitas kegiatan dengan mempertimbangkan efisiensi waktu yang ada.

Pada tahun 2005 terjadi kelambatan pencairan dana, sehingga jurusan membutuhkan dana pinjaman dari Fakultas. Komitmen Fakultas untuk membantu keberhasilan jurusan sangat dihargai. Mengingat beberapa data penting belum diperoleh dan kegiatan belum dijalankan, maka keterlibatan Pimpinan Fakultas dalam mendukung keberhasilan jurusan mencapai indikator sangat diperlukan.

Halaman 9

Page 15: Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

Laporan Monev Internal Tengah Tahun

Komentar Terkonsolidasi

Jurusan : Tanah Fakultas : Pertanian Reviewer : Prof. Dr. Ir. H. Jody Moenandir (Anchor)

Prof. Dr. Ir. Soebarinoto

Komentar Umum

Jurusan Tanah melaksanakan kegiatan pengembangan dengan dana PHK A-2 2005 DIKTI telah satu setengah tahun untuk memperbaiki manajemen dan suasana akademik untuk peningkatan kualitas Julusan dalam penanganan sumberdaya alam. Pada tahun 2004 Jurusan Tanah juga mendapatkan dana PHK SP4 yang digunakan untuk mendukung pembinaan pendidikan soft skill mahasiswa. Input mahasiswa yang kurang menggembirakan, namun Jurusan Tanah telah berupaya memperbaikinya melalui proses penyelenggaraan pendidikan. Upaya tersebut dinilai cukup berhasil, hal ini dapat dilihat dari capaian indikator yang disajikan pada masing-masing kegiatan. Dalam memotret Universitas Brawijaya (Bab 1), setelah visi, misi, Renstra, kemudian prioritas pengembangan Unibraw tidak disebutkan : peningkatan kualitas dan kuantitas dosen, peningkatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Target kemajuan fisik 57 % dengan perngeluaran dana sebesar 18,6%. Tapi sulit melihat sebaran persentase per kegiatan karena pada Lampiran Kemajuan Fisik bulan Juli 2005 yang disajlkan adalah investasi: misalnya tenaga Ahli (TA), lokakarya, pengadaan alat dsb.

PJM dahulu BME pada halaman 6 belum disampaikan tugasnya sebagai penjaminan mutu internal Unibraw. Tugas khusus terkait pada PHK, adalah sebagai pelaksana monitoring dan evaluasi pada tengah tahunan, akhir tahun dan akhir kegiatan.

Evaluasi diri Jurusan Tanah tidak disampaikan dalam laporan interim ini (masalah, akar masalah, solusi dan isu strategis). Evaluasi diri perlu dilaksanakan secara periodik dengan melibatkan internal dan eksternal stake holders, mungkin saja dengan berkembangnya waktu dan pengaruh faktor luar masalah dan akar masalah telah berubah. Namun Jurusan Tanah dalam melaksanakan kegiatan PHK A2 ini telah membahas secara rinci tentang keberhasilan dan kekurangan pada setiap indikator capaiannya.

Jurusan Tanah telah melaksanakan 5 kegiatan yang terkait dengan RAISE. Karena dalam laporan interim tidak ada halaman 33 dan 45 maka agak sulit mernbaca Bab IV yang banyak menguraikan tentang pelaksanaan kegiatan. Input mahasiswa yang bermasalah (passing grade, rataan UAN, tingkat persaingan/ keketatan) cenderung menjauh dari target. Hal ini menghasilkan ikutan IPK dan lama studi yang memerlukan kerja keras Jurusan Tanah untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Capaian indikator yang lain telah mencapai target. Perlu diketahui bahwa studi S1 yang ideal adalah 4 tahun, sedangkan Jurusan Tanah menetapkan 4,5-6 tahun sehingga belum standar (ideal). Dalam memasyarakatkan bahasa Inggris dan komputer yang dibidik adalah mahasiswanya, bagaimana dengan para dosen di Jurusan Tanah apakah semuanya telah mempunyai skill yang memadai. Berapakah skor TOEFL para dosen? Seberapa tinggi tingkat aplikasi komputer yang telah dikuasai para dosen? Upaya menggalakkan kemampuan berbahasa Inggris dan komputer perlu diapresiasi, namun perlu dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dami persaingan lulusan Jurusan Tanah di pasar kerja. Apakah peningkatan kemampuan bahasa Inggris dan komputer telah merupakan daily activities di jurusan Tanah?

Dalam program pelatihan kepemimpinan dan kewirausahaan mahasiswa, bagaimana kalau dosen Jurusan Tanah yang magang bukan mendatangkan TA. Kemudian dosen yang telah magang tersebut menyebarkan ilmunya ke mahasiswa atau dosen yang lain. Dengan demikian ada keberlanjutan program karena dosen yang telah magang tetap berada di Jurusan Tanah.

Kepakaran di bidang akademik dan administratif (banyak pejabat di fakultas, universitas bahkan DIKTI dari Jurusan Tanah) menjadi modal untuk memperluas hubungan dengan berbagai lembaga dalam rangka menggali sumber dana untuk generating income bagi Jurusan Tanah. Kegiatan tersebut telah jelas tersurat dan tersirat dalam kegiatan S (sustainabilitas). Agar dibuat aturan main yang jelas dan manajemen terbuka sehingga banyaknya penelitian, pengabdian kepada masyarakat, jasa konsultasi, jasa laboratorium dan lain-lain sumber dana tidak kontra produktif terhadap kineria Jurusan Tanah yang telah dibina melalui PHK A-2.

Halaman 10

Page 16: Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

Laporan Monev Internal Tengah Tahun

Komentar Terkonsolidasi

Jurusan : Teknik Industri Pertanian (TIP) Fakultas : Teknologi Pertanian Reviewer : Prof. Dr. Ir. Soebarinoto (Anchor)

Dr. Muhammad Nurhuda

Komentar Umum

Jurusan TIP telah melaksanakan kegiatan pengembangan dengan dana PHK A2 2005 DIKTI untuk mengembangkan internal manajemen Jurusan TIP dalam upaya peningkatan relevansi pendidikan melalui sistern produksi terpadu UKM Agroindustri. Jurusan TIP telah mendapatkan dana PHK SP4 2004, hal ini merupakan aset untuk melaksanakan kegiatan PHK A2. Secara umum pelaksanaan sampai tengah tahun lancar dan berhasil baik karena dalam kurun waktu tengah tahunan, Jurusan TIP telah dapat melaksanakan kegiatan. fisik lebih 50% (55,98%). Namun bagi Tim perlu dicek apa benar jumlahnya 55,98%, karena bila dijumlah tidak mencapal angka sebesar itu.

Visi, misi, tujuan, strategi dan prioritas pengembangan universitas perlu dicermati dari Renstra Univeristas Brawijaya 1995-2005 dan Program Kerja Rektor 2002-2006. Dalam bagan organisasi Pusat Jaminan Mutu (PJM) sebagal ganti Benefit Monitoning & Evaluation (BME) belum dijelaskan perannya sebagai pelaksana monev secara internal pada setiap PHK yang diperoleh dari DIKTI. Deskripsi tugas Kajur dan Sekjur sebagai quality control dan quality assurance perlu diketahui bahwa di beberapa Jurusan Universitas Brawijaya telah dibentuk Sub Unit Jaminan Mutu yang beranggotakan bukan pejabat struktural di Jurusannya.. Evaluasi diri perlu dilaksanakan secara periodik (misalnya setiap tengah tahunan), dalam laporan ini tidak disampaikan masalah, akar masalah, solusi dan isu strategisnya.

Atas dukungan PHK A2 ini tampak ada perbaikan: kurikulum, suasana akademik, penelitian, efektivitas dan produktivitas PBM. Jurusan TIP telah berhasil mendapatkan kegiatan PHK A-2 dan mampu melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan visi, misi Jurusan dengan dukungan semua elemennya, terutama komitmen fakultas dan universitas dengan dana pendampingnya berupa penyertaan DRK. Pengalaman telah mendapat SP4 merupakan guru yang balk untuk melaksanakan PHK A2, namun tidak disampaikan dalam laporan.

Tim bekerja dengan baik karena sampai laporan tengah tahun ini telah mencapai prestasi fisik lebih dari 50%. Upaya meningkatkan kinerja staf melalui kerjasama dengan pelaku industri dalam bidang sistem produksi agroindustri, dengan cara in house training perlu direalisasikan. Budaya peningkatan manajemen mutu melalui TQM perlu diimplementasikan secara bertahap dan konsisten serta berkelanjutan.

Evaluasi diri tidak disajikan sehingga tidak diketahui masalah, akar masalah, solusi dan isu strategisnya. Dahulu pada pembuatan proposal jelas ada, namun dengan berkembangnya waktu evaluasi perlu dilaksanakan secara terus menerus dan secara periodic, misalnya per tengah tahunan. Sebaiknya evaluasi diri melibatkan pihak internal dan eksternal stake holders. Namun telah di bahas secara rinci kegiatan yang berkaitan dengan relevansi, suasana akademik, manajemen internal dan organisasi. Pembahasan tentang capaian indikator utama, dan penunjangnya. Juga telah diuraikan. Hal ini penting sebagai upaya untuk melaksanakan evaluasi diri internal secara periodik.

Jurusan TIP telah melaksanakan semua program yang diusulkan dengan kisaran implementasi kegiatan fisik dalam satuan persen yang relatif merata. Uraian pelaksanaan masing-masing kegiatan: tujuan, pelaksanaan, mekanisme dan rancangan, hasil pelaksanaan, dampak, hambatan dalam pelaksanaan dan upaya mengatasinya serta rencana perbaikannya cukup jelas. Beberapa kegiatan yang perlu kerja ekstra untuk ditangani Task Force adalah meningkatkan soft skill lulusan dalam bahasa Inggris dan komputer sehingga lulusan mempunyai daya saing yang tinggi di pasar kerja. Indikator yang digunakan cukup tajam dan mengena. Untuk memudahkan mahasiswa belajar bahasa Inggris secara mandiri, ada baiknya dibuat Self Accessing Center (SEC) bagi mahasiswa. Pendirian SEC akan merupakan wadah untuk mewujudkan good practices sehingga lebih memotivasi mahasiswa untuk belajar bahasa Inggris secara mandiri.

Peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian dilakukan dilakukan secara kemitraan dengan UKM di Jawa Timur. Hal ini tercermin pula dengan meningkatnya indikator capaian tentang banyaknya skripsi dan PKL yang berfokus pada UKM di Jawa Timur. Terkait dengan penelitian ini agar indikator ditambah jumlah publikasi dosen di pelbagai akses jurnal baik nasional maupun internasional.

Capaian indikator, misalnya pada kehadiran dosen, persentase alumni yang bekerja di UKM yang naik drastis perlu dicermati, apakah capaian saat ini atau moving averages. Perlu diketahui bahwa kegiatan ini baru 6 bulan dan sebagian besar dana belum turun, tetapi capainnya luar biasa.

Halaman 11

Page 17: Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

Laporan Monev Internal Tengah Tahun

Suatu yang perlu diwaspadai jangan sampai turun adalah minat mahasiswa yang relatif lebih bagus daripada, bidang agrokompleks yang lain.

Suasana akademik yang membaik dilakukan melalui kegiatan pemingkatan efektivitas dan produktivitas PBM, perbaikan metode dan evaluasi PBM, penyelenggaran praktikum terpadu, perbaikan kualitas tugas akhir (skripsi dan PKL). Secara umum, beberapa program telah dilaksanakan dengan baik. Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan sub-kegiatan juga telah mengena. Ada perkecualian tentang tingkat kepuasan mahasiswa terhadap PBM yang menurun tidak dibahas.

Untuk memudahkan interaksi dosen-mahasiswa, dapat ditambahkan data base portofolio dosen mahasiswa. Dengan adanya data base ini interaksi menjadi lebih intensif, sehingga berujung pada situasi akademik yang lebih baik. Manajemen internal diperbaiki melalui penataan manajemen basis data administrasi, laboratonium dan keuangan. Kegiatan yang telah dilakukan antara lain penataan administrasi internal, pengiriman staf administrasi dan laboran untuk mengikuti pelatihan. Disamping itu, untuk pengendalian mutu lulusan Jurusan TIP dan kemampuan staf, akan diimplementasikan sistem TQM. Namun dalam laporan belum belum dibahas indikator apa yang dipakai untuk mengukur perbaikan manajemen dan implementasi TQM. Perlu dirumuskan oleh Tim, misalnya: kepuasan pelayanan administrasi akademik.

Keberlanjutan program ini dimaksudkan kalau kegiatan telah berhenti apakah Jurusan tetap dapat meningkatkan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tingginya secara mandiri. Informasi dalam laporan ini belum tersirat dan tersurat. Akan tetapi Jurusan TIP telah membina UKM, nantinya bisa digali kontrak kerjasama di bidang penelitian, jasa konsultasi, jualan produk melalui pembentukan unit pengolahan produk berbasis agroindustri. Banyak peluang yang bisa digali dari Jurusan TIP ini untuk mendapatkan sumber generating incomes.

Halaman 12

Page 18: Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

Laporan Monev Internal Tengah Tahun

MONEV INTERNAL TENGAH TAHUN IMPLEMENTASI SP4 KOMPETISI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2005

Komentar Terkonsolidasi

PCPT : BAPSI Reviewer : Dr. Muhammad Nurhuda (Anchor)

Dr. Unti Ludigdo

Komentar Umum

Secara umum kegiatan di PCPT BAPSI berlangsung cukup baik. Namun dalam pengukuran keberhasilan, indikator yang dipergunakan lebih berorientasi pada investasi dan kegiatan, bukan pada kepuasaan pengguna. Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas kegiatan, perlu ditambahkan indikator-indikator yang user oriented.

Perkembangan kegiatan cukup bagus. Target tengah tahunan sebagian besar terpenuhi. Indikator yang digunakan untuk peningkatan layanan data base yang akurat dan cepat ke unit-unit kerja hendaknya, disamping yang sudah ada, hendaknya juga ditambah dengan indikator kepuasan pemakai data base tersebut.

Indikator kerja menunjukkan bahwa capaian masih minimal, belum beranjak dari base line masing-masing unit kegiatan. Perlu perencanaan waktu kegiatan yang lebih matang matang, misal magang, agar pelaksanaan sesuai jadwal. Disamping itu, indikator apa yang digunakan untuk mengukur peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Managemen Internal juga kurang jelas.

Komentar Terkonsolidasi

PCPT : UPPTI Reviewer : Dr. Muhammad Nurhuda (Anchor)

Dr. Unti Ludigdo

Komentar Umum

Secara umum kegiatan yang dikelola oleh PCPT UPPTI berlangsung dengan baik. Hal ini tampak meningkatnya mutu layanan yang terukur dari menurunnya komplain users, meningkatnya jumlah workstation, pengguna hosting dan website. Di bagian lain, kegiatan yang terkait dengan peningkatan relevansi user terhadap IT, masih kurang.

Peningkatan efektifitas dan produktifitas dilakukan dengan peningkatan kualitas layanan IT. Hampir semua indikator utama keberhasilan program telah terlampaui. Hambatan yang muncul adalah keterbatasan perangkat baik keras maupun lunak, serta dana. Namun metode pengukuran dalam peningkatan kualitas layanan IT perlu diperluas, tidak saja berdasar pada laporan masuk ke desk, tetapi juga secara proaktif UPPTI mendatangi jurusan-jurusan dan pengguna internet, sebab kebanyakan pengguna internet adalah silent users, dalam arti mereka mendiamkan saja setiap ada masalah.

Peningkatan kualitas lulusan dilakukan melalui pembekalan dan penguasaan IT. Kemajuan kegiatan yang dicapai masih sangat kecil, karena faktor dana. Perlu dijelaskan, bagaimana keterkaitan kegiatan yang dilakukan UPPTI dalam peningkatan relevansi lulusan.

Program program yang dilakukan dapat terus dilangsungkan asalkan ada kemandirian dalam sumber dana, misal dengan melakukan pelatihan IT bagi peserta, baik di lingkungan maupun diluar Unibraw. Kerjasama dengan baik swasta maupun pemerintah dapat dengan mudah dilakukan, baik penyediaan program terapan maupun pemberian pelatihan, karena hampir semua instansi memerlukan IT, dan perkembangan IT yang demikian pesat. Selama ini faktor utama kelambatan program adalah karena lamanya pencairan dana. Dengan kemandirian sumber dana, maka program-program dapat dilaksanakan sehingga kebergantngan terhadap dana hibah maupun kompetisi menjadi mengecil.

Halaman 13

Page 19: Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

Laporan Monev Internal Tengah Tahun

Komentar Terkonsolidasi

PCPT : UPT Perpustakaan Reviewer : Dr. Muhammad Nurhuda (Anchor)

Dr. Unti Ludigdo

Komentar Umum

Secara umum kegiatan telah berjalan sesuai dengan rencana. Indikator kinerja utama telah terpenuhi. Namun perlu ditanyakan langkah-langkah apa yang akan dilakukan UPT Perpustakaan untuk menunjang kegiatan akademik terkait dengan penyediaan info penelitian terkini (Journal baik Hardcopy maupun Online?). Apakah UPT sudah merasa cukup hanya dengan penyediaan buku-buku teks saja?

Kenapa di perpustakaan harus ada ruangan komputer khusus? Apa urgensi pembuatan ruangan komputer khusus di UPT? Seharusnya, komputer diletakkan disatu tempat yang tidak harus terpisah, tetapi mudah diakses oleh siapa saja yang mencari katalog suatu buku atau jurnal (bila ada).

Perlu disadari bahwa perpustakaan adalah jantung universitas. Keberadaanya sangat vital dalam menunjang proses belajar mengajar, penelitian dan kegiatan akademik yang lain. Dalam kaitan ini, UPT Perpustakaan diharapkan mampu melakukan terobosan-terobosan berarti agar koleksi baik Jurnal maupun buku-buku tidak usang. Mungkin langkah yang dilakukan pemerintah India dalam mensiasati keterbatasan dana terkait dengan penyediaan Journal patut ditiru. Mereka secara aktif menjemput journal-journal yang tidak tersalurkan dari publisher, akibat kapasitas pencetakan yang berlebih.

Komentar Terkonsolidasi

PCPT : UPT Bahasa Reviewer : Dr. Unti Ludigdo (Anchor)

Dr. Muhammad Nurhuda

Komentar Umum

Secara umum UPT Bahasa mendapatkan kemajuan yang berarti pada akhir tahun 2004 setelah melaksanakan SP4. Ini tampak dari terpenuhinya indikator-indikator utama. Sampai tengah tahun kedua capaian sudah mencapai : 50%. Bagaimanapun upaya lebih keras harus dilakukan untuk mencapai beberapa persen tersisa. Untuk ini diperlukan juga kornitmen dari pimpinan perguruan tinggi untuk menyediakan dana talangan. Bagaimanapun terhambatnya implementasi beberapa kegiatan karena belum cairnya dana program.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk perbaikan ke depan, yaitu:

1. Pengefektifan tenaga administrasi dengan job description yang jelas, serta pembenahan sistem kearsipan.

2. Katalogisasi harus dijadikan kegiatan rutin, dan keberlangsungannya dipastikan tidak semata-mata karena ada program SP4.

3. Perlu perencanaan yang matang untuk mengadakan kegiatan-kegiatan kursus dan workshop, misal pada semester break, sehingga waktu pelaksanaan tidak berbenturan dengan yang lain.

4. Untuk English for specific purpose, staff UPT Bahasa perlu dimagangkan di Fakultas terkait, atau mengundang staff fakultas terkait di UPT Bahasa.

5. Tampak instruktur dari hampir semua kegiatan adalah hanya 2 orang bernama sama. Ada baiknya diperhatikan untuk berbagi tanggungjawab sebagai instruktur ini dengan staf pengajar (senior) lainnya.

Hal lain yang juga penting diperhatikan adalah judul aktifitas. Ini perlu diperbaiki karena yang dipakai saat ini sangat bernuansa investasi. Bukankah kelazimannya dalam proposal hibah kompetisi tidak diperbolehkan mengajukan kegiatan yang merujuk langsung pada suatu bentuk investasi. Sementara itu keberlangsungan program diyakini dapat dilakukan oleh UPT bahasa mengingat potensi yang dimilikinya. Bagaimanapun keterbatasan staf yang terlibat harus menjadi pertimbangan lebih lanjut agar kegiatan mempunyai dampak yang lebih luas dan berdimensi jangka panjang.

Halaman 14

Page 20: Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

Laporan Monev Internal Tengah Tahun

Komentar terkonsolidasi

PCPT : Pusat Pengembangan E-Learning Reviewer : Dr. Unti Ludigdo (Anchor)

Dr. Muhammad Nurhuda

Komentar Umum

Secara umum upaya untuk menghasilkan kinerja yang memadai dalam implementasi program telah ada. Kegiatan ini akan dapat memicu perkembangan yang baik dalam iklim akademik Universitas Brawijaya. Walaupun demikian mencermati tujuan. dan strategi yang dipaparkan, tidak tampak secara spesifik mengenai strategi unik untuk pengembangan unit kerja E-Learning ini.

Dalam laporan juga ditunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan saat ini masih terbatas pada inisiasi sehingga belum dapat dilihat keluaran dan dampaknya. Beberapa hal yang memerlukan perhatian lebih lanjut adalah: 1. Penentuan indikator kinerja yang belum konsisten. Perhatikan indikator jumlah instruktur pada

target tahun ke-2 yang 0 (nol) sementara tahun ke-1 adalah 4. Demikian pula indikator jumlah program studi yang berminat mengembangkan PJJ bermedia intranet pada tahun ke-1 yang kosong.

2. Untuk kegiatan 3 & 4 mengapa tidak disebutkan hambatan pelaksanaan dan rencana perbaikan yang diperlukan. Bagaimanapun, ada kemungkinan pada tahap persiapan terdapat kedua hal di atas. Untuk dua tahun ke depan, PCPT E-Learning sangat prospektif dalam mengembangkan pola

pembelajaran berbasis teknologi informasi. Namun demikian belum jelas tergambar target besar apa yang ingin dicapai. Demikian pula sasarannya siapa (intern atau ekstern Unibraw) dari adanya lembaga ini. Untuk menyakinkan bahwa keberlanjutan program ini dapat dipelihara, elaborasi atas hal ini diperlukan.

Komentar Terkonsolidasi

Jurusan /PS : Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT) Fakultas : Pertanian Reviewer : Dr. Endang Arisoesilaningsih (Anchor)

Prof. Dr. Ir. H. Jody Moenandir

Komentar Umum

Jurusan telah merencanakan empat kegiatan yang dilakukan dengan kemajuan fisik pada bulan Juli 2005 sangat bervariasi, antara 0-100%. Sementara itu, kemajuan fisik hingga September 05 hanya dilaporkan yang mencapai 100%. Jurusan perlu melaporkan semua kemajuan fisik, sehingga diperoleh gambaran lengkap. Penggunaan dana untuk sebagian besar komponen telah mencapai 0-82,6%. JHPT perlu memperhatikan kegiatan yang belum mencapai kemajuan fisik kurang 50 %. Evaluasi diri belum selesai dilakukan sehingga indikator utama dan indikator penunjang belum diketahui atau masih dalam proses?. Oleh karena itu, disarankan kegiatan evaluasi diri perlu dilakukan secara sistematik, minimal tiap semester untuk memantau kemajuan prestasi yang dicapai. Keberhasilan kegiatan diukur dari hasil yang dicapai dan dibandingkan dengan yang ditargetkan dalam indikator kinerja. Dukungan Dekanat, Ketua Jurusan dan Tim Penjamin Mutu Internal sangat diharapkan.

Dengan keterlambatan dana yang ada di tahun 2005, JHPT tetap mampu mengimplementasikan sebagian besar kegiatan. Akan tetapi sangat disayangkan, hasil yang dicapai dalam bentuk indikator belum diketahui. Tidak ada penjelasan bagaimana Taskforce mengukur hasil kegiatan, misalnya terjadinya peningkatan wawasan staf dan, kesamaan persepsi tentang TQM. Sebaliknya, dampak pada layanan administrasi dan laboratorium belum dapat diukur. Oleh karena itu, mekanisme dan rancangan kegiatan juga perlu menguraikan bagaimana kegiatan diiplementasikan dan mencapai target yang ditetapkan. Hal yang sama juga perlu dilakukan pada kegiatan 2-4. Dengan demikian hal ini untuk menghindari kesan “kegiatan berorientasi pada investasi”. Setiap kegiatan harus dievaluasi dan dilaporkan. Dengan demikian, kegiatan tidak berakhir di pelaksanaan. Revisi laporan kemajuan fisik sangat diperlukan untuk memperbaiki laporan yang ada. Selain itu, penyampaian hasil kegiatan di laporan, perlu diawali dengan capaian indikator kinerja yang dijanjikan, sedangkan output berbau investasi disampaikan secara terintegrasi dalam pembahasan capaian indikator kinerja. Kemampuan Jurusan mengupayakan dana talangan sangat perlu, hal ini menunjukkan ketangguhan dan keberlanjutan kegiatan.

Halaman 15

Page 21: Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

Laporan Monev Internal Tengah Tahun

Komentar Terkonsolidasi

Jurusan /PS : Pendidikan Kedokteran Fakultas : Kedokteran Reviewer : Prof. Dr. Ir. Soebarinoto (Anchor)

Dr. Muhammad Nurhuda

Komentar Umum

Komitmen pimpinan dilaporkan misalnya berupa talangan dana, hal ini terungkap pada saat klarifikasi dalam seminar Monev sehingga kegiatan PHK SP4 di FK dapat berjalan walaupun dana dari DIKTI belum turun. Kegiatan fisik telah melebihi 50% walaupun dana belum turun Program Studi Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya telah melaksanakan kegiatan PHK SP4 Batch II Tahun I. Menurut PS Pendidikan Kedokteran ada 4 kegiatan, dan setelah dikaji menurut isu strategis pada setiap Program PHK, yaitu : R(elevansi), A(tmofir akademik), I (nternal Manajemen), S(ustainability), E(fisiensi), L(eadership) atau RAISEL. Jadi kegiatan yang bobotnya terbanyak adalah pada Relevansi dan Internal Management. Indikator capaian dalam masing-masing kegiatan pada masing-masing program harus jelas terukur, bukan semuanya % (% dari berapa yang ditargetkan). Mungkin yang dimaksudkan adalah % fisik yang dilaporkan.

Evaluasi Program Studi Berdasarkan Evaluasi Diri (EPSBED) merupakan upaya, Jurusan untuk mengetahui gambaran mengenai kinerja dan keadaan dirinya melalui pengakajian dan analisa yang dilakukan Jurusan sendiri berkenaan dengan SWOT analysis. Selanjutnya diidentifikasi masalah, akar masalah dan solusi alternatif sebagai obat untuk pemecahan masalah dalam bentuk program yang akan dilaksanakan. PS Pendidikan Kedokteran supaya menyampaikan evaluasi dirinya.

Jurusan FK memilih 4 program yang diusulkan, namun bila dirinci ada 2 isu srategis yaitu yang terkait dengan Relevansi dan Internal Management. Agar diperjelas narasi pada masing-masing program kegiatan tentang Mekanisme dan Rancangan, Hasil, Dampak, Hambatan dan Rencana Perbaikan. Disamping itu indikator masing-masing kegiatan perlu ditulis. Misalnya Kegiatan 1, kegiatan ini penting untuk meningkatkan mutu layanan administrasi kepada mahasiswa, sebagai indikator misalnya: waktu pelayanan administrasi mahasiswa dari base line 7 hari, target tahun I menjadi 5 hari dan target tahun II menjadi 2 hari, atau kepuasan mahasiswa dalam pelayanan admimistrasi, berapa % mahasiswa yang puas pada tahun I dan berapa % tahun II. Hambatan dana telah dapat diatasi dengan adanya dana talangan dari pimpinan fakultas. Disarankan menggunakan dana talangan Ikatan Orang Tua Mahasiswa karena dana PNBP ini sangat fleksibel penggunaannya. Keberhasilan program pada laporan tengah tahunan ini belum terlihat. Diharapkan PS Pendidikan Kedokteran membuat indikator lagi yang jelas terukur pada setiap tahunnya bisa dalam angka, bisa dalam % tergantung pada indikatornya. Misalnya jumiah cadaver base line 0, tahun pertama 4 dan tahun kedua 8 cadaver.

Pada halaman 46 disajikan data dalam % kegiatan fisik yang telah diselesaikan kurang dari 50%, namun bila dicermati matriks pada halaman 4 dan 5 diperkirakan kegiatan fisik telah melebihi 50%. Belum turunnya dana DIKTI dapat diatasi dengan dana talangan dari fakultas atau jurusan. Hal ini terungkap pada saat presentasi dan menunjukkan ada komitmen yang tinggi dari pimpinan. Disarankan agar tersedianya dana talangan tersebut disampaikan dalam laporan ini. Belum ada upaya yang jelas untuk menjaga sustainabilitas program ini ke depan apabila PHK SP4 ini berakhir. Hendaknya dipikirkan kegiatan yang dapat mempertahankan kinerja jurusan, misalnya: meningkatkan jasa laboratonium, meningkatkan jumlah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang mampu sebagai sumber generating incomes.

Komentar terkonsolidasi

Jurusan /PS : Matematika Fakultas : MIPA Reviewer : Dr. Unti Ludigdo (Anchor)

Dr. Surachman, M.Si.E

Komentar Umum

Secara umum pengelola program telah berupaya melaporkan secara komprehensif implementasi program. Namun demikian adalah penting untuk memahami bahwa suatu pelaporan dapat menunjukkan keseriusan pengelola program dalam melaksanakan berbagai aktifitas yang diusulkan. Laporan yang singkat adalah baik, tetapi dapat menyebabkan distorsi suatu informasi. Dalam hal ini pengelola program perlu rnemperbaikinya. Dalam kondisi seperti ini taskforce dan

Halaman 16

Page 22: Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

Laporan Monev Internal Tengah Tahun

pimpinan jurusan harus Iebih memperhatikan dari berbagai aspek pentingnya menyajikan informasi yang jujur dan lengkap sehingga dapat dilakukan monev dengan baik.

Masih banyaknya indikator capaian tengah tahun pertama yang belum disajikan dapat menandakan belum banyaknya aktifitas yang terlaksana. Kondisi ini dapat diperhatikan dari beberapa sub-aktifitas yang tidak dilaksanakan. Perhatikan misalnya hal. 71 pada sub-kegiatan 2 tentang peningkatan kualitas proposal pengabdian. Tentang ini tidak ada penjelasan yang argumentatif. Demikian pula pada hal 73 yang menunjukkan upaya perbaikan dengan tidak melaksanakan sub-kegiatan 4 peningkatan kualitas penulisan karya ilmiah. Bagaimanapun rencana yang baik sudah memperhitungkan berbagai kendala dan hambatan yang mungkin dihadapinya.

Untuk kegiatan 3 tentang peningkatan jaminan mutu layanan akademik, perlu diperhatikan adanya ketidaksesuaian mekanisme dan rancangan. Apa relevansi kegiatan ini dengan rancangan untuk menelusuri alumni? Bagaimanapun ini perlu dijelaskan secara argumentatif. Perlu diperhatikan pula seharusnya uraian hasil pelaksanaan kegiatan (output) bersesuaian dengan indikator capaian yang diajukan. Dalam hal ini belum tampak.

Tentang keberlanjutan, dengan catatan adanya keseriusan dalam manajemen program, Jurusan Matematika masih dimungkinkan untuk dapat melaksanakan berbagai aktifitas yang diusulkan. Untuk itu dukungan dan dorongan fakultas dan jurusan diperlukan.

Komentar Terkonsolidasi

Jurusan /PS : Manajemen Sumber Daya Perairan (MSDP) Fakultas : Perikanan Reviewer : Dr. Endang Arisoesilaningsih (Anchor)

Prof. Dr. Ir. H. Jody Moenandir

Komentar Umum

Jurusan telah merencanakan enam kegiatan (dengan 13 sub kegiatan) yang diimplementasikan dengan kemajuan fisik pada bulan Juli 2005 sangat bervariasi antara 0-100%. Sementara itu, tidak ada laporan tentang evaluasi kinerja PHK SP4 sehingga di tengah tahun ini diperoleh indikator kinerja tengah tahun 2005. Evaluasi ini sangat penting untuk mengetahui sejauh mana efektivitas kegiatan pengembangan atau pemecahan masalah yang dilakukan. Oleh karena itu, disarankan kegiatan evaluasi diri perlu dilakukan secara sistematik, minimal tiap semester untuk memantau kemajuan prestasi yang dicapai. Keberhasilan kegiatan diukur dari hasil yang dicapai dan dibandingkan dengan yang ditargetkan dalam indikator kinerja. Dukungan Dekanat, Ketua Jurusan dan Tim Penjamin Mutu Internal sangat diharapkan.

Kegiatan yang diusulkan masih berorientasi pada investasi, misalnya lokakarya kurikulum, tracer study, hibah pengajaran, penambahan buku ajar, kursus bahasa Inggris dst. Hal ini berdampak tidak jelasnya target yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut, kelanjutan dari kegiatan dan keberlanjutan program. Perubahan “mind set” tentang SP4 Kompetisi ini perlu dipahami oleh seluruh civitas akademika, terutama pimpinan dan taskforce. Di dalam laporan tidak dijelaskan indikator kinerja, hasil kegiatan hanyalah berupa uraian deskriptif dan kualitatif. Hibah pengajaran bukan untuk membuat buku ajar, namun lebih ditekankan pada inovasi pembelajaran sehingga kompetensi mahasiswa lebih baik dan berguna ketika sudah lulus. Hambatan dari kegiatan pada umumnya adalah kepasifan dosen, ketidakpahaman dosen, dosen status quo, waktu yang terbatas, kemampuan peserta pelatihan berbeda, jadwal kursus mahasiswa bersamaan dengan perkuliahan dst. Hal ini menunjukkan bahwa kelemahan ketepatan perencanaan kegiatan dan keterlibatan seluruh komponen di Jurusan dalam menunjang keberhasilan SP4 sangat perlu. SP4 tidak akan bermanfaat kecuali dengan dukungan semua pihak. Task force dan pimpinan diharapkan dapat memberikan dukungan dan pengarahan.

Halaman 17

Page 23: Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

Laporan Monev Internal Tengah Tahun

Komentar Terkonsolidasi

Jurusan /PS : Produksi Ternak Fakultas : Peternakan Reviewer : Dr. Endang Arisoesilaningsih (Anchor)

Prof. Dr. Ir. H. Jody Moenandir

Komentar Umum

Jurusan telah merencanakan enam kegiatan yang telah diimplementasikan dengan kemajuan fisik pada bulan Juli 2005 sangat bervariasi antara 30-100%. Sementara itu, tidak ada laporan tentang evaluasi kinerja PHK SP4 sehingga di tengah tahun ini diperoleh indikator kinerja capaian tengah tahun 2005. Evaluasi ini sangat penting untuk mengetahui sejauh mana efektivitas kegiatan pengembangan atau pemecahan masalah yang dilakukan. Oleh karena itu, disarankan kegiatan evaluasi diri perlu dilakukan secara sistematik, minimal tiap semester untuk memantau kemajuan prestasi yang dicapai. Keberhasilan kegiatan diukur dari hasil yang dicapai dan dibandingkan dengan yang ditargetkan dalam indikator kinerja. Dukungan Dekanat, Ketua Jurusan dan Tim Penjamin Mutu Internal sangat diharapkan.

Kegiatan yang diusulkan sebagian besar tidak berorientasi pada investasi, namun kegiatan 4 & 5 misalnya memiliki subkegiatan pelatihan TQM/HAKI, Perbaikan peralatan laboratorium masih bersifat investasi. Hal ini berdampak tidak jelasnya target yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut, kelanjutan dari kegiatan dan keberlanjutan program. Perubahan “mind set” tentang SP4 Kompetisi ini perlu dipahami oleh seluruh civitas akademika, terutama pimpinan dan taskforce. Di dalam laporan tidak dijelaskan indikator kinerja yang dicapai, hasil kegiatan hanyalah berupa uraian deskriptif dan kualitatif. Hibah pengajaran bukan untuk membuat buku ajar, namun lebih ditekankan pada inovasi pembelajaran sehingga kompetensi mahasiswa lebih baik dan berguna ketika sudah lulus. Hambatan dari kegiatan pada umumnya adalah kepasifan dosen, ketidakpahaman dosen, beban kerja dosen besar, waktu dan dana yang terbatas, kemampuan peserta pelatihan berbeda dst. Hal ini menunjukkan bahwa kelemahan perencanaan kegiatan, sehingga keterlibatan seluruh komponen di Jurusan dalam menunjang keberhasilan SP4 sangat perlu. SP4 tidak akan bermanfaat kecuali dengan dukungan semua pihak. Task force dan pimpinan diharapkan dapat memberikan dukungan dan pengarahan.

Komentar Terkonsolidasi

Jurusan /PS : Administrasi Negara/Publik Fakultas : Ilmu Administrasi Reviewer : Prof. Dr. Ir. Soebarinoto (Anchor)

Dr. Surachman, M.Si.E

Komentar Umum

Program Pengembangan Jurusan Administrasi Publik FIA telah dilaksanakan dengan capaian fisik 68,26% (dihitung dari hal 10) dan keuangan 67,39%. Kepemimpinan dan komitmen tidak tersirat dalan laporan tengah tahunan ini. Namun PHK SP4 di Jurusan Administrasi Publik ini telah berjalan. Komitmen pimpinan perlu diapresiasi karena bersedia memberikan talangan dana untuk pelaksanaan kegiatan sebelum dana DIKTI cair. Adapun kegiatan yang dilakukan, adalah: 1. Peningkatan relevansi pendidikan sebagai tindak lanjut dari program pengembangan kurikulum dan 2. Efisiensi penyelenggaraan PBM.

Sudah disampaikan narasi yang berkaitan dengan evaluasi diri Jurusan ini, namun sebaiknya dilakukan menurut analisis SWOT, kemudian tentukan masalah, akar masalah, solusi alternatif pemecahan masalah dan program yang akan dilaksanakan dalam PHK SP4 ini. Salah satu bentuk evaluasi diri terhadap PHK ini adalah membahas keberhasilan dan kekurangan capaian indikator yang ditargetkan serta upaya perbaikan. Bila dipandang perlu indikator capaian direvisi sesuai dengan situasi dan kondisi Jurusan saat ini.

Program yang diusulkan hanya ada 2, yaltu : Peningkatan relevansi dan kualitas, kurikulum dengan keglatan studi banding dan pengadaan buku ajar. Judul kegiatan, mekanisme dan rancangan kurang tersusun dengan baik, substansi melompat-lompat, penomeran membinggungkan (hal. 11-12) sehingga sulit diikuti. Keluaran dan dampak terhadap mahasiswa/lulusan tidak disampaikan. Semestinya semua kegiatan bermuara pada peningkatan kualitas lulusan. Mengapa tidak melaksanakan tracer study? jadi tahu kebutuhan pasar bagi lulusan untuk masukan dalam perbaikan kurikulum. Studi banding juga merupakan masukan bagi perbaikan kurikulum. Sebaiknya juga

Halaman 18

Page 24: Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

Laporan Monev Internal Tengah Tahun

diadakan lokakarya dengan mengundang pakar, dan stake holders. Pengadaan buku ajar seharusnya dimasukkan ke dalam Peningkatan kualitas PBM, karena sangat mendukung pelaksanaan PBM yang baik. Dalam tugas terstruktur sebaiknya dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa. Kursus komputer perlu diikuti oleh penyediaan sarana tersebut dalam suatu ruangan khusus yang hanya bagi dosen. Tidak perlu setiap dosen satu komputer.

Indikator yang ditulis masih bersifat investasi bukan bersifat aktivitas pengembangan. Capaian indikatornya juga masih bersifat investasi. Capaian tiap tahun perlu diprogramkan dan harus terukur dengan jelas jumlahnya. Satuan % boleh-boleh saja tetapi dari jumlah berapa. Angka capaian berupa angka yang jelas terukur. Misalnya: Kegiatan peningkatan PBM, capaian indikatornya: base line 4 mata kuliah yang telah ada SAP dan GBPP, tahun pertama ditargetkan 12 mata kuliah dan tahun kedua 20 matakuliah. Pengadaan buku ajar: base line 5 buku diktat, tahun pertama 10 buku dan tahun kedua 15 buku. Indikator kinerja pada halaman 10 sulit diikuti karena. semuanya dalam %, mungkin data % yang dimaksud adalah capaian fisiknya.

Yang dimaksud dalam PHK, keberlanjutan program adalah upaya pengembangan institusional Jurusan Administrasi Publik dapat terus berjalan setelah PHK ini terhenti. Caranya dengan meningkatkan sumberdaya sehingga para dosen dapat menjual jasa melalui pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sehingga ada generataing incomes bagi Jurusan.

Komentar Terkonsolidasi

Jurusan /PS : Perencanaan Wilayah & Kota (PWK) Fakultas : Kedokteran Reviewer : Dr. Surachman, M.Si.E (Anchor)

Prof. Dr. Ir. Soebarinoto

Komentar Umum

Jurusan PWK telah melaksanakan PHK SP4 Tahun II untuk mempertinggi kemampuan sintesis mahasiswa dan sekaligus membangkitkan kreativitas dan inovasi. Pelaksanaan kegiatan sampai Tengah Tahun 2005 dilaksanakan. Tersurat bahwa ada pemberian dana talangan, berarti pimpinan fakultas dan jurusan telah memiliki kepemimpinan dan komitmen yang tinggi. Rapat koordinasi sudah seharusnya dilaksanakan secara rutin agar setiap masalah dapat diselesaikan. Tim merasa kurang tenaga dosen untuk membantu, perlu dikaji lebih lanjut, banyak orang mungkin juga menjadi masalah. Keterlibatan mahasiswa dalam Tim hendaknya hanya sebagai pendukung,yang terpenting adalah dukungan tenaga dosen dalam PHK. Kecuali sebagai peserta kursus/pelatihan yang ada kaitannya dengan peningkatan soft skill mahasiswa.

Dalam usulan PHK hendaknya diawali dengan evaluasi diri Jurusan / Program Studi dengan harapan mengetahui kekuatan dan kelemahan seperti melaksanakan analisis SWOT. Analisis tersebut ditemukan masalah, akar masalah serta kendala yang ada, kemudian dilanjutkan dengan alternatif pemecahan masalah. Penentuan program dan indikator-indikator capaian hendaknya terukur dengan jelas setiap tahun anggaran. Upaya membahas capaian dari Jurusan ini adalah salah satu bentuk evaluasi diri. Namun capaian disajikan dalam % kegiatan fisik hendaknya disertai dengan capaian indicator antara yang pada akhirnya mengarah pada pencapaian indikator utama, untuk itu indikator harus jelas terukur, misalnya berapa tahun dosen yang membuat GBPB dan SAP, berapa jumlah buku yang dibeli dan sebagainya.

Kegiatan yang diusulkan sebagian besar masih bersifat investasi fisik seperti kegiatan pembelian peralatan, pengadaan furniture, pengadaan buku, hibah penelitian dan seminar sehari. Kegiatan ini semestinya mengacu pada L-RAISE. Manajemen Proyek, pengadaan furniture masuk Internal manajemen, Pengembangan staf, seminar dan hibah penelitian bisa masuk Atmosfir akademik, pembelian buku dan peralatan untuk mendukung PBM masuk ke Efisiensi dan produktivitas lulusan. Jurusan PWK perlu lebih Setiap kegiatan telah berjalan dengan kisaran capaian fisik dan 0 - 100% dengan rataan 56%. Kegiatan masih bersifat investasi bukan berorientasi pada program atau kegiatan. Indikator capaian untuk peningkatan kemampuan mahasiswa dan peningkatan kualitas studi tidak jelas sehingga bekerjanya tim belum terfokus. Untuk itu perlu meninjau kembali pedoman-pedoman tentang indikator tersebut. Perlu adanya sharing informasi dengan pihak-pihak penerima program hibah kompetensi lainnya untuk saling melengkapi.Program yang dicanangkan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan sumber daya yang ada dengan melihat PHK yang lain, misalnya PHK A2.

Yang dimaksud dengan keberlanjutan program adalah agar Jurusan PWK dapat menjaga

Halaman 19

Page 25: Laporan Monevin Tengah Tahun 2005

Laporan Monev Internal Tengah Tahun

atau meningkatkan kinerja. Setelah kegiatan SP4 ini berakhir kegiatan pengembangan apa yang perlu dilakukan dan bagai mana sumber pendanaannya. Dalam hal ini sebaiknya perlu menyiapkan langkah –langkah perencanaan kedepan. yang mengarah pada dukungan keberlanjutan proyek yang dicanangkan. Oleh karena itu perlu diupayakan atau digali kerjasama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat atau penjualan jasa yang lain sehingga mendapatkan generating incomes.

Komentar Terkonsolidasi

Jurusan /PS : Teknik Pertanian Fakultas : Teknologi Pertanian Reviewer : Dr. Surachman, M.Si.E (Anchor)

Dr. Unti Ludigdo

Komentar Umum

Jurusan teknik pertanian melakukan kegiatan pengembangan melalui pendanaan program hibah kompetisi SP4 2005. program ini untuk meningkatkan kualitas lulusan. Proses evaluasi diri belum dijelaskan secara sistematis tentang hubungan antar visi, misi universitas, ditingkat fakultas serta permasalahan yang ada, guna mempertajam prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan. Struktur organisasi yang menangani kegiatan pengembangan belum disajikan dengan lengkap dan jelas. Utamanya ketidakjelasan tentang sistem koodinasi monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh PJM. Pelaksanaan evaluasi diri untuk menetapkan prioritas kegiatan akan lebih mudah ditentukan apabila evaluasi diri telah dilakukan dengan metode yang benar, sesuai dengan Pedoman PHK SP4. Laporan pencapaian masing-masing kegiatan perlu dipertegas dengan ukuran pencapaian secara kuantitatif untuk mengevaluasi kegiatan program yang dicanangkan.

Evaluasi diri belum dilakukan secara mendalam dengan teknik yang tepat. Akibatnya perumusan permasalahan dan rencana kegiatan kurang sistematis. Akibatnya belum menemukan akar permasalahan yang sebenarnya. Seperti peningkatan minat calon mahasiswa baru. Apa benar masyarakat tidak memahami bidang teknik pertanian? Apakah tidak disebabkan oleh faktor-faktor lain, seperti daya serap lulusan, kesesuaian lulusan dengan lapangan kerja. Dengan kata lain daftar masalah dan akar permasalahan yang teridentifikasi masih berupa masalah. Hal ini juga perlu dicermati untuk permasalahan yang lain. Untuk itu evaluasi diri perlu dilakukan secara periodik dan sistematis dengan melibatkan internal dan eksternal stakeholder.

Terdapat 10 kegiatan yang akan dan sedang dilaksanakan mulai dari upaya peningkatan minat calon mahasiswa sampai dengan peningkatan indikator kepemimpinan. Indikator untuk menegakkan kemampuan mahasiswa baru tidak menggunakan skor rata-rata UMPTN/SPMB yang sifatnya lebih akurat. Karena hasil penilaian indikator dapat menyesatkan, karena ditemukannya beberapa metode pengukuran indikator yang tidak tepat, seperti di ukur secara random sampling. Analisis pencapaian indikator bervariasi mulai dari 2% sampai dengan 16% dari baseline yang ada.

Rencana program kegiatan yang perlu lebih sistematis serta mampu menjelaskan tingkat perkembangan dan keberhasilan masing-masing kegiatan, mampu menjelaskan sampai sejauh mana pencapaian fisik dan non fisik yang telah dilaksanakan, sampai dengan pertengahan tahun 2005. Pelaksanaan dan mekanisme serta rancangan hasil pelaksanaan, capaian indikator kegiatan belum jelas. Hasil pelaksanaan sebaiknya menjelaskan capaian indicator pelaksanaan. Setiap kegiatan hendaknya dapat diukur dari proxi indicator kinerja pendukung, bukan indicator utama.

Implementasi kegiatan, baru akan diimplementasikan selama 6 bulan, tidak ada informasi tentang berkelanjutan program yang akan diusulkan. Hal ini yang terpenting adalah keberlanjutan PHK SP4 teknik pertanian. Perlu adanya peningkatan kerjasama yang baik dengan pihak stakeholder. Untuk mendukung keberlanjutan program pengembangan kompetensi lulusan teknik pertanian.

Halaman 20