Laporan Mini Project iva

36
Laporan Mini Project GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR MENGENAI DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DI KELURAHAN KEBON BARU, KECAMATAN TEBET, JAKARTA SELATAN PERIODE JULI 2015 Oleh: dr. Adhi Pasha Dwitama Pendamping: dr. Susi Salwati

description

s

Transcript of Laporan Mini Project iva

Laporan Mini Project 

GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR MENGENAI

DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DI KELURAHAN

KEBON BARU, KECAMATAN TEBET, JAKARTA SELATAN

PERIODE JULI 2015

 Oleh:

dr. Adhi Pasha DwitamaPendamping:

dr. Susi Salwati

Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan kanker nomor dua setelah kanker payudara sebagai penyebab kematian perempuan di dunia. Lebih dari 600 perempuan meninggal setiap harinya akibat kanker serviks.

Penyebab utama kanker seviks adalah infeksi satu atau lebih tipe human papillomavirus (HPV).

Latar Belakang

Salah satu cara deteksi dini adalah dengan melakukan pemeriksaan inspeksi visual dengan asam asetat (IVA).

Sebagian besar perempuan di Indonesia memiliki tingkat kesadaran yang kurang terhadap kanker serviks sehingga sebagian besar penyakit ditemukan pada tahap lanjut.

Di Puskesmas Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Berdasarkan data puskesmas, sepanjang 2014 hanya 35 pasien yang melakukan pemeriksaan IVA atau sekitar 3,33% dari 10.500 wanita usia subur di Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

Banyak hal terkait yang dapat menyebabkan rendahnya minat masyarakat terhadap pemeriksaan IVA.

Rendahnya minat masyarakat secara kasar dapat menggambarkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat, dalam hal ini para perempuan, terhadap pemeriksaan IVA.

Kanker serviks merupakan kanker penyebab kematian nomer 2 di Indonesia.

Masih rendahnya wanita usia subur yang melakukan deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan inspeksi visual dengan asam asetat.

Masih belum diketahuinya gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kebon baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

Rumusan Masalah

Tujuan Umum◦ Untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap

dan perilaku wanita usia subur mengenai deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan inspeksi visual dengan asam asetat di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kebon baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

Tujuan Penelitian

Tujuan Khusus◦ Diketahuinya gambaran tingkat pengetahuan

wanita usia subur mengenai deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan inspeksi visual dengan asam asetat.

◦ Diketahuinya gambaran sikap wanita usia subur mengenai deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan inspeksi visual dengan asam asetat.

Diketahuinya gambaran perilaku wanita usia subur mengenai deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan inspeksi visual dengan asam asetat di wilayah kerja wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kebon baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

Bagi Peneliti◦ Memperoleh pengalaman dan pengetahuan

dalam melaksanakan penelitian, terutama penelitian yang berbasis kesehatan masyarakat.

◦ Mengembangkan pengetahuan secara lebih mendalam mengenai kesehatan perempuan.

◦ Memenuhi tugas peneliti dalam menjalankan program internship dokter Indonesia.

Manfaat Penelitian

Dalam Bidang Pelayanan Masyarakat◦ Hasil penelitian sebagai bahan pertimbangan

dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran wanita di Indonesia akan pentingnya pemeriksaan inspeksi visual dengan asam asetat sebagai metode deteksi dini kanker serviks.

Dalam Bidang Penelitian◦ Hasil penelitian sebagai data dasar untuk

penelitian lebih lanjut mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat mengenai pemeriksaan inspeksi visual dengan asam asetat dalam ruang lingkup yang lebih luas.

Desain Penelitian◦ Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif

analitik. Tempat dan Waktu Penelitian

◦ Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kebon baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan selama periode bulan Juli 2015.

METODE PENELITIAN

Populasi Penelitian◦ Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kebon baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

Sampel dan Cara Pemilihan Sampel◦ Sampel diambil Non probability Sampling dengan

accidental sampling pada wanita usia subur yang datang ke Puskesmas dan Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan selama bulan Juli 2015. Besar sampel ditetapkan sebanyak 75 orang (Roscoe (1975)).

Kriteria Inklusi◦ Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:◦ Wanita usia 19 - 50 tahun yang telah menikah◦ bersedia mengikuti penelitian

Kriteria Eksklusi◦ Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah ◦ Wanita usia 19 – 50 tahun yang belum menikah◦ Tidak bersedia mengikuti penelitian

Cara Kerja◦ Alat dan Bahan

1. Formulir survei2. Alat tulis

Pengumpulan Data Rencana Manajemen dan Pengolahan Data

◦ Data yang didapat dari kuesioner ditabulasi berdasarkan kategori yang telah ditetapkan dengan bantuan microsoft excel 2007.

◦ Data deskriptif akan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

Definisi Operasional◦ Sampel adalah objek penelitian yang memenuhi

kriteria eligibilitas (kriteria inklusi dan eksklusi)◦ Wanita usia subur adalah wanita yang masih dalam

usia reproduktif, yaitu antara usia 15 – 49 tahun (Depkes RI (2004)).

◦ Pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan perempuan tentang kanker leher rahim dan tes IVA meliputi gejala, faktor risiko, dan manfaat deteksi dini. baik (menjawab benar >5 dari 8 pertanyaan pengetahuan) cukup (menjawab benar 3-5 dari 8 pertanyaan

pengetahuan) kurang ( menjawab benar < 3 dari 8 pertanyaan

pengetahuan )

◦ Sikap yang dimaksud adalah persepsi perempuan tentang kepentingan dan manfaat IVA, serta kemauan perempuan menjalani tes IVA. baik ( menjawab “ya” pada seluruh pertanyaan) cukup (menjawab“tidak” pada setidaknya satu

pertanyaan ) kurang (menjawab “tidak” pada seluruh pertanyaan

◦ Perilaku yang dimaksud adalah apakah responden pernah menjalani pemeriksaan IVA sebelumnya.

Keadaan Geografis Kelurahan Kebon Baru salah satu dari tujuh

Kelurahan Kecamatan Tebet dalam lingkungan Kotamadya Jakarta Selatan

luas wilayah 129,66 Ha (14 RW, 153 RT) batas wilayah :

◦ Utara : Kel. Bukit Duri◦ Selatan: Kel. Cikoko◦ Barat : Kel. Tebet Timur◦ Timur : Kel. Bidara Cina

jumlah penduduk tahun 2014 : 41.272 orang

HASIL PENELITIAN

Karakteristik Demografi Sampel

Pendidikan Terakhir Responden

Kelompok usia Jumlah Persentase

o 12 – 20 tahun 0 0%

o 21 – 30 tahun

o 31 – 40 tahun

o 41 – 50 tahun

o >50 tahun

42

21

12

0

56%

28%

16%

0%

Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase

Tidak Sekolah 0 0%

SD 15 20%

SMP 25 33%

SMA/Sederajat

Diploma

31

3

42%

4%

Perguruan Tinggi 1 1%

Riwayat Pernikahan

Riwayat Hubungan Suami-istri

Riwayat Pernikahan Jumlah Persentase

Sudah menikah

Belum Menikah

75

0

100%

0%

Riwayat Hubungan Suami-istri Jumlah Persentase

Pernah 75 100%

Tidak Pernah 0 0%

Nilai Pengetahuan Jumlah Persentase

Baik 3 4%

Cukup 27 36%

Kurang 45 60%

Gambaran Tingkat Pengetahuan Mengenai Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode IVA

4%

36%

60%

Baik cukup kurang

Distribusi Jawaban Pada Pertanyaan Mengenai Pengetahuan

* soal no 10 berupa pilihan yang memiliki jawaban lebih dari 1

Soal

(Nomor)*Ya Tidak

8 48 responden 27 responden

9 27 responden 48 responden

10

11 45 responden 30 responden

12 39 responden 36 responden

13 15 responden 60 responden

14 3 responden 72 responden

15 12 responden 63 responden

Nilai Sikap Jumlah Persentase

Baik 66 88%

Cukup

Kurang Baik

9

0

12%

0%

Gambaran Sikap Mengenai Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode IVA

88%

12%

Baik cukup kurang

Distribusi Jawaban Pada Pertanyaan Mengenai Sikap

* soal no 19 berupa pilihan yang memiliki jawaban lebih dari 1

Soal

(Nomor) *

Ya Tidak

16 75 responden 0 responden

17 75 responden 0 responden

18 66 responden 9 responden

19

Nilai Perilaku Jumlah Persentase

Baik 2 3%

Cukup 64 85%

Kurang 9 12%

Gambaran Perilaku Mengenai Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode IVA

3%

85%

12%

Baik cukup kurang

Distribusi Jawaban Pada Pertanyaan Mengenai Perilaku

Soal

(Nomor) *

Ya Tidak

20 9 responden 66 responden

21 54 responden 21 responden

22 2 responden 73 responden

Hasil Intervensi◦ Intervensi terhadap responden dilakukan dengan

diberikannya penyuluhan mengenai kanker leher rahim dan tes IVA sebagai deteksi dini terhadap kanker leher rahim.

◦ Dari 72 responden yang sebelumnya memiliki pengetahuan kurang terhadap tes IVA sebagai deteksi dini kanker leher rahim didapatkan 69 orang telah mengerti dan akan melakukan tes IVA dan 3 responden yang tetap tidak mau untuk melakukan tes IVA.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden yang berpengetahuan baik sejumlah 3 responden (4%), cukup sebanyak 27 orang (36%) dan sisanya berpengetahuan kurang sejumlah 45 responden (60%).

Sebagian besar responden sudah pernah mendengar mengenai kanker leher rahim (64%) tetapi sebagian besar belum pernah mendapat penjelasan tentang kanker leher rahim (64%).

Hal ini menunjukkan bahwa wanita di wilayah kerja puskesmas Kebon Baru masih membutuhkan edukasi dan penjelasan yang tepat mengenai kanker serviks.

PEMBAHASAN

Didapatkan bahwa sebagian besar perempuan menganggap tes IVA penting, perlu dilakukan, dan bersedia menjalani tes IVA.

Dari seluruh responden, 100% menganggap IVA penting seluruhnya menganggap perlu, dan 88% yang bersedia menjalaninya.

Ada 12% tidak bersedia jika dilakukan tes IVA.

Penyebab terbanyak perempuan tidak bersedia dites IVA adalah karena merasa takut dan tidak memiliki waktu.

Hal ini dapat menjadi sasaran untuk edukasi bagi perempuan, yaitu dengan memberikan informasi terutama mengenai kanker serviks, faktor risiko, dan keuntungan prosedur IVA yang mudah,murah,dan cepat.

Berdasarkan teori mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku, seharusnya pengetahuan yang baik akan melandasi terjadi perubahan sikap dan perilaku yang baik pula.

Dalam penelitian ini pengetahuan yang kurang tidak berimbas pada sikap yang buruk, karena ditemukan bahwa sebagian besar masyarakat memiliki sikap yang positif terhadap tes IVA.

Sikap yang baik tidak sejalan dengan perilaku yang baik karena dari seluruh responden, 97% responden belum pernah menjalani tes IVA.

Hal ini mungkin terkait dengan ketakutan masyarakat menjalani tes IVA karena kurangnya edukasi, serta mungkin berhubungan dengan ketidaktahuan masyarakat secara umum mengenai tes IVA.

Kesimpulan◦ Pengetahuan wanita usia subur tentang deteksi

dini kanker leher rahim dengan metode IVA kurang baik, sikap terhadap deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA cukup baik, dan perilaku terhadap deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA cukup baik.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran◦ Perlu ditingkatkan sosialisasi tentang deteksi dini kanker

leher rahim dengan metode IVA dan penyuluhan mengenai kanker leher rahim dan program puskesmas untuk deteksi dini kanker leher rahim yaitu dengan metode IVA, baik manfaat dan cara kerja dari metode IVA itu sendiri agar masyarakat terutama wanita usia subur agar mengetahui dan tidak takut datang memeriksakan diri agar pencegahan kanker leher rahim bisa dilakukan sejak sedini mungkin.

◦ Sebagai bentuk respon terhadap sikap masyarakat yang baik terhadap tes IVA sebaiknya dilakukan program rutin atau bulan tertentu untuk penggalakkan kegiatan tes IVA agar masyarakat dapat merealisasikan minatnya melakukan tes IVA menjadi tindakan nyata menjalani tes IVA.

TERIMA KASIH