Laporan Metode Magnetik

33

Click here to load reader

Transcript of Laporan Metode Magnetik

Page 1: Laporan Metode Magnetik

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Ilmu geofisika merupakan bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi

dengan mengunakan prinsip-prinsip fisika. Penelitian geofisika digunakan untuk

mengetahui kondisi bawah permukaan bumi yang melibatkan pengukuran diatas

permukaan dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan yang berada di

bawah permukaan bumi. Maka dari pengukuran tersebut akan dapat diketahui

bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik secara vertikal

ataupun secara horizontal.Metode geofisika pada umumnya dibagi menjadi 2 macam,

yaitu metode pasif dan aktif. Metode pasif adalah suatu metode yang digunakan untuk

mengukur medan alami yang dipancarkan oleh bumi. Medan alami dalam hal ini

seperti halnya radiasi gelombang gempa bumi, medan gravitasi bumi, medan

magnetik bumi dll. Sedangkan metode aktif adalah suatu metode yang dilakukan

dengan membuat medan buatan kemudian mengukur respons yang dilakukan oleh

bumi. Dalam hal ini medan buatan adalah suatu getaran atau gelombang yang dapat

menimbulkan suatu respon seperti ledakan dinamit, pemberian arus listrik, dll.

Sedangkan apabila dijelaskan secara khusus maka metode geofisika dapat dibagi

menjadi beberapa macam seperti contohnya metode seismik, metode gravitasi,

metode magnet bumi, dll.

Metode magnet merupakan salah satu metode digunakan dalam teknik

geofisika. Pengukuran dengan menggunakan metode magnet yang paling banyak

dilakukan adalah dengan menggunakan alat PPM (Proton Precession Magnetometer).

Metode ini pada dasarnya dilakukan berdasarkan pengukuran anomali geomagnetik

yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas, atau permeabilitas magnetik

suatu jebakan dari daerah magnetik di sekelilingnya. Disini perbedaan permeabilitas

itu sendiri pada dasarnya diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral yang bersifat

ferromagnetik, paramagnetik, diamagnetik.

1

Page 2: Laporan Metode Magnetik

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana cara mengetahui struktur bawah permukaan bumi dengan

menggunakan metode magnetik.

Bagaimana mendeteksi letak dan batas litologi dari analisis anomali medan

magnet dan diperkuat dengan data gradien vertikal medan magnetik total yang

dapat memberikan respon jika terjadi perbedaan litologi pada suatu daerah.

I.3 Tujuan

Penelitian geofisika dengan menggunakan metode magnetik ini bertujuan

untuk :

Untuk mengetahui unsur-unsur penyusun struktur geologi yang berada di

bawah permukaan daerah tersebut.

Untuk menentukan nilai anomali magnetik maksimum dan minimum daerah

tersebut guna menentukan kelayakan untuk dilakukan eksplorasi

I.4 Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian magnetik ini adalah :

Mahasiswa dapat menggunakan alat yang berhubungan dengan metode

magnetik maupun pengolahan menggunakan software surfer8.

Mahasiswa dapat menginterpretasikan hasil yang didapat serta menjelaskan

proses pengolahan data secara umum.

Mahasiswa dapat mengetahui unsur-unsur penyusun struktur geologi yang

berada di bawah permukaan daerah tersebut dan menentukan nilai anomali

daerah tersebut.

.

2

Page 3: Laporan Metode Magnetik

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Metode Magnetik

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan

magnetik di permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda

termagnetisasi di bawah permukaan bumi (suseptibilitas). Variasi yang terukur

(anomali) berada dalam latar belakang medan yang relatif besar. Variasi intensitas

medan magnetik yang terukur kemudian ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan

magnetik di bawah permukaan, yang kemudian dijadikan dasar bagi pendugaan

keadaan geologi yang mungkin. Metode magnetik memiliki kesamaan latar belakang

fisika dengan metode gravitasi, kedua metode sama-sama berdasarkan kepada teori

potensial, sehngga keduanya sering disebut sebagai metoda potensial. Namun

demikian, ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat, keduanya mempunyai

perbedaan yang mendasar. Dalam magnetik harus mempertimbangkan variasi arah

dan besar vektor magnetisasi. sedangkan dalam gravitasi hanya ditinjau variasi besar

vektor percepatan gravitasi. Data pengamatan magnetik lebih menunjukan sifat

residual yang kompleks. Dengan demikian, metode magnetik memiliki variasi

terhadap waktu jauh lebih besar. Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat, laut dan udara. Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi, panas bumi, dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi.

2.2 Medan Magnet Utama

Medan magnet utama dapat didefinisikan sebagai medan rata-rata hasil

pengukuran dalam jangka waktu yang cukup lama mencakup daerah dengan luas

lebih dari 104 km2. Proses rata-rata ini tidak menghilangkan beberapa medan periodik

yang berasal dari luar demikian juga spektrum panjang gelombang dari medan

magnet utama dan medan magnet local. 3

Page 4: Laporan Metode Magnetik

Ada beberapa teori yang membahas penyebab medan magnet utama,

diantaranya teori magnetisasi permanen, teori perputaran muatan listrik, teori

perputaran benda masif, induksi badai magnet dan teori exsitasi diri dynamo.

Perputaran dari efek dynamo dengan cakram diandaikan sebagai inti bumi

yang berputar relatif terhadap gulungan kawat, sehingga timbul medan listrik yang

kemudian menimbulkan arus listrik dalam koil. Beda potensial pada cakram :

(1)

Impedansi dari rangkain tersebut tergantung dari tahan total R dan induksi diri dari

koil L sehingga

(2)

jika M adalah induksi bersama dari cakram dan koil, maka hubungan medan dengan

arus adalah

(3)

(4)

Pertambahan yang begitu besar pada t yang besar adalah tidak sesuai dengan

kenyataan. Penyelesaian persamaan (4) diperoleh dengan anggapan kecepatan sudut

ω konstan, tanpa memperhatikan intensitas medan magnet. Karena gaya Lorentz

berlawanan dengan arah rotasi sehingga torsi penggerak konstan. Apabila medan

magnet bertambah besar maka torsi juga bertambah sehingga ω berkurang sampai

mencapai kesetimbangan pada kecepatan ω0. Magnitudo dari medan magnet tidak

bergantung ω tetapi hanya bergantung pada torsi pengerak.

4

Page 5: Laporan Metode Magnetik

Gambar 1. Sistem efek dynamo.

2.3 Anomali Medan Magnet Total Bumi

Di dalam penelitian dengan metode magnetik, pada umumnya proses

pengambilan data dilakukan dengan menggunakan magnetometer (misalnya, PPM).

Instrumen ini mengukur besarnya (magnetude) medan magnet total tanpa memandang

arah vektornya. Anomali medan magnetik total bumi merupakan medan magnet yang

dibangkitkan oleh anomali atau batuan termagnetisasi pada kerak bumi sebagai akibat

adanya induksi medan utama magnetik bumi. Anomali ini dihitung dari pengukuran

medan magnet total dikurangi medan utama magnetik bumi tersebut (Menggunakan

nilai IGRF yang sesuai dengan lokasi penelitian).

Medan utama magnetik bumi (main field) BM dan medan magnet benda

penyebab anomali medan magnet BA memberikan sumbangan dalam medan magnet

total bumi sehingga medan magnet total bumi pun berubah dan dapat ditulis dengan

BT = BM + BA ………………(5)

Jika BT menggambarkan medan magnet total pada suatu titik dan BM medan

magnet utama bumi pada suatu titik yang sama, seperti yang disajikan dalam gambar

di bawah ini, maka anomali medan magnet total diberikan oleh:

|||| MT BBT ………………(6)

5

Page 6: Laporan Metode Magnetik

Gambar 2. Penggambaran vektor anomali medan magnet total bumi

Jika ΔB menggambarkan medan akibat benda anomali, maka medan magnetik

total adalah BT = BM + ΔB sehingga persamaan 3 menjadi:

|||||| BBBBT MM ……..(7)

Jika |BM| > |ΔB| maka dapat digunakan pendekatan

|||| MM BBBT …………………...(8)

||22MMM BBBB

||)(1

22

1MM

MM

MM BBBBB

BB

BfB

BB

|| M

M…………………………(9)

Dengan demikian T dapat didekati sebagai proyeksi ΔB (anomali medan magnetik

bumi) pada arah medan magnetik bumi (f).

6

Page 7: Laporan Metode Magnetik

BAB III

METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat

Pengambilan data magnetik ini dilakukan pada hari kamis tanggal 30

September 2010 di daerah sekitar Universitas Brawijaya tepatnya di stadion

brawijaya atau daerah belakang fakultas teknik Universitas Brawijaya dan secara

geografis terletak pada koordinat 07057’59,6” LS dan 112036’44,3” BT.

3.2. Alat dan bahan

Pada penelitian di Stadion Universitas Brawijaya Malang dengan menggunakan

metode magnetik digunakan beberapa alat yaitu:

1) Magnetometer :1 buah

2) GPS :1 buah

3) Kompas :1 buah

4) Rollmeter :1 buah

5) Arloji :1 buah

6) Buku petunjuk :1 buah

7) Alat tulis menulis :1 set

3.3. Langkah Pelaksanaan Penelitian

3.3.1 Akuisisi Data

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada saat akuisisi data adalah noise.

Dalam hal ini yang dimaksud dengan noise dalah pada saat menentukan arah kutub

utara harus diperhatikan, karena hal ini akan berpengaruh pada data yang akan

didapatkan. Dalam hal ini penentuan kutub utara yang dianggap sebagai sumber

medan magnet bumi ditentukan dengan menggunakan kompas. Selain itu pembacaan

data juga harus diperhatikan dalam penelitian ini.

7

Page 8: Laporan Metode Magnetik

3.3.1.1 Prosedur Penelitian

Sebelum memulai pengambilan data, atau pengoperasian alat-alat tersebut,

pertama-tama baterai dipasang pada console, lalu staff (tongkat penyangga) disusun

dengan sensor, console dimasukkan ke dalam backpack yang dipasang di badan

kemudian setelah itu semua kabel konektor dipasang dan dilakukan tuning dengan

mengambil kuat sinyal yang paling kuat sesuai dengan harga medan di daerah

pengukuran, lalu setelah itu dilakukan pensettingan konfigurasi waktu seperti

hari,tanggal, jam, dan menit saat pengambilan data. Kemudian konfigurasi lintasan

(modus survey) dan gradiometer disetel dan interval waktu pengambilan data

otomatis atau (modus auto). Setelah itu pengambilan data dimulai, saat pengambilan

data ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah arah sensor harus

sesuai dengan arah tanda panah yang tergambar pada sensor, pengambilan data

dengan modus AUTO dilakukan di tempat yang tetap dan mentransfer data di memori

ke computer untuk pemprosesan lebih lanjut. Dalam mengambilan data ini dilakukan

dengan settingan horizontal.

3.3.1.2 Metode Penelitian

Dalam proses pengambilan data ini area lintasan sepanjang 25 m dengan

jarak antar titik sejauh 5 meter. Titik awal pengambilan data ini disebut data sebagai

base station, kemudian bergeser ke titik berikutnya sejauh 5 m. Metode pangambilan

data ini adalah looping, yang berarti titik awal pengukuran digunakan juga sebagai

titik akhir.

Metode looping dapat digambarkan dalam sebuah bidang, dalam proses

pengambilan data ini digunakan bidang persegi dengan keliling 100 meter. Dengan

titik pergeseran sejauh 5 meter. Berikut ini merupakan denah pengambillan data yang

dilakukan di lapangan Stadion Brawijaya

3.3.1.3 Pengambilan Data

Lokasi :

8

Page 9: Laporan Metode Magnetik

Lapangan Sepakbola/Stadion Universitas Brawijaya (letak geografis)

Gambar 3.Peta Lokasi Penelitian

Gambar 4. Bentangan Survey Lapangan

9

Stadion UB

Page 10: Laporan Metode Magnetik

Lintasan pengambilan data geomagnetik

Gambar 5.Denah pengambilan data

3.3.2 Pengolahan Data

Pertama adalah kita mencari nilai rata-rata dari data PPM yang kita dapatkan

pada penelitian tersebut.Data itu juga disebut data intensitas medan total. Intensitas

medan magnet total ini dikurangi dengan koreksi variasi harian dan koreksi IGRF

sebesar 45300T. Anomali medan magnet total yang diperoleh dilakukan peng-grid-an

untuk mendapatkan peta anomali medan magnet total. Permodelan dilakukan dengan

mengunakan program SURFER8. Dan selanjutnya dilakukan interpretasi untuk

mendapatkan informasi lokasi penelitian.

3.3.2.1 Perhitungan PPM

Dicari PPM rata-rata yang didapat dari nilai PPM yang diukur tiap titik sebanyak tiga

kali dengan rumus:

10

Base stationBase station

Jarak antar titik 5

m

Jarak antar titik 5

mPanjang lintasan

25 m

Panjang lintasan

25 m

Page 11: Laporan Metode Magnetik

3.3.2.2 Perhitungan Koreksi Diurnal

Koreksi Diurnal (harian) adalah penyimpangan intensitas medan magnet bumi

yang disebabkan oleh adanya perbedaan waktu pengukuran dan efek sinar matahari

dalam satu hari. Koreksi harian adalah koreksi yang dilakukan terhadap data

magnetik terukur untuk menghilangkan pengaruh medan magnet luar atau variasi

harian.

Perhitungan dari koreksi diurnal ini dilakukan dengan menggunakan

perangkat lunak Microsoft office (excel), dimana nilai koreksi diurnal ini dihitung

dengan menggunakan

Dimana :

tn = t pd titik n

Hakh = Nilai medan magnet di titik akhir

Hawl = Nilai medan magnet di titik awal

3.3.2.3 Perhitungan Koreksi IGRF

Koreksi IGRF adalah koreksi yang dilakukan terhadap data medan magnet

terukur untuk menghilangkan pengaruh medan utama magnet bumi. Harga rata-rata

intensitas medan magnet utama bumi untuk daerah Jawa timur, yaitu sebesar 45300

nT. Nilai inilah yang akan digunakan dalam pengolahan terhadap koreksi IGRF

Pengolahan terhadap koreksi IGRF ini menggunakan perangkat lunak

Microsoft office (excel), dimana nilai koreksi IGRF ini dapat dihitung dengan

persamaan

Ha = Anomali medan magnetik total

Hrata-rata = Nilai rata-rata H di tiap stasiun

11

Page 12: Laporan Metode Magnetik

Hvar = Koreksi variasi harian

HIGRF = Koreksi IGRF (45300nT)

Gambar 6.Diagram Alir Pengolahan Data Magnetik

3.3.3 Interpretasi Data

Hasil pengukuran magnetometer adalah berupa penjumlahan dari medan

magnet bumi utama yang dibangkitkan oleh outer core dan dihilangkan dengan

koreksi IGRF, variasi medan magnet bumi yang berhubungan dengan variasi

kerentanan magnet batuan, medan magnet remanen yang merupakan sasaran survey

geomagnetik, dan variasi harian akibat aktivitas matahari yang dihilangkan dengan

koreksi variasi harian.

12

Data lapangan

Koreksi variasi

Koreksi IGRF

Anomali medan magnet total

Pembuatan peta anomali

medan magnet total

Pemodelan

selesai

Page 13: Laporan Metode Magnetik

Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan

pengolahan data standar yaitu hasil yang diperoleh merupakan data anomali magnetik

total (dalam nT) setelah dikoreksi variasi harian dan IGRF. Setelah diperoleh nilai

medan magnetik hasil koreksi harian dan IGRF, selanjutnya data tersebut dapat

dikonturkan dengan menggunakan bantuan software Surfer8 sehingga akan terlihat

anomali medan magnetik pada daerah yang disurvey. Secara umum proses penelitian

dapat digambarkan sebagai berikut

Diagram Alir Penelitian

Gambar 7.Diagram penelitian

13

Mulai

Studi Literatur

Identifikasi Masalah

Penentuan Lokasi dan Survey Awal

Pengambilan Data

Pengolahan Data

Interpretasi

Selesai

Page 14: Laporan Metode Magnetik

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengolahan Data

Dari data yang diperoleh dapat dilakukan pengolahan sebagai berikut:

4.1.1 Pengolahan Tabel

Tabel 1.Pengolahan data

NO

Nama

Titik

Posisi PPM

Rata-rata waktu

Koreksi

Diurnal

Koreksi

IGRFX Y H

1 BS 677719 9120910 508 13317 0 0 -31983

2 titik 1 677719 9120916 514 8809.667 60 71.822 -36562.2

3 titik 2 677720 9120922 517 9803 120 143.644 -35640.6

4 titik 3 677719 9120924 518 8766.333 180 215.466 -37049.1

5 titik 4 677718 9120924 515 7533.667 240 287.288 -38053.6

6 titik 5 677721 9120936 515 8005.667 300 359.11 -37653.4

7 titik 6 677719 9120934 510 9475 360 430.932 -36255.9

8 titik 7 677711 9120938 514 8599.333 420 502.754 -37203.4

9 titik 8 677710 9120932 515 10273 480 574.576 -35637.6

10 titik 9 677710 9120928 515 9707.667 540 646.398 -36238.7

11 titik10 677707 9120922 515 10722.33 600 718.22 -35295.9

12 Titik11 677707 9120918 510 10068.67 660 790.042 -36021.4

13 Titik12 677707 9120912 513 9996.333 720 861.864 -36165.5

14 Titik13 677711 9120910 510 9422.67 780 933.686 -36811

15 Titik14 677718 9120910 519 10117.33 840 1005.08 -36187.8

16 BS 677719 9120910 508 14394.33 900 1077.33 -31983

14

Page 15: Laporan Metode Magnetik

4.1.2 Pengolahan Grafik dan Anomali

Dari data yang telah di olah didapatkan suatu hubungan antara koreksi IGRF

dan titik amat adalah sebagai berikut

Gambar 8.Kurva hubungan antara titik amat dengan koreksi IGRF

15

Page 16: Laporan Metode Magnetik

677710

67771 5

677 720

91209 10

91209 15

9 12 0920

9 120925

91209 30

9 120935

-100-5005010015020025030035040045050055060065070075080085090095010001050

Gambar 9.Anomali magnetik setelah dilakukan koreksi IGRF

4.2 Pembahasan

Metode magnetik merupakan salah satu metode geofisika yang termasuk

kedalam metode geopotensial. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan

dengan pengolahan data standar, yaitu hasil yang diperoleh merupakan data anomali

magnetik total (dalam nT) setelah dikoreksi variasi harian dan IGRF. Koreksi dengan

menggunakan IGRF dilakukan untuk menghilangkan efek-efek diurnal medan

magnet, yang disebabkan oleh pasang surut bulan dan pasang surut matahari.

Dari perhitungan yang telah dilakukan, kita dapat menganalisa hasil yang

didapat dan menggolongkan daerah atau lokasi penelitian berdasarkan nilai

supsetibilitas dari bahan atau batuan yang terkandung didalamnya. Setiap batuan yang

16

Page 17: Laporan Metode Magnetik

terdiri dari bermacam-macam mineral, yang memiliki sifat magnetik dan

susceptibilitas yang berbeda, masing-masing dikelompokkan kedalam:

1. Diamagnetisme

Batuan ini mempunyai susceptibilitas negatif dan nilainya kecil serta

susceptibilitas tidak bergantung pada temperatur dan magnet luar H. Mineral

ini mempunyai harga susceptibilitas (-8<k<310)x10-6 emu, contoh:bismut,

gipsum, marmer, dan lain-lain.

2. Paramagmetisme

Sifat ini material ini adalah nilai susceptibilitas positif dan sedikit lebih besar

dari satu serta nilai susceptibilitas tergantung pada temperatur. Mineral ini

mempuunyai susceptibilitas (4<k<36000)x10-6 emu, contoh: pyroxene,

fayalite, amphiboles, biotite, garnet. Efek paramagnetik merupakan suatu efek

orientasi, mirip dengan efek orientasi dari molekul-molekul polar yaitu dalam

hal sifatnya yang bergantung pada temperatur, membesar jika temperatur

menurun karena agitasi termis dari atom-atom atau melekul-molekul

cenderung untuk mencegah orientasi.

Dalam benda-benda paramagnetik, medan yang dihasilkan oleh momen-

momen magnet atomik permanen, cenderung untuk membantu medan magnet

luar, sedangkan untuk dielektrik medan dari dipol-dipol cenderung untuk

melawan medan luar.

3. Ferromagnetik

Sifat yang dimiliki oleh material ini adalah susceptibilitas positif dan jauh

lebih besar dari satu, serta nilai susceptibilitasnya bergantung pada

temperatur. Nilai susceptibilitas mineral ini adalah (100<k<(1.6x106))x10-6

em, contoh: besi, nikel, dan kobal. Bahan-bahan feromagnetik intensitas

magnetisasi besarnya sejuta kali lebih besar daripada bahan-bahan

diamagnetik dan paramagnetik.

17

Page 18: Laporan Metode Magnetik

Secara lebih spesifik batuan terbagi menjadi tiga macam, yaitu batuan

sedimen, batuan beku, batuan metamorf yang memiliki susceptibilitas yang

berbeda, berikut nilai susceptibilitas masing-masing batuan :

1. batuan sedimen, biasanya mempunyai jangkauan susceptibilitas (0-4000)x10-6

emu dengan rata-rata (10-75)x10-6 emu, contoh: dotomine, limestone,

sandstone dan shales.

2. batuan beku, biasanya mempunyai jangkauan susceptibilitas (0-97)x10-6 emu

dengan rata-rata (200-13500) emu, contoh granite,rhyolite, basalt, dan andesit.

3. batuan metamorf, biasanya mempunyai jangkauan susceptibilitas(0-5800)x10-

6 emu dengan rata-rata(60-350)x10-6 emu, contoh amphibolite, shist,phyllite,

gneiss, quartzite, serpentine dan slate.

Pada gambar 9 merupakan gambaran tentang struktur pada bawah permukaan

daerah penelitian. Dari gambar dapat diketahui penyebaran anomaly medan magnet

memiliki nilai yang relative tinggi yaitu antara -100 sampai dengan 1000 nT. Dari

nilai tersebut anomali medan magnet dapat digolongkan termasuk dalam anomali

magnet positif. Anomali magnet positif ditafsirkan berkaitan dengan bahan-bahan

yang bersifat ferromagnetik dimana memeliki supsetibilitas yang besar dan lebih

dari satu seperti contohnya batuan sedimen, batuan beku dan metamorf. Akan tetapi

pada anomali medan magnet tersebut juga terdapat nilai negative, jadi dapat

disimpulkan pula bahwa pada daerah penelitian ini juga terdapat bahan-bahan yang

bersifat diamagnetic yang memiliki nilai supsetibilitas rendah dan negative seperti

contohnya lumpur, pasir dan kerikil

Pada pengolahan data ini belum dapat diketahui jenis batuan apa yang

terkandung dalam lapisan tersebut. Untuk mengetahui jenis batuan tertentu perlu

dilakukan pengolahan lebih lanjut, yaitu dengan menggunakan software lainnya.

Sedangkan apabila kita menilik dari jurnal penelitian sekitar 1 tahun yang lalu

dengan lokasi penelitian yang sama, didapatkan hasil yang sangat berbeda. Dari hasil

yang tahun lalu didapatkan gambar anomaly medan magnet sebagai berikut

18

Page 19: Laporan Metode Magnetik

Gambar 10.Anomali medan magnetic setelah dilakukan koreksi IGRF

Gambar 10 merupakan gambar anomali medan magnet total dari sensor

bawah (nT). Dari hasil kontur tersebut dapat dilihat penyebaran anomali medan

magnet di daerah penelitian yang dihasilkan memiliki nilai yang relatif rendah yaitu

antara -1700 nT sampai -10 nT. Variasi nilai medan residual ini termasuk ke

dalam anomali magnetik negatif (≤ 0 nT). Anomali magnetik negatif

ditafsirkan berkaitan dengan batuan yang bersifat nonmagnetik

(diamagnetik) seperti batuan sedimen (alluvium), batuan lapuk atau

batuan yang terubahkan seperti lempung, lumpur, dan pasir kerikil yang

memiliki suseptibilitas kecil.

Nilai anomali yang sangat rendah ini menunjukkan bahwa di daerah tersebut

terkandung sesuatu. Dalam hal ini terdapat material atau batuan yang memiliki nilai

magnetic yang sangat rendah. Berdasarkan literature diketahui bahwa suatu material

yang memiliki nilai kemagnetan yang sangat rendah, maka bahan tersebut bersifat

diamagnetic yang memiliki nilai suseptibilitas yang cenderung negatif dan kecil.

19

Page 20: Laporan Metode Magnetik

Sehingga dapat dikatakan bahwa di daerah tersebut mempunyai kandungan

materi yang bukan merupakan benda megnetik, atau bersifat diamagnetic. Batuan

yang termasuk dalam diamagnetic antara lain: grafit, gypsum, marmer, kwarsa,

garam, bismuth, dan lain – lain.

Dari melihat hasil yang didapatkan pada dua penelitian dengan dareah yang

sama akan tetapi waktu yang berbeda, bisa didapatkan data-data yang hampir

sinkronasi atau berhubungan. Pada penelitian tahun lalu daerah penelitian dapat

digolongkan sebagai daerah dimagnetik karena memiliki nilai supsetibilitas yang

sangat kecil, akan tetapi dengan selang waktu 1 tahun kemudian daerah tersebut

digolongkan dalam daerah ferromagnetic dengan nilai subsetibilitas yang relatif

tinggi meskipun juga terdapat nilai subsetibilitas yang rendah dan termasuk dalam

diamagnetic. Perbedaan ini disebabkan karena pada saat penelitian tahun 2010

dilokasi penelitian bersamaan dengan pembangunan gedung-gedung yang sedikit

banyak pasti berpengaruh pada hasil data yang didapatkan. Akan tetapi dikatakan

berhungan karena pada penelitian tahun 2010 juga dapat dideteksi bahwa dibawah

permukaan daerah penelitian juga terdapat bahan-bahan yang bersifat diamagnetic.

Berdasarkan literature yang diketahui dinyatakan bahwa antar selang waktu

tertentu pada daerah yang sama apabila dilakukan penelitian dengan metode

magnetic, akan didapatkan hasil yang berhubungan atau terkorelasi antara selang

waktu tersebut. Sedikit banyak ada perubahan pada struktur dibawah permukaan

antara selang waktu tersebut yang kemungkinan disebabkan karena adanya beberapa

factor seperti degradasi, atau dari human sendiri.

20

Page 21: Laporan Metode Magnetik

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari keseluruhan rangkaian penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Metode magnetic merupakan metode yang berdasarkan pengukuran

anomali geomagnetik yang diakibatkan oleh perbedaan kontras

suseptibilitas, atau permeabilitas magnetik suatu jebakan dari daerah

magnetik di sekelilingnya.

2. Dalam pengukuran metode magnetic, berdasarkan nilai

supsebilitasnya dapat digolongkan menjadi diamagnetic,

paramagnetic, dan ferromagnetic

3. Pada daerah penelitian pada koordinat 07057’59,6” LS dan

112036’44,3” BT memiliki nilai supsebilitas yang tinggi, sehingga

dapat digolongkan pada daerah ferromagnetic.

5.2 SaranDalam melakukan penelitian selanjutnya di harapkan memperkecil noise dan

lebih teliti dalam pembacaan data agar data yang diperoleh lebih valid.

21

Page 22: Laporan Metode Magnetik

DAFTAR PUSTAKA

Baranov, V. 1957. A new method for Interpretation of Aeromagnetic Maps: Pseudo-

gravimetric Anomalies, Geophysics, Volume 22, 359-83.

Blakely, R.J. 1995. Potential Theory in Gravity and Magnetic Applications,

Cambridge University Press.

Grand, F.S and West, G.F. 1965. Interpretation Theory in Applied Geophysics, Mc

Graw-Hill Book Company.

Santoso, Djoko. 2002. Pengantar Teknik Geofisika. Penerbit ITB. Bandung.

Shuey, R.T., Pasquale, AS. End correction in magnetic profile interpretation.

Geophysics, Volume 38, No.3, 507-512.

Solihin, 2005, Skripsi, Pendugaan Kandungan Batuan Andesit dan Diorit Di Kawasan Gedangan Malang Selatan Dengan Menggunakan Metode Magnetik, Malang, Universitas Brawijya.

Telford, W.M. 1976. Applied Geophysics. Cambridge University Press, London.

Wahyudi, 2004, Teori dan Aplikasi Metode Magnet, Laboratorium Geofiosika FMIPA UGM Yogyakarta.

22

Page 23: Laporan Metode Magnetik

LAMPIRAN

Lembar Data Pengukuran Geomagnetik

Hari/tanggal :30 September 2010

Lokasi/lb. Peta : Stadion Brawijaya

StationPosisi titik amat PPM

WaktuX Y Z I II III

Base station 677719 9120910 508 11514 17519 10918 12.17titik 1 677719 9120916 514 8148 8298 9983 12.18titik 2 677720 9120922 517 11720 9426 8263 12.19titik 3 677719 9120924 518 8931 9463 7905 12.02titik 4 677718 9120924 515 7417 7998 7186 12.21titik 5 677721 9120936 515 8742 7693 7582 12.22titik 6 677719 9120934 510 10487 8646 9292 12.23titik 7 677711 9120938 514 8805 8529 8464 12.24titik 8 677710 9120932 515 11108 9959 9644 12.25titik 9 677710 9120928 515 9171 8089 11863 12.26

titik 10 677707 9120922 515 8914 12760 10493 12.27titik 11 677707 9120918 510 10426 10452 9328 12.28titik 12 677707 9120912 513 10826 8876 10287 12.29titik 13 677711 9120910 510 9516 8170 10582 12.03titik 14 677718 9120910 519 9868 10122 10362 12.31

Base station 677719 9120910 508 15418 15720 12045 12.32

23