Laporan Mengikuti lomba P3A Tingkat Nasional 2014

13
Laporan Mengikuti Lomba P3A tingkat Nasional 2014 I. Pendahuluan - Latar Belakang Pengelolaan air irigasi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam peningkatan produksi pangan. Permasalahan dalam pengelolaan air cukup kompleks. Banyaknya pihak yang berkepentingan terhadap air membuat pengelolaan air rawan terjadi konflik. Pihak- pihak tersebut misalnya pada sektor perumahan, industri, maupun pertanian. Bahkan sesama petani pengguna air irigasi pun sering terjadi konflik. Belum lagi masalah perbedaan debit air yang ekstrim antara musim hujan dan musim kemarau. Pada saat yang sama, kebutuhan air irigasi harus tersedia dalam waktu, ruang, jumlah, dan mutu yang tepat. Untuk itu, pengelolaan air irigasi harus dikelola secara baik oleh suatu lembaga yang kuat dan mandiri agar dapat menjamin anggotanya mendapatkan air irigasi sesuai rencana. Inilah peran utama lembaga P3A. Mendorong P3A agar menjadi lembaga yang kuat dan mandiri merupakan agenda utama Pemerintah. Lembaga yang kuat dalam artian mempunyai bargaining position (nilai tawar) sehingga kepentingan lembaganya tidak dikesampingkan oleh kepentingan lain. Sedangkan lembaga yang mandiri dalam artian mampu menghidupi lembaganya sendiri, tidak hanya menggantungkan pada pemerintah. Aset-aset pemerintah berupa jaringan irigasi ini lah

Transcript of Laporan Mengikuti lomba P3A Tingkat Nasional 2014

Page 1: Laporan Mengikuti lomba P3A Tingkat Nasional 2014

Laporan Mengikuti Lomba P3A tingkat Nasional 2014

I. Pendahuluan

- Latar Belakang

Pengelolaan air irigasi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan

dalam peningkatan produksi pangan. Permasalahan dalam pengelolaan

air cukup kompleks. Banyaknya pihak yang berkepentingan terhadap air

membuat pengelolaan air rawan terjadi konflik. Pihak-pihak tersebut

misalnya pada sektor perumahan, industri, maupun pertanian. Bahkan

sesama petani pengguna air irigasi pun sering terjadi konflik. Belum lagi

masalah perbedaan debit air yang ekstrim antara musim hujan dan musim

kemarau. Pada saat yang sama, kebutuhan air irigasi harus tersedia

dalam waktu, ruang, jumlah, dan mutu yang tepat. Untuk itu, pengelolaan

air irigasi harus dikelola secara baik oleh suatu lembaga yang kuat dan

mandiri agar dapat menjamin anggotanya mendapatkan air irigasi sesuai

rencana. Inilah peran utama lembaga P3A.

Mendorong P3A agar menjadi lembaga yang kuat dan mandiri merupakan

agenda utama Pemerintah. Lembaga yang kuat dalam artian mempunyai

bargaining position (nilai tawar) sehingga kepentingan lembaganya tidak

dikesampingkan oleh kepentingan lain. Sedangkan lembaga yang mandiri

dalam artian mampu menghidupi lembaganya sendiri, tidak hanya

menggantungkan pada pemerintah. Aset-aset pemerintah berupa jaringan

irigasi ini lah yang harus dipelihara. Aset tersebut nilainya mencapai

milyaran rupiah. Semakin besar nilai aset, semakin besar pula biaya

pemeliharaan yang harus dikeluarkan. Disamping aset irigasi yang harus

dikelola, kemandirian P3A juga bisa ditingkatkan dalam mengelola aset

lembaga untuk meningkatkan produktivitas.

Dalam rangka meningkatkan kinerja P3A di Provinsi NTT maka kegiatan

lomba P3A tingkat nasional ini sangat penting untuk diikuti. Bukan sekedar

untuk mencari kemenangan. Apalagi Dinas Pertanian dan Perkebunan

NTT baru pertama kali mengikuti kegiatan ini yang tentunya belum punya

pengalaman. Namun yang lebih penting adalah wawasan tentang P3A

menjadi lebih luas karena berbagi pengalaman dan bertukar pikiran

Page 2: Laporan Mengikuti lomba P3A Tingkat Nasional 2014

dengan semua peserta dari seluruh penjuru nusantara. Demikian juga

dalam forum tersebut dihadiri para pakar dan para pejabat yang

berkompeten untuk meningkatkan kinerja P3A. Pengalaman mengikuti ini

akan sangat berharga, baik bagi P3A yang mewakili NTT dan pendamping

peserta. Harapannya, pengalaman ini bisa ditularkan dan dikomunikasikan

kepada seluruh P3A di Provinsi NTT.

- Maksud dan Tujuan

Maksud

Berpartisipasi dalam kegiatan penilaian kinerja P3A di tingkat Nasional

pada tanggal 26–29 Agustus 2014 di Bandung

Tujuan

Memberikan kesempatan pada P3A yang telah diseleksi di tingkat

Provinsi untuk mengikuti ajang lomba P3A di tingkat Nasional.

Memberikan motivasi sekaligus media pembelajaran agar kinerja

P3A semakin baik untuk masa-masa yang akan datang.

Mendapatkan wawasan, informasi, mengenai pengelolaan P3A

bagi peserta dan mengenai pembinaan P3A bagi pendamping

peserta sehingga dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan

kinerja P3A di daerah.

II. Pelaksanaan

- Tahap seleksi P3A berprestasi di tingkat Provinsi

Kegiatan ini dilaksanakan pada tahun anggaran 2013. Seleksi P3A di

tingkat provinsi dilakukan dengan tahapan, yaitu:

o Sosialisasi

Sosialisasi ke 21 kabupaten/kota di lingkup wilayah provinsi

NTT untuk memberikan rekomendasi beberapa lembaga P3A

yang menonjol di kabupaten yang bersangkutan untuk diikutkan

seleksi P3A berprestasi tingkat provinsi. Jumlah lembaga P3A

yang diajukan oleh kabupaten tidak dibatasi. P3A yang ditunjuk

oleh kabupaten yang bersangkutan untuk mengikuti seleksi P3A

berprestasi tingkat provinsi akan mengisi formulir yang

Page 3: Laporan Mengikuti lomba P3A Tingkat Nasional 2014

formatnya telah disusun oleh panitia seleksi di tingkat provinsi

sesuai petunjuk dari pusat.

o Pengambilan Data P3A

Pengambilan data P3A dilakukan setelah mendapatkan

informasi bahwa kabupaten telah menunjuk satu atau lebih

lembaga P3A yang akan mewakili kabupaten untuk mengikuti

seleksi P3A berprestasi tingkat Provinsi. Sesuai dengan maksud

dari kegiatan ini yaitu untuk memberikan motivasi pada P3A,

maka pengambilan data pengambilan data P3A ini kadang

harus ke lokasi. Disamping itu, data yang disampaikan dalam

formulir juga bisa digali lebih banyak atau bisa langsung di

verifikasi.

o Penentuan P3A terpilih

Tim penilai mengadakan rapat untuk menentukan 4 (empat)

lembaga P3A yang terpilih yaitu Juara I, Juara II, Juara III dan

Juara Harapan. Tim penilai terdiri dari unsur pimpinan di Bidang

Sarpras dan juga dari pembina P3A dari Dinas PU Provinsi

NTT. Profil P3A seperti yang telah diuraikan dalam Form

Pengajuan keikutsertaan seleksi P3A berprestasi tingkat

provinsi menjadi bahan pertimbangan dalam penilaian. P3A

yang terpilih menjadi pemenang dalam seleksi ini kemudian

diverifikasi ke lokasi. Adapun P3A yang terpilih sebagai

nominasi adalah sebagai berikut:

P3A Air Sagu Usaha Bersama Kabupaten Kupang

P3A Handel Kabupaten Manggarai Barat

P3A Kubota Kabupaten Nagekeo

P3A Tabaka Pameruka Kabupaten Sumba Barat Daya

- Tahap persiapan P3A terpilih

P3A yang terpilih dari 4 (empat) nominasi ini adalah P3A

Usaha Bersama Air Sagu. Hasil seleksi di tingkat provinsi ini kemudian

dipersiapkan untuk mengikuti lomba P3A di tingkat nasional. Dalam

mempersiapkan lomba P3A tingkat nasional ini, beberapa pihak terkait

Page 4: Laporan Mengikuti lomba P3A Tingkat Nasional 2014

ikut terlibat, yaitu dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT

khususnya Bidang Sarpras, Dinas Pekerjaan Umum khususnya di

bidang pengairan, dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Kabupaten Kupang.

Materi yang akan dilombakan sesuai Petunjuk Pelaksanaan

lomba P3A tingkat nasional menjadi bahan diskusi dan terus

dipertajam agar personil yang nanti berangkat sebagai peserta Lomba

P3A dapat menguasai materi dengan baik. Demikian juga bahan

tayangan untuk presentasi juga terus diperbaiki, baik materi maupun

desainnya.

Puncak dari tahapan persiapan ini adalah pada persiapan final

menjelang keberangkatan, diadakan pertemuan yang terdiri dari

semua unsur yang tersebut diatas. Pertemuan diadakan pada tanggal

19 Agustus 2014 di Ruang Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan

Provinsi NTT dihadiri oleh:

Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi

NTT, Bapak Ir. Miqdonth S. Abolla, M.Si

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Bapak Ir. Gede

Adi Wiratma

Kepala Seksi Pengelolaan Lahan dan Air, Bapak

Vincentius Roga, SP

Pejabat Fungsional Pengairan Widyaiswara Dinas PU

Provinsi NTT (sebelumnya menjadi Pembina P3A),

Bapak Ir. Erol Manu, M.Si

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura, Ibu Amin Juariah,

STP, MM.

Pendamping P3A untuk mengikuti lomba tingkat nasional,

Hamdan In’ami, STP, MPSDA

Agenda pada pertemuan tersebut adalah mendengarkan

presentasi dari Ketua P3A Usaha Bersama Air Sagu untuk dapat

memahami dan bisa memberikan kritik, saran dan masukan. Melalui

pertemuan ini diharapkan personil yang akan berangkat mengikuti

Page 5: Laporan Mengikuti lomba P3A Tingkat Nasional 2014

lomba P3A tingkat nasional ini menjadi lebih siap, baik penguasaan

materi maupun mental. Hal ini karena materi yang akan dipresentasi

kan sudah dikritisi oleh para pejabat lintas sektor dan petugas yang

mendalami maupun yang sudah berpengalaman di bidang P3A.

- Tahap pelaksanaan kegiatan Lomba

Pihak panitia penyelenggara Lomba P3A/GP3A Tingkat Nasional

memberikan alokasi jumlah personil 3 orang untuk tiap peserta Lomba

P3A/GP3A, yang terdiri dari 2 (dua) orang pengurus lembaga (Ketua

dan wakil/sekretaris) dan 1 (satu) orang pendamping dari Pemerintah

Daerah. Meskipun ada dua kategori yang dilombakan, yaitu P3A dan

GP3A, namun sesuai alokasi, Pemerintah Provinsi NTT hanya

menyiapkan diri untuk mengikuti Lomba P3A saja.

Sebagaimana disampaikan oleh Direktur Jenderal PSP, Bapak

Sumarjo Gatot Irianto dalam kata sambutan pembukaan kegiatan,

bahwa tujuan kegiatan ini bukanlah sekedar ajang

persaingan/kompetisi mencari juara, tetapi yang lebih utama adalah

bisa dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran petani. Untuk itu,

disebutkan bahw pada nomenklatur kegiatan adalah “Penilaian Kinerja

P3A/GP3A Tingkat Nasional 2014”. Namun mengingat sejak awal

sudah diprogramkan untuk mengikuti “kegiatan lomba P3A”, maka

untuk mempermudah pembahasan tetap menggunakan istilah “Lomba

P3A.

Setelah acara pembukaan, pihak panitia memisahkan ruangan antara

kegiatan lomba P3A dan penilaian GP3A. Secara bergiliran peserta

lomba P3A utusan dari 25 Provinsi memberikan presentasi tentang

profil lembaga dan program kegiatan di lembaga masing-masing.

Mekanisme giliran dengan cara diundi oleh peserta sebelumnya.

Adapun peserta pertama diundi oleh moderator.

Presentasi diberikan waktu 20 menit untuk masing-masing peserta,

setelah itu sesi tanya jawab diberikan waktu 25 menit. Waktu 25 menit

sesi tanya jawab tersebut terdiri dari 10 menit pertanyaan dari Tim

Page 6: Laporan Mengikuti lomba P3A Tingkat Nasional 2014

Penilai dan 15 menit untuk pertanyaan dari seluruh peserta lainnya.

Usai sesi pertanyaan, selanjutnya peserta mengambil undian untuk

menentukan peserta selanjutnya yang akan memberikan presentasi.

Adapun lembar penilaian yang telah diisi oleh tim juri (penilai)

kemudian diambil panitia kemudian dimasukkan ke kotak penilaian.

Pada akhirnya nanti, seluruh penilaian akan dihitung oleh panitia

didepan forum dengan 3 orang saksi dari peserta. Hal ini untuk

menunjukkan pada seluruh peserta dan hadirin bahwa proses

penilaian dilakukan secara jujur, transparan dan dapat dipertanggung

jawabkan.

Selama proses presentasi dan tanya jawab dari 25 peserta secara

bergiliran ini, disamping tim juri dapat memberikan penilaian terhadap

P3A yang bersangkutan, seluruh peserta juga memanfaatkan kegiatan

ini sebagai momen tukar fikiran dan informasi. Untuk menjaga agar

peserta yang sudah memberikan presentasi tidak meninggalkan forum,

maka panitia memberikan aturan bahwa peserta yang meninggalkan

forum akan dikenakan sanki berupa pengurangan nilai. Untuk itu, jika

terlihat ada kursi peserta yang kosong, maka panitia meminta break

untuk melakukan absensi.

Peserta dari Provinsi NTT secara kebetulan mendapatkan urutan di

bagian akhir, yaitu urutan ke 24 dari 25 peserta. Namun ditengah para

peserta yang telah kelelahan di hari yang ketiga tersebut, materi yang

dibawakan oleh Bapak Octory Gasperz, ketua P3A Usaha Bersama-Air

Sagu ini untungnya masih mendapatkan sambutan yang baik dari tim

juri maupun peserta. Disamping Bapak Octory Gasperz bisa

memberikan materi dengan penuh semangat, beberapa hal baru juga

menjadi perbincangan pada forum tersebut.

Pada akhir proses penilaian seluruh peserta dan hasil penghitungan

skor yang dihitung secara terbuka, P3A Usaha Bersama-Air Sagu

mendapatkan urutan ke 18 dari 25 peserta. Urutan yang kurang

menggembirakan namun pengalaman mengikuti lomba P3A di tingkat

nasional sekaligus informasi dan pengetahuan selama proses kegiatan

merupakan suatu hal yang sangat bermanfaat.

Page 7: Laporan Mengikuti lomba P3A Tingkat Nasional 2014

Berdasarkan evaluasi pasca kegiatan, ada beberapa item/ aspek

penilaian yang tidak dipersiapkan oleh peserta dari Provinsi NTT

karena adanya persepsi yang berbeda. Disamping itu, adanya

perubahan petunjuk pelaksaan mengikuti kegiatan ini yang

informasinya terlambat diterima. Sejak awal P3A Usaha Bersama – Air

Sagu hanya membatasi pada lingkup pengelolaan irigasi. Adapun

masalah budidaya dan pemasaran hasil pertanian merupakan urusan

masing-masing sub blok, yang sekaligus melembaga menjadi

kelompok tani. Terdapat 5 sub blok pada P3A Usaha Bersama-Air

Sagu yang masing-masing ketuanya sekaligus menjadi ketua

kelompok tani. Pada perubahan petunjuk pelaksanaan ditekankan

bahwa aspek teknis tidak hanya teknis irigasi namun juga teknis

budidaya hingga pemasaran. Perbedaan persepsi ini besar

kemungkinan membuat urutan P3A Usaha Bersama – Air Sagu ini

hanya dapat meraih posisi ke 18 dari 25 peserta.

III. Usul dan Saran

- Pelaksanaan Seleksi P3A Berprestasi Tingkat Provinsi

Meskipun sosialisasi seleksi P3A berprestasi tingkat Provinsi sudah

dilakukan sejak awal tahun 2013, namun ternyata kabupaten yang

mengirimkan wakilnya untuk mengikuti seleksi P3A di tingkat provinsi

sangat kecil dan masih jauh dari harapan. Dari 21 Kabupaten/kota

hanya 5 (lima) kabupaten yang mengirimkan peserta untuk mewakili

kabupaten yang bersangkutan. Lima kabupaten tersebut yaitu:

o Kabupaten Sumba Barat Daya, 3 P3A, yaitu P3A Tabaka

Pameruka, P3A Bina Usaha, dan P3A Mata Liku

o Kabupaten Nagekeo, 2 P3A, yaitu P3A Kubota dan P3A KM III1

kiri

o Kabupaten Sumba Barat, 1 P3A yaitu P3A Maida Ole

o Kabupaten Manggarai Barat, 2 P3A, yaitu P3A Handel dan P3A

Wae Rena

o Kabupaten Kupang, 1 P3A yaitu P3A Usaha Bersama Air Sagu.

Page 8: Laporan Mengikuti lomba P3A Tingkat Nasional 2014

Sedikitnya kabupaten yang berpartisipasi pada kegiatan ini mungkin

dikarenakan sebagian kabupaten belum mengenal lembaga P3A dan

arti pentingnya. Hal ini bisa dipahami, mengingat kewenangan

pembinaan P3A sebelumnya berada di Dinas PU.

Sesuai dengan visi Pemerintah pada periode ini yang lebih

mengedepankan pengembangan jaringan irigasi, diharapkan

komunikasi informasi dan edukasi mengenai kelembagaan petani lebih

ditekankan kepada masyarakat petani dan ditingkatkan koordinasinya

di tingkat pemerintah daerah.

- Pelaksanaan dalam mengikuti lomba P3A tingkat nasional

Persiapan dalam mengikuti lomba P3A tingkat nasional sudah cukup

matang. Hal ini dilihat dari waktu memulai persiapan selama 6 bulan

dan juga pihak-pihak yang terlibat cukup kompeten di bidang P3A.

Namun akan lebih baik lagi apabila pendamping P3A ditetapkan lebih

awal. Pendamping peserta bertugas untuk mencari informasi tentang

pelaksanaan lomba dan memfasilitasi personil yang akan berangkat

mengikuti lomba. Untuk itu pendamping peserta harus selalu

berkomunikasi dengan panitia lomba. Seperti yang terjadi pada

pelaksanaan lomba P3A tingkat nasional tahun 2014 ini, adanya

beberapa perubahan dalam pelaksanaan lomba cukup mengganggu

kesiapan peserta. Hal ini karena informasi terlambat diterima.

IV. Kesimpulan

- Keikutsertaan Provinsi NTT dalam lomba P3A Tingkat Nasional sudah

dilaksanakan dengan baik. Tahapan demi tahapan sudah dilalui secara

optimal, mulai dari tahap seleksi di tingkat provinsi, pembinaan dalam

persiapan, hingga tahap akhir yaitu pemantapan kesiapan.

- Meskipun secara nomor urut, Provinsi NTT berada pada urutan nomor

18 dari 25 peserta, namun presentasi sambutan dari forum lomba

cukup meriah. Perlu diketahui bahwa keikutsertaan Dinas Pertanian

dan Perkebunan Provinsi NTT dalam mengikuti lomba tingkat nasional

merupakan kali yang pertama, namun mampu memberikan wacana

dan informasi baru yang cukup menarik.

Page 9: Laporan Mengikuti lomba P3A Tingkat Nasional 2014

V. Penutup

Demikian laporan mengikuti kegiatan Lomba P3A Tingkat Nasional di

Bandung, kiranya dapat bermanfaat bagi semua yang pada akhirnya

dapat berkontribusi mendorong peningkatan produksi pangan.