Laporan mata kuliah ekonomi produktif PLS FIP UNP

16
BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Dewasa ini kebutuhan akan makanan yang bervariasi dan juga bernilai gizi tinggi telah mengalami peningkatan. Potensi salah satu komoditas pangan yang patut dipertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan ini adalah olahan dari kacang kedelai, seperti tempe. Selama ini, di daerah–daerah, para produsen tempe hanya menjual tempe secara langsung tanpa mengalami proses pengolahan terlebih dahulu, seperti tempe di sambal, dibuat keripik, dan goreng tempe. Sehingga harga jualnya sangat rendah dan tidak bisa memberikan pendapatan lebih bagi para produsen maupun penjualnya. Dengan mengetahui pemanfaatan dan produk-produk apa saja yang dapat dihasilkan dari tempe tentu akan mendorong dan memotivasi produsen dan masyarakat untuk memanfaatkan hasil produksinya tersebut agar memperoleh penghasilan yang lebih tinggi. Tempe dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan yang enak dan juga bernilai gizi tinggi. Masih kurangnya produk olahan dari tempe menjadi alasan utama mengapa tempe perlu dikembangkan dalam pengolahannya. Dipilihnya tempe juga sangat tepat mengingat manfaat dan kegunaan tempe cukup luas, terutama untuk industri makanan. 1

Transcript of Laporan mata kuliah ekonomi produktif PLS FIP UNP

BAB I

PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Dewasa ini kebutuhan akan makanan yang bervariasi dan juga bernilai gizi tinggi telah

mengalami peningkatan. Potensi salah satu komoditas pangan yang patut dipertimbangkan

untuk memenuhi kebutuhan ini adalah olahan dari kacang kedelai, seperti tempe. Selama ini,

di daerah–daerah, para produsen tempe hanya menjual tempe secara langsung tanpa

mengalami proses pengolahan terlebih dahulu, seperti tempe di sambal, dibuat keripik, dan

goreng tempe. Sehingga harga jualnya sangat rendah dan tidak bisa memberikan pendapatan

lebih bagi para produsen maupun penjualnya.

Dengan mengetahui pemanfaatan dan produk-produk apa saja yang dapat dihasilkan dari

tempe tentu akan mendorong dan memotivasi produsen dan masyarakat untuk memanfaatkan

hasil produksinya tersebut agar memperoleh penghasilan yang lebih tinggi. Tempe dapat

diolah menjadi berbagai jenis makanan yang enak dan juga bernilai gizi tinggi. Masih

kurangnya produk olahan dari tempe menjadi alasan utama mengapa tempe perlu

dikembangkan dalam pengolahannya. Dipilihnya tempe juga sangat tepat mengingat manfaat

dan kegunaan tempe cukup luas, terutama untuk industri makanan.

Banyaknya manfaat dan kegunaan dari tempe memungkinkan tempe lebih

ditumbuhkembangkan di daerah-daerah sentra produksi tempe. Berbagai jenis produk olahan

langsung terdiri dari produk olahan kering (misalnya keripik tempe ) dan produk olahan

rumahan seperti sambal tempe, dan makanan tradisional lainnya.

Dari berbagai jenis makanan tersebut nugget tempe merupakan produk yang cocok untuk

dikembangkan di kalangan masyarakat luas. Selain proses pembuatannya yang cukup mudah,

nugget tempe merupakan makanan ringan yang belum banyak diketahui masyarakat. Bagi

sebagian besar penduduk Indonesia, mereka hanya mengenal tempe untuk diolah di rumah

dan makanan yang biasa-biasa saja. Bahkan masyarakat pun ada yang tidak suka dengan

1

tempe. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin kurangnya usaha kecil menengah yang

memproduksi tempe, kalaupun ada itu hanya di pasar-pasar tradisonal.

B. Peluang Usaha

Nuggget tempe merupakan inovasi jenis makanan yang diolah menjadi makanan yang

terpopuler di Indonesia dan akan menjadi makanan khas Indonesia. Bagi pengusaha pemula

yang berkecimpung di bidang ini seringkali menghadapi banyak tantangan di awal usahanya.

Hal ini bisa disebabkan karena mereka belum mengetahui situasi dan kondisi pasaran. Oleh

karena itu, kita sebagai pengusaha harus mampu memilih produk yang memang benar-benar

dibutuhkan oleh masyarakat. Karena, masyarakat sebagai konsumen akan tertarik dan ingin

membeli suatu produk jika dia merasa ini kebutuhannya.

Apabila ditinjau dari aspek ekonomis usaha pembuatan nugget tempe mempunyai

prospek yang menggembirakan. Karena dengan harga yang sangat terjangkau konsumen bisa

menikmati nugget tempe dengan rasa yang gurih, dan nikmat. Selain itu nugget tempe hadir di

pasaran untuk menarik perhatian anak-anak yang kurang suka tempe tapi mereka suka dengan

nugget. Sehingga dengan produk olahan ini anak-anak akan menyukainya.

Seiring dengan popularitas dan memasyarakatnya nugget tempe nantinya sebagai

makanan ringan yang lezat dan bernilai gizi tinggi, kami berharap permintaan konsumen dan

pasar terhadap nugget tempe di berbagai daerah terus meningkat. Selanjutnya, jika kita

menaruh perhatian lebih banyak untuk terus menerus mengikuti perubahan kebutuhan dan

keinginan baru, kita tidak akan mengalami kesulitan untuk mengenali peluang-peluang yang

ada untuk nugget tempe ini. Karena para konsumen selalu mencari yang terbaik untuk

kehidupannya dan tentu saja dengan harga yang terjangkau dan dengan kualitas yang baik

pula, Hal itulah yang memicu adanya persaingan yang semakin tajam diantara produsen.

Dengan sistem manajemen dan kontrol kualitas yang terjaga, maka usaha ini akan cukup

berpotensi hingga masa yang akan datang. Dengan menajemen yang diterapkan pada tiap

bagian dari usaha ini, dari mulai manajemen dalam bahan baku, produksi, hingga pemasaran,

maka usaha apapun akan dapat bertahan menghadapi persaingan baik dengan sesama

produsen tempe maupun bersaing dengan produk baru lainnya.

2

C. Produk/ Jasa/ Usaha

1. Lokasi Pemasaran

Banyak yang menganggap pemasaran ini identik atau sama dengan bidang penjualan.

Sesungguhnya pemasaran memiliki arti yang luas daripada penjualan. Bidang penjualan

merupakan bagian dari bidang pemasaran, sekaligus merupakan bagian terpenting dari bidang

pemasaran itu sendiri. Pemasaran berarti bekerja dengan pasar untuk mewujudkan pertukaran

potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

Terkadang semakin banyak saingan di pasaran produsen semakin sulit menjual

produknya di pasar. Sebaliknya, pihak pembeli merasa sangat diuntungkan karena mereka

bebas memilih dari pihak manapun dengan kualitas dan mutu produk yang baik. Hal inilah

yang mendorong kami sebagai produsen untuk mencari jalan keluar yang terbaik. Fenomena

masa lalu kita pelajari dan dibandingkan dengan apa yang menggejala saat ini, kiat–kiat

bisnis dalam memproduksi barang, menetapkan harga, mempromosikan serta

mendistribusikan dianalisis dengan baik agar sesuai dengan tuntunan pasar.

Adanya strategi yang tepat akan sangat mendukung kegiatan pemasaran secara

keseluruhan. Untuk mendukung hal diatas, kelompok kami berusaha menawarkan nugget

tempe yang berkualitas dan menarik peminat konsumen. Selanjutnya, kami akan mengemas

produk yang kami buat sebaik dan semenarik mungkin. Sehingga dalam pemasaran produk

kami tidak kalah saing dengan produk yang lainnya. Nugget tempe ini akan kami

pasarkan/bekerja sama dengan toko makanan kecil dan kami jual di lingkungan kampus.

Sehingga produk kami bisa dikenal oleh masyarakat banyak. Oleh karena itu kami berharap

agar produk kami dapat memenuhi kebutuhan konsumennya serta diminati masyarakat luas.

2. Personil Kegiatan

Dalam kegiatan ekonomi produktif ini personil yang terlibat didalamnya yaitu anggota

dari kelompok 2 yang sudah dibentuk oleh dosen. Sehingga disini kami berjumlah empat

orang dalam kelompok ini.

Ketua : Fauzil Amide Putra

Bendahara : Sindi Dwiyana Putri

3

Bagian Produksi dan Pemasaran :

1. Inna Wahyuni

2. Ilmi Anasari

Disini, kami sebagai tim dalam kelompok bekerja dan memulai usaha kami ini bersama-

sama dengan ide-ide yang telah kami sepakati. Hal ini didasarkan agar usaha yang kami buat

memang benar-benar hasil bersama. Selain itu, dengan bekerja sama dalam tim/ kelompok

juga akan memberikan kemudahan kepada kami dalam menjalankan dan mengarahkan

kegiatan usaha ini.

Di pihak lain, mata kuliah ini juga menuntut tanggung jawab dan kekompakan tim demi

kelancaran usaha pada masa yang akan datang. Semakin bagus cara kelompok dalam

menjalankan usaha semakin bagus pula perkembangan prospeknya di masa selanjutnya.

3. Perhitungan Rugi/Laba

a) Daftar alat dalam memproduksi :

No. Nama Barang Jumlah (unit)

1 Kompor 1

2 Kuali 1

3 Sendok Goreng 1

4 Baskom 1

6 Pisau 2

7 Talenan 1

8 Panci kecil 1

9 Baki 2

4

b) Daftar alat dan bahan baku yang digunakan dalam sekali memproduksi

No. Nama Barang Jumlah (unit) HargaMasa Pakai

(th)

1 Kotak plastik 20 Rp. 10.000 -

2 Plastic kecil 1 ons Rp. 3.000/ons - Total : Rp. 13.000,-

No. Nama BarangJumlah (unit)

Harga SatuanRp.

Total

Rp.

1 Tempe 8 ribu 8.000 8.000

2 Garam kasar 1 bks 1.000 1.000

3 Bawang Putih 1 bulat 1.000 1.000

4 Wortel 1 biji 1.000 1.000

5 Minyak Goreng 1 liter 13.000 13.000

6 Daun sup 1 biji 1.000 1.000

7 Telur 1 butir 1.200 1.200

8 Merica bubuk 1 bks 1.000 1.000

9 Royco 1 bks 500 500

10 Cabe Rawit - 2.000 2.000

11 Tepung panir 1/8 kg 4.000 4.000

Total: Rp.33.700

c) Hasil penjualan per minggu

Penjualan dilakukan dua kali seminggu.

5

Hasil sekali produksi 50 biji.

Jadi, sebulan 400 biji

Harga per biji Rp. 1.000

Hasil sekali produksi Rp. 1.000 x 50 biji = Rp. 50.000

Penghitungan laba dan rugi

1) Modal

Biaya semua bahan baku sekali produksi pada hari ini : ± Rp. 33.700

Penerimaan bersih produksi = penjualan- pengeluaran

= Rp. 50.000- Rp. 33.700

= Rp. 16.300

Jadi, laba bersih sekali produksi Rp. 16.300

BAB II

6

PERKEMBANGAN USAHA

A. Waktu Memulai Usaha

Kegiatan ini dilaksanakan selama satu bulan dengan jadwal sebagai berikut :

No

.Kegiatan

Jadwal

Bulan I

Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV

1 2 1 2 1 2 1 2

1 Perencanaan √

2 Produksi √ √ √ √ √ √

3 Pemasaran √ √ √ √ √ √

4 Pembuatan

Laporan√

B. Perkembangan Usaha

1. Omset

Dana/modal awal yang didapat untuk pembuatan usaha ini yaitu berasal dari iuran

kelompok sebesar Rp.35.000,-. Kelompok beranggotakan 4 orang,

2. Laba Bersih

Laba bersih = (Pendapatan kotor – bahan baku )

= Rp. 50.000- Rp. 33.700.000

= Rp.16.300 sekali produksi

7

3. Prospek ke depan

Kelompok kami berencana akan terus mengembangkan usaha nugget tempe ini setelah

mata kuliah ini berakhir. Kami akan terus membuat inovasi- inovasi baru dalam menciptakan

jajanan sehat yang digemari masyarakat banyak. Sehingga produk kami bisa dipasarkan lebih

luas lagi. Selain itu, kami juga akan menambah hasil produksi sesuai dengan permintaan pasar

saat itu. Di lain pihak, kami juga akan bekerja sama dengan toko-toko makanan yang menerima

produk kami. Dengan demikian, hasil produksi kami bisa lebih meningkat dan dapat menambah

omset penghasilan kami.

8

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Mata kuliah keterampilan ekonomi produktif ini mengajarkan kami untuk berwirausaha

walaupun dimulai dengan modal kecil dan masih masih dalam proses pembelajaran. Dari

kegiatan ini dituntut kerjasama kelompok untuk menciptakan produk barang/jasa yang benar-

benar kreatif dan memiliki daya jual yang tinggi di kalangan konsumen. Selain itu juga kita

dituntut membuat sebuah produk yang baru, atau bisa dibilang belum ada di pasaran. Hal ini

bertujuan agar kita bisa membuat produk yang benar-benar dibutuhkan oleh konsumen.

Dengan kenyataan diatas kelompok kami memutuskan untuk membuat nugget tempe. Hal

ini dikarenakan produk ini belum ada di pasaran, serta nugget banyak diminati oleh

masyarakat. Namun karena harganya yang cukup mahal sehingga masyarakat terkadang tidak

sanggup membelinya. Oleh karena itu kami mengkreasikan tempe menjadi nugget dengan

penawaran harga yang terjangkau oleh semua kalangan masyarakat.

Selain itu, nugget tempe juga mengandung gizi yang tinggi dan baik dikonsumsi terutama

untuk anak-anak. Dengan demikian kami mencoba mengemas nugget tempe ini semenraik

mungkin agar dapat menarik minat konsumen.

B. Tindak Lanjut

Setelah mata kuliah keterampilan ekonomi produktif ini selesai kami berencana untuk

tetap melanjutkan pembuatan nugget tempe ini. Kami akan mencoba membuat inovasi-inovasi

baru yang lebih menarik agar tidak kalah saing dengan produk lainnya di pasaran. Selain itu

kami juga akan mencoba untuk terus memnuhi kebutuhan konsumen akan makanan bergizi

dan harga yang terjangkau.

9

LAMPIRAN

10

11

12

13