LAPORAN MAGANG PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA … DAMAYANTI... · kantor Dinas Pendapatan Daerah...
Transcript of LAPORAN MAGANG PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA … DAMAYANTI... · kantor Dinas Pendapatan Daerah...
LAPORAN MAGANG
PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN (DISPENDA)
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Magang Pada
Jurusan Manajemen
Oleh :
AFRIANI DAMAYANTI NPM. 1205160102
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN 2015
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala Puji dan syukur, hanya ditujukan kehadirat Allah SWT, karena
berkah rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan laporan hasil praktek
kerja (Magang) sebagai salah satu untuk menyelesaikan pendidikan program strata
(S1) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara.
Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (Magang) dan menulis
laporan ini, penulis banyak mendapat bantuan dan masukan yang sangat berharga
dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Oleh
karena itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Paling Utama ALLAH SWT yang selalu memberikan kekuatan untuk bisa
bertahan menghadapi segala halangan yang ada.
2. Teristimewa kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta, Wal’Asri dan Deliana,
serta abangnda Rialdo Eka Putra dan kakakku Rika Handayani. Terima
kasih atas cinta dan kasih sayang serta doa, dorongan, semangat,
pengorbanan, perhatian, dukungan baik moral dan financial yang kalian
berikan terhadapku.
ii
3. Bapak Dr. Agussani, MAP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara.
4. Bapak Zulaspan Tupti SE, MSi selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
5. Bapak Januri SE, MM, MSi dan Bapak Ade Gunawan SE, MSi selaku
Wakil Dekan I & III Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara.
6. Bapak Dr. Hasrudy Tanjung SE, MSi dan Bapak Jufrizen SE, MSi selaku
Ketua dan Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.
7. Bapak H. Muis Fauzi Rambe SE, MM selaku Dosen Penasehat Akademik.
8. Ibu Dra. Lailan Syafina, M.si selaku dosen pembimbing magang yang
telah memberi bimbingan dalam penulisan, penyusunan dan penyelesaian
dalam laporan magang ini.
9. Bapak Drs. H. Empani Lubis selaku kepala bidang Sub Dinas
pengembangan yang telah memberikan izin untuk bisa melaksanakan
magang di Sub Dinas tersebut.
10. Pak Wan Azmi, Ap, Map dan ibu Fatma, SE selaku instruktur bagi penulis
di Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan.
11. Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Sub Dinas Pengembangan
yang telah berkenan memberikan pekerjaan dan mengarahkan penulis
selama melaksanakan magang.
iii
12. Kepada para Sahabat-sahabat yang selalu ada untuk memberikan
semangat, dukungan yaitu Rezki Fitradila, Nadya Sayra, Anita Putri, Lisna
Wati Dewi dan Vica Pebrina.
13. Seluruh rekan rekan angkatan 2012 Kelas B Manajemen.
14. Utama Bambang Prastowo yang telah memberikan doa, dorongang, dan
dukungan serta perhatiannya Dan Muhammad Hafidz Tanjung, penyejuk
hatiku, yang selalu memberi semangat dalam menyelesaikan laporan
magang ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan magang ini masih jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari
berbagai pihak untuk kesempurnaan laporan magang ini di masa yang akan datang
dan semoga laporan magang ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Billahii Fii Sabililhaq Fastabiqul Khairat
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Medan, November 2015
Penulis
AFRIANI DAMAYANTI
1205160102
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………. i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… iv
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………... v
DAFTAR TABEL …..………………………………………...……………….. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Magang ……………………………………... 1
B. Ruang Lingkup Magang ……………………………............... 2
C. Tujuan dan Manfaat Magang ……………………………….... 3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah dan Kegiatan Operasional Perusahaan ………….......... 5
B. Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas .................................. 12
C. Gambaran umum pegawai DISPENDA .................................... 30
BAB III PELAKSANAAN MAGANG
A. Bentuk Kegiatan Magang …………………………………...... 32
B. Prosedur Kerja ………………………………………………… 33
C. Kendala Kerja dan Pemecahanya …………………………....... 35
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ……………………………………………………. 37
B. Saran …………………………………………………………... 38
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 :
Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan ………...…14
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Komposisi Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan ………….. 30
Tabel 2.2 : Jumlah Pegawai berdasarkan golongan ……………………………...…. 31
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Magang
Program magang adalah suatu kegiatan pembelajaran dilapangan yang bertujuan
untuk memperkenalkan dan menumbuhkan kemampuan mahasiswa dalam dunia kerja nyata.
Pembelajaran ini terutama dilaksanakan melalui hubungan yang insentif antara peserta
program magang dan pembinanya di instansi perusahaan.
Perguruan Tinggi sebagai institusi pendidikan memiliki peran yang sangat besar
dalam upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan daya saing
bangsa. Agar peran yang strategis dan besar tersebut dapat dijalankan dengan baik, maka
lulusan perguruan tinggi harus memiliki kualitas yang unggul.
Dalam masa ini, seorang mahasiswa bukan hanya dituntut berkompetendalam bidang
kajian ilmunya tetapi juga dituntut untuk memiliki kompetensi yang holistic seperti: mandiri,
mampu berkomunikasi, memiliki jejaring (Networking) yang luas, mampu mengambil
keputusan, peka terhadap perubahan dan perkembangan yang terjadi di dunia luar, dan lain-
lain.
Fakta yang terjadi menunjukkan bahwa mahasiswa dengan kualifikasi tersebut sulit
ditemukan, untuk hal tersebut maka dibutuhkan sebuah program magang sebagai sarana
pembelajaran bagi mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara Untuk memperoleh berbagai kompetensi yang holistic yang dibutuhkan
setelah menyelesaikan pendidikan.
2
Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan mempunyai peranan yang sangat besar dalam
menyelenggarakan Pajak Restoran dikota Medan. Bagaimana sebenarnya prosedur penagihan
pajak restoran pada Dinas Pendapatan Kota medan, dimana pihak Dinas Pendapatan Daerah
Kota Medan harus melakukan kegiatan yang lebih intensif dalam rangka meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal inilah yang menjadikan penulis tertarik dalam memilih
kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan sebagai tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL)
dan memilih judul “ Laporan Magang Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan”
sebagai objek pajak yang menarik untuk di jadikan wadah praktik kerja lapangan.
B. Ruang Lingkup Magang
Penulis melakukan magang selama 40 hari kerja di DINAS PENDAPATAN
DAERAH (DISPENDA) KOTA MEDAN yang dilaksanakan pada tanggal 14 September
2015 s/d 10 November 2015 yang setiap harinya dimulai pada pukul 07.45 s/d 16.15. Dinas
Pendapatan Kota Medan merupakan lembaga yang bergerak dibidang segala pendapatan yang
ada di kota Medan yang kantornya terletak di Jalan Jenderal Abdul Haris Nasution No. 32 .
Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Medan mempunyai tugas melaksanakan
sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang pendapatan daerah dan melaksanakan
tugas-tugas lainnya sesuai dengan bidang tugasnya. Adapun alasan memilih tempat ini
sebagai tempat pelaksanaan praktik kerja lapangan adalah karena berhubungan dengan
jurusan konsentrasi yang diambil, maka penulis memilih Dispenda Kota Medan sebagai
instansi pemerintah yang menangani pajak daerah.
Dikantor Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Medan ini saya ditempatkan di
bagian Pengembangan Pendapatan Daerah. Adapun yang penulis lakukan di bagian
3
pengembangan pendapatan daerah adalah menyortir segala surat masuk dan keluar, mencatat
SPTPD dibuku ekspedisi, mengecek absensi pegawai dll.
C. Tujuan Dan Manfaat Magang
Tujuan Magang
Adapun tujuan dari penulisan laporan magang ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program pendidikan
Strata 1 (S1) di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dalam rangka penulisan
tugas akhir.
2. Memperkenalkan mahasiswa kepada situasi dan kondisi kerja yang sebenarnya
sehingga dapat membiasakan diri dengan lingkungan kerja yang nyata.
3. Menambah wawasan pikiran dan menumbuhkan sikap professional dengan
mempelajari penanganan masalah dalam melaksanakan pekerjaan dan mengambil
keputusan dalam bekerja.
4. Meningkatkan keterampilan dan memberikan pengalaman bagi mahasiswa sebagai
calon tenaga kerja yang diharapkan memiliki keahlian dan keterampilan.
Manfaat Magang
Program Magang ini meiliki manfaat agar Mahasiswa/Mahasiswi dapat mampu:
a. Manfaat bagi Mahasiswa
1. Dapat membandingkan pelajaran yang diperoleh dari perkuliahan dengan oraktek
yang ada dilapangan.
4
2. Memberikan pengalaman yang sangat berharga mengenai cara membina
hubungan kerja professional dan menambah pengalaman mengenai system dan
prosedur-prosedur yang diteteapkan dalam perusahaan.
3. Membantu meningkatkan kedisiplinan dan kemandirian mahasiswa dalam
melaksanakan pekerjaan.
4. Menambah wawasan dan pengetahuan untuk mempersiapkan diri secara teoritis
maupun praktis khususnya dibidang perpajakan.
b. Manfaat bagi Universitas
1. Magang merupakan program yang dapat di jadikan standar atau patokan dalam
meningkatkan kualitas dan kuantitas.
2. Sebagai alat yang dapat menjalin hubungan yang baik antara lembaga pendidikan
dan perusahaan.
c. Manfaat bagi Perusahaan
Dengan adanya mahasiswa yang mengadakan magang maka dapat membantu para
staff dan karyawan di perusahaan. Maka manfaat bagi perusahaan yaitu:
1. Sebagai sarana untuk meningkatkan hubungan antara Dinas Pendapatan Kota
Medan dengan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
2. Untuk menambah ide dan gagasan untuk perbaikan system kerja yang ada di
Dinas Pendapatan Kota Medan.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah dan Kegiatan Operasional Perusahaan
1. Sejarah DISPENDA ( DINAS PENDAPATAN DAERAH )
Pada mulanya DISPENDA Kota Medan adalah suatu suatu sub bagian pada bagian
keuangan yang mengelola bidang penerimaan dan pendapatan daerah. Pada sub bagian ini
tidak terdapat lagi sub seksi, kerena pada saat itu wajib pajak atau wajib retribusi yang
berdomisili di daerah Kota Medan belum begitu banyak. Mempertimbangkan
perkembangan pembangunan dan laju pertumbuhan penduduk di kota medan melalui
peraturan daerah sub bagian keuangan tersebut dirubah menjadi bagian pendapatan. Pada
bagian pendapatan dibentuklah beberapa seksi yang mengelola penerimaan pajak dan
retribusi yang merupakan kewajiban para wajib pajak atau wajib retribusi dalam daerah
kota Medan yang terdiri dari 21 Kecamatan, diantaranya Kecamatan Medan Tuntungan,
Medan Johor, Medan Amplas, Medan Denai, Medan Tembung, Medan Kota, Medan
Area, Medan Baru, Medan Polonia, Medan Maimun, Medan Selayang, Medan Sunggal,
dan lainnya.
Sehubungan dengan instruksi Menteri Dalam Negeri KPUD No.7/12/41-10 tentang
penyeragaman struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah diseluruh Indonesia, maka
Pemerintah Daerah Kota Medan berdasarkan PERDA no.12 Tahun 1978 menyesuaikan
atau membentuk struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah yang baru.
Didalam struktur organisasi yang baru ini dibentuklah seksi-seksi administrasi Dinas
Pendapatan Daerah serta bagian tata usaha yang membawahi 3 (tiga) Kepala sub bagian
yang merupakan sub sektor perpajakan, retribusi daerah, dan pendapatan daerah lainnya
6
yang merupakan kontribusi yang cukup penting bagi pemerintahan daerah dalam
mendukung serta memelihara hasil-hasil pembangunan dari peningkatan pendapatan
daerah. Meningkatnya pendapatan daerah hendaknya tidak harus ditempuh dengan cara
kebijaksanaan menaikan tarif saja, tetapi yang lebih penting dengan memperbaiki atau
meyempurnakan administrasi, sistem dan prosedur serta oraganisasi dari Dinas Pendaptan
Daerah Kota yang ada sekarang.
Namun pada kondisi saat ini, dirasakan tuntutan untuk perlunya meninjau kembali
dan penyempurnaan manual Pendapatan Daerah (MAPATDA). Seiring dengan tuntutan
gerak pembangunan yang sedang berjalan terutama dari pola pendekatan yang selama ini
dilakukan secara sektoral perlu dirubah secara fungsional dan disesuaikan dengan
kebijaksanaan pemerintah yang paling akhir dibidang perpajakan, maka penyempurnaan
telah dilaksanakan secara bersungguh-sungguh sehingga berhasil disusun Manual
Pendapatan Daerah (MAPATDA). Adapun penyempurnaan dimaksud dituangkan dalam :
a) Keputusan Menteri Dalam Negeri No.973-442 Tahun 1988 pada tanggal 26 Mei
1988, tentang sistem prosedur perpajakan, retribusi daerah, dan pendapatan daerah
lainnya serta pemungutan pajak bumi dan bangunan.
b) Instruksi Menteri Dalam Negeri No.10 tanggal 26 Mei 1988, tentang pelaksanaan
keputusan Menteri Dalam Negeri No.973-442 Tahun 1988.
c) Surat Menteri Dalam Negeri No.23 Tahun 1989 tanggal 26 Mei 1988, tentang
organisasi dan tata kerja DInas Pendapatan Daerah.
Pendapatan Daerah Kota Medan atau Manual Pendapatan Daerah (MAPATDA) yang
dilaksanakan bertahap dan penyempurnaannya sebagai tahap awal untuk Dinas
Pendapatan Daerah Kota Medan secara efektif. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam
7
Negeri No. 061/1861/PUOD, tanggal 2 Mei 1988, instruktur Gubernur Kepala Daerah
Tingkat I Sumatera Utara No.188.342/790/SK/1991, tentang pelaksanaan PERDA No.16
Tahun 1991 tentang susunan organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Daerah Kota
Medan.
Visi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan
“Terwujudnya pendapatan Daerah sebagai andalan pembiayaan pembangunan
daerah.”
Misi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan
• Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap sumber dan pengelola pendapatan
daerah.
• Meningkatkan sarana dan prasarana dinas.
• Intensifikasi dan Ekstensifikasi subyek dan obyek pendapatan daerah.
• Meningkatkan penegakan hukum.
• Meningkatkan kesadaran wajib pajak terhadap kewajibannya dalam membayar
pajak daerah.
Logo Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan
8
Makna Logo Dinas Pendapatan Kota Medan:
• 17 biji padi berarti tanggal 17 dari hari Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia.
• 8 bunga kapas berarti bulan 8 dari hari Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia.
• 4 tiang dan 5 bagian dari perisai berarti tahun 45 dari Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia.
• Satu bambu runcing yang terletak dibelakang perisai adalah lambang
perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia, dan lima bahan-bahan pokok
yang terpenting dihadapan bambu runcing berarti Kemakmuran serta Keadilan
Sosial yang merata ada dihadapan kita.
• Bintang yang bersinar lima adalah Bintang Nasional yang berarti bahwa hidup
penduduk Kota Medan khususnya dan Indonesia umurnya akan bersinar. Sinar
bahagia dan lepas kemiskinan dan kemelaratan.
• Lima sinar Bintang berarti lima bahan pokok terpenting yang diekspor dari
Kota Medan dan lima bagian perisai berarti Pancasila yang Menjadi Dasar
Negara Republik Indonesia.
2. Kegiatan Operasional DISPENDA
Dalam usaha memenuhi target yang diinginkan dalam pencapaian pajak di kota
Medan maka DISPENDA melakukan 9 program operasional yang di harapkan mampu
mencapai target yang diinginkan, yaitu :
9
A. Program pelayanan Administrasi kantor
Adapun kegiatannya sebagai berikut :
• Penyediaan jasa surat menyurat
• Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
• Penyediaan jasa kebersihan kantor
• Penyediaan alat tulis kantor
• Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
• Penyediaan komponen Instalasi listrik dan penerangan bangunan
• Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
• Penyediaan makan dan minum
• Penyediaan jasa tenaga pendukung teknis administrasi perkantoran
• Penyediaan Jasa administrasi keuangan
• Penyediaan jasa keamanan kantor
B. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan yang dilakukan oleh program ini adalah :
• Pengadaan perlengakapan gedung kantor
• Pengadaan peralatan gedung kantor
• Pengadaan mebeleur
10
• Penyediaan sewa gedung kantor/ rumah jabatan
• Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor
• Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor
• Pemeliharaan rutin/ berkala peralatan gedung kantor
• Pemeliharaan rutin/ berkala mebeleur
• Rehabilitasi sedang berat gedung kantor
• Pengadaan komputer dan kelengkapannya
C. Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur dan Disiplin Aparatur
Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
• Pendidikan dan pelatihan formal
• Bimbingan Teknis Pemungutan Pajak Daerah
• Bimbingan Teknik Pengelolaan PBB
• Pembinaan tenaga pegawai tidak tetap
• Pembentukan tim penilai kinerja
• Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
D. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
11
• Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
• Penyusunan Lakip
• Penyusunan Renstra
E. Program peningkatan dan pengembangan Pendapatan Asli daerah
Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
• Fasilitasi dan Koordinasi Pajak Penerangan Jalan (PPJ)
• Pekan Panutan Pembayaran PBB Kota Medan
• Operasional Penagihan Tunggakan Pajak Daerah
• Intensifikasi Penerimaan PBB
• Pembukuan dan Verifikasi Piutang Pajak Daerah Kota Medan
• Intensifikasi Penerimaan BPHTB
• Pertemuan dengan WP Potensial di Kota Medan
• Pengelolaan Pajak Daerah dan pemungutan PBB di UPT Kota Medan
• Laporan Pembukuan Pajak Daerah Kota Medan
• Sosialisasi dan promosi Pajak Daerah
• Pengoperasian dan pemeliharaan sitem informasi pajak daerah
• Pembuatan Profil Dinas Pendapatan Kota Medan
• Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
12
• Operasional Penagihan Pajak Parkir
• Operasional Penagihan Pajak Air Tanah
• Penegakan peraturan daerah terhadap tempat-tempat usaha dalam
rangka peningkatan PAD
• Intensifikasi dan Ekstensifikasi Serta Perhitungan Potensi Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah
• Operasional Fasilitasi dan Koordinasi Pajak Reklame
• Pengawasan dan monitoring pajak daerah
• Operasional Tim Penyelesaian Keberatan Pajak Daerah
• Rapat Evaluasi Penerimaan PBB Tahun 2015 dengan Camat dan Lurah
• Updating Data dan Pendataan Ulang PBB Kota Medan
• Pengoperasian Pelayanan Online Payment System PBB dan BPHTB
• Pemeliharaan dan Pengembangan jaringan Online Payment System
• Rekonseliasi Perhitungan PAD
• Pameran dan Promosi PBB dan BPHTB
• Pencetakan SPPT PBB
• Pembuatan ISO PBB dan BPHTB Tahun 2016
• Penataan Arsip PBB dan BPHTB
13
• Pertemuan dan pemberian reward bagi WP daerah
• Pencetakan bil/ bon rumah makan dalam upaya pemungutan pajak
restoran
• Pemungutan sistem aplikasi SPTPD Online (e-SPTPD) dan
pendaftaran WP online
• Pengadaan Sistem Informasi Tunggakan Pajak Daerah
• Sistem Informasi Pajak Reklame
F. Program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga
Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
• Fasilitasi kegiatan olahraga
G. Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
• Pemeliharaan RTH
H. Program penataan peraturan per-UU
Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
• Revisi penyusunan Perda Pajak Daerah
• Pembuatan media informasi pajak daerah dan terpublikasinya
pemahaman peraturan perundang-undangan
14
I. Program pelaksanaan kegiatan keagamaan dan hari-hari besar
Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
• Pelaksanaan bulan bakti pajak daerah.
B. Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas
1. Struktur Organisasi
Perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari terdiri dari beberapa bagian,
dimana bagian yang satu dengan bagian yang lainnya saling berkaitan erat. Untuk
memperjelas kedudukan dan bagian setiap personalia dibutuhkan adanya suatu struktur
organisasi yang jelas.
Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
keberhasilan dan kesuksesan perusahaan dalam mencapai tujuan yang di tetapkan. Struktur
organisasi menggambarkan hubungan, wewenang dan tanggung jawab setiap tingkatan yang
ada di dalam perusahaan tersebut.
Struktur Organisasi merupakan pemisahan yang jelas bagi setiap bagian dari perusahaan.
Dari Struktur Organisasi tersebut dapat kita lihat dengan jelas pendegelasian wewenang dari
setiap bagian, pendegelasian wewenang mengandung unsure penugasan. Jadi, melalui unsure-
unsur tersebut harus mempertanggung jawabkan tugas serta kewajiban.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2001 khusus untuk Dinas Pendapatan
Daerah Kota Medan telah ditetapkan tugas Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota
Medan beserta struktur organisasi melalui surat Keputusan Walikota Nomor 2 Tahun 2002
tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan.
15
16
Struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan teridiri dari :
I. Kepala Dinas
II. Bagian Tata Usaha terdiri dari :
(1) Sub bagian keuangan
(2) Sub bagian kepegawaian
(3) Sub bagian perlengkapan
(4) Sub bagian umum
III. Sub Dinas Program terdiri dari :
(1) Seksi Penyusunan Program
(2) Seksi Pemantauan dan Pengendalian
(3) Seksi Pengembangan Pendapatan
(4) Seksi Evaluasi dan Pelaporan
IV. Sub Dinas Pendataan Dan Penetapan terdiri dari :
(1) Seksi Pendapatan dan Pendaftaran
(2) Seksi Pengelolaan Data dan Informasi
(3) Seksi Penetapan
(4) Seksi Pemeriksaan
V. Sub Dinas Penagihan terdiri dari :
17
(1) Seksi Pembukuan dan Verifikasi
(2) Seksi Penagihan dan Perhitungan
(3) Seksi Retribusi dan Pemindah Bukuan
(4) Seksi Pertimbangan dan Keberatan
VI. Dinas Retribusi dan Pendapatan lain-lain terdiri dari :
(1) Seksi Penata Usaha Penerimaan Retribusi dan Pendapatan lain-lain
(2) Seksi Penerimaan lain-lain
(3) Seksi Penerimaan BUMD dan Pendapatan lain-lain
(4) Seksi Legalisasi Pembukuan Surat-surat Berharga
VII. Sub Dinas Bagi Hasil Pendapatan terdiri dari :
(1) Seksi Penata Usaha Bagi Hasil Pendapatan Pajak dan Non Pajak
(2) Seksi Bagi Hasil Pajak
(3) Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak
(4) Seksi Peraturan Perundang-undangan dan Pengkajian Pendapatan
VIII. Kelompok Jabatan Fungsional
IX. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas
2. Deskripsi Tugas dan Fungsi DISPENDA kota Medan
Sesuai dengan keputusan Walikota Medan No.25 Tahun 2002 tentang Tugas Pokok dan
Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan, dalam keputusan ini yang dimaksud adalah :
18
a. Daerah adalah Kota Medan.
b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintahan Kota Medan.
c. Kepala Daerah adalah Walikota Medan.
d. Wakil Kepala Daerah adalah Wakil Walikota Medan.
e. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Kota Medan.
f. Perangkat Daerah adalah organisasi / lembaga pada Pemerintahan Daerah yang
bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dan membantu Kepala Daerah dalam
penyelenggaraan pemerintah yang terdiri atas Sekretariat Daerah, Dinas Daerah dan
Lembaga Tekhnis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan sesuai dengan kebutuhan
daerah.
g. Sekretariat Daerah adalah unsur staf Pemerintah Daerah Kota Medan.
h. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Medan.
i. Dinas Daerah adalah Dinas Daerah Kota Medan sebagai unsur pelaksana Pemerintah
Kota Medan.
j. Dinas Pendapatan adalah Dinas Pendapatan Kota Medan.
k. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendapatan Kota Medan.
l. Kelompok Jabatan Fungsional adalah pemegang jabatan fungsional yang mempunyai
tugas khusus sesuai dengan bidang keahliannya dan jumlahnya disesuaikan dengan
kebutuhan.
19
Dinas Pendapatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang
pemungutan pajak, retribusi dan pendapatan daerah lainnya yang dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui
Sekretariat Daerah.
Dinas Pendapatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah
dalam bidang pendapatan daerah dan melaksanakan tugas pembantuan dengan bidang
tugasnya. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Dinas Pendapatan mempunyai fungsi :
1. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan tekhnis dibidang pendapatan daerah.
2. Melakukan pembukuan dan pelaporan atas pekerjaan penagihan pajak daerah,
retribusi daerah dan penerimaan asli daerah lainnya, serta penagihan Pajak Bumi
Bangunan.
3. Melaksanakan koordinasi dibidang pendapatan daerah dengan unit dan instansi
terkait dalam rangka penetapan besarnya pajak dan retribusi.
4. Melakukan penyuluhan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya
serta PBB.
5. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya.
6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
3. Tata Kerja
A. Tata Usaha
Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang kepala bagian tata usaha yang dalam
melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
20
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok dinas dibidang
ketatausahaan yang meliputi : pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian,
perlengkapan, kerumahtanggaan dan unsur umum lainnya.
Untuk melaksanakan tugas, bagian Tata Usaha mempunyai tugas dan fungsi :
1. Menyusun rencana kegiatan kerja.
2. Melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat dan urusan umum lainnya.
3. Mengelola urusan keuangan dan perbendaharaan serta rencana penyusunan
laporan keuangan.
4.Mengelola urusan administrasi kepegawaian dan mengelola urusan perlengkapan
kerumahtanggaan dan pengadaan barang dinas.
5.Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
bidang tugasnya.
• Bagian Tata Usaha terdiri dari :
a. Sub Bagian Keuangan
b. Sub Bagian Kepegawaian
c. Sub Bagian Perlengkapan
d. Sub Bagian Umum
Setiap sub bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan
tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha.
21
a. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mengelola keuangan dan pembendaharaan
serta menyusun laporan keuangan : APBD, PAPBD, mengusulkan DUK teriwulan
I s/d IV.
b. Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengelolaan
kegiatan administrasi dibidang kepegawaian : urusan pension, kenaikan pangkat,
gaji berkala, pengurusan cuti, pendataan jumlah PNS, pembinaan PNS, pembuatan
DUK, DP-3.
c. Sub Bagian perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di bidang
perlengkapan, rumah tangga dan pengadaan dan pemeliharaan barang. Membuat
daftar pembagian barang-barang untuk setiap seksi.
d. Sub Bagian umum mempunyai tugas mengelola tata usaha dan surat menyurat serta
urusan umum lainnya.
B. Sub Dinas Program ( Pengembangan )
Sub Dinas Program dipimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas yang dalam
melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sub Dinas
Program. Sub Dinas Program mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di
bidang penyusunan program. Untuk melaksanakan tugas Sub Dinas Program mempunyai
fungsi :
1. Menyusun rencana kegiatan kerja.
2. Mengumpulkan bahan dan dana untuk menyusun program kegiatan dan perencanaan
Pendapatan Daerah.
22
3. Menyusun kebijaksanaan teknis serta program kerja jangka pendek, menengah, dan
panjang.
4. Menyusun penerimaan pendapatan daerah, merencanakan sistem dan prosedur kerja
dan menyusun rencana serta mengkaji pengembangan potensi pendapatan daerah.
5. Melaksanakan pembinaan teknis dibidang pendapatan terhadap semua unit yang
melaksanakan pemungutan pendapatan daerah.
6. Mengkaji data statistik target dan realisasi pendapatan daerah serta mengidentifikasi
permasalahan pendapatan daerah dan melaksanakan penyuluhan dibidang
pendapatan daerah.
7. Melaksanakan tukar informasi tentang target dan realisasi penerimaan daerah dengan
daerah lainnya.
8. Mempersiapkan rancangan peraturan daerah, keputusan daerah tentang pajak daerah,
retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya.
9. Mengevaluasi dana monitoring terhadap pelaksanaan teknis operasional pengelolaan
pendapatan daerah serta menyusun laporan realisasi pendapatan daerah.
10. Melaksanakan tugas- tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
bidang tugasnya.
Sub Dinas Program terdiri dari :
a. Seksi Penyusunan Program.
b. Seksi Pemantauan Pengendalian.
23
c. Seksi Pengembangan Pendapatan.
d.Seksi Evaluasi dan Pelaporan.
Setiap seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Program.
a. Seksi Penyusunan Program mempunyai tigas merencanakan penerimaan pendapatan
daerah, sistem dan prosedur kerja serta penyusunan kebijaksanaan teknis dan
program kerja jangka pendek, menengah dan panjang.
b. Seksi Pemantauan Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis
dibidang pendapatan terhadap semua unit yang melaksanakan pemungutan
pendapatan daerah dan melaksanakan kegiatan pemantauan dan pengendalian
terhadap tugas dan dilaksanakan dibidang pendapatan serta melaksanakan
penyuluhan dibidang pendapatan daerah.
c. Seksi Pengembangan Pendapatan mempunyai tugas menyusun rencana serta
mengkaji untuk pengembangan pendapatan daerah dan mempersiapkan rancangan
peraturan daerah, keputusan kepala daerah tentang pajak daerah, retribusi daerah dan
pendapatan daerah lainnya.
d. Seksi Evaluasi dan pelaporan mempunyai tugas mengevaluasi dan memonitori
pelaksanaan teknis operasional pengelolaan pendapatan daerah, menyajikan data
statistik target dan realisasi pendapatan daerah, mengindentifikasi permasalahan
pendapatan daerah dan menyusun laporan realisasi pendapatan daerah.
24
C. Sub Dinas Pendapatan dan Penetapan
Sub Dinas Pendapatan dan Penetapan dipimpin oleh seorang kepala Sub Dinas yang
didalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas. Sub Dinas Pendapatan dan Penetapan mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas dinas dibidang pendapatan dan penetapan. Dalam melaksanakan tugas, Sub Dinas
Pendapatan dan Penetapan mempunyai fungsi :
1. Menyusun rencana kegiatan kerja serta melaksanakan pendaftaran dan pendataan
seluruh wajib pajak.
2. Melaksanakan pengelolaan data dan informasi baik dari surat pemberitahuan pajak
daerah (SPTPD), surat pemberitahuan retribusi daerah (SPRD), hasil pemerikasaan
dan informasi dari instansi yang terkait.
3. Melaksanakan penetapan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah
lainnya.
4. Merencanakan dan menatausahakan hasil pemerikasaan terhadap wajib pajak dan
wajib retribusi serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan tugasnya.
• Sub Dinas Pendataan dan Penetapan terdiri dari :
a. Seksi Pendataan dan Pendaftaran.
25
b. Seksi pengelolaan Data dan Informasi.
c. Seksi Penetapan.
d. Seksi Pemeriksaan.
Setiap seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pendataan dan Penetapan.
a. Seksi Pendataan dan Pendaftaran mempunyai tugas melaksanakan pendataan objek
pajak daerah/ retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya melalui Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) dan surat Pemberitahuan Retribusi Daerah
(SPTRD), melaksanakan pendaftaran wajib pajak daerah/ wajib retribusi daerah
melalui formulir pendaftaran, menyimpan, mendistribusikan, memberikan Nomor
Pokok Wajib Pajak Daerah (NPWPD) / wajib retribusi daerah serta menyimpan
surat perpajakan daerah lainnya yang berkaitan dengan pendaftaran dan pendataan.
b. Seksi Pengelolaan Data dan informasi mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan
dan pengelolaan data objek pajak daerah/ retribusi daerah, menuangkan hasil
pengelolaan data informasi data kedalan kartu data serta mengirimkan kartu data
kepada seksi penetapan dan demikian sebaliknya.
c. Seksi Penetapan mempunyai tugas melaksanakan perhitungan penetapan pkok pajak
daerah/ pokok retribusi daerah berdasarkan kartu data termasuk perhitungan denda
dan sanksi lainnya, menerbitkan dan mendistribusikan serta menyimpan arsip surat
26
perpajakan daerah/ retribusi daerah yang berkaitan dengan penetapan, melaksanakan
perhitungan jumlah angsuran pembayaran/ penyetoran atas permohonan wajib pajak.
d. Seksi Pemerikasaan mempunyai tugas menyusun rencana pemeriksaan dan
melaksanakan pemerikasaan objek pajak/ retribusi, menata usaha hasil pemeriksaan
lapangan atas objek dan subjek/ retribusi serta mengirimkan laporan hasil
pemerikasaan kepada Seksi Pengelolaan Data dan Informasi.
D. Sub Dinas Penagihan
Sub Dinas Penagihan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas yang dalam
melaksanakan tugasnya berasa dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Sub
Dinas Penagihan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang
penagihan meliputi kegiatan pembukuan, verifikasi, penagihan dan perhitungan restitusi,
pemindah bukuan serta pertimbangan terhadap keberatan pajak daerah, retribusi daerah
dan pendapatan daerah lainnya. Untuk melaksanakan tugas Sub Dinas Penagihan
mempunyai fungsi :
1. Menyusun rencana kegiatan kerja serta melaksanakan pembukuan dan verifikasi atas
pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya.
2.Melaksanakan penagihan atas tungakan pajak daerah/ retribusi daerah dan pendapatan
lainnya.
27
3. Melaksanakan perhitungan restitusi dan atau pemindah bukuan atas pajak daerah/
retribusi daerah dan pertimbangan terhadap keberatan wajib pajak atas permohonan
wajib pajak.
4. Melaksanakan telaah dan saran pertimbangan terhadap keberatan wajib pajak atas
permohonan wajib pajak.
5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
bidang tugasnya.
• Sub Dinas Penagihan terdiri dari :
a. Seksi Pembukuan dan Verifikasi.
b. Seksi Penagihan dan Perhitungan.
c. Seksi Restitusi dan Pemindah bukuan.
d. Seksi Pertimbangan dan Keberatan.
Setiap seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Penagihan.
a. Seksi Pembukuan dan Verifikasi mempunyai tugas melaksanakan pembukuan dan
verifikasi tentang penetapan dan penerimaan pajak daerah/ retribusi daerah dan
pendapatan daerah lainnya, melaksanakan pembukuan dan verifikasi penerimaan
28
dan pengeluaran benda berharga serta pendataan uang daru hasil pungutan benda
berharga kedalan kartu persediaan benda berharga, menyiapkan laporan tentang
realisasi penerimaan dan tunggakan pajak daerah/ retribusi daerah dan pendapatan
daerah lainnya, serta menyiapkan laporan tentang realisasi penerimaan, pengeluaran
serta sisa persediaan benda berharga secara berkala.
b. Seksi Penagihan dan Perhitungan mempunyai tugas melaksanakan penagihan atas
tunggakan pajak daerah/ retribusi daerah atau pendapatan daerh lainnya,
menerbitkan dan mendistribusikan serta menyimpan arsip surat perpajakan daerah/
retribusi daerah yang berkaitan dengan penagihan.
c. Seksi Restitusi dan Pemindah bukuan mempunyai tugas menerima permohonan
restitusi dan pemindah bukuan dari wajib pajak, meneliti kelebihan pembayaran
pajak daerah/ retribusi daerah yang dapat diberikan restitusi dan atau pemindah
bukuan serta mempersiapkan Surat Keputusan Kepala Dinas tentang pemberian
restitusi dan atau pemindah bukuan.
d. Seksi Pertimbangan dan Keberatan mempunyai tugas menerima surat keberatan dari
wajib pajak/ retribusi dan meneliti keberatan wajib pajak/ retribusi dan
mempersiapkan Surat Keputusan Kepala Dinas tentang persetujuan atas keberatan
tersebut.
D. Sub Dinas Retribusi Dan Pendapatan Lain-lain
Sub Dinas Retribusi dan Pendapatan lain-lain dipimpin oleh seorang kepala Sub Dinas
dalam tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Sub Dinas
29
Retribusi dan Pendapatan lain-lain mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas
dibidang retribusi dan pendapatan lain-lain. Untuk melaksanakan tugas Sub Dinas
Retribusi dan Pendapatan lain-lain mempunyai tugas, yakni :
1. Menyusun rencana kegiatan kerja serta melaksanakan penatausahaan penerimaan
retribusi dan pendapatan lain-lain.
2. Melaksanakan penatausahaan penerimaan retribusi dan pendaptan lain-laintermasuk
pinjaman daerah dan dana darurat.
3. Melaksanakan penatausahaan penerimaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan
pendapatan lain-lain.
4. Melaksanakan legalisasi dan pembukuan surat-surat berharga.
5. Melaksanakan tugas lain-lain yang diberikan Kelapa Dinas sesuai dengan bisang
tugasnya.
• Sub Dinas Retribusi dan Pendapatan lain-lain terdiri dari :
a. Seksi Penatausahaan Penerimaan Retribusi dan Penerimaan lain-lain.
b. Seksi Penerimaan lain-lain.
c. Seksi Penerimaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan pendapatan lain- lain.
d. Seksi Legalisasi Pembukuan surat-surat berharga.
30
Setiap seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam menjalankan tugasnya
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Retribusi dan
Pendapatan lain-lain.
1. Seksi Penatausahaan Penerimaan Retribusi dan Pendapatan lain-lain mempunyai
tugas melaksanakan penatausahaan penerimaan retribusi dan melaksanakan
penatausahaan pendapatan lain-lain.
2. Seksi Penerimaan lain-lain mempunyai tugas melaksanakan penatausahaan
penerimaan lain-lain, merencanakan dan mengupayakan penerimaan lain-lain baik
dari Pemerintah, Wakil Pemerintah di daerah maupun dari lembaga- lembaga
keuangan dan atau badan-badan lain termasuk pinjaman daerah dan dana darurat.
3. Seksi Penerimaan BUMD dan pendapatan lain-lain mempunyai tugas
melaksanakan penatausahaan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.
4. Seksi Legalisasi mempunyai tugas pembukuan surat-srat berharga.
E. Sub Dinas Hasil Pendapatan
Sub Dinas Hasil Pendapatan dipimpin oleh seorang kepala sub dinas yang dalam
menjalankan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Untuk melaksanakan tugas Sub Dinas Bagi Hasil Pendapatan mempunyai tugas, yakni :
1. Menyusun rencana kegiatan kerja serta melaksanakan penatausahaan bagi hasil
pendapatan pajak dan bukan pajak.
2. Melaksanakan koordinasi dengan instansi pemberi bagi hasil pajak dan non pajak.
31
3. Melaksanakan perhitungan penerimaan dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana
Alokasi Khusus (DAK).
4. Melaksanakan pengkajian pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan
pengkajian hasil pendapatan daerah dibidang hasil pendapat.
5. Melaksanakan tugas lain-lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang
tugasnya.
• Sub Dinas bagi hasil pendapat terdiri dari :
a. Seksi Penatausahaan Bagi Hasil Pendapatan Pajak dan Non Pajak.
b. Seksi Bagi Hasil Pajak.
c. Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak.
d. Seksi Peraturan Perundang-undangan dan Pengkajian Pendapatan.
Setiap seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam menjalan tugasnya berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas bagi hasil pendapatan.
1. Seksi penatausahaan bagi hasil pendapatan pajak dan non pajak mempunyai tugas
melaksanakan penatausahaan surat-surat ketetapan pajak bumi dan bangunan dan
menatausahakan pendapatan bagi hasil pajak dan non pajak.
2. Seksi bagi hasil pajak mempunyai tugas menerima dan mendistribusikan Surat
Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) dan Daftar Himpunan Pokok Pajak (DHPP),
Daftar Himpunan Ketetapan Pajak (DHKP) Pajak Bumi dan Bangunan,
melaksanakan pengihan PBB, melaksanakan perhitungan penerimaan pajak pusat
dan pajak provinsi, melaksanakan perhitungan penerimaan bagi hasil pajak lainnya
serta membantu menyampaikan Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) PBB
wajib pajak, menerima kembali hasil pengisian SPOP dan mengirimkannya kepada
Kantor Pelayanan PBB.
32
3. Seksi bagi hasil bukan pajak mempunyai tugas melaksanakan perhitungan
penerimaan dari Dana Alokasi Khusus.
4. Seksi Peraturan Perundang-undangan dan Pengkajian Pendapatan mempunyai tugas
mengkaji tentang pelaksanaan peraturan perundang-udangan dan melaksanakan
koordinasi dengan unit terkait tentang pelaksanaan peraturanperundang-
undangan serta melaksanakan pengkajian atas penerimaan pendapatan daerah secara
periodik.
F. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas
Pendapatan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan
fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan keahliannya.
2.Setiap kelompok tersebut dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior.
3.Jumlah jabatan fungsional tersebut ditentukan berdasarkan kebutuhan daerah.
4.Jenis dan jenjang jabatan fungsional tersebut ditentukan sesuai dengan peraturan
perundang - udangan yang berlaku.
33
C. Gambaran Umum Pegawai Dinas Pendapatan Kota Medan
• Komposisi Pegawai Dinas Pendapatan Kota Medan adalah sebagai berikut:
No Bagian / Subdis / Swakeloka (Honorer) Jumlah
1. Sekretariat 71 orang
Dinas 1 orang
Bagian Umum/Keuangan/Penyusunan Program 36 orang
Bendahara Penerimaan/Pengeluaran 20 orang
Penyimpanan Barang Berharga/Penyimpanan Barang dan
Pengurus Barang
14 orang
2. Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah 26 orang
3. Bidang Penagihan 49 orang
4. Bidang Pendataan dan Penetapan ( DATAP ) 77 orang
5. Bidang Bagi Hasil Pendapatan ( BHP ) 85 orang
6. Unit Pelaksana Teknis 336 orang
7. Security 18 orang
Jumlah PNS dan Pegawai Honor 662 orang
Sumber Data : Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan
34
Keterangan Tambahan :
Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan
No. Jumlah PNS berdasarkan golongan
1. Golongan IV/b 1 orang
2. Golongan IV/a 5 orang
3. Golongan III/d 35 orang
4. Golongan III/c 37 orang
5. Golongan III/b 62 orang
6. Golongan III/a 70 orang
7. Golongan II/d 8 orang
8. Golongan II/c 17 orang
9. Golongan II/b 6 orang
10. Golongan II/a 51 orang
Jumlah PNS 292 orang
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan
35
Keterangan :
Pegawai Negeri Sipil : 292 orang
Pegawai Honor : 59 orang
Yang Dikaryakan : 1 orang
Pegawai Outsourcing : 310 orang
36
BAB III
PELAKSANAAN MAGANG
A. Bentuk Kegiatan Magang
Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan ( DISPENDA ) memiliki sub-sub dinas dalam
bekerja, dimana setiap bagian mempunyai masing-masing yang dibuat sesuai dengan tugas
dengan tugas, kewajiban dan tanggung jawab yang ada di dalam sub dinas tersebut.
Selama melaksanakan kegiatan magang di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota
Medan. Penulis memulai magang pada tanggal 14 September 2015 sampai dengan 09
November 2015. Penulis melaksanakan kegiatan pada hari Senin sampai dengan Jumat.
Dalam pelaksanaan magang ini penulis ditempatkan di Sub Dinas Program atau
sekarang yang lebih dikenal sebagai Sub Pengembangan. Penulis mempelajari, mengamati
dan mengikuti seluruh kegiatan yang dilakukan oleh setiap karyawan di bagian tersebut.
Selama pelaksanaan magang penulis mendapat berbagai tugas yang diberikan oleh staff dan
pegawai, sebelum melakukan pekerjaan penulis diberikan pengarahan terlebih dahulu tentang
cara kerja tugas yang diberikan.
B. Prosedur Kerja
Dalam melaksanakan kegiatannya perusahaan maupun instansi pasti memiliki standart
operasional prosedur kerja yang telah disetujui oleh manajemen perusahaan tersebut.
Prosedur kerja merupakan sesuatu yang harus ada disetiap perusahaan maupun instansi
karena prosedur kerja tersebutlah yang mengatur system yang ada diperusahaan maupun
instansi tersebut. Adapun prosedur kerja yang dilaksanakan penulis selama melakukan
program magang di Sub Dinas Pengembangan adalah :
37
1. Fotocopy berkas
Menggandakan berkas-berkas ( dengan menggunakan mesin fotocopy ) berkas-berkas
yang sudah diberikan oleh pegawai lain dibawa ke mesin penggandaan ( fotocopy ) dengan
membawa kertas sesuai dengan berkas yang ingin di gandakan, hidupkan mesin lalu pilih
jenis kertas dan pilih banyaknya kertas yang ingin digandakan, lalu pilih tombol start maka
berkaspun siap di gandakan.
2. Membuat SPTPD
Dalam hal ini penulis dibimbing dan diajarkan cara membuat SPTPD. SPTPD
tersebut adalah Surat Pemberitahuan Pajak Daerah. Dalam membuat SPTPD ini penulis harus
mencatat nama wajib pajak , nama perusahaan dan alamat perusahaan serta jumlah pajak
daerah yang harus dibayarkan. Data wajib pajak, nama perusahaan dan alamat perusahaan
yang di tulis didalam SPTPD sangat penting sehingga harus dituliskan dengan benar.
3. Menyortir Kertas SPTPD
Dalam penyortiran kertas SPTPD penulis diarahkan untuk menyortir kertas SPTPD
sesuai dengan warna yang ada. Kertas SPTPD terdiri dari 4 warna yaitu: putih, merah, biru
dan kuning. Penulis harus memisahkan masing-masing kertas tersebut. Kemudian masing-
masing kertas yang sudah dipisahkan sesuai warna tersebut akan di proses lagi. Kertas putih
akan diberikan kepada petugas yang memang mengatur kertas SPTPD, kertas merah
selanjutnya juga akan diproses dengan cara mengurutkan sesuai nomor wajib pajak kemudian
dituliskan didalam buku ekspedisi sebelum akhirnya surat tersebut diserahkan ke sub bagian
bendahara. Selanjutnya kertas berwarna biru sebagai pertinggal di Sub Dinas Pengembangan
dan surat terakhir berwarna kuning diberikan kepada wajib pajak yang membayar sebagai
38
pertinggal wajib pajak bahwasanya wajib pajak tersebut sudah membayar pajak daerah
tersebut.
4. Mengantar surat ke bagian Bendahara
Penulis diminta mengantarkan kertas merah kebagian Bendahara dengan membawa
buku ekspedisi yang telah di tulis dengan mengurutkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP ),
Nama perusahaan, serta bulan terakhir pembayaran. Penulis meminta paraf kepada pegawai
yang menangani SPTPD tersebut.
C. Kendala Kerja dan Pemecahannya
1. Kendala Kerja
Dalam melaksanakan setiap kegiatan tentu seringkali terjadi kendala. Kendala
tersebut timbul akibat kurangnya pemahaman terhadap pekerjaan yang diberikan. Maka
kendala tersebut yang akan membuat untuk lebih belajar memahami pekerjaan yang
diberikan dan meningkatkan rasa hati-hati dalam bekerja. Pada saat melaksanakan
magang penulis tidak terlalu banyak mendapatkan kendala. Hal ini dikarenakan apa yang
dilakukan penulis pada saat bekerja tidak memiliki tingkat resiko yang tinggi. Adapun
kendala yang dihadapi penulis selama pelaksanaan magang adalah sebagai berikut :
a. Pada awalnya penulis kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja
dikarenakan susahnya beradaptasi dilingkungan baru.
b. Materi yang didapatkan penulis selama dibangku perkuliahan tidak sama dengan
praktek magang yang dijalani penulis. Seperti harus memahami maksud dari
SPTPD dan SKPD yang tidak pernah diajarkan di bangku perkuliahan ketika
belajar mata kuliah perpajakan.
39
c. Penulis harus menunggu instruksi pegawai untuk mengerjakan suatu pekerjaan.
Apabila pegawai tidak memberikan instruksi maka penulis tidak melakukan
pekerjaan apapun .
2. Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi kendala yang dihadapi oleh penulis adalah sebagi berikut :
a. Mulai membiasakan diri di lingkungan baru dengan cara mendekatkan diri secara
perlahan dengan pegawai Sub Dinas Pengembangan. Bersikap ramah, sopan dan
lebih berinteraksi dengan cara bertanya beberapa hal tentang pekerjaan yang
diberikan agar membangun komunikasi yang baik.
b. Banyak bertanya kepada pegawai tentang pekerjaan yang diberikan. seperti
bertanya lebih tentang SPTPD dan SKPD .
c. Melakukan sesi tanya jawab dengan pegawai dan berinisiatif menolong pegawai
lainnya yang sedang melakukan pekerjaannya.
40
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan penulis selama menjalani magang di Dinas Pendapatan Kota
Medan (DISPENDA) maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
• Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan merupakan instansi pemerintah yang
bergerak di bagian pendapatan kota Medan.
• Para pegawai PNS dan maupun non PNS masih ada yang melanggar aturan
yang telah ditetapkan. Seperti dengan tidak datang pada tepat waktu dan bagi
pelaku yang tidak disiplin terkadang tidak diberikan sanksi yang tegas.
• Suasana kekeluargaan yang dibangun oleh para pegawai Dinas Pendapatan
Daerah Kota Medan pada setiap Sub Dinas membangun kerjasama antar
pegawai disetiap Sub Dinas.
Sistem Kerja Perusahaan
Dalam hal ini kantor Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kota Medan
memiliki system kerja yang baik. Apalagi dengan didukungnya penggunaan system
informasi yang sudah canggih mengikuti perkembangan zaman sekarang. Sehingga
mempermudah dalam melakukan pekerjaan.
Prosedur Perusahaan
41
Prosedur perusahaan di Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan juga baik, dalam hal
ini kantor tidak mempersulit prosedur terutama bagi Wajib Pajaknya dalam
mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan perpajakan.
Arsip
Data atau arsip di kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan tidak semuanya
menggunakan computer melainkan dalam hal ini masih ada sebagian yang
menggunakan data manual berupa dokumen-dokumen.
A. SARAN
Setelah menjalankan dan merasakan sendiri Magang tersebut, mulai mencari tempat
Magang, sampai selesainya pelaksanaan Magang, penulis menghadapi berbagai
hambatan. Hambatan tersebut haruslah diantisipasi agar hambatan-hambatan itu tidak
terjadi lagi pada masa yang akan dating, maka perlu kiranya ada perbaikan dimasa
yang akan datang mengenai mekanisme pelaksanaan Magang. Untuk itu penulis
memberikan saran-saran yang memungkinkan bermanfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkannya.
1) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dalam hal ini dapat menjalin
hubungan kerjasama antara Dinas Pendapatan Kota Medan supaya dapat
menjalani hubungan yang baik sehingga dapat membantu Mahasiswa dalam
mendapatkan magang atau lowongan pekerjaan di masa yang akan datang.
2) Agar kedepannya mahasiswa dapat lebih diterima dan diutamakan dalam
rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan program studi .
42
3) Para pegawai PNS maupun Non PNS harusnya lebih mematuhi peraturan
kedisiplian yang sudah ditetapkan oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan.
Kedisiplinan inilah yang nantinya akan dinilai oleh masyarakat banyak tentang
cara kerja kepemerintahan.
4) Mahasiswa magang dapat membangun sebuah hubungan baik dan mempererat
silaturahim dengan pegawai-pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan.
5) Dispenda diharapkan meningkatkan kinerja lagi dalam meningkatkan
penerimaan pajak.