Laporan Magang KPw Bank Indonesia wil. IV Jatim

23
Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah salah satu provinsi dengan luas wilayah dan jumlah penduduk paling besar di Indonesia, Jawa Timur memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi bahkan terkadang berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Perkembangan kegiatan dunia usaha di Indonesia khususnya di Propinsi Jawa Timur pada triwulan II-2013 mengindikasikan arah kegiatan ekonomi yang tumbuh meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya (qtq) maupun triwulan II-2012 (yoy). Hal ini mayoritas disebabkan oleh meningkatnya permintaan dalam negeri yang hampir terjadi di seluruh sektor ekonomi. Di Indonesia, terdapat 9 sektor perekonomian yaitu Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan; Sektor Pertambangan dan Penggalian; Sektor Industri Pengolahan; Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih; Sektor Konstruksi; Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran; Sektor Pengangkutan dan Komunikasi; Sektor Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan; dan Sektor Jasa. Kegiatan usaha pada kesembilan sektor tersebut sangatlah berpengaruh terhadap perekonomian suatu daerah/region tertentu yang juga akan mempengaruhi perekonomian nasional secara keseluruhan. Hingga pada saat ini bank sentral di seluruh dunia termasuk Bank Indonesia masih menganggap kegiatan survei sebagai salah satu alat terbaik untuk mengukur ekspektasi masyarakat mengenai inflasi. Bank Indonesia secara berkala melakukan perkiraan ekspektasi inflasi baik di pasar barang maupun di pasar uang. Dalam memperkirakan ekspektasi inflasi di pasar barang, selama ini telah digunakan berbagai survei seperti Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), Survei Pedagang Eceran (SPE), Survei Konsumen (SK), dan Survei Persepsi Pasar (SPP). Sebagai contoh, dalam SKDU terdapat pertanyaan mengenai bagaimana perencana bisnis melihat prospek perekonomian ke depan. Dari sinilah dapat diketahui persepsi pelaku usaha baik yang optimis maupun pesimis terhadap perekonomian nasional dalam kurun waktu berjalan.

description

Laporan Magang di Bank Indonesia Surabaya. Divisi Ekonomi Moneter. Sub-divisi Kelompok Statistik-Survey. Tentang Survey Kegiatan Dunia Usaha.Copyright 2012 by Karin&Anindya.

Transcript of Laporan Magang KPw Bank Indonesia wil. IV Jatim

Page 1: Laporan Magang KPw Bank Indonesia wil. IV Jatim

Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai salah salah satu provinsi dengan luas wilayah dan jumlah penduduk paling

besar di Indonesia, Jawa Timur memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi bahkan

terkadang berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Perkembangan kegiatan dunia

usaha di Indonesia khususnya di Propinsi Jawa Timur pada triwulan II-2013

mengindikasikan arah kegiatan ekonomi yang tumbuh meningkat dibandingkan triwulan

sebelumnya (qtq) maupun triwulan II-2012 (yoy). Hal ini mayoritas disebabkan oleh

meningkatnya permintaan dalam negeri yang hampir terjadi di seluruh sektor ekonomi.

Di Indonesia, terdapat 9 sektor perekonomian yaitu Sektor Pertanian, Peternakan,

Kehutanan, dan Perikanan; Sektor Pertambangan dan Penggalian; Sektor Industri

Pengolahan; Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih; Sektor Konstruksi; Sektor Perdagangan,

Hotel, dan Restoran; Sektor Pengangkutan dan Komunikasi; Sektor Keuangan, Real Estate,

dan Jasa Perusahaan; dan Sektor Jasa. Kegiatan usaha pada kesembilan sektor tersebut

sangatlah berpengaruh terhadap perekonomian suatu daerah/region tertentu yang juga

akan mempengaruhi perekonomian nasional secara keseluruhan.

Hingga pada saat ini bank sentral di seluruh dunia termasuk Bank Indonesia masih

menganggap kegiatan survei sebagai salah satu alat terbaik untuk mengukur ekspektasi

masyarakat mengenai inflasi. Bank Indonesia secara berkala melakukan perkiraan

ekspektasi inflasi baik di pasar barang maupun di pasar uang. Dalam memperkirakan

ekspektasi inflasi di pasar barang, selama ini telah digunakan berbagai survei seperti

Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), Survei Pedagang Eceran (SPE), Survei Konsumen

(SK), dan Survei Persepsi Pasar (SPP). Sebagai contoh, dalam SKDU terdapat pertanyaan

mengenai bagaimana perencana bisnis melihat prospek perekonomian ke depan. Dari

sinilah dapat diketahui persepsi pelaku usaha baik yang optimis maupun pesimis

terhadap perekonomian nasional dalam kurun waktu berjalan.

Page 2: Laporan Magang KPw Bank Indonesia wil. IV Jatim

Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 2

Bank Indonesia di Kantor Perwakilannya di wilayah Jawa Timur yaitu yang berada

di Kota Surabaya, Malang, Kediri, dan Jember telah mengumpulkan data dari beberapa

responden yang terdiri dari perusahaan dari berbagai sektor ekonomi di seputaran

wilayah Jawa timur untuk bersedia mengisi kuesioner yang berisi beragam pertanyaan

seputar kegiatan dunia usaha guna menjadi referensi bagi pengambil kebijakan untuk

mengetahui kondisi perekonomian pada triwulan berjalan di provinsi tersebut agar dapat

digunakan sebagai acuan dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam

laporan ini, kami menganalisis kondisi perekonomian di wilayah Jawa Timur khususnya di

beberapa sektor yang dominan dalam perekonomian dengan mengacu pada data Survey

Kegiatan Dunia Usaha triwulan II-2013 di Provinsi Jawa Timur.

1.2 Perumusan Masalah

1. Siapa saja responden dalam Survei Kegiatan Dunia Usaha triwulan II-2013 di

Provinsi Jawa Timur?

2. Seberapa besar peningkatan dan penurunan dari indikator kegiatan usaha,

indikator harga jual, indikator penggunaan tenaga kerja, dan indikator lainnya

dalam sektor-sektor ekonomi di Jawa Timur?

3. Bagaimana hasil analisis perkembangan sektor-sektor ekonomi unggulan di

Provinsi Jawa Timur?

4. Berapa perkiraan inflasi menurut responden Survei Kegiatan Dunia Usaha triwulan

II-2013 di Provinsi Jawa Timur?

1.3 Manfaat Penelitian

1. Untuk mengetahui siapa saja responden dalam Survei Kegiatan Dunia Usaha

triwulan II-2013 di Provinsi Jawa Timur.

2. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan dan penurunan dari indikator

kegiatan usaha, indikator harga jual, indikator penggunaan tenaga kerja, dan

indikator lainnya dalam sektor-sektor ekonomi di Jawa Timur.

Page 3: Laporan Magang KPw Bank Indonesia wil. IV Jatim

Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 3

3. Untuk mengetahui hasil analisis perkembangan sektor-sektor ekonomi unggulan

di Provinsi Jawa Timur.

4. Untuk mengetahui seberapa besar perkiraan inflasi menurut responden Survei

Kegiatan Dunia Usaha triwulan II-2013 di Provinsi Jawa Timur.

1.4 Sistematika Penulisan

Laporan penelitian ini ditulis dalam tiga bab. Bab pertama memuat latar belakang,

perumusan masalah, dan tujuan penelitian. Bab kedua menyajikan tentang hasil analisis

Survei Kegiatan Dunia Usaha triwulan II-2013 di Provinsi Jawa Timur. Bab ketiga menutup

laporan ini dengan menarik sejumlah kesimpulan serta mengajukan saran bagi penelitian

lebih lanjut.

Page 4: Laporan Magang KPw Bank Indonesia wil. IV Jatim

Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 4

BAB II

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

TRIWULAN II-2013 PROVINSI JAWA TIMUR

Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) merupakan survei triwulanan yang

dilaksanakan sejak triwulan I-1993. Pada triwulan II-2013, jumlah responden SKDU

mencapai 241 perusahaan yang tersebar di seluruh Jawa Timur dan dipilih secara

purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner oleh

responden. Metode perhitungan dilakukan dengan metode saldo bersih (SB-net balance),

yakni dengan menghitung selisih antara persentase jumlah responden yang memberikan

jawaban “meningkat” dengan persentase jumlah responden yang memberikan jawaban

“menurun” dan mengabaikan jawaban “sama”. Khusus penghitungan saldo bersih

kegiatan usaha, harga jual, dan penggunaan tenaga kerja dilakukan dengan metode Saldo

Bersih Tertimbang (SBT-weighted net balance) yang diperoleh dari hasil perkalian saldo

bersih sektor/sub sektor yang bersangkutan dengan bobot sektor/sub sektor yang

bersangkutan sebagai penimbangnya.

2.1 Profil Responden SKDU Provinsi Jawa Timur Triwulan II-2013

Jumlah responden SKDU di Provinsi Jawa Timur pada triwulan II-2013 adalah

sebanyak 241 responden yang terdiri dari perusahaan yang modalnya berasal dari dalam

negeri (PMDN) sebanyak 80%, 11% perusahaan modal campuran, dan sisanya sebesar 9%

perusahaan yang modalnya berasal dari asing (PMA). Bila ditinjau dari skala usahanya,

pada triwulan ini responden masih didominasi perusahaan berskala besar (55%), sisanya

32% perusahaan berskala menengah, dan 13% adalah perusahaan berskala kecil. Sama

seperti triwulan lalu, mayoritas responden SKDU di Jawa Timur (90%) berorientasi pada

pasar domestik dan sisanya (10%) untuk tujuan ekspor.

Page 5: Laporan Magang KPw Bank Indonesia wil. IV Jatim

Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 5

Grafik 2.1 Persentase Profil Responden Berdasarkan Status Perusahaan

(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)

Grafik 2.2 Persentase Profil Responden Berdasarkan Skala Usaha

(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)

Grafik 2.3 Persentase Profil Responden Berdasarkan Orientasi Perusahaan

(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)

PMA 9

PMDN80

CAMPURAN11

0

20

40

60

BESAR MENENGAH KECIL

55

32

13

DOMESTIK90

EKSPOR10

Page 6: Laporan Magang KPw Bank Indonesia wil. IV Jatim

Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 6

2.2 Indikator-indikator dalam Survei Kegiatan Dunia Usaha

2.2.1 Kegiatan Usaha

Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha dengan jumlah responden 241 perusahaan di

wilayah Jawa Timur menunjukkan ekspansi usaha pada triwulan II-2013 masih terus

berlangsung. Peningkatan kegiatan usaha pada periode ini tercermin dari Saldo Bersih

Tertimbang (SBT) sebesar 37,72% drastis lebih tinggi dari periode sebelumnya (triwulan I-

2013) sebesar 2,60%. Meningkatnya permintaan terutama dari dalam negeri merupakan

faktor pendorong ekspansi usaha secara umum selama triwulan II-2013 khususnya pada

Sektor Industri Pengolahan. Selain itu beberapa faktor lainnya seperti faktor musim

panen (keberhasilan panen) mempengaruhi ekspansi pada Sektor Pertanian. Serta

momen liburan sekolah dan libur hari raya menyebabkan peningkatan kegiatan usaha

pada Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran.

Seluruh sektor ekonomi yang disurvei secara umum menunjukkan peningkatan

usaha dengan sumbangan terbesar berasal dari Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran

(SBT 14,03%). Diikuti Sektor Industri Pengolahan dengan SBT 6,87% dan Sektor Pertanian

dengan SBT 8,63%. Sementara itu, terdapat satu sektor ekonomi yang mengalami

penurunan kegiatan usaha yaitu Sektor Jasa dengan penurunan sebesar 3,03% (SBT

2,27%).

Pada triwulan mendatang, responden memperkirakan kegiatan dunia usaha akan

mengalami sedikit penurunan dengan optimisme yang berkurang apabila dibandingkan

dengan perkiraan kegiatan usaha pada triwulan II-2013. Berkurangnya optimisme

responden tersebut tercermin dari SBT 28,66% untuk perkiraan triwulan III-2013.

Grafik 2.4 Perkembangan Kegiatan Usaha

(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)

-20.00

0.00

20.00

40.00

60.00

Tw I

Tw II

Tw III

Tw IV

Tw I

Tw II

Tw III

Tw IV

Tw I

Tw II

Tw III

Tw IV

Tw I

Tw II

Tw III*

2010 2011 2012 2013

REALISASI EKSPEKTASI

Page 7: Laporan Magang KPw Bank Indonesia wil. IV Jatim

Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 7

2.2.2 Harga Jual

Indikator harga jual barang/tarif pada triwulan II-2013 di Jawa Timur meningkat

dibandingkan triwulan sebelumnya (qtq) maupun triwulan yang sama tahun lalu (yoy)

yaitu dari SBT 21,08% (Triwulan I-2013) dan SBT 21,25% (Triwulan II-2012) menjadi SBT

30,55% pada triwulan ini. Menurut responden, kenaikan harga jual disebabkan oleh

faktor musim (hari besar) dan meningkatnya biaya operasional yang terjadi pada Sektor

Pertanian.

Responden memperkirakan harga jual pada triwulan mendatang akan tetap

meningkat yang ditunjukkan dengan angka SBT 31.38%. Hal ini disebabkan salah satunya

karena biaya bahan baku yang terus meningkat terutama pada Sektor Bangunan.

Grafik 2.5 Perkembangan Harga Jual

(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)

2.2.3 Penggunaan Tenaga Kerja

Penggunaan tenaga kerja pada triwulan II-2013 tercatat sebesar -4,81% (SBT).

Nilai ini meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya (SBT -6,95%). Rekrutmen pegawai

baru pada sebagian besar sektor ekonomi menjadi penyebab utama meningkatnya angka

penyerapan tenaga kerja pada triwulan ini. Sektor yang mengalami peningkatan

penggunaan tenaga kerja terbesar yakni Sektor Industri Pengolahan (SBT -4,68%).

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

Tw I Tw II Tw III

Tw IV

Tw I Tw II Tw III

Tw IV

Tw I Tw II Tw III

Tw IV

Tw I Tw II Tw III*

2010 2011 2012 2013

REALISASI EKSPEKTASI

Page 8: Laporan Magang KPw Bank Indonesia wil. IV Jatim

Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 8

Responden memperkirakan pada triwulan berikutnya angka penggunaan tenaga

kerja mengalami peningkatan yang cukup berarti (SBT 1,95%) karena produktivitas tenaga

kerja yang meningkat dan dibukanya rekrutmen pegawai baru pada Sektor Keuangan.

Grafik 2.6 Perkembangan Penggunaan Tenaga Kerja

(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)

2.2.4 Kapasitas Produksi

Kapasitas produksi pada triwulan II-2013 sebesar 79,28% (SBT). Angka ini lebih

tinggi dibanding angka kapasitas produksi pada triwulan I-2013 (76,91% SBT), namun

lebih tinggi dibandingkan triwulan II-2012 (77,09% SBT). Secara triwulanan (qtq),

peningkatan kapasitas produksi triwulan II-2013 didorong oleh peningkatan utilisasi dari

Sektor Pertanian yaitu pada subsektor Perikanan dari 73,5% menjadi 92,5%, Sektor

Pertambangan yaitu pada subsektor Penggalian dari 91,67% menjadi 92,5%, serta Sektor

Industri Pengolahan Non Migas dari subsektor Kertas dan Barang Cetakan yaitu dari 70%

menjadi 78%. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih merupakan salah satu sektor ekonomi

yang menunjukkan penurunan kapasitas produksi yang paling signifikan, dari 100%

menjadi 62%.

-10.00

-5.00

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

Tw I Tw II Tw III

Tw IV

Tw I Tw II Tw III

Tw IV

Tw I Tw II Tw III

Tw IV

Tw I Tw II Tw III*

2010 2011 2012 2013

REALISASI EKSPEKTASI

Page 9: Laporan Magang KPw Bank Indonesia wil. IV Jatim

Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 9

Grafik 2.7 Perkembangan Kapasitas Produksi

(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)

2.2.5 Indikator Lainnya

Situasi bisnis pada triwulan II-2013 masih disikapi optimis oleh responden dengan

angka SB (Saldo Bersih) yang tercatat sebesar 41,72%. Nilai ini meningkat dibandingkan

triwulan I-2013 (SB 37,62%). Responden memiliki ekspektasi yang lebih untuk situasi

bisnis di sebagian besar sektor ekonomi 6 bulan mendatang. Meskipun angka Saldo

Bersih tetap bertengger di angka 41,72%, tetapi sebagian besar responden optimis

terhadap membaiknya situasi bisnis perusahaan 6 bulan ke depan.

Kondisi keuangan perusahaan pada triwulan ini sangat baik. Meningkat

dibandingkan triwulan lalu (SB 43,73%) yakni mencapai angka SB 51,72%. Dari seluruh

responden yang disurvei pada triwulan II-2013, sebanyak 53,1% responden menyatakan

kondisi keuangan perusahaan berada pada kondisi baik. 45,52% menyatakan kondisi

keuangan dalam keadaan cukup dan hanya 1,38% responden yang mengatakan kondisi

keuangan buruk.

Pada triwulan III-2013, responden menyatakan bahwa akses kredit ke bank selama

3 bulan terakhir ini semakin menurun dibanding dengan triwulan sebelumnya dengan SB

18,31%. Adapun rincian jawaban responden mengenai akses kredit adalah sebanyak

28,17% mengatakan mudah dalam memperoleh akses kredit ke bank, 61,97% responden

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

100.00

Tw I

Tw II

Tw II

I

Tw IV

Tw I

Tw II

Tw II

I

Tw IV

Tw I

Tw II

Tw II

I

Tw IV

Tw I

Tw II

2010 2011 2012 2013

LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH PERTANIAN

INDUSTRI PENGOLAHAN PERTAMBANGAN

Page 10: Laporan Magang KPw Bank Indonesia wil. IV Jatim

Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 10

menyatakan biasa, dan 9,86% responden menyatakan sulit. Beberapa penyebab sulitnya

mengakses kredit perbankan disebabkan oleh persyaratan kredit yang terlalu rumit

(28,57% responden) dan adanya kebijakan bank yang membatasi akses kredit ke

perusahaan (28,57% responden).

Grafik 2.8 Perkembangan Indikator Lainnya

(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)

2.3 Tinjauan Sektoral Perekonomian Jawa Timur

2.3.1 Provinsi Jawa Timur

Sebagai salah satu provinsi dengan luas wilayah dan penduduk paling besar di

Indonesia, Jawa timur memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi bahkan terkadang

berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Dari sisi sektoral, semenjak tahun 1980

perekonomian Jawa Timur didorong oleh pertumbuhan tiga sektor utama, yaitu Sektor

Pertanian, Sektor Industri Pengolahan, serta Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran.

Relatif stabilnya pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur disebabkan karena

ketidaktergantungan perekonomian pada hanya satu sektor saja. Dengan demikian, pada

saat krisis 2008 perekonomian Jawa Timur tidak mengalami krisis yang terlalu dalam.

-10.00

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II

2010 2011 2012 2013

Akses Kredit Situasi Bisnis Ekspetasi Situasi Bisnis Kondisi Keuangan

Page 11: Laporan Magang KPw Bank Indonesia wil. IV Jatim

Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 11

Provinsi Jawa Timur memiliki luas wilayah sekitar 148 ribu km2 yang terdiri atas 29

kabupaten dan 9 kota. Provinsi ini memiliki penduduk sebanyak 41 juta jiwa menurut

Badan Pusat Statistik tahun 2012. Dengan dukungan sumber daya alam yang melimpah

serta jumlah penduduk yang besar, Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang

memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil.

Tabel 2.1 Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Jawa Timur tahun 2005-2012

(Sumber: BPS Jawa Timur)

Wilayah 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Nasional 5.69 5.5 6.35 6.01 4.63 6.2 6.46 6.23

Jawa Timur 5.84 5.8 6.11 6.16 5.01 6.68 7.22 7.27

Kinerja perekonomian Jawa Timur pada tahun 2012 mencapai 7,27% (yoy), lebih

tinggi dibandingkan tahun 2011 (7,22%) serta pertumbuhan ekonomi nasional yang

berada pada level 6,23%. Sebagaimana diinformasikan pada tabel di atas, pertumbuhan

ekonomi Jawa Timur dalam kurun waktu 8 tahun terakhir cenderung lebih tinggi

dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional, kecuali pada tahun 2007 yang sedikit

berada di bawah nasional. Jika diukur lebih lanjut, kinerja perekonomian Jatim terus

meningkat, sedangkan nasional mulai mengalami perlambatan di tahun 2012.

2.3.2 Struktur Perekonomian Jawa Timur

Struktur perekonomian Jawa Timur selama ini secara keseluruhan masih

didominasi oleh tiga sektor utama yaitu Sektor Pertanian, Sektor Industri Pengolahan,

serta Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran. Pada triwulan II-2013, ketiga sektor

tersebut masih mendominasi struktur perekonomian di Jawa Timur dengan rincian

kontribusi 41% Sektor Industri Pengolahan, 16% Sektor Perdagangan, Hotel, dan

Restoran, 12% Sektor Pertanian. Secara umum, jumlah kontribusi ketiga sektor utama

tersebut mencapai 69%.

Page 12: Laporan Magang KPw Bank Indonesia wil. IV Jatim

Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 12

Grafik 2.9 Struktur Perekonomian Provinsi Jawa Timur

(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)

2.3.3 Sektor Pertanian

Sub sektor terbesar yang merupakan bagian dari Sektor Pertanian, Peternakan,

Kehutanan, dan Perikanan di Jawa Timur adalah sub sektor pertanian jenis tanaman

pangan dan tanaman perkebunan. Areal produksi jenis tanaman ini tersebar di wilayah

Provinsi Jawa Timur dengan komoditas potensial seperti padi, jagung, kedelai, buah-

buahan. Sementara itu, perkebunan di Provinsi Jawa Timur pada umumnya merupakan

perkebunan rakyat dan perkebunan milik BUMN dengan komoditas andalan kopi, kakao,

teh, cengkeh, kapas, rosella, jambu mete, dan tembakau. Potensi perikanan yang berupa

perikanan darat dan perikanan laut didukung oleh kegiatan intensifikasi pada lahan yang

tersedia, budidaya perikanan air tawar dengan komoditas ikan bandeng, serta

pengembangan usaha penangkapan ikan lemuru, bawal, tongkol, kakap putih, dan kakap

merah, serta budidaya udang dan kepiting belum sepenuhnya dimanfaatkan dan

potensial untuk dikembangkan lebih lanjut, termasuk pemanfaatan Zona Ekonomi

Eksklusif (ZEE). Demikian pula di bidang kehutanan terdapat cukup potensi, seperti hutan

jati yang cukup luas dan berbagai jenis hasil hutan lainnya.

Pada triwulan II-2013, kegiatan usaha Sektor Pertanian mengalami kontraksi

usaha yang tercermin dari nilai SBT 8,63%, lebih tinggi dibanding triwulan II-2012 (SBT

3.37%) dan triwulan lalu (SBT 1,05%). Hal ini disebabkan oleh keberhasilan panen dengan

0 20 40 60

PERTANIAN

PERTAMBANGAN

INDUSTRI PENGOLAHAN

LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH

BANGUNAN

PERDAGANGAN, HOTEL DAN …

PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI

KEUANGAN, PERSEWAAN DAN …

JASA-JASA

12

0

41

4

5

16

5

12

5

Page 13: Laporan Magang KPw Bank Indonesia wil. IV Jatim

Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 13

faktor cuaca yang mendukung. Sub sektor yang mendorong terjadinya hal ini adalah

subsektor Tanaman Pangan (SBT 7,09%) serta subsektor Peternakan (SBT 0,65%).

Indeks harga jual produk dari sektor Pertanian mengalami peningkatan yang

drastis dari -2,09% SBT (Triwulan I-2013) menjadi 7,04% SBT pada triwulan laporan. Hal

ini disebabkan oleh permintaan yang meningkat akibat Bulan Ramadhan dan menjelang

Hari Raya Idul Fitri serta biaya operasional Sektor Pertanian yang meningkat. Sedangkan

untuk triwulan berikutnya, responden memperkirakan harga jual akan mengalami

penurunan (SBT 6,47%) seiring dengan meningkatnya persaingan produk sejenis.

Indikator penggunaan tenaga kerja pada triwulan berjalan menunjukkan

penurunan yang drastis dibandingkan triwulan lalu, dari 0,68% SBT menjadi -0,48% SBT,

namun mengalami penurunan dibandingkan triwulan II-2012 (SBT 0,62%). Banyaknya

perluasan usaha pada sektor ini ditengarai menjadi penyebab naiknya angka penggunaan

tenaga kerja. Responden juga memprediksi jumlah tenaga kerja akan terus naik pada

triwulan mendatang (SBT 0,47%) sebab produktivitas juga bertambah.

Grafik 2.10 Sektor Pertanian

(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)

-4.00

-2.00

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III*

2010 2011 2012 2013Tabel 1. Kegiatan Usaha Tabel 2. Harga Jual Tabel 3. Tenaga Kerja

Page 14: Laporan Magang KPw Bank Indonesia wil. IV Jatim

Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 14

2.3.4 Sektor Industri Pengolahan

Berbagai industri di Jawa Timur telah berkembang dengan pesat, antara lain

industri mesin dan logam dasar dengan komoditas antara lain industri kereta api di

Madiun, berbagai macam mesin dan alat-alat pertanian serta industri senjata ringan di

Malang, dan industri-industri sedang-menengah di Sidoarjo dan Surabaya; industri

maritim dengan komoditas kapal kecil dan sedang di Surabaya; industri kimia dasar

dengan komoditas antara lain penyedap makanan, kosmetik, soda, dan semen di Tuban

dan Gresik; aneka industri dengan komoditas antara lain makanan, minuman, pakaian

jadi, perabot rumah tangga, dan peralatan rumah tangga di Pasuruan, Sidoarjo, Malang,

dan Surabaya. Industri-industri tersebut serta industri lainnya termasuk rekayasa dan

rancang bangun, dan berbagai industri dengan teknologi madya dan tinggi, memiliki

potensi untuk berkembang dengan memanfaatkan lingkungan pendidikan tinggi serta

lembaga penelitian dan pengembangan yang kuat di provinsi ini.

Pemerintah telah menetapkan 12 kawasan industri estate, di antaranya Surabaya

Industrial Estate Rungkut (SIER) di Surabaya, Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) di

Kabupaten Pasuruan, Ngoro Industrial Park (NIP) di Kabupaten Mojokerto, Kawasan

Industri Jabon di Kabupaten Sidoarjo, serta Lamongan Integrated Shore Base (LIS) di

Kabupaten Lamongan. Sentra industri kecil tersebar di seluruh kabupaten/kota, dan

beberapa di antaranya telah menembus ekspor; industri kerajinan kulit berupa tas dan

sepatu di Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo adalah salah satu industri kecil yang sangat

terkenal.

Kegiatan usaha sektor Industri Pengolahan pada triwulan II-2013 mengalami

peningkatan yang drastis dari triwulan sebelumnya sebesar -2,87% SBT (Triwulan I-2013)

menjadi 6,87% SBT. Hampir semua subsektor serempak mengalami kontraksi, kecuali

subsektor Semen dan Barang Galian Bukan Logam (SBT -1,08%). Keadaan ini disebabkan

terutama oleh turunnya permintaan dari dalam maupun luar negeri.

Terdapat korelasi positif antara realisasi kegiatan usaha dengan penggunaan

tenaga kerja sektor Industri Pengolahan pada triwulan laporan. Jumlah tenaga kerja

triwulan ini (SBT -4,68%) menurun bila dibandingkan dengan triwulan II-2012 (SBT

3,44%). Kontributor utama keadaan ini yaitu karyawan pada sub sektor Makanan,

Minuman, dan Tembakau banyak yang pensiun/mengundurkan diri. Untuk triwulan

Page 15: Laporan Magang KPw Bank Indonesia wil. IV Jatim

Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 15

mendatang, responden optimis angka penggunaan tenaga kerja mulai menunjukkan

perbaikan dengan meningkatnya angka SBT menjadi sebesar -1,04%.

Indeks harga jual pada triwulan ini tercatat lebih rendah (SBT 7,30%) bila

dibandingkan dengan posisi triwulan lalu (SBT 8,28%) dan posisi triwulan II-2012 (SBT

7,67%). Penurunan harga jual ini terjadi karena turunnya harga bahan baku dan harga

penolong. Harga jual pada triwulan berikut diprediksi masih akan naik sedikit ke angka

7,42% (SBT). Sementara itu, persentase kapasitas produksi terpakai periode ini tercatat

77,36% (SBT). Responden memperkirakan kegiatan usaha Sektor Industri Pengolahan

pada tiga bulan mendatang (Triwulan III-2013) akan turun hingga 6,78% (SBT). Kondisi ini

bisa terjadi mengingat faktor musim dan meningkatnya biaya bahan baku.

Grafik 2.11 Sektor Industri Pengolahan

(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)

2.3.5 Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran

Responden menyatakan bahwa kegiatan usaha sektor Perdagangan, Hotel dan

Restoran mengalami kontraksi sangat tajam dari yang sebelumnya negatif pada triwulan

lalu (SBT -2,87%) menjadi positif pada triwulan ini (SBT 14,03%). Keadaan ini terjadi

terutama disebabkan karena faktor musim liburan, khususnya pada subsektor Hotel.

-10.00

-8.00

-6.00

-4.00

-2.00

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

Tw I Tw II Tw III Tw IV

Tw I Tw II Tw III Tw IV

Tw I Tw II Tw III Tw IV

Tw I Tw II Tw III*

2010 2011 2012 2013

Tabel 1. Kegiatan Usaha Tabel 2. Harga Jual Tabel 3. Tenaga Kerja

Page 16: Laporan Magang KPw Bank Indonesia wil. IV Jatim

Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 16

Harga jual pada sektor ini tercatat meningkat (SBT 9,60%) bila dibandingkan

dengan triwulan yang sama tahun lalu (SBT 6,09%) tetapi turun dibandingkan triwulan

lalu (SBT 12,00%). Penyebab utama terjadinya kenaikan harga jual tersebut disebabkan

oleh fluktuasi harga bahan bakar yang terjadi selama triwulan laporan yang berdampak

pada biaya operasional lainnya yang ikut meningkat. Untuk tiga bulan ke depan,

responden berharap kondisi ekonomi global dapat lebih stabil sehingga biaya operasional

berkurang dan dengan demikian harga jual dapat diturunkan.

Secara umum, penggunaan tenaga kerja triwulan ini (SBT 0,44%) sedikit

meningkat jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (SBT -1,86%). Bila ditinjau

lebih detil, sub sektor Perdagangan merupakan sub sektor yang menyumbang terjadinya

peningkatan penggunaan tenaga kerja yang disebabkan oleh adanya rekrutmen pegawai

baru dan pembukaan cabang baru di sub sektor Perdagangan. Sedangkan penggunaan

tenaga kerja pada subsektor Hotel dan Restoran relatif tetap.

Grafik 2.12 Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran

(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)

-10.00

-5.00

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

Tw I Tw II Tw III

Tw IV

Tw I Tw II Tw III

Tw IV

Tw I Tw II Tw III

Tw IV

Tw I Tw II Tw III*

2010 2011 2012 2013

Tabel 1. Kegiatan Usaha Tabel 2. Harga Jual Tabel 3. Tenaga Kerja

Page 17: Laporan Magang KPw Bank Indonesia wil. IV Jatim

Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 17

2.4 Perkiraan Inflasi

Sebagian besar, responden survei kegiatan dunia usaha memprediksi laju inflasi

tahun 2013 berada pada range di atas 6%. Sebanyak 12% responden memperkirakan

inflasi tahun 2013 akan lebih rendah dari 5%. Sementara itu, sebanyak 42% responden

memperkirakan inflasi akan berada dalam range 5% – 6% dan sebanyak 46% responden

memperkirakan inflasi berada di atas 6%. Responden memperkirakan tingkat inflasi yang

tinggi diakibatkan oleh administered inflation atau harga bahan bakar minyak yang naik

akibat dikendalikan oleh pemerintah.

Grafik 2.13 Perkiraan Inflasi Menurut Responden

(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)

12%

42%

46%<5%

5% - 6%

>6%

Page 18: Laporan Magang KPw Bank Indonesia wil. IV Jatim

Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 18

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis Survei Kegiatan Dunia Usaha triwulan II-2013 di Provinsi Jawa

Timur, sebagian besar sektor perekonomian mengalami peningkatan baik dalam kegiatan

usaha, harga jual produk, penggunaan tenaga kerja. Hal ini dikarenakan tren pada

triwulan II yang selalu naik tiap tahunnya dibandingkan tren triwulan I setiap tahun. Hal

ini disebabkan karena terdapat banyaknya momen liburan seperti libur hari raya Idul Fitri,

momen unik Bulan Ramadhan yang selalu membuat lonjakan harga pangan, serta musim

liburan kenaikan kelas yang dialami anak sekolah. Juga faktor musim panen raya dan

cuaca yang kondusif yang berdampak pada Sektor Pertanian sehingga menyebabkan

panen berhasil.

3.2 Saran

Dengan memperhatikan hal tersebut di atas, dapat disarankan untuk Sektor

Pertanian bahwa tingkat efisiensi Sektor Pertanian yang semakin rendah dapat

ditingkatkan dengan pemanfaatan teknologi tepat guna serta pengembangan teknik

bercocok tanam yang meminimalkan ketergantungan pada faktor cuaca. Selain itu, Dinas

Pertanian dan Peternakan provinsi terkait dapat bekerja sama dengan Badan Meteorologi

dan Geofisika (BMG) yang berada di provinsi tersebut agar BMG selalu melaporkan

prakiraan cuaca agar para pelaku usaha tani dapat mengambil tindakan yang tepat bagi

kelancaran usaha taninya baik yang dilakukan secara preventif ataupun represif.

Page 19: Laporan Magang KPw Bank Indonesia wil. IV Jatim

Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 19

REFERENSI

Analisis Tingkat Efisiensi Sektoral dan Siklus Bisnis Sektoral di Daerah. November 2010.

Bank Indonesia KPw DN wil IV.

Kajian Ekonomi Regional Jawa Timur Triwulan IV-2012. Februari 2013. Bank Indonesia

KPw DN wil IV.

Raw Data Survei Kegiatan Dunia Usaha Triwulan II-2013. Agustus 2013. Bank Indonesia

KPw DN wil IV.

Page 20: Laporan Magang KPw Bank Indonesia wil. IV Jatim

Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 20

LAMPIRAN

Tabel 1. Profil Responden/Perusahaan

(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)

KETERANGAN Jember Kediri Malang Surabaya TOTAL

Orientasi Perusahaan

Domestik 12 63 72 69 216

Ekspor 5 0 8 12 25

Status Perusahaan

PMA 1 0 3 18 22

PMDN 16 50 69 57 192

Lainnya 0 13 8 6 27

Skala Perusahaan

Besar 8 25 42 57 132

Sedang 9 25 25 18 77

Kecil 0 13 13 6 32

TOTAL 17 63 80 81 241

Tabel 2. SBT Perkembangan Kegiatan Usaha

(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)

Tabel 3. SBT Perkembangan Harga Jual

(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)

Page 21: Laporan Magang KPw Bank Indonesia wil. IV Jatim

Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 21

Tabel 4. SBT Perkembangan Penggunaan Tenaga Kerja

(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)

Tabel 5. SBT Perkembangan Kapasitas Produksi

(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)

Page 22: Laporan Magang KPw Bank Indonesia wil. IV Jatim

Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 22

Tabel 6. Persentase Indikator Lainnya

(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II

1 Situasi bisnis selama 3 bulan terakhir

Baik 36.31 40.69 37.32 45.22 43.84 45.90 43.47 47.88 41.48 45.86

Cukup 57.82 53.58 58.31 51.59 52.72 51.67 53.8 47.56 54.66 50

Buruk 5.87 5.73 4.37 3.18 3.44 2.43 2.74 4.56 3.86 4.14

Saldo Bersih (% Baik - % Buruk) 30.45 34.96 32.94 42.04 40.40 43.47 40.73 43.32 37.62 41.72

2 Ekspektasi situasi bisnis pada 6 bulan mendatang :

Lebih Baik 55.59 52.15 49.56 50.32 55.01 52.58 48.94 51.14 53.05 46.21

Sama 42.74 47.28 48.98 47.77 42.98 46.50 49.85 45.28 44.69 49.31

Lebih Buruk 1.68 0.57 1.46 1.91 2.01 0.91 1.22 3.58 2.25 4.48

Saldo Bersih (% Lebih Baik - % Lebih Buruk) 53.91 51.58 48.10 48.41 53.01 51.67 47.72 47.56 50.8 41.72

3 Kondisi keuangan selama 3 bulan terakhir :

Baik 39.11 42.41 44.02 51.27 49.86 45.29 43.16 46.91 45.02 53.1

Cukup 56.98 53.01 54.23 46.82 48.14 52.89 55.02 50.16 53.7 45.52

Buruk 3.91 4.58 1.75 1.91 2.01 1.82 1.82 2.93 1.29 1.38

Saldo Bersih (% Baik - % Buruk) 35.20 37.82 42.27 49.36 47.85 43.47 41.34 43.97 43.73 51.72

4 Akses kredit selama 3 bulan terakhir :

Mudah 24.18 25.84 31.17 22.37 22.99 26.51 26.25 26.25 32.88 28.17

Normal 51.65 59.55 51.95 63.16 65.52 56.63 62.5 63.75 58.9 61.97

Sulit 24.18 14.61 16.88 14.47 11.49 16.87 11.25 10 8.22 9.86

Saldo Bersih (% Mudah - % Sulit) 0.00 11.24 14.29 7.89 11.49 9.64 15 16.25 24.66 18.31

5 Masalah dalam memperoleh kredit :

Persyaratan kredit terlalu rumit 13.64 15.38 23.08 45.45 30.00 50.00 22.22 25.00 16.67 28.57

Suku bunga kredit tinggi 0.00 7.69 15.38 9.09 10.00 25.00 22.22 12.50 16.67 14.29

Kebijakan bank 54.55 53.85 38.46 27.27 40.00 25.00 33.33 25.00 33.33 28.57

Lainnya 31.82 23.08 23.08 18.18 20.00 0.00 22.00 37.50 33.33 28.57

2011 2012 2013No KETERANGAN

Page 23: Laporan Magang KPw Bank Indonesia wil. IV Jatim

Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 23

DOKUMENTASI

PELAKSANAAN MAGANG