LAPORAN LISTRIK MV. AL HAFITZ 054.pdf

28
Page 1 of 28 TUGAS LAPORAN PERHITUNGAN DAYA LISTRIK PADA KAPAL “MV. AL HAFITZ 054” Dosen pengampu : Zulfaidah Ariany, ST, MT Disusun oleh : FAIZAL YUSUF AL HAFITZ 21090113060054 PROGRAM STUDI DIII TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO 2015

Transcript of LAPORAN LISTRIK MV. AL HAFITZ 054.pdf

  • Page 1 of 28

    TUGAS LAPORAN PERHITUNGAN DAYA LISTRIK PADA KAPAL

    MV. AL HAFITZ 054

    Dosen pengampu :

    Zulfaidah Ariany, ST, MT

    Disusun oleh :

    FAIZAL YUSUF AL HAFITZ

    21090113060054

    PROGRAM STUDI DIII TEKNIK PERKAPALAN

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    2015

  • Page 2 of 28

    PROGAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK PERKAPALAN

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    LEMBAR ASISTENSI

    Nama : Faizal Yusuf Al Hafitz

    NIM : 21090113060054

    Dosen pengampu : Zulfaidah Ariany, ST, MT

    PERHITUNGAN DAYA LISTRIK KAPAL

    No. Tanggal Keterangan Tanda Tangan

    Semarang, 09 Juni 2015

    Dosen Pembimbing,

    Zulfaidah Ariany, ST, MT

    NIP.197804272005012001

  • Page 3 of 28

    PROGAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK PERKAPALAN

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    LEMBAR PENGESAHAN

    Yang bertanda tangan dibawah ini :

    Nama : Zulfaidah Ariany, ST, MT

    NIP : 197804272005012001

    Jabatan : Dosen PSD III Teknik Perkapalan UNDIP

    Menerangkan bahwa Mahasiswa tersebut dibawah ini :

    Nama : Faizal Yusuf Al Hafitz

    NIM : 21090113060054

    Telah Menyelesaikan Tugas Perhitungan Kelistrikan Kapal semester IV

    Hari / tgl :

    Dengan nilai :

    Semarang, 10 Juni 2015

    Dosen Pembimbing,

    Zulfaidah Ariany, ST, MT

    NIP.197804272005012001

  • Page 4 of 28

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya

    sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Perhitungan Listrik Kapal ini. Penulis juga

    tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pihak karena telah banyak

    membantu sehingga Laporan ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.

    Laporan Listrik Kapal ini disusun berdasarkan informasi yang penulis dapatkan dari

    hasil perhitungan serta dari berbagai referensi yang penulis dapatkan.

    Dengan tersusunnya Laporan ini, penulis berharap agar kiranya ini dapat digunakan

    sebagai salah satu sumber penambah ilmu, wawasan, dan pengetahuan. Disamping itu penulis

    mengharapkan bahwa Laporan ini tidak hanya sebagai pelengkap tugas saja melainkan dapat

    disebut sebagai hasil karya yang digunakan sebagaimana mestinya.

    Akhirnya penulis sadar bahwa laporan ini belumlah sempurna, oleh karena itu demi

    kesempurnaan Laporan yang akan dibuat berikutnya, penulis sangat mengharapkan saran serta

    dukungan maupun kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca sehingga dengan

    semua itu kesempurnaan laporan ini dapat tercapai.

    Semarang, 02 Juni 2015

    Penyusun,

  • Page 5 of 28

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

    LEMBAR ASISTENSI ........................................................................................... ii

    LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... iii

    KATA PENGANTAR ............................................................................................ iv

    DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

    BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................................... 6

    1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 6

    1.2 Rumusan Masalah & Batasan ..................................................................... 7

    1.3 Tujuan & Manfaat ....................................................................................... 7

    BAB II : TEORI DASAR ....................................................................................... 8

    BAB III : PEMBAHASAN ..................................................................................... 9

    3.1 Beban Kerja (Load Factor) .......................................................................... 9

    3.2 Faktor Kesamarataan (Diversity Factor) ..................................................... 9

    3.3 Perhitungan Kapasitas .................................................................................. 10

    BAB IV : ANALISA PERHITUNGAN DAYA LISTRIK ................................. 11

    4.1 Perhitungan Electrical Part .......................................................................... 12

    4.2 Perhitungan Hull Part ................................................................................... 14

    4.3 Perhitungan Marchinery Part ....................................................................... 16

    4.4 Perkiraan Penggunaan Beban Listrik ........................................................... 18

    4.5 Faktor Beban Generator ............................................................................... 19

    BAB V : FUNGSI TIAP PERALATAN ............................................................... 21

    5.1 Electrical Part ............................................................................................... 21

    5.2 Hull Part ....................................................................................................... 21

    5.3 Machinery Part ............................................................................................. 22

    BAB VI : PENUTUP .............................................................................................. 24

    6.1 Kesimpulan .................................................................................................. 24

    6.2 Kritik dan Saran .......................................................................................... 24

    Daftar Pustaka ........................................................................................................ 25

  • Page 6 of 28

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Perkembangan teknologi dewasa ini terasa pula dampaknya sampai dengan pola

    kehidupan perikanan khususnya perikanan tangkap. Dari tingkat kapal penangkap ikan

    tradisional sampai dengan kapal penangkapikan modern memerlukan kebutuhan akan daya

    listrik, baik untuk penerangan maupun kebutuhan yang lainnya yang menunjang proses

    kegiatan penangkapan ikan di laut dan kegiatan setelah ikan di darat. Kapal merupakan

    transportasi yang tak menetap (selalu berlayar dan berpindah tempat), maka kapal tidak bisa

    memakai listrik dari darat yang tersambung terus menerus. Oleh karena itu instalasi listrik

    dalam kapal harus memiliki sumber listrik yang mandiri, sumber listrik tersebut di hasilkan

    dari genset atau generator listrik.

    Dalam membangun sebuah kapal, system kelistrikan merupakan salah satu yang

    terpenting, salah satu yang harus diperhatikan adalah kapasitas dari generator dan peralatan

    listrik lainnya, besarnya kebutuhan maksimum dan minimum dari peralatannya. Kebutuhan

    maksimum merupakan kebutuhan daya rata-rata terbesar yang terjadi pada interval waktu

    yang singkat selama periode kerja dari peralatan tersebut, dan sebaliknya. Kebutuhan rata-rata

    merupakan daya rata-rata pada periode kerja yang dapat ditentukan dengan membagi energi

    yang dipakai dengan jumlah jam periode tersebut. Untuk kebutuhan maksimum digunakan

    sebagai acuan dalam menentukan kapasitas generator. Dan untuk kebutuhan minimum

    digunakan sebagai acuan untuk menentukan konfigurasi dari electric plan yang sesuai serta

    untuk menentukan kapan generator dioperasikan.

    Pada kapal ikan beban terbesar pada generator set terjadi saat kapal melakukan

    pencarian ikan karena banyak sekali peralatan elektronik seperti echo sounder dan auto pilot

    kemudi yang bekerja pada saat itu. Kemudian pada saat kapal mulai menangkap ikan

    peralatan tangkap yang berupa jaring trawl dan pendingin ruang palka mulai bekerja, pada

    saat itulah beben maksimal diterima pada generator kapal ikan. Oleh karena itu perencanaan

    suatu generator kapal ikan harus dilaksanakan secara detail karena menyangkut oprasional

    kapal ikan.

    Ketika kapal berlayar, maka kapal akan terisolasi dari sumber pembangkit listrik

    diluar, sehingga penentuan sistem pembangkit daya listrik yang handal akan menjamin

    kontinuinitas oprasional kapal tersebut.

  • Page 7 of 28

    1.2 Batasan Masalah

    Dalam penulisan laporan perhitungan listrik kapal ini penulis membatasi permasalahan

    hanya meliputi perhitungan listrik pada kapal MV. AL HAFITZ 054

    1.3 Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian di atas maka berikut penulis akan merumuskan beberapa rumusan

    masalah sebagai berikut :

    1. Apa saja kebutuhan listrik yang ada pada kapal Fishing Vessel/ Fishing Boat?

    2. Bagaimana menghitung kebutuhan listrik pada kapal Fishing Vessel/ Fishing Boat?

    3. Generator seperti apa yang sesuai untuk kapal Fishing Vessel/ Fishing Boat tersebut?

    4. Bagaimanakah pengelompokan peralatan pada kapal Fishing Vessel/ Fishing Boat?

    5. agaimanakah menentukan load factor peralatan listrik pada kapal Fishing Boat?

    Adapun Batasan Masalah:

    1. Pembagian & pengelompokan peralatan pada kapal.

    2. Cara penentuan load factor peralatan listrik pada kapal.

    1.4 Tujuan Penulisan

    Adapun maksud dan tujuan pembahasan laporan ini, yaitu berdasarkan rumusan

    masalah.

    1. Untuk mengetahui kebutuhan listrik yang ada pada kapal Fishing Vessel

    2. Untuk mengetahui perhitungan kebutuhan listrik pada kapal Fishing Vessel

    3. Untuk mengetahui generator yang sesuai pada kapal Fishing Vessel tersebut.

    1.5 Manfaat

    Manfaat dari penulisan laporan ini adalah untuk menambah wawasan mahasiswa

    khususnya mahasiswa teknik perkapalan dalam memperhitungkan daya kelistrikan pada

    kapal, khususnya kapal jenis Fishing Vessel.

  • Page 8 of 28

    BAB II

    TEORI DASAR

    Dalam merencanakan sistem kelistrikan pada kapal ikan perlu diperhatikan kapasitas

    dari generator dan peralatan listrik lainnya, besarnya kebutuhan maksimum dan minimum dari

    peralatannya. Kebutuhan maksimum merupakan kebutuhan daya rerata terbesar yang terjadi

    pada interval waktu yang singkat selama periode kerja dari peralatan tersebut, dan sebaliknya.

    Kebutuhan rerata merupakan daya rerata pada periode kerja yang dapat ditentukan dengan

    membagi energi yang dipakai dengan jumlah jam periode tersebut.

    Daya cadangan harus dimasukkan perhitungan untuk menutup kebutuhan daya pada

    puncak beben yang terjadi pada periode yang singkat, misalnya bila digunakan untuk

    mengasut motor motor besar. Jika dilihat secara regulasi BKI mensyaratkan untuk daya

    keluar dari generator sekurang-kurangnya diperlukan untuk pelayanan dilaut harus 15% lebih

    tinggi daripada kebutuhan daya yang ditetapkan dalam balans daya. Selain itu juga harus

    diperhatikan faktor pertumbuhan beban untuk masa akan datang.

    Untuk menentukan kapasitas generator di kapal dipergunakan suatu tabel balans daya

    yang mana seluruh peralatan listrik yang ada kapasitanya atau dayanya tertera dalam tabel

    tersebut.

    Sehingga dengan tabel balans daya tersebut dapat diketahui daya listrik yang diperlukan

    untuk masing masing kondisi operasional kapal. Dalam penentuan electric balans BKI Vol.

    IV (Bab I, D.I) mengisyaratkan bahwa :

    a. Seluruh perlengkapan pemakaian daya yang secara tetap diperlukan untuk memelihara

    pelayanan normal harus diperhitungkan dengan daya kerja penuh.

    b. Beban terhubung dari seluruh perlengkapan cadangan harus dinyatakan. Dalam hal

    perlengkapan pemakaian daya nyata yang hanya bekerja bila suatu perlengkapan serupa

    rusak, kebutuhan dayanya tidak perlu dimasukkan dalam perhitungan.

    c. Daya masuk total harus ditentukan, dari seluruh pemakaian daya yang hanya untuk

    sementara dimasukkan, dikalikan dengan suatu faktor kesamaan waktu bersama

    (common simultancity factor) dan ditambahkan kepada daya masuk total dari seluruh

    perlengkapan pemakaian daya yang terhubung tetap.

    d. Daya masuk total sebagaimana telah ditentukan sesuai a. dan c. Maupun daya yang

    diperlukan untuk instalasi pendingin yang mungkin ada, harus dipakai sebagai dasar

    dalam pemberian ukuran instalasi generator.

  • Page 9 of 28

    Paraturan BKI

    Dalam perencanaan kelistrikan kapal perlu memeperhatikan peraturanperaturan

    rekayasa kemaritiman yaitu:

    1. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI)

    2. SOLAS (Internasional conference Of Live At Sea) 1974 dan 1980

    3. Regulation for preventing collision at sea

    4. IEC (International Electrotecnical Commission)

    5. IMCO (Inter-goverment Marine Consultative Organisasion)

    6. ISO (Intenational Standard Organisasion)

    Dalam pembahasan laporan ini penulis hanya membahas tentang peraturan dari kelas

    yang ada dalam negeri. Yaitu BKI, berikut tentang penjelasan peraturannya.

    Generator dikapal merupakan auxiliary engine atau alat bantu yang fungsinya adalah

    sumber pembangkit daya listrik yang ada. Sehingga keberadaannya sangat vital bagi

    operasional sebuah kapal. Faktor terpenting yang mempengaruhi pemilihan sistem

    pembangkit listrik di kapal adalah dengan pemilihan kapasitas generator yang sesuai dengan

    kebutuhan.

    Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Vol IV Tahun 2004 mesyaratkan bahwa sekurang -

    kurangnya 2 agregat yang terpisah dari mesin penggerak utama harus disediakan untuk

    pemberi daya listrik. Daya keluaran harus berukuran sedemikian sehingga keluaran generator

    masih tersisa dan cukup untuk menutup kebutuhan daya dalam pelayaran dilaut ketika salah

    satu agregat rusak ataupun dihentikan.

    Daya cadangan harus dimasukkan dalam perhitngan untuk menutup kebutuhan daya

    pada puncak beban waktu singkat. Bila tidak ada petunjuk yang terperinci untuk menentukan

    persediaan daya yang cukup, daya keluar dari generator yang sekurang-kurangnya diperlukan

    untuk pelayanan selama pelayaran di laut harus 15% lebih besar dari kebutuhan daya yang di

    tentukan dalam balance daya.

  • Page 10 of 28

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1 Beban Kerja (Load Factor)

    Load faktor peralatan didefinisikan sebagai perbandingan antara waktu pemakaian

    peralatan pada suatu kondisi dengan total waktu untuk suatu kondisi dan nilai load

    faktor dinyatakan dalam persentase.

    Load factor peralatan didefinisikan sebagai perbandingan antara waktu

    pemakian peralatan pada suatu kondisi dengan total waktu untuk suatu kondisi

    (Sarwito, 1993) (1)

    Untuk peralatan yang jarang dipergunakan diatas kapal dianggap mempunyai

    beban nol. Begitu juga untuk peralatan yang bisa dikatakan hampir tidak pernah

    dipergunakan nilai load faktornya juga dianggap nol seperti, fire pump, anchor windlass,

    capstan dan boat winches.

    3.2 Faktor Kesamarataan (Diversity Factor)

    Peralatan listrik diatas kapal memiliki karakter pembebanan yang spesifik dimana

    peralatan bekerja tidak pada waktu pemakaian yang teratur dan secara bersamaan.

    Adapun jenis pembebanan dalam operasional peralatan listrik diatas kapal dibagi

    menjadi :

    a. Continous Load (Beban Kontinyu)

    Ini merupakan peralatan yang dalam operasionalnya bekerja secara terus

    menerus pada kondisi pelayaran normal seperti, lampu-lampu navigasi, pompa uantu

    CPP, dll. Contoh : Sebuah kapal berlayar selama 10 Jam , dan memiliki lampu

    navigasi yang load faktornya bernilai 0,8 CL . Ini berarti lampu navigasi tersebut

    selalu menyala selama 8 Jam pelayaran tanpa berhenti . dan 2 jam mati tanpa

    berhenti .

    b. Intermitten Load (Beban Terputus Putus)

    Peralatan yang dalam operasionalnya tidak bekerja secara kontinyu dalam

    pelayaran normal, melainkan berkerja secara periodik. Misalnya, pompa transfer

    bahan bakar, pompa air tawar, dll. Contoh : Sebuah kapal berlayar selama 10 Jam ,

    dan memiliki pompa air tawar yang load faktornya bernilai 0,3 IL . Ini berarti

    pompa air tawar tersebut di nyalakan selama 3 Jam terputus (nyala selama 1 Jam

  • Page 11 of 28

    kemudian mati selama 2 Jam , kemudian nyala kembali selama 1 Jam kemudian mati

    kembali selama 2 Jam, dan dinyalakan kembali selama 1 Jam dan akhirnya mati

    kembali selama 2 Jam).

    Faktor kesamarataan ini didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah dari

    kebutuhan daya intermitten yang beroperasi selama periode waktu tertentu dengan

    jumlah dari total kebutuhan daya listrik. Dalam BKI Vol IV, Bab I,D.1.c, ditetapkan

    faktor kesamarataan dengan mempertimbangkan beban tertinggi yang diharapkan

    terjadi pada waktu yang sama. Jika penentuan tepat tidaklah mungkin, faktor

    kesamaan waktunya digunakan tidak boleh lebih kecil dari 0.5.(2)

    3.3 Perhitungan Kapasitas

    Dalam perhitungan kapasitas selain load faktor dan faktor diversity ada beberapa

    hal yang harus diperhatikan (3)

    :

    a. Kondisi kapal.

    Kondisi kapal umumnya terdiri dari sandar atau berlabuh, manuver, berlayar,

    bongkar muat dan Emergency. Berbagai kondisi ini sangat tergantung dari type

    kapal.

    b. Data peralatan.

    Data ini dipergunakan untuk mengetahui jumlah daya atau beban yang

    diperlukan dan jumlah unit yang tersedia diatas kapal. Data peralatan ini

    berdasarkan perhitungan dan telah diverifikasi dengan data yang ada dipasaran.

    c. Penggolongan Peralatan

    Peralatan digolongkan berdasarkan :

    Kondisi kapal (Poin a).

    Letak atau fungsi (Hull part, Machinery Part dan Electrical part).

    Tipe beban (Beban kontinyu atau beban Intermitten).

    Kemudian semua data peralatan dengan memperhatikan beberapa hal diatas

    dimasukkan kedalam tabel balances daya.

  • Page 12 of 28

    3.4 Penentuan Peralatan Listrik

    NO NAMA PERALATAN KAPASITAS

    WORK

    SET

    TOTAL

    KAPASITAS

    (Kw) (UNIT) (Kw)

    A HULL PART

    1 AC SPLIT ANJUNGAN 0,40 2 0,8

    2 AC SPLIT ABK 0,40 4 1,6

    3 AC SPLIT MESS ROOM 0,40 2 0,8

    4 WINDLASS 10 2 20

    5 CAPSTAN 7 4 28

    6 GALLEY EQUIPMENT 5 1 5

    -HEATER/KOMPOR 0,20 2 0,4

    -KULKAS 0,32 1 0,32

    -BLOWER DAPUR 0,40 1 0,4

    -RICE COOKER 0,30 3 0,9

    7 PURSE SEINER 10 1 10

    B REFRIGRANT (FREZER)

    1 POMPA REFRIGRANT R/E 20 2 40

    2 MOTOR KONDENSOR 0,40 1 0,4

    3 BLOWER EVAPORATOR 1,52 1 1,52

    4 MOTOR PRESS PROSSES 1,50 1 1,5

    C MACHINERY PART

    1 POMPA DINAS UMUM 0,30 1 0,3

    2 MOTOR EJECTOR OASIS 0,30 1 0,3

    3 MOTOR CONDENSAT 0,50 1 0,5

    4 POMPA TRANSVER L/O 1,50 1 1,5

    5 POMPA TRANSVER F/O 1,50 1 1,5

    6 BLOWER ISAP 0,30 1 0,3

    7 BLOWER TEKAN 0,30 1 0,3

    8 MOTOR HIDROLIS KEMUDI 0,30 1 0,3

    9 MOTOR KOMPRESSOR 0,50 1 0,5

    10 POMPA BILGE 0,30 1 0,3

    11 POMPA FRESH WATER 0,30 1 0,3

    12 POMPA SEA WATER 0,30 1 0,3

    13 POMPA PENDINGIN M/E 0,30 1 0,3

    14 FIRE PUMP 0,30 1 0,3

    15 SEAWAGE PUMP 0,30 1 0,3

  • Page 13 of 28

    NO NAMA PERALATAN KAPASITAS

    WORK

    SET

    TOTAL

    KAPASITAS

    (Kw) (UNIT) (Kw)

    1 RADAR 0,32 1 0,32

    2 ECHO SOUNDER 0,30 1 0,3

    3 VHF/GPS 0,20 2 0,4

    4 AUTO PILOT 0,50 1 0,5

    5 T.V / VIDEO 0,30 6 1,8

    6 LAMPU PADA UPPERDECK 0,30 1 0,3

    7 LAMPU PADA POOPDECK 0,40 1 0,4

    8 LAMPU PADA FISHHOLD 0,40 1 0,4

    9 FISH FINDER 0,60 1 0,6

    10 LAMPU PADA KAMAR

    MESIN 0,50 1 0,5

    11 LAMPU NAVIGASI 0,50 1 0,5

    69,46 60 124,96

  • Page 14 of 28

    BAB IV

    ANALISA PENGHITUNGAN DAYA LISTRIK

    DATA UKURAN UTAMA KAPAL

    Data Kapal

    Nama Kapal : MV. Al Hafitz 054

    Jenis Kapal : Fishing Vessel

    LOA : 45,53 m

    LWL : 43,6560 m

    LPP : 42,80 m

    B : 8,20 m

    H : 3,60 m

    T : 3,00 m

    CB : 0.57

    Vs : 11,00 Knots

    Radius Pelayaran : 2.600 Sea Miles

    Mesin Utama : 1100 HP MAN Diesel Engine D2842

    Putaran Mesin : 2100 rpm

    Kamar Mesin : Di Belakang

    BRT : 295 Ton

    NRT : 155 Ton

  • Page 15 of 28

    4.1 Perhitungan Electrical Part

    CALCULATING & DETERMINATION OF TOTAL AND

    CAPACITY GENERATOR & SHORE CONNECTION

    Equipment

    Unit

    Power (kW)

    Sail (Berlayar) Fishing Ground Area

    amount of

    work LF

    power (kw) amount

    ofwork LF

    power (kw)

    CL IL CL IL

    ELECTRICAL PART

    1. Lighting and stop kontak

    Main Deck 1 3,00 1 0,8 2,40 2,40 1 0,8 2,40 2,40

    Poop Deck 1 5,00 1 0,8 4,00 4,00 1 0,8 4,00 4,00

    Upper Deck 1 2,00 1 0,8 1,60 1,60 1 0,8 1,60 1,60

    TV / Video 6 0,30 6 0,6 1,08 0,18 3 0,8 0,72 0,24

    Fish Hold Lamp 4 1,70 4 0,7 4,76 1,19 4 0,8 5,44 1,36

    Navigation Deck 2 2,60 2 0,6 3,12 1,56 2 0,7 3,64 1,82

    Engine Room 2 3,00 2 0,6 3,60 1,80 1 0,8 2,40 2,40

    Stern Light 1 0,08 1 0,5 0,04 0,04 1 0,3 0,02 0,02

    Starboard Light 1 0,06 1 0,3 0,02 0,02 1 0,3 0,02 0,02

    Port Light 1 0,05 1 0,3 0,02 0,02 1 0,3 0,02 0,02

    Horn 1 0,12 1 0,1 0,01 0,01 1 0,1 0,01 0,01

    2. Nautical, comm & safety

    Radio Equipment 1 0,2 1 0,5 0,08 0,08 1 0,6 0,09 0,09

    Gyro Compass 1 0,2 1 0,7 0,13 0,13 1 0,7 0,13 0,13

    Echo Sounder 1 1,6 1 0,5 0,80 0,80 1 0,8 1,28 1,28

    Auto Pilot 1 0,6 1 0,5 0,30 0,30 1 0 0,00 0,00

    Radar 1 0,7 1 0,7 0,49 0,49 1 0,8 0,56 0,56

    fire and smoke detector 15 0,3 15 1,0 4,50 0,30 15 1,0 4,50 0,30

    GPS 2 0,5 2 0,8 0,80 0,40 1 0,8 0,40 0,40

    cont.load 27,74 - 27,23 -

    Intrm.load - 15,306 - 16,645

  • Page 16 of 28

    CALCULATING & DETERMINATION OF TOTAL AND

    CAPACITY GENERATOR & SHORE CONNECTION

    Equipment

    Unit

    power

    Loading Unloading (Bongkar muat) Relying (Bersandar)

    amount

    ofwork LF

    power (kw) amount

    ofwork LF

    power (kw)

    CL IL CL IL

    ELECTRICAL PART

    1. Lighting and stop kontak

    Main Deck 1 3,0 1 0,8 2,4 1,92 1 0,6 1,8 1,8

    Poop Deck 1 5,0 1 0,8 4 3,20 1 0,6 3,0 3,0

    Upper Deck 1 2,0 1 0,8 1,6 1,28 1 0,6 1,2 1,2

    TV / Video 6 0,3 1 0,8 0,2 0,19 4 0,3 0,4 0,1

    Fish Hold Lamp 4 0,5 2 0,7 0,7 0,49 2 0,3 0,3 0,2

    Navigation Deck 2 2,0 2 0,6 2,4 1,44 2 0,3 1,2 0,6

    Engine Room 2 3,0 2 0,6 3,6 2,16 2 0,2 1,2 0,6

    Stern Light 1 0,2 1 0,7 0,14 0,10 1 0 0 0

    Starboard Light 1 0,2 1 0,7 0,14 0,10 1 0 0 0

    Port Light 1 0,2 1 0,7 0,14 0,10 1 0 0 0

    Horn 1 0,2 1 0,3 0,06 0,02 1 0,2 0,040 0,04

    2. Nautical, comm & safety

    Radio Equipment 1 0,15 0 0,5 0 0,075 1 0,2 0,03 0,03

    Gyro Compass 1 0,18 0 0,7 0 0,126 1 0,2 0,04 0,04

    Echo Sounder 1 1,6 0 0,5 0 0,8 1 0 0 0

    Auto Pilot 1 0,6 0 0,0 0 0 0 0 0 0

    Radar 1 0,7 0 0,7 0 0,49 1 0 0 0

    fire and smoke detector 15 0,5 30 1,0 15 0,5 15 0,3 2,25 0,15

    GPS 2 0,5 0 0,8 0 0,4 1 0 0 0

    cont.load 30,42 - 11,416 -

    Intrm.load - 13,385 - 7,696

  • Page 17 of 28

    4.2 Perhitungan Hull Part

    CALCULATING & DETERMINATION OF TOTAL AND

    CAPACITY GENERATOR & SHORE CONNECTION

    Equipment

    Unit

    power Sail (Berlayar) Fishing Ground Area

    amount ofwork LF power(kw) amount

    ofwork LF

    power(kw)

    kW CL IL CL IL

    HULL PART

    1. refrigerating &ventilation

    AC Main Deck 2 0,5 1 0,6 0,3 0,3 2 0,8 0,8 0,4

    AC Poop Deck 8 1,3 8 0,6 6,2 0,78 5 0,8 5,2 1,04

    AC Navigation Deck 2 5,3 2 0,6 6,4 3,18 2 0,8 8,48 4,24

    AC ABK 4 5,2 4 0,5 10,4 2,6 4 0,8 16,64 4,16

    Heater / Kompor 2 4,2 1 0,3 1,3 1,26 1 0,2 0,84 0,84

    Kulkas 1 0,5 1 0,3 0,15 0,15 1 0,8 0,4 0,4

    Rice Cooker 2 0,5 2 0,3 0,3 0,15 1 0,6 0,3 0,3

    Dispenser 2 0,5 2 0,3 0,3 0,15 1 0,6 0,3 0,3

    2. Deck Machinery

    Purse Seiner 2 10 1 0,2 2 2 2 0,5 10 5

    fish hold 4 30 1 0,2 6 6 4 0,6 72 18

    Steering Gear 1 30 1 0,3 9 9 1 0,8 24 24

    Capstan 2 30 2 0 0 0 2 0,6 36 18

    Windlass 2 30 2 0 0 0 2 0,4 24 12

    Hoist / Derek 1 30 1 0 0 0 1 0,4 12 12

    cont.load 42,31 - 210,96 -

    Intrm.load - 25,57 - 100,68

  • Page 18 of 28

    CALCULATING & DETERMINATION OF TOTAL AND

    CAPACITY GENERATOR & SHORE CONNECTION

    Equipment

    Unit

    power Loading Unloading (Bongkar muat) Relying (Bersandar)

    amount ofwork LF power(kw) amount

    ofwork LF

    power(kw)

    kW CL IL CL IL

    HULL PART

    1. Refrigerating &ventilation

    AC Main Deck 2 1,4 1 0,3 0,42 0,42 1 0,5 0,70 0,70

    AC Poop Deck 8 1,4 8 0,3 3,36 0,42 1 0,5 0,70 0,70

    AC Navigation Deck 2 5,3 2 0,3 3,18 1,59 1 0,5 2,65 2,65

    AC ABK 4 5,2 4 0,3 6,24 1,56 4 0,5 10,40 2,60

    Heater / Kompor 1 4,3 1 0,4 1,72 1,72 1 0,2 0,86 0,86

    Kulkas 1 0,5 1 0,4 0,2 0,2 1 0,2 0,10 0,10

    Rice Cooker 2 0,5 2 0,4 0,4 0,2 1 0,2 0,10 0,10

    Dispenser 2 0,5 2 0,3 0,3 0,15 1 0,2 0,10 0,10

    2. Deck Machinery

    Purse Seiner 2 10 0 0 0 0 0 0 0 0

    fish hold 4 30 1 0,7 21 21 4 0,8 96 24

    Steering Gear 1 30 0 0 0 0 0 0 0 0

    Capstan 2 30 0 0 0 0 2 0 0 0

    Windlass 2 30 1 0 0 0 2 0 0 0

    Hoist / Derek 1 30 1 0,8 24 24 1 0 0 0

    cont.load 60,82 - 111,61 -

    Intrm.load - 51,26 - 31,81

  • Page 19 of 28

    4.3 Perhitungan Marchinery Part

    CALCULATING & DETERMINATION OF TOTAL AND

    CAPACITY GENERATOR & SHORE CONNECTION

    Equipment

    Unit

    power Sail (Berlayar) Fishing Ground Area

    amount

    ofwork LF

    power(kw) amount

    ofwork LF

    power(kw)

    kW CL IL CL IL

    MACHINERY PART

    1. Engine Service

    Pompa tranfer L/O 1 5,0 1 0,5 2,5 2,5 1 0,6 3,0 3,0

    Pompa Tranfer F/O 1 5,0 1 0,5 2,5 2,5 1 0,8 4,0 4,0

    Pompa Pendingin ME 1 5,2 1 0,6 3,1 3,1 1 0,6 3,1 3,1

    Motor Kompresor 1 5,5 1 0,5 2,8 2,8 1 0,2 1,1 1,1

    Motor Hidrolis

    Kemudi 1 4,2 1 0,3 1,3 1,3 1 0,2 0,8 0,8

    Air Compressor/ / Blower 2 2,3 1 1 2,3 2,3 2 1 4,6 2,3

    2. General Service

    Domestic Fresh Water Pump 1 5,9 1 0,4 2,4 2,4 1 0,4 2,4 2,4

    Domestic Sea Water pump 1 3,6 1 0,4 1,4 1,4 1 0,4 1,4 1,4

    Oily Water Separator 1 2,3 1 0,3 0,7 0,7 1 0,4 0,9 0,9

    Engine Room Bilge Pump 1 1,5 1 0,2 0,3 0,3 1 0,4 0,6 0,6

    Sewage Treatment Plant 1 0,3 1 0,2 0,1 0,1 1 0,2 0,1 0,1

    Sewage Pump 1 0,8 1 0,2 0,2 0,2 1 0,2 0,2 0,2

    Ballast pump 2 5,1 1 0,3 1,5 1,5 1 0,2 1,0 1,0

    Bilge pump 2 5,1 1 0,3 1,5 1,5 1 0,2 1,02 1,02

    Fire pump 2 5,1 1 0,1 0,5 0,5 1 0,3 1,53 1,53

    cont.load 22,983 - 25,738 -

    Intrm.load - 22,98 - 23,438

  • Page 20 of 28

    CALCULATING & DETERMINATION OF TOTAL AND

    CAPACITY GENERATOR & SHORE CONNECTION

    Equipment

    Unit

    power Loading Unloading (Bongkar muat) Relying (Bersandar)

    amount

    ofwork LF

    power(kw) amount

    ofwork LF

    power(kw)

    kW CL IL CL IL

    MACHINERY PART

    1. Engine Service

    Pompa tranfer L/O 1 3,0 0 0,1 0 0,3 1 0,2 0,6 0,6

    Pompa Tranfer F/O 1 3,0 0 0,1 0 0,3 1 0,2 0,6 0,6

    Pompa Pendingin ME 1 4,4 0 0,1 0 0,44 1 0,2 0,88 0,88

    Motor Kompresor 1 5,5 1 0,3 1,7 1,7 1 0,2 1,1 1,1

    Motor Hidrolis Kemudi 1 4,2 1 0,3 1,3 1,3 1 0,2 0,8 0,8

    Air Compressor/ / Blower 2 2,0 0 0,2 0 0,4 1 0,2 0,4 0,4

    2. General Service

    Domestic Fresh Water Pump 1 4,6 1 0,3 1,4 1,4 1 0,2 0,9 0,9

    Domestic Sea Water pump 1 4,3 1 0,3 1,3 1,3 1 0,2 0,9 0,9

    Oily Water Separator 1 1,9 1 0,1 0,185 0,185 1 0,2 0,4 0,4

    Engine Room Bilge Pump 1 1,9 1 0,1 0,185 0,185 0 0 0 0

    Sewage Treatment Plant 1 0,2 1 0,2 0,0 0,0 1 0,3 0,1 0,1

    Sewage Pump 1 0,8 1 0,3 0,2 0,2 1 0,3 0,2 0,2

    Ballast pump 2 5,1 1 0,3 1,53 1,53 0 0 0,0 0

    Bilge pump 2 5,1 1 0,3 1,53 1,53 1 0,2 1,0 1,0

    Fire pump 2 5,1 1 0,4 2,04 2,04 1 0,3 1,5 1,5

    cont.load 11,3 - 9,395 -

    Intrm.load - 12,44 - 8,795

  • Page 21 of 28

    4.4 Perkiraan Penggunaaan Beban Listrik (kW)

    CALCULATING & DETERMINATION OF TOTAL AND

    CAPACITY GENERATOR & SHORE CONNECTION

    PERKIRAAN PENGGUNAAN BEBAN LISTRIK (kW)

    No ITEM Sail (Berlayar) Fishing Ground

    Area

    Loading Unloading

    (Bongkar muat)

    Relying

    (Bersandar)

    1 Electrical Part continue load 27,736 27,225 30,42 11,416

    intermitten load 15,306 16,645 13,385 7,696

    2 Hull Part continue load 42,31 210,96 60,82 111,61

    intermitten load 25,57 100,68 51,26 31,81

    3 Machinery Part continue load 22,983 25,738 11,3 9,395

    intermitten load 22,98 23,438 12,44 8,795

    4 Total Penggunaan daya continue load 93,029 263,923 102,54 132,421

    intermitten load 63,86 140,76 77,09 48,30

    5 Fakto diversitas 0,5 x (d) intermitten 31,9295 70,3815 38,5425 24,1505

    6 Jumlah beban (d) continue + e 124,96 334,3045 141,0825 156,5715

    Setelah dilakukan perhitungan Electrical Part pada kebutuhan-kebutuhan listrik didalam kapal, didapat perkiraan penggunaan beban listrik (Kw)

    Dengan jumlah beban = 124,96 kW . Dari hasil tersebut maka dapat menjadi patokan untuk mencari generator yang akan digunakan.

  • Page 22 of 28

    4.5 Faktor Beban Generator

    FAKTOR BEBAN GENERATOR

    No Type Rpm Daya

    Generator

    (kW)

    TOTAL

    GENERATOR

    Load Factor Generator (%)

    Sail

    (Berlayar)

    Jumlah

    Yang

    digunakan

    Fishing

    Ground

    Area

    Jumlah Yang

    digunakan

    Loading

    Unloading

    (Bongkar

    muat)

    Jumlah

    Yang

    digunakan

    Relying

    (Bersandar)

    Jumlah

    Yang

    digunakan

    1

    HONEYWELL

    Model HT130 - 130 kW

    60Hz 1800 130 2 0,94 1 0,71 1 0,48 1 0,64 1

    LIQUID-COOLED

    GENERATOR SET

    Setelah dilakukan perhitungan perkiraan penggunaan beban listrik dalam kapal, maka ditentukan generator jenis HONEYWELL. Dengan

    daya generator 130 kW. Hasil ini didapat dari perhitungan jumlah beban yang dihasilkan 124,96 kW maka perlu ditambahkan 10 15% dari jumlah

    beban yang dibutuhkan.

  • Page 23 of 28

    LAMPIRAN 1.1

    Jarak pelayaran

    Semarang - Sorong Papua = 2.600 Miles nautical mile 1/2 Jarak pelayaran antar pelabuhan = 1.300 Miles

    Asumsi kecepatan kapal = 11,00 knot

    Perhitungan waktu

    a) Waktu kapal keluar dari pelabuhan

    kecepatan ( v ) = 5 Knot

    jarak ( s ) = 5 nM

    sehingga butuh waktu selama 1

    b) Waktu untuk mencapai tujuan

    kecepatan ( v ) = 11,00 knot

    jarak ( s ) = 1000 nM

    Waktu perjalanan kapal = 91 jam

    Total waktu (t) [(t kluar pelabuhan + t perjalanan)] = 92 jam

  • Page 24 of 28

    BAB V

    FUNGSI TIAP PERALATAN

    5.1 ELECTRICAL PART

    a. Radio Equipment

    Memiliki fungsi yang hampir sama dengan telephone, akan tetapi berfungsi untuk

    saling bertukar informasi kepada pihak luar, sekaligus sebagai equipment untuk

    mengetahui kondisi keadaan terkini dari pihak luar

    b. Gyro Compass

    Digunakan untuk menunjukkan letak dari kordinat kapal berada

    c. Echo Sounder

    Salah satu tipe SONAR yang dipergunakan untuk memperkirakan kedalaman air

    dengan mengirimkan gelombang suara

    d. Radar

    Alat yang digunakan untuk menunjukkan letak kordinat dari kapal

    e. Fire and Smoke Detector

    Alat pendeteksi asap dan api

    f. GPS

    Kependekan dari Global Positioning System , digunakan untuk menunjukkan

    informasi lokasi dan cuaca , GPS menggunakan transmisi satelit

    5.2 HULL PART

    a. Steering Gear

    Instalasi penggerak daun kemudi untuk merubah arah / haluan kapal. Unit mesinnya

    terletak diburitan, diatas batang kemudi, namun dapat dioperasikan dari anjungan

    melalui unit telemotor.

    b. Capstan

    Unit yang dibutuhkan untuk menggulung dan/atau mengulur tali tambat, sewaktu

    kapal akan sandar atau lepas dari dermaga.

    c. Windlass

    Unit mesin yang berada dihaluan kapal, untuk menurunkan dan menaikkan jangkar

    sewaktu berlabuh diluar pelabuhan.

  • Page 25 of 28

    5.3 MACHINERY PART

    a. HEAVY OIL (HFO) Transfer Pump

    Pompa yang digunakan adalah gear pump yang berfungsi untuk mengalirkan bahan

    bakar dari tanki storage ke tanki settling untuk diendapkan.

    b. HEAVY OIL (HFO) Feed Pump

    Berfungsi memindahkan bahan bakar dari Setling tank ke service tank. Pompa yang

    digunakan adalah pompa jenis roda gigi.

    c. HEAVY OIL (HFO) supply Pump

    Pompa yang digunakan adalah pompa jenis screw atau gear. Pompa ini menghisap

    bahan bakar dari service tank. Pompa yang digunakan adalah screw wheel atau gear

    wheel.

    d. DIESEL OIL (DO) Transfer Pump

    Pompa yang digunakan adalah gear pump yang berfungsi untuk mengalirkan bahan

    bakar dari tanki storage ke tanki settling untuk diendapkan.

    e. DIESEL OIL (DO) Feed Pump

    Berfungsi memindahkan bahan bakar dari Setling tank ke service tank. Pompa yang

    digunakan adalah pompa jenis roda gigi.

    f. Main LUBRICATING OIL (LO) Pump

    Unit pemindah minyak lumas yang dibutuhkan untuk melumasi bagian-bagian

    mesin yang saling bergesekan, sekaligus menyerap panas yang ditimbulkan akibat

    gesekan tersebut. Minyak lumas ini disirkulasikan melalui unit pendingin agar

    temperatur tidak melebihi

    g. FRESH WATER (FW) Cooling Pump

    Untuk memindahkan sekaligus men-sirkulasikan air tawar melalui berbagai sistem

    pipa-pipa, pendingin (cooler), tangki ekspansi, berbagai katup, saringan dan lain-

    lain, berfungsi untuk mendinginkan blok silinder/badan mesin penggerak akibat

    terjadinya pemba

    h. SEA WATER (SW) Cooling Pump

    Yang mengisap air laut diluar kapal dan mensirkulasikannya untuk mendinginkan

    air tawar, minyak lumas dan lain-lain agar temperaturnya tetap pada temperatur

    yang dikehendaki. Setelah digunakan, air laut ini kembali dibuang ke laut.

    i. Booster Pump

    Sebuah mesin yang digunakan untuk meningkatkan tekanan pada gas.

  • Page 26 of 28

    j. Circulating pump for preheater unit

    Pompa yang digunakan untuk sirkulasi air , udara atau bahan bakar yang berbeda

    suhunya

    k. Air Compressor

    l. Unit yang berfungsi menyediakan udara dengan tekanan tertentu, biasanya antara

    20 30 bar) untuk berbagai kebutuhan, terutama untuk start mesin induk.

    m. Domestic Sea Water Pump

    Pompa transfer air laut untuk kebutuhan sehari hari

    n. Oily Water Separator

    Untuk memisahkan air got kamar mesin dari kandungan minyak akibat kebocoran

    minyak yang jatuh ke got kamar mesin. Sesuai peraturan MARPOL, air yang

    dibuang ke laut tidak boleh mengandung minyak lebih dari 15 ppm.

    o. Engine Room Bilge Pump

    Salah satu pompa yang fungsinya untuk membuang air berminyak (oily water)

    yang ada di got (bilge) kamar mesin

    p. Sewage Treatment Plant

    Digunakan untuk menampung dan kemudian membuang ke laut, kotoran-kotoran

    manusia setelah diberi bahan penetral.

    q. Sewage Pump

    Pengaliran sewage menggunakan sarana pompa

    r. Ballast pump

    Pompa balas adalah untuk mengambil cairan balas dari luar kapal,mengisi tanki-

    tanki balas dan ceruk, mengosongkan mereka dari balas dan memindahkan balas

    dari tanki-tanki tertentu dan peak ke tempat tempat lainnya

    s. Bilge pump

    Pompa bilga digunakan untuk memindahkan sejumlah kecil air yang berkumpul di

    dalam bilge courses dan sumur-sumur (wells) di badan kapal. Air ini berasal dari

    pengembunan dari pelat lambung kapal dan perembesan air dari luar melalui

    sambungan-sambungan yang kurang kedap dari badan kapal.

    t. Fire pump

    Sebagai pompa pemadam kebakaran cadangan apabila power listrik sudah tidak

    tersedia lagi untuk operasi pemadaman.

  • Page 27 of 28

    BAB VI

    PENUTUP

    6.1 Kesimpulan

    Setelah dilakukan perhitungan perkiraan penggunaan beban listrik dalam

    kapal, maka ditentukan generator jenis HONEYWELL". Dengan daya generator 130

    kW. Hasil ini didapat dari perhitungan jumlah beban yang dihasilkan 124,96 Kw

    maka perlu ditambahkan 10 15% dari jumlah beban yang dibutuhkan.

    Untuk jenis mesin generator yang diambil yaitu Model HT130 - 130 kW

    60Hz. Dengan daya 130 kW mempunyai dimensi yang terlampir dalam halaman

    lampiran.

    6.2 Saran

    Untuk pemilihan pompa bahan bakar, dihimbau untuk disesuaikan dengan

    sistem bahan bakar yang digunakan oleh kapal yang dirancang. Perlu adanya

    laboratorium kelistrikan sebagai sarana untuk mempermudah mahasiswa memahami

    materi kuliah.

    Penulis juga berharap masukan berupa kritik dan saran yang membangun guna

    peningkatan mutu dan kualitas kajian yang diambil dalam judul penulis.

  • Page 28 of 28

    Daftar Pustaka

    Ariany, Zulfaidah;2012;Teknik Kelistrikan Kapal,Semarang:Lembaga Pengembangan dan

    Penjaminan Mutu Pendidikan;Semarang.

    Biro Klasifikasi Indonesia;1996; Rules For Electrical Instalation; Vol. IV, BKI: Jakarta

    Hariyadi. 2004. Pengoprasian Instalasi Listrik Kapal Perikanan. Departemen Pendidikan

    Nasional. Jakarta.

    Kismet Fadilah . 2001. Instalasi Listrik Industri. Angkasa. Bandung.

    Rizal, M.S. 2002. Dasar Kelistrikan. Titian Ilmu. Bandung

    Sarwito, Sardono;1993; Perhitungan Kapasitas Generator yang Optimum di Kapal;

    Laporan Penelitian: Lembaga Penelitian ITS; Surabaya.

    http://www.cat.com/en_US/articles/configurations/ep-genset-ratings/c9-acert.html Diakses

    pada Tanggal 27 Mei 2015

    http://energ-rudox.com/wp-content/uploads/2012/08/RI-125.pdf Diakses pada Tanggal 11

    Juni 2015

    http://www.kohlerpower.com/onlinecatalog/pdf/g5361.pdf Diakses pada Tanggal 10 Juni

    2015

    http://www.sea-distances.org/ Diakses pada Tanggal 05 Juni 2015