laporan las.doc

13
Tujuan Praktikum 1. Mengetahui peralatan dan perlengkapan las busur listrik. 2. Melatih ketrampilan praktikan dibidang las busur listrik. 3. Mahasiswa mampu mengerjakan penyambungan/penempelan logam besi dengan las busur listrik. Alat dan bahan Alat dan bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut: Alat : 1. Palu 7. Topeng las 2. Mistar siku 8. Tang 3. Ragum 9. Meja las 4. Kikir 10. Elektroda 5. Sikat kawat 11. Mesin las 6. Penitik nomor Bahan : 1. Dua buah besi strip 1 inchi x 9 mm x 20 mm. Gambar bahan Dasar Teori Las busur listrik adalah termasuk suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tanaga listrik sebagai sumber panas. Jenis sambungan las dengan las busur listrik ini adalah merupakan sambungan tetap/ permanen. Ada dua macam mesin las, yaitu mesin las DC (direct current - mesin las arus searah) dan mesin las AC (alternating current - mesin las arus bolak-balik). Disini mesin yang akan

Transcript of laporan las.doc

Page 1: laporan las.doc

Tujuan Praktikum

1. Mengetahui peralatan dan

perlengkapan las busur listrik.

2. Melatih ketrampilan praktikan

dibidang las busur listrik.

3. Mahasiswa mampu mengerjakan

penyambungan/penempelan logam besi

dengan las busur listrik.

Alat dan bahan

Alat dan bahan yang diperlukan

adalah sebagai berikut:

Alat :

1.

Palu

7. Topeng las

2. Mistar

siku 8.

Tang

3. Ragum

9. Meja las

4.

Kikir

10. Elektroda

5. Sikat

kawat 11.

Mesin las

6. Penitik nomor

Bahan :

1. Dua buah besi strip

1 inchi x 9 mm x 20

mm.

Gambar bahan

Dasar Teori

Las busur listrik adalah termasuk

suatu proses penyambungan logam

dengan menggunakan tanaga listrik

sebagai sumber panas. Jenis sambungan

las dengan las busur listrik ini adalah

merupakan sambungan tetap/

permanen. Ada dua macam mesin las,

yaitu mesin las DC (direct current -

mesin las arus searah) dan mesin las AC

(alternating current - mesin las arus

bolak-balik). Disini mesin yang akan

Page 2: laporan las.doc

dipergunakan adalah mesin las AC.

Mesin las listrik dapat mengalirkan arus

listrik yang cukup besar tetapi dengan

tegangan yang aman yaitu kurang dari

45 volt, jadi tidak terlalu berpengarung

besar/fatal jika kita tersetrum.

Perlengkapan las yang terutama

untuk melakukan pengerjaan

pengelasan adalah sebagai berikut :

1. Pembangkit listrik

Pada praktikum ini arus yang

digunakan adalah arus AC. Pesawat

arus bolak-balik pada dasarnya

merupakan suatu transformator “step-

down” yang dapat mengubah tegangan

arus listrik misalnya listrik permulaan

(120 atau 220 Volt) menjadi tegangan

kecil yang menghasilkan arus besar

yang sesuai untuk pekerjaan mengelas.

2. Pemegang elektroda

Perlengkapan ini berfungsi untuk

menjepit atau memegang elektroda. Alat

ini harus memenuhi syarat diantaranya

tidak mudah panas, ringan, dan isolator

cukup aman bagi sipemakai.

3. Penjepit masa

Bagian logam yang akan di las

berfungsi sebagai kutub negatif (masa).

Alat ini dapat langsung dijepitkan pada

logam yang akan dikerjakan atau dapat

juga dijepitkan pada meja kerja (meja

besi). Kontak dengan masa ini harus

baik agar diperoleh hasil pekerjaan

yang baik pula. Kontak yang tidak baik

akan menimbulkan panas yang berarti

penggunaan tanaga untuk menghasilkan

bunga api yang sesuai.

4. Topeng las

Seperti telah dikemukakan bahwa

bunga api las menghasilkan jenis-jenis

sinar berbahaya terutama mata dan

kulit. Oleh karena itu diperlukan alat

pelindung khusus yang berupa kaca

mata hitam yang terpasang pada helm/

Page 3: laporan las.doc

topeng muka.

5. Elektroda

Elektroda atau kawat las tersedia

dalam ukuran standar, baik dimensi

ataupun jenis bahanya. Pada prisipnya

jenis bahan elektroda hampir serupa

dengan bahan logam yang akan di las

beberapa macam elektroda untuk

penggunaan khusus misalnya untuk

lapisan permukaan, las tembaga dan

paduan tembaga, alumunium, besi

tuang, mangan, paduan nikel dan baja

nikel – mangan. Dalam mengelas posisi

elektroda harus tegak lurus dan miring

70 0 -80 0 untuk menghasilkan alur lasan

yang baik.

6. Meja las

Meja las sebagai tempat penjepit

masa dan tempat benda kerja yang

akan dilas untuk lebih memudahkan

dalam posisi mengelas.

7. Lain-lain

Perlengkapan tambahan yang

diperlukan ialah palu las, alat ini

berguna untuk melepaskan kerak pada

permukaan yang di las. Tang, untuk

memegang benda kerja setelah dilas.

Sikat kawat, utuk membersihkan sisa

terak.

Prosedur Keselamatan Kerja

Untuk menghindari kecelakaan kerja

prosedur keselamatan kerja perlu

dilaksanakan antara lain sebagai

berikut ;

1. Gunakan sepatu saat pelaksanaan

praktikum.

2. Gunakan topeng las saat mengelas.

3. Hindari kontak/hubungan singkat

antara kabel terminal mesin las dalam

jangka waktu yg cukup lama.

4. Gunakan sarung tangan/tang saat

akan mengangkat atau memegang

benda kerja yang baru dilas.

5. Jangan bercanda saat praktikum.

Page 4: laporan las.doc

Langkah kerja

Berikut langkah kerja yang harus

dilakukan :

1. Periksa dan persiapkan alat dan

bahan yang akan dipergunakan.

2. Gunakan alat pelindung.

3. Hilangkan bagian pinggir plat

yang tajam dengan cara dijepit di

ragum dan dikikir.

4. Beri penomoran pada benda kerja

dengan penitik nomor di bagian yang

akan menjadi dasar benda kerja.

5. Persiapkan mesin las. Meliputi :

a. Hubungkan mesin las

ke sumber arus.

b. Jepitkan penjepit masa

mesin las pada meja las/

meja kerja, pastikan

jepitan tidak pada bagian

yang terdapat cat atau

bagian yang dapat

menghambat jalanya arus.

c. Atur arus mesin las

sesuai tebal benda kerja

dan diameter elektroda

yang akan digunakan.

Untuk menentukan besar

arus kita sesuaikan

dengan diameter

elektroda dan ketebalan

logam yang akan kita las.

Semakin tebal logam yang

akan dilas, semakin besar

arus yang dibutuhkan

untuk menghasilkan hasil

lasan yang maksimal.

d. Pasang elektroda pada

pemegang elektroda.

6. Lakukan penyalaan elektroda

terlebih dahulu sebelum melakukan

pengelasan.

7. Lakukan pemanasan/latihan

dengan mengelas logam lain terlebih

dahulu sebelum mengelas benda kerja.

Page 5: laporan las.doc

8. Jika pemanasan dirasa sudah

cukup, lakukan pengelasan/

penyambungan dua logam pada posisi

logam pertama berada tegak lurus

dengan logam yang kedua (posisi logam

seperti huruf T jika dilihat dari

samping).

9. Setelah selesai dinginkan benda

kerja (bisa didinginkan dengan

dicelupkan ke dalam air atau bisa juga

didinginkan dengan dibiarkan di udara

luar), setelah itu bersihkan terak pada

hasil lasan dengan cara dipukul dengan

palu terak atau alat lain yang efektif.

10. Hasil lasan dapat terlihat setelah

terak dibersihkan.

11. Matikan mesin las.

12. Bereskan alat-alat pengelasan.

Pembahasan

1. Sebelum dilas siku/las T, benda

kerja terlebih dahulu harus dilas pada

kedua sisi samping sebagai penguat

sementara agar mudah saat dilas siku

nantinya.

Gambar terlampir

Hambatan : benda kerja kerap

tergeser dan lepas

jika terjatuh dari

meja kerja, ujung

elektroda tidak

stabil ketika

digunakan mengelas

jika elektroda masih

panjang.

Cara mengatasi : meminta bantuan

orang lain untuk

memegangi benda

kerja supaya tetap

pada tempatnya

saat dilas dan

memakai elektroda

yang sudah lebih

pendek untuk

melakukan

Page 6: laporan las.doc

pengelasan ini.

2. Kedua plat dilas siku/las T.

Hambatan : alur las tidak tepat

pada bidang siku benda kerja.

Cara mengatasi : sering berlatih

mengelas siku/las T.

Gambar terlampir

Pada praktikum las ini kegagalan yang

saya alami adalah bentuk alur atau

hasil lasan yang saya kerjakan terlalu

kecil (tidak rata) mungkin ini

disebabkan pergeseran elektroda saat

pengelasan terlalu cepat sehingga

lelehan elektroda tidak merata. Selain

itu alur/hasil lasan berada tidak pada

bidang siku, tetapi pada plat bagian

atas saja (lelehan elektroda tidak pada

kedua persinggungan plat).

Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang talah

dilaksanakan dapat saya simpulkan

bahwa :

1. Untuk dapat mengelas dengan

hasil lasan yang baik, perlu latihan

dalam jangka waktu yang tidak singkat.

2. Dalam mengelas kecepatan

menggeser elektroda sangat

menentukan hasil lasan. Jika terlalu

cepat, tembusan lasnya dangkal oleh

karena kurang waktu pemanasan bahan

dasar dan kurang waktu untuk cairan

elektroda menembus bahan dasar. Bila

terlalu lambat akan menghasilkan alur

lasan yang lebar, kasar dan kuat, hal ini

dapat menimbulkan kerusakan sisi las

(pada logam induknya). Oleh karena itu

kecepatan elektroda harus tepat dan

stabil.

3. Bila elektroda baru dipasang

(masih panjang) maka ada

kemungkinan ujung elektroda tidak

stabil saat digunakan untuk mengelas.

Seperti tangan kita gemetar. Tetapi jika

elektroda sudah setengah dalam

Page 7: laporan las.doc

mengelas ini relatif cukup stabil.

4. Jarak ujung elektroda ke benda

kerja juga sangat mempengaruhi hasil

lasan. Jika terlalu dekat elektroda bisa

nempel pada benda kerja dan jika

terlalu jauh lelehan elektroda tidak akan

menumpuk dan jika sangat jauh

elektroda akan mati.

Saran

Saran yang dapat saya sampaikan

setelah praktikum ini adalah :

1. Bagi mahasiswa yang hendak

praktikum di masa mendatang, sebelum

praktikum pengelasan sebaiknya

melakukan latihan beberapa kali untuk

melatih feeling atau insting mengelas

sehingga saat praktikum tidak perlu

pemanasan terlalu lama.

2. Sabaiknya jadwal untuk praktikum

diperbanyak

Laporan Las

PENGERTIAN LAS LISTRIK

Las busur listrik adalah termasuk

suatu proses penyambungan logam

dengan menggunakan tanaga listrik

sebagai sumber panas. Jenis sambungan

las dengan las busur listrik ini adalah

merupakan sambungan tetap/

permanen.

Las busur listrik adalah salah satu

cara menyambung logam dengan jalan

menggunakan nyala busur listrik yang

diarahkan ke permukaan logam yang

akan disambung. Pada bagian yang

terkena busur listrik tersebut akan

mencair, demikian juga elektroda yang

menghasilkan busur listrik akan

mencair pada ujungnya dan merambat

terus sampai habis. Logam cair dari

elektroda dan dari sebagian benda yang

akan disambung tercampur dan mengisi

Page 8: laporan las.doc

celah dari kedua logam yang akan

disambung, kemudian membeku dan

tersambunglah kedua logam tersebut.

Mesin las busur listrik dapat

mengalirkan arus listrik cukup besar

tetapi dengan tegangan yang aman

(kurang dari 45 volt). Busur listrik yang

terjadi akan menimbulkan energi panas

yang cukup tinggi sehingga akan mudah

mencairkan logam yang terkena.

Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai

dengan keperluan dengan

memperhatikan ukuran dan type

elektrodanya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

waktu mengelas, adalah:

1. Posisi kemiringan elektroda

terhadap benda kerja (60 0 -70 0 ) dan

arah pengelasan mengikuti arah

kemiringan elektroda.

2. Posisi badan.

3. Posisi kemiringan elektroda

terhadap holder/penjepit elektroda.

4. Gerakan tangan waktu mengelas

benda kerja adalah zig-zag.

Alat dan Bahan yang diperlukan

selama proses pengelasan berlangsung

adalah sebagai berikut :

1. MESIN LAS DAN PERLENGKEPANNYA

Pesawat arus bolak-balik (Mesin Las

AC) pada dasarnya merupakan suatu

transformator “step-down” yang dapat

mengubah tegangan arus listrik

misalnya listrik permulaan (120 atau

220 Volt) menjadi tegangan kecil yang

menghasilkan arus besar yang sesuai

untuk pekerjaan mengelas.

2. HELM

Helm las digunakan untuk

melindungi kulit muka dan mata dari

sinar las (sinar ultra violet dan ultra

merah) yang dapat merusak kulit

maupun mata, Helm las ini dilengkapi

dengan kaca khusus yang dapat

Page 9: laporan las.doc

mengurangi sinar ultra violet dan ultra

merah tersebut. Ukuran kaca las yang

dipakai, tergantung pada pelaksanaan

pengelasan.

3. GLOVESS

Sarung tangan dibuat dari kain,

kulit, karet dan asbes lunak untuk

memudahkan memegang pemegang

elektroda. Pada waktu mengelas harus

selalu dipakai sepasang sarung tangan

supaya tangan kita tetap aman.

4. APRON / OVERALL/WEARPACK

Apron adalah alat pelindung badan

dari percikan bunga api yang dibuat

dari kulit atau dari asbes. Ketentuan

memakai sebuah apron pelindung,

harus dibiasakan diluar baju kerja.

Apron terbuat dari bahan yang tidak

mudah terbakar.

5. SAFETY BOOTS

Sepatu pengaman dipakai untuk

menghindarkan kerusakan kaki dari

tusukan benda tajam atau terbakar oleh

zat kimia. Sepatu ini harus terbuat dari

bahan yang sesuai dengan kebutuhan

kita bekerja. Sepatu pengaman ini, pada

ujungnya selalu dilapisi baja.

6. SMEET TANG

Tang atau penjepit panas digunakan

untuk menjepit benda kerja yang dalam

keadaan masih panas setelah selesai

pengelasan.

7. PALU TERAK

Palu ini digunakan untuk

membuang / mengeluarkan hasil sisa

(terak) pengelasan pada benda kerja.

8. SIKAT LAS

Sikat las biasanya digunakan untuk

membersihkan kotoran sisa las-lassan

yang masih ada. Bulu sikat ini terdiri

dari kawat yang berdiameter kecil.

9. MEJA LAS

Digunakan untuk meletakkan benda

kerja yang akan di las.

Page 10: laporan las.doc

10. BENDA KERJA

Benda kerja yang akan digunakan

sebagai media pengelasan.

11. ELEKTRODE

Elektrode fungsinya untuk

memberikan lelehan cairan yang akan

digunakan untuk pengelasan. Dalam

mengelas posisi elektroda harus tegak

lurus dan miring 60 0 -70 0 untuk

menghasilkan alur las-lasan yang baik.

PRAKTEK PENGELASAN SAMBUNGAN

TUMPUL

POSISI DI BAWAH TANGAN

. ALAT DAN BAHAN

PERALATAN :

1. MESIN LAS DAN

PERLENGKEPANNYA

2. HELM

3. GLOVESS

4. APRON / OVERALL

5. SAFETY BOOTS

6. SMEET TANG

7. PALU TERAK

8. SIKAT LAS

9. MEJA LAS

BAHAN :

1. STRIP PLAT MILD STEEL

100 mm x 20 mm x 3 mm

2. ELEKTRODE NK-68 E6013

B. LANGKAH KERJA

1. Pertama-tama, pakailah

pakaian standar kerja las,

yaitu : helm las, kaca mata

las, wearpack, apron, sepatu

pengaman, dan sarung

tangan.

2. Siapkan peralatan-

peralatan yang dibutuhkan

seperti smeet tang, palu terak

dan sikat las.

3. Potong strip plat mild steel

dengan ukuran 100 mm x 20

mm x 3 mm menggunakan

mesin pemotong. Potong

Page 11: laporan las.doc

sebanyak dua potong.

4. Periksa mesin las dengan

baik dan menyeluruh.

Pastikan semuanya aman.

5. Letakkan kedua potongan

strip plat tersebut diatas meja

las, dengan posisi keduanya

berhimpit, seperti di bawah

ini.

6. Pasangkan elektroda di

holder mesin las. Kemudian,

nyalakan mesin las dan putar

ampere sesuai keinginan

Anda.

7. Lakukanlah tack weld /

penitikan di kedua ujung

yang berhimpit dari kedua

potongan strip plat tersebut,

seperti dI ATAS

8. Periksa kekuatan tack weld

dengan cara membantingnya

ke lantai. Apabila pecah,

lakukanlah penitikan sekali

lagi.

9. Sebelum mengelas,

alangkah baiknya lakukan

latihan terlebih dahulu.

Dalam mengelas yang baik,

gerakan saat mengelas adalah

zig-zag. Serta, jangan terlalu

cepat dan jangan terlalu

pelan dalam mengelas.

10. Setelah Anda siap,

lakukanlah pengelasan pada

benda kerja dengan baik dan

benar.

11. Setelah itu, ambillah hasil

kerja Anda menggunakan

smeet tang. Lalu dinginkan

dengan cara merendamnya di

dalam air.

12. Kemudian, ambil palu terak

dan sikat pembersih.

Bersihkanlah benda kerja

Page 12: laporan las.doc

tersebut dari terak-terak sisa

hasil pengelasan.

13. Lihat hasilnya! Apakah

bersih ataukah masih kurang.

Usahakan hasil pengelasan

tidak ada jerawat, bersih, dan

mengkilap.

14. Setelah semua proses

pengelasan selesai,

matikanlah mesin las,

kemudian kembalikan semua

alat pada tempatya dan

bersihkanlah tempat kerja las

yang Anda gunakan.

C. KESELAMATAN KERJA

1. Berdo’a terlebih dahulu.

2. Jangan bercanda saat

praktikum.

3. Gunakan alat sesuai dengan

fungsinya.

4. Hindari bekerja pada lantai yang

basah.

5. Memakai peralatan standar

keselamatan kerja (wearpack,

kacamata las listrik, sepatu,

dan sarung tangan) untuk

melindungi bagian tubuh dari

radiasi cahaya, panas,

kotoran maupun terkena

benda kerja.

6. Sewaktu busur listrik

menyala jangan sekali-kali

melihat dengan mata

telanjang (tanpa kaca mata

las).

7. Hindari kontak/hubungan

singkat antara kabel terminal

mesin las dalam jangka waktu

yg cukup lama.

8. Gunakan sarung tangan/

smeet tang ketika mengangkat

atau memegang benda kerja

yang baru dilas.

9. Jauhkan benda-benda yang

Page 13: laporan las.doc

mudah terbakar dari benda

kerja yang akan dilas.

10. Pilih tempat yang lebih

aman dan nyaman dalam

melaksanakan praktek.

SELESAI