LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE … · 2020. 1. 7. · KUNJUNGAN KERJA...

17
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE KAWASAN INDUSTRI MILLENIUM TANGERANG-PROVINSI BANTEN PADA MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2019 2020 28-30 NOVEMBER 2019 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2019

Transcript of LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE … · 2020. 1. 7. · KUNJUNGAN KERJA...

Page 1: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE … · 2020. 1. 7. · KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE KAWASAN INDUSTRI MILLENIUM TANGERANG-PROVINSI BANTEN PADA

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI

KE KAWASAN INDUSTRI MILLENIUM

TANGERANG-PROVINSI BANTEN

PADA MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2019 – 2020

28-30 NOVEMBER 2019

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

2019

Page 2: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE … · 2020. 1. 7. · KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE KAWASAN INDUSTRI MILLENIUM TANGERANG-PROVINSI BANTEN PADA

KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI

KE KAWASAN INDUSTRI MILLENIUM

TANGERANG-PROVINSI BANTEN

PADA MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2019 – 2020

28-30 NOVEMBER 2019

I. PENDAHULUAN

A. Dasar Kunjungan Kerja

Pasal 98 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis

Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan

Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (MD3), yang direvisi dengan

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018. Dalam Pasal 98 tersebut diatur bahwa

Komisi dalam melaksanakan tugas di bidang legislasi, anggaran, dan

pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), dapat

mengadakan kunjungan kerja. Dalam melaksanakan tugas sesuai bidangnya,

Komisi dapat mengadakan kunjungan kerja di dalam negeri maupun ke luar

negeri.

Keputusan Pimpinan DPR RI tentang Penugasan Anggota Komisi I s.d. XI

DPR RI untuk melakukan Kunjungan Kerja dalam Masa Persidangan I Tahun

Sidang 2019–2020.

Keputusan Rapat Intern Komisi VI DPR RI mengenai Sasaran dan Objek

Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI dalam Masa Persidangan I Tahun Sidang

2019–2020.

B. Ruang Lingkup

Laporan ini dimaksudkan untuk menyampaikan pokok-pokok permasalahan

dan tantangan yang dihadapi sebagai hasil temuan Komisi VI DPR RI yang

menyangkut bidang tugasnya selama Kunjungan Kerja ke Kawasan Industri

Millenium Tangerang. Kunjungan Kerja ini dilakukan dalam rangka memenuhi

salah satu fungsi Dewan untuk melakukan pengawasan sebagaimana diatur

Page 3: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE … · 2020. 1. 7. · KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE KAWASAN INDUSTRI MILLENIUM TANGERANG-PROVINSI BANTEN PADA

dalam Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib dengan tujuan sebagai bahan

masukan bagi pemerintah untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku.

Sasaran Kunjungan Kerja spesifik Komisi VI DPR RI ini dititikberatkan pada

pengawasan terhadap kebijakan pemerintah yang telah dilaksanakan serta

rencana/program pembangunan yang akan dilakukan, terutama terkait dengan

bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

(UKM), BUMN, Investasi, Perlindungan Konsumen, dan Persaingan Usaha.

Adapun objek yang dikunjungi dan dibahas adalah peninjauan Kawasan Industri

Millenium Tangerang dibawah pengelolaan PT. Bumi Citra Permai, Tbk.

sebagaimana merujuk pada Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 40 Tahun

2016 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Industri yang

menyatakan, satu hektar (ha) kawasan industri dapat menyerap 100 tenaga kerja

langsung. Dengan luas Kawasan Industri Milenium Industrial Estate di Cikupa

Tangerang seluas 1.800 hektar artinya pada kawasan ini akan dapat menyerap

sekitar 180.000 orang tenaga kerja.

Melalui Kunjungan Kerja Spesifik ke Kawasan Industri Millenium Tangerang,

Komisi VI DPR RI dapat mengetahui sekaligus memastikan perkembangan dari

Kawasan Industri Millenium dalam menarik investasi, penyerapan tenaga kerja

lokal, dan multiplier effect dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan

demikian Komisi VI DPR RI mampu memetakan persoalan sehingga segenap

program dan kebijakan yang telah ditetapkan mitra Komisi VI DPR RI akan dapat

lebih tepat sasaran.

C. Susunan Anggota Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI

(Terlampir)

III. INFORMASI DAN TEMUAN KUNJUNGAN KERJA

Kawasan industri adalah hamparan tanah yang diperuntukan bagi kegiatan

industri yang dilengkapi dengan infrastruktur penunjang dan dikelola oleh Pengelola

Kawasan Industri yang memiliki Izin Usaha Kawasan Industri. Pembangunan

kawasan industri sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 142

Tahun 2015 tentang Kawasan Industri bertujuan untuk mempercepat penyebaran

dan pemerataan pembangunan industri, meningkatkan upaya pembangunan

Page 4: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE … · 2020. 1. 7. · KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE KAWASAN INDUSTRI MILLENIUM TANGERANG-PROVINSI BANTEN PADA

industri yang berwawasan lingkungan, meningkatkan daya saing investasi dan daya

saing industri, dan memberikan kepastian lokasi sesuai tata ruang.

A. Perkembangan Kawasan Industri

Kawasan industri adalah hamparan tanah yang diperuntukan bagi kegiatan

industri yang dilengkapi dengan infrastruktur penunjang dan dikelola oleh

Pengelola Kawasan Industri yang memiliki Izin Usaha Kawasan Industri. Adapun

tujuan pengembangan kawasan Industri ialah: mempercepat penyebaran

industri, meningkatkan pengembangan industri yang ramah lingkungan,

meningkatkan daya saing investasi, memberikan lokasi yang tepat untuk

investasis sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Kawasan industri di Indonesia baru dikembangkan pada awal tahun 1970-an

sebagai suatu usaha untuk memenuhi kegiatan penanaman modal baik dari

dalam maupun dari luar negeri. Pada awalnya pemerintah mengembangkan

kawasan industri melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Seiring dengan

perkembangan investasi yang terus meningkat, kemudian pihak swasta

dilibatkan dalam usaha kawasan industri melalui Keputusan Presiden Nomor 53

tahun 1989 dimana diatur bahwa usaha kawasan industri dapat dilaksanakan

oleh pihak swasta domestik maupun asing dengan atau tanpa partisipasi BUMN.

Sejak pihak swasta diperbolehkan mengembangkan kawasan industri, maka

pertumbuhan kawasan industri bertumbuh dengan pesat sekali.

Diharapkan dengan semakin banyak kawasan industri yang beroperasi akan

menyerap banyak tenaga kerja lokal sehingga mendorong multiplier effect

pertumbuhan ekonomi di sekitar berdirinya kawasan industri, merujuk pada

Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 40 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis

Pembangunan Kawasan Industri yang menyatakan, satu hektar (ha) kawasan

industri dapat menyerap 100 tenaga kerja langsung.

Kawasan industri generasi pertama merupakan kawasan-kawasan industri

yang dibangun dan dikelola sepenuhnya oleh pemerintah. Dalam hal ini,

pemerintah bertindak sebagai developer, operator dan regulator. Tahapan ini

berlangsung dari tahun 1970-1980an. Kawasan industri generasi pertama

contohnya adalah Kawasan Industri Pulogadung-Jakarta, Kawasan Industri

Rungkut-Surabaya, Kawasan Industri Medan, dan Kawasan Industri Makasar.

Pemerintah memegang peranan yang sangat dominan dalam operasionalisasi

kawasan industri di generasi pertama.

Page 5: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE … · 2020. 1. 7. · KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE KAWASAN INDUSTRI MILLENIUM TANGERANG-PROVINSI BANTEN PADA

Sementara itu, kawasan industri generasi kedua merupakan kawasan-

kawasan industri yang dibangun dengan konsep masih sederhana, yaitu sebagai

lokasi pabrik semata. Kawasan ini berkembang pada saat ekonomi Indonesia

sedang booming antara tahun 1990-2000 dan di tengah meningkatnya semangat

deregulasi dari pemerintah. Kawasan-kawasan industri ini sepenuhnya dibangun

oleh swasta dan pemerintah hanya menjadi regulator.

Pada kawasan industri generasi ketiga pembangunan kawasan industri tidak

hanya dipenuhi dengan pabrik-pabrik, tetapi juga dilengkapi dengan kawasan

pemukiman, bisnis, pendidikan, hiburan dan olahraga sehingga mampu

menjadikan kota industri baru yang modern dan mandiri.

Perkembangan Kawasan Industri Indonesia

Izin Usaha Kawasan Industri diberikan kepada Perusahaan Kawasan

(pengelola) berdasarkan Hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia.

Pengelola Kawasan Industri dapat berbentuk:

a. Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah;

b. Koperasi; atau

c. Badan Usaha Swasta.

Investasi pembangunan kawasan industri bisa dengan menggunakan

beberapa skema sebagai berikut:

a. Financing;

b. Developer;

c. Operator; dan

d. Tenantship.

Pembangunan pada kawasan industri harus melengkapi beberapa Pra Syarat

sebagai berikut:

a. Sesuai dengan RTRW;

b. Keberadaan/kompetisi dengan kawasan industri lain di daerah yang sama;

c. Latar Belakang Pengelola (Kemampuan finansial dan pengalaman).

Page 6: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE … · 2020. 1. 7. · KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE KAWASAN INDUSTRI MILLENIUM TANGERANG-PROVINSI BANTEN PADA

Bisnis utama dari kawasan industri di Indonesia terbagi menjadi tiga bagian

yaitu bisnis utama, bisnis barang jasa dan bisnis pendukung. Dengan rincian

sebagai berikut:

a. Bisnis Utama: Jual/Sewa lahan dan Jual/Sewa bangunan/SFB (Spesific

Factory Building);

b. Bisnis Penunjang Jasa: Penyediaan jasa infrastruktur industri (listrik, air baku,

jalan khusus, keamanan, IT), Pelayanan Perizinan Tenant, Penyediaan SDM

Industri; dan

c. Bisnis Pendukung: Penyediaan sarana komersial (Hotel, Perkantoran,

Pertokoan, dll), Penyediaan Perumahan Terintegrasi Industri, Penyediaan

fasos (rumah sakit, sekolah), Penyediaan pelabuhan, dry port, bandara.

Pemerintah saat ini terus mendorong pembangunan kawasan–kawasan

industri baru ke arah kawasan industri generasi ketiga sehingga mampu

menumbuhkan kota-kota industri baru di seluruh Indonesia. Kawasan industri

nantinya tidak hanya terdiri dari pabrik-pabrik, tetapi juga dilengkapi dengan

kawasan pemukiman, bisnis, pendidikan, hiburan dan olahraga sehingga mampu

menjadi kota industri baru yang modern dan mandiri. Dengan adanya pendidikan

(Politeknik) di setiap kawasan industri tentu saja akan mendekatkan Sumber

Daya Manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan industri.

Kawasan Industri Generasi Ketiga

Page 7: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE … · 2020. 1. 7. · KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE KAWASAN INDUSTRI MILLENIUM TANGERANG-PROVINSI BANTEN PADA

Perkembangan pembangunan kawasan industri di Indonesia sejak tahun 2014

hingga saat ini dapat dilihat pada tabel dibawah. Hingga tahun 2014 kawasan

industri sepenuhnya terkonsentrasi di pulau Jawa dengan total 59 kawasan

industri. Disusul kawasan industri di pulau Sumatera (19 kawasan industri),

Kalimantan(3 (19 kawasan industri) dan Sulawesi (2 kawasan industri). Selama

waktu 5 tahun dari tahun 2014 hingga tahun 2019 terdapat perkembangan

kawasan industri, jika sebelumnya pulau Jawa mendominasi. Mulai tahun 2019

pemerintah mulai mendorong pembangunan kawasan industri baru khususnya di

luar pulau Jawa, sehingga kawasan industri di pulau Sumatera bertambah dari

19 menjadi 33 kawasan industri, pulau Kalimantan dari 3 berkembang menjadi 8

kawasan industri dan kawasan industri di pulau Sulawesi tumbuh dari 2 menjadi

4. Meskipun dari sisi jumlah peningkatan kawasan industri masih banyak terjadi

di Jawa, tetapi karena di luar Jawa ketersediaan lahan masih relatif luas maka

peningkatan persentase luas kawasan di luar Jawa lebih tinggi dibandingkan

dengan di Jawa.

Mulai tahun 2019, pemerintah mulai mendorong upaya pembangunan

kawasan-kawasan industri baru serta peningkatan daya saing dan produktivitas

khususnya bagi industri di luar pulau Jawa (Maluku, Papua dan Nusa Tenggara),

jikapun ada pertumbuhan kawasan industri di pulau Jawa maka hanya kawasan

industri yang berbasis hi technology yang akan mendapatkan izin pendirian

kawasan industri. Hingga saat ini ada pembangunan 38 kawasan industri yang

sedang masuk kedalam tahap kontruksi dimana komposisi luas kawasan industri

mulai merata terbagi di pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan dengan luasan

lahan 27,68%, 27,58% dan 33,62%.

Perkembangan Pembangunan Kawasan Industri

Luas Kawasan Persentase Luas Kawasan Persentase Luas Kawasan Persentase

Industri (Ha) Luas Industri (Ha) Luas Industri (Ha) Luas

1 Sumatera 19 7019.10 19,34% 33 11.962,40 21,68% 7 4.083,00 27,68%

2 Jawa 59 26127.40 71,99% 58 35.376,89 64,11% 15 4.067,48 27,58%

3 Kalimantan 3 946,00 2,61% 8 2.342,13 4,24% 11 4.959,33 33,62%

4 Sulawesi 2 2.203,00 6,07% 4 5.500,00 9,97% 2 849,00 5,76%

5 Maluku Papua 2 600,00 4,07%

6 Nusa Tenggara 1 191,00 1,29%

K.I. Tahap Kontruksi Tahun 2019

Sumber: Kemenperin

No. Wilayah Jumlah Jumlah Jumlah

K.I. Tahun 2014 K.I. Tahun 2019

Page 8: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE … · 2020. 1. 7. · KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE KAWASAN INDUSTRI MILLENIUM TANGERANG-PROVINSI BANTEN PADA

Persebaran jumlah kawasan industri yang telah beroperasional secara

nasional terdapat sekitar 103 kawasan industri yang tersebar di pulau Sumatera

sebanyak 33 kawasan industri, Kalimantan 8 kawasan industri, Jawa 58 kawasan

industri, dan 4 kawasan industri di Sulawesi. Hingga tahun 2018, sudah ada 21

kawasan industri yang ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional sektor Industri

(OVNI). Penetapan ini dilakukan jika kawasan industri mengusulkan untuk

mendapatkan status OVNI, sehingga tidak semua kawasan mempunyai status

objek vital.

Persebaran Kawasan Industri Operasional Secara Nasional

Sumber: Kemenperin

B. Kebijakan dan Tahapan Pembangunan Kawasan Industri

Kebijakan pengembangan kawasan industri kedepannya pembangunan

kawasan industri di pulau Jawa akan berbasis teknologi tinggi, padat karya dan

hemat air sedangkan kawasan industri di luar pulau Jawa akan berbasis

pengolahan Sumber Daya Alam (SDA), meningkatkan efisiensi sistem logistik,

kawasan industri sebagai pendorong pengembangan pusat ekonomi baru.

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

2020-2024 pemerintah ingin memiliki 19 Kawasan Industri Prioritas di luar Jawa

sehingga mendorong multiplier effect di daerah kawasan industri tersebut

berada.

Page 9: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE … · 2020. 1. 7. · KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE KAWASAN INDUSTRI MILLENIUM TANGERANG-PROVINSI BANTEN PADA

Pembangunan Kawasan Industri mempunyai beberapa tahapan yang terdiri

dari:

a. Tahapan Penyusunan Dokumen Perencanaan: Pra Studi Kelayakan, Studi

Kelayakan, Masterplan, Rencana Strategis, Detail Engineering Design. Dalam

tahapan penyusunan dokumen perencanaan kawasan industri, Kementerian

Perindustrian melakukan pendampingan bagi investor yang ingin mendirikan

kawasan industri;

b. Perizinan: Izin Lokasi, Izin Lingkungan (Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan) dan Izin Usaha Kawasan Industri. Kegiatan perizinan bagi

industri dan kawasan industri saat ini sudah terintegrasi melalui sistem

perizinan Online Single Submission (OSS), setelah pengelola mendapatkan

Nomor Induk Berusaha (NIB) kemudian pengelola mengurus dokumen

sebagai kelengkapan dilakukan verifikasi;

c. Pembebasan Lahan: Proses pembebasan dan Proses sertifikasi. Untuk

membangun kawasan industri, investor minimal menguasai 50 hektar lahan;

d. Pembangunan: Pematangan lahan, Pembangunan infrastruktur dasar,

Pembangunan fasilitas umum/fasilitas sosial; dan

e. Operasional: setelah semuanya selesai, baru pengelola bisa mulai

memasarkan kawasan industri yang dikelola agar bisa segera diisi oleh tenant.

Tahapan Pembangunan Kawasan Industri

C. Permasalahan dan Upaya Penyelesaian Masalah Kawasan Industri

Nasional.

Kementerian Perindustrian telah memetakan beberapa permasalahan yang

terjadi pada kawasan industri nasional dengan membagi menjadi beberapa tahap

sebagai berikut:

a. Tahap Persiapan: berupa persiapan pembangunan kawasan meliputi

penyusunan konsep, dokumen perencanaan, inisiasi kerjasama, dan

perizinan terkait pembebasan lahan;

Page 10: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE … · 2020. 1. 7. · KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE KAWASAN INDUSTRI MILLENIUM TANGERANG-PROVINSI BANTEN PADA

b. Tahap Pembangunan: berupa pembebasan/pengadaan lahan, konstruksi

(pematangan lahan dan pembangunan infrastruktur dasar dalam kawasan),

sertifikasi lahan; dan

c. Tahap Operasional: lahan kawasan siap untuk digunakan oleh tenant,

pengelola telah melakukan kegiatan operasional manajemen kawasan

Rekapitulasi Permasalahan Kawasan Industri Nasional.

Sumber: Kemenperin (per september 2019)

Dari rekapitulasi permasalahan pada kawasan industri nasional, kemudian

Kementerian Perindustrian melakukan upaya penyelesaian permasalahan

dengan menyiapkan strategi sebagai berikut:

Permasalahan Upaya Penyelesaian Pihak Terkait

Infrastruktur Luar Kawasan Industri

1. Melakukan pendataan kebutuhan infrastruktur luar Kawasan industri;

2. Melakukan koordinasi untuk penyediaan infrastruktur di luar kawasan industri dengan kementerian terkait.

Kemenperin, Pemda, Calon Pengelola.

Lahan dan Tata Ruang

1. Menyusun pedoman Kawasan Peruntukan Industri;

2. Mendorong Pemda untuk menyusun RTRW yang mengakomodasi kepentingan Kawasan industri;

3. Pendampingan dan supervisi penyelesaian permasalahan lahan dan tata ruang dengan pihak-pihak terkait;

4. Penerapan skema KPBU pada Kawasan industri yang dikelola BUMN/BUMD;

5. Mendorong Pemda membentuk tim terpadu pengawasan lahan Kawasan Industri;

Kemenperin, Kemen ATR/BPN, Kemendagri, LMAN/Kemenkeu, Pemda, Calon Pengelola.

Page 11: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE … · 2020. 1. 7. · KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE KAWASAN INDUSTRI MILLENIUM TANGERANG-PROVINSI BANTEN PADA

6. Mendorong BUMN dan Pemda untuk memanfaatkan lahan-lahan yang tidak produktif untuk dibangun kawasan industri.

Perizinan

1. Penyelesaian NSPK Kawasan Industri (Permen IUKI/IUPKI, RKL/RPL, dsb);

2. Pendampingan dan supervisi penyelesaian permasalahan perizinan kawasan industri.

Kemenperin, BKPM.

Infrastruktur Luar Kawasan Industri

1. Melakukan pendataan kebutuhan infrastruktur luar Kawasan industri;

2. Melakukan koordinasi untuk penyediaan infrastruktur di luar kawasan industri dengan kementerian terkait

Kemenperin, Kemen PUPR, Kemenhub, Kemen. ESDM, Pemda, Pengelola Kawasan Industri.

Infrastruktur Dalam Kawasan Industri

1. Penerapan skema KPBU pada Kawasan industri yang dikelola BUMN/BUMD;

2. Mendorong Kawasan Industri yang dikelola BUMD untuk mencari mitra strategis untuk membangun Kawasan industri.

Kemenperin,BKPM, LMAN/Kemenkeu, Pemda, Pengelola Kawasan Industri.

Pengelola & Tenant

1. Melakukan promosi investasi Kawasan Industri;

2. Penerapan standar Kawasan industri

Kemenperin, BKPM, Pemda, pengelola KI

Kenyamanan Berusaha (Keamanan, Perburuhan, Dukungan Pemda)

1. Penerapan OVNI; 2. Pendampingan dan supervisi investasi

dalam Kawasan Industri ke daerah-daerah.

Kemenperin, Polri, Pemda.

Sumber: Kemenperin

D. Kawasan Industri Millenium Tangerang

Kawasan Industri Milenium merupakan Kawasan industri dikelola oleh PT.

Bumi Citra Permai, Tbk. yang telah berdiri sejak tahun 2000. Berlokasi di Jl.

Pemda Baru, Desa Budimulya, Cikupa, Tangerang, Banten dengan total izin

lokasi seluas 1.800 hektar dan baru terbangun 400 hektar. Kawasan ini memiliki

akses 30 Km dari Bandara Soekarno-Hatta, 45 km dari Pelabuhan Tanjung Priok,

Page 12: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE … · 2020. 1. 7. · KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE KAWASAN INDUSTRI MILLENIUM TANGERANG-PROVINSI BANTEN PADA

75 km dari Pelabuhan Merak-Banten, 5 km dari pintu Tol Balaraja Timur. Selain

itu Kawasan Industri Milenium didukung dengan berbagai fasilitas infrastruktur

untuk menciptakan kenyamanan pelaku usaha maupun industri, antara lain:

Pengolahan Air Bersih (WTP), Jaringan Pipa Gas, Gardu Induk PLN, Jaringan

Telepon, Jaringan Internet, dan Jalanan yang sudah di cor beton. Kawasan

Industri Millenium juga menyediakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) seluas 120

hektar demi menciptakan lingkungan industry yang sehat. Selain sebagai

kawasan Industri bebas banjir, Millennium Industrial Estate juga menjamin bebas

kuli bongkar muat dan penyediaan keamanan 24 jam dengan didukung CCTV

kontrol.

Sampai dengan tahun 2019, Millennium Industrial Estate telah dihuni oleh

perusahaan-perusahaan industri yang berasal dari berbagai negara antara lain

adalah: Jepang, Korea, China, Amerika, Australia dan Indonesia. Kawasan

Industri Milenium saat ini telah memiliki 382 mitra usaha/perusahaan (terlampir)

yang bergerak dibidang metalurgi, otomotif dan komponennya, telekomunikasi,

logistik, chemicals, petrochemicals, bahan bangunan serta makanan. 385

perusahaan tersebut menempati berbagai tempat yang telah disediakan oleh PT.

Bumi Citra Permai yaitu: Lahan Industri, Commercial Building 3 lantai dengan

luas bangunan sebesar 5 x 20 m, Gudang Industri dengan ukuran bangunan 12

x 24 m dibangun dengan sistem Cluster, Gudang Industri tipe M-BIG yang

memiliki ukuran bangunan18 x 30 m di bangun dengan sistem cluster.

Sejalan dengan pertumbuhan pertumbuhan ekonomi, peningkatan investasi di

Kawasan Industri Millennium sampai dengan kuartal ke 3 di tahun 2019

mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya. Diperkiraan total

keseluruhan serapan tenaga kerja pada Kawasan Industri Millenium mencapai

kurang lebih 60.000 tenaga kerja dimana 60% dari tenaga kerja tersebut

merupakan masyarakat disekitar kawasan industri. Kawasan Industri Millennium

saat ini telah menyiapkan investasi untuk pembangunan Dry Port dilokasi

kawasan untuk menunjang dan mengakomodasi pertumbuhan ekonomi daerah

maupun nasional baik dari segi output industri dalam negeri maupun

kesejahteraan masyarakat sekitar. Selain itu sebagai bentuk partisipasi

pembangunan infrastruktur penunjang dan konektivitas, Kawasan Industri

Millennium bekerjasama dengan salah satu pengembang pemukiman dan sesuai

dengan arahan dari Pemerintah Daerah setempat, PT. Bumi Citra Permai saat

Page 13: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE … · 2020. 1. 7. · KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE KAWASAN INDUSTRI MILLENIUM TANGERANG-PROVINSI BANTEN PADA

ini sedang dalam proses pembangunan jalan akses yang menghubungkkan

akses jalan perumahan Citra Raya-Kawasan Industri Millennium-Komplek

Pemerintah Daerah Kota Tangerang.

Kawasan Industri Millennium telah menyediakan gudang-gudang kecil dan

menengah untuk menampung industri skala kecil. Kawasan Industri Millennium

juga terbuka untuk menjadi penghubung pengusaha mikro untuk bermitra atau

bekerjasama dengan industri-industi yang sudah aktif di kawasan. PT. Bumi Citra

Permai selaku pengelola, sangat mementingkan status tanah. Sehingga status

sengketa tanah atau tanah yang “tidak jelas” tidak terjadi di Kawasan Industri

Millenium. Jika ternyata kedepan ada permasalahan terkait status tanah maka

PT. Bumi Citra Permai selaku pengembang akan mencoba menyelesaikan

terlebih dahulu secara musyawarah.

Berkaitan dengan langkah antisipasi yang dilakukan pengelola kawasan

industri akan hengkangnya pabrik/perusahaan dari Kawasan Industri Millenium

yang diakibatkan oleh kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Tangerang

maka PT. Bumi Citra Permai mempunyai strategi sebagai berikut:

a. Optimalisasi fasilitas kawasan;

b. Meningkatkan kenyamanan berusaha, seperti keamanan, kebersihan,;

c. Peningkatan fasilitas secara digital menuju Industri 4.0; dan

d. Memposisikan sebagai kawasan industri 4.0 yang membutuhkan tenaga kerja

terampil sehinggga upah UMK terakomodasi dengan bijak.

IV. CATATAN DAN REKOMENDASI

Dari berbagai data dan informasi yang diperoleh pada saat pelaksanaan

kunjungan, ada beberapa catatan dan rekomendasi yang diberikan kepada

Kementerian Perindustrian dan Pengelola Kawasan Industri Millenium diantaranya

adalah:

1. Komisi VI DPR RI meminta Kementerian Perindustrian memfasilitasi produk

baik dari Kawasan Industri Millenium maupun kawasan industri di seluruh

Indonesia pada pameran-pameran baik yang diselenggarakan di dalam negeri

maupun luar negeri, supaya produk dalam negeri lebih dikenal dan mempunyai

daya saing.

2. Komisi VI DPR RI mengingatkan kepada pengelola Kawasan Industri Millenium

bahwa pembangunan kawasan industri yang terintegrasi merupakan hal

Page 14: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE … · 2020. 1. 7. · KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE KAWASAN INDUSTRI MILLENIUM TANGERANG-PROVINSI BANTEN PADA

penting dalam mendorong pertumbuhan industri dan ekonomi nasional karena

mampu menyediakan lapangan kerja yang luas dan membawa multiplier effect

bagi ekonomi nasional, namun Kawasan Industri Millenium harus tetap

memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

a. Dampak terhadap ekosistem dan lingkungan hidup;

b. Menjaga dan menyiapkan langkah antisipasi supaya para investor tidak

merelokasi pabriknya ke daerah lain atau bahkan ke luar negeri;

c. Memprioritaskan tenaga kerja yang berasal dari sekitar Kawasan Industri

Millenium; dan

d. Lebih inovatif dalam pemanfaatan media digital maupun media sosial dalam

mempromosikan kawasan industri.

V. PENUTUP

Demikian laporan kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR RI ke Kawasan

Indutri Millenium di Provinsi Banten pada masa Persidangan I Tahun Sidang 2019-

2020. Kami mengharapkan berbagai data dan informasi yang diperoleh dalam

laporan ini dapat menjadi bahan pertimbangan serta ditindaklanjuti dalam rapat-

rapat Komisi VI DPR RI.

Jakarta, November 2019

Ketua Tim Kunker Spesifik Komisi VI DPR RI

Ke Kawasan Industri di Provinsi Banten

Ir. H.M. IDRIS LAENA, M.H.

A–274

Page 15: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE … · 2020. 1. 7. · KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE KAWASAN INDUSTRI MILLENIUM TANGERANG-PROVINSI BANTEN PADA

Lampiran

DAFTAR NAMA KETUA DAN ANGGOTA TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI

KE KAWASAN INDUSTRI MILLENIUM TANGERANG PROVINSI BANTEN PADA MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2019 – 2020

28-30 NOVEMBER 2019

NO. NO.

ANGG. N A M A KETERANGAN

1 A-189 ARIA BIMA PIMP. F. PDIP

2 A-209 SONNY T. DANAPARAMITA F.PDIP

3 A-229 ST. ANANTA WAHANA, SH, MH F.PDIP

4 A-208 Dr. H. MUFTI A.N. ANAM F.PDIP F.PDIP F.PDIP F.PDIP F.PDIP F.PDIP F.PDIP F.PDIP FF.PDI F.PDIP

5 A-274 Ir. H.M. IDRIS LAENA F.PG

6 A-334 Drs. MUKHTARUDIN F.PG

7 A-128 Dr. SUPRATMAN ANDI AGTAS, SH, MH F.GERINDRA

8 A-65 Ir. H. LA TINRO LA TUNRUNG F.GERINDRA

9 A-362 Drs. H. NYAT KADIR F. NASDEM

10 A-19 MARWAN JA’FAR F.PKB

11 A-25 SITI MUKAROMAH, S.Ag, MAP F,PKB

12 A-536 Hj. MELANI LEIMENA SUHARLI F.PD

13 A-447 AMIN, AK, MM F.PKS

14 A-433 H. MAHFUDZ ABDURRAHMAN, S.Sos F.PKS

15 A-481 NASRIL BAHAR, SE F.PAN

16 A-493 EKO HENDRO PURNOMO, S.Sos F.PAN

17 A-472 H. ACH. BAIDOWI. S.Sos, M.Si F.PPP

18 -- ANITA HANDAYANIPUTRI, ST, MT KASUBAG

19 -- JAINURI A. IMAM SUDARKO, SAP SETKOM

20 -- ANNISA SWASTIKA IRAWATI PPNPN

21 -- ADHI PRASETYO SATRIYO WIBOWO, SM

ANALIS APBN

22 -- SUCIATI, S.Sos MEDIA CETAK DAN MEDIA SOSIAL

23 -- ZIKRI AMIN TV PARLEMEN

24 -- MUJIONO TU SET. PIMPINAN

25 -- ENDAT KURNIADI PENGEMUDI

Page 16: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE … · 2020. 1. 7. · KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE KAWASAN INDUSTRI MILLENIUM TANGERANG-PROVINSI BANTEN PADA

Daftar Mitra Usaha Kawasan Industri Millenium

Lokasi Kawasan Industri Milenium

Page 17: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE … · 2020. 1. 7. · KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE KAWASAN INDUSTRI MILLENIUM TANGERANG-PROVINSI BANTEN PADA

Site Plan Kawasan Industri Millenium