LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE …€¦ · 10 A-101 Drh. Slamet Anggota...

16
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE NEGARA KOREA SELATAN Tanggal 01 - 07 JULI 2019 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2019

Transcript of LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE …€¦ · 10 A-101 Drh. Slamet Anggota...

Page 1: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE …€¦ · 10 A-101 Drh. Slamet Anggota Komisi VI/ FPKS DELEGASI 11 A-522 H. Mukhlisin Anggota Komisi VI/ FPPP DELEGASI 12 A-531

LAPORAN

KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI

KE NEGARA KOREA SELATAN

Tanggal 01 - 07 JULI 2019

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

2019

Page 2: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE …€¦ · 10 A-101 Drh. Slamet Anggota Komisi VI/ FPKS DELEGASI 11 A-522 H. Mukhlisin Anggota Komisi VI/ FPPP DELEGASI 12 A-531

1

LAPORAN

KUNJUNGAN KERJA LUAR NEGERI KOMISI VI DPR RI

KE SEOUL, KOREA SELATAN

I. PENDAHULUAN

A. Dasar Hukum Kunjungan Kerja

Dasar hukum yang mendasari dilaksanakannya kunjungan kerja:

1. Pasal 143 ayat (3) Peraturan Tata Tertib DPR RI, yang menyatakan bahwa

“Komisi, gabungan komisi, Badan Legislasi, Badan Anggaran, dapat

mengadakan kunjungan kerja ke luar negeri dengan dukungan anggaran DPR

dan persetujuan pimpinan DPR.

2. Keputusan Pimpinan DPR RI Nomor 70/PIMP/IV/2006-2007 tentang Pedoman

Kunjungan Kerja Delegasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ke Luar

Negeri.

B. Tujuan Kunjungan Kerja

Pelaksanaan kunjungan kerja bertujuan untuk:

1. Meningkatkan kerjasama dan mempererat hubungan bilateral antara kedua

negara.

2. Mendapatkan gambaran secara umum mengenai investasi dan kerja sama yang

dilakukan oleh negara yang dikunjungi.

3. Mendapatkan gambaran secara umum mengenai situasi dan kondisi, serta

kendala-kendala perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan.

Page 3: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE …€¦ · 10 A-101 Drh. Slamet Anggota Komisi VI/ FPKS DELEGASI 11 A-522 H. Mukhlisin Anggota Komisi VI/ FPPP DELEGASI 12 A-531

2

C. Waktu dan Susunan Delegasi

Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI ke Negara Korea Selatan dilaksanakan pada

tanggal 01 – 07 Juli 2019, dengan komposisi susunan delegasi terdiri dari 13 (enam

belas) anggota Komusu VI DPR RI dengan dibantu 3 (tiga) orang sekretariat Komisi

VI DPR RI dan turut mengundang Kementerian Perindustrian, Kementerian

Perdagangan, dan PT. Pertamina Tbk. Adapun daftar nama susunan delegasi secara

lengkap adalah sebagai berikut:

NO.

NO. ANGG

N A M A

JABATAN/FRAKSI

KETERANGAN

1 A-278 H. Dito Ganinduto, M.B.A. Ketua Tim/ Wakil Ketua Komisi VI/

FPG

KETUA DELEGASI

2 A-484 Ir. Teguh Juwarno, M.Si. Ketua Komisi VI/ FPAN

DELEGASI

3 A-361 Mohamad Hekal, MBA Wakil Ketua Komisi VI/ FP Gerindra

DELEGASI

4 A-556 H. Inas Nasrullah Zubir BE, SE.

Wakil Ketua Komisi VI/ FP Hanura

DELEGASI

5 A-161 Daniel Lumban Tobing Anggota Komisi VI/ FPDI-P

DELEGASI

6 A-255 Dr. Ir. H. Lili Asdjudiredja, SE, Ph.D

Anggota Komisi VI/ FPG

DELEGASI

7 A-396 Steven Abraham Anggota Komisi VI/ FP Gerindra

DELEGASI

8 A-435 Sartono Hutomo Anggota Komisi VI/ FPD

DELEGASI

9 A-74 Lukmanul Khakim Anggota Komisi VI/FPKB

DELEGASI

10 A-101 Drh. Slamet Anggota Komisi VI/ FPKS

DELEGASI

11 A-522 H. Mukhlisin Anggota Komisi VI/ FPPP

DELEGASI

12 A-531 H. Iskandar Dzulkarnain Syaichu, SE

Anggota Komisi VI/ FPPP

DELEGASI

13 A-30 H. Hamdhani, S.IP. Anggota Komisi VI/ FP Nasdem

DELEGASI

14

--

Dewi Resmini, S.E., M.Si. Sekretaris Tim/ Kabag Setkom VI

DPR RI

SEKRETARIAT DELEGASI

15 --

Rina Sartika Pamela, S.T., M.H.

Analis TU Setkom VI DPR RI

SEKRETARIAT DELEGASI

16 --

Yonarisman Akbar Tenaga Ahli Kom. VI SEKRETARIAT DELEGASI

Page 4: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE …€¦ · 10 A-101 Drh. Slamet Anggota Komisi VI/ FPKS DELEGASI 11 A-522 H. Mukhlisin Anggota Komisi VI/ FPPP DELEGASI 12 A-531

3

II. Pekalsanaan Kunjungan

A. Kunjungan Ke Negara Korea Selatan

Delegasi Komisi VI DPR RI telah melaksanakan kunjungan kerja ke Seoul, Korea

Selatan tanggal 01-07 Juli 2019 untuk mengetahui peluang investasi dan kerja sama

antar kedua negara sekaligus juga memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia

dan Korea Selatan. Selama di Korea Selatan delegasi Komisi VI DPR RI telah

melaksanakan serangkaian pertemuan dengan Pelaku Industri di Korea Selatan dan

Pejabat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul. Secara terperinci,

hasil-hasil pertemuan tersebut yakni sebagai berikut:

1. Pertemuan dengan Indonesia Investment Promotion Center (IIPC)

Pada tanggal 03 Juli 2019, delegasi Komisi VI DPR RI telah melakukan pertemuan

dengan IIPC di Korea Selatan yang dihadiri oleh beberapa perusahaan seperti LG

International, Korea Motoyama, Posco E&C, Daelim, dan KOEN. 5 perusahaan

tersebut memandang Indonesia sebagai negara besar di kawasan Asia Tenggara

dan mempunyai peran penting dalam mendorong kerja sama investasi.

a. LG International Corp.

LG International Corp adalah Perusahaan yang berbasis di Korea yang terlibat

dalam bisnis perdagangan dunia. LG International Corp mengoperasikan

bisnisnya dalam empat segmen, antara lain Segmen infrastruktur, Segmen

sumber daya, Segmen logistic, dan Segmen umum. Dalam hal hubungan

kerjasama bilateral dengan Indonesia LG International membuka perkebunan

kelapa sawit skala besar di Indonesia yang merupakan negara penghasil

minyak sawit terbesar di dunia dan menghasilkan minyak kelapa sawit 80 ribu

ton per tahun serta mendapatkan benefit secara stabil. Dalam hal ini LG

International berencana menginvestasi perkebunan kelapa sawit baru dan

memperluas pabrik CPO untuk meningkatkan kapasitas produksi minyak sawit

pertahun. Sementara itu, bisnis LG International di bidang infra dan industrial

terdiri dari petrokimia, industri infrastruktur, IT dan Otomotif. Salah satu

kerjasama LG International dibidang industry dan infrastruktur ini, LG memiliki

proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air Hasang di Indonesia, dua tambang batu

bara di Kalimantan dan membangun proyek Pembangkit Hydro 43 MW di

Sumatera Utara dan direncanakan akan selesai pada akhir tahun 2019 ini. Dari

sisi Petrokimia, LG International berencana membagun Pabrik Petrokimia

penghasil methanol di Teluk Bintuni, Papua Barat sekitar US$ 1,2 Miliar. Dalam

kerjasama ini LG international bersedia menambah derivative produk methanol

yang bertujuan agar terciptanya nilai tambah petrokimia yang lebih tinggi bagi

Indonesia. Sementara dari sisi IT, LG International berencana untuk mendirikan

Page 5: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE …€¦ · 10 A-101 Drh. Slamet Anggota Komisi VI/ FPKS DELEGASI 11 A-522 H. Mukhlisin Anggota Komisi VI/ FPPP DELEGASI 12 A-531

4

IT Closer yang bertujuan untuk membangun perkembangan IT Bisnis di

Indonesia dan berharap bisa berkembang dalam waktu yang cepat. Rencana

pembangunan IT Closer ini akan didirikan di lokasi Mega Kuningan, dekat

dengan British Embassy.

b. Korea Motoyama (Komoto)

Korea Motoyama didirikan pada 1988 melalui teknologi dan investasi modal

oleh Jepang Motoyama. Sebagai salah satu industry besar yang mempelopori

Technology Inovasi, salah satu produk unggulan Korea Motoyama adalah

Valve/Katup, yang dalam perkembangan usahanya telah menyediakan lebih

dari 1 juta valve/katup di seluruh dunia. Berdasarkan teknologi dan

pengalaman, untuk berbagai perusahaan global Korea Motoyama dikenal

dengan brand “KOMOTO” valve/katup. Dimana merek KOMOTO telah banyak

digunakan dalam berbagai industri termasuk kilang minyak & gas, pembangkit

listrik, pabrik petrokimia, dan pabrik baja yang berfungsi mengontrol secara

akurat Cairan Cryogenic, uap superpanas dan cairan korosif. Komoto

berencana menginvestasika proyeknya di Indonesia dengan membangun

pabrik dengan program utamanya yaitu Automatic Generating System yang

bertujuan agar nantinya Indonesia bisa memproduksi Automatic Generating

System dan mengekspornya ke Asia Tenggara, dan perlu diketahui bahwa PT.

Pertamina adalah salah satu partner Komoto yang sudah membangun

kerjasama.

c. Korea South-East Power Company (KOEN)

Korea South-East Power Company adalah perusahaan electric utility terbesar

di Korea Selatan yang berdiri pada tahun 2001 setelah berpisah dari KEPKO

(Korea Electric Power Corporation). KOEN merupakan perusahaan yang

bertanggung jawab (93%) dalam hal transmisi dan distribusi kelistrikan

termasuk pembangunan electric power project, baik menggunakan tenaga

nuklir, tenaga angin dan batubara di Korea Selatan. Korea South–East

Company mengoperasikan thermal power stations, pumped-storage power

plants, and combined cycle power plants dalam seluruh lini bisnisnya di dunia.

KOEN mengembangkan kegiatan untuk mengamankan teknologi standar

global dengan memilih 10 teknologi inti termasuk New & Renewable energy

field, propulsions of the business from the overseas dan bisnis baru seperti

photovoltaic power plant di Bulgaria, Novus wind-farm development di AS dan

coal-fired power plant construction di Indonesia. Salah satu projek KOEN di

Indonesia yang pertama adalah Thermal Power Plant (Indonesia Kaltim 3 Coal

Page 6: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE …€¦ · 10 A-101 Drh. Slamet Anggota Komisi VI/ FPKS DELEGASI 11 A-522 H. Mukhlisin Anggota Komisi VI/ FPPP DELEGASI 12 A-531

5

Power Plant dan Indonesia Kaltim 6 Coal Power Plant), yang kedua adalah

Bituminous Coal di Indonesia Adaro Bituminous Coal.

d. Posco E&C

Posco Engineering & Construction merupakan perusahaan konstruksi yang

didirikan pada tahun 1994 dan berbasis di Pohang, Korea Selatan. Posco

bergerak dalam bidang pembangunan pabrik baja, listrik, kimia, dan

pertambangan serta industry. Perusahaan ini juga banyak terlibat dalam

pekerjaan sipil termasuk jalan, kereta api, pelabuhan, pembangunan tanah,

lapangan golf, pembangkit listrik tenaga air, dan bisnis lingkungan seperti

pengolahan air limbah, desalinasi dan layanan daur ulang. Disamping itu Posco

juga menawarkan pekerjaan bangunan dan layanan pembangunan perkotaan,

termasuk fasilitas perumahan dan komersial, taman premium, fasilitas

landscape dan budaya serta layanan arsitektur. Posco Engineering &

Construction memiliki kantor cabang di luar negeri, antara lain, Australia, Brasil,

Kamboja, Chili, Cina, Ekuador, India, Indonesia, Kazakhstan, Malaysia,

Meksiko, Peru, Arab Saudi, UEA, Amerika Serikat, Uzbekistan, Venezuela dan

Vietnam. Perlu diketahui, Posco sudah melakukan bisnisnya di Indonesia dan

bekerja sama dengan PT. Krakatau Steel, dari kerjasama tersebut muncu

perusahaan pernama Krakatau Posco. Saat ini, kebutuhan baja di Indonesia

mencapai kurang lebih 5 juta Ton baja dan produksi domestic saat ini mencapai

8 juta ton baja yang mana 3 juta ton nya disumbangkan oleh Krakatau Posco.

Posco E&C berencana untuk melanjutkan kerjasamanya di Indonesia dalam

waktu dekat ini, namun memiliki kendala seperti Persyaratan lelang yang

peraturannya selalu berubah di Kementerian ESDM.

e. Daelim

Daelim Engineering & Construction Industrial didirikan pada tahun 1939 yang

merupakan bagian dari Daelim Business Conglomerate (Chaebol)

Petrochemical Group. Daelim Industrial sebagai salah satu perusahaan EPC

teratas di Asia untuk Timur Tengah dalam bidang Gas, Penyulingan Minyak,

Kimia dan Petrokimia, Pembangkit Listrik dan Energi, Bangunan dan

Perumahan, Pekerjaan Sipil, dan Fasilitas Industri. Daelim Corp menangani

perdagangan eksport dan import untuk produk Petrokimia, memproduksi

sepeda motor dan komponen otomotif serta pembangunan beberapa proyek

konstruksi utama di Korea Selatan. Perlu diketahui juga bahwa Daelim sudah

berinvestasi dan melakukan usahanya di Indonesia, namun pihak Daelim

meminta kepada Komisi VI DPR RI untuk dapat mensupport bentuk kerjasama

ini agar Daelim bisa terus melanjutkan usahanya di Indonesia.

Page 7: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE …€¦ · 10 A-101 Drh. Slamet Anggota Komisi VI/ FPKS DELEGASI 11 A-522 H. Mukhlisin Anggota Komisi VI/ FPPP DELEGASI 12 A-531

6

2. Pertemuan dengan Hyundai Engineering Co, Ltd.

Pada tanggal 04 Juli 2019, delegasi Komisi VI DPR RI telah melakukan pertemuan

dengan Hyundai Engineering di Seoul, Korea Selatan. Hyundai Engineering Co. Ltd

didirikan pada tahun 1947 yang sebelumnya dikenal sebagai Hyundai Civil Works

Company dan anak perusahaan dari Hyundai Motor Group. Hyundai Engineering

bergerak dalam Civil Engineering dan Construction Services yang menawarkan

Plant Construction, Power Plant Facilities Construction, Building Works, Nuclear

Power Plant Construction, Civil and Environment Works, termasuk juga dengan

infrastruktur seperti Pembangunan Lahan (Land Development), Pengerukan dan

Kelautan (Marine & Dredging Works), Jalan Raya, Jembatan, Sumber daya kereta

api dan air. Salah satu bentuk kerjasama Hyundai Engineering Co. Ltd dengan

Indonesia adalah Pembangunan Refinery Development Master Plant di Balikpapan.

Pembangunan RDMP Kilang Balikpapan dilakukan oleh Joint Operation 4

perusahaan dalam dan luar negeri yakni SK Engineering & Construction Co Ltd,

Hyundai Engineering Co Ltd, PT Rekayasa Industri, dan PT PP (Persero) Tbk,

dengan kontrak pembangunan RDMP Balikpapan mencapai Rp 57,8 triliun atau

US$ 4 miliar dan Hyundai Engineering merupakan PC Kontraktor dalam

pembangunan RDMP Balikpapan ini. Perlu diketahui, saat ini kemampuan

Indonesia memenuhi kebutuhan minyak dalam negeri sangat rendah, yaitu hanya

dapat memenuni kebutuhan selama 48 hari pada tahun 2013 dan diperkirakan akan

turun menjadi 38 hari pada tahun 2025. Dengan adanya kerjasama investasi ini,

RDMP Kilang Balikpapan yang merupakan bagian dari proyek strategis Pertamina

untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional. Nantinya kapasitas

Kilang Balikpapan akan bertambah hingga 100 ribu barel per hari, atau naik 38

persen dari sebelumnya 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari.

3. Pertemuan dengan Lotte Petrochemical Co

Pada tanggal 04 Juli 2019, delegasi Komisi VI DPR RI telah melakukan pertemuan

dengan Lotte Chemical di Seoul, Korea Selatan. Lotte Chemical Corporation

didirikan pada tahun 1976, sebuah perusahaan kimia yang memproduksi dan

menjual polymers, monomers, basic petrochemical product, dan megatrend

product. Sebelumnya Perusahaan ini dikenal sebagai Honam Petrochemical

Corporation sebelum berganti nama menjadi Lotte Chemical Corporation pada

Desember 2012. Lotte Petrochemical telah berkembang menjadi perusahaan kimia

terkemuka di Korea dan mengoperasikan fasilitas produksi kelas dunia. Salah satu

bentuk kerjasama Lotte Petrochemical dengan Indonesia adalah Pembangunan

Petrochemical Plant di kompleks industry PT. Krakatau Steel di Cilegon. Lotte

Chemical akan memproduksi naphta cracker sebesar 2 juta ton per tahun. Bahan

baku tersebut selanjutnya diolah untuk menghasilkan 1 juta ton ethylene, yakni

Page 8: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE …€¦ · 10 A-101 Drh. Slamet Anggota Komisi VI/ FPKS DELEGASI 11 A-522 H. Mukhlisin Anggota Komisi VI/ FPPP DELEGASI 12 A-531

7

520.000 ton propylene, 400.000 ton polypropylene, serta produk lainnya dan

produksi tersebut mampu untuk memenuhi permintaan domestik maupun global.

Proyek Lotte Petrochemical yang bekerjasama dengan Krakatau Steel ini juga akan

memperdalam struktur industri petrokimia dalam negeri serta mengurangi impor.

Investasi yang ditanamkan Lotte Chemical Indonesia senilai US$3,5 miliar atau

sekitar Rp53 triliun dan Investasi ini penting karena selain mengurangi defisit

neraca perdagangan, juga dapat menghemat devisa. Namun dibalik pembangunan

dari kerjasama ini, ada masalah dan kendala yang harus dihadapi oleh Lotte

Petrochemical, yang pertama adalah permasalahan perizinan reklasmasi yang

mensyaratkan reklamasi ini harus memilki perizinan AMDAL, Surat Izin Kerja Keruk,

Surat Izin Kerja Reklamasi dan juga masih menunggu perizinan dari Kementerian

Perhubungan. Masalah yang kedua adalah permasalahan tanah dengan KS

Maryadi yang saat ini diisolasi dan membuat persiapan lahan menjadi sulit, namun

tidak menutup kemungkinan bahwa Lotte Petrocemical bisa membeli tanah KS

Maryadi setelah sengketa tanah diselesaikan. Masalah yang ketiga adalah Raw

Water yang sangat krusial untuk pengoperasian chemical plant, oleh karena itu

Lotte Petrochemical meminta support kepada Pemerintah Indonesia agar

permasalahan RAW Water ini bisa segera diatasi, mengingat dukungan dari Komisi

VI DPR RI sangat diperlukan guna mempertahankan perjanjian MoU untuk

menerima 720t/hour RAW Water pada maret 2022. Serta permasalahan terakhir

yang dihadapi oleh Lotte Chemical adalah Existing Pylon dimana relokasi 3 Existing

Pylon ini dibutuhkan dalam proyek area konstruksi sampai tahun 2021, mengingat

existing pylon ini jika tidak diganti akan menyebabkan dampak yang besar pada

konstruksi termasuk juga pada masalah keamanan.

III. REKOMENDASI

➢ Rekomendasi

Rekomendasi dari hasil Kunjungan Kerja Luan Negeri Komisi VI DPR RI ke Seoul,

Korea Selatan adalah sebagai berikut:

1. Komisi VI DPR RI mendukung kepada perwakilan IIPC (LG International Corp,

Korea Motoyama, Posco E&C, KOEN, dan Daelim) Serta memberikan dukungan

kepada Hyundai Engineering dan Lotte Chemical Corp untuk berinvestasi dan

kerjasama di Indonesia.

2. Komisi VI DPR RI meminta kepada seluruh pelaku usaha untuk selalu mematuhi

peraturan-peraturan yang berlaku dan prosedur yang telah ditetapkan oleh

Pemerintah Indonesia, sehingga bentuk kerjasama dan investasi dapat berjalan

dengan baik dan lancar.

3. Komisi VI DPR RI meminta seluruh pelaku usaha untuk selalu berkoordinasi

dengan Pemerintah Indonesia dalam pengembangan setiap sektor kerjasamanya.

Page 9: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE …€¦ · 10 A-101 Drh. Slamet Anggota Komisi VI/ FPKS DELEGASI 11 A-522 H. Mukhlisin Anggota Komisi VI/ FPPP DELEGASI 12 A-531

8

4. Komisi VI DPR RI meminta kepada Hyundai Engineering Co, Ltd untuk dapat

menyelesaikan proyek RDMP Kilang Balikpapan sesuai dengan waktu yang

ditentukan.

5. Komisi VI DPR RI meminta kepada Lotte Chemical Corp untuk segera

menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam proyek Pembangunan

Petrochemical Plant di Cilegon.

IV. PENUTUP

Demikianlah laporan Kunjungan Kerja Luar Negeri Komisi VI DPR RI ke Seoul, Korea

Selatan pada tanggal 01-07 Juli 2019.

Ketua Tim Kunker Luar Negeri Komisi VI DPR RI,

H. DITO GANINDUTO, M.B.A

A-278

Page 10: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE …€¦ · 10 A-101 Drh. Slamet Anggota Komisi VI/ FPKS DELEGASI 11 A-522 H. Mukhlisin Anggota Komisi VI/ FPPP DELEGASI 12 A-531

9

Page 11: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE …€¦ · 10 A-101 Drh. Slamet Anggota Komisi VI/ FPKS DELEGASI 11 A-522 H. Mukhlisin Anggota Komisi VI/ FPPP DELEGASI 12 A-531

10

Page 12: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE …€¦ · 10 A-101 Drh. Slamet Anggota Komisi VI/ FPKS DELEGASI 11 A-522 H. Mukhlisin Anggota Komisi VI/ FPPP DELEGASI 12 A-531

11

Page 13: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE …€¦ · 10 A-101 Drh. Slamet Anggota Komisi VI/ FPKS DELEGASI 11 A-522 H. Mukhlisin Anggota Komisi VI/ FPPP DELEGASI 12 A-531

12

Page 14: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE …€¦ · 10 A-101 Drh. Slamet Anggota Komisi VI/ FPKS DELEGASI 11 A-522 H. Mukhlisin Anggota Komisi VI/ FPPP DELEGASI 12 A-531

13

Page 15: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE …€¦ · 10 A-101 Drh. Slamet Anggota Komisi VI/ FPKS DELEGASI 11 A-522 H. Mukhlisin Anggota Komisi VI/ FPPP DELEGASI 12 A-531

14

Page 16: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE …€¦ · 10 A-101 Drh. Slamet Anggota Komisi VI/ FPKS DELEGASI 11 A-522 H. Mukhlisin Anggota Komisi VI/ FPPP DELEGASI 12 A-531

15