Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Melitus Pada Ny

78
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Melitus Tipe 2 pada Ny. B dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Periode 9 Juli 2015 - 29 Agustus 2015 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dokter keluarga adalah dokter yang memberikan pelayanan kesehatan berorientasi komunitas dengan titik berat pada keluarga. Tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit, tapi sebagai bagian dari unit keluarga, dan tidak hanya menanti secara pasif melainkan aktif mengunjungi penderita atau keluarganya. (Azwar A, 1997) Pelayanan dokter keluarga melibatkan Dokter Keluarga sebagai penyaring di tingkat primer sebagai bagian suatu jaringan pelayanan kesehatan terpadu yang melibatkan dokter spesialis di tingkat pelayanan sekunder dan rumah sakit rujukan sebagai tempat pelayanan rawat inap, diselenggarakan secara komprehensif, kontinu, integratif, holistik, koordinatif dengan mengutamakan pencegahan, menimbang peran keluarga dan lingkungannya serta pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memilah jenis kelamin, usia serta faktor-faktor lainnya (DEPKES, 2015) Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 22 Juni 2015 – 29 Juli 2015 1

description

kedokteran keluargailmu kesehatan masyarakat

Transcript of Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Melitus Pada Ny

Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Melitus Tipe 2 pada Ny. B dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Keamatan Legok! Kabupaten Tangerang!Pro"insi Banten. Periode # $uli 2%&' ( 2# )gustus 2%&'BAB IPENDAHULUANI.1Latar Belakang Dokterkeluargaadalahdokteryangmemberikanpelayanankesehatanberorientasikomunitas dengan titik berat pada keluarga. Tidak hanya memandang penderita sebagaiindi"idu yang sakit!tapi sebagai bagian dari unit keluarga!dan tidak hanya menantiseara pasi* melainkan akti* mengunjungi penderita atau keluarganya. +),-ar )! #./Pelayanan dokter keluarga melibatkan Dokter Keluarga sebagai penyaring ditingkat primer sebagai bagian suatu jaringan pelayanan kesehatan terpadu yangmelibatkandokter spesialis di tingkat pelayanansekunder danrumahsakit rujukansebagai tempatpelayananra-atinap!diselenggarakan seara komprehensi*! kontinu!integrati*!holistik! koordinati* dengan mengutamakan penegahan! menimbang perankeluargadanlingkungannyasertapekerjaannya. Pelayanandiberikankepadasemuapasien tanpa memilah jenis kelamin! usia serta *aktor(*aktor lainnya +D0PK01! 2%&'/Diabetes Melitus merupakan penyakit kronik yang akan diderita seumur hidup. Dalampengelolaan penyakit ini selain dokter! pera-at! ahli gi,i2 dietisien serta tenagakesehatan lain! dan juga peran pasien dan keluarga pasien juga menjadi sangat penting.+P03K0N4!2%&&/Diperkirakan masih banyak penyandang diabetes yang belum terdiagnosis di 4ndonesia.1elain itu hanya dua pertigasajadariyangterdiagnosis yangmenjalanipengobatan!baik non *armakologis maupun *armakologis. Dari yang menjalani pengobatan tersebuthanya sepertiganya saja yang terkendali dengan baik. Bukti(bukti menunjukkan bah-akomplikasi diabetes dapat diegahdengankontrol glikemikyangoptimal. Kontrolglikemik yang optimal sangatlah penting! namun demikian di 4ndonesia sendiri targetpenapaian kontrol glikemik belum terapai. +P03K0N4! 2%&&/Diabetesmelitus merupakanpenyebab utamadarikematian dandisabilitasdiseluruh dunia. Pre"alensinya seara global sebesar 56 di tahun 2%&& dan diperkirakanBagian 4lmu Kesehatan Masyarakat 7akultas Kedokteran 8ni"ersitas TarumanagaraPeriode 22 $uni 2%&' 9 2# $uli 2%&'1Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Melitus Tipe 2 pada Ny. B dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Keamatan Legok! Kabupaten Tangerang!Pro"insi Banten. Periode # $uli 2%&' ( 2# )gustus 2%&'akan meningkat menjadi &%6 pada tahun 2%:%! hampir 5%6 dari penderita DM tinggaldi negara berpenghasilan rendah sampai menengah. )sia dan Pasi*ik timur merupakan-ilayah yang paling terpengaruhi di tahun 2%&&. ;ina merupakan negara yang memilikiangkayangpalingbesardarijumlahorang de-asadenganDiabetes!yaitu#%!% jutaatau #6 dari populasi! diikuti oleh 4ndia yaitu sebesar 2%&?/Menurut penelitian 4ndonesia kini menduduki ranking ke (? jumlah penyandangDMterbanyak setelah! ;hina! 4ndia! )merika 1erikat. Berdasarkan Badan Pusat1tatistik jumlah penyandang DMpada tahun 2%%: sebanyak &:!. jt orang danberdasarkan pola pertambahan penduduk pada 2%:% akan ada 2%!& jt penyandang DMdengan tingkat pre"alensi &?.. 6 untuk daerah urban dan .!26 di rural. +PDP0314!2%&&/ Pre"alensi penyakit DiabetesMelitusmeningkat2!&persenpadatahun2%&:dibandingkantahun2%%.sebesar&!&6. Duapro"insi! yaituPapuaBarat danNusaTenggara Barat terlihat ada keenderungan menurun! :& pro"insi lainnya menunjukkankenaikanpre"alensi DMyangukupberarti seperti Maluku+%!'6menjadi 2!&6/!1ula-esi 1elatan+%!56menjadi :!?6/! danNusaTenggaraTimur +&!26menjadi:!:6/. Padatahun2%&:1ula-esi Tengahmenempati peringkat pertamapre"alensiDiabetes Melitus di 4ndonesia! yaitu sebesar ?6. +341K01D)1 2%&:/Bantenpadatahun2%&2menempati urutanke2?dari pre"alensi DiabetesMelitus di 4ndonesia. Di Pro"inasi Banten pada tahun 2%&: teratat penderita DiabetesMelitus sebanyak 'nset akutBiasanya kurusBiasanya pada umur muda Berhubungan dengan =L)(D3: dan D3? Didapatkan antibodi sel islet+4;)/ 3i-ayat keluarga diabetes +A/ :%('% 6 kembar identikterkenaTidak mudah terjadi ketoasidosisPengobatan tidak harus dengan insulin>nsetlambatBemuk atau tidak gemukBiasanyaterjadi padaumur C?' tahunTidak berhubungan dengan=L) Tidak ada antibodi sel islet3i-ayat keluarga diabetes +A/ p &%%6 kembar identik terkena 1umber D P03K0N4! Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2! 2%%5.II.- Pat$'%s%$l$g% D%a#etes &el%tusDi dalamsel! ,at makananterutamaglukosadi metabolismuntukmenjadienergy.Dalamprosesmetabolismeituinsulinmemegangperanyangsangatpentingyaitu bertugas memasukkan glukosa ke dalam sel! unutk selanjutnya dapat digunakansebagai bahan bakar. 4nsulin ini adalah hormone yang dikeluarkan oleh sel betapanreas. +Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu! 2%&:/Pada orang dengan diabetes! dimana didapatkan jumlah insulin yang kurangatau pada keadaan kualitas insulin tidak baik +retensi insulin/! meskipun insulin ada danreseptor juga ada! tetapi karena ada kelainan di dalam sel itu sendiri pintu masuk seltetaptidakdapat terbukatetaptertutuphinggaglukosatidakdapat masuksel untukdibakar +dimetabolisme/. )kibatnya glukosatetapberadadi luar sel! hinggakadarglukosa dalam darah meningkat. +Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu! 2%&:/Bagian 4lmu Kesehatan Masyarakat 7akultas Kedokteran 8ni"ersitas TarumanagaraPeriode 22 $uni 2%&' 9 2# $uli 2%&'6Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Melitus Tipe 2 pada Ny. B dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Keamatan Legok! Kabupaten Tangerang!Pro"insi Banten. Periode # $uli 2%&' ( 2# )gustus 2%&'II.-.1 Pat$genes%s )%a#etes mell%tus t%(e 2Diabetes tipe 2ditandai dengan adanya retensi insulin peri*er! gangguanEhepatigluoseprodution+=BP/F! danpenurunan*ungsi sel beta! yangakhirnyaakan menuju ke kerusakan total sel beta. +Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu!2%&:/Pada stadium pre diabetes mula(mula timbul resistensi insulin yang kemudiandisusul oleh peningkatan sekresi insulin untuk mengkompensasi resistensi agar kadarglukosa darah tetap normal. Lama kelamaan sel beta akan tidak sanggup lagimengkompensasi resistensi insulin hingga kadar glukosa darah meningkat dan *ungsisel beta makin menurun. 1aat itulah diagnosis diabetes ditegakkan. Penurunan *ungsisel beta berlangsung seara progresi* sampai akhirnya tidak mampu lagi untukmengsekresi insulin! suatu keadaan menyerupai DM tipe &. +Penatalaksanaan DiabetesMelitus Terpadu! 2%&:/II.. /akt$r r%s%k$ D%a#etes &el%tus II...1 /akt$r r%s%k$ yang t%)ak #%sa )%m$)%'%kas% *Perken%0 2+11,&. 3as dan ertnik2. 3i-ayat keluarga dengan diabetes +anak penyandang diabetes/:. 8mur risikountukmenderitaintoleransi glukosameningkat seiringdenganmeningkatnya usia. 8siaC?' tahun harus dilakukan pemeriksaan DM?. 3i-ayat melahirkan bayi dengan BB alahir C?%%% gram atau ri-ayat pernahmenderita DM gestasional +DMB/'. 3i-ayat lahir dengan berat badan rendah! kurang dari 2!'kg. Bayi yang lahirdengan BBrendahmempunyai *aktor risikoyang lebih tinggi dibandingdengan bayi lahir dengan BB normalII...2 /akt$r r%s%k$ yang #%sa )%m$)%'%kas% *Perken%0 2+11,&. Berat badan lebih +4MTC2: kg2m2/2. =ipertensi +C&?%2#% mm=g/:. Dislipidemia +=DL G:' mg2dL dam atau trigilserida C2'% mg2dL/?. Diet tak sehat +unhealthy diet / Diet dengan tinggi gula dan rendah serat akanmeningkatkan risiko menderita prediabetes2intoleransi glukosa dan DM tipe2Bagian 4lmu Kesehatan Masyarakat 7akultas Kedokteran 8ni"ersitas TarumanagaraPeriode 22 $uni 2%&' 9 2# $uli 2%&'7Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Melitus Tipe 2 pada Ny. B dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Keamatan Legok! Kabupaten Tangerang!Pro"insi Banten. Periode # $uli 2%&' ( 2# )gustus 2%&'II...3/akt$r la%n yang terka%t )engan r%s%k$ )%a#etes *Perken%0 2+11,&. Penderita Polyysti >"ary 1yndrome +P;>1/ atau keadaan klinis lain yangterkait dengan resisitensi insulin2. Penderitasindrommetabolimemiliki ri-ayat toleransi glukosaterganggu+TBT/ atauglukosadarahpuasaterganggu+BDPT/ sebelumnya. Memilikiri-ayat penyakit kardio"askularseperti stroke! P$K! atauP)D+Peripheral)rterial Diseases/II.1 D%agn$sa *Perken%0 2+11,Berbagai keluhandapat ditemukanpadapenyandangdiabetes. Keurigaanadanya DM perlu dipikirkan apabila terdapat keluhan klasik DM seperti di ba-ah ini D Keluhan klas%k D poliuria!polidipsia!poli*agia!dan penurunanberatbadan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya Keluhan la%n D lemahbadan. Kesemutan! gatal! matakabur! dandis*ungsiereksi pada pria! serta pruritus "ul"ae pada -anitaII.1.1 D%agn$sa D%a#etes &el%tus &. $ika keluhan klasik ditemukan! maka pemeriksaan glukosa plasma se-aktu C2%% mg2dL sudah ukup untuk menegakkan diagnosis DM 2. Pemeriksaan glukosa plasma puasa H &2< mg2dL dengan adanya keluhan klasik.:. Tes toleransi glukosa oral +TTB>/. Meskipun TTB> dengan beban .' g glukosa lebih sensiti* dan spesiik dibanding dengan pemeriksaan glukosa plasma puasa! namun pemeriksaan ini memiliki keterbatasan tersendiri. TTB> sulit untuk dilakukan berulang(ulang dan dalam praktek sangat jarang dilakukankarena membutuhkan persiapan khusus.Bagian 4lmu Kesehatan Masyarakat 7akultas Kedokteran 8ni"ersitas TarumanagaraPeriode 22 $uni 2%&' 9 2# $uli 2%&'8Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Melitus Tipe 2 pada Ny. B dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Keamatan Legok! Kabupaten Tangerang!Pro"insi Banten. Periode # $uli 2%&' ( 2# )gustus 2%&'Ta#el 3. Kr%ter%a D%agn$s%s D&)pabila hasil pemeriksaan tidak memenuhi kriteria normal atau DM! bergantung padahasil yangdiperoleh! makadapat digolongkan kedalamkelompoktoleransiglukosaterganggu +TBT/ atau glukosa darah puasa terganggu +BDPT/.&. T!T2 Diagnosis TBT ditegakkan bila setelah pemeriksaan TTB> didapatkanglukosa plasma 2 jam setelah beban antara &?%(# mg2dl +.!5(&&!%% mmol2L/2. !DPTD Diagnosis BDPT ditegakkan bila setelah pemeriksaan glukosa plasmapuasa didapatkan antara &%%(&2' mg2dl +'!! DPT P"LI" >A&PAK HEPATITI8 BNy. B ( ( ( ( (Mpasien tidak tahuBagian 4lmu Kesehatan Masyarakat 7akultas Kedokteran 8ni"ersitas TarumanagaraPeriode 22 $uni 2%&' 9 2# $uli 2%&'21Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Melitus Tipe 2 pada Ny. B dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Keamatan Legok! Kabupaten Tangerang!Pro"insi Banten. Periode # $uli 2%&' ( 2# )gustus 2%&'III.3. PE&EIK8AAN /I8IKDilakukan pada tanggal &: $uli 2%&'di Puskesmas Legok dan &' $uni 2%&' di rumahNy. BKeadaan 8mumD tampak sakit ringanKesadaranD omposmentis! B;1 N &' +0?M