LAPORAN KULIAH KERJA PROFESI CREATIVE · PDF filesatu cara untuk mendapatkan pengalaman dalam...
Transcript of LAPORAN KULIAH KERJA PROFESI CREATIVE · PDF filesatu cara untuk mendapatkan pengalaman dalam...
1
LAPORAN KULIAH KERJA PROFESI
CREATIVE
PROGRAM DIVISI PRODUKSI I PROGRAM INFOTAINMENT “BASA BASI” PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
(TRANS TV) JAKARTA
Untuk memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Kerja Profesi Program Studi Televisi dan Film
Jurusan Seni Media Rekam
Disusun oleh :
Dewangga Rendragraha
NIM. 12148142
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA
SURAKARTA
2015
2
3
DAFTAR ISI Halaman Judul………………………………………………………… i
Lembar Pengesahan…………………………………………………… ii
Kata Pengantar………………………………………………………... iii
Daftar Isi……………………………………………………………… v
Daftar Gambar……………………………………………………….. vii
Daftar Tabel.…………………………………………………………. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pelaksanaan KKP………………………… 4
B. Tujuan Pelaksanaan KKP…………………………………. 5
C. Manfaat Pelaksanaan KKP………………………………... 6
D. Waktu Pelaksanaan KKP…………………………………. 7
E. Lokasi Pelaksanaan……………………………………….. 8
BAB II MATERI DAN METODE KULIAH KERJA PROFESI
A. Materi Kuliah Kerja Profesi
1. Materi Umum………………………………………… 9
2. Lingkup Kerja………………………………………... 10
B. Metode Kuliah Kerja Profesi
1. Pengumpulan Data Primer…………………………… 13
a. Observasi…………………………………………. 13
b. Wawancara……………………………………….. 14
c. Partisipasi………………………………………… 14
2. Pengumpulan Data Sekunder
a. Analisis Dokumen dan Rekaman………………… 14
b. Studi Pustaka…………………………………….. 15
BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA
A. Data Perusahaan Kuliah Kerja Profesi
1. Latar Belakang TRANS TV……………………………… 16
4
2. Visi, Misi, dan Slogan TRANS TV…………………..…. 18
3. Logo TRANS TV……………………………………..…. 20
4. Program- Program TRANS TV……………………...….. 21
5. Penghargaan TRANS TV………………………………… 25
6. Managemen TRANS TV…………………………………. 23
a. Kepemilikan TRANS TV…………………………….. 24
b. Jajaran Direksi TRANS TV………………………….. 25
B. Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi
1. Rencana Kuliah………………………………………….. 27
2. Realisasi Kegiatan……………………………………….. 27
BAB IV DESKRIPSI PELAKSANAAN KULIAH KERJA PROFESI
Deskripsi pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi……………. 28
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………… 36
B. Saran…………………………………………………….. 37
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….. 39 DAFTAR ACUAN………………………………………………….. 40 LAMPIRAN………………………………………………………… 41
5
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga seluruh kegiatan Kuliah Kerja
Profesi (KKP) ISI Surakarta dan laporan kegiatan ini dapat terselesaikan dengan
baik. Kesempatan selama 2 (dua) bulan yang diberikan cukup singkat untuk
memahami dan mengetahui bagaimana proses bekerja dalam dunia pertelevisian.
Dengan waktu singkat tersebut, mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja
Profesi di PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merasakan banyak
manfaat terutama untuk menambah wawasandan ilmu pengetahuan tentang
pertelevisian.
Kegiatan Kuliah Kerja Profesi ini tidak akan berjalan lancar jika tanpa ada
pihak yang membantu, baik dari segi tenaga, dana dan waktu. Oleh karena itu
penulis ingin mengucapka terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn., selaku Dekan Fakultas Seni Rupa
dan Desain Institut Seni Indonesia Surakarta.
2. Bapak Titus Soepono,S.Sn. MA, selaku Ketua Program Studi Televisi dan
Film Institut Seni Indonesia Surakarta dan selaku Dosen Pembimbing
Kuliah Kerja Profesi yang telah memberikan bimbingan dan motivasi
dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi.
3. Bapak Sapto Hudoyo, S.Sn., M.A selaku Pembimbing Kerja Profesi
mahasiswa.
4. Pihak PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) yang telah
memberikan kesempatan dalam melaksanakan Kuliah Kerja Profesi.
6
5. Bapak Iwan Kurniawan, selaku Excecutive Producer BASA BASI
6. Hernata Uli dan Safitri Ramadini, selaku Associate Producer dalam
program BASA BASI yang telah mempercayai mahasiswa untuk
melaksanakan Kuliah Kerja Profesi (KKP).
7. Linda Sari Endriyani (Senior Creative), Riyantino Bayu, Rezka Wilman,
Florensia Jessica, Rilis Cininta,selaku Creative , yang telah membimbing
mahasiswa selama melaksanakan kegiatan dalam program BASA BASI
TRANS TV.
8. Seluruh Kerabat Kerja dalam Program BASA BASI TRANS TV, yang
telah memberikan bantuan dan dukungan secara langsung maupun tidak
langsung selama pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP).
9. Teman-teman Prodi Televisi dan Film 2012, yang telah senantiasa saling
memberikan dukungan.
Jika dalam pembuatan laporan ini terdapat banyak kesalahan, penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan penulis.
Surakarta, Januari 2016
Penulis
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk menunjang
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten. Tidak hanya melalui
pendidikan formal dan informal saja, melainkan pendidikan juga dapat
diperoleh dari pengalaman yang ada. Hal ini dimaksudkan agar
mahasiswa bisa lebih memahami secara langsung di dunia kerja terutama
di dunia pertelevisian. Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini merupakan salah
satu cara untuk mendapatkan pengalaman dalam dunia kerja secara nyata.
Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini wajib dilaksanakan / ditempuh oleh
mahasiswa Televisi dan Film pada semester tujuh (7). Dalam
pelaksanaannya Kuliah Kerja Profesi (KKP) bertujuan untuk memberikan
pengalaman kepada mahasiswa untuk mengembangkan ilmu yang telah
didapat pada saat pembelajaran di bangku perkuliahan, dalam lingkup
kerja yang professional. Agar di akhir studi mahasiswa diharapkan
penyempurnaan kompetensi, dan diharapkan agar dapat
mengaplikasikannya sesuai dengan bidang dan siap masuk di dunia kerja
Mahasiswa telah berbekal ilmu yang telah diperoleh pada saat
perkuliahan, dasar-dasar untuk menciptakan karya-karya naskah, audio,
visual, maupun audio visual. Bekal ilmu tersebut diperoleh dari beberapa .
Produksi mahasiswa hasil dari Tugas perkuliahan semata. Melalui
8
produksi tersebut, mahasiswa dapat mengetahui berkarya dalam situasi dan
kondisi yang sebenarnya di dunia pertelevisian.
Penulis berminat di program acara Basa Basi dikarenakan ada tawaran
untuk magang di program basi basi, karena ada kesempatan maka penulis
mengambil magang di program Basa Basi di TRANSTV. Menjadi seorang
creative memiliki tantangan tersendiri. Pada awal memasukan CV
(Curriculum Vitae) berkeinginan menjadi seorang kameramen (camera
person) tapi dari pihak TRANS TV tidak diperbolehkan. Menjadi seorang
creative merupakan hal baru dan menjadikan tantangan lagi. Awal mula
memang susah menjadi seorang creative program, tetapi setalah
menjalaninya dapat merasakan pengalaman yang baru.
Dalam kesempatan kali ini, penulis melakukan Kuliah Kerja
Profesi di sebuah stasiun televisi swasta nasional milik pengusaha Chairul
Tanjung yaitu TRANS TV. TRANS TV merupakan stasiun televisi yang
menyajikan program-progam menarik, selalu fresh dan banyak program –
program yang baru, maka dari itu penulis memilih stasiun televisi ini
sebagai tempat untuk melaksanakan Kuliah Kerja Profesi.
B. Tujuan Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi
1. Mengenal lingkungan dalam lingkup kerja, dan dapat mengambil
ilmu dari Kuliah Kerja Profesi tersebut.
2. Mempelajari lebih banyak mengenai tugas sebagai seorang Creative
Program di Program Basa basi TRANS TV
3. Menerapkan secara langsung ilmu yang didapat selama perkuliahan
mulai smester 1 sampai smester 7.
9
4. Membangun calon Sumber Daya Manusia yang profesional dalam
bidangnya.
C. Manfaat Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi
Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi oleh mahasiswa Program Studi
Televisi dan Film, Jurusan Seni Media Rekam, Fakultas Seni Rupa dan
Desain ISI Surakarta bermanfaat bagi mahasiswa, lingkungan program
studi dan yang pasti bagi dunia industri itu sendiri
1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa mengetahui dunia industri pertelevisian dan sebagai
usaha memantapkan kesiapan profesi di bidangnnya
b. Mahasiswa mampu beradaptasi dengan dunia kerja dengan
kemampuan yang telah didapatnya ketika perkuliahan.
c. Pengalaman yang diperoleh dari Kuliah Kerja Profesi dapat
menambah kepercayaan diri mahasiswa.
d. Melatih kedisiplinan, creativeitas, tanggungjawab, kerjasama,
bahkan perilaku, emosi dan etika pun bias menjadi lebih terkontrol.
2. Bagi ISI Surakarta
a. Menjalin kerjasama dengan TRANSMEDIA dalam hal Kerja
Profesi maupun dalam dunia kerja.
b. Mendapatkan apresisasi publik atas kualitas mahasiswa di lapangan
kerja
3. Bagi TRANS TV
a. Memperoleh informasi mengenai sumber daya manusia untuk
memajukan industri pertelevisian.
10
b. Mendapatkan evaluasi kerja dari laporan mahasiswa pelaksanaan
Kerja Profesi yang dapat membantu dalam memajukan TRANS TV.
c. Memperoleh calon tenaga terdidik yang di perlukan di bidangnya
D. Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi
Kuliah Kerja Profesi dilaksanakan selama dua bulan terhitung sejak
tanggal 6 Oktober 2015 hingga 6 Desember 2015. Adapun hari dan jam kerja
mulai pukul 08.00 sampai selesai.
E. Lokasi Pelaksanaa Kuliah Kerja Profesi
Penempatan kerja dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP)
yang dilaksanakan oleh mahasiswa adalah dengan keterangan sebagai berikut.
Gambar 2. Foto Gedung Trans TV
(Sumber: www.wikipedia.com,2014)
1. Nama Institusi : PT. Televisi Transformasi Indonesia
(TRANSTV)
2. Unit Bagian : Produksi 2/ Basa basi
11
3. Bidang : Creative Program
4. Alamat : Jalan Kpt. P. Tendean Kav, 12-14
Mampang, Jakarta Selatan
12
BAB II
MATERI DAN METODE KULIAH KERJA PROFESI
A. Materi Kerja Profesi
1. Stasiun Televisi dan Format Program
Saat ini televisi bisa dikatakan sebagai pendamping seluruh
kegiatan di pagi hari hingga pada malam hari, mungkin juga sampai
pagi lagi. Tayangan yang ada di televisi sangat beragam, bahkan tidak
hentinya selama 24 jam siaran televisi menampilkan program-program
mulai dari informasi berita, pendidikan, hingga sesuatu yang bersifat
menghibur.
Di masa sekarang ini ada dua jenis siaran televisi, yakni TV
kabel atau satelit dan TV terestrial. TV kabel atau satelit yakni untuk
menangkap siaran dari TV kabel membutuhkan parabola atau alat
khusus, berbeda dengan TV terestrial, sistem penyiarannya
menggunakan gelombang radio jadi bisa ditangkap menggunakan
antena. TV satelit atau TV Kabel merupakan TV berbayar atau
berlangganan dan jenis siarannya cukup banyak seperti, siaran khusus
olahraga, berita, hiburan, musik, sinema, dan masih banyak lagi.
Berbeda dengan TV terrestrial, TV terrestrial berisis berbagai macam
acara, jadi program acaranya tidak dikelompokan menjadi satu
chanell. Salah satu TV terestrial yang ada yaitu TRANS TV yang
siarnnya menggunakan gelombang radio
TRANS TV merupakan stasiun televisi terrestrial, yang memiliki
program acara yang menyasar khalayak / segmen penonton yang
13
beragam. Program di TRANS TV dimulai dengan program religi,
lalu dilanjutkan dengan news atau berita, berita biasana pagi, siang,
sore dan tengah hari, setalah berita ada infotaiment, ada variety show
sampai sinema luar negri atau Hollywood. Untuk sasaran siarnya,
TRANSTV menyasar mulai dari semua umur sampai dengan
dewasa. Segmentasi dewasa biasanya mulai jam 21.00 malam,
sedangkan semua umur, dibawah jam tadi.
2. Lingkup Kerja Kreatif Dalam Produksi
Di dalam suatu program acara di stasiun pasti ada yang namanya tim,
tim itu bekerja supaya acara itu bisa terlaksana dengan baik dan dapat di
tonton oleh masyarakat semua. Salah satunya tim kreatif atau kreatif
program, terdiri dari beberapa orang dengan satu coordinator atau bisa
juga disebut senior kreatif. Biasanya terdidr dari kurang lebih sekitar 4 –
5 orang atau lebih. Seorang kreatif program setiap harinya harus
mengecek segala hal yang berhubungan dengan pekerjaan kreatif seperti,
membuat que card, membrefing artis atau bintang tamu, berkoordinasi
dengan bagian artistik, mencari bintang tamu, mencari tema, biasanya
dilakukan bersama – sama tim kreatif lainnya, Seorang kreatif juga harus
menyiapkan bahan untuk syuting tapping / untuk siaran tunda suatu
acara. Jenis Program talkshow ini adalah program yang disiarkan secara
on air. Selain melakukan tugas on air, anak magang di sana juga
berkesempatan untuk mengikuti syuting Built in produk dan juga syuting
untuk tapping
14
Pelaksanaan KKP ditempatkan pada Pra produksi, Produksi dan Paska
Produksi. Berikut tahapan-tahapan :
1. Pra Produksi : adalah tahap dimana perencanaan dan persiapan untuk
melaksanakan sebuah produksi. Pada tahap ini kegiatan KKP yang dilakukan
adalah merancang tema, konten dan bintang tamu yang akan di undang.
Berdasarkan Kerja Profesi selama 2 bulan, pra produksi yang
dilakukan antara lain :
- Mencari bintang tamu untuk hari esok
- Menyiapkan video VT untuk tayang esok hari
- Menyiapkan que card untuk host, dan memperbanyak rundown
sebanyak crew yang bertugas di hari itu
- Cek property. Disini penulis akan melihat property untuk syuting on
air.
2. Produksi : adalah proses pelaksanaan syuting on air di studio
- Pada saat on air, rundown yang sudah di perbanyak di bagikan ke
bagian audio, cameramen, lightning, floor director, home band,
creative, Associate Producer, dan di ruang control room.
- Pada saat On Air penulis harus selalu mendampingi senior
creative atau creative
- Memposting foto selama syuting ke media social seperti instagram,
twitter, ataupun pat
3. Pasca Produksi : adalah proses akhir sebuah produksi
program acara
- Revisi Rundown, setelah shooting Production Assistant memberikan
15
rundown yang sudah berisi catatan real time selama syuting
berlangsung. Disini penulis akan menyimpan di folder yang sudah di
sediakan.
- Mengambil que card yang di pakai syuting dari host dan co-host.
Tugas Creative adalah :
1. Setiap pagi 1 creative (jika ada anak magang disertai 1 orang anak
magang) bertugas On air, menyiapkan cue card untuk host dan co-host
2. Menyiapkan promter untuk syuting.
3. Setelah selesai On Air creative bertugas untu mengambil kembali cue card
di host dan co-host
4. Setiap hari kamis atau jumat creative membuat rating share
5. Hampir setiap hari mengambil tanggapan masyarakat untuk tema esok
hari, dan setiap creative yang bertugas harus menyiapkan pertanyaan
untuk tanggapan masyarakat. Setiap kali jalan untuk mengambil
tanggapan masyarakat selalu membawa minimal 1 campers, jika ada anak
magang ada 1 anak magang yang ikut syuting.
6. Membrifing host dan co-host serta bintang tamu
7. Jika bintang tamu sudah dapat, creative mengajukan daftar bintang tamu
ke bagian talent untuk masalah pembayaran.
8. Mencari bintang tamu untuk episode berikutnya
9. Mencari bahan untuk tema esok hari
16
B. Metode Kerja Profesi
1. Pengumpulan Data Primer
a. Observasi
Pada akhir smester 6 mahasiswa sudah melakukan riset dan mencari
data tentang stasiun televis yang akan di tuju untuk melakukankuliah kerja
profesi (KKP). Riset dilakukan dengan melalui media serta beberapa teman
dan kakak tingkat yang terlebih dahulu melakukan kuliah kerja profesi.
Pilihan tempat untuk melakukan kuliah kerja profesi tertuju pada TRANSTV.
Pada awal riset ingin memasukan pengajuan untuk Kuliah Kerja Profesi ke
beberapa stasiun televisi nasional swasta. Pada tanggal 05 Oktober 2015,
mendapat panggilan dari TRANSTV, mahasiswa langsung datang ke gedung
TransTV pada tanggal 05 Oktober 2015 dengan membawa syarat-syarat yang
diperlukan. Setelah bertemu dengan HRD, mahasiswa langsung dikenalkan
pada Eksekutif Produser yaitu Iwan Kurniawan (Mas Nobi). Setelah
berkenalan, mas Nobi langsung menempatkan mahasiswa kedalam program
basa basi, lalu barulah mahasiswa di kenalkan ke crew program acara basa
basi. Baru pada tanggal 06 Oktober 2015, mahasiswa langsung masuk untuk
melakukan kuliah kerja profesi.
TRANSTV memiliki beberapa studio yang tidak hanya berada di
kawasan TRANSTV, tetapi ada juga studio yang berada di luar. Satu studio
bisa digunakan untuk syuting bebrapa program acara yang berbeda. Suasana
kerja di TRANSTV sendiri cukup mendukung, mulai dari kantor, studio
maupun ruang editing. Untuk ritme kerja sendiri santai tetapi juga harus
serius.
17
b. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada beberapa kru TRANSTV terutama
kru program basa basi yang meliputi Produser, Senior Creative
Program, PA, Kameramen, editor, property, driver. Wawancara pun
dilakukan secara non formal maupun normal. Wawancara dilakukan
pada saat istirahat makan bersama, atau dimanapun ketika bersama
kru, wawancara dilakukan dengan obrolan – obrolan santai. Dengan
adanya wawancara, mahasiswa pun dapat ilmu, pengalaman, bahkan
dapat lebih mengakrabkan diri dengan kru.
c. Partisipasi
Pada tanggal 6 Oktober 2015, mahasiswa langsung
melaksanakan kuliah kerja profesi dan melakukan pendekatan dengan
metode partisipasi. Mulai dari ikut mencari bintang tamu, fotocopy
form artis, mencari bahan video. Selain berpartisipasi di dalam
program Basa Basi, mahasiswa dibolehkan melihat proses produksi
program lain, seperti Ranking 1, Bukan empat mata, dll
2. Pengumpulan Data Sekunder
a. Dokumentasi dan Rekaman
Dokumentasi yang diperoleh mahasiswa dari creative program.
Dokumentasi tersebut berupa, Script On air, dan beberapa
dokumentasi yang lainnya.
18
b. Studi Pustaka
Studi Pustaka merupakan materi yang diperoleh dari buku,
website, maupun artikel-artikel yang dilakukan untuk menambah
pegetahuan mahasiswa.
Website dan email resmi dari program Basa basi yang hanya
diketahui oleh karyawan dan mahasiswa magang Basa basi.
19
BAB III
PELAKSANAAN KULIAH KERJA PROFESI
A. Data Perusahaan Kuliah Kerja Profesi
1. Latar Belakang Trans TV
Gambar 3. Logo Transtv
(sumber : www.google.com)
Dengan motto “Milik Kita Bersama”. TRANS TV didirikan pada
tanggal 1 Agustus 1998, dan resmi disiarkan setelah mendapat izin
pada tanggal 10 November 2001, namun masih siaran percobaan,.
Pada tanggal 15 Desember 2001 TRANS TV pertama kali mengudara
dan diluncurkan resmi oleh Presiden Megawati Soekarno Putri sekitar
19.00 WIB.
Pada bulan Januari 2003 dibangun pemancar stasiun relay di 13
kota di Indonesia sesuai standar peralatan siaran televisi.
Perkembangan setiap hari terjadi baik dari dunia politik, ekonomi,
bahkan teknologi di seluruh dunia. TRANS TV pun berupaya untuk
memenuhi tuntutan kebutuhan tersebut dengan berbagai acara hiburan
20
yang menarik unuk menjadi yang terbaik dalam dunia pertelevisian
baik di Indonesia maupun di ASEAN.
Sejak awal pembangunan TRANS TV dirancang untuk bisa
beroperasi menggunakan tekhnologi digital penuh mulai dari tahap pra
produksi hingga tahap paska produksi dan siaran on air. Tetapi karena
sistem penyiaran di Indonesia masih menggunakan sistem analog,
maka output yang bersifat digital akan diubah menjadi analog.
Walaupun demikian, pemirsa TRANS TV akan menikmati tayangan
audio visual yang lebih jernih dan tajam. Kelak jika sistem penyiaran
di Indonesia sudah beralih ke sistem digital, TRANS TV hanya perlu
memodifikasi pemancar-pemancarnya saja.
Selain Output yang lebih baik, teknologi digital juga menjadikan
proses kerja dapat berjalan lebih efisien dan efektif. Peran kaset (video
tape ) nyaris hilang, karena semua materi produksi mengalir dari satu
server ke server komputer yang lainnya melalui jaringan kabel optic
yang terpasang diseluruh gedung.
21
Data Teknis dan Jangkauan Stasiun Transmisi TRANS TV
Tabel 1. Data Teknis dan Jangkauan Stasiun Transmisi TRANS TV
Sumber : www.transtv.co.id
22
2. Visi, Misi dan Slogan TRANS TV
a. Visi
- Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN
- Memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholder
- Menyampaikan program – program berkualitas
- Berperilaku berdasarkan nilai – nilai moral budaya kerja yang
dapat diterima oleh stakeholder serta mitra kerja
- Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan
serta kecerdasan masyarakat
b. Misi
- Wadah gagasan dana aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan
serta mensejahterakan bangsa
- Memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai – nilai
demokrasi.
c. Slogan“Milik Kita Bersama”
Menurut Ishadi SK yang merupakan Komisaris TRANS
TV, slogan yang baik adalah gampang diingat dan menyentuh.
Sasaran kehadiran slogan pun dibagi menjadi dua, yang pertama
membuat image yang kuat dan melekat dihati penonton. Yang
kedua TRANS TV akan banyak mengadakan off-air di Jakarta,
Surabaya. Dalam off-air pun akan dilengkapi dengan slogan
TRANS TV “ Milik Kita Bersama.
23
Slogan TRANS TV pun menyesuaikan dengan penonton yang
menjadi sasaran. Menurut management, target pasarnya merupakan
kelas ekonomi menengah da ke atas. Arti dari slogan “Milik Kita
Bersama” yaitu produknya milik bersama dari para penontonnya.
3. Logo TRANS TV
TRANSMEDIA, sebagai media terdepan di Indonesia yang selalu
konsisten menghadirkan karya penuh inovasi dan menjadi trendsetter
untuk Indonesia lebih baik telah memiliki identitas baru. Minggu, 15
Desember 2013 TRANSMEDIA me-launching logo baru bersamaan
dengan ulang tahun TRANSMEDIA yang ke-12. Berikut Logo terbaru
dari TRANS TV.
Gambar 4. Logo TRANS TV 15 Desember 2013 hingga sekarang
Logo Trans TV berbentuk berlian, yang menandakan keindahan
dan keabadian. Kilauannya merefleksikan kehidupan dan adat istiadat dari
berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan
serta budaya masyarakat Indonesia. Huruf dari jenis serif, yang
mencerminkan karakter abadi, klasik, namun akrab dan mudah dikenali.
24
4. Program – Program TRANS TV
Pada dasarnya konsep siaran TRANS TV menganut konsep
general entertainment yang mana pemirsa dapat menikmati tayangan
tayangan baik hiburan maupun berita. Pada tahun pertama 50%
tayangan stasiun ini berasal dari luar negeri dan 50% sisanya
merupakan produk lokal. Pada tahun berikutnya produksi lokal mulai
mengalami peningkatan yaitu 70%. Pada akhir tahun 2005 TRANS TV
telah memperkuat jam dan lini dengan produk in house. Menurut
catatan, 67% dari acara TV merupakan produk in house.
JENIS PROGRAM ACARA
IN HOUSE EXTRAVAGANZA
KETAWA ALA TRANS TV
PRIME TIME
SKETSA
FENOMENA
NEWS REPORTASE
DR.OZ
HARTA TAHTA DAN WANITA
D’TUTORIAL
SPORTVAGANZA
Soocer Fever
Pesona Malam
Infotaiment Rumpi (no secret)
Princess Syahrini
!nsert Pagi, siang, sore
!nsert Investigasi
Reality dan Game Show Janji Suci Rafi dan Gigi
Mission X
Super Trap
Sentil
Sejuta Tantangan
Kisah Hebat CJR
Kumpul Bocah
Hati ke Hati Show
Kisah Kisah Kehidupan
25
Ghost Game
Rumah Gratis
Religi Islam Itu Indah
Mozaik Islam
Brita Islami Masa Kini
Travel dan Lifestyle Celebrity on Vacation
Wisata Kuliner
Etnic Runaway
Survivor
My Trip My Adventure
Chef Traveller
Best Jelajah
Rahasia Dapur Nenek
Magis Cooking
Comedy & Variety Sketsa
Sketsa Liburan
Late Night Show
Funny Sport
Indonesia Pintar
The Blusukan
Demen Makan
Stasiun Cinta
Panggung Impian
Happy Holiday
3 Rasa 1 Cinta
Magic Show
Basa Basi
Movie dan Drama Bioskop Trans TV
Bioskop Indonesia Pagi
Sinema Dini Hari
Mr Bean
Sinema Indonesia Pagi
Indonesia Punya Cerita
Kategori Spesial Sinema Spesial Liburan
Sinema Spesial Keluarga
Sinema Spesial Tahun Baru
Sinema Spesial Akhir Tahun
26
6 Manajemen TRANS TV
A. Kepemilikan TRANS TV
PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) adalah
stasiun teleisi swasta di bawah naungan TRANS CORP dan
dimiliki oleh CT CORP yang mengudara secara nasional di
Indonesia. TRANS TV memperoleh ijin siaran pada Oktober 1998
setelah dinyatakan lulus dari uji kelayakan yang dilakukan tim
antar departemen pemerintah, kemudian mulai siaran resmi secara
komersial pada 15 Desember 2001. TRANS TV selalu
menayangkan tampilan, gaya, serta program yang inovatif, berbeda
dan creative sehingga menjadi trendsetter di Industri pertelevisian.
TRANS TV bersama TRANS7 dan Detik.com dibawah payung
TRANSMEDIA diharapkan dapat menjadi televise terdepan di
Indonesia dengan program-program in-house productions yang
ersifat inovatif, creative dan inovatif.
27
B. Struktur Organisasi TRANS TV
- Jajaran Direksi TRANS TV
DEWAN KOMISARIS
Komisaris Utama : Chairul Tanjung
Komisaris : Chairul Tanjung
: Ishadi SK
DEWAN DIREKSI
Direktur Utama : Atiek Nur Wahyuni
Direktur FRM & Corporate Services : Warnedy
Direktur Sales & Marketing : Atiek Nur Wahyuni
Direktur Programming & Operation : Achmad Ferizqho Irwan
Kepala Divisi Corporate Services : Latif Harnoko
Kepala Divisi News : Gatot Triyanto
Kepala Divisi Finance : Hannibal K. Pertama
Kepala Divisi Facilities Services : Andrian Syahputra
Kepala Divisi Sales & Marketing : Arnie Yuliatiningsih
Kepala Divisi Promotion : Tedja Andarwan
Kepala Divisi Production : Emil Syarief
: Gina Mayangsari
28
Gambar 5. Tema Mingguan Program Basa Basi
C. DATA PROGRAM
Program acara Basa Basi, tayang perdana pada akhir tahun 2014,
dengan di pandu oleh dua orang host. Jam tayang Basa Basi adalah
pagi, mulai pukul 10.00 – 11.00. Struktur tim Basa Basi dari creative
ada Linda Sari sebagai senior Creativedi program Basa Basi, lalu di
bawah Linda Sari ada Florensia Jessica, Rilis Cininta, Rezka
Wilman.
29
- Struktur Organisasi pada program Basa basi
Kepala Divisi Produksi 2
Gina Mayangsari
Excecutif Producer
Iwan Kurniawan
Ass. Producer
Hernata Uli
Ass. Producer Safitri
Ramadini
Creative : Production Assistant :
1. Linda Sari 1. Dedeh Ernawati
2. Rezka Wilman 2. Hafiz Zikra
3. Florensia Jessica 3. Fahmi
4. Rilis Cininta 4. Yogi Rahardian
Tabel 2. Struktur Organisasi Program Basa basi
Sumber : Rendra , 2015
30
B. Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi
1. Rencana Kuliah
Kegiatan Kuliah Kerja Profesi wajib mengikuti prosedur yang
telah ditentukan oleh TRANS TV. Posisi yang diinguinkan oleh
penulis adalah sebagai cameramen program di program insert
2. Realisasi Kegiatan
Lokasi dan waktu pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP)
ditujukan di stasiun televisi nasional yang dipilih oleh penulis dan
disetujui oleh Ketua Jurusan, juga sie Pengajaran adalah TRANS TV,
dengan divisi produksi I/ infotainment. Bidang kerja yang diambil
adalah sebagai Creative Program Basa basi, yang dilaksanakan pada
tanggal 5 Oktober 2015 hingga 5 Desember 2015.
31
BAB IV
DESKRIPSI PELAKSANAAN KULIAH KERJA PROFESI
A. PROGRAM BASA BASI
Basa basi merupakan sebuah program variety talk show yang
menyajikan pembicaraan yang inspiratif, menarik, bermanfaat, . Disajikan
selama 60 menit. Pada tanggal 06 Oktober 2015, penulis langsung
melakukan kegiatan Kerja Profesi yang dimulai dari perkenalan dengan
salah satu senior creative, creative, produser dan production assistan.
Disini penulis diajarkan bagaimana mencari bintang tamu sesuai tema
yang sudah ditentukan terlebih dahulu,
Gambar 5. Host Basa Basi
32
Program Basa Basi merupakan program variety talk show yang selalu
menampilkan informasi yang inspiratif dan komunikatif yang terjadi di
leingkungan sehari – hari, dan di kemas dengan gimmick yang menghibur
dan berpadu dengan set property studio yang penuh warna. Basa basi juga
selalu memberikan tips – tips di setiap acaranya. Basa Basi di pandu oleh 2
orang host
Gambar 6. Logo Basa Basi
Gambar 7. Suasana Kerja Tim Basa Basi
33
B. ADAPTASI DAN PENUGASAN
Hari pertama menjadi seorang creative program belum melakukan
aktivitas secara normal melainkan baru melakukan observasi mulai dari
studio, ruang make up, master control room (MCR), ruang property.
Ketika masa observasi selesai. Setiap penugasaan anak magang harus
mendapat persetujuan dahulu dari senior kreatif yaitu Linda Sari Endriyani
sebagai senior kreatif diprogram acara Basa basi. Senior kreatif
bertanggung jawab atas teman yang sudah ada dijadwal mingguan, tidak
hanya itu saja, senior kreatif bertanggung jawab ketika rating acara
tersebut turu. Jika mendapat kesulitan dalam menjalankan tugas, kita bisa
bertanya kepada tim kreatif yang lainnya. Untuk suasanan kantor cukup
nyaman dan teman – teman dari program acara lain juga siap membantu
jika anak magang menemui kesulitan. tugas menjadi seorang creative
program awalnya cukup berat, Tugas seorang creative program meliputi :
1. Setiap pagi bersama anak magang menyiapkan que card untuk
host dan co-host. Ketika selesai creative bertanggung jawab atas
que card tadi.
2. Menyiapkan promter untuk syuting
3. Setiap hari kamis creative membuat rating share program
4. Mengambil tanggapan masyarakat untuk tema esok hari dan harus
menyiapkan pertanyaan sesuai tema esok hari
5. Creative juga bertugas menentukan tema selama 1 minggu
6. Creative juga bertanggung jawab mencari bintang tamu dan bahan
untuk tema esok hari.
7. Creative juga bertugas menyiapkan property tambahan untuk
34
syuting esok hari yang di mintakan pada bagian set property
8. Creative juga bertugas memberi penjelasan kepada host dan co –
host serta bintang tamu mengenai tema atau topic yang akan di
bahas
9. Creative bertanggung jawab membuat rundown
Gambar Host dan Bintang Tamu
Creative program Basa basi anak magang semunya dibawah
bimbingan senior creative dari program Basa basi. Senior creative
membimbing serta mengawasi semua kegiatan anak magang. Setiap
harinya anak magang hampir mendapatkan bobot yang sama dalam
hal pekerjaan menjadi creative program.
Ketika sudah mulai terbiasa dengan rutinitas sehari – hari,
penulis juga melakuakn observasi ke beberapa tempat untuk sekedar
ingin tahu dan mencari ilmu. Kesempatan observasi ini sungguh
berate, walaupun hanay bisa di lakukan sebentar saja. Selama tugas
menjadi seorang creative program disana tidak hanya mencari bintang
tamu saja, melainkan juga diberi tugas diluar creative program, yaitu
35
seperti menyerahkan berkas ke eksekutif produser, menyerahkan
berkas bayaran para bintang tamu
Tugas – tugas yang di berikan kepada anak magang tidak hanya
datang dari senior creative saja melainkan creative program
Basa basi. Terkadang tugas juga datang dari creative program acara
lain yang hanya sekedar menitipkan sesuatu.
Suasana kerja disana cukup kondusif, hal ini dikarenakan desain
interior ruangan yang memang di desain semenarik mungkin sehingga
bisa membuat orang lebih santai, dan bisa mencari inspirasi di sana.
C. PELAKSANAAN
Dalam pelaksaana menjadi seorang creative tidak selalu mulus.
Ada kalanya menemui kesulitan ketika mengerjakan sesutau tugas.
Seperti dimarahi bintang tamu, dikarenakan membatalkan jadwal
ketika malam hari, disitu kreatif yang lain membantu menjelaskan
kepada bintang tamu tersebut. Dikarenakan jam kerja yang terlalu
berlebih data atau bahan syuting untuk hari esok hampir terlambat
masuk ruang editing, ketika sudah seperti itu, teman – teman juga ikut
membantu untuk menyelesaikannya.
1. MENYIAPKAN PROMTER
Menyiapkan promter untuk syuting, promter ini berfungsi sebagai
panduan untuk host maupun co – host dalam membawakan acara.
Sebagai contoh, ketika akan memasuki commercial brake,
mengarahkan untuk mengganti pertannyaan, durasi segment over,
memulai segment baru. Promter biasanya tersambung dengan 1 buah
notebook dan biasanya menggunakan aplikasi notepad. Dalam satu
36
kali syuting, promter dijalankan oleh satu orang creative. Ketika
menjalankan promter, seorang creative berpedoman pada rundown
yang sudah ada. Ketika menjalankan promter, biasanya juga dibantu
oleh floor director, agar host juga membaca apa isi dari promter
tersebut.
Gambar Promter
2. TANGGAPAN MASYARAKAT
Selesai acara atau selesai syuting, biasanya akan mengambil
tanggapan masyarakat, yang berkaitan dengan tema esok hari.
Biasanya 1 crew berisi 1 kameramen, 1 creative, 1 production
assistant dan 1 sopir. Dalam pengambilannya tim menggambil
tempat yang berpindah – pindah. Dalam mengambil tanggapan
masayarakat, tidak harus tema buat esok hari saja tetapi jika ada tema
yang sudah siap bisa langsung dibuatkan tanggapan dari masyarakat
juga. Dalam pengambilan tangapan masyarakat tidaklah lancar seperti
yang dibayangkan, hal ini karena ada beberapa orang yang tidak mau
untuk diambil tanggapannya. Tempat sering berpindah – pindah dalam
kesehariannya, terkadang di sekitar gedung TRANSMEDIA, ada kala
37
juga disekitar Monas. Biasanya juga mencari tempat – tempat yang
ramai atau banyak orang yang beraktivitas, disekitaran BLOK M,
daerah Mega Kuningan, Pasar Mampang. Sebelum mencari orang
yang ingin ditanya, dari tim creative selalu meminta izin dahulu, dan
jika diberikan izin kitapun tidak langsung mengajukan pertanyan,
tetapi kita bertanya tahu tentang artis yang bersangkutan, jika tahu
barulah pertanyaan diajukan
3. MENCARI BINTANG TAMU
Dalam mencari bintang tamu, harus disesuaikan dengan tema yang
diangkat. Jika bintang tamu sudah dapat dan jadwal bisa
disanggupi, baru kita ajukan ke produser. Jika produser setuju,
maka bagian talent akan menghubungi bintang tamu untuk
membicarakan masalah pembayaran. Dalam mencari bintang tamu
tidaklah mudah, hal ini dikarenakan jadwal artis atau bintang tamu
yang padat. Ada beberapa bintang tamu yang mudah dihubungi dan
juga ada yang cukup susah. Beberapa artis yang mudah dihubungi
seperti Ferry Maryadi, Okan Cornelius, Pongky Jikustik, Bams
Samson, Glenn Fredly. Artis jadwal sering penuh ataupun tidak
deal dari bagian talent Raffi, Ruben, Luna Maya, Zac Jaden, Fenny
Rose, Ari Wibowo
4. LAIN –LAIN
Ada kalanya ketika titik jenuh sudah tinggi, anak – anak magang
punya tempat berkumpul sendiri, yakni di roof top atau tingat
38
paling atas dari gedung Transmedia. Disana bisa melepas penat
ketika jenuh di dalam pekerjaan atau jika sedang ada masalah.
Di roof top juga saling sharing mengenai pekerjaan atau tugas
masing – masing. Tidak hanya anak magang saja yang berada di
roof top, tapi karyawan dari TRANS TV juga ada beberapa yang
sering berada di roof top, ketika mereka beristitrahat.
5. PENGETAHUAN TAMBAHAN
Pada hari rabu, creative melakukan analisa melalui grafik
Mingguan,dan data ini diperoleh dari PCDC. Hal ini berguna untuk
mengetahui tayangan apa saja yang diminati pemirsa. Data yang
didapat berupa angka rating dan share pada tiap menitnya. Dari
sinilah dapat diketahui berita apa saja yang diminati oleh penonton.
Data ini yang membuat crative, lebih tepatnya senior creative,
setelah selesai dianalisa data diserahkan ke produser. Dari sini
produser bisa mengetahui dimana acara yang bersaing dengen
program Basa Basi. Jika rating program tinggi maka tiap crew
akan mendapat bonus, tetapi jika rating program mengalami
penurunan akan di adakan evaluasi menyeluruh, mulai dari
pemilihan tema, bintang tamu, gimmick, acara pesaing dari stasiun
tv lain. Ketika evaluasi anak magang tidak diperkenankan ikut.
Barulah selesai evaluasi atau hasil evaluasi dibeberkan oleh senior
creative kepada anak magang. Jika program acara tidak bisa
bersaing akan didrop out atau digantikan dengan program lain
39
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dua bulan menjalankan Kuliah Kerja Profesi di TRANS TV,
penulis memperoleh banyak pengalaman dan pelajaran yang sangat
bermanfaat. Tugas penulis sebagai creative program membuat penulis
mengerti bagaimana mempersiapkan suatu program acara, bagaimana
susahnya mencari bintang tamu, liputan tentang opini masyarakat dan
masih banyak lagi yang lainnya. Penulis tidak hanya belajar untuk
mempraktekkan teori teori yang didapatkan di bangku perkuliahan,
namun penulis dapat lebih mengerti dan menghadapi dunia kerja yang
lebih membutuhkan kerjasama tim.
Kerja Profesi dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2015
hingga 6 Desember 2015 penulis diberikan ilmu dan pengetahuan baru
yang belum pernah didapatkan sebelumnya di perkuliahan. Sebagai
creative tidak hanya mencari bintang tamu saja, penulis membantu
dalam pengerjaan promo di media sosial, fotocopy rundown,
meminjam alat di logistik, hingga liputan dengan artis.
Demikianlah kegiatan dan pengalaman yang diperoleh penulis
selama 2 bulan melakukan Kerja Profesi di TRANS TV pada Program
acara Basa Basi. Pengalaman yang diperoleh seperti berinteraksi
dengan orang baru, pengalaman kerja yang didapat sangat bermanfaat
bagi penulis, terutama saat sudah dinyatakan lulus dari ISI Surakarta.
40
B. Saran
1. Program Studi Televisi Dan Film ISI Surakarta
a. Pihak ISI Surakarta terutama untuk Prodi Televisi dan Film
melakukan sosialisasi lebih awal tentang pelaksanaan Kerja
Profesi, jadi peserta magang tidak terburu – buru dalam
memepersiapkan segala hal.
b. Pihak ISI Surakarta terutama untuk Prodi Televisi dan Film
memberikan pengarahan berupa pembekalan yang berisi materi
apa saja yang akan dihadapi ketika kerja profesi pada tiap tiap
jobdesk yang ada.
2. TRANS TV
a. Penambahan crew creative agar lebih mudah dan membantu
jalannya kegiatan seperti ketika ada Hut Transmedia, ada
beberapa crew basa basi bergabung ke panitia Hut Transmedia,
sehingga program Basa basi kekurangan crew creative.
b. Menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dalam hal kerja
Profesi dan pekerjaan terutama dengan perguruan tinggi yang
telah berpartisipasi dalam kegiatan kerja Profesi.
3. Peserta Kuliah Kerja Profesi
a. Peserta magang aktif untuk bertanya sehingga bisa lebih awal
mencari informasi tentang stasiun televisi dan bisa lebih cepat
untuk kegiatan kerja profesi.
41
b. Peserta magang harus mempersiapkan berkas yang digunakan
sebagai syarat magang lebih awal agar tidak terjadi menyiapkan
sesuatu dengan mendadak.
c. Menjaga nama baik almamater saat di lingkungan Kerja Profesi.
42
DAFTAR PUSTAKA
Graeme Burton. 2000. Membincangkan Televisi. Yogyakarta.Jalasutra
Morisan. 2008. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta. Kencana.
AndiFachrudin. 2012. Dasar-DasarProduksiTelevisi. Jakarta. Kencana Prenada
Media.
Wibowo, Fred. 1997. Dasar – Dasar Produksi Program Televisi. Jakarta. PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia.
43
DAFTAR ACUAN INTERNET
www. Wikipedia.co.id
www.transtv.co.id
www.transtv.co.id/index.php/about