Laporan KULAP Aal

6
LAPORAN KULIAH LAPANGAN (Laboratory Hydrodynamic Indonesia) Oleh : Almira Fauziah. K 4211100011 JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NIPEMBER 2013

Transcript of Laporan KULAP Aal

LAPORAN KULIAH LAPANGAN(Laboratory Hydrodynamic Indonesia)

Oleh : Almira Fauziah. K 4211100011

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NIPEMBER2013

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kapal merupakan salah satu bangunan apung. Setiap kapal mempunyai tahanan kapal, dimana tahanan tersebut harus dapat diatasi agar kapal tersebut bisa bergerak. Untuk dapat mengetahui berapa tahanan di kapal akan dilakukan pengujian. Pengujian ini menggunakan model dari kapal sebenarnya yang akan dibangun dan dilakukan di laboraturium.Pengujian model yang bertujuan untuk mengetahui tahanan kapal sebenarnya dapat diuji di salah satu laboraturium di Indonesia, yaitu LHI. Disini pengujiannya menggunakan model yang dibuat dari data lines plan owner yang telah di skalakan. Selanjutnya menguji model tersebut di towing tank. Metode yang digunakan dalam menghitung tahanan antara lain : rumus empiris, pengujian model, dan CFD. Adapun hal-hal yang harus dipahami dalam pengujian model kapal, antara lain : (a) pembuatan model, (b) kondisi fisik model saat pengujian, (c) peralatan yang digunakan, (d) setting alat, (e) proses pengujian model kapal, (f) analisa tahanan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Cara menyiapkan model dari lines plan2. Kondisi fisik model saat pengujian3. Peralatan-peralatan yang digunakan dalam pengujian model4. Setting alat5. Proses pengujian model kapal6. Analisa tahanan total dari model kapal

1.3 Tujuan

1. Mengetahui cara menyiapkan model dari lines plan2. Mengetahui kondisi fisik model saat pengujian3. Mengetahui peralatan-peralatan yang digunakan dalam pengujian model4. Mengetahui setting alat pengujian model5. Mengetahui proses pengujian model6. Mengetahui analisa tahanan dari model kapal

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Perencanaan Model KapalDalam merancang model, didasarkan pada lines plan yang diperoleh dari owner. Dari lines plan ini akan dibuat skala untuk model kapal. Tahapan selanjutnya adalah menggunakan tabel offset untuk memplotkan hasil dari skala sebelumnya. Setelah skala telah ditentukan maka di print dan membuat model. Di Laboratory Hydrodynamic Indonesia (LHI), ada beberapa alur yang harus dilewati. Alur pertama yaitu dari lines plan yang akan dibawa ke studio gambar. Di studio gambar akan dibuat skala dari model kapal tersebut dengan menggunakan metode laminasi. Setelah skala sudah ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah membuat model. Model ini sesuai dengan skala yang telah diperhitungkan sebelumnya. Model yang telah dibuat, akan dicek lagi. Hal ini untuk mengoreksi apakah sudah cocok atau belum dengan skala. Selanjutnya model kapal dihaluskan dan dicat warna kuning. Pemilihan warna kuning sendiri yaitu agar mudah untuk diamati. Model yang sudah jadi dan dicek, siap untung diuji. Pengecekan ModelPembuatan Model Sesuai SkalaPenyekalaan ModelStudio GambarLines Plan

Model Kapal yang Siap Diuji

2.1 Kondisi Fisik PengujianDalam menguji model kapal, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah kondisi fisik saat pengujian. Pada model kondisi fisik harus sesuai dengan lines plan owner yang sudah di skala ulang pada tahap pembuatan model. Model tidak sepenuhnya presisi dikarenakan bahan/ material antara model dengan kapal sesungguhnya berbeda.Material yang digunakan pada model adalah kayu yang dihaluskan dan akan dicat. Dihaluskan dan dicat ini diperuntukkan mengurangi tahanan gesek. Pengujian model kapal saat kapal berada pada kondisi even keel. Tetapi, keadaan even keel ini tidak mutlak digunakan, karena semua tergantung dari permintaan owner. Bisa jadi pasaat pengujian, kondisi model kapal trim by bow maupun trim by stern. Semua ini tergntung pada permintaan owner. Keaadan fisik pada saat pengujian yang lain adalah tidak adanya gelombang. Selain itu, volume dispalsemen, bentuk kapal dan stationnya dicek lagi. Hal ini untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Saat kuliah lapangan pada hari Snin kemarin, kondisi model kapal letaknya tidak 90 derajat, melainkan 45 derajat. Alasannya adalah seperti yang dijelaskan sebelumnya, yaitu permintaan dari owner. Umumnya model dict kuning karena untuk mempermudah pengamatan. Bahan/ material dari model sendiri adalah kayu yang di dalamnya dilapisi fiber.

2.3 Peralatany ang DigunakanDi pengujian model kapal yang nantinya akan mengetahui tahanan dari kapal tersebut, ada alat-alat yang digunakan. Alat-alat tersebut antara lain: (a) Towing tank, (b) Resistance Dinamometer, (c) Wave Generator, (d) Towing Guide, (e) Thermometer, (f) Wave Absorber.a. Towing TankMerupkan tangki tarik, dimana tangki ini wadah yang berisi air dan beukuran besar sebagai landasan pengujian model kapal. b. Resistance DinamometerAlat ini mempunyai fungsi mengetahui nilai tahanan mpdel saat melakukan uji tarik. Data yang diproleh dari dynamometer akan terekam oleh komputer yang akan dianalisa oleh tim penguji. Sehingga, akan muncul tahanan totalnya berapa. c. Wave GeneratorAlat untuk mengendalikan gelombang. Bila owner menginginkan adanya gelombang pada saat pengujian, maka alat ini digunakan.d. Towing GuideAlat ini berfungsi sebagai pemegang model kapal pada bagian depan dan belakang.e. ThermometerAlat ini berfungsi mengukur suhu fluida yang ada pada towing tank.f. Wave AbsorberAlat ini berfungsi penyerap gelombang yang diproduksi oleh wave generator. Agar gelombang tidak kembali.

2.4 Setting AlatModel disiapkan untuk diuji. Alat-alat yang telah dijelaskan di atas, meliputi wave generator, wave anbsorber, thermometer dan lain-lain dipasang pada model. Tetapi, pada saat pengujian bangunan lepas pantai pada saat kulap, yang dipasang hanya towing guide dan dynamometer. Dalam hal memasang dynamometer harus sesuai dengan kecepatan model. Bila tidak sesuai, seumpama terlalu besar maka kecepatannya akan lebih kecil dari kecepatan yang direncanakan dan error yang terjadi akan besar.

2.5 Proses PengujianSebelum melakukan pengujian, sebelumny harus membuat model kapal. Pembahasan pembuatan model kapal sudah dibahas sebelumnya. Model sudah siap, maka pengujian dapat dilakukan. Model kapal diuji di towing tank. Towing tank ini memiliki panjang 250 meter, lebar 11 meter, dan kedalaman 6 meter. Model yang telah jadi dicek dimensinya, apakah sudah sesuai apa belum. Selanjutnya meyiapkan pemasangan sturbulen stimulator. Model dibawa ke towing tank. Lalu, dilakukan roller untuk dinamometer. Model ditimbang. Penimbangan ini meliputi displacement ditambah dengan ballast. Setelah ditimbang, maka langkah selanjutnya adalah mengatur posisi air pas pada saat sarat air di model. Selanjutnya adalah menentukan posisi kapal sesuai permintaan owner (90 derajat atau 45 derajat) lalu memasang semua peralatan yang dibutuhkan. Setelah semua tahapan tersebut selesai maka model dijalankan. Model kapal akan ditarik pelan-pelan dari kecepatan yang rendah hingga tinggi. Tahanan yang akan dihitung bukan pada saat kecepatan rendah, tapi pada saat kecepatan dinas. Proses pengujian ini dilakukan berulang ulang kali agar hasil yang didapatkan akurat. Pengulangan pengujian biasanya dilakukan 9 atau 10 kali dengan kecepatan yang bervariasi. Misalnya kecepatan 9 knot, lalu naim ke 9,5 knot, lalu naik lagi ke 10 knot. Pada saat sebelum pengujian kapal harus even keel dan tidak ada aliran (aliran tenang). Pada saat pengujian bangunan lepas pantai kemarin, model dimiringkan 45 derajat. Dipasang towing guide dan dynamometer. Setelah keadan air tenang, model kapal ditarik dengan kecepatan awal 0,5 knot. Penarikan ini secara pelan-pelan. Kapal akan ditarik berkali-kali dengan kecepatan bervariasi. Pada saat kecepatan dinas, maka data tahanan kapal akan terekam.2.6 Analisa TahananDalam menganalisis tahanan total dapat menggunakan beberapa metode. Metode-metode tersebut antara lain: a. Menggunakan rumus empirisContoh : metode holtrop, harvald, dan lap.b. Pengujian modelContoh : open water testc. Menggunakan perhitungan Computational Fluid Dynamics (CFD)

BAB IIIKESIMPULAN

Pengujian model kapal dilakukan untuk mengetahui tahanan dari kapal. Dalam pembuatan model dibutuhkan lines plan dari owner yang natinya akan diskalakan dan akan menghasilkan model kapal. Sebelum melakukan pengujian, model yang sudah jadi harus dicek terlebih dahulu volume displacement, sarat air, dan bentuk kapal. Alat-alat yang digunakan meliputi towing tank, towing guide, resistance dinamometer, thermometer, wave generator, dan wave absorber. Proses pengujian model kapal akan dilakukan apabila semua sudah sesuai dengan permintaan owner. Baik itu posisi pada saat pengujian maupun yang lainnya. Model kapal akan ditarik secara perlahan-lahan dengan kecepatan yang bervariatif. Setelah pada kondisi kecepatan dinas, maka data tahanan akan terekam. Hasil yang didapatkan akan dianalisis terlebih dahulu. Menganalisis ini menggunakan metode-metode yang sesuai.