Laporan KP
-
Upload
yussy-riadi -
Category
Documents
-
view
238 -
download
0
Transcript of Laporan KP
1. PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Kerja Profesi
Definisi kata “kerja” ditinjau dari Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
kegiatan melakukan sesuatu dari sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah,
sedangkan definisi dari kata “profesi” adalah bidang pekerjaan yang dilandasi
pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan lain-lain) tertentu. (Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai
Pustaka, 1988).
Berdasarkan kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa arti kata kerja
profesi adalah kegiatan melakukan suatu pekerjaan dengan melibatkan seorang /
lebih yang bersangkutan untuk terjun ke lapangan sesuai dengan keahlian yang
ditekuninya.
Kerja profesi dalam lingkup perkuliahan Desain Interior adalah suatu
kegiatan / praktek kerja yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa Desain Interior
sebagai syarat untuk memenuhi kurikulum Program Studi Desain Interior Fakultas
Seni dan Desain Universitas Kristen Petra Surabaya.
1.2 Latar Belakang Kerja Profesi
Saat ini desain interior sudah mulai dikenal oleh masyarakat luas, di mana
semakin banyak pula perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang desain
interior. Oleh karena itu, hal ini memberi kesempatan bagi para mahasiswa desain
interior untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman di dunia kerja desain
interior secara nyata, sehingga para mahasiswa dipersiapkan terlebih dahulu
sebelum benar-benar terjun dalam dunia kerja secara nyata.
Kerja Profesi bermaksud memberikan mahasiswa, khususnya mahasiswa
Desain Interior kesempatan untuk melakukan kerja praktik pada beberapa
perusahaan Desain Interior, untuk memperdalam dan menyalurkan semua ilmu
1Universitas Kristen Petra
Desain selama 6 semester. Dengan Kerja Profesi, maka mahasiswa dapat belajar
sebelum mahasiswa terjun ke dunia kerja yang ‘sebenarnya’.
Praktikan memilih perusahaan JIA Design . Dengan alasan:
Perusahaan Puridea memberikan kesempatan bagi praktikan dan
mahasiswa lain untuk bergabung dan berkarya, perusahaan puridea
terbuka atas kehadiran mahasiswa yang ingin praktik. Khususnya
mahasiswa Desain Interior Universitas Kristen Petra Surabaya.
Perusahaan Puridea adalah perusahaan Kontraktor, Arsitektur, dan Desain
Interior yang memiliki pengalaman bertahun-tahun di dunia desain dan
perancangan, dan bertaraf internasional. Dengan salah satu cabang
perusahaan di New Caledonia, Prancis.
Perusahaan Puridea memiliki tenaga-tenaga ahli dalam bidangnya, kerja
sama antara Arsitek, Desainer Interior, dan pekerja ahli seperti tukang.
Perusahaan Puridea memiliki banyak proyek lokal, nasional, maupun
internasional yang memberikan kepercayaan terhadap praktikan untuk
berkarya.
1.3 Tujuan Kerja Profesi
Dengan mengikuti kerja profesi, mahasiswa diharapkan dapat menambah
wawasan serta memiliki pengalaman kerja di dunia desain interior, sehingga
mereka lebih siap menghadapi dunia kerja yang nyata. Adapun tujuan dari kerja
profesi ini adalah sebagai berikut:
Melatih dan menambah wawasan mahasiswa tentang dunia kerja desain
interior yang sebenarnya
Melatih mahasiswa bekerja dalam team, menghargai sesama karyawan,
dan atasan.
Melatih mahasiswa dalam bertanggung jawab terhadap tugas yang
diberikan oleh pihak perusahaan.
2Universitas Kristen Petra
Melatih mahasiswa agar dapat merancang sebuah desain yang sesuai
dengan kebutuhan, fungsi, dan estetik.
Melatih mahasiswa dalam penulisan laporan dan proposal.
Melatih mahasiswa dalam melayani kebutuhan klien dengan tuntutan
pemenuhan kebutuhan secara cepat dan tepat.
Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara perusahaan mendapatkan
proyek hingga pelaksanaan proyek tersebut, serta mengetahui sistem kerja
perusahaan.
Melatih kepekaan mahasiswa melihat pemecahan masalah, dan
pengkondisian yang tepat dalam sebuah desain.
Menambah wawasan mengenai bahan, serta konstruksi hingga cara
pemasangannya pada suatu ruang.
1.4 Sasaran Kerja Profesi
Dengan mengikuti kerja profesi diharapkan mahasiswa mampu mencapai
sebuah sasaran, yaitu :
Mahasiswa dapat memahami kinerja sebagai seorang desainer interior
dengan terlibat langsung dalam pelaksanaan sebuah proyek nyata dari awal
hingga akhir.
Mahasiswa dapat memahami bagaimana proses perancangan desain
interior dalam dunia kerja yang nyata.
Mahasiswa dapat bekerja sama dalam sebuah tim, serta belajar bagaimana
bersosialisasi dengan rekan dalam satu tim maupun dengan atasan.
Mahasiswa dapat belajar dari senior yang sudah berpengalaman di bidang
desain interior, sehingga dapat menambah wawasan tentang banyak hal
yang belum diberikan selama kuliah.
2. TINJAUAN UMUM KONSULTAN PERANCANG INTERIOR
3Universitas Kristen Petra
2.1. Pengertian Konsultan Perancang Interior
Kata “konsultan” memiliki arti sebagai berikut :
Orang yang ahli tugasnya memberi petunjuk, pertimbangan atau nasihat
dalam suatu kegiatan (penelitian, dagang, dsb), penasihat. (Sumber : Kamus
Lengkap Bahasa Indonesia, hal 552)
Suatu badan yang mempunyai keahlian khusus sesuai bidangnya sehingga
digunakan untuk menyumbangkan atau memberikan nasihat atau konsultan
secara profesional. (Sumber : The American Institute of Architects
Handbook of Professional Practice, hal 861)
Penasihat, pemeriksa. (Sumber : Willy, 1998 : 62)
Konsultan dapat diartikan sebagai seseorang / suatu lembaga yang ahli
dalam bidang tertentu yang memberi nasihat, petunjuk, maupun jalan keluar
dalam bidang tersebut.
Perancang adalah seseorang dengan keahlian dalam bidang perancangan,
mulai dari memberikan nasihat / ide tentang pemecahan masalah dalam sebuah
perancangan secara inovatif, hingga terlibat langsung proses pengerjaan
rancangan tersebut.
Interior dapat diartikan sebagai ruang, baik yang terlihat secara kasat mata
(dibatasi oleh plafon, dinding, lantai), maupun tidak. Interior juga didefinisikan
sebagai media ekspresi dan apresiasi.
Jadi, yang dimaksud dengan Konsultan Perancang Interior adalah orang atau
lembaga yang memberikan nasihat, petunjuk, maupun jalan keluar dalam bidang
desain interior, yang menyangkut pengaturan tata letak sebuah ruang beserta
aspek-aspek lain pembentuk ruang tersebut, hingga pemecahan masalah dalam
perancangan interior secara inovatif.
Kualifikasi seorang konsultan perancangan interior yang profesional ada
empat. Yang pertama adalah mengenal, meneliti, dan secara kreatif memecahkan
masalah-masalah yang berhubungan dengan fungsi dan kualitas dari lingkungan
interior. Yang kedua, menjalankan pelayanan jasa yag berhubungan dengan
ruang-ruang interior, meliputi penyusunan program ruang, analisa desain,
4Universitas Kristen Petra
perencanaan ruang, estetika, dan pengawasan pekerjaan di lapangan. Yang ketiga
adalah mempersiapkan gambar-gambar dan dokumen-dokumen, penjelasan yang
berhubungan dengan desain ruang-ruang interior. Semua itu bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup, perlindungan, kesehatan, keselamatan, serta
kesejahteraan masyarakat luas. Dan yang terakhir adalah menciptakan suatu cara
yang efektif dalam menggambarkan sebuah ruang dengan benar dan pada situasi
yang tepat. (Sumber : www.hdii.or.id, diakses tanggal 8 Mei 2014).
2.2. Tugas Konsultan Perancang Interior
Beberapa tugas seorang konsultan perancang interior antara lain sebagai
berikut :
Penerimaan job
Konsultan menerima job sesuai dengan bidang keahliannya, contoh : ada
konsultan yang ahli di bidang perancangan interior public space, seperti
hotel, retail, rumah sakit, dan lain-lain, ada juga konsultan yang ahli di
bidang perancangan interior rumah tinggal. Setelah menerima job sesuai
dengan bidang keahliannya, konsultan melakukan negosiasi harga dengan
klien.
Pemahaman terhadap masalah
Konsultan benar-benar memahami masalah yang dihadapi di lapangan
serta mulai mempertimbangkan waktu proses perancangan dari awal
hingga pelaksanaan oleh kontraktor.
Pengumpulan data dan analisis
Konsultan mecari data yang diperlukan dan kemudian melakukan
perbandingan dan analisa dengan studi literatur dan survey lapangan.
Perancangan
Pada tahap ini konsultan menghabiskan waktu paling banyak karena
perancangan harus menyelesaikan masalah-masalah yang ada dengan ide-
ide yang inovatif, sesuai dengan kebutuhan ruang, fungsi, dan estetik.
Setelah ide perancangan disepakati dengan pihak klien, maka konsultan
5Universitas Kristen Petra
mulai membuat gambar kerja, perhitungan-perhitungan teknis, rencana
anggaran biaya, hingga gambar akhir diserahkan kepada kontraktor untuk
direalisasikan. Pada umunya konsultan hanya sampai pada tahap ini,
namun ada pula konsultan yang turut mengawasi tahap pengerjaan hingga
proyek selesai.
2.3. Ruang Lingkup Tugas Konsultan Perancang Interior
Pekerjaan seorang konsultan perancang interior dibedakan menjadi 3, yaitu :
Lingkup pekerjaan utama, meliputi :
- Pengolahan data atau konsep rencana dan program interior melalui
pengumpulan data dan informasi dari survei lapangan, wawancara
dengan pengguna, studi literatur yang kemudian dibandingkan dan
dibuat analisa.
- Sketsa gagasan atau desain konseptual dilengkapi dengan gambar
dan skema warna. Sketsa desain, mulai dari denah, pola lantai, pola
plafon, potongan, perspektif, yang menjadi ide atau konsep
pemikiran desainer.
- Sketsa pengembangan yang merupakan kelanjutan dari sketsa awal.
Di tahap ini, sketsa lebih detail, lengkap dengan notasi ukuran, detail
konstruksi, dan detail interior sehingga siap untuk diproduksi.
Lingkup pekerjaan pelengkap dan pendukung
Sebagai pelengkap, konsultan perancang interior dapat menyertakan gambar
rendering dan maket sehingga desain yang dibuat tampak lebih real dan
mempermudah owner atau pemberi tugas untuk memahami maksud dari
desain tersebut. Pada umumnya gambar rendering diajukan pada saat
melakukan penawaran dengan owner, vendor, bahkan untuk keperluan
pemasaran.
Lingkup pekerjaan khusus
Pada umumnya lingkup pekerjaan khusus ditujukan untuk suatu desain
spesialis atau desain yang membutuhkan keahlian khusus, dapat berupa
6Universitas Kristen Petra
gambar retail dan perhitungan konstruksi, instalasi, teknik yang digunakan,
dan lain sebagainya.
2.4. Hak dan Wewenang Perancang Interior
Seorang Desainer Interior juga memiliki wewenang dalam profesinya
sebagai seorang Konsultan Perancang Interior, yaitu:
Desainer Interior berhak menolak segala bentuk penilaian estetika atau hasil
tugasnya yang dilakukan oleh konsultan pengawas atau Pemberi Tugas. Desainer
Interior berhak mengembalikan atau membatalkan tugas yang diberikan
kepadanya karena alasan-alasan:
Pertimbangan atas pelanggaran kode etik dan penyimpangan atas prinsip-
prinsip desain.
Akibat terjadinya hal di luar kekuasaan kedua belah pihak (force majeure).
Akibat dari kelalaian atau penyimpangan Pemberi Tugas dalam menjalani
perjanjian kerja.
Desainer Interior berhak menuntut ganti rugi kepada Pemberi Tugas apabila
Pemberi Tugas terlambat memberikan keputusan yang menyebabkan terjadinya
perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan Desain Interior. (Buku Pedoman
Hubungan Kerja antara Desainer Interior dan Pemberi Tugas, 2006).
2.4.1. Hak pemilikan atas desain
Semua gambar, sketsa gagasan, gambar desain, skema warna dan material,
dan semua materi desain yang tertuang dalam soft file serta uraian dan syarat-
syarat kerja berikut rencana biaya yang tertuangdalam dokumen yang asli, tetap
menjadi hak milik Desain Interior. (Buku Pedoman Hubungan Kerja antara
Desainer Interior dan Pemberi Tugas, 2006).
2.4.2. Hak perwujudan desain
7Universitas Kristen Petra
Dengan membayar segala yang menyangkut pembuatan desain, Pemberi
Tugas mendapat hak untuk mewujudkan desain tersebut sebanyak 1(satu)
kali saja. Perwujudan ulang berdasarkan desain tersebut dengan atau tanpa
perubahan apapun, harus melalui persetujuan Desainer Interior.
Pemberi Tugas tidak berhak memperlihatkan atau mempublikasikan
desain-desain kepada pihak ketiga yang akan bisa menggunakan untuk
kepentingan sendiri atau pihak lain yang bertentangan dengan Undang-
Undang tentang Hak Cipta. (Buku Pedoman Hubungan Kerja antara
Desainer Interior dan Pemberi Tugas, 2006).
2.4.3. Hak cipta
Dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang
tentang Hak Cipta, hak cipta desain interior akan selalu merupakan hak
Desainer Interior dan oleh karenanya, Desainer Interior mempunyai hak
untuk mengumumkan dan memperbanyak desain, sketsa, gambar, model
atau maket, dan hasil karya lainnya. Kecuali jika ada keberatan dari
Pemberi Tugas dan dalam hal ini menjadi pemilik hak pakai.
Desainer Interior berhak mewujudkan desainnya kembali kepada pihak
ketiga, khususnya desain komponen interior, dengan pemberitahuan
kepada Pemberi Tugas sebelumnya. Hal-hal mengenai pemilikan hak ini
perlu dituangkan secara jelas di dalam perjanjian kerja. (Buku Pedoman
Hubungan Kerja antara Desainer Interior dan Pemberi Tugas, 2006).
2.4.4. Hak mencantumkan tanda nama
Desainer Interior berhak mencantumkan nama Desainer Interior dan atau
nama perusahaan pada karya desainnya di tempat yang telah disepakati bersama.
(Buku Pedoman Hubungan Kerja antara Desainer Interior dan Pemberi Tugas,
2006).
8Universitas Kristen Petra
2.4.5. Hak membuat dokumentasi dan penyiaran
Desainer interior berhak membuat gambar maupun foto karya-karya
desainnya guna berbagai kepentingan, antara lain dokumentasi, referensi, dan
sebagainya, serta berhak menyiarkan, mempertunjukan, dan memperbanyak
gambar atau foto tersebut. (Buku Pedoman Hubungan Kerja antara Desainer
Interior dan Pemberi Tugas, 2006).
2.4.6. Hak mengubah desain
Dalam proses perwujudan desainnyaa, Desainer Interior berkewajiban
bertindak sebagai pengawas berkala yang mempunyai wewenang secara tertulis
untuk memerintahkan kontraktor, melalui konsultan pengawas, mengadakan
perubahan-perubahan dan atau penyesuaian bila diperlukan dalam uraian dan
syarat-syarat serta gambar-gambar dengan atau tanpa persetujuan terlebih dahulu
dari Pemberi Tugas, asalkan perubahan-perubahan tersebut sesuai dengan prinsip
dan tujuan desain yang lebih baik. Ketentuan-ketentuan itu antara lain sebagai
berikut:
Memenuhi persyaratan konstruksi, demi keamanan, atau perubahan atas
pertimbangan estetika ruang interior.
Perubahan tidak mengkibatkan penambahan biaya pelaksanaan
Tidak merugikan fungsi praktis dari ruang seperti yang diinginkan oleh
Pemberi Tugas.
Tidak memperlambat waktu penyelesaian pelaksanaan.
(Buku Pedoman Hubungan Kerja antara Desainer Interior dan Pemberi Tugas,
2006).
2.5. Tugas dan Kewajiban Pemberi Tugas
Yang dimaksud dengan Pemberi Tugas adalah perorangan atau badan atas
nama siapa yang memberi penugasan secara resmi kepada Desainer Interior untuk
mendapatkan pelayanan atas kebutuhannnya dengan imbalan jasa profesi sesuai
ketentuan yang berlaku.
9Universitas Kristen Petra
Pemberi Tugas berkewajiban memberi keterangan yang jelas tentang
aspirasi dan lingkup pekerjaan, kebutuhan dan keinginan, macam, luas dan
batas-batas penugasan, serta program dan persyaratan Desain Interior yang
dimaksud. Semua keterangan Pemberi Tugas tersebut diharapkan akan
bisa dipakai sebagai acuan menuju ketentuan kategori (golongan) dan
klasifikasi (peringkat jenis pekerjaan), biaya, dan imbalan jasa bagi
Desainer Interior yang akan diberi tugas. Acuan tugas ini kemudian akan
dilampirkan pada Surat Perintah Kerja yang dikeluarkan oleh Pemberi
Tugas.
Pemberi Tugas berkewajiban menyediakan atau menyiapkan kelengkapan
data-data teknis dan informasi yang diperlukan oleh desainer interior
dengan akurasi dan kebabsahan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Pemberi Tugas berkewajiban menyelesaikan masalah-masalah yang
berhubungan dengan legalitas perizinan dan hal-hal lain yang menyangkut
peraturan-peraturan yang diperlukan dalam melaksanakan proyeknya.
Dalam masalah teknisnya, Desainer Interior dan atau pihak lain dapat
ditunjuk secara resmi guna memberikan bantuannya.
Pemberi Tugas berkewajiban, atau kesepakatan, untuk membayar kepada
Desainer Interior yang menerima tugas suatu jumlah imbalan jasa serta
penggantian biaya-biaya yang diajukan dari perhitungan imbalan jasa yang
ditetapkan dalam lampiran buku pedoman ini.
Pemberi Tugas berkewajiban memberikan keputusan-keputusan atas usul-
usul desain yang diajukan dan yang diperlukan oleh Desainer Interior guna
dapat melanjutkan tugasnya, dalam waktu yang telah disepakati, agar tidak
mengganggu jadwal dan tahap pekerjaan Desain Interior lainnya. (Buku
Pedoman Hubungan Kerja antara Desainer Interior dan Pemberi Tugas,
2006).
2.6. Hak dan Wewenang Pemberi Tugas
Pemberi Tugas berhak mendapatan salinan atau fotokopi berkas-berkas
desain interior dan 3 (tiga) jilid dokumen pelaksanaan.
10Universitas Kristen Petra
Dengan alasan yang bisa disepakati, Pemberi Tugas berhak meminta agar
Desainer Interior mengubah desain yang telah disetujui sebelumnya,
sebelum tahap pengembangan desain selesai. Perubahan yang disepakati
sebanyak-banyaknya 2 (dua) kali, dengan konsekuensi tanpa dikenakan
kewajiban membayar imbalan jasa tambahan. Apabila perubahan terjadi
atas permintaan Pemberi Tugas pada tahap pekerjaan pengembangan
desain interior atau penyelesaian dokumen tender, maka Desainer Interior
berhak menuntut imbalan jasa tambahan sebagai penggantian biaya
pekerjaan tambah desain interior.
Pemberi Tugas berhak menuntut ganti rugi kepada Desainer Interior bila
terjadi keterlambatan penyelesaian tugasnya dari waktu yang telah
ditetapkan, yang semata-mata disebabkan oleh kelalaian pihak Desainer
Interior.
Pemberi Tugas berhak membatalkan penugasan secara sepihak, dengan
penyelesaian sebagaimana diatur di dalam buku 2. (Buku Pedoman
Hubungan Kerja antara Desainer Interior dan Pemberi Tugas, 2006).
2.7. Imbalan Jasa dan Penggantian Biaya
Imbalan jasa adalah sejumlah dana sebagai imbalan yang diterima oleh
Desainer Interior atas pemanfaatan jasa keahliannya. Menurut peraturan yang
dikeluarkan oleh Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) pada tahun 2006
termuat dalam lampiran Buku 2 Pedoman Perhitungan Besaran Imbalan Jasa
Konsultasi Desain Interior hal 2, prosentase imbalan jasa dengan tahap pekerjaan
adalah sebagai berikut :
TAHAP PEKERJAAN PROSENTASE
PEMBAGIAN
IMBALAN JASA
Kesepakatan pemberian pekerjaan – Surat Perintah
Kerja (SPK)
Pra desain
10%
35%
11Universitas Kristen Petra
Pengolahan data (program ruang, sketsa gagasan)
Konsep Final Desain
Pengembangan Desain
Dokumen Pelaksanaan
Pelelangan
Pengawasan berkala (Tahap Pelaksanaan Proyek)
25%
20%
5%
5%
TOTAL 100%
(Sumber : HDII lampiran buku 2, 2006 : 2)
12Universitas Kristen Petra
3. TINJAUAN KHUSUS PERUSAHAAN
3.1. Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : JIA Design
Alamat : Jl. Puri Citra Rungkut D-8 Surabaya
Telepon : 031-71047107
Nama Pemilik : Jimmy Setiono dan Lisa Honger
Website : https://www.facebook.com/pages/JIADesign
Email : [email protected]
3.2. Sejarah Berdirinya Perusahaan
JIA Design berdiri sejak tahun 2006. Nama “JIA” diambil dari nama
chinese pendiri “"方家云 / Fāng Jiā Yún" yang berarti “rumah”, sehingga ide
pokok dari perusahaan JIA Design adalah untuk menciptakan “rumah”, dimana
dari setiap tempat yang perusahaan JIA desain dapat memberikan keha ngatan
kepada penggunanya. JIA Design selalu mengajak klien untuk memberikan
feedback dan sedapat mungkin klien terlibat dalam setiap proses desain.
Perusahaan memposisikan diri sebagai penerjemah dari ide-ide klien dan
mengubahnya menjadi realita. Kebanyakan JIA Design mengerjakan proyek
residensial, tapi perusahaan juga mengerjakan proyek lain seperti perkantoran,
butik, sampai proyek gedung. JIA Design dipimpin oleh Ibu Lisa Honger dan
Bapak Jimmy Setiono. Kantor JIA Design berada di Jl. Puri Citra Rungkut D-8
Surabaya.
13Universitas Kristen Petra
3.3. Filosofi Perusahaan
Jargon Perusahaan: Icon of Best Quality and Value
Orientasi Pemasaran: Memberikan kualitas terbaik dalam setiap
perancangannya
Profesional: JIA Design adalah seorang profesional yang berkualitas,
menawarkan satu atap layanan terpadu untuk konsultasi, merancang dan
membangun interior-struktur-lanskap.
3.4. Lingkup Pekerjaan Perusahaan
JIA Design adalah perusahaan Desain Interior yang bergerak di bidang
eksterior, interior, khususnya residential, public space, dll.
JIA Design menawarkan jasa mendesain interior, mulai dari jasa gambar
3d ) ditangani langsung oleh Bapak Jimmy), gambar kerja oleh Ibu Lisa, dan
bagian animasi oleh Matthew.
3.5. Waktu Kerja
Waktu kerja di PT. Jia Design adalah 5 hari kerja dalam seminggu, yaitu:
Hari Senin sampai Jumat, pukul 09.00 – 17.00, dengan waktu istirahat pukul
12.00-13.00.
3.6. Cara Mendapatkan Proyek
Proyek yang dikerjakan oleh PT. JIA Design diperoleh dengan cara:
Tender ke beberapa proyek perkantoran pemerintahan.
Menghubungi dan menerima proyek dari beberapa perusahaan yang
bekerja sama dengan Jia Design.
Promosi melalui online, website.
14Universitas Kristen Petra
Proyek dari para kontraktor.
3.7. Visi dan Misi
Visi:
Menjadi konsultan terkemuka yang mengedepankan kekuatan solusi dan
kompetensi di bidang perencanaan dan desain arsitektur maupun interior untuk
memberikan kepuasan kepada klien
Misi:
Memberikan layanan terbaik demi terciptanya kepuasan pelanggan dengan
jaminan kualitas pekerjaan dan harga yang kompetitif. Membangun kemitraan
strategis dan bersinergi dengan klien maupun partner dengan prinsip saling
menguntungkan
3.8. Mekanisme Kerja
3.8.1. Menerima klien, berkonsultasi
Menerima kedatangan klien, selain itu juga mengikuti beberapa tender
yang dilakukan pihak klien, mengkomunikasikan kebutuhan klien, konsep dan
budget awal.
3.8.2. Survey
Setelah proses negosiasi terjadi, maka pihak JIA Design mendatangi
lapangan, mulai mengukur dan mendokumentasikan bagian-bagian yang akan
didesain.
3.8.3. Desain awal
Didalam PT JIA Design, sangat jarang desain awal menggunakan sketsa
ataupun free hand, rata-rata desain awal dilakukan dengan komputerisasi. Namun
15Universitas Kristen Petra
free hand digunakan sesekali untuk mengolah bentuk awal sebelum dibuat
modeling.
3.8.4. Revisi desain
Revisi terbagi menjadi dua bagian, revisi klien, dan revisi pemimpin
perusahaan, yang dilakukan oleh Bpk. Jimmy.
3.8.5. Pembuatan gambar kerja
Setelah desain disetujui oleh pihak klien dan pemimpin perusahaan, maka
proses selanjutnya adalah pembuatan gambar kerja oleh desainer.
3.8.6. Pembuatan RAB
RAB dilakukan oleh Desain Interior bersama Administrasi untuk
mendapatkan biaya produksi yang mendukung dengan bahan yang berkualitas.
3.8.7. Penyusunan kontrak kerja
Proses ini dimaksudkan untuk menandai persetujuan kontrak antara pihak
klien dan pihak perusahaan sebelum proyek dikerjakan.
3.8.8. Pelaksanaan proyek dan pengawasan
Perusahaan JIA design betanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan
proyek dan pengawasan atas proyek yang ada, karena itu marketing manager (ibu
lisa) mengecek, mengukur dan terjun langsung ke lapangan ketika proyek sedang
dikerjakan.
3.8.9. Finishing
Perusahaan terus memantau sampai proyek selesai dikerjakan sesuai dengan
desain awal perusahaan dan klien
3.8.9. Struktur Organisasi
16Universitas Kristen Petra