laporan KP

110

Click here to load reader

Transcript of laporan KP

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) BAB I PENDAHULUAN

S A

I.1

Latar Belakang PT. Chevron Pasific Indonesia merupakan sebuah perusahaan multinasional. Pada PT.

Chevron Pasific Indonesia terdapat departemen-departemen yang masing-masing menjalankan tugasnya guna menunjang kegiatan operasional PT.CPI . Salah satu departemen yang terdapat pada PT. CPI yaitu Information Management and Technology. Information Management and Technology merupakan sebuah departemen yang mendukung semua aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh departemen-departemen lain yang terdapat di PT. CPI. Di dalam departemen Information Management and Technology terdapat sub bagian-sub bagian departemen lagi. Salah satu sub bagian didalam departemen Information Management and Technology adalah IT GIS dan Decision Support System. Salah satu fungsi departemen IT GIS dan Decision Support System adalah manajemen proyek terhadap kebutuhan-kebutuhan departemen-departemen lain akan aplikasi untuk mendukung aktifitas pekerjaan mereka. Dalam melaksanakan tugas memanajemen proyek, PT. CPI sendiri telah mempunyai standart manajemen proyek sendiri yang disebut dengan CPDEP (Chevron Project Development and Execution Process). Salah satu pembangunan manajemen proyek yang dilakukan IT GIS yaitu Manajemen Proyek untuk pembangunan Aplikasi Clear Project untuk departemen Land. Dalam melakukan manajemen proyek pembangunan aplikasi Clear Project tersebut perlu dilakukan analisa apakah manajemen proyek pembangunan aplikasi Clear project tersebut sudah sesuai dengan CPDEP. I.2 Tujuan Tujuan kerja praktek ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Program Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Riau. Selain itu tujuan penulis melaksanakan kerja praktek adalah sebagai berikut :

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

1

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) y Tujuan Umum

S A

1. Mengetahui perkembangan teknologi perangkat lunak yang ada di PT. CPI. 2. Mampu menerapkan atau mengaplikasikan sebagian dari ilmu-ilmu yang telah didapat di bangku kuliah ke dalam dunia kerja nyata. 3. Mengenal lebih jauh mengenai praktek di lingkungan kerja. 4. Mendapatkan tambahan pengetahuan tentang berbagai macam permasalahan yang sering terjadi pada dunia kerja, merumuskan serta mencari cata untuk penyelesaiannya 5. Mengenal lingkungan dan kondisi kerja yang sebenarnya, belajar mengenai teamwork dan cara mengambil keputusan untuk merumuskan sesuatu atau memecahkan masalah. y Tujuan Khusus

1. Memahami proses bisnis yang ada di PT. CPI, khususnya proses bisnis yang bergerak dalam bidang manajemen proyek perangkat lunak 2. Menganalisa apakah manajemen proyek perangkat lunak yang dilakukan di PT. CPI sudah sesuai dengan standart manajemen proyek di PT.CPI dalam hal ini CPDEP (Chevron Project Development and Execution Process) dan memberikan solusi terhadap beberapa kekurangannya (jika ditemukan). I.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam laporan kerja praktek ini yaitu : 1. Phase dalam CPDEP yang dianalisa hanya dari phase 1 sampai phase 3 saja 2. Permasalahan tanah yang dianalisa dalam Clear project dibatasi hanya untuk Land Indemnification saja 3. Analisa yang dilakukan hanya untuk menentukan apakah manajemen proyek dalam Clear Project sudah sesuai dengan CPDEP. Disini tidak dibahas apakah manajemen proyek dalam Clear Project sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

2

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) I.4 Metodologi Penulisan

S A

Dalam kerja praktek ini, metodologi penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Metode wawancara, yaitu melakukan wawancara dengan mentor dan karyawan-karyawan lain dalam IT GIS. 2. Metode studi literatur, yaitu mempelajari dokumen-dokumen mengenai manajemen proyek perangkat lunak yang sudah pernah dilakukan di PT. CPI dan melakukan pencarian literatur mengenai manajemen proyek perangkat lunak melalui internet. I.5 Sistematika Penulisan

Laporan kerja praktek ini tersusun secara sistematis dalam lima bab yakni sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang, tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, sistematika penulisan serta waktu dan tempat dilaksanakannya kerja praktek Analisa Manajemen proyek untuk Land Application di PT CPI. BAB II PROFIL PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA Bab ini menjelaskan secara singkat sejarah, struktur organisasi,wilayah operasi dan lokasi, sumber daya manusia, dan HES (Health Environment and Safety) di PT. CPI. BAB III LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang dasar teori project management secara umum beserta manajemen proyek yang digunakan di PT. CPI yakni CPDEP. BAB IV ANALISA SISTEM Pada bab ini menjelaskan tentang analisa kesesuaian manajemen proyek untuk pembangunan aplikasi Clear Project dengan standart manajemen proyek di PT. CPI yakni CPDEP. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh dari analisa manajemen proyek untuk aplikasi Clear Project yang telah dilakukan. Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)3

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) I.6 Waktu Tempat Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek : 06 Oktober sampai dengan 05 November 2010 : PT. CPI distrik rumbai departemen Information Management and Technology

S A

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

4

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) BAB II PROFIL PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA 2.1 Sekilas tentang Chevron PT. Chevron Pacific Indonesia (dulu bernama PT. Caltex Pacific Indonesia) merupakan salah satu perusahaan minyak dan gas terkemuka di Indonesia dengan total produksi mencapai hampir 50 % dari produksi nasional. CPI beroperasi dibawah perjanjian Kontrak Kerja Sama (KKS) dengan Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh BPMIGAS (Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi), sehingga CPI disebut juga perusahaan Kontraktor KKS. Pemegang saham CPI, Chevron Corporation adalah salah satu perusahaan terbesar di dunia. Chevron beroperasi di sekitar 180 negara dengan lebih dari 53.000 karyawan di seluruh dunia. Chevron mengelola operasinya di Indonesia dan Filipina melalui Indoasia Business Unit (IBU), dan CPI merupakan salah satu perusahaan dibawah IBU. Selain CPI, di Indonesia IBU juga mengelola Chevron Indonesia Company, perusahaan kontraktor KKS yang beroperasi di wilayah Kalimantan Timur, dan beberapa badan usaha di bidang geothermal dan power, di Indonesia : Chevron Geothermal Indonesia, Ltd. dan Chevron Geothermal Salak, Ltd., dan di Filipina : Chevron Geothermal Phillipines Holdings Inc. (CGPHI) Dalam menjalankan usahanya, CPI berpedoman pada The Chevron Way; nilai-nilai universal yang diyakini dan mensyaratkan pencapaian dan tingkat integritas yang tertinggi dari karyawannya dalam bekerja bersama pemerintah, mitra kerja, masyarakat, pelanggan, dan rekan kerja. 2.2 Sejarah Chevron Sejarah CPI dimulai sejak tahun 1924, ketika Tim Geologi dari Standard Oil of California (Socal) mendarat di Pulau Sumatera. Tahun 1936, Socal bersama Texaco mendirikan Caltex. Tahun 1963, perusahaan cikal bakal CPI yang beroperasi pada masa sebelum dan setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia resmi menjadi PT. Caltex Pacific Indonesia. Socal kemudian berganti nama menjadi Chevron. Tahun 2001 Chevron dan Texaco bergabung menjadi ChevronTexaco. Bulan Mei 2005, ChevronTexaco berganti nama menjadi Chevron, disusul kemudian PT. Caltex Pacific Indonesia berubah menjadi PT. Chevron Pacific Indonesia. Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)5

S A

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) 2.3 Operasi Chevron Saat ini, CPI mengelola sekitar 88 lapangan minyak dan gas, dan lebih dari 6.400 sumur yang terletak di empat wilayah KKS di Provinsi Riau dan Sumatera Utara seluas 12.000 km2. Kegiatan operasi CPI dikendalikan dari lima lokasi kantor yaitu Jakarta; dan Rumbai, Minas, Duri serta Dumai di provinsi Riau. CPI mengoperasikan tiga lapangan minyak utama : Duri, Minas dan Bekasap. Duri memproduksi minyak bumi yang terkenal dengan nama Duri Crude. Lapangan Duri ditemukan tahun 1941 dan mulai berproduksi tahun 1958. Minas merupakan lapangan minyak terluas yang pernah ditemukan di Asia Tenggara. Ditemukan tahun 1944, lapangan Minas mulai berproduksi tahun 1952. Minas menghasilkan jenis minyak bumi yang terkenal di dunia dengan nama Sumatran Light Crude (SLC). Daerah Bekasap memiliki sejumlah lapangan minyak kecil produktif yang memproduksi Light Crude. CPI terus mempelajari potensi beberapa lapangan utama Bekasap, Bangko, Kotabatak, Balam dan Petani secara intensif dan melakukan beberapa program pengembangan melalui penerapan teknologi eksplorasi dan produksi canggih. CPI juga mengoperasikan pelabuhan Dumai yang memiliki tangki penyimpanan minyak berkapasitas 6 juta barel. Dumai adalah terminal akhir perjalanan minyak dari sumur-sumur minyak CPI melalui pipa sepanjang 1.000 km sebelum dimuat ke dalam kapal-kapal tanker. 2.4 Teknologi dan HES Chevron Teknologi injeksi uap dan air adalah beberapa diantara teknologi mutakhir yang dikembangkan CPI di Indonesia dengan dukungan Chevron. CPI juga menerapkan teknologi pengeboran miring dan terarah, dan teknologi seismik tiga dan empat dimensi (3D dan 4D). CPI mempraktekkan manajemen K3L2 (Keselamatan Kerja, Kesehatan, dan Lindungan Lingkungan) atau HES (Health, Environment, and Safety) yang terintegrasi sebagai bentuk tanggung jawab korporat perusahaan. Bagi CPI, kesehatan dan keselamatan karyawan serta perlindungan lingkungan adalah prioritas utama. CPI telah lama menerapkan manajemen pengelolaan limbah menyeluruh yang meminimumkan dampak terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

S A

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

6

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) 2.5 Visi dan Misi Chevron Visi dari PT Chevron Pacific Indonesia yaitu : 1. Menyediakan produk-produk energi yang sangat penting untuk kemajuan ekonomi yang berkelanjutan dan pengembangan manusia di seluruh dunia 2. 3. 4. 5. Adalah orang-orang dan organisasi dengan kemampuan dan komitmen yang tinggi Adalah sebagai mitra terpercaya Memberikan kinerja berkelas dunia Dikagumi oleh semua pihak yang berkepentingan ; investor, pelanggan, pemerintah di tempat beroperasi, masyarakat setempat dan karyawan tidak saja karena hasil yang dicapai tetapi juga cara mencapainya Misi dari PT Chevron Pacific Indonesia yaitu : 1. Strategi Bisnis Utama Strategi bisnis utama PT CPI adalah mengembangkan posisi terintegrasi di wilayah-wilayah yang sedang tumbuh di dunia : y Operasi Hulu Global Memiliki pertumbuhan yang menguntungkan dalam kegiatan bisnis inti dan membangun posisi legendaris yang baru. y Operasi Gas Global Mengkomersialkan kepemilikan sumber gas PT CPI dan mengembangkan bisnis gas global yang berdampak tinggi. y Operasi Hilir Global Meningkatkan penghasilan dari bisnis inti dan pertumbuhan selektif dengan fokus pada penciptaan nilai yang terintegrasi. y Energi yang terbarukan Berinvestasi pada teknologi bagi energi yang terbarukan dan merebut posisi yang menguntungkan pada sumber daya penting energi yang terbarukan. 2. Strategi keberhasilan Tiga strategi keberhasilan yang diterapkan di semua bidang kegiatan perusahaan : y Berinvestasi pada Sumber Daya Manusia untuk mencapai tujuan strategis y Meningkatkan pemanfaatan teknologi untuk mencapai kinerja yang unggul dan pertumbuhan yang tinggi Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)7

S A

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) y Meningkatkan kemampuan organisasi untuk menghasilkan kinerja kelas dunia dalam bidang keunggulan operasi, pengurangan biaya, pengelolaan aset/kapital, dan peningkatan keuntungan. 2.6 Struktur Organisasi Chevron

S A

Gambar 2.1. Struktur Organisasi IBU (Indoasia Business Unit)

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

8

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP)

S A

Gambar 2.2. Struktur Organisasi President Director PT CPI

Gambar 2.3. Struktur Organisasi Planning & Technology

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

9

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP)

S A

Gambar 2.4. Struktur Organisasi IBU Information Technology

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

10

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP)

S A

Gambar 2.5. Struktur Organisasi IT Upstream Technical Computing

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

11

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP)

S A

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

12

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) BAB III LANDASAN TEORI

S A

3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah Penerapan pengetahuan, keterampilan, alat-alat dan teknik untuk merancang aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan proyek. Manajemen proyek dikatakan berhasil jika proyek : y y Dapat dilaksanakan dan selesai tepat waktu (sesuai kontrak) Dapat dilaksanakan dan menggunakan biaya yang sesuai dengan rencana (tidak lebih/kurang) y y Dapat memenuhi semua ruang lingkup yang disepakati sebelumnya Memuaskan sponsor proyek. Manager proyek bertanggung jawab untuk mencapai tujuan proyek melalui : 1. Identifikasi kebutuhan proyek 2. Membangun atau mendefenisikan tujuan proyek dengan jelas (dan dapat dicapai) 3. Menyeimbangkan permintaan kualitas yang diinginkan dengan batasan proyek, waktu dan biaya 4. Mengadaptasi spesifikasi, perencanaan dan pendekatan dari berbagai pertimbangan dan harapan dari semua stakeholder. Stakeholders adalah orang-orang yang terlibat atau dipengaruhi oleh aktivitas proyek. Kebutuhan dan keinginan stakeholders pada suatu proyek akan beraneka ragam. Yang termasuk stakeholders adalah sponsor proyek, manajer dan tim proyek, staf pendukung, pengguna hasil proyek, supplier, musuh proyek (orang yang merasa dirugikan dengan adanya proyek yang berlangsung).

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

13

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP)

S A

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Manajemen Proyek 3.2 Knowledge Area Manajemen Proyek Knowledge area adalah kompetensi-kompetensi utama yang harus yang harus dikembangkan oleh manajer proyek. Knowledge area dalam manajemen proyek terdiri dari sembilan knowledge area yaitu : 1. Project Integration Management Berkompetensi untuk mengintegrasikan berbagai elemen dari manajemen proyek. 2. Project Scope Management Berkompetensi untuk mendefenisikan dan mengelola semua pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek dengan baik. 3. Project Time Management Berkompetensi untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan guna menyelesaikan proyek, membuat jadwal proyek yang wajar dan menjamin ketepatan waktu dalam menyelesaikan proyek. 4. Project Cost Management Berkompetensi untuk persiapan dan pengelolaan budget proyek. 5. Project Quality Management Berkompetensi untuk menjamin bahwa proyek yang dilakukan akan memuaskan dan memenuhi kebutuhan yang sudah disepakati sebelumnya. 14 Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048) Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) 6. Project Human Resources Management Kompetensi yang berkaitan dengan efektifitas menggunakan sumber daya manusia yang terlibat dalam proyek. 7. Project Communication Management Kompetensi untuk membuat, mengumpulkan, menyebarkan dan menyimpan informasi proyek. 8. Project Risk Management Kompetensi untuk mengidentifikasi, menganalisis dan merespon resiko-resiko yang berkaitan dengan proyek yang dikerjakan. 9. Project Procurement Management Kompetensi untuk memperoleh barang-barang dan servis untuk mendukung pelaksanaan proyek baik dari dalam maupun dari luar organisasi. 3.3 Tools dan Technique Manajemen Proyek Project Management Tools & Technique adalah alat yang digunakan untuk menilai manajer proyek dan timnya dalam melaksanakan proyek berkaitan dengan 9 knowledge area.

S A

Gambar 3.2 Tools dan Technique 3.4 Peran Manajer Proyek

Adapun peran manajer proyek dalam manajemen proyek yaitu : Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)15

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) y y Mediator antara proyek dan stakeholders Bertanggung jawab akan kesuksesan proyek sejak perencanaan, pelaksanaan proyek hingga penutupan/penyelesaian proyek Keterampilan yang dibutuhkan oleh Manajer Proyek adalah : y y y y y y Kepemimpinan Soft skills/ human relations skills Negosiasi & manajemen konflik Problem Solving Project Management Knowledge Area Pengetahuan yang luas berkaitan dengan bidangnya, seperti keuangan, akunting, sales, marketing, logistik, strategic planning, tactical planning, kompensasi, teknologi informasi, dll Faktor-faktor pendukung keberhasilan proyek : y y y y y y y y y y Dukungan eksekutif Keterlibatan user Pengalaman manajer proyek Tujuan bisnis yang jelas Scope yang kecil Perangkat lunak standar Firm basic requirements Metodologi formal Estimasi yang terandalkan Kriteria lainnya, seperti milestones, perencanaan yang tepat, staf yang kompeten dan rasa kepemilikan

S A

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

16

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) 3.5 Kelompok Proses Manajemen Proyek

S A

Proses dalam manajemen proyek dibagi menjadi lima kelompok besar, masing-masing adalah : y y y y y Proses initiating Proses Planning Proses Executing Proses Controlling Proses Closing

Proses Initiation Aktivitas terkait dengan persiapan pelaksanaan sebuah proyek, terutama menyangkut kesediaan stakeholder untuk menentukan obyektifnya dan sepakat untuk memiliki komitmen penuh mendukung proyek tersebut dalam hal alokasi berbagai sumber daya yang diperlukan. Proses Planning Aktivitas terkait dengan perencanaan pelaksanaan sebuah proyek, terutama dalam hal memperkirakan : y y y y y Ruang lingkup, Durasi, Biaya, Kualitas, Dan parameter lain yang perlu dikelola di dalam proyek.

Proses Executing Aktivitas terkait dengan mengkoordinasikan orang-orang dan sumber daya yang ada untuk menjalankan sejumlah pekerjaan didalam proyek agar menghasilkan output yang diinginkan atau ditargetkan. Proses Controlling Aktivitas terkait dengan pengawasan agar seluruh kegiatan yang dilakukan didalam proyek secara konsisten mengarah pada obyektif yang ingin dicapai. Proses Closing Aktivitas terkait dengan persetujuan formal bahwa proyek telah berakhir dan menghasilkan output yang ditargetkan. Diagram Kelompok Proses Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)17

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP)

S A

Gambar 3.3 Diagram Kelompok Proses (PMBOK, 2000) Dalam gambar tadi terlihat hubungan antara masing-masing kelompok proses tersebut, dimana tanda panah memperlihatkan aliran dokumen atau informasi yang dibutuhkan oleh satu kelompok proses dan kelompok proses lainnya (output sebuah kelompok proses merupakan input bagi kelompok proses lainnya). Kelompok proses ini memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan fase didalam siklus manajemen proyek, dimana pada setiap fase dilakukan aktivitas kelompok proses secara overlapping.

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

18

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP)

S A

Gambar 3.4 Diagram keterkaitan antara Kelompok Proses (PMBOK, 2000) 3.6 Interaksi antara Proses Dalam melakukan pengelolaan terhadap knowledge area, dibutuhkan aktivitas manajemen yang tahapannya diwakili oleh kelompok proses manajemen proyek.

Gambar 3.5 Diagram Sembilan Knowledge Area (PMBOK, 2000)

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

19

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP)

S A

Gambar 3.6 Diagram Keterkaitan 9 Kelompok Area dan Kelompok Proses (PMBOK, 2000) Proses Initiating Aktivitas ini berkaitan dengan project scope management, yaitu sebuah proses dimana didefenisikan ruang lingkup dari proyek yang ingin dikerjakan.

Gambar 3.7 Siklus Proses Initiating (PMBOK, 2000) Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)20

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) Proses Planning Seluruh knowledge area membutuhkan aktivitas perencanaan, karena sangat erat berkaitan dengan kebutuhan dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan didalam proyek. Secara prinsip, anatomi proses ini dapat dibagi menjadi 2 bagian : Core Processes Segala jenis aktivitas yang terkait langsung dengan knowledge area y y y y y Ruang lingkup, Durasi/waktu, Biaya, Resiko, Dan Integrasi

S A

Facilitating Processes Segala jenis aktivitas yang terkait dengan : y y y y Manajemen resiko, Komunikasi, Sumber daya manusia, dan Pengadaan

Gambar 3.8 Siklus Proyek Planning (PMBOK, 2000) 21 Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) Proses Executing Merupakan aktivitas dimana pekerjaan yang telah digariskan didalam proyek dilaksanakan atau diterapkan (proyek sedang dalam keadaan berjalan).

S A

Gambar 3.9 Diagram Siklus Proses Executing (PMBOK, 2000) Knowledge area yang berkaitan dengan proses ini masing-masing adalah : y y y y y Manajemen Integrasi, Manajemen Kualitas, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Komunikasi, dan Manajemen Pengadaan Proses Controlling Ketika proyek berjalan, harus dilakukan aktivitas pengawasan, terutama berkaitan dengan semua knowledge area kecuali : Sumber Daya Manusia dan Pengadaan.

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

22

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP)

S A

Gambar 3.10 Diagram Siklus Proyek Controlling (PMBOK, 2000) Proses Closing Pada aktivitas terakhir dalam proyek ini, dua hal perlu diperhatikan, yaitu masing-masing terkait dengan : Manajemen pengadaan dan Manajemen Komunikasi.

Gambar 3.11 Diagram Siklus Proses Closing (PMBOK, 2000) 3.7 Proses Planning (Perencanaan) Proyek Perangkat Lunak

Tujuan Perencanaan Proyek Perencanaan proyek Rekayasa Perangkat Lunak dari berbagai sudut pandang memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Bagi Project Manager: a. untuk menggambarkan status proyek kepada manajer senior dan stakeholder, b. untuk merencanakan aktivitas tim proyek. 23 Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048) Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) 2. Bagi anggota Tim Proyek: untuk memahami konteks pekerjaan. 3. Bagi Manajer Senior: a. untuk memastikan apakah biaya dan waktu yang dialokasikan masuk akal dan terkendali, b. untuk melihat apakah proyek dilaksanakan secara efisien dan cost effective. 4. Bagi Stakeholder: a. untuk memastikan apakah proyek masih berada pada jalurnya, b. untuk memastikan kebutuhan mereka sedang diakomodir oleh proyek. Perencanaan proyek rekayasa perangkat lunak membahas berbagai tindakan atau pekerjaan yang perlu dilakukan oleh semua yang terlibat di dalam proyek, termasuk dokumendokumen yang sebaiknya dibuat. Dokumen Perencanaan Proyek Rekayasa Perangkat Lunak akan terdiri atas sub-sub dokumen berikut ini: 1. Vision and Scope 2. Statement of Work 3. Resource List 4. Work Breakdown Structure 5. Project Schedule 6. Risk Plan Berikutnya tiap-tiap dokumen tersebut akan dibahas secara lebih terperinci. Vision and Scope Dokumen ini adalah hasil kerja pertama dari seorang project manager. Berikutnya dokumen ini akan menjadi tool utama bagi project manager untuk acuan bagi dokumen-dokumen dan proses-proses berikutnya. Dokumen Vision and Scope yang baik dapat mencegah terjadinya masalah-masalah yang dapat memakan biaya yang besar. Dengan menunjukkan dokumen ini, baik kepada stakeholder maupun anggota tim proyek, diharapkan pemahaman yang sama tentang proyek yang sedang berjalan dapat diraih. Dokumen ini dapat dibagi menjadi dua bagian,yaitu: 1. Problem Statement Bagian Problem Statement terdiri atas empat sub bab, antara lain:

S A

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

24

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP)

S A

a. Latar belakang proyek Sub bab ini menceritakan dengan cukup mendalam baik latar belakang masalah maupun penjelasan mengenai mengapa organisasi memutuskan untuk membangun software untuk mengatasi masalah tersebut. Pada sub bab ini diceritakan sebab munculnya masalah, sejarah organisasi dengan permasalahan tersebut dan mengapa akhirnya diputuskan untuk membangun software yang diproyekkan. b. Stakeholder Pada sub bab ini akan diberikan daftar stakeholder yang dilibatkan dalam proyek. Mulai dari customer hingga manajer-manajer senior. Stakeholder ini bisa berupa nama atau jabatan. Tim proyek harus paham dengan siapa mereka bekerja dan apa bidang kerja mereka. Daftar juga dilengkapi dengan alasan dicantumkannya stakeholder tersebut. Untuk proyek-proyek besar tentu saja pencantuman nama tidak relevan karena akan menjadi terlalu panjang daftarnya. c. Pengguna Sub bab ini berisi daftar calon pengguna software. Sama dengan stakeholder, bisa berupa nama atau jabatan. Daftar juga dilengkapi dengan alasan dicantumkannya pengguna tersebut. d. Resiko Sub bab ini akan diisi dengan faktor-faktor yang mungkin menjadi pemicu munculnya masalah, seperti keterlambatan dan permasalahan lain. Resiko yang dimaksud pada sub bab ini bisa faktor internal maupun eksternal. 2. Vision of the Solution Bagian Vision of the Solution juga akan terdiri atas empat sub bab, yaitu: a. Vision statement Tujuan vision statement adalah menggambarkan apa yang ingin dicapai setelah proyek berjalan. Di dalam sub bab ini disebutkan faktor-faktor apa yang harus terpenuhi untuk menandakan kapan proyek dinyatakan selesai. Selain itu tujuan dari proyek juga harus jelas disebutkan di dalam sub bab ini. Waktu terbaik untuk membuat vision statement adalah setelah tim melakukan proses Requirement Engineering. Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)25

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) Gambaran produk yang ingin dicapai tersebut akan menjadi batasan ruang lingkup (scope) yang harus diperhatikan oleh semua pihak yang terlibat di dalam project. Ruang lingkup ini membutuhkan biaya dan waktu tertentu. Project manager yang baik akan mempersembahkan software tepat seperti yang telah dijanjikan kepada stakeholder dan user, tepat pada waktunya dengan menghabiskan biaya (menerima bayaran) tepat sama dengan perjanjiannya dengan customer. Mungkin ada pendapat bahwa memberikan sedikit bonus fungsi terhadap software, dengan asumsi bahwa stakeholder atau user akan menyukainya, maka pendapat itu adalah kesalahan. Antara ruang lingkup, waktu dan biaya/harga harus ada keseimbangan. Jika ada penambahan pada ruang lingkup, maka seharusnya ada penambahan waktu atau biaya, jika tidak maka akan menyebabkan ketidakadilan bagi tim proyek/pengembang. Begitu juga sebaliknya. Perubahan ruang lingkup mestinya diatur dengan Change Control System. b. Daftar fitur Sebuah paket software umumnya dapat dibagi-bagi menjadi beberapa fitur. Jumlah yang umumnya dapat diterima adalah sekitar sepuluh fitur. Jumlah ini sudah cukup menggambarkan kompleksitas software namun tetap nyaman dibaca oleh tim pengembang. Tiap fitur sebaiknya ditulis dalam paragraph yang terpisah atau dalam bentuk pointer-pointer. Deskripsi fitur-fitur ini tidak perlu sangat detil, cukup beberapa kalimat yang menggambarkan penjelasan umum tentang fitur tersebut. Fitur-fitur ini mungkin mengalami penambahan atau pengurangan, sesuai dengan permintaan stakeholder. Jika perlu, sebuah fitur dapat dilengkapi dengan use case. Namun tentu saja use case dibuat agar cukup simpel untuk dipahami oleh semua stakeholder. c. Ruang lingkup tiap fase (jika perlu) Terkadang deadline yang diberikan untuk mengerjakan sebuah proyek software membuat pengerjaan seluruh fitur yang diajukan tidak mungkin selesai. Oleh karenanya dibuat solusi untuk membagi software menjadi beberapa fase rilis. Software akan dirilis pada saat deadline tercapai, namun dengan fitur yang dikurangi. Sedangkan rilis berikutnya lah yang memuat semua fitur. Fitur-fitur yang ada pada rilis awal seharusnya adalah fitur yang sifatnya lebih penting daripada fitur lainnya, menurut stakeholder. Hal semacam ini perlu dikonsultasikan kepada tim pengembang.

S A

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

26

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) d. Fitur yang tidak akan dibuat Terkadang stakeholder meminta fitur yang memang harus dibuang/ditinggalkan karena tidak masuk akal untuk diselesaikan dalam waktu yang tersedia, atau karena sebab-sebab lain. Fitur-fitur semacam ini perlu dicantumkan pada sub bab ini. Ini dicantumkan untuk diketahui semua pihak agar ada kesepahaman dan agar semua setuju dengan penghapusan fitur ini. Statement of Work Statement of Work adalah dokumen yang menggambarkan semua produk yang akan dihasilkan selama proyek berjalan dan siapa yang akan mengerjakannya. Secara lebih detil, di dalam SOW akan dirinci: 1. Daftar fitur yang akan dibuat; jika software akan dirilis dalam fase-fase, maka fiturnya juga harus dibagi ke dalam fase-fase tersebut. 2. Deskripsi hasil kerja (work product: spesifikasi kebutuhan, source code, test plan, laporan defect, dll) yang akan dibuat. 3. Estimasi usaha setiap work product tersebut. Estimasi dibutuhkan agar proyek dapat berjalan dan selesai tepat waktu. Project manager perlu membantu timnya untuk membuat estimasi yang tepat. Sebuah pendekatan perlu diambil untuk menyeragamkan teknik estimasi ini. Salah satu teknik estimasi yang dapat dipilih adalah Wideband Delphi. Berikut ini langkah-langkah di dalam Wideband Delphi: 1. Memilih tim estimasi Project manager memilih seorang moderator dan tim estimasi yang terdiri atas 3 hingga 7 orang. Jika tim yang telah dipilih merasa bahwa dokumen Vision and Scope kurang memberikan informasi, maka project manager harus memperbaiki dokumen tersebut. 2. Kickoff Meeting Pada rapat ini, tim akan membuat sebuah Work Breakdown Structure dan mendiskusikan berbagai asumsi yang muncul. Langkah-langkah yang dapat dijadikan acuan ketika rapat berlangsung sebagai berikut: a. Moderator menjelaskan metode Wideband Delphi, b. Moderator mereview dokumen Vision and Scope dan dokumen-dokumen

S A

pendukungnya, jika ada anggota tim yang belum membacanya, c. Tim mendiskusikan produk yang akan dibuat dengan berbagai asumsinya, Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)27

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) d. Tim membuat 10 hingga 20 pekerjaan utama sebagai representasi pekerjaan level tertinggi pada WBS, e. Tim mendiskusikan estimasi terhadap WBS (jam, minggu, halaman, dll) tersebut hingga mendapatkan kata sepakat. 3. Individual Preparation Setelah kicoff meeting tiap anggota berusaha mengestimasi tiap-tiap pekerjaan di dalam WBS secara mandiri. Tahapan ini disebut sebagai Individual Preparation. Sebelumnya, moderator mencatat semua asumsi dan WBS kemudian membagikannya kepada semua anggota tim. Format berikut ini bisa dijadikan acuan untuk mendokumentasikan Individual Preparation.

S A

Gambar 3.12 Dokumen Individual Preparation 4. Estimation Session Pada rapat ini, anggota tim bersama-sama merevisi estimasi-estimasi yang telah dibuat hingga menemukan kata sepakat. Dokumen berikut dapat dijadikan acuan sebagai contoh untuk membuat dokumentasi selama Estimation Session. Kepada setiap anggota tim akan dibagikan dokumen semacam ini (yang kosong) untuk kemudian direvisi selama jalannya Estimatin Session.

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

28

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP)

S A

Gambar 3.13 Estimation Form Berikutnya: a. Moderator dapat mengumpulkan Estimation Form. Estimasi tersebut kemudian ditabulasikan di papan tulis kemudian ditunjukkan kepada hadiri. Tabulasi tersebut dapat berbentuk seperti berikut:

Gambar 3.14 Estimasi awal Estimation Form kemudian dikembalikan kepada anggota tim. b. Anggota kemudian akan melihat tabulasi tersebut. Jika diskusi meminta perubahan estimasi, maka perubahan tersebut dapat langsung dituliskan pada Estimation Form Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)29

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) yang ada di tangan setiap anggota tim. c. Anggota tim mungkin akan menyampaikan perbedaan pendapat. Tetapi di dalam rapat ini tidak akan dibahas estimasi individu. Jadi yang mungkin diperdebatkan justru pekerjaannya. Tahap ini mungkin terbagi menjadi dua sesi, sesi pertama 40 menit dan sesi kedua 20 menit. d. Rapat akan merevisi estimasi individu dengan mengisikan kolom Delta berikutnya pada form Estimation Form. Isinya bisa +3, +2, -4 dsb. Nilai total barunya akan dituliskan pada bagian bawah form. Tahap-tahap di atas dapat berulang hingga selesai, yaitu jika semua anggota tim menyetujui estimasi hasil rapat, atau jika rapat sudah berlangsung selama dua jam. Hasilnya akan menghasilkan tabulasi estimasi seperti berikut:

S A

Gambar 3.15 Estimasi akhir 5. Review Project manager akan meringkas, mengkompail kemudian mereview hasil estimasi untuk kemudian digunakan sebagai dasar perencanaan proyek software. Resource List Resource list adalah daftar resource/sumber daya yang digunakan selama proyek berlangsung. Daftar ini berisi apa saja yang dibutuhkan berdasarkan jadwal proyek dengan mencantumkan deskripsi resource tersebut serta limit ketersediaan resource tersebut. Daftar semacam ini umumnya dapat dibuat menggunakan software manajemen proyek. Tetapi bisa juga dibuat dengan worksheet atau word processor. Setelah SOW dan Resource List dibuat, seorang project manager harus membuat jadwal proyek (project schedule). Ini bisa dilakukan dengan urutan sebagai berikut:30

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) 1. Membuat Work Breakdown Structure 2. Estimasi usaha yang dibutuhkan oleh setiap pekerjaan pada WBS 3. Project schedule dibuat dengan mengalokasikan resource dan waktu, berdasarkan kalender, untuk tiap pekerjaan pada WBS. Jika WBS mengalami revisi (setelah melakukan estimasi, misalnya), misalnya penambahan, perubahan atau penghapusan pekerjaan, maka revisi ini harus tercatat di dalam dokumen Project Plan dengan disertai dengan keterangan waktu kapan dibuatnya perubahan tersebut. Work Breakdown Structure Work Breakdown Structure, disingkat WBS, berisi daftar pekerjaan yang jika diselesaikan akan menghasilkan work product. WBS menyebutkan: 1. Apa saja pekerjaan yang akan dilakukan, 2. Tipe-tipe resource yang dibutuhkan untuk bekerja, 3. Estimasi tiap elemen pekerjaan, 4. Identifikasi lokasi penyimpanan. Tetapi tidak mencantumkan: 1. Siapa yang mengerjakan pekerjaan-pekerjaan itu, 2. Dan kapan pekerjaan itu akan diselesaikan. Project Schedule Project Schedule atau jadwal proyek dibuat oleh project manager untuk mengatur manusia di dalam proyek dan menunjukkan kepada organisasi bagaimana pekerjaan (proyek) akan dilaksanakan. Ini adalah alat untuk memantau (bagi project manager) apakah proyek dan tim masih terkendali atau tidak. Project schedule berbentuk kalender yang dihubungkan dengan pekerjaan yang harus dikerjakan dan daftar resource yang dibutuhkan. Sebelum jadwal dibuat, WBS harus terlebih dahulu ada, jika tidak maka jadwal tersebut akan terkesan mengada-ada. Untuk membuat project schedule, ada beberapa software yang bisa dijadikan pilihan. Pilihan software yang gratis dan open source antara lain: Open Workbench, dotProject, netOffice dan Tutos. Beberapa hal perlu diperhatikan ketika membuat project schedule, seperti:

S A

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

31

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP)

S A

1. Alokasi resource pada tiap pekerjaan, Resource bisa berupa berbagai hal seperti manusia, barang, peralatan (komputer, proyektor, dll), tempat (ruang rapat, misalnya) atau layanan (seperti training atau tim pendukung out source) yang dibutuhkan dan mungkin ketersediaannya terbatas. Bagaimanapun juga resource yang utama adalah manusia. Pertama, project manager akan mengalokasikan orang(-orang) tertentu untuk suatu pekerjaan. Kemudian, selama pekerjaan tersebut berlangsung, orang tersebut mungkin menjadi terlalu sibuk sehingga tidak bisa dialokasikan untuk pekerjaan lainnya. Perhatikan bahwa pemilihan pelaku perlu disesuaikan dengan kemampuan dan berbagai hal lain karena ada pekerjaan yang dapat dilakukan oleh siapa saja, tetapi umumnya pekerjaan hanya dapat dikerjakan oleh satu atau beberapa orang saja. 2. Identifikasikan setiap ketergantungan, Sebuah pekerjaan disebut memiliki ketergantungan jika melibatkan aktivitas, resource atau work product yang dihasilkan pekerjaan/aktivitas lain. Contoh: test plan tidak mungkin dilaksanakan selama software belum diimplementasikan/ditulis, program baru dapat ditulis setelah class atau modul dibuat dan dideskripsikan pada tahapan desain. Tiap pekerjaan pada WBS perlu diberi nomor, dengan angka tersebut bergantung pada nomor pekerjaan syaratnya. Berikut ini adalah sedikit gambaran tentang bagaimana suatu pekerjaan menjadi tergantung pada pekerjaan lainnya.

Gambar 3.16 Ketergantungan Suatu Pekerjaan dengan Pekerjaan Lain 3. Buat jadwalnya

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

32

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) Tiap pekerjaan juga memiliki jangka waktu pekerjaan. Dengan demikian jadwal bisa dibuat, contoh:

S A

Gambar 3.17 Contoh Jadwal Waktu Pekerjaan Tiap pekerjaan ditunjukkan dengan kotak, sedangkan ketergantungan antar pekerjaan ditunjukkan dengan gambar panah. Kotak hitam berbentuk wajik antara D dan E (pada gambar di atas) disebut milestone atau pekerjaan tanpa durasi. Milestone digunakan untuk menunjukkan kejadian penting pada jadwal. Sedangkan kotak hitam panjang antara C dan D yang juga mengandung potongan wajik menunjukkan summary task atau dua sub pekerjaan yang memiliki induk yang sama. Jadwal bisa dibuat dalam bentuk Gantt Chart, PERT atau diagram semacamnya. Contoh Gantt Chart yang dibuat dengan sebuah tool manajemen proyek:

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

33

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP)

S A

Gambar 3.18 Contoh Gantt Chart Risk Plan Risk plan adalah daftar resiko/masalah yang mungkin terjadi selama proyek berlangsung dan bagaimana menangani terjadinya resiko tersebut. Bagaimanapun juga ketidakpastian adalah musuh semua rencana, termasuk rencana proyek. Terkadang ada saja waktu-waktu yang tidak menyenangkan bagi proyek, banyak kesulitan terjadi misalnya suatu resource tiba-tiba tidak tersedia. Oleh karenanya risk plan adalah persiapan terbaik menghadapi ketidakpastian. Langkah-langkah berikut dapat menjadi acuan untuk mendapatkan Risk Plan: 1. Pembahasan resiko potensial Project manager akan memimpin sebuah sesi/rapat untuk mengidentifikasikan masalahmasalah yang mungkin akan muncul. Anggota tim akan dipancing untuk mengemukakan resikoresiko yang terpikirkan. Project manager akan menuliskannya di papan tulis setiap ada yang mengemukakan pendapat yang relevan. Sedikit pendapat mungkin akan muncul pada awalnya, kemudian berlanjut dengan tanggapan yang susul-menyusul hingga akhirnya suasana mendingin sampai akhirnya pendapat terakhir diutarakan. Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)34

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) Resiko yang dimaksud di sini adalah resiko spesifik. Jika suatu resiko dirasa belum spesifik maka project manager akan memancing agar permasalahan disampaikan secara lebih spesifik. Sumber masalah yang baik lainnya adalah asumsi-asumsi yang muncul ketika membuat Vision and Scope dan melakukan estimasi dengan metode Wideband Delphi. 2. Estimasi dampak tiap resiko/masalah Tim akan memberikan rating untuk setiap resiko. Nilainya berkisar dari 1 (masalah dengan resiko kecil) hingga 5 (masalah dengan resiko besar, kemungkinan munculnya besar, mungkin menghabiskan biaya besar dan sulit untuk membereskannya). 3. Buat sebuah risk plan Tim akan mengidentifikasi langkah-langkah yang akan di ambil untuk mengatasi masalah-masalah yang akan muncul tersebut, dimulai dari resiko bernilai 5. Contoh sebuah dokumen risk plan:

S A

Gambar 3.19 Risk Plan

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

35

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) BAB IV ANALISA MANAJEMEN PROYEK APLIKASI CLEAR

S A

4.1

Manajemen Proyek di PT. Chevron Pasifik Indonesia

Gambar 4.1 Basic CPDEP Road Map CPDEP (Chevron project Devepment and Execution Proses) merupakan Standart tahapan proses proyek manajemen yang digunakan di PT. Chevron Pasifik Indonesia. Prinsip-prinsip dalam CPDEP meliputi : y y y Berfungsi untuk mengidentifikasi kesempatan Menggunakan team-team multifungsional yang telah terintegrasi Mempunyai input, komunikasi dan Kesetaraan antara team-team,decision makers dan stakeholders yang efektif y Bersifat memandu keputusan, bukan memandu aktivitas, melakukan pekerjaan yang dibutuhkan untuk mendukung keputusan selanjutnya. Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)36

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) y Konsisten dalam penggunaan praktek dan tools terbaik.

S A

Adapun tim (stakeholder) yang terlibat dalam CPDEP yaitu : y Endoser, bertindak sebagai pemberi kuasa sepenuhnya terhadap proses-proses dalam CPDEP, apakah dilanjutkan ke proses selanjutnya atau tidak. y Decision Executive, bertindak memilih keputusan terbaik berdasarkan rekomendasi dari DRB (Decision Review Board) y y Decision Review Board, bertindak menerima keputusan dari project team atau tidak. Project Team , bertindak melaksanakan proses-proses yang terdapat dalam tiap-tiap fase CPDEP. 1. Phase 1 Tujuan dalam phase 1 : y y y Membuat kerangka dari kesempatan untuk diikuti dengan jelas Menjamin kesetaraan dengan sasaran bisnis Melakukan persiapan penaksiran untuk ketidakpastian, yang berpotensial untuk kembali dan yang berhubungan dengan resiko-resiko Aktifitas kunci yang terjadi selama phase 1 adalah untuk melengkapi deliverables untuk keputusan berikutnya meliputi : y Membangun kerangka Proses penyusunan yang membuat,mengidentifikasi, dan mendefenisikan kesempatan bisnis dan hasil yang diinginkan. Selagi sejajar dengan pembangunan yang berhubungan dengan organisasi. Dokumen-dokumen dalam tahap ini terdiri dari : Statement kesempatan (Opportunity Statement) Defenisi Lingkup (Scope Definition) Visi Sukses (Vision of Success) Stakeholders Sasaran Bisnis (Business Objectives) Hirarki Keputusan (Decision Hierarchy) Kunci Ketidakpastian dan Resiko (Key Uncertainties and Risks) Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)37

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) Ukuran Nilai (Value Measures) Kasus Bisnis (Business Case) y Membangun Roadmap dan Persiapan Rencana Keseluruhan (Develop Roadmap & Preliminary Overall Plan) CPDEP roadmap mengilustrasikan rencana secara keseluruhan proyek dengan mempersiapkan step-step proses untuk proyek (termasuk kunci keputusan), decision makers, deliverables,work team dan focus item (aktifitas spesifik) dengan sebuah timeline yang diusulkan. Membangun roadmap dilakukan hanya setelah penyusunan inisial. Dokumen-dokumen dalam tahap ini terdiri dari : Economic Assumsions, model (Asumsi Ekonomi) Capital cost (Harga Modal) Biaya Operasi (Operating cost) Perkiraan Persiapan Ekonomi (Preliminary Economic Assessment) Menaksir Resiko dan Ketidakpastian (Assess Risk and Uncertainties) Technology Plan (Rencana Teknologi) y Menerapkan praktek manajemen proyek (Apply Project Management Practices & VIPs) Menerapkan praktek manajemen proyek dan praktek peningkatkan nilai untuk menambah nilai yang berarti (contoh : meningkatkan biaya,cycle time, atau operabilitas) untuk proyek. Dokumen-dokumen dalam tahap ini : Perkiraan DEQ phase 1 (Phase 1 DEQ Assessment) Mencari dan menyertakan Pelajaran yang Dipelajari (Seek and Incorporate Lesson Learned) CPDEP untuk penggantian penaksiran (CPDEP for change Assessment) y Rencana Untuk Phase 2 Sebelum proses permintaaan persetujuan untuk ke phase berikutnya, dipastikan bahwa Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)38

S A

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) telah melengkapi deliverables phase yang dibutuhkan oleh Decision makes dan kemudian diskusikan itu dengan Decision Review Board. Dokumen-dokumen dalam tahap ini : Jadwal untuk phase 2 Kerangka kerja untuk phase 2 Biaya untuk phase 2 Sumber daya manusia Deliverables phase 2 yang diharapkan y Apakah Saya Siap untuk Phase 2 ? Sebelum proses permintaaan persetujuan untuk ke phase berikutnya, pastikan telah melengkapi deliverables phase yang dibutuhkan oleh Decision Makers dan kemudian diskusikan itu dengan Decision Review Board. 2. Phase 2 Tujuan dalam phase 2 : y y Menghasilkan suatu cakupan luas alternatif-alternatif potensial untuk proyek Menilai alternatif-alternatif ini berlawanan dengan ukuran harga proyek dan memilih alternatif yang lebih disukai Kunci aktivitas yang terjadi selama phase 2 untuk menyelesaikan deliverables untuk keputusan selanjutnya meliputi : y Update Frame Dalam sebuah sesi pekerjaan dengan tim multifungsional, meninjau dan mengupdate kerangka. Memastikan untuk mengkonfirmasi pertukaran dengan DRB (Decision Review Board) Dokumen-dokumen dalam tahap ini : Update kerangka dokumen Analisis Stakeholder Tabel Strategi yang diselesaikan (Completed Strategy Table)

S A

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

39

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) Memilih Strategi-Strategi untuk evaluasi (tema) Diagram Pengaruh (Influence Diagram) y Menghasilkan Alternatif-Alternatif Menghasilkan suatu cakupan luas alternatif-alternatif terjangkau untuk menunjuk kesempatan proyek. Memastikan untuk melakukan beberapa penyaringan persiapan untuk short-listalternatif-alternatif terjangkau. Dokumen-dokumen dalam tahap ini: Pengontrakan dan proses pengadaan (Contracting & Procurement Process) Teknologi Jadwal y Mendefenisikan Lingkup untuk Alternatif-Alternatif Mengembangkan suatu lingkup dan uraian persiapan untuk mengidentifikasi kebutuhan untuk menerapkan alternatif-alternatif, hal-hal penting yang mempengaruhi nilai, dan detil untuk secara efektif membandingkan alternatif-alternatif itu. Dokumen-dokumen dalam tahap ini : Lingkup Implementasi Pertimbangan Keunggulan Operasional (Operational Excellence Considerations) Rencana Operasi (Operating Plan) y Analisa Alternatif-alternatif Memperoleh sebuah penilaian nilai persiapan untuk alternatif-alternatif (didasarkan pada lingkup persiapan, bersama dengan beberapa biaya dasar dan informasi jadwal) itu mempertimbangkan : y y y resiko-resiko dan ketidakpastian-ketidakpastian untuk setiap alternatif ukuran nilai (net present value, rate if return atau ukuran lain yang sama) representasi probabilitas untuk menampikan resiko Perkiraan harga dan Jaminan Asumsi-Asumsi Ekonomi, model (Economic Assumtion, model) Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)40

S A

Dokumen-dokumen dalam tahap ini :

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) Biaya modal Biaya Operasi Peramalan Pendapat (Revenue Forecast) Kriteria Keputusan Nilai Tradeoffs Mengukur resiko-resiko dan ketidakpastian-ketidakpastian

S A

y

Membatasi dan Memilih Alternatif Membandingkan penilaian-penilaian nilai dari alternative-alternatif untuk membatasi atau

memilih alternative terbaik.terbaik adalah sebuah syarat relative dan dikendalikan oleh nilainilai yang diidentifikasi selama pembuatan kerangka.biasanya dapat dibatasi pemilihan untuk sebuah alternative tunggal yang lebih disukai. Adakalanya, mungkin tidak dapat membedakan antara 2 alternatif yang sangat tertutup, bawa kedua alternative tersebut untuk dilanjutkan ke phase 3 hanya jika berpotensi menguntungkan dengan membenarkan penambahan biaya. y Update Kasus Bisnis Setelah pemilihan sebuah alternative terpilih yang direkomendasikan, update kasus bisnis untuk menggambarkan data saat ini dan informasi yang dibangun untuk alternative terpilih. y Menerapkan Praktek Manajemen Proyek dan VIPs Menerapkan praktek manajemen proyek dan praktek peningkatan nilai untuk menambah nilai-nilai berartu (contoh : meningkatkan biaya, cycle time dan operabilitas. Dokumen-dokumen dalam tahap ini : Penilaian DEQ phase 2 Mencari dan Menyertakan Pelajaran yang Dipelajari y Rencana Phase 3 Membangun sebuah rencana yang didetailkan pada bagaimana melakukan pekerjaan pada phase berikutnya. Memastikan untuk mendiskusikan rencana ini selama pertemuan penyelesain phase DRB (Decision Review Board). Sumber daya manusia Jadwal Kerangka Kerja Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)41

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) Biaya Deliverables y Apakah Saya Siap untuk Phase 2 ? Sebelum proses permintaaan persetujuan untuk ke phase berikutnya, pastikan telah melengkapi deliverables phase yang dibutuhkan oleh Decision Makers dan kemudian diskusikan itu dengan Decision Review Board.

S A

3. Phase 3 Tujuan dalam phase 3 : y Secara penuh menggambarkan lingkup alternatif yang lebih disukai, dan

mengembangkan rencana eksekusi secara terperinci y Menyaring perkiraan dan analisa ekonomi untuk bertemu kebutuhan biaya.

Menyampaikan persetujuan biaya, yang sesuai. Kunci aktivitas yang terjadi selama phase 3 untuk menyelesaikan deliverables untuk keputusan berikutnya meliputi : y Secara penuh menggambarkan dan Membekukan Lingkup) Secara penuh menggambarkan dan membekukan lingkup ( dan menerapkan suatu

manajemen proses perubahan) untuk memulai desain secara terperinci.) Dokumen-dokumen dalam tahap ini : Volumes, feed rates, products Rencana Teknology (Technology Plan) y Mulai Desain Terperinci Tujuan design dalam fase ini adalah untuk mengurangi biaya dan jadwal ketidaktentuan yang cukup untuk mengizinkan kasus bisnis untuk menyaring permintaan biaya. Secara khas tim lengkap ~ 25% engineering. y Mengembangkan Implementasi Akhir dan Rencana Eksekusi Desain, Pengadaan dan Konstruksi Rencana Operasi Sumber Daya Manusia Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)42

Dokumen-dokumen dalam tahap ini :

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) Kendali Proyek Izin Kontrak Rencana Komunikasi Rencana Eksekusi Proyek (Rencana untuk Phase 4) Biaya Asuransi Menyaring Kasus Bisnis Update biaya, jadwal dan informasi keuntungan didasarkan pada data yang dikembangkan selama design terperinci. Kemudian mengupdate kasus bisnis dengan perhitungan nilai baru. Kasus bisnis ini adalah sebuah kunci masukan untuk permintaan biaya. Dokumen-dokumen dalam tahap ini : Partnerships and JV Alignment Strategi Keluar y Membangun Permintaan Biaya Di awal Tahap 3, mendiskusikan dengan DRB kebutuhan proyek untuk membiayai persetujuan; kebutuhan ini boleh bertukar-tukar tergantung Opco/Sbu Kebutuhan Dan Ukuran proyek. Proyek utama harus menyampaikan Permintaan Penyisihan ( GO-36) kepada korporasi untuk persetujuan. Dokumen-dokumen dalam tahap ini : Perkiraan modal, Operasi dan biaya-biaya lain Penilaian Biaya Resiko Asumsi-Asumsi Ekonomi, Model Paket Pendukung Keputusan Penilaian IPA FEL Benchmarking Dokumen Keputusan-Keputusan, Persetujuan-Persetujuan dan Dasar Pemikiran y Menerapkan Praktek Manajemen Proyek dan VIPs Menerapkan praktek manajemen proyek dan praktek peningkatan nilai untuk menambah nilai-nilai berartu (contoh : meningkatkan biaya, cycle time dan operabilitas. Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)43

S A

y

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) Dokumen-dokumen dalam tahap ini : Penilaian DEQ phase 2 Mencari dan Menyertakan Pelajaran yang Dipelajari y Apakah Saya Siap untuk Phase 2 ? Sebelum proses permintaaan persetujuan untuk ke phase berikutnya, pastikan telah melengkapi deliverables phase yang dibutuhkan oleh Decision Makers dan kemudian diskusikan itu dengan Decision Review Board. 4. Phase 4 Tujuan phase 3 : y Melengkapi disain terperinci, menerapkan rencana eksekusi, dan menyelesaikan rencana operasi y Mengumpulkan, analisa dan menampilkan metrics dan pelajaran yang dipelajari Kunci aktivitas yang terjadi selama phase 4 untuk melengkapi deliverables untuk keputusan berikutnya meliputi : y Melengkapi Desain Terperinci . Melengkapi desain yang dimulai di phase 3. Hasil desain akan jadi spesifikasi, gambargambar dan output-output lain diperlukan untuk membangun produk akhir. y Secara konsisten mengeksekusi atau mengimplementasikan rencana yang didefenisikan Menerapkan rencana eksekusi ( dikembangkan di phase 3) untuk mencapai nilai mempersiapkan kasus bisnis.) Dokumen-dokumen dalam tahap ini : Detil Desain, Pengadaan dan Konstruksi Start-Up Perencanaan Dan Logistik y Menyelesaikan Rencana Bisnis Mengintegrasikan rencana-rencana dan data ke dalam Opco/Sbu Perencanaan Bisnis yang berkelanjutan, termasuk anggaran operasi, kebutuhan sumber daya, meninjau ulang kebutuhan, perubahan produksi, dan pengeluaran modal. Dokumen-dokumen dalam tahap ini : Strategi Keluar y Menyelesaikan Rencana Operasi44

S A

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) Mengembangkan dokumentasi dan prosedur operasi terperinci ( termasuk sumber daya yang direncanakan untuk operasi produk yang diselesaikan) untuk memiliki organisasi.) Dokumen-dokumen dalam tahap ini : Rencana Produksi Operasi Staffing Training Rencana Pemeliharaan dan Service Perencanaan Sumber Daya y Menerapkan Praktek Manajemen Proyek dan VIPs Menerapkan praktek manajemen proyek dan praktek peningkatan nilai untuk menambah nilai-nilai berartu (contoh : meningkatkan biaya, cycle time dan operabilitas. Dokumen-dokumen dalam tahap ini : Mencari dan Menyertakan Pelajaran yang Dipelajari y Apakah Saya Siap untuk Phase 2 ? Sebelum proses permintaaan persetujuan untuk ke phase berikutnya, pastikan telah melengkapi deliverables phase yang dibutuhkan oleh Decision Makers dan kemudian diskusikan itu dengan Decision Review Board. 5. Phase 5 Tujuan Phase 5 : y y Memulai operasi dari asset yang diselesaikan, dan memonitor pelaksanaan asset Mencapai Asset Benchmark yang berlawanan dengan sasaran hasil bisnis dan pesaing, jika sesuai y Membagi Hasil Dan Pelajaran yang dipelajari. Melanjutkan penilaian capaian, dan mengidentifikasi peluang baru Kunci Aktivitas yang terjadi selama phase 5 untuk melengkapi deliverables untuk keputusan selanjutnya meliputi : y Rencana Eksekusi Bisnis Pemilik Organisasi sebaiknya mengoperasikan produk proyek akhir untuk bisnis yang dibangun di phase 4) Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)45

S A

rencana

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) Dokumen-dokumen pada tahap ini : Strategi Keluar y Operasi Asset Beberapa form proyek yang dibuat adalah modal operasional untuk pemilik organisasi. Pemilik sebaiknya mengoperasikan modal untuk mengambil nilai yang didefenisikan. Dokumen-dokumen dalam tahap ini : Pemenuhan Kesehatan, lingkungan, dan Keselamatan y Monitor dan Evaluasi Capaian Sebagai bagian dari operasi yang berkelanjutan, unit bisnis mengumpulkan capaian metrics untuk menentukan jika asset yang diproduksi oleh proyek bertemu capaian yang direncanakan. Optimal y Mengidentifikasi Kesempatan Baru CPDEP tidak berakhir dengan operasi asset yang diselesaikan. Secara berkelanjutan, menilai asset untuk peluang sekunder untuk meningkatkan nilai. Kamu boleh kemudian

S A

menggambarkan peluang ini sebagai CPDEP Tahap 1 proyek. Dokumen-dokumen pada tahap ini : Tingkatkan Operasi Kesempatan-Kesempatan Komersial y Menerapkan Praktek Manajemen Proyek dan VIPs Menerapkan praktek manajemen proyek dan praktek peningkatan nilai untuk menambah nilai-nilai berartu (contoh : meningkatkan biaya, cycle time dan operabilitas. Dokumen-dokumen dalam tahap ini : Mencari dan Menyertakan Pelajaran yang Dipelajari Lock-back bagian 4 Lock-back bagian 5 Benchmarking 4.2 Analisa Clear Project Pada tahap ini akan dijelaskan mengenai analisis terhadap tiga phase utama pada Clear Project berikut penilaian terhadap phase-pha se tersebut yang memberikan pengamatan apakah Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)46

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) Clear Project sudah menerapkan tahapan-tahapan proses dalam CPDEP. Ketiga phase tersebut adalah : 1. Phase 1 2. Phase 2 3. Phase 3 4.2.1 Phase 1 Dalam phase satu Clear project ini tahapan-tahapan yang dilakukan adalah terdiri dari dokumen-dokumen di bawah ini : 1. Stakeholders Stakeholders dalam manajemen proyek Clear ini terdiri dari :

S A

Gambar 4.2 Stakeholders dalam Manajemen Proyek Clear

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

47

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) 2. Kasus Bisnis (Business Case) dan Sasaran Bisnis (Business Objective)

S A

Gambar 4.3 Business Case dan Business Objective 3. Statemen Kesempatan (Opportunity Statement)

Gambar 4.4 Opportunity Statement 4. Ukuran Nilai (Value Measures)

Gambar 4.5 Value Measures 5. Visi Sukses a. Tidak ada masalah pada implementasi sistem b. Kepuasan Pelanggan (user friendly, kinerja baik) c. Melengkapi stage satu dibawah budget pada May 2010

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

48

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) 6. Perkiraan Tenaga Kerja

S A

Gambar 4.6 Labor Estimation 7. Biaya Operasi (Kelas 1)

Gambar 4.7 Biaya Operasi Kelas 1 8. Deliverables Proyek

Gambar 4.8 Deliverables Project Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)49

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) 9. Defenisi Lingkup

S A

Gambar 4.9 Project Scope 10. Menilai Resiko

Gambar 4.10 Preliminary Risk Assessment

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

50

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) 11. Project Timeline

S A

Gambar 4.11 Project Timeline 12. Rencana untuk Phase 2 a. Meninjau ulang Perhatian DRB b. Mengumpulkan Kebutuhan Pemakai ( Masukan, permasalahan sekarang, logika, rumusan, kalkulasi, menaklukkan persetujuan, proses yang dilingkari, alat penghubung aplikasi (inbound, outbound ), dll) c. Meninjau Biaya Proyek d. Meninjau Batasan Waktu Proyek e. Mengembangkan Alternatif-Alternatif f. Memilih Alternatif(Penghitungan score alternatif, merekomendasikan alternatif terbaik) g. Penilaian Alternatif Secara Teknik h. Mengganti ArcIMS i. j. Rencana untuk phase 3 Melengkapi Dokumentasi

k. Mendapatkan Persetujuan DRB

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

51

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) 4.2.2 Phase 2 1. Update Dokumen Framing y Melakukan pengupdetan BPP untuk kasus : y y y y y y y y y y y y y Land Indemnification (Utama) Land Claim Land Overlapping Land Relinquishment Land Legal Document

S A

Melaksanakan User Requirement Gathering Membangun alternatif-alternatif Memilih alternative Meninjau Project Cost Meninjau Project Timeline Rencana untuk Phase 3 Melengkapi Dokumentasi Mendapatkan persetujuan Decision Review Board (DRB)

2. Update Lingkup Proyek

Gambar 4.12 Update Lingkup Proyek

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

52

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) 3. Update Deliverables Proyek

S A

Gambar 4.13 Update Deliverables Proyek 4. Analisis Stakeholder

Gambar 4.14 Analisis Stakeholder

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

53

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) 5. Update Tim Proyek

S A

Gambar 4.15 Update Tim Proyek 6. Mengembangkan Alternatif

Gambar 4.16 Develop Alternatives

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

54

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) 7. Penghitungan Skor Alternatif

S A

Gambar 4.17 Alternatif Scoring 8. Penilaian Alternatif Alternatif yang direkomendasikan (Alternative 2) redevelop) . 9. Perkiraan Biaya (Kelas 2) Tingkatkan aplikasi sekarang (in-house

Gambar 4.18 Perkiraan Biaya Kelas 2 10. Update Project Timeline

Gambar 4.19 Update Project Timeline Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)55

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) 11. Rencana Untuk Phase 3 a. Meninjau ingatan DRB b. Menyelesaikan Lingkup Proyek c. Menyaring Biaya Proyek d. Menyaring Batas Waktu Proyek e. Mempersiapkan Konfigurasi Data f. Mempersiapkan Arsitektur sistem g. Desain Prototipe Aplikasi h. Mengembangkan Rencana Testing i. j. Mengembangkan Rencana Training mengembangkan Rencana Implementasi

S A

k. Instalasi(DB & Web) l. Mendapat Penerimaan pengguna untuk desain Aplikasi

m. Rencana untuk Phase 4 n. Melengkapi Dokumentasi o. Mendapat Persetujuan DRB 12. Melengkapi Dokumentasi a. BPP b. Kebutuhan Bisnis c. Penilaian Alternatif d. CPDEP Phase 2 e. Persetujuan Keputusan Phase 1 4.2.3 Phase 3 1. Sasaran Proyek Untuk mendapatkan solusi manajemen tanah dengan sistem informasi manajemen yang reliabel dan terintegrasi yang akan mendukung Chevron IBU Business.

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

56

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) 2. Update Tim Proyek

S A

Gambar 4.20 Update Tim Proyek Phase 3 3. Aktivitas Phase 3 y y y y y y y y y y y y y Menyelesaikan project scope Menyelesaikan project cost Menyelesaikan project time frame Menyiapkan data configuration Mempersiapkan system architecture Membuat design aplikasi prototype Upgrade GIS Server Membangun rencana testing Membangun rencana training Membangun rencana implementasi Instalasi (database dan web) Mendapat persetujuan user mengenai design prototype Perencanaan untuk phase 457

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) y Mendapatkan persetujuan DRB

S A

4. Lingkup (scope) Akhir a. Membuat tools untuk penanganan (Stage 1) y y Ganti Rugi Tanah Pelaporan

b. Upgrade platform CALMIS c. Overlay CALMIS dengan foto udara d. Menyediakan facilitas untuk mengakomodasi data sebelumnya e. Migrasi Data f. Update BPP g. Antarmuka Sistem (JDE, CPIDIR, OPENWORKS) h. Membuat tools untuk penanganan (Stage 2) y y y y y y Pelanggaran Tanah Tuntutan Tanah Overlap Tanah Pembebasan Tanah Dokumen Tanah Resmi Pelaporan

5. Perkiraan Biaya Akhir

Gambar 4.21 Final Cost Estimation Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)58

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) 6. Update Project Timeline

S A

Gambar 4.22 Update Project Timeline Phase 3 7. Rencana Teknologi

Gambar 4.23 Arsitektur Sistem

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

59

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) 8. Desain (Prototype)

S A

Gambar 4.24 Prototype Aplikasi

Gambar 4.25 Aplikasi Lama dan yang akan Dibangun Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)60

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP)

S A

Gambar 4.26 Final System Interface 9. Rencana Operasi

Gambar 4.27 Testing Plan Rencana Training Pelatihan User Biasa Diadakan oleh Anggota Proyek Lokasi : Rumbai Jadwal: Sesi I : 26 27 Jul 2010 Sesi II : 28 29 Jul 2010 Sesi III: 2 - 3 Aug 2010 61 Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048) Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) Peserta : 60 (20 orang per sesi) Rencana Implementasi Untuk meratakan komunikasi system/aplikasi langkah-langkah berikut akan diambil: Komunikasi kepada semua manajemen tingkat tinggi: Pelatihan Memo Manajer Tanah

S A

Komunikasi kepada semua Organisasi Tanah: Pelatihan Memo Manajer Tanah Brosur

Komunikasi kepada semua Karyawan Chevron Memo Manajer Tanah Iklan Intranet( ibu.chevron.com): Surat Kabar Harian Chevron (http://ibu-appldmz.ibu.chevron.net/dailynews/pages/mainpage.aspx) 10. Rencana Phase 4 y y y y y y y y y y y y y y y Meninjau ulang Perhatian DRB Langkah Konstruksi 1 Meningkatkan mutu ArcIMS/ GIS Server Pengujian Penerimaan Pemakai ( UAT) I Migrasi Data Konstruksi / Customisasi setelah UAT Pengujian Penerimaan Pemakai( UAT) II Pelatihan Pemakai persiapan POP Mempersiapkan dukungan pemeliharaan Rencana untuk tahap 5 Penyerahan ke IT Service Desk ( ITSD) Sosialisasi Melengkapi Dokumentasi MendapatKan Persetujuan DRB62

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) 4.3 Hasil Analisa Clear Project Berdasarkan penjelasan mengenai tahapan-tahapan dalam CPDEP dan tahapan-tahapan dalam Clear mulai dari phase satu sampai dengan phase tiga, maka kami lakukan penghitungan berapa percent (%) phase-phase dalam Clear tersebut telah menerapkan tahapan-tahapan CPDEP.Berikut perhitungannya di bawah ini :CPDEP Proses CPDEP Develop Frame Develop Roadmap & Preliminary Overall Plan Apply project management practice & VIPs Plan for phase 2 Am I ready for phase 2 TotalColumn1 Note : 1 tahapan :

S A

Column1 Phase 1 Jumlah Tahapan Jumlah Tahapan 9 6 3 5 1

8 2 0 3 1

Column2 Percent (%) 17.78% 6.67% 0.00% 12.00% 20.00% 56.44%

Column2 20.00%

Gambar 4.28 Perhitungan Phase 1CPDEP Proses CPDEP Update Frame Generate Alternative Define Scope for Alternative Analize Alternative Narrow and Select Alternative Update Business Case Apply Project Management & VIPs Plan for phase 3 Am I ready for phase 2 Total Column1 Note 1 tahapan` Column1 Phase 2 Jumlah Tahapan Jumlah Tahapan 5 3 4 8 1 1 2 5 1 Column2 11.11% Column2 Percent (%) 4.44% 7.41% 5.56% 5.56% 11.11% 0.00% 0.00% 8.89% 11.11% 54.07%

2 2 2 4 1 0 0 4 1

Gambar 4.29 Perhitungan Phase 2

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

63

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP)CPDEP Proses CPDEP Fully define and freeze scope Begin detailed design Develop final implementation & execution plan Refine Business case Develop funding request Apply Project Management & VIPs Am I ready for phase 2 TotalColumn1 Note 1 tahapan

S A

Column1 Phase 3 Jumlah Tahapan Jumlah Tahapan 2 1 9 2 7 2 1Column2 14.29%

2 1 6 0 3 0 1

Column2 Percent (%) 14.29% 14.29% 9.52% 0.00% 6.12% 0.00% 14.29% 58.50%

Gambar 4.30 Perhitungan Phase 3 Dalam laporan ini kami beri kategori: y Phase dalam Clear dikatakan memenuhi CPDEP jika jumlah perhitungannya lebih besar dari 50 % Maka dari hasil perhitungan tersebut dapat kami simpulkan bahwa Clear telah memenuhi CPDEP.

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

64

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

S A

5.1 Kesimpulan Dari Aplikasi Clear yang dianalisis yaitu dari Phase 1 sampai Phase 3, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Aplikasi Clear sudah sesuai dengan tahapan-tahapan proses dalam CPDEP.

5.2 Saran PT. CPI harus menerapkan semua tahapan-tahapan proses dalam CPDEP dalam melakukan manajemen proyek suatu aplikasi agar manajemen proyek yang dilakukan sesuai dengan sasaran bisnis PT. CPI.

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

65

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

Analisa Proses Pembuatan Aplikasi CLEAR terhadap Standart Manajemen Proyek PT. CPI (CPDEP) DAFTAR PUSTAKA

S A

Information Technology Project Management, 6th Edition (Kathy Schwalbe - Cengage) [email protected] www.cpdep.chevron.com

Sri Rahmayani (10751000006) Diana Sari Dewi (10751000048)

66

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau