Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)

13
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Individu tanaman dalam satu komunitas saling berinteraksi, baik interaksi tumbuhan sejenis (intra spesies) maupun interaksi dengan jenis lain (ekstra spesies). Interaksi tersebut dapat saling menguntungkan atau merugikan salah satu daripadanya. Dengan kata lain interaksi tersebut dapat bersifat mutualistic atau kompetitif. Individu tanaman akan berkompetisi satu dengan yang lainnya dalam memanfaatkan sumber daya seperti unsur hara, air, udara, cahaya, ruangan dan sebagainya. Umumnya persaingan antara tumbuhan sejenis lebih ketat dari pada persaingan tumbuhan yang berlawanan jenis. Hal tersebut disebabkan oleh karena kebutuhan terhadap sumber daya yang relative sama dengan jumlah maupun jenisnya. Malah satu jenis dengan jenis lainnya bila tumbuh berdekatan akan saling menguntungkan, sehingga tidak saling terjadi penekanan. Pengaturan populasi tanaman pada hakikatnya adalah pengaturan jarak tanam yang nantinya akan berpengaruh pada persaingan dalam penyerapan zat hara, air, dan cahaya matahari. Jika hal tersebut tidak diatur dengan baik , hasil tanaman akan ikut terpengaruh. Jarak tanam rapat akan mengakibatkan terjadinya suatu kompetisi, baik inter maupun intra spesies. Penelitian tentang jarak tanam menunjukkan bahwa semakin rapat jarak tanam maka semakin tinggi tanaman tersebut dan secara nyata akan berpengaruh terhadap jumlah cabang, luas permukaan daun dan pertumbuhan tanaman. Mengingat pentingnya mengengetahui jarak tanaman ideal untuk pertumbuhan tanaman, maka dilakukan penelitian tentang kompetisi yang terjadi pada tanaman yang sejenis maupun berbeda spesies. Kacang hijau dan jagung merupakan jenis tumbuhan dengan habitat yang berbeda. Akan tetapi, jika keduanya ditanam pada satu media bukan tidak mungkin akan terjadi suatu interaksi. Interaksi tersebut tentu saja berupa kompetisi dimana keduanya tidak hanya memperebutkan tempat tumbuh, tetapi juga saling memperebutkan unsur hara, air dan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Hal ini berarti terjadi tumpang tindih relung ekologi antara kacang hijau dan jagung. Tumpang tindihnya relung ekologi antara kacang hijau dan Jagung akan mempengaruhi pertumbuhan dan daya hidup keduanya. Oleh karena itulah percobaan ini dilakukan sehingga dapat diketahui pengaruh kompetisi terhadap pertumbuhan kacang hijau dan jagung. 1.2. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mampu mengevaluasi sejauh akan terjadi persaingan antara beberapa tanaman pertanian yang ditanam berdekatan dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas.

Transcript of Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)

Page 1: Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Individu tanaman dalam satu komunitas saling berinteraksi, baik interaksi tumbuhan

sejenis (intra spesies) maupun interaksi dengan jenis lain (ekstra spesies). Interaksi tersebut dapat

saling menguntungkan atau merugikan salah satu daripadanya. Dengan kata lain interaksi

tersebut dapat bersifat mutualistic atau kompetitif. Individu tanaman akan berkompetisi satu

dengan yang lainnya dalam memanfaatkan sumber daya seperti unsur hara, air, udara, cahaya,

ruangan dan sebagainya.

Umumnya persaingan antara tumbuhan sejenis lebih ketat dari pada persaingan tumbuhan

yang berlawanan jenis. Hal tersebut disebabkan oleh karena kebutuhan terhadap sumber daya

yang relative sama dengan jumlah maupun jenisnya. Malah satu jenis dengan jenis lainnya bila

tumbuh berdekatan akan saling menguntungkan, sehingga tidak saling terjadi penekanan.

Pengaturan populasi tanaman pada hakikatnya adalah pengaturan jarak tanam yang

nantinya akan berpengaruh pada persaingan dalam penyerapan zat hara, air, dan cahaya

matahari. Jika hal tersebut tidak diatur dengan baik , hasil tanaman akan ikut terpengaruh. Jarak

tanam rapat akan mengakibatkan terjadinya suatu kompetisi, baik inter maupun intra spesies.

Penelitian tentang jarak tanam menunjukkan bahwa semakin rapat jarak tanam maka semakin

tinggi tanaman tersebut dan secara nyata akan berpengaruh terhadap jumlah cabang, luas

permukaan daun dan pertumbuhan tanaman. Mengingat pentingnya mengengetahui jarak

tanaman ideal untuk pertumbuhan tanaman, maka dilakukan penelitian tentang kompetisi yang

terjadi pada tanaman yang sejenis maupun berbeda spesies.

Kacang hijau dan jagung merupakan jenis tumbuhan dengan habitat yang berbeda. Akan

tetapi, jika keduanya ditanam pada satu media bukan tidak mungkin akan terjadi suatu interaksi.

Interaksi tersebut tentu saja berupa kompetisi dimana keduanya tidak hanya memperebutkan

tempat tumbuh, tetapi juga saling memperebutkan unsur hara, air dan cahaya matahari untuk

berfotosintesis. Hal ini berarti terjadi tumpang tindih relung ekologi antara kacang hijau dan

jagung. Tumpang tindihnya relung ekologi antara kacang hijau dan Jagung akan mempengaruhi

pertumbuhan dan daya hidup keduanya. Oleh karena itulah percobaan ini dilakukan sehingga

dapat diketahui pengaruh kompetisi terhadap pertumbuhan kacang hijau dan jagung.

1.2. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mampu mengevaluasi sejauh akan

terjadi persaingan antara beberapa tanaman pertanian yang ditanam berdekatan dalam

memanfaatkan sumber daya yang terbatas.

Page 2: Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)

II. TINJAUAN PUSTAKA

Faktor-faktor lingkungan akan mempengaruhi fungsi fisiologis tanaman. Respons

tanaman sebagai akibat faktor lingkungan akan terlihat pada penampilan tanaman. Tumbuhan

menyesuaikan diri dengan lingkungannya, disini terlihat bahwa tumbuhan saling mempengaruhi

dengan lingkungannya. Begitu pula biasanya vegetasi yang tumbuh disekitar ekosistem tersebut

juga spesifik atau tertentu. Karena hanya tumbuhan yang sesuai dan cocok saja yang dapat hidup

berdampingan. Tumbuhan pun mempunyai sifat menolak terhadap tumbuhan yang tidak

disukainya, yaitu dengan mengeluarkan zat kimia yang dapat bersifat bagi jenis tertentu. Sifat

tersebut dinamakan allelopati (Irwan,2007).

Kompetisi adalah interakksi antar individu yang muncul akibat kesamaan kebutuhan

akan sumberdaya yang bersifat terbatas, sehingga membatasi kemampuan bertahan (survival),

pertumbuhan dan reproduksi individu penyaing, sedangkan kompettisi didefinisikan sebagai

interaksi antar individu yang berakibat pada pengurangan kemampuan hidup mereka. Kompetisi

dapat terjadi antar individu (intraspesifik) dan antar individu pada satu spesies yang sama atau

interspesifik. Kompetisi dapat didefenisikan sebagai salah satu bentuk interaksi antar tumbuhan

yang saling memperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbatas pada lahan dan waktu sama

yang menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan hasil salah satu jenis tumbuhan

atau lebih. Sumber daya alam tersebut, contohnya air, hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh

(Kastono,2005).

Secara teoritis ,apabila dalam suatu populasi yang terdiri dari dua spesies , maka akan

terjadi interaksi diantara keduanya. Bentuk interaksi tersebut dapat bermacam-macam,salah

satunya adalah kompetisi. Kompetisi dalam arti yang luas ditujukan pada interaksi antara dua

organisme yang memperebutkan sesuatu yang sama. Kompetisi antar spesies merupakan suatu

interaksi antar dua atau lebih populasi spesies yang mempengaruhi pertumbuhannya dan

hidupnya secar merugikan.Bentuk dari kompetisi dapat bermacam-macam. Kecenderungan

dalam kompetisi menimbulkan adanya pemisahan secara ekologi , spesies yang berdekatan atau

yang serupa dan hal tersebut di kenal sebagai azaz pengecualian kompetitif ( competitive

exclusion principles ) .Kompetisi dalam suatu komunitas dibagi menjadi dua , yaitu kompetisi

sumber daya (resources competition atau scramble atau exploitative competition ), yaitu

kompetisi dalam memanfaatkan secara bersama-sama sumber daya yang terbatas Inferensi

(inference competition atau contest competition), yaitu usaha pencarian sumber daya yang

menyebabkan kerugian pada individu lain, meskipun sumber daya tersebut tersedia secara tidak

terbatas. Biasanya proses ini diiringai dengan pengeluaran senyawa kimia (allelochemical) yang

berpengaruh negatif pada individu lain (Noughton,1990).

Page 3: Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)

III. METODOLOGI PERCOBAAN

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktikum kompetisi ekstra dan intra spesies ini dilaksanakan di Fakultas Pertanian

Universitas syiah kuala pada hari rabu tanggal

3.2. Alat dan bahan

1) Benih (kacang hijau dan jagung manis)

2) Pupuk kandang, pupuk urea, SP 36 dan KCL

3) Insektisida dan fungisida

4) Alat (cangkul, gembor, meteran, timbangan dan lain-lain

3.3. Prosedur kerja

1) Setiap kelompok terdiri dari 6 orang, cangkul tanah sedalam ± 20 cm, selanjutnya buatlah

bedengan dengan ukuran 2 m x 1 m. setiap grup sebanyak 3 bedeng, yaitu untuk kacang

hijau, jagung manis (monokultur) dan untuk tumpang sari jagung dan kacang hijau.

2) Dua hari sebelum tanam taburkan pupuk kandang yang sudah terdekomposisi sempurna

ke atas bedengan selanjutnya aduk rata dengan tanah lapisan atas. Dosis pupuk kandang

adalah 10 ton/ha (3 kg/bedeng).

3) Pemupukan

Pupuk urea untuk jagung manis monokultur dan tumpang sari 250 kg/ha (100 g/plot)

pupuk SP 36 dan KCL dengan dosis 150 kg/ha (60 g/bedeng). Pupuk urea diberikan 2

tahap untuk jagung, dosis pada saat tanam dan ½ dosis lagi umur 30 HST. Pupuk SP

36 dan KCL seluruh dosis diberikan pada saat tanam. Cara pemupukan diberikan dengan

membuat larikan disamping tanaman (lubang tanam).

4) Buatlah lubang pada setiap bedeng dengan alat tugal,jarak tanam untuk jagung manis

adalah 80 cm x 40 cm, kacang hijau 20 cm x 20 cm, tanam kacang hijau diantara jagung,

setiap lubang tanam ditanam 3 benih (untuk jagung maupun kacang hijau). Pada umur 10

hari setelah tanam (HST) dilakukan penjarangan, yaitu setiap lubang tanam tinggalkan 2

tanaman yang bagus pertumbuhannya. Denah bedengan penanaman jagung dan kacang

hijau adalah sebagai berikut :

5) Pemeliharaan

Segera setelah penanaman lakukan penyiraman, penyiraman dilakukan setiap hari kecuali

hari hujan. Penyiangan rumput dilakukan pada umur 15 dan 30 hari setelah tanam atau

tergantung pada keadaan di lapangan, pada saat itu juga dilakukan pembumbunan dan

penggemburan tanah di sekitar tanaman.

Page 4: Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)

6) Pengamatan

a) Amatilah tinggi tanaman jagung manis dan kacang hijau pada umur 2, 4, 6 dan 8

minggu setelah tanaman diukur mulai dari pangkal batang sampai ujung daun

tertinggi masing-masing 10 tanaman sampel.

b) Jumlah daun jagung umur 2, 4, 6 dan 8 minggu setelah tanam.

c) Jumlah cabang untuk tanaman kacang hijau pada umur 2, 4, 6, dan 8 minggu setelah

tanam.

d) Berat tongkol jagung berkelobot dan tanpa kelobot pertanaman serta panjang tongkol.

e) Jumlah polong kacang hijau pertanaman dan berat biji kering per tanaman.

f) Hitung berat tongkol berkolot per hektar dan berat biji kering kacang hijau perhektar.

g) Hitung nisbah kesetaraan lahan.

h) Hitung indeks kompetisi.

Page 5: Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)

4.2 Pembahasan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetisi antar tumbuhan dapat berasal dari faktor

internal dan eksternal. Faktor internalnya yaitu kemampuan biji atau tumbuhan tersebut untuk

bertahan hidup berdampingan dengan tumbuhan lain.Faktor eksternal yang menjadi perebutan

antar tanaman diantaranya intensitas cahaya, unsur hara, suhu, air, oksigen , dan karbondioksida.

Selain faktor yang menjadi perebutan, ada juga faktor yang mempengaruhi keadaan fisiologis

pertumbuhan tanaman diantaranya kondisi tanah, kelembaban tanah, udara,angin, dan gangguan

dari spesies-spesies tertentu di suatu habitat juga dapat berpengaruh terhadap kelangsungan

hidup dan fisiologis tumbuhan.

Biji suatu tanaman dapat mengakhiri masa dormansinya apabila terdapat faktor-faktor

yang mengukung pemutusan dormansi. Beberapa hal yang berpengaruh terhadap pemutusan

dormansi biji adalah struktur biji itu sendiri, sedangkan faktor lingkungan yang berpengaruh

adalah kadar air, kelembaban tanah, suhu tanah, intensitas cahaya dan faktor fisik lainnya.

Ruang merupakan faktor yang penting dalam persaingan antar spesies karena ruang

sebagai tempat hidup dan sumber nutrisi bagi tumbuhan. Ruang yang besar dapat menyebabkan

tingginya tingkat persaingan. Faktor utama yang memengaruhi persaingan antar jenis tanaman

yang sama diantaranya adalah kerapatan. Pengaruh kerapatan tanaman terhadap diameter dan

tinggi tanaman yaitu semakin besar kerapatan tanaman maka semakin kecil diameter dan tinggi

tanaman dan semakin kecil kerapatan tanaman maka semakin besar diameter dan tinggi tanaman

yang ada. Hal ini disebabkan karena kerapatan yang besar berarti jumlah tanaman sejenis banyak

tumbuh di ruang sempit, saling berkompetisi untuk mendapatkan air, dan nutrisi yang jumlahnya

terbatas.

Kompetisi intra adalah persaingan yang terjadi pada tanaman yang ditanam pada tempat

yang sama. Kompetisi dapat terjadi karena tumbuhan tersebut saling memperebutkan unsur hara

yang terdapat dalam tanah dimana kedua tanaman tersebut ditanam. Terjadinya kompetisi antara

tanaman sejenis tersebut mengakibatkan pertumbuhannya terhambat.

Page 6: Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

interaksi antara satu populasi dengan populasi lain atau antara satu individu dengan

individu lain adalah bersifat persaingan (kompetisi). Persaingan terjadi bila kedua individu

mempunyai kebutuhan sarana pertumbuhan yang sama sedangkan lingkungan tidak

menyediakan kebutuhan tersebut dalam jumlah yang cukup. Faktor-faktor yang mempengaruhi

persaingan intraspesifik dan interspesifik adalah kepadatan atau jarak tanaman, luas lahan tanam,

jenis tanaman, dan waktu lamanya tanaman hidup. Semakin rapat jarak suatu tanaman maka

pertumbuhannya akan semakin terhambat karena persaingan mendapatkan sumber daya atau

unsur hara dari tanah semakin ketat. Cepat atau lambatnya perkecambahan pada tanaman juga

berpengaruh terhadap menangnya suatu tanaman dalam berkompetisi. Terjadinya kompetisi antar

tanaman dapat menyebabkan tanaman mati.

5.2 Saran

Praktikan sebaiknya sungguh-sungguh diikuti dan harus memahami materi dengan baik

serta menjaga ketertiban agar praktikum dapat berjalan dengan lancar.

Page 7: Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)

DAFTAR PUSTAKA

Irwan.2007.Prinsip-Prinsip Ekologi. Jakarta: Bumi Aksara.

Kastono.2005.Ekologi Hutan. Bumi Aksara: Jakarta

Noughton.1990.Ekologi Umum edisi Ke 2. UGM Press Yogyakarta

Soemarwoto.1983.Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Penerbit Djambatan. Jakarta

Fadlah,S.2011.Laporan praktikum biologi (http://syara-fadlah.blogspot.com/2011/11/laporan-

praktikum-ekologi-kompetisi.html)

Page 8: Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)

LAMPIRAN

1). Masa pertumbuhan jagung dan kacang hijau dari hari ke hari

Page 9: Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)
Page 10: Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)

2). Pertumbuhan jagung dan kacang hijau siap panen

Page 11: Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)
Page 12: Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)

3). Pasca Panen

Page 13: Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)

4). Penimbangan