LAPORAN KKN POSKO 59 UNIVERSITAS JAMBI

38
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) merupakan suatu usaha kegiatan mahasiswa perguruan tinggi dalam pengabdiannya kepada masyarakat untuk dapat mengisi dan menjalankan pembangunan secara terpadu. Paling tidak diharapkan sebagai salah satu cara untuk membantu pengetahuan dan keterampilan masyarakat, bisa membantu dalam mengentaskan kemiskinan, utamanya di desa dimana mahasiswa akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) 1 . Mahasiswa KUKERTA telah menyusun berbagai rencana kegiatan yang disesuaikan dengan rencana kondisi potensi dan permasalahan desa untuk pembangunan desa. Adanya rencana program ini tentu menuntut realisasi kerja dari berbagai bidang. Peran serta masyarakat untuk mendorong perkembangan dan pemanfaatan berbagai potensi alam, sarana prasarana, sumber daya alam pada masyarakat desa, kelembagaan dan berbagai kelebihan yang ada pada desa mutlak diperlukan. Hal tersebut menjadi modal utama dalam pembangunan desa. Perwujudannya dapat dilakukan dengan adanya partisipasi aktif dan dinamis yang dilaksanakan secara bersama-sama antara masyarakat dan mahasiswa. Program kegiatan kukerta ini merupakan aplikasi langsung dari teori-teori yang dipelajari diperguruan tinggi dengan kenyataan yang langsung dihadapi di lapangan, dimana mahasiswa akan dihadapkan pada kondisi masyarakat pedesaan, dengan pemikiran, kehidupan dan pendidikan pada 1 Anonim, 2014. Egrang. Diakses Pada Tanggal 22 Desember 2014. http://id.wikipedia.org/ wiki/Egrang . 1

description

MOHON DIGUNAKAN SEBAGAI MANA MESTINYA

Transcript of LAPORAN KKN POSKO 59 UNIVERSITAS JAMBI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) merupakan suatu usaha kegiatan mahasiswa

perguruan tinggi dalam pengabdiannya kepada masyarakat untuk dapat mengisi dan

menjalankan pembangunan secara terpadu. Paling tidak diharapkan sebagai salah satu

cara untuk membantu pengetahuan dan keterampilan masyarakat, bisa membantu dalam

mengentaskan kemiskinan, utamanya di desa dimana mahasiswa akan melaksanakan

Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA)1.

Mahasiswa KUKERTA telah menyusun berbagai rencana kegiatan yang

disesuaikan dengan rencana kondisi potensi dan permasalahan desa untuk pembangunan

desa. Adanya rencana program ini tentu menuntut realisasi kerja dari berbagai bidang.

Peran serta masyarakat untuk mendorong perkembangan dan pemanfaatan berbagai

potensi alam, sarana prasarana, sumber daya alam pada masyarakat desa, kelembagaan

dan berbagai kelebihan yang ada pada desa mutlak diperlukan. Hal tersebut menjadi

modal utama dalam pembangunan desa. Perwujudannya dapat dilakukan dengan adanya

partisipasi aktif dan dinamis yang dilaksanakan secara bersama-sama antara masyarakat

dan mahasiswa.

Program kegiatan kukerta ini merupakan aplikasi langsung dari teori-teori yang

dipelajari diperguruan tinggi dengan kenyataan yang langsung dihadapi di lapangan,

dimana mahasiswa akan dihadapkan pada kondisi masyarakat pedesaan, dengan

pemikiran, kehidupan dan pendidikan pada umumnya relative lebih rendah jika

dibandingkan dengan masyarakat perkotaan dalam usaha mensejahterakan keluarga

serta misi pembangunan. Melalui program KUKERTA (Kuliah Kerja Nyata) yang wajib

diikuti oleh seluruh mahasiswa diharapkan mampu berperan sebagai motivator untuk

menggerakkan masyarakat dalam pembangunan desa. Diharapkan program KUKERTA

ini juga dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap masalah yang dihadapi

oleh masyarakat desa sehingga mahasiswa dan masyarakat bertukar pikiran dan bekerja

sama dalam memecahkan masalah tersebut. Dalam hal ini mahasiswa dituntut

menerapkan ilmu pengetahuan yang diterapkan dalam masyarakat desa.2

Laporan akhir ini dibuat setelah 8 minggu dilokasi KUKERTA yaitu di Desa

Pondok Meja Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi, selama 8 minggu dilokasi

telah banyak program kerja yang dilaksanakan, ini dapat terlaksana karena sosialisasi

1 Anonim, 2014. Egrang. Diakses Pada Tanggal 22 Desember 2014.

http://id.wikipedia.org/ wiki/Egrang.

2

1

yang baik dengan masyarakat Desa Pondok Meja. Melalui laporan akhir ini diharapkan

dapat dilihat program apa saja yang terealisasi dan kendala apa saja yang ditemui dalam

pelaksanaannya.

1.1.1. Tema

Dalam pelaksanaan kukerta di desa Pondok Meja, difokuskan pada SDM dalam

aspek pendidikan lingkungan dan hasil produksi. Dari fokus kerja tersebut, maka tema

yang diangkat dalam kukerta ini adalah

“Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya yang Ada Didesa

Melalui Peningkatan Pengetahuan dan Pembenahan Administrasi Desa”

1.2. Tujuan

Untuk tercapainya program kerja Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa Universitas

Jambi semester genap Tahun 2014/2015 di desa Pondok Meja, Kecamatan Mestong,

Kabupaten Muaro Jambi maka perlu diterapkan tujuan-tujuan yang akan dicapai sebagai

berikut:

1. Memperluas wawasan dan pengetahuan diluar kampus sesuai dengan disiplin

ilmu yang dimiliki.

2. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan

sendiri.

3. Mengadakan perubahan desa menuju desa yang maju.

4. Memenuhi kewajiban mata kuliah dari fakultas, yaitu KKN. Untuk menerapkan

ilmu yang didapat di perguruan tinggi dalam peran serta meningkatkan

pembangunan masyarakat di pedesaan sesuai dengan salah satu isi Tri Darma

Perguruan Tinggi yaitu “Pengabdian KepadaMasyarakat”

1.3. Manfaat

Sesuai dengan tujuan diatas, maka manfaat yang ingin diperoleh dari kegiatan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pondok Meja Kecamatan Mestong Kabupaten

Muaro Jambi di antaranya :

1.3.1. Bagi Mahasiswa

1. Sebagai laporan pertanggung jawaban pelaksanaan program kerja dari masing-

masing mahasiswa dan memberi gambaran tentang program kerja yang telah

dilaksanakan di lokasi kukerta

2. Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berfikir dan bekerja secara

interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan, keterkaitan,

dan bekerja antar sektor.

2

3. Menambah pengetahuan bagaimana cara bermasyarakat yang sesuai dengan

norma-norma yang berlaku di masyarakat, baik norma tersurat maupun tersirat.

1.3.2. Bagi Universitas

1. Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian keilmuan mahasiswanya

melalui proses pembanggunan fisik maupun non fisik ditengah-tengah

masyarakat dan pembenahan masyarakat, sehingga kurikulum yang disusun di

Perguruan Tinggi dapat disesuaikan dengan tuntutan yang ada di masyarakat

sekarang dan yang akan datang.

2. Memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai contoh dalam

memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk

pengembangaan penelitian.

3. Memantapkan program observasi pendidikan dan studi lapangan sebagai sarana

belajar dan latihan pengabdian pada masyarakat dalam rangka menunjang

pembangunan tepat guna.

4. Mendekatkan Perguruan Tinggi dengan masyarakat.

5. Perguruan tinggi dapat menyesuaikan ilmu yang dipaparkan secara konsep

dengan kondisi nyata di masyarakat.

6. Perguruan Tinggi dapat mengumpulkan informasi secara langsung tentang

kondisi masyarakat dan keadaan social di Desa Pondok Meja dan Meningkatkan

kepercayaan masyarakat akan kualitas dari Universitas Jambi.

1.3.3. Bagi Masyarakat

1. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga serta ilmu, teknologi dan seni dalam

merencanakan dan melaksanakan pembangunan yang diharapkan.

2. Membantu meningkatkan pengetahuan dan menggali potensi-potensi yang ada di

desa serta sebagai bahan evaluasi bagi perangkat desa dan masyarakat desa guna

pelaksanaan pembangunan yang sesuai dengan potensi dan karakteristik desa

Pondok Meja serta berkembangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya

pendidikan dan pembangunan yang berwawasan lingkungan.

3. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk aktif dan kreatif dalam pembangunan

desa swasembada sesuai dengan program pemerintah daerah.

3

BAB II

PELAKSANAAN PROGRAM DAN PEMBAHASAN

2.1 Pra Pelaksanaan Program

Sebelum melakukan pra pelaksanaan program, terlebih dahulu melakukan

observasi lapangan. Setelah melakukan observasi lapangan dilanjutkan dengan

menentukan prioritas masalah dengan mengemukakan alasan pemilihan rencana

program kerja yang diakhiri dengan penemuan potensi yang dimiliki oleh desa.

2.1.1 Observasi Pelaksanaan

Sebelum melaksanakan kegiatan program kerja, seluruh mahasiswa KUKERTA

melakukan observasi lapangan. Observasi lapangan merupakan salah satu dari tehnik

pengumpulan data atau fakta dalam penelitian. Tehnik ini di rasakan tepat untuk

mengamati Desa Pondok Meja dan kehidupan masyarakatnya. Observasi di laksanakan

pada tanggal 26 Oktober – 21 Desember 2014 ke semua lingkungan Desa Pondok Meja

dengan tujuan untuk melihat sejauh mana permasalahan yang ada di Desa Pondok Meja.

Survey di tujukan kepada masyarakat Desa Pondok Meja, aparat pemerintahan desa,

Sesepuh desa, BPD desa, guru-guru PAUD/SD/, ustadz, Imam Masjid, ketua pemuda,

pemilik warung, dan kelompok tani.

Observasi pertama dilakukan adalah mengunjungi rumah perangkat desa. Setelah

itu dilakukan pertemuan antara mahasiswa KUKERTA dengan aparat desa. Dari hasil

observasi di peroleh data bahwa Desa Pondok Meja mempunyai 26 RT yang mayoritas

penduduknya berkerja sebagai Petani dan beragama islam, dimana jumlah penduduk

keseluruhan di daerah ini sebanyak 2.522 Jiwa yang terdiri dari 26 RT, 6 Dusun ( Dusun

? )

Berdasarkan observasi yang dilakukan maka diperoleh bahwa Desa Pondok

Meja merupakan daerah yang berpotensi di bidang pertanian, perkebunana karet, sawit,

perikanan dan perternakan. Di lihat dari jumlah penduduk Desa Pondok Meja ini

berpeluang besar kedepannya yaitu dari segi ekonomi, pendidikan, dan olahraga. Hal

tersebut dikarenakan desa ini memiliki Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya

Manusia(SDM) yang cukup. Akan tetapi kurangnya kesadaran masyarakat untuk

mempertahankan dan mengembangkan sarana dan prasarana yang ada akan menjadi

kendala mengembangkan desa menjadi lebih baik untuk kedepannya.

4

Desa Pondok Meja mempunyai keanekaragaman penduduk suku, ras, dan

agama,seperti melayu asli ( pribumi), jawa, sunda, padang, batak, bugis, Palembang,

flores dan aceh. Mayoritas penduduk Desa Pondok Meja menganut agama islam +- 98

% dan 2 % menganut agama Kristen dan Ptotestan.

Setelah melakukan kegiatan survei/observasi mahasiswa dapat mengetahui

permasalahan yang terdapat di Desa Pondok Meja. Adapun permasalahan yang ada di

desa Pondok Meja terlihat pada tabel 1 adalah :

Tabel 1. Identifikasi Permasalahan

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

No PERMASALAHAN LOKASISUMBER (P/M/D)

1.Belum adanya Pendataan Kartu Keluarga ( Sensus Penduduk ) Secara Online di desa Pondok Meja

Desa Pondok Meja P/M/D

2.Kurangnya sosialisasi terhadap permainan, sehingga bisa di lestarikan.

Desa Pondok Meja P/M

3.Belum Adanya plang perbatasan antar desa.

Desa Pondok Meja P/D

4.Belum tersedianya pos jaga malam di RT 25

Desa Pondok Meja P/M

5.Belum tersedianya foto presiden Joko Widodo dan wakil presiden Jusuf Kalla.

Desa Pondok Meja P/M

6.Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang teknologi computer dan internet.

Desa Pondok Meja P/M

7.Pembinaan kepada anak PAUD Al Ikhlas tentang pengenalan huruf Abjad.

Desa Pondok Meja P/M

8. Identifikasi Tanaman Obat. Desa Pondok Meja P/M

9.Belum adanya tempat kursus bahasa inggris sehingga siap dalam menghadapi MEA

Desa Pondok Meja P/M

10.Belum tersedianya Nomor Rumah Di Desa Pondok Meja.

Desa Pondok Meja P/M

11. Sosialisasi Tentang BPJS di RT 26. Desa Pondok Meja P/MP : Perangkat Desa, m : masyarakat, dan D: Dinas Instansi vertikal/Stakeholder

Setelah didapat permasalahan yang ada di Desa Pondok Meja, maka langkah

selanjutnya adalah menentukan masalah yang ada kemudian dijadikan prioritas masalah

yang akan dipilih untuk dapat diangkat sebagai program kerja. Adapun permasalahan

yang ada tersebut setelah diprioritaskan dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini

5

Tabel 2. Prioritas Pemilihan Pemasalahan

PRIORITAS PEMILIHAN PERMASALAHAN

No Permasalahan Alasan Pemilihan

1Pengenalan huruf abjad di TK Al

Ikhlas desa Pondok Meja

Dengan adanya program kerja pengenalan huruf

abjad di TK Al Ikhlas di desa Pondok Meja

diharapkan dapat membantu mengembangkan

ketangkasan anak anak pada usia dini. Sehingga

anak anak lebih cekatan dalam mengelan huruf

abjad khususnya di daerah desa Pondok Meja.

2

Penginputan data Kartu Keluarga

online ke dalam website yang telah

disediakan pemerintah desa Pondok

Meja

Berdasarkan Analisis KUWAT memungkinkan

untuk dijadikan program kerja karena Dengan

mendata jumlah penduduk kita dapat

mengetahui jumlah pertumbuhan penduduk

setiap tahunnya secara online dengan pesatnya

perkembangan tehnologi. Tidak hanya itu kita

juga dapat membantu dalam penentuan berbagai

kebijakan pemerintah untuk penduduk desa

Pondok Meja

3

Pengadaan Plang Nomor Rumah

pada rumah warga Desa Pondok

Meja

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan,

dengan adanya nomor rumah tentu sangat

membantu sebagai media koresponden/surat

menyurat, menentukan lokasi warga. Identitas

diri, dan mempermudah dalam mencari alamat.

4

Pengadaan foto presiden Joko

Widodo dan wakil presiden Jusuf

Kala di PAUD Al-Ikhlas

Dengan adanya foto presiden dan wakil presiden

menandakan bahwa rasa hormat warga negara

Indonesia kepada presiden dan wakil presiden.

5Pelatihan permainan tradisional

(Egrang) pada anak anak di RT 12

Berdasarkan dari hasil survei yang saya lakukan,

permainan tradisional semakin punah dan perlu

di lestarikan. Dengan adanya program ini maka

saya ingin mengenalkan kemabli permainan

tradisional

P : Perangkat Desa, m : masyarakat, dan D: Dinas Instansi vertikal/Stakeholder

6

Setelah menyusun prioritas masalah maka kemudian dibuatlah sebuah rencana

kegiatan yang akan dilakukan. Dimana dalam rencana kegiatan ini ditetapkan bahan dan

alat yang akan digunakan untuk melaksanakan setiap program kegiatan, volume (orang)

yang ikut dalam kegiatan, biaya yang akan digunakan serta tanggal pelaksanaan

kegiatan. Agar setiap program terlaksana dengan baik dan lancar maka perlu

perencanaan yang matang sehingga potensi yang ada dapat digali demi kemajuan Desa

Pondok Meja.

Setelah prioritas masalah ditetapkan maka langkah selanjutnya adalah

menetapkan rencana kegiatan yang akan dilakukan. Dimana dalam rencana kegiatan ini

ditetapkan bahan dan alat yang akan digunakan untuk melaksanakan setiap program

kegiatan, volume, yang ikut dalam kegiatan, biaya yang akan digunakan serta tanggal

pelaksanaan kegiatan. Agar setiap program terlaksana dengan baik dan lancar maka

perlu perencanaan yang matang sehingga potensi yang ada dapat digali demi kemajuan

Desa Pondok Meja. Berdasarkan pemaparan di atas dapat diuraikan pra pelaksanaan

program kelima program kerja itu sebagai berikut :

Tabel 3. Rencana Program Kerja

RENCANA PROGRAM KERJA

NONO.

SEKTORNAMA PROGRAM BAHAN VOLUME

SUMBERDANA

1 SB.59.G-155.1.AA

Pengenalan huruf abjad di

TK Al Ikhlas desa Pondok

Meja

Kertas, Spidol,

Pena

5 orang

4 X 2 Jam

Mhs : 131

Swd : 35

JML :151

2 SB-T.59.G-155.2.AA

Peninputan Data Dasar

Keluarga Desa Secara

Online di desa Pondok Meja

Laptop /

Komputer,

Modem, dan

ATK

23 Orang

3 x 2 Jam

Mhs : 90

Swd : 130

JML : 220

3 PF-T.59.G-155.3.AAPengadaan Nomor Rumah

Di Desa Pondok Meja

Plang nomor

rumah, paku

beton, martil

10 rumah

5 x 3 Jam

Mhs : 50

Swd : 100

JML : 145

4 PF.59.G-155.4.AA

Pengadaan foto presiden

Joko Widodo dan wakil

presiden Jusuf Kala

Foto presiden

dan wakil

presiden, Paku

Beton, Martil

5 orang

4 X 2 Jam

Mhs : 65

Swd : 40

JML :100

5 PP.59.G-155.5.AA

Pelatihan permainan

tradisional (Egrang) pada

anak-anak di RT 12

Kayu, Gergaji,

Paku, Martil,

Meteran,

Pahat, Pensil

2 Orang

2 x 4 Jam

Mhs : 25

Swd : 80

JML : 105

Dari kelima program kerja diatas, nantinya akan direalisasikan bertempat

dilingkungan Desa Pondok Meja. Dalam pelaksanaan kelima program tersebut

7

diharapkan mampu memotivasi serta memberikan sumbangan ide demi kelangsungan

pembangunan Desa Pondok Meja yang telah dicita–citakan bersama sebelumnya.Untuk

melengkapi pelaksanaan kelancaran tersebut, maka perlu dipersiapkan segala sesuatu

yang akan mendukung kelancaran program, seperti pembuatan rencana program,

pengumpulan dan lain–lain.

2.1.2 Potensi Desa

Kecamatan Mestong tepatnya di Desa Pondok Meja merupakan salah satu desa

yang memiliki potensi di bidang perkebunan karet, perkebunan sawit serta di bidang

peternakan. Ini terlihat dari luasnya lahan yang di miliki oleh warga desa dan banyaknya

tempat perternakan di desa yang di miliki oleh warga. Selama melakukan

observasi/survey lapangan selain permasalahan ditentukan juga potensi desa yang dapat

dikembangkan untuk kemajuan ekonomi dan pembangunan masyarakat desa. Adapun

potensi yang dapat saya temukan antara lainnya ditampilkan pada tabel 4 berikut ini.

Tabel 4. POTENSI DESA

No Potensi Desa Bidang Lokasi1. Memiliki kebun karet Pertanian Desa Pondok Meja2 Memiliki pembududayaan ikan Perikanan Desa Pondok Meja

3.Memiliki perternakan Unggas dan Kambing

Peternakan Desa Pondok Meja

4.Memiliki sumberdaya manusia yang berpotensi dalam bidang olahraga

Sosial budaya Desa Pondok Meja

5.Sudah tersedianya kelompok tani

Ekonomi Desa Pondok Meja

6. Perkebuanan Kunyit Pertanian Desa Pondok Meja7. Perkebunan kelapa sawit Ekonomi Desa Pondok Meja

8Keterampilan warga Desa dalam membuat kerajinan

Ekonomi Desa Pondok Meja

Potensi desa yang kami temukan dalam pelaksanaan observasi atau survey

lapangan ini, dapat dilihat ada sebagian yang kurang dimanfaatkan dan dikembangkan

oleh masyarakat selain itu pula ada yang telah terjangkau oleh pemerintah dan mulai

berusaha meningkatkan hasil produksinya dengan mengadakan penyuluhan maupun

pelatihan dalam sektor tertentu. Potensi yang dimilik Desa ini sangat banyak akan tetapi

tenaga Manusia ini yang kurang diperhatikan, namun sekarang dimulai diadakan

pelatihan dan penyuluhan oleh pemerintah daerah, dengan diadakan kegiatan ini

diharapkan dapat menigkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan desa.

Dilihat dari mata pencarian warga yang mayoritas adalah Petani dan berternak dan

buruh, perekonomian mereka secara umum belum merata walaupun ada sebagian yang

berkecukupan. Karna tidak semua warga desa yang mempunyai lahan perkebunan dan

8

lahan pertanian melainkan sebagian warga berkerja di perkebunan orang lain sebagai

buruh penyadap karet.

Dilihat dari segi pendidikan, Desa Pondok Meja memiliki TK/PAUD, memiliki 2

Sekolah Dasar dan 1 Sekolah Menengah Pertama. Masih banyak prasarana dan sarana di

sekolah yang kurang memadai dan ini sangat berpengaruh pada tingkat kemajuan

pendidikan di Desa Pondok Meja. Dari segi keagamaan Desa Pondok Meja memiliki 1

masjid dan 2 langgar. Desa Pondok Meja memiliki balai desa, Puskesmas dan Posyandu.

Dari segi politik pemerintahannya Desa Pondok Meja di pimpin oleh kepala Desa

Pondok Meja dan perangkat lainnya seperti seketaris desa, kaur umum,kaur

pemerintahan, Kepala Dusun, RT dan juga mereka yang turut membantu di dalam

pemerintahan desa seperti kepala dan anggota BPD, serta tokoh-tokoh masyarakat.

Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan, maka penulis menetapkan

potensi Desa Pondok Meja menjadi 2 yaitu :

1. Potensi Sumber Daya Alam (SDA)

Perkebunan Karet

Gambar 1. Salah satu kebun karet unggul Masyarakat di Desa Pondok Meja.

Perkebunan Sawit

9

Gambar 2. Salah satu kebun sawit yang terdapat di daerah di Desa Pondok Meja

Perkebunan karet dan sawit merupakan salah satu potensi desa Pondok Meja

yang hampir seluruh masyarakat desa Pondok Meja memiliki kebun karet dan sebagian

masyarakat memiliki kebun sawit, selain itu telah banyak masyarakat memiliki kebun

karet dan sawit berkualitas. Dari yang hasil dapat dihitung dalam seratus batang karet

unggulan dapat menghasilkan 1 hari ± 15 kilo perhari, sesuai dengan macam bibit karet

yang dipakai dan bagai mana perawatan terhadap karet tersebut.

Kebun Coklat

Gambar 3. Salah satu Perkebunan coklat warga Desa Pondok Meja

Pembudidayaan Ikan Nila dan Ikan Mas

10

Gambar 4. Pembudidayaan Ikan Nila dan Mas yang dilakukan oleh masyarakat di

desa pondok meja.

Perkebunan pepaya milik warga

Gambar. 5. salah satu perkebunan pepaya milik warga desa pondok meja.

Peternakan ayam

11

Gambar. 6. Ternak ayam masyarakat Desa Pondok Meja yang terletak di wilayah Rt 18

desa pondok meja.

Kebun Karet Unggul

Gambar 7. Salah satu budidaya bibit karet unggul yang menjadi sumber penghasilan

masyarakat Desa Pondok Meja.

Bangsal batu bata dari tanah liat

Gambar 8. Salah satu bentuk penghasilan warga yaitu dari bangsal batu bata yang

terdapat di desa pondok meja.

2. Sarana dan prasarana Desa Pondok Meja, meliputi :

12

Terdapat beberapa sarana dan prasarana Desa Pondok Meja yang telah banyak di

manfaatkan oleh masyarakat desa seperti Jalan Desa, SD, TK, PAUD, Madrasah,

Masjid, Langgar, Balai Desa,Lapangan Volly, Bolla Kaki, Batminton,Tempat usah kayu

dan Posyandu.

Jalan Desa

Gambara. 9. Jalan desa yang sedang dilakukan pengaspalan yang menunjukan bahwa mulai ada perhatian dari pemerintah ataupun usaha dari masyarakat untuk memiliki sarana jalan yang baik di Desa Pondok Meja

Sekolah Dasar Negeri 23/IX

13

Gambar 9.: Sekolah Dasar Negeri 23/IX yang terdapat di Desa Pondok Meja sebagai

salah satu dari 2 buah sekolah dasar yang terdapat di desa pondok meja.

Sekolah Dasar Negeri 56/IX

TK/PAUD

Gambar 10.: Sekolah Dasar Negeri 56/IX yang terdapat di Desa Pondok Meja sebagai salah

satu dari

2 buah sekolah dasar yang terdapat di desa pondok meja.

Pendidikan Anak Usia Dini

14

Gambar. 10 Taman kanak-kanak di Desa Pondok Meja yang terletak di pinggir jalan

besar ini merupakan salah satu prasarana pendidikan untuk anak-anak Usia Dini.

Balai Desa

Gambar. 12 Balai Desa,salah satu prasarana tempat pertemuan dan musyawarah

Masyarakat Desa Dengan pemerintahan Desa.

Langgar/Musholla

15

Gambar 13. Salah satu Langgar/ Musholla yang ada di Desa Pondok Meja yang

merupakan prasarana untuk beribadah umat muslim dan sekaligus tempat pendidikan

di bidang keagamaan

Masjid

Gambar. 14 Masjid yang terdapat di Desa Pondok Meja yang merupakan tempat

ibadah sholat bagi umat muslim.

Posyandu

16

Gambar 15. Posyandu yang merupakan Salah satu Prasarana kesehatan bagi anak-

anak dan ibu hamil yang terdapat di Desa Pondok Meja

Tempat Pemakaman Umum

Gambar 16. Tempat pemakaman umum yang terdapat di desa Pondok Meja.

Tempat Pemakaman Umat Kristiani

17

Gambar 17. Salah satu tempat pemakaman yang terdapat di desa pondok meja. yang

diperuntukan bagi masyarakat kristiani.

Perkantoran

Gambar 17. Kantor dinas perkebunan yang terdapat di desa pondok meja.

Perkantoran

18

Gambar 18. Kantor kementrian pertanian yang terdapat di desa pondok meja.

Perkantoran

Gambar 19. Laboratorium pengamatan hama penyakit tanaman dan agens hayati yang

terdapat di desa pondok meja.

Kegiatan kepemudaan

19

Gambar 22. Kegiatan rutin kepemudaan yang sedang melakukan rapat untuk

menyambut mauled nabi Muhammad SAW.

Lapangan Badminton

Gambar 23. Salah satu sarana olah raga yang ada di desa pondok meja.

Lapangan Sepak Bola

20

Gambar 23. Pembangunan tribun yang belum selesai dilapangan sebak bola yang

terdapat di desa pondok meja.

2.2 Pelaksanaan Program

Setelah dilaksanakan pra-pelaksanan program yang berisikan kronologis survei

atau observasi sampai ditetapkannya rencana kegiatan, maka selanjutnya adalah tahap

pelaksanaan dari kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya. Pelaksanaan Kuliah

Kerja Nyata (KUKERTA) di Desa Pondok Meja kecamatan Mestong Kabupaten Muaro

Jambi yang dimulai pada tanggal 26 Oktober 2014 dan berakhir sampai dengan tanggal

21 Desember 2014 telah dilaksanakan dengan baik. Penulis telah melaksanakan 5

program kerja dan berikut dilaporkan realisasi hasil program kerja individu yaitu;

2.2.1 Pengenalan huruf abjad di TK Al Ikhlas Desa Pondok Meja

a. Tujuan Proker : Dengan adanya program kerja pengenalan huruf abjad di

TK Al Ikhlas di desa Pondok Meja diharapkan dapat

membantu mengembangkan ketangkasan anak anak

pada usia dini. Sehingga anak anak lebih cekatan dalam

mengelan huruf abjad khususnya di daerah desa Pondok

Meja

b. Waktu : 8 x 4 jam

c. Tempat : Dilapangan bola Desa Pondok Meja

d. Peserta Proker : 5 orang

e. Metode Pelaksanaan : Pengenalan langsung

f. Hasil : Anak-anak langsung mengerti dengan apa yang saya

tunjukan ke mereka, mereka sangat agresif dengan apa

yang saya ajarkan.

g. Kesimpulan : Dengan adanya latihan mengenal abjad sambil bermain

daya tangkap anak jadi meningkat.

h. Saran : Mohon di jaga lapangan lompat jauh tersebut dan selalu

di ajarkan kepada siswa cara melakukan lompatan yang

baik dan benar.

2.2.2 Penginputan data Kartu Keluarga online ke dalam website yang telah

disediakan pemerintah desa Pondok Meja RT 07

a. Tujuan Proker : Membantu pemerintah desa Pondok Meja dalam

menginput data keluarga warga Desa Pondok Meja ke

21

dalam situs pemerintah pusat.

b. Waktu : 3 x 2 jam

c. Tempat : Posko 59

d. Peserta Proker : 1 orang

e. Metode Pelaksanaan : Praktek Langsung

f. Hasil : Terbantunya pemerintah desa Pondok Meja, warga desa

Pondok Meja jadi lebih mudah mengakses data mereka

g. Kesimpulan : Dengan adanya data mereka secara on line mereka lebih

Mudah mengkakses info data mereka

h. Saran : Perangkat yang di gunakan harus lebih banyak

2.2.3 Pengadaan Plang Nomor Rumah pada rumah warga Desa Pondok Meja RT

12

a. Tujuan Proker : Menunjukan alamat rumah warga Desa Pondok Meja.

b. Waktu : 5 x 3 jam

c. Tempat : Rumah Warga des Pondok Meja

d. Peserta Proker : 6 orang

e. Metode Pelaksanaan : Praktek Langsung

f. Hasil : Mempermudah warga lain untuk menemukan alamat

Yang di cari di Desa Pondok Meja

g. Kesimpulan : Identitas rumah semakin mudah di kenal

h. Saran : Lebih bermaanfaat bagi pemilik dan warga lain

2.2.4 Pengadaan foto presiden Joko Widodo dan wakil presiden Jusuf Kala di

PAUD Al Ikhlas

a. Tujuan Proker : Dengan adanya foto presiden dan wakil presiden

Menandakan bahwa rasa hormat warga negara Indonesia

kepada presiden dan wakil presiden.

a. Waktu : 4 x 2 jam

b. Tempat : PAUD Al-Ikhlas Desa Pondok Meja

c. Peserta Proker : 5 orang

d. Metode Pelaksanaan : Langsung Ke Kantor Kepala Sekolah PAUD Al-Ikhlas

e. Hasil : Perlengkapan ruang Kepala tercukupi

f. Kesimpulan : Foto presiden Republik Indonesia terpasang di kantor

Ruang Kepala Sekolah PAUD Al-Ikhlas

g. Saran : Siswa TK lebih mengenal Presiden dan Wakil Presiden

2.2.5 Pelatihan permainan tradisional (Egrang) pada anak-anak di RT 12

a. Tujuan Proker : Berdasarkan dari hasil survei yang saya lakukan,

Permainan tradisional semakin punah dan perlu di

22

lestarikan. Dengan adanya program ini maka saya ingin

mengenalkan kembali permainan tradisional

b. Waktu : 2 x 4 jam

c. Tempat : Di Desa Pondok Meja

d. Peserta Proker : 2 orang

e. Metode Pelaksanaan : Pelatihan langsung

f. Hasil : Anak anak lebih mengenal permainan tradisional

g. Kesimpulan : dengan melestarikan permainan tradisional, permainan

tradisional tidak punah dimakan zaman

h. Saran : Selalu dilestarikan permainan tradisional tersebut.

2.3 Pembahasan Program Kerja

2.3.1 Pengenalan huruf abjad di TK Al Ikhlas Desa Pondok Meja

Berdasarkan dari pengamatan saya belajar dan sambil bermain di tempat terbuka

sangat jarang di lakukan oleh Guru TK Al Ikhlas, saya melakukan observasi langsung ke

TK tersebut, saya tertarik langsung memprogram untuk belajar sambil bermain di

tempat terbuka, hasilnya anak TK Al Ikhlas riang gembira sambil mengenal hurup

abjad.

Abjad adalah sistem penulisan yang menuliskan semua fonem, kecuali vokal.

Hampir semua tulisan-tulisan Semitik tergolong abjad, misalkan abjad Fenisia, abjad

Arab, abjad Ibrani, dan abjad Suryani. Bangsa Yunani yang mengadopsi abjad Fenisia

menambahkan beberapa lambang vokal ke dalam sistem tulisan mereka yang baru agar

tidak terjadi ambiguitas. Sistem tulisan itu disebut alfabet dan menurunkan alfabet Latin,

Sirilik, dsb.

Dalam penggunaan bahasa Indonesia, namun, istilah abjad juga bisa merujuk

kepada huruf Alfabet. Masing-masing huruf menggambarkan satu bunyi atau lebih,

contoh huruf e dapat menggambarkan bunyi e dalam kata bebek, e dalam kata senang

atau e dalam kata tega. Urutan abjad merupakan rangkaian huruf dari A hingga Z, terdiri

dari 26 huruf.

2.3.2 Penginputan data Kartu Keluarga online ke dalam website yang telah

disediakan pemerintah desa Pondok Meja

Berdasarkan dari program kerja tema yang sudah di setujui peserta posko 59 dan

berdasarkan Analisis KUWAT (kesempatan, uang, waktu, alat, tenaga) memungkinkan

untuk dijadikan program kerja dan hasil dari program tersebut program pemerintah

terbantu dengan mendata jumlah penduduk kita dapat mengetahui jumlah pertumbuhan

penduduk setiap tahunnya secara online dengan pesatnya perkembangan tehnologi.

Tidak hanya itu kita juga dapat membantu dalam penentuan berbagai kebijakan

23

pemerintah untuk penduduk desa Pondok Meja. Warga dengan mudah mengakses data

mereka di web yang telah di sediakan pemerintah.

2.3.3 Pengadaan Plang Nomor Rumah pada rumah warga Desa Pondok Meja

Hampir tak ada negara di dunia yang tak mengenal angka (bilangan). Semuanya

mengenal angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 0. Angka-angka itu menjadi roh dalam ilmu

matematika. Sulit dibayangkan, andai tak ditemukan angka-angka tersebut.

Dalam berbagai literatur yang ada, tak disebutkan siapa orang yang pertama kali

menemukan angka-angka atau bilangan tersebut. Yang pasti, menurut Abah Salma Alif

Sampayya, dalam bukunya Keseimbangan Matematika dalam Alquran , catatan angka

pertama kali ditemukan pada selembar tanah liat yang dibuat suku Sumeria yang tinggal

di daerah Mesopotamia sekitar tahun 3.000 SM.

Bangsa Mesir kuno menulis angka pada daun lontar dengan tulisan hieroglif

yang dilambangkan dengan garis lurus untuk satuan, lengkungan ke atas untuk puluhan,

lengkungan setengah lingkaran menyamping (seperti obat nyamuk) untuk ratusan, dan

untuk jutaan dilambangkan dengan simbol seorang laki-laki yang menaikkan tangan.

Sistem ini kemudian dikembangkan oleh bangsa Mesir menjadi sistem hieratik.

Bangsa Roma menggunakan tujuh tanda untuk mewakili angka, yaitu I, V, X, L,

C, D, dan M, yang dikenal dengan angka Romawi. Angka ini digunakan di seluruh

Eropa hingga abad pertengahan.Sementara itu, angka modern saat ini, berasal dari

simbol yang digunakan oleh para ahli matematika Hindu India sekitar tahun 200 SM,

yang kemudian dikembangkan oleh orang Arab. Sehingga, angka tersebut disebut

dengan angka Arab

Dari hasil program kerja yang saya lakukan, rumah jadi memiliki alamat yang

tertera, sehingga memudahkan warga lain untuk mencari atau menemukan alamar

warga. Program kerja tersebut merupakan arahan dari kepala desa Pondok Meja, dengan

adanya plang rumah tersebut mempermudah mengenal identitas rumah tersebut, di plang

tersebut tertera nomor rumah, RT, RT, kecamatan, dan kabupaten.

2.3.4 Pengadaan foto presiden Joko Widodo dan wakil presiden Jusuf Kala di

PAUD al Ikhlas

Presiden merupakan sosok icon negara, yang memimiliki kekuasaan mutlak.

Presiden Indonesia (nama jabatan resmi: Presiden Republik Indonesia) adalah kepala

negara sekaligus kepala pemerintahan Indonesia. Sebagai kepala negara, Presiden

adalah simbol resmi negara Indonesia di dunia. Sebagai kepala pemerintahan, Presiden

dibantu oleh wakil presiden dan menteri-menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan

eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah sehari-hari. Presiden (dan Wakil

24

Presiden) menjabat selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan

yang sama untuk satu kali masa jabatan. Ia digaji sekitar 60 juta per bulan.

Dari observasi yang saya lakukan, saaya tertarik untuk melakukan pengadaan

foto presiden di PAUD Al Ikhlas, guna untuk memperkenalkan presiden Indonesia

kepada anak ank PAUD.

2.3.5 Pelatihan permainan tradisional (Egrang) pada anak-anak di RT 12

Dari permainan egrang yang saya ajarkan di RT 12 anak anak sangat antusias,

mereka dengan riang mengikuti permainan tersebut. Nilai budaya yang terkandung

dalam permainan egrang adalah: kerja keras, keuletan, dan sportivitas. Nilai kerja keras

tercermin dari semangat para pemain yang berusaha agar dapat mengalahkan lawannya.

Nilai keuletan tercermin dari proses pembuatan alat yang digunakan untuk berjalan yang

memerlukan keuletan dan ketekunan agar seimbang dan mudah digunakan untuk

berjalan. Dan, nilai sportivitas tercermin tidak hanya dari sikap para pemain yang tidak

berbuat curang saat berlangsungnya permainan, tetapi juga mau menerima kekalahan

dengan lapang dada

Egrang atau jangkungan adalah galah atau tongkat yang digunakan seseorang

agar bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas tanah. Egrang berjalan adalah egrang yang

diperlengkapi dengan tangga sebagai tempat berdiri, atau tali pengikat untuk diikatkan

ke kaki, untuk tujuan berjalan selama naik di atas ketinggian normal. Di dataran banjir

maupun pantai atau tanah labil, bangunan sering dibuat di atas jangkungan untuk

melindungi agar tidak rusak oleh air, gelombang, atau tanah yang bergeser. Jangkungan

telah dibuat selama ratusan tahun.[1].

Terdapat beberapa jenis egrang, yakni :

1. Egrang pegangan adalah egrang yang terdapat pegangan berupa batok kelapa

untuk pegangannya.

2. Egrang pasak

3. Egrang drywall

4. Egrang pegas adalah modifikasi egrang yang dilengkapi dengan pegas seberat 8

kilogram, masing-masing 4 kilogram tiap batangnya. modifikasi egrang ini

menyebabkan loncatan yang tinggi dikarenakan gaya pegas (egrang modern)

25

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pelaksanaan Program Kerja KKN Non Reguler Mahasiswa Universitas Jambi

Semester Ganjil Tahun Ajaran 2014/2015 di Desa Pondok Meja Kecamatan Mestong

Kabupaten Muaro Jambi sebanyak 5 Program Kerja telah terlaksana dengan baik.

Dalam realisasi program kerja yang dilakukan dilokasi KUKERTA terdapat berbagai

kendala, namun kendala tersebut tidak begitu menghambat pelaksanaan program karena

adanya bantuan dari masyarakat dan pemerintah desa serta teman-teman mahasiswa lain

sehingga program tetap bisa dilaksanakan dengan baik.

Dalam Kuliah Kerja Nyata ini penulis mengangkat 5 program kerja yang terdiri

dari dua program pokok tema, dua program pendukung tema. Pelaksanaan program

kerja yang dilakukan mulai tanggal 26 Oktober 2014 sampai 21 Desember 2014 ini

terlaksana dengan baik dengan memanfaatkan fasilitas serta kerjasama dari semua pihak

yang turut membantu.

3.2 Saran

Sejumlah program kerja mahasiswa KUKERTA UNJA Semester Ganjil Tahun

Ajaran 2014 Desa Pondok Meja telah berjalan sesuai dengan rencana. Pertisipasi

perangkat desa dan masyarakat tidak lepas menjadi bagian dari keberhasilan program

Kukerta di desa ini. Harapan kami program yang telah berjalan dapat dijaga dan

diteruskan, baik oleh masyarakat setempat maupun mahasiswa Kukerta yang akan

datang dan juga ditingkatkan agar kemajuan desa dapat lebih terealisasi.

Beberapa hal yang ingin disampaikan adalah:

1. Pemerintah sebaiknya merespon positif kegiatan KUKERTA ini, karena ini

adalah salah satu wadah yang tepat untuk memajukan daerah pedesaan, misalnya

26

dengan memberikan bantuan dan kemudahan-kemudahan dalam melaksanakan

program KUKERTA.

2. Diharapkan kepada warga untuk selalu dapat berpartisipasi dalam membantu

program kerja yang dijalankan mahasiswa KUKERTA yang sangat berguna

untuk kebutuhan bersama dan meneruskan program kerja untuk kemajuan desa

itu sendiri.

3. Untuk masyarakat terutama bagi masyarakat jambi, mari dukung program

KUKERTA dengan membantu program mahasiswa yang melaksanakan

KUKERTA khususnya di daerah jambi. karena itu semua adalah demi kebaikan

bersama untuk menuju masyarakat yang maju, adil, makmur dan sejahtera.

4. Didalam pelaksanaan kegiatan antara Mahasiswa dan warga harus lebih kompak

agar dapat lebih bisa melakukan kerjasama dan koordinasi dengan baik.

5. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan KUKERTA di masa yang akan

datang, buatlah program dengan pertimbangan dan persiapan, karena disana kita

akan menjadi publik figur. Usahakan program yang dijalankan benar-benar

bermanfaat bagi masyarakat.

27