Laporan KKN (DPL)

60
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA 2010 UNIT : 43 (BANJARASRI) KECAMATAN : KALIBAWANG KABUPATEN : KULONPROGO PROPINSI : DIY Oleh : Dr. Muslim Mahardika, ST., M.Eng BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM DAN PELAYANAN MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

Transcript of Laporan KKN (DPL)

Page 1: Laporan KKN (DPL)

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

KULIAH KERJA NYATAPEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS GADJAH MADA2010

UNIT : 43 (BANJARASRI)

KECAMATAN : KALIBAWANG

KABUPATEN : KULONPROGO

PROPINSI : DIY

Oleh :

Dr. Muslim Mahardika, ST., M.Eng

BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKMDAN PELAYANAN MASYARAKAT

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATUNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

Page 2: Laporan KKN (DPL)

DAFTAR ISI

I. Kata Pengantar

II. Pendahuluan

III. Isi

a. Pembimbingan

b. Penilaian

c. Komentar DPL terhadap Kinerja Mahasiswa

d. Pelaksanaan Program KKN-PPM

IV. Penutup

a. Kesimpulan

b. Saran

V. Lampiran

Page 3: Laporan KKN (DPL)

I. Kata Pengantar

Segala puja dan puji hanya layak diperuntukkan kepada Allah SWT, Dia

yang telah memberikan segalanya dengan berbagai kemudahan,

kesempatan, waktu dan berbagai nikmat lainnya yang dapat kita rasakan

hingga akhirnya Laporan Pelaksanaan Kegiatan ini dapat diselesaikan

dengan baik. Syukurlah yang seharusnya tak henti kita lakukan

Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Unit Banjarasri ini berisi

berbagai hal perencanaan program yang berfungsi sebagai pedoman

pelaksanaan program dalam 2 bulan kegiatan KKN ini. No sector, no

kode,sifat program, keputusan program ini cocok dan dipilih untuk

dilaksanakan dalam KKN ini serta bentuk pelaksanaannnya.

Dengan adanya laporan ini diharapkan program-program KKN PPM yang

telah dilaksanakan dapat memberikan kontribusi riil yang dirasakan

masyarakat, tepat guna dan berdampak positif terhadap kualitas hidup

masayarakat, dapat berjalan lancar tanpa menemui hambatan-hambatan

yang berarti. serta dapat berjalan sukses sesuai tujuan yang diinginkan.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada berbagai

pihak yang sudah membantu terselesaikannya Laporan Pelaksanan Kegiatan

ini, kepada :

– Bapak sebagai Camat Kalibawang

– Bapak sebagai Kepala Desa Banjarasri

– Masyarakat Desa Banjarasri

– Rakan-rekan unit Banjarasri, serta

– Berbagai pihak lain yang turut membantu dalam pembuatan

laporan ini.

Demikian Laporan ini dibuat, semoga dapat memberi kontribusi yang

positif terhadap kesuksesan program KKN PPM ini. Akhirnya, kami memohon

maaf yang sedalam-dalamnya atas segala kekurangan dan kesalahan yang

mungkin ditemui dalam pembuatan laporan ini.

Dosen Pembimbing Lapangan

Muslim Mahardika

Page 4: Laporan KKN (DPL)

II. Pendahuluan

Waktu Pelaksanaan : 01 Juli 2010 – 31 Agustus 2010

Lokasi : Desa Banjarasri, Kecamatan Kalibawang,

Kabupaten Kulonprogo, DIY

Tema : Pemberdayaan Masyarakat Melalui

Teknologi dan Pendidikan

Jumlah Mahasiswa :

NO. NAMA NIM FAKULTAS

1 IBNU KAUTSAR 07/252356/TK/32863 TEKNIK

2 CHRIS YUDHO HARDIANTO 07/252610/TK/32978 TEKNIK

3 ERIANA NURMAN SYARIF 07/252632/TK/33000 TEKNIK

4 DZIKRY FIRDAUSI 07/251870/TK/32677 TEKNIK

5 VICKY VICTHORIANSYAH 07/252685/TK/33053 TEKNIK

6 AGUNG HADI SUSANTO 07/251899/TK/32691 TEKNIK

7 SETRANUSA 06/194445/TK/31818 TEKNIK

8 ARTA KUSUMANINGRUM 07/253335/PN/11082 PERTANIAN

9 LAILA DWI WINANTI 07/253479/PN/11116 PERTANIAN

10 AJI RIANDARI 07/257208/PN/11222 PERTANIAN

11 WISNU CAHYADI 07/253303/PN/11074 PERTANIAN

12 TEGAR PURNA PRIHANANTYO 07/253540/PN/11125 PERTANIAN

13ARDIANNISA ISTIQOMAH PRATAMI

07/250062/EK/16489 EKONOMI DAN BISNIS

14 SAKINA NUSARIFA TANTRI 07/251964/EK/16631 EKONOMI DAN BISNIS

15 PUSPITA RANI HANIEFIDYANTI 07/252151/EK/16670 EKONOMI DAN BISNIS

16 PRADHANINGGAR PRIHUTAMI 07/252183/EK/16675 EKONOMI DAN BISNIS

17 DILAMAYA GRAFIKA 07/252242/EK/16686 EKONOMI DAN BISNIS

18 TIAR MAHARANI 07/253142/PA/11541 MIPA

19 IIS ISTIQOMAH 07/253274/PA/11597 MIPA

20 RANIA 07/252914/PA/11454 MIPA

21 DIMAS DWI PUTRA 07/253521/PA/11701 MIPA

22 INDAH DWI PERMATASARI 07/250167/SP/21894 ISIPOL

23 ANINDITO PRABOWO 07/250494/SP/21973 ISIPOL

24 LERY PEBYANTI 07/253929/SP/22129 ISIPOL

Page 5: Laporan KKN (DPL)

III. Isi

a. Pembimbingan

b. Penilaian

c. Komentar DPL terhadap Kinerja Mahasiswa

d. Pelaksanaan Program KKN-PPM

Semua program yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik.

Hal ini tidak terlepas dari peran serta masyarakat yang begitu

antusias dalam menyambut kegiatan tersebut. Hal ini dibuktikan

dengan adanya interaksi dua arah yang saling menguntungkan,

disamping masyarakat menerima ilmu-ilmu baru yang bisa dikatakan

belum mereka kenal sebelumnya yang dapat membantu

kelangsungan hidup mereka, begitupun mahasiswa memperoleh

pengalaman yang berharga dengan adanya kegiatan KKN ini.

Mahasiswa yang sehari-hari dihadapkan hanya dengan teori-teori di

bangku kulliah, kini dihadapkan dengan kenyataan yang ada di

masyarakat. Hal ini tidak lepas dari peran serta UGM untuk

mempersiapkan para lulusannya supaya lebih peka terhadap hal-

halyang terjadi di lingkungan sekitar sebelum mahasiswa terjun

langsung di masyarakat sepenuhnya.

Berikut adalah pembahasan program-program yang dijalankan:

1. Pembuatan Instalasi Biogas

Design Biogas

Design biogas adalah tahap awal dalam pembuatan

instalasi biogas. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah

mencari informasi dari internet serta buku-buku referensi yang

berkenaan dengan biogas, selain itu juga membaca modul-

modul, serta berkonsultasi dengan dosen dan ahli biogas.

Pembuatan design biogas dilakukan di pondokan dengan

menggunakan software Autodesk Inventor Professional 2008

dengan mengacu pada informasi yang didapat, konsultasi serta

tempat lokasi biogas akan dibuat.

Page 6: Laporan KKN (DPL)

Tujuan utama design biogas adalah agar pembuatan

instalasi biogas sesuai dengan banyaknya jumlah sapi yang

dimiliki oleh warga serta luas lahan dan kondisi lahan, selain itu

juga agar mengurangi kesalahan serta pekerjaan yang tidak

perlu dalam pembuatan instalasi biogas nanti kelak. Kegiatan

design biogas ini dilakukan pada tanggal 7 Juli 2010 - 27 Juli

2010.

Faktor pendukung jalannya kegiatan antara lain :

Software dan laptop yang kompatibel dalam membuat

design biogas sehingga dalam pembuatan design biogas

menjadi lebih mudah.

Faktor penghambat jalannya kegiatan :

Kurangnya pengetahuan tentang konsep dan informasi

design biogas yang pernah dibuat sebelumnya.

Survei dan Penentuan Lokasi Biogas

Survei dan Penentuan Lokasi Biogas ini merupakan salah

satu bagian dari program pokok tema di Desa Banjarasri. Tujuan

diadakan survei dan penentuan lokasi biogas adalah untuk

memperoleh tempat pembuatan instalasi biogas yang layak dan

memenuhi syarat. Tempat yang potensial untuk dijadikan dibuat

instalasi biogas harus memenuhi syarat antara lain memiliki

hewan ternak (sapi) sebagai bahan baku biogas, kandang sapi

yang berlantai cor-an, luas area memungkinkan untuk

pembuatan instalasi, dan kandang yang berjarak cukup jauh

dengan rumah agar gas metana yang dihasilkan tidak terlalu

menyengat.

Faktor pendukung dilaksanakannya kegiatan ini :

Karena sebagian besar warga memiliki 2 ekor sapi dan

lahan yang cukup luas maka menemukan tempat yang potensial

untuk dijadikan lokasi pembuatan instalasi biogas bisa dilakukan

secara cepat. Selain itu antusiasme warga terhadap sumber

energi alternatif juga mendorong permohonan izin pemakaian

tempat menjadi lebih mudah.

Page 7: Laporan KKN (DPL)

Faktor penghambat yang dihadapi selama survei antara lain :

Minimnya pengalaman dan pengetahuan tentang persebaran

hewan ternak pada awal masa KKN menyulitkan penentuan

lokasi yang paling potensial untuk dijadikan percontohan

instalasi biogas.

Penggalian Pondasi untuk Biogas

Program ini merupakan program tema dukuh Ganasari.

Tujuannya adalah untuk mendukung pembuatan biogas.

Pondasi ini dibuat sebagai tempat berkumpulnya kotoran

sebagai sumber energi alternatif (biogas).

Faktor pendukung berjalannya kegiatan ini adalah :

Antusiasme dan peran serta masyarakat kerja bakti

dalam partisipasi penggalian pondasi.

Faktor penghambat pelaksanaan :

Kegiatan penggalian pondasi dilaksanakan bertepatan

dengan bulan puasa, sehingga sedikit mengurangi jam kerja.

Akibatnya program ini selesai tidak tepat pada waktunya.

Pembuatan Starter Biogas

Pembuatan starter biogas sangat penting dalam

pembuatan biogas. Pembuatan starter biogas ini penting untuk

memacu bakteri agar menghasilkan gas. Kegiatan pembuatan

starter ini dilaksanakan mulai tanggal 10 Juli sampai 18 Juli

2010. Alat yang digunakan untuk pemisahan feses ini adalah

air, ember, sarung tangan, dan bambu.

Faktor pendukung pelaksanaan:

Pembuatan Starter Biogas merupakan rangkaian

kegiatan dari pembuatan biogas sehingga perlu dilaksanakan

dan masyarakat perlu mengetahui proses tersebut. Pembuatan

starter biogas ini berguna untuk memacu bakteri sehingga

biogas dapat mengeluarkan gas.

Faktor penghambat pelaksanaan:

Page 8: Laporan KKN (DPL)

Kurangnya peran serta warga dalam kegiatan pembuatan

starter biogas sehingga pelaksanaan pembuatan starter biogas

membutuhkan waktu yang lama.

Pemisahan Feses Kotoran Sapi Untuk Biogas

Pemisahan feses sangat penting dalam pembuatan

biogas yaitu memisahkan kotoran sapi dari jerami. Pemisahan

feses ini penting untuk memperlancar dalam memasukan

kotoran sapi ke dalam kubah penampung. Kegiatan pemisahan

feses kotoran sapi ini dilaksanakan mulai tanggal 13 Agustus

Sampai 19 Agustus 2010. Alat yang digunakan untuk

pemisahan feses ini adalah air, ember, sarung tangan, dan

bambu.

Faktor pendukung dilaksanakannya kegiatan ini :

Karena pemisahan feses merupakan rangkaian kegiatan

dari pembuatan biogas sehingga perlu dilaksanakan dan

masyarakat perlu mengetahui proses tersebut. Pemisahan feses

ini untuk memisahkan kotoran sapi dari jerami sehingga

mempermudah memasukan kotoran ke dalam tempat

penampungan.

Faktor penghambat yang dihadapi antara lain :

Kurangnya peran serta warga dalam kegiatan pemisahan

feses kotoran sapi karena waktu untuk melakukan kegiatan ini

bertepatan dengan jam kerja masyarakat yaitu pergi ke ladang.

sehingga pelaksanaan pemisahan feses kekurangan tenaga

dan membutuhkan waktu yang lama.

Instalasi Bak Penampung Gas (Kubah)

Kegiatan instalasi bak penampung gas (kubah) ini

dilaksanakan mulai tanggal 6 Juli 2010 sampai dengan 19

Agsutus 2010. Kegiatan awal yang dilakukan adala melakukan

survey tempat, kemudian membeli bahan-bahan dan alat yang

diperlukan untuk pembuatan bak penampung. Bak penampung

ini dibuat dengan cara dicor yaitu campuran air, semen, dan

pasir. Tinggi bak penampung ini adalah 30cm diawali dengan

membuat cetakan menggunakan rangka dari besi dan ditopang

Page 9: Laporan KKN (DPL)

dengan katu serta lembaran seng. Waktu yang diperlukan untuk

pengecoran adalah 2 hari, dan 1 hari untuk kering, setelah itu

coran diratakan dan dilapisi campuran semen tricosal agar

kedap udara.

Faktor pendukung dilaksanakannya kegiatan ini :

Karena sebagian besar warga memiliki 2 ekor sapi dan

lahan yang cukup luas maka pembuatan instalasi bak

penampung gas (kubah) bisa dilakukan oleh setiap warga. Bak

penampung ini dapat dibuat sendiri oleh warga karena

ketersediaan pasir dan batu yang cukup melimpah.

Faktor penghambat yang dihadapi selama ujicoba alat pencetak

antara lain :

Kurangnya peran serta warga dalam instalasi bak

penampung gas (kubah) ini membuat sedikit sulit dalam

pembuatan kubah, dan bentuknya yang setengah bola.

Pembuatan Digester

Setelah mendapat izin dari pemilik lahan, dilakukan

pengukuran lahan yang sesuai dengan desain yang telah dibuat

lalu dilanjutkan dengan penggalian serta pembelian bahan-

bahan material yang dibutuhkan untuk pembuatan digester.

Langkah pertama pembuatan digester adalah pengecoran lantai

lalu pembuatan dinding digester dengan menggunakan batu

bata. Lamanya pengecoran lantai dan pengerjaan dinding

memakan waktu 5 hari termasuk menunggu pengeringan.

Langkah berikutnya adalah melakukan pemlesteran di seluruh

permukaan bagian dalam dari dinding agar lebih kuat dan tidak

mudah bosor. Selain itu, seluruh permukaan bagian dalam diaci

dengan semen agar lebih kedap air dan udara.

Kegiatan pembuatan digester ini dilakukan mulai tanggal 28 Juli

2010 di mana penggalian baru dilakukan dan berakhir tanggal

26 Agustus 2010 di mana sudah dihasilkan gas yang sudah bisa

digunakan untuk memasak selama 30 menit. Kegiatan

tambahan yang dilakukan dalam pengerjaan digester ini adalah

menyempurnakan saluran inlet (masukan) serta outlet (keluaran)

Page 10: Laporan KKN (DPL)

agar bisa didapat gas yang lebih banyak dengan tekanan yang

stabil.

Pembuatan Mixer

Kegiatan pembuatan mixer ini dilaksanakan mulai tanggal

4 Agustus 2010 sampai dengan 15 Agustus 2010. Kegiatan

awal yang dilakukan adalah melakukan survey tempat,

kemudian membeli bahan-bahan dan alat yang diperlukan untuk

pembuatan mixer. Mixer ini dibuat dengan menggunakan tong

yang dimodifikasi sedemikian dengan pengelasan.

Faktor pendukung dilaksanakannya kegiatan ini :

Karena sebagian besar warga memiliki 2 ekor sapi dan

lahan yang cukup luas maka pembuatan mixer ini dapat

dilakukan oleh setiap warga. Mixer ini dapat dibuat sendiri oleh

warga karena bahan yang digunakan cukup sederhana dan

hanya membutuhkan proses pengelasan dan perangkaian yang

sederhana pula.

Faktor penghambat yang dihadapi selama ujicoba alat pencetak

antara lain :

Kurangnya peran serta warga dalam pembuatan mixer ini

membuat sedikit sulit dalam pencarian bahan dan perangkaian,

serta pengelasan yang cukup memakan waktu.

Perawatan Instalasi Biogas

Kegiatan perawatan instalasi biogas dilaksanakan mulai

tanggal 8 Agustus 2010 sampai dengan 27 Agsutus 2010.

Kegiatan awal yang dilakukan adalah melakukan peninjauan

tempat, kemudian memantau pembelian bahan-bahan dan alat

yang diperlukan untuk pembuatan bak penampung, kubah, dan

saluran. Setelah mengecek bahan-bahan yang diperlukan,

selanjutnya hanya mengawasi jalannya pembuatan bak

penampung hingga selesai. Pembersihan bak penampung juga

dilakukan ketika terjadi hal-hal yang tidak direncanakan, seperti

hujan deras secara tiba-tiba. Selanjutnya, mengecek bahan-

bahan untuk membuat kubah, memantau pengerjaan,

membantu membersihkan kubah setelah jadi. Setelah

Page 11: Laporan KKN (DPL)

pembuatan kubah, maka dilakukan pengecekan gas metan,

yang dilakukan dengan memasang balon sebagai indikator

adanya gas yang dihasilkan. Ketika gas mulai dihasilkan, maka

dilakukan pemasangan pipa dan saluran feses. Pengecekan

pipa saluran gas dan feses sangat penting untuk mencegah

terjadinya kebocoran pada pipa atau paralon. Pengecekan

dilakukan secara rutin. Yang terakhir adalah pemasangan

manometer untuk mengetahui tekanan gas yang dihasilkan.

Dengan pengecekan dan pemantauan yang rutin, maka dapat

dihasilkan api yang berwarna biru dan baik digunakan untuk

memasak.

Faktor pendukung dilaksanakannya kegiatan ini :

Karena adanya tim yang solid dalam pembuatan instalasi

biogas dan perhatian dari tim yang begitu besar terhadap

kelayakan dan kebersihan bak penampung serta kubah, maka

kinerja program perawatan instalasi biogas dapat berjalan

dengan baik dan lancar.

Faktor penghambat yang dihadapi selama ujicoba alat pencetak

antara lain :

Kurangnya peralatan yang memadai untuk mendeteksi

adanya kebocoran pada saluran gas.

Penyuluhan Biogas

Disini warga diberikan pengetahuan tentang biogas

meliputi keuntungan dari biogas dan instalasinya. Serta

masyarakat dapat melihat langsung biogas yang masih dibuat

oleh mahasiswa kkn dibantu warga.

Faktor pendukung jalannya kegiatan antara lain :

Warga sangat antusias karena umumnya mereka

kebanyakan mempunyai sapi dirumah sehingga mereka ingin

mengetahui tentang biogas.

Faktor penghambat jalannya kegiatan :

Pembicara telat datang sehingga acara ditunda beberapa

saat.

Page 12: Laporan KKN (DPL)

2. Pembuatan Pupuk

Pembuatan Kompos Untuk Sampel dan Per Petani Peternak

Berdasarkan survey yang dilakukan pada awal KKN,

pembuatan pupuk kompos sangat cocok untuk dibuat

mengingat potensi daerah terutama di Dusun Kalijeruk yang

mendukung untuk terlaksananya program ini dan belum

pahamnya para petani tentang pembuatan pupuk kompos yang

baik dan benar. Dengan banyaknya warga yang berprofesi

sebagai petani peternak memungkinkan pelaksanaan program

ini dapat berjalan lancar. Para petani peternak belum pula

memanfaatkan kotoran ternaknya secara optimal, kadang hanya

dibiarkan saja, setelah dirasa cukup untuk dibawa kesawah

untuk pupuk. Selain itu dengan adanya program ini dapat

membantu kelangkaan pupuk, berkurangnya ketergantungan

petani akan subsidi pupuk (petani mandiri), sehat tanaman,

masyarakat yang mengkonsumsi, serta aman dan ramah

lingkungan.

Pupuk kompos yang dibuat, berasal dari kotoran sapi dan

kambing. Pertama-tama kotoran yang akan dibuat kompos,

ditiriskan (dikering anginkan) maksimal selama satu minggu.

Setelah itu, kotoran tersebut dicampur dengan EM4 (yang telah

dicampur dengan air setengah emberdan takaran EM4 kurang

lebih 5 tutup botol EM4). Kemudian campur dengan

tanaman/buah yang membantu mempercepat fermentasi

mikroorganisme, seperti nanas, pepaya atau pelepah pisang.

Didiamkan selama kurang lebih satu minggu. Lalu bolak-balik

campuran pupuk diatas, didiamkan lagi kurang lebih selama

satu minggu.

Pemilihan Kotoran Ternak Siap Kompos

Program ini dilakukan pada kotoran sapi yang tercampur

dengan rumput yang tercecer didalam kandang. Pemisahan

kotoran ini dimaksudkan agar kotoran yang dimasukan kedalam

instalasi biogas dapat terfermentasi dengan sempurna dan tidak

ada rumput yang mengendap didalam instalasi biogas.

Page 13: Laporan KKN (DPL)

Pengendapan ini harus dihindari karena nantinya akan

membuat instalasi cepat penuh karena sirkulasi kotoran

terganggu oleh rumput yang mengendap.

Pengumpulan Bahan Untuk Pembuatan Pupuk Hijau

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan, masih ada

petani peternak yang kekurangan kompos untuk mengolah

pertaniannya. selain itu masih banyak warga yang tidak

mempunyai ternak namun membutuhkan pupuk. Pembuatan

pupuk hijau membantu menambah tersedianya pupuk untuk

petani yang membutuhkan pupuk berlebih. Banyaknya sampah

dedaunan seperti tanaman kakao yang kurang dimanfaatkan

atau hanya dibiarkan memungkinkan pelaksanaan program

pembuatan pupuk hijau.. Program ini juga bertujuan untuk

memberi contoh mensosialisaikan pupuk organik lebih baik

daripada pupuk kimia.

Pengumpulan bahan untuk pembuatan pupuk hijau yaitu

sampah dedaunan, cangkul, ember, EM4.

Aplikasi Pupuk Kompos ke tanaman dalam polibag

Berdasarkan survey yang dilakukan pada awal KKN,

pembuatan kompos dari kotoran ternak sangat cocok untuk

Dusun Kalijeruk dengan potensi kotoran ternak yang sebagian

besar belum dimanfaatkan. Kompos perlu diaplikasikan untuk

mengetahui kualitasnya bagus atau tidaknya. Dengan

banyaknya warga yang berprofesi sebagai petani peternak

memungkinkan pelaksanaan program pembuatan pupuk

kompos dapat berjalan lancar. Aplikasi kompos dilakukan untuk

pembibitan kakao di polibag-polibag sekaligus memberi

informasi kepada petani kakao bagaimana cara pembibitan

kakao yang benar karena sebagian besar warga dusun Kalijeruk

menanam kakao.

Aplikasi Pupuk Hijau ke tanaman dalam polibag

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan, masih ada

petani peternak yang kekurangan kompos untuk mengolah

Page 14: Laporan KKN (DPL)

pertaniannya. selain itu masih banyak warga yang tidak

mempunyai ternak namun membutuhkan pupuk. Pembuatan

pupuk hijau membantu menambah tersedianya pupuk untuk

petani yang membutuhkan pupuk berlebih. Banyaknya sampah

dedaunan seperti tanaman kakao yang kurang dimanfaatkan

atau hanya dibiarkan memungkinkan pelaksanaan program

pembuatan pupuk hijau. Pupuk hijau perlu diaplikasikan untuk

mengetahui kualitasnya bagus atau tidaknya. Aplikasi pupuk

hijau dilakukan untuk pembibitan kakao di polibag-polibag

sekaligus memberi informasi kepada petani kakao bagaimana

cara pembibitan kakao yang benar karena sebagian besar

warga dusun Kalijeruk menanam kakao. Program ini juga

bertujuan untuk memberi contoh mensosialisaikan pupuk

organik lebih baik daripada pupuk kimia.

Pemantauan proses pembuatan kompos dan setelah

menjadi kompos

Pemantauan proses pembuatan kompos ini dilakukan

agar warga tidak mengalami kesulitan dalam proses pembuatan

kompos. Pendampingan pembuatan masih perlu dilakukan

hingga menjadi petani mandiri yang dapat membuat kompos

sendiri. Kemudian pemantauan setelah pembuatan kompos

dilakukan dengan tujuan memberi pendampingan kepada warga

mengenai ciri-ciri kompos yang sudah siap digunakan untuk

pupuk. Pemantauan proses pembuatan dan setelah pembuatan

kompos perlu diberikan kepada warga agar memahaminya.

Pembuatan pupuk hijau

Pembuatan pupuk hijau dilaksanakan di tiap-tiap RT

dusun Kalijeruk. Rata-rata penduduk masyarakat Kalijeruk

memiliki pekarangan sehingga guguran daun kering sangat

bermanfaat digunakan sebagai pupuk hijau. Pembuatan pupuk

hijau secara teknisi dapat dilakukan dengan mengumpulkan

dedaunan yang kering pada suatu tempat, kemudian

menggunakan biokatalisator untuk mempercepat proses

Page 15: Laporan KKN (DPL)

pembusukan dedauanan sehingga dapat digunakan untuk

pupuk hijau.

Pengumpulan Bahan Kompos

Masyarakat Kalijeruk sebagian besar bekerja sebagai

petani dan peternak. Rata-rata setiap rumah terdapat 2 sapi

atau 2 kambing. Kotoran ternak yang banyak, oleh masyarakat

hanya dibersihkan dan dibuang disamping kandang ternak.

Lama-kelamaan akan timbul bau tidak sedap akibat

pembusukan kotoran yang cukup lama. Masyarakat

berkeinginan supaya kotoran ternak yang berada disamping

kandang, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos. Oleh

karena itu, kompos merupakan salah satu program pokok di

Dukuh Kalijeruk.

Kegiatan mengumpulkan kotoran ternak ini dilakukan di

rumah warga yang berkeinginan untuk membuat kompos.

Dukuh Kalijeruk yang terdiri atas 2 RT, yaitu RT 25, RT 26, RT

27 dan RT 28. Kegiatan pengumpulan ini cukup melelahkan

karena harus memindahkan kotoran ke tempat yang lebih teduh

supaya terhindar dari air hujan dan sinar matahari.

Partisipasi warga sangat antusias dengan kegiatan ini,

dimana warga saling gotong royong dari satu rumah ke rumah

lain, sehingga pengumpulan dapat lebih cepat. Pengumpulan

bahan kompos dilakukan secara bertahap tiap RT karena kita

juga ada program lain yang harus dikerjakan.

Memantau Hasil Aplikasi Pupuk Hijau Yang Diterapkan ke

Tanaman

Pedukuhan Kalijeruk yang sebagian besar berada di kaki

Pegunungan Menoreh, banyak terdapat tanaman tahunan

seperti jati, mahoni dan randu. Selain itu, di sekitar rumah warga

Kalijeruk, banyak ditanami tanaman kakao. Dari informasi

masyarakat Kalijeruk, pada musim kemarau sering terjadi daun-

daun tanaman yang berguguran. Daun-daun tersebut

berserakan di kebun dan pekarangan rumah warga, sehingga

mengotori lingkungan. Warga kemudian meminta pendapat

Page 16: Laporan KKN (DPL)

kepada mahasiswa KKN supaya adanya program tentang

pembuatan pupuk dari dedaunan (pupuk hijau).

Hal tersebut kemudian kita jadikan sebagai program

pembuatan pupuk hijau. Kegiatan pengumpulan daun-daun ini

cukup menguras tenaga karena areal yang digunakan untuk

pengumpulan bahan pupuk hijau sangat luas. Pembuatan pupuk

hijau memakan waktu sekitar 2 minggu dari awal pembuatan

sampai pupuk siap pakai. Pemantauan yang dikerjakan meliputi

kegiatan pemantauan tentang pengaruh pupuk hijau yang

diaplikasikan ke bibit kakao dalam polibag.

Penyuluhan Mengenai Pentingnya Pupuk Kompos

Penyuluhan mengenai pentingnya pupuk kompos

dilakukan karena sebagian besar peternak di dukuh Kalijeruk

masih belum memanfaatkan kotoran ternak secara maksimal.

Peternak belum memanfaatkan limbah ternak untuk diolah

menjadi barang yang memiliki nilai lebih. Diharapkan setelah

masa KKN masyarakat dapat melanjutkan program ini dan

dapat mengurangi dampak polusi yang ditimbulkan dari limbah

ternak.

Kotoran ternak dapat digunakan untuk membuat pupuk

kompos yang nantinya dapat meningkatkan hasil produksi

tanam. Program ini sangat bermanfaat mengingat sebagian

besar mata pencaharian warga Kalijeruk adalah petani. Para

warga Dusun Kalijeruk sangat antusias dalam mengikuti

penyuluhan ini. Program penyuluhan ini dilakukan dengan

pemberian penjelasan kepada masyarakat yang dilakukan baik

secara individu maupun kelompok. Penyuluhan ini melibatkan

para peternak dan masyarakat sekitar kandang peternak.

Respon masyarakat dapat dikatakan sangat bagus karena

peternak sadar bahwa pembuatan pupuk kompos dari kotoran

ternak dapat menjadi faktor yang menunjang produksi tanam

dan hasil pertanian. Secara keseluruhan program dapat berjalan

dengan baik, minat peternak untuk mengetahui cara pembuatan

Page 17: Laporan KKN (DPL)

kompos dan semangat mereka menjadi faktor yang mendukung

terselesainya program ini.

Penyuluhan Mengenai Pembuatan Pupuk Hijau

Penyuluhan mengenai pembuatan pupuk hijau dilakukan

karena potensi alam dusun Kalijeruk yang memiliki banyak

tumbuhan hijau. Dedaunan yang gugur dapat mengotori

pekarangan rumah warga dan biasanya hanya dibakar.

Penyuluhan mengenai pentingnya pupuk hijau dilakukan karena

sebagian besar warga di dusun Kalijeruk masih belum

memanfaatkan limbah dedaunan secara maksimal. Warga

belum memanfaatkan limbah dedaunan untuk diolah menjadi

barang yang memiliki nilai lebih. Diharapkan setelah masa KKN

masyarakat dapat melanjutkan program ini dan dapat

mengurangi dampak polusi yang ditimbulkan dari limbah

dedaunan.

Limbah dedaunan dapat digunakan untuk membuat

pupuk hijau yang nantinya dapat meningkatkan hasil produksi

tanam. Program ini sangat bermanfaat mengingat sebagian

besar mata pencaharian warga Kalijeruk adalah petani. Para

warga Dusun Kalijeruk sangat antusias dalam mengikuti

penyuluhan ini. Program penyuluhan ini dilakukan dengan

pemberian penjelasan kepada masyarakat yang dilakukan baik

secara individu maupun kelompok. Respon masyarakat dapat

dikatakan sangat bagus karena warga sadar bahwa pembuatan

pupuk hijau dari limbah dedaunan dapat menjadi faktor yang

menunjang produksi tanam dan hasil pertanian. Secara

keseluruhan program dapat berjalan dengan baik, minat warga

untuk mengetahui cara pembuatan pupuk hijau dan semangat

mereka menjadi faktor yang mendukung terealisasinya program

ini.

3. Peningkatan Kreativitas Anak usia Dini

Pelatihan Membaca Surat Pendek

Page 18: Laporan KKN (DPL)

Pelatihan membaca surat pendek merupakan kegiatan

interdisipliner dengan kluster sosial-humaniora yaitu bagian dari

pembinaan kegiatan TPA.

Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari program

pokok tema di Desa Banjarasri ini. Pelatihan dalam membaca

surat pendek ini dilaksanakan di Dusun Dukuh, hal ini

dikarenakan didaerah dukuh masih terdapat anak-anak dan

masyarakat yang masih belum mampu dalam menghapal surat-

surat pendek. Tujuan pelatihan ini adalah meningkatkan

kesadaran masyarakat terutama anak-anak serta meningkatkan

hapalan surat-surat pendek dalam rangka menciptakan insan

yang kuat serta berkarakter dalam segi agama.

Kegiatan Pelatihan Membaca Surat Pendek ini

dilaksanakan mulai tanggal 12 Juli sampai dengan 19 Agustus

2010, khusus hari-hari tertentu yaitu Senin dan Kamis.

Faktor pendukung dilaksanakannya kegiatan ini :

Ketersediaan masjid sebagai tempat melakukan kegiatan.

Selain itu antusiasme masyarakat yang cukup tinggi sehingga

mempermudah kegiatan ini.

Faktor penghambat yang dihadapi selama ujicoba alat pencetak

antara lain :

Kurangnya peralatan dan fasilitas tertentu seperti Al-

Qur’an dan Juz Amma sehingga menghambat kegiatan.

Pembenahan Administrasi PAUD

Program ini merupakan salah satu kegiatan untuk

meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini di dusun

Ganasari. Kegiatan PAUD dilaksanakan 2 kali dalam seminggu

yaitu hari Rabu dan Sabtu. Setiap pertemuan saya menyiapkan

daftar presensi. Tujuan dari Pembenahan Administrasi PAUD

yaitu untuk memanajemen administrasi PAUD agar sistem yang

ada di PAUD menjadi lebih tertata rapi.

Faktor pendukung pelaksanaan:

Partisipasi dan antusias para pengajar PAUD dalam

melakukan pembenahan terhadap administrasi.

Page 19: Laporan KKN (DPL)

Faktor penghambat pelaksanaan:

Terbatasnya pengetahuan warga dalam penyusunan

administrasi PAUD.

Pengadaan Buku Iqra’

Tujuan diadakannya program ini adalah untuk

melengkapi peralatan-peralatan di Masjid Ganasari, yaitu Buku

Iqra’. Anak-anak Dusun ganasari masih banyak yang belum

lancar dalam membaca Iqra maupun Al-Qur’an sehingga

kegiatan ini sangat penting untuk dilaksanakan.

Faktor pendukung pelaksanaan:

Antusias anak-anak Ganasari dalam mempelajari Iqra’

dan Al-Qur’an.

Faktor penghambat pelaksanaan:

Terbatasnya dana KKN, sehingga hanya sedikit Buku

Iqra’ yang dapat disediakan.

Bimbingan Belajar Siswa Kelas 5 SD

Program ini merupakan program non tema dusun

Ganasari. Tujuannya adalah untuk membantu siswa kelas 5 SD

untuk mengambangkan ilmu pengetahuan di luar sekolah dan

membantu siswa kelas 5 SD untuk mengerjakan PR yang

mereka peroleh dari sekolah. Bimbingan belajar siswa kelas 5

SD ini dilakukan agar anak-anak dusun Ganasari mendapatkan

fasilitator untuk belajar di luar sekolah. Bimbingan belajar siswa

kelas 5 SD ini dilaksanakan dua kali dalam seminggu, yaitu

pada hari Selasa dan Jum’at sore.

Faktor pendukung pelaksanaan:

Besarnya keinginan siswa kelas 5 SD untuk belajar dan

menambah ilmu pengetahuan mereka.

Faktor penghambat pelaksanaan:

Terbatasnya fasilitas pengajaran bagi siswa.

Pelatihan Menggambar dan Mewarnai PAUD

Tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk melatih

keterampilan dan perkembangan syaraf motorik bagi anak usia

Page 20: Laporan KKN (DPL)

3-5 tahun. Pelatihan ini penting karena pada usia 3-5 tahun

anak-anak membutuhkan pelatihan agar perkembangan

kreatifitasnya maksimal.

Pelatihan Menggambar dan Mewarnai merupakan

program rutin selama masa KKN berjalan yang dilaksanakan

setiap kegiatan PAUD berlangsung, yaitu pada hari Rabu dan

Jumat, mulai tanggal 17 Juli sampai 25 Agustus 2010.

Faktor pendukung jalannya kegiatan antara lain :

Hampir seluruh anak-anak peserta PAUD di dukuh

Ganasari telah belajar menggambar dan mewarnai secara rutin

sebelumnya, sehingga program ini dapat berjalan secara lancar.

Faktor penghambat jalannya kegiatan :

Penyelenggaraan kegiatan PAUD yang sering tidak

berjalan karena kekurang-aktifan orang tua siswa dan guru

pengajar membuat program ini beberapa kali tertunda

pelaksanaannya.

Pengadaan Alat-alat PAUD

Pengadaan alat PAUD ini merupakan salah satu bagian

dari program pokok tema di Desa Banjarasri. Program bertujuan

untuk melengkapi peralatan bermain anak-anak usia dini di

dukuh Ganasari yang semakin meningkat setiap tahunnya. Alat-

alat yang diberikan antara lain berupa puzzle berbentuk

binatang, gambar-gambar alat transportasi, bantalan cap, dan

permainan huruf dan angka. Diharapkan dengan alat permainan

ini peserta PAUD di dukuh Ganasari dapat belajar mengenal

jenis-jenis binatang, alat transportasi, serta melatih kemampuan

nalar dan psikomotor.

Faktor pendukung jalannya kegiatan :

Pengadaan alat-alat PAUD dapat berjalan dengan sukses

karena banyaknya anak usia dini yang aktif mengikuti program

PAUD di dukuh Ganasari, serta dukungan sponsor yang

membantu memberikan alat-alat permainan yang sesuai untuk

anak usia 3-5 tahun.

Faktor penghambat jalannya kegiatan:

Page 21: Laporan KKN (DPL)

Kegiatan PAUD sering tidak berlangsung karena

kekurangaktifan orang tua murid atau guru pengajar sehingga

pengadaan alat-alat PAUD tertunda.

Pelatihan Adzan untuk Anak-anak

Tujuannya untuk mengajarkan adzan pada anak-anak

khususnya anak laki-laki sehingga setiap datangnya waktu

sholat, jika takmir masjid berhalangan anak-anak bisa

menggantikan untuk adzan, selain itu agar anak laki-laki

terbiasa untuk bisa mengumandangan adzan, dan sekaligus

agar terbiasa sholat di masjid secara berjamaah, serta

meningkat ketaqwaan. Program ini dilaksanakan dalam kurun

waktu 2 minggu dengan waktu yang bertahap yaitu pada

tanggal 29 Juli – 12 Agustus 2009.

Faktor pendukung jalannya kegiatan :

Banyaknya jumlah anak laki laki yang berusia 6-12 tahun

atau kelas 1-6 SD sehingga program ini bisa dilaksanakan.

Faktor penghambat jalannya kegiatan:

Kurangnya kepercayaan diri pada anak laki-laki.

Bimbingan Belajar Kelas 6 SD

Tujuannya adalah untuk membantu anak-anak

khususnya kelas 6 SD dalam hal pelajaran sekolah ataupun

materi pelajaran yang kurang dipahami. Program ini

dilaksanakan 2 kali dalam seminggu yatu pada hari Selasa dan

Jum’at, ataupun jika ada anak-anak yang memiliki pekerjaan

rumah yang kurang dipahami, mereka bisa datang di luar hari

Selasa dan Jum’at. Kegiatan ini menggunakan modul

pembelajaran serta pengajaran dengan sistem belajar secara

perorangan.

Faktor pendukung berjalannya kegsiatan ini adalah :

Banyaknya anak-anak yang berpartisipasi dengan aktif.

Tempat dilakukan di rumah Pak Triyanto dan masjid At-Taqwa,

dimana kenyamannya sangat terjaga.

Faktor penghambat pelaksanaan :

Metode pengajaran kurang banyak.

Page 22: Laporan KKN (DPL)

Latihan Bacaan Shalat

Tujuannya diadakannya program ini adalah untuk

mengajarkan bacaan shalat pada anak-anak terutama shalat

fardhu. Kegiatan ini dimulai dari mengajarkan anak pada niat

wudhu, niat shalat, kemudian mengajarkan lafaz bacaan-bacaan

dalam shalat dan surat-surat pendek dengan baik dan benar.

Diharapkan setelah program ini selesai anak-anak dukuh

Ganasari dapat menjalankan shalat secara teratur dengan

bacaan yang sesuai. Program ini dilaksanakan secara rutin 2

kali dalam seminggu yaitu pada hari Senin dan Kamis selama

masa KKN yaitu mulai tanggal 14 Juli sampai dengan 25

Agustus 2010.

Faktor pendukung jalannya kegiatan :

Banyaknya anak usia 6-12 tahun atau kelas 1-6 SD yang

bertempat tinggal di dukuh Ganasari serta antusiasme yang

besar untuk belajar menyebabkan program ini bisa berjalan

dengan lancar.

Faktor penghambat jalannya kegiatan:

Kurangnya kemampuan anak-anak dukuh Ganasari

dalam membaca Al-Qur’an serta lemahnya dorongan dan

contoh dari lingkungan sekitar untuk melaksanakan shalat

secara tepat waktu menyebabkan anak-anak membutuhkan

waktu yang relatif lama untuk menyerap pelajaran.

Bimbingan Belajar untuk Kelas 1 SD

Tujuannya adalah untuk membantu anak-anak

khususnya yang masih duduk di kelas 1 SD dalam hal pelajaran

sekolah, termasuk menyelesaikan pekerjaan rumah dan materi

pelajaran yang kurang dipahami. Bimbingan belajar untuk kelas

1 SD merupakan program yang berlangsung secara rutin

selama masa KKN dan dilaksanakan 2 kali dalam seminggu

yatu pada hari Selasa dan Jum’at. Kegiatan ini menggunakan

buku cetak, fotocopi soal latihan, dan modul pembelajaran.

Pengajaran dilakukan dengan sistem belajar secara

perorangan.

Page 23: Laporan KKN (DPL)

Faktor pendukung berjalannya kegsiatan ini adalah :

Banyaknya anak-anak yang berpartisipasi dengan aktif

dengan menanyakan materi pelajaran yang belum dipahami.

Tempat pelaksanaan program, yaitu di rumah Pak Triyanto dan

masjid At-Taqwa, yang kenyamannya sangat terjaga juga

mendorong kesuksesan program ini.

Faktor penghambat pelaksanaan :

Metode pengajaran kurang variatif dan kurangnya

sumber materi untuk pengajaran menyebabkan sedikit kesulitan

dalam menerangkan materi pelajaran.

Pengadaan Buku SD

Buku SD diperoleh dari sponsor yaitu Penerbit Erlangga,

kemudian diserahkan ke SD Negeri Candirejo, kecamatan

Kalibawang, kabupaten Kulonprogo. Tujuan pengadaan buku

teks untuk sekolah dasar adalah untuk melengkapi buku

pelajaran yang ada di sekolah, sehingga siswa-siswi SD Negeri

Candirejo memperoleh tambahan ilmu pelajaran yang lebih

beragam.

Faktor pendukung berjalannya kegsiatan ini adalah :

Dukungan dari sponsor yaitu Penerbit Erlangga, yang

memberikan berbagai macam buku pelajaran untuk kelas 1

sampai 6 SD membuat program pengadaan buku SD berjalan

dengan lancar.

Faktor penghambat pelaksanaan :

Beberapa buku teks yang di serahkan ke sekolah tidak

digunakan secara aktif dalam kegiatan belajar-mengajar di SD

Negeri Candirejo, sehingga hanya berfungsi sebagai sumber

tambahan materi.

Pelatihan Baca Doa

Tujuan dari program ini adalah untuk membina anak-anak

tingkat TPA agar dapat lebih mengetahui dan mengerti

bagaimana cara berdoa, doa apa saja yang harus dibaca, serta

bagaimana penulisan serta pelafalan dari doa-doa yang

diajarkan tersebut.

Page 24: Laporan KKN (DPL)

Kegiatan dilakukan rutin 3 kali seminggu bersamaan

dengan diaadakannya kegiatan TPA di Masjid At-Taqwa Dusun

Ganasari. Kegiatan TPA berlangsung sore hari pada pukul

15.30 s.d. 17.30 dan diikuti oleh anak-anak berusia antara 5

hingga 14 tahun.

Pelatihan Keterampilan Bernyanyi Untuk PAUD

Kegiatan PAUD dilaksanakan 2 kali dalam seminggu

yaitu hari Rabu dan Sabtu. Setiap pertemuan saya menyiapkan

materi terlebih dahulu dan materi yang diberikan berbeda-beda

setiap minggunya. Tujuan dari Kegiatan keterampilan Bernyanyi

untuk PAUD yaitu untuk memberikan pengetahuan bagi anak-

anak usia dini tentang lagu anak-anak, lagu daerah, lagu

nasional, dan alat musik. Anak-anak harus dikenalkan

pengetahuan bernyanyi sejak dini, selain menambah

pengetahuan bernyanyi kegiatan ini juga dapat menghibur anak-

anak.

Faktor pendukung jalannya kegiatan antara lain :

Partisipasi dan antusias anak-anak sangat besar dalam

hal bernyanyi.

Faktor penghambat jalannya kegiatan :

Terbatasnya buku lagu dan alat musik di taman PAUD.

Pelatihan Membaca Iqra di TPA

Tujuannya untuk memberikan pendidikan kepada anak-

anak dalam membaca Iqra sehingga mereka lancar dalam

membaca alquran. Anak-anak masih banyak yang belum bisa

membaca Iqra maupun alquran sehingga kegiatan ini sangat

penting untuk dilaksanakan. Kegiatan ini rutin dilaksanakan

setiap hari senen dan kamis setiap minggunya dari jam 15.00-

18.00.

Kegiatan ini sangat penting dilakukan untuk memberikan

pengetahuan agama kepada anak-anak sejak mereka masih

kecil, dan untuk meningkatkan nilai kerohanian kepada anak-

anak.

Faktor pendukung jalannya kegiatan :

Page 25: Laporan KKN (DPL)

Orang tua sangat mendukung kegiatan ini karena

kegiatan ini dapat meningkatkan nilai keagamaan bagi anak-

anak.

Faktor penghambat jalannya kegiatan:

Kurangnya minat anak-anak dalam kegiatan ini dan anak-

anak lebih memilih bermain dari pada belajar alquran.

Pelatihan Menulis Huruf Hijaiyah

Tujuannya adalah untuk melatih dan meningkatkan

keterampilan anak-anak dalam menulis huruf hijaiyah. Anak-

anak tidak hanya belajar membaca iqra dan alquran tetapi

mereka juga garus mampu menulis huruf hijaiyah sehingga

kegiatan ini sangat penting. Kegiatan ini mulai dilakukan pada

pertengahan agustus yaitu pada hari senin dan rabu. Setelah

anak-anak mulai mampu membaca iqra kegiatan belajar menulis

huruf hijaiyah baru dilakukan.

Faktor pendukung jalannya kegiatan :

Orang tua sangat mendukung kegiatan ini karena

kegiatan ini dapat meningkatkan nilai keagamaan bagi anak-

anak.

Faktor penghambat jalannya kegiatan:

Kurangnya minat anak-anak dalam kegiatan ini dan anak-

anak lebih memilih bermain dari pada belajar alquran.

Bimbingan Belajar Untuk Kelas 2 SD

Kegiatan ini dijadwalkan selama 1bulan 3 minggu dengan

pertemuan dilakukan 2x seminggu yaitu pada hari selasa dan

kamis. Tujuan kegiatan ini adalah membantu anak-anak dalam

memahami pelajaran yang diberikan dari sekolah dan

memberikan pengetahuan tambahan bagi anak-anak, serta

membantu anak-anak dalam mengerjakan PR. Kegiatan ini

membuat anak-anak rajin belajar dan rajin mengerjakan PR.

Kegiatan ini menggunakan modul pembelajaran serta

pengajaran dengan sistem kelompok belajar. Sebelum

melakukan bimbingan belajar terlebih dahulu saya menyiapkan

materi untuk dijelaskan kepada anak-anak. Setelah materi

Page 26: Laporan KKN (DPL)

dijelaskan anak-anak juga diberikan latihan soal supaya anak-

anak lebih memahami materi yang diberikan.

Faktor pendukung berjalannya kegiatan ini adalah :

Banyaknya anak-anak yang berpartisipasi dengan aktif

dan mereka merasa terbantu ketika ada pekerjaan rumah PR.

Faktor penghambat pelaksanaan :

Metode pengajaran kurang banyak.

Cerita/Dongeng Islam

Cerita/Dongeng Islam merupakan salah satu sarana

penambahan wawasan dalam bidang agama islam. Kegiatan ini

dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan TPA lainnya.

Tujuannya utama kegiatan ini adalah suapaya anak-anak

mampu mengambil hikmah dan menerapkan bentuk

keteladanan dalam kehidupan sehari-hari, yang menunjang

tujuan dari program TPA. Kegiatan unit produksi serbuk arang

ini dilakukan pada tanggal12 Juli - 19 agustus 2010, khusus hari

Senin dan Kamis.

Faktor pendukung jalannya kegiatan antara lain :

Ketersediaan masjid sebagai tempat melakukan kegiatan.

Selain itu antusiasme masyarakat yang cukup tinggi sehingga

mempermudah kegiatan ini.

Faktor penghambat jalannya kegiatan :

Kurangnya peralatan dan fasilitas tertentu seperti buku-

buku cerita Islam sehingga menghambat kegiatan.

Menyusun Gambar PAUD

Pelatihan menyusun gambar PAUD merupakan kegiatan

interdisipliner dengan kluster sosial-humaniora. Tujuan dari

program ini merupakan pelatihan ketrampilan dan kecerdasan

bagi anak-anak usia dini. Program ini dilaksanakan dalam kurun

waktu 2 bulan sejak tanggal 19 Juli – 21 Juli 2010, hari tertentu

Rabu dan Sabtu.

Faktor pendukung jalannya kegiatan :

Tersedianya fasilitas tempat dan sarana prasarana

sebagai penunjang kegiatan.

Page 27: Laporan KKN (DPL)

Faktor penghambat jalannya kegiatan:

Keterbatasan dana dari tim KKN sehingga kegiatan

kurang berjalan secara maksimal.

Bimbingan Belajar Kelas 4

Program ini merupakan salah satu kegiatan non tema

yang merupakan kegiatan monodisipliner. Tujuan kegiatan ini

adalah untuk memberikan bimbingan dan binaan pemberian

materi serta membantu menyelsaikan tugas sekolah.

Faktor pendukung pelaksanaan :

Antusiasme anak-anak yang mampu mendukung

kegiatan program.

Faktor penghambat pelaksanaan :

Karena terbatasnya dana tim KKN, pembelian sarana dan

fasilitas seperti buku pelajaran masih terbatas.

Pemberian Pelajaran Tajwid di TPA

Pemberian pelajaran tajwid di TPA merupakan hal yang

mendasar bagi anak-anak di TPA untuk dapat membaca Al-

Quran dengan baik sesuai dengan ketentuan. Tujuan dari

pemberian pelajaran tajwid di TPA adalah untuk memperdalam

pemahaman anak-anak dalam hal membaca Al-Quran dengan

lafadz yang benar, fasih, dan tidak menimbulkan salah

penafsiran dalam jangka panjangnya.

Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan cara

berkelompok sejak awal dimulainya kinerja KKN. Anak-anak

yang berkumpul di masjid At-Taqwa Ganasari lalu berkumpul

sesuai kelompok masing-masing kemudian mengikuti pelajaran

yang disediakan oleh tim KKN yang berupa pelajaran membaca

Iqra’, mendengarkan dongeng nabi, pelatihan doa, pelajaran

tajwid, dan lain-lain. Setiap kelompok mengikuti salah satu

pelajaran yang diberikan secara bergilir. TPA dilakukan setiap

hari Senin dan Kamis, setelah shalat Ashar hingga menjelang

magrib.

Bahan-bahan yang diperlukan dalam memberikan

pelajaran tajwid antara lain buku tajwid, Al-Quran, buku doa, alat

Page 28: Laporan KKN (DPL)

tulis, dan kertas. Setiap kegiatan pelajaran ilmu tajwid, diawali

dengan pembukaan yaitu membaca doa, dan diakhiri pula

dengan membaca doa penutup. Secara berkala dilakukan

evaluasi untuk menilai sejauh mana anak-anak dapat membaca

Al-Quran dengan baik..

Faktor pendukung jalannya kegiatan antara lain :

Adanya tenaga pengajar yang saling membantu dapat

memperlancar jalannya kegiatan TPA dengan lancar.

Faktor penghambat jalannya kegiatan :

Keterbatasan dalam penyediaan sarana dan prasarana

seperti meja dan alat tulis memberikan pengaruh dalam

efektivitas pelaksanaan program ini. Selain itu, antusiasme

anak-anak yang semakin menurun menyebabkan program

kurang berjalan secara maksimal.

Outbond TPA

Pengadaan outbond ini bertujuan untuk menciptakan

suasana yang santai, gembira, dan bersemangat dalam belajar

segala sesuatu di lingkungan yang terbuka. Program ini bersifat

terbuka, tidak hanya diikuti oleh anak-anak TPA saja, tetapi juga

remaja-remaja yang ada.

Outbond dilaksanakan selama 2 jam di lingkungan sekitar

dukuh Ganasari setiap hari Minggu pagi dan di lokasi yang

berbeda-beda setiap minggunya agar peserta tidak mengalami

kebosanan. Outbond tidak selalu dilakukan dengan persiapan

peralatan yang rumit. Yang terpenting adalah tujuan dari

program ini tercapai, yaitu memberikan penyegaran, suasana

belajar yang santai, dan memberikan keleluasaan dalam

mengenal banyak hal termasuk Allah swt.dan segala ciptaann-

Nya di lingkungan terbuka.

Faktor pendukung jalannya kegiatan :

Banyaknya anak-anak yang kompak dan kooperatif

dalam mengikuti kegiatan ini dapat membuat kegiatan berjalan

dengan lancar.

Faktor penghambat jalannya kegiatan:

Page 29: Laporan KKN (DPL)

Kekompakan anak-anak yang kurang diimbangi dengan

semangat yang tingi dari fasilitator membuat kegiatan ini tidak

berjalan secara maksimal.

Pelatihan Kerajinan Tangan PAUD

Tujuannya adalah untuk membantu pengajaran di PAUD

(Pendidikan Anak Usia Dini) dan mengembangkan kreativitas

anak-anak usia dini dalam hal membuat kerajinan tangan.

Dalam membantu pengajaran di PAUD, tim KKN membagi

kelompok-kelompok anak yang tiap kelompik mendapatkan

pengajaran yang berbeda-beda setiap pertemuannya, salah

satunya adalah pelatihan kerajinan tangan.

Pengajaran di PAUD dilakukan dengan cara bekerjasama

antara tenaga pengajar dari tim KKN dan tenaga pengajar dari

pihak PAUD itu sendiri. Kegiatan dilaksanakan setiap hari Rabu

dan Sabtu secara rutin, kecuali jika ada warga yang meninggal

atau punya hajat, dan saat liburan sekolah. Program pelatihan

kerajinan tangan PAUD ini terdiri atas pelatihan membentuk

plastisin, menggunting dan menempel, mencocok kertas

bergambar, meronce, dan lain sebagainya.

Faktor pendukung berjalannya kegsiatan ini adalah :

Sarana dan prasarana pengajaran yang tidak sulit untuk

disiapkan dapat meringankan kerja tim KKN sehingga persiapan

materinya tidak terlalu memberatkan.

Faktor penghambat pelaksanaan :

Keterbatasan tenaga pengajar yang siap siaga dari pihak

PAUD membuat kinerja program ini sedikit terhambat.

Bimbingan Belajar untuk Kelas 3 SD

Program ini merupakan salah satu kegiatan non-tema

yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa SD

mengenai pelajaran-pelajaran baik yang telah diberikan di

sekolah, maupun yang belum pernah diberikan. Kegiatan

bimbingan belajar ini dilaksanakan secara rutin setiap hari

Selasa dan Jumat, dengan mata pelajaran dan materi yang

berbeda-beda setiap pertemuannya. Selain hari Selasa dan

Page 30: Laporan KKN (DPL)

Jumat, anak-anak pun bisa datang ke pondokan untuk meminta

pertolongan dalam mengerjakan PR yang kurang dapat

dimengerti.

Kegiatan bimbingan belajar ini dilaksanakan di Masjid At-

Taqwa Ganasari, yang strategis karena dekat dengan

lingkungan tempat tinggal anak-anak, dan memiliki suasana

yang nyaman untuk kegiatan belajar.

Faktor pendukung berjalannya kegiatan ini adalah :

Semangat dari beberapa anak yang menggebu biasanya

berpengaruh pada anak-anak lain sehingga ikut bersemangat.

Selain itu, ketersediaan buku-buku pelajaran untuk SD sangat

mendukung berjalannya kegiatan bimbingan belajar ini.

Faktor penghambat pelaksanaan :

Antusiasme anak-anak yang semakin menurun

menyebabkan terhambatnya kegiatan bimbingan belajar ini.

4. Program Terpadu

Lomba memasukkan benang ke dalam jarum

Program ini merupakan salah satu kegiatan non-tema

yang merupakan kegiatan pendukung menyambut 17 Agustus

dan Bulan Ramadhan. Kegiatan ini dijadwalkan selama 1

minggu penuh. Tujuan kegiatan ini adalah menyambut HUT RI

dan Bulan Ramadhan.

Faktor pendukung berjalannya kegiatan ini adalah :

Banyaknya anak-anak yang berpartisipasi dengan aktif.

Tempat dilakukan di rumah warga dukuh Ganasari, dimana

kenyamannya sangat terjaga.

Faktor penghambat pelaksanaan :

Kurangnya persiapan dan jenis materi lomba.

Kerja Bakti Warga

Program ini merupakan salah satu kegiatan non-tema

yang bertujuan untuk mempererat hubungan silaturahmi melalui

kerja bakti warga, sebagai ajang temu sapa serta bisa dijadikan

kegiatan berbagi karena padatnya aktivitas warga yang setiap

Page 31: Laporan KKN (DPL)

pagi selalu pergi ke sawah dan ketika mendekati sore mereka

kembali ke rumah.

Faktor pendukung berjalannya kegiatan ini adalah :

Banyaknya warga masyarakat yang ikut berperan serta

maka program ini dapat terlaksana.

Faktor penghambat pelaksanaan :

Jam kegiatan kerja bakti bertepatan dengan jam kerja

warga pergi berladang.

Buka Puasa Bersama

Program ini merupakan salah satu program yang

dilaksanakan dalam rangka bulan suci Ramadhan. Tujuan dari

dilaksanakannya program buka puasa bersama ini adalah untuk

mempererat persaudaraan dan semakin menambah keakraban

di antara warga dusun Ganasari. Program buka puasa bersama

ini dilaksanakan sebanyak dua kali selama bulan Ramadhan,

yaitu pada tanggal 15 Agustus 2010 dan 20 Agustus 2010.

Faktor pendukung pelaksanaan:

Besarnya partisipasi warga dusun Ganasari dalam

meramaikan acara buka puasa bersama.

Faktor penghambat pelaksanaan:

-

Lomba Adzan

Program ini merupakan salah satu kegiatan non tema

yang merupakan kegiatan monodisipliner. Tujuan kegiatan ini

adalah untuk memeriahkan bulan suci Ramadhan dan

mengembangkan potensi anak-anak dusun Ganasari dalam

mengumandangkan Adzan. Dengan diadakannya kegiatan

lomba Adzan ini, diharapkan anak-anak dusun Ganasari dapat

lebih percaya diri dalam mengumandangkan Adzan. Kegaitan ini

dilakukan dalam 1 hari, yaitu pada tanggal 12 Agustus 2010.

Faktor pendukung pelaksanaan:

Banyaknya motivasi yang dilakukan para orang tua warga

kepada anak-anak mereka untuk berpartisipasi dalam

meramaikan acara lomba Adzan.

Page 32: Laporan KKN (DPL)

Faktor penghambat pelaksanaan:

Masih ada anak-anak warga yang kurang percaya diri.

Lomba Joget Balon

Lomba joget balon merupakan salah satu program non

tema yang bersifat mono-disipliner. Program lomba joget balon

dilakukan dalam rangka meramaikan perayaan hari

kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada tanggal 17

Agustus 2010. Karena perayaan hari kemerdekaan Republik

Indonesia bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, maka

untuk mengantisipasi habisnya energi, program lomba joger

balon diselenggarakan sebelum bulan suci Ramadhan, tepatnya

pada tanggal 10 Agustus 2010 sore.

Faktor pendukung pelaksanaan:

Banyaknya jumlah anak-anak di dusun Ganasari.

Faktor penghambat pelaksanaan:

-

Nonton Bareng Final Piala Dunia

Program ini merupakan program yang dilakukan tepat

dipuncak euforia warga dalam pergelaran Piala Dunia yang

berlangsung di Afrika Selatan. Kegiatan ini dilakukan melihat

antusiasme warga yang sangat baik. Tujuan kegiatan ini

dilakukan untuk ajang silaturahmi yang dikemas secara santai

dan terbuka melalui acara nonton bareng sehingga hubungan

antara warga dan mahasiswa kkn dapat lebih erat dan lebih

solid lagi.

Program ini dilakukan di dalam ruangan yang cukup luas,

dengan bantuan proyektor serta layar yang cukup lebar

sehingga dapat menjangkau hampir seluruh ruangan. Kegiatang

ini berlangsung pada tanggal 11 Juli 2010.

Faktor pendukung jalannya kegiatan :

Banyaknya jumlah bapak-bapak dan pemuda yang juga

sangat meminati sepak bola khususnya Piala Dunia ini sehingga

lebih mudah dalam hal mengumpulkan warga.

Faktor penghambat jalannya kegiatan:

Page 33: Laporan KKN (DPL)

Karena begitu antusias banyak sekali warga yang datang

lebih awal dari jadwal yang ditentukan sehingga panitia harus

lebih cepat dalam hal persiapan.

Pembersihan Gapura

Program ini dilakukan dalam rangka kerja bakti

menyambut hari kemerdekaan RI. Ide awal kegiatan ini dari

rapat Karang Taruna yang diikuti warga dan mahasiswa KKN.

Pembersihan gapura bertujuan membuat gapura menjadi lebih

terawat.

Kegiatan ini berlangsung tanggal 9 agustus 2010 dimulai pada

pagi hari sampai menjelang sore. Kegiatan ini diikuti oleh semua

warga dan mahasiswa kkn secara bergotong-royong.

Faktor pendukung berjalannya kegiatan ini adalah :

Tersedianya berbagai alat-alat kebersihan karena warga

membawa dari rumah masing-masing.

Faktor penghambat pelaksanaan :

Kurangnya partisipasi pemuda karena hanya didominasi

bapak-bapak.

Lomba Futsal Bapak-bapak

Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian lomba yang

diadakan dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI.

Lomba diadakan pada malam hari karena pada pagi sampai

sore biasanya bapak-bapak tidak sedang berada di rumah

karena kebanyakan mereka bekerja di sawah.

Kegiatan berlangsung pada tanggal 9 Agustus 2010

mulai jam 7 sampai jam 11 malam. Kegiatan ini dilangsungkan

di lapangan depan rumah salah satu warga. Penerangan

dilakukan dengan menggunakan beberapa lampu neon yang

dipinjamkan oleh warga setempat. Pertandingan berjalan

dengan sangat ramai ditonton oleh banyak sekali warga

termasuk anak-anak. Mereka sangat terhibur melihat bapak-

bapak yang sangat antusias dalam bermain dan juga sering

melakukan gerakan-gerakan yang lucu dan kocak sehingga

membuat suasana semakin meriah.

Page 34: Laporan KKN (DPL)

Faktor pendukung berjalannya kegiatan ini adalah :

Karena bapak-bapak yang bermain jadi kebanyakan

mereka mengajak istri dan anak-anak mereka sehingga

suasana semakin meriah serta lampu dan pengkabelan sudah

dapat dipinjam dari warga secara gratis.

Faktor penghambat pelaksanaan :

Pertandingan dimulai agak terlambat karena bapak-

bapak datang terlambat atau ada anggota dari tim yang belum

datang sehingga kegiatan berakhir hingga larut malam.

Lomba Futsal Anak-anak

Kegiatan ini juga merupakan salah satu rangkaian lomba

dalam memperingati HUT Kemerdekaan RI. Lomba diadakan

pada tanggal 9 Agustus 2010 mulai sore hingga menjelang

maghrib. Lomba ini diikuti oleh seluruh anak-anak laki-laki.

Mereka sangat antusias karena sebelumnya belum pernah

diadakan lomba futsal anak-anak.

Lomba berlangsung cukup meriah didominasi oleh anak-anak

yang selalu berteriak hampir sepanjang pertandingan. Hal ini

membuat pertandingan semakin seru. Lomba berakhir sekitar

pukul 17.10.

Faktor pendukung berjalannya kegiatan ini adalah :

Peralatan sudah dapat dipinjam dari warga secara gratis,

peralatan lain seperti bambu bisa didapat dengan mudah.

Faktor penghambat pelaksanaan :

Ada beberapa tim yang kekurangan anggota karena ada

yang salah satu anggota yang tidak bisa hadir membuat

pertandingan ditunda sementara untuk mencari anggota

cadangan.

Pengadaan Lomba Gobak Sodor

Lomba Gobak Sodor merupakan programnon tema yang

dilaksanakan dengan tujuan memperingati hari kemerdekaan RI

(pelaksanaannya pada saat sebelum puasa Ramadhan). Lomba

Gobak Sodor dilakukan untuk dua kategori, yaitu kategori anak-

anak dan ibu-ibu. Dengan kegiatan lomba ini, semangat

Page 35: Laporan KKN (DPL)

nasionalisme warga akan meningkat, selain itu juga lomba ini

dapat melestarikan permainan tradisional Gobak Sodor.

Perlombaan ini diikuti oleh 3 tim ibu-ibu dan 5 tim anak-anak,

ditambah satu tim dari mahasiswa KKN.

Faktor pendukung berjalannya kegiatan ini adalah :

Semangat dari beberapa anak-anak serta ibu-ibu di

dukuh Ganasari membuat kegiatan ini berjalan dengan lancar,

ramai, dan menyenangkan.

Faktor penghambat pelaksanaan :

Salah satu hambatan yang timbul adalah masalah waktu.

Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan hingga sore hari

menyebabkan pekerjaan rumah anak-anak dan beberapa ibu-

ibu terbengkalai.

Persiapan Nonton Bareng Piala Dunia 2010

Nonton Bareng Piala Dunia ini merupakan salah satu

kegiatan non-tema yang bertujuan untuk mempererat hubungan

silaturahmi, sebagai ajang temu sapa serta dapat menjadi

kegiatan berbagi setelah padatnya aktivitas warga yang setiap

pagi selalu pergi ke sawah dan ketika mendekati sore mereka

kembali ke rumah masing-masing.

Faktor pendukung berjalannya kegiatan ini adalah :

Banyaknya warga masyarakat yang menyukai olah raga

sepak bola membuat antusiasme menyaksikan jalannya

pertandingan final PIala Dunia 2010 menjadi tinggi.

Faktor penghambat pelaksanaan:

Banyaknya jumlah warga yang hadir tidak diprediksi

sebelumnya, sehingga tempat acara terasa sempit dan jumlah

konsumsi kurang.

Lomba Makan KerupukProgram ini merupakan salah satu kegiatan non-tema

yang bertujuan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik

Indonesia ke 55, sekaligus mempererat hubungan silaturrahmi

antar warga serta mengajarkan nilai-nilai sportivitas dan

perjuangan kepada anak-anak.

Page 36: Laporan KKN (DPL)

Faktor pendukung berjalannya kegiatan ini adalah :

Banyaknya anak-anak usia dibawah 15 tahun, serta

semangat yang tinggi dalam mengikuti pertandingan membuat

acara ini dapat terselenggara dengan baik.

Faktor penghambat pelaksanaan:

Jarak umur yang terlalu jauh antara satu anak dengan

anak lain menyebabkan hasil pertandingan kurang obyektif dan

adil .

Lomba Mewarnai Kaligrafi

Program ini merupakan salah satu kegiatan non tema

yang merupakan kegiatan monodisipliner. Tujuan kegiatan ini

adalah untuk menarik perhatian anak-anak dalam menyambut

bulan suci ramadhan dan merayakan hari kemerdekaan RI.

Dengan kegiatan lomba mewarnai kaligrafi anak-anak merasa

senang dan ikut serta dalam menyambut bulan ramadhan dan

merayakan hari kemerdekaan. Kegiatan ini dilakukan khusus

untuk anak-anak berusia 3 sampai 8 tahun. Kegiatan ini

dilakukan 1 hari yaitu tanggal 11 Agustus 2010. Jumlah peserta

yang ikut dalam lomba mewarnai kaligrafi yaitu 15 orang.

Faktor pendukung berjalannya kegsiatan ini adalah :

Karena di bulan Agustus, kita merayakan hari ulang

tahun RI dan menyambut bulan ramadhan sehingga kegiatan ini

sangat menarik perhatian masyarakat. Kegiatan ini dapat

menghibur anak-anak dan orang tua.

Faktor penghambat pelaksanaan :

Keterbatasan dana dari tim KKN.

Lomba Balap KelerengProgram ini merupakan salah satu kegiatan non-tema

yang bertujuan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik

Indonesia ke 65, sekaligus mempererat hubungan silaturrahmi

antar warga serta mengajarkan nilai-nilai sportivitas dan

perjuangan kepada anak-anak.

Faktor pendukung berjalannya kegiatan ini adalah :

Page 37: Laporan KKN (DPL)

Banyaknya anak-anak usia dibawah 15 tahun, serta

semangat yang tinggi dalam mengikuti pertandingan membuat

acara ini dapat terselenggara dengan baik.

Faktor penghambat pelaksanaan:

Jarak umur yang terlalu jauh antara satu anak dengan

anak lain membuat hasil pertandingan kurang obyektif dan adil .

Pengecatan Gapura

Program ini merupakan program non tema dalam rangka

penyambutan HUT RI. Disamping itu dalam rangka ikut

menyukseskan program lomba kebersihan dan keindahan

dukuh. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari, yaitu 7-8

Agustus 2010.

Faktor pendukung pelaksanaan:

Antusiasme serta sikap kooperatif dari warga masyarakat

sehingga meringankan dan mempercepat pekerjaan.

Faktor penghambat pelaksanaan:

Keterbatasan dana dari tim KKN, sehingga tidak berjalan

secara maksimal.

Penyuluhan dan Pengadaan Listrik

Program ini merupakan non tema dalam rangka

membantu masyarakat dalam hal penerangan jalan karena

terdapat beberapa titik rawan yang masih gelap sehingga sering

menimbulkan kecelakaan. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3

hari, tanggal 19-21 Juli 2010.

Faktor pendukung pelaksanaan:

Sikap kooperatif dari masyarakat yang turut membantu

mempercepat terselesainya program.

Faktor penghambat pelaksanaan:

Keterbatasan dana baik dari tim KKN dan warga,

sehingga tidak dapat berjalan secara maksimal.

Page 38: Laporan KKN (DPL)

IV. Penutup

a. Kesimpulan

Secara keseluruhan program yang direncanakan dapat

terlaksana dengan baik karena kerjasama yang baik dengan

segenap komponen dari masyarakat. Karena adanya berbagai

kendala dan hambatan ada beberapa program yang tidak dapat

terlaksana dan digantikan dengan program yang lain.

Selama kurang lebih dua bulan pelaksanaan kegiatan KKN di

desa Banjarasri, kecamatan Kalibawang, kabupaten Kulonprogo

secara umum program-program yang direncanakan telah dapat

berjalan dengan sangat baik dan lancar. Beberapa program

tambahan karena kami melihat ada beberapa aspek kebutuhan

serta peluang yang belum tersentuh. Keberhasilan pelaksanaan

program ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari instansi

yang terkait, perangkat desa, RW, RT, tokoh masyarakat, pemuda,

warga, serta teman-teman KKN yang ada di sub-unit maupun unit.

Respon positif dari warga masyarakat beserta perangkat desa dan

dusun memberikan kontribusi yang besar bagi kesuksesan

peaksanaan program KKN antar semester 2010 ini. walaupun

demikian masih terdapat juga beberapa program yang tidak dapat

terlaksana dikarenakan hambatan-hamabatan tertentu. Namun

diharapkan hal tersebut tidak mempengaruhi keseluruhan kinerja

mahasiswa selama melaksanakan KKN.

Tujuan dari KKN adalah agar masyarakat desa mengenal akan

hal-hal baru diluar lingkup kehidupan desa sehingga menjadi tidak

ketinggalan akan arus perkembangan dunia luar. Namun dibalik itu,

tujuan terutama adalah agar mahasiswa memahami bagaimana

cara-cara bermasyarakat yang baik dan benar. Mahasiswa

diharapkan mendapatkan pendidikan diluar pendidikan yang

didapatnya melalui bangku universitas. Hal inilah yang benar-benar

dirasakan manfaatnya oleh mahasiswa selama berlangsungnya

proses KKN.

Hal penting dari pelaksanaan KKN ini adalah tumbuhnya

kesadaran masyarakat untuk berani mencoba hal baru agar

Page 39: Laporan KKN (DPL)

mendapat kehidupan yang lebih baik serta lebih memperhatikan

kondisi lingkungan sekitar seperti pemanfaatan kotoran sapi untuk

bahan baku biogas dan pupuk kompos. Pengalaman paling

berharga yang diperoleh selama KKN adalah bagaimana cara

bersosialisasi maupun bekerja sama dengan masyarakat, teman-

teman KKN, maupun bagaimana kita tanggap dengan keadaan

lingkungan sekitar. Tidak hanya teori kuliah yang kita perlukan tetapi

juga jiwa kebersamaan untuk hidup di tengah masyarakat.

b. Saran

Berdasarkan pada pengalaman di lokasi KKN dan sesuai

dengan pengalaman yang dirasakan dalam pelaksanaan kegiatan

selama kurang lebih 60 hari, maka perlu kiranya diperhatikan hal-hal

yang akan mendukung kelancaran kegiatan KKN selanjutnya, antara

lain:

1. Perlu dilakukan pembagian proporsi pelaksanaan kegiatan yang

tidak membatasi mahasiswa dalam melaksanakan suatu

program yang di luar tema sehingga kreatifitas mahasiswa yang

tidak terkurung dengan aturan.

2. Perlu adanya kerjasama antara LPPM dan DPL dengan pihak

yang berwenang di desa dan dusun untuk mensosialisasikan

secara lebih mendalam kepada masyarakat luas untuk

mengubah persepsi mereka bahwa mahasiswa KKN datang

sebagai motivator bukan sebagai donatur dan pekerja.

3. Perlunya pengawasan di lapangan dari LPPM terhadap

mahasiswa yang melaksanakan KKN, karena kegiatan KKN

yang sesungguhnya bukan hanya dinilai dari laporan rencana

maupun pelaksanaan kegiatan, melainkan apa yang betul-betul

dilakukan oleh mahasiswa selama KKN di masyarakat.

4. Untuk pelaksanaan KKN akan lebih baik bila suatu daerah

dipakai sebagai lokasi KKN dalam jangka waktu tertentu secara

berkesinambungan dengan program-program yang difokuskan

pada satu atau beberapa bidang saja. Dengan demikian

diharapkan potensi yang ada di daerah tersebut dapat tergarap

Page 40: Laporan KKN (DPL)

secara maksimal sampai masyarakat dapat mandiri dan

memperoleh hasil yang maksimal dari program-program

tersebut.

5. Kerja sama mahasiswa KKN dengan perangkat desa dan warga

masyarakat harus lebih ditingkatkan. Hal ini dilaksanakan agar

menjaga silaturahmi dan menjaga nama baik UGM yang telah

ada di masyarakat serta program-program yang dilaksanakan

tidak lepas dari peran dan kerja sama dengan perangkat desa

dan masyarakat.

Page 41: Laporan KKN (DPL)

V. Lampiran