Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

62
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan pendidikan pada Jurusan Muamalah (Syari’ah), khususnya Program Sarjana (S-1) adalah untuk menyiapkan para mahasiswa agar memiliki kemampuan akademik dan penerapannya dalam memecahkan masalah berdasarkan bidang keahlian meraka. Oleh karena itu, diperlukan pengenalan terhadap berbagai masalah dalam masyarakat, khususnya tentang berbagai perkara yang diterima, diperiksa dan diselesaikan kegiatan yang berkaitan dengan muamalah. Hal itu dapat dilakukan dengan pengenalan perkara secara langsung yang dilaksanakan di Bank Syari’ah, Baitul Mal Wat Tanwil, Koperasi dan di Instansi Lainnya. Untuk tujuan tersebut diperlukan penyusunan suatu kegiatan yang berencana dan terorganisasi, serta terarah dan mencapai hasil yang optimal. Kegiatan itu adalah Kuliah Kerja Lapangan yang merupakan salah satu kegiatan belajar dan pengenalan di luar kegiatan perkuliahan, namun saling berhubungan satu sama lain. Di samping itu KKL melibatkan pula berbagai unsur, yaitu para mahasiswa sebagai peserta; para dosen sebagai pembimbing; 1

Transcript of Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

Page 1: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tujuan pendidikan pada Jurusan Muamalah (Syari’ah),

khususnya Program Sarjana (S-1) adalah untuk menyiapkan para mahasiswa

agar memiliki kemampuan akademik dan penerapannya dalam memecahkan

masalah berdasarkan bidang keahlian meraka. Oleh karena itu, diperlukan

pengenalan terhadap berbagai masalah dalam masyarakat, khususnya tentang

berbagai perkara yang diterima, diperiksa dan diselesaikan kegiatan yang

berkaitan dengan muamalah. Hal itu dapat dilakukan dengan pengenalan

perkara secara langsung yang dilaksanakan di Bank Syari’ah, Baitul Mal Wat

Tanwil, Koperasi dan di Instansi Lainnya.

Untuk tujuan tersebut diperlukan penyusunan suatu kegiatan yang

berencana dan terorganisasi, serta terarah dan mencapai hasil yang optimal.

Kegiatan itu adalah Kuliah Kerja Lapangan yang merupakan salah satu

kegiatan belajar dan pengenalan di luar kegiatan perkuliahan, namun saling

berhubungan satu sama lain. Di samping itu KKL melibatkan pula berbagai

unsur, yaitu para mahasiswa sebagai peserta; para dosen sebagai

pembimbing; ketua dan pimpinan Lembaga/Intansi sebagai pembimbing;

serta penyelenggara kegiatan secara umum.

B. Dasar Penyelenggaraan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)

Adapun yang menjadi dasar dari penyelenggaraan KKL Lapangan ini

adalah :

1. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 110 Tahun 1982 tentang

Pembidangan Ilm-Ilmu Agama Islam

2. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 122 Tahun 1998 tentang

Kurikulum Program Sarjana (S-1)

1

Page 2: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

3. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan

Nasional

4. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan

Tinggi

5. Keputusan Dewan Pengurus Yayasan Al-Husaeniyah Nomor :

005/YHS/Nomor .-1254.HT.03.01/1999

6. SK. BAN PT,Nomor: 204/SK/BAN-PT/Akred/VII/2014 TANGGAL

12 Juli 2014 tentang status Terakreditasi STAI Al-Andina

7. SK.Dirjen Pendis Kemenag Nomor : Dj.I-421/2007 tgl 1 Nopember

2007

8. Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Nomor 05/Ak/SK-

PAN KKL STAI AL-ANDINA/III/2015 Tahun 2015 tentang Susunan

Panitia Kuliah Kerja Lapangan

C. Tujuan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)

Tujuan Kuliah Kerja Lapangan adalah :

1. Memberikan pemahaman dan pengalaman praktis kepada mahasiswa

mengenai proses pengelolaan keuangan di lembaga/intansi keuangan

sayari’ah, yaitu penerimaan, pemeriksaan dan penyelesaian perkara

yang di kelola Bank Syari’ah, BMT & Koperasi.

2. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan

(secara lisan maupun tulisan) mengenai perkembangan dan

permasalahan yang diamati dan dialami di dalam lembaga keuangan

syari’ah.

3. Memberikan pemahaman dan pengalaman praktis tentang Bank

Syari’ah atau Manajemen Baitul Mal Wat Tanwil, Koperasi dan

penerapannya.

2

Page 3: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

D. Tempat dan Waktu Kuliah Kerja Lapangan (KKL)

Kuliah Kerja Lapangan diselenggarakan di Luar lingkungan Sekolah

Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Andina Sukabumi, seperti BAZNAS, Bank

Syari’ah, BMT & Koperasi dan Lembaga/Instansi lain yang berbasis Ekonomi

Syari’ah yang berada di Lingkungan Kota/Kab Sukabumi.

Kegiatan pembekalan dilaksanakan di Kampus STAI Al-Andina

Sukabumi, dan Program KKL dilaksanakan di Lembaga/Intansi.

E. Status Kuliah Kerja Lapangan (KKL)

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan salah satu kegiatan

Akademika yang wajib di ikuti oleh seluruh mahasiswa-mahasiswi Sekolah

Tinggi Agama Islam Al-Andina Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah

(Muamalat) yang mempunyai bobot 2 (dua) SKS.

F. Persyaratan Mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL)

Untuk mengikuti Kuliah Kerja Lapanganadalah para Mahasiswa/iyang

telah memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Sudah registrasi dan melunasi semua administrasi keuangan;

2. Mendaftarkan diri kepada panitia penyelenggara/ staf tata usaha;

3. Telah mengikuti kuliah hukum dan Ekonomi Islam yang berbasis

syari’ah, dan

4. Telah menyelesaikan Program Semester 1 – 5.

G. Penyelenggaraan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)

Penyelenggara Praktek Kuliah Kerja Lapangan (KKL) penanggung jawab adalah Ketua STAI Al-Andina, sedangkan pelaksanaannya dipimpin oleh Panitia Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang ditunjuk oleh Ketua STAI Al-Andina Sukabumi.

3

Page 4: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

BAB II

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANAGAN (KKL) PADA

BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

KABUPATEN SUKABUMI

A. Company Profil Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten

Sukabumi

1. Profil Lembaga

Nama Lembaga : Badan Amil Zakat Nasional

( BAZNAS ) Kabupaten Sukabumi

Nama Pimpinan : Drs. H. Mustafa Kamal Ruthfi

Alamat Lengkap : Gedung 1000 Komplek Islamic

Centre Cisaat Sukabumi 43152

Jawa Barat

Telepon/ Fax : ( 0266 ) 215757

Email : [email protected]

2. Aspek Legalitas

1. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi No. 12 Tahun 2005 Tentang

Pengelolaan Zakat

2. Peraturan BUPATI Sukabumi No 17 Tahun 2008 tentang Petunjuk

Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah No 12 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Zakat

3. SK. BUPATI Sukabumi No.141 Tahun 2006 tentang Susunan

Pengurus BAZ Kabupaten Sukabumi Periode 2006 – 2009

4. SK BUPATI No. 451.49/Kep.426-BK/2009

5. SK BUPATI No. 451.49/Kep.470-BK/2012 Tahun 2012 Tentang

Penetapan kembali Susunan Pengurus BAZNAS Kabupaten Sukabumi

Periode 2009-2012dan Penetapan kembali pengurus BAZNAS

Kabupaten Sukabumi.

4

Page 5: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

3. Visi dan Misi Lembaga

VISI

“Mewujudkan Perubahan BAZNAS Kabupaten Sukabumi Menjadi

Lembaga yang Amanah & Profesional menuju Kabupaten Sukabumi

Sejahtera”

MISI

• Membangun Sumber Daya Amilin yang Amanah dan Produktif

• Memantapkan Positioning BAZNAS sebagai lembaga pengelolaan

Zakat yang Profesional

• Menumbuhkembangkan Zakat sebagai basis Ekonomi Syariah yang

berorientasi pada kerakyatan

ICON PERGERAKAN ZAKAT

Membangun peradaban zakat

Zakat membangun peradaban

4. Rencana Strategis

A. Pendahuluan

Terdapat pemahaman yang sama dan sudah sering kita dengar, baik di

tataran nasiomal bgitupula di KABSI ; “Bahwa zakat adalah sesuatu yang

potensial, kekuatan nya dianggap bak raksasa yang masih tertidur, namun

kenyataan nya “Jauh panggang dari api” atau pajiin-jiin” menurut keseharian

orang sunda. Begitu lebar gap antara konsep/idealisme/teori dengan aplikasi

atau implementasinya.

Konsensus nasional yang akhirnya melahirkan UU No 38 Tahun 199

tentang pengelolaan zakat dimaksud untuk mendorong potensi zakat agar

terkelola secara optimal, karena UU itu sendiri telah memandang zakat

sebagai sumber dana potensial yang dapat diarahkan untuk tercapainya salah

satu tujuan berbangsa yaitu mewujudkan keadilan sosial guna terciptanya

kesejahteraan rakyat.

5

Page 6: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

Layaknya sebuah kebijakan formal, peraturan tentang pengelolaan

zakat mengharuskan adnya institusi pengelolaan sebagai instrumen pokok

dalam pelaksanaan pengelolaan zakat. Hal tersebut telah dipenuhi dan

ditetapkan ke dalam keputusan Bupati Sukabumi Nomor : 451.49/Kep.426-

BK/2009 Tanggal 30 Agustus 2006 Tentang PenetapanPengurus BAZ Kabsi

masa bakti 2009-2012. Pengurus BAZ inilah yang sekarang mengemban

tugas besar mewujudkan potensi zakat sebagai potensi rill/factual yang hari

ini bleh dianggap masih sebagai potensi konsepsional.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 38 tahun 1999 Tentang pengelolaan Zakat;

2. Undang-U-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah daerah;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan

pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai daerah otonom;

4. Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009

5. Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2003 Tentang

Pelaksanaan Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat;

6. Keputusan Direktur Jenderal Bimas Islam dan Urusan Haji Nomor :

D/291 Tahun 2000 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat;

7. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 12 Tahun 2005

Tentang Pengelolaan Zakat , Infaq dan Shodaqoh;

8. Peraturan BUPATI Sukabumi No 17 Tahun 2008 tentang Petunjuk

Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah No 12 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Zakat.

6

Page 7: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

B. Tugas dan Fungsi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten

Sukabumi

Tugas Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kab. Sukabumi

yaitu menampung atau mengumpulkan Zakat baik itu Zakat Mal, Zakat

Propesi, Zakat Fitrah, Shodaqoh dan Infak dari berbagai sumber dan

Muzaki di Kabupaten Sukabumi, Seperti UPZ Sekolah, UPZ Dinas, UPZ

Masjid, dan lainnya, Juga dari Muzaki yang sifat nya Individu.

Selain Mengumpulkan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

Kab. Sukabumi Juga berperan untuk menyalurkan atau mendayagunakan

Zakat dari berbagai sumber tadi melalui Program – Program yang telah

dibuat dan di setujui oleh para pengurus Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) dan diketahui oleh Bapak Bupati.

C. PROGRAM – PROGRAM UNGGULAN

a. Program Bangkit Usaha Mandiri Sukabumi ( BUMI DPZ )

b. Program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana

c. Program Komunitas Usaha Mikro Muamalat berbasis Masjid ( KUM3

) kerjasama BMM Pusat

d. Program RUmah TIdak LAyak HUni ( RUTILAHU )

e. Program Pembinaan Rumah Singgah Mualaf dan Santri LAPAS

f. Program Peduli Guru MD dan Peduli Pegawai Honorer dilingkungan

PNS

g. Program Pembinaan Fundraising Zakat

h. Dll

7

Page 8: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

1. Program – Program Keseluruhan Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) Kabupaten Sukabumi

PROGRAM UNGGULAN

BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KABUPATEN SUKABUMI

TAHUN 2015

1. SUKABUMI CERDAS

1. BANTUAN PENDIDIKAN SANTRI KHUSUS

2. BANTUAN PENDIDIKAN KADER ULAMA (PKU)

3. BANTUAN PENDIDIKAN TINGKAT DASAR & MENENGAH

4. BANTUAN PENDIDIKAN MAHASISWA MISKIN

5.DUKUNGAN PEMBANGUNAN GEDUNG FKDT KAB. SUKABUMI

6.BANTUAN DAWAH PENDIDIKAN AGAMA DI DAERAH KHUSUS

7. SATU KELUARGA MISKIN SATU SARJANA (1KM 1S)

2. SUKABUMI MAKMUR

1. PROGRAM BANGKIT USAHA MANDIRI SUKABUMI (BUMI)

2. DIKLAT KETERAMPILAN USAHA SAUDAGAR MUDA

3. PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA MASYARAKAT MISKIN

4. MUSTAHIK DILINGKUNGAN UPZ OPD DAN PENDIDIKAN

5. BANTUAN QORDUN HASAN

6. Rintisan Lembaga Keuangan Bank Mustahik Muzaki (BMM)

3. SUKABUMI SEHAT

1. STIMULAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI RUTILAHU

2. BANTUAN PENGOBATAN MASYARAKAT MISKIN

3. DUKUNGAN PELAYANAN KESEHATAN MASYAKAT MISKIN

4. BANTUAN LAYANAN AMBULANCE

5. KHITANAN MASSAL

8

Page 9: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

4. SUKABUMI PEDULI

1 MUSTAHIK DILINGKUNGAN UPZ OPD DAN PENDIDIKAN

3 SANTUNAN ANAK YATIM

4 SANTUNAN MASYARAKAT MISKIN DI DAERAH BINAAN

5 BANTUAN MUALLAF

6 BANTUAN BAGI ORANG DALAM TEKANAN JIWA (RHIQOB)

7 PEDULI NASIB GURU MADRASAH HONOR

8BANTUAN ORANG DALAM PERJALANAN MUSAFIR/IBNU SABIL

9 SANTUNAN MASYARAKAT MISKIN

9

1. SUKABUMI TAQWA

1 BANTUAN LEMBAGA KEAGAMAAN

2BANTUAN DAWAH PENDIDIKAN AGAMA DI DAERAH KHUSUS

3 BANTUAN SARANA KEAGAMAAN

4 BANTUAN ALIM ULAMA PONDOK PESANTREN

5 KEGIATAN PENANGANAN PEKAT DAN ANJAL

6 PEMBANGUNAN RUMAH SINGGAH MUALLAF

7 KEGIATAN DAKWAH DAN SOSIALISASI ZAKAT

Page 10: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

Program Bangkit Usaha Mandiri Sukabumi (BUMI)

1) Philosofi Kebijakan Dasar dan Pengembangan BUMI-DPZ

A. Latar Belakang

Kemiskinan merupakan permasalahan umat yang senantiasa menjadi

problematika kehidupan di setiap daerah, merupakan pekerjaan rumah yang

memerlukan penaganan khusus bukan saja mengenai pembiayaan hidup

untuk diri dan keluarganya akan tetapi permasalahan kehidupan itu sendiri

atau perilaku hidup, yang bersumber sebagian besar permasalahan

kemiskinan pada rendahnya pendidikan dan ketrampilan atau skill yang

rendah, di samping paktor alam yang tidak bisa dihindari oleh manusia

semisal bencana alam.

Keterbatasan lahan usaha , langkanya lapangan kerja dan terbatasnya

investasi, kesalahan manajemen ,keterbatasan akses permodalan dan juga

terbatasnya akses informasi melengkapi penyebab kemiskinan itu sendiri

secara makro.

Anngaran kemiskinan yang setiap tahun meningkat, merupakan

indicator program pengentasan kemiskinan belum tepat mengenai sasaran,

walaupun berbagai program pengentasan kemiskinan senanatisa selalu

melakukan perbaikan – perbaikan atau penyempuranaan, sebagai informasi :

Pada tahun 2004 anggaran kemiskinan mencapai 18 %

Pada tahun 2005 anggaran kemiskinan mencapai 23 %

Pada tahun 2006 anggaran kemiskinan mencapai 42 %

Pada tahun 2007 anggaran kemiskinan mencapai 51 %

Pada tahun 2008 anggaran kemiskinan mencapai 65,5%- 80 %

Pada tahun 2009 anggaran kemiskinan mencapai 40 % - 60 %

Sumber dana pada program kemiskinan bersumber pada dana

pinjaman, untuk tahun 2008 anngaran kemiskinan 80 % utang pada Word

Bank, JBIC ( Japan Bank for International Cooperation ).

Pada kondisi keprihatinan kita ditengah meningkatnya laju angka

kemiskinan dan peningkatan utang negara, sedikit informasi yang

memberikan kegembiraan dan harapan adalah meningkatnya jumlah

10

Page 11: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

Lembaga Amil Zakat (LAZ–LAZ) dan juga penghimpunan dana Zakat, Infaq

dan Shodaqoh dari masyarakat, melalui lembaga–lembaga zakat (LAZ)

ataupun Badan Amil Zakat ( BAZ ) .

Lingkaran kemiskinan yang tidak pernah terputus dari permaslahan;

pengetahuan rendah, daya beli pendidikan dan informasi rendah, pendapatan

rendah, produksi rendah, kinerja rendah, modal kecil, konsumsi rendah,

kesehatan rendah, status gizi rendah, papan dan sarana dasar rendah menjadi

akumulasi tingkat kemiskinan yang seharusnya program–program kemiskinan

bukan hanya pada stu mata rantai linkaran kecil saja, akan tetapi menjadi

program–program yang utuh menyeluruh pada lingkaran kemiskinan yang

ada.

B. Akar Masalah

Secara struktural akar permasalahan kemiskinan mudah diidentifikasi

ada 4 hal, dalam hal ini secara struktural akar permasalahan kemiskinan

yaitu:

1. Sistem Ekonomi Ribawi .

2. Tatanan Ekonomi Kapitalistik .

3. Perilaku Politis Oportunitis

4. Sistim Pendidikan Materrialistik

Bukan hanya secara struktural akar permasalahan kemiskianan

muncul akan tetapi secara Kultural mempunyai peranan yang dominan di

dalam kehidupan masyarakat kita yaitu :

1. Lemah Iman

2. Budaya Kebaratan

3. Perilaku Individualistis

4. Sekulerisasi Agama .

C. Perbaikan Ekonomi

11

Page 12: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

Secara makro banyak banyak hal yang harus dilkukan dalam

perbaikan ekonomi ini, selain Menghilangkan Riba (sebagian besar aktivitas

perekonomian Indonesia), Menata Sektor Riil, Menggunakan Uang sebagai

Alat Tukar saja, Menggunkan Mata Uang Dinar dan Dirham, Menggerakan

Instrumen Zakat selain yang utama adalah Mengoptimalkan FUNGSI

MASJID.

Fungsi Masjid sebagaimana di dalam Al-Quran surat At–taubah ayat

18;

Artinya : “Hanyalah yang memakmurakan masjid – majid Allah ialah orang

– orang yang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian ,serta tetap

mendirikan shalat ,menunaikan zakat dan tidak takut ( kepada siappapun )

selain kepada Allah , maka merekalah orang – orang yang diharapkan

termasuk golongan orang – orang yang mendapat petunjuk “.

Masjid bukan saja merupakan tempat ibadah dalam rangka

mendekatkan diri kepada Allah SWT, akan tetapi masjid merupakan tempat

berkumpul dan berinteraksi sosial masyarakat luas dari berbagai kalangan,

dimana masjid menjadi media silaturahim tanpa membedakan satu sama

lainnya, ukhuwah yang terjalin akan menimbulkan kepedulian antar sesama

sehingga masjid juga merupakn tempat masyarakat meminta tolong ataupun

bantuan, tempat pengumpulan dana, dan gotong – royong.

Masjid sebagai pusat pembinaan dan sumber keilmuan menjadikan

media yang paling efektif dalam perubahan perilaku masyarakat, karena pada

dasarnya perilaku masyarakat tergantung dari pemahamannya terhadap

sesuatu, kemudahan akses informasi dan juga kemudahan komunikasi

diantara pengurus menjadikan masyarakat akan lebih terbuka di dalam

menyampaikan segala permasalahan kehidupan yang dihadapinya.

Masjid sebagai Unit Pelayanan Zakat (UPZ Masjid) akan mampu

memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarkat yang menjadi

amanahnya (dhuafa) dari dana yang terhimpun berupa zakat, infaq, shodaqoh

12

Page 13: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

dan juga wakaf ataupun hibah secara maksimal karena sasaran yang menjadi

tanggungjawabnya adalah jamaah masjidnya, yang sudah dikenal.

Program pembinaan perbaikan ekonomi yang dilakukan di Masjid

ataupun berbasis masjid mengacu pada Prinsip Ekonomi Islam dimana :

1. Kekayaan merupakan amanah Allah SWT yang tidak di miliki oleh

siapapun secara mutlak.

2. Manusia diberi kebebasan dalam muamalah selama tidak melanggar

syariah.

3. Manusia merupakan wakil Allah dalam memakmurkan bumi.

4. Menjungjung tinggi kedilan serta menolak setiap bentuk ribawi dan

pemusatan sumber dana ekonomi pada segelintir orang atau

sekelompok orang kaya saja.

5. Pengelolaan kegiatan usaha sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

D. Philosofi BUMI-DPZ

Masjid sebagai pusat pembianan ruhiyah akan melahirkan masyarakat

yang perilaku kehidupannya bukan lagi kepada tuntutan keadaan akan tetapi

lebih kepada tuntunan yang telah di dapat dari hasil pembinaan dalam arti

nila–nilai yang terkandung di dalam syariah, bukan saja pada perilaku

kehidupan akan tetapi menyeluruh pada aktifitas dibidang usahanya yang

akan tercermin pada sikap jujur (amanah), konsisten (istiqomah), mempunyai

komitmen dalam pengembangan ekonomi syariah.

Ukhuwah yang di sampaikan pada pembinaan ruhiyah akan

menemukan muaranya pada komunitas usaha yang dijalankan bersama

kelompok–kelompoknya, kebersamaan untuk saling menolong, ta’auniyah

membanggun usaha dalam kemandirian, segala permaslahan yang ada di

selesaikan dengan cara musyawarah baik masalah usaha yang sedang di jalani

ataupun permasalahan–permasalahan yang lainnya yang menyangkut

kehidupannya

2) Program BUMI-DPZ

A. Kebijakan Program BUMI-DPZ

13

Page 14: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

Arah kebijakan Program Bangkit Usaha Mikro Sukabumi berbasis

Masjid DPZ adalah sebagai berikut :

a) Merupakan penyaluran dana zakat dan dana sosial lain dengan

tujuan mengubah mustahik menjadi munfiq dan selanjutnya

menjadi muzaki.

b) Di Masjid sebagai basis utama (tempat pertemuan warga atau

mushola)

c) Program utama KUMMI adalah berupa :

Pembinaan Islam yang intergral dan berkelanjutan .

Pendampingan usaha yang tersistem dan terencana.

Pertumbuhan kepedulian social disekitar wilayah

pemberdayaan.

d) Pola hubungan konstruktif dan produktif antara masjid dan

lembaga pemberi dana (LAZ, BAZ, Perusahaan/CSR), dan masjid

serta masjid dan para aghnia (muzaki).

e) Jangka waktu pelaksanaan program adalah 2 tahun.

f) Pada akhir masa program KUMMI peserta akan di arahkan untuk

dapat melakukan kemandirian dalam bentuk legalisasi kepemilikan

dana amanah kepada peserta KUMM.

B. Konsep Dasar BUMI-DPZ

1. Latar belakang Filosofi

I. Perintah Allah SWT untuk memakmurkan masjid

“Hanya yang memakmurkan masjid–masjid Allah, orang – orang

yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, mendirikan shalat,

menunaikan zakat, dan tidak takut kepada siapapun selain kepada

Allah SWT, mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”

(At-Taubah : 18)

“Dalam masjid yang telah diizinkan Allah menghormatinya dan

menyebut nama-Nya dalam masjid itu, serta bertasbih di dalamnya

di waktu pagi dan petang. Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh

perniagaan dan tidak pula oleh jual beli dari mengingat Allah, dan

14

Page 15: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

dari mendirikan shalat dan dari membayar zakat. Mereka takut

kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatannya

menjadi goncang” ( An Nur : 36-37 )

“Dan sesungguhnya masjid–masjid (tempat sujud) itu adalah milik

Allah, maka janganlah kamu menyembah seorangpun di dalamnya

selain menyembah Allah” (Al Jin : 18)

“Sesungguhnya rumah–rumah_Ku di bumi ialah masjid-masjid dan

para pengunjungnya adalah orang-orang yang memakmurkannya”

(HR Abu Naim dari Sal’id al Khudri r.a)

“Sesungguhnya orang-orang yang memakmurkan masjid adalah

keluarga (yang dicintai) Allah“ ( HR Anas)

“Apabila kalian melihat seseorang yang terbiasa mengunjungi

masjid, yakinlah bahwa orang tersebut telah beriman” (HR Ahmad)

“Amr bin Maimun al Audi berkata: aku sering bertemu dengan para

sahabat Rosulullah SAW, mereka sering berkata bahwa masji itu

adalah ruamah Allah di bumi. Karena itu wajiblah memuliakan

dalam masjid tersebut orang-orang yang mengunjunginya”

(HR.Abu Razak)

“Demi kemulian dan keagungan-Ku, seseungguhnya aku

bermaksud menurunkan siksaan kepada penduduk bumi, tetapi

ketika Aku melihat penghuninya sedang memakmurkan rumahku

(masjid). saling mengasihi sesamanya karena Aku, selalu

melakukan istighfar di waktu sahur, Aku palingkan siksaan itu dari

mereka.

II. Perintah Allah SWT untuk mempersiapkan hari depan.

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan

hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telalh diperbuatnya

untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah,

sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan“

(Al-Hasyr :18)

15

Page 16: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

“Hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang

tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh

ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir gandum yang hijau

dantujuh lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang –orang

itu, agar mereka mengetahuinya. Yusup berkata: supaya kamu

bertanam tujuh tahun lamanya sebagaimana biasa; maka apa yang

kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk

kamu makan. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang

amat sulit, yang maenghabiskan apa yang kamu simpan untuk

menghadapinya (tahun sulit). Kecuali sedikit dari (bibit gandum)

yang kamu simpan. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang

padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka

memeras anggur“ (Yusuf : 46-49 )

III. Firman Allah SWT Tentang Prinsip Bermuamalah

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu,…

(Al-Maidah:1)

“Hai orang –orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang berlaku atas suka sama suka diantara kamu. Dan

janganlah kamu nmembunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah

Maha Penyanyang kepadamu.....”( An Nisa : 29)

“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai)

sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah

ada barang tanggungan yang dipegang oleh orang yang berpiutang,

akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain,

maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya

(hutangnya) dan hendaklah ia bertaqwa kepadaallah tuhannya. dan

janganlah kamu para saksi menyembunyikan persaksian, barang

siapa menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang

16

Page 17: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

yang berdosa hatinya; dan allah maha mengetahui apa yang kamu

kerjakan.” (Al-Baqarah :283)

“Daud berkata : sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu

dengan meminta kambingmu itu untuk bias ditambahkan kepada

kambingnya.dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang

berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian

yang lain,kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal

saleh;dan amat sedikitiah mereka ini,dan daud mengetahui bahwa

kami mengujinya;maka ia meminta ampun kepada tuhannya lalu

menyukur sujud dan bertaubat.”(Shad : 24)

IV. Perintah Allah SWT untuk saling bertanggungjawab.

“Kedudukan persaudaraan orang yang beriman satu dengan yang

lain ibarat satu tubuh, bilamana tubuh sakit, maka akan dirasakan

sakitnya oleh seluruh anggota tubuh yang lainnya“ (HR.Bukhari

Muslim)

“Setiap mukmin dengan mukmin yang lainnya dalam satu

masyarakat ibarat seluruh bangunan , yang mana tiap bagian dalam

bangunan itu mengukuhkan bagian lainnya” ( HR. BukhariMuslim )

“Setiap orang dari kamu , adalah pemikul tenggung jawab dan setiap

kamu bertanggung jawab terhadap orang-orang yang dibawah

tanggung jawab kamu “ ( HR.Bukhari Muslim)

“Seseorang tidak boleh dianggap beriman sehingga ia mengasihi

saudaranya sebagaimana ia mengasihi dirinya sendiri” (HR Bukhari)

V. Perintah Allah untuk saling bekerjasama dan bantu membantu.

“ Hai orang-orang yang beriman ,janganlah kamu melanggar syiar-

syiar Allah ,dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan

17

Page 18: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

haram ,jangan mengganggu binatang hadya dan binatang-binatang

qalaid, dan jangan pula mengganggu orang-orang yang mengunjungi

Baitullah sedang mereka mencari karunia dan keridhoan dari

Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji ,maka

bolehlah berburu . Dan jangan sekali-kali kebencian kamu kepada

suatu kaum karena menghalangi-halangi kamu dari Masjidil Haram,

mendorongmu berbuat aniaya kepada mereka. Dan tolong

menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa, dan janganlah tolong

menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah

kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksanya” (Al-

Maidah:2)

“Bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur dan barat itu suatu

kebajikan ,akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah kamu

beriman kepada Allah ,hari kemudian ,malaikat-malaikat ,kitab-kitab

,nabi-nabi ,dan memberikan harta yang dicintainya kepada

kerabatnya ,anak-anak yatim ,orang-orang miskin ,musafir ( yang

memerlukan pertolongan dan orang yang meminta-minta ,dan

membebaskan hamba sahaya ,mmendirikan shalat ,dan menunaikan

zakat ,dan orang-orang yang menepati janjinya apabila berjanji ,dan

orang-prang yang sabar dalam kesempitan ,penderitan dan

peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar ( imannya );dan

mereka itulah orang-orang yang bertakwa .”( Al Baqoroh : 177 )

“Dan mengapa kalian tidak berperang di jalan Allah padahal kaum

mustadhafin dari golongan laki-laki ,perempuan dan anak-anak telah

bermohon kepada Allah : Ya Allah ,keluarkan kami dari negeri yang

penduduknya zalim ini,dan berilah kami dari sisi Engkau pelindung

dan berilah dari sisi Engkau penolong “ ( An Nisa : 75 )

“ Barangsiapa memenuhi hajat saudaranya , Allah akan memenuhi

hajatnya “ ( HR Bukhari Muslim )

“ Allah senantiasa menolong seorang hamba selagi hamba itu

menolong saudaranya “.( HR Ahmad dan Abu Daud )

18

Page 19: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

VI. Perintah Allah saling melinduni dalam keadaan susah.

“ Yang telah member makanan kepada mereka untuk menghilankan

lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan “.( al Quaisy:4).

“Sesungguhnya orang yang beriman ialah siapa yang memberikan

keselamatan dan perlindungan terhadap harta dan jiwa manusia”.

(HR Ibnu Majah)

“ Demi diriku yang dalam kekuasaan Allah ,tidaklah masuk surge

orang-orang yang tidak memeberikan perlindungan tetangganya

yang dalam kesusahan”.( HR Ahmad )

“Tidaklah beriman seseorang ,kalau ia dapat tidur nyenyak dengan

perut kenyang sedangkan tetangganya dalam keadaan lapar”.( HR Al

Bazzaar ).

VII. Hadist Nabi tentang prinsip Muamalah.

“Perdamaian dapat dilakukan diantara muslimin ,kecuali perdamaian

yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram,dan

kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat

yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram”.

( HR Tirmidzi dari Amr bin Auf ).

Dari Abu Said Al Khudri bahwa Roosulullah Saw

bersabda :”Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan atas suka

sama suka”.( HR Al Baihaqi & Ibnu Majah ).

“Tidak boleh membahayakan diri sendiri ,maupun orang lain “.( HR

Ibnu Majah,Daruqutni & lainnya).

“Allah menolong hamba selama hamba menolong saudaranya”.( HR

Muslim )

2. Latar Belakang Kondisional

Paradigma mendasar yang mengilhami kehadiran program BUMI

DPZ adalah keprihatinan terhadap kemiskinan di Indonesia. Kemiskinan di

Indonesia tidak sekedar terjadi karena struktur budaya masyarakat.

19

Page 20: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

Kemiskinan juga tak hanya disebabkan oleh sulitnya masyarakat miskin

mendapatkan akses sumber permodalan ( Faktor Produksi ).

Lebih dari itu bagi kami menyakini bahwa kemiskinan sangat erat

kaitannya dengan persoalan keimanan dan ketakwaan masyarakat .

Sebagaimana termaktub dalam Al Quran :

Artinya : “Dan sekiranya penduduk negri beriman dan bertakwa ,pasti kami

kan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi ,tetapi mereka

ternyata mendustakan ayat-ayat kami ,maka kami siksa mereka sesuai

dengan apa yang telah mereka kerjakan “( Al A’raf : 96 ).

Untuk itu pendekatan pemberdayaan masyarakat dalam mengentaskan

kemiskinan, khususnya di bidang ekonomi haruslah dimulai dari

pembangunan aspek maknawiyah masyarakat. yang dimaksud dengan aspek

maknawiyah adalah kesadaran yang kuat bahwa keimanan dan ketakwaan

kepada Allah akan mendatangkan keberkahan hidup.

Parameter kekuatan iman dan takwa yang dimaksud adalah terwujud

dengan salimul aqidah, sohihul ibadah, matinul khuluk dan salihul muamalat,

dalam membangun aspek maknawiyah, masjid bisa menjadi salah satu

medianya, Masjid adalah symbol bagi umat Islam, Masjid dan segala bentuk

aktifitas pembinaan (dakwah) umat di dalamnya merupakan saran efektif

membangun aspek maknawiyah, Masjid juga merupakan wahana sosialisasi

dan mobilisasi umat. Di dalamnya berhimpun berbagai komunitas dan

pemimpin opini, sehingga masjid merupakan media atau sarana strategis

membangun kesadaran kolektif umat.

C. Definisi

BUMI DPZ (Bangkit Usaha Mandiri Sukabumi Berbasis Masjid Desa

Peradaban Zakat) adalah salah satu program pendayagunaan dana ZIS WAH

(Zakat, Infak, Shodaqoh, Wakaf dan Hibah), yang bertujuan membangun

keimanan dan ketaqwaan mustahik, serta pada saat yang bersamaan

20

Page 21: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

mendorong peningkatan pendapatan mustahik melalui pembinaan usaha dan

pemberian dana amanah.

D. Tujuan / Prinsip Kerja BUMI-DPZ

Program BUMI DPZ tegak di atas tiga prinsip dasar , yaitu :

Penyaluran dana Ziswah yang tepat sasaran sesuai kaidah Syar’I

Membentuk sasaran program (mustahik) menjadi pribadi sholeh dan

muslih

Mendorong mustahik menumbuhkan usaha dan atau meningkatkan

usahanya dengan sentuhan – sentuhan bisnis modern.

E. Visi dan Misi

Visi

“Terwujudnya Komunitas Usaha Mikro Berbasis Masjid yang

Berkarakter, Tumbuh, dan Peduli”

Misi

a. Menfasilitasi komunitas usaha mikro melalui pendayagunaan

dana ZISWAH.

b. Meningkkatkan peran masjid dan Memakmurkannya.

c. Mendorong tumbuh dan meningkatnya kesalihan peserta dan

pihak yang terlibat didalamnya, dan mendorong berkembangnya

usaha peserta.

d. Mendorong tumbuhnya kepedulian peserta.

F. Strategi

Fokus pada satu sasaran yakni mustahik yang berminat dan

memiliki potensi berwirausaha.

Menumbuhkan kelompok-kelompok mustahik yang bersedia untuk

dibina dan berada pada satu komunitas berbasis masjid.

Melakukan pembinaan dalam bentuk pelatihan kewirausahaan dan

keagamaan.

Memberikan permodalan usaha.

21

Page 22: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

Memusatkan aktivitas ekonomi dan pembinaan di area sekitar

masjid.

Melibatkan partisipasi komponen masyarakat dalam pelaksanaan

program.

Fasilitasi kelompok BUMI DPZ untuk menumbuhkan kelembagaan

baru atau penggabungan pada kelembagaan usaha yang sudah ada

Melakukan replikasi program secara nasional sehingga terbentuk

sebuah kekuatan jaringan ekonomi mikro nasional.

G. Bentuk Kegiatan

BUMI DPZ Terdiri atas beberapa aktivitas :

Pembinaan mental spiritual melalui kegiatan keagamaan (pengajian)

rutin tiap pekan.

Pendampingan usaha melalui kegiatan pelatihan dan pemagangan

usaha mikro.

Pemberian dana amanah ( Bantuan modal usaha dengan dana zakat ).

Kemandirian lokal.

H. Sasaran ( OBYEK PROGRAM )

Mustahik (fakir atau miskin) yang akan dijadikan objek program

adalah, Mustahik yang belum memiliki usaha tetapi memiliki potensi untuk

berwirausaha dan mustahik yang telah memiliki usaha tetapi masih dalam

kategori miskin di sekitar wilayah masjid.

Keterangan Fakir dan Miskin :

A. Fakir :

Seseorang yang memiliki harta atau usaha namun hanya mampu

mencukupi 50 % (atau kurang) dari kebutuhan dasar.

Jika di rata–rata maka penghasilan seseorang yang dikategorikan fakir

berjumlah Rp 1.040.000,- ( kota ) atau Rp 602.000,- ( desa ) setiap

bulannya.

22

Page 23: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

B. Miskin:

Seseorang yang memiliki harta atau usaha namun hanya mampu

mencukupi 60% - 90% dari kebutuhan dasar.

Jika di rata-rata maka penghasilan seseorang yang dikategorikan

miskin berjumlah Rp 2.080.000,- ( kota ) atau Rp 1.204.166,- ( desa )

setiap bulannya.

Memiliki atau menjalankan usaha untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya.

Jenis usaha ( mustahik ) yang dibantu harus sesuai dengan kriteri

sebagai berikut :

Omset perbulan usaha tidak lebih dari Rp 10.000.000,-

Kepemilikan usaha milik sendiri.

Berumur antara 17-55 tahun.

Telah berdomisili di sekitar lokasi program / wilayah masjid

minimal tiga tahun.

Prioritas program ditujukan untuk Penanggung jawab utama

pencari nafkah bagi mustahik baik yang belum memiliki usaha

atau telah memiliki usaha namun usahanya masih masuk dalam

kategori sasaran program.

Berstatus telah menikah, kepala rumah tangga dan atau

memiliki tanggungan atau janda.

3) Persiapan Program BUMI-DPZ

A. Penetapan Lokasi

Sebelum program BUMI DPZ dijalankan .Hal pertama yang harus

dilakukan adalah menetapkan wilayah sasaran program. Penetapan lokasi

pelaksanaan BUMI DPZ didasarkan pada :

Perencanaan internal SMESI yang ditetapkan dalam rapat kerja dan

anggaran atau program kerja pemberdayaan ekonomi umat.

Adanya permohonan program BUMI DPZ dari masyarakat .

Ketika wilayah sasaran program BUMI DPZ adalah sebagai berikut :

23

Page 24: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

Wilayah sasaran harus masuk dalam kategori wilayah yang

penduduknya lebih banyak dengan tingkat kesejahteraan di bawah

rata-rat ( wilayah miskin ). Adapun parameter yang menjadi acuannya

adalah sebagai berikutt :

• Pendapatan rata-rata perbulan di bawah Rp 2.000.000,-

• Khusus wilayah perkotaan ,kondisi fisik lingkungan termasuk

dalam kategori pemukimam padat ,kumuh dengan kualitas

sanitasi di bawah standar kesehatan.

• Masyarakat rata-rat berprofesi sebagai pengusaha mikro

• Terdapat masjid atau musholah.

B. Kriteria ( Pra Kondisi ) Mesjid

Setelah mendapatkan lokasi yang sesuai dengan criteria yang

ditetapkan ,langkah selanjutnya adalah menyeleksi masjid yang akan

dijadikan mitra program BUMI DPZ .

Masjid sebagai basis pelaksanaan program BUMI DPZ harus memiliki

beberapa kondisi. Hal ini dimaksudkan agar program BUMI DPZ dapat

dioperasikan secara sempurna di lapangan. Adapun pra kondisi yang menjadi

dasar penetapan sebuah masjid dapat menjadi mitra program BUMI DPZ

adalah sebagai berikut :

Terdapat struktur kepengurusan DKM dan program kerja yang

berjalan efektif.

Posisi masjid berdekatan dengan lokasi tempat tinggal calon peserta .

Tidak ada konflik golongan,kelompok dan keluarga.

Tidak ada resistensi masyarakat terhadap program atau gagasan baru

yang datangnya dari luar lingkungan mereka.

Kesedian ( tertulis ) struktur DKM untuk bekerjasama dan mendukung

program BUMI DPZ.

Jika di lokasi yang ditentukan belum ada masjid maka dapat

menggunakan saran pertemuan warga atau mushola terdekat .

4) Tahap Pembentukan BUMI-DPZ

24

Page 25: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

A. Survey

1. Tujuan

Memetakan kantong kemiskinan /kemustahikan desa

Kondisi potensi usaha masyarakat desa

Dukungan dan hambatan terhadap program.

2. Kegiatan

Observasi

Wawancara

Membuat peta kemiskinan dalam satu wilayah yang disurvey.

Tanda, untuk orang miskin

Tanda, kondisi Sedang, dan

Tanda, kondisi kaya

B. Silaturahmi dalam Rangka Sosialisasi dengan Tokoh Masyarakat dan

DKM

1. Tujuan :

Memberikan pemahaman yang purna tentang filosofi program

BUMI DPZ yang akan diluncurkan.

Tersampaikannya tahapan penumbuhan BUMI DPZ.

Tokoh masyarakat dan DKM memberikan dukungan riil,

termasuk dalam membantu memetakan calon peserta BUMI

DPZ.

2. Kegiatan

Dimulai dengan Silatuirahmi khusus kepada kepada tokoh

masyarakat dan DKM yang paling berpengaruh untuk mendapat

dukungan.

Selanjutnya silaturahmi dilakukan secara umum dengan

melibatkan warga masyarakat.

25

Page 26: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

Menyiapkan pertemuan warga yang difasilitasi dan didukung

tokoh masyarakat, RT/RW dan DKM setempat.

C. Pertemuan Umum

1. Tujuan

Tindak lanjut dari silaturahmi dan sosialisasi dengan para

tokoh dan DKM

Dimengertinya program penumbuahan BUMI DPZ oleh

masyarakat secara lebih mendalam.

2. Kegiatan

Menyusun rencana pertemuan umum berikut agenda acara

tersebut.

Menjelaskan maksud dan tujuan program BUMI DPZ dalam

suasana akrab dan menarik

Menjelaskan Proses pelayanan program.

Syarat-syarat dan alur pembiayaan.

Lokasi kegiatan dalam tempat terbuka dan letaknya tidak

jauh dari pemukiman warga.

Dalam forum itu, harus ditutup dengan komitmen pertemuan

lanjutan (pertemuan khusus) bagi yang berminat. Meliputi

tempat, waktu dan siapa saja yang akan hadir.

D. Pertemuan Khusus

1. Tujuan

Tindak lanjut dari pertemuan dengan calon peserta pertemuan

umum yang berminat.

Pendalaman informasi

Registrasi kepesertaan warga pada proses selanjutnya

2. Kegiatan

Pendalaman informasi program.

26

Page 27: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

Minimal dihadiri 30 orang yang berminat.

Menjelaskan Proses yang harus diikuti peserta.

Yang disampaikan adalah jadwal Uji Kelompok (UK), Pra

Training Wajib Kelompok (Pra TWK).

Rencana jadwal Uji Pengesahan Kelompok (UPK).

Dalam pertemuan ini peserta harus hadir bersama

pasangannya.

E. Uji Kelayakan

1. Tujuan

Memastikan kelayakan peserta berdasarkan kemustahikannya

Memastikan kelayakan calon anggota berdasarkan

persyaratan domisili dan usaha.

assesment dengan Indeks kemiskinan dengan scoring

board.Kegiatan

Informasi kemustahikan dengan menggunakan scoring board

sytem. Yang akan menilai : Indeks rumah, Asset, dan

Keluarga.

Adanya informasi potensi usaha atau kondisi usaha yang

dijalankan

Adanya rencana pengembangan usaha dan kebutuhan

permodalan usaha

Sumber Pendapatan dan pengeluaran keluarga.

Langkahnya :

• Menyiapkan form UK dan alat tulis.

• Daftar warga yang akan dikunjungi.

• Mengunjungi rumah warga yang akan di UK.

• Wawancara relevan.

• Mengolah data hasil UK. dan memutuskan calon yang

bersangkutan lulus UK atau tidak

Peserta yang di UK adalah warga yang telah mendaftarkan

diri pada saat PU

27

Page 28: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

Metodenya ;

• Mendatangi rumah dan tempat usaha calon anggota.

• Wawancara.

• Memeriksa dokumen (KTP, Kartu Keluarga dll).

• Analisis hasil UK

• Hasil UK diputuskan dalam komite UK

F. Pra Training Wajib Kelompok (PRA TWK)

1. Tujuan

Terbentuknya kelompok TWK

Memastikan komitmen pelaksanaan TWK.

2. Kegiatan

Peserta Pra TWK adalah yang lolos UK.

Lankahnya dimulai dari :

• Mengumumkan hasil UK

• Membentuk kelompok

• Penyampaian peraturan TWK

• Menentukan Jadwal TWK dan UPK (Uji Pengesahan

Kelompok).

G. Training Wajib Kelompok (TWK)

1. Tujuan

Mendidik kedisiplinan calon anggota.

Memberikan gambaran dan pengertian kepada para calon

anggota tentang :

• Prinsip, tujuan dan kegunaannya dari program

penyaluran dana.

• rosedur pelaksanaannya.

• Hak, kewajiban dan tanggung jawab para

pemanfaat.maupun keluarga anggota

2. Kegiatan

28

Page 29: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

Kegiatan TWK terdiri dari 5 Hari Pertemuan.

Hari Pertama :

• Pengenalan petugas dan calon anggota

• Pengenalan program dan lembaga

• Apa dan mengapa harus TWK

• TWK adalah pertemuan selama 5 hari berturut-turut,

merupakan kegiatan pendidikan yang wajib diikuti oleh

setiap calon anggota setelah dinyatakan layak

berdasarkan hasil UK.

• Syarat dilaksanakannya TWK adalah telah terbentuk

minimal 3 kelompok (15 orang)

• Tujuan TWK:

o Mempersiapkan para anggota kumpulan agar

lulus dalam UPK;

o Memberikan gambaran dan pengertian yang

sejelas-jelasnya mengenai tata cara pengajuan dan

pengembalian pinjaman dalam program pinjaman

ini;

o Sebagai wahana menanamkan disiplin para

anggota dan menumbuhkan rasa kebersamaan

diantara anggota pengguna pinjaman;

o Mempersiapkan anggota kumpulan agar benar-

benar mengerti tentang peranan dan tanggung

jawabnya sebagai anggota.

• Peraturan TWK

empat LWK tepat waktu.

Tidak boleh diwakilkan.

Duduk rapi sesuai kelompok.

Apabila dalam satu kelompok tidak hadir maka

kelompok tersebut akan dibubarkan.

29

Page 30: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

Membawa uang kertas Rp. 1.000;- per hari.Uang

yang terkumpul hari pertama Rp 5.000,-

diserahkan pada orang pertama.

• Hari kedua, diserahkan pada orang kedua,

• Hari ketiga pada orang ketiga, dan

• Hari keempat membawa Rp.2.000,- diserahkan pada oreang

keempat dan kelima. Semua uang kertas yang terkumpul harus

telah tercatat nomer serinya.

• Sebelum dan sesudah TWK membaca doa.

• Apabila calon anggota melanggar peraturan selama TWK,

maka:

a) Anggota yang melanggar peraturan dikeluarkan dari

kelompok atau tidak diterima

b) Kelompok atau MUSKEL yang melanggar dibubarkan

atau tidak lulus

c) LWK ditambah 1 hari

d) LWK pada hari itu ditunda

• Sistem Penyaluran PembiayaanMenjelaskan tentang system

penyaluran pembiayaan 2 – 2 – 1, dalam 1 kelompok yang

terdiri dari 5 orang anggota adalah :

a. Minggu 1 : Pengajuan pembiayaan 2 orang

b. Minggu 2 : Penerimaan pembiayaan 2 orang

danpengajuan pembiayaan 2 orang

c. Minggu 3 : Penerimaan pembiayaan 2 orang, pengajuan

pembiayaan 1 orang dan pembayaran angsuran 2 orang

d. Minggu 4 : Penerimaan pembiayaan 1 orang (ketua

kelompok) dan 4 orang membayar angsuran

e. Minggu 5 : Pembayaran angsuran 5 orang

Menjelaskan mengapa penerimaan

pembiayaan 2 – 2 – 1

30

Page 31: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

Karena system ini anggota diminta untuk bermusyawarah menentukan

siapa yang menjadi ketua, siapa yang mendapat pembiayaan pertama dan

kedua. Sehingga kelompok akan diuji kekompakan, saling pengertian, saling

membantu dan mengalah untuk mendahulukan temannya untuk mendapatkan

pembiayaan lebih dulu. Dengan system 2 – 2 - 1 akan terlihat kekompakan

suatu kelompok. Selain itu system 2 – 2 - 1 memberikan pendidikan kepada

anggota bahwa untuk mendapatkan sesuatu mereka harus belajar bersabar,

berusaha, bermusyawarah, dan yakin bahwa mereka akan mendapatkan

sesuatu yang diinginkan itu.

• Ikrar

• Menjelaskan tentang tujuan dan manfaat dari membaca ikrar

sebelum dan sesudah acara mingguan berlangsung.

• Makna dari masing-masing poin di ikrar

I. Semoga keselamatam dan keuntungan dalam berusaha,

tidak macet, tidak terkena musibah sehingga kesejahteraan

keluarga kita meningkat.

II. Setelah kesejahteraan meningkat, semoga kita dapat

menyekolahkan anak kita sehingga berguna bagi masa

depan anak kita, mempunyai anak yang sholeh dan

berbakti pada orang tua, nusa, bangsa dan agama.

III. Semoga kita bisa menggunakan pembiayaan ini untuk

usaha yang baik, usaha berjalan lancar sehingga diberikan

kemudahan dalam memenuhi kewajiban untuk membayar

angsuran pembiayaan seminggu sekali sesuai janji sebagai

anggota.

IV. Semoga pembiayaan ini menjadi barokah untuk usaha dan

keluarga kita semua.

• Kenapa kita harus membaca do’a disetiap akhir pertemuan :

31

Page 32: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

a. Do’a yang dibaca isinya sangat baik untuk usaha dan

keluarga kita, sehingga dengan membaca do’a tersebut

usaha dan keluarga kita selalu dilindungi oleh Allah SWT.

b. Kadang kita lupa untuk berdo’a mengenai usaha dan

keluarga kita, dengan adanya kumpulan ini seminggu

sekali kita selalu diingatkan bahwa kita membutuhkan

do’a untuk menjaga usaha dan keluarga kita.

c. Orang yang selalu berdo’a berarti dia termasuk orang yang

beriman kepada Allah, karena kalau kita sudah tidak mau

berdo’a berarti kita telah sombong kepada Allah, karena

kita tidak membutuhkan pertolongan dari Allah.

d. Dengan kita membaca do’a terus menerus Insya Allah

do’a kita akan didengar dan dikabulkan oleh Allah.

• Berikan PR kepada calon anggota untuk memilih

a. Ketua kelompok

b. Wakil ketua kelompok

c. Urutan penerima penyaluran pembiayaan

Hari Kedua

1. Review hari Pertama

2. Menjelaskan Kewajiban/tugas Anggota

a. Hadir dipertemuan mingguan

b. Membayar angsuran pokok dan bagi hasil

c. Menabung sesuai aturan lembaga

d. pembiayaan untuk usaha

e. Siap dan mau tanggung renteng

3. Menjelaskan tugas ketua dan wakil ketua kelompok

Tugas Ketua Kelompok antara lain :

32

Page 33: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

Menjaga kekompakan dan kerukunan anggota

kelompoknya

Melakukan pengajuan pembiayaan untuk anggotanya

Menandatangani formulir pengajuan pembiayaan

anggotanya

Mengumpulkan buku angsuran setiap pertemuan center

dan menyerahkan kepada petugas

Menulis angsuran dan tabungan di buku angsuran dan

tabungan setiap anggotanya (bila ketua tidak bisa ditunjuk

wakilnya, bila ketua dan wakil tidak bisa ditunjuk salah

satu anggota yang bisa menulis).

Mengetahui alasan setiap anggotanya apabila ada yang

tidak hadir di pertemuan Rembug.

Tugas Wakil Ketua Kelompok :

Mengajukan pembiayaan untuk ketua kelompoknya.

Membantu ketua kelompok untuk menjalankan tugasnya.

Menggantikan tugas ketua kelompok, apabila ketua

berhalangan hadir.

Setelah calon anggota memahami tugas ketua dan wakil

ketua, semua kelompok diminta untuk memilih ketua dan

wakil ketua dalam kelompok tersebut.

Dalam pemilihan ketua dan wakil ketua, sebaiknya

petugas lapang jangan intervensi atau menunjuk salah satu

anggota untuk menjadi ketua dan wakil kelompok. Petugas

lapang sebatas memberikan gambaran, bahwa tugas ketua

dan wakil adalah seperti diatas, sehingga anggota harus

memilih ketua dan wakilnya yang kira-kira sanggup untuk

menjalankan tugasnya, karena apabila mereka memiliki

ketua dan wakil ketua yang bagus, maka kelompok itu

akan bagus pula, sehingga kedepan tidak akan ada

masalah di kelompok tersebut. Ketua dan wakil ketua

yang terpilih atas pilihan semua anggotanya diharapkan

33

Page 34: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

akan lebih bertanggung jawab karena telah mendapatkan

kepercayaan dan amanah dari anggotanya.

Menjelaskan tentang kelompok dan Pertemuan Kelompok

adalah kumpulan 5 orang yang sepakat membuat

kumpulan, yang terdiri dari satu orang sebagai ketua, satu

orang sebagai wakil dan tiga lainya sebagai anggota dan

mereka sanggup berkumpul satu minggu sekali ditempat

yang telah disepakati.Rembug adalah gabungan dari

kelompok-kelompok yang sepakat untuk mengadakan

pertemuan bersama-sama di waktu dan tempat yang sama

dan diketuai oleh satu ketua Rembug dan satu wakil ketua

Rembug. Dalam satu Rembug minimal ada dua kelompok

dan maksimal 8 kelompok.

4. Menjelaskan tugas ketua Rembug dan wakil

ketua Rembug

Tugas ketua center adalah :

• Memimpin kegiatan pertemuan Rembug (membuka dan

menutup acara).

• Menandatangani berbagai formulir pembiayaan.

• Menjaga kekompakan dan kerukunan anggota Rembug

• Menjaga hubungan baik dengan petugas dan lembaga.

• Mewakili anggota untuk berkomunikasi dengan

lembaga.

Tugas Wakil ketua Rembug adalah :

• Mewakili atau menggantikan semua tugas ketua

Rembug apabila ketua Rembug berhalangan hadir.

• Membantu tugas ketua Rembug.

• Harus bertanggung jawab untuk merekomendasikan

pengajuan pembiayaan kepada anggota.

34

Page 35: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

Hari Ketiga

1. Review Hari Kedua

2. Syarat pengajuan dan penerimaan pembiayaan

a. Pengajuan pembiayaan harus dilakukan sendiri dan tidak boleh

diwakilkan

b. Ketua center harus hadir

c. Ketua kelompok hadir

d. Semua anggota Rembug harus hadir

e. Dilakukan di pertemuan Rembug atau mingguan

Apabila syarat tersebut tidak terpenuhi maka pengajuan maupun

penerimaan pembiayaan akan ditunda pada pertemuan Rembug

minggu yang akan datang.

3. Cara pengajuan pembiayaan

Ketua kelompok mengajukan secara lisan anggotanya yang akan

melakukan pengajuan pada hari itu. Hal-hal yang disampaikan oleh

ketua kelompok adalah :

a. Nama ketua kelompok

b. “Saya sebagai ketua kelompok………., Rembug………….,

mengajukan permohonan pembiayaan kepada Koperasi ……….

untuk …….anggota saya, yang bernama …………..

Setelah ketua kelompok selesai melakukan pengajuan

pembiayaan, kemudian:

a. Anggota berdiri didepan anggota Rembug

b. Menyampaikan akad pembiayaan, yaitu ;

Menyampaikan secara lisan dan jelas hal-hal sebagai

berikut :

Nama anggota

Nama Suami

Alamat tempat tinggal

“Saya anggota kelompok ………., Rembug ………,

mengajukan permohonan pembiayaan kepada

35

Page 36: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

Koperasi ……… sebesar ………, untuk modal

usaha ………. dengan jangka waktu ...............

Setelah menyampaikan akad pembiayaan, anggota

harus menandatangani formulir pengajuan.

Kemudian ketua kelompok dan ketua Rembug harus

menandatangani formulir tersebut sebagai tanda

persetujuan bahwa anggota tersebut berhak

memperoleh pembiayaan.

Apabila ketua kelompok yang akan pengajuan

pembiayaan, maka tugas wakil ketua kelompok

untuk mengajukan ketua kelompoknya.

4. Cara mengangsur pembiayaan

a. Angsuran dilakukan mingguan

b. Angsuran dilakukan di pertemuan Rembug

c. Anggota harus hadir sendiri (tidak boleh dititipkan atau

diwakilkan)

d. Angsuran diserahkan pada masing-masing ketua kelompok,

setelah ditulis dan dicek, ketua kelompok menyerahkan kepada

petugas.

e. Setelah selesai pembukuan di Rembug, semua buku

dikembalikan kepada masing-masing anggota dan dicek kembali

oleh anggota.

5. Monitoring Pembiayaan

Menjelaskan bahwa akan ada monitoring pembiayaan oleh petugas

pemasaran setelah satu minggu menerima pembiayaan.

6. Cara memperoleh Pembiayaan Kedua dst

a. Pembiayaan sebelumnya harus lunas

b. Kelompok dan Rembug masih aktif dan kompak

c. Kehadiran dalam pertemuan Rembug bagus

d. Angsuran bagus dan tidak menyusahkan anggota lain

e. Usaha berkembang dan masih berjalan

36

Page 37: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

Hari Keempat

1. Review hari Ke tiga

2. Materi Hari Keempat

3. Menjelaskan tentang tabungan dan sumber-sumbernya

4. Menjelaskan kemungkinan permasalahan yang akan muncul dalam

kelompok

5. Review Hari Pertama sampai keempat untuk mempersiapkan calon

anggota agar lulus UPK

Hari Kelima

1. Review hari Ke Empat

2. Dan Uji pengesahan kelompok (UPK).

H. Uji Pengesahan Kelompok (UPK)

1. Tujuan

Menguji atau mengetahui pemahaman calon anggota tentang

materi-materi yang telah disampaikan.

Terbentuknya kelompok-kelompok yang tergabung dalam

MUSKEL yang terdiri dari 5 orang perkelompoknya yang

dinyatakan telah lulus UPK.

Terbangunnyakesepahaman mengenai program pemberdayaan

melalui penumbuhan BUMI DPZ

2. Kegiatan

calon anggota kelompok

Mencocokkan catatan tabungan pada saat TWK sebesar Rp.

5.000,- (dengan mengecek nomer serinya)

37

Page 38: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

Penjelasan tentang Surat Pernyataan Kelompok /SPK dan

penandatanganan oleh semua anggota kelompok

Pengumuman Kelulusan

Pengumuman jadwal pertemuan MUSKEL Tanya jawab secara

lisan kepada setiap calon anggota kelompok.

Memastikan dukungan pasangan

Kriteria kelulusan :

• Disiplin, meliputi disiplin waktu dan disiplin duduk

• Kompak

• Calon anggota mampu menjawab minimal 50% dari

pertanyaan yang diajukan

• Lolos Uji Kepercayaan, dimana uang yang dikumpulkan

sebesar Rp. 5.000,- sesuaikan dengan nomor serinya yang

telah tercatat.

3 Sikap yang bisa diambil Bila tidak lolos UPK :

• Pengajuannya diundur

• Jumlah Pembiayaan dikurangi

Kelompok dibubarkan

I. Musyawarah Kelompok (MUSKEL)

1. Tujuan ,

Merekatkan hubungan sosial antar sesama anggota

Membangun kerja sama dan semngat solidaritas antar sesama

anggota

Memonitor perkembangan anggota dan problematika usaha

anggota

Seluruh agenda kelompok terlaksana pada waktunya, termasuk

pelayanan transaksi keuangan dan pembinaan anggota

2. Kegiatan

Muskel dilakukan 1 jam pada tempat, jam dan hari yang sama

dan jumlah yang sama.

Dalam MUSKEL dilakukan :

38

Page 39: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

• Pengajuan pembiayaan

• Pencairan pembiayaan

• Pengembalian pembiayaan

• Penerimaan dan pengambilan tabungan

• Pembinaan anggota

Susunan acara Pelaksanaan MUSKEL :

• Pembukaan

• Pembacaan Ikrar

• Laporan Kehadiran/Absensi

• Pelaksanaan Transaksi Jasa Keuangan

• Pembinaan Anggota

• Pembacaan Doa

• Penutup

J. Pengakhiran Prgram (EXIT PROGREM)

Kemandirian dan Indikator Keberhasilan.

Pada akhir program BUMI DPZ peserta diarahkan untuk dapat

melakukan kemandirian dalam bentuk legalisasi kepemilikan dana amanah

dari SMESI kepada peserta program BUMI DPZ.

Exit Stratregi ( PENGAKHIRAN PROGRAM )adalah kondisi ideal

yang dicapai peserta dan atau kelompok dalam jangka waktu program

berdasarkan kriteria-kriteria yang mengacu kepada tujuan program.

Program BUMI DPZ di satu wilayah maksimal berlangsung selama

dua tahun ,setelah melalui prosesn evaluasi baik secaera kualitatif maupun

kuantitatif sesuai indikator keberhasilan program maka dibentuklah

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH,tolak ukur yang dimaksud

meliputi :

Kualitatif :

Telah terbangunnya mentalitas peserta sesuai sesuai dengan

tujuan program.

39

Page 40: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

Telah terbangunnya silaturrahmi antar sesama anggota

kelompok ,pendamping ,DKM / Tamir masjid dan atau tokoh

masyarakat .

Lahirnya kesadaran di kalangan peserta untuk bertransaksi

muamalah bebas Maghrib ( maisir ,ghoror ,riba ) serta

menumbuhkembangkan kebiasaan sodakoh dalam kehidupan

sehari-hari.

Terwujudnya pengusaha mikro ( anggota kelompok binaan ) yang

terampil ,mandiri dalam mengelola usahanya.

Kuantitatif :

Terwujudnya peningkatan pendapatan usaha ekonomi mikro

minimal 70 % dalam tiga kali revolving ( satu tahun berjalan )

dari tempat yang ditentukan .

Terdistribusikannya dana zakat kepada mustahik .

Minimal 70 % peserta tidak meninggalkan shalat lima waktu .

Ibadah shalat dhuha ,tahajud ,diamalkan minimal 50 % oleh

peserta .

Tingkat partisipasi peserta dalam setiap pembinaan wajib minimal

70 %.

Tercapainya target tabungan minimal 30 % dari jumlah modal.

Program Peduli Rumah Layak Huni (RUHANI) Bagi Para Guru

Ngaji

1. Jumlah Sasaran Tahun 2015 Sebanyak 420 Rumah @ Rp.

4.000.000,- dengan Total Anggaran @ Rp. 1.680.000.000,- dengan

rincian :

a) 386 diperuntukan Program Reguler satu desa satu sasaran

b) 34 diperuntukan untuk sasaran yang Bersifat Insidentil atau

sesuai peristiwa yang terjadi yang tidak dapat diprediksi.

2. Kriteria Sasaran adalah sebagai berikut :

a) Kategori Fakir, Miskin, dan Sabilillah;

40

Page 41: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

1 KM 1 SBadan / Lembaga Mitra Perguruan Tinggi

Sarjana Nyantri Mandiri

b) Bila ada diutamakan dari pemilik / pemanfaat yang

berprofesi sebagai Guru Ngaji;

c) Rumah bekas kandang Hewan dan Rumah tidak sehat /

Rumah tidak Layak Huni;

3. Syarat Kelengkapan Administrasi :

a) Bukti Identitas diri (KTP dan KK)

b) Berita Acara Hasil Musyawarah penetapan sasaran

c) Surat Keterangan Status Tanah dan pernyataan tidak sengketa

d) Tidak pernah mendapat dan sedang proses menerima bantuan

dari pihak lain

e) Surat Pernyataan Kesiapan melaksanakan Program

f) Surat Usulan dari Kepala Desa diketahui oleh Camat dan

Ketua BAZ Kecamatan

Program 1 KM 1 S ( Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana Nyantri

yang Mandiri )

BAZNAS

41

Page 42: Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

Nasab dan Nasib Guru Madrasah Kabupaten Sukabumi

Program ini adalah salah satu program Unggulan BAZNAS

Kabupaten Sukabumi yang bertujuan untuk membantu mewujudkan

kesejahtraan bagi para guru honorer yang tidak bersertifikasi, dan guru

dengan predikat seperti itu berjumlah, Kurang lebih 5.240 orang.

Hal inilah yang mendorong BAZNAS Kabupaten Sukabumi Untuk

berperan serta dalam mewujudkan kesejahteraan bagi para guru honor

tersebut, dan wujud peran serta tersebut sudah kami awali dengan

memberikan penghargaan pada HAB ( Hari Amal Bakti ) Kementrian

Agama Ke – 63 Senilai @ Rp 25.000.000,- Kepada 25 Orang Guru Honor

dengan pengabdian lebih dari 30 Tahun.

D. Poblematika Pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

Kabupaten Sukabumi

42