LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN … · dan pengimplementasian dari Rencana Kerja,...

24
1 LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN BARAT BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN SEKSI KEFARMASIAN TAHUN 2019

Transcript of LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN … · dan pengimplementasian dari Rencana Kerja,...

Page 1: LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN … · dan pengimplementasian dari Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana Strategis dimasa mendatang. Oleh karena itu sangat

1

LAPORAN KINERJA

SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN

SEKSI KEFARMASIAN

TAHUN 2019

Page 2: LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN … · dan pengimplementasian dari Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana Strategis dimasa mendatang. Oleh karena itu sangat

2

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah S.W.T , yang

telah melimpahkan berkah dan rahmatNya, sehingga dapat diselesaikan Laporan

Kinerja Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan tahun 2019 semester ke II sebagai

pertanggungjawaban pelaksana Dekonsentrasi Satker 139007 (07) Dinas Kesehatan

Provinsi Kalimantan Barat. Laporan kinerja Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan Tahun

2019 menyajikan gambaran atau memberikan informasi mengenai berbagai capaian

kinerja sesuai dengan sasaran indikator kinerja yang tertuang dalam Rencana

Strategis (Renstra) Program Kefarmasian dan alkes Tahun 2015 – 2019 dan Rencana

Strategis (Renstra) Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan Tahun 2019-2023. Laporan

kinerja ini juga merupakan hasil konkrit dalam pelaksanaan berbagai

program/kegiatan di Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan yang disusun sebagai wujud

pertanggungjawaban atas Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang tertuang dalam Daftar

Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2019. Menyadari bahwa Laporan Kinerja Seksi

Farmasi dan Alat Kesehatan Satker 139007 (07) Dinas Kesehatan provinsi Kalbar

Tahun 2019 semester II belum seperti yang diharapkan. Pada akhirnya kepada semua

pihak yang telah terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan

Laporan Kinerja Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan Satker 139007 (07) Dinas

Kesehatan provinsi Kalbar diucapkan terima kasih. Disamping itu diharapkan juga

bahwa Laporan Kinerja ini dapat menjadi salah satu acuan penting dalam penyusunan

dan pengimplementasian dari Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana

Strategis dimasa mendatang. Oleh karena itu sangat diperlukan masukan-masukan

positif untuk memacu peningkatan kinerja dalam mencapai sasaran meningkatnya

akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi alat kesehatan di masa mendatang.

Page 3: LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN … · dan pengimplementasian dari Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana Strategis dimasa mendatang. Oleh karena itu sangat

3

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan kinerja Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2019 disusun

sebagai wujud pertanggungjawaban atas kinerja berdasarkan rencana strategis yang

telah ditetapkan. Laporan kinerja disusun sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor

29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan

Menteri Pendayagunaan aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Kesehatan

Nomor 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja

dan Pelaporan akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan. Pada dasarnya laporan

ini menyajikan gambaran atau memberikan informasi mengenai berbagai capaian

kinerja sesuai dengan sasaran indikator kinerja yang tertuang dalam Rencana

Strategis (Renstra) Program Kefarmasian dan alkes Tahun 2015 – 2019 dan Rencana

Strategis (Renstra) Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi

Kalbar Tahun 2018-2023. Laporan kinerja ini juga merupakan hasil konkrit dalam

pelaksanaan berbagai program/kegiatan di Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan

yang disusun sebagai wujud pertanggungjawaban atas Rencana Kerja Tahunan

(RKT) yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2019.

Peraturan Gubernur Kalbar nomor 99 tahun 2016 tentang Uraian Tugas Pokok dan

Fungsi Dinas Daerah Provinsi Kalbar. Secara terinci Uraian Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Daerah Provinsi Kalbar Bagian Kelima pasal 51, paragraf 1 di atas, Seksi

Farmasi dan Alat Kesehatan Pasal 41 mempunyai tugas: 1) Penyusunan Rencana

Kerja Seksi Kefarmasian dan Alkes, 2) pengumpulan dan pengolahan bahan sebagai

perumusan kebijakan teknis di bidang kefarmasian dan alat kesehatan, 3)

Pelaksanaan koodinasi dan fasilitasi di bidang kefarmasian dan alat kesehatan, 4)

Pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang kefarmasian, tata kelola obat public dan

pelayanan kefarmasian, produksi distribusi kefarmasian, alat kesehatan dan

perbekalan kesehatan rumah tangga sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,

5) Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang

kefarmasian 6) Pelaksanaan tugas lain di bidang kefarmasian yang diserahkan oleh

Kepala Bidang

Page 4: LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN … · dan pengimplementasian dari Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana Strategis dimasa mendatang. Oleh karena itu sangat

4

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan

Tahun 2015-2019, sasaran Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan adalah

meningkatnya akses kemandirian, dan sediaan farmasi dan alat kesehatan, dengan

tujuan yang akan dicapai pada tahun 2018 adalah : 1. Persentase ketersediaan obat

dan vaksin di Puskesmas menjadi 90% 2. Persentase Produk alkes dan PKRT di

peredaran yang memenuhi syarat sebesar 77 %. Dari indikator pencapaian kinerja

tahun 2018 tersebut diatas, belum sepenuhnya dapat dicapai di Dinas Kesehatan

Provinsi Kalimantan Barat yaitu sebagai berikut : 1. Persentase ketersediaan obat dan

vaksin di Puskesmas menjadi 80 %. 2. Persentase Produk alkes dan PKRT di

peredaran yang memenuhi syarat sebesar 92,86%. Belum tercapainya indikator yang

telah ditetapkan karena adanya berbagai kendala dan hambatan dalam

pelaksanaannya, namun diharapkan pada tahun-tahun berikutnya capaian dapat

memenuhi target yang ditetapkan. Untuk itu perlu adanya evaluasi dan kerja keras

bersama dari seluruh komponen, pendayagunaan sumber daya yang optimal dan

diperlukan penguatan terutama dalam perencanaan penyusunan peraturan

perundang-undangan bidang kefarmasian dan alat kesehatan serta monitoring dan

evaluasi pelaksanaan kegiatan. Melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Seksi

Kefarmasian dan Alat Kesehatan melalui dana Dekonsentrasi didukung oleh

anggaran DIPA tahun 2019 sebesar Rp. 1.914.812.000,- (Satu Miliar Sembilan Ratus

Empat Belas Juta Delapan Ratus Dua Belas Ribu Rupiah ). Realisasi tahun anggaran

2019 semester II sebesar Rp. 798.358.660,- (Tujuh Ratus Sembilan Puluh Delapan

Juta Tiga Ratus Lima Puluh Delapan Ribu Enam Ratus Enam Puluh Rupiah) atau

sebesar 41,69%

Page 5: LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN … · dan pengimplementasian dari Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana Strategis dimasa mendatang. Oleh karena itu sangat

5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan seperti yang tercantum dalam

Peraturan Gubernur Kalbar nomor 99 tahun 2016 tentang Uraian Tugas Pokok dan

Fungsi Dinas Daerah Provinsi Kalbar. Secara terinci Uraian Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Daerah Provinsi Kalbar Bagian Kelima pasal 51, paragraf 1 di atas, Seksi

Farmasi dan Alat Kesehatan Pasal 41 mempunyai tugas: 1) Penyusunan Rencana

Kerja Seksi Kefarmasian dan Alkes, 2) pengumpulan dan pengolahan bahan sebagai

perumusan kebijakan teknis di bidang kefarmasian dan alat kesehatan, 3)

Pelaksanaan koodinasi dan fasilitasi di bidang kefarmasian dan alat kesehatan, 4)

Pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang kefarmasian, tata kelola obat public dan

pelayanan kefarmasian, produksi distribusi kefarmasian, alat kesehatan dan

perbekalan kesehatan rumah tangga sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,

5) Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang

kefarmasian 6) Pelaksanaan tugas lain di bidang kefarmasian yang diserahkan oleh

Kepala Bidang

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Kinerja Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan Satker 139007 (07)

merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang diberikan

kepada Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan Satker 139007 atas penggunaan

anggaran. Pelaporan kinerja memberikan informasi kinerja yang terukur atas kinerja

yang telah dicapai dan sebagai upaya perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan

kinerja.

Page 6: LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN … · dan pengimplementasian dari Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana Strategis dimasa mendatang. Oleh karena itu sangat

6

C. ASPEK STRATEGIS SEKSI KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAM

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Kalbar nomor 99 tahun 2016 tentang

Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Kalbar. Secara

terinci Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Daerah Provinsi Kalbar Bagian Kelima

pasal 41, paragraf 1 di atas, Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan Pasal 41 mempunyai

tugas: 1) Menganalisis, merumuskan rancangan kebijakan yang berkaitan dengan

urusan farmasi dan perbekalan kesehatan, 2) Untuk melaksanakan tugas yang

dimaksud sebagaimana ayat 1 seksi farmasi dan alat kesehatan. Keberhasilan

pelaksanaan kegiatan dan program di Seksi Kefarmasian dan Alkes Dinas Kesehatan

Provinsi Kalbar tahun 2019 ditentukan oleh bagaimana mengoptimalkan sumberdaya

yang ada dalam lingkungan yang kondusif dan meminimalkan hambatan dan kendala

yang ada.

Hambatan yang ada menjadi bahan perbaikan bagi Seksi Kefarmasian dan

Alkes Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar tahun 2018 untuk meningkatkan kinerja di

masa yang akan datang. Berikut adalah hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan

kegiatan dan program tahun 2019 sebagai berikut :

1. Belum lengkapnya kualifikasi dan kurangnya tenaga untuk melaksanakan kegiatan

teknis dan administratif. Di tingkat provinsi (Dinkes Provinsi Kalbar), jumlah dan

kualifikasi tenaga teknis kefarmasian sangat kurang. Pada akhir tahun 2018 pada

seksi ada 2 tenaga apoteker (S2), dan 1 tenaga teknis kefarmasian, S2 manajemen

obat 1 orang, SKM 1 orang, 1 orang analis dan 4 orang tamat SMA/setara untuk

menjalankan kegiatan baik sumber dana APBD maupun APBN. Sementara di tingkat

kab/kota permasalahan lebih besar. Akibatnya kegiatan kefarmasian dilaksanakan

oleh tenaga non kefarmasian.

2. Penentuan persentase indikator kinerja program masih mengacu kepada program

pusat Kemenkes Direktorat Jendaral Kefarmasian dan Alkes, belum ada program dan

kegiatan yang berdasarkan kebutuhan dan ketersediaan sumber daya.

3. Masih rendahnya komitmen dan kerjasama dalam membangun sinergis lintas

program lain, sehingga program kefarmasian seperti berjalan sendiri tanpa dukungan

program lain.

Page 7: LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN … · dan pengimplementasian dari Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana Strategis dimasa mendatang. Oleh karena itu sangat

7

4. Adanya DIPA efisiensi yang mengakibatkan pembekuan sementara proses

pencairan keuangan sehingga mempengaruhi sebagian pelaksanaan kegiatan

5. Belum terselenggaranya manajemen data dan informasi hasil pelaksanaaan

kegiatan pencapaian indikator kinerja yang terintegrasi sehingga hasilnya belum

dapat dimanfaatkan dengan maksimal.

D. STRUKTUR ORGANISASI

Untuk menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Seksi farmasi dan Alat

Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar di pimpin oleh seorang Kepala Seksi di

bantu oleh Penanggungjawab kegiatan. Disamping itu untuk pengelolaan Obat Publik

pengelolaannya di berikan kepada Penanggungjawab Instalasi Farmasi.

Selengkapnya Struktur Organisasi Seksi Kefarmasian dan Alkes sebagai berikut : 4

Gambar 1. Struktur Organisasi Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan

Kepala Seksi

Koordinator Program Obat Buffer dan

Pelayanan Kefarmasian

Koordinator ObatProgram

Koordinator E LogistikKoordinator PertekPerijinan IOT, IKOT, Pangan dan SIMADA

Koordinator PertekPerijinan PBF PAK dan

Pengawasan

PJ Instalasi Farmasi

Page 8: LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN … · dan pengimplementasian dari Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana Strategis dimasa mendatang. Oleh karena itu sangat

8

E. SISTEMATIKA

Sistematika laporan kinerja Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2019

sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan

penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama yang

sednag dihadapi organisasi.

Bab II Perencanaan Kinerja Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja

tahun yang bersangkutan.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi

untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil

pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis

tersebut dilakukan analisis capaian kinerja.

B. Realisasi Anggaran Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan

dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan

dokumen Perjanjian Kinerja.

Bab IV Penutup Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja

organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk

meningkatkan kinerjanya.

Page 9: LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN … · dan pengimplementasian dari Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana Strategis dimasa mendatang. Oleh karena itu sangat

9

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Kebijakan Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi

Kalbar didasarkan kepada 2 Kebijakan yaitu Kebijakan Kementerian Kesehatan

(perpanjangan tangan pemerintah pusat) seperti yang tertuang di dalam Renstra

Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 dan melaksanakaan kebijakan Gubernur

Provinsi Kalbar melalui Dinas Kesehatan provinsi yang tertuang dalam Kebijakan

RPJMD 2018-2023 dan dijabarkan dalam Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar

2018-2023. Antara kedua kebijakan dan program tersebut saling berhubungan dan

mendukung satu sama lain. Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar

salah satunya bersumber dari kebijakan yang tertuang dalam Renstra Kemenkes,

sehingga program dan kegiatan yang ada mendukung pencapaian program

kementerian kesehatan termasuk di dalamnya Program Kefarmasian dan Alat

Kesehatan. Program kefarmasian dan Alat kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi

Kalbar sesuai dengan Tupoksi dilaksanakan oleh Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan

yang berada di bawah Bidang Sumber Daya Kesehatan. Berdasarkan Rencana

Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar 2018-2023 indikator sasaran yang ingin

dicapai adalah persentase ketersediaan obat dan vaksin sebesar 85% di tahun 2019.

Untuk mencapai sasaran tersebut, maka dilakukan kegiatan yang meliputi

peningkatan ketersediaan obat esensial generik di sarana pelayanan kesehatan

dasar, peningkatan mutu dan keamanan alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan

Rumah Tangga (PKRT), peningkatan penggunaan obat rasional melalui pelayanan

kefarmasian yang berkualitas, peningkatan produksi mutu sarana produksi dan

distribusi kefarmasian, Dalam upaya peningkatan program tersebut diperlukan

dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas teknis pada program kefarmasian

dan alat kesehatan. Untuk menghadapi tantangan tersebut, telah dicanangkan

Strategi Kemandirian, Aksesibilitas dan Mutu Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan,

dimana ada 3 tujuan yang ingin dicapai, namun untuk Seksi Farmasi dan Alat

Kesehatan baru bisa mencapai 2 tujuan meliputi :

1. Terwujudnya peningkatan ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas.

Strategi yang disusun untuk mencapai tujuan ini adalah: a. Menyusun regulasi

Page 10: LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN … · dan pengimplementasian dari Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana Strategis dimasa mendatang. Oleh karena itu sangat

10

perusahaan farmasi memproduksi bahan baku obat dan obat tradisional dan

menggunakannya dalam produksi obat dan obat tradisional dalam negeri, serta

bentuk insentif bagi percepatan kemandirian nasional. b. Membangun sistem

informasi dan jaringan informasi terintegrasi di bidang kefarmasian dan alat

kesehatan. c. Menjadikan tenaga kefarmasian sebagai tenaga kesehatan

strategis. d. Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat

rasional melalui penguatan manajerial, regulasi, edukasi serta sistem monev.

2. Terjaminnya produk alat kesehatan & PKRT yang memenuhi syarat di

peredaran. Strategi yang disusun untuk mencapai tujuan ini adalah: a.

Menyusun regulasi penguatan kelembagaan dan sistem pengawasan pre dan

post market alat kesehatan serta PKRT b. Menyusun regulasi penguatan

penggunaan dan pembinaan industri alat kesehatan dalam negeri c.

Membangun sistem informasi dan jaringan informasi terintegrasi di bidang

kefarmasian dan alat kesehatan Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana

Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, Direktorat Jenderal Bina

Kefarmasian dan Alat Kesehatan melaksanakan Program Kefarmasian dan

Alat Kesehatan. Sasaran Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan adalah 8

meningkatnya akses dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan

Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT).

B. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari

pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk

melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui

perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara

penerima dan pemberi amanah atas kinerja yang terukur berdasarkan tugas, fungsi,

dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Perjanjian Kinerja Pengelola Dana

Dekonsentrasi Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian

Kesehatan Tahun 2019 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Page 11: LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN … · dan pengimplementasian dari Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana Strategis dimasa mendatang. Oleh karena itu sangat

11

Page 12: LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN … · dan pengimplementasian dari Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana Strategis dimasa mendatang. Oleh karena itu sangat

12

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN DAN REALISASI ANGGARAN

Berdasarkan hasil kegiatan selama semester I tahun 2019, realisasi anggaran

satker 139007 (07) seksi kefarmasian dan alkes beru sekitar 41,69%. Adapun rincian

kegiatan yang sudah terlaksana dapat dilihat pada table di bawah ini.

No Program/Kegiatan Anggaran Target Realisasi %

1 Sosialisasi&Evaluasi

Pelaksanaan Gema

Cermat&Optimalisasi

AoC

256.533.000 100 0

2 Pembekalan Tenaga

Farmasi Dalam

Melaksanakan

Pelayanan

Kefarmasian dan POR

di Puskesmas

221.010.000 100 153.287.000 69,36

3 Meningkatkan

kapasitas SDM dalam

pengelolaan vaksi dan

elogistik

144.496.000 100 0 0

4 Membiayai

pendistribusian dan

pengemasan kembali

obat dan perbekalan

kesehatan

243.971.000 100 86.607.700 35,50

5 Melaksanakan

Monitoring

ketersediaan obat dan

program pelayanan

137.660.000 100 55.879.000 40,59

Page 13: LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN … · dan pengimplementasian dari Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana Strategis dimasa mendatang. Oleh karena itu sangat

13

kefarmasian di

fasyankes

6 Pemutakhiran data

kefarmasian serta

perencanaan evaluasi

Dana Alokasi Khusus

(DAK) bidang

pelayanan kefarmasian

228.467.000 100 162.052.000 70,93

7 Melaksanakan

sampling alkes dan

PKRT

157.836.000 100 100.872.460 63,91

8 Rapat Koordinasi

Nasional Ditjen

Farmalkes

110.468.000 100 110.468.000 100

9 Pelatihan Pengawasan

Keamanan Pangan

141.973.000 100 0 0

10 Meningkatkan

kemampuan SDM

dalam Monitoring

Perijinan Sarana

Prodis

108.956.000 100 0 0

11 Adiministrasi Kegiatan

Dekosentrasi Program

Kefarmasian dan Alkes

163.442.000 100 52.081.200 33,70

Tabel 1. Realisasi anggaran kegiatan satker 139007 tahun 2019 sem I

Realisasi anggaran sekitar 41,69 pada tahun 2019, masih belum optimal karena

proses kegiatan masih berlangsung sesuai dengan perencanaan. Adapun

dokumentasi hasil kegiatan pada tahun 2019 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Page 14: LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN … · dan pengimplementasian dari Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana Strategis dimasa mendatang. Oleh karena itu sangat

14

Gambar 1

Rapat Kerja Koordinasi Nasional

Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2019 di Lampung

Kegiatan ini merupakan kegiatan dalam upaya mengkoordinasikan serta

mensosialisasikan program-program kesehatan prioritas nasional serta program kefarmasian

dan alat kesehatan sebagai pendukung program kesehatan prioritas nasional. Kegiatan ini

diadakan di Lampung untuk regional barat dengan jumlah peserta dari Kalimantan Barat

sebanyak 22 orang yang terdiri dari kepala bidang, kepala seksi dan staf yang mewakili

masing-masing seksi farmasi kabupaten kota.

Gambar 2

Pertemuan Pembekalan Tenaga Kefarmasian Dalam Melaksanakan Pelayanan Kefarmasian Sesuai

Standard an Penggunaan Obat Rasional DI Puskesmas Tahun 2019 di Singkawang

Page 15: LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN … · dan pengimplementasian dari Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana Strategis dimasa mendatang. Oleh karena itu sangat

15

Gambar 3

Pertemuan Pembekalan Tenaga Kefarmasian Dalam Melaksanakan Pelayanan Kefarmasian Sesuai

Standard an Penggunaan Obat Rasional Di Puskesmas Tahun 2019 di Kabupaten Sanggau

Pertemuan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan penggunaan obat

yang rasional di puskesmas dengan melihat indikator yang sudah ditentukan oleh kementrian

kesehatan.

Pertemuan diselenggarakan di dua kabupaten yakni Kota Singkawang dan Kabupaten

Sanggau. Adapun peserta yang terlibat di Kota Singkawang meliputi puskesmas di Kota

Singkawang, Kabupaten Sambas dan Kabupaten Bengkayang sedangkan peserta yang

terlibat di Kabupaten Sanggau meliputi puskesmas di Kabupaten Landak, Kabupaten

Sanggau, Kabupaten Sekadau dan Kabupaten Sintang. Adapun Rencana Tindak Lanjut

antara lain :

1. Meluasnya resistensi antimikroba juga menjadi tantangan tersendiri bagi apoteker di

Puskesmas, mengingat tingginya peresepan antibiotik di Puskesmas yang seharusnya

dapat dikendalikan dengan penerapan Penggunaan Obat Rasional.

2. Jaminan kesehatan yang dilaksanakan dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan berdasarkan prinsip asuransi sosial dan

prinsip ekuitas dengan melakukan kendali mutu sekaligus kendali biaya.

3. Pelayanan Kefarmasian secara komprehensif dan simultan baik yang bersifat

manajerial maupun farmasi klinik harus memperhatikan mutu pelayanan, berorientasi

Page 16: LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN … · dan pengimplementasian dari Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana Strategis dimasa mendatang. Oleh karena itu sangat

16

pada aspek keamanan pasien, efektifitas tindakan, sesuai dengan kebutuhan pasien,

serta efisiensi biaya.

4. Pengambil kebijakan berkomitmen untuk menerapkan Pedoman yang ada/standar.

5. Menerapkan secara optimum Formularium sehingga penulisan obat di luar

Formularium Kabupaten/Formularium Nasional (FORNAS) diminimalisir.

6. Penulis resep di puskesmas menerapkan Evidence-based medicine (EBM) adalah

suatu pendekatan medik yang didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini untuk

kepentingan pelayanan kesehatan penderita, dimana EBM memadukan antara

kemampuan dan pengalaman klinik dengan bukti-bukti ilmiah terkini yang paling dapat

dipercaya.

7. Sarana pelayanan kesehatan meningkatkan Ketersediaan obat yang ada sesuai

Gambar 4

Monitoring Ketersediaan Obat Vaksin dan Pelayanan Kefarmasian

Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tahun 2019

Kegiatan monitoring dan evaluasi ketersediaan obat vaksin serta program

pelayanan kefarmasian ini dilakukan dalam upaya mendukung peningkatan capaian

indikator ketersediaan obat vaksin di puskesmas serta puskesmas yang

melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standard. Adapun pertimbangan

pemilihan puskesmas yang dijadikan sebagai tempat monitoring adalah puskesmas

Page 17: LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN … · dan pengimplementasian dari Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana Strategis dimasa mendatang. Oleh karena itu sangat

17

di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan dimana nilai keterrsediaan obat vaksin

dan program pelayanan kefarmasiannya masih rendah.

Gambar 5 Pemutakhiran data kefarmasian serta perencanaan evaluasi Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang

pelayanan kefarmasian Tahun 2019

Pemutakhiran data kefarmasian serta perencanaan evaluasi Dana Alokasi

Khusus (DAK) bidang pelayanan kefarmasian Tahun 2019 dilaksanakan di

Pontianak Hotel Gajah Mada Avara pada tanggal 29 April – 1 Mei 2019.

Dari kegiatan pertemuan ini di sepakati:

a. Dinas Kabupaten/Kota harus melakukan Up date data yang ada di aplikasi

SIMADA dan segera melakukan Verifikasi dan menginformasikan ke Dinas

Kesehatan Provinsi.

b. Dinas Kabupaten/Kota harus melaporkan secara berkala dan berjenjang

sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan DAK sub

bidang Pelayanan Kefarmasian tahun 2019 Melalui Aplikasi SIMADA DAN

E-RENGGAR.

c. Dinas Kesehatan Provinsi dan Kab/Kota harus melakukan pengelolaan

pelayanan kesehatan baik dari aspek koordinasi maupun kepentingan

monitoring atau pemantauan data yang dilaksanakan secara terpadu dan

terencana.

Page 18: LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN … · dan pengimplementasian dari Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana Strategis dimasa mendatang. Oleh karena itu sangat

18

d. Dinas Kesehatan Provinsi harus melakukan verifikasi data yang di input

oleh dinas kabupaten/kota sehingga data yang di input benar-benar akurat.

e. Mendapatkan data untuk Profil Kesehatan TK. Provinsi Kalbar dan

selanjutnya yang akan disampaikan pada kegiatan Pemutahiran Data

Kesehatan Nasional yang dilaksanakan oleh Pusat Data Ditjen Binfar

Kementerian Kesehatan RI melalui Aplikasi SIMADA.

Gambar 5 Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Dana Alokasi Khusus Sub Pelayanan Kefarmasian

di Kabupaten Sambas Tahun 2019

Page 19: LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN … · dan pengimplementasian dari Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana Strategis dimasa mendatang. Oleh karena itu sangat

19

Kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari

Dana Alokasi Khusus (DAK) pada kabupaten/kota bertujuan untuk mengetahui

kemajuan kegaiatan mulai dari pengadaan obat, pelaksanaan e logistic sampai pada

kegiatan program kefarmasian lain di puskesmas yang bersumber dari dana DAK non

fisik.

Gambar 6 Sosialisasi dan Evaluasi Pelaksanaan Gema Cermat dan Optimalisasi AoC dalam rangka mendukung

Germas tahun 2019 di Kabupaten Ketapang

Kegiatan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat adalah

salah satu kegiatan yang mengoptimalkan peran apoteker sebagai Agent Of Change

(AoC) dengan menggunakan metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA). Peserta

kegiatan Gema Cermat yang diselenggarakan di Kabupaten Ketapang ini melibatkan

semua stakeholder seperti organisasi kepemudaan, instansi pemerintah, kader

puskesmas, organisasi ibu bayangkari, organisasi darma wanita serta lembaga

masyarakat.

Page 20: LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN … · dan pengimplementasian dari Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana Strategis dimasa mendatang. Oleh karena itu sangat

20

Gambar 7 Kegiatan Sampling serta Pengujian Alkes dan PKRT

Page 21: LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN … · dan pengimplementasian dari Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana Strategis dimasa mendatang. Oleh karena itu sangat

21

Kegiatan pengambilan sampling alat kesehatan dan PKRT kabupaten kota

dilakukan dengan membeli beberapa jenis bahan habis pakai dan perbekalan

kesehatan rumah tangga di apotek, rumah sakit, klini maupun pasar swalayan yang

menjual produk-produk yang ditentukan sebagai bahan sampling. Semua produk

bahan habis pakai dan PKRT yang sudah disampling dan dikemas akan dikirim ke

Page 22: LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN … · dan pengimplementasian dari Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana Strategis dimasa mendatang. Oleh karena itu sangat

22

tempat pengujian sesuai jenis uji yang ditetapkan seperti uji sterilitas, uji bakteri, dan

uji bakteri.

Gambar 8

Kegiatan Pendistribusian Obat Vaksin

Page 23: LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN … · dan pengimplementasian dari Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana Strategis dimasa mendatang. Oleh karena itu sangat

23

Kegiatan pendistribusian obat vaksin dan perbekelan kesehatan ke kabupaten

kota atau ke unit-unit pelayanan dilakukan dengan menggunakan jasa ekspedisi,

menggunakan mobil operasional instalasi farmasi dan atau pengambilan sendiri oleh

unit pelayanan apabila bersifat segera. Tujuan kegiatan ni adalah memastikan

ketersediaan obat vaksin yang dibutuhkan oleh kabupaten kota atau unit pelayanan

tersedia pada waktu yang dibutuhkan. Dalam proses pengiriman pihak ekspedisi

harus memastikan mutu obatr vaksin yang dikirim tetap terjada serta kelengkapan

administrasi sesuai ketentuan.

Page 24: LAPORAN KINERJA SATKER 139007 PROVINSI KALIMANTAN … · dan pengimplementasian dari Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana Strategis dimasa mendatang. Oleh karena itu sangat

24

BAB IV

PENUTUP

Laporan capaian kinerja satker 139007 (07) Seksi Kefarmasian dan Alkes

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat tahun 2019 disusun sebagai bentuk

pertanggung jawaban atas perencanaan kinerja yang telah ditetapkan. Capaian

kinerja seksi kefarmasian dan alat kesehatan pada tahun 2019 semester II sekitar

41,69% hal ini karena proses kegiatan masih berlangsung dan diharapkan pada akhir

tahun capaian sesuai target.

Keberhasilan pada semester II tahun 2019 diharapkan dapat menjadi acuan

untuk dapat mempercepat pelaksanaan kegiatan yang belum terlaksana pada tahun

2019 ini sehingga capaian kinerja sesuai dengan target yang ditetapkan, dan dapat

dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi kinerja bagi yang membutuhkan dalam

penyempurnaan dokumen perencanaan maupun pelaksanaan program dan kegiatan

yang akan datang.