LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP...

67
LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN 2018 PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2019

Transcript of LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP...

Page 1: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

LAPORAN KINERJA

PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN

KEBIJAKAN PERTANIAN 2018

PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL

KEMENTERIAN PERTANIAN 2019

Page 2: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian ii

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja (LAKIN) Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan

Pertanian (PSEKP) Tahun 2018 disusun sebagai bentuk

pertanggungjawaban penyelenggara pemerintahan negara,

sebagaimana yang telah diwajibkan melalui Peraturan

Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini

dibuat dengan mengacu pada Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53/2014

Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Informasi yang dimuat dalam LAKIN meliputi akuntabilitas kinerja

pemanfaatan rekomendasi kebijakan sosial ekonomi pembangunan pertanian

yang dibiayai oleh APBN/DIPA, kualitas layanan publik terhadap layanan PSEKP

serta pengelolaan keuangan dan implementasi SAKIP di lingkungan PSEKP pada

TA. 2018. Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, uraian permasalahan

yang dihadapi dan langkah-langkah inisiatif perbaikan, selain itu tingkat

pencapaian kinerja hasil dari setiap kegiatan penelitian/pengkajian PSEKP TA.

2018 diukur dari indikator masukan dan keluaran (output) yang merupakan

dasar penentuan keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang bersangkutan juga

dimuat dalam laporan ini.

Disadari bahwa LAKIN PSEKP TA. 2018 ini masih memerlukan perbaikan,

untuk itu diharapkan masukan dan saran untuk penyempurnaan laporan ini.

Laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penyelenggaraan kinerja

instansi dalam mencapai tujuannya dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Kepada tim yang telah menyiapkan dan menyusun laporan ini diucapkan

terimakasih.

Bogor, 31 Januari 2019

Kepala Pusat,

Dr. Ir. Abdul Basit, MS NIP. 196109291986031003

Page 3: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................... iii

DAFTAR TABEL .................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. v

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... vi

IKHTISAR EKSEKUTIF ...................................................................... vii

I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ............................. 4

A. Rencana Strategis .................................................................... 4

1. Visi ..................................................................................... 4

2. Misi ..................................................................................... 4

3. Tujuan ................................................................................ 5

4. Sasaran .............................................................................. 5

5. Kebijakan ………………………………........................................... 6

6. Strategi …………………………………………………………………………… 9

B. Perjanjian Kinerja .................................................................... 10

III. AKUNTABILITAS KINERJA ……………………………………................. 12

A. Kriteria Ukuran Keberhasilan ..................................................... 12

B. Pencapaian Kinerja Tahun 2018 ................................................ 13

C. Evaluasi Akuntabilitas Kinerja ................................................... 15

D. Akuntabilitas Keuangan ........................................................... 34

E. Analisis Efisiensi Pemanfaatan Sumberdaya ............................... 41

F. Rencana Aksi .......................................................................... 42

IV. PENUTUP ………………………………………………………............................ 44

LAMPIRAN

Page 4: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian iv

DAFTAR TABEL

Tabel U r a i a n Halaman

1. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan

PSEKP 2018 ………………………………………………………………..

5

2. Sasaran Kegiatan, Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan dan Target PSEKP 2018 ………………………………………………………

11

3. Capaian Kinerja Indikator Sasaran Kegiatan Pusat Sosial

Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Tahun 2018 ...............

14

4. Target dan Realisasi Output Kegiatan pengkajian sosial ekonomi dan dinamika pembangunan pertanian, Tahun

2018 ............................................................................

16

5. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Kedua Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian,

Tahun 2018 ..................................................................

26

6. Interval Hasil Penilaian IKM …......................................... 26

7. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan

Ketiga Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Tahun 2018 ..................................................................

28

8. Perbandingan Keluaran/Output Kegiatan Utama Penelitian Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2015-2017

33

9. Perkembangan Pelaksanaan DIPA Pusat Sosial Ekonomi

dan Kebijakan Pertanian Tahun Anggaran 2018 ...............

36

10. Realisasi Anggaran Per Kegiatan Pusat Sosial Ekonomi dan

Kebijakan Pertanian TA. 2018 ........................................

37

11. Target dan Realisasi Anggaran Kegiatan Penelitian

Menurut Sasaran Kegiatan Pertama Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2018 …………………………………….

38

12. Target dan Realisasi Anggaran Program Utama pada Pusat

Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Tahun 2018 …….

39

13. Capaian PNBP Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan

Pertanian, 2018..............................................................

40

14. Rencana aksi perbaikan kinerja PSEKP tahun 2018 …………… 43

Page 5: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian v

DAFTAR GAMBAR

Gambar U r a i a n Halaman

1. Struktur Organisasi Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2018 ...........................................

3

2.

Analisis Efisiensi Sumberdaya Anggaran Pusat Sosial

Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2018

Berdasarkan Aplikasi Monev Kinerja Anggaran PMK 249/2011 ……………………………….

41

Page 6: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran U r a i a n Halaman

1. Perjanjian Kinerja PSEKP, Tahun 2018……………………. 45

2. Rekomendasi Kebijakan PSEKP, Tahun 2010-2018…… 48

Page 7: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian vii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Tujuan utama penyusunan Laporan Kinerja (LAKIN) Pusat Sosial

Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) adalah untuk melaporkan kinerja PSEKP pada TA. 2018. Kinerja PSEKP ditentukan oleh pencapaian kinerja atas

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi utama PSEKP yaitu pemanfaatan rekomendasi kebijakan dari kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan. Selain

itu kinerja PSEKP diukur dari kualitas layanan publik yang dilakukan oleh PSEKP,

serta pengelolaan keuangan dan implementasi SAKIP di lingkungan PSEKP pada TA. 2018. Masukan yang digunakan untuk semua kegiatan tersebut mencakup

dana dan sumber daya manusia (SDM). Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran tahun 2018 ditetapkan

berdasarkan laporan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) PSEKP. Kriteria penilaian terbagi 4 (empat) kategori berdasarkan skoring, yaitu: Sangat berhasil,

jika capaian sasaran >100%, Berhasil, jika capaian sasaran 80-100%, Cukup

berhasil jika capaian sasaran 60-79%, dan Kurang berhasil jika capaian sasaran <60%.

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap capaian kinerja PSEKP Tahun 2018, dari 5 indikator yang ada pada Perjanjian Kinerja PSEKP Tahun 2018

terdapat 3 (tiga) indikator yang termasuk dalam kategori sangat berhasil

mencapai target, sedangkan 2 indikator tergolong kategori berhasil atau sesuai target. Tiga indikator yang sangat berhasil melampaui target yaitu Indeks

Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan Pusat

Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian yang terjadi berulang, dan Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP yang terjadi berulang. Sedangkan 2 (dua)

indikator yang berhasil dicapai sesuai target yaitu Rasio rekomendasi kebijakan

sosial ekonomi pembangunan pertanian yang dimanfaatkan terhadap total rekomendasi kebijakan sosial ekonomi pembangunan pertanian yang dihasilkan,

dan Jumlah temuan Itjen atas pengelolaan keuangan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian yang terjadi berulang. Keberhasilan capaian kinerja ini

merupakan hasil dukungan dari sumberdaya yang dimiliki oleh PSEKP berupa

Sumber Daya Manusia (SDM), sarana prasarana, dan anggaran. Pada Tahun 2018, anggaran PSEKP yang dikelola adalah anggaran yang

berbasis kinerja. Anggaran PSEKP tahun 2018 disusun berdasarkan variabel jenis pengeluaran yang dibedakan atas: (a) Belanja pegawai; (b) Belanja barang; dan

(c) Belanja modal. Total pagu anggaran PSEKP dalam DIPA TA. 2018 adalah

Rp31.827.659.400,- terdiri dari anggaran bersumber dari Rupiah Murni (RM) sebesar Rp31.356.900.000,- dan anggaran bersumber dari hibah luar negeri

sebesar Rp563.252.000,-, anggaran tersebut telah terealisasi Rp31.326.171.958,- (98,42%).

Page 8: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 1

BAB I

PENDAHULUAN

Aspek sosial ekonomi dan kebijakan pertanian merupakan salah satu aspek

penting yang dilakukan dalam kajian atau penelitian di bidang pertanian, mengingat

aspek tersebut memiliki posisi yang strategis dalam penentuan kebijakan di sektor

pertanian. Kegiatan penelitian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian dapat

memberikan landasan, arah, dan prioritas penelitian yang dilaksanakan agar sejalan

dengan kebijakan pembangunan yang telah digariskan. Dalam arti luas, analisis dan

pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian yang mencakup penelitian

kebijakan (policy research) dan analisis kebijakan (policy analysis) pembangunan

pertanian memiliki arti strategis, karena: (1) Memberikan landasan, arah, dan

prioritas penelitian bidang pertanian agar sejalan dengan kebijakan pembangunan

yang telah digariskan, (2) Mengidentifikasi masalah dan unsur-unsur sosial ekonomi

yang memengaruhi adopsi teknologi di tingkat petani, (3) Mengevaluasi

kelembagaan yang efektif dalam mempromosikan pengembangan suatu teknologi

atau sistem usahatani, dan (4) Merumuskan dan mengevaluasi serta

menyempurnakan program dan kebijakan yang diperlukan untuk mengembangkan

agribisnis, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Agar hasil penelitian dapat

terus berkelanjutan dengan kualitas yang semakin meningkat, maka penelitian

aspek sosial ekonomi perlu dilakukan, terutama yang terkait dengan analisis isu

pembangunan pertanian dan parameter sosial ekonomi pertanian.

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) merupakan

sebuah lembaga penelitian/pengkajian eselon II yang berada di bawah dan

bertanggungjawab kepada Menteri Pertanian melalui Sekretaris Jenderal.

Berdirinya lembaga ini berawal dari adanya Proyek Survei Agro Ekonomi (SAE)

yang dibentuk pada Tahun 1974. Seiring dengan dinamika permasalahan

pembangunan pertanian, beberapa kali lembaga ini mengalami perubahan nama.

Pada Tahun 1976, SAE berubah menjadi Pusat Penelitian Agro Ekonomi (PAE),

kemudian Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian (P/SE) pada tahun 1990,

dan selanjutnya menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi

Pertanian (Puslitbangsosek Pertanian). Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

Nomor 299/Kpts/OT.140/7/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen

Pertanian, nama lembaga ini ditetapkan menjadi Pusat Analisis Sosial Ekonomi

dan Kebijakan Pertanian (PSEKP). Status terakhir (Oktober 2010), berdasarkan

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian ditetapkan menjadi Pusat

Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP). Dengan nama yang sama

sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 43/Permentan/OT/010/8/2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, PSEKP adalah unsur

Page 9: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 2

pendukung Kementerian Pertanian yang berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Menteri Pertanian melalui Sekretaris Jenderal Kementerian

Pertanian. Terkait dengan tupoksinya melakukan analisis dan pengkajian sosial

ekonomi dan kebijakan pertanian, maka melalui Surat Keputusan Menteri

Pertanian Nomor: 232/Kpts/OT.010/4/2016 tentang Pembinaan teknis penelitian,

pembinaan teknis pejabat fungsional peneliti PSEKP masih tetap berada di bawah

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian meliputi: penilaian angka kredit,

pendidikan, pelatihan serta peningkatan kapasitas dan kompetensi. Sebagai

institusi lingkup Kementerian Pertanian yang diberi mandat melaksanakan penelitian

sosial ekonomi secara nasional, PSEKP diharapkan menjadi lembaga yang mampu

mengintegrasikan berbagai kegiatan, yaitu penelitian dan pengembangan sosial

ekonomi pertanian (sebagai lembaga ilmiah), analisis kebijakan pembangunan

pertanian (sebagai lembaga pemerintahan), penyuluhan (sebagai elemen

penunjang sistem agribisnis), dan advokasi pembangunan pertanian (sebagai

lembaga kemasyarakatan) guna mewujudkan tujuan pembangunan dengan

pelayanan berkelanjutan.

Berdasarkan Pasal 1225 Peraturan Menteri Pertanian Tahun 2015

tersebut, PSEKP mempunyai tugas melaksanakan analisis dan pengkajian sosial

ekonomi dan kebijakan pertanian. Sementara Pasal 1226 mengatur fungsi PSEKP

dalam hal: (1) Perumusan program analisis sosial ekonomi dan kebijakan

pertanian, (2) Pelaksanaan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan

pertanian, (3) Pelaksanaan telaah ulang program dan kebijakan pertanian, (4)

Pemberian pelayanan teknik di bidang analisis sosial ekonomi dan kebijakan

pertanian, (5) Pelaksanaan kerjasama dan pendayagunaan hasil analisis dan

pengkajian serta konsultansi publik di bidang sosial ekonomi dan kebijakan

pertanian, (6) Evaluasi dan pelaporan analisis dan pengkajian sosial ekonomi

serta kebijakan pertanian, dan (7) Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah

tangga Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Dalam kurun waktu tiga dasawarsa (1974-2018), PSEKP telah dipimpin

oleh sembilann Kepala Pusat, yaitu Prof. Dr. Syarifudin Baharsyah (1976-1983),

Prof. Dr. Faisal Kasryno (1983-1989), Prof. Dr. Effendi Pasandaran (1989-1995),

Prof. Dr. Achmad Suryana (1995-1998), Prof. Dr. Tahlim Sudaryanto (1998-2002

dan 2006-2010), Prof. Dr. Pantjar Simatupang (2002-2006), Dr. Handewi Purwati

Saliem (2010-2016), dan Dr. Abdul Basit (2016-sekarang). Struktur organisasi

PSEKP Tahun 2018 (Gambar 1). Berdasarkan SK Kepala Pusat Sosial Ekonomi

dan Kebijakan Pertanian Nomor: 368/Kp.330/A.9/03/2009, Kelompok Peneliti

(Kelti) yang ada di PSEKP terdiri dari 3 (tiga) kelompok, yakni: (1) Ekonomi

Makro dan Perdagangan Internasional (EMPI), (2) Ekonomi Pertanian dan

Manajemen Agribisnis (EPMA), dan (3) Sosio Budaya Pedesaan.

Page 10: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 3

Gambar 1. Struktur Organisasi Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian,

2018

Laporan Kinerja (LAKIN) Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

ini disusun untuk melaporkan kinerja kegiatan utama PSEKP dalam pencapaian

tugas pokok dan fungsinya selama TA. 2018. Laporan ini mencakup kegiatan

utama PSEKP, yaitu kegiatan penelitian, baik kegiatan yang sumber

pembiayaannya dari APBN (DIPA) maupun kerjasama penelitian dengan

institusi/lembaga dari dalam negeri dan luar negeri serta penerbitan publikasi

ilmiah (media cetak dan website). Kegiatan tersebut dilakukan untuk mencapai

target sasaran kegiatan yang sudah disetujui dalam Perjanjian Kinerja. Selain itu,

laporan ini juga memuat kinerja keuangan, kendala/permasalahan yang dihadapi

serta solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Dukungan Anggaran

Pagu anggaran awal PSEKP pada Tahun Anggaran 2018 senilai

Rp34.674.408.000,-. Dalam perkembangannya, pagu tersebut mengalami

penurunan menjadi senilai Rp31.827.659.400,- atau berkurang sebesar

Rp2.846.748.600,-. Perubahan jumlah anggaran disebabkan adanya realokasi

anggaran untuk pembayaran kenaikan tunjangan kinerja pegawai dan adanya

luncuran dana hibah kerjasama penelitian dari FAO dan ACIAR senilai

Rp563.252.000,-.

Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (Dr. Abdul Basit)

Kabid. Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil (Dr. Erma Suryani)

Kabag. Umum (Ikariyanto Haryadi, SE,

MM)

Kasubbid. Pendayagunaan Hasil

(Ir. Sunarsih, MSi)

Kasubbid. Kerjasama Penelitian

(Frans BM Dabbuke, SP, MSi)

Kasubbid. Program (M. Suryadi, SP, MSi)

Kasubbid. Evaluasi dan Pelaporan

(Dr. Julia F. Sinuraya)

Kelompok Jabatan Fungsional

Kabid. Program dan Evaluasi (Dr. Sumedi)

Kasubbag. Kepegawaian dan Rumahtangga

(Eni Widjajati, SS, MAP)

Kasubbag. Keuangan dan Perlengkapan

(Ina Purwantini, SE)

Page 11: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 4

BBAABB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis

1. Visi

Berdasarkan visi Kabinet Kerja yaitu: “Terwujudnya Indonesia yang

Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”, maka visi

Kementerian Pertanian adalah: “Terwujudnya Kedaulatan Pangan dan

Kesejahteraan Petani”.

Dengan mengacu kepada Visi Kementerian Pertanian, serta dengan

memperhatikan dinamika lingkungan strategis, perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi, dan kondisi yang diharapkan pada tahun 2019, maka visi

Sekretariat Jenderal-Kementerian Pertanian adalah “Kredibel, Akuntabel dan

Profesional dalam Pelayanan Manajemen dan Dukungan Administrasi

Kementerian”.

Mengacu kepada kebijakan strategis pembangunan pertanian nasional,

dan dengan berpedoman pada Visi Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian

Tahun 2015 – 2019, serta dengan memperhatikan dinamika lingkungan strategis

baik di lingkup global, maupun lingkup nasional, maka Visi PSEKP 2015 – 2019

dirumuskan sebagai berikut: “Menjadi pusat pengkajian yang handal dan

terpercaya dalam menghasilkan invensi dan inovasi di bidang sosial ekonomi dan

kebijakan pertanian untuk kesejahteraan petani dalam rangka mewujudkan

pemerintah yang baik dan bersih“.

Visi tersebut dirumuskan berdasarkan kesadaran bahwa PSEKP

merupakan lembaga pemerintah, sehingga harus berorientasi pada pelayanan

masyarakat melalui partisipasi secara aktif dalam memberikan alternatif

rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian.

2. Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi yang dijadikan sebagai

arahan kegiatan PSEKP adalah:

1. Melakukan penelitian dan pengkajian guna menghasilkan informasi, inovasi

dan ilmu pengetahuan sosial ekonomi pertanian.

2. Melakukan analisis kebijakan, pengkajian untuk mengolah informasi dan ilmu

pengetahuan hasil analisis, serta mengembangkan hasil inovasi menjadi

rumusan alternatif kebijakan pembangunan pertanian.

3. Melakukan advokasi pembangunan pertanian, berupa kampanye publik untuk

memobilisir partisipasi lembaga terkait dan masyarakat luas dalam

mendukung pembangunan sistem pertanian bioindustri yang mandiri,

berdaulat dan berkelanjutan.

Page 12: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 5

4. Mengembangkan kemampuan institusi PSEKP sehingga mampu mewujudkan

visi dan misinya secara berkelanjutan.

3. Tujuan

Tujuan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh PSEKP selama tahun

2015-2019 adalah:

1. Menghasilkan pengetahuan, data, dan informasi serta analisis yang berkaitan

dengan: (a) Pengelolaan sumberdaya pertanian, penguatan usata pertanian-

bioindustri, ketahanan pangan, dan pengentasan kemiskinan, (b) Kebijakan

ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional dan bilateral, dan (c)

Sosial budaya, serta penguatan kelembagaan dan SDM pertanian;

2. Mengkaji model kelembagaan penerapan teknologi, sistem inovasi dan sistem

usaha pertanian;

3. Menghasilkan proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pertanian

utama, pengukuran indikator pembangunan pertanian dan pedesaan, serta

analisis dampak kebijakan pertanian;

4. Menghasilkan alternatif rekomendasi kebijakan dan program pembangunan

pertanian yang bersifat responsif dan antisipatif;

5. Mengembangkan jaringan kerja sama penelitian dengan lembaga penelitian

(dalam dan luar negeri) dan stakeholder dalam rangka peningkatan kualitas

hasil penelitian, serta efektivitas dan percepatan diseminasi hasil penelitian;

6. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumberdaya manusia, kualitas dan

ketersediaan sarana/prasarana, serta budaya kerja inovatif dan profesional;

7. Menyebarluaskan hasil-hasil penelitian sosial ekonomi dan analisis kebijakan

pertanian kepada pengguna.

4. Sasaran

Indikator kinerja utama (IKU) PSEKP ditetapkan berdasarkan Sasaran

Kegiatan (SK) sesuai dengan program yang direncanakan serta tugas dan fungsi

PSEKP. SK PSEKP yang diukur dengan indikator kinerja sasaran kegiatan (IKSK)

adalah seperti pada Tabel 1.

Tabel 1. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan PSEKP, 2018

No. Sasaran Kegiatan (SK) Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (IKSK)

1. Meningkatnya pemanfaatan rekomendasi kebijakan sosial ekonomi pembangunan pertanian

Rasio rekomendasi kebijakan sosial ekonomi pembangunan pertanian yang dimanfaatkan terhadap total rekomendasi kebijakan sosial ekonomi pembangunan pertanian yang dihasilkan

2. Meningkatnya kualitas layanan publik terhadap layanan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Page 13: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 6

No. Sasaran Kegiatan (SK) Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (IKSK)

3. Meningkatnya akuntabilitas kinerja di lingkungan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian yang terjadi berulang

Jumlah temuan Itjen atas pengelolaan keuangan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian yang terjadi berulang

Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP yang terjadi berulang (5 aspek SAKIP sesuai Prmenpan RB 12 tahun 2015)

5. Kebijakan

Mengacu pada Renstra Kementerian Pertanian dan Sekretariat Jenderal

serta visi, misi, dan tugas dan fungsi PSEKP, maka kebijakan dasar PSEKP

adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan kebijakan pembangunan pertanian dan perdesaan yang

mengarah pada ketahanan pangan, peningkatan nilai tambah, daya

saing produk pertanian, perluasan kesempatan kerja, mengurangi

kemiskinan dan meningkatkan keseimbangan ekonomi desa-kota;

2. Pengembangan kebijakan kelembagaan, perlindungan petani serta usaha

pertanian;

3. Pengembangan kebijakan ekonomi makro dan perdagangan

internasional yang berpihak kepada petani; dan

4. Peningkatan kapasitas institusi yang akuntabel dan good governance.

Program dan Kegiatan Penelitian

Berkaitan dengan sinkronisasi program/kegiatan penelitian dengan

program Unit Kerja lingkup Kementerian Pertanian dan lembaga terkait lainnya,

PSEKP melakukan koordinasi dan sinkronisasi untuk memperoleh umpan balik.

Kegiatan sinkronisasi tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa PSEKP

memiliki mandat yang berbeda dengan mandat lembaga penelitian lain, seperti

LIPI atau lembaga penelitian Perguruan Tinggi. Mandat PSEKP dalam

melaksanakan penelitian/pengkajian adalah lebih menekankan pada problem

solving research untuk menunjang kinerja Kementerian Pertanian, terutama

dalam perumusan kebijakan pembangunan pertanian. Oleh karena itu,

dipandang perlu untuk mengetahui program-program pembangunan pertanian

yang akan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal lingkup Kementerian Pertanian,

sehingga dapat dilakukan sinkronisasi antara program Ditjen Teknis terkait

sebagai stakeholders dengan rencana penelitian/pengkajian PSEKP.

Dalam upaya mempertajam arah dan sasaran kegiatan penelitian, PSEKP

membentuk Tim Teknis Perencanaan dan Program Penelitian PSEKP melalui

Page 14: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 7

Surat Penugasan Kepala Pusat Nomor 25/HK.160/A.11/01/2018 tanggal 8

Januari 2018. Tim Teknis tersebut terdiri dari Profesor Riset, Ketua Kelti dan

beberapa peneliti senior PSEKP yang dipandang mempunyai kapabilitas sebagai

Tim Teknis Penelitian. Tugas pokok Tim Teknis secara umum adalah merancang

rencana penelitian/pengkajian yang akan dilakukan PSEKP sampai tersusunnya

Proposal Operasional Penelitian. Dalam perencanaan program penelitian, Tim

Teknis mempunyai tugas, yakni: (1) Melakukan penjaringan isu-isu utama

pembangunan pertanian dan perdesaan serta merumuskannya sebagai prioritas

kegiatan penelitian PSEKP, serta (2) Melakukan penajaman arah dan program

kegiatan penelitian PSEKP, mulai dari penyusunan rencana kegiatan, Kerangka

Acuan Kerja, sampai penyusunan proposal penelitian.

Selanjutnya dalam rangka mengawal kegiatan penelitian, dibentuk Tim

Pelaksana Monitoring dan Evaluasi (Monev) Tahun Anggaran 2018, melalui Surat

Keputusan Kepala Pusat Nomor 15/KPTS/KU.010/A.11/01/2018 tanggal 4 Januari

2018 tentang Penunjukkan Tim Pelaksana Kegiatan Monitoring dan Evaluasi

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Tugas Tim Pelaksana Monev

adalah: (1) Melakukan pemantauan proses pelaksanaan kegiatan penelitian yang

dilakukan oleh Tim Peneliti, mulai dari tahap awal hingga akhir, dengan tujuan

untuk mencegah terjadinya penyimpangan pelaksanaan kegiatan penelitian dari

rencana yang telah ditetapkan dan membantu memberikan solusi jika terjadi

penyimpangan, dan (2) Memberikan penilaian terhadap hasil penelitian menurut

tahapan penelitian sekaligus memberikan saran-saran perbaikan dengan fokus

pada upaya meningkatkan kualitas hasil penelitian dan sesuai dengan rencana

yang telah ditetapkan.

Pengelompokan kegiatan penelitian dilakukan secara terencana dengan

mempertimbangkan kemampuan pendanaan dan sumberdaya manusia. Kegiatan

utama penelitian PSEKP pada tahun 2018 sumber dananya berasal dari APBN

(DIPA). Kegiatan utama tersebut terdiri atas 12 (dua belas) judul penelitian

sebagai berikut:

1. Kaji Ulang Kebijakan Perbenihan dan Subsidi Benih Padi dan Jagung

2. Desain dan Alternatif Kebijakan Mewujudkan Swasembada Kedelai

3. Desain, Implementasi, dan Respon Stakeholder TTI dalam Pengendalian

Harga Pangan Pokok dan Penting

4. Peningkatan Manfaat Infrastruktur Air untuk Pertanian Lahan Kering

dalam Mendukung Ketahanan Pangan dan Pendapatan Petani

5. Strategi Pemanfaatan Sumber Kapital Desa dalam Peningkatan Produksi

Pertanian dan Pendapatan Petani

6. Strategi Antisipatif Pengelolaan Surplus Produksi Padi dan Jagung

Page 15: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 8

7. Pengoptimalan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) Dalam Mendukung

Swasembada Pangan, Pengembangan Model Proyeksi Permintaan dan

Penawaran Komoditas Pangan Menuju 2045

8. Pengembangan Model Proyeksi Permintaan dan Penawaran Komoditas

Pangan Menuju 2045

9. Kajian dampak dan Kebijakan Sektor Pertanian dalam Kerjasama MEA

10. Kajian Potensi dampak Perubahan Lingkungan Strategi Global terhadap

Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian

11. Review Kinerja Program Pembangunan Pertanian 2015-2019

12. Panel Petani Nasional (PATANAS): Dinamika Indikator Pembangunan

Pertanian dan Perdesaan di Wilayah Agroekosistem Lahan Kering

Berbasis komoditas Perkebunan

Pada tahun 2018 PSEKP melakukan kegiatan kerja sama penelitian

dengan dua lembaga penelitian internasional yang bersifat multiyears, yaitu Food

Agriculture Organization (FAO), dan the Australian Centre for International

Agriculture Research (ACIAR). Adapun judul kegiatan dimaksud, yakni;

1. “Analysis and Mapping of Impacts under Climate Change for Adaptation and

Food Security through South-South Cooperation (AMICAF-SSC)-Component

2”, merupakan kegiatan penelitian kerja sama dengan FAO

2. “Improving Milk Supply Competitiveness a Livelihoods in Smallholder Dairy

Chains in Indonesia (IndoDairy)”, adalah kegiatan penelitian kerja sama

dengan ACIAR

3. “Agricultural policy research to support natural resource management in

Indonesia’s upland landscapes (IndoGreen)”, kegiatan penelitian kerja sama

dengan ACIAR

4. “Development of area-wide management approaches for fruit flies in mango for Indonesia, Philippines, Australia and the Asia-Pacific region (IndoWAM)”, kegiatan kerjasama penelitian dengan ACIAR

Indikator Keberhasilan Pencapaian Kinerja

Indikator yang digunakan dalam mengukur keberhasilan pencapaian

kinerja kegiatan penelitian yang dilakukan PSEKP adalah masukan, keluaran,

hasil, manfaat, dan dampak. Masukan (Input) merupakan segala sesuatu yang

dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan untuk

menghasilkan keluaran (output). Masukan yang digunakan dalam kegiatan

penelitian bidang sosial ekonomi pertanian ini adalah dana dan sumber daya

manusia (SDM) atau peneliti yang melaksanakan kegiatan penelitian. Keluaran

(Output) merupakan hasil langsung yang dicapai dari pelaksanaan suatu

kegiatan penelitian. Keluaran tersebut dapat berupa produk/jasa fisik dan atau

non fisik, misalnya digunakannya usulan alternatif kebijakan pembangunan

Page 16: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 9

pertanian oleh Kementerian Pertanian atau Kementerian lainnya. Hasil

(Outcome) merupakan segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya

keluaran kegiatan pada jangka menengah. Misalnya, dimasukkannya beberapa

usulan alternatif kebijakan dalam keputusan pembuat kebijakan pembangunan

pertanian. Manfaat (benefit) merupakan kegunaan suatu keluaran yang

dirasakan langsung oleh masyarakat, sedangkan dampak (impact) merupakan

ukuran tingkat pengaruh yang ditimbulkan, baik positif maupun negatif.

Berbeda dengan penelitian yang bersifat teknis, output yang dihasilkan

dari penelitian sosial ekonomi bukanlah teknologi yang bersifat tangible

(teknologi yang dapat dilihat secara fisik), melainkan berupa pengetahuan

rumusan kebijakan atau program dan rumusan rekayasa kelembagaan yang

bersifat intagible. Dengan demikian, manfaat maupun dampak atas hasil-hasil

penelitian/pengkajian PSEKP umumnya tidak dapat dirasakan oleh masyarakat

dalam jangka pendek. Manfaat dan dampak penelitian PSEKP baru terlihat

setelah rumusan kebijakan dilaksanakan dan melalui proses penyesuaian di

masyarakat.

Disamping itu, pengukuran manfaat dan dampak PSEKP tidak dapat

berdiri sendiri karena kontribusi lembaga lain dalam pengukuran kedua indikator

ini juga tidak kecil. Oleh karena itu, tidak mudah untuk mengukur manfaat dan

dampak analisis dan pengkajian secara kuantitatif. Kedua indikator tersebut

dapat diukur atas dasar ex ante analisis atau secara potensial. Secara umum,

indikator pencapaian kinerja yang ingin diterapkan oleh PSEKP dalam periode

2015-2019 adalah penekanan kepada indikator keluaran (output) dari kegiatan

analisis. Indikator output tersebut merupakan dasar penentuan keberhasilan

pelaksanaan kegiatan yang bersangkutan.

Setiap kegiatan penelitian diharapkan dapat menghasilkan suatu

keluaran yang dapat dimanfaatkan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna

secara optimal. Berdasarkan tugas dan fungsinya, maka pengguna utama hasil

penelitian PSEKP adalah: (1) Pejabat pembuat dan pengelola kebijakan

pembangunan pertanian lingkup Kementerian Pertanian dan lembaga negara

lainnya, (2) Praktisi agribisnis, petani dan pengusaha agribisnis, dan (3) Masyarakat

umum. Disamping untuk stakeholder utama, hasil-hasil penelitian tersebut dapat

pula dimanfaatkan oleh pengguna sekunder, seperti: politisi, ilmuwan, masyarakat

peminat pembangunan pertanian, dan para peneliti PSEKP sendiri.

6. Strategi

Lima strategi prioritas untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran bagi

pengembangan PSEKP lima tahun ke depan yang disusun berdasarkan urutan skala

prioritas adalah sebagai berikut :

Page 17: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 10

1. Meningkatkan program kerja sama penelitian, pelatihan dan pendidikan

DN dan LN.

2. Pengembangan model pengambilan keputusan berdasarkan analisis

sosek pertanian (DSM).

3. Pemantapan proporsionalitas kepakaran bidang sosek bagi peneliti

pemula (pendidikan S2 dan S3).

4. Penguatan metodologi penelitian dan pengembangan model analisis

dalam rangka peningkatan kinerja hasil penelitian dan publikasi ilmiah.

5. Melakukan peningkatan rekruitmen tenaga dengan bekerja sama dengan

perguruan tinggi terkemuka.

Dari lima strategi prioritas tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

diperhatikan dalam penyusunan program dan kebijakan pengembangan

kelembagaan PSEKP untuk periode 2015 – 2019 ke depan, yaitu: (1)

Pengembangan SDM peneliti dan non-peneliti, (2) Peningkatan kualitas metodologi

penelitian dan pemutakhiran model analisis, (3) Peningkatan kualitas dan

penyebaran publikasi hasil penelitian, dan (4) Pengembangan networking dengan

lembaga terkait, baik di dalam negeri, maupun di luar negeri.

B. Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan

kinerja/kesepakatan atau perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk

mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki

oleh instansi. Perjanjian Kinerja sudah disepakati antara Kepala Pusat Sosial

Ekonomi dan Kebijakan Pertanian dengan Sekretaris Jenderal Tahun 2018

berdasarkan sasaran kegiatan dan indikator kinerja sasaran kegiatan dalam

Renstra PSEKP 2015-2019. Dalam Renstra tersebut, Perjanjian Kinerja PSEKP

mengalami perubahan mulai tahun 2018.

Sasaran Kinerja PSEKP tahun 2015-2017 adalah Tersedianya layanan

rekomendasi kebijakan pembengunan pertanian berkelanjutan, dengan

indikator kinerja:

a. Jumlah layanan rekomendasi kebijakan sosial ekonomi dan dinamika

pembangunan pertanian berkelanjutan (12 rekomendasi kebijakan).

b. Jumlah layanan rekomendasi kebijakan responsif dan antisipatif isu-isu aktual

pembangunan pertanian (10 rekomendasi kebijakan).

Adapun Perjanjian Kinerja PSEKP Tahun 2018 meliputi:

1. Sasaran Kegiatan :

Sasaran kegiatan yang ingin dicapai oleh PSEKP, baik yang dijabarkan dalam

sasaran tahunan maupun sasaran akhir rencana strategis adalah sebagai berikut:

Page 18: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 11

Sasaran kegiatan 1: Meningkatnya pemanfaatan rekomendasi kebijakan sosial

ekonomi pembangunan pertanian

Sasaran kegiatan 2: Meningkatnya kualitas layanan publik terhadap layanan

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sasaran kegiatan 3: Meningkatnya akuntabilitas kinerja di lingkungan Pusat

Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

2. Indikator Kinerja :

Dari tiga sasaran di atas, selanjutnya dapat diuraikan indikator kinerja sasaran

kegiatan (IKSK) yang ingin dicapai sebagai berikut (Tabel 2).

Tabel 2. Sasaran Kegiatan, Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan dan Target

PSEKP, 2018

No. Sasaran Kegiatan (SK) Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (IKSK)

Target

1. Meningkatnya pemanfaatan rekomendasi kebijakan sosial ekonomi pembangunan pertanian

Rasio rekomendasi kebijakan sosial ekonomi pembangunan pertanian yang dimanfaatkan terhadap total rekomendasi kebijakan sosial ekonomi pembangunan pertanian yang dihasilkan

80,00%

2. Meningkatnya kualitas layanan publik terhadap layanan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

3,20 skala linkert 1-4

3. Meningkatnya akuntabilitas kinerja di lingkungan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian yang terjadi berulang

1,00 Temuan

Jumlah temuan Itjen atas pengelolaan keuangan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian yang terjadi berulang

0,00 Temuan

Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP yang terjadi berulang (5 aspek SAKIP sesuai Permenpan RB 12 tahun 2015)

1,00 Temuan

Perjanjian Kinerja tersebut telah ditandatangani pada tanggal 5 Januari 2018,

satu bulan setelah Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) disahkan.

Page 19: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 12

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Berdasarkan Rencana Strategis Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan

Pertanian (PSEKP) Tahun 2015-2019, sasaran kegiatan PSEKP ada tiga. Sasaran

kegiatan PSEKP yang berkaitan dengan tugas utama PSEKP dalam melaksanakan

analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian yakni

“Meningkatnya pemanfaatan rekomendasi kebijakan sosial ekonomi

pembangunan pertanian”. Selanjutnya, sasaran kegiatan tersebut pada Tahun

2018 dijabarkan dalam indikator kinerja sasaran kegiatan yang akan dicapai dari

program/kegiatan utama yang berkaitan erat dengan tugas utama PSEKP.

Capaian indikator kinerja sasaran kegiatan PSEKP dibandingkan dengan target

yang telah ditetapkan akan diuraikan lebih lanjut pada bab ini.

Keberhasilan pencapaian sasaran berkaitan erat dengan penerapan

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di lingkup PSEKP. Mekanisme

monitoring dan evaluasi (monev) kegiatan penelitian dilakukan melalui rapat

bulanan, monev awal, monev pelaksanaan dan monev laporan akhir. Sementara

itu realisasi keuangan dipantau menggunakan program berbasis web melalui

penerapan Permenkeu No. 249 tahun 2011 setiap bulan yang diperbarui melalui

Permenkeu No. 214 tahun 2017.

A. Kriteria Ukuran Keberhasilan

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan

Pertanian Tahun 2018 dilakukan dengan cara membandingkan antara target

indikator kinerja kegiatan dengan realisasi, yakni keluaran (output) kegiatan

yang berkaitan dengan masing-masing sasaran tersebut. Kriteria ukuran

keberhasilan pencapaian sasaran tahun 2018 ditetapkan berdasarkan dokumen

laporan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dihitung menggunakan rumus:

Capaian sasaran = Realisasi IKU dibagi Target IKU x 100%

Kriteria penilaian terbagi terbagi 4 (empat) kategori kinerja berdasarkan

skoring, yaitu:

1. Sangat berhasil, jika capaian sasaran >100%

2. Berhasil, jika capaian sasaran 80-100%

3. Cukup berhasil jika capaian sasaran 60-79%, dan

4. Kurang berhasil jika capaian sasaran <60%.

Fokus pengukuran pencapaian kinerja adalah pada pengukuran target

kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan (PK). Hasil

pengukuran kinerja yang diuraikan di bawah ini merupakan hasil pengukuran

yang dilakukan melalui kegiatan pemantauan dan evaluasi yang rutin dan intensif

dengan mekanisme sebagai berikut:

Page 20: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 13

1. Melaksanakan evaluasi proposal penelitian sejak awal sehingga target output

kegiatan menjadi terukur dan memungkinkan untuk dicapai. Evaluasi

dilakukan oleh Tim Teknis yang terdiri dari Profesor Riset, Peneliti Senior dan

Ketua Kelompok Peneliti.

2. Mewajibkan kepada seluruh penanggungjawab kegiatan untuk menyampaikan

laporan secara berkala melalui laporan tengah tahun dan laporan akhir

kegiatan sehingga dapat diketahui kemajuan setiap kegiatan dalam pecapaian

tujuan serta masalah-masalah yang dihadapi dalam pencapaian tujuan. Jika

ditemukan ada permasalahan dalam upaya pencapaian tujuan dapat langsung

dicari upaya penyelesaian agar pencapaian tujuan tidak terganggu.

3. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan untuk memastikan

kegiatan dapat terlaksana sesuai dengan rencana.

4. Melakukan seminar proposal dan seminar hasil penelitian sehingga terjadi

proses cek dan recek terhadap dokumen perencanaan dan pelaporan.

5. Pemantauan dan evaluasi secara intensif juga dilakukan terhadap realisasi

anggaran secara bulanan melalui PMK 249/2011 diperbarui dengan PMK

214/2017 (memfasilitasi kewajiban laporan kinerja yang diamanatkan PP 39

Tahun 2009).

6. Penerapan Sistem Pengendalian Intern (SPI) dilakukan sebagai suatu sistem

untuk menjamin keyakinan memadai agar penyelenggaraan kegiatan pada

suatu instansi pemerintah dapat tercapai tujuannya secara efektif dan efisien,

melaporkan pengelolaan keuangan negara secara handal, mengamankan

asset negara mendorong ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

B. Pencapaian Kinerja Tahun 2018

Berdasarkan kinerja sasaran kegiatan yang berkaitan erat dengan tugas

utama PSEKP Tahun 2018, capaian kinerja yang berkaitan dengan pemanfaatan

rekomendasi kebijakan sosial ekonomi pembangunan pertanian, kualitas layanan

publik terhadap layanan PSEKP, serta kinerja pengelolaan keuangan dan

implementasi SAKIP PSEKP ditampilkan pada Tabel 3.

Kinerja Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian secara umum

menunjukkan hasil pencapaian sangat berhasil, beberapa capaian sasaran

melebihi target sasaran yang telah ditetapkan pada tahun 2018. Uraian secara

lebih lengkap tentang capaian kinerja masing-masing sasaran tersebut

selanjutnya diuraikan pada Subbab C.

Untuk mencapai sasaran kegiatan dan 5 (lima) indikator kinerja sasaran

kegiatan tersebut, maka PSEKP merencanakan 3 (tiga) kegiatan beserta

anggarannya yang dilakukan pada tahun 2018, yaitu:

1. Kegiatan layanan rekomendasi kebijakan sosial ekonomi dan pembangunan

pertanian, dengan pagu anggaran senilai Rp6.715.149.400,-

Page 21: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 14

2. Kegiatan layanan internal yang terdiri dari kegiatan manajemen mendukung

kegiatan penelitian/analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian, kegiatan

diseminasi hasil penelitian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian, dan

kegiatan pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran. Pagu anggaran

kegiatan ini sebesar Rp9.181.102.000,-

3. Kegiatan layanan rutin pegawai dan operasional kantor, dengan pagu

anggaran senilai Rp15.931.408.000,-

Tabel 3. Capaian Kinerja Indikator Sasaran Kegiatan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Tahun 2018

No. Sasaran Indikator Kinerja

Kategori Uraian Target Capaian %

1. Meningkatnya pemanfaatan rekomendasi kebijakan sosial ekonomi pembangunan pertanian

1.1. Rasio rekomendasi kebijakan sosial ekonomi pembangunan pertanian yang dimanfaatkan terhadap total rekomendasi kebijakan sosial ekonomi pembangunan pertanian yang dihasilkan

80,00 % 80,00 % 100 Berhasil

2. Meningkatnya kualitas layanan publik terhadap layanan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

2.1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

3,20 skala linkert 1-4

3,22 skala linkert 1-4

100,6 Sangat berhasil

3. Meningkatnya akuntabilitas kinerja di lingkungan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

3.1. Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian yang terjadi berulang

1,00 Temuan

0,00 Temuan

0 Sangat berhasil

3.2. Jumlah temuan Itjen atas pengelolaan keuangan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian yang terjadi berulang

0,00 Temuan

0,00 Temuan

100 Berhasil

3.3. Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP yang terjadi berulang (5 aspek SAKIP sesuai Permenpan RB 12 tahun 2015)

1,00 Temuan

0,00 Temuan

0 Sangat berhasil

Page 22: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 15

Secara umum, pencapaian kinerja PSEKP dapat dikatakan baik. Total

pagu anggaran untuk mencapai kinerja tahun 2018 tersebut senilai

Rp31.827.659.400,-. Realisasi anggaran PSEKP tahun 2018 senilai

Rp31.326.171.958,- atau 98,42%. Dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja

PSEKP dapat dicapai dengan serapan anggaran sebesar 98,42%. Jika dilihat

berdasarkan Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (IKSK), maka 3 (tiga) dari 5

(lima) IKSK tercapai melebihi target atau “SANGAT BERHASIL”, yaitu Nilai

Kualitas Pelayanan Publik PSEKP (IKM) dengan capaian kinerja 100,6%, Jumlah

temuan BPK atas pengelolaan keuangan PSEKP yang terjadi berulang, dan

Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP yang terjadi berulang. Capaian

kinerja 2 (dua) IKSK masuk kategori “BERHASIL”, yaitu Rasio rekomendasi

kebijakan sosial ekonomi pembangunan pertanian yang dimanfaatkan terhadap

total rekomendasi kebijakan sosial ekonomi pembangunan pertanian yang

dihasilkan, dan Jumlah temuan Itjen atas pengelolaan keuangan PSEKP yang

terjadi berulang. Dengan demikian dapat diartikan bahwa dengan serapan

anggaran sebesar 98,42% tersebut PSEKP telah mampu mencapai target kinerja

untuk 5 (lima) IKSK, yaitu Rasio rekomendasi kebijakan sosial ekonomi

pembangunan pertanian yang dimanfaatkan terhadap total rekomendasi

kebijakan sosial ekonomi pembangunan pertanian yang dihasilkan, Indeks

Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik PSEKP, Jumlah temuan BPK atas

pengelolaan keuangan PSEKP yang terjadi berulang, Jumlah temuan Itjen atas

pengelolaan keuangan PSEKP yang terjadi berulang, dan Jumlah temuan Itjen

atas implementasi SAKIP yang terjadi berulang. Detail pencapaian masing-

masing IKSK serta detail serapan anggaran akan dibahas pada sub bab

berikutnya.

C. Evaluasi Akuntabilitas Kinerja

Evaluasi akuntabilitas kinerja melihat sejauh mana target kinerja tahun

berjalan dapat direalisasikan melalui pengukuran kinerja dengan

membandingkan realisasi terhadap target kinerja. Analisis capaian kinerja diukur

untuk setiap indikator kinerja sasaran kegiatan, membandingkan kinerja tahun

2018 dengan kinerja tahun 2017 serta beberapa tahun sebelumnya. Analisis dan

evaluasi capaian kinerja PSEKP tahun 2018 menurut penetapan tiga sasaran

sesuai dengan rencana strategis (Renstra 2015-2019). Selain itu, analisis capaian

kinerja juga menganalisis akar permasalahan yang menyebabkan kinerja

menurun, efisiensi penggunaan sumberdaya serta analisis program/kegiatan

yang menunjang keberhasilan atau berkontribusi terhadap penurunan kinerja

PSEKP tahun 2018. Hasil analisis capaian kinerja untuk setiap indikator kinerja

sasaran kegiatan dapat dijabarkan pada uraian berikut ini.

Page 23: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 16

1. Meningkatnya Pemanfaatan Rekomendasi Kebijakan Sosial Ekonomi Pembangunan Pertanian

Sasaran kinerja kegiatan PSEKP yang pertama adalah meningkatnya

pemanfaatan rekomendasi kebijakan sosial ekonomi pembangunan pertanian.

Rasio rekomendasi kebijakan sosial ekonomi pembangunan pertanian yang

dimanfaatkan terhadap total rekomendasi kebijakan sosial ekonomi

pembangunan yang dihasilkan, merepresentasikan pemanfaatan rekomendasi

kebijakan sosial ekonomi pembangunan pertanian. Rekomendasi kebijakan sosial

ekonomi pembangunan pertanian merupakan hasil rekomendasi dari penelitian

dan analisis kebijakan yang dilakukan dalam rangka penyusunan kebijakan.

Pemanfaatan rekomendasi kebijakan ditandai dengan diserahkannya nota

pengiriman atas rekomendasi kebijakan (policy brief) sosial ekonomi

pembangunan pertanian.

Indikator kinerja sasaran kegiatan tersebut yang telah ditargetkan dalam

tahun 2018 dapat dicapai dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari capaian indikator

kinerja yang terealisasikan 100 persen dari target yang ditetapkan. Sasaran

tersebut dicapai melalui dua program/kegiatan, yaitu: (1) Pengkajian sosial

ekonomi dan dinamika pembangunan pertanian, yang dilaksanakan melalui 12

kegiatan, dan (2) Pengkajian responsif dan antisipatif isu-isu aktual

pembangunan pertanian, yang dilaksanakan melalui 13 kegiatan.

Masukan (input) yang dipakai untuk mendukung keberhasilan

pencapaian hasil kegiatan yang terkait dengan pengkajian tersebut adalah

sumberdaya manusia yakni peneliti dan dukungan dana yang bersumber dari

APBN. Hasil kegiatan yang terkait dengan sasaran tersebut selanjutnya

disampaikan untuk kepentingan dan dimanfaatkan oleh stakeholder utama yakni

pimpinan Kementerian Pertanian. Serapan dana yang bersumber dari APBN

untuk kegiatan pengkajian sosial ekonomi dan dinamika pembangunan pertanian

mencapai 98,54 persen dari target Rp.5.098.606.400,-. Output kegiatan

pengkajian sosial ekonomi dan dinamika pembangunan pertanian tersebut

secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Target dan Realisasi Output Kegiatan pengkajian sosial ekonomi dan dinamika pembangunan pertanian, Tahun 2018

No. Kegiatan Target Realisasi (Output)

1. Kaji Ulang Kebijakan Perbenihan dan Subsidi Benih Padi dan Jagung

1 Rekomendasi

Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan kebijakan perbenihan dan subsidi benih padi dan jagung

2. Desain dan Alternatif Kebijakan Mewujudkan Swasembada Kedelai

1 Rekomendasi

Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan desain dan alternatif kebijakan mewujudkan swasembada kedelai

3. Desain, Implementasi, dan Respon Stakeholder TTI dalam Pengendalian Harga Pangan Pokok dan Penting

1 Rekomendasi

Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan desain, implementasi, dan respon stakeholder TTI dalam pengendalian harga pangan pokok dan penting

Page 24: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 17

No. Kegiatan Target Realisasi (Output)

4. Peningkatan Manfaat Infrastruktur Air untuk Pertanian Lahan Kering dalam Mendukung Ketahanan Pangan dan Pendapatan Petani

1 Rekomendasi

Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan peningkatan manfaat infrastruktur air untuk pertanian lahan kering dalam mendukung ketahanan pangan dan pendapatan petani

5. Strategi Pemanfaatan Sumber Kapital Desa dalam Peningkatan Produksi Pertanian dan Pendapatan Petani

1 Rekomendasi

Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan strategi pemanfaatan sumber kapital desa dalam peningkatan produksi pertanian dan pendapatan petani

6. Strategi Antisipatif Pengelolaan Surplus Produksi Padi dan Jagung

1 Rekomendasi

Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan strategi antisipatif pengelolaan surplus produksi padi dan jagung

7. Pengoptimalan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) Dalam Mendukung Swasembada Pangan, Pengembangan Model Proyeksi Permintaan dan Penawaran Komoditas Pangan Menuju 2045

1 Rekomendasi

Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan pengoptimalan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) dalam mendukung swasembada pangan, pengembangan model proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pangan menuju 2045

8. Pengembangan Model Proyeksi Permintaan dan Penawaran Komoditas Pangan Menuju 2045

1 Rekomendasi

Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan pengembangan model proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pangan menuju 2045

9. Kajian dampak dan Kebijakan Sektor Pertanian dalam Kerjasama MEA

1 Rekomendasi

Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan dampak dan kebijakan sektor pertanian dalam kerjasama MEA

10. Kajian Potensi dampak Perubahan Lingkungan Strategi Global terhadap Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian

1 Rekomendasi

Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan potensi dampak perubahan lingkungan strategi global terhadap kinerja perdagangan komoditas pertanian

11. Review Kinerja Program Pembangunan Pertanian 2015-2019

1 Rekomendasi

Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan review kinerja program pembangunan pertanian 2015-2019

12. Panel Petani Nasional (PATANAS): Dinamika Indikator Pembangunan Pertanian dan Perdesaan di Wilayah Agroekosistem Lahan Kering Berbasis komoditas Perkebunan

1 Rekomendasi

Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan Panel Petani Nasional (PATANAS): dinamika indikator pembangunan pertanian dan perdesaan di wilayah agroekosistem lahan kering berbasis komoditas perkebunan

Keluaran (output) yang telah dicapai dari kegiatan pengkajian sosial ekonomi

dan dinamika pembangunan pertanian diuraikan sebagai berikut:

a. Kaji Ulang Kebijakan Perbenihan dan Subsidi Benih Padi dan Jagung

Hasil penelitian memberikan rekomendasi bahwa subsidi benih perlu

mempertimbangkan aspek dinamika pasar benih, aksesibilitas dan kebiasaan

petani dalam penggunaan benih unggul berlabel. Dengan demikian perlu dibuka

alternative subsidi benih yang tidak berlaku secara nasional atau bersifat

Page 25: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 18

regional. Untuk wilayah Pulau Jawa, subsidi benih nampaknya perlu

dipertimbangkan lagi, untuk dilanjutkan atau tidak. Hal ini karena terdapatnya

distorsi dalam pemasaran benih bagi para penangkar, termasuk Desa Mandiri

Benih (DBM). Sebaliknya untuk wilayah luar Jawa, apalagi pada wilayah jauh,

atau aksesibilitasnya sulit, subsidi benih berdampak positif dalam meningkatkan

atau menciptakan pasar benih bagi penangkar termasuk pada DMB. Untuk

program bantuan benih, implementasinya perlu memperhatikan

kondisi/kemampuan wilayah dalam memproduksi benih, yaitu dengan melihat

indikator perkembangan produsen dan penangkar benih yang eksis. Untuk

mendukung perkembangan DMB, diperlukan penguatan kemampuan permodalan

untuk membeli calon benih dari anggota DMB. Secara umum, keberhasilan DMB

sangat dipengaruhi pengalaman pengurus DMB dalam memasarkan benih. Untuk

itu, peningkatan kapasitas menjaring kerjasama atau fasilitasi peluang kerjasama

pemasaran benih dari DMB dengan berbagai pihak merupakan hal yang penting

untuk meningkatkan perkembangan DMB.

b. Desain dan Alternatif Kebijakan Mewujudkan Swasembada Kedelai

Sudah lebih dari 40 tahun Indonesia belum mampu mencapai target

swasembada kedelai. Pada lain pihak konsumsi kedelai terus bertambah seiring

pertumbuhan penduduk dan kebutuhan pakan ternak. Banyak program telah

dilakukan, Kementan melaksanakan upaya intensifikasi dan ektensifikasi,

Kementerian Perdagangan menetapkan HPP (harga dasar). Program Kementan

dengan memberikan bantuan benih dan pupuk gratis belum mampu

meningkatkan luas tanam dan luas panen, maupun produksi kedelai secara

signifikan. Termasuk beberapa verietas unggul kedelai sudah dilepas dan

disebarluaskan. Impor masih terus berlangsung mencapai hampir 70 persen dari

kebutuhan nasional. Kebijakan tarif impor rendah, bahkan akhir-akhir ini bebas

tarif, jelas mendukung upaya swasembada kedelai. HPP (Harga Pokok

Pemerintah) untuk petani kedelai sudah berulang kali direvisi dan terakhir tahun

2017 ditetapkan sebesar Rp8.500/kg. HPP tidak efektif karena pada kenyataanya

rata-rata harga jual petani kedelai di bawah HPP, dan tidak tersedia dana khusus

oleh BULOG untuk membeli kedelai petani. Alternatif yang dapat dilakukan

adalah dengan meningkatkan penetapan HPP dari keputusan menteri

perdagangan menjadi keputusan presiden dengan diikut pendanaan khusus

untuk pembelian kedelai petani. Selain itu hal yang lebih mendasar adalah

diperlukan luasan areal budidaya kedelai yang memadahi, ketersediaan benih,

dan petani. Peningkatan produksi kedelai harus didorong melalui peningkatan

luas tanam, karena potensi peningkatan produktivitas kedelai lebih lebih sulit

dilakukan dan lebih rendah kontribusinya. Efektivitas HPP ini diharapkan dapat

menarik petani menanam kedelai, karena selama ini usahatani kedelai tidak

kompetitif dibandingkan dengan usahatani jagung, tebu, bahkan padi.

Page 26: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 19

c. Desain, Implementasi, Respon Stakeholder Toko Tani Indonesia (TTI) dalam Pengendalian Harga Pangan Pokok dan Penting

Pelaksanaan kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) dengan

Pola kemitraan antara LUPM dan took tani Indonesia (TTI) telah membentuk

struktur pasar baru yang memberikan dampak kepada penyediaan pangan pokok

dengan harga yang terjangkau, dan stabiliasi harga sekalipun dalam porsi yang

masih sangat terbatas. Upaya memperpendek mata rantai pasok dalam rangka

menciptakan harga yang wajar di tingkat konsumen sudah menunjukkan pada

capaian jumlah dan marjin yang diperoleh di masing-maisng pelaku menjadi

terstruktur. Sekalipun tidak secara langsung menjadi bagian dari instrumen

stabilisasi harga karena volume pasokan masih terbatas, kegiatan PUPM melalui

TTI telah memerankan fungsinya mempengaruhi psikologi pasar konsumen dan

produsen, sehingga ada pilihan harga sebagai pembanding di pasar konsumen.

Dua pilihan untuk mendorong psikologis pasar melalui kegiatan PUPM yang

dilaksanakan oleh LUPM dan TTI sebagai mitra, diantaranya dengan menambah

jumlah LUPM sebanding dengan jumlah TTI di seluruh Indonesia, berdasarkan

kebutuhan pangan (permintaan/konsumsi) masyarakat di masing-masing daerah

atau dengan meningkatkan jumlah dan kinerja pasokan dan sebaran TTI di

beberapa lokasi strategis yang dapat diakses oleh masyarakat luas.

Pengembangan program PUPM yang diimplementasikan melalui kegiatan LUPM

dan TTI hendaknya tidak hanya mengejar target jumlah LUPM dan TTI semata

tetapi juga diikuti dengan pembenahan mekanisme dan regulasi yang menjadi

acuan pelaksanaan kegiatan ini di tingkat LUPM, TTI maupun pendamping.

d. Peningkatan Manfaat Infrastruktur Air untuk Pertanian Lahan Kering dalam Mendukung Ketahanan Pangan dan Pendapatan Petani

Untuk jangka pendek – menengah, kebijakan dan program peningkatan manfaat

infrastruktur air untuk pertanian lahan kering yang perlu ditempuh adalah

mendorong petani untuk mengubah pola tanam dan produktivitas. Untuk itu

yang sangat dirasakan urgensinya adalah meningkatkan kemudahan petani

memperoleh benih/bibit yang lebih bermutu, perbaikan sistem pemasaran, dan

penyuluhan budidaya yang lebih produktif dan adaptif terhadap kondisi iklim.

Untuk jangka menengah – panjang, perubahan paradigma dalam pengembangan

infrastruktur air untuk pertanian sangat diperlukan. Pertama, konsep

pengembangan infrastruktur air harus diletakkan dalam konteks pemanenan air

dan penggunaan secara hemat berbasis prinsip-prinsip sustainable water

resource management. Terutama pada wilayah lahan kering, konteks

pemanenan air mencakup pula moisture management melalui penerapan

agroforestry, pertanian konservasi, pemeliharaan bahan organik tanah, dan

pemanenan air skala mikro di sekitar rumah/pekarangan dan pertanian organik.

Perlu ditekankan bahwa keberlanjutan manfaat infrastruktur air juga sangat

Page 27: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 20

dipengaruhi oleh kinerja Daerah Aliran Sungai (Watershed). Terkait dengan itu,

koordinasi lintas sektor makin menjadi hal yang penting untuk dilakukan.

e. Strategi Pemanfaatan Sumber Kapital Desa dalam Peningkatan Produksi Pertanian dan Pendapatan Petani

Penelitian pemanfaatan sumber capital desa, difokuskan pada Dana Desa. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa mekanisme penyaluran Dana Desa di tingkat

desa sudah mengikuti tahapan-tahapan yang telah ditentukan, dengan mengacu

pada Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Desa. Pengalokasian Dana

Desa masih diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur, untuk

pemberdayaan masyarakat (termasuk di dalamnya sektor pertanian) relatif kecil.

Rencahnya pemanfaatan dana desa untuk sektor pertanian disebabkan kekurang

pahaman pihak desa atau pun para pendamping terhadap sektor pertanian.

Selain itu, adanya tumpang tindih kegiatan dan belum ada kesamaan persepsi

antara Kementerian PDTT dan Kementerian Pertanian. Dalam pemanfaatan dana

desa, sektor pertanian belum mendapatkan perhatian walaupun Kementerian

Desa telah menempatkan produk unggulan desa/produk unggulan kawasan

desa, pembuatan embung, dan BUMDes sebagai skala prioritas. Terdapat

kecenderungan Tim Pengelola Kegiatan lebih memilih pembangunan fisik

(terutama infrastruktur jalan) dibandingkan pemberdayaan masyarakat dengan

laporan pertanggungjawaban yang relatif terukur. Peran pendamping desa dan

pendamping lokal desa menjadi penting ketika dihadapkan pada kualitas sumber

daya manusia yang mengelola dana desa relatif rendah. Dana Desa belum

secara khusus memenuhi kebutuhan petani yang mendukung kegiatan usaha

tani (sarana produksi, alsintan, dan permodalan). Untuk itu diperlukan beberapa

strategi, dengan memasukan pembangunan infrastruktur pertanian dan program

mendorong usaha pertanian kedalam agenda atau usulan pemanfaatan dana

desa. Selain itu perlu peningkatan kapasitas pendamping dan local campion

dibidang usaha pertanian tentang potensi pengembangan pertanian di

wilayahnya.

f. Strategi Antisipatif Pengelolaan Surplus Produksi Padi dan Jagung

Berdasarkan struktur hierarki strategi antisipatif pengelolaan surplus produksi

padi, prioritas tujuan yang ingin dicapai dari strategi tersebut adalah penyerapan

surplus produksi, selain stabilisasi harga dan peningkatan ekonomi industri

pengolahan bahan pangan. Faktor utama yang mempengaruhi tujuan tersebut

adalah kebijakan pemerintah terkait tata niaga/perdagangan pangan. Dalam hal

ini Kementerian Pertanian merupakan aktor (pelaku) utama yang berperan dalam

pencapaian tujuan, bersama-sama dengan Kementerian Perdagangan, Bulog,

Pemerintah Daerah dan Asosiasi Pengusaha. Strategi yang perlu dilakukan untuk

mencapai tujuan menurut urutan besaran bobot adalah: (1) mengekspor beras

kualitas khusus, baik beras organik, premium maupun beras varietas lokal yang

memiliki keunggulan tekstur, rasa dan aroma yag digemari oleh negara

Page 28: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 21

pengimpor; (2) melakukan penetrasi pasar ekspor beras medium; (3)

mengekspor beras medium ke pasar tradisional; (4) mengaktifkan program serap

gabah untuk stok Bulog; (5) mengoptimalkan cadangan pangan Pemda; (6)

mendorong pengembangan industri pengolahan beras; (7) mengoptimalkan

cadangan pangan masyarakat; dan (8) mengoptimalkan program bantuan

pangan luar negeri. Strategi untuk mengoptimalkan cadangan pangan

masyarakat ditempuh melalui: (1) mengoptimalkan lumbung pangan

masyarakat; (2) mengoptimalkan peran produsen padi; (3) mengoptimalkan

peran penggilingan gabah; (4) mengoptimalkan peran pedagang beras; (5)

mengoptimalkan peran Horeka (hotel restaurant catering); dan (6)

mengoptimalkan peran rumah tangga konsumen beras.

g. Pengoptimalan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) Dalam Mendukung Swasembada Pangan, Pengembangan Model Proyeksi Permintaan dan Penawaran Komoditas Pangan Menuju 2045

Kebijakan penyediaan lahan oleh pemerintah melalui program reforma agraria

dapat dibagi dalam dua bagian yaitu peningkatan akses dan peningkatan aset.

Peningkatan akses masyarakat dilaksanakan melalui program Perhutanan Sosial

yang memberi akses pengusahaan hutan seluas 12,7 juta ha. Sedangkan

peningkatan aset dilaksanakan melalui TORA, mencakup legalisasi 4,5 juta ha

lahan yang akan disertifikasi termasuk lahan transmigrasi yang belum

bersertifikat dengan redistribusi 4,5 juta ha lahan dari eks HGU/tanah terlantar

dan tanah pelepasan kawasan hutan. Ketertutupan atau kelangkaan data

tentang status lahan yang pernah dikonsesikan (eks HGU, terlantar dll)

mempersulit proses penetapan lahan layak memenuhi sebagai objek TORA dan

berpotensi menimbulkan konflik baik antara berbagai pihak khususnya eks

pengusaha lahan dengan masyarakat petani. Untuk mengaplikasi Permen ATR

No. 7/2017 (setahun setelah HGU habis dan tidak diperpanjang lahan bisa

diambil oleh negara, dan untuk setiap perpanjangan mengharuskan 20% lahan

diberikan untuk TORA), perlu dilakukan: (1) Identifikasi secara menyeluruh lahan

HGU yang akan habis masa izinnya dan terlantar dengan melibatkan berbagai

pihak secara terbuka; (2) BPN yang ada didaerah diberikan kewenangan penuh

untuk menetapkan lahan-lahan HGU yang tidak digunakan sesuai peruntukan

atau terlantar.

h. Pengembangan Model Proyeksi Permintaan dan Penawaran Komoditas Pangan Menuju 2045

Berdasarkan kondisi tahun 2016, seluruh aspek yang diproyeksi menunjukkan

peningkatan kecuali luas panen kedelai dan produktivitas tebu yang menurun

berturut - turut sebesar 14,21% dan 20,10%. Sementara kenaikkan tertinggi

adalah produksi GKG yang mencapai 100% dibandingkan produksi tahun 2016.

Untuk komoditas gula, konsumsi gula melonjak tajam hingga meningkat 221%

Page 29: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 22

pada tahun 2045 dibandingkan tahun 2016. Proyeksi 2017-2045 menunjukkan

bahwa komoditas padi dan jagung akan mengalami surplus, sedangkan kedelai,

gula dan daging sapi akan defisit. Konsistensi surplus padi dimulai tahun 2020

sementara surplus jagung mulai tahun 2038. Keadaan surplus dan defisit ini

diproyeksi dengan asumsi keadaan standar atau tanpa tindakan atau intervensi

khusus (business as usual). Target produksi komoditas padi pada tahun 2045

adalah sebesar 100,03 juta ton GKG atau setara 61,06 juta ton beras (Sulaiman

et al, 2017). Target ini, berdasarkan prediksi dalam kajian ini, akan terlewati

karena hasil proyeksi menunjukkan produksi GKG pada tahun 2045 sebesar

158,9 juta ton. Target produksi komoditas jagung, kedelai, gula, dan daging sapi

pada tahun 2045 berturut - turut adalah 63,16 juta ton, 7,7 juta ton, 16,19 juta

ton dan 1,1 juta ton (Sulaiman et al, 2017). Target-target tersebut dalam kondisi

business as usual tidak akan tercapai pada tahun 2045. Bahkan target produksi

kedelai dan gula, sangat jauh dari proyeksi produksi.

i. Kajian Dampak dam Kebijakan Sektor Pertanian dalam Kerjasama MEA dan RCEP

Indonesia berpeluang meningkatkan partisipasinya dalam kerjasama ekonomi

MEA maupun RCEP jika dilakukan pembenahan secara komprehensif dan bersifat

integratif dengan memangkas berbagai kepentingan sub-sektor menjadi

kerjasama yang kuat dengan konektivitas kegiatan ekonomi yang transparan.

Produk pertanian Indonesia diperkirakan mampu menguasai pasar dalam negeri

yang menjadi sasaran pasar pengekspor negara sekawasan ASEAN dan mitra

ASEAN. Namun, perlu kebijakan peningkatan efisiensi dalam proses produksi,

pengolahan, dan pemasaran diperkirakan dapat membantu mempercepat

penguasaan pasar di dalam negeri dan sekaligus mendorong upaya menembus

pasar global karena produk bermutu yang dapat bersaing dan menguntungkan.

Peringatan untuk pembenahan dalam berbagai aspek, khususnya untuk

komoditas pangan dan peternakan, diungkapkan dalam kajian ini. Negara lain

diperkirakan akan merebut pasar di dalam negeri (Indonesia) dan memberikan

manfaat yang lebih besar bagi negara lain tersebut karena kelebihannya dalam

kemampuannya bersaing. Negara lain ini diduga melakukan berbagai perbaikan

atas komoditas/produk andalan mereka secara terus-menerus, sehingga

perdagangan melalui kerjasama MEA dan RCEP dapat dilakukan secara

berkesinambungan. Dengan demikian peningkatan efisiensi, kualitas, dan upaya

lainnya yang mampu meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk harus

terus dilakukan agar produk pertanian Indonesia dapat bersaing baik di pasar

domestik maupun pasar global.

Page 30: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 23

j. Kajian Potensi Dampak Perubahan Lingkungan Strategis Global terhadap Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian

Meningkatnya defisit neraca perdagangan produk tanaman pangan, hortikultura

dan peternakan, serta menurunnya surplus neraca perdagangan produk

perkebunan harus segera diantisipasi jika peningkatkan devisa ekspor ingin

dicapai sebagai sumber pertumbuhan. Sudah saatnya pemerintah, dalam hal ini

Kementan, melakukan langkah konkrit untuk memacu investasi di sektor

pertanian, terutama subsektor hortikultura dan peternakan. Jika kenyataan

selama ini kinerja PMDN di sektor pertanian masih sangat terbatas, meskipun

kebijakan telah lama berpihak kepadanya, maka PMA seharusnya dapat menjadi

alternatif untuk meningkatkan kapasitas produksi, produktivitas dan daya saing

dari sektor ini, terutama diindustri perbenihan dan bidang usaha lain yang sarat

modal dan teknologi. Diperlukan kebijakan, berikut instrument dan insentif, yang

secara berkelanjutan dapat mendorong dan memfasilitasi petani produsen untuk

meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi, menekan biaya produksi,

serta meningkatkan kualitas dan tampilan produk. Secara umum, kemampuan

untuk memenuhi persyaratan standar dan kualitas ekspor (SPS, TBT,

ketertelusuran) merupakan komponen penting dalam upaya meningkatkan daya

saing dan memenangkan persaingan di pasar ekspor. Sampai saat ini yang

menjadi titik lemah Indonesia dalam memacu ekspor. Jika sektor pertanian

Indonesia memiliki keunggulan diatas, maka perubahan lingkungan strategis

global, apapun arah dan intensitasnya, tidak akan secara negatif mempengaruhi

kinerja ekspor pertanian Indonesia.

k. Review Kinerja Program Pembanguan Pertanian 2015-2019

Beberapa butir kesimpulkan dari kajian ini adalah: (1) isi Renstra Kementan

belum semua tertuang dalam renstra eselon-1; (2) K/L lain berpotensi besar

mendukung pembangunan pertanian dan potensi tersebut dapat dilihat pada

dokumen kegiatan prioritas nasional pemerintah dan Renstra K/L terkait; (3)

kinerja produksi bawang merah dan cabai berhasil sangat baik, padi, jagung dan

daging sapi baik, sedangkan tebu kedepan semakin terancam dan kedelai tidak

mencapai target; dan (4) dampak makro dan mikro pembangunan pertanian

menunjukkan hasil yang bervariasi, sedangkan ditingkat petani sedikit membaik.

Beberapa rekomendasi kebijakan, diantaranya: (1) penyusunan Renstra

Kementan sebaiknya melibatkan berbagai pihak, memperhatikan lingkungan

strategis lima tahun kedepan, dan terbagi habis dengan eselon di bawahnya; (2)

Kementan menggali potensi kerjasama dengan K/L, dan perlu mengefektifkan

penggunaan dana Dekon, TP, DAK dan APBD; (3) tanaman kedelai tidak

dikembangkan di seluruh kawasan, tetapi pada daerah yang mendukung saja;

tanaman tebu perlu perhatian khusus agar keberadaan tidak terancam; untuk

lima komoditas strategis lainnya bisa dikembangkan lebih lanjut; dan (4) Untuk

meningkatkan indek kinerja pembangunan pertanian kebijakan mendorong dan

Page 31: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 24

mempermudah investasi baik PMDN maupun PMLN perlu mendapat perhatian.

Pada tingkat rumah tangga petani, akses petani terhadap lahan sebaiknya dapat

ditingkatkan dengan menerapkan Program LP2B dan pemanfaatan lahan BUMN

Perhutani dan PTPN.

l. Panel Petani Nasional (PATANAS): Dinamika Indikator Pembangunan Pertanian dan Perdesaan di Wilayah Agroekosistem Lahan Kering Berbasis komoditas Perkebunan

Penelitian Patanas 2018 merupakan resurvei ke-3 untuk di wilayah

agroekosistem Lahan Kering Berbasis Komoditas Perkebunan, sebelumnya telah

dilakukan survei pada agroekosistem yang sama tahun 2009 dan 2012.

Pembahasan hasil penelitian akan mencakup dinamika pada 3 titik penelitian

tersebut. Penelitian mencakup 8 aspek yaitu (1) struktur dan distribusi

penguasaan lahan rumah tangga, (2) struktur tenaga kerja rumah tangga,

kesempatan kerja, pengangguran, produktivitas tenaga kerja, dan migrasi, (3)

tingkat penerapan teknologi dan profitabilitas usaha tani, (4) struktur dan

distribusi pendapatan rumah tangga, (5) struktur pengeluaran dan konsumsi

rumah tangga petani, (6) nilai tukar pendapatan rumah tangga petani, (7)

tingkat kemiskinan rumah tangga, dan (8) kelembagaan pertanian.

Dinamika struktur penguasaan lahan bervarisi antar lokasi Patanas: (a) Desa

berbasis karet terpusat pada klas lahan luas dan cenderung menguat; (b) Pada

desa berbasis kakao menunjukkan distribusinya terpusat ke klas lahan sedang;

(c) Desa berbasis kelapa sawit struktur penguasaan lahan lebih terdistribusi

karena telah terjadi pola pewarisan; dan (d) Desa berbasis tebu terpusat pada

klas lahan kecil dan sedang, terutama dipicu oleh pola pewarisan, konsolidasi

lahan melalui sistem sewa-menyewa lahan. Kondisi kemerataan dan

ketimpangan penguasaan lahan: (a) ketimpangan rendah terjadi di desa berbasis

karet, kakao, dan kelapa sawit; (b) ketimpangan sedang ditemukan di desa

berbasis kelapa sawit dan tebu dan bergeser ke tanaman sengon; dan (c)

ketimpangan tinggi di desa berbasis kelapa sawit dan tebu. Kinerja adopsi

teknologi pada komoditas perkebunan berbeda antar komoditas: (a) adopsi

teknologi pada komoditas karet relatif rendah, namun terjadi peningkatan pada

tanaman karet unggul; (b) adopsi teknologi pada komoditas kakao rendah

hingga moderat, namun terjadi penurunan sejak terserang OPT terutama PBK;

(c) adopsi teknologi pada komoditas kelapa sawit moderat hingga tinggi, namun

terjadi penurunan sejak tanaman semakin tua, petani kecil terancam tidak

mampu melakukan replanting kembali; dan (d) adopsi teknologi pada komoditas

tebu moderat hingga tinggi, namun petani enggan melakukan bongkar ratoon,

sehingga ke depan dapat menyebabkan penurunan produktivitas tebu secara

nasional. Tidak ditemukan kemiskinan di desa basis kelapa sawit, rendah untuk

desa karet, sedang di basis tebu, dan tinggi desa basis kakao. Secara umum

tingkat kemiskinan menurun pada periode (2009-2012) dan meningkat pada

Page 32: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 25

periode (2012-2018). Demikian juga secara umum terjadi penurunan kedalaman

kemiskinan dan keparahan kemiskinan pada periode (2009-2012) dan

peningkatan pada periode (2012-2018).

Pengkajian responsif dan antisipatif isu-isu aktual pembangunan

pertanian, dicapai melalui 13 kegiatan analisis kebijakan (Anjak). Kegiatan Anjak

yang target awalnya adalah menghasilkan 10 rekomendasi kebijakan yang terkait

dengan isu-isu kebijakan aktual, hingga akhir tahun 2018 menghasilkan 13

rekomendasi kebijakan lebih besar dari target yang ditetapkan, dengan topik

sebagai berikut:

1. Rancang Bangun Program Bedah Kemiskinan Sejahtera Berbasis Pertanian

2. Kajian Rendemen dan Rantai Pasok Komoditas Beras 3. Penetapan Prioritas Substitusi Impor dan Sasaran Pengembangan

Komoditas Pertanian 2019-2023

4. Analisis Tingkat Tarif Beberapa Komoditas Pertanian Strategis 5. Reviu Kebijakan Harga Pangan (Murah) dan Dampaknya terhadap

Produksi dan Ketersediaan Pangan 6. Kajian Kebijakan HPP dan Harga Eceran Tertinggi Gabah dan Beras

7. Reviu Regulasi yang Menghambat Investasi dan Ekspor Pertanian

8. Model Asuransi Usahatani Kedelai 9. Evaluasi Kebijakan Wajib Tanam Lima Persen Bagi Impor Bawang Putih

10. Optimalisasi Pemanfaatan Bantuan Alat Mesin Pertanian dan Dampaknya terhadap Peningkatan Produksi

11. Reviu Fluktuasi Harga Telur dan Daging Ayam di Tengah Surplus Produksi

12. Peluang-peluang Positif dalam Rangka Kerjasama RCEP

13. Kajian Efektivitas Kelembagaan Fungsional Peneliti Penyuluh dalam Mendukung Program Akselerasi Inovasi Pertanian.

Pelaksanaan kegiatan Anjak tersebut bersifat khusus, yakni penugasan

penelitiannya secara ad-hoc melalui penunjukan oleh Kepala Pusat sesuai

dengan isu-isu aktual di bidang sosial ekonomi dan kebijakan pertanian yang

berkembang selama tahun 2018. Peneliti yang ditugaskan dalam kegiatan Anjak

tersebut disesuaikan kapabilitasnya dengan topik penelitian yang dilakukan.

Realisasi dana yang terserap untuk kegiatan ini adalah 98,29% dari target Pagu

Rp1.616.543.000,-.

2. Meningkatnya kualitas layanan publik terhadap layanan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sasaran Kegiatan Kedua, yakni “Meningkatnya kualitas layanan publik

terhadap layanan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian”, yang diukur

dengan indikator kinerja sasaran kegiatan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Page 33: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 26

atas layanan publik PSEKP. Pencapaian target sasaran kegiatan tersebut dapat

dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Kedua Pusat

Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Tahun 2018

Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Target Realisasi %

2.1. Meningkatnya kualitas layanan publik terhadap layanan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

3,20 skala linkert 1-4

3,22 skala linkert 1-4

100,6

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman

Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik, Survei

Kepuasan Masyarakat adalah pengukuran secara komprehensif kegiatan tentang

tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran atas

pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari penyelenggara

pelayanan publik.

Untuk melihat bagaimana kualitas layanan publik yang diberikan,

Kementerian Pertanian melakukan survei masyarakat untuk melihat penilaian

masyarakat terhadap layanan publik yang diterima (perceived benefit) dari

PSEKP. Indikator kinerja nilai kualitas pelayanan publik yang diukur melalui

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) merupakan indikator yang mengukur tingkat

kepuasan masyarakat atas layanan yang diberikan PSEKP. IKM diukur melalui

survei yang dilakukan secara sistematis minimal 1 (satu) tahun sekali.

Pengukuran IKM Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian dilakukan

dengan menggunakan kuesioner instrumen bantu pengumpulan data kepuasan

masyarakat penerima layanan. Jawaban pertanyaan dalam kuesioner

menggunakan skala likert (1 – 4), sehingga jawaban pertanyaan akan

mencerminkan tingkat mutu layanan dari tidak baik sampai dengan sangat baik.

Penetapan responden ditentukan secara acak. Interval hasil penilaian IKM dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 6. Interval Hasil Penilaian IKM

Nilai

Persepsi Nilai Interval IKM

Nilai Interval

Konversi IKM Mutu Pelayanan

1 1,00 - 1,75 25,00 - 43,75 D Tidak Baik

2 1,76 - 2,50 43,76 - 62,50 C Kurang Baik

3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik

4 3,26 – 4,00 81,26 – 100,00 A Sangat Baik

Page 34: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 27

Target indikator kinerja IKM PSEKP tahun 2018 adalah sebesar 3,2

dengan realisasi sebesar 3,22, hal ini berarti capaian kinerja IKM sebesar

100,63% atau melebihi IKM yang ditargetkan pada tahun 2018, sehingga masuk

kategori sangat berhasil. Tercapainya target IKM tentunya tidak lepas dari

komitmen pimpinan dan seluruh unit kerja terkait untuk terus meningkatkan

kualitas layanan publik secara konsisten dan berkesinambungan. Keberhasilan

pencapaian target ini juga dikarenakan beberapa program layanan publik yang

diberikan PSEKP telah berjalan secara efektif dan efisien.

Pelaksanaan pengukuran indeks kepuasan masyarakat PSEKP dilakukan

berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 78 Tahun 2013. Unsur -unsur

pengukuran IKM tersebut adalah sebagai berikut:

1) Kesesuaian persyaratan dalam pengurusan pelayanan;

2) Prosedur pelayanan;

3) Ketepatan waktu pelayanan);

4) Kewajaran biaya pelayanan;

5) Hasil pelayanan;

6) Kemampuan petugas dalam pemberian pelayanan;

7) Kesopanan dan keramahan petugas;

8) Pelaksanaan maklumat pelayanan;

9) Tindak lanjut pengaduan;

Pengukuran IKM dilakukan terhadap 5 (lima) jenis layanan publik PSEKP tahun

2018, yaitu:

1) Layanan informasi dan hasil-hasil penelitian

2) Layanan data hasil penelitian dan pengolahannya

3) Layanan perpustakaan

4) Layanan kerja sama penelitian/kajian

5) Layanan Bimbingan penelitian, magang dan PKL pelajar dan mahasiswa

Kegiatan-kegiatan yang mendukung keberhasilan dalam pencapaian kinerja

indikator Indeks Kualitas Pelayanan Publik (IKM) PSEKP terhadap 5 (lima) jenis

layanan publik PSEKP tahun 2018, antara lain:

1) Petugas layanan memberi kemudahan persyaratan pada pengguna

layanan ketika akan memanfaatkan layanan.

2) Petugas layanan tidak menerapkan prosedur yang berbelit.

3) Petugas layanan selalu berupaya memenuhi permintaan pengguna

layanan tepat waktu.

4) Petugas layanan berupaya membantu pengguna layanan semaksimal

mungkin sesuai kemampuannya.

5) Petugas layanan selalu bersikap santun pada pengguna layanan.

6) Petugas layanan menerapkan SOP dalam memberikan layanan.

7) Sebagai penyelenggara layanan, pihak manajemen terbuka menerima

kritik dan masukan untuk perbaikan.

Page 35: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 28

8) Manajemen selalu merespon ketika pengguna layanan melakukan

pengaduan.

3. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Untuk mencapai Sasaran kegiatan ketiga yaitu meningkatnya

akuntabilitas kinerja di lingkungan PSEKP diukur dengan tiga indikator sasaran

kegiatan :

a. Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan Pusat Sosial Ekonomi dan

Kebijakan Pertanian yang terjadi berulang

b. Jumlah temuan Itjen atas pengelolaan keuangan Pusat Sosial Ekonomi dan

Kebijakan Pertanian yang terjadi berulang

c. Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP yang terjadi berulang (5

aspek SAKIP sesuai Permenpan RB 12 tahun 2015)

Pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja pada Sasaran-3 tersebut

dipaparkan pada Tabel 7.

Tabel 7. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Ketiga Pusat

Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Tahun 2018

Indikator Kinerja Target Realisasi %

3.1. Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian yang terjadi berulang

1,00 Temuan 0,00 Temuan 0

3.2. Jumlah temuan Itjen atas pengelolaan keuangan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian yang terjadi berulang

0,00 Temuan

0,00 Temuan

100

3.3. Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP yang terjadi berulang (5 aspek SAKIP sesuai Permenpan RB 12 tahun 2015)

1,00 Temuan 0,00 Temuan

0

Target indikator jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan PSEKP

yang terjadi berulang tahun 2018 sebanyak 1 temuan, sedangkan target

indikator jumlah temuan Itjen atas pengelolaan keuangan PSEKP yang terjadi

berulang tahun 2018 adalah nol atau tidak ada temuan yang berulang. Temuan

BPK/Itjen yang dimaksud adalah temuan BPK/Itjen terkait pengelolaan keuangan

yang seperti diamanatkan pada Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 15

Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan

Negara. Sementara itu yang dimaksud kategori temuan yang berulang adalah

kelompok temuan BPK/Itjen yang menjadi temuan berulang selama 2 (dua)

tahun berturut – turut (contoh: Temuan dengan kelompok temuan pelaporan

keuangan yang berulang dan temuan dengan kelompok temuan belanja dan

pengadaan yang berulang). Selama tahun 2018 tidak dijumpai baik temuan BPK

maupun Itjen tahun 2017 yang berulang pada tahun 2018. Sepanjang tahun

Page 36: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 29

2018 telah dilakukan strategi-strategi dalam rangka tidak terjadi temuan

BPK/Itjen yang berulang selama dua tahun berturut-turut, sebagai berikut: a. Penguatan etika dan integritas aparatur;

b. Peningkatan kepatuhan terhadap aturan perundang-undangan;

c. Peningkatan kapasitas operator, verifikator, dan Tim Reviu melalui sosialisasi,

dan bimtek;

d. Mengoptimalkan Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian sesuai

kewenangannya melakukan reviu Laporan Keuangan tahun 2018;

e. Pemanfaatan aplikasi Sistem Aplikasi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA), Sistem

Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) untuk

pengolahan data penyusunan laporan keuangan;

f. Pemanfaatan aplikasi e-rekon dan LK untuk monitoring permasalahan yang

muncul di e-rekon dan LK untuk ditindaklanjuti penyelesaiannya;

g. Penyediaan dana yang cukup untuk penyelesaian permasalahan laporan

keuangan dan aset;

h. Monitoring tindak lanjut rekomendasi BPK RI secara kontinu;

i. Melakukan inventarisasi permasalahan menyeluruh menghindari temuan

berulang;

j. Mengoptimalkan peran Inspektorat Jenderal sebagai pembina SPI lingkup

Kementan;

k. Mengoptimalkan peran verifikasi Laporan Keuangan oleh penyusun Laporan

Keuangan untuk meyakini keandalan Laporan Keuangan yang disusunnya

sesuai dengan Panduan Verifikasi Laporan Keuangan Lingkup Kementerian

Pertanian;

Target indikator jumlah temuan Itjen atas implementasi Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang terjadi berulang tahun

2018 sebanyak 1 (satu) temuan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) Nomor 12 Tahun

2015, imlementasi SAKIP tersebut dilakukan terhadap 5 (lima) aspek; yaitu

perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja dan

pencapaian sasaran/kinerja organisasi. Selama tahun 2018 tidak terjadi temuan

Itjen atas implementasi 5 aspek Sakip yang berulang.

Pada tahun 2018 kegiatan yang diupayakan untuk mendukung

implementasi SAKIP PSEKP antara lain:

a. Koordinasi Penyusunan Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2018;

Perjanjian Kinerja merupakan wujud nyata komitmen antara penerima dan

pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi,

dan kinerja aparatur; menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi

kinerja aparatur; sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian

tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan

Page 37: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 30

sanksi; sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring,

evaluasi dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima

amanah; dan sebagai dasar penetapan sasaran kinerja pegawai.

Penyusunan PK lingkup PSEKP dilakukan mulai dari level eselon II hingga

level eselon IV. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, PK disusun satu bulan

setelah anggaran diterbitkan dan dapat direvisi atau disesuaikan apabila:

terjadi pergantian atau mutasi pejabat; perubahan dalam strategi yang

mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran (perubahan program,

kegiatan, dan alokasi anggaran); dan perubahan prioritas atau asumsi yang

berakibat secara signifikan dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran.

b. Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja PSEKP;

Pada tahun 2018 pengisian capaian indikator kinerja dilakukan setiap bulan

secara elektronik melalui web eSAKIP Kementerian Pertanian.

c. Penyusunan Laporan Kinerja (LAKIN) lingkup PSEKP tahun 2018 berdasarkan

PK yang sudah disusun sebelumnya.

Berdasarkan uraian kinerja di atas bahwa realisasi sasaran kegiatan yang

dicapai PSEKP sampai akhir tahun 2018 secara umum seluruh sasaran yang

ditetapkan oleh PSEKP telah dapat dicapai dengan baik. Keberhasilan pencapaian

sasaran ini disebabkan oleh pelaksanaan kegiatan penelitian untuk mencapai

sasaran kegiatan pertama dilengkapi dengan materi penelitian, seperti

proposal operasional, juklak (petunjuk pelaksanaan penelitian), outline

penelitian, serta kuesioner untuk pengumpulan data primer maupun daftar data

sekunder yang dibutuhkan untuk menjawab tujuan penelitian. Tercapainya

sasaran kegiatan kedua tidak lepas dari komitmen pimpinan dan seluruh unit

kerja terkait untuk terus meningkatkan kualitas layanan publik secara konsisten

dan berkesinambungan. Keberhasilan pencapaian target ini juga dikarenakan

beberapa program layanan publik yang diberikan PSEKP telah berjalan secara

efektif dan efisien. Tercapainya sasaran kegiatan ketiga karena kepatuhan

terhadap aturan perundang-undangan dalam pengelolaan keuangan dan

implementasi SAKIP sesuai dengan aturan yang berlaku. Namun demikian, dalam

pelaksanaan kegiatan, keberhasilan capaian kinerja tidak terlepas dari berbagai

pengaruh faktor lingkungan, baik lingkungan eksternal maupun internal.

Hambatan, kendala, dan beberapa permasalahan yang dihadapi terutama pada

saat dilakukannya penelitian dapat mempengaruhi kinerja PSEKP tahun 2018.

Kegiatan penelitian ini merupakan salah satu penentu tercapainya sasaran

kegiatan PSEKP yaitu pemanfaatan rekomendasi kebijakan pembangunan

pertanian.

Page 38: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 31

Faktor Pendukung Keberhasilan

Beberapa faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan

tersebut adalah:

a) Adanya monitoring dan evaluasi kegiatan penelitian yang dilakukan sejak tahap

perencanaan, pelaksanaan hingga tahap akhir, termasuk diseminasi hasil

penelitian sehingga ada kontrol/pengawasan dalam setiap tahapan kegiatan

penelitian. Dengan demikian bila terjadi permasalahan-permasalahan, baik di

lapang maupun dalam proses pengolahan data, dapat segera dilakukan

antisipasi penanggulangannya.

b) Dukungan dan koordinasi manajemen penelitian, baik aspek pelayanan

keuangan, pengolahan data, perpustakaan, publikasi, dan sarana penelitian.

Sarana kegiatan penelitian yang telah tersedia dengan baik dalam mendukung

kegiatan penelitian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian, seperti: fasilitas

komputer, jaringan internet, ruangan ber-AC, perpustakaan, sarana kendaraan,

dan lain-lain.

c) Dukungan dan koordinasi manajemen dalam peningkatan pelayanan publik,

pengelolaan laporan keuangan, dan implementasi SAKIP di lingkup PSEKP

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan

terutama kegiatan penelitian antara lain adalah telah terjalinnya komunikasi dan

koordinasi antara PSEKP dengan instansi terkait, baik di lingkup Kementerian

Pertanian seperti: Direktorat Jenderal, maupun instansi di luar Kementerian

Pertanian seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Perdagangan, Asosiasi

berbagai komoditas, Perguruan Tinggi, bahkan dengan instansi luar negeri seperti

IDRC. Hal ini memudahkan dalam pengumpulan data dan informasi yang

dibutuhkan dalam penelitian.

Hambatan dan Kendala

Beberapa hambatan dan kendala terkait pelaksanaan kegiatan penelitian

tahun 2018, antara lain: (1) Penumpukan kegiatan pengolahan data penelitian pada

waktu bersamaan, baik penelitian yang sumber dananya dari APBN/DIPA dan

penelitian kerjasama lainnya, sementara SDM entri data dan pengolahan data relatif

terbatas; (2) Adanya revisi anggaran yang berulang-ulang menyebabkan kegiatan

penelitian menjadi terhambat dan perlu penyesuaian terhadap perubahan anggaran

tersebut; (3) Adanya keterlambatan peneliti dalam menyerahkan kuesioner

penelitian setelah kembali dari lapang; dan (4) Tingkat validasi data kuesioner yang

bervariasi, baik kurang akurat dalam pengisian kuesionernya atau kesalahan entri

data (human error).

Page 39: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 32

Hal tersebut di atas menjadi faktor penghambat penulisan pelaporan akhir

dan mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyelesaikan tahapanan penelitian.

Selain itu, penyerapan anggaran di seluruh kegiatan penelitian PSEKP tidak dapat

terserap secara optimal.

Permasalahan

Pada tingkat organisasi, permasalahan yang masih ditemui dalam

pelaksanaan kegiatan di PSEKP adalah masih adanya kesenjangan kapasitas

peneliti junior dengan senior karena jenjang pendidikan formal maupun

pengalaman dalam kegiatan penelitian. Kesenjangan terutama mencakup

kapasitas dalam membuat proposal penelitian yang baik, penguasaan metodologi

penelitian, teknik pengumpulan dan pengolahan data, serta analisis hasil

pengolahan data terutama dalam merumuskan rekomendasi kebijakan pertanian.

Pada tingkat penelusuran data di lapang, permasalahan yang kerapkali

ditemui dalam pelaksanaan kegiatan PSEKP adalah validitas dan kelengkapan data

serta informasi di daerah kurang baik seiring dengan adanya era otonomi daerah

dan pemekaran wilayah. Padahal penelitian sosial ekonomi pertanian disamping

menggunakan data primer juga mengandalkan data sekunder. Beberapa

permasalahan yang ditemui di lapang antara lain adalah sebagian responden

(misalnya produsen benih, pengusaha di bidang pertanian) tidak bersedia untuk

mengisi kuesioner yang disiapkan, data sekunder tingkat kecamatan yang

dibutuhkan sulit diperoleh, dokumen dan informasi serta data pendukung yang

dibutuhkan di lapang tidak lengkap atau bahkan tidak tersedia di lapang. Di sisi

lain, beberapa tim juga membutuhkan waktu yang relatif lama untuk

memperoleh database yang valid dan akurat.

Langkah-Langkah Inisiatif Yang Diambil

Untuk mengantisipasi permasalahan kesenjangan kapabilitas peneliti, maka

upaya yang dilakukan adalah memperkuat kelompok peneliti (Kelti) sehingga

keberadaan Kelti PSEKP dapat meningkatkan kinerja PSEKP sebagai lembaga

penelitian. Selain itu, juga perlu dilakukan pelatihan yang rutin dalam

peningkatan kemampuan peneliti di bidang pengembangan instrumen

penelitian/metodologi, analisis data, dan pembuatan proposal penelitian yang

baik.

Untuk mengatasi permasalahan akurasi data dan informasi di tingkat

lapangan, baik data primer maupun sekunder, tim peneliti umumnya melakukan

pencarian data dari berbagai sumber/instansi lain yang terkait. Validitas dan akurasi

Page 40: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 33

data dan informasi sangat penting dan memengaruhi kualitas hasil kegiatan

penelitian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian. Kegiatan analisis dan

pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian dalam lima tahun ke depan

diarahkan untuk menghasilkan rekomendasi, pertimbangan dan advokasi

kebijakan dan program pembangunan pertanian bagi pengambil kebijakan

lingkup Kementerian Pertanian dan instansi lain, pelaku agribisnis, dan petani

yang lebih akurat, dengan didukung data kuantitatif di tingkat petani, yang

paling mutakhir.

Upaya-upaya lain yang dilakukan untuk mengatasi kendala, hambatan, dan

permasalahan dalam pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: (a) Terkait dengan penumpukan kegiatan pengolahan data pada bulan-bulan tertentu, maka

proses input data dan pengolahan data menggunakan sistem FIFO (First In First Out) sehingga tercipta kelancaran dalam kegiatan pelayanan penelitian, dan (b) Meningkatkan akurasi dan kualitas entri data yang lebih akurat.

Capaian Kinerja Utama PSEKP

Selama periode Renstra PSEKP 2015-2019, indikator kinerja utama

PSEKP mengalami perubahan. Kinerja Utama PSEKP periode dan 2015-2017,

diukur dari tersedianya jumlah rekomendasi kebijakan bagi stakeholder dalam

rangka pembangunan pertanian, mengingat hal tersebut merupakan Indikator

yang menjadi tolak ukur keberhasilan suatu program atau kegiatan. Periode

tahun 2018-2019, dilakukan penyempurnaan terhadap indikator kinerja utama

tersebut. Mengingat adanya perbedaan indikator kinerja utama dalam dua

periode tersebut, maka capaian kinerja PSEKP tahun 2018 tidak dapat

dibandingkan dengan capaian kinerja periode 2015-2017. Capaian kinerja utama

PSEKP pada periode 2015-2017 menunjukkan jumlah rekomendasi yang

dihasilkan telah mencapai target pada Perjanjian Kinerja yang di tetapkan setiap

tahun (Tabel 8).

Tabel 8. Perbandingan Keluaran/Output Kegiatan Utama Penelitian Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2015-2017

Uraian Rekomendasi Kebijakan

2015 2016 2017

Target 22 22 22

Capaian 33 26 25

Tingkat capaian (%) 150 118 114

Target kinerja yang ditetapkan dalam Renstra 2015-2019 adalah 110

rekomendasi kebijakan atau target per tahun sebanyak 22 rekomendasi

kebijakan, terdiri dari 12 rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian

Page 41: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 34

reguler yang sudah ditentukan dan 10 rekomendasi kebijakan terkait evaluasi

dan tanggap cepat atas isu kebijakan aktual. Realisasi kinerja kegiatan selama

tahun 2015 adalah 33 rekomendasi (150%). Pada tahun 2016, realisasi kegiatan

adalah 26 rekomendasi (118%). Realisasi kegiatan pada tahun 2017 adalah 25

rekomendasi (114%). Realisasi yang lebih tinggi dari target ini disebabkan oleh

adanya capaian target output tentang jumlah rekomendasi kebijakan terkait

dengan isu-isu kebijakan sosial ekonomi pertanian yang semula ditargetkan 10

rekomendasi kebijakan, tapi selama tahun berjalan terealisasi hingga 21

rekomendasi kebijakan pada tahun 2015, 14 rekomendasi kebijakan pada tahun

2016, dan 13 rekomendasi kebijakan pada tahun 2017. Sampai dengan tahun

ketiga periode renstra 2015-2019, capaian realisasi kinerja sebesar 84

rekomendasi kebijakan (76%) dari 110 rekomendasi kebijakan yang ditargetkan.

Namun demikian, terlepas dari capaian target yang diperoleh, yang lebih penting

adalah upaya untuk meningkatkan kualitas rekomendasi yang dihasilkan perlu

terus dilakukan agar pemanfaatannya oleh stakeholder meningkat.

Semua kegiatan penelitian tidak terlepas dari adanya monitoring dan

evaluasi yang dilakukan sejak tahap perencanaan, pelaksanaan hingga tahap akhir,

termasuk diseminasi hasil penelitian sehingga ada kontrol atau pengawasan dalam

setiap tahapan kegiatan penelitian. Dengan demikian bila terjadi permasalahan-

permasalahan, baik di lapang maupun dalam proses pengolahan data, dapat segera

dilakukan antisipasi penanggulangannya. Selain itu, juga adanya dukungan dan

koordinasi manajemen penelitian, baik aspek pelayanan keuangan, pengolahan

data, perpustakaan, publikasi, dan sarana penelitian terhadap kegiatan

penelitian.

Kegiatan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian

ke depan diarahkan untuk menghasilkan rekomendasi, pertimbangan dan

advokasi kebijakan dan program pembangunan pertanian bagi pengambil

kebijakan lingkup Kementerian Pertanian dan instansi lain, pelaku agribisnis dan

petani yang lebih akurat, dengan didukung data kuantitatif maupun kualitatif di

tingkat petani yang paling mutakhir.

D. Akuntabilitas Keuangan

Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Pusat Sosial Ekonomi

dan Kebijakan Pertanian secara umum berhasil dalam mencapai sasaran dengan

baik. Anggaran PSEKP tahun 2018 disusun berdasarkan variabel jenis

pengeluaran dan variabel kegiatan. Variabel jenis pengeluaran dibedakan

Page 42: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 35

menurut belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal. Sementara itu

variabel kegiatan dibedakan menurut jenis kegiatan, yakni: Kegiatan utama

mencakup Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, serta kegiatan

Penunjang yang mencakup: (a) Pengelolaan gaji, honorarium, dan tunjangan;

(b) Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran; (c) Pelayanan

publik atau birokrasi, dan (d) Perawatan sarana.

Total pagu anggaran PSEKP dalam DIPA TA. 2018 adalah

Rp31.827.659.400,- yang terdiri dari (1) Belanja Pegawai Rp12.175.816.000,-;

(2) Belanja Barang Rp16.868.993.400,- dan (3) Belanja Modal Rp2.782.850.000,.

DIPA PSEKP 2018 mengalami revisi karena penambahan anggaran hibah dalam

bentuk uang berupa belanja barang bersumber dari ACIAR dan FAO sebesar

Rp563.252.000,-. Perkembangan pelaksanaan keuangan Pusat Sosial Ekonomi

dan Kebijakan Pertanian TA. 2018 periode 31 Desember 2018 menunjukkan

bahwa, realisasi capaian keuangan secara total mencapai Rp31.326.171.958,-

(98,42%), terdiri dari belanja pegawai yang sudah direalisasikan

Rp11.875.822.667,- (97,54%), sementara untuk belanja barang yang sudah

direalisasikan Rp16.668.183.791,- (98,81%), dan realisasi untuk belanja modal

Rp2.782.165.500,- (99,98%). Dengan demikian sisa anggaran per 31 Desember

2018 adalah Rp501.487.442,- (1,58%).

Perkembangan Pelaksanaan kegiatan Pusat Sosial Ekonomi dan

Kebijakan Pertanian TA. 2018 per 31 Desember 2018 menunjukkan bahwa

capaian fisik mencapai 100%, demikian pula dengan capaian serapan keuangan

mencapai 98,42% (Tabel 9 dan 10). Sementara untuk kegiatan penelitian dan

pengembangan bidang sosial ekonomi, capaian kegiatannya terserap

Rp6.613.115.219,- (98,48%) dari pagu anggaran yang direncanakan sebesar

Rp6.715.149.400,-. Kendala utama capaian serapan tersebut karena

keterbatasan waktu pelaksanaan dan adanya revisi anggaran sebanyak empat

kali. Selanjutnya rincian keuangan menurut sasaran dan program pada Pusat

Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 11.

Anggaran keuangan pada Tabel 10 tersebut merupakan anggaran yang

digunakan untuk kegiatan utama penelitian dalam mencapai sasaran yang terkait

dengan pemanfaatan rekomendasi kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam

rangka pembangunan pertanian. Total anggaran yang terkait dengan program

utama yang diselenggarakan di PSEKP, yakni: Tersedianya rekomendasi

kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka pembangunan pertanian,

terwujudnya jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri) dan

terpublikasinya hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian dalam

mendukung program pembangunan pertanian dapat dilihat secara lengkap pada

Tabel 12.

Page 43: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 36

Tabel 9. Perkembangan Pelaksanaan DIPA Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun Anggaran 2018

Kode Jenis Pengeluaran Pagu (Rp) Realisasi Sisa Anggaran

Rp % Rp %

51 Belanja Pegawai 12.175.816.000 11.875.822.667 97,54 299.993.333 2,46

52 Belanja Barang 16.868.993.400 16.668.183.791 98.81 200.809.609 1,19

53 Belanja Modal 2.782.850.000 2.782.165.500 99,98 684.500 0,02

Jumlah 31.827.659.400 31.326.171.958 98.42 501.487.442 1,58

Sumber: Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan PSEKP (2018)

Page 44: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 37

Tabel 10. Realisasi Anggaran per Kegiatan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian TA 2018

KODE PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT PAGU (Rp)

TARGET (Rp)

REALISASI SALDO ANGGARAN

Rp % Rp %

4992 Penelitian Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

31.827.659.400

31.827.659.400

31.326.171.958 98,42 501.487.442 1,58

4992.001 Layanan Rekomendasi Kebijakan Sosial Ekonomi dan Pembangunan Pertanian

6.715.149.400

6.715.149.400

6.613.115.219

98,48

102.034.181

1,52

051. Layanan Rekomendasi Kebijakan Sosial Ekonomi dan Dinamika Pembangunan Pertanian

5.098.606.400

5.098.606.400

5.024.172.693

98,54

74.433.707

1,46

052. Layanan Rekomendasi Kebijakan Responsif dan Antisipatif Isu-isu Aktual Pembangunan Pertanian

1.616.543.000

1.616.543.000

1.588.942.526

98,29

27.600.474

1,71

4992.951 Layanan Internal 9.181.102.000 9.181.102.000 9.125.179.608 99,39 55.922.392 0,61

4992.994 Layanan Perkantoran 15.931.408.000 15.931.408.000 15.587.877.131 97,84 343.530.869 2,16

001. Gaji dan Tunjangan

12.175.816.000

12.175.816.000

11.875.822.667

97,54

299.993.333

2,46

002. Operasional dan Pemeliharaan Kantor

3.755.592.000

3.755.592.000

3.712.054.464

98,84

43.537.536

1,16

Sumber: Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan PSEKP (2018)

Page 45: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 38

Tabel 11. Target dan Realisasi Anggaran Kegiatan Penelitian menurut Sasaran Kegiatan Pertama Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2018

SASARAN KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA SASARAN KEGIATAN

KEGIATAN TARGET REALISASI

Rupiah % Rupiah %

Tersedianya layanan rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian berkelanjutan

Jumlah layanan rekomendasi kebijakan sosial ekonomi dan dinamika pembangunan pertanian berkelanjutan

1. Kaji Ulang Kebijakan Perbenihan dan Subsidi Benih Padi dan Jagung

369.960.000

100,00 365.193.858

98,71

2. Desain dan Alternatif Kebijakan Mewujudkan Swasembada Kedelai

356.540.000

100,00 355.736.749

99,77

3. Desain, Implementasi dan Respon Stakeholder TTI dalam Pengendalian Harga Pangan Pokok dan Penting

358.960.000

100,00 356.685.754

99,37

4. Peningkatan Manfaat Infrastruktur Air untuk Pertanian Lahan Kering dalam Mendukung Ketahanan Pangan dan Pendapatan Petani

357.100.000

100,00 348.370.950

97,56

5. Strategi Pemanfaatan Sumber Kapital Desa dalam Peningkatan Produksi Petanian dan Pendapatan Petani

355.340.000

100,00 353.492.304

99,48

6. Strategi Antisipatif Pengelolaan Surplus Produksi Padi dan Jagung

347.160.000

100,00 343.772.142

99,08

7. Kebijakan Penyediaan Lahan Pertanian Melalui TORA dlm Mendukung Pemb Pertanian Berkelanjutan

350.660.000 100,00 350.104.254

99,84

8. Pengembangan Model Proyeksi Permintaan dan Penawaran Komoditas Pangan Menuju 2045

364.490.000

100,00 353.996.225

97,12

9. Kajian Dampak dan Kebiajakan Sektor Pertanian dalam Kerjasama MEA dan RCEP

346.120.000

100,00 340.027.599

98,24

10 Kajian Potensi Dampak Perubahan Lingkungan Strategis Global terhadap Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian

342.250.000

100,00 333.844.550

97,54

11. Review Kinerja Program Pembangunan Pertanian 2015-2019 346.590.000

100,00 332.893.175

96,05

12. Panel Petani Nasional (PATANAS) : Dinamika Indikator Pembangunan Pertanian dan Perdesaan di Agro Lahan Karing Berbasis Komoditas Perkebunan

640.185.000

100,00 626.803.733

97,91

Jumlah layanan rekomendasi kebijakan responsif dan antisipatif isu-isu aktual pembangunan pertanian

Evaluasi dan Tanggap Cepat atas Isu Kebijakan Aktual 1.616.543.000

100.00 1.588.942.526

98.29

Page 46: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 39

Tabel 12. Target dan Realisasi Anggaran Program Utama pada Pusat Sosial

Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Tahun 2018

Kode Program

Program Utama

Pagu Anggaran

(Rp)

Realisasi (Rp) Persentase

(%)

001 Tersedianya layanan

rekomendasi kebijakan

pembangunan

pertanian berkelanjutan

6.715.149.400

6.613.115.219

98,48

951 Terwujudnya

jalinan kerjasama penelitian (dalam

dan luar negeri)

282.300.000

281.613.750

99,76

994 Terpublikasinya

hasil analisis

sosial ekonomi dan kebijakan

pertanian dalam mendukung

progran

pembangunan pertanian

1.398.781.000

1.387.067.362

96,71

Di sisi lain, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pada Pusat Sosial

Ekonomi dan Kebijakan Pertanian tahun 2018 hanya diperoleh dari penerimaan

umum yakni Rp38.293.961,- sedangkan PNBP dari penerimaan fungsional

tidak ada (Tabel 13). Hal ini disebabkan keluaran kegiatan penelitian PSEKP

tidak bersifat teknis, namun berupa rekomendasi kebijakan yang bersifat

intangible dan ditujukan bagi stakeholder/pemangku kepentingan utama, yakni

pimpinan Kementerian Pertanian. Selain itu, aset PSEKP yang dapat menjadi

sumber penerimaan PNBP juga terbatas. Dalam hal akuntabilitas keuangan,

LAKIN ini baru dapat menginformasikan realisasi penyerapan anggaran dan

belum menginformasikan adanya efisiensi penggunaan sumberdaya. Hal ini

karena adanya kendala sampai saat ini sistem penganggaran yang ada belum

sepenuhnya berbasis kinerja, sehingga salah satu komponen untuk mengukur

efisiensi, yaitu standar analisis biaya belum ditetapkan oleh instansi yang

berwenang.

Page 47: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 40

Tabel 13. Capaian PNBP Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2018

KODE MAK

URAIAN MAK

PERKIRAAN TARGET

PENERIMAAN (Rp.)

PENERIMAAN (Rp.)

PENYETORAN (Rp.)

SISA TARGET PENERIMAAN

(Rp.)

TARGET

%

Penerimaan Umum 425131 Pendapatan Sewa Tanah. Gedung dan

Bangunan 7.110.000 2.959.400 2.959.400 4.150.600 41,62

425912 Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian yg diderita Negara

0 18.734.561 18.734.561 0 0

425129

Penerimaan Kembali Belanja 0 15.500.000 15.500.000 0 0

425911 Pegawai TAYL 0 1.100.000 1.100.000 0 0

Jumlah Penerimaan Umum 7.110.000 38.293.961 38.293.961 -31.183.961 538,59

Penerimaan Fungsional

423216 Pendapatan Jasa Tenaga. Pekerjaan. Informasi. Pelatihan. Teknologi. Pendapatan BPN. Pendapatan DJBC

0 0 0 0 0,00

Jumlah Penerimaan Fungsional 0 0 0 0 0,00

Jumlah Umum + Fungsional

Page 48: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 41

E. Analisis Efisiensi Pemanfaatan Sumber Daya

Dalam hal ini penggunaan sumberdaya yang dapat dihitung tingkat

efisiensinya adalah penggunaan sumberdaya anggaran. Selain jumlah Sumber

Daya Manusia yang berada dalam unit kerja, sumberdaya anggaran merupakan

hal penting yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan untuk mendukung

tugas dan fungsi unit kerja. Capaian realisasi anggaran PSEKP pada tahun 2018

sebesar 98,42%, jika dikaitkan dengan analisis efisiensi sumberdaya anggaran,

yang mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214 Tahun 2017

Tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan

Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (PMK 214/2017), Capaian Kinerja

Pelaksanaan Anggaran PSEKP tahun 2018 dapat dilihat sebagaimana Gambar 2.

Gambar 2. Analisis Efisiensi Sumberdaya Anggaran Pusat Sosial Ekonomi

dan Kebijakan Pertanian Tahun 2018 Berdasarkan Aplikasi Monev Kinerja Anggaran PMK 214/2017

Berdasarkan Gambar 2 di atas, capaian kinerja PSEKP pada tahun 2018

adalah sebesar 81,16 atau termasuk kedalam kategori baik. Persentase capaian

kinerja anggaran PSEKP tahun 2018 berdasarkan aplikasi monev kinerja

anggaran PMK 214/2017 di atas, secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Persentase capaian kinerja dalam hal penyerapan anggaran adalah

98,32%.

2. Persentase capaian kinerja dalam hal konsistensi atas Rencana Penarikan

Dana (RPD) Awal adalah 69,37%.

Page 49: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 42

3. Persentase capaian kinerja dalam hal konsistensi atas Rencana Penarikan

Dana (RPD) akhir adalah 99,73%.

4. Persentase capaian kinerja dalam hal pencapaian keluaran adalah 100%.

5. Persentase capaian kinerja dalam hal efisiensi adalah 1,68%.

Selanjutnya untuk analisis efisiensi sumberdaya anggaran berdasarkan PMK

214/2017 maka dilakukan penghitungan nilai efisiensi anggaran dengan

menggunakan rumus penghitungan sebagaimana berikut :

NE = 50% + (E/20 x 50)

Dimana :

NE = Nilai Efisiensi

E = Efisiensi

Persentase capaian kinerja PSEKP tahun 2018 dalam hal efisiensi adalah

mencapai 20%. Maka penghitungan koefisien Nilai Efisiensinya adalah:

NE = 50% + (1,68%/20 x 50)

= 0,5 + (0,084/100 x 50)

= 0,5 + 0,042

= 0,542 atau 54,2%

Berdasarkan penghitungan tersebut, koefisien nilai efisiensi sumberdaya

anggaran PSEKP pada tahun 2018 adalah 54,2% atau cukup efisien.

F. Rencana Aksi

Pencapaian kinerja tahun 2018 tidak terlepas dari upaya dan komitmen yang

dilakukan berpedoman dari hasil evaluasi kinerja tahun 2017, untuk itu guna

memperbaiki kinerja tahun 2019 maka diperlukan upaya perbaikan dari

permasalahan yang ditemukan dalam pengelolaan kinerja tahun 2018.

Rekomendasi perbaikan disusun agar permasalahan yang sama tidak terjadi pada

tahun yang akan datang. Rekomendasi ini digambarkan dalam bentuk rencana aksi

seperti pada Tabel 14 berikut ini.

Page 50: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 43

Tabel 14. Rencana aksi perbaikan kinerja PSEKP tahun 2018

No. Indikator Kinerja Deskripsi Rencana Aksi % Pagu Waktu pelaksanaan

1. Rasio rekomendasi kebijakan sosial ekonomi pembangunan pertanian yang dimanfaatkan terhadap total rekomendasi kebijakan sosial ekonomi pembangunan yang dihasilkan

a. Rekomendasi kebijakan responsif dan antisipatif isu-isu aktual pembangunan pertanian

100

Jan s.d Des

b. Rekomendasi kebijakan sosial ekonomi dan dinamika pembangunan pertanian

100

Des

c. Perencanaan program dan anggaran, perawatan buku perpustakaan, UPSUS

44

Jan, Jun, Des

d. Komunikasi, seminar, publikasi hasil penelitian, dan kerja sama penelitian

100 Jun & Des

2. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

a. Pembangunan Gedung B dan perpustakaan

100

Mei s.d Jun

b. Pengadaan peralatan fasilitas kantor seperti mesin penghitung uang, loker 4 pintu, kursi tamu, mesin potong rumput dan buku perpustakaan

50 Apr s.d Mei

c. Penerapan manajemen mutu dan layanan publik, pengembangan kapasitas SDM

14 Jun

3. Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian yang terjadi berulang

a. Kebutuhan sehari-hari perkantoran, internet, langganan daya dan jasa, pemeliharaan kantor, dan pembayaran operasional perkantoran

50

Jan s.d Des

b. Pengelolaan satker dan sistem akutansi instansi dan perlengkapan

27 Des

4. Jumlah temuan Itjen atas pengelolaan keuangan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian yang terjadi berulang

a. Kebutuhan sehari-hari perkantoran, internet, langganan daya dan jasa, pemeliharaan kantor, dan pembayaran operasional perkantoran

50

Jan s.d Des

b. Pembayaran gaji dan tunjangan pegawai

100 Jan s.d Des

c. Pengadaan peralatan fasilitas kantor seperti mesin penghitung uang, loker 4 pintu, kursi tamu, mesin potong rumput dan buku perpustakaan

50

Apr s.d Mei

d. Pengadaan alat pengolah data dan software, pengadaan alat studio dan komunikasi

100

Mei s.d Jun

e. Pengadaan kendaraan bermotor roda 4 dan roda 2

100

Feb s.d Maret

f. Pembinaan dan evaluasi hasil-hasil pemeriksaan dan tindak lanjut

1 Des

5. Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP yang terjadi berulang (5 aspek SAKIP sesuai Permenpan RB 12 tahun 2015)

Monev dan SPI, seminar hasil penelitian, pengembangan database

14 Jun dan Des

Page 51: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 44

BAB IV

PENUTUP

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan penelitian/analisis sosial ekonomi

dan kebijakan pertanian, PSEKP telah menetapkan tiga sasaran kegiatan dalam

dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2018. Adapun sasaran kegiatan tersebut

adalah: 1) Meningkatnya pemanfaatan rekomendasi kebijakan sosial ekonomi

pembangunan pertanian, dengan indikator kinerja sasaran kegiatan yaitu Rasio

rekomendasi kebijakan sosial ekonomi pembangunan pertanian yang

dimanfaatkan terhadap total rekomendasi kebijakan sosial ekonomi

pembangunan pertanian yang dihasilkan; 2) Meningkatnya kualitas layanan

publik terhadap layanan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, dengan

indikator sasaran kegiatan yaitu Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan

publik Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian; 3) Meningkatnya

akuntabilitas kinerja di lingkungan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan

Pertanian, dengan tiga indikator sasaran kegiatan yaitu Jumlah temuan BPK atas

pengelolaan keuangan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian yang

terjadi berulang, Jumlah temuan Itjen atas pengelolaan keuangan Pusat Sosial

Ekonomi dan Kebijakan Pertanian yang terjadi berulang, dan Jumlah temuan

Itjen atas implementasi SAKIP yang terjadi berulang.

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap capaian kinerja PSEKP Tahun

2018, dari 5 indikator yang ada pada Perjanjian Kinerja PSEKP Tahun 2018

terdapat 3 (tiga) indikator yang berhasil melampaui target, sedangkan 2 (dua)

indikator berhasil dicapai sesuai target. Tiga indikator yang berhasil melampaui

target yaitu Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Pusat Sosial

Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Jumlah temuan BPK atas pengelolaan

keuangan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian yang terjadi berulang,

dan Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP yang terjadi berulang.

Sedangkan 2 (dua) indikator yang dicapai sesuai target yaitu Rasio rekomendasi

kebijakan sosial ekonomi pembangunan pertanian yang dimanfaatkan terhadap

total rekomendasi kebijakan sosial ekonomi pembangunan pertanian yang

dihasilkan, dan Jumlah temuan Itjen atas pengelolaan keuangan Pusat Sosial

Ekonomi dan Kebijakan Pertanian yang terjadi berulang. Keberhasilan capaian

kinerja ini merupakan hasil dukungan dari sumberdaya yang dimiliki oleh PSEKP

berupa Sumber Daya Manusia (SDM), sarana prasarana, dan anggaran. Total

anggaran PSEKP tahun 2018 sebesar Rp31.827.659.400 dengan serapan

anggaran senilai Rp31.326.171.958 (98,42%).

Page 52: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

LAMPIRAN 1 PERJANJIAN KINERJA TA. 2018

Page 53: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil
Page 54: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil
Page 55: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

LAMPIRAN 2 REKOMENDASI PSEKP TA. 2010-2018

Page 56: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Rekomendasi Kebijakan PSEKP, Tahun 2010-2014 dan Tahun 2015-2018

Tahun 2010 (12 Rekomendasi Kebijakan)

1. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan penanggulangan kemiskinan di sektor pertanian

2. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan mekanisme subsidi pupuk

langsung ke petani

3. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan peningkatan optimalisasi

sumberdaya pertanian di lahan kering

4. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kinerja investasi pertanian

5. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kebijakan pemda untuk mengakselerasi pembangunan pertanian

6. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan peningkatan inovasi teknologi

pengolahan hasil dan alsintan

7. Rekomendasi penetapan desa lokasi puap 2010 dan evaluasi kinerja

program puap

8. Rekomendasi kebijakan terkait dengan konsepsi subsidi pupuk langsung

ke petani

9. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan peningkatan pembangunan pertanian dan perdesaan

10. Rekomendasi kebijakan perberasan

11. Rekomendasi kebijakan terkait dengan penurunan kualitas gabah-beras di

luar kualitas: jawa dan luar jawa

12. Rekomendasi kebijakan terkait dengan analisis penawaran dan

permintaan jagung untuk pakan di indonesia

Tahun 2011 (24 Rekomendasi Kebijakan)

1. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kebijakan pengembangan

pupuk organik di indonesia

2. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan upaya peningkatan daya

saing produk hortikultura untuk meningkatkan pasar ekspor indonesia

3. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan upaya akselerasi program swasembada daging sapi

4. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan peningkatan akses petani terhadap permodalan di daerah sub optimal

5. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan perencanaan investasi pembangunan sektorpertanian

6. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan pemetaan sosial ekonomi

rumah tangga di wilayah M-KRPL

7. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan pengembangan usaha

diversifikasi pangan

Page 57: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 50

8. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan peningkatan kesejahteraan rumahtangga dan pengembangan ekonomi di wilayah program M-KRPL

9. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan revitalisasi penyuluhan untuk

mempercepat proses adopsi inovasi di perdesaan

10. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan dampak perubahan iklim

terhadap kerawanan pangan temporer/musiman

11. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan penetapan desa lokasi puap

dan evaluasi kinerja program PUAP (evaluasi terhadap program PUAP dan evaluasi kinerja pelaksanaan program PUAP)

12. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan peningkatan pembangunan

pertanian dan perdesaan, terutama di agroekosistem lahan kering

13. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan dukungan legislasi untuk

mengakselerasipembangunan pertanian

14. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan analisis usahatani dan

kesejahteraan petani padi, jagung dan kedele

15. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan perkembangan dan prediksi beberapa komoditas pangan utama

16. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi indonesia (MP3EI)

17. Rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari kegiatan penyusunan bahan laporan OECD 2011

18. Organization for Economic Co-operation and Development (OECD)

agricultural policies review in Indonesia

19. Rekomendasi kebijakan yang terkait denganisu-isu aktual yang terkait

dengan kegiatan The International Food Policy Research Institute (IFPRI) di Indonesia

20. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan manajemen rantai pasok

mangga: mengoptimalkan kinerja ekspor

21. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan perspektif ekonomi global

kedelai dan ubikayu mendukung swasembada

22. Rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari kegiatan review dan

penajaman arah pembangunan pertanian provinsi bengkulu

23. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kinerja penyaluran dan pemanfaatan Kredit Program Pertanian (KKPE) di Provinsi Bali

24. Penyusunan buku hasil-hasil penelitian PSEKP dan sumbangannya bagi perbaikan teori, metodologi dan kebijakan pembangunan pertanian

periode 2000 – 2010

Tahun 2012 (28 Rekomendasi Kebijakan)

1. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kebijakan akselerasi

pertumbuhan produksi padi di luar pulau jawa

2. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan program SLPTT menunjang

Page 58: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 51

peningkatan produksi padi nasional

3. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan konsolidasi usahatani sebagai

basis pengembangan kawasan pertanian

4. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan pengembangan komoditas strategis berbasis kawasan

5. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Program M-KRPL

6. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kapasitas adaptasi petani

tanaman pangan terhadap perubahan iklim untuk mendukung keberlanjutan ketahanan pangan

7. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan prospek pengembangan

pembibitan ternak sapi potong skala menengah dan upaya mendukung swasembada daging nasional

8. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan antisipasi pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang hortikultura terhadap

struktur pasar industri benih hortikultura

9. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan insentif ekonomi dan aspek kelembagaan untuk mendukung implementasi undang-undang

perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan

10. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kajian legislasi lahan dan air

di sektor pertanian mendukung swasembada pangan

11. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kajian legislasi sarana

produksi pertanian mendukung swasembada pangan

12. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kajian legislasi penyuluhan pertanian mendukung swasembada pangan

13. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kajian legislasi perdagangan di bidang pertanian mendukung swasembada pangan

14. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kajian legislasi produksi,

konsumsi, dan perdagangan daging dan ternak sapi mendukung swasembada pangan

15. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan alternatif skema pembiayaan apbn untuk mendukung swasembada beras

16. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan alternatif model bantuan

benih dan pupuk untuk peningkatan produksi pangan

17. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan dampak kebijakan pajak

pertanian terhadap produksi, perdagangan dan kesejahteraan rumah tangga petani perkebunan

18. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan teknologi pasca panen: analisis kebutuhan, evaluasi program, dan dampak penerapan teknologi

pasca panen

19. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan peningkatan pembangunan pertanian dan perdesaan, terutama di agroekosistem lahan kering berbasis

perkebunan

Page 59: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 52

20. Penyusunan outlook komoditas pertanian 2012-2016

21. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kinerja produksi dan harga

daging sapi dan implikasinya terhadap kebijakan percepatan pencapaian

target sukses kementerian pertanian

22. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan dampak kebijakan pajak

pertanian terhadap produksi perdagangan dan kesejahteraan rumah tangga petani perkebunan

23. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan produksi, perdagangan dan harga bawang merah

24. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan mengapa harga gula

domestik jauh di atas harga internasional?

25. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kinerja produksi dan harga

cabai merah dan implikasinya untuk perumusan kebijakan percepatan pencapaian target sukses kementan

26. revisi dan finalisasi naskah renstra jangka panjang 2013-2035

27. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan analisis kebijakan kinerja produksi dan harga komoditas pertanian strategis dan implikasinya untuk

perumusan kebijakan percepatan pencapaian target sukses kementan: komoditas beras

28. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kinerja produksi dan harga komoditas pertanian strategis dan implikasinya untuk perumusan

kebijakan percepatan target sukses kementan : komoditas jagung

Tahun 2013 (22 Rekomendasi Kebijakan)

1. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kebijakan efisiensi moda

transportasi ternak dan daging sapi dalam mendukung program swasembada daging sapi

2. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan struktur-perilaku-kinerja

pemasaran sayuran bernilai ekonomi tinggi

3. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan struktur-perilaku-kinerja

pasar buah-buahan

4. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan manajemen rantai pasok

(supply chain management) komoditas unggas lokal

5. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan pengembangan irigasi berbasis investasi masyarakat pada agroekosistem lahan kering

6. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan akselerasi pertumbuhan produksi padi di luar pulau jawa (tahun ke-2)

7. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kajian legislasi lahan dan air di sektor pertanian mendukung swasembada pangan (tahun ke-2)

8. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan peran penyuluh swadaya

dalam implementasi undang-undang sistem penyuluhan petanian

9. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kajian kebijakan dan

Page 60: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 53

peraturan perundangan industri gula untuk mendukung swasembada gula

10. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan pengaruh kebijakan

perdagangan negara-negara mitra terhadap kinerja dan daya saing

eksport komoditas pertanian indonesia

11. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan dampak makro perubahan

iklim pada subsektor pangan indonesia

12. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan prospek kesepakatan

Indonesia-India FTA terhadap sektor pertanian Di Indonesia

13. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan prospek pertumbuhan

produksi pangan dalam konteks Program MP3EI

14. Penyusunan outlook komoditas pertanian 2013-2016

15. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kinerja produksi dan harga

daging sapi dan implikasinya terhadap kebijakan percepatan pencapaian target sukses kementerian pertanian

16. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan dampak kebijakan pajak

pertanian terhadap produksi perdagangan dan kesejahteraan rumah tangga petani perkebunan

17. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan produksi, perdagangan dan harga bawang merah

18. Rekomendasi kebijakan yang terkait denganpenyebab mengapa harga gula domestik jauh di atas harga internasional

19. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kinerja produksi dan harga

cabai merah dan implikasinya untuk perumusan kebijakan percepatan pencapaian target sukses kementan

20. Revisi dan finalisasi naskah renstra jangka panjang 2013-2035

21. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan analisis kebijakan kinerja

produksi dan harga komoditas pertanian strategis dan implikasinya untuk

perumusan kebijakan percepatan pencapaian target sukses kementan: komoditas beras

22. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kinerja produksi dan harga komoditas pertanian strategis dan implikasinya untuk perumusan

kebijakan percepatan target sukses kementan : komoditas jagung

Tahun 2014 (26 Rekomendasi Kebijakan)

1. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kajian kesiapan indonesia

dalam menghadapi pasar tunggal ASEAN 2016

2. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kajian pengembangan sistem

pertanian terintegrasi tanaman ternak

3. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan evaluasi kebijakan

pengembangan bioenergi di sektor pertanian

4. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kajian peran organisasi petani dalam mendukung pembangunan pertanian

Page 61: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 54

5. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kajian kebijakan dan implementasi diseminasi inovasi pertanian

6. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan analisis peran modal sosial

dalam mendukung pembangunan pertanian di kawasan perbatasan

7. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kontribusi sektor pertanian

dalam pencapaian target MDG’S dan implikasinya pada SDG’s

8. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kajian kebijakan

pengendalian impor produk hortikultura

9. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan dinamika sosial ekonomi

pertanian dan perdesaan (analisis data PATANAS)

10. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Outlook Pertanian 2016–2019

11. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan rencana strategis pusat sosial ekonomi dan kebijakan pertanian tahun 2016-2019

12. Rekomendasi kebijakan yang terkait stabilisasi harga padi, jagung dan

kedelai

13. Rekomendasi kebijakan yang terkait stabilisasi harga cabe merah dan

bawang merah

14. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan stabilitas harga daging sapi

15. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan dampak perbuahan harga BBM terhadap sektor pertanian

16. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan elastisitas harga pupuk

terhadap produktivitas padi

17. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan penyesuaian HET pupuk

bersubsidi pada usahatani padi dan dampaknya bagi pendapatan petani

18. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kebijakan impor beras:

memahami kasus impor beras Vietnam

19. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan daya saing komoditas padi, jagung, kedelai nasional dalam konteks pencapaian swasembada pangan

20. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan penetapan target indikator makro dalam rangka penyusunan renstra Kementerian Pertanian 2016-

2019

21. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan identifikasi petani dan rumah tangga tani skala kecil

22. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan awal penumbuhan dan pengembagan Agro Techno Park (ATP)

23. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan dukungan terhadap gerakan perepan pengelolaan tanaman terpadu berdasarkan kajian kritis

pelaksanaan SLPTT

24. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan potensi dan permasalahan pemanfaatan sumber daya pertanian di Provinsi Maluku dalam

mendukung swasembada pangan

Page 62: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 55

25. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan kendala dan peluang penyebarluasan sistem resi gudang di Indonesia.

26. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan prospek penerapan jarwo

transplanter.

Tahun 2015 (33 Rekomendasi Kebijakan)

1. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Pengaruh Urbanisasi Terhadap Suksesi Sistem Pengelolaan Usahatani dan Implikasinya

terhadap Keberlanjutan Swasembada Pangan 2. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Kebijakan Peningkatan

Produksi Padi pada Lahan Pertanian Bukan Sawah 3. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Kajian Kebijakan

Pengembangan Bioenergi di Sektor Pertanian (Lanjutan)

4. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Kajian Pengembangan Industri Peternakan Mendukung Peningkatan Produksi Daging

5. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Sistem Komunikasi dalam Pemanfaatan Varietas Unggul Baru Padi Toleran Rendaman dalam

Mendukung Swasembada Pangan Berkelanjutan

6. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Valuasi Ekonomi Sumberdaya Genetik Pertanian Indonesia: Studi Kasus Padi

7. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Kajian Kebijakan Akselerasi Pembangunan Pertanian Wilayah Tertinggal Melalui Peningkatan Kapasitas

Petani 8. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Studi Penyusunan Strategi

Pemberdayaan Petani Memperkuat Kedaulatan Pangan Sebagai

Implementasi UU No. 18 Tahun 2012 9. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Kajian Ketahanan Pangan

Nasional Dalam Perspektif Perdagangan Bebas Regional dan Global 10. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Dinamika Sosial Ekonomi

Perdesaan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Pada Berbagai

Agroekosistem 2007-2016 11. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Pemetaan Daya Saing

Pertanian Indonesia 12. Rekomendasi kebijakan yang terkait Penguatan Kelembagaan Penangkar

Benih untuk Mendukung Kemandirian Benih Padi dan Kedelai 13. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Kajian Persiapan Pelaksanaan

Upaya Khusus mendukung Swasembada Pangan di Jawa Tengah

14. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Analisis Producer Support Estimates (PSE) dan Relevansinya dengan Kebijakan Pembangunan

Pertanian 15. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Identifikasi Potensi Wilayah

Lokasi Agro Techno Park, Agro Science Park, dan Laboratorium Lapang

Inovasi Pertanian 16. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Harmonisasi Data Produksi

dan Konsumsi Beras dalam Kaitan dengan Luas Lahan dan Produktivitas 17. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Perubahan Tahun Dasar PDB

Page 63: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 56

dan Implikasinya terhadap Analisis Pembangunan Pertanian 18. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Peran Komponen Teknologi

dalam Percepatan Swasembada Pangan

19. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Mekanisasi Pertanian dari Perspektif Ekonomi dan Kesejahteraan Petani

20. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Melambungnya Harga Beras dan Solusi Penyelesaiannya

21. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Peluang dan Tantangan Mewujudkan Kedaulatan Pangan Memasuki Era Masyarakat Ekonomi

ASEAN (MEA)

22. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Sintesis Naskah Analisis Kebijakan

23. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Telaah Sosial Ekonomi dalam Pengembangan Pangan di Kawasan Timur Indonesia

24. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Analisis Kebijakan

Perpupukan Menunjang Ketahanan Pangan Nasional 25. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Transformasi Lembaga

Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) Menjadi Lembaga Keuangan Mandiri Perdesaan

26. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Prospek Pengembangan Pertanian Modern melalui Penggunaan Teknologi Mekanisasi Pertanian

pada Lahan Padi Sawah

27. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Rekomendasi Kebijakan Penyempurnaan Pelaksanaan Program UPSUS Pajale ke Depan: FGD

Evaluasi UPSUS Pajale 2016 28. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Analisis Dampak Ekonomi

terhadap Usulan Revisi Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014

29. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan

30. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Outlook Komoditas Strategis Sektor Pertanian

31. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Outlook Indikator Makro

Sektor Pertanian 32. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Mendorong Petani Kecil untuk

Move Up atau Move Out dari Sektor Pertanian 33. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Kajian Evaluasi Kinerja Taman

Teknologi Pertanian (Agro Techno Park) Kota Pagar Alam, Sumatera

Selatan.

Tahun 2016 (26 Rekomendasi Kebijakan)

1. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Panel Petani Nasional (PATANAS): Analisis Indikator Pembangunan Pertanian dan Perdesaan

pada Agroekosistem Lahan Sawah 2. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Dinamika Karakteristik

Pertanian dan Ekonomi Perdesaan 2003-2013 3. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Daya Tahan Sektor Pertanian

Page 64: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 57

terhadap Gangguan Faktor Eksternal dan Kebijakan yang Diperlukan 4. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Analisis Sumber-Sumber

Pertumbuhan Produksi Jagung dan Kedelai

5. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Analisis Kinerja dan Potensi Sistem Resi Gudang untuk Sumber Pembiayaan, Stabilisasi Harga dan

Peningkatan Pendapatan Petani Jagung dan Kedelai 6. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Studi Kebijakan Sistem

Pengelolaan Irigasi Mendukung Pencapaian dan Keberlanjutan Swasembada Pangan

7. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Evaluasi Rancangan,

Implementasi dan Dampak Bantuan Mekanisasi Terhadap Percepatan Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai

8. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Dinamika Pola Konsumsi Pangan dan Implikasinya Terhadap Pengembangan Komoditas Pertanian

9. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Kajian Sistem dan Kebijakan

Standarisasi dan Sertifikasi Mutu Komoditas Pertanian Strategis 10. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Pemetaan Daya Saing

Pertanian Indonesia 11. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Peningkatan Kinerja

Perdagangan antar Pulau dalam Mendukung Pengembangan Komoditas Pertanian

12. Rekomendasi kebijakan yang terkait Pengkajian Pola Pembibitan Ternak

Mendukung Implementasi Legislasi Pengembangan Wilayah Sumber Bibit Sapi Potong

13. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Analisis Dukungan (Support) Pemerintah terhadap Sektor Pertanian: 1995-2025

14. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Dampak Teknologi Gerakan

Penerapan-Pengelolaan tanaman Terpadu (GP-PTT) terhadap Peningkatan Produksi dan pendapatan Petani

15. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Kajian Situasi Pasar Komoditas Broiler: Akar Permasalahan dan Prospek Pengembangannya

16. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Dampak Paket Kebijakan X

terhadap Industri Hortikultura 17. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Upaya Peningkatan Produksi

Berkelanjutan Komoditas Perkebunan Utama: Gula, Tebu dan Kakao 18. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Konsumsi Pangan Hewani

dalam Pola Konsumsi Pangan Masyarakat Kota dan Desa di Indonesia 19. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Analisis pada Trans Pacific

Partnership (TPP) Agreement 20. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Outlook Komoditas Pangan

Strategis Tahun 2015-2019

21. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Reposisi Kelembagaan dan Tupoksi Kementerian Pertanian dalam Mempercepat Terwujudnya

Kedaulatan Pangan

22. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Model Pengembangan Agribisnis Padi: Analisis Ekonomi dan Kelembagaan Pemanfaatan Alsintan

23. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Review dan Perumusan

Page 65: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 58

Indikator Kesejahteraan Petani 24. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Kajian Kebijakan Tataniaga

Beras, Bawang Merah, dan Daging Sapi Mendukung Kedaulatan Pangan

25. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Evaluasi dan Penyesuaian Arah Kebijakan Dalam Undang-Undang Pertanian untuk Mempercepat

Terwujudkan Kedaulatan Pangan 26. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Pemetaan Produksi Wilayah

Perbatasan untuk Mendukung Ekspor

Tahun 2017 (25 Rekomendasi Kebijakan)

1. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Panel Petani Nasional (Patanas): Dinamika Indikator Pembangunan Pertanian dan Perdesaan di Wilayah Agro

Ekosistem Lahan Kering Berbasis Sayuran dan Palawija 2. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Daya Tahan Sektor Pertanian

terhadap Gangguan Eksternal dan Kebijakan yang Diperlukan Mendukung

Ketahanan Pangan Berkemandirian 3. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Pengembangan Model

Kelembagaan Petani dan Penyuluhan Pertanian Mendukung Implementasi Program Pertanian Modern

4. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Optimasi Sumberdaya dalam Pengembangan Kawasan Pertanian Berbasis Tanaman Pangan

5. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Kebijakan Subsidi Pupuk: Harga,

Distribusi, dan Dampaknya terhadap Permintaan Pupuk dan Produksi Tanaman Pangan

6. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Kebijakan Insentif Harga Produk Pertanian Strategis Mendukung Ketahanan Pangan Berkemandirian

7. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Tipologi dan Penguatan

Kelembagaan Petani Kecil dalam Rangka Transformasi Menuju Petani Komersial

8. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Pemetaan Daya Saing Pertanian Indonesia

9. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Revitalisasi Kegiatan Hilirisasi

Sistem Komoditas Pertanian sebagai Strategi Peningkatan Ekspor 10. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Efisiensi Rantai Pasok dan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Volatilitas Harga Cabai, dan Bawang Merah 11. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Peningkatan Akses Petani

terhadap Pasar Komoditas Pertanian 12. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Efisiensi Rantai Pasok Komoditas

Ayam Ras Pedaging dan Petelur Dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing dan

Kesejahteraan Peternak. 13. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Analisis Keberadaan Surplus dan

Kebutuhan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Beras untuk Menjaga Stabilitas Harga di Tingkat Konsumen

14. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Analisis Konsepsi dan Strategi

Implementasi UPSUS SIWAB 15. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Analisis Konsepsi, Implementasi

dan Arah Pengembangan Asuransi Pertanian

Page 66: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 59

16. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Model pengembangan Produksi Pangan di daerah Perbatasan

17. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Outlook Indikator Makro Sektor

Pertanian 2017-2019: PDB Sektor Pertanian 18. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Dampak Kebijakan Pajak

Penambahan Nilai dan HET Gula terhadap Profitabilitas Usahatani Tebu dan Harga Lelang Bagian Petani

19. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Domestik Support dan Tarif yang layak sebagai unsure proteksi dan promosi ekspor

20. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Pemanfaatan Food Sustainability

Indeks (FSI) dan Global Food Security (GFSI) untuk Kebijakan Pembangunan Pertanian Indonesia

21. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Analisis Kebijakan dan Program Menuju Swasembada Kedelai Berkelanjutan

22. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Kinerja Investasi dan Dampak

Pengetatan Investasi Asing di Sektor Pertanian 23. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Review UU Pertanian dan yang

dibutuhkan Untuk Mendukung Program Pembangunan Pertanian 24. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Pelaksanaan Program

Peningkatan Produksi Pangan Pokok 25. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Sintesis Kebijakan Pembangunan

Pertanian

Tahun 2018 (25 Rekomendasi Kebijakan)

1. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Kaji Ulang Kebijakan Perbenihan dan Subsidi Benih Padi dan Jagung

2. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Desain dan Alternatif Kebijakan

Mewujudkan Swasembada Kedelai 3. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Desain, Implementasi, dan

Respon Stakeholder TTI dalam Pengendalian Harga Pangan Pokok dan Penting

4. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Peningkatan Manfaat

Infrastruktur Air untuk Pertanian Lahan Kering dalam Mendukung Ketahanan Pangan dan Pendapatan Petani

5. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Strategi Pemanfaatan Sumber Kapital Desa dalam Peningkatan Produksi Pertanian dan Pendapatan Petani

6. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Strategi Antisipatif Pengelolaan Surplus Produksi Padi dan Jagung

7. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Pengoptimalan Tanah Objek

Reforma Agraria (TORA) Dalam Mendukung Swasembada Pangan, Pengembangan Model Proyeksi Permintaan dan Penawaran Komoditas

Pangan Menuju 2045 8. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Pengembangan Model Proyeksi

Permintaan dan Penawaran Komoditas Pangan Menuju 2045

9. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Dampak dan Kebijakan Sektor Pertanian dalam Kerjasama MEA

Page 67: LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN …setjen.pertanian.go.id/site/upload/common/LAKIN PSEKP 2018.pdf · Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, ... pencapaian kinerja hasil

Laporan Kinerja PSEKP 2018

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 60

10. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Potensi dampak Perubahan Lingkungan Strategi Global terhadap Kinerja Perdagangan Komoditas

Pertanian

11. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Review Kinerja Program Pembangunan Pertanian 2015-2019

12. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Panel Petani Nasional (PATANAS): Dinamika Indikator Pembangunan Pertanian dan Perdesaan di

Wilayah Agroekosistem Lahan Kering Berbasis komoditas Perkebunan 13. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Rancang Bangun Program Bedah

Kemiskinan Sejahtera Berbasis Pertanian

14. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Rendemen dan Rantai Pasok Komoditas Beras

15. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Penetapan Prioritas Substitusi Impor dan Sasaran Pengembangan Komoditas Pertanian 2019-2023

16. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Analisis Tingkat Tarif Beberapa

Komoditas Pertanian Strategis 17. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Reviu Kebijakan Harga Pangan

(Murah) dan Dampaknya terhadap Produksi dan Ketersediaan Pangan 18. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Kebijakan HPP dan Harga Eceran

Tertinggi Gabah dan Beras 19. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Reviu Regulasi yang

Menghambat Investasi dan Ekspor Pertanian

20. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Model Asuransi Usahatani Kedelai

21. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Evaluasi Kebijakan Wajib Tanam Lima Persen Bagi Impor Bawang Putih

22. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Optimalisasi Pemanfaatan

Bantuan Alat Mesin Pertanian dan Dampaknya terhadap Peningkatan Produksi 23. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Reviu Fluktuasi Harga Telur dan

Daging Ayam di Tengah Surplus Produksi 24. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Peluang-peluang Positif dalam

Rangka Kerjasama RCEP

25. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Efektivitas Kelembagaan Fungsional Peneliti Penyuluh dalam Mendukung Program Akselerasi Inovasi

Pertanian.