LAPORAN KINERJA (LKj) - bkpd.lampungprov.go.id · Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Ketahanan Pangan...

97
DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI LAMPUNG 2017 LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KETAHANAN PANGAN JL. BERINGIN II NO. 38 TELUK BETUNG

Transcript of LAPORAN KINERJA (LKj) - bkpd.lampungprov.go.id · Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Ketahanan Pangan...

DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI LAMPUNG

2017

LAPORAN KINERJA (LKj)

DINAS KETAHANAN PANGAN

J L . B E R I N G I N I I N O . 3 8 T E L U K B E T U N G

ii

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung ini merupakan

perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian tujuan dan sasaran

strategis. Laporan Kinerja tahun 2017 merupakan laporan tahun ketiga pelaksanaan

Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung tahun 2015 – 2019.

Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Ketahanan Pangan mengacu pada Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Reviu

atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas yang

berfungsi, antara lain sebagai alat penilai kinerja secara kuantitatif, merupakan

wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan Provinsi

Lampung menuju terwujudnya Good Govermance dan sebagai wujud transparansi

serta pertanggungjawaban kepada masyarakat disatu sisi dan di sisi lain merupakan

alat kendali dan alat pemacu peningkatan kinerja di setiap bidang lingkup Dinas

Ketahanan Pangan Provinsi Lampung.

Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung diukur atas dasar penilaian

indikator kinerja utama (IKU) yang merupakan indikator keberhasilan pencapaian

tujuan dan sasaran strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam Penetapan

Kinerja Perubahan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017. Secara

umum capaian kinerja sasaran telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan,

meskipun beberapa sasaran belum menunjukkan capaian sesuai target tapi

kinerjanya sudah menunjukan capaian kinerja yang tinggi. Berdasarkan analisis dan

evaluasi obyektif yang disampaikan melalui Laporan Kinerja Dinas Ketahanan

Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017 ini, diharapkan dapat terjadi optimalisasi dari

peningkatan efisiensi, efektivitas dan produktivitas kinerja seluruh pejabat dan

pelaksana di Dinas Ketahanan Pangan pada tahun-tahun selanjutnya, sehingga

dapat mendukung Kinerja Dinas Ketahanan Pangan dalam mewujudkan Good

Govermance dan Clean Government.

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

IKHTISAR EKSEKUTIF ................................................................................. iii

DAFTAR ISI ........................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ........................................................................................... v

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... I-1

Latar Belakang ............................................................................ I-1

Gambaran Umum Dinas Ketahanan Pangan .................................. I-2

Tugas Pokok dan Fungsi BKPD ..................................................... I-2

Isu Strategis .............................................................................. I-3

Landasan Hukum ......................................................................... I-4

Sistematika.................................................................................. I-5

BAB II. PERENCANAAN KINERJA............................................................... II-1

Rencana Strategis ...................................................................... II-1

Visi ........................................................................................... II-2

Misi ........................................................................................... II-2

Tujuan dan Sasaran ..................................................................... II-2

Indikator Kinerja Utama ............................................................... II-6

Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ...................................................... II-16

Perencanaan Strategis Hasil Reviu ................................................. II-17

Rencana Strategis Hasil Reviu ....................................................... II-18

Indikator Kinerja Utama Hasil Reviu ............................................... II-15

Perjanjian Kinerja Hasil Reviu ........................................................ II-36

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................. III-1

Kerangka Pengukuran Kinerja ....................................................... III-1

Capaian Indikator Kinerja Utama ................................................... III-3

Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran

Strategis ..................................................................................... III-5

BAB IV. PENUTUP ................................................................................... IV-1

v

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran, Indikator dan Target Kinerja ........................ II-3

Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama Dinas Ketahanan Pangan .................... II-7

Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Dinas Ketahanan Pangan ............................. II-16

Tabel 2.4 Tujuan, Sasaran, Indikator dan Target Kinerja Hasil Reviu ........ II-18

Tabel 2.5 Indikator Kinerja Utama, Formulasi Pengukuran dan Kriteria

Indikator Kinerja Hasil Reviu ................................................... II-23

Tabel 2.6 Perjanjian Kinerja Hasil Reviu ................................................. II-36

Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama ............................................. III-4

Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja ....................................................... III-6

Tabel 3.3 Pencapaian Kinerja Sasaran .................................................... III-6

Tabel 3.4 Pencapaian Target Misi .......................................................... III-7

Tabel 3.5 Kategori Pencapaian Indikator Sasaran .................................... III-7

Tabel 3.6 Analisis Pencapaian Sasaran I ................................................. III-9

Tabel 3.7 Analisis Pencapaian Sasaran 2 ................................................ III-10

Tabel 3.8 Analisis Pencapaian Sasaran 3 ................................................ III-11

Tabel 3.9 Analisis Pencapaian Sasaran 4 ................................................ III-13

Tabel 3.10 Analisis Pencapaian Sasaran 5 ................................................ III-14

Tabel 3.11 Analisis Pencapaian Sasaran 6 ................................................ III-16

Tabel 3.12 Analisis Pencapaian Sasaran 7 ................................................ III-18

iii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Sesuai dengan Rencana Kinerja Tahun 2017 Dinas Ketahanan Pangan Provinsi

Lampung menetapkan 6 sasaran strategis dengan 9 indikator Kinerja Utama.

Selanjutnya sasaran strategis tersebut diwujudkan dalam 5 (lima) program dan 44

(Empat Puluh Empat) kegiatan yang dibiayai dengan dana APBD Tahun 2017.

Pencapaian sasaran Dinas Ketahanan Pangan Tahun Anggaran 2017 dapat

dijelaskan sebagai berikut :

a. Sasaran 1 meningkat`nya ketersediaan pangan yang beragam terdiri dari 1

indikator dengan nilai 85,58%

b. Sasaran 2 meningkatnya keragaman konsumsi pangan yang sehat dan aman

terdiri dari 1 indikator dengan nilai 104,77

c. Sasaran 3 meningkatnya konsumsi pangan yang sesuai angka kecukupan gizi

(AKG) terdiri dari 2 indikator dengan nilai 96,53

d. Sasaran 4 menurunnya jumlah penduduk rawan pangan terdiri dari 1 indikator

dengan nilai 82%

e. Sasaran 5 stabilnya harga pangan pokok di tingkat produsen dan konsumen

terdiri dari 2 indikator dengan nilai 105,76%

f. Sasaran 6 tercapainya keamanan pangan segar terdiri dari 2 indikator dengan

nilai 115,48%.

Capaian kinerja tersebut merupakan hasil dari upaya–upaya dan langkah-langkah

yang dirumuskan sebagai strategi pemecahan masalah yang selama ini ditemui.

Tentunya upaya-upaya tersebut akan dimodifikasi sesuai dengan perkembangan

situasi dan kondisi serta kemampuan sumber daya yang dimiliki guna pencapaian

kinerja yang lebih tinggi ditahun berikutnya guna mewujudkan visi Gubernur

Lampung “Lampung Maju Sejahtera 2019”.

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

I - 1

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna,

berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan

Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP). Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban

suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau

kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik.

Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Dinas

Ketahanan Pangan selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan

pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan

peran serta fungsi Dinas sebagai sub sistem dari sistem pemerintahan daerah

yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat.

Dalam perencanaan pembangunan daerah Lampung, capaian tujuan dan

sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan

misi daerah, melainkan keselarasan dengan tujuan dan sasaran yang ingin

dicapai pada lingkup Pemerintahan Kota, Propinsi dan Nasional.

Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel

merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan

pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,

terukur legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan

dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan

bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

I - 2

dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan

nepotisme, maka di terbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Sehubungan dengan

hal tersebut Dinas Ketahanan Pangan Lampung diwajibkan untuk menyusun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan LKIP Dinas

Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017 yang dimaksudkan sebagai perwujudan

akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian

kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran

dengan target yang telah ditetapkan.

Gambaran Umum Dinas Ketahanan Pangan

Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah Provinsi Lampung maka SKPD Badan Ketahanan Pangan

Daerah Provinsi Lampung berubah menjadi Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung.

Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Lampung Nomor 08 Tahun 2016 tentang

Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Lampung mempunyai tugas dan

kewajiban :

Membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah di bidang ketahanan pangan.

Dalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut Dinas Ketahanan

Pangan mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijakan daerah di bidang ketersediaan pangan, kerawanan

pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi

dan keamanan pangan;

2. Pelaksanaan kebijakan daerah di bidang ketersediaan pangan, kerawanan

pangan, distribusi pangan, cadangan pangan,penganekaragaman konsumsi

dan keamanan pangan;

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

I - 3

3. Koordinasi penyediaan infrastruktur dan pendukung di bidang ketersediaan

pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan,

penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;

4. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang ketersediaan pangan,

kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman

konsumsi dan keamanan pangan;

5. Pemantauan, pengawasan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan di

bidang ketersediaan pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan

pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;

6. Pelaksaanaan administrasi Dinas Ketahanan Pangan;

7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur.

Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Dinas dipimpin oleh Ir.

KUSNARDI, M.Agr.EC yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh pejabat

structural sebagaimana terdapat dalam struktur organisasi dibawah ini:

Isu Strategis

1. Pemantapan ketersediaan pangan berbasis kemandirian

2. Peningkatan kemudahan dan kemampuan mengakses pangan

3. Peningkatan kuantitas dan kualitas konsumsi pangan menuju gizi seimbang

berbasis pada pangan lokal

4. Peningkatan status gizi masyarakat

5. Peningkatan mutu dan keamanan pangan

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

I - 4

Landasan Hukum

LKIP Lampung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai

berikut :

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

NegaraYang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah;

7. Peraturan Daerah Lampung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Lampung Tahun 2013 -

2018.

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

I - 5

Sistematika

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Lampung

Lampung Tahun 2017 adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis yang

dihadapi SKPD, Dasar Hukum dan Sistematika.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Meliputi Perencanaan Strategis sebelum dan setelah reviu.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Meliputi Capaian IKU, Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian

Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan.

BAB IV PENUTUP

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 1

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Pada penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017 ini,

mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah.

Perencanaan Strategis Sebelum Reviu

Rencana Strategis

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung tersebut ditujukan untuk

mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Lampung Tahun 2015-

2019.

Penyusunan Renstra Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung telah

melalui tahapan - tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Provinsi

Lampung Tahun 2015-2019 dengan melibatkan stakeholders pada saat

dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD,

Forum SKPD, sehingga Renstra Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung

merupakan hasil kesepakatan bersama antara Dinas Ketahanan Pangan Provinsi

Lampung dan stakeholder.

Selanjutnya, Renstra Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung tersebut

akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Ketahanan Pangan Provinsi

Lampung yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu)

tahun. Didalam Renja Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung dimuat program

dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun

mendatang.

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 2

Visi

Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang

oleh pimpinan dan seluruh staf Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung. Visi

tersebut mengandung makna bahwa Provinsi Lampung dengan potensi, keragaman

dan kompleksitas masalah yang tinggi, harus mampu dibangun menuju Provinsi

Lampung yang Bermartabat serta Unggul, Nyaman dan Sejahtera.

Visi Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2015-2019 adalah :

LAMPUNG MAJU DAN SEJAHTERA 2019

Misi

Sedangkan untuk mewujudkan Visi Dinas Ketahanan Pangan Provinsi

Lampung Tahun 2015-2019 tersebut diatas dilaksanakan Misi sebagai berikut :

a. Meningkatkan Pembangunan Ekonomi dan Memperkuat Kemandirian Daerah

Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka

waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu

kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa strategis.

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Istansi Pemerintah

dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek

dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu /

tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Dinas Ketahanan Pangan

Tahun 2015-2019 sebanyak 6 sasaran strategis.

Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk keberhasilan

tersebut perlu ditetapkan tujuan, sasaran berikut indikator dan target Dinas

Ketahanan Pangan Provinsi Lampung sebagai berikut :

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 3

Tabel 2.1

Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Kinerja

Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung

N

O TUJUAN SASARAN

INDIKATOR

KINERJA

TARGET KINERJA PADA TAHUN

2015 2016 2017 2018 2019

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Terwujudnya

pemantapan

ketahanan

pangan

masyarakat

sampai tingkat

perseorangan

secara

berkelanjutan

melalui

penganekaraga

man pangan,

penguatan

ketersediaan,

distribusi

pangan dan

kualitas

konsumsi

pangan yang

bermutu dan

aman berbasis

sumberdaya

lokal

Meningkatnya

ketersediaan

pangan yang

beragam

Skor Pola

Pangan

Harapan

(PPH)

Ketersediaan

87,52 85,6 88,0 88,20 88,7

Meningkatnya

keragaman

konsumsi

pangan yang

sehat dan

aman

Skor Pola

Pangan

Harapan

(PPH)

Konsumsi

84,1 85,0 85,9 86,8 87,7

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 4

Meningkatnya

konsumsi

pangan yang

sesuai angka

kecukupan

gizi (AKG)

Jumlah

konsumsi

energi

2.004 2.019 2.034 2.043 2.064

Jumlah

konsumsi

protein

56,1 56,30 56,50 56,7 57,0

Menurunnya

jumlah

penduduk

rawan

pangan

Persentase

penurunan

jumlah

penduduk

rawan

pangan

1 1 1 1 1

Stabilnya

harga

pangan

pokok di

tingkat

produsen

dan

konsumen

Harga gabah

kering panen

(GKP) di

tingkat

produsen

> HPP

(Rp.

3.700)

>HPP

(Rp.

3.700)

>HPP

(Rp.

3.700)

lebih

dari

HPP

lebih

dari

HPP

Koefisien

variasi

pangan

(beras) di

tingkat

konsumen

CV<10% CV<10% CV<10% CV<10% CV<10%

Tercapainya

keamanan

pangan segar

Persentase

peningkatan

produk

pangan

segar yang

tersertifikasi

10 10 10 10 10

Persentase

tingkat

80%

(dibawah

80%

(dibawah

80%

(dibawah

80%

(dibawah

80%

(dibawah

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 5

keamanan

pangan

segar yang

diuji

ambang

batas)

ambang

batas)

ambang

batas)

ambang

batas)

ambang

batas)

Tercapainya

peningkatan

kapasitas

sumberdaya

aparatur dan

kualitas

sarana

prasarana

perkantoran

Tersedianya

sumberdaya

aparatur dan

sarana

prasarana

perkantoran

yang

berkualitas

100 100 100 100 100

Indikator Kinerja Utama

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata

pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman

Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah,

Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan

sasaran strategis instansi pemerintah. Pemerintah Provinsi Lampung telah

menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masing-

masing Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Gubernur Lampung

Nomor : G/919/B.XII/HK/2014 Tahun 2014 tentang Indikator Kinerja Utama RPJMD

Provinsi Lampung dan Indikator Kinerja Utama SKPD Tahun 2015-2019.

Adapun penetapan Indikator Kinerja Utama Dinas Ketahanan Pangan Provinsi

Lampung tahun 2017 adalah sebagai berikut:

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 6

Tabel 2.2

Indikator Kinerja Utama

Dinas Ketahanan Pangan

Provinsi Lampung Tahun 2017

N

O

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA SATUAN

PENJELASAN

ALASAN

FORMULASI /

RUMUS

PERITUNGAN

SUMBER

DATA

1 Meningkat-nya

ketersediaan

pangan yang

beragam

Skor Pola

Pangan

Harapan

(PPH)

Ketersediaan

Skor Penganekaragama

n konsumsi

pangan akan

memberi dorongan

dan insentif pada

penyediaan

produk pangan

yang lebih

beragam dan

aman untuk

dikonsumsi,

termasuk produk

pangan yang

berbasis sumber

daya lokal. Dari

sisi aktifitas

produksi,

penganekaragama

n konsumsi

pangan akan

mendorong

pengembangan

berbagai ragam

sumber pangan,

utamanya

tanaman sumber

karbohidrat,

protein dan zat

gizi mikro, serta

ternak dan ikan

sebagai sumber

protein.

Skor Pola

Pangan Harapan

(PPH)

ketersediaan=

jumlah (% AKE

dikali bobot

masing-masing

kelompok

pangan)% AKE

= Energi

konsumsi

pangan di bagi

AKE

ketersediaan

( 2.400

kkal/kap/hr)

dikali 100% Jika

Skor AKE lebih

besar dari Skor

AKE maksimum

maka digunakan

skor AKE

Maksimum

Sumber

data Dinas

Ketahanan

Pangan

% AKE =

Angka

Kecukupan

Energi

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 7

2 Meningkat-

nya

keragaman

konsumsi

pangan yang

sehat dan

aman

Skor Pola

Pangan

Harapan

(PPH)

Konsumsi

Skor Penganekaragaman

konsumsi pangan

akan memberi

dorongan dan

insentif pada

penyediaan produk

pangan yang lebih

beragam dan aman

untuk dikonsumsi,

termasuk produk

pangan yang

berbasis sumber

daya lokal. Dari sisi

aktifitas produksi,

penganekaragaman

konsumsi pangan

akan mendorong

pengembangan

berbagai ragam

sumber pangan,

utamanya tanaman

sumber

karbohidrat,

protein dan zat gizi

mikro, serta ternak

dan ikan sebagai

sumber protein.

Skor Pola

Pangan Harapan

(PPH) Konsumsi

= jumlah

(%AKE dikali

bobot masing-

masing

kelompok

pangan)% AKE

= Energi

konsumsi

pangan di bagi

AKE konsumsi

( 2.000

kkal/kap/hr)

dikali 100%Jika

Skor AKE lebih

besar dari Skor

AKE maksimum

maka digunakan

skor AKE

Maksimum

Sumber

data Dinas

Ketahanan

Pangan%

AKE =

Angka

Kecukupan

Energi

3 Meningkat-

nya

konsumsi

pangan yang

sesuai angka

kecukupan

gizi (AKG)

Jumlah

konsumsi

energi

Kkal/kap/

hr

Tingkat kecukupan

konsumsi energi

dan protein

menunjukkan

status gizi

seseorang, jika

tingkat konsumsi

energi dan protein

seseorang

rendah/kurang hal

ini akan

mengakibatkan

defisiensi dan

orang tersebut

berada pada

kondisi status gizi

yang kurang atau

Berat kelompok

pangan dibagi

seratus dikali

kandungan

energi di kali %

BDD

Sumber

data Dinas

Ketahanan

PanganBD

D = Bagian

dapat

dimakan

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 8

buruk, jika

konsumsi energi

dan protein pada

anak anak kurang

bisa

mengakibatkan

pertumbuhannya

kurang (Stunting)

dan parahnya lagi

akan berpengaruh

pada tingkat

kecerdasan anak.

Untuk mengetahui

status gizi

masyarakat maka

perlu dilakukan

pemantauan

konsumsi energi

dan proteinnya.

Jumlah

konsumsi

protein

Gram/kap

/hr

Tingkat kecukupan

konsumsi energi

dan protein

menunjukkan

status gizi

seseorang, jika

tingkat konsumsi

energi dan protein

seseorang

rendah/kurang hal

ini akan

mengakibatkan

defisiensi dan

orang tersebut

berada pada

kondisi status gizi

yang kurang atau

buruk, jika

konsumsi energi

dan protein pada

anak anak kurang

bisa

mengakibatkan

pertumbuhannya

kurang (Stunting)

Berat kelompok

pangan dibagi

seratus dikali

kandungan

protein di kali %

BDD

Sumber

data Dinas

Ketahanan

PanganBD

D = Bagian

dapat

dimakan

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 9

dan parahnya lagi

akan berpengaruh

pada tingkat

kecerdasan anak.

Untuk mengetahui

status gizi

masyarakat maka

perlu dilakukan

pemantauan

konsumsi energi

dan protein.

4 Menurunnya

jumlah

penduduk

rawan pangan

Persentase

penurunan

jumlah

penduduk

rawan

pangan

% Untuk

mewujudkan

kemandirian

pangan dilakukan

pemberdayaan

masyarakat miskin

di daerah rawan

pangan melalui

strategi jalur

ganda yaitu : 1.

Membangun

ekonomi berbasis

pertanian dan

perdesaan untuk

menyediakan

lapangan kerja

dan pendapatan;

2. Memenuhi

pangan bagi

kelompok

masyarakat miskin

di daerah rawan

pangan melalui

pemberdayaan

dan penyediaan

cadangan pangan

pemerintah untuk

penanganan

daerah rawan

pangan. Dengan

meningkatkan

jumlah desa

mandiri pangan

% penurunan

jumlah

penduduk

rawan pangan =

% Jumlah

penduduk

rawan pangan

tahun ke N - 1

dikurangi %

jumlah

penduduk

rawan pangan

tahun ke N

Sumber

Data Dinas

Ketahanan

Pangan

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 10

maka jumlah

daerah rawan

pangan akan

berkurang.

5 Stabilnya

harga

pangan

pokok di

tingkat

produsen

dan

konsumen

Harga gabah

kering panen

(GKP) di

tingkat

produsen

Rp./Kg Untuk

meningkatkan

pendapatan petani

(Produsen)

dengan menjamin

kestabilan harga

gabah pada saat

panen raya dan

untuk

menghindarkan

gejolak harga

akibat dari

permainan para

tengkulak atau

pemilik modal

maka perlu

dilakukan

Pemantauan harga

gabah di tingkat

petani (Produsen),

maka pemantauan

harus dilakukan

secara rutin dan

tepat waktu, harga

gabah ditingkat

petani harus sama

atau lebih dari

harga pembelian

pemerintah (HPP)

Jumlah harga

gabah selama

10 bulan dibagi

10 bulan

Sumber

data Dinas

Ketahanan

Pangan

Koefisien

variasi

pangan

(beras) di

tingkat

konsumen

% Pemantauan harga

pangan diperlukan

untuk mendukung

analisis kebijakan

distribusi pangan,

pemantauan harus

dilakukan secara

rutin dan tepat

waktu dalam

upaya

CV = Standart

Deviasi rata rata

di bagi rata-rata

data dikali 100

Sumber

data Dinas

Ketahanan

Pangan

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 11

penanganan

gejolak harga

pangan, harga

pangan dinyatakan

stabil jika harga

pangan disuatu

wilayah kurang

dari 10% dari

kondisi normal

6 Tercapainya

keamanan

pangan

segar

Persentase

peningkatan

produk

pangan segar

yang

tersertifikasi

% Penanganan

keamanan pangan

adalah salah satu

upaya untuk

melindungi

masyarakat dari

pangan yang tidak

memenuhi

persyaratan dan

yang diduga dapat

membahayakan

kesehatannya

dengan melakukan

pemantauan

terhadap

keamanan pangan

segar dari bahaya,

misalnya dari

residu pestisida

dan bakteri. Untuk

menjamin mutu

dan keamanan

produk pangan

segar yang

beredar di

masyarakat maka

OKKP-D

memberikan

sertifikasi/registras

i pada produk

tersebut

% peningkatan

produk pangan

segar yang

tersertifikasi

=% kebun yang

di sertifikasi

tahun N

dikurangi Tahun

N-1% kebun

yang

tersertifikasi =

jumlah kebun

yang

tersertifikasi

dibagi jumlah

kebun yang

teregister dikali

100%

Sumber

data Dinas

Ketahanan

Pangan

Persentase

tingkat

keamanan

% Penanganan

keamanan pangan

adalah salah satu

Pangan Aman =

Jumlah sample

yang aman di

Sumber

data Dinas

Ketahanan

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 12

pangan segar

yang diuji

upaya untuk

melindungi

masyarakat dari

pangan yang tidak

memenuhi

persyaratan dan

yang diduga dapat

membahayakan

kesehatannya

dengan melakukan

pemantauan

terhadap

keamanan pangan

segar dari bahaya,

misalnya dari

residu pestisida

dan bakteri.

bagi jumlah

seluruh sample

yang diambil

dikali 100%

Pangan

Perjanjian Kinerja Tahun 2017

Perjanjian Kinerja sebagai tekad dan janji dari perencana kinerja tahunan

sangat penting dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena

merupakan wahana proses tentang memberikan perspektif mengenai apa yang

diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan

dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana

yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam

mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik,

sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan

Perjanjian Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017 mengacu

pada dokumen Renstra Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2015-

2019, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2017, dokumen Rencana

Kerja (Renja) Tahun 2017, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2017,

Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung telah menetapkan Perjanjian Kinerja

Tahun 2017 dengan uraian sebagai berikut:

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 13

Tabel 2.3

Perjanjian Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung

Tahun 2017

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 Meningkatnya ketersediaan

pangan yang beragam

Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

Ketersediaan

88,0

2 Meningkatnya keragaman

konsumsi pangan yang sehat

dan aman

Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

Konsumsi

85,9

3 Meningkatnya konsumsi

pangan yang sesuai angka

kecukupan gizi (AKG)

Jumlah konsumsi energi 2.034

Jumlah konsumsi protein 56,50

4 Menurunnya jumlah

penduduk rawan pangan

Persentase penurunan jumlah

penduduk rawan pangan

1

5 Stabilnya harga pangan

pokok di tingkat produsen

dan konsumen

Harga gabah kering panen (GKP)

di tingkat produsen

>HPP

(Rp.3.700/kg)

Koefisien variasi pangan (beras)

di tingkat konsumen

CV < 10%

6 Tercapainya keamanan

pangan segar

Persentase peningkatan produk

pangan segar yang tersertifikasi

10%

Persentase tingkat keamanan

pangan segar yang diuji

80%

(dibawah

ambang

batas)

Perencanaan Strategis Hasil Reviu

Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Provinsi Lampung juga

melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, baik tingkat Pemerintah Daerah

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 14

maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam melakukan reviu dengan

memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat

mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi.

Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja Dinas dilakukan reviu

terhadap Perencanaan Strategis, Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja

Dinas Ketahanan Pangan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Lampung.

Hasil reviu tersebut selanjutnya menjadi salah satu dasar perencanaan kinerja dan

penyusunan Laporan akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Ketahanan

Pangan Tahun 2017, sebagai berikut :

Rencana Strategis Hasil Reviu

Hasil reviu pada rencana strategis Dinas Ketahanan Pangan terutama

memperhatikan indikator dan target kinerja pada seluruh sasaran dengan maksud

agar menggambarkan keberhasilan tujuan dan atau sasaran. Hasil reviu selanjutnya

menjadi lembar kerja tambahan pada Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan

Tahun 2017

Beberapa cacatan dan rekomendasi yang diperoleh dalam pelaksanaan reviu

Rencana strategis Dinas Ketahanan Pangan di lingkungan Pemerintah Provinsi La

mpung antara lain :

Berdasarkan hasil reviu dan tindaklanjut perbaikan Rencana Strategis Dinas

Ketahanan Pangan Tahun 2017 tersebut, selanjutnya diuraikan pada tabel berikut :

Tabel 2.4

Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Kinerja Hasil Reviu

Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung

N

O TUJUAN SASARAN

INDIKATOR

KINERJA SATUAN 2015 2016 2017 2018 2019

1 Terwujudnya

pemantapan

ketahanan

pangan

Meningkatn

ya

ketersediaa

n pangan

Skor Pola

Pangan

Harapan

(PPH)

Skor 87,52 85,6 88,0 88,20 88,7

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 15

masyarakat

sampai tingkat

perseorangan

secara

berkelanjutan

melalui

penganekarag

aman pangan,

penguatan

ketersediaan,

distribusi

pangan dan

kualitas

konsumsi

pangan yang

bermutu dan

aman berbasis

sumberdaya

lokal

yang

beragam

Ketersediaan

Meningkat-

nya

keragaman

konsumsi

pangan

yang sehat

dan aman

Skor Pola

Pangan

Harapan

(PPH)

Konsumsi

Skor 84,1 85,0 85,9 86,8 87,7

Meningkat-

nya

konsumsi

pangan

yang sesuai

angka

kecukupan

gizi (AKG)

Jumlah

konsumsi

energi

Kkal/

kap/hr

2.004 2.019 2.034 2.043 2.064

Jumlah

konsumsi

protein

Gram/

kap/hr

56,1 56,30 56,50 56,7 57,0

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 16

Menurunnya

jumlah

penduduk

rawan

pangan

Persentase

penurunan

jumlah

penduduk

rawan

pangan

% 1 1 1 1 1

Stabilnya

harga

pangan

pokok di

tingkat

produsen

dan

konsumen

Harga gabah

kering panen

(GKP) di

tingkat

produsen

Rp./Kg > HPP

(Rp.

3.700)

>HPP

(Rp.

3.700)

>HPP

(Rp.

3.700)

>HPP >HPP

Koefisien

variasi

pangan

(beras) di

tingkat

konsumen

% CV

<10%

CV<

10%

CV<

10%

CV <

10%

CV <

10%

Tercapainya

keamanan

pangan

segar

Persentase

peningkatan

produk

pangan

segar yang

tersertifikasi

% 10 10 10 10 10

Persentase

tingkat

keamanan

pangan

segar yang

diuji

% 80%

(dibawah

ambang

batas)

80%

(dibawah

ambang

batas)

80%

(dibawah

ambang

batas)

80%

(dibawah

ambang

batas)

80%

(dibawah

ambang

batas)

Tercapainya

peningkatan

kapasitas

sumberdaya

aparatur

Tersedianya

sumberdaya

aparatur dan

sarana

prasarana

% 100 100 100 100 100

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 17

dan kualitas

sarana

prasarana

perkantoran

perkantoran

yang

berkualitas

Indikator Kinerja Utama Hasil Reviu

Bersamaan dengan reviu rencana strategis juga dilakukan reviu Indikator

Kinerja Utama (IKU) Dinas Ketahanan Pangan serta menghasilkan penjelasan

tentang Indikator berupa formulasi pengukuran dan kriteria indikator kinerja agar

berorientasi hasil.

Berikut ini Indikator Kinerja Utama Dinas Ketahanan Pangan hasil reviu

berikut penjelasannya yang diuraikan pada table berikut :

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 18

Tabel 2.5

Indikator Kinerja Utama, Formulasi Pengukuran dan Kriteria Indikator Kinerja Hasil Reviu

Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun2017

NO SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

UTAMA

SATUAN ALASAN FORMULASI/CARA

PENGUKURAN

SUMBER

DATA KETERANGAN/KRITERIA

1 Meningkatnya

ketersediaan

pangan yang

beragam

Skor Pola

Pangan Harapan

(PPH)

Ketersediaan

Skor Penganekaragaman

konsumsi pangan

akan memberi

dorongan dan

insentif pada

penyediaan produk

pangan yang lebih

beragam dan aman

untuk dikonsumsi,

termasuk produk

pangan yang

berbasis sumber

daya lokal. Dari sisi

aktifitas produksi,

Skor Pola Pangan

Harapan (PPH)

ketersediaan=

jumlah (% AKE dikali

bobot masing-

masing kelompok

pangan) % AKE =

Energi konsumsi

pangan di bagi AKE

ketersediaan ( 2.400

kkal/kap/hr) dikali

100% Jika Skor AKE

lebih besar dari Skor

AKE maksimum

Dinas

Ketahanan

Pangan

% AKE = Angka Kecukupan

Energi

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 19

penganekaragaman

konsumsi pangan

akan mendorong

pengembangan

berbagai ragam

sumber pangan,

utamanya tanaman

sumber

karbohidrat,

protein dan zat gizi

mikro, serta ternak

dan ikan sebagai

sumber protein.

maka digunakan skor

AKE Maksimum

2 Meningkatnya

keragaman

konsumsi

pangan yang

sehat dan aman

Skor Pola

Pangan Harapan

(PPH) Konsumsi

Skor Penganekaragaman

konsumsi pangan

akan memberi

dorongan dan

insentif pada

penyediaan produk

pangan yang lebih

Skor Pola Pangan

Harapan (PPH)

Konsumsi = jumlah

(% AKE dikali bobot

masing-masing

kelompok pangan)

% AKE = Energi

Dinas

Ketahanan

Pangan

% AKE = Angka Kecukupan

Energi

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 20

beragam dan aman

untuk dikonsumsi,

termasuk produk

pangan yang

berbasis sumber

daya lokal. Dari sisi

aktifitas produksi,

penganekaragaman

konsumsi pangan

akan mendorong

pengembangan

berbagai ragam

sumber pangan,

utamanya tanaman

sumber

karbohidrat,

protein dan zat gizi

mikro, serta ternak

dan ikan sebagai

sumber protein.

konsumsi pangan di

bagi AKE konsumsi

( 2.000 kkal/kap/hr)

dikali 100% Jika

Skor AKE lebih besar

dari Skor AKE

maksimum maka

digunakan skor AKE

Maksimum

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 21

3 Meningkatnya

konsumsi

pangan yang

sesuai angka

kecukupan gizi

(AKG)

Jumlah

konsumsi energi

Kkal/kap/hr Tingkat kecukupan

konsumsi energi

dan protein

menunjukkan

status gizi

seseorang, jika

tingkat konsumsi

energi dan protein

seseorang

rendah/kurang hal

ini akan

mengakibatkan

defisiensi dan

orang tersebut

berada pada

kondisi status gizi

yang kurang atau

buruk, jika

konsumsi energi

dan protein pada

anak anak kurang

Berat kelompok

pangan dibagi

seratus dikali

kandungan energi di

kali % BDD

Dinas

Ketahanan

Pangan

BDD = Bagian dapat

dimakan

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 22

bisa

mengakibatkan

pertumbuhannya

kurang (Stunting)

dan parahnya lagi

akan berpengaruh

pada tingkat

kecerdasan anak.

Untuk mengetahui

status gizi

masyarakat maka

perlu dilakukan

pemantauan

konsumsi energi

dan proteinnya.

Jumlah

konsumsi

protein

Gram/kap/hr Tingkat kecukupan

konsumsi energi

dan protein

menunjukkan

status gizi

Berat kelompok

pangan dibagi

seratus dikali

kandungan protein di

kali % BDD

Dinas

Ketahanan

Pangan

BDD = Bagian dapat

dimakan

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 23

seseorang, jika

tingkat konsumsi

energi dan protein

seseorang

rendah/kurang hal

ini akan

mengakibatkan

defisiensi dan

orang tersebut

berada pada

kondisi status gizi

yang kurang atau

buruk, jika

konsumsi energi

dan protein pada

anak anak kurang

bisa

mengakibatkan

pertumbuhannya

kurang (Stunting)

dan parahnya lagi

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 24

akan berpengaruh

pada tingkat

kecerdasan anak.

Untuk mengetahui

status gizi

masyarakat maka

perlu dilakukan

pemantauan

konsumsi energi

dan protein.

4 Menurunnya

jumlah

penduduk rawan

pangan

Persentase

penurunan

jumlah

penduduk rawan

pangan

% Untuk mewujudkan

kemandirian

pangan dilakukan

pemberdayaan

masyarakat miskin

di daerah rawan

pangan melalui

strategi jalur ganda

yaitu : 1.

Membangun

% penurunan jumlah

penduduk rawan

pangan = % Jumlah

penduduk rawan

pangan tahun ke N -

1 dikurangi %

jumlah penduduk

rawan pangan tahun

ke N

BPS

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 25

ekonomi berbasis

pertanian dan

perdesaan untuk

menyediakan

lapangan kerja dan

pendapatan; 2.

Memenuhi pangan

bagi kelompok

masyarakat miskin

di daerah rawan

pangan melalui

pemberdayaan dan

penyediaan

cadangan pangan

pemerintah untuk

penanganan

daerah rawan

pangan. Dengan

meningkatkan

jumlah desa

mandiri pangan

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 26

maka jumlah

daerah rawan

pangan akan

berkurang.

5 Stabilnya harga

pangan pokok di

tingkat produsen

dan konsumen

Harga gabah

kering panen

(GKP) di tingkat

produsen

Rp./Kg Untuk

meningkatkan

pendapatan petani

(Produsen) dengan

menjamin

kestabilan harga

gabah pada saat

panen raya dan

untuk

menghindarkan

gejolak harga

akibat dari

permainan para

tengkulak atau

pemilik modal

maka perlu

Jumlah harga gabah

selama 10 bulan

dibagi 10 bulan

Dinas

Ketahanan

Pangan

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 27

dilakukan

Pemantauan harga

gabah di tingkat

petani (Produsen),

maka pemantauan

harus dilakukan

secara rutin dan

tepat waktu, harga

gabah ditingkat

petani harus sama

atau lebih dari

harga pembelian

pemerintah (HPP)

Koefisien variasi

pangan (beras)

di tingkat

konsumen

% Pemantauan harga

pangan diperlukan

untuk mendukung

analisis kebijakan

distribusi pangan,

pemantauan harus

dilakukan secara

CV = Standart

Deviasi rata rata di

bagi rata-rata data

dikali 100

Dinas

Ketahanan

Pangan

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 28

rutin dan tepat

waktu dalam upaya

penanganan

gejolak harga

pangan, harga

pangan dinyatakan

stabil jika harga

pangan disuatu

wilayah kurang dari

10% dari kondisi

normal

6. Tercapainya

keamanan

pangan segar

Persentase

peningkatan

produk pangan

segar yang

tersertifikasi

% Penanganan

keamanan pangan

adalah salah satu

upaya untuk

melindungi

masyarakat dari

pangan yang tidak

memenuhi

persyaratan dan

% peningkatan

produk pangan segar

yang tersertifikasi

=% kebun yang di

sertifikasi tahun N

dikurangi Tahun N-1

% kebun yang

tersertifikasi =

jumlah kebun yang

Dinas

Ketahanan

Pangan

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 29

yang diduga dapat

membahayakan

kesehatannya

dengan melakukan

pemantauan

terhadap

keamanan pangan

segar dari bahaya,

misalnya dari

residu pestisida

dan bakteri. Untuk

menjamin mutu

dan keamanan

produk pangan

segar yang beredar

di masyarakat

maka OKKP-D

memberikan

sertifikasi/registrasi

pada produk

tersebut

tersertifikasi dibagi

jumlah kebun yang

teregister dikali

100%

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 30

Persentase

tingkat

keamanan

pangan segar

yang diuji

% Penanganan

keamanan pangan

adalah salah satu

upaya untuk

melindungi

masyarakat dari

pangan yang tidak

memenuhi

persyaratan dan

yang diduga dapat

membahayakan

kesehatannya

dengan melakukan

pemantauan

terhadap

keamanan pangan

segar dari bahaya,

misalnya dari

residu pestisida

dan bakteri.

Pangan Aman =

Jumlah sample yang

aman di bagi jumlah

seluruh sample yang

diambil dikali 100%

Sumber data Dinas

Ketahanan Pangan

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 31

7. Tercapainya

peningkatan

kapasitas

sumberdaya

aparatur dan

kualitas sarana

prasarana

perkantoran

Tersedianya

sumberdaya

aparatur dan

sarana

prasarana

perkantoran

yang berkualitas

% Untuk kelancaran

operasional kantor

dalam rangka

pencapaian tujuan

dan sasaran Dinas

Jumlah bulan yang

terealisasi dibagi 12

bulan dikali 100

Dinas

Ketahanan

Pangan

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 32

Perjanjian Kinerja Hasil Reviu

Sesuai dengan tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Ketahanan

Pangan hasil reviu dan sebagai bahan yang diperjanjikan oleh Kepala Dinas dengan

Gubernur Lampung dan besaran anggaran yang direncanakan melalui Program /

Kegiatan pada Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.6

Perjanjian Kinerja Hasil Reviu

Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

NO SASARAN STRATEGIS IKU / INDIKATOR

KINERJA SATUAN TARGET

1 Meningkatnya

ketersediaan pangan yang

beragam

Skor Pola Pangan

Harapan (PPH)

Ketersediaan

Skor 88,0

2 Meningkatnya keragaman

konsumsi pangan yang

sehat dan aman

Skor Pola Pangan

Harapan (PPH) Konsumsi

Skor 85,9

3 Meningkatnya konsumsi

pangan yang sesuai

angka kecukupan gizi

(AKG)

Jumlah konsumsi energi Kkal/kap/hr 2.034

Jumlah konsumsi protein Gram/kap/hr 56,50

4 Menurunnya jumlah

penduduk rawan pangan

Persentase penurunan

jumlah penduduk rawan

pangan

% 1

5 Stabilnya harga pangan

pokok di tingkat produsen

dan konsumen

Harga gabah kering

panen (GKP) di tingkat

produsen

Rp./Kg >HPP

Koefisien variasi pangan

(beras) di tingkat

konsumen

% CV < 10%

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2017

II - 33

6 Tercapainya keamanan

pangan segar

Persentase peningkatan

produk pangan segar

yang tersertifikasi

% 10%

Persentase tingkat

keamanan pangan segar

yang diuji

% 80%

(dibawah

ambang

batas)

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

III - 1

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan,

badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau

kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang

menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Dinas Ketahanan Pangan

Lampung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban

berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Ketahanan

Pangan Lampung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan

Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP), Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang

Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja

dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut

memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator

sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2015-2019

maupun Rencana Kerja Tahun 2017 Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran

kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan

sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan Visi dan Misi

Dinas Ketahanan Pangan.

Kerangka Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam

rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN

Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; dan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

III - 2

atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU)

diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing,

sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator

kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian

sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian

indikator kinerja sasaran.

Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran

ordinal dengan pendekatan petunjuk pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah, sebagai berikut :

Persentase Predikat Kode Warna

< 100% Tidak Tercapai

= 100% Tercapai/ Sesuai Target

> 100% Melebihi Target

Dan predikat capaian kinerja untuk realisasi capaian kinerja yang tidak

tercapai (< 100%) dengan pendekatan Permendagri nomor 54 Tahun 2010, sebagai

berikut :

Pencapaian Kinerja Sasaran Dinas Ketahanan Pangan Lampung

Tahun 2017

No Kategori/Interpretasi Rata-Rata % Capaian Kode

Warna

1 Sangat Baik > 90

2 Baik 75.00 – 89.99

3 Cukup 65.00 – 74.99

4 Kurang 50.00 – 64.99

5 Sangat Kurang 0 – 49.99

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

III - 3

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian

kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab

tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

Dalam laporan ini, Dinas Ketahanan Pangan Lampung dapat memberikan

gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing

kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran

dari masing-masing indicator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen

Renstra 2015-2019 maupun Rencana Kerja Tahun 2017. Sesuai ketentuan tersebut,

pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam

mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada

Perjanjian Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2017, hasil reviu dan Indikator

Kinerja Utama Dinas Ketahanan Pangan berdasarkan Keputusan Gubernur Lampung

Nomor : G/919/B.XII/HK/2014, telah ditetapkan sebanyak 6 sasaran dan sebanyak

9 indikator kinerja (out comes) dengan rincian sebagai berikut :

Sasaran 1 terdiri dari 1 indikator

Sasaran 2 terdiri dari 1 indikator

Sasaran 3 terdiri dari 2 indikator

Sasaran 4 terdiri dari 1 indikator

Sasaran 5 terdiri dari 2 indikator

Sasaran 6 terdiri dari 2 indikator

Capaian Indikator Kinerja Utama

Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya

akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan

Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi

pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

III - 4

pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam

tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan

ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah.

Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi

pemerintah yang bersangkutan. Dinas Ketahanan Pangan Lampung telah

menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah Nomor

821.1/1061/II.05/2014 tanggal 25 Novemper 2014 dan melalui Keputusan Gubernur

Lampung Nomor : G/919/B.XII/HK/2014 tentang Indikator Kinerja Utama Lampung.

Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Dinas Ketahanan Pangan Lampung juga

melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan reviu dengan

memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat

mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi.

Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Dinas Ketahanan Pangan

Lampung tahun 2017 menunjukan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama

Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian

%

1 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan

Skor 88.0 75.31 85.58

2 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

Skor 85.9 90.0 104.77

3 Jumlah konsumsi energi Kkal/kap/hr 2034 1963.9 96.55

4 Jumlah konsumsi protein Gram/kap/hr 56.5 54.1 95.75

5 Persentase penurunan jumlah penduduk rawan pangan

% 1% 0.82 82.00

6 Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat produsen

Rp./Kg > HPP

(Rp.3700) 4126 111.51

7 Koefisien variasi pangan (beras) di tingkat konsumen

% CV<10% 3 100.00

8 Persentase peningkatan produk pangan segar yang tersertifikasi

% 10% 8.77 87.70

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

III - 5

9 Persentase tingkat keamanan pangan segar yang diuji

%

80 % (dibawah ambang batas)

95.16 118.95

Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat pencapaian Indikator Kinerja

Utama (IKU) sebagai berikut :

Capaian kinerja yang melebih/melampaui target ditunjukan pada indikator

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi, dengan capaian kinerja 104.77 %, pada

indikator Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat produsen, dengan capaian

kinerja 111.51 %, pada indikator Persentase tingkat keamanan pangan segar yang

diuji, dengan capaian kinerja 118.95 %.

Capaian kinerja yang sesuai target atau mencapai 100% ditunjukan pada

indikator Koefisien variasi pangan (beras) di tingkat konsumen, dengan capaian

kinerja 100 %.

Capaian kinerja yang tidak mencapai target 100% ditunjukan pada indikator

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan, dengan capaian kinerja 85.58 %,

pada indikator Jumlah konsumsi energi, dengan capaian kinerja 96.55 %, pada

indikator Jumlah konsumsi protein, dengan capaian kinerja 95.75 %, pada indikator

Persentase penurunan jumlah penduduk rawan pangan, dengan capaian kinerja 82

%, pada indikator Persentase peningkatan produk pangan segar yang tersertifikasi,

dengan capaian kinerja 87.7 %.

Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja SasaranStrategis

Secara umum Dinas Ketahanan Pangan Lampung telah dapat melaksanakan

tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam

Renstra 2015-2019. Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi

Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2015-2019 sebanyak 7 sasaran.

Tahun 2017 adalah tahun ke 3 pelaksanaan Rencana Strategis Dinas

Ketahanan Pangan, dari sebanyak 7 sasaran strategis dengan sebanyak 10 indikator

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

III - 6

kinerja yang ditetapkan maka pencapaian kinerja sasaran Dinas Ketahanan Pangan

Lampung adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Capaian Indikator Kinerja

Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

%

1 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan

Skor 88.0 75.31 85.58

2 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

Skor 85.9 90.0 104.77

3 Jumlah konsumsi energi Kkal/kap/hr 2034 1963.9 96.55

4 Jumlah konsumsi protein Gram/kap/hr 56.5 54.1 95.75

5 Persentase penurunan jumlah penduduk rawan pangan

% 1% 0.82 82.00

6 Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat produsen

Rp./Kg > HPP

(Rp. 3700)

4126 111.51

7 Koefisien variasi pangan (beras) di tingkat konsumen

% CV<10% 3 100.00

8 Persentase peningkatan produk pangan segar yang tersertifikasi

% 10% 8.77 87.70

9 Persentase tingkat keamanan pangan segar yang diuji

%

80 % (dibawah ambang batas)

95.16 118.95

10 Tersedianya sumberdaya aparatur dan sarana prasarana perkantoran yang berkualitas

% 100% 100 100.00

Beradasarkan pengukuran kinerja tersebut di atas dapat diperoleh data dan

informasi kinerja Dinas pada beberapa table berikut :

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

III - 7

Tabel 3.3

Pencapaian Kinerja Sasaran

Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

NO SASARAN STRATEGIS CAPAIAN

1 Melebihi/Melampaui Target 30.00 %

2 Sesuai Target 20.00 %

3 Tidak Mencapai Target 50.00 %

Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam tabel, sebagai berikut:

Dari sebanyak 7 Sasaran diatas, pencapaian realisasi indikator kinerja

sasaran terhadap target yang sudah ditetapkan sebagai berikut:

Tabel 3.4

Pencapaian target Misi

No Misi

Jumlah

Indikator

Sasaran

Tingkat Pencapaian

Melampaui

target Sesuai Target

Belum

Mencapai

Target

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Misi 1 10 3 30.00 2 20.00 5 50.00

Jumlah 10 3 30.00 2 20.00 5 50.00

Dari sebanyak 7 sasaran dengan sebanyak 10 indikator kinerja, pencapaian

kinerja Dinas Ketahanan Pangan Lampung dengan rincian sebagai berikut:

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

III - 8

Tabel 3.5

Kategori Pencapaian Indikator Sasaran

No Kategori Jumlah

Indikator Persentase

A. Misi 1 10

1 Melebihi/Melampaui Target 3 30.00 %

2 Sesuai Target 2 20.00 %

3 Tidak Mencapai Target 5 50.00 %

Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan

kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan

dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang.

Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis.

Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandingan-

pembandingan antara lain :

kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan.

kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.

Kinerja nyata dengan target akhir renstra.

kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya

ataupun dengan kinerja sektor swasta.

kinerja nyata dengan kinerja di instansi lain atau dengan standar nasional.

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai

pada tahun 2017 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator

sasaran dari sebanyak 7 sasaran dan sebanyak 10 indikator kinerja dari sebanyak 1

Misi, sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Ketahanan Pangan

Lampung tahun 2015-2019, analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program

dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

III - 9

Sasaran 1

Meningkatnya ketersediaan pangan yang beragam

Pencapaian sasaran 1 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.6

Analisis Pencapaian Sasaran 1

Meningkatnya ketersediaan pangan yang beragam

N

o

Indikator

Kinerja Satuan

Tahun 2015

%

Tahun 2016

%

Tahun 2017

%

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan

Skor 87.52 70,31 80 85.6 75,08 87 88.0 75.31 85.58

Sasaran Meningkatnya ketersediaan pangan yang beragam dapat dilihat dari

sebanyak 1 indikator yaitu :

Capaian kinerja nyata indikator 1 "Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

Ketersediaan" adalah sebesar 75.31 dari target sebesar 88.0 yang direncanakan

dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017 sehingga persentase capaian kinerjanya adalah

85.58 %, capaian ini tidak mencapai target yang diperjanjikan.

Capaian kinerja nyata indikator 1 "Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

Ketersediaan" tahun ini menurun 1.42 Point dari capaian tahun sebelumnya yang

mencapai 87.00

Tahun 2017 adalah tahun ke 3 renstra, capaian kinerja indikator 1 "Skor Pola

Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan" tahun ini adalah sebesar 85.58 %, bila

dibandingkan dengan target akhir renstra Dinas Ketahanan Pangan maka capaian

kinerjanya mencapai 84.90 %.

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

III - 10

Sasaran 2

Meningkatnya keragaman konsumsi pangan yang sehat dan aman

Pencapaian sasaran 2 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.7

Analisis Pencapaian Sasaran 2

Meningkatnya keragaman konsumsi pangan yang sehat dan aman

N

o

Indikator

Kinerja Satuan

Tahun 2015 %

Tahun 2016

%

Tahun 2017

%

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

Skor 84.1 79,3 94 85.0 78,0 91 85.9 90.0 104.77

Sasaran Meningkatnya keragaman konsumsi pangan yang sehat dan aman

dapat dilihat dari sebanyak 1 indikator yaitu :

Capaian kinerja nyata indikator 1 "Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

Konsumsi" adalah sebesar 90.0 dari target sebesar 85.9 yang direncanakan dalam

Perjanjian Kinerja Tahun 2017 sehingga persentase capaian kinerjanya adalah

104.77 %, capaian ini melebihi target yang diperjanjikan.

Capaian kinerja nyata indikator 1 "Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

Konsumsi" tahun ini meningkat 13.77 Point dari capaian tahun sebelumnya yang

mencapai 91.00

Tahun 2017 adalah tahun ke 3 renstra, capaian kinerja indikator 1 "Skor Pola

Pangan Harapan (PPH) Konsumsi" tahun ini adalah sebesar 104.77 %, bila

dibandingkan dengan target akhir renstra Dinas Ketahanan Pangan maka capaian

kinerjanya mencapai 102.62 %.

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

III - 11

Sasaran 3

Meningkatnya konsumsi pangan yang sesuai angka kecukupan gizi (AKG)

Pencapaian sasaran 3 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.8

Analisis Pencapaian Sasaran 3

Meningkatnya konsumsi pangan yang sesuai angka kecukupan gizi (AKG)

N

o

Indikator

Kinerja Satuan

Tahun 2015

%

Tahun 2016

%

Tahun 2017

%

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1 Jumlah konsumsi energi

Kkal/kap/ hr

2004 1.841,

5 91.0

0 2019

1.856,7

91.00

2034

1963.9 96.55

2

Jumlah konsumsi protein

Gram/kap/ hr

56.1 49,6 88.0

0 56.3

0 50,3

89.00

56.5 54.1 95.75

Sasaran Meningkatnya konsumsi pangan yang sesuai angka kecukupan gizi

(AKG) dapat dilihat dari sebanyak 2 indikator yaitu :

Capaian kinerja nyata indikator 1 "Jumlah konsumsi energi" adalah sebesar

1963.9 dari target sebesar 2034 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun

2017 sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 96.55 %, capaian ini tidak

mencapai target yang diperjanjikan.

Capaian kinerja nyata indikator 1 "Jumlah konsumsi energi" tahun ini

meningkat 5.55 Point dari capaian tahun sebelumnya yang mencapai 91.00

Tahun 2017 adalah tahun ke 3 renstra, capaian kinerja indikator 1 "Jumlah

konsumsi energi" tahun ini adalah sebesar 96.55 %, bila dibandingkan dengan

target akhir renstra Dinas Ketahanan Pangan maka capaian kinerjanya mencapai

95.15 %.

Capaian kinerja nyata indikator 2 "Jumlah konsumsi protein" adalah sebesar

54.1 dari target sebesar 56.5 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

III - 12

2017 sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 95.75 %, capaian ini tidak

mencapai target yang diperjanjikan.

Capaian kinerja nyata indikator 2 "Jumlah konsumsi protein" tahun ini

meningkat 6.75 Point dari capaian tahun sebelumnya yang mencapai 89.00

Tahun 2017 adalah tahun ke 3 renstra, capaian kinerja indikator 1 "Jumlah

konsumsi protein" tahun ini adalah sebesar 95.75 %, bila dibandingkan dengan

target akhir renstra Dinas Ketahanan Pangan maka capaian kinerjanya mencapai

94.91 %.

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

III - 13

Sasaran 4

Menurunnya jumlah penduduk rawan pangan

Pencapaian sasaran 4 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.9

Analisis Pencapaian Sasaran 4

Menurunnya jumlah penduduk rawan pangan

No Indikator

Kinerja Satuan

Tahun 2015

%

Tahun 2016

%

Tahun 2017

%

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1 Persentase penurunan jumlah penduduk rawan pangan

% 1% 0,68 68.00 1% 0,43 43.00 1% 0.82 82.00

Sasaran Menurunnya jumlah penduduk rawan pangan dapat dilihat dari

sebanyak 1 indikator yaitu :

Capaian kinerja nyata indikator 1 "Persentase penurunan jumlah penduduk

rawan pangan" adalah sebesar 0.82 dari target sebesar 1% yang direncanakan

dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017 sehingga persentase capaian kinerjanya adalah

82.00 %, capaian ini tidak mencapai target yang diperjanjikan.

Capaian kinerja nyata indikator 1 "Persentase penurunan jumlah penduduk

rawan pangan" tahun ini meningkat 39.00 Point dari capaian tahun sebelumnya

yang mencapai 43.00

Tahun 2017 adalah tahun ke 3 renstra, capaian kinerja indikator 1

"Persentase penurunan jumlah penduduk rawan pangan" tahun ini adalah sebesar

82.00 %, bila dibandingkan dengan target akhir renstra Dinas Ketahanan Pangan

maka capaian kinerjanya mencapai 82.00 %.

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

III - 14

Sasaran 5

Stabilnya harga pangan pokok di tingkat produsen dan konsumen

Pencapaian sasaran 5 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.10

Analisis Pencapaian Sasaran 5

Stabilnya harga pangan pokok di tingkat produsen dan konsumen

N

o

Indikator

Kinerja Satuan

Tahun 2015

%

Tahun 2016

%

Tahun 2017

%

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1 Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat produsen

Rp./Kg > HPP (Rp.

3.700) 4.100 110

>HPP (Rp.

3.700) 3776 102

>HPP (Rp.

3700) 4126 111.51

2 Koefisien variasi pangan (beras) di

tingkat konsumen

% CV<10 6 100 CV<10 2 100 CV<10 3 100.00

Sasaran Stabilnya harga pangan pokok di tingkat produsen dan konsumen

dapat dilihat dari sebanyak 2 indikator yaitu :

Capaian kinerja nyata indikator 1 "Harga gabah kering panen (GKP) di

tingkat produsen" adalah sebesar 4126 dari target sebesar lebih dari HPP (Rp.

3700) yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017 sehingga persentase

capaian kinerjanya adalah 111.51 %, capaian ini melebihi target yang diperjanjikan.

Capaian kinerja nyata indikator 1 "Harga gabah kering panen (GKP) di

tingkat produsen" tahun ini meningkat 9.51 Point dari capaian tahun sebelumnya

yang mencapai 102.00

Tahun 2017 adalah tahun ke 3 renstra, capaian kinerja indikator 1 "Harga

gabah kering panen (GKP) di tingkat produsen" tahun ini adalah sebesar 111.51 %,

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

III - 15

bila dibandingkan dengan target akhir renstra Dinas Ketahanan Pangan maka

capaian kinerjanya mencapai 111.51 %.

Capaian kinerja nyata indikator 2 "Koefisien variasi pangan (beras) di tingkat

konsumen" adalah sebesar 3 dari target sebesar 10%lebih dariCV yang

direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017 sehingga persentase capaian

kinerjanya adalah 100.00 %, capaian ini sesuai target yang diperjanjikan.

Tahun 2017 adalah tahun ke 3 renstra, capaian kinerja indikator 1 "Koefisien

variasi pangan (beras) di tingkat konsumen" tahun ini adalah sebesar 100.00 %, bila

dibandingkan dengan target akhir renstra Dinas Ketahanan Pangan maka capaian

kinerjanya mencapai 100.00 %.

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

III - 16

Sasaran 6

Tercapainya keamanan pangan segar

Pencapaian sasaran 6 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.11

Analisis Pencapaian Sasaran 6

Tercapainya keamanan pangan segar

N

o

Indikator

Kinerja Satuan

Tahun 2015

%

Tahun 2016

%

Tahun 2017

%

Target Realisasi Target Realisasi Target Reali

sasi

1

Persentase peningkatan produk pangan segar yang tersertifikasi

% 10% 3,16 31 10% 7,33 73 10% 8.77 87.70

2

Persentase tingkat

keamanan pangan segar yang diuji

%

80%

(dibawah ambang batas)

91,39 114

80%

(dibawah ambang batas)

83,78 104

80 %

(dibawah ambang batas)

95.16 118.95

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

III - 17

Sasaran Tercapainya keamanan pangan segar dapat dilihat dari sebanyak 2

indikator yaitu :

Capaian kinerja nyata indikator 1 "Persentase peningkatan produk pangan

segar yang tersertifikasi" adalah sebesar 8.77 dari target sebesar 10% yang

direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017 sehingga persentase capaian

kinerjanya adalah 87.70 %, capaian ini tidak mencapai target yang diperjanjikan.

Capaian kinerja nyata indikator 1 "Persentase peningkatan produk pangan

segar yang tersertifikasi" tahun ini meningkat 14.70 Point dari capaian tahun

sebelumnya yang mencapai 73.00

Tahun 2017 adalah tahun ke 3 renstra, capaian kinerja indikator 1

"Persentase peningkatan produk pangan segar yang tersertifikasi" tahun ini adalah

sebesar 87.70 %, bila dibandingkan dengan target akhir renstra Dinas Ketahanan

Pangan maka capaian kinerjanya mencapai 87.70 %.

Capaian kinerja nyata indikator 2 "Persentase tingkat keamanan pangan

segar yang diuji" adalah sebesar 95.16 dari target sebesar 80 % (dibawah ambang

batas) yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017 sehingga persentase

capaian kinerjanya adalah 118.95 %, capaian ini melebihi target yang diperjanjikan.

Capaian kinerja nyata indikator 2 "Persentase tingkat keamanan pangan

segar yang diuji" tahun ini meningkat 14.95 Point dari capaian tahun sebelumnya

yang mencapai 104.00

Tahun 2017 adalah tahun ke 3 renstra, capaian kinerja indikator 1

"Persentase tingkat keamanan pangan segar yang diuji" tahun ini adalah sebesar

118.95 %, bila dibandingkan dengan target akhir renstra Dinas Ketahanan Pangan

maka capaian kinerjanya mencapai 118.95 %.

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

III - 18

Sasaran 7

Tercapainya peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur dan kualitas sarana prasarana perkantoran

Pencapaian sasaran 7 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.12

Analisis Pencapaian Sasaran 7

Tercapainya peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur dan kualitas

sarana prasarana perkantoran

N

o

Indikator

Kinerja Satuan

Tahun 2015

%

Tahun 2016

%

Tahun 2017

%

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1

Tersedianya sumberdaya aparatur dan sarana prasarana perkantoran yang berkualitas

% 100% 100 100 100% 100 100 100% 100 100

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

III - 19

Sasaran Tercapainya peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur dan

kualitas sarana prasarana perkantoran dapat dilihat dari sebanyak 1 indikator yaitu :

Capaian kinerja nyata indikator 1 "Tersedianya sumberdaya aparatur dan

sarana prasarana perkantoran yang berkualitas" adalah sebesar 100 dari target

sebesar 100% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017 sehingga

persentase capaian kinerjanya adalah 100.00 %, capaian ini sesuai target yang

diperjanjikan.

Tahun 2017 adalah tahun ke 3 renstra, capaian kinerja indikator 1

"Tersedianya sumberdaya aparatur dan sarana prasarana perkantoran yang

berkualitas" tahun ini adalah sebesar 100.00 %, bila dibandingkan dengan target

akhir renstra Dinas Ketahanan Pangan maka capaian kinerjanya mencapai 100.00

%.

PENCAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS

AKUNTABILITAS KEUANGAN

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

IV - 1

BAB IV PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Ketahanan Pangan

Lampung Tahun 2017 ini merupakan pertanggung jawaban tertulis atas

penyelenggaraan pemerintah yang baik (Good Governance) Dinas Ketahanan

Pangan Lampung Tahun 2017 Pembuatan LKIP ini merupakan langkah yang baik

dalam memenuhi harapan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Sebagai upaya untuk

penyelenggaraan pemerintahan yang baik sebagaimana diharapkan oleh semua

pihak.

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017 ini dapat

menggambarkan kinerja Dinas Ketahanan Pangan Lampung dan Evaluasi terhadap

kinerja yang telah dicapai baik berupa kinerja kegiatan, maupun kinerja sasaran,

juga dilaporkan analisis kinerja yang mencerminkan keberhasilan dan kegagalan.

Dalam tahun 2017 Dinas Ketahanan Pangan Lampung menetapkan sebanyak

7 (tujuh) sasaran dengan 10 (sepuluh) indikator kinerja sesuai dengan Rencana

Kinerja Tahunan dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017 yang ingin dicapai.

Secara rinci pencapaian sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sasaran 1 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 85.58 %

Sasaran 2 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 104.77 %

Sasaran 3 terdiri dari 2 indikator dengan nilai 96.53 %

Sasaran 4 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 82.00 %

Sasaran 5 terdiri dari 2 indikator dengan nilai 105,76 %

Sasaran 6 terdiri dari 2 indikator dengan nilai 115.48 %

Sasaran 7 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 100.00 %

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

IV - 2

Dari hasil pengukuran terhadap pencapaian sebanyak 7 sasaran tersebut,

secara umum telah melebihi target yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja.

Dalam Tahun Anggaran 2017 untuk pelaksanaan program dan kegiatan pada

Dinas Ketahanan Pangan Lampung dalam rangka mencapai target kinerja yang ingin

dicapai dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Lampung Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 5.120.000.000 sedangkan realisasi

anggaran mencapai Rp. 4.437.587.386, dengan demikian dapat dikatakan tahun

2017 Dinas Ketahanan Pangan Lampung kondisi anggaran adalah Silpa Rp.

682.412.614

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Lampung 2015-2019 menetapkan

sebanyak 7 (tujuh) sasaran dengan 10 (sepuluh) indikator kinerja tersebut telah

dilaksanakan melalui Rencana Kinerja Tahunan tahun ke 3 dari lima tahun yang

direncanakan yaitu pada tahun 2017, dengan rincian pencapaian sasaran sebagai

berikut :

Sasaran 1 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 85.58 %

Sasaran 2 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 104.77 %

Sasaran 3 terdiri dari 2 indikator dengan nilai 96.53 %

Sasaran 4 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 82.00 %

Sasaran 5 terdiri dari 2 indikator dengan nilai 105,76 %

Sasaran 6 terdiri dari 2 indikator dengan nilai 115.48 %

Sasaran 7 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 100.00 %

Dalam kurun waktu 1 (satu) tahun tersebut telah menggunakan anggaran

sebesar Rp. 5.120.000.000 (lima milyar seratus dua puluh juta rupiah) telah

mewujudkan capaian kinerja untuk menunjang pencapaian Misi dan Visi Dinas

Ketahanan Pangan Lampung. Berdasarkan pagu anggaran tersebut maka realisasi

anggaran yang telah digunakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Lampung adalah

86.67 % dari anggaran yang direncanakan, hal tersebut menunjukan bahwa

perencanaan Dinas Ketahanan Pangan Lampung perlu dioptimalkan kembali agar

Dinas Ketahanan Pangan

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tahun 2017

IV - 3

lebih efektif dan efisien dalam meningkatkan kinerja yang mendukung pencapaian

Visi dan Misi Lampung.

Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Ketahanan

Pangan Lampung ini, diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja Dinas

Ketahanan Pangan Lampung kepada pihak-pihak terkait baik sebagai stakeholders

ataupun pihak lain yang telah mengambil bagian dengan berpartisipasi aktif untuk

membangun Lampung.

Lampung, 12 Februari 2018

Kepala Dinas,

Ir. KUSNARDI, M.Agr.EC

19631123 198803 1 005

Target Indikator Kinerja Utama Tahun 2017 Dinas Ketahanan Pangan

No Indikator Kinerja Utama Formulasi

1 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) KetersediaanSkor Pola Pangan Harapan (PPH) ketersediaan= jumlah (% AKE dikali bobot masing-masing kelompok pangan)

% AKE = Energi konsumsi pangan di bagi AKE ketersediaan ( 2.400 kkal/kap/hr) dikali 100%

Jika Skor AKE lebih besar dari Skor AKE maksimum maka digunakan skor AKE Maksimum

AKE (Angka Kecukupan Energi)

2 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) KonsumsiSkor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi = jumlah (% AKE dikali bobot masing-masing kelompok pangan)

% AKE = Energi konsumsi pangan di bagi AKE konsumsi ( 2.000 kkal/kap/hr) dikali 100%

Jika Skor AKE lebih besar dari Skor AKE maksimum maka digunakan skor AKE Maksimum

3 Jumlah konsumsi energiBerat kelompok pangan dibagi seratus dikali kandungan energi di kali % BDD

BDD : Bagian Dapat Dimakan

4 Jumlah konsumsi proteinBerat kelompok pangan dibagi seratus dikali kandungan protein di kali % BDD

5 Persentase penurunan jumlah penduduk rawan pangan% penurunan jumlah penduduk rawan pangan = % Jumlah penduduk rawan pangan tahun ke N - 1 dikurangi % jumlah penduduk rawan pangan tahun ke N

6 Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat produsen.Jumlah harga gabah selama 10 bulan dibagi 10 bulan

7 Koefisien variasi pangan (beras) di tingkat konsumen.CV = Standart Deviasi rata rata di bagi rata-rata data dikali 100

8 Persentase peningkatan produk pangan segar yang tersertifikasi% peningkatan produk pangan segar yang tersertifikasi =% kebun yang di sertifikasi tahun N dikurangi Tahun N-1

% kebun yang tersertifikasi = jumlah kebun yang tersertifikasi dibagi jumlah kebun yang teregister dikali 100%

9 Persentase tingkat keamanan pangan segar yang diujiPangan Aman = Jumlah sample yang aman di bagi jumlah seluruh sample yang diuji dikali 100%

E-SAKIP Lampung Indikator Kinerja Utama : Dinas Ketahanan Pangan

Halaman 1

Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan2015-2019

Visi

LAMPUNG MAJU DAN  SEJAHTERA 2019

Misi

1. Misi ke-1 dari RPJMD yaitu : Meningkatkan Pembangunan Ekonomi dan Memperkuat Kemandirian Daerah

Strategi

1. Meningkatkan koordinasi dan sinergitas lintas sektor dalam pengelolaan ketersediaan, penanganan daerah rawan pangan, distribusi harga, cadangan pangan serta penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan melalui dukungan penelitian dan pengembangan pangan, pemberdayaan dan peran masyarakat serta penguatan kelembagaan ketahanan pangan

2. Promosi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat untuk memanfaatkan dan mengkonsumsi pangan secara beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumberdaya lokal

3. Promosi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat untuk memanfaatkan dan mengkonsumsi pangan secara beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumberdaya lokal

4. Meningkatkan koordinasi dan sinergitas lintas sektor dalam pengelolaan ketersediaan, penanganan daerah rawan pangan, distribusi harga, cadangan pangan serta penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan melalui dukungan penelitian dan pengembangan pangan, pemberdayaan dan peran masyarakat serta penguatan kelembagaan ketahanan pangan

5. Meningkatkan koordinasi dan sinergitas lintas sektor dalam pengelolaan ketersediaan, penanganan daerah rawan pangan, distribusi harga, cadangan pangan serta penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan melalui dukungan penelitian dan pengembangan pangan, pemberdayaan dan peran masyarakat serta penguatan kelembagaan ketahanan pangan

6. Meningkatkan sistem tata kelola yang transparan berbasis teknologi informasi melalui peningkatan pelayanan administrasi perkantoran dan pelayanan teknisnya secara profesional dan berintegritas.

7. Meningkatkan koordinasi dan sinergitas lintas sektor dalam pengelolaan ketersediaan, penanganan daerah rawan pangan, distribusi harga, cadangan pangan serta penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan melalui dukungan penelitian dan pengembangan pangan, pemberdayaan dan peran masyarakat serta penguatan kelembagaan ketahanan pangan

Kebijakan

1. Peningkatan ketersediaan pangan yang beranekaragam berbasis potensi sumberdaya lokal dan memantapkan penanganan kerawanan pangan untuk mengurangi jumlah penduduk miskin dan kelaparan

2. Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya dan kearifan lokal ditunjang dengan pengawasan keamanan pangan segar. Hal ini dilakukan melalui promosi, sosialisasi dan edukasi guna peningkatan konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman

3. Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya dan kearifan lokal ditunjang dengan pengawasan keamanan pangan segar. Hal ini dilakukan melalui promosi, sosialisasi dan edukasi guna peningkatan konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman

4. Peningkatan ketersediaan pangan yang beranekaragam berbasis potensi sumberdaya lokal dan memantapkan penanganan kerawanan pangan untuk mengurangi jumlah penduduk miskin dan kelaparan

5. Stabilisasi harga dan pasokan pangan serta pengelolaan cadangan pangan

6. Peningkatan SDM aparatur dan peningkatan pelayanan administrasi perkantoran serta peningkatan sarana dan prasarana aparatur

7. Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya dan kearifan lokal ditunjang dengan pengawasan keamanan pangan segar. Hal ini dilakukan melalui promosi, sosialisasi dan edukasi guna peningkatan konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman

No Tujuan Indikator Tujuan Satuan Target

1.1 Terwujudnya pemantapan ketahanan pangan masyarakat sampai tingkat perseorangan secara berkelanjutan melalui penganekaragaman pangan, penguatan ketersediaan, distribusi pangan dan kualitas konsumsi pangan yang bermutu dan aman berbasis sumberdaya lokal

1.1.1 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Skor 88.7

1.1.2 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi Skor 87.7

1.1.3 Jumlah Konsumsi Energi Kkal/kap/hr 2064

1.1.4 Jumlah Konsumsi Protein Gram/kap/hr 57

1.1.5 Persentase Penurunan Daerah Rawan Pangan % 1%

1.1.6 Harga Gabah Kering Panen (GKP) di Tingkat Produsen Rp./Kg Rp. 3.700

1.1.7 Koefisien Variasi (CV) Pangan (beras) di Tingkat Konsumen

% 3

1.1.8 Persentase Peningkatan Produk Pangan Segar yang Tersertifikasi

% 10%

1.1.9 Persentase Tingkat Keamanan Pangan Segar yang diuji % 80% (dibawah ambang batas)

No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja SatuanTarget Per Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

1 Terwujudnya pemantapan ketahanan pangan masyarakat sampai tingkat perseorangan secara berkelanjutan melalui penganekaragaman pangan, penguatan ketersediaan, distribusi pangan dan kualitas konsumsi pangan yang bermutu dan aman berbasis sumberdaya lokal

1.1 Meningkatnya ketersediaan pangan yang beragam

1.1.1 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan

Skor 87.52 85.6 88.0 88.20 88.7

1.2 Meningkatnya keragaman konsumsi pangan yang sehat dan aman

1.2.1 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

Skor 84.1 85.0 85.9 86.8 87.7

1.3 Meningkatnya konsumsi pangan yang sesuai angka kecukupan gizi (AKG)

1.3.1 Jumlah konsumsi energi Kkal/kap/hr 2004 2019 2034 2043 2064

1.3.2 Jumlah konsumsi protein Gram/kap/hr 56.1 56.30 56.5 56.7 57.0

1.4 Menurunnya jumlah penduduk rawan pangan

1.4.1 Persentase penurunan jumlah penduduk rawan pangan

% 1% 1% 1% 1% 1%

1.5 Stabilnya harga pangan pokok di tingkat produsen dan konsumen

1.5.1 Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat produsen.

Rp./Kg > HPP (Rp. 3.700)

> HPP (Rp. 3.700)

> HPP (Rp. 3700)

> HPP 3700

1.5.2 Koefisien variasi pangan (beras) di tingkat konsumen.

% 10%>CV 10%>CV 10%>CV 10%>CV 3

1.6 Tercapainya keamanan pangan segar 1.6.1 Persentase peningkatan produk pangan segar yang tersertifikasi

% 10% 10% 10% 10% 10%

1.6.2 Persentase tingkat keamanan pangan segar yang diuji

% 80%(dibawah ambang batas)

80% (dibawah ambang

batas)

80 % (dibawah ambang

batas)

80% (dibawah ambang

batas)

80% (dibawah ambang

batas)

1.7 Tercapainya peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur dan kualitas sarana prasarana perkantoran

1.7.1 Tersedianya sumberdaya aparatur dan sarana prasarana perkantoran yang berkualitas

% 100% 100% 100% 100% 100%

Rencana Kinerja Tahunan (Tahun 2017) Dinas Ketahanan Pangan

No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target 2017

1 Meningkatnya ketersediaan pangan yang beragam

1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan

Skor 88.0

2 Meningkatnya keragaman konsumsi pangan yang sehat dan aman

2. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

Skor 85.9

3 Meningkatnya konsumsi pangan yang sesuai angka kecukupan gizi (AKG)

3. Jumlah konsumsi energi Kkal/kap/hr 2034

4. Jumlah konsumsi protein Gram/kap/hr 56.5

4 Menurunnya jumlah penduduk rawan pangan

5. Persentase penurunan jumlah penduduk rawan pangan

% 1%

5 Stabilnya harga pangan pokok di tingkat produsen dan konsumen

6. Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat produsen.

Rp./Kg > HPP (Rp. 3700)

7. Koefisien variasi pangan (beras) di tingkat konsumen.

% 10%>CV

6 Tercapainya keamanan pangan segar 8. Persentase peningkatan produk pangan segar yang tersertifikasi

% 10%

9. Persentase tingkat keamanan pangan segar yang diuji

% 80 % (dibawah ambang batas)

7 Tercapainya peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur dan kualitas sarana prasarana perkantoran

10. Tersedianya sumberdaya aparatur dan sarana prasarana perkantoran yang berkualitas

% 100%

E-SAKIP Lampung Rencana Kinerja Tahunan : Dinas Ketahanan Pangan

Halaman 1

PEMERINTAH LAMPUNG

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN

DINAS KETAHANAN PANGAN LAMPUNG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ir. KUSNARDI, M.Agr.EC

Jabatan : Kepala Dinas

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

Nama : M RIDHO FICARDO

Jabatan : Gubernur Lampung

Selaku atasan langsung pihak pertama

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Lampung, 13 November 2017

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

M RIDHO FICARDO Ir. KUSNARDI, M.Agr.EC

Pembina Utama Madya (IV/d)

NIP. 19631123 198803 1 005

PERJANJIAN KINERJA

SKPD : DINAS KETAHANAN PANGAN

TAHUN ANGGARAN : 2017

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

1 2 3 4 5

1 Meningkatnya ketersediaan pangan yang beragam

1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan

Skor 88.0

2 Meningkatnya keragaman konsumsi pangan yang sehat dan aman

2. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

Skor 85.9

3 Meningkatnya konsumsi pangan yang sesuai angka kecukupan gizi (AKG)

3. Jumlah konsumsi energi Kkal/kap/hr 2034

4. Jumlah konsumsi protein Gram/kap/hr 56.5

4 Menurunnya jumlah penduduk rawan pangan

5. Persentase penurunan jumlah penduduk rawan pangan

% 1%

5 Stabilnya harga pangan pokok di tingkat produsen dan konsumen

6. Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat produsen.

Rp./Kg > HPP (Rp. 3700)

7. Koefisien variasi pangan (beras) di tingkat konsumen.

% 10%>CV

6 Tercapainya keamanan pangan segar

8. Persentase peningkatan produk pangan segar yang tersertifikasi

% 10%

9. Persentase tingkat keamanan pangan segar yang diuji

% 80 % (dibawah ambang batas)

No Program Anggaran (Rp) Sumber

1 Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan Ketahanan Pangan

50.000.000 APBD

2 Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan Ketahanan Pangan

621.808.000 APBD

3 Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan Ketahanan Pangan

406.000.000 APBD

4 Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan Ketahanan Pangan

625.000.000 APBD

5 Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan Ketahanan Pangan

290.000.000 APBD

6 Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan Ketahanan Pangan

2.000.000.000 APBD

7 Pelayanan Administrasi Perkantoran 844.505.000 APBD

8 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 229.900.000 APBD

9 Peningkatan Disiplin Aparatur 5.000.000 APBD

10 Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

47.787.000 APBD

TOTAL 5.120.000.000

Lampung, 13 November 2017

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

M RIDHO FICARDO Ir. KUSNARDI, M.Agr.EC

Pembina Utama Madya (IV/d)

NIP. 19631123 198803 1 005

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Program Anggaran Kegiatan Anggaran Output Kegiatan Target Penanggung Jawab

Trw 1 = 88.0 Trw 1 = 0

Trw 2 = 88.0 Trw 2 = 1

Trw 3 = 88.0 Trw 3 = 0

Trw 4 = 88.0 Trw 4 = 0

Trw 1 = 85.9 Trw 1 = 0

Trw 2 = 85.9 Trw 2 = 3

Trw 3 = 85.9 Trw 3 = 2

Trw 4 = 85.9 Trw 4 = 2

Trw 1 = 0

Trw 2 = 0

Trw 3 = 0

Trw 4 = 2

Trw 1 = 0

Trw 2 = 0

Trw 3 = 0

Trw 4 = 2

Trw 1 = 0

Trw 2 = 0

Trw 3 = 0

Trw 4 = 1

Trw 1 = 2034

Trw 2 = 2034

Trw 3 = 2034

Trw 4 = 2034

Trw 1 = 56.50 Trw 1 = 0

Trw 2 = 56.50 Trw 2 = 0

Trw 3 = 56.50 Trw 3 = 1

Trw 4 = 56.50 Trw 4 = 0

Trw 1 = 0

Trw 2 = 6

Trw 3 = 0

Trw 4 = 0

Trw 1 = 0

Trw 2 = 0

Trw 3 = 11

Trw 4 = 4

Trw 1 = 1% Trw 1 = 0

Trw 2 = 1% Trw 2 = 2

Trw 3 = 1% Trw 3 = 3

Trw 4 = 1% Trw 4 = 1

Trw 1 = 0

Trw 2 = 13

Trw 3 = 2

Trw 4 = 0

Trw 1 = 0

Trw 2 = 0

Trw 3 = 1

Trw 4 = 1

Trw 1 = 0

Trw 2 = 2

Trw 3 = 1

Trw 4 = 1

Trw 1 =

Trw 2 =

Trw 3 =

Trw 4 =

Rencana Aksi Dinas Ketahanan Pangan

Periode 2015 - 2019

Tahun 2017

Pengembangan Cadangan Pangan Pemerintah

Daerah

0 Jumlah cadangan pangan pemerintah Dra. BAHAGIATI, SH., MM

Analisa dan Penyusunan Peta Ketahanan Pangan

dan Kerentanan Pangan

100.000.000 Jumlah laporan/peta ketahanan dan kerentanan

pangan

Ir. HALIMAHTUSSYAKDIAH, MM

Konsolidasi Dewan Ketahanan Pangan 350.000.000 Jumlah rapat koordinasi dan konsultasi Ir. BANI ISPRIYANTO

Pengembangan Desa Mandiri Pangan 100.000.000 Jumlah desa/kawasan mandiri pangan yang

terbina

Ir. HALIMAHTUSSYAKDIAH, MM

Analisa dan Pemantauan Sistem Kewaspadaan

Pangan dan Gizi (SKPG) dan Penanganan Daerah

Rawan Pangan (PDRP)

75.000.000 Jumlah lokasi pemantauan Ir. HALIMAHTUSSYAKDIAH, MM

4 Menurunnya jumlah penduduk rawan pangan Persentase penurunan jumlah penduduk rawan

pangan

% Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan

Ketahanan Pangan

625.000.000

Ir. IDA RACHMAWATI, M.Si

Pembinaan dan Pemantauan Kawasan Rumah

Pangan Lestari (KRPL)

50.000.000 Jumlah Kabupaten/Kota yang terbina Ir. IDA RACHMAWATI, M.Si

406.000.000 Promosi Pangan Segar dan Olahan 200.000.000 Jumlah promosi pangan segar Ir. BANI ISPRIYANTO

Pengembangan Usaha Pangan Lokal 156.000.000 Jumlah pelaku usaha yang terbina

Jumlah konsumsi protein Gram/kap/hr Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan

Ketahanan Pangan

3 Meningkatnya konsumsi pangan yang sesuai

angka kecukupan gizi (AKG)

Jumlah konsumsi energi Kkal/kap/hr

Penyusunan Pola Pangan Harapan 47.000.000 Jumlah laporan analisis Pola Pangan Harapan

(PPH)

Ir. IDA RACHMAWATI, M.Si

Hari Pangan Sedunia TK. Provinsi dan TK.

Nasional

339.808.000 Jumlah kegiatan peringatan Hari Pangan Sedunia

(HPS)

Ir. BANI ISPRIYANTO

Gerakan Percepatan Penganekaragaman

Konsumsi Pangan

140.000.000 Jumlah Kab/Kota yang terbina Ir. IDA RACHMAWATI, M.Si

Lomba Cipta Menu Tingkat Provinsi dan Nasional 95.000.000 Jumlah lomba cipta menu yang diselenggarakan Ir. IDA RACHMAWATI, M.Si

Akses Pangan 50.000.000 Jumlah laporan akses pangan Ir. HALIMAHTUSSYAKDIAH, MM

2 Meningkatnya keragaman konsumsi pangan yang

sehat dan aman

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi Skor Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan

Ketahanan Pangan

621.808.000

1 Meningkatnya ketersediaan pangan yang beragam Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Skor Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan

Ketahanan Pangan

50.000.000

Trw 1 = > HPP (rp. 3700)

Trw 2 = > HPP (Rp.3700)

Trw 3 = > HPP (Rp. 3700)

Trw 4 = > HPP (Rp. 3700)

Trw 1 = < 10% Trw 1 = 0

Trw 2 = < 10% Trw 2 = 3

Trw 3 = < 10% Trw 3 = 0

Trw 4 = < 10% Trw 4 = 17

Trw 1 = 0

Trw 2 = 3

Trw 3 = 2

Trw 4 = 7

Trw 1 = 0

Trw 2 = 10

Trw 3 = 0

Trw 4 = 5

Trw 1 =

Trw 2 =

Trw 3 =

Trw 4 =

Trw 1 = 0

Trw 2 =

Trw 3 =

Trw 4 =

Trw 1 = 10%

Trw 2 = 10%

Trw 3 = 10%

Trw 4 = 10%

Trw 1 = 80% (dibawah ambang batas) Trw 1 = 4

Trw 2 = 80% (dibawah ambang batas) Trw 2 = 4

Trw 3 = 80% (dibawah ambang batas) Trw 3 = 5

Trw 4 = 80% (dibawah ambang batas) Trw 4 = 2

Trw 1 = 5

Trw 2 = 4

Trw 3 = 3

Trw 4 = 3

Trw 1 = 0

Trw 2 = 15

Trw 3 = 0

Trw 4 = 0

Trw 1 = 0

Trw 2 = 0

Trw 3 = 0

Trw 4 = 15

Trw 1 = 3

Trw 2 = 3

Trw 3 = 3

Trw 4 = 3

Trw 1 = 0

Trw 2 = 4

Trw 3 = 0

Trw 4 = 0

Trw 1 = 0

Trw 2 = 4

Trw 3 = 3

Trw 4 = 0

Trw 1 = 0

Trw 2 = 0

Trw 3 = 3

Trw 4 = 0

Trw 1 = 0

Trw 2 = 0

Sertifikasi, Registrasi Produk Labelisasi Prima 3

Mendukung Terminal Agrobisnis

200.000.000 Jumlah pelaku usaha yang akan

disertifikasi/registrasi

Ir. SUKMAWARNI, MM

Audit Internal 28.000.000 Jumlah bidang yang teraudit Ir. SUKMAWARNI, MM

Surveilen dan Pengawasan Produk Hasil Pertanian

yang sudah Sertifikasi/Registrasi/Produk yang

beredar

50.000.000 Jumlah surveilen dan pengawasan

produk/komoditi yang sudah

bersertifikat/registrasi

Ir. SUKMAWARNI, MM

Penyempurnaan Dokumen Sistem Mutu Mengacu

pada ISO/IEC 17065

37.000.000 Jumlah dokumen sistem mutu mengacu pada

ISO/IEC 17065

Ir. SUKMAWARNI, MM

Operasional Pengawasan Mutu dan Keamanan

Pangan OKKP-D

1.100.000.000 Pembiayaan operasional pengawasan mutu dan

keamanan pangan OKKP-D

Ir. SUKMAWARNI, MM

Sosialisasi dan Promosi Peningkatan Gizi Pangan

Keluarga

70.000.000 Jumlah Kabupaten/Kota yang tersosialisasi Ir. OKTOVIA HAVID

Ir. OKTOVIA HAVID

Bimtek Penerapan Mutu dan Keamanan Pangan

Hasil Pertanian

80.000.000 Jumlah petugas mutu dan keamanan pangan

yang terbina

Ir. OKTOVIA HAVID

2.000.000.000 Pemantauan, Pengawasan dan Pengendalian Mutu

Keamanan Pangan Segar

189.000.000 Jumlah lokasi pemantauan dan pengawasan

keamanan pangan segar

Ir. OKTOVIA HAVID

Pengembangan Jejaring Keamanan Pangan dan

Promosi Keamanan Pangan Segar

161.000.000 Jumlah pembinaan dan promosi keamanan

pangan

Persentase tingkat keamanan pangan segar yang

diuji

% Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan

Ketahanan Pangan

6 Tercapainya keamanan pangan segar Persentase peningkatan produk pangan segar

yang tersertifikasi

%

Alur Distribusi Pangan 0 Jumlah laporan alur distribusi pangan Dra. BAHAGIATI, SH., MM

Pembinaan Manajemen Kelembagaan 0 Jumlah gapoktan yang terbina Dra. BAHAGIATI, SH., MM

Dra. BAHAGIATI, SH., MM

Pemantauan dan Pengendalian Mobilitas Pangan 100.000.000 Jumlah laporan pemantauan dan pengendalian

mobilitas pangan

Dra. BAHAGIATI, SH., MM

290.000.000 Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat 100.000.000 Jumlah lumbung pangan yang terbina Dra. BAHAGIATI, SH., MM

Pemberdayaan Gapoktan dalam rangka Stabilisasi

Harga Pangan

90.000.000 Jumlah gapoktan yang diberdayakan

Koefisien variasi pangan (beras) di tingkat

konsumen.

% Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan

Ketahanan Pangan

5 Stabilnya harga pangan pokok di tingkat produsen

dan konsumen

Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat

produsen.

Rp./Kg

Trw 3 = 26

Trw 4 = 24

Trw 1 = 0

Trw 2 = 0

Trw 3 = 0

Trw 4 = 1

Trw 1 = 1

Trw 2 = 1

Trw 3 = 0

Trw 4 = 0

Trw 1 =

Trw 2 =

Trw 3 =

Trw 4 =

Trw 1 =

Trw 2 =

Trw 3 =

Trw 4 =

Trw 1 =

Trw 2 =

Trw 3 =

Trw 4 =

Trw 1 = 100 Trw 1 = 3

Trw 2 = 100% Trw 2 = 3

Trw 3 = 100% Trw 3 = 3

Trw 4 = 100% Trw 4 = 3

Trw 1 = 3

Trw 2 = 3

Trw 3 = 3

Trw 4 = 3

Trw 1 = 3

Trw 2 = 3

Trw 3 = 3

Trw 4 = 3

Trw 1 = 3

Trw 2 = 3

Trw 3 = 3

Trw 4 = 3

Trw 1 = 3

Trw 2 = 3

Trw 3 = 3

Trw 4 = 3

Trw 1 = 3

Trw 2 = 3

Trw 3 = 3

Trw 4 = 3

Trw 1 = 3

Trw 2 = 3

Trw 3 = 3

Trw 4 = 3

Trw 1 = 3

Trw 2 = 3

Trw 3 = 3

Trw 4 = 3

Trw 1 = 1

Trw 2 = 8

Trw 3 = 2

Trw 4 = 3

Trw 1 = 10

Trw 2 = 8

Trw 3 = 5

Trw 4 = 3

Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam

daerah

122.450.000 Jumlah rapat-rapat koordinasi/konsultasi dalam

daerah

Ir. BANI ISPRIYANTO

Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar

daerah

95.683.000 Jumlah rapat-rapat koordinasi/konsultasi keluar

daerah

Ir. BANI ISPRIYANTO

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan

perundang undangan

15.000.000 Jumlah bahan bacaan dan peraturan Ir. BANI ISPRIYANTO

Penyediaan peralatan rumah tangga 10.100.000 Jumlah peralatan rumah tangga Ir. BANI ISPRIYANTO

Penyediaan komponen instalasi

listrik/Penerangan bangunan kantor

10.000.000 Jumlah komponen instalasi listrik/penerangan

bangunan kantor

Ir. BANI ISPRIYANTO

Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 67.000.000 Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor Ir. BANI ISPRIYANTO

Penyediaan Alat Tulis Kantor 15.000.000 Jumlah penyediaan ATK Ir. BANI ISPRIYANTO

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 12.500.000 Jumlah penyediaan ATK Ir. BANI ISPRIYANTO

Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan

listrik

97.200.000 Pembiayaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan

listrik

Ir. BANI ISPRIYANTO

Penyediaan jasa administrasi keuangan 283.972.000 Pembiayaan jasa/honor administrasi keuangan Ir. BANI ISPRIYANTO

7 Tercapainya peningkatan kapasitas sumberdaya

aparatur dan kualitas sarana prasarana

perkantoran

Tersedianya sumberdaya aparatur dan sarana

prasarana perkantoran yang berkualitas

% Pelayanan Administrasi Perkantoran 844.505.000

Pembangunan Gedung Kantor dan Laboratorium

Pengujian Mutu dan Sarana Prasarana OKKP-D

(DAK + Dana Pendampingan)

0 Jumlah gedung kantor, laboratorium dan sarana

prasarana

Ir. SUKMAWARNI, MM

Pengembangan Produk Pangan Segar yang

Bermutu dan Bersertifikat

0 Jumlah laporan/dokumen pengembangan produk

pangan segar yang bersertifikat

Ir. OKTOVIA HAVID

Peningkatan Penerapan Standar BMR (Batas

Maksimum Residu)

0 Jumlah petugas mutu dan keamanan pangan Ir. OKTOVIA HAVID

Bimtek Penerapan Mutu dan Keamanan Pangan

Hasil Pertanian di Lokasi Sentra

50.000.000 Jumlah pelaku usaha yang memahami penerapan

mutu dan keamanan pangan

Ir. SUKMAWARNI, MM

Promosi Produk Unggulan Lampung yang sudah

Sertifikasi/Registrasi

35.000.000 Jumlah promosi produk unggulan yang

bersertifikat/registrasi

Ir. SUKMAWARNI, MM

Sertifikasi, Registrasi Produk Labelisasi Prima 3

Mendukung Terminal Agrobisnis

200.000.000 Jumlah pelaku usaha yang akan

disertifikasi/registrasi

Ir. SUKMAWARNI, MM

Persentase tingkat keamanan pangan segar yang

diuji

%

Trw 1 = 0

Trw 2 = 3

Trw 3 = 3

Trw 4 = 3

Trw 1 = 0

Trw 2 = 0

Trw 3 = 0

Trw 4 = 1

Trw 1 = 3

Trw 2 = 3

Trw 3 = 3

Trw 4 = 0

Trw 1 = 0

Trw 2 = 0

Trw 3 = 6;20

Trw 4 = 6;10

Trw 1 = 0

Trw 2 = 0

Trw 3 = 1

Trw 4 = 0

Trw 1 =

Trw 2 =

Trw 3 =

Trw 4 =

Trw 1 =

Trw 2 = 0

Trw 3 = 3

Trw 4 = 0

Trw 1 = 7

Trw 2 = 0

Trw 3 = 0

Trw 4 = 0

Trw 1 = 1

Trw 2 = 1

Trw 3 = 0

Trw 4 = 0

Penyusunan rencana kerja (RENJA) dan RKA

SKPD

33.507.000 Jumlah dokumen perencanaan Ir. BANI ISPRIYANTO

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan

47.787.000 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar

realisasi kinerja SKPD

14.280.000 Jumlah laporan capaian kinerja dan ikhtisar

kinerja SKPD

Ir. BANI ISPRIYANTO

Peningkatan SDM dan Budaya Kerja 5.000.000 Jumlah SDM/Aparatur yang terbina Ir. BANI ISPRIYANTO

Peningkatan Disiplin Aparatur 5.000.000 Pengadaan pakaian dinas beserta

perlengkapannya

0 Jumlah pengadaan pakaian dinas dan

perlengkapan aparatur (PNS, PTHL)

Ir. BANI ISPRIYANTO

Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor 100.000.000 Jumlah unit gedung/kantor Ir. BANI ISPRIYANTO

Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung

kantor

10.800.000 Jumlah unit peralatan kantor yang terpelihara

(Komputer, AC)

Ir. BANI ISPRIYANTO

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 229.900.000 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan

dinas/operasional

119.100.000 Pembiayaan operasional kendaraan dinas Ir. BANI ISPRIYANTO

Penataan aset daerah 7.000.000 Jumlah dokumen penatausahaan aset daerah Ir. BANI ISPRIYANTO

Pengembangan pengelolaan keuangan SKPD 108.600.000 Pembiayaan pengelolaan keuangan SKPD Ir. BANI ISPRIYANTO

7 Tercapainya peningkatan kapasitas sumberdaya

aparatur dan kualitas sarana prasarana

perkantoran

Tersedianya sumberdaya aparatur dan sarana

prasarana perkantoran yang berkualitas

%

Realisasi % Realisasi % Realisasi % Realisasi %

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Sasaran 1

1

1.1 Akses Pangan 50.000.000.00 6.460.600.00 12.92 10.847.600.00 21.7 39.828.600.00 79.66 48.615.600.00 97.23

50.000.000.00 6.460.600.00 12.92 10.847.600.00 21.70 39.828.600.00 79.66 48.615.600.00 97.23

Sasaran 2

2

2.1

Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi

Pangan 140.000.000.00 0.00 0 38.460.000.00 27.47 52.580.000.00 37.56 114.419.800.00 81.73

2.2 Lomba Cipta Menu Tingkat Provinsi dan Nasional 95.000.000.00 0.00 0 0.00 0 0.00 0 82.934.000.00 87.3

2.3 Hari Pangan Sedunia TK. Provinsi dan TK. Nasional 339.808.000.00 0.00 0 0.00 0 0.00 0 333.853.000.00 98.25

2.4 Penyusunan Pola Pangan Harapan 47.000.000.00 0.00 0 0.00 0 0.00 0 24.795.000.00 52.76

621.808.000.00 0.00 0.00 38.460.000.00 6.19 52.580.000.00 8.46 556.001.800.00 89.42

Sasaran 3

3

3.1 Promosi Pangan Segar dan Olahan 200.000.000.00 0.00 0 0.00 0 0.00 0 142.495.000.00 71.25

3.2 Pengembangan Usaha Pangan Lokal 156.000.000.00 0.00 0 3.940.000.00 2.53 20.985.000.00 13.45 139.596.000.00 89.48

3.3

Pembinaan dan Pemantauan Kawasan Rumah

Pangan Lestari (KRPL) 50.000.000.00 0.00 0 7.880.000.00 15.76 37.700.000.00 75.4 39.530.000.00 79.06

406.000.000.00 0.00 0.00 11.820.000.00 2.91 58.685.000.00 14.45 321.621.000.00 79.22

Sasaran 4

4

4.1 Pengembangan Desa Mandiri Pangan 100.000.000.00 0.00 0 42.415.000.00 42.42 64.305.400.00 64.31 98.737.000.00 98.74

4.2

Analisa dan Pemantauan Sistem Kewaspadaan

Pangan dan Gizi (SKPG) dan Penanganan Daerah

Rawan Pangan (PDRP) 75.000.000.00 0.00 0 0.00 0 48.984.000.00 65.31 74.528.600.00 99.37

4.3

Analisa dan Penyusunan Peta Ketahanan Pangan dan

Kerentanan Pangan 100.000.000.00 0.00 0 63.811.000.00 63.81 77.231.000.00 77.23 95.544.000.00 95.54

Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan Ketahanan Pangan

Total Per Sasaran

Menurunnya jumlah penduduk rawan pangan

Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan Ketahanan Pangan

Meningkatnya keragaman konsumsi pangan yang sehat dan aman

Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan Ketahanan Pangan

Total Per Sasaran

Meningkatnya konsumsi pangan yang sesuai angka kecukupan gizi (AKG)

2

Meningkatnya ketersediaan pangan yang beragam

Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan Ketahanan Pangan

Total Per Sasaran

Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2017 Dinas Ketahanan Pangan

No Program Pagu Anggaran Tahun 2017Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4

4.4 Konsolidasi Dewan Ketahanan Pangan 350.000.000.00 0.00 0 42.300.000.00 12.09 84.362.000.00 24.1 119.982.000.00 34.28

4.5 Pengembangan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah 0.00 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0

625.000.000.00 0.00 0.00 148.526.000.00 23.76 274.882.400.00 43.98 388.791.600.00 62.21

Sasaran 5

5

5.1 Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat 100.000.000.00 0.00 0 13.335.000.00 13.34 54.805.000.00 54.81 99.861.000.00 99.86

5.2

Pemberdayaan Gapoktan dalam rangka Stabilisasi

Harga Pangan 90.000.000.00 0.00 0 12.427.000.00 13.81 27.587.000.00 30.65 89.887.000.00 99.87

5.3 Pemantauan dan Pengendalian Mobilitas Pangan 100.000.000.00 0.00 0 0.00 0 9.072.000.00 9.07 56.500.000.00 56.5

5.4 Pembinaan Manajemen Kelembagaan 0.00 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0

5.5 Alur Distribusi Pangan 0.00 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0

290.000.000.00 0.00 0.00 25.762.000.00 8.88 91.464.000.00 31.54 246.248.000.00 84.91

Sasaran 6

6

6.1

Pemantauan, Pengawasan dan Pengendalian Mutu

Keamanan Pangan Segar 189.000.000.00 0.00 0 101.601.000.00 53.76 164.107.000.00 86.83 184.187.000.00 97.45

6.2

Pengembangan Jejaring Keamanan Pangan dan

Promosi Keamanan Pangan Segar 161.000.000.00 0.00 0 88.195.000.00 54.78 110.425.000.00 68.59 152.890.000.00 94.96

6.3

Bimtek Penerapan Mutu dan Keamanan Pangan Hasil

Pertanian 80.000.000.00 0.00 0 19.233.000.00 24.04 72.128.000.00 90.16 79.928.000.00 99.91

6.4

Sosialisasi dan Promosi Peningkatan Gizi Pangan

Keluarga 70.000.000.00 0.00 0 3.040.000.00 4.34 3.040.000.00 4.34 3.040.000.00 4.34

6.5

Operasional Pengawasan Mutu dan Keamanan

Pangan OKKP-D 1.100.000.000.00 9.223.000.00 0.84 17.100.450.00 1.55 18.992.850.00 1.73 1.029.716.590.00 93.61

6.6

Penyempurnaan Dokumen Sistem Mutu Mengacu

pada ISO/IEC 17065 37.000.000.00 0.00 0 27.299.900.00 73.78 0.00 0 34.847.500.00 94.18

6.7

Surveilen dan Pengawasan Produk Hasil Pertanian

yang sudah Sertifikasi/Registrasi/Produk yang

beredar 50.000.000.00 13.944.000.00 27.89 16.500.000.00 33 22.870.000.00 45.74 48.780.400.00 97.56

6.8 Audit Internal 28.000.000.00 0.00 0 0.00 0 18.754.000.00 66.98 26.907.000.00 96.1

6.9

Sertifikasi, Registrasi Produk Labelisasi Prima 3

Mendukung Terminal Agrobisnis 200.000.000.00 2.950.000.00 1.48 64.253.000.00 32.13 94.405.400.00 47.2 178.781.600.00 89.39

6.10

Promosi Produk Unggulan Lampung yang sudah

Sertifikasi/Registrasi 35.000.000.00 0.00 0 0.00 0 0.00 0 31.470.000.00 89.91

Total Per Sasaran

Tercapainya keamanan pangan segar

Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan Ketahanan Pangan

Total Per Sasaran

Stabilnya harga pangan pokok di tingkat produsen dan konsumen

Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan Ketahanan Pangan

6.11

Bimtek Penerapan Mutu dan Keamanan Pangan Hasil

Pertanian di Lokasi Sentra 50.000.000.00 40.270.000.00 80.54 43.200.000.00 86.4 43.200.000.00 86.4 49.134.000.00 98.27

6.12

Peningkatan Penerapan Standar BMR (Batas

Maksimum Residu) 0.00 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0

6.13

Pengembangan Produk Pangan Segar yang Bermutu

dan Bersertifikat 0.00 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0

6.14

Pembangunan Gedung Kantor dan Laboratorium

Pengujian Mutu dan Sarana Prasarana OKKP-D (DAK

+ Dana Pendampingan) 0.00 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0

2.000.000.000.00 66.387.000.00 3.32 380.422.350.00 19.02 547.922.250.00 27.40 1.819.682.090.00 90.98

Sasaran 7

7

7.1

Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan

listrik 97.200.000.00 9.392.696.00 9.66 19.603.396.00 20.17 35.737.896.00 36.77 62.946.496.00 64.76

7.2 Penyediaan jasa administrasi keuangan 283.972.000.00 67.740.000.00 23.85 112.900.000.00 39.76 193.440.000.00 68.12 283.972.000.00 100

7.3 Penyediaan Alat Tulis Kantor 15.000.000.00 3.700.000.00 24.67 7.400.000.00 49.33 0.00 0 15.000.000.00 100

7.4 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 12.500.000.00 6.193.000.00 49.54 7.906.000.00 63.25 0.00 0 12.500.000.00 100

7.5

Penyediaan komponen instalasi listrik/Penerangan

bangunan kantor 10.000.000.00 0.00 0 5.000.000.00 50 7.500.000.00 75 10.000.000.00 100

7.6 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 67.000.000.00 0.00 0 0.00 0 0.00 0 66.600.000.00 99.4

7.7 Penyediaan peralatan rumah tangga 10.100.000.00 0.00 0 2.256.000.00 22.34 4.456.000.00 44.12 10.100.000.00 100

7.8

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang

undangan 15.000.000.00 0.00 0 5.945.000.00 39.63 9.512.000.00 63.41 14.268.000.00 95.12

7.9 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah 95.683.000.00 2.783.900.00 2.91 33.471.300.00 34.98 48.209.300.00 50.38 87.252.800.00 91.19

7.10 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah 122.450.000.00 33.115.000.00 27.04 72.900.000.00 59.53 109.755.000.00 89.63 115.160.000.00 94.05

7.11 Pengembangan pengelolaan keuangan SKPD 108.600.000.00 9.000.000.00 8.29 15.000.000.00 13.81 24.000.000.00 22.1 107.400.000.00 98.9

7.12 Penataan aset daerah 7.000.000.00 1.525.000.00 21.79 1.525.000.00 21.79 0.00 0 7.000.000.00 100

8

8.1

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan

dinas/operasional 119.100.000.00 14.332.000.00 12.03 40.330.000.00 33.86 63.868.000.00 53.63 111.732.000.00 93.81

8.2 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor 10.800.000.00 0.00 0 2.700.000.00 25 5.400.000.00 50 10.800.000.00 100

8.3 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor 100.000.000.00 0.00 0 43.030.000.00 43.03 0.00 0 99.765.000.00 99.77

9 Peningkatan Disiplin Aparatur

Tercapainya peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur dan kualitas sarana prasarana perkantoran

Pelayanan Administrasi Perkantoran

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Total Per Sasaran

9.1 Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya 0.00 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0

9.2 Peningkatan SDM dan Budaya Kerja 5.000.000.00 0.00 0 1.100.000.00 22 1.100.000.00 22 1.400.000.00 28

10

10.1

Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar

realisasi kinerja SKPD 14.280.000.00 0.00 0 4.200.000.00 29.41 4.200.000.00 29.41 12.100.000.00 84.73

10.2 Penyusunan rencana kerja (RENJA) dan RKA SKPD 33.507.000.00 0.00 0 0.00 0 0.00 0 28.631.000.00 85.45

1.127.192.000.00 147.781.596.00 13.11 375.266.696.00 33.29 507.178.196.00 44.99 1.056.627.296.00 93.74

5.120.000.000.00 220.629.196.00 4.31 991.104.646.00 19.36 1.572.540.446.00 30.71 4.437.587.386.00 86.67Grand Total

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Total Per Sasaran

No Sasaran Strategis SatuanTarget

TahunanTriwulan Target Realisasi

Capaian

(%)Keterangan

a b c d e f g h i j k

Triwulan 1 88.0 0 0.00

Triwulan 2 88.0 0 0.00

Triwulan 3 88.0 0 0.00

Triwulan 4 88.0 75,31 85.00

75.31 85.58 Menggunakan data ATAP 2016

Triwulan 1 85.9 0 0.00

Triwulan 2 85.9 0 0.00

Triwulan 3 85.9 0 0.00

Triwulan 4 85.9 90 104.00

90.0 104.77 Menggunakan data sementara, data tetap baru

keluar di bulan Juni 2018

Triwulan 1 2034 0 0.00

Triwulan 2 2034 0 0.00

Triwulan 3 2034 0 0.00

Triwulan 4 2034 1.963,90 96.00

1963.9 96.55 Menggunakan data sementara, data tetap baru

keluar di bulan Juni 2018

Triwulan 1 56.50 0 0.00

Triwulan 2 56.50 0 0.00

Triwulan 3 56.50 0 0.00

Triwulan 4 56.50 54,1 95.00

54.1 95.75 Menggunakan data sementara, data tetap baru

keluar di bulan Juni 2018

Triwulan 1 1% 0 0.00

Triwulan 2 1% 0 0.00

Triwulan 3 1% 0 0.00

Triwulan 4 1% 0,82 82.00

0.82 82.00 Sumber data BPS

Kondisi Akhir (F)

4 Menurunnya jumlah penduduk

rawan pangan

4.1 Persentase penurunan jumlah

penduduk rawan pangan

% 1%

Kondisi Akhir (F)

3.2 Jumlah konsumsi protein Gram/kap/hr 56.5

Kondisi Akhir (F)

3 Meningkatnya konsumsi pangan

yang sesuai angka kecukupan gizi

(AKG)

3.1 Jumlah konsumsi energi Kkal/kap/hr 2034

Kondisi Akhir (F)

2 Meningkatnya keragaman konsumsi

pangan yang sehat dan aman

2.1 Skor Pola Pangan Harapan

(PPH) Konsumsi

Skor 85.9

Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2017 Dinas Ketahanan Pangan

Indikator Kinerja

1 Meningkatnya ketersediaan pangan

yang beragam

1.1 Skor Pola Pangan Harapan

(PPH) Ketersediaan

Skor 88.0

Kondisi Akhir (F)

Triwulan 1 > HPP (rp. 3700) 3.808 102.00

Triwulan 2 > HPP (Rp.3700) 3.918 105.00

Triwulan 3 > HPP (Rp. 3700) 4.021 108.00

Triwulan 4 > HPP (Rp. 3700) 4.543 122.00

4126 111.51 HPP = Rp. 3.700 (HPP = Harga Pembelian

Pemerintah)

Triwulan 1 < 10% 0 0.00

Triwulan 2 < 10% 0 0.00

Triwulan 3 < 10% 0 0.00

Triwulan 4 < 10% 3 100.00

3 100.00 CV < 10%

Triwulan 1 10% 0 0.00

Triwulan 2 10% 0 0.00

Triwulan 3 10% 0 0.00

Triwulan 4 10% 8,77 87.00

8.77 87.70 Sumber data Dinas Ketahanan Pangan Provinsi

Lampung

Triwulan 1 80% (dibawah

ambang batas)

0 0.00

Triwulan 2 80% (dibawah

ambang batas)

0 0.00

Triwulan 3 80% (dibawah

ambang batas)

0 0.00

Triwulan 4 80% (dibawah

ambang batas)

95,16 118.00

95.16 118.95 Sumber data Dinas Ketahanan Pangan Provinsi

Lampung

Keterangan

Warna Prosentase

n/a

< 100%

100

Keterangan

Tidak Ada Target

Tidak Tercapai

Tercapai

Kondisi Akhir (F)

6.2 Persentase tingkat keamanan

pangan segar yang diuji

% 80 % (dibawah

ambang batas)

Kondisi Akhir (F)

6 Tercapainya keamanan pangan

segar

6.1 Persentase peningkatan

produk pangan segar yang

tersertifikasi

% 10%

Kondisi Akhir (F)

5.2 Koefisien variasi pangan

(beras) di tingkat konsumen.

% 10%>CV

Kondisi Akhir (F)

5 Stabilnya harga pangan pokok di

tingkat produsen dan konsumen

5.1 Harga gabah kering panen

(GKP) di tingkat produsen.

Rp./Kg > HPP (Rp.

3700)

> 100% Melebihi Target

No Sasaran Satuan Target Tahunan Triwulan Target Realisasi Capaian(%) Keterangan

a b c d e f g h i j k

Triwulan 1 88.0 0 0.00

Triwulan 2 88.0 0 0.00

Triwulan 3 88.0 0 0.00

Triwulan 4 88.0 75,31 85.00

75.31 85.58 Menggunakan data ATAP 2016

Triwulan 1 85.9 0 0.00

Triwulan 2 85.9 0 0.00

Triwulan 3 85.9 0 0.00

Triwulan 4 85.9 90 104.00

90.0 104.77 Menggunakan data sementara, data tetap baru

keluar di bulan Juni 2018

Triwulan 1 2034 0 0.00

Triwulan 2 2034 0 0.00

Triwulan 3 2034 0 0.00

Triwulan 4 2034 1.963,90 96.00

1963.9 96.55 Menggunakan data sementara, data tetap baru

keluar di bulan Juni 2018

Triwulan 1 56.50 0 0.00

Triwulan 2 56.50 0 0.00

Triwulan 3 56.50 0 0.00

Triwulan 4 56.50 54,1 95.00

54.1 95.75 Menggunakan data sementara, data tetap baru

keluar di bulan Juni 2018

Triwulan 1 1% 0 0.00

Triwulan 2 1% 0 0.00

Triwulan 3 1% 0 0.00

Triwulan 4 1% 0,82 82.00

0.82 82.00 Sumber data BPS

Triwulan 1 > HPP (Rp.3700) 3.808 102.00

Triwulan 2 > HPP (Rp.3700) 3.918 105.00

Triwulan 3 > HPP (Rp.3700) 4.021 108.00

Triwulan 4 > HPP (Rp.3700) 4.543 122.00

5 Stabilnya harga pangan pokok di tingkat

produsen dan konsumen

5.1 Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat

produsen.

Rp./Kg > HPP (Rp. 3700)

Kondisi Akhir (F)

4 Menurunnya jumlah penduduk rawan

pangan

4.1 Persentase penurunan jumlah penduduk rawan

pangan

% 1%

Kondisi Akhir (F)

3.2 Jumlah konsumsi protein Gram/kap/hr 56.5

Kondisi Akhir (F)

3 Meningkatnya konsumsi pangan yang

sesuai angka kecukupan gizi (AKG)

3.1 Jumlah konsumsi energi Kkal/kap/hr 2034

Kondisi Akhir (F)

2 Meningkatnya keragaman konsumsi

pangan yang sehat dan aman

2.1 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi Skor 85.9

Capaian Indikator Kinerja Strategis Tahun 2017 Dinas Ketahanan Pangan

Indikator Kinerja

1 Meningkatnya ketersediaan pangan yang

beragam

1.1 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Skor 88.0

Kondisi Akhir (F)

4126 111.51 HPP = Rp. 3.700 (HPP = Harga Pembelian

Pemerintah)

Triwulan 1 < 10% 0 0.00

Triwulan 2 < 10% 0 0.00

Triwulan 3 < 10% 0 0.00

Triwulan 4 < 10% 3 100.00

3 100.00 CV < 10%

Triwulan 1 10% 0 0.00

Triwulan 2 10% 0 0.00

Triwulan 3 10% 0 0.00

Triwulan 4 10% 8,77 87.00

8.77 87.70 Sumber data Dinas Ketahanan Pangan Provinsi

Lampung

Triwulan 1 80% (dibawah

ambang batas)

0 0.00

Triwulan 2 80% (dibawah

ambang batas)

0 0.00

Triwulan 3 80% (dibawah

ambang batas)

0 0.00

Triwulan 4 80% (dibawah

ambang batas)

95,16 118.00

95.16 118.95 Sumber data Dinas Ketahanan Pangan Provinsi

Lampung

Triwulan 1 100 25 25.00

Triwulan 2 100% 25 25.00

Triwulan 3 100% 25 25.00

Triwulan 4 100% 25 25.00

100 100.00 Sumber Dinas Ketahanan Pangan

Keterangan

Warna Prosentase

n/a

< 100%

100

> 100%

Kondisi Akhir (F)

Keterangan

Tidak Ada Target

Tidak Tercapai

Tercapai

Melebihi Target

7 Tercapainya peningkatan kapasitas

sumberdaya aparatur dan kualitas

sarana prasarana perkantoran

7.1 Tersedianya sumberdaya aparatur dan sarana

prasarana perkantoran yang berkualitas

% 100%

Kondisi Akhir (F)

6.2 Persentase tingkat keamanan pangan segar yang

diuji

% 80 % (dibawah

ambang batas)

Kondisi Akhir (F)

6 Tercapainya keamanan pangan segar 6.1 Persentase peningkatan produk pangan segar

yang tersertifikasi

% 10%

Kondisi Akhir (F)

5.2 Koefisien variasi pangan (beras) di tingkat

konsumen.

% 10%>CV

Kondisi Akhir (F)

5 Stabilnya harga pangan pokok di tingkat

produsen dan konsumen

5.1 Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat

produsen.

Rp./Kg > HPP (Rp. 3700)

Target Realisasi (%) Program Pagu Realisasi %

1.1 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) KetersediaanSkor 88.0 75.31 85.58 1 Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan Ketahanan Pangan 50.000.000 48.615.600 97.23

85.58 TOTAL PER SASARAN 50.000.000 48.615.600 97.23

2.1 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) KonsumsiSkor 85.9 90.0 104.77 2 Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan Ketahanan Pangan 621.808.000 556.001.800 89.42

104.77 TOTAL PER SASARAN 621.808.000 556.001.800 89.42

3.1 Jumlah konsumsi energiKkal/kap/hr 2034 1963.9 96.55 3 Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan Ketahanan Pangan 406.000.000 321.621.000 79.22

3.2 Jumlah konsumsi protein Gram/kap/hr 56.5 54.1 95.75

96.15 TOTAL PER SASARAN 406.000.000 321.621.000 79.22

4.1 Persentase penurunan jumlah penduduk rawan pangan% 1% 0.82 82.00 4 Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan Ketahanan Pangan 625.000.000 388.791.600 62.21

82.00 TOTAL PER SASARAN 625.000.000 388.791.600 62.21

5.1 Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat produsen.Rp./Kg > HPP (Rp. 3700) 4126 111.51 5 Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan Ketahanan Pangan 290.000.000 246.248.000 84.91

5.2 Koefisien variasi pangan (beras) di tingkat konsumen.% 10%>CV 3 100.00

105.76 TOTAL PER SASARAN 290.000.000 246.248.000 84.91

6.1

Persentase peningkatan produk pangan segar yang

tersertifikasi% 10% 8.77 87.70 6 Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan Ketahanan Pangan 2.000.000.000 1.819.682.090 90.98

6.2 Persentase tingkat keamanan pangan segar yang diuji% 80 % (dibawah ambang

batas)

95.16 118.95

103.33 TOTAL PER SASARAN 2.000.000.000 1.819.682.090 90.98

TOTAL KESELURUHAN 3.992.808.000 3.380.960.090 84.68

TINGKAT EFISIENSI 12.34 %

TINGKAT EFEKTIFITAS 113.56 %

5

Stabilnya harga pangan pokok di tingkat produsen dan

konsumen RATA-RATA CAPAIAN DARI 2 INDIKATOR

TINGKAT EFISIENSI 20.84 %

TINGKAT EFEKTIFITAS 124.54 %

6

Tercapainya keamanan pangan segar RATA-RATA CAPAIAN DARI 2 INDIKATOR

TINGKAT EFISIENSI 15.35 %

TINGKAT EFEKTIFITAS 117.17 %

3

Meningkatnya konsumsi pangan yang sesuai angka kecukupan

gizi (AKG) RATA-RATA CAPAIAN DARI 2 INDIKATOR

4

Menurunnya jumlah penduduk rawan pangan RATA-RATA CAPAIAN DARI 1 INDIKATOR

1

Meningkatnya ketersediaan pangan yang beragam RATA-RATA CAPAIAN DARI 1 INDIKATOR

2

Meningkatnya keragaman konsumsi pangan yang sehat dan

aman RATA-RATA CAPAIAN DARI 1 INDIKATOR

Tingkat Efisiensi dan Efektifitas Kinerja Dinas Ketahanan Pangan

Periode 2015 - 2019

Tahun 2017

No Sasaran Indikator Satuan

Kinerja Keuangan

Pemberian Makanan B2SA ke Anak Sekolah Tahun 2017

Kegiatan Pemberian Makanan B2SA Tahun 2017

Pembinaan di KWT Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)

Pengambilan Sample Keamanan Pangan di Toko Grosir Buah

Inspeksi ke Pelaku Usaha Salak dalam rangka Penerbitan Sertifikasi Prima 3

Inspeksi ke Pelaku Usaha Jamur dalam rangka Penerbitan Sertifikasi Prima 3

Inspeksi ke pelaku usaha jeruk dalam rangka penerbitan sertifikasi prima 3

Inspeksi ke Penggilingan dalam rangka Penerbitan Registrasi Beras

Monev ke Gapoktan PUPM

Kegiatan Pasar Murah

Pengambilan Sample Beras di Penggilingan

Evaluasi Gapoktan PLDPM Tahun 2017

Peringatan Hari Pangan Sedunia TK. Provinsi

Penyerahan Hadiah Pemenang Lomba Cipta Menu TK. Provinsi

Lomba Cipta Menu TK. Provinsi Tahun 2017

Sidak Tim Jejaring Keamanan Pangan di Pasar Modern

Sidak Tim Jejaring Keamanan Pangan di Pasar Tradisional Tahun 2017

Penyerahan Hibah Alat Penepung ke Kelompok Pangan Lokal Tahun 2017

Apresiasi Pengembangan Usaha Produktif Kawasan Mandiri Pangan Tahun

2017

Bantuan Pangan Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi ke Kabupaten

Pringsewu