LAPORAN KINERJA (L APKIN) KANTOR KESEHATAN PELABUHAN …€¦ · JALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX...
Transcript of LAPORAN KINERJA (L APKIN) KANTOR KESEHATAN PELABUHAN …€¦ · JALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX...
LAPORAN KINERJA (LAPKIN)KANTOR KESEHATAN PELABUHAN
KELAS III LHOKSEUMAWETAHUN 2018
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO. 1A KAMPUNG JAWA TELP/FAX (0645) 43154
KOTA LHOKSEUMAWE24351
LAPORAN KINERJA (LAPKIN)KANTOR KESEHATAN PELABUHAN
KELAS III LHOKSEUMAWETAHUN 2018
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO. 1A KAMPUNG JAWA TELP/FAX (0645) 43154
KOTA LHOKSEUMAWE24351
LAPORAN KINERJA (LAPKIN)KANTOR KESEHATAN PELABUHAN
KELAS III LHOKSEUMAWETAHUN 2018
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO. 1A KAMPUNG JAWA TELP/FAX (0645) 43154
KOTA LHOKSEUMAWE24351
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTA LHOKSEUMAWE 24351 i
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
berkah dan rahmat-Nya, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAPKIN) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe Tahun
2018 telah selesai disusun atas kerjasama yang baik dari tim penyusun LAPKIN
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAPKIN) merupakan
salah satu amanat rakyat yang dibebankan kepada instansi pemerintah untuk
mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.
Pertanggung jawaban ini meliputi seluruh pertanggung jawaban terhadap
pengelolaan sumber daya yang menjadi kewenangan instansi terkait.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe adalah salah satu
satuan kerja dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakityang
merupakan salah satu unit utama dari Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, juga memiliki kewajiban untuk menyusun dan melaporkan pertanggung
jawaban kinerja kepada Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Laporan ini diharapkan dapat berguna dan dapat memberikan informasi
tentang penyelenggaraan program di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Lhokseumawe. Kami menyadari dalam penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini belum sempurna, oleh karena itu kami
masih membutuhkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan
peningkatan kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe pada
tahun – tahun selanjutnya.
Lhokseumawe, 27 Januari 2018
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTA LHOKSEUMAWE 24351 i
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
berkah dan rahmat-Nya, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAPKIN) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe Tahun
2018 telah selesai disusun atas kerjasama yang baik dari tim penyusun LAPKIN
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAPKIN) merupakan
salah satu amanat rakyat yang dibebankan kepada instansi pemerintah untuk
mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.
Pertanggung jawaban ini meliputi seluruh pertanggung jawaban terhadap
pengelolaan sumber daya yang menjadi kewenangan instansi terkait.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe adalah salah satu
satuan kerja dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakityang
merupakan salah satu unit utama dari Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, juga memiliki kewajiban untuk menyusun dan melaporkan pertanggung
jawaban kinerja kepada Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Laporan ini diharapkan dapat berguna dan dapat memberikan informasi
tentang penyelenggaraan program di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Lhokseumawe. Kami menyadari dalam penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini belum sempurna, oleh karena itu kami
masih membutuhkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan
peningkatan kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe pada
tahun – tahun selanjutnya.
Lhokseumawe, 27 Januari 2018
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTA LHOKSEUMAWE 24351 i
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
berkah dan rahmat-Nya, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAPKIN) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe Tahun
2018 telah selesai disusun atas kerjasama yang baik dari tim penyusun LAPKIN
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAPKIN) merupakan
salah satu amanat rakyat yang dibebankan kepada instansi pemerintah untuk
mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.
Pertanggung jawaban ini meliputi seluruh pertanggung jawaban terhadap
pengelolaan sumber daya yang menjadi kewenangan instansi terkait.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe adalah salah satu
satuan kerja dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakityang
merupakan salah satu unit utama dari Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, juga memiliki kewajiban untuk menyusun dan melaporkan pertanggung
jawaban kinerja kepada Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Laporan ini diharapkan dapat berguna dan dapat memberikan informasi
tentang penyelenggaraan program di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Lhokseumawe. Kami menyadari dalam penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini belum sempurna, oleh karena itu kami
masih membutuhkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan
peningkatan kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe pada
tahun – tahun selanjutnya.
Lhokseumawe, 27 Januari 2018
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTA LHOKSEUMAWE 24351
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Lhokseumawe Tahun 2018, disusun berdasarkan Renstra (Rencana Aksi) Tahun
2015 - 2019, yang dijabarkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu Program
Pencegahan dan Pengendalian penyakit di pintu gerbang negara.
Laporan Kinerja ini secara garis besar berisikan informasi rencana kinerja
dan capaian kinerja yang telah dicapai selama Tahun 2018. Rencana
kinerja 2018 dan perjanjian kinerja 2017 merupakan kinerja yang ingin
dicapai selama Tahun 2018 yang sepenuhnya mengacu pada Revisi
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Tahun 2015 – 2019 yang telah disarikan
dalam Indikator Kinerja Kegiatan dan Perjanjian Kinerja Tahun 2018.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dari dua belas indikator
sasaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe yang telah
di tetapkan rata –rata capaian targer sebesar 83,51 %, yaitu terdapat 4
indikator capaian dibawah 100 % dan 6 capaian diatas 100 % dan 2
Capaian dengan capaian 100 %..
Upaya perbaikan dan peningkatan sumber daya terus diupayakan
untuk percapaia target kinerja,. Pada tahun yang akan datang, Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe akan berupaya lebih
optimal lagi dalam meningkatkan pencapaian sasaran Kegiatan
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan di Pintu Masuk
Negara dalam mendukung pencapaian program Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan serta kesesuaian dengan amanat IHR 2005.
Melalui peningkatn kompentensi teknis sumber daya manusia terkaiat
pengawasan alat angkut Bimbingan teknis dan arahan dalam pelaksanaan
program dari Ditjen P2P sangat dibutuhkan dalam percapaian target
kinerja tahun selanjut.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………..
RINGKASAN EKSEKUTIF ……………………………………………………………
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………….1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………….1.2 Maksud dan Tujuan ………………………………………………………………
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ………………………….2.1 Perencanaan Kinerja ……………………………………………………………..2.2 Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Tahun 2015-2019 …………………………….2.2.1 Visi dan Misi …………………………………………………………………….
2.3 Tujuan dan Sasaran …………………………………………………………….2.3.1 Tujuan ………………………………………………………………………….2.3.2 Sasaran …………………………………………………………………………2.3.3 Arah Kebijakan ………………………………………………………………2.3.4 Strategi ………………………………………………………………………..
4.1 Meningkatkan Sumber Daya Manusia……………………………….4.2 Melengkapi Sarana dan Prasarani …………………………………4.3 Memperbaiki Manajemen Program …………………………………4.4 Meningkatkan Kekarantinaan dan Survailans Epidemiologi………4.5 Meningkatkan Pengendalian Resiko Lingkungan dan
Kesehatan Lintas Wilayah……………………………………………4.6 Mengadakan Koordinasi, Kemitraan dan Jejaring Kerja ……………4.7 Melaksanakan Promosi Kesehatan ……………………………….4.8 Memperkuat Instalasi ……………………………………………..4.9 Penerapan Prosedur Kerja Sesuai SOP …………………………..
2.3.5 Rencana Kinerja Tahunan …………………………………………………2.3.6 Perjanjian Kinerja …………………………………………………………
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA3.1 Capaian Kinerja Organisasi …………………………………………………….
1. Indikator Pertama ………………………………………………………….2. Indikator Kedua ………………………………………………………….3. Indikator Ketiga ………………………………………………………….4. Indikator Keempat ………………………………………………………….5. Indikator Kelima ………………………………………………………….6. Indikator Keenam ………………………………………………………….
7. Indikator Ketujuh ………………………………………………………….8. Indikator Kedelapan ………………………………………………………….9. Indikator Kesembilan ………………………………………………………….10. Indikator Kesepuluh ………………………………………………………….11 Indikator kesebelas ………………………………………………………….12. indicator keduabelas………………..
4.2 Realisasi Anggaran …………………………………………………………..
BAB IV KESIMPULAN ………………………………………………………………………
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTALHOKSEUMAWE 24351
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LatarBelakang
BerdasarkanPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah, Laporan akuntabilitas
kinerja adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu
instansi dalam mencapai tujuan / rencana aksi kegiatan instansi.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe sebagai unit pelaksana
teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Oleh karena
itu, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawememiliki kewajiban menyusun
Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2018 yang bertujuan untuk memberikan
gambaran pencapaian secara menyeluruh tentang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Lhokseumawe.Kewajibantersebutdijabarkandenganmenyiapkan,
menyusundanmenyampaikanlaporankinerjasecaratertulis, periodic
danmelembaga.Pelaporankinerjadimaksudkanuntukmengkomunikasikancapaiankinerja
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawedalamsatutahunanggaran yang
dikaitkandengan proses
pencapaiantujuandansasaransertamenjelaskankeberhasilandankegagalantingkatkinerja
yang dicapainya.
I.2. Isu Srtategis
Dengan akan berakhirnya agenda Millennium Development Goals
(MDGs) pada tahun2015, banyak negara mengakui keberhasilan dari MDGs
sebagai pendorong tindakan-tindakan untuk mengurangi kemiskinan dan
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTALHOKSEUMAWE 24351
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LatarBelakang
BerdasarkanPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah, Laporan akuntabilitas
kinerja adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu
instansi dalam mencapai tujuan / rencana aksi kegiatan instansi.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe sebagai unit pelaksana
teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Oleh karena
itu, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawememiliki kewajiban menyusun
Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2018 yang bertujuan untuk memberikan
gambaran pencapaian secara menyeluruh tentang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Lhokseumawe.Kewajibantersebutdijabarkandenganmenyiapkan,
menyusundanmenyampaikanlaporankinerjasecaratertulis, periodic
danmelembaga.Pelaporankinerjadimaksudkanuntukmengkomunikasikancapaiankinerja
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawedalamsatutahunanggaran yang
dikaitkandengan proses
pencapaiantujuandansasaransertamenjelaskankeberhasilandankegagalantingkatkinerja
yang dicapainya.
I.2. Isu Srtategis
Dengan akan berakhirnya agenda Millennium Development Goals
(MDGs) pada tahun2015, banyak negara mengakui keberhasilan dari MDGs
sebagai pendorong tindakan-tindakan untuk mengurangi kemiskinan dan
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTALHOKSEUMAWE 24351
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LatarBelakang
BerdasarkanPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah, Laporan akuntabilitas
kinerja adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu
instansi dalam mencapai tujuan / rencana aksi kegiatan instansi.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe sebagai unit pelaksana
teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Oleh karena
itu, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawememiliki kewajiban menyusun
Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2018 yang bertujuan untuk memberikan
gambaran pencapaian secara menyeluruh tentang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Lhokseumawe.Kewajibantersebutdijabarkandenganmenyiapkan,
menyusundanmenyampaikanlaporankinerjasecaratertulis, periodic
danmelembaga.Pelaporankinerjadimaksudkanuntukmengkomunikasikancapaiankinerja
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawedalamsatutahunanggaran yang
dikaitkandengan proses
pencapaiantujuandansasaransertamenjelaskankeberhasilandankegagalantingkatkinerja
yang dicapainya.
I.2. Isu Srtategis
Dengan akan berakhirnya agenda Millennium Development Goals
(MDGs) pada tahun2015, banyak negara mengakui keberhasilan dari MDGs
sebagai pendorong tindakan-tindakan untuk mengurangi kemiskinan dan
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTALHOKSEUMAWE 24351
2
meningkatkan pembangunan masyarakat. Khususnya dalam bentuk dukungan
politik.Kelanjutan program ini disebut Sustainable Development Goals (SDGs),
yang meliputi 17 goals.Dalam bidang kesehatan, fakta menunjukkan bahwa
individu yang sehat memiliki kemampuan fisik dan daya pikir yang lebih kuat,
sehingga dapat berkontribusi secara produktif dalam pembangunan
masyarakatnya.
KantorKesehatanPelabuhan Lhokseumawe sebagaisalahsatuinstitusiyang
keberadaannyadi lingkunganBandaradan Pelabuhan, dimana kedua
lingkungantersebut merupakan pintu masuk ke suatu negara/wilayah.Dalam
melaksanaan kegiatan dan tupoksi untuk melindungi Iingkungan tersebutsebagai
tempatmasukdankeluarnyapenyakitPHEIC,KantorKesehatan Pelabuhan Kelas III
Lhokseumawe tidakdapatberjalansendiri tanpaadanyadukungandan jejaring kerja
dengan lintas program dan sectorterkait, baikdari stakeholder,
masyarakatpelabuhan,duniausahamaupunmitra kerjalainnya.Denganadanya
kerjasamadanjejaringkerjatersebutdiharapkanterciptakoordinasiyangsinergis,
berkelanjutandanharmonis.Disamping dukungandankerjasamadenganunsur
terkaitdilingkunganpelabuhandanbandara jugaperluadanyadukungan,
kerjasamadankoordinasidariinstitusi diluarbandara danpelabuhan.
Terkait pada kondisi
terjadinyapenularanpenyakitdariluarnegeri,daerahlainmaupun
darisekitarlingkunganpelabuhandanbandara.Pengendalian penyakitdan penyehatan
lingkungan di pintu gerbangnegara sebagai salah satu pilar pembangunan bidang
kesehatan, perlu mencermatiisu-isu stratregis,dinamika
wilayah,polapenyebaranpenyakitserta kecenderunganmenurunnya
kualitaskesehatan lingkungan. Beberapa isu
strategistersebutantaralain:perubahanlingkungan,KLB,Bencana alam, pencemaran
lingkungan, dinamika kependudukan, keterbatasan aksesibilitas,keterbatasan
IPTEK dan legal aspek.
Dengan diterbitkannya peraturan pemerintah No. 5 Tahun 2017 tentang
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTALHOKSEUMAWE 24351
2
meningkatkan pembangunan masyarakat. Khususnya dalam bentuk dukungan
politik.Kelanjutan program ini disebut Sustainable Development Goals (SDGs),
yang meliputi 17 goals.Dalam bidang kesehatan, fakta menunjukkan bahwa
individu yang sehat memiliki kemampuan fisik dan daya pikir yang lebih kuat,
sehingga dapat berkontribusi secara produktif dalam pembangunan
masyarakatnya.
KantorKesehatanPelabuhan Lhokseumawe sebagaisalahsatuinstitusiyang
keberadaannyadi lingkunganBandaradan Pelabuhan, dimana kedua
lingkungantersebut merupakan pintu masuk ke suatu negara/wilayah.Dalam
melaksanaan kegiatan dan tupoksi untuk melindungi Iingkungan tersebutsebagai
tempatmasukdankeluarnyapenyakitPHEIC,KantorKesehatan Pelabuhan Kelas III
Lhokseumawe tidakdapatberjalansendiri tanpaadanyadukungandan jejaring kerja
dengan lintas program dan sectorterkait, baikdari stakeholder,
masyarakatpelabuhan,duniausahamaupunmitra kerjalainnya.Denganadanya
kerjasamadanjejaringkerjatersebutdiharapkanterciptakoordinasiyangsinergis,
berkelanjutandanharmonis.Disamping dukungandankerjasamadenganunsur
terkaitdilingkunganpelabuhandanbandara jugaperluadanyadukungan,
kerjasamadankoordinasidariinstitusi diluarbandara danpelabuhan.
Terkait pada kondisi
terjadinyapenularanpenyakitdariluarnegeri,daerahlainmaupun
darisekitarlingkunganpelabuhandanbandara.Pengendalian penyakitdan penyehatan
lingkungan di pintu gerbangnegara sebagai salah satu pilar pembangunan bidang
kesehatan, perlu mencermatiisu-isu stratregis,dinamika
wilayah,polapenyebaranpenyakitserta kecenderunganmenurunnya
kualitaskesehatan lingkungan. Beberapa isu
strategistersebutantaralain:perubahanlingkungan,KLB,Bencana alam, pencemaran
lingkungan, dinamika kependudukan, keterbatasan aksesibilitas,keterbatasan
IPTEK dan legal aspek.
Dengan diterbitkannya peraturan pemerintah No. 5 Tahun 2017 tentang
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTALHOKSEUMAWE 24351
2
meningkatkan pembangunan masyarakat. Khususnya dalam bentuk dukungan
politik.Kelanjutan program ini disebut Sustainable Development Goals (SDGs),
yang meliputi 17 goals.Dalam bidang kesehatan, fakta menunjukkan bahwa
individu yang sehat memiliki kemampuan fisik dan daya pikir yang lebih kuat,
sehingga dapat berkontribusi secara produktif dalam pembangunan
masyarakatnya.
KantorKesehatanPelabuhan Lhokseumawe sebagaisalahsatuinstitusiyang
keberadaannyadi lingkunganBandaradan Pelabuhan, dimana kedua
lingkungantersebut merupakan pintu masuk ke suatu negara/wilayah.Dalam
melaksanaan kegiatan dan tupoksi untuk melindungi Iingkungan tersebutsebagai
tempatmasukdankeluarnyapenyakitPHEIC,KantorKesehatan Pelabuhan Kelas III
Lhokseumawe tidakdapatberjalansendiri tanpaadanyadukungandan jejaring kerja
dengan lintas program dan sectorterkait, baikdari stakeholder,
masyarakatpelabuhan,duniausahamaupunmitra kerjalainnya.Denganadanya
kerjasamadanjejaringkerjatersebutdiharapkanterciptakoordinasiyangsinergis,
berkelanjutandanharmonis.Disamping dukungandankerjasamadenganunsur
terkaitdilingkunganpelabuhandanbandara jugaperluadanyadukungan,
kerjasamadankoordinasidariinstitusi diluarbandara danpelabuhan.
Terkait pada kondisi
terjadinyapenularanpenyakitdariluarnegeri,daerahlainmaupun
darisekitarlingkunganpelabuhandanbandara.Pengendalian penyakitdan penyehatan
lingkungan di pintu gerbangnegara sebagai salah satu pilar pembangunan bidang
kesehatan, perlu mencermatiisu-isu stratregis,dinamika
wilayah,polapenyebaranpenyakitserta kecenderunganmenurunnya
kualitaskesehatan lingkungan. Beberapa isu
strategistersebutantaralain:perubahanlingkungan,KLB,Bencana alam, pencemaran
lingkungan, dinamika kependudukan, keterbatasan aksesibilitas,keterbatasan
IPTEK dan legal aspek.
Dengan diterbitkannya peraturan pemerintah No. 5 Tahun 2017 tentang
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTALHOKSEUMAWE 24351
3
Kawasan Ekonomi Khusus Arun (KEK) akan menarik investor dan meningkatkan
ekspor /impor di pelabuhan Arun sehingga aktivitas keluar masuk pelabuhan dan
bandara akan meningkat.
I.3. MaksuddanTujuan
Undang-UndangNomor 28 tahun 1999 tentangPenyelenggaraan Negara yang
BersihdanBebasKorupsi, KolusidanNepotisme, padaPasal 3 dinyatakanbahwaAsas-
asasUmumPenyelenggaraan Negara meliputiAsasKepastianHukum, AsasKeterbukaan,
AsasProporsionalitas, AsasProfesionalitasdanAsasAkuntabilitas.
Sedangkanuntukmenciptakan good governancediperlukanprinsip-prinsip:
partisipasi, penegakanhukum, transparansi, kesetaraan, dayatanggap, wawasankedepan,
akuntabilitas, pengawasan, efisiensidanefektivitas, sertaprofesionalisme.
Prinsipakuntabilitasditegaskanlagidalamvisi, misidan program membangun Indonesia
yang aman, adildansejahteramelalui program
meningkatkanpengawasanuntukmenjaminakuntabilitas, transparansi,
danperbaikankinerjaaparaturnegara/pemerintah.
PenyusunanLaporanAkuntabilitasKinerja Kantor KesehatanPelabuhanKelas III
Lhokseumawemerupakankegiatanrutin yang dilaksanakansetiaptahun,
disusundenganmengacupadaPeraturanMenteriKesehatan Republik Indonesia Nomor
2416/XII/2011
tentangPetunjukPelaksanaanPenyusunanPelaporanAkuntabilitasKinerjadanPenetapanKin
erja Unit PelaksanaTeknis di LingkunganKementerianKesehatan Republik Indonesia.
Adapun penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai bentuk
pertanggungjawaban Kinerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Lhokseumawe selama Tahun Anggaran 2018.
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTALHOKSEUMAWE 24351
3
Kawasan Ekonomi Khusus Arun (KEK) akan menarik investor dan meningkatkan
ekspor /impor di pelabuhan Arun sehingga aktivitas keluar masuk pelabuhan dan
bandara akan meningkat.
I.3. MaksuddanTujuan
Undang-UndangNomor 28 tahun 1999 tentangPenyelenggaraan Negara yang
BersihdanBebasKorupsi, KolusidanNepotisme, padaPasal 3 dinyatakanbahwaAsas-
asasUmumPenyelenggaraan Negara meliputiAsasKepastianHukum, AsasKeterbukaan,
AsasProporsionalitas, AsasProfesionalitasdanAsasAkuntabilitas.
Sedangkanuntukmenciptakan good governancediperlukanprinsip-prinsip:
partisipasi, penegakanhukum, transparansi, kesetaraan, dayatanggap, wawasankedepan,
akuntabilitas, pengawasan, efisiensidanefektivitas, sertaprofesionalisme.
Prinsipakuntabilitasditegaskanlagidalamvisi, misidan program membangun Indonesia
yang aman, adildansejahteramelalui program
meningkatkanpengawasanuntukmenjaminakuntabilitas, transparansi,
danperbaikankinerjaaparaturnegara/pemerintah.
PenyusunanLaporanAkuntabilitasKinerja Kantor KesehatanPelabuhanKelas III
Lhokseumawemerupakankegiatanrutin yang dilaksanakansetiaptahun,
disusundenganmengacupadaPeraturanMenteriKesehatan Republik Indonesia Nomor
2416/XII/2011
tentangPetunjukPelaksanaanPenyusunanPelaporanAkuntabilitasKinerjadanPenetapanKin
erja Unit PelaksanaTeknis di LingkunganKementerianKesehatan Republik Indonesia.
Adapun penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai bentuk
pertanggungjawaban Kinerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Lhokseumawe selama Tahun Anggaran 2018.
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTALHOKSEUMAWE 24351
3
Kawasan Ekonomi Khusus Arun (KEK) akan menarik investor dan meningkatkan
ekspor /impor di pelabuhan Arun sehingga aktivitas keluar masuk pelabuhan dan
bandara akan meningkat.
I.3. MaksuddanTujuan
Undang-UndangNomor 28 tahun 1999 tentangPenyelenggaraan Negara yang
BersihdanBebasKorupsi, KolusidanNepotisme, padaPasal 3 dinyatakanbahwaAsas-
asasUmumPenyelenggaraan Negara meliputiAsasKepastianHukum, AsasKeterbukaan,
AsasProporsionalitas, AsasProfesionalitasdanAsasAkuntabilitas.
Sedangkanuntukmenciptakan good governancediperlukanprinsip-prinsip:
partisipasi, penegakanhukum, transparansi, kesetaraan, dayatanggap, wawasankedepan,
akuntabilitas, pengawasan, efisiensidanefektivitas, sertaprofesionalisme.
Prinsipakuntabilitasditegaskanlagidalamvisi, misidan program membangun Indonesia
yang aman, adildansejahteramelalui program
meningkatkanpengawasanuntukmenjaminakuntabilitas, transparansi,
danperbaikankinerjaaparaturnegara/pemerintah.
PenyusunanLaporanAkuntabilitasKinerja Kantor KesehatanPelabuhanKelas III
Lhokseumawemerupakankegiatanrutin yang dilaksanakansetiaptahun,
disusundenganmengacupadaPeraturanMenteriKesehatan Republik Indonesia Nomor
2416/XII/2011
tentangPetunjukPelaksanaanPenyusunanPelaporanAkuntabilitasKinerjadanPenetapanKin
erja Unit PelaksanaTeknis di LingkunganKementerianKesehatan Republik Indonesia.
Adapun penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai bentuk
pertanggungjawaban Kinerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Lhokseumawe selama Tahun Anggaran 2018.
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTALHOKSEUMAWE 24351
4
I.4 TugasPokokdanFungsi
Pelaksanaantugaspokokdanfungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan yang merupakan
Unit PelaksanaTeknisDitjenPencegahandanPengendalianPenyakit,
dalampenyusunanrencana program tahunanggaran2018mengacuRencanaAksi Kegiatan
Kantor Kesehatan Pelabuhantahun 2015-2019 danPeraturanMenteriKesehatan
(Permenkes) Nomor 356/2008 tentangOrganisasidan Tata Kerja Kantor
KesehatanPelabuhan,sebagaimana telah diubah sesuai Permenkes Nomor
2348/Menkes/Per/IX/2011.
Kantor Kesehatan
Pelabuhanmempunyaitugasmelaksanakanpencegahanmasukdankeluarnyapenyakit,
penyakitpotensialwabah, surveilansepidemiologi, kekarantinaan,
pengendaliandampakkesehatanlingkungan, pelayanankesehatan, pengawasan
OMKABA sertapengamananterhadappenyakitbarudanpenyakit yang munculkembali,
bioterorisme, unsure biologi, kimiadanpengamananradiasi di wilayahkerjabandara,
pelabuhan, danlintasbatasdaratnegara. Untukmenyelenggarakantugastersebut, Kantor
Kesehatan Pelabuhanmempunyaifungsiberikut:
a. Pelaksanaankekarantinaan.
b. Pelaksanaanpelayanankesehatan.
c. Pelaksanaanpengendalianrisikolingkungan di bandara dan pelabuhan.
d. Pelaksanaanpengamatanpenyakit, penyakitpotensialwabah, penyakitbaru,
danpenyakit yang munculkembali.
e. Pelaksanaansentra/simpuljejaringsurveilansepidemiologisesuaipenyakit yang
berkaitandenganlalulintasnasional, regional, daninternasional.
f. Pelaksanaan,
fasilitasidanadvokasikesiapsiagaandanpenanggulanganKejadianLuarBiasa (KLB)
danbencanabidangkesehatan,
sertakesehatanmatratermasukpenyelenggaraankesehatan haji
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTALHOKSEUMAWE 24351
4
I.4 TugasPokokdanFungsi
Pelaksanaantugaspokokdanfungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan yang merupakan
Unit PelaksanaTeknisDitjenPencegahandanPengendalianPenyakit,
dalampenyusunanrencana program tahunanggaran2018mengacuRencanaAksi Kegiatan
Kantor Kesehatan Pelabuhantahun 2015-2019 danPeraturanMenteriKesehatan
(Permenkes) Nomor 356/2008 tentangOrganisasidan Tata Kerja Kantor
KesehatanPelabuhan,sebagaimana telah diubah sesuai Permenkes Nomor
2348/Menkes/Per/IX/2011.
Kantor Kesehatan
Pelabuhanmempunyaitugasmelaksanakanpencegahanmasukdankeluarnyapenyakit,
penyakitpotensialwabah, surveilansepidemiologi, kekarantinaan,
pengendaliandampakkesehatanlingkungan, pelayanankesehatan, pengawasan
OMKABA sertapengamananterhadappenyakitbarudanpenyakit yang munculkembali,
bioterorisme, unsure biologi, kimiadanpengamananradiasi di wilayahkerjabandara,
pelabuhan, danlintasbatasdaratnegara. Untukmenyelenggarakantugastersebut, Kantor
Kesehatan Pelabuhanmempunyaifungsiberikut:
a. Pelaksanaankekarantinaan.
b. Pelaksanaanpelayanankesehatan.
c. Pelaksanaanpengendalianrisikolingkungan di bandara dan pelabuhan.
d. Pelaksanaanpengamatanpenyakit, penyakitpotensialwabah, penyakitbaru,
danpenyakit yang munculkembali.
e. Pelaksanaansentra/simpuljejaringsurveilansepidemiologisesuaipenyakit yang
berkaitandenganlalulintasnasional, regional, daninternasional.
f. Pelaksanaan,
fasilitasidanadvokasikesiapsiagaandanpenanggulanganKejadianLuarBiasa (KLB)
danbencanabidangkesehatan,
sertakesehatanmatratermasukpenyelenggaraankesehatan haji
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTALHOKSEUMAWE 24351
4
I.4 TugasPokokdanFungsi
Pelaksanaantugaspokokdanfungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan yang merupakan
Unit PelaksanaTeknisDitjenPencegahandanPengendalianPenyakit,
dalampenyusunanrencana program tahunanggaran2018mengacuRencanaAksi Kegiatan
Kantor Kesehatan Pelabuhantahun 2015-2019 danPeraturanMenteriKesehatan
(Permenkes) Nomor 356/2008 tentangOrganisasidan Tata Kerja Kantor
KesehatanPelabuhan,sebagaimana telah diubah sesuai Permenkes Nomor
2348/Menkes/Per/IX/2011.
Kantor Kesehatan
Pelabuhanmempunyaitugasmelaksanakanpencegahanmasukdankeluarnyapenyakit,
penyakitpotensialwabah, surveilansepidemiologi, kekarantinaan,
pengendaliandampakkesehatanlingkungan, pelayanankesehatan, pengawasan
OMKABA sertapengamananterhadappenyakitbarudanpenyakit yang munculkembali,
bioterorisme, unsure biologi, kimiadanpengamananradiasi di wilayahkerjabandara,
pelabuhan, danlintasbatasdaratnegara. Untukmenyelenggarakantugastersebut, Kantor
Kesehatan Pelabuhanmempunyaifungsiberikut:
a. Pelaksanaankekarantinaan.
b. Pelaksanaanpelayanankesehatan.
c. Pelaksanaanpengendalianrisikolingkungan di bandara dan pelabuhan.
d. Pelaksanaanpengamatanpenyakit, penyakitpotensialwabah, penyakitbaru,
danpenyakit yang munculkembali.
e. Pelaksanaansentra/simpuljejaringsurveilansepidemiologisesuaipenyakit yang
berkaitandenganlalulintasnasional, regional, daninternasional.
f. Pelaksanaan,
fasilitasidanadvokasikesiapsiagaandanpenanggulanganKejadianLuarBiasa (KLB)
danbencanabidangkesehatan,
sertakesehatanmatratermasukpenyelenggaraankesehatan haji
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTALHOKSEUMAWE 24351
5
danperpindahanpenduduk.
g. Pelaksanaan, fasilitasi, danadvokasikesehatankerja di lingkunganbandara dan
pelabuhan.
h. Pelaksanaanpemberiansertifikatkesehatanobat, makanan,
kosmetikadanalatkesehatansertabahanadiktif (OMKABA)
ekspordanmengawasipersyaratandokumenkesehatan OMKABA impor.
i. Pelaksanaanpengawasankesehatanalatangkutdanmuatannya.
j. Pelaksanaanpemberianpelayanankesehatan di wilayahkerjabandara dan
pelabuhan.
k. Pelaksanaanjejaringinformasidanteknologibidangkesehatanbandara dan
pelabuhan.
l. Pelaksanaanjejaringkerjadankemitraanbidangkesehatan di bandaradan pelabuhan.
m. Pelaksanaankajiankekarantinaan, pengendalianrisikolingkungan,
dansurveilanskesehatanpelabuhan;
n. Pelaksanaanpelatihanteknisbidangkesehatanbandara danpelabuhan.
o. Pelaksanaanketatausahaandankerumahtanggaan Kantor KesehatanPelabuhan.
I.5 Struktur Organisasi
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe menurut Peraturan
Menteri Kesehatan RI No.2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang Perubahan Peraturan
Menteri Kesehatan No. 356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Kesehatan Pelabuhan masuk dalam klasifikasi Kelas III, yang terdiri dari :
a. Sub Bagian Tata Usaha
b. Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
c. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah
d. Instalasi
e. Wilayah Kerja
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTALHOKSEUMAWE 24351
5
danperpindahanpenduduk.
g. Pelaksanaan, fasilitasi, danadvokasikesehatankerja di lingkunganbandara dan
pelabuhan.
h. Pelaksanaanpemberiansertifikatkesehatanobat, makanan,
kosmetikadanalatkesehatansertabahanadiktif (OMKABA)
ekspordanmengawasipersyaratandokumenkesehatan OMKABA impor.
i. Pelaksanaanpengawasankesehatanalatangkutdanmuatannya.
j. Pelaksanaanpemberianpelayanankesehatan di wilayahkerjabandara dan
pelabuhan.
k. Pelaksanaanjejaringinformasidanteknologibidangkesehatanbandara dan
pelabuhan.
l. Pelaksanaanjejaringkerjadankemitraanbidangkesehatan di bandaradan pelabuhan.
m. Pelaksanaankajiankekarantinaan, pengendalianrisikolingkungan,
dansurveilanskesehatanpelabuhan;
n. Pelaksanaanpelatihanteknisbidangkesehatanbandara danpelabuhan.
o. Pelaksanaanketatausahaandankerumahtanggaan Kantor KesehatanPelabuhan.
I.5 Struktur Organisasi
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe menurut Peraturan
Menteri Kesehatan RI No.2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang Perubahan Peraturan
Menteri Kesehatan No. 356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Kesehatan Pelabuhan masuk dalam klasifikasi Kelas III, yang terdiri dari :
a. Sub Bagian Tata Usaha
b. Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
c. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah
d. Instalasi
e. Wilayah Kerja
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTALHOKSEUMAWE 24351
5
danperpindahanpenduduk.
g. Pelaksanaan, fasilitasi, danadvokasikesehatankerja di lingkunganbandara dan
pelabuhan.
h. Pelaksanaanpemberiansertifikatkesehatanobat, makanan,
kosmetikadanalatkesehatansertabahanadiktif (OMKABA)
ekspordanmengawasipersyaratandokumenkesehatan OMKABA impor.
i. Pelaksanaanpengawasankesehatanalatangkutdanmuatannya.
j. Pelaksanaanpemberianpelayanankesehatan di wilayahkerjabandara dan
pelabuhan.
k. Pelaksanaanjejaringinformasidanteknologibidangkesehatanbandara dan
pelabuhan.
l. Pelaksanaanjejaringkerjadankemitraanbidangkesehatan di bandaradan pelabuhan.
m. Pelaksanaankajiankekarantinaan, pengendalianrisikolingkungan,
dansurveilanskesehatanpelabuhan;
n. Pelaksanaanpelatihanteknisbidangkesehatanbandara danpelabuhan.
o. Pelaksanaanketatausahaandankerumahtanggaan Kantor KesehatanPelabuhan.
I.5 Struktur Organisasi
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe menurut Peraturan
Menteri Kesehatan RI No.2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang Perubahan Peraturan
Menteri Kesehatan No. 356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Kesehatan Pelabuhan masuk dalam klasifikasi Kelas III, yang terdiri dari :
a. Sub Bagian Tata Usaha
b. Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
c. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah
d. Instalasi
e. Wilayah Kerja
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTALHOKSEUMAWE 24351
6
1. Pelabuhan Laut Langsa
2. Bandara Malikussaleh
3. Pelabuhan Laut Idi
4. Bandara Rembele
5. Pelabuhan Laut Sigli
f. Kelompok Jabatan Fungsional
Berikutskemastrukturorganisasi Kantor KesehatanPelabuhanKelas III Lhokseumawe.
Struktur Organisasi KKP Kelas III Lhokseumawe Tahun 2018
I.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe terdiri dari :
1. Kata Pengantar
2. Ringkasan Eksekutif
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTALHOKSEUMAWE 24351
6
1. Pelabuhan Laut Langsa
2. Bandara Malikussaleh
3. Pelabuhan Laut Idi
4. Bandara Rembele
5. Pelabuhan Laut Sigli
f. Kelompok Jabatan Fungsional
Berikutskemastrukturorganisasi Kantor KesehatanPelabuhanKelas III Lhokseumawe.
Struktur Organisasi KKP Kelas III Lhokseumawe Tahun 2018
I.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe terdiri dari :
1. Kata Pengantar
2. Ringkasan Eksekutif
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTALHOKSEUMAWE 24351
6
1. Pelabuhan Laut Langsa
2. Bandara Malikussaleh
3. Pelabuhan Laut Idi
4. Bandara Rembele
5. Pelabuhan Laut Sigli
f. Kelompok Jabatan Fungsional
Berikutskemastrukturorganisasi Kantor KesehatanPelabuhanKelas III Lhokseumawe.
Struktur Organisasi KKP Kelas III Lhokseumawe Tahun 2018
I.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe terdiri dari :
1. Kata Pengantar
2. Ringkasan Eksekutif
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTALHOKSEUMAWE 24351
7
Pada bagian ini merupakan summary (rangkuman) dari seluruh isi laporan
akuntabilitas kinerja, disini disajikan uraian kegiatan dan sasaran yang telah ditetapkan
dalam Rencana Aksi Kegiatan dan tingkat pencapaiannya. Disamping itu,disebutkan
pula kendala dan langkah-langkah antisipatif untuk perbaikan di tahun berikutnya.
3. Daftar Isi
4. Daftar Tabel
5. BAB IPENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran umum Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe serta gambaran tugas pokok dan fungsi sebagai
mandat yang harus dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Lhokseumawe.
6. BAB IIPERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
Pada bab ini diuraikan beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian
kinerja (penetapan kinerja), sebagai suatu kesinambungan yang akan
menggambarkan keterkaitan dengan Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe.
7. BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Pada bab ini disajikan pengukuran kinerja yang telah dilaksanakan dan
membandingkannya dengan target yang telah di tetapkan dalam penetapan
kinerja tahunan serta Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Lhokseumawe.
8. BAB IV SIMPULAN
Mengemukakan tinjauan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan,
permasalahan dan kendala utama serta strategi pemecahan masalah yang akan
dilaksanakan di tahun mendatang.
9. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran I. Pernyataan Penetapan Kinerja
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTALHOKSEUMAWE 24351
7
Pada bagian ini merupakan summary (rangkuman) dari seluruh isi laporan
akuntabilitas kinerja, disini disajikan uraian kegiatan dan sasaran yang telah ditetapkan
dalam Rencana Aksi Kegiatan dan tingkat pencapaiannya. Disamping itu,disebutkan
pula kendala dan langkah-langkah antisipatif untuk perbaikan di tahun berikutnya.
3. Daftar Isi
4. Daftar Tabel
5. BAB IPENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran umum Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe serta gambaran tugas pokok dan fungsi sebagai
mandat yang harus dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Lhokseumawe.
6. BAB IIPERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
Pada bab ini diuraikan beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian
kinerja (penetapan kinerja), sebagai suatu kesinambungan yang akan
menggambarkan keterkaitan dengan Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe.
7. BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Pada bab ini disajikan pengukuran kinerja yang telah dilaksanakan dan
membandingkannya dengan target yang telah di tetapkan dalam penetapan
kinerja tahunan serta Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Lhokseumawe.
8. BAB IV SIMPULAN
Mengemukakan tinjauan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan,
permasalahan dan kendala utama serta strategi pemecahan masalah yang akan
dilaksanakan di tahun mendatang.
9. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran I. Pernyataan Penetapan Kinerja
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTALHOKSEUMAWE 24351
7
Pada bagian ini merupakan summary (rangkuman) dari seluruh isi laporan
akuntabilitas kinerja, disini disajikan uraian kegiatan dan sasaran yang telah ditetapkan
dalam Rencana Aksi Kegiatan dan tingkat pencapaiannya. Disamping itu,disebutkan
pula kendala dan langkah-langkah antisipatif untuk perbaikan di tahun berikutnya.
3. Daftar Isi
4. Daftar Tabel
5. BAB IPENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran umum Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe serta gambaran tugas pokok dan fungsi sebagai
mandat yang harus dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Lhokseumawe.
6. BAB IIPERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
Pada bab ini diuraikan beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian
kinerja (penetapan kinerja), sebagai suatu kesinambungan yang akan
menggambarkan keterkaitan dengan Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe.
7. BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Pada bab ini disajikan pengukuran kinerja yang telah dilaksanakan dan
membandingkannya dengan target yang telah di tetapkan dalam penetapan
kinerja tahunan serta Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Lhokseumawe.
8. BAB IV SIMPULAN
Mengemukakan tinjauan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan,
permasalahan dan kendala utama serta strategi pemecahan masalah yang akan
dilaksanakan di tahun mendatang.
9. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran I. Pernyataan Penetapan Kinerja
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTALHOKSEUMAWE 24351
8
Lampiran II. Form Penetapan Kinerja
Lampiran III. Form RKT (Rencana Kinerja Tahunan)
Lampiran IV. Form Pengukuran Kinerja (PK)
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTALHOKSEUMAWE 24351
8
Lampiran II. Form Penetapan Kinerja
Lampiran III. Form RKT (Rencana Kinerja Tahunan)
Lampiran IV. Form Pengukuran Kinerja (PK)
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTALHOKSEUMAWE 24351
8
Lampiran II. Form Penetapan Kinerja
Lampiran III. Form RKT (Rencana Kinerja Tahunan)
Lampiran IV. Form Pengukuran Kinerja (PK)
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTA LHOKSEUMAWE 24351
7
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
1.1 Perencanaan Kinerja
Sebagai salah satu unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe telah menyusun Rencana Aksi Kegiatan
tahun 2015-2019, yang merupakan gambaran yang diharapkan dapat dicapai
pada kurun waktu tersebut, termasuk di dalamnya visi, misi, tujuan, dan sasaran
serta cara mencapai tujuan organisasi melalui pelaksanaan berbagai kegiatan
dalam bidang pencegahan masuk keluarnya penyakit karantina dan penyakit
menular potensial wabah, kekarantinaan, pelayanan kesehatan terbatas di
wilayah kerja pelabuhan dan lintas batas serta pengendalian dampak risiko
lingkungan (Permenkes RI No. 356/ 2008, sebagaimana Perubahan No.
2348/Menkes/Per/IX/2011).
1.2 Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Tahun 2015-2019
Menindaklanjuti Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-
2019 dan Rencana Aksi Program (RAP) Ditjen PP dan PL, sebagai bentuk
perencanaan strategis yang lebih operasional maka Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe menyusun Rencana Aksi Kegiatan (RAK)
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe Tahun 2015-2019 yang
memuat visi, misi, tujuan dan sasaran serta arah kebijakan dan strategi Kantor
Kesehatan Pelabuhan dengan rincian sebagai berikut.
1.2.1 Visi dan MisiDalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019 visi dan misi
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe mengikuti Kementerian Kesehatan
yang juga mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu "Terwujudnya
Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong".
Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan, yaitu :
1) Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga
kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan
mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTA LHOKSEUMAWE 24351
8
2) Mewujudkanmasyarakat maju,berkesinambungandandemokratis
berlandaskan negarahukum.
3) Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat
jati diri sebagai negara maritim.
4) Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yangtinggi,
majudansejantera.
5) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing
6) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri,
maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta
7) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang
ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:
1) Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa
dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara
2) Membuat pemerintah tidak absen denganmembanguntatakelola
pemerintahanyang bersih, efektif, demokratis danterpercaya
3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-
daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan
4) Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi system dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya
5) Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6) Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
Internasional
7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-
sektor strategis ekonomi domestik
8) Melakukan revolusi karakter bangsa.
9) Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi social
lndonesia.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe menjalankan semua
angenda prioritas tersebut di atas dengan focus pada poin meningkatkan kualitas
hidup manusia Indonesia.
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTA LHOKSEUMAWE 24351
9
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTA LHOKSEUMAWE 24351
10
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARG
ET
1 Kabupaten/kota yang melakukanpemantauan kasus penyakit berpotensikejadian luar biasa (KLB) danmelakukan respon penanggulanganterhadap sinyal KLB untuk mencegahterjadinya KLB
1. Jumlah alat angkut sesuai denganstandar kekarantinaan kesehatan 500
PHQCSSCECSSCC2. Persentase respon SinyalKewaspadaan Dini (SKD), KLB danbencana di wilayah layanan KKP
90%
Jumlah sinyal SKD KLB dipalbhan/bandara yang direspon kurang dari24 jam dibandingkan denganjumlahSKD KLB dalam stu tahunJumlah sinyal SKD KLAB dan Bencanayang di respon kurang dari 24 jamJumlah laporan sinya yang diterima3. Jumlah deteksi dini dalam rangkacegah tangkal masuk dan keluarnyapenyakit
70
Jumlah diteksi dini yangdilaksaankan di pelabuhan /bnadara(COP,Gendec) dan di klinik Layananlainnya (surveilan rutin)COPGendecSurveilan Rutin4. Jumlah pelayanan kesehatan padasituasi khusus tertentu (sepertilebaran,natal,tahun baru dan lain-lain)
7
5. Jumlahpelabuhan/bandara/PLBD yangmempunyai kebijakan kesiapsiagaandalam penanggulangan kedaruratankesehatan masyarakat yangberpotensi wabah
3
6. Jumlah sertifikat/surat ijinlayanan kesehatan lintas wilayahyang diterbitkan
4261
sertifikat ijin laik terbangsertifikat ijin angkut orang sakitsertifikat ijin angkut jenazahICV7. Jumlahpelabuhan/bandara/PLBD yangmemenuhi syarat-syarat sanitasitempat-tempat umu dengan kriteriabaik,TPM dan TTU memenuhi syaratlayak/laik hyginen, tempatpenyediaan air bersih memenuhisyarat kesehatan
2
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTA LHOKSEUMAWE 24351
11
3. Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
Pada tahun 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Lhokseumawemenetapkan beberapa Rencana Kinerja sebagai penjabaran dari
sasaran dan program dalam Rencana Aksi Kegiatan.
Rencana Kinerja ini dilaksanakan sebagai uapya mencapai target
indikator di tahun 2018 yang disusun berdasarkan Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit meliputi dua kegiatan yaitu Kegiatan Penyelenggaraan
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Pintu Masuk Negaradan Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit. Rencana Kinerja Tahunan2018 Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe adalah sebagai berikut terlampir
2 Meningkatnya pencegahan danpengendalian penyakit tular vector danzoonotic
8. Jumlahpelabuhan/bandara/PLBD bebasvektor pada wilayah perimeter danbuffer area (jumlahpelabuhan/bandara/PLBD dengannilai indeks pinjal ≤ 1,HI perimeter =0,HI Buffer < 1, tidak ditemukanlarva anophels, kepadatan kecoarendah dankepadatan lalat < 6)
3
3 Menurunnya penyakit menularlangsung
9. Jumlah orang yang melakukanskrining penyakit menular langsung(meliputi penyakit TB.HIV/AIDS danLainnya
540
4 Meningkatnya Dukungan Manajemendan Pelaksanaan Tugas Teknis LainnyaPada Program Pencegahan danPengendalian Penyakit
10. Jumlah dokumen dukunganmanajemen dan tugas teknis lainnya 40
RKAKL / DIPALaporan TahunanLaporan KeunganLaporan BMNLAKIPDokumen PropfilDokumen Proposal PNBPDokumen KepegawaianE-Monev Bappenas (PP39)Laporan Ekseskutif BulananRAK RevisinE-Monev DJAJumlah PengadaanTanahGedungAlat KesehatanFasilitas Penunjang Perkantoran11. Jumlah peningkatan kapasitasSDM bidang P2P 5
12. Jumlah pengadaan saranaprasarana 2
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTA LHOKSEUMAWE 24351
12
6. Perjanjian Kinerja
Perjanjian kinerja atau Penetapan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Lhokseumawe merupakan dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian
kinerja Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe untuk mewujudkan
target-target kinerja sasaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe Tahun
2018. Adapun target-target kinerja sasaran kegiatan yang ingin dicapai Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe Tahun 2018, Targer Kerja KKP Lhokdeumawe
terlampir.
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
I. CAPAIAN KINERJA ORGANISASIHasil capaian indikator kinerja yang tertuang dalam penetapankinerja adalah sebagai berikut:
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARG
ET
Reali
sasi
2018 %
Reali
sasi
1 Kabupaten/kota yang melakukanpemantauan kasus penyakitberpotensi kejadian luar biasa (KLB)dan melakukan responpenanggulangan terhadap sinyal KLBuntuk mencegah terjadinya KLB
1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standarkekarantinaan kesehatan 500 571 114%
2. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini(SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP 90% 100% 111%
3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkalmasuk dan keluarnya penyakit 70 54 77%
4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusustertentu (seperti lebaran,natal,tahun baru dan lain-lain) 7 5 71%
5. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yangmempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalampenanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakatyang berpotensi wabah
3 3 100%
6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintaswilayah yang diterbitkan 4261 5169 121%
7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhisyarat-syarat sanitasi tempat-tempat umu dengankriteria baik,TPM dan TTU memenuhi syarat layak/laikhyginen, tempat penyediaan air bersih memenuhisyarat kesehatan
2 3 150%
2 Meningkatnya pencegahan danpengendalian penyakit tular vectordan zoonotic
8. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektorpada wilayah perimeter dan buffer area (jumlahpelabuhan/bandara/PLBD dengan nilai indeks pinjal ≤1,HI perimeter = 0,HI Buffer < 1, tidak ditemukan larvaanophels, kepadatan kecoa rendah dankepadatanlalat < 6)
3 2 67%
3 Menurunnya penyakit menularlangsung
9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakitmenular langsung (meliputi penyakit TB.HIV/AIDS danLainnya
540 256 47%
4 Meningkatnya Dukungan Manajemendan Pelaksanaan Tugas TeknisLainnya Pada Program Pencegahandan Pengendalian Penyakit
10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugasteknis lainnya 40 51 128%
11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P 5 5 100%12. Jumlah pengadaan sarana prasarana 2 3 150%
Rincian capaian kinerja tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
1. Indikator Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan
kesehatan.
Pengertian
1) PHQC adalah sertifikat izin kesehatan berlayar yang diberikan
kepada kapal yang akan keluar dari suatu Pelabuhan. Dokumen
PHQC diberikan kepada semua kapal yang akan
keluar/meninggalkan suatu Pelabuhan oleh petugas KKP.
2) SSCEC (Ship Sanitation Control Exemption Certifcate) adalahsertifikat yang dikeluarkan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhankarena alat angkut yang diperiksa bebas dari tindakan sanitasi(deratisasi, desinfeksi, desinseksi, dekontaminasi).
1.1 Definisi Operasio nal
Jumlah pemeriksaan alat angkut sesuai dengan standar
kekarantinaan Kesehatan dengan hasil sertifikat PHQC,SSCEC
1.2 Metode Perhitungan
Akumulasi jumlah hasil sertifikat PHQC, SSCEC dalam satu
tahun
1.3 Capaian Indikator.
Tahun 2017 2018 SatuanTarget 0 500 SertifikatCapaian 471 571 SertifikatPersentase Capaian 100 114.2 Persen
Pada tahun 2018 pecapaian pemeriksaan alat akut yang sesuai
dengan kekarantinaan kesehatan mencapai 114.2 %. Hal
tersebut dapat dilihat dari hasil sertifikat PHQC, SSCEC dalam
setahun mencapai 571 sertifikat dari target 500 sertifikat.
Jumlah alat akut sesuai dengan standar karantina peda tahun
2018 mengalami pertumbuhan sebesar 0.2 %, dimana hal ini
dilihat dari capain pada tahun 2017 sebanyak 471, dan pada
tahun 2018 sebanyak 571 sertifikat, peningkatan sejumlah 100
sertifikat.
1.4 Analisa Capain Indikator
Tercapainnya target indikator merupakan hasil dari kebijakan
dan strategi kantor kesehatan pelabuhan lhokseumawe dalam
melaksanakan Sosialisasi, koordinasi, kimitraan jejaring kerja
dan peningkatan sumber daya ,manusia.
Adapun kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Advokasi dan sosialisasi pelaksanaan Kekarantinaan
Kesehatan di Pelabuhan, Bandar Udara, PLBDN dan
Wilayah
2. Koordinasi Program Karantina Kesehatan di Pelabuhan,
Bandar Udara, PLBDN dan Wilayah
3. Bimtek ke wilayah kerja
4. Peningkatan kapasitas SDM tentang Sistem Pelaporan
dan Penerbitan Dokumen melalui Simkespel
1.5 Permasalahan
Capaian indicator yang telah memenuhi target, tidak lepas dari
permasalahan dan kendala-kedala dalam pelaksanaan.
Antara lain kendala tersebut adalah sebagai berikut :
1.5.1 Tingkat kepatuhan petugas masih rendah dalam penerapan
Simkespel disamping dalam Belum tersedianya sarana dan
prasara yang memadai dalam pengunaan Simkespel.
1.5.2 Belum terbentunya kemitraan dan pelayanan terpadu
berbasis elektronik dengan instansi pemerintah daerah
pemaku kepentingan maupun dengan swasta.
1.6 Usulan pemecahan permasalahan
Pelaksanaan layanan dan kepatuhan pelaksanaan suatu
kegiatan tidak lepas dari prasarana dan sarana yang memadai,
berdasarkan permasalah diatas tindakan menyedikan sarana
dan prasarana yang memadai merupakan salah satu cara
untuk mengoptimalkan penerapan dan kepatuhan untuk
pelaksanaan simkespel.
1.7 Efesiensi penggunaan Sumber Daya
Efesiensin pengunaan sumber daya memberi peluang capaian
melebihi dari target. Kantor Kesehatan Pelabuhan
Lhokseumawe dalam melaksanakan capaian target indicator
telah mampu menerapkan efesiensi penggunaan sumber daya.
Hal ini terlihat dari capaian indikaor yang mampu melawati
target yang telah direncanakan.
2. INDIKATOR KEDUA
2.1 Definisi Operasional
Jumlah sinyal SKD KLB di pelabuhan/bandara yang direspon
kurang dari 24 jam dibandingkan dengan jumlah SKD KLB
dalam periode satu tahun
2.2 Metode Perhitungan
Jumlah sinyal SKD KLB di pelabuhan/bandara yang direspon
kurang dari 24 jam dibagi jumlah SKD KLB dikali 100%
2.3 Capaian Indikator.
Tahun 2017 2018 SatuanTarget 0 90 PersenCapaian 79 100 PersenPersentase Capaian 100 111 Persen
Pada tahun 2018 target respon sinyal kewaspadaan dini lebih
tinggi 0.23 % dari target yang ditetapkan pada indicator
Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayahlayanan KKP
(Target 90 % dan Capaian 111 %). Tahun 2017 sampai tahun
2018 peningkatan capaian indikator mencapai 0.4 %.
2.4 Analisa Capain Indikator
Kegiatan yang mendukung capaian target pada tahun 2018
Kantor Kesehatan Pelabuhan Lhokseumawe adalah sebagai
berikut :
1. Sosialisasi rencana Kontinjensi Penanggulangan KKM
2. Tersusunnya Kontinjensi Penanggulangan KKM, Melalui
kegiatan perencanan, penyusunan sampai dengan kegiatan
Revieu Kontinjensi Penanggulangan KKM.
3. Pelaksanaan kegiatan Table Top Exercise/Simulasi
Penanggulangan KKM
4. Refreshing petugas TGC dalam pengendalian penyakit
menular berbahaya di pintu masuk negara.
2.5 Permasalahan
1. Respon cepat dari satu sinyal kewapadaan dini dan
bencana sangat dipengaruhi oleh waktu diterima sinyal
tersebut dari sumbernya. Kemitraan dengan jejaring kerja
atau sumber sumber sinyal untuk membentuk mekanisme
terpadu dan sistematik salah satu upaya sinyal
kewaspadaan dini segera terespon cepat sebelum 24 jam.
Belum terdapatnya mekanisme terpadu dan sistematik
dengan mitra kerja merupakan permasalahan tersendiri
dalam pecapaian indicator.
2. Terbatasnya jumlah sumber daya manusia serta peralatan
pendukung merupakan salah satu permasalahan yang
memberi peluang tidak tercapai indicator.
2.6 Usulan pemecahan permasalahan
2.6.1 Melaksanakan kerja sama dengan mitra kerja untuk
membangun mekanisme terpadu dan sistematik sinyal
kewaspadaan dini.
2.6.2 Meningkatkan jumlah SDM TGC dan kemampuan dari
SDM TGC.
2.7 Efesiensi penggunaan Sumber Daya
2.7.1 Efesiensi sumber daya sangat dipengaruhi oleh sumber
daya manusia itu sendiri. Kantor Kesehatan Pelabuhan
Lhokseumawe pada tahun 2018 melaksanakan
Refreshing petugas TGC untuk meningkatkan kapasitas
petugas TGC. Dengan meningkatnya kemampuan tim
TGC sehingga efisiensi sumber daya laiinya dapat
terlaksana.
3. INDIKATOR KETIGA
3.1Definisi Operasional
Jumlah deteksi dini yang dilaksanakan di pelabuhan/bandara
(COP, Gendec) dan di klinik layanan lainnya (surveilans rutin)
3.2Metode Perhitungan
Akumulasi jumlah sertifikat COP, Gendec dan hasil
pemeriksaan surveilans rutin di klinik layanan lainnya dalam satu
tahun
Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan
keluarnya penyakit
3.3Capaian Indikator.
Tahun 2017 2018 SatuanTarget 0 70 Sertifikat/LaporanCapaian 50 54 Sertifikat/LaporanPersentaseCapaian
100 77% Persen
Dari table diatas dapat dilihat persentase capaian hanya 77 % dari
target (70 Sertifikat/Laporan), dimana capaian sertifikat/laporan
54 sertifikat/laporan, jadi selisih 16 sertifikat/laporan dari target.
Jika dibandingkan capaian sertifikat/laporan pada tahun 2018
dengan Capain indicator pada tahun 2017 selisih 4 sertifikat lebih
tinggi pada tahun 2018.
3.4Analisa Capain Indikator
Pada tahun 2018 jumlah sertifikat COP yang diterbitkan 52
sertifikat, dan 2 laporan pelaksanaan survelen. Pelaksanaan
surveilen tersebut adalah sebagai berikut:
3.4.1 Surveilane Epidemiologi Pasca Kepulangan Jamaah umrah
3.4.2 Pelaksanaan surveilans kesehatan pada situasi khusus
3.4.3 Jumlah sertifikat COP
pada tahun 2018 cendrung tetap dengan tahun 2017,
persentase pertumbuhan 0.08 %. Salah satu penyebab jika
dilihat dari isu strategis local adalah Belum beroperasinya
kawasan ekonomi khusus, sehingga aktifitas dipelabuhan
belum meningkat. Namun dengan adanya Pelabuhan
langsa merupakan salah satu wilayah kerja KKP
Lhokseumawe, dengan adanya Penetapan status pelabuhan
langsa yang menjadi pelabuhan ekspor impor membuka
peluang terjadi peningkatan pelaksanaan kegiatan deteksi
dini yang perlu dilaksakan.
3.4 Permasalahan
3.4.1 Sertifikat COP diterbitkan oleh dokter pelabuhan,
jumlah dokter pelabuhan yang belum memadai menjadi
suatu kendala dalam penerbitan sertifikat COP.
3.4.2 Surveilane suatu metode yang tepat untuk mendeteksi
sedini mungkin dalam cegah tangkal penyakit,
pelaksanaan surveilane membutuhkan sumber daya dan
biaya, yang memadai, permasalahan sumber daya baik
sumber daya manusia, sarana prasaran serta
keterbatasan anggaran menghambat ruang lingkup
surveilen pada lingkup tertentu.
3.5 Usulan pemecahan permasalahan
Memberikan Diklat atau pendidikan dokter karantina bagi dokter
yang bertugas di KKP menjadi salah satu tindakan yang efektif
dan efisen untuk memenuhi kebutuhan dokter karantina di KKP.
4. INDIKATOR KEEMPAT
4.1 Definisi Operasional.
Jumlah pelayanan kesehatan yang di laksanakan pada saat
situasi khusus tertentu seperti lebaran, natal, tahun baru dan
lain – lain
Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
4.2 Metode Perhitungan
Akumulasi jumlah posko yang melakukan pelayanan
kesehatan pada saat lebaran, natal, tahun baru dan lainnya
dalam satu tahun
4.3 Capaian Indikator.
Tahun 2017 2018 SatuanTarget 0 7 PersenCapaian 5 5 PersenPersentase Capaian 100 71% Persen
Dari table diatas dapat dilihat persentase capaian hanya 71 % dari
target Pelayanan kesehatan pada situasi khusus ditargetkan 7
pelayanan, dan yang terealisasi adalah 5 layanan. Realisasi
tersebut sama dengan realisasi pada tahun sebelumnya yaitu 5
layanan.
4.4 Analisa Capain Indikator
Layanan pada situasi khusus yang dilaksanakan oleh Kantor
Kesehatan pelabuhan lhokseumawe pada tahun 2018 adalah
sebagai berikut :
1. Pengawasan Arus Mudik pada Situasi Khusus
2. Legalisasi ICV 12 Kabupaten Kota
3. Pendampingan Calon Jamaah Haji ke Embarkasi Banda Aceh
4. Surveilance Epidemiologi Faktor Resti 12 Kabupaten Kota
5. Surveilance Epidemiologi Pelacakan K3JH 14 Hari Pasca Kepulangan
4.5 Permasalahan
Terbatasnya anggaran pelaksanaan kegiatan menjadi
permasalahan dalam pecapaian target indikator tahun 2018.
pada tahun 2018 dalam dokumen rencana anggaran aksi
kegiatan kantor kesehatan pelabuhan lhokseumawe hanya
terdapat 5 layanan
4.6 Usulan pemecahan permasalahan
Menyesuaikan jumlah target indicator dengan anggaran
kegiatan pada tahun tahun selanjutnya.
5. INDIKATOR KELIMA
5.1 Definisi Operasional.
Jumlah pelabuhan/bandar udara/PLBD yang memiliki kebijakan
kesiapsiagaan berupa dokumen rencana kontijensi
penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang
berpotensi wabah
5.2 Metode Perhitungan
Jumlah pelabuhan/bandar udara/PLBD yang memiliki kebijakan
kesiap siagaan berupa dokumen rencana kontijensi
penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang
berpotensi wabah
5.3 Capaian Indikator.
Tahun 2017 2018 SatuanTarget 0 3 Bandara/PelabuhanCapaian 2 3 Bandara/PelabuhanPersentase Capaian 100 100 Persen
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaandalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensiwabah
Dari data table diatas capaian target indicator memenuhi 100%
dimana pada tahun 2018 ditargetkan 3 bandara/pelabuhan. Pada
tahun sebelumnya 2017 jumlah bandara yang telah memiliki
dokumen rencana kontijensi penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebanyak 2
bandara/pelabuhan.
5.4 Analisa Capain Indikator
Pada tahun 2018 kantor kesehatan pelabuhan lhokseumawe
melaksanakan kegiatan penyusunan Kontinjensi Penanggulangan
KKM, dengan adanya pelaksanaan kegiatan tersebut jumlah
pelabuhan/bandara di lingkup kerja KKP Lhokseumawe yang
memiliki dokumen rencana kontijensi penanggulangan
kedaruratan kesehatan masyarakat adalah 3 bandara.
5.5 Permasalahan
Penerapan suatu rencana kontinjensi saat terjadinya suatu
kedaruratan masyarakat tidak lepas dari pemahaman, komitmen
serta sumber daya yang tersedia, kelengkapan instrument, serta
manajemen pengelolaan sumber daya tersebut. Keterbatasan
sumber daya serta belum memadai kelengkapan instrumen
peralatan bahan yang dimiliki oleh Kantor Kesehatan pelabuhan
Lhokseumawe dapat menjadi suatu celah lemah penerapan
kontinjensi tersebut pada situasi kedaruratan kesehatan
masyarakat terjadi.
5.6 Usulan pemecahan permasalahan
Meningkatkan jumlah sumber daya, melengkapi instrument serta
melakukan pengelolaan manajemen kontijensi sehingga saat
terjadinya kedaruratan kesehatan masyarakat rencana kontijensi
yang telah tersusun tersebut dapat terkoordinir dan berjalan
sesuai dengan diharapkan.
6. INDIKATOR KEENAM
6.1 Definisi Operasional.
Jumlah sertifikat yang diterbitkan berdasarkan
permintaan/permohonan yang diterima. Jenis sertifikat yang
diterbitkan antara lain jumlah sertifikat izin laik terbang,
jumlah sertifikat izin angkut orang sakit, jumlah sertifikat izin
angkut jenazah, jumlah penerbitan/legalisasi ICV
6.2 Rumus perhitungan
Akumulasi jumlah sertifikat izin laik terbang, sertifikat izin
angkut orang sakit, sertifikat izin angkut jenazah, jumlah
penerbitan/legalisasi ICV dalam satu tahun
6.3 Capaian Indikator.
Tahun 2017 2018 SatuanTarget 0 4261 SertifikatCapaian 4015 5169 SertifikatPersentase Capaian 100 121% Persen
Dari table diatas dapat dilihat persentase capaian target
mencapai 121 % dimana target tahun 2018 4261 sertifikat,
pada tahun 2018 jumlah sertifikat mencapai 5169 serifikat.
Terjadinya kelebihan capaian sebanyak 908 sertifikat, atau
21.31 % dari target yang direncanakan. Jika dilihat dari tahun
Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
2017 sampai dengan tahun 2018 terdapat pertumbuhan capaian
indicator sebesar 29 persen.
6.4 Analisa Capain Indikator
Upaya cegah tangkal penyakit dengan pemberian vaksin
meningitis merupakan layanan karantina kesehatan yang
langsung bersentuhan dengan masyarakat umum. Jumlah jamaah
umrah yang terus meningkat tiap tahunnya, berdampak dengan
peningakatan pelayanan Kantor Kesehatan Pelabuhan
Lhokseumawe dalam pemberian vaksin dan penerbitan dokumen
ICV, hal tersebut dapat dilihat dari capaian indicator yang sangat
segnifikat dari target. Pada tahun 2018 jumlah dokumen ICV yang
diterbitkan sebanyak 5.034 lembar. Jumlah izin layak terbang
sebanyalk 134 lembar, layanan izin layak terbang dilakukan
didua bandara yaitu bandara udara rembele, dan bandara udara
malikusaleh. Peningkatan mobilliasi penduduk dan peningkatan
layanan dan dibandara mendorong masyarakat memilih media
transportasi pesawat dibandara, hal tersebut memberi suatu
potensi kegiatan pelayanan kekarantinaan dibandara akat
meningkat.
6.5 Permasalahan
Pelayanan vaksin yang dilakukan oleh kantor kesehatan
pelabuhan lhokseumawe, mencakup di 12 kabupaten /kota
dan mempunyai waktu tempuh yang relative jauh dan
membutuhkan waktu tempuh lebih dari 6 jam. Untuk
memberikan pelayanan prima dan memudahkan masyarakat
memperoleh pelayanan, seharusnya pelayanan vaksin dan
penerbitan buku ICV dapat dilakukan melalui kantor wilker
KKP Lhokseumawe, keterbatasan media penyimpanan yang
berstandar diwilker dan kurangnya tenaga menjadikan
hambatan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
6.6 Usulan pemecahan permasalahan
Melakukan standarisasi dari peralatan penyimpanan dengan
cara mengkalibrasi atau melakukan perawatan dan
menempatkan tenaga medis yang terlatih di wilayah kerja
akan dapat mengatasi dari permaslahan tersebut.
7. INDIKATOR KETUJUH
7.1 Definisi Operasional.
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memiliki sanitasi
tempat-tempat umum dengan kriteria baik, TPM dan TTU
memenuhi syarat layak/laik hygiene, tempat penyediaan air
bersih memenuhi syarat kesehatan
7.2 Rumus perhitungan
Akumulasi jumlah pelabuhan/bandara/PLBD
yangmempunyai TPM memenuhi syarat layak/laik hygiene,
tempat penyediaan air bersih memenuhi syarat kesehatan
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasitempat-tempat umum dengan kriteria baik,TPM dan TTU memenuhi syaratlayak/laik hyginen, tempat penyediaan air bersih memenuhi syarat kesehatan
7.3 Capaian Indikator
Tahun 2017 2018 SatuanTarget 2 2 SertifikatCapaian 3 SertifikatPersentase Capaian 100 121% Persen
Pada tahun 2018 jumlah pelabuhan sanitasi baik adalah
pelabuhan/bandara dari 2 target yang direncanakan. Realisasi 121
% dari target.
7.4 Analisa Capaian
Bandara / Pelabuhan Sanitasi Baik 1. Bandara Rembele 2.
Malikussaleh 3. Krueng Geukueh. Upaya yang dilakukan dalam
rangka mencapai indikator tersebut adalah sebagai berikut ;
7.4.1 Pengawasan Kualitas Air bersih di Pelabuhan/ Bandara -
Pada tahun 2018, pengawasan kualitas air bersih di
pelabuhan / bandara dilakukan dengan cara pengambilan
sampel air bersih di hidrant dermaga dibawa dan
pemeriksaan ke laboratorium sebanyak 9 sampel sesuai
dengan target kegiatan yang telah ditetapkan tahun 2018.
Dari hasil pemeriksaan 9 sampel air bersih, hanya terdapat
3 sampel air bersih yang memenuhi syarat, yaitu Pelabuhan
Krueng Geukueh sebanyak 2 sampel dan Pelabuhan Kuala
IDI sebanyak 1 sampel. Sebagai upaya tindak lanjut
terhadap sampel air yang tidak memenuhi syarat, kami
telah membuat rekomendasi untuk perbaikan / penyehatan
air tersebut kepada pihak pengelola air bersih [ PT.Pelindo,
PT.PIM dan dinas perhubungan].
7.4.2 Inspeksi Sanitasi TTU, Bangunan, Gedung - Pada tahun
2018, kegiatan inspeksi dilakukan pada seluruh pelabuhan
dan bandara yang berada di wilayah Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe. Pengawasan dilakukan
sebanyak 58 TTU dan Bangunan umum, hasil pemeriksaan
sanitasi diperoleh 38 TTU/ Bangunan umum memenuhi
syarat dan 20 TTU Tidak Memenuhi syarat. Pelabuhan
yang TTU memenuhi syarat adalah Pelabuhan Krueng
Geukueh, Pelabuhan Kuala Langsa, sedangkan Bandara
TTU yang memenuhi syarat adalah Bandara Rembele dan
Bandara Malikussaleh. Sebagai upaya tindak lanjut dalam
meningkatkan sanitasi TTU di Pelabuhan, kami telah
membuat rekomendasi untuk perbaikan/ penyehatan ke
instansi terkait.
7.4.3 Bimtek Pengambilan Air Bersih ke Wilker - Bimbingan
teknis pengambilan air bersih merupakan supervisi
program kesehatan atau suatu kegiatan bimbingan,
pembinaan terhadap pelaksanaan program kesehatan
dengan tujuan membantu mengatasi masalah yang
dihadapi oleh petugas lapangan. Pada tahun 2018, kegiatan
bimtek pengambilan air bersih dilakukan sebanyak 3 wilker
yaitu Wilker Pelabuhan Kuala Sigli, Wilker Pelabuhan
Kuala IDI, Wilker Pelabuhan Kuala Langsa. Kegiatan ini
merupakan sebagai upaya pembinaan dan peningkatan
terhadap berjalannya kegiatan pengawasan kualitas air
bersih kapal di wilayah kerja.
7.4.4 Bimtek Pengawasan TTU/ TPM - Pada tahun 2018,
kegiatan bimtek pengawasan TTU/ TPM dilakukan
sebanyak 3 wilker yaitu Wilker Pelabuhan Kuala Sigli,
Wilker Pelabuhan Kuala IDI, Wilker Pelabuhan Kuala
Langsa. Kegiatan ini merupakan sebagai upaya pembinaan
dan peningkatan terhadap berjalannya kegiatan
pengawasan TTU/TPM di wilayah
7.5 Permasalahan
Keterbatasan peralatan untuk memeriksa dan tenaga kesehatan
lingkungan yang berada di wilker.
7.6 Usulan pemecahan masalah
Sebagai upaya tindak lanjut kami telah mengajukan permintaan
alat kepada Direktorat Kesling DITJEN KESMAS dan
mengusulkan kebutuhan peratalan untuk pengadaan tahun 2019.
Meningkatkan kapasitas petugas di wilker tentang kesehataan
lingkungan salah satu cara mengatasi permasalah sumber daya
tenaga di wilker.
8. INDIKATOR KEDELAPAN
8.1Definisi Operasional.
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD dengan nilai indeks pinjal ≤
1, HI perimeter = 0, HI buffer < 1, tidak ditemukan larva
anopheles, kepadatan kecoa rendah dan kepadatan lalat < 6
8.2Rumus perhitungan
Akumulasi jumlah pelabuhan/bandara/PLBD dengan nilai
indeks pinjal ≤ 1, HIperimeter = 0, HI buffer < 1 i tidak
ditemukan larva anopheles, kepadatan kecoa rendah dan
kepadatan lalat < 6 dalam satu tahun
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter danbuffer area
8.3Capaian Indikator.
8.4Analisa Capain Indikator
Upaya yang dilakukan dalam rangka mencapai indicator tersebut adalah
sebagai berikut :
3.5.1 Pengendalian Jentik
Pada tahun 2018 kegiatan pengamatan jentik Aedes Aegypty
dilaksanakan diseluruh area perimeter wilker. Berdasarkan
pengamatan masih ada wilker yang masih tinggi Hause
Indeks (Hi) 2 % dan Container Indeks (Ci) 4 % yaitu
pelabuhan Sigli
Tidak lanjut dari temuan tersebut dilakukan Abatesa jentik
nyamuk Aedes, hasil dari tidak lanjut tersebut diperoleh
kepadatan jentik menurun menjadi Hi 0 % dan Ci 0%.
Pengamatan dipelabuhan krungukuh kepadatan jentik Hi 1%
di daerah perimeter dan Hi 1% di buffer.
Pengamatan dipelabuhan rembele kepadatan jentik Hi 1% di
daerah perimeter dan Hi 1% di buffer. Giografis bandara
rembele yang terletak di daerah sering turun hujan
mepengaruhi dari hasil pengamatan jentik yang
diulaksanakan, menindak lanjuti halk tersebut dilakukan
tindakan abatase sebagai pengendalian Larva dan
pengendalian nyamuk dewasa dilakukan secara foging pada
bulan selanjutnya yang indentitas hujan menurun.
3.5.2 Pengendalian lalat
Hasil pengamatan lalat dipelabuhan krungukuh, Kuala idi
dan bandara malikusaleh dikatagorikan tinggi, setelah
dilakuakn pengamatan ditemukan tumpukan sampah di
daerah berkondisi lembab, tindak lanjut dari temuan tersebut
dilakuakn pengendalian lalat secara Sprayingdidaerah
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter danbuffer area dengan target sejumlah 3 pelabuhan/Bandara dan realisasi 2Bandara/Pelabuhan.
berpontesi pertumbuhan lalat.
Berikut disajikan hasil pelaksanaan pengendalian tersebut :
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBDbebas vektor pada wilayah perimeter danbuffer area (jumlahpelabuhan/bandara/PLBD dengan nilaiindeks pinjal ≤ 1,HI perimeter = 0,HIBuffer < 1, tidak ditemukan larvaanophels, kepadatan kecoa rendahdankepadatan lalat < 6) Pe
labu
han
Kru
nguk
uh
Band
ara
Rem
bele
Band
ara
Mal
ikus
aleh
Pela
buha
n Si
gli
Pela
buha
n Id
i
Pela
buha
n La
ngsa
Hi Perimeter = 0 1 1 1 0.5 0 0Hi perimeter < 1 1 1 0 2 1 0Kepadatan Kecoa 0 1 0 3 0 1Kepadatan Lalat <6 14 4 22 7 12 7
Dapat disimpiulkan pelabuhan yang memenuhi indicator capaian
adalah Bandara Rembele dan pelabuhan langsa
Permasalahan
pelabuhan/bandara/PLBD yang tidak bebas vektor pada wilayah
perimeter dan buffer area (jumlah pelabuhan/bandara/PLBD dengan
nilai indeks pinjal ≤ 1,HI perimeter = 0,HI Buffer < 1, tidak ditemukan
larva anophels, kepadatan kecoa rendah dankepadatan lalat < 6)
adalah pelabuhan idi Pelabuhan Sigli bandara malikusalaeh. Kondisi
giografis dan lingkungan merupakan daerah rawa dan banyak
genangan air dan sampah.
Usulan pemecahan permasalahan
Meningkat upaya kerjasama dengan Puskesmas diperimeter
pelabuhan dan bandara untuk melaksanakan peningkatan
sanitasi lingkungan.
9. INDIKATOR KESEMBILAN
Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung (meliputipenyakit TB.HIV/AIDS dan Lainnya
9.1 Definisi Operasional
Jumlah orang yang melaksanan skrining penyakit menular
meliputi penyakit TB, HIV/AIDS dan lainnya
9.2 Rumus perhitungan
Akumulasi jumlah orang yang melaksanan skrining penyakit
menular meliputi penyakit TB, HIV/AIDS dan lainnya dalam
satu tahun
9.3 Capaian Indikator
Tahun 2017 2018 SatuanTarget 0 540 OrangCapaian 0 256 OrangPersentase Capaian 77% Persen
9.4 Analisa Capain Indikator
Upaya yang dilakukan dalam rangka mencapai indicator Kantor
Kesehatan Lhokseumawe pada tahun 2018
melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
1. Deteksi Dini HIV AIDS dan Deteksi dini TB
Pada tahun 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Lhokseumawe, telah melaksanakan deteksi dini TB dan HIV pada
dua kelompok resiko HIV dan TB. Yaitu Anak Buah Kapal dari
luar negeri yang masuk melalui pelabuhan krungukuh dan
pengunsi rohinya yang terdampar di perairan lhokseumawe dan
langsa. Dari hasil pemeriksaan tersebut ditemukan hasil positif
TB 1 Orang pada pengunsi Rohinya. Tidak lanjut dari temuan
tersebut sudah di tindak lanjuti dengan mengirim hasil
pemeriksaan laboratorium ke Dinas Kesehatan Bireun, selaku
yang pemaku kepentingan di wilayah camp pengunsi rohinya.
2. Meningkatkan Kemampuan Petugas KKP dalam Program P2P HIV, KKP
Lhokseumawe juga bekerja sama dengan dinas kesehatan kota
lhokseumawe dalam pelatihan petugas KKP On Job Training ( OJT )
terhadap petugas Screaning Deteksi Dini HIV AIDS dan TB Paru di
Wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe
3. Melaksanakan kegiatan Sosialisasi Deteksi Dini Terduga TB, Sosialisasi
Deteksi Dini HIV, Workshop
Permasalahan yang dihadapi
Tidak tercapainya targer indikator disebabkan partisipasi
masyarakat pelabuhan untuk mau dilakukan deteksi dini HIV dan
TB sangat rendah.
Usulan pemecahan permasalah.
Melalukan upaya kerjasama dengan mitra kerja daerah LSM dan
juru kunci pada populasi resiko.
10. INDIKATOR KESEPULUH
10.1 Definisi Operasional
Dokumen Dukungan Manajemen pada Program Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit sebanyak 11 Dokumen
10.2 Rumus perhitungan
Akumulasi jumlah dokumen sebanyak 40 dokumenterdiri dari
RKAKL/DIPA (awal Dan revisi) 2 dok, Laptah 1 dok, Laporan
Keuangan 2 dok, Laporan BMN 2 dok, Lakip 1 dok, Profil 1
dok, Proposal PNBP 1 dok, dokumen kepegawaian 2 dok
(kontrak dan penilaian), emonev DJA 12 dok, e monev
Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
Bappenas 4 dok, LEB 12 dok
10.3 Capaian Indikator
Tahun 2018 SatuanTarget 40 DokumenCapaian 51 DokumenPersentase Capaian 128% Persen
KKP Lhokseumawe pada tahun 2018 telah menyelesaikan 51
dokumen dari target 40 dokumen
10.4 Analisa Capain Indikator
Indikator pelaksanaan kegiatan penyusunan dokumen pada tahun
2018 terdiri dari . Dokumen Dipa dan RKKL 2 Dokumen Dipa dan
RKKL Revisi 5 Dokumen Laptah 1 dok, Laporan Keuangan 2
dok, Laporan BMN 2 dok, Lakip 1 dok, Profil 1 dok, Proposal
PNBP 1 dok, dokumen kepegawaian 2 dok (kontrak dan
penilaian), emonev DJA 12 dok, e monev Bappenas 12 dok, LEB
12 dok RAK Revisi 1 Dokumen. Jumlah dokumen yang terealiasi
padatahun 2018 meningkat karena adanya revisi RAKKL dan
RAK.
a. Masalah yang dihadapi
Penyelenggaraan kegiatan penyusunan dokumen pada tahun 2018 masih
mengalami kendala, yaitu: kurangnya koordinasi dan kepedulian akan
pentingnya pengumpulan data sebagai sumber pembuatan laporan.
b. Usul Pemecahan Masalah
Dibentuk tim khusus pengelolaan data yang bertanggung jawab atas proses
pengumpulan data.
11. INDIKATOR KESEBELAS
11.1 Definisi Operasional
Jumlah pengadaan sarana dan fasilitas perkatoran jumlah pengadaan
tanah, gedung, alat kesehatan, fasilitas penunjang perkantoran,
kendaraan dalam satu tahun
11.2 Rumus perhitungan
Akumulasi jumlah pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan,
fasilitas penunjang perkantoran, kendaraan dalam satu tahun
11.3 Capaian Indikator
Tahun 2017 2018Target
202
Capaian 3Persentase Capaian 100% 150 %
Jumlah pengadaan pada tahun 2018 terealisasi 150 % dari rencana
/ targer sebanyak 2 pengadaan realisasi 3 pengadaan. Realisasi
2018 lebih tinggi dari 2017 sebanyak 50 %.
11.4 Analisa Capain Indikator
Pada tahun 2018 realisasi pengadaan melebihi target yaitu target 2
pengadaan realisasi 3 Pengadaan.
Berikut disajikan data pengadaan 2018 :
Nilai Pagu Anggaran PBJ:Ralisasi PBJ
525,000,000524,174,005
: 3.0 Paket: 3.0 Paket Kontrak
524,174,005
NO URAIAN PAKET (SesuaiRUP)
PAGUANGGARAN METODE NILAI
KONTRAKProgres
Fisik Keterangan
Jumlah pengadaan sarana prasarana
(%)
1 2 3 5 7 11 121 Pengadaan Peralatan dan
Fasilitas Perkantoran (Pengadaan Kendaraan RodaEmpat ( Ambulance )
400,000,000 e-Purchasing
382,750,000 100%
2 Pengadaan Mobiler KantorInduk dan wilker KantorKesehatan Pelabuhan KelasIII Lhokseumawe
125,000,000 PengadaanLangsung
124,700,000 100%
3 Pengadaan Kendaraan RodaDua Operasional
17.550.000 e-Purchasing
16,724,005 100%
11.5 Masalah yang dihadapi
Tidak ada permasalah yang dihadapi
12. INDIKATOR KEDUA BELAS
12.1 Definisi Operasional
Jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh
SDM KKP dalam kurun waktu satu tahun
12.2 Rumus perhitungan
Akumulasi jumlah jenis peningkatan kapasitas bidan P2P yang diikuti oleh
SDM KKP dalam kurun waktu satu tahun
12.3 Capai Indikator
Pada tahun 2018 KKP Lhokseumawe meeningkatkan kapasitas
SDM Untuk 5 jenis pelatihan dan terealisasi 5. Realisasi 5
12.4 Analisa Capaian
Pada tahun 2018 untuk meningkatkan kapasitas SDM
mengikutkan pegawai untuk mengikuti pelatihan peningkatan
Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
kapasitas yaitu sabgai berikut :
1. Pelatihan Jafung Sanitarian
2. Pelatihan Kesehatan Kerja
3. Pelatihan TGC dalam pengendalian PIE
4. Pelatihan Bidang Teknis Surveailens
5. Peningkatan Kapasitas bidang jafung entomology dan
pengendalian vektor
12.5 Masalah yang dihadapi
Masih perlu ditingkatkan kapasitas SDM di wilayah kerja
12.6 Usul Pemecahan Masalah
Mengusulkan peningkatan kapasitas SDM di tahun selanjutnya.
Dibentuk tim khusus pengelolaan data yang bertanggung jawab atas proses
pengumpulan data,
Realisasi Anggaran
NO SASARAN STRATEGIS Pagu Anggaran Realisasi PersentaseCapaian
1 Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasuspenyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) danmelakukan respon penanggulangan terhadap sinyalKLB untuk mencegah terjadinya KLB
1,618,466,000 1,443,676,310 89.20%
2 Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakittular vector dan zoonotic
704,000,000 603,896,308 85.78%
3 Menurunnya penyakit menular langsung180,000,000 162,718,200 90.40%
4 Meningkatnya Dukungan Manajemen dan PelaksanaanTugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan danPengendalian Penyakit 7,412,115,000 6,544,366,123 88.29%
Total 9,914,581,000 875,465,6941 88.30%
Realisasi Belanja instansi pada TA 2018 adalah sebesar Rp
8.754.656.941,- atau 88.30% dari anggaran belanja sebesar Rp9,914,581,000
Efesiensi Sumber Daya.
Capaian indikator kinerja KKP Lhokesumawe dari 12 indikator
tercapai 8 indikator dengan rata-rata capaian 83, 5 %. Sedangkan
serapan anggaran sebesar 88.30 %. Hal ini menggambarkan tidak ada
efesiensi sumber daya (anggaran). Hal ini terjadi karena pada
indikator Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular
langsung (meliputi penyakit TB.HIV/AIDS dan Lainnya dengan
serapan anggaran serapan anggaran 98 % hanya mampu
merealisasikan target sebesar 47 %. Hal ini disebabkan petugas KKP
telah menyelengarakan kegiatan sosialisasi TB dan HIV On Job
Traning bagi petugas KKP dan deteksi dini HIV dan TB.
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III LHOKSEUMAWEJALAN PELABUHAN LAMA NO.1A TEL/FAX (0645) 43154 KP JAWA KOTA LHOKSEUMAWE 24351
54
BAB IVKESIMPULAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Lhokseumawe merupakan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan Kegiatan
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Pintu Masuk Negara yang berasaskan
akuntabilitas dan berorientasi pada pencapaian-pencapaian kinerja sasaran kegiatan
yang bersifat hasil (outcome).
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dari dua belas indikator sasaran Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe yang telah di tetapkan sebesar 83,51 %,,
terdapat 4 indikator capaian dibawah 100 % dan 6 capaian diatas 100 % dan 2 Capaian
dengan capaian 100 %.. Pelayanan pemberian sertifikat CoP pada tahun 2018 cendrung
sama dengan tahun 2017 , hal ini disebabkan jumlah kapal dari luar Negara masih belum
meningkat
Rekomendasi untuk Upaya perbaikan dan peningkatan sumber daya terus diupayakan
untuk percapaia target kinerja, Pada tahun yang akan datang, Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe akan berupaya lebih optimal lagi dalam meningkatkan
pencapaian sasaran Kegiatan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan di
Pintu Masuk Negara dalam mendukung pencapaian program Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan serta kesesuaian dengan amanat IHR 2005. Melalui peningkatn
kompentensi teknis sumber daya manusia terkaiat pengawasan alat angkut Bimbingan
teknis dan arahan dalam pelaksanaan program dari Ditjen P2P sangat dibutuhkan dalam
percapaian target kinerja tahun selanjut.