LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN...
Transcript of LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN...
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
TAHUN 2015
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
Jl. Awang Long No. 01 Kota Bontang
Telp. (0548) 26606 Fax. (0548) 29007 Website : disdukcapil.bontangkota.go.id
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
RINGKASAN EKSEKUTIF ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Gambaran Umum Organisasi 1
B. Aspek Strategis Organisasi 1
C. Kedudukan, Tugas dan Fungsi 2
1. Kedudukan 2
2. Tugas Pokok 2
3. Fungsi 2
D. Struktur Organisasi 3
E. Sumber Daya Manusia 5
F. Permasalahan Utama 6
G. Sistematika Penyajian 7
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 8
A. Rencana Strategis 8
1. Visi 8
2. Misi 11
3. Tujuan 11
4. Sasaran 14
5. Indikator Kinerja 16
6. Strategi 20
7. Program 21
B. Perjanjian Kinerja
BAB III AKUNTABILITAS KINERA 22
A. Pengukuran Capaian Kinerja 22
B. Analisis Capaian Kinerja 23
C. Realisasi Anggaran 39
BAB IV PENUTUP 46
LAMPIRAN
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015 Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kota Bontang telah selesai disusun. Laporan ini merupakan salah satu wujud
pertanggungjawaban Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang kepada pemberi
mandat dan stakeholders atas kinerja yang telah dilaksanakan selama Tahun 2015.
Pelaporan Kinerja ini kami harapkan akan dapat mendorong transparansi kegiatan Dinas
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang kepada pemberi mandat dan
stakeholders, serta sebagai bahan evaluasi kinerja di tahun-tahun mendatang dalam rangka
mewujudkan Visi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang.
Kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari harapan, untuk itu
tanggapan, saran maupun kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
perbaikan dan penyempurnaan laporan ini di masa yang akan datang.
Demikian laporan ini disusun, semoga memberi manfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan (stakeholders) dalam rangka peningkatan kinerja untuk mewujudkan suatu
penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (Good Governance) yang dapat menjamin
berlangsungnya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan secara efisien, efektif dan
ekonomis.
Bontang, April 2016
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Bontang,
Drs. H.M.Edison A. MM NIP. 195908081985011003
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Dalam mewujudkan Good Governance, akuntabilitas merupakan salah satu aspek
penting yang harus diimplementasikan dalam manajemen pemerintahan. Akuntabilitas
yang diharapkan tidak hanya akuntabilitas pemerintah kepada masyarakat tetapi juga
akuntabilitas kepada presiden. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Bontang menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP).
LKIP ini memberikan gambaran tentang kinerja penyelenggaraan pelayanan SKPD pada
tahun 2015,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini mengungkapkan keberhasilan dan
atau kegagalan pelaksanaan program, kegiatan serta hambatan-hambatan/ kendala yang
dijumpai dalam pelaksanaan, selain itu juga mengungkapkan strategi pemecahan masalah
yang akan dilaksanakan di masa mendatang agar sasaran yang telah ditetapkan dapat
tercapai sesuai yang direncanakan.
Berdasarkan peraturan Menteri PAN RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi, Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bontang Tahun 2015 dapat
digambarkan sebagai berikut :
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2015
Target Realisasi Persentase
Capaian
1 2 3 4 5 6 7
1.
Terwujudnya tertib administrasi kependudukan dengan tersedianya data dan informasi penduduk yang akurat dan terpadu
1. Rasio penduduk ber KTP persatuan penduduk
Rasio 1 0,98 0,98
` 2. Rasio bayi berakte kelahiran
Rasio 1 0,63 0,63
3. Rasio pasangan berakte nikah
Rasio 1 0,47 0,47
4. Kepemilikan KTP % 100 97,95 97%
5. Kepemilikan akte kelahiran per 1000 penduduk
% 100 54,84 54,84%
iii
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Organisasi
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang merupakan
unsur pelaksana otonomi daerah bidang Kependudukan yang dipimpin oleh Kepala
Dinas, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Bontang
melalui Sekretaris Daerah Kota Bontang. Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kota Bontang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2008
tanggal 17 September 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah.
B. Aspek Strategis Organisasi
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang sebagai salah satu
unsur pelaksana otonomi daerah memiliki peran yang sangat strategis dalam
pelaksanaan pembangunan daerah dan penyelenggaraan pemerintahan, hal ini
mengingat bahwa Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang memiliki
kewenangan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil.
Dengan kewenangan yang dimiliki maka Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Bontang harus mampu merumuskan kebijakan teknis di
bidang kependudukan dan pencatatan Sipil. Sehingga dalam gerak langkahnya
dapat melaksanakan pelayanan umum kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya
sehingga pembangunan daerah terutama pembangunan bidang kependudukan
dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai pemangku pelayanan
publik membantu terselenggaranya Good Governance Pemerintah Kota Bontang.
Isu strategis reformasi birokrasi dapat diukur dari keberhasilan penyelanggaraan
pelayanan publik yang telah dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kota Bontang. Inovasi pelayanan yang mendekati masyarakat baik itu melalui
Mou kerjasama rumah sakit Kota Bontang untuk percepatan akta kelahiran, jemput
2
bola pelayanan E-KTP, Jemput bola pelayanan akta perkawinan petugas turun
kegereja dan sebagainya.
Urusan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil merupakan salah satu
urusan wajib yang harus dikelola dan ditangani secara baik oleh pemerintah dan
berdasarkan pasal 11 dan pasal 12 UU No 32/2004 tentang pemerintah daerah
mengamanahkan bahwa urusan pemerintah yang bersifat wajib berpedoman pada
Standar Pelayanan Minimal dan Standar Pelayanan Publik melayani pelayanan
yang cepat, tepat, transparan tidak diskriminatif.
C. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
1. Kedudukan
(a) Dinas adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di Bidang Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
(b) Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada Dibawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota melalu Sekretaris Daerah.
2. Tugas Pokok
Menurut Peraturan Walikota Bontang Nomor 34 Tahun 2008 beserta
perubahan Nomor 40 tahun 2010 Tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas
kependudukan dan Pencatatan Sipil. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
mempunyai tugas pokok Melaksanakan kewenangan Daerah dibidang
Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta tugas pembantuan yang diberikan oleh
Pemerintah atau Pemerintah Provinsi.
3. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas pokok Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kota Bontang berfungsi sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang pendaftaran dan pendataan penduduk,
bidang pencatatan sipil serta bidang informasi dan penyuluhan.
2. Pengkoordinasian dan pengendalian seluruh kegiatan pada unit kerja dinas
3
3. Pembinaan terhadap pelaksanaan tugas pejabat struktural, kelompok jabatan
fungsional dan staf dilingkungan dinas.
4. pelaksanaan tugas dinas sebagai pertanggungjawaban
5. Pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan
6. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan.
D. STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah tersebut, maka susunan Organisasi Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang dapat dideskripsikan sebagai
berikut :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, membawahi:
1) Sub Bagian Umum;
2) Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan;
c. Bidang Pendaftaran dan Pendataan Penduduk, membawahi:
1) Seksi Nomor Induk Kependudukan dan Daftar Induk Kependudukan;
2) Seksi Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk;
d. Bidang Pencatatan Sipil, membawahi:
1) Seksi Kelahiran dan Kematian;
2) Seksi Perkawinan, Perceraian dan Pengakuan, Pengesahan Anak;
e. Bidang Informasi dan penyuluhan membawahi:
1) Seksi Pengolahan Data dan Pelaporan;
2) Seksi Program dan Penyuluhan;
f. Kelompok Jabatan Fungsional
4
Gambar. 1.1. Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bontang
Kepala Seksi NIK & Daftar
Induk Penduduk
Kepala Seksi
KK & KTP
KEPALA DINAS
Kepala Sub Bagian Umum
Kepala Sub Bagian Perencanaan Program dan
Keuangan
Kepala Bidang
Informasi & Penyuluhan
SEKRETARIS
Kepala Bidang Pendaftaran &
Pendataan Penduduk
Kepala Seksi Informasi & Penyuluhan
Kepala Seksi Pengola Data & Pelaporan
Kepala Bidang Pencatatan Sipil
Kepala Seksi Perkawinan, Cerai & PPA
Kepala Seksi Kelahiran & Kematian
5
E. SUMBER DAYA MANUSIA
Jumlah pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang
berdasarkan Golongan dan Tingkat Pendidikan dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah
ini.
Jumlah Pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang Berdasarkan Tingkat Golongan dan Tingkat Pendidikan Tahun 2015
Golongan
Pendidikan
Gol I Gol II Gol III Gol IV Non Gol /
Non PNS Jumlah
1. SD 1 1
2. SLTP 2 2
3. SLTA 10 3 13
4. D III 6 1 7
5. S – 1 1 12 1 2 16
6. S – 2 2 5 7
Jumlah 17 14 6 0 46
6
Jumlah pegawai di lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Bontang berdasarkan eselon dan non eselon dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
Jumlah Pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang
Berdasarkan Eselon Tahun 2015
Tingkatan Eselon Jumlah Keterangan
Eselon II B 1 Ka.Dinas
Eselon III A 1 Sekretaris
Eselon III B 3 Ka.Bidang
Eselon IV A 8 Ka.Seksi / Ka.Sub.Bagian
Non Eselon 24 Staf
Non PNS 9 Staf Non PNS
Jumlah 46 Personil
F. PERMASALAHAN UTAMA
a. Belum dilengkapinya prasarana yang memadai;
b. Keterbatasan anggaran berakibat beberapa program unggulan yang tidak tercover
dalam pembiayaan rencana kerja.
d. Masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya dokumen
kependudukan sehingga perlu gencar dilakukan sosialisasi secara terintegrasi
baik lewat media massa maupun kemasyarakat langsung dikelurahan dan RT.
7
G. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Laporan ini disajikan dengan Sistematika sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kerja
BAB III Akuntabilitas Kinerja
BAB IV Penutup
8
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS
Perencanaan Strategis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Bontang merupakan serangkaian tindakan dan kegiatan mendasar untuk
diimplementasikan oleh seluruh jajaran dalam rangka pencapaian tujuan.
1. Visi.
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan untuk mewujudkan suatu sasaran yang mungkin dicapai
dalam jangka waktu tertentu. Visi Dinas harus sejalan dengan Visi Kepala Daerah
sesuai tugas pokok dan fungsi yang diembannya.
Penetapan Visi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang
tahun 2011 sampai dengan 2016 agar sesuai dan dapat bersinergi dengan Visi
Walikota Bontang masa bhakti 2011 – 2016 maka perlu ditampilkan terlebih dulu
diuraikan urut-urutan logika sebagai panduan penentuan Visi tersebut sebagai
berikut.
(1) Moto Kota Bontang sebagai Kota Taman periode 2011-2016 adalah “Tertib
Agamis, Mandiri, Aman, Nyaman”.
(2) Visi Walikota/Wakil Walikota Bontang terpilih Tahun 2011–2016 yaitu
“Terwujudnya Masyarakat Bontang Yang Berbudi Luhur, Maju, Adil dan
Sejahtera”.
Berpedoman kepada Moto Kota Bontang tahun 2011-2016 dan Visi Walikota
Bontang tahun 2011-2016, maka ditetapkan Visi Dinas kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Bontang tahun 2011-2016 sebagai berikut:
9
“Terwujudnya Tertib Administrasi Kependudukan 2016 “
Penentuan Visi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ini sesuai tugas
pokok dan fungsi yang dijalankan sangat berkaitan erat dan berpedoman pada
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang perubahan atas UU No. 26 tahun
2006 tentang Administrasi Kependudukan, keterkaitan itu dapat disimpulkan dari
pengertian Administrasi Kependudukan dan pengertian Pencatatan Sipil sebagai
berikut:
1) Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan pendataan dan
penertiban dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui
pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi
kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan
pembangunan sektor lain.
2) Pencatatan Sipil adalah pencatatan peristiwa penting yang dialami oleh
seseorang dalam registrasi pencatatan sipil pada Instansi Pelaksana.jenis
peristiwa pencatatan sipil meliputi 13 peristiwa penting antara lain :
1. Kelahiran
2. Kematian
3. Lahir mati
4. Perkawinan
5. Perceraian
6. Pengangkatan anak
7. Pengakuan anak
8. Pengesahan anak
9. Perubahan nama
10. Perubahan Status kewarganegaraan
11. Pembatalan perkawinan
12. Pembatalan perceraian
13. Peristiwa penting lainnya (Pembetulan akta dan pembatalan akta)
10
Mengacu pada hal tersebut di atas dapat dipahami bahwa implementasi
Sistem Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada Instansi Pelaksana
pada dasarnya merupakan rangkaian kegiatan yang tidak dapat dipisahkan yang
menjadi tugas pokok dan fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Bontang, oleh karena itu pemaknaan Visi Dinas dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Terwujudnya Sistem Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang
Profesional. Yaitu dalam melaksanakan kegiatan Administrasi Kependudukan
dan Pencatatan Sipil selalu didasarkan pada kemampuan nyata pelaksanaan
urusan Pemerintah Daerah yang dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil dalam rangka mencip-takan pelayanan jasa secara efektif,
efisien dan bersih.
2) Terwujudnya Sistem Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang
tertib. Yaitu dalam melaksanakan kegiatan Administrasi Kependudukan dan
Pencatatan Sipil selalu mengikuti alur, syarat dan prosedur yang baku serta
sesuai ketentuan yang berlaku serta ada kepastian dalam hal biaya serta
jaminan ketepatan layanan.
3) Terwujudnya Sistem Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang
akurat. Yaitu dalam melaksanakan kegiatan Administrasi Kependudukan dan
Pencatatan Sipil selalu memperhatikan agar data yang diberikan oleh obyek
pelayanan adalah data yang benar, valid dan ada dokumen pendukungnya
disamping itu proses pelayanan mulai verifikasi, pemrosesan dalam system
sampai dengan penyerahan hasilnya juga dilaksanakan sesuai standar yang
sudah baku.
4) Terwujudnya Sistem Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang
dinamis. Yaitu dalam melaksanakan kegiatan Adminis-trasi Kependudukan
dan Pencatatan Sipil data yang ada atau yang yang tersimpan dalam
database kependudukan adalah data yang paling terakhir dan mutakhir
mengikuti perkembangan waktu sehingga setiap perubahan data dapat ter
update secara realtime.
11
2. MISI
Misi merupakan tekad yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi
dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang
ditetapkan.dengan adanya misi diharapkan seluruh aparat dan masyarakat
yang berkepentingan dapat mengetahui program-program
Dinas/badan/lembaga daerah dan ikut berperan serta agar diperoleh hasil
sesuai misi yang akan dicapai.
Berdasarkan Visi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Bontang tersebut di atas, sebagai penjabarannya ditetapkan Misi Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang Tahun 2011 – 2016 sebagai
berikut:
1. Meningkatkan Kinerja pelayanan aparatur terhadap kebutuhan
masyarakat dalam pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan
sipil,
2. Meningkatkan pemanfaatan dan pendayagunaan teknologi informasi
sistem informasi administrasi kependudukan ( SIAK ).
3. Meningkatkan penyebarluasan informasi, kepedulian dan peran serta
masyarakat dalam bidang administrasi kependudukan dan pencatatan
sipil.
4. Meningkatkan koordinasi dan pembinaan terhadap instansi terkait, institusi
sosial dan institusi keagamaan.
5. Melaksanakan dan mengembangkan sistem pelaporan dan pelayanan
administrasi secara profesional dan transparan dengan didukung oleh
sarana prasarana yang memadai.
3. TUJUAN
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan
misi.tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu 5 tahun. Tujuan organisasi harus konsisten dengan tugas dan fungsi
12
prioritas untuk memfokuskan arah semua program dan kegiatan dalam
melaksanakan misi.
Terkait dengan misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Bontang, maka untuk menentukan langkah ditetapkan tujuan bisa dilihat ditabel
dibawah ini :
Tujuan Misi 1 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang.
V i s i :
“Terwujudnya Tertib Administrasi Kependudukan 2016”
Misi 1 Tujuan
Meningkatkan kinerja pelayanan aparatur
terhadap kebutuhan masyarakat dalam
pelayanan administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil.
1. Peningkatan kecepatan pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Tujuan Misi 2 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang.
V i s i :
“Terwujudnya Tertib Administrasi Kependudukan 2016”
Misi 2 Tujuan
Meningkatkan pemanfaatan dan
pendayagunaan teknologi informasi
Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan (SIAK).
1. Pelayanan menggunakan teknologi SIAK. 2. Peningkatan skill sumberdaya manusia dalam
pengelolaan SIAK.
13
Tujuan Misi 3 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang.
V i s i :
“Terwujudnya Tertib Administrasi Kependudukan 2016”
Misi 3 Tujuan
Meningkatkan penyebarluasan informasi, kepedulian dan peran serta masyarakat dalam bidang administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.
1. Menyelenggarakann sosialisasi tentang pentingnya data kependudukan kepada masyarakat.
Tujuan Misi 4 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang.
V i s i :
“Terwujudnya Tertib Administrasi Kependudukan 2016”
Misi 4 Tujuan
Meningkatkan koordinasi dan pembinaan
terhadap instansi terkait, institusi sosial dan
institusi keagamaan.
1. Peningkatan koordinasi dengan berbagai instansi terkait.
14
Tujuan Misi 5 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang.
V i s i :
“Terwujudnya Tertib Administrasi Kependudukan 2016”
Misi 5 Tujuan
Melaksanakan dan mengembangkan
sistem pelaporan dan pelayanan
administrasi secara profesional dan
transparan dengan didukung oleh sarana
prasarana yang memadai.
1. Peningkatan prasarana dan sara perkantoran tersedia.
2. Peningkatan kualitas pelaksanaan administrasi internal SKPD.
3. Pelaporan data dapat dilakukan secara tepat waktu dan akurat.
4. SASARAN
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan dicapai
secara nyata dalam jangka waktu tahunan, semesteran atau bulanan. Sasaran
dirumuskan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diukur. sasaran merupakan bagian
integral dalam proses perencanaan strategis Pemerintah Daerah.
Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, sasaran Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Bontang Periode Tahun 2011 – 2016 bisa dilihat pada tabel
dibawah ini .
Sasaran misi 1 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang.
V i s i :
“Terwujudnya Tertib Administrasi Kependudukan 2016”
Tujuan Sasaran
1. Peningkatan kecepatan pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Terwujudnya tertib administrasi kependudukan dengan tersedianya data dan informasi penduduk yang akurat dan terpadu
15
Sasaran Misi 2 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang.
V i s i :
“Terwujudnya Tertib Administrasi Kependudukan 2016”
Tujuan Sasaran
1. Peningkatan prasarana dan sarana perkantoran tersedia.
2. Peningkatan kualitas pelaksanaan administrasi internal SKPD.
3. Pelaporan data dapat dilakukan secara tepat waktu dan akurat.
Peningkatan Pelayanan Administrasi
Perkantoran dan Pelaporan Kinerja dan
Keuangan serta tersedianya sarana dan
prasarana
Sasaran Misi 3 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang.
V i s i :
“Terwujudnya Tertib Administrasi Kependudukan 2016”
Tujuan Sasaran
1. Menyelenggarakann sosialisasi tentang pentingnya data kependudukan kepada masyarakat.
2. Meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat dalam membangun data kependudukan.
Terwujudnya Sosialisasi Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
16
Sasaran Misi 4 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang.
V i s i :
“Terwujudnya Tertib Administrasi Kependudukan 2016”
Tujuan Sasaran
1. Peningkatan koordinasi dengan berbagai instansi terkait.
2. Meningkatkan pembinaan kesadaran masyarakat melalui institusi sosial dan keagamaan.
Terwujudnya koordinasi dan pembinaan
dalam rangka peningkatan pelayanan
5. INDIKATOR KINERJA
Indikator Kinerja ( IK ) adalah suatu uraian yang berisikan rincian kegiatan –
kegiatan yang dilakukan beserta ukuran – ukuran/volume yang akan dicapai, baik
secara kuantitatif maupun kualitatif. Indikator Kinerja ini akan mengindikasikan tingkat
pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah disepakati dan ditetapkan.
Dalam tataran pelaksanaan, Indikator Kinerja dituangkan dalam bentuk Surat
Keputusan Kepala SKPD diawal tahun anggaran yang berisi penetapan atas indikator
kinerja utama yang menjadi tolak ukur berhasil tidaknya program/kegiatan pelaksanaan
fungsi SKPD.
Pada dasarnya penetapan indikator kinerja Tahun 2015 menguraikan
target kinerja yang hendak dicapai oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Bontang tahun 2015 yang disusun dengan memperhatikan Rencana Kerja
Tahunan ( RKT ) tahun 2015 dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran ( DPA ) tahun
2015. Target kinerja mereprentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai pada tahun
2015, target kinerja pada tingkat sasaran strategis akan mengukur keberhasilan
organisasi di dalam upaya pencapaian misi dan visinya.
17
PENETAPAN KINERJA
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Tahun 2015
Target Realisasi
1 2 3 4 5
1 Terwujudnya tertib administrasi kependudukan dengan tersedianya data dan informasi penduduk yang akurat dan terpadu
1.
Rasio penduduk ber KTP persatuan penduduk
1 0,98
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Untuk melaksanakan ketentuan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor : PER/20/M.PAN/11//2008 tentang Pedoman Umum Penetapan
Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, maka Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Bontang telah menetapkan Indikator Kinerja Utama dengan
Keputusan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang Nomor : 02
Tahun 2015 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang.
Indikator Kinerja Utama di lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Bontang merupakan acuan ukuran kinerja yang digunakan oleh masing-masing
Bidang dan Sekretariat di lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Bontang untuk menetapkan rencana kerja tahunan, menyampaikan rencana kerja dan
anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja
sesuai dengan dokumen rencana strategis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Bontang.
Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Bontang dimaksud antara lain sebagai berikut :
18
INDIKATOR KINERJA UTAMA
No
Sasaran Renstra
Indikator Kinerja Utama Alasan Satuan Ukur
1. Terwujudnya tertib administrasi kependudukan dengan tersedianya data dan informasi penduduk yang akurat dan terpadu
1. 2. 3. 4.
Rasio penduduk ber KTP persatuan penduduk
Kepemilikan KTP Ketersediaan Database skala provinsi NIK Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK
Mengukur kinerja organisasi dalam meningkatkan rasio penduduk ber KTP. Mengukur kinerja organisasi dalam meningkatkan jumlah penduduk ber KTP Mengukur kinerja organisasi dalam menyediakan database kependudukan Mengukur kinerja organisasi dalam meningkatkan jumlah penduduk ber KTP Nasional berbasis NIK.
Rasio
% (persen)
Ada/Tidak
Sudah/Belum
5. Rasio bayi berakte kelahiran
Mengukur kinerja organisasi dalam meningkatkan rasio penduduk ber Akta Kelahiran
Rasio
19
6. Rasio pasangan berakte nikah
Mengukur kinerja organisasi dalam meningkatkan rasio penduduk ber akta nikah.
Rasio
7. Kepemilikan akte kelahiran per 1000 penduduk
Mengukur kinerja organisasi dalam meningkatkan jumlah penduduk ber Akta Kelahiran
% (persen)
20
Indikator Kinerja Utama yang telah dirumuskan ini diharapkan dapat
memberikan gambaran kepada berbagai pihak yang berkepentingan tentang hasil -
hasil yang akan diwujudkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Bontang
6. STRATEGI
Kegiatan pembangunan daerah yang menjadi tugas pokok dan fungsi Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor
eksternal maupun internal. Oleh karena itu, perlu dirumuskan strategi dan kebijakan
untuk dapat menjalankan tugas secara optimal dengan mengatasi berbagai kendala
yang mungkin dihadapi.
Adapun strategi dan Kebijakan SKPD sebagai berikut :
1. Membangun database kependudukan program SIAK yang valid dan akurat
2. Meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
3. Peningkatan pengelolaan administrasi dan pelaporan SKPD serta peningkatan
sarana prasarana
4. Melakukan sosialisasi administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
5. Melakukan koordinasi dengan para pihak
7. KEBIJAKAN
Kebijakan merupakan pedoman pelaksanaan serta tindakan-tindakan tertentu
yang mengandung persepsi dan tekanan khusus yang diperlukan dalam mencapai
tujuan dan sasaran.perumusan kebijakan tidak lepas dari penilaian keterkaitan antara
visi,misi, dan isu-isu strategis yang telah ditentukan.
21
Kebijakan yang ditempuh oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kota Bontang sebagai penjabaran dari strategi yang telah ditetapkan adalah
sebagai berikut:
1. Membangun data base kependudukan program SIAK dengan mendayagunakan
seluruh sumberdaya yang dimiliki oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Bontang.
2. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan memenuhi prasarana dan sarana
yang dibutuhkan untuk menunjang kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kota Bontang.
8. PROGRAM
Program adalah kumpulan kegiatan nyata, sistematis dan terpadu untuk
mendapatkan hasil yang diharapkan melalui satu atau beberapa kegiatan yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintah ataupun dalam rangka kerjasama dengan
masyarakat guna mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
Program Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang Tahun
2015 adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
5. Program Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah
6. Program Penataan Administrasi Kependudukan
22
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA
Pengukuran capaian Kinerja merupakan inti dari akuntabilitas kinerja yang
digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan organisasi dalam
upaya mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan
Visi dan Misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang. Pengukuran
pencapaian kinerja merupakan suatu penilaian yang sistematis yang didasarkan
pada indikator kinerja Input, Output ataupun Outcome.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang dalam pelaksanaan
Evaluasi Kinerja Tahun 2015 dilakukan dengan Pengukuran Kinerja dan analisis
terhadap pencapaian sasaran strategis dan indikator kinerjanya sebagaimana yang
telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja. Pencapaian masing-masing
sasaran strategis tahun 2015 sebagai berikut :
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1 Terwujudnya tertib administrasi kependudukan dengan tersedianya data dan informasi penduduk yang akurat dan terpadu
1. Rasio penduduk ber KTP persatuan penduduk
1 0,98 98%
` 2. Rasio bayi berakte kelahiran
1 0,63 63%
3. Rasio pasangan berakte nikah
1 0,47 47%
4. Kepemilikan KTP 100 97,95 97%
5. Kepemilikan akte kelahiran per 1000 penduduk
100 54,84 54%
6. Ketersediaan database kependudukan skala provinsi
Ada Ada Ada
7. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
Ya Ya Ya
23
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
a. Target dan Realisasi kinerja tahun 2015
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Satuan Capaian
Tahun 2014
Tahun 2015
Target Realisasi Persentase
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Terwujudnya tertib administrasi kependudukan dengan tersedianya data dan informasi penduduk yang akurat dan terpadu
1.
Rasio penduduk ber KTP persatuan penduduk
Rasio 0,87 1 0,98 98%
` 2.
Rasio bayi berakte kelahiran
Rasio 0,62 1 0,63 63%
3.
Rasio pasangan berakte nikah
Rasio 0,37 1 0,47 47%
4.
Kepemilikan KTP % 87,77 100 97,95 97,95%
5.
Kepemilikan akte kelahiran per 1000 penduduk
% 51,88 100 58,84 54,84%
6.
Ketersediaan database kependudukan skala provinsi
Ada/tdk Ada Ada Ada Ada
7.
Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
Sdh/Blm Sudah Ya Ya Ya
24
Sasaran tertib administrasi kependudukan dengan tersedianya data dan informasi
penduduk yang akurat dan terpadu dengan Indikator kinerja :
1. Rasio penduduk ber KTP persatuan Penduduk diukur dengan :
Jumlah penduduk usia >17 yang ber KTP
Jumlah penduduk usia >17 atau telah menikah
Jumlah penduduk usia >17 yang ber KTP pada tahun anggaran 2015 berjumlah
109.623 (seratus sembilan ribu enam ratus dua puluh tiga) sedangkan jumlah
penduduk usia >17 atau telah menikah sebesar 111.912 (seratus sebelas ribu
sembilan ratus dua belas) dengan demikian realisasi rasio capaian tahun anggaran
2015 untuk indikator kinerja ini sebesar 0,98 (Nol koma sembilan puluh delapan ).
2. Rasio bayi berakte kelahiran diukur dengan :
Jumlah penduduk ber KK
Jumlah penduduk yang telah menikah
Jumlah penduduk ber KK pada tahun anggaran 2015 berjumlah 50.896 (lima puluh
ribu delapan ratus sembilan puluh enam) sedangkan penduduk yang telah menikah
berjumlah 80.903 (delapan puluh ribu sembiulan ratus tiga) dengan demikian rasio
realisasi indikator sebesar 0,63(nol koma enam puluh tiga).
3. Rasio pasangan berakte nikah :
Jumlah pasangan nikah berakte nikah
Jumlah keselurahan pasangan nikah
Jumlah pasangan nikah berakta nikah tahun 2015 berjumlah 16.636 (enam belas ribu
enam ratus tiga puluh enam) sedangkan jumlah keseluruhan pasangan nikah 35.205
(tiga puluh lima ribu diua ratus lima) dengan rasio realisasi sebesar 0,47 (nol koma
empat puluh tujuh)
4. Kepemilikan KTP :
Jumlah penduduk yang memiliki KTP
Jumlah penduduk wajib KTP (17 dan atau pernah/sudah menikah) X 100 %
25
Jumlah penduduk yang memilik KTP tahun 2015 berjumlah 109.623 (seratus sembilan
ribu enam ratus dua puluh tiga) sedangkan jumlah penduduk wajib KTP (17 dan atau
pernah / sudah menikah) berjumlah 111.912 (seratus sebelas ribu sembilan ratus
dua belas) dengan prosentase capaian 97,95 % (sembilan puluh tujuh koma
sembilan puluh lima persen).
5. Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk :
Jumlah penduduk memiliki akta kelahiran
Jumlah penduduk
Jumlah penduduk yang memiliki akta kelahiran tahun 2015 berjumlah 90.073
(sembilan puluh ribu tujuh puluh tiga ) sedangkan jumlah penduduk tahun 2015
berjumlah 164.258 (seratus enam puluh empat ribu dua ratus lima puluh delapan)
dengan capaia realisasi sebesar 54,84 % (lima pulih empat koma delapan puluh
empat persen)
6. Ketersediaan Database skala provinsi
7. Penerapan KTP nasional berbasis NIK
Sasaran strategis tahun 2015 untuk Peningkatan Pelayanan Administrasi
Perkantoran dan Pelaporan Kinerja dan Keuangan serta tersedianya sarana dan
prasarana diukur diantaranya dengan indikator kinerja jumlah/prosentase pelayanan
administrasi perkantoran dengan program peningkatan pelayanan administrasi
perkantoran dengan jumlah kegiatan ahun 2015 sebanyak 14 kegiatan dengan capaian
pelaksanaan kegiatan 100% (seratus persen). Indikator kedua untuk sasaran ini adalah
Frekwensi Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan terdapat 6 (enam) dokumen/laporan
kinerja dan keuangan yang ditargetkan dapat diselesaikan secara tepat waktu yakni
laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD, laporan keuangan semesteran
dan prognosis realisasi anggaran , laporan keuangan akhir tahun 2015, Penyusunan Renja
SKPD, Penyusunan Laporan Akuntabiltas, Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang. Capaian terhadap indikator ini
X 100 %
26
menunjukkan bahwa keenam dokumen sebagaimana yang ditargetkan dapat diselesaikan
dengan baik sesuai waktu yang ditentukan. Indikator ketiga untuk sasaran ini adalah
jumlah/prosentase sarana dan prasarana dengan jumlah kegiatan sebanyak 2 (dua)
kegiatan dengan realisasi pelaksanaan kegiatan sebesar 100% (seratus persen).
28
b. Membandingkan antara realisasi kinerja tahun 2015 dengan beberapa tahun terakhir
No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2015
Realisasi Tahun Lalu Persentase
Kenaikan/Penurunan Realisasi 2015 vs Tahun
2012 2013 2014 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11
1 Terwujudnya tertib administrasi kependudukan dengan tersedianya data dan informasi penduduk yang akurat dan terpadu
1 Rasio penduduk ber KTP persatuan penduduk
Rasio 0,98 0,77 0,80 0,87 0,21 0,18 0,11
2 Rasio bayi berakte kelahiran Rasio 0,63 0,67 0,65 0,62 -0,04 -0,02 0,01
3 Rasio pasangan berakte nikah Rasio 0,47 0,99 0,79 0,37 -0,52 -0,32 10,18
4 Kepemilikan KTP % 97,95 77,37 99,44 87,77 20,58 -1,49` 10,18
5 Kepemilikan akte kelahiran per 1000 penduduk
% 54,84 42,77 46,76 51,88 12,07 8,08 2,96
6 Ketersediaan database kependudukan skala provinsi
Ada/Tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
7 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
Sudah/Belum Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah
2 Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Pelaporan Kinerja dan Keuangan serta tersedianya sarana dan prasarana
1 Jumlah/prosentase pelayanan administrasi Perkantoran
% 100%
100% 100% 100% 100% 100%
2 Frekwensi Pelaporan Capaian Laporan 6 6 6 6 100% 100% 100%
29
Kinerja dan Keuangan
3 Jumlah/Prosentase Sarana
dan Prasarana
% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
30
1. Rasio penduduk ber KTP persatuan Penduduk
Jumlah penduduk usia >17 yang ber KTP pada tahun anggaran 2015 berjumlah 109.623
(seratus sembilan ribu enam ratus dua puluh tiga) sedangkan jumlah penduduk usia >17
atau telah menikah sebesar 111.912 (seratus sebelas ribu sembilan ratus dua belas)
dengan demikian realisasi rasio capaian tahun anggaran 2015 untuk indikator kinerja ini
sebesar 0,98 (nol koma sembila puluh delapan ). Jumlah penduduk usia >17 yang ber KTP
tahun 2012 berjumlah 103.127 (seratus tiga ribu seratus dua puluh tujuh) sedangkan
jumlah penduduk usia >17 atau telah menikah berjumlah 133.299 (seratus tiga puluh tiga
ribu dua ratus sembilan puluh sembilan) dengan rasio realisasi 0,77 (nol koma tujuh
puluh tujuh) terdapat kenaikan sebesar 0,21 (nol koma dua puluh satu). Tahun 2013
Jumlah penduduk usia >17 yang ber KTP berjumlah 103.127 (seratus tiga ribu seratus dua
puluh tujuh) sedangkan jumlah penduduk usia >17 atau telah menikah berjumlah 133.299 (
seratus tiga puluh tiga ribu dua ratus sembilan puluh sembilan ) dengan rasio realisasi
sebesar 0,80 (nol koma delapan puluh) terdapat kenaikan sebesar 0,18 (nol koma delapan
belas) pada tahun 2014 Jumlah penduduk usia >17 yang ber KTP berjumlah 96.278
(sembilan puluh enam ribu dua ratus tujuh puluh delapan ) dan jumlah penduduk usia
>17 atau telah menikah berjumlah 110.522 (seratus sepuluh ribu lima ratus dua puluh
dua) dengan rasio realisasi 0,87 (nol koma delapan puluh tujuh). Terjadi peningkatan rasio
realisasi sebesar 0,11 (nol koma sebelas) dibanding tahun 2015 untuk indikator penduduk
ber KTP persatuan penduduk.
2. Rasio bayi berakte kelahiran
Jumlah penduduk ber KK pada tahun anggaran 2015 berjumlah 50.896 (lima puluh ribu
delapan ratus sembilan puluh enam) sedangkan penduduk yang telah menikah berjumlah
80.903 (delapan puluh ribu sembiulan ratus tiga) dengan demikian rasio realisasi indikator
sebesar 0,63 (nol koma enam puluh tiga). Pada tahun 2012 jumlah penduduk ber KK
berjumlah 59.575 dan jumlah penduduk yang telah menikah 89.467 dengan rasio realisasi
0,67 terjadi penurunan rasio sebesar -0,04 (minus nol koma nol empat) sedangkan pada
tahun 2013 jumlah penduduk yang ber KK berjumlah 54.217 dan jumlah penduduk yang
telah menikah berjumlah 83.468 dengan realisasi rasio 0,65 (nol koma enam puluh lima)
terjadi penurunan rasio -0,01 (nol koma nol satu) untuk tahun 2014 jumlah penduduk ber
KK sebesar 49.717 (empat puluh sembilan ribu tujuh ratus tujuh belas) sedangkan
31
jumlah penduduk yang telah menikah sebesar 80.516 ( delapan puluh ribu lima ratus enam
belas) dengan realisasi capaian sebesar 0,62 (nola koma enam puluh dua). Terdapat
peningkatan sebesar 0,01 (nol koma nol satu) dibanding tahun 2015.
3. Rasio pasangan berakte nikah
Jumlah pasangan nikah berakta nikah tahun 2015 berjumlah 16.636 (enam belas ribu enam
ratus tiga puluh enam) sedangkan jumlah keseluruhan pasangan nikah 35.205 (tiga puluh
lima ribu diua ratus lima) dengan rasio realisasi sebesar 0,47 (nol koma empat puluh
tujuh). Jumlah pasangan nikah berakta nikah tahun 2014 berjumlah 12.861 (dua belas ribu
delapan ratus enam puluh satu) sedangkan jumlah keseluruhan pasangan nikah 34.726
(tiga puluh empat ribu tujuh ratus dua puluh enam) dengan rasio realisasi sebesar 0,37
(nol koma tiga puluh tujuh) terdapat peningkatan sebesar 10,18 (sepuluh koma delapan
belas). Pada tahun 2013 jumlah pasangan nikah berakta nikah 31.216 dan jumlah
keseluruhan pasangan nikah 39.634 dengan capaian realisasi 0,79 (nol koma tujuh puluh
sembilan) terjadi penurunan sebesar -0,32 (minus nol koma tiga puluh dua) sedangkan
pada tahun 2012 pasangan nikah berakta nikah berjumlah 30.471 (tiga puluh lima empat
ratus tujuh puluh satu) dan keseluruhan pasangan nikah berjumlah 30.656 (tiga puluh ribu
enam ratus lima puluh enam) dengan realisasi capaian rasio 0,99 (Nol koma sembilan
puluh sembilan) Dibanding tahun 2015 terjadi penurunan sebesar -0,52
4. Kepemilikan KTP
Jumlah penduduk yang memilik KTP tahun 2015 berjumlah 109.623 (seratus sembilan ribu
enam ratus dua puluh tiga) sedangkan jumlah penduduk wajib KTP (17 dan atau pernah /
sudah menikah) berjumlah 111.912 (seratus sebelas ribu sembilan ratus dua belas)
dengan prosentase capaian 97,95 % (sembilan puluh tujuh koma sembilan puluh lima
persen). Jumlah penduduk yang memilik KTP tahun 2014 berjumlah 97.000 (sembilan puluh
tujuh ribu) sedangkan jumlah penduduk wajib KTP (17 dan atau pernah / sudah menikah)
berjumlah 110.522 (seratus sepuluh ribu lima ratus dua puluh dua) dengan prosentase
capaian 87,77% (delapan puluh tujuh koma tujuh puluh tujuh persen) terdapat
peningkatan sebesar 10,18% (sepuluh koma delapan belas persen). Tahun 2013 jumlah
penduduk yang memiliki KTP berjumlah 99.864 (sembilan puluh sembilan ribu delapan
ratus enam puluh empat) dengan jumlah penduduk wajib KTP berjumlah 100.427 (seratus
ribu empat ratus dua puluh tujuh) dengan persentase 99,44 % terjadi penurunan sebesar
32
-1,49% sedangkan tahun 2012 jumlah penduduk yang memiliki KTP 103.127 (seratus tiga
ribu seratus dua puluh tujuh ) dan jumlah penduduk wajib KTP berjumlah 133.299 (seratus
tiga puluh tiga ribu dua ratus sembilan puluh sembilan) dengan capaian 77,37% terjadi
peningkatan capaian realisasi untuk indikator kepemilikan KTP sebesar 20,58%
5. Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk
Jumlah penduduk yang memiliki akta kelahiran tahun 2015 berjumlah 90.073 (sembilan
puluh ribu tujuh puluh tiga ) sedangkan jumlah penduduk tahun 2015 berjumlah 164.258
(seratus enam puluh empat ribu dua ratus lima puluh delapan) dengan capaia realisasi
sebesar 54,84 % (lima pulih empat koma delapan puluh empat persen. Untuk Jumlah
penduduk yang memiliki akta kelahiran pada tahun 2014 berjumlah 83.746 (delapan puluh
tiga ribu tujuh ratus empat puluh enam ) sedangkan jumlah penduduk tahun 2014
berjumlah 161.413 (seratus enam puluh satu ribu empat ratus tiga belas) dengan capaian
realisasi sebesar 51,88% (lima puluh satu koma delapan puluh delapan persen). Untuk
tahun 2013 jumlah penduduk yang memiliki akta kelahiran berjumlah 81.276 dengan jumlah
penduduk 173.812 dengan persentase capaian indikator 46,76% sedangkan tahun 2012
jumlah penduduk yang memiliki akta kelahiran 82.586 dengan jumlah penduduk 193.099
dengan persentase capaian 42,77% (empat puluh dua koma tujuh puluh tujuh persen).
Terjadi kenaikan realisasi capaian dibanding tahun 2014 sebesar 2,96% sedangkan untuk
tahun pembanding 2013 sebesar 8,08% dan tahun 2012 terjadi peningkatan persentase
capaian sebesar 12,07% .
6. Ketersediaan Database skala provinsi
7. Penerapan KTP nasional berbasis NIK
Sasaran strategis tahun 2015 untuk Peningkatan Pelayanan Administras Perkantoran
dan Pelaporan Kinerja dan Keuangan serta tersedianya sarana dan prasarana diukur diantaranya
dengan indikator kinerja jumlah/prosentase pelayanan administrasi perkantoran dengan program
peningkatan pelayanan administrasi perkantoran dengan jumlah kegiatan tahun 2015 sebanyak
14 kegiatan dengan capaian pelaksanaan kegiatan 100% (seratus persen). Indikator kedua
untuk sasaran ini adalah Frekwensi Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan terdapat 6 (enam)
dokumen/laporan kinerja dan keuangan yang ditargetkan dapat diselesaikan secara tepat waktu
33
yakni laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD, laporan keuangan semesteran
dan prognosis realisasi anggaran , laporan keuangan akhir tahun 2015, Penyusunan Renja
SKPD, Penyusunan Laporan Akuntabiltas, Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang. Capaian terhadap indikator ini menunjukkan
bahwa keenam dokumen sebagaimana yang ditargetkan dapat diselesaikan dengan baik sesuai
waktu yang ditentukan. Indikator ketiga untuk sasaran ini adalah jumlah/prosentase sarana dan
prasarana dengan jumlah kegiatan sebanyak 2 (dua) kegiatan dengan realisasi pelaksanaan
kegiatan sebesar 100% (seratus persen).
34
34
c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan
strategis organisasi
No Sasaran
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2015
Target Renstra Tahun Persentase Capaian
Terhadap Target Renstra Tahun
2015 2016 2017 2015 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Terwujudnya tertib administrasi kependudukan dengan tersedianya data dan informasi penduduk yang akurat dan terpadu
1
Rasio penduduk ber KTP persatuan penduduk
Rasio 0,98 1 1 0,86 0,86
2 Rasio bayi berakte kelahiran Rasio 0,63 1 1 0,65 0,65
3 Rasio pasangan berakte nikah Rasio 0,47 1 1 0,43 0,43
4 Kepemilikan KTP % 97,95 100 100 86,44 86,44
5 Kepemilikan akte kelahiran per 1000 penduduk
% 54,84 100 100 51,88 51,88
6 Ketersediaan database kependudukan skala provinsi
Ada/Tidak Ada Ada Ada Ada Ada
7 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
Sudah/Belum Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah
2 Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Pelaporan Kinerja dan Keuangan serta tersedianya sarana dan
1 Jumlah/prosentase pelayanan administrasi Perkantoran
% 100% 100% 100% 100% 100%
35
prasarana
2 Frekwensi Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Laporan 6 6 6 6 6
3 Jumlah/Prosentase Sarana dan Prasarana
% 100% 100% 100% 100% 100%
36
b. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta
alternatif solusi yang telah dilakukan
Permasalahan yang dihadapi oleh SKPD sehingga mempengaruhi capaian kinerja
diantaranya :
1. Capaian Kinerja Bidang Kependudukan ;
Capaian kinerja urusan Kependudukan diukur dengan beberapa indikator Rasio
Penduduk ber KTP per satuan penduduk, Kepemilikan KTP yang dalam pelaksanaannya
terdapat permasalahan diantaranya banyak Penduduk yang migrasi ke Kota Bontang
tanpa membawa Surat Pindah dari daerah asal; masih terdapat warga masyarakat yang
belum melakukan perekaman data untuk KTP el. Solusi terhadap permasalahan diatas
adalah dengan menghimbau kepada masyarakat yang mempunyai keluarga di Bontang
agar melengkapi diri dengan keterangan surat pindah dari Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil setempat dimana lokasi penduduk pendatang tersebut berada hal ini
untuk menghindari terjadinya duplikasi data. Sedangkan untuk masyarakat yang belum
melakukan perekaman KTP-el Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang
melakukan sistem jemput bola serta melakukan perekaman di 15 kelurahan yang ada di
Kota Bontang.
2. Capaian Kinerja Bidang Pencatatan Sipil
Capaian Kinerja urusan Pencatatan Sipil diukur dengan beberapa indikator Rasio
bayi berakta kelahiran, Rasio Pasangan Berakte Nikah, Kepemilikan akta kelahiran per
1000 penduduk. Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian kinerja bidang
pencatatan sipil antara lain Birokrasi kepengurusan dokumen pencatatan sipil yang oleh
masyarakat dirasa terlalu rumit, Buku Nikah yang di keluarkan oleh KUA berbeda dengan
dokumen kependudukan, Pasangan suami isteri yang tercatat dalam kartu keluarga
dengan hubungan keluarga suami isteri tetapi tidak memiliki akta perkawinan/buku nikah.
Solusi terhadap permasalahan diatas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Bontang telah melaksanakan konsultasi dengan dirjen adminduk antara lain untuk
dokumen akta kelahiran bagi warga yang lahir diluar Bontang tidak perlu penetapan
pengadilan, Kehadiran saksi untuk penandatangan register akta kelahiran ditidak perlu
harus hadir hal ini cukup dilakukan pada saat pengisian formulir pembuatan akta kelahiran.
Untuk pasangan suami istri yang tidak memiliki buku nikah yang akan berpengaruh pada
37
status anak dalam akta kelahiran. Saat ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Bontang untuk pelayanan akta pencatatan sipil khususnya akta kelahiran telah
mengadakan inovasi pelayanan seperti MOU dengan Rumah Sakit se–Kota Bontang
diantaranya RSUD Taman Husada Kota Bontang, RS. PT. Pupuk Kalimantan Timur (RS.
PKT), RS. PT.Badak NGL, Rumah Sakit Islam (Yabis), RS. Amalia untuk percepatan
kepemilikan akta kelahiran anak yang baru lahir.
3. Capaian Kinerja Bidang Informasi dan Penyuluhan
Capaian kinerja bidang informasi dan penyuluhan diukur dengan indikator
Ketersediaan Database Skala Provinsi dan Penerapan KTP Nasional berbasis NIK.
Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian kinerja pada bidang informasi dan
penyuluhan adalah keterbatasan perangkat keras (hardware/software). Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang hanya memiliki 1 (set) alat perekaman
dan pencetakan KTP el dan 3 (tiga) set berada di 3 kecamatan yang merupakan bantuan
dari Pemerintah Pusat. Kendalanya adalah jika terjadi kerusakan / tidak berfungsinya
peralatan KTP-el. Solusinya jika terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya perangkat
penunjang (hardware/software) KTP-el, maka Disdukcapil harus menginfentarisir peralatan
yang mana yang harus di bawa dan diperbaiki di Jakarta dan mana yang harus diperbaiki
di daerah dengan menggunakan dana APBD.
c. Analisis atas efisensi penggunaan sumber daya
Dalam implementasi pelaksanaan UU No. 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
komponen sumber daya manusia dan sarana prasarana merupakan faktor penunjang utama
keberhasilan kinerja organisasi dalam menjalankan tugasnya. Kondisi terkini sarana
prasarana yang ada belum dapat memenuhi standar pendukung pelayanan publik. Ruang
tunggu pelayanan belum didukung dengan sarana dan prasarana,terbatasnya ruang arsip
pencatatan sipil juga merupakan kendala sementara dokumen pencatatan sipil adalah
dokumen aktip yang berlaku sepanjang waktu membutuhkan ruangan khusus untuk
penyimpanan arsipnya. Dari faktor sumber daya manusia yang ada di Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Bontang, keterbatasan jumlah petugas khususnya petugas
pencatatan buku registrasi akta kelahiran mengakibatkan berkas belum tercatat keseluruhan.
38
d. Analisis Program/Kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada tahun anggaran 2015 dalam
pernyataan kinerja telah disepakati penggunaan anggaran untuk pembiayaan 20 kegiatan
yang telah direncanakan sebagaimana dituangkan dalam DPA tahun 2015.
39
D. Realisasi Anggaran
No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Capaian Th 2015
Tahun 2015
Anggaran
Penanggungjawab
Target Realisasi %
Capaian
Program/Kegiatan Pagu Realisasi %
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Pelaporan Kinerja dan Keuangan serta tersedianya sarana dan prasarana
1 Jumlah/prosentase pelayanan administrasi Perkantoran
% 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3.895.712.493 3.010.849.788 77,29%
2 Frekwensi Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuanga
Laporan Penyediaan Jasa Surat Menyurat 5.815.000 4.014.000 69,04%
3 Jumlah/Prosentase Sarana dan Prasarana
% Penyediaan Jasa Komunikai, Sumber Daya Air dan Listrik
221.040.000 135.756.998 61,42%
Penyediaan Jasa Pemeliharaan Perizinan Kendaraan Dinas / Operasional
18.300.000 10.474.800 57,24%
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
64.990.800 63.733.550 98,07%
Penyediaan Jasa Perbaikan Alat Kantor
45.940.000 24.216.000 52,71%
Penyediaan Alat Tulis Kantor 146.671.000 129.815.650 88,51%
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
199.273.500 117.336.900 58,88%
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
55.499.700 54.345;.100 97,92%
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan /Kantor
958.090.000 910.407.240 95,02%
Penyediaan Makanan dan Minuman 83.906.000 69.169.000 82,44%
Terwujudnya koordinasi dan pembinaan dalam rangka
1 Jumlah/Prosentase pelaksanaan koordinasi dan pembinaan
Kali Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah
488.520.000 488.030.293. 99,90%
40
peningkatan pelayanan
Penyediaan Jasa Tenaga Administrasi/ Teknis Perkantoran
1.510.906.493 1.451.205.650 96,05%
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
43.440.000 43.440.000 100%
Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang
53.320.000 51.280.000 96,17%
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
838.060.000
746.158.500 89,03%
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Oprasional
476.700.000 396.151.500 83,10%
Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
361.360.000 350.007.000 96,85%
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
124.670.000 121.417.200 97,39%
Pengadaan Pakaian Khusus Hari Hari Tertentu
124.670.000 121.417.200 97,39%
4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
75.000.000 22.400.000 29,87%
Pendidikan dan Pelatihan Formal 75.000.000 22.400.000 29,87%
5 Program Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah
81.555.000 75.358.000 92,40%
Pelaksanaan pameran pembangunan
81.555.000 75.358.000 92,40%
6 Program Penataan Administrasi Kependudukan
9.000.000 9.000.000 100%
Penyusunan profil SKPD Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang
9.000.000 9.000.000 100%
41
43
Jumlah alokasi belanja Murni Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang
pada tahun anggaran 2015 sebesar Rp. 9.720.063.111,00 (Sembilan Milyar Tujuh Ratus
Dua Puluh Juta Enam Puluh Tiga Ribu Seratus Sebelah Rupiah ) yang terdiri dari Belanja
Tidak Langsung berupa Belanja Pegawai sebesar Rp. 4.268.461.811,00 (Empat Milyar Dua
Ratus Enam Puluh Delapan Juta Empat Ratus Enam Puluh Satu Ribu Delapan Ratus
Sebelas Rupiah ) dan Belanja Langsung sebesar Rp. 5.451.601.300,00 (Lima Milyar Empat
Ratus Lima Puluh Satu Juta Enam Ratus Satu Ribu Tiga Ratus Rupiah) yang terdiri dari
Belanja Pegawai sebesar Rp. 1.494.020.000,00 (Satu Milyar Empat Ratus Sembilan Puluh
Empat Juta Dua Puluh Ribu Rupiah ), Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp. 2.745.421.300,00
(Dua Milyar Tujuh Ratus Empat Puluh Lima Juta Empat Ratus Dua Puluh Satu Ribu Tiga
Ratus Rupiah) dan Belaja Modal sebesar Rp. 1.212.160.000,00 (Satu Milyar Dua Ratus Dua
Belas Juta Seratus Enam Puluh Ribu Rupiah).
Jumlah alokasi belanja setelah perubahan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Bontang pada tahun anggaran 2015 sebesar Rp. 9.201.741.692,00 (Sembilan milyar
dua ratus satu juta tujuh ratus empat puluh satu ribu enam ratus sembilan puluh dua
rupiah ) yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung berupa Belanja Pegawai sebesar Rp.
4.177.744.199,00 ( Empat Milyar Seratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Tujuh Ratus Empat Puluh
Empat Ribu Seratus Sembilan Puluh Sembilan Rupiah) dan Belanja Langsung sebesar Rp.
5.023.997.493,00 (Lima milyar Dua Puluh Tiga Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Tujuh
Ribu Empat Ratus Sembilan Puluh Tiga Rupiah ) yang terdiri dari Belanja Pegawai sebesar
Rp. 1.045.326.493,00 (Satu Milyar Empat Puluh Lima Juta Tiga Ratus Dua Puluh Enam Ribu
Empat Ratus Sembilan Puluh Tiga Rupiah), Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp.
2.720.511.000,00 (Dua Dua Milyar Tujuh Ratus Dua Puluh Juta Lima Ratus Sebelas Ribu
Rupiah ) dan Belanja Modal sebesar Rp. 1.258.160.000,00 (Satu Milyar Dua Ratus Lima
Puluh Delapan Juta Seratus Enam Puluh Ribu Rupiah).
44
Alokasi Anggaran Belanja Tahun 2015
Kode Rek
Uraian Jumlah (Rp)
Bertambah/Ber kurang
Dana Murni Setelah
Perubahan
(Rp)
5 5.1 5.1.1 5.2 5.2.1 5.2.2 5.2.3
Belanja Daerah Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai Belanja Langsung Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal
9.720.063.111 4.268.461.811
4.268.461.811 5.451.601.300 1.494.020.000 2.745.421.300
1.212.160.000
9.201.741.692 4.177.744.199
4.177.744.199 5.023.997.493 1.045.326.493 2.720.511.000
1.258.160.000
- 518.321.419 90.717.612
90.717.612 - 427.603.807 - 448.693.507 - 24.910.300
46.000.000
Realisasi anggaran belanja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang
pada tahun anggaran 2015 sebesar Rp. 8.065.246.429, 00 (Delapan milyar enam puluh lima
juta dua ratus empat puluh enam ribu empat ratus dua puluh sembilan rupiah ) yang terdiri
dari Belanja Tidak Langsung berupa Belanja Pegawai sebesar Rp. 3.537.687.048,00 (Tiga
milyar lima ratus tiga puluh tujuh juta enam ratus delapan puluh tujuh ribu empat puluh
delapan rupiah) dan Belanja Langsung sebesar Rp. 4.527.559.381,00 (Empat milyar lima
ratus dua puluh tujuh juta lima ratus lima puluh sembilan ribu tiga ratus delapan puluh
satu rupiah) yang terdiri dari Belanja Pegawai sebesar Rp. 1.004.395.650,00 (satu milyar
empat juta tiga ratus sembiulan puluh lima ribu enam ratus lima puluh rupiah), Belanja
Barang dan Jasa sebesar Rp. 2.315.429.391,00 (Dua milyar tiga ratus lima belas juta empat
ratus dua puluh sembilan ribu tiga ratus sembilan puluh satu rupiah ) dan Belaja Modal
sebesar Rp. 1.207.734.340,00 (Satu milyar dua ratus tujuh juta tujuh ratus tiga puluh empat
ribu tiga ratus empat puluh rupiah ).
45
Target dan Realisasi Anggaran Belanja Daerah
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang Tahun 2015
Kode Rek
Uraian Jenis Belanja
Anggaran sebelum
Perubahan
Anggaran setelah
Perubahan Realisasi
(Rp) (Rp) (Rp) %
5 Belanja Daerah 9.720.063.111 9.201.741.692
8.065.246.429 87,65
5.1 Belanja Tidak Langsung
4.268.461.811
4.177.744.199 3.537.687.048 84,68
5.1.1 Belanja Pegawai 4.268.461.811
4.177.744.199
3.537.687.048 84,68
5.2 Belanja Langsung 5.451.601.300 5.023.997.493
4.527.559.381 90,12
5.2.1 Belanja Pegawai 1.494.020.000
1.045.326.493
1.004.395.650 96,08
5.2.2 Belanja Barang dan Jasa
2.745.421.300
2.720.511.000
2.315.429.391 85,11
5.2.3 Belanja Modal 1.212.160.000
1.258.160.000
1.207.734.340 95,99
Sedangkan alokasi anggaran dan realisasi untuk program dan kegiatan pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bontang pada tahun anggaran 2015 setelah perubahan
sebesar Rp. 5.023.997.493,00 ( Lima milyar dua puluh tiga juta sembilan ratus sembilan
puluh tujuh ribu empat ratus sembilan puluh tiga rupiah) dan Realisasi anggaran sebesar
Rp.4.527.559.381,00 (Empat milyar lima ratus dua puluh tujuh juta lima ratus lima puluh
sembilan ribu tiga ratus delapan puluh satu rupiah ).
46
46
BAB IV
P E N U T U P
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Anggaran 2015 Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Bontang merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban
pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Bontang.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini memuat informasi kinerja, yakni hasil
pengolahan data capaian kinerja yang membandingkan antara realisasi capaian kinerja
dengan rencana kinerja yang ada.
Dengan adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini diharapkan dapat
memacu pelaksanaan kepemerintahan yang melibatkan stake holders, sehingga nantinya
akan tercipta sasaran dan hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan.
Bontang, April 2016
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Bontang,
Drs. H. M. Edison A. MM NIP. 195908081985011003