LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN...

23
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 BADAN PENDAPATAN DAERAH KOTA PASURUAN

Transcript of LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN...

Page 1: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017pasuruankota.go.id/file/uploads/sites/35/2018/08/LKjIP.pdfLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017 1 2 Akhir kata,

LAPORAN KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH

TAHUN 2017

BADAN PENDAPATAN DAERAH

KOTA PASURUAN

Page 2: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017pasuruankota.go.id/file/uploads/sites/35/2018/08/LKjIP.pdfLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017 1 2 Akhir kata,

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dispenda Kota Pasuruan 2016

1

1

KATA PENGANTAR

Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan, Badan Pendapatan Daerah Kota

Pasuruan selama Tahun 2016 lalu telah berusaha memulai meningkatkan kualitas pelayanan aparatur

secara umum. Upaya peningkatan kinerja pelayanan ini juga berarti adanya tuntutan perubahan pola

berpikir dari aparatur itu sendiri.

Badan Pendapatan Daerah menyadari bahwa kinerja pemerintahan akan sulit berubah apabila

tidak mampu melakukan transformasi sistem pemerintahan dari sistem yang birokratis ke sistem yang

bertujuan untuk lebih mewirausahakan birokrasi pemerintahan. Dalam bahasa lain, bahwa Badan

Pendapatan Daerah lewat transformasi sektor pendapatan berusaha mengubah fokus akuntabilitas dari

orientasi kepada masukan-masukan (Inputs Oriented Accountability) dan proses ke arah akuntabilitas

kepada hasil (Results Oriented Accountabiility) baik berupa output maupun outcomes. Oleh karena itu,

dilakukan upaya-upaya yang diperlukan sesuai dengan kewenangan untuk mendorong agar

penerimaan pendapatan khususnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) di seluruh instansi pengelola PAD

di Kota Pasuruan dilaksanakan dengan prinsip dan tata kelola pemerintahan yang baik yang menuju

kepada hasil (Result Oriented Government), yang dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang

kejelasan kinerja Badan Pendapatan Daerah dan instansi kolektor PAD lainnya sesuai dengan amanah

Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Selain itu pertanggungjawaban kinerja kepada masyarakat juga harus sesuai Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan kinerja juga merupakan bahan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Tentunya diharapkan

kinerja Badan Pendapatan Daerah tampak dalam laporan tersebut, tidak sekadar kinerja sebagai

pengguna anggaran semata.

Dengan berakhirnya pelaksanaan Tahun Anggaran 2017 berarti Badan Pendapatan Daerah

Kota Pasuruan telah menyelesaikan kegiatannya untuk tahun keenam sejak didirikannya kembali pada

tahun 2012 dengan implementasi dari rencana strategis 2016–2021 yang telah digunakan sebagai

acuan bagi pelaksanaan kegiatan Badan Pendapatan Daerah sesuai visi dan misinya.

Selama tahun 2017 sejumlah capaian kinerja yang ditargetkan dalam rencana strategis telah

berhasil dicapai. Capaian kinerja Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan untuk tahun 2017 inilah

yang kemudian dituangkan dalam laporan kinerja Bapenda tahun 2017.

Page 3: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017pasuruankota.go.id/file/uploads/sites/35/2018/08/LKjIP.pdfLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017 1 2 Akhir kata,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017

1

2

Akhir kata, kami berharap agar laporan kinerja instansi Pemerintah ini dapat menjadi media

pertanggungjawaban kinerja serta meningkatkan kinerja bagi seluruh personel, bidang dan sekretariat

Bapenda Kota Pasuruan.

Pasuruan, 2018

Page 4: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017pasuruankota.go.id/file/uploads/sites/35/2018/08/LKjIP.pdfLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017 1 2 Akhir kata,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017

1

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. 1 DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 4

1.2 Tugas Pokok dan Fungsi ........................................................................................ 6

1.3 Isu Strategis ............................................................................................................ 6

1.4 Landasan Hukum .................................................................................................... 7

1.5 Sistematika Penyusunan ........................................................................................ 8

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA.................. ............................................... 9

2.1 Perencanaan Strategik Sebelum dan Sesudah Review. ....................................... 9

2.2 Indikator Kinerja Utama ................. . ...................................................................... 10

2.3 Perjanjian Kinerja ..................................................... ............................................. 11

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... .............................................................................................. 13

3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama …………………………………………… ............ 13

3.2 Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Kinerja Sasaran Strategis .. .......................... 14

3.3 Perbandingan Capaian Kinerja Perangkat Daerah .. ............................................. 16

3.4 Akuntabilitas Keuangan .. ........................................................................................ 17

BAB IV PENUTUP .. ............................................................................................................................ 20

Page 5: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017pasuruankota.go.id/file/uploads/sites/35/2018/08/LKjIP.pdfLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017 1 2 Akhir kata,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017

1

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyelenggaraan Otonomi Daerah sebagaimana diatur dalam UU No. 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, antara lain bahwa Otonomi Daerah harus

bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mendekatkan fungsi-fungsi

pelayanan umum Pemerintah. Namun semua upaya itu harus tetap dilakukan dalam

koridor kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.

Untuk itu jajaran Pemerintah Daerah di era otonomi ini harus dapat

menciptakan iklim yang kondusif dengan tetap mengoptimalkan pendayagunaan

sumberdaya lokal, serta mendorong partisipasi masyarakat untuk berinvestasi guna

menyerap tenaga kerja serta mengembangkan pola kerjasama investasi dengan sedikit

memberi beban kepada APBD/APBN sesuai dengan kemampuan dan kewenangannya.

Dalam konteks organisasi perangkat daerah, Pasal 209 UU No. 23 Tahun 2014

menyebutkan bahwa: ”Perangkat Daerah Kabupaten/Kota terdiri atas Sekretariat

Daerah; Sekretariat DPRD; Inspektorat; Dinas; Badan dan Kecamatan”.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Pendapatan

Daerah Tahun 2017, dimaksudkan untuk menindaklanjuti Peraturan Pemerintah No. 8

Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan

Pemerintah tersebut telah mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan

tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumberdaya dengan

didasarkan pada suatu perencanaan strategik yang ditetapkan oleh masing-masing

instansi.

Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang disampaikan kepada

atasan masing-masing, lembaga-lembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas yang

pada akhirnya disampaikan kepada Presiden RI selaku kepala pemerintahan. Laporan

tersebut harus menggambarkan kinerja instansi pemerintah yang bersangkutan melalui

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Badan Pendapatan Daerah

sebagai unsur penyelenggara negara, harus pula mempertanggungjawabkan

pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumberdaya

dalam bentuk penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). Diharapkan

penyusunan LKjIP Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Tahun 2017 mampu

menggambarkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai

tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan selama kurun waktu Tahun

Anggaran 2017 (1 Januari s/d 31 Desember 2017).

Tujuan dan sasaran utama Bapenda mengacu pada Visi Kota Pasuruan yaitu

“KOTA PASURUAN LEBIH SEJAHTERA, MANDIRI DAN BERDAYA SAING

DENGAN PERDAGANGAN, JASA DAN INDUSTRI”, maka Badan Pendapatan

Daerah Kota Pasuruan merumuskan visinya yaitu, Terwujudnya tata kelola Pendapatan

Asli Daerah (PAD) yang transparan dan akuntabel. Selanjutnya misi merupakan

sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah sesuai

dengan visinya, agar tujuan yang ditetapkan dapat terlaksana dan berhasil dengan

Page 6: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017pasuruankota.go.id/file/uploads/sites/35/2018/08/LKjIP.pdfLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017 1 2 Akhir kata,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017

1

5

baik. Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan sebagai salah satu instansi

pemerintah Kota Pasuruan, maka misi yang dirumuskan mengacu pada misi

Pemerintah Kota Pasuruan, yaitu:

1. Meningkatkkan partisipasi dan layanan kualitas pendidikan yang terjangkau;

2. Meningkatkan cakupan dan kualitas layanan kesehatan masyarakat;

3. Menciptakan kesempatan kerja dan kualitas iklim usaha yang kondusif;

4. Meningkatkan pengembangan perdagangan jasa dan industri untuk pemenuhan

kebutuhan hidup masyarakat secara layak;

5. Meningkatkan infrastruktur kota, sarana dan prasarana dasar serta pemanfaatan

tata ruang yang berwawasan lingkungan;

6. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan tata pemerintahan yang baik, dan

7. Meningkatkan kualitas iman dan taqwa, berbudaya yang diliputi harmoni sosial dan

kesalehan sosial.

Untuk itu sasaran dan tujuan Badan Pendapatan Daerah untuk mencapai peningkatan

penerimaan pendapatan Daerah Kota Pasuruan, dilakukan dengan melaksanakan

beberapa kegiatan. Dalam pada itu untuk mendukung peningkatan PAD Badan

Pendapatan Daerah kota Pasuruan menemui beberapa kendala dalam menjalankan

tugas dan tanggungjawabnya sebagai instansi pengelola PAD, antara lain: belum

terdatanya keseluruhan potensi sehingga pajak daerah belum bisa dipungut secara

maksimal, selain masih kurangnya koordinasi yang terkait dalam pengelolaan pajak

daerah dan retribusi daerah.

Selain itu dari hasil kegiatan pemantauan dan pengawasan lapangan serta

analisis yang dilakukan oleh petugas Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan yang

melaksanakan observasi terhadap potensi-potensi PAD masih ada yang belum optimal

sehingga terkadang perlu dilakukan antara lain, uji petik potensi, rapat-rapat koordinasi

dengan instansi-instansi pengelola PAD, melaksanakan pendataan dan pemungutan

pajak reklame, hiburan, restoran, hotel/rumah kos, juga pajak bumi dan bangunan

(PBB). Upaya tersebut dilakukan sembari terus berupaya meningkatkan kesadaran

wajib pajak (dan wajib retribusi) daerah.

Selanjutnya langkah-langkah antisipatif untuk kendala yang mungkin terjadi di

masa yang akan datang, a.l. dengan cara mengadakan sosialisasi kepada masyarakat

secara berkesinambungan tentang kebijakan pemerintah daerah khususnya yang

diundangkan dalam suatu perundang-undangan yang mengikat masyarakat sehingga

terwujud kesadaran masyarakat dalam hal kewajiban membayar pajak daerah guna

menunjang pembangunan Kota Pasuruan. Selain itu senantiasa pula mengupayakan

penyusunan rencana tahunan dengan baik dan dijadikan sebagai dasar dalam

melakukan seluruh kegiatan di lingkungan Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan.

Meskipun rencana kerja yang ada saat ini belum sepenuhnya disusun dengan

benar, diupayakan dengan penyusunan LKjIP tahun 2017 ini dapat diketahui kegiatan-

kegiatan apa saja yang berhasil dan yang kurang berhasil dilaksanakan di tahun 2017.

Dengan demikian untuk tahun-tahun yang akan datang diharapkan peranserta dan

kerja/kinerja dari seluruh aparatur di lingkungan Badan Pendapatan Daerah Kota

Pasuruan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan lebih baik lagi sehingga totalitas

kinerja Bapenda yang tertuang dalam LKjIP nantinya makin progresif.

Page 7: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017pasuruankota.go.id/file/uploads/sites/35/2018/08/LKjIP.pdfLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017 1 2 Akhir kata,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017

1

6

1.2. Tugas Pokok dan Fungsi

Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan dibentuk berdasarkan Peraturan

Daerah Pasuruan Pasuruan Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan

Organisasi Perangkat Daerah. Adapun Tugas Badan Pendapatan Daerah Kota

Pasuruan yang tercantum dalam Peraturan Walikota Pasuruan Nomor 77 Tahun 2016

tentang Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan adalah

melaksanakan fungsi penunjang bidang pendapatan daerah, maka dalam

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas Badan Pendapatan Daerah Kota

Pasuruan menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan kebijakan teknis bidang pendapatan daerah;

b. penyusunan perencanaan bidang pendapatan daerah;

c. pelaksanaan kebijakan teknis bidang pendapatan daerah;

d. pelaksanaan pelayanan administrasi pendapatan daerah;

e. pelaksanaan perencanaan, pengawasan, dan pengendalian operasional di bidang

pendapatan daerah;

f. pembinaan, koordinasi, pengendalian, fasilitasi, dan pelaksanaan urusan bidang

pendapatan daerah;

g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pendapatan daerah; dan

h. pelaksanaan kegiatan ketatausahaan Badan Pendapatan Daerah.

1.3. Isu Strategis

Memperhatikan perkembangan pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pendapatan

Daerah Kota Pasuruan selama tahun 2010-2015 yang ditandai dengan tercapainya

target pendapatan daerah pada setiap tahunnya, menunjukkan bahwa Badan

Pendapatan Daerah Kota Pasuruan telah berhasil dalam melaksanakan Tugas dan

Fungsinya secara baik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan masih tetap berperan sebagai pelaksana

teknis operasional pemungutan Pajak Daerah dan koordinator pendapatan daerah

sesuai dengan tugas dan fungsinya, sehingga perencanaan dan pelaksanaan

pengelolaan pendapatan daerah masih berada pada Badan Pendapatan Daerah Kota

Pasuruan, serta harus mampu mengawal dan mengevaluasi pelaksanaan pemungutan

dalam bentuk target, pembinaan teknis operasional pemungutan dan pelaporannya.

Di dalam upaya mencapai target yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 5 (lima)

tahun yang akan datang (dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2021), maka Badan

Pendapatan Daerah Kota Pasuruan mempersiapkan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pengembangan potensi sumber pendapatan daerah baru sesuai dengan

perubahan peruntukan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dalam upaya

peningkatan Pendapatan Asli Daerah;

2. Pengembangan kebijakan di bidang Pendapatan Daerah yang dapat diterima

masyarakat, partisipatif, dan tidak menimbulkan ekonomi biaya tinggi;

3. Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan yang berbasis Teknologi

Informasi dan mengembangkan jaringan kerjasama dengan pihak lain;

4. Peningkatan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergitas dengan Pemerintah

maupun OPD terkait dalam rangka optimalisasi pendapatan daerah;

Page 8: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017pasuruankota.go.id/file/uploads/sites/35/2018/08/LKjIP.pdfLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017 1 2 Akhir kata,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017

1

7

5. Peningkatan dan pengembangan kapasitas Sumber Daya Aparatur yang berbasis

kinerja.

Isu strategis yang merupakan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena

atau kendala yang belum dapat diselesaikan pada periode 5 (lima) tahun sebelumnya

dan memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan tugas dan fungsi

yang diemban oleh Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan sehingga perlu diatasi

secara bertahap, antara lain sebagai berikut:

1. Meningkatkan Sumber Pendapatan Daerah baru dalam upaya peningkatan

Pendapatan Asli Daerah.

2. Optimalisasi penanganan piutang /tunggakan PBB pasca pelimpahan PBB dari

KPP Pratama ke Daerah, termasuk data piutang PBB yang sudah kadaluarsa

penagihannya (tahun 2002-2010).

3. Pengelolaan keuangan/pendapatan daerah yang efektif dan efisien dengan prinsip

transparan dan akuntabel.

4. Peningkatan kualitas pelayanan penerimaan pajak berbasis Teknologi Informasi

dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan yang berkualitas.

5. Peningkatan manajemen mutu pelayanan aparatur pengelola pendapatan daerah

dalam melayani Wajib Pajak/Retribusi daerah.

6. Peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Aparatur yang mempunyai

kompetensi dan komitmen dalam pengelolaan Pajak Daerah.

7. Peningkatan kesadaran, pemahaman dan kepatuhan Wajib Pajak dan Wajib

Retribusi terhadap hak dan kewajiban mereka.

8. Peningkatan prasarana-sarana pengelolaan pajak dan retribusi daerah serta

optimalisasi pemanfaatan Sistem Informasi dan Teknologi.

9. Peningkatan pengendalian internal terhadap aparatur, sistem dan mekanisme,

Wajib Pajak dan Retribusi Daerah.

10. Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan perangkat daerah

terkait, stakeholder, organisasi, dan tokoh masyarakat dalam upaya peningkatan

PAD.

Isu-isu strategis berdasarkan Tugas dan Fungsi Badan Pendapatan Daerah Kota

Pasuruan adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam

perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi Badan

Pendapatan Daerah Kota Pasuruan di masa yang akan datang. Suatu kondisi/kejadian

yang menjadi isu-isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan

menimbulkan kerugian (masalah) yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak

dimanfaatkan akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat dalam jangka panjang.

1.4 Landasan Hukum

Undang-undang no. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

Undang-undang no. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

Page 9: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017pasuruankota.go.id/file/uploads/sites/35/2018/08/LKjIP.pdfLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017 1 2 Akhir kata,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017

1

8

Undang-Undang no. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

Peraturan Pemerintah no. 8 tahun 2008 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah;

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Birokrasi Republik Indonesia no. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja;

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi no. 12 tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

Peraturan Daerah Kota Pasuruan no. 6 tahun 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pasuruan Tahun 2015-2020;

Peraturan Daerah Kota Pasuruan no. 7 tahun 2016 tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah;

Peraturan Walikota Pasuruan no. 50 tahun 2016 tentang Struktur Organisasi dan

Tata Kerja Perangkat Daerah;

Peraturan Walikota Pasuruan no. 77 tahun 2016 tentang Tugas Pokok dan Fungsi

Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan.

1.5 Sistematika Penyusunan

Pada dasarnya Laporan Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja

Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan selama tahun 2017. Capaian kinerja

tersebut diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja 2017 sebagai tolok ukur

keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana

kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasinya sejumlah celah (gap) kinerja bagi

perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola seperti itu sistematika penyajian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan

Tahun 2017, adalah sebagai berikut:

Bab I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, pentingnya

penyusunan LKjIP, maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan LKjIP,

dasar hukum penyusunan serta sistematika penyusunan LKjIP;

Bab II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Tahun 2017, menjelaskan berbagai

kebijakan umum, rencana strategis Badan Pendapatan Daerah untuk periode tahun

2016-2021 dan kegiatan untuk tahun 2017.

Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan analisis pencapaian kinerja Badan

Pendapatan Daerah Kota Pasuruan terhadap pencapaian sasaran strategis untuk

tahun 2017.

Bab IV – Penutup, menjelaskan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi

serta langkah di masa mendatang yang akan diakukan organisasi untuk

meningkatkan kinerjanya.

Page 10: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017pasuruankota.go.id/file/uploads/sites/35/2018/08/LKjIP.pdfLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017 1 2 Akhir kata,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017

1

9

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1 Perencanaan Strategik Sebelum dan Sesudah Review

2.1.1 Visi Walikota Pasuruan

Berpedoman pada arah pembangunan daerah, sebagimana termuat dalam Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Pasuruan Tahun 2015-2025, capaian

kinerja periode sebelumnya (tahun 2010-2015), potensi Kota Pasuruan dan isu-isu strategis serta

tantangan lima tahun ke depan, maka visi pembangunan Kota Pasuruan yang ingin diwujudkan

pada periode tahun 2016-2021 adalah

“KOTA PASURUAN LEBIH SEJAHTERA, MANDIRI DAN BERDAYA SAING DENGAN

PERDAGANGAN, JASA DAN INDUSTRI”.

2.1.2 Misi Walikota Pasuruan

Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan 7 (tujuh) misi pembangunan Kota Pasuruan,

yaitu:

1. Meningkatkkan partisipasi dan layanan kualitas pendidikan yang terjangkau;

2. Meningkatkan cakupan dan kualitas layanan kesehatan masyarakat;

3. Menciptakan kesempatan kerja dan kualitas iklim usaha yang kondusif;

4. Meningkatkan pengembangan perdagangan jasa dan industri untuk pemenuhan kebutuhan

hidup masyarakat secara layak;

5. Meningkatkan infrastruktur kota, sarana dan prasarana dasar serta pemanfaatan tata ruang

yang berwawasan lingkungan;

6. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan tata pemerintahan yang baik, dan

7. Meningkatkan kualitas iman dan taqwa, berbudaya yang diliputi harmoni sosial dan kesalehan

social.

Berdasarkan visi dan misi Walikota Pasuruan Tahun 2016-2021 yang termuat dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021 dan mengacu

pada tugas dan fungsinya, maka Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan mendukung

terlaksananya visi dan misi Walikota Pasuruan terutama misi ke-enam, yaitu: ”Meningkatkan

kualitas pelayanan publik dan tata pemerintahan yang baik.”

2.1.3 Tujuan dan Sasaran

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan merupakan

target kualitatif organisasi, sehingga pencapaian target ini dapat merupakan ukuran kinerja faktor-

faktor kunci keberhasilan organisasi. Tujuan sifatnya lebih konkret daripada misi dan mengarah

kepada suatu titik terang pencapaian hasil.

Dengan adanya pernyataan tujuan, maka akan jelas bagi organisasi mengenai arah yang

akan dituju dalam rangka mempertahankan eksistensi di masa mendatang. Dengan demikian,

tujuan merupakan penjabaran lebih nyata dari perumusan visi dan misi.

Page 11: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017pasuruankota.go.id/file/uploads/sites/35/2018/08/LKjIP.pdfLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017 1 2 Akhir kata,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017

1

10

Tujuan jangka panjang maupun jangka pendek (satu sampai dengan lima tahun) yang

ingin dicapai oleh Badan Pendapatan Kota Pasuruan adalah sejalan dengan tujuan yang hendak

dicapai oleh Pemerintah Kota Pasuruan adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan penerimaan PAD yang transparan dan akuntabel;

2. Mewujudkan kualitas pelayanan penerimaan pajak daerah yang tertib.

Sasaran merupakan bagian yang integral dalam proses perencanaan strategis. Sasaran

adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan organisasi dalam

jangka waktu tahunan. Sasaran harus bersifat spesifik, dapat dinilai, diukur, menantang namun

dapat dicapai. Sasaran yang ditetapkan merupakan gambaran yang ingin dicapai melalui tindakan-

tindakan operasional dalam kurun waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah

dirumuskan untuk 5 (lima) tahun ke depan. Badan Pendapatan Kota Pasuruan dalam menetapkan

sasaran berorientasi pada hasil dan dapat dicapai, yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah dengan indikator prosentase realisasi penerimaan

pendapatan daerah dan Rasio Kemandirian Keuangan Daerah.

2. Meningkatkan kepuasan terhadap pelayanan Bapenda dengan indikator Indeks Kepuasan

Wajib Pajak Daerah.

Secara rinci tujuan dan sasaran Bapenda dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1

Tabel Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah Sebelum dan Sesudah Reviu

No. Tujuan

Sebelum Reviu

Tujuan Setelah Reviu

Sasaran Sebelum

Reviu

Sasaran Setelah Reviu

Indikator Kinerja Sebelum Reviu

Indikator Kinerja Setelah Reviu

1

Pengelolaan PAD yang transparan dan akuntabel

Pengelolaan PAD yang transparan dan akuntabel

Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah

Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah

Persentase Realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah

Persentase Realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah

Rasio Kemandirian Keuangan Daerah

2 Mewujudkan kualitas pelayanan Dispenda yang tertib

Mewujudkan kualitas pelayanan Dispenda yang tertib

Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan Bapenda

Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan Bapenda

Indeks kepuasan wajib pajak daerah

Indeks kepuasan wajib pajak daerah

2.2 Indikator Kinerja Utama

Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis

operasional. Setiap lembaga atau instansi pemerintah wajib merumuskan Indikator Kinerja Utama

sebagai suatu prioritas program dan kegiatan yang mengacu pada sasaran strategis dalam

RPJMD dan RENSTRA Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Tujuan Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu:

1. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan

manajemen kinerja secara baik;

2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis

organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.

Page 12: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017pasuruankota.go.id/file/uploads/sites/35/2018/08/LKjIP.pdfLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017 1 2 Akhir kata,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017

1

11

Tabel 2.2

Tabel Indikator Kinerja Utama Perangkat Daerah Sebelum dan Sesudah Reviu

Sasaran Sebelum

Reviu

Sasaran Setelah Reviu

Indikator Kinerja

Sebelum Reviu

Indikator Kinerja Setelah Reviu

Formula Sebelum Reviu Formula Setelah Reviu

Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah

Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah

Persentase realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah

Persentase realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah

Jumlah penerimaan Pendapatan Asli Daerah

Jumlah penerimaan Pendapatan Asli Daerah

X 100% X 100%

Target Pendapatan Asli Daerah Target Pendapatan Asli Daerah

Rasio Kemandirian Keuangan Daerah

PAD

X100%

(Transfer Pusat + Transfer Provinsi + Pinjaman)

Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan Bapenda

Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan Bapenda

Indeks kepuasan pelayanan Bapenda

Indeks kepuasan pelayanan Bapenda

Tercapainya poin IKM 80 Tercapainya poin IKM 80

2.3 Perjanjian Kinerja

Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi

yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk rnelaksanakan

program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Meialui peranjian kinerja, terwujudlah

komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja

terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumberdaya yang tersedia. Kinerja

yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan,

tetapi termasuk kinerja outcome yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun

sebelurnnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang

dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap

tahunnya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap pegawai

hendaknya menyusun Perjanjian Kinerja

Tujuan Perjanjian Kinerja dibuat sebagai:

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan

integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur;

2. Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi

dan sebagai dasar pernberian penghargaan dan sanksi;

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas

perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah; dan

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai (SKP).

Page 13: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017pasuruankota.go.id/file/uploads/sites/35/2018/08/LKjIP.pdfLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017 1 2 Akhir kata,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017

1

12

FORMULIR PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TINGKAT PERANGKAT DAERAH

Satuan Kerja Perangkat Daerah : Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan Tahun Anggaran : 2017

Sasaran Strategis Indikator Target

Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah

Persentase realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 100%

Rasio Kemandirian Keuangan Daerah 20 %

Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan Badan Pendapatan Daerah

Indeks kepuasan pelayanan Bapenda Poin IKM 80

No. Program Anggaran

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp. 469.323.700,-

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Rp. 407.000.000,-

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Rp. 36.920.000,-

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Rp. 75.000.000,-

5. Program Peningkatan, Pengembangan dan Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah

Rp. 468.100.000,-

6. Program Peningkatan Pelayanan dan Penagihan Pajak Daerah Rp. 370.256.000,-

7. Program Optimalisasi Pajak Bumi dan Bangunan Rp. 791.258.000,-

8. Program Peningkatan Administrasi Pendapatan Daerah Rp. 788.312.000,-

Jumlah Anggaran Rp. 3.406.169.700,-

Page 14: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017pasuruankota.go.id/file/uploads/sites/35/2018/08/LKjIP.pdfLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017 1 2 Akhir kata,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017

1

13

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) disusun oleh Badan Pendapatan Daerah Kota

Pasuruan sebagai perwujudan keinginan untuk meningkatkan performansi organisasi di lingkungan

Pemerintah Kota Pasuruan. Oleh karena itu pengukuran terhadap capaian kinerja yang dihasilkan

oleh seluruh jajaran Badan Pendapatan Daerah, menjadi suatu kebutuhan bagi organisasi untuk

memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam melakukan perbaikan di masa yang akan datang.

Akuntabilitas kinerja digunakan untuk menilai kemampuan setiap organisasi dalam

melaksanakan mandatnya. Pelaksanakan mandat tersebut diwujudkan dalam prestasi kerja yang

diukur berdasarkan tolok ukur keluaran dan hasil yang diperoleh atas pelaksanaan tugas pokok

dan fungsinya.

Untuk menilai akuntabilitas kinerja diperlukan tolok ukur atau indikator kinerja, yang mana

capaian atas indikator-indikator kinerja ini kemudian dianalisa dan dievaluasi tingkat

keberhasilannya. Analisa dan evaluasi yang dilakukan disajikan menurut sasaran-sasaran yang

ada dalam renstra.

3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama

Pengukuran capaian kinerja digunakan sebagai dasar untuk mengetahui tingkat

keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang

telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Badan Pendapatan Daerah. Pengukuran

dimaksud merupakan hasil suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok

indikator kinerja yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran dan hasil. Pengukuran tingkat

capaian kinerja Badan Pendapatan Daerah Tahun 2017 dilakukan dengan cara membandingkan

antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran.

Hasil pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan pencapaian kinerja yang diperoleh

melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang

telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi Pemerintah Kota Pasuruan.

Pengukuran kinerja ini merupakan hasil dari suatu penilaian sistematik yang sebagian besar

didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator masukan dan keluaran.

Sebagian lagi berupa indikator hasil (outcomes), sedangkan indikator manfaat dan dampak baru

terbatas pada identifikasi untuk melihat keterkaitannya dengan tujuan dan sasaran. Hal ini

mengingat sistem pengukuran kinerja di lingkungan Pemerintah Kota Pasuruan belum sepenuhnya

terbangun.

Adapun hasil pencapaian kinerja sasaran ditentukan oleh indikator kinerja sasaran yang

meliputi baik indikator makro, strategis maupun mikro. Penetapan indikator-indikator ini harus

didasarkan pada perkiraan realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan

serta data pendukung yang terorganisasi sehingga keberhasilan pencapaiannya dapat

mengindikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran pada tahun yang bersangkutan.

Dengan demikian pengukuran kinerja merupakan proses sistematis dan berkesinambungan

untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,

kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi

Pemerintah Kota.

Page 15: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017pasuruankota.go.id/file/uploads/sites/35/2018/08/LKjIP.pdfLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017 1 2 Akhir kata,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017

1

14

Berikut adalah tabel capaian IKU Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan

Tabel 3.1

Tabel Capaian IKU Perangkat Daerah

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama (IKU)

Tahun 2017

Target Realisasi Capaian (%)

1 Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah

Persentase Realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah

100 104,60 104,60

Rasio Kemandirian Keuangan Daerah

20 23,94 119,7

2 Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan Bapenda

Indeks kepuasan pelayanan Bapenda

80 81,74 102,18

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa capaian target realisasi penerimaan pendapatan daerah

adalah 104,60 persen dari target yang ditetapkan sebesar 100%, begitu pula dengan capaian

Indeks Kepuasan Pelayanan Bapenda dengan poin IKM 81,74 yang terealisasi sebesar 102,18%

dari target Poin IKM sebesar 80. Dalam upaya pencapaian target kinerja BAPENDA sangat

dipengaruhi oleh faktor penentu keberhasilan yang internal (kewenangan OPD) dan faktor

eksternal (di luar kewenangan OPD). Berikut adalah beberapa faktor pendukung yang

berperan, di antaranya adalah:

1. Budaya kerja, komitmen dan disiplin kuat antara Pimpinan dan Staf untuk melaksanakan Tugas

dan Fungsi dengan baik;

2. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan melalui pengembangan inovasi berbasis

Teknologi Informasi;

3. Pembinaan dan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia aparatur;

4. Pelaksanaan sosialisasi sebagai upaya peningkatan pemahaman masyarakat terkait peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

5. Terjalinnya Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi dan Sinergitas (KISS) secara baik antar institusi

terkait pemungutan Pendapatan Asli Daerah (PAD) khususnya.

3.2 Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Kinerja Sasaran Strategis

Penjelasan tentang analisis capaian kinerja Bapenda Kota Pasuruan tahun 2017 adalah sebagai

berikut:

Tujuan: “Pengelolaan PAD yang transparan dan akuntabel”.

3.2.1 Sasaran “Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah”

Berdasarkan tabel Pengukuran Kinerja Sasaran 1, dapat dilihat bahwa sasaran

pembangunan 2017 dapat tercapai sesuai target indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh

Bapenda. Persentase realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah dapat tercapai 104,60% dan

sedangkan angka rasio Kemandirian Keuangan Daerah yang dihasilkan masih berada di bawah

25%, yang diukur dengan rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap jumlah bantuan

Pemerintah Pusat/Provinsi dan pinjaman. Rasio tersebut menunjukkan bahwa Pola Hubungan dan

Page 16: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017pasuruankota.go.id/file/uploads/sites/35/2018/08/LKjIP.pdfLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017 1 2 Akhir kata,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017

1

15

Tingkat Kemampuan Daerah Kota Pasuruan berada dalam kategori rendah sekali dengan pola

hubungan Instruktif-implikatif di mana peran Pemerintah Pusat/Provinsi lebih dominan daripada

kemandirian Pemerintah Daerah.

Rasio Kemandirian Keuangan Daerah yang masih sangat rendah menunjukkan bahwa PAD

masih belum dapat diandalkan bagi daerah untuk pelaksanaan otonomi daerah, karena relatif

rendahnya basis pajak/retribusi yang ada di daerah dan kurangnya PAD yang dapat digali oleh

Pemerintah Daerah. Untuk itu pemerintah daerah harus mampu mengoptimalkan penerimaan dari

potensi pendapatan yang telah ada, dan Bapenda sebagai leading sector dalam peningkatan PAD

harus berinisiatif dan berinovasi dalam mencari metode alternatif untuk menggali potensi

khususnya pajak daerah baru supaya penerimaan PAD Kota Pasuruan dapat meningkat. Kinerja

tersebut didukung oleh beberapa Program Kegiatan yaitu:

Program Peningkatan Pengembangan dan Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah

Program Peningkatan Administrasi Pendapatan Daerah

Program Optimalisasi Pajak Bumi dan Bangunan

3.2.2 Sasaran “Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan Bapenda”

Berdasarkan tabel Tabel Pengukuran Kinerja Sasaran 2 dapat dilihat bahwa poin Indeks

Kepuasan Pelayanan Bapenda poin IKM mencapai 81,74. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian

besar Wajib Pajak Daerah (WPD) yang datang pada kantor Bapenda (self assessment) merasa

terlayani dengan baik sehingga mereka tidak segan untuk memberikan penilaian yang baik pula

pada kuesioner penilaian IKM Bapenda.

Meskipun demikian, tugas-tugas umum pemerintahan (pelayanan publik) belum sepenuhnya

dapat ditetapkan indikator keberhasilannya, mengingat Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang

Tabel 3.2a

Tabel Pengukuran Kinerja Sasaran 1

NO. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)

1 Persentase Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah

100 104,60 104,60

2 Rasio Kemandirian Keuangan Daerah

20 23,94 119,7

RATA-RATA 112,15%

Tabel 3.2b

Tabel Pengukuran Kinerja Sasaran 2

NO. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)

1 Indeks kepuasan pelayanan Bapenda

80 81,74 102,18

RATA-RATA 102,18

Page 17: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017pasuruankota.go.id/file/uploads/sites/35/2018/08/LKjIP.pdfLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017 1 2 Akhir kata,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017

1

16

menjadi acuan pembuatan indikator pada umumnya masih dalam proses penyusunan sehingga

capaian kinerja yang dapat dilaporkan cenderung lebih menitikberatkan pada sejauh mana

program dan kegiatan telah membawa manfaat bagi masyarakat, pemerintah maupun stakeholder

lainnya.

Pencapaian sasaran ini didukung oleh 1 program pendukung pembangunan di Kota

Pasuruan yaitu program Peningkatan Pelayanan dan Penagihan Pajak Daerah, dengan realisasi

anggaran sebesar 98,15%.

3.3 Perbandingan Capaian Kinerja Perangkat Daerah

Parameter keberhasilan kinerja dari suatu Perangkat Daerah (PD) dapat dilihat Dengan

membandingkan capaian kinerja tahun berjalan (n) dengan capaian kinerja pada tahun

sebelumnya (n-1). Berikut ini adalah tabel perbandingan realisasi kinerja Bapenda di tahun 2016

dan 2017.

Tabel 3.3

Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi

2016 2017

1 Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah

Persentase Realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah

100% 100,54% 104,6%

Rasio Kemandirian Keuangan Daerah

20% - 23,94%

2 Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan Bapenda

Indeks kepuasan pelayanan Bapenda

80 74,39 81,74

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa realisasi kinerja Bapenda pada tahun 2017

mengalami peningkatan daripada tahun 2016, meskipun Rasio Kemandirian Keuangan Daerah

baru ditambahkan sebagai indikator kinerja sasaran 1 pada tahun 2017 ini. Hal ini bertujuan agar

Bapenda dapat menunjukkan perannya dalam mendukung upaya meningkatkan Rasio

Kemandirian Keuangan Daerah dengan meningkatkan penerimaan PAD melalui pengelolaan pajak

daerah khususnya.

Demikian pula dengan Poin IKM yang meningkat dari tahun sebelumnya, menunjukkan

bahwa kinerja Bapenda dalam memberikan pelayanan prima kepada Wajib Pajak Daerah telah

diapresiasi secara positif oleh Wajib Pajak Daerah melalui pengisian kuesioner IKM Bapenda.

Peningkatan realisasi kinerja dari tahun 2016 didukung oleh beberapa hal di antaranya

adalah kerjasama yang sinergis antar pegawai dalam melaksanakan pelayanan terhadap

masyarakat. Selain itu kerjasama dengan pihak lain baik KPP Pratama, perbankan serta instansi

terkait lainnya juga terbina dengan baik sehingga memberikan pengaruh positif dalam kelancaran

proses pelayanan terhadap Wajib Pajak Daerah.

Selain diukur dengan capain tahun sebelumnya, untuk perencanaan ke depan maka perlu

kiranya untuk mengetahui persentase capaian dengan target rencana strategis (renstra) di akhir

perencanaan, sehingga Bapenda dapat menyusun action plan terbaik guna terpenuhinya target

Page 18: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017pasuruankota.go.id/file/uploads/sites/35/2018/08/LKjIP.pdfLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017 1 2 Akhir kata,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017

1

17

capaian di akhir periode perencanaan. Berikut ini adalah gambaran perbandingan capaian

Indikator Kinerja Utama terhadap target renstra Perangkat Daerah.

Tabel 3.3a

Tabel Perbandingan Capaian IKU Terhadap Target Renstra Perangkat Daerah

No. Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Utama

Satuan

Capaian Sampai Tahun 2017 Renstra (2021)

Ket. Target Realisasi

Capaian (%)

Target

Realisasi Sampai Tahun 2017

Capaian (%)

1 Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah

Persentase Realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah

% 100 104,60 104,60 100 104,60 104,60 -

Rasio Kemandirian Keuangan Daerah

% 21 23,94 119,7 21 23,94 119,7 -

2 Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan Bapenda

Indeks kepuasan pelayanan Bapenda

angka (poin)

80 81,74 102,18 80 81,74 102,18 -

3.4 Akuntabilitas Keuangan

Ringkasan perhitungan anggaran tahun 2017 untuk kegiatan yang ada di Satuan Kerja Badan

Pendapatan Daerah Kota Pasuruan diperlukan guna mengetahui persentase penyerapan

anggaran masing-masing kegiatan apakah sudah sesuai dengan perjanjian kinerja. Sedangkan

sumber pendanaan kegiatan di Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan Tahun 2017 seluruhnya

berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU). Komposisi belanja terdiri dari Belanja Tidak Langsung

dan Belanja Langsung. Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait

secara langsung dengan Program dan Kegiatan, sedangkan Belanja Langsung merupakan belanja

yang dianggarkan terkait secara langsung dengan Program dan Kegiatan untuk mencapai sasaran

Badan Pendapatan Daerah. Program dan Kegiatan Badan Pendapatan Daerah tahun 2017

dilaksanakan dengan alokasi anggaran sebesar Rp2.862.481.000,00 yang diserap sebesar

Rp2.734.668.200,00 atau terserap sebesar 95,53 persen. Secara lebih rinci realisasi anggaran

Belanja Langsung dapat digambarkan secara ringkas dalam tabel berikut;

Page 19: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017pasuruankota.go.id/file/uploads/sites/35/2018/08/LKjIP.pdfLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017 1 2 Akhir kata,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017

1

18

Tabel 3.4a

Tabel Alokasi Anggaran Per Sasaran Pembangunan

No. Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Utama

Program Anggaran % Anggaran

1 Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah

Persentase Realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah

1 Peningkatan Pengembangan dan Pengelolaan Pendapatan Daerah

Rp 510,100,000.00 17.82

Rasio Kemandirian Keuangan Daerah

2 Peningkatan Administrasi Pendapatan Daerah

Rp 788,312,000.00 27.54

3 Optimalisasi Pajak Bumi dan Bangunan

Rp 1,193,813,000.00 41.71

2 Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan Bapenda

Indeks kepuasan pelayanan Bapenda

Peningkatan Pelayanan dan Penagihan Pajak Daerah

Rp 370,256,000.00 12.93

JUMLAH Rp 2,862,481,000.00 100

Dari perencanaan anggaran pembangunan tahun 2017 di atas dapat diukur capaian kinerja dan

anggaran sebagai berikut:

Tabel 3.4b

Tabel Capaian Kinerja dan Anggaran

No

Sasaran

Strategis/ Program

Indikator Kinerja Utama

Satuan

Kinerja Anggaran

Target

Realisasi

Capaian (%)

Target Realisasi Capaian

(%)

1 Optimalisasi penerimaan pendapatan

daerah

Persentase Realisasi penerimaan Pendapatan Asli

Daerah

% 100 104.6 104,60

Rp 2,492,225,000.00 Rp 2,371,728,700.00 95.17

Rasio Kemandirian

Keuangan Daerah

% 20 23.94 119,7

1.1 Peningkatan Pengembangan dan Pengelolaan Pendapatan

Daerah

Persentase peningkatan penerimaan pajak daerah

% 10 4,03 40,3 Rp 510,100,000.00 Rp 483,031,000.00 94.69

1.2 Peningkatan

Administrasi Pendapatan Daerah

Persentase SKPD

yang tepat waktu pencatatan penerimaan pendapatan daerah

% 70 70 100 Rp 788,312,000.00 Rp 744,038,900.00 94.38

Page 20: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017pasuruankota.go.id/file/uploads/sites/35/2018/08/LKjIP.pdfLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017 1 2 Akhir kata,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017

1

19

1.3 Optimalisasi Pajak Bumi dan

Bangunan

Persentase Penerimaan Pajak

Bumi dan Bangunan

% 77 77 100 Rp 1,193,813,000.00 Rp 1,144,658,800.00 95.88

2 Meningkatnya kepuasan terhadap

pelayanan Bapenda

Indeks kepuasan pelayanan Bapenda

angka (poin)

80 81,74 102,18 Rp 370,256,000.00 Rp 363,389,500.00 98.15

2.1 Peningkatan

Pelayanan dan Penagihan Pajak Daerah

Persentase

tertagihnya pajak daerah

% 75 75 100 Rp 370,256,000.00 Rp 363,389,500.00 98.15

Dari hasil capaian kinerja dan anggaran pada tabel di atas dapat disimpulkan adanya efisiensi

penggunaan sumberdaya sebagai berikut:

No. Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Utama

% Capaian Kerja

% Capaian Anggaran

Tingkat Efisiensi

1 Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah

Persentase Realisasi penerimaan Pendapatan Daerah

104.6

95.17 16.98

Rasio Kemandirian Keuangan Daerah

119.7

2 Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan Bapenda

Indeks kepuasan pelayanan Bapenda

102.18 98.15 4.03

Page 21: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017pasuruankota.go.id/file/uploads/sites/35/2018/08/LKjIP.pdfLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017 1 2 Akhir kata,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017

1

20

BAB IV

PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Pendapatan Daerah Kota

Pasuruan Tahun 2017 pada dasarnya merupakan bentuk pertanggungjawaban

pelaksanaan kegiatan selama kurun waktu awal Januari 2017 sampai dengan akhir

Desember 2017. LKjIP ini dimaksudkan untuk memenuhi Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Melalui LKjIP

ini diharapkan dapat memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan

Badan Pendapatan Daerah sebagai langkah-langkah pencapaian visi dan misi yang

mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan

sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

Penyelengaraan pemerintahan yang baik pada hakikatnya adalah proses terintegrasi

dalam pengelolaan sumberdaya yang ada melalui pelaksanaan kebijakan publik

berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian

hukum, kesetaraan, maupun efektivitas. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan

demikian merupakan landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis yang ditandai

dengan menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap pelayanan publik.

Berdasarkan uraian seluruh laporan ini dapat disimpulkan bahwa sasaran strategis

berdasarkan perjanjian kinerja yakni “tercapainya realisasi penerimaan PAD“, dari target

Anggaran PAD sebesar Rp158.492.258.509,00 dapat direalisasikan

Rp165.776.689.389,05 atau sebesar 104,60% terkategori tercapai secara SANGAT

MEMUASKAN.

Sedangkan Program yang mendukung tercapainya sasaran strategis terdiri dari 4

(empat) program utama yaitu Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah; Peningkatan Pelayanan dan Penagihan Pajak Daerah; Optimalisasi

Pajak Bumi dan Bangunan; dan Program Administrasi Pendapatan Daerah serta 4 (empat)

program pendukung yaitu Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, Program Peningkatan Sumber Daya

Aparatur dan Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan. Seluruh program capaian kinerjanya jika dirata-rata mencapai 93,94% .

Dengan demikian disimpulkan bahwa capaian kinerja Badan Pendapatan Daerah Kota

Pasuruan yang mempunyai kewenangan di bidang pendapatan daerah dapat dikatakan

telah mencapai sasaran dengan interprestasi SANGAT MEMUASKAN.

Page 22: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017pasuruankota.go.id/file/uploads/sites/35/2018/08/LKjIP.pdfLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017 1 2 Akhir kata,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017

1

21

No. Sasaran Strategis

Jumlah Indikator Sasaran

Rata-rata

Capaian Kinerja Sasaran

Tingkat Pencapaian

Sangat Memuaskan

Memuaskan Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

1 Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah

2 112.15 2 112.15 -

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2 Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan Bapenda

1 102.18 1 102.18 -

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Akhir kata semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Pendapatan Daerah

Kota Pasuruan tahun 2017 dapat menjadi salah satu dokumen yang memberikan

gambaran dalam pengukuran kinerja tahun 2017, sehingga dapat dimanfaatkan untuk

penyusunan perencanaan program, pengambilan keputusan maupun penetapan kebijakan

di tahun berikutnya.

Drs. H. AGUNG BUDI UTOMO, MM Pembina Tingkat I

NIP: 19600831 199303 1 001

Page 23: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017pasuruankota.go.id/file/uploads/sites/35/2018/08/LKjIP.pdfLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017 1 2 Akhir kata,

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dispenda Kota Pasuruan 2016

1

22