LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN...
Transcript of LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN...
LAPORAN KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH
TAHUN 2017
BADAN PENDAPATAN DAERAH
KOTA PASURUAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dispenda Kota Pasuruan 2016
1
1
KATA PENGANTAR
Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan, Badan Pendapatan Daerah Kota
Pasuruan selama Tahun 2016 lalu telah berusaha memulai meningkatkan kualitas pelayanan aparatur
secara umum. Upaya peningkatan kinerja pelayanan ini juga berarti adanya tuntutan perubahan pola
berpikir dari aparatur itu sendiri.
Badan Pendapatan Daerah menyadari bahwa kinerja pemerintahan akan sulit berubah apabila
tidak mampu melakukan transformasi sistem pemerintahan dari sistem yang birokratis ke sistem yang
bertujuan untuk lebih mewirausahakan birokrasi pemerintahan. Dalam bahasa lain, bahwa Badan
Pendapatan Daerah lewat transformasi sektor pendapatan berusaha mengubah fokus akuntabilitas dari
orientasi kepada masukan-masukan (Inputs Oriented Accountability) dan proses ke arah akuntabilitas
kepada hasil (Results Oriented Accountabiility) baik berupa output maupun outcomes. Oleh karena itu,
dilakukan upaya-upaya yang diperlukan sesuai dengan kewenangan untuk mendorong agar
penerimaan pendapatan khususnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) di seluruh instansi pengelola PAD
di Kota Pasuruan dilaksanakan dengan prinsip dan tata kelola pemerintahan yang baik yang menuju
kepada hasil (Result Oriented Government), yang dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang
kejelasan kinerja Badan Pendapatan Daerah dan instansi kolektor PAD lainnya sesuai dengan amanah
Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Selain itu pertanggungjawaban kinerja kepada masyarakat juga harus sesuai Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan kinerja juga merupakan bahan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Tentunya diharapkan
kinerja Badan Pendapatan Daerah tampak dalam laporan tersebut, tidak sekadar kinerja sebagai
pengguna anggaran semata.
Dengan berakhirnya pelaksanaan Tahun Anggaran 2017 berarti Badan Pendapatan Daerah
Kota Pasuruan telah menyelesaikan kegiatannya untuk tahun keenam sejak didirikannya kembali pada
tahun 2012 dengan implementasi dari rencana strategis 2016–2021 yang telah digunakan sebagai
acuan bagi pelaksanaan kegiatan Badan Pendapatan Daerah sesuai visi dan misinya.
Selama tahun 2017 sejumlah capaian kinerja yang ditargetkan dalam rencana strategis telah
berhasil dicapai. Capaian kinerja Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan untuk tahun 2017 inilah
yang kemudian dituangkan dalam laporan kinerja Bapenda tahun 2017.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017
1
2
Akhir kata, kami berharap agar laporan kinerja instansi Pemerintah ini dapat menjadi media
pertanggungjawaban kinerja serta meningkatkan kinerja bagi seluruh personel, bidang dan sekretariat
Bapenda Kota Pasuruan.
Pasuruan, 2018
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017
1
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. 1 DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 4
1.2 Tugas Pokok dan Fungsi ........................................................................................ 6
1.3 Isu Strategis ............................................................................................................ 6
1.4 Landasan Hukum .................................................................................................... 7
1.5 Sistematika Penyusunan ........................................................................................ 8
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA.................. ............................................... 9
2.1 Perencanaan Strategik Sebelum dan Sesudah Review. ....................................... 9
2.2 Indikator Kinerja Utama ................. . ...................................................................... 10
2.3 Perjanjian Kinerja ..................................................... ............................................. 11
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... .............................................................................................. 13
3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama …………………………………………… ............ 13
3.2 Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Kinerja Sasaran Strategis .. .......................... 14
3.3 Perbandingan Capaian Kinerja Perangkat Daerah .. ............................................. 16
3.4 Akuntabilitas Keuangan .. ........................................................................................ 17
BAB IV PENUTUP .. ............................................................................................................................ 20
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017
1
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyelenggaraan Otonomi Daerah sebagaimana diatur dalam UU No. 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, antara lain bahwa Otonomi Daerah harus
bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mendekatkan fungsi-fungsi
pelayanan umum Pemerintah. Namun semua upaya itu harus tetap dilakukan dalam
koridor kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.
Untuk itu jajaran Pemerintah Daerah di era otonomi ini harus dapat
menciptakan iklim yang kondusif dengan tetap mengoptimalkan pendayagunaan
sumberdaya lokal, serta mendorong partisipasi masyarakat untuk berinvestasi guna
menyerap tenaga kerja serta mengembangkan pola kerjasama investasi dengan sedikit
memberi beban kepada APBD/APBN sesuai dengan kemampuan dan kewenangannya.
Dalam konteks organisasi perangkat daerah, Pasal 209 UU No. 23 Tahun 2014
menyebutkan bahwa: ”Perangkat Daerah Kabupaten/Kota terdiri atas Sekretariat
Daerah; Sekretariat DPRD; Inspektorat; Dinas; Badan dan Kecamatan”.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Pendapatan
Daerah Tahun 2017, dimaksudkan untuk menindaklanjuti Peraturan Pemerintah No. 8
Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan
Pemerintah tersebut telah mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumberdaya dengan
didasarkan pada suatu perencanaan strategik yang ditetapkan oleh masing-masing
instansi.
Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang disampaikan kepada
atasan masing-masing, lembaga-lembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas yang
pada akhirnya disampaikan kepada Presiden RI selaku kepala pemerintahan. Laporan
tersebut harus menggambarkan kinerja instansi pemerintah yang bersangkutan melalui
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Badan Pendapatan Daerah
sebagai unsur penyelenggara negara, harus pula mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumberdaya
dalam bentuk penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). Diharapkan
penyusunan LKjIP Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Tahun 2017 mampu
menggambarkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai
tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan selama kurun waktu Tahun
Anggaran 2017 (1 Januari s/d 31 Desember 2017).
Tujuan dan sasaran utama Bapenda mengacu pada Visi Kota Pasuruan yaitu
“KOTA PASURUAN LEBIH SEJAHTERA, MANDIRI DAN BERDAYA SAING
DENGAN PERDAGANGAN, JASA DAN INDUSTRI”, maka Badan Pendapatan
Daerah Kota Pasuruan merumuskan visinya yaitu, Terwujudnya tata kelola Pendapatan
Asli Daerah (PAD) yang transparan dan akuntabel. Selanjutnya misi merupakan
sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah sesuai
dengan visinya, agar tujuan yang ditetapkan dapat terlaksana dan berhasil dengan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017
1
5
baik. Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan sebagai salah satu instansi
pemerintah Kota Pasuruan, maka misi yang dirumuskan mengacu pada misi
Pemerintah Kota Pasuruan, yaitu:
1. Meningkatkkan partisipasi dan layanan kualitas pendidikan yang terjangkau;
2. Meningkatkan cakupan dan kualitas layanan kesehatan masyarakat;
3. Menciptakan kesempatan kerja dan kualitas iklim usaha yang kondusif;
4. Meningkatkan pengembangan perdagangan jasa dan industri untuk pemenuhan
kebutuhan hidup masyarakat secara layak;
5. Meningkatkan infrastruktur kota, sarana dan prasarana dasar serta pemanfaatan
tata ruang yang berwawasan lingkungan;
6. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan tata pemerintahan yang baik, dan
7. Meningkatkan kualitas iman dan taqwa, berbudaya yang diliputi harmoni sosial dan
kesalehan sosial.
Untuk itu sasaran dan tujuan Badan Pendapatan Daerah untuk mencapai peningkatan
penerimaan pendapatan Daerah Kota Pasuruan, dilakukan dengan melaksanakan
beberapa kegiatan. Dalam pada itu untuk mendukung peningkatan PAD Badan
Pendapatan Daerah kota Pasuruan menemui beberapa kendala dalam menjalankan
tugas dan tanggungjawabnya sebagai instansi pengelola PAD, antara lain: belum
terdatanya keseluruhan potensi sehingga pajak daerah belum bisa dipungut secara
maksimal, selain masih kurangnya koordinasi yang terkait dalam pengelolaan pajak
daerah dan retribusi daerah.
Selain itu dari hasil kegiatan pemantauan dan pengawasan lapangan serta
analisis yang dilakukan oleh petugas Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan yang
melaksanakan observasi terhadap potensi-potensi PAD masih ada yang belum optimal
sehingga terkadang perlu dilakukan antara lain, uji petik potensi, rapat-rapat koordinasi
dengan instansi-instansi pengelola PAD, melaksanakan pendataan dan pemungutan
pajak reklame, hiburan, restoran, hotel/rumah kos, juga pajak bumi dan bangunan
(PBB). Upaya tersebut dilakukan sembari terus berupaya meningkatkan kesadaran
wajib pajak (dan wajib retribusi) daerah.
Selanjutnya langkah-langkah antisipatif untuk kendala yang mungkin terjadi di
masa yang akan datang, a.l. dengan cara mengadakan sosialisasi kepada masyarakat
secara berkesinambungan tentang kebijakan pemerintah daerah khususnya yang
diundangkan dalam suatu perundang-undangan yang mengikat masyarakat sehingga
terwujud kesadaran masyarakat dalam hal kewajiban membayar pajak daerah guna
menunjang pembangunan Kota Pasuruan. Selain itu senantiasa pula mengupayakan
penyusunan rencana tahunan dengan baik dan dijadikan sebagai dasar dalam
melakukan seluruh kegiatan di lingkungan Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan.
Meskipun rencana kerja yang ada saat ini belum sepenuhnya disusun dengan
benar, diupayakan dengan penyusunan LKjIP tahun 2017 ini dapat diketahui kegiatan-
kegiatan apa saja yang berhasil dan yang kurang berhasil dilaksanakan di tahun 2017.
Dengan demikian untuk tahun-tahun yang akan datang diharapkan peranserta dan
kerja/kinerja dari seluruh aparatur di lingkungan Badan Pendapatan Daerah Kota
Pasuruan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan lebih baik lagi sehingga totalitas
kinerja Bapenda yang tertuang dalam LKjIP nantinya makin progresif.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017
1
6
1.2. Tugas Pokok dan Fungsi
Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Pasuruan Pasuruan Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah. Adapun Tugas Badan Pendapatan Daerah Kota
Pasuruan yang tercantum dalam Peraturan Walikota Pasuruan Nomor 77 Tahun 2016
tentang Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan adalah
melaksanakan fungsi penunjang bidang pendapatan daerah, maka dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas Badan Pendapatan Daerah Kota
Pasuruan menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan teknis bidang pendapatan daerah;
b. penyusunan perencanaan bidang pendapatan daerah;
c. pelaksanaan kebijakan teknis bidang pendapatan daerah;
d. pelaksanaan pelayanan administrasi pendapatan daerah;
e. pelaksanaan perencanaan, pengawasan, dan pengendalian operasional di bidang
pendapatan daerah;
f. pembinaan, koordinasi, pengendalian, fasilitasi, dan pelaksanaan urusan bidang
pendapatan daerah;
g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pendapatan daerah; dan
h. pelaksanaan kegiatan ketatausahaan Badan Pendapatan Daerah.
1.3. Isu Strategis
Memperhatikan perkembangan pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pendapatan
Daerah Kota Pasuruan selama tahun 2010-2015 yang ditandai dengan tercapainya
target pendapatan daerah pada setiap tahunnya, menunjukkan bahwa Badan
Pendapatan Daerah Kota Pasuruan telah berhasil dalam melaksanakan Tugas dan
Fungsinya secara baik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan masih tetap berperan sebagai pelaksana
teknis operasional pemungutan Pajak Daerah dan koordinator pendapatan daerah
sesuai dengan tugas dan fungsinya, sehingga perencanaan dan pelaksanaan
pengelolaan pendapatan daerah masih berada pada Badan Pendapatan Daerah Kota
Pasuruan, serta harus mampu mengawal dan mengevaluasi pelaksanaan pemungutan
dalam bentuk target, pembinaan teknis operasional pemungutan dan pelaporannya.
Di dalam upaya mencapai target yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun yang akan datang (dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2021), maka Badan
Pendapatan Daerah Kota Pasuruan mempersiapkan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pengembangan potensi sumber pendapatan daerah baru sesuai dengan
perubahan peruntukan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dalam upaya
peningkatan Pendapatan Asli Daerah;
2. Pengembangan kebijakan di bidang Pendapatan Daerah yang dapat diterima
masyarakat, partisipatif, dan tidak menimbulkan ekonomi biaya tinggi;
3. Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan yang berbasis Teknologi
Informasi dan mengembangkan jaringan kerjasama dengan pihak lain;
4. Peningkatan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergitas dengan Pemerintah
maupun OPD terkait dalam rangka optimalisasi pendapatan daerah;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017
1
7
5. Peningkatan dan pengembangan kapasitas Sumber Daya Aparatur yang berbasis
kinerja.
Isu strategis yang merupakan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena
atau kendala yang belum dapat diselesaikan pada periode 5 (lima) tahun sebelumnya
dan memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan tugas dan fungsi
yang diemban oleh Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan sehingga perlu diatasi
secara bertahap, antara lain sebagai berikut:
1. Meningkatkan Sumber Pendapatan Daerah baru dalam upaya peningkatan
Pendapatan Asli Daerah.
2. Optimalisasi penanganan piutang /tunggakan PBB pasca pelimpahan PBB dari
KPP Pratama ke Daerah, termasuk data piutang PBB yang sudah kadaluarsa
penagihannya (tahun 2002-2010).
3. Pengelolaan keuangan/pendapatan daerah yang efektif dan efisien dengan prinsip
transparan dan akuntabel.
4. Peningkatan kualitas pelayanan penerimaan pajak berbasis Teknologi Informasi
dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan yang berkualitas.
5. Peningkatan manajemen mutu pelayanan aparatur pengelola pendapatan daerah
dalam melayani Wajib Pajak/Retribusi daerah.
6. Peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Aparatur yang mempunyai
kompetensi dan komitmen dalam pengelolaan Pajak Daerah.
7. Peningkatan kesadaran, pemahaman dan kepatuhan Wajib Pajak dan Wajib
Retribusi terhadap hak dan kewajiban mereka.
8. Peningkatan prasarana-sarana pengelolaan pajak dan retribusi daerah serta
optimalisasi pemanfaatan Sistem Informasi dan Teknologi.
9. Peningkatan pengendalian internal terhadap aparatur, sistem dan mekanisme,
Wajib Pajak dan Retribusi Daerah.
10. Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan perangkat daerah
terkait, stakeholder, organisasi, dan tokoh masyarakat dalam upaya peningkatan
PAD.
Isu-isu strategis berdasarkan Tugas dan Fungsi Badan Pendapatan Daerah Kota
Pasuruan adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam
perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi Badan
Pendapatan Daerah Kota Pasuruan di masa yang akan datang. Suatu kondisi/kejadian
yang menjadi isu-isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan
menimbulkan kerugian (masalah) yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak
dimanfaatkan akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dalam jangka panjang.
1.4 Landasan Hukum
Undang-undang no. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
Undang-undang no. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017
1
8
Undang-Undang no. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
Peraturan Pemerintah no. 8 tahun 2008 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Birokrasi Republik Indonesia no. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja;
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi no. 12 tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
Peraturan Daerah Kota Pasuruan no. 6 tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pasuruan Tahun 2015-2020;
Peraturan Daerah Kota Pasuruan no. 7 tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah;
Peraturan Walikota Pasuruan no. 50 tahun 2016 tentang Struktur Organisasi dan
Tata Kerja Perangkat Daerah;
Peraturan Walikota Pasuruan no. 77 tahun 2016 tentang Tugas Pokok dan Fungsi
Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan.
1.5 Sistematika Penyusunan
Pada dasarnya Laporan Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja
Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan selama tahun 2017. Capaian kinerja
tersebut diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja 2017 sebagai tolok ukur
keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana
kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasinya sejumlah celah (gap) kinerja bagi
perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola seperti itu sistematika penyajian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan
Tahun 2017, adalah sebagai berikut:
Bab I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, pentingnya
penyusunan LKjIP, maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan LKjIP,
dasar hukum penyusunan serta sistematika penyusunan LKjIP;
Bab II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Tahun 2017, menjelaskan berbagai
kebijakan umum, rencana strategis Badan Pendapatan Daerah untuk periode tahun
2016-2021 dan kegiatan untuk tahun 2017.
Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan analisis pencapaian kinerja Badan
Pendapatan Daerah Kota Pasuruan terhadap pencapaian sasaran strategis untuk
tahun 2017.
Bab IV – Penutup, menjelaskan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi
serta langkah di masa mendatang yang akan diakukan organisasi untuk
meningkatkan kinerjanya.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017
1
9
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 Perencanaan Strategik Sebelum dan Sesudah Review
2.1.1 Visi Walikota Pasuruan
Berpedoman pada arah pembangunan daerah, sebagimana termuat dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Pasuruan Tahun 2015-2025, capaian
kinerja periode sebelumnya (tahun 2010-2015), potensi Kota Pasuruan dan isu-isu strategis serta
tantangan lima tahun ke depan, maka visi pembangunan Kota Pasuruan yang ingin diwujudkan
pada periode tahun 2016-2021 adalah
“KOTA PASURUAN LEBIH SEJAHTERA, MANDIRI DAN BERDAYA SAING DENGAN
PERDAGANGAN, JASA DAN INDUSTRI”.
2.1.2 Misi Walikota Pasuruan
Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan 7 (tujuh) misi pembangunan Kota Pasuruan,
yaitu:
1. Meningkatkkan partisipasi dan layanan kualitas pendidikan yang terjangkau;
2. Meningkatkan cakupan dan kualitas layanan kesehatan masyarakat;
3. Menciptakan kesempatan kerja dan kualitas iklim usaha yang kondusif;
4. Meningkatkan pengembangan perdagangan jasa dan industri untuk pemenuhan kebutuhan
hidup masyarakat secara layak;
5. Meningkatkan infrastruktur kota, sarana dan prasarana dasar serta pemanfaatan tata ruang
yang berwawasan lingkungan;
6. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan tata pemerintahan yang baik, dan
7. Meningkatkan kualitas iman dan taqwa, berbudaya yang diliputi harmoni sosial dan kesalehan
social.
Berdasarkan visi dan misi Walikota Pasuruan Tahun 2016-2021 yang termuat dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021 dan mengacu
pada tugas dan fungsinya, maka Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan mendukung
terlaksananya visi dan misi Walikota Pasuruan terutama misi ke-enam, yaitu: ”Meningkatkan
kualitas pelayanan publik dan tata pemerintahan yang baik.”
2.1.3 Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan merupakan
target kualitatif organisasi, sehingga pencapaian target ini dapat merupakan ukuran kinerja faktor-
faktor kunci keberhasilan organisasi. Tujuan sifatnya lebih konkret daripada misi dan mengarah
kepada suatu titik terang pencapaian hasil.
Dengan adanya pernyataan tujuan, maka akan jelas bagi organisasi mengenai arah yang
akan dituju dalam rangka mempertahankan eksistensi di masa mendatang. Dengan demikian,
tujuan merupakan penjabaran lebih nyata dari perumusan visi dan misi.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017
1
10
Tujuan jangka panjang maupun jangka pendek (satu sampai dengan lima tahun) yang
ingin dicapai oleh Badan Pendapatan Kota Pasuruan adalah sejalan dengan tujuan yang hendak
dicapai oleh Pemerintah Kota Pasuruan adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan penerimaan PAD yang transparan dan akuntabel;
2. Mewujudkan kualitas pelayanan penerimaan pajak daerah yang tertib.
Sasaran merupakan bagian yang integral dalam proses perencanaan strategis. Sasaran
adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan organisasi dalam
jangka waktu tahunan. Sasaran harus bersifat spesifik, dapat dinilai, diukur, menantang namun
dapat dicapai. Sasaran yang ditetapkan merupakan gambaran yang ingin dicapai melalui tindakan-
tindakan operasional dalam kurun waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah
dirumuskan untuk 5 (lima) tahun ke depan. Badan Pendapatan Kota Pasuruan dalam menetapkan
sasaran berorientasi pada hasil dan dapat dicapai, yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah dengan indikator prosentase realisasi penerimaan
pendapatan daerah dan Rasio Kemandirian Keuangan Daerah.
2. Meningkatkan kepuasan terhadap pelayanan Bapenda dengan indikator Indeks Kepuasan
Wajib Pajak Daerah.
Secara rinci tujuan dan sasaran Bapenda dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1
Tabel Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah Sebelum dan Sesudah Reviu
No. Tujuan
Sebelum Reviu
Tujuan Setelah Reviu
Sasaran Sebelum
Reviu
Sasaran Setelah Reviu
Indikator Kinerja Sebelum Reviu
Indikator Kinerja Setelah Reviu
1
Pengelolaan PAD yang transparan dan akuntabel
Pengelolaan PAD yang transparan dan akuntabel
Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah
Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah
Persentase Realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah
Persentase Realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah
Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
2 Mewujudkan kualitas pelayanan Dispenda yang tertib
Mewujudkan kualitas pelayanan Dispenda yang tertib
Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan Bapenda
Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan Bapenda
Indeks kepuasan wajib pajak daerah
Indeks kepuasan wajib pajak daerah
2.2 Indikator Kinerja Utama
Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis
operasional. Setiap lembaga atau instansi pemerintah wajib merumuskan Indikator Kinerja Utama
sebagai suatu prioritas program dan kegiatan yang mengacu pada sasaran strategis dalam
RPJMD dan RENSTRA Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Tujuan Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu:
1. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan
manajemen kinerja secara baik;
2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis
organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017
1
11
Tabel 2.2
Tabel Indikator Kinerja Utama Perangkat Daerah Sebelum dan Sesudah Reviu
Sasaran Sebelum
Reviu
Sasaran Setelah Reviu
Indikator Kinerja
Sebelum Reviu
Indikator Kinerja Setelah Reviu
Formula Sebelum Reviu Formula Setelah Reviu
Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah
Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah
Persentase realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah
Persentase realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah
Jumlah penerimaan Pendapatan Asli Daerah
Jumlah penerimaan Pendapatan Asli Daerah
X 100% X 100%
Target Pendapatan Asli Daerah Target Pendapatan Asli Daerah
Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
PAD
X100%
(Transfer Pusat + Transfer Provinsi + Pinjaman)
Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan Bapenda
Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan Bapenda
Indeks kepuasan pelayanan Bapenda
Indeks kepuasan pelayanan Bapenda
Tercapainya poin IKM 80 Tercapainya poin IKM 80
2.3 Perjanjian Kinerja
Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi
yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk rnelaksanakan
program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Meialui peranjian kinerja, terwujudlah
komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja
terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumberdaya yang tersedia. Kinerja
yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan,
tetapi termasuk kinerja outcome yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun
sebelurnnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang
dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap
tahunnya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap pegawai
hendaknya menyusun Perjanjian Kinerja
Tujuan Perjanjian Kinerja dibuat sebagai:
1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan
integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur;
2. Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;
3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi
dan sebagai dasar pernberian penghargaan dan sanksi;
4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas
perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah; dan
5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai (SKP).
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017
1
12
FORMULIR PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TINGKAT PERANGKAT DAERAH
Satuan Kerja Perangkat Daerah : Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan Tahun Anggaran : 2017
Sasaran Strategis Indikator Target
Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah
Persentase realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 100%
Rasio Kemandirian Keuangan Daerah 20 %
Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan Badan Pendapatan Daerah
Indeks kepuasan pelayanan Bapenda Poin IKM 80
No. Program Anggaran
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp. 469.323.700,-
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Rp. 407.000.000,-
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Rp. 36.920.000,-
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Rp. 75.000.000,-
5. Program Peningkatan, Pengembangan dan Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah
Rp. 468.100.000,-
6. Program Peningkatan Pelayanan dan Penagihan Pajak Daerah Rp. 370.256.000,-
7. Program Optimalisasi Pajak Bumi dan Bangunan Rp. 791.258.000,-
8. Program Peningkatan Administrasi Pendapatan Daerah Rp. 788.312.000,-
Jumlah Anggaran Rp. 3.406.169.700,-
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017
1
13
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) disusun oleh Badan Pendapatan Daerah Kota
Pasuruan sebagai perwujudan keinginan untuk meningkatkan performansi organisasi di lingkungan
Pemerintah Kota Pasuruan. Oleh karena itu pengukuran terhadap capaian kinerja yang dihasilkan
oleh seluruh jajaran Badan Pendapatan Daerah, menjadi suatu kebutuhan bagi organisasi untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam melakukan perbaikan di masa yang akan datang.
Akuntabilitas kinerja digunakan untuk menilai kemampuan setiap organisasi dalam
melaksanakan mandatnya. Pelaksanakan mandat tersebut diwujudkan dalam prestasi kerja yang
diukur berdasarkan tolok ukur keluaran dan hasil yang diperoleh atas pelaksanaan tugas pokok
dan fungsinya.
Untuk menilai akuntabilitas kinerja diperlukan tolok ukur atau indikator kinerja, yang mana
capaian atas indikator-indikator kinerja ini kemudian dianalisa dan dievaluasi tingkat
keberhasilannya. Analisa dan evaluasi yang dilakukan disajikan menurut sasaran-sasaran yang
ada dalam renstra.
3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama
Pengukuran capaian kinerja digunakan sebagai dasar untuk mengetahui tingkat
keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Badan Pendapatan Daerah. Pengukuran
dimaksud merupakan hasil suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok
indikator kinerja yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran dan hasil. Pengukuran tingkat
capaian kinerja Badan Pendapatan Daerah Tahun 2017 dilakukan dengan cara membandingkan
antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran.
Hasil pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan pencapaian kinerja yang diperoleh
melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi Pemerintah Kota Pasuruan.
Pengukuran kinerja ini merupakan hasil dari suatu penilaian sistematik yang sebagian besar
didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator masukan dan keluaran.
Sebagian lagi berupa indikator hasil (outcomes), sedangkan indikator manfaat dan dampak baru
terbatas pada identifikasi untuk melihat keterkaitannya dengan tujuan dan sasaran. Hal ini
mengingat sistem pengukuran kinerja di lingkungan Pemerintah Kota Pasuruan belum sepenuhnya
terbangun.
Adapun hasil pencapaian kinerja sasaran ditentukan oleh indikator kinerja sasaran yang
meliputi baik indikator makro, strategis maupun mikro. Penetapan indikator-indikator ini harus
didasarkan pada perkiraan realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan
serta data pendukung yang terorganisasi sehingga keberhasilan pencapaiannya dapat
mengindikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran pada tahun yang bersangkutan.
Dengan demikian pengukuran kinerja merupakan proses sistematis dan berkesinambungan
untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,
kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi
Pemerintah Kota.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017
1
14
Berikut adalah tabel capaian IKU Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan
Tabel 3.1
Tabel Capaian IKU Perangkat Daerah
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama (IKU)
Tahun 2017
Target Realisasi Capaian (%)
1 Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah
Persentase Realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah
100 104,60 104,60
Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
20 23,94 119,7
2 Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan Bapenda
Indeks kepuasan pelayanan Bapenda
80 81,74 102,18
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa capaian target realisasi penerimaan pendapatan daerah
adalah 104,60 persen dari target yang ditetapkan sebesar 100%, begitu pula dengan capaian
Indeks Kepuasan Pelayanan Bapenda dengan poin IKM 81,74 yang terealisasi sebesar 102,18%
dari target Poin IKM sebesar 80. Dalam upaya pencapaian target kinerja BAPENDA sangat
dipengaruhi oleh faktor penentu keberhasilan yang internal (kewenangan OPD) dan faktor
eksternal (di luar kewenangan OPD). Berikut adalah beberapa faktor pendukung yang
berperan, di antaranya adalah:
1. Budaya kerja, komitmen dan disiplin kuat antara Pimpinan dan Staf untuk melaksanakan Tugas
dan Fungsi dengan baik;
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan melalui pengembangan inovasi berbasis
Teknologi Informasi;
3. Pembinaan dan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia aparatur;
4. Pelaksanaan sosialisasi sebagai upaya peningkatan pemahaman masyarakat terkait peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
5. Terjalinnya Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi dan Sinergitas (KISS) secara baik antar institusi
terkait pemungutan Pendapatan Asli Daerah (PAD) khususnya.
3.2 Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Kinerja Sasaran Strategis
Penjelasan tentang analisis capaian kinerja Bapenda Kota Pasuruan tahun 2017 adalah sebagai
berikut:
Tujuan: “Pengelolaan PAD yang transparan dan akuntabel”.
3.2.1 Sasaran “Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah”
Berdasarkan tabel Pengukuran Kinerja Sasaran 1, dapat dilihat bahwa sasaran
pembangunan 2017 dapat tercapai sesuai target indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh
Bapenda. Persentase realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah dapat tercapai 104,60% dan
sedangkan angka rasio Kemandirian Keuangan Daerah yang dihasilkan masih berada di bawah
25%, yang diukur dengan rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap jumlah bantuan
Pemerintah Pusat/Provinsi dan pinjaman. Rasio tersebut menunjukkan bahwa Pola Hubungan dan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017
1
15
Tingkat Kemampuan Daerah Kota Pasuruan berada dalam kategori rendah sekali dengan pola
hubungan Instruktif-implikatif di mana peran Pemerintah Pusat/Provinsi lebih dominan daripada
kemandirian Pemerintah Daerah.
Rasio Kemandirian Keuangan Daerah yang masih sangat rendah menunjukkan bahwa PAD
masih belum dapat diandalkan bagi daerah untuk pelaksanaan otonomi daerah, karena relatif
rendahnya basis pajak/retribusi yang ada di daerah dan kurangnya PAD yang dapat digali oleh
Pemerintah Daerah. Untuk itu pemerintah daerah harus mampu mengoptimalkan penerimaan dari
potensi pendapatan yang telah ada, dan Bapenda sebagai leading sector dalam peningkatan PAD
harus berinisiatif dan berinovasi dalam mencari metode alternatif untuk menggali potensi
khususnya pajak daerah baru supaya penerimaan PAD Kota Pasuruan dapat meningkat. Kinerja
tersebut didukung oleh beberapa Program Kegiatan yaitu:
Program Peningkatan Pengembangan dan Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah
Program Peningkatan Administrasi Pendapatan Daerah
Program Optimalisasi Pajak Bumi dan Bangunan
3.2.2 Sasaran “Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan Bapenda”
Berdasarkan tabel Tabel Pengukuran Kinerja Sasaran 2 dapat dilihat bahwa poin Indeks
Kepuasan Pelayanan Bapenda poin IKM mencapai 81,74. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar Wajib Pajak Daerah (WPD) yang datang pada kantor Bapenda (self assessment) merasa
terlayani dengan baik sehingga mereka tidak segan untuk memberikan penilaian yang baik pula
pada kuesioner penilaian IKM Bapenda.
Meskipun demikian, tugas-tugas umum pemerintahan (pelayanan publik) belum sepenuhnya
dapat ditetapkan indikator keberhasilannya, mengingat Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang
Tabel 3.2a
Tabel Pengukuran Kinerja Sasaran 1
NO. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
1 Persentase Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah
100 104,60 104,60
2 Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
20 23,94 119,7
RATA-RATA 112,15%
Tabel 3.2b
Tabel Pengukuran Kinerja Sasaran 2
NO. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
1 Indeks kepuasan pelayanan Bapenda
80 81,74 102,18
RATA-RATA 102,18
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017
1
16
menjadi acuan pembuatan indikator pada umumnya masih dalam proses penyusunan sehingga
capaian kinerja yang dapat dilaporkan cenderung lebih menitikberatkan pada sejauh mana
program dan kegiatan telah membawa manfaat bagi masyarakat, pemerintah maupun stakeholder
lainnya.
Pencapaian sasaran ini didukung oleh 1 program pendukung pembangunan di Kota
Pasuruan yaitu program Peningkatan Pelayanan dan Penagihan Pajak Daerah, dengan realisasi
anggaran sebesar 98,15%.
3.3 Perbandingan Capaian Kinerja Perangkat Daerah
Parameter keberhasilan kinerja dari suatu Perangkat Daerah (PD) dapat dilihat Dengan
membandingkan capaian kinerja tahun berjalan (n) dengan capaian kinerja pada tahun
sebelumnya (n-1). Berikut ini adalah tabel perbandingan realisasi kinerja Bapenda di tahun 2016
dan 2017.
Tabel 3.3
Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016 2017
1 Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah
Persentase Realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah
100% 100,54% 104,6%
Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
20% - 23,94%
2 Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan Bapenda
Indeks kepuasan pelayanan Bapenda
80 74,39 81,74
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa realisasi kinerja Bapenda pada tahun 2017
mengalami peningkatan daripada tahun 2016, meskipun Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
baru ditambahkan sebagai indikator kinerja sasaran 1 pada tahun 2017 ini. Hal ini bertujuan agar
Bapenda dapat menunjukkan perannya dalam mendukung upaya meningkatkan Rasio
Kemandirian Keuangan Daerah dengan meningkatkan penerimaan PAD melalui pengelolaan pajak
daerah khususnya.
Demikian pula dengan Poin IKM yang meningkat dari tahun sebelumnya, menunjukkan
bahwa kinerja Bapenda dalam memberikan pelayanan prima kepada Wajib Pajak Daerah telah
diapresiasi secara positif oleh Wajib Pajak Daerah melalui pengisian kuesioner IKM Bapenda.
Peningkatan realisasi kinerja dari tahun 2016 didukung oleh beberapa hal di antaranya
adalah kerjasama yang sinergis antar pegawai dalam melaksanakan pelayanan terhadap
masyarakat. Selain itu kerjasama dengan pihak lain baik KPP Pratama, perbankan serta instansi
terkait lainnya juga terbina dengan baik sehingga memberikan pengaruh positif dalam kelancaran
proses pelayanan terhadap Wajib Pajak Daerah.
Selain diukur dengan capain tahun sebelumnya, untuk perencanaan ke depan maka perlu
kiranya untuk mengetahui persentase capaian dengan target rencana strategis (renstra) di akhir
perencanaan, sehingga Bapenda dapat menyusun action plan terbaik guna terpenuhinya target
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017
1
17
capaian di akhir periode perencanaan. Berikut ini adalah gambaran perbandingan capaian
Indikator Kinerja Utama terhadap target renstra Perangkat Daerah.
Tabel 3.3a
Tabel Perbandingan Capaian IKU Terhadap Target Renstra Perangkat Daerah
No. Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Capaian Sampai Tahun 2017 Renstra (2021)
Ket. Target Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi Sampai Tahun 2017
Capaian (%)
1 Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah
Persentase Realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah
% 100 104,60 104,60 100 104,60 104,60 -
Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
% 21 23,94 119,7 21 23,94 119,7 -
2 Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan Bapenda
Indeks kepuasan pelayanan Bapenda
angka (poin)
80 81,74 102,18 80 81,74 102,18 -
3.4 Akuntabilitas Keuangan
Ringkasan perhitungan anggaran tahun 2017 untuk kegiatan yang ada di Satuan Kerja Badan
Pendapatan Daerah Kota Pasuruan diperlukan guna mengetahui persentase penyerapan
anggaran masing-masing kegiatan apakah sudah sesuai dengan perjanjian kinerja. Sedangkan
sumber pendanaan kegiatan di Badan Pendapatan Daerah Kota Pasuruan Tahun 2017 seluruhnya
berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU). Komposisi belanja terdiri dari Belanja Tidak Langsung
dan Belanja Langsung. Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait
secara langsung dengan Program dan Kegiatan, sedangkan Belanja Langsung merupakan belanja
yang dianggarkan terkait secara langsung dengan Program dan Kegiatan untuk mencapai sasaran
Badan Pendapatan Daerah. Program dan Kegiatan Badan Pendapatan Daerah tahun 2017
dilaksanakan dengan alokasi anggaran sebesar Rp2.862.481.000,00 yang diserap sebesar
Rp2.734.668.200,00 atau terserap sebesar 95,53 persen. Secara lebih rinci realisasi anggaran
Belanja Langsung dapat digambarkan secara ringkas dalam tabel berikut;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017
1
18
Tabel 3.4a
Tabel Alokasi Anggaran Per Sasaran Pembangunan
No. Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Program Anggaran % Anggaran
1 Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah
Persentase Realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah
1 Peningkatan Pengembangan dan Pengelolaan Pendapatan Daerah
Rp 510,100,000.00 17.82
Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
2 Peningkatan Administrasi Pendapatan Daerah
Rp 788,312,000.00 27.54
3 Optimalisasi Pajak Bumi dan Bangunan
Rp 1,193,813,000.00 41.71
2 Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan Bapenda
Indeks kepuasan pelayanan Bapenda
Peningkatan Pelayanan dan Penagihan Pajak Daerah
Rp 370,256,000.00 12.93
JUMLAH Rp 2,862,481,000.00 100
Dari perencanaan anggaran pembangunan tahun 2017 di atas dapat diukur capaian kinerja dan
anggaran sebagai berikut:
Tabel 3.4b
Tabel Capaian Kinerja dan Anggaran
No
Sasaran
Strategis/ Program
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Kinerja Anggaran
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target Realisasi Capaian
(%)
1 Optimalisasi penerimaan pendapatan
daerah
Persentase Realisasi penerimaan Pendapatan Asli
Daerah
% 100 104.6 104,60
Rp 2,492,225,000.00 Rp 2,371,728,700.00 95.17
Rasio Kemandirian
Keuangan Daerah
% 20 23.94 119,7
1.1 Peningkatan Pengembangan dan Pengelolaan Pendapatan
Daerah
Persentase peningkatan penerimaan pajak daerah
% 10 4,03 40,3 Rp 510,100,000.00 Rp 483,031,000.00 94.69
1.2 Peningkatan
Administrasi Pendapatan Daerah
Persentase SKPD
yang tepat waktu pencatatan penerimaan pendapatan daerah
% 70 70 100 Rp 788,312,000.00 Rp 744,038,900.00 94.38
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017
1
19
1.3 Optimalisasi Pajak Bumi dan
Bangunan
Persentase Penerimaan Pajak
Bumi dan Bangunan
% 77 77 100 Rp 1,193,813,000.00 Rp 1,144,658,800.00 95.88
2 Meningkatnya kepuasan terhadap
pelayanan Bapenda
Indeks kepuasan pelayanan Bapenda
angka (poin)
80 81,74 102,18 Rp 370,256,000.00 Rp 363,389,500.00 98.15
2.1 Peningkatan
Pelayanan dan Penagihan Pajak Daerah
Persentase
tertagihnya pajak daerah
% 75 75 100 Rp 370,256,000.00 Rp 363,389,500.00 98.15
Dari hasil capaian kinerja dan anggaran pada tabel di atas dapat disimpulkan adanya efisiensi
penggunaan sumberdaya sebagai berikut:
No. Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
% Capaian Kerja
% Capaian Anggaran
Tingkat Efisiensi
1 Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah
Persentase Realisasi penerimaan Pendapatan Daerah
104.6
95.17 16.98
Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
119.7
2 Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan Bapenda
Indeks kepuasan pelayanan Bapenda
102.18 98.15 4.03
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017
1
20
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Pendapatan Daerah Kota
Pasuruan Tahun 2017 pada dasarnya merupakan bentuk pertanggungjawaban
pelaksanaan kegiatan selama kurun waktu awal Januari 2017 sampai dengan akhir
Desember 2017. LKjIP ini dimaksudkan untuk memenuhi Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Melalui LKjIP
ini diharapkan dapat memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan
Badan Pendapatan Daerah sebagai langkah-langkah pencapaian visi dan misi yang
mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan
sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
Penyelengaraan pemerintahan yang baik pada hakikatnya adalah proses terintegrasi
dalam pengelolaan sumberdaya yang ada melalui pelaksanaan kebijakan publik
berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian
hukum, kesetaraan, maupun efektivitas. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan
demikian merupakan landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis yang ditandai
dengan menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap pelayanan publik.
Berdasarkan uraian seluruh laporan ini dapat disimpulkan bahwa sasaran strategis
berdasarkan perjanjian kinerja yakni “tercapainya realisasi penerimaan PAD“, dari target
Anggaran PAD sebesar Rp158.492.258.509,00 dapat direalisasikan
Rp165.776.689.389,05 atau sebesar 104,60% terkategori tercapai secara SANGAT
MEMUASKAN.
Sedangkan Program yang mendukung tercapainya sasaran strategis terdiri dari 4
(empat) program utama yaitu Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah; Peningkatan Pelayanan dan Penagihan Pajak Daerah; Optimalisasi
Pajak Bumi dan Bangunan; dan Program Administrasi Pendapatan Daerah serta 4 (empat)
program pendukung yaitu Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, Program Peningkatan Sumber Daya
Aparatur dan Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan. Seluruh program capaian kinerjanya jika dirata-rata mencapai 93,94% .
Dengan demikian disimpulkan bahwa capaian kinerja Badan Pendapatan Daerah Kota
Pasuruan yang mempunyai kewenangan di bidang pendapatan daerah dapat dikatakan
telah mencapai sasaran dengan interprestasi SANGAT MEMUASKAN.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bapenda Kota Pasuruan 2017
1
21
No. Sasaran Strategis
Jumlah Indikator Sasaran
Rata-rata
Capaian Kinerja Sasaran
Tingkat Pencapaian
Sangat Memuaskan
Memuaskan Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
1 Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah
2 112.15 2 112.15 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2 Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan Bapenda
1 102.18 1 102.18 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Akhir kata semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Pendapatan Daerah
Kota Pasuruan tahun 2017 dapat menjadi salah satu dokumen yang memberikan
gambaran dalam pengukuran kinerja tahun 2017, sehingga dapat dimanfaatkan untuk
penyusunan perencanaan program, pengambilan keputusan maupun penetapan kebijakan
di tahun berikutnya.
Drs. H. AGUNG BUDI UTOMO, MM Pembina Tingkat I
NIP: 19600831 199303 1 001
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dispenda Kota Pasuruan 2016
1
22