LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN …...ii. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja...
Transcript of LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN …...ii. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja...
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTADINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTAJl. Hayamwuruk no. 11 Yogyakarta, Telp. (0274) 512956 Fax. (0274) 512956
LAPORAN KINERJAINSTANSIPEMERINTAH(LKIP) TAHUN 201
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTADINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTAJl. Hayamwuruk no. 11 Yogyakarta, Telp. (0274) 512956 Fax. (0274) 512956
Email : [email protected] : http//pendidikan.jogjakota.go.id
LAPORAN KINERJA
PEMERINTAH(LKIP) TAHUN 2018
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTADINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTAJl. Hayamwuruk no. 11 Yogyakarta, Telp. (0274) 512956 Fax. (0274) 512956
[email protected] : http//pendidikan.jogjakota.go.id
LKIP DISDIK 2018 Page ii
DAFTAR ISI
HalamanKATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiBAB I PENDAHULUAN 1
A. GAMBARAN UMUM DINAS PENDIDKANKOTA YOGYAKARTA 1
B. PERMASALAHAN UTAMA BERDASARKAN TUGASDAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA 2
BAB II PERENCANAAN KINERJA 3A. PERENCANAAN STRATEGIS 3B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 5
BAB III AKUTANBILITAS KINERJA 6A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 6
1. PENGUKURAN KINERJA 6i. Metode Pengukuran Kinerja 6ii. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran 7
2. PENGUKURAN TINGKAT PENCAPAIAN SASARAN 8i. Rerata UASDA dan UN 8ii. ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK) 10
a) APK SD 10b) APK SMP 10
iii. ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM) 12a) APM SD 12b) APM SMP 13
iv. ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH 143. PENYIMPULAN CAPAIAN KINERJA SASARAN 17
B. REALISASI ANGGARAN 181. Anggaran dan Realisasi APBD 182. Anggaran dan Realisasi Per Kegiatan 19
BAB IV PENUTUP 21LAMPIRANLampiran I PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018Lampiran II PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN (PKK) TAHUN 2018
LAKIP DISDIK 2018 1
A. GAMBARAN UMUM DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA
Berdasarkan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 78 Tahun 2016 tentang
Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Pendidikan Kota Yogyakarta, maka struktur organisasi Dinas Pendidikan Kota
Yogyakarta terdiri dari :
a) Kepala Dinas;
b) Sekretariat, terdiri dari :
i. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
ii. Sub Bagian Keuangan; dan
iii. Sub Bagian Perencanaan, Eavaluasi dan pelaporan.
c) Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar terdiri dari:
i. Seksi Kurikulum dan Penilaian Sekolah Dasar;
ii. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana Sekolah Dasar; dan
iii. Seksi Kesiswaan Sekolah Dasar.
d) Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama terdiri dari:
i. Seksi Kurikulum dan Penilaian Sekolah Menengah Pertama;
ii. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana Sekolah Menengah
Pertama; dan
iii. Seksi Kesiswaan Sekolah Menengah Pertama.
e) Bidang Pendidikan Non Formal dan Pendidikan Anak Usia Dini terdiri dari
terdiri dari:
i. Seksi Pendidikan Masyarakat dan Kesetaraan;
ii. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini; dan
iii. Seksi Lembaga Pendidikan Keterampilan.
f) Bidang Pendidik, Tenaga Kependidikan, Data dan Sistem Informasi terdiri
dari:
i. Seksi Pengembangan Kapasitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
ii. Seksi Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan; dan
iii. Seksi Data dan Sistem Informasi Pendidikan
Dinas Pendidikan memiliki peran strategis dalam mendukung predikat Kota
Yogyakarta sebagai Kota Pelajar. Dalam melaksanakan tugasnya Dinas
Pendidikan juga bersinergi dengan stakeholder lain seperti Legislatif, Dewan
Pendidikan, dinas terkait di tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta sampai
dengan Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
LAKIP DISDIK 2018 2
Dukungan masyarakat pada umumnya dan dukungan yayasan-yayasan yang
menyelenggarakan satuan pendidikan di Kota Yogyakarta pada khususnya
juga diperlukan sebagai mitra strategis untuk mewujudkan hal tersebut.
B. PERMASALAHAN UTAMA BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS
PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA
Berikut adalah identifikasi permasalahan yang dihadapi Dinas Pendidikan Kota
Yogyakarta:
1. Akses
a. Masih terdapat anak putus sekolah karena alasan pendanaan dan non
pendanaan;
b. Jumlah siswa kota yang sekolah di luar kota masih cukup tinggi;
c. Sistem zonasi akan mengurangi capaian APK APM.
2. Mutu
a. Belum semua sekolah memenuhi Standar Nasional Pendidikan;
b. Kesenjangan mutu sekolah antara sekolah negeri, antara sekolah
swasta, antara sekolah negeri dan swasta.
c. Kesenjangan kompetensi siswa antar sekolah;
d. Kekurangan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan;
e. Persebaran pendidik belum proporsional;
f. Masih ada pendidik dan tenaga kependidikan yang belum memenuhi
kualifikasi;
g. Tuntutan kesetaraan mutu lembaga pendidikan non formal;
h. Adanya kasus kenakalan pelajar;
i. Masih sering terjadi perundungan pada pelajar.
3. Tata kelola
a. Tidak konsisten dan benturan antar regulasi pendidikan;
b. Lemahnya manajemen sekolah;
c. Kurangnya kuantitas dan kualitas SDM pengelola sekolah;
d. Kompetisi antar kabupaten/kota dalam pengelolaan pendidikan.
LAKIP DISDIK 2018 3
A. PERENCANAAN STRATEGIS
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang sesuai dengan
amanat UUD 1945, maka pemerintahan daerah diharapkan dapat mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan, sebagai upaya untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan
rakyat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta
masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan
prinsip-prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan
kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam kerangka besar itulah, visi, misi dan program kerja walikota terpilih
untuk lima tahun ke depan merupakan tahap kedua Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah 2005 – 2025, diarahkan untuk membawa masyarakat
Kota Yogyakarta menuju suatu kehidupan masyarakat yang sejahtera,
berakhlak, bermartabat, berkarakter dan bermakna. Maka visi pembangunan
Kota Yogyakarta tahun 2017 – 2022 adalah :
“Meneguhkan Kota Yogyakarta Sebagai Kota Nyaman Huni
dan Pusat Pelayanan Jasa yang Berdaya Saing Kuat
untuk Keberdayaan Masyarakat
dengan Berpijak Pada Nilai Keistimewaan”
Dalam mewujudkan visi pembangunan Kota Yogyakarta tahun 2017 – 2022
tersebut dirumuskan melalui tujuh misi pembangunan yaitu:
1. Meningkatkan kesejahteraan dan keberdayaan masyarakat
2. Memperkuat ekonomi kerakyatan dan daya saing Kota Yogyakarta
3. Memperkuat moral, etika dan budaya masyarakat Kota Yogyakarta
4. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya
5. Memperkuat tata kota dan kelestarian lingkungan
6. Membangun sarana prasarana publik dan permukiman
7. Meningkatkan tatakelola pemerintah yang baik dan bersih
Berdasarkan pada visi dan misi pembangunan daerah Kota Yogyakarta tahun
2017 – 2022 maka disusun tujuan pembangunan selama lima tahun kedepan
sebagai berikut:
1. Meningkatkan kesejahteraan dan keberdayaan masyarakat dengan
sasaran:
a. Kemiskinan masyarakat menurun;
LAKIP DISDIK 2018 4
b. Keberdayaan masyarakat meningkat;
c. Ketahanan pangan masyarakat meningkat;
2. Memperkuat ekonomi kerakyatan dan daya saing Kota Yogyakarta dengan
sasaran:
a. Ketimpangan pendapatan antar penduduk menurun;
b. Pertumbuhan ekonomi meningkat;
c. Investasi di Kota Yogyakarta meningkat;
3. Memperkuat moral, etika dan budaya masyarakat Kota Yogyakarta dengan
sasaran:
a. Gangguan ketentraman dan ketertiban masyarakat menurun;
4. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya dengan
sasaran:
a. Kualitas pendidikan meningkat;
b. Harapan hidup masyarakat meningkat;
c. Peran serta masyarakat dalam pengembangan dan pelestarian budaya
meningkat.
5. Memperkuat tata kota dan kelestarian lingkungan dengan sasaran:
a. Kualitas penyelenggaraan penataan ruang meningkat;
b. Kualitas lingkungan hidup meningkat.
6. Membangun sarana prasarana publik dan permukiman dengan sasaran:
a. Infrastruktur wilayah meningkat;
7. Meningkatkan tatakelola pemerintah yang baik dan bersih dengan sasaran :
a. Kapasitas tata kelola pemerintahan meningkat.
Berdasarkan visi dan misi pembangunan Kota Yogyakarta, Dinas Pendidikan
menunjang ketercapaian misi keempat yaitu meningkatkan kualitas
pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya dengan sasaran kualitas pendidikan
meningkat. Berikut adalah tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas
Pendidikan setelah review renstra:
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendidikan
NO TU JUAN SASARAN
INDIKATOR
SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 MeningkatkanKualitas danAksesibilitasPendidikan
Kualitaslulusanpendidikandasarmeningkat
RerataUASDASD/MI se-Kota
67 68 69 70 71 72
Rerata UNSMP/MTsse-Kota
65 66 67 68 69 70
LAKIP DISDIK 2018 5
NO TU JUAN SASARAN
INDIKATOR
SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE
2017 2018 2019 2020 2021 2022
2 MeningkatkanKualitas danAksesibilitasPendidikan
Aksesibilitaspendidikanmeningkat
Angkapartisipasikasar SD
142,61%
136,38%
136,40%
136,42%
136,44%
136,46%
Angkapartisipasikasar SMP
141,11%
139,13%
139,15%
139,17%
139,19%
139,21%
Angkapartisipasimurni SD
128,98%
120,34%
120,36%
120,38%
120,40%
120,42%
Angkapartisipasimurni SMP
105,97%
111,83%
111,84%
111,85%
111,86%
111,87%
Angkapartisipasisekolah
95% 95.05% 95.10% 95.10% 95.15% 95.15%
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
Sebagai tindak lanjut komitmen Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta untuk
melaksnakan visi dan misi Pemerintah Kota Yogyakarta yang tertuang dalam
RPJMD dan dijabarkan dalam Rencana Strategis Dinas Pendidikan tahun
2017-2022, maka disusunlah Perjanjian Kinerja antara Kepala Dinas
Pendidikan Kota Yogyakarta dengan Walikota Yogyakarta dalam bentuk
Perjanjian Kinerja tahun 2018:
Perubahan Perjanjian Kinerja Dinas Pendidikan Tahun 2018
No SasaranIndikatorSasaran
Target Program Pendukung Anggaran
1 Kualitaslulusanpendidikandasarmeningkat
RerataUASDASD/MI se-Kota
68 Program peningkatan danpemerataan kualitaspendidikan Sekolah Dasar
Rp25.900.818.266,00-
Rerata UNSMP/MTsse-Kota
66 Program peningkatan danpemerataan kualitaspendidikan Sekolah MenengahPertama
Rp23.489.467.153,00-
2 Aksesibilitaspendidikanmeningkat
Angkapartisipasikasar SD
136,38% Program Peningkatan danPemerataan KualitasPendidikan Non Formal danInformal
Rp4.707.969.493,00-
Angkapartisipasikasar SMP
139,13 % Program PengembanganPendidikan
Rp86.499.606.994,00-
Angkapartisipasimurni SD
120,34 %
Angkapartisipasimurni SMP
111,83%
Angkapartisipasisekolah
95,05%
Gambaran secara utuh bagaimana Perjanjian Kinerja Dinas Pendidikan Kota
Yogyakarta Tahun 2018 tercantum pada lampiran Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah ini.
LKIP DISDIK 2018 6
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
1. PENGUKURAN KINERJA
Banyak metode atau cara yang dapat digunakan dalam mengukur sejauhmana
capaian kinerja OPD, salah satunya dengan membandingkan antara realisasi
dan target yang tertuang dalam indikator kinerja sasaran. Semakin tinggi
persentase perbandingan antara realisasi dengan target, maka semakin tinggi
pula capaian kinerjanya. Seberapa besar capaian indikator sasaran Dinas
Pendidikan Kota Yogyakarta, akan dapat dilihat dari seberapa persen rasio
antara realisasi dan target yang terdapat pada masing-masing indikator
sasaran yang telah ditetapkan.
i. Metode Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan
realisasi sebagai berikut :
a) Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau
semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja,
digunakan rumus:
Realisasi
Capaian indikator kinerja = x 100%
Rencana
b) Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau
semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja,
digunakan rumus:
Rencana – (Realisasi – Rencana)
Capaian indikator kinerja = x100%
Rencana
atau:
(2 x Rencana) – Realisasi
Capaian indikator kinerja = x100%
Rencana
LKIP DISDIK 2018 7
Pengukuran kinerja tahun 2018 dilakukan dengan melihat indikator kinerja
pada level sasaran tahun 2018. Pengukuran dengan menggunakan
indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara
langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga
keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan
dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang
lebih independen melalui indikator-indikator outcomes atau minimal outputs
dari kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan. Dalam
rangka pengukuran dan evaluasi atas kinerja, beberapa program atau
kegiatan ditetapkan indikator kinerja outcomes yang lebih tinggi (ultimate
outcomes) serta disajikan perbandingan dengan capain kinerja pada tahun
sebelumnya.
Untuk dapat mengetahui tingkat capaian kinerja, Pengukuran kinerja tahun
2018 dilakukan melalui tahapan yang mencakup:
a) Pengukuran kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target
dari masing-masing kelompok indikator kegiatan. Pengukuran kinerja
kegiatan ini menggunakan formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK).
b) Pengukuran tingkat pencapaian sasaran yang merupakan tingkat
pencapaian target dari masing-masing indikator sasaran yang telah
ditetapkan, sebagaimana dituangkan dalam Rencana Kinerja Tahunan
(RKT), di mana tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil
pengukuran kinerja kegiatan dan indikator makro yang berhubungan
dengan sasaran tersebut. Pengukuran pencapaian sasaran ini
menggunakan formulir Pengukuran Kinerja (PK) .
ii. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran
Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan baik untuk masing-masing
indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat sasaran.
Penyimpulan dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran ordinal
sebagai berikut :
> 85 = Sangat Berhasil
70 < X ≤ 85 = Berhasil
55 < X ≤ 70 = Cukup Berhasil
≤ 55 = Tidak Berhasil
Untuk capaian masing-masing indikator kinerja sasaran disimpulkan
berdasarkan “Metode Rata-Rata Data Kelompok”. Penyimpulan capaian
sasaran tersebut dijelaskan berikut ini.
Penyimpulan pada tingkat sasaran dilakukan dengan mengalikan jumlah
indikator untuk setiap kategori (sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil dan
tidak berhasil) yang ada di setiap kelompok sasaran dengan nilai mean
LKIP DISDIK 2018 8
(rata-rata) skala ordinal dari setiap kategori, dibagi dengan jumlah indikator
kinerja sasaran yang ada di kelompok sasaran tersebut.
Jumlah indikator untuk setiap kategori x Nilai mean setiap kategori
Capaian Sasaran =
Jumlah indikator kinerja sasaran
Nilai mean setiap kategori ditetapkan sebagai berikut:
Sangat Berhasil : 92,5
Berhasil : 77,5
Cukup Berhasil : 62,5
Tidak Berhasil : 27,5
Hasil perkalian tersebut disimpulkan kembali berdasarkan skala pengukuran
ordinal dengan katagori sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil, dan
tidak berhasil.
2. PENGUKURAN TINGKAT PENCAPAIAN SASARAN
Pengukuran capaian kinerja Dinas Pendidikan
Kota Yogyakarta terlihat dari sejauh mana
pelaksanaan strategi dalam rangka pencapaian
sasaran yang telah ditetapkan dan
dikomitmenkan, dengan capaian kinerja sasaran
sebagaimana tertera di atas. Uraian dan analisis
capaian kinerja masing-masing sasaran adalah
sebagai berikut:
i. Rerata UASDA dan UN
Pengukuran capaian kinerja sasaran 1: “Kualitas Lulusan Pendidikan Dasar
Meningkat“ dengan indikator sasaran Rerata Ujian Sekolah Daerah (UASDA)
SD/MI dan Rerata Ujian Nasional (UN) SMP/MTs, dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
Jumlah Nilai UASDA
RERATA UASDA = ------------------------------------
Jumlah Peserta UASDA
Jumlah Nilai UN
RERATA UN = ------------------------------------
Jumlah Peserta UN
Sasaran 1: Kualitas Lulusan Pendidikan Dasar Meningkat
LKIP DISDIK 2018 9
Hasil capaian kinerja pada Sasaran 1 dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Hasil Rerata UASDA dan UN Tahun 2018
Indikator KinerjaCapaian
tahun2017
Capaian Kinerja Tahun 2018Capaian Kinerjaterhadap TargetAkhir Renstra
Target Realisasi % Target %
Rerata UASDA SD/MI 69,91 68 70,92 104,29 72 98,5
Rerata UN SMP/MTs 67,75 66 68,39 103,62 70 97,7
Capaian kinerja untuk indikator rerata UASDA menunjukkan realisasi 104,29%,
sedangkan rerata UN realisasinya 103,62%. Capaian kedua indikator ini
melebihi target yang ditetapkan. Capaian kinerja tersebut jika kita nilai dengan
skala ordinal pada pengukuran kinerja masuk pada kategori “SANGAT
BERHASIL”. Keberhasilan ini tercapai karena Pemerintah Kota Yogyakarta
melalui Dinas Pendidikan menyiapkan siswa untuk siap UN melalui kegiatan
pendalaman materi yang dilaksanakan serentak di semua jenjang. Faktor
penyebab lain karena adanya kegiatan pelatihan bagi guru untuk
meningkatkan kompetensinya sehingga berdampak pada siswa.
Capaian kinerja tahun 2018 terhadap target akhir renstra 2022 mencapai
98,5% untuk rerata UASDA SD/MI, dan 97,7% untuk rerata UN SMP/MTs.
Capaian ini sesuai dengan target awal selama lima tahun kedepan dimana laju
peningkatan rerata UN diharapkan stabil selama lima tahun kedepan.
Pada tahun 2017 capaian rerata UASDA SD/MI ialah 69,91 dan rerata UN
SMP/MTs ialah 67,75, sehingga kinerja tahun 2018 menunjukkan peningkatan
dibanding kinerja tahun 2017. Nilai rerata UASDA dan UN Kota Yogyakarta
tahun 2018 secara keseluruhan lebih tinggi dibanding nilai rerata UASDA dan
UN di tingkat DIY. Sebagai perbandingan dapat disajikan dalam Tabel 3.2 di
bawah.
Tabel 3.2 Perbandingan Rerata UASDA dan UN di Kota Yogyakarta dengan DIY
No Rerata UASDA dan UN Kota Yk DIY
1 SD 70,92 67,98
2 SMP 68,39 62,46
Sumber: Dikpora DIY
Pengukuran capaian kinerja sasaran 2 “Aksesibilitas
Pendidikan Meningkat“ menggunakan indikator sasaran
Angka Partisipasi Kasar SD dan SMP, Angka Partisipasi
Murni SD dan SMP, serta Angka Partisipasi Sekolah
yang dijabarkan sebagai berikut:
Sasaran 2 : Aksesibilitas Pendidikan Meningkat
LKIP DISDIK 2018 10
ii. ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK)
Angka Partisipasi Kasar (APK) merupakan ukuran yang menunjukkan
tingginya tingkat partisipasi sekolah tanpa memperhatikan ketepatan usia
sekolah pada jenjang pendidikannya. Jika nilai APK mendekati atau lebih
dari 100 persen menunjukkan bahwa ada penduduk yang sekolah belum
mencukupi umur dan atau melebihi umur yang seharusnya. Hal ini juga
dapat menunjukkan bahwa wilayah tersebut mampu menampung penduduk
usia sekolah lebih dari target yang sesungguhnya. APK juga merupakan
salah satu indikator dasar yang biasa digunakan untuk melihat sejauh mana
pemerintah memberi akses kepada warganya khususnya usia sekolah
mengenyam pendidikan, baik formal maupun non formal.
a) APK SD
Capaian indikator sasaran Angka Partisipasi Kasar (APK) SD dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Jumlah siswa SD/sederajat
APK SD = ---------------------------------------------------------- x 100%
Jumlah penduduk usia 7 – 12 tahun
Jumlah siswa yang menempuh pendidikan formal jenjang SD/MI di Kota
Yogyakarta sebanyak 44524 orang, ditambah siswa Paket A sebanyak
311 orang. Maka jumlah total siswa yang mengenyam pendidikan
setingkat SD sederajat di Kota Yogyakarta sebanyak 44835 orang.
Berdasarkan data BPS tahun 2018, jumlah penduduk Kota Yogyakarta
usia SD (7-12 tahun) adalah 31648 orang, sehingga Angka Partisipasi
Kasar (APK) SD tahun 2018 di Kota Yogyakarta dapat dihitung sebagai
berikut:
44835
APK SD = ------------- x 100%
31648
= 141,67 %
b) APK SMP
Capaian indikator sasaran Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Jumlah siswa SMP/sederajat
APK SMP = ---------------------------------------------------------- x 100%
Jumlah penduduk usia 13 – 15 tahun
Jumlah siswa yang menempuh pendidikan formal jenjang SMP/MTs di
Kota Yogyakarta sebanyak 22909 orang, ditambah siswa Paket B
sebanyak 702 orang. Maka jumlah total siswa yang mengenyam
LKIP DISDIK 2018 11
pendidikan setingkat SMP sederajat di Kota Yogyakarta sebanyak 23611
orang.
Berdasarkan data BPS tahun 2018, jumlah penduduk Kota Yogyakarta
usia SMP (13-15 tahun) adalah 17632 orang, sehingga Angka Partisipasi
Kasar (APK) SMP tahun 2018 di Kota Yogyakarta dapat dihitung sebagai
berikut:
23611
APK SMP = ------------ x 100%
17632
= 133,91 %
Hasil kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta pada indikator APK SD dan
SMP dapat ditunjukkan pada Tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3 APK SD dan SMP Tahun 2018
Indikator KinerjaCapaian
tahun2017
Capaian Kinerja 2018Capaian Kinerja
terhadap Target AkhirRenstra
Target Realisasi % Target %
APK SD 136,36% 136,38% 141,67% 103,88 136,46% 104
APK SMP 139,11% 139,13% 133,91% 96,25 139,21% 96,19
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa capaian kinerja tahun 2018 sebesar
103,88% untuk APK SD dan 96,25% untuk APK SMP. Capaian kinerja ini
jika kita nilai dengan skala ordinal pada pengukuran kinerja masuk pada
kategori “SANGAT BERHASIL”. Beberapa faktor pendukung keberhasilan
capaian APK ini terjadi karena tingginya daya tampung sekolah di Kota
Yogyakarta dan rata-rata mutu sekolah yang baik di Kota Yogyakarta
sehingga menjadi pilihan masyarakat dari berbagai daerah.
Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun lalu mengalami penurunan
5,2% untuk APK SMP. Penurunan ini terjadi karena faktor eksternal yaitu
semakin meratanya mutu pendidikan di Kabupaten lain di DIY seperti
pesatnya perkembangan sekolah swasta di Kabupaten lain. Selain itu
kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten di DIY yang tidak membiayai
warganya jika bersekolah di luar daerahnya juga turut andil terhadap
penurunan capaian APK ini. Kemudian penurunan ini juga diduga
disebabkan Permendikbud nomor 14 tahun 2018 tentang Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB) pada Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar,
Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah
Kejuruan, atau Bentuk Lain yang Sederajat. Dalam permendikbud tersebut,
diatur mengenai sistem zonasi yang harus diterapkan sekolah dalam
LKIP DISDIK 2018 12
menerima calon peserta didik baru, sehingga peserta didik dari luar Kota
Yogyakarta lebih memilih dan berpeluang diterima bersekolah di daerah
tempat tinggal asalnya.
Capaian kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta terkait dengan APK SD
dan APK SMP pada tahun 2018 terhadap target diakhir Renstra tahun 2022
ditunjukkan pada Tabel 3.3 sebesar 104% untuk APK SD dan 96,19% untuk
APK SMP. Angka ini menunjukkan bahwa program wajar 12 tahun
dilaksanakan secara sunggung-sungguh dan sustainable.
APK SD dan SMP kota Yogyakarta tahun 2018 secara keseluruhan lebih
tinggi dibanding dengan APK SD dan SMP di tingkat DIY maupun tingkat
nasional. Sebagai perbandingan dapat disajikan dalam Table 3.4 di bawah.
Tabel 3.4 Perbandingan APK di Kota Yogyakarta dengan DIY dan Nasional
No Angka Partisipasi Kasar Kota Yk DIY Nasional
1 SD 141,67% 99% 105,9%
2 SMP 133,91% 100,9% 102,1%
Sumber: Neraca Pendidikan Daerah, Kemdikbud 2018
iii. ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM)
Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan ukuran untuk mengukur daya
serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah serta
menunjukkan seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat
memanfaatkan fasilitas pendidikan sesuai pada jenjang pendidikannya. Jika
APM= 100, berarti seluruh anak usia sekolah dapat bersekolah tepat waktu.
a) APM SD
Capaian indikator Sasaran Angka Partisipasi Murni (APM) SD dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Jumlah siswa SD/sederajat usia 7 – 12 tahun
APM SD = ----------------------------------------------------------------- x 100%
Jumlah penduduk usia 7 – 12 tahun
Jumlah siswa SD/MI usia 7-12 tahun di Kota Yogyakarta sebanyak
41732 orang, ditambah siswa Paket A usia 7-12 tahun sebanyak 158
orang. Maka jumlah total siswa yang mengenyam pendidikan setingkat
SD sederajat dengan usia 7-12 tahun di Kota Yogyakarta sebanyak
41890 orang.
Berdasarkan data BPS tahun 2018, jumlah penduduk Kota Yogyakarta
usia SD (7-12 tahun) adalah 31648 orang, sehingga Angka Partisipasi
Murni (APM) SD tahun 2018 di Kota Yogyakarta dapat dihitung sebagai
berikut:
LKIP DISDIK 2018 13
41890
APM SD = -------------- x 100%
31648
= 132,36 %
b) APM SMP
Capaian indikator Sasaran Angka Partisipasi Murni (APM) SMP dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Jumlah siswa SMP/sederajat usia 13 – 15 tahun
APM SMP = ---------------------------------------------------------------- x 100%
Jumlah penduduk usia 13 – 15 tahun
Jumlah siswa SMP/MTs usia 13-15 tahun di Kota Yogyakarta sebanyak
18681 orang, ditambah siswa Paket B usia 13-15 tahun sebanyak 246
orang. Maka jumlah total siswa yang mengenyam pendidikan setingkat
SMP sederajat dengan usia 13-15 tahun di Kota Yogyakarta sebanyak
18927 orang.
Berdasarkan data BPS tahun 2018, jumlah penduduk Kota Yogyakarta
usia SMP (13-15 tahun) adalah 17632 orang, sehingga Angka Partisipasi
Murni (APM) SMP tahun 2018 di Kota Yogyakarta dapat dihitung sebagai
berikut:
18927
APM SMP = ----------- x 100%
17632
= 107,34 %
Hasil kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta pada indikator APM SD
dan SMP dapat ditunjukkan pada Tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5 APM SD dan SMP Tahun 2018
Indikator KinerjaCapaian
tahun2017
Capaian Kinerja 2018Capaian Kinerja
terhadap Target AkhirRenstra
Target Realisasi % Target %
APM SD 120,32% 120,34% 132,36% 109,99 120,42% 109,92
APM SMP 111,82% 111,83% 107,34% 95,98 111,87% 95,95
Tabel 3.5 menunjukkan bahwa capaian kinerja tahun 2018 sebesar
109,99% untuk APM SD dan 95,98% untuk APM SMP. Capaian kinerja ini
jika kita nilai dengan skala ordinal pada pengukuran kinerja masuk pada
kategori “SANGAT BERHASIL”. Beberapa faktor pendukung keberhasilan
LKIP DISDIK 2018 14
capaian APM ini terjadi karena tingginya daya tampung sekolah di Kota
Yogyakarta dan rata-rata mutu sekolah yang baik di Kota Yogyakarta
sehingga menjadi pilihan masyarakat dari berbagai daerah.
Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun lalu mengalami penurunan
4.48% untuk APM SMP. Permendikbud nomor 14 tahun 2018 tentang
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada Taman Kanak-kanak,
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas,
Sekolah Menengah Kejuruan, atau Bentuk Lain yang Sederajat. Dalam
permendikbud tersebut, diatur mengenai sistem zonasi yang harus
diterapkan sekolah dalam menerima calon peserta didik baru, sehingga
peserta didik dari luar Kota Yogyakarta lebih memilih dan berpeluang
diterima bersekolah di daerah tempat tinggal asalnya.
Capaian kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta terkait dengan APM SD
dan APM SMP pada tahun 2017 terhadap target diakhir Renstra tahun 2022
ditunjukkan pada Tabel 3.5 sebesar 109,92% untuk APM SD dan 95,95%
untuk APM SMP. Angka ini menunjukkan bahwa program wajar 12 tahun
dilaksanakan secara sunggung-sungguh dan sustainable.
APM SD dan SMP kota Yogyakarta tahun 2018 secara keseluruhan lebih
tinggi dibanding dengan APM SD dan SMP di tingkat DIY maupun tingkat
nasional. Sebagai perbandingan dapat disajikan dalam Table 3.6 di bawah.
Tabel 3.6 Perbandingan APM di Kota Yogyakarta dengan DIY dan Nasional
No Angka Partisipasi Murni Kota Yk DIY Nasional
1 SD 132,36% 91,2% 93%
2 SMP 107,34% 79,2% 77%
Sumber: Neraca Pendidikan Daerah, Kemdikbud 2018
iv. ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH
Angka Partisipasi Sekolah (APS) merupakan ukuran daya serap sistem
pendidikan terhadap usia sekolah, dalam hal ini dibatasi pada usia 7-12
tahun dan usia 13-15 tahun. APS juga merupakan salah satu indikator
dasar yang biasa digunakan untuk melihat sejauh mana pemerintah
memberi akses kepada warganya, khususnya warga usia sekolah dalam
mengenyam pendidikan formal maupun non formal.
Angka partisipasi Sekolah (APS) dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
Jumlah penduduk usia sekolah yang bersekolah
APS = --------------------------------------------------------------------- x 100%
Jumlah penduduk usia sekolah
Jumlah siswa penduduk Kota Yogyakarta usia 7-12 tahun yang bersekolah
di pendidikan formal maupun non formal baik di Kota Yogyakarta maupun di
LKIP DISDIK 2018 15
luar kota sebanyak 31607 orang. Berdasarkan data BPS tahun 2018,
jumlah penduduk Kota Yogyakarta usia 7-12 tahun adalah 31648 orang,
sehingga Angka Partisipasi Sekolah (APS) usia 7-12 tahun di Kota
Yogyakarta dapat dihitung sebagai berikut:
31607
APS 7-12 tahun = ---------------- x 100%
31648
= 99,87 %
Jumlah siswa penduduk Kota Yogyakarta usia 13-15 tahun yang bersekolah
di pendidikan formal maupun non formal baik di Kota Yogyakarta maupun di
luar kota sebanyak 15243 orang. Berdasarkan data BPS tahun 2018,
jumlah penduduk Kota Yogyakarta usia 13-15 tahun adalah 17632 orang,
sehingga Angka Partisipasi Sekolah (APS) usia 13-15 tahun di Kota
Yogyakarta dapat dihitung sebagai berikut:
15243
APS 13-15 tahun = ------------- x 100%
17632
= 86,45 %
Jika dihitung keseluruhan usia sekolah SD dan SMP yaitu 7-15 tahun maka
jumlah siswa penduduk Kota Yogyakarta usia 7-15 tahun yang bersekolah
di pendidikan formal maupun non formal baik di Kota Yogyakarta maupun di
luar kota sebanyak 46851 orang. Berdasarkan data BPS tahun 2018,
jumlah penduduk Kota Yogyakarta usia 7-15 tahun adalah 49280 orang,
sehingga Angka Partisipasi Sekolah (APS) usia 7-15 tahun di Kota
Yogyakarta dapat dihitung sebagai berikut:
46851
APS 7-15 = ----------- x 100%
49280
= 95,07 %
Hasil kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta pada indikator APS
ditunjukkan pada Tabel 3.7 berikut:
LKIP DISDIK 2018 16
Tabel 3.7 APS usia 7-15 tahun Kota Yogyakarta Tahun 2018
Indikator KinerjaCapaian
tahun2017
Capaian Kinerja 2018Capaian Kinerja
terhadap Target AkhirRenstra
Target Realisasi % Target %
APS 95,01% 95,05% 95,07% 100,02 95,15% 99,92
Tabel 3.7 menunjukkan bahwa capaian kinerja tahun 2018 sebesar
100,02%. Capaian kinerja ini jika kita nilai dengan skala ordinal pada
pengukuran kinerja masuk pada kategori “SANGAT BERHASIL”.
Selanjutnya, capaian tersebut jika kita bandingkan dengan capaian kinerja
tahun lalu mengalami peningkatan sebesar 0,06% seperti pada Tabel 3.7 di
atas.
Capaian kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta terkait dengan APS
pada tahun 2018 terhadap target diakhir Renstra tahun 2022 sebesar
99,92%. Angka capaian ini menunjukkan bahwa program wajar 12 tahun
dilaksanakan secara sunggung-sungguh dan sustainable.
APS Kota Yogyakarta tahun 2018 secara keseluruhan lebih rendah
dibanding dengan APS di tingkat DIY maupun tingkat nasional. Hal ini
dimungkinkan terjadi karena belum terdatanya warga Kota Yogyakarta yang
sekolah di luar Kota Yogyakarta, sedangkan yang sudah terdata masih
terbatas pada warga Kota Yogyakarta yang sekolah di luar Kota Yogyakarta
yang mendapat KMS. Selain itu masih adanya warga Kota Yogyakarta
berkebutuhan khusus yang belum mengakses pendidikan juga menjadi
salah satu penyebabnya. Permasalahan anak tidak sekolah karena putus
sekolah yang disebabkan karena faktor non pembiayaan juga menjadi
penyebab lain yang perlu diselesaikan dengan pendekatan non pembiayaan
juga.
Sebagai perbandingan dapat disajikan dalam Tabel 3.8 di bawah.
Tabel 3.8 Perbandingan APS di Kota Yogyakarta dengan DIY dan Nasional
No Angka Partisipasi Sekolah Kota Yk DIY Nasional
1 7-12 tahun 99,87% 99,87%* 99,14%*
2 13-15 tahun 86,45% 99,63%* 95,08%*
Sumber: BPS *)data sementara
LKIP DISDIK 2018 17
3. PENYIMPULAN CAPAIAN KINERJA SASARAN
Pencapaian kinerja sasaran Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Tahun 2018
ditampilkan pada Tabel 3.9 berikut:
Tabel 3.9 Capaian Tujuan dan Sasaran Dinas Pendidikan Tahun 2018
NO TUJUAN SASARANINDIKATORSASARAN
2018Capaian
Target Realisasi %
1 MeningkatkanKualitas danAksesibilitasPendidikan
Kualitaslulusanpendidikandasarmeningkat
RerataUASDASD/MI se-Kota
68 70,92 104,29 SangatBerhasil
Rerata UNSMP/MTs se-Kota
66 68,39 103,62 SangatBerhasil
Aksesibilitaspendidikanmeningkat
Angkapartisipasikasar SD
136,38% 141,67% 103,88 SangatBerhasil
Angkapartisipasikasar SMP
139,13% 133,91% 96,25 SangatBerhasil
Angkapartisipasimurni SD
120,34% 132,36% 109,99 SangatBerhasil
Angkapartisipasimurni SMP
111,83% 107,34% 95,98 SangatBerhasil
Angkapartisipasisekolah
95,05% 95,07% 100,02 SangatBerhasil
Untuk capaian masing-masing indikator kinerja sasaran disimpulkan:
a) Sasaran 1, “Kualitas Lulusan Pendidikan Dasar Meningkat”
Terdapat 2 indikator sasaran dengan capaian sangat berhasil sehingga
capaian sasaran 1 ialah:
2 x 92,5
Capaian Sasaran = = 92,5 = SANGAT BERHASIL
2
b) Sasaran 2, “Aksesibilitas Pendidikan Meningkat”
Terdapat 5 indikator sasaran dengan capaian sangat berhasil sehingga
capaian sasaran 2 ialah:
5 x 92,5
Capaian Sasaran = = 92,5 = SANGAT BERHASIL
5
Sehingga bisa disimpulkan berdasarkan skala pengukuran ordinal bahwa
capaian kinerja sasaran Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta pada tahun 2018
pada kedua sasaran ialah “SANGAT BERHASIL”.
LKIP DISDIK 2018 18
B. REALISASI ANGGARAN
Dalam melaksanakan kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi Dinas
Pendidikan Kota Yogyakarta pada tahun anggaran 2018, Dinas Pendidikan Kota
Yogyakarta memperoleh sumber dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) dalam bentuk DPPA-SKPD tahun 2018 dengan rencana dan
realisasi anggaran sebagai berikut:
1. Anggaran dan Realisasi APBD
Anggaran Belanja dari DPPA-SKPD Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta tahun
anggaran 2018 sebesar Rp406.392.307.612,00 turun 9,95% dibanding
anggaran yang dikelola Dinas Pendidikan tahun 2017 sebesar
Rp451.291.242.649,00. Belanja Langsung yang dikelola Dinas Pendidikan
Kota Yogyakarta dari APBD Perubahan pada tahun anggaran 2018 sebesar
Rp153.652.369.274,00 turun 1,51% dibanding anggaran tahun 2017 yang
sebesar Rp156.003.269.143,00.
Jumlah anggaran Belanja Tidak Langsung yang dikelola Dinas Pendidikan
dari APBD kota Yogyakarta tahun 2018 sebesar Rp252.739.938.338,00 atau
turun sebesar 14,41% dibanding anggaran belanja tidak langsung tahun 2017
yang lalu sebesar Rp295.287.973.506,00.
Realisasi Belanja Tidak Langsung pada Tahun Anggaran 2018 mencapai
94,04%. Realisasi ini lebih tinggi dari capaian tahun lalu yang mencapai
86,62%. Sedangkan untuk realisasi Belanja Langsung pada Tahun Anggaran
2018 mencapai 93,52%. Capaian ini lebih baik dari capaian tahun lalu yang
mencapai 91,75%.
Perbandingan realisasi anggaran APBD Kota Yogyakarta tahun 2017 dan
tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 3.10 di bawah :
Tabel 3.10 Perbandingan Capaian Anggaran Tahun 2017 dan Tahun 2018
Jenis belanja2017 2018
Target(Rp)
Realisasi(Rp)
Capa-ian (%)
Target(Rp)
Realisasi(Rp)
Capa-ian (%)
Belanja TidakLangsung
295.287.973.506 255.768.459.196 86,62 252.739.938.338 237.678.726.396 94,04
BelanjaLangsung
156.003.269.143 143.130.272.125 91,75 153.652.369.274 143.696.182.593 93,52
Jumlah 451.291.242.649 398.898.731.321 88,39 406.392.307.612 381.374.908.989 93,84
LKIP DISDIK 2018 19
2. Anggaran dan Realisasi Per Kegiatan
Capaian kinerja pada realisasi anggaran untuk masing-masing
program/kegiatan ditunjukkan seperti pada Tabel 3.11 di bawah:
Tabel 3.11 Realisasi Anggaran Program dan Kegiatan
No KegiatanCapaian Realisasi anggaran Tahun 2018
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
Program Pelayanan Adminsitrasiperkantoran
11.928.345.588,00 11.800.031.884,98 98,92
Program Peningkatan Sarana danPrasaran aparatur
1.070.529.500,00 1.015.446.095,00 94,85
Program Peningkatan systemPelaporan Capaian Kinerja danKeuangan
55.632.280,00 55.632.280,00 100,00
Program Peningkatan danPemerataan Kualitas PendidikanSekolah Dasar
25.900.818.266,00 22.126.458.244,55 85,43
1Pembinaan dan PengembanganPembelajaran SD
755.662.100,00 740.436.803,00 97,99
2 Pengelolaan Kelembagaan dan SaranaPrasarana SD
23.704.941.166,00 20.045.183.441,55 84,56
3 Pengelolaan Kesiswaan SD 1.440.215.000,00 1.340.838.000,00 93,10
Program Peningkatan danPemerataan Kualitas PendidikanSekolah Menengah Pertama
23.489.467.153,00 20.477.655.086,01 87,18
4 Pembinaan dan PengembanganPembelajaran SMP
1.529.366.000,00 1.513.108.000,00 98,94
5 Pengelolaan Kelembagaan dan SaranaPrasarana SMP
20.686.508.493,00 18.056.604.166,01 87,29
6 Pengelolaan Kesiswaan SMP 1.273.592.660,00 907.942.920,00 71,29
Program Peningkatan danPemerataan Kualitas Pendidikan NonFormal dan PAUD
4.707.969.493,00 4.410.969.570,00 93,69
7 Pengelolaan Pendidikan Masyarakat danKesetaraan
1.969.074.240,00 1.721.270.588,00 87,42
8 Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini 2.167.352.293,00 2.121.456.022,00 97,88
9 Pembinaan Lembaga PendidikanKetrampilan
571.542.960,00 568.242.960,00 99,42
Program Pengembangan Pendidikan 86.499.606.994,00 83.809.989.433,00 96,89
10 Pembinaan dan PengembanganKapasitas Pendidikan dan TenagaKependidikan
1.001.677.900,00 947.077.900,00 94,55
11 Pengelolaan Kesejahteraan Pendidikdan Tenaga Kependidikan
10.770.097.417,00 10.600.859.006,00 98,43
12 Pengelolaan Data dan Sistem InformasiPendidikan
1.126.536.350,00 1.036.827.045,00 92,04
13Pengelolaan Jaminan PendidikanDaerah
31.969.252.104,00 31.830.356.765,00 99,57
14 Pengelolaan Dana BOS dan BOSDA 40.725.322.163,00 38.511.486.957,00 94,56
15 Pengelolaan Pendidikan Inklusi 906.721.060,00 883.381.760,00 97,43
JUMLAH 153.652.369.274,00 143.696.182.593,54 93,52
Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan capaian realisasi kinerja
keuangan antara lain:
i. Kegiatan atau sub kegiatan yang diprediksi tidak dapat terlaksana
dilakukan pengurangan atau penyesuaian melalui perubahan anggaran.
LKIP DISDIK 2018 20
ii. Beberapa rekening seperti narasumber, hibah barang atau jasa yang
diserahkan kepada masyarakat tidak optimal terealisasi karena perubahan
regulasi.
iii. Adanya perubahan regulasi dari kementerian terkait jumlah jenis kejuaraan
yang dilombakan berbeda dengan perencanaan semula.
iv. Realisasi dana BOS dan BOP di TK, SD dan SMP menyesuaikan dengan
realisasi jumlah siswa dan realisasi penggunaan dana di masing-masing
sekolah.
v. Realisasi dana BOSDA di TK, SD dan SMP menyesuaikan dengan
realisasi jumlah siswa dan realisasi penggunaan dana di masing-masing
sekolah.
vi. Adanya efisiensi anggaran seperti sisa lelang dan pengadaan langsung
atau selisih HPS dan penawaran dengan tidak mengurangi target fisik
kegiatan.
LKIP DISDIK 2018 21
Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan Daerah (LKIP) merupakan
pertanggungjawaban serta sarana penyampaian informasi tentang sejauh mana
capaian kinerja tahunan yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018
maupun di dalam RENSTRA Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta 2017-2022 yang
diamanahkan masyarakat, stakeholder, dan pimpinan di atasnya.
A. TINJAUAN UMUM
Berdasarkan capaian kinerja organisasi pada Bab III di atas dapat disimpulkan
bahwa capaian kinerja sasaran Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta pada tahun
2018 pada kedua sasaran ialah Sangat Berhasil. Sedangkan untuk realisasi
anggaran Dinas Pendidikan tahun 2018 mencapai 93,84%, dengan realisasi
belanja tidak langsung sebesar 94,04% dan realisasi belanja langsung sebesar
93,52%.
B. PERMASALAHAN DAN STRATEGI PEMECAHANNYA
Meskipun secara umum capaian kinerja sasaran ialah Sangat Berhasil, akan
tetapi secara indikator sasaran khususnya pada capaian angka partisipasi kasar
(APK) dan angka partisipasi murni (APM) belum semuanya memenuhi target
100%. Hal ini terjadi karena semakin meratanya mutu pendidikan di Kabupaten
lain di DIY seperti pesatnya perkembangan sekolah swasta di Kabupaten lain.
Selain itu kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten di DIY yang tidak membiayai
warganya jika bersekolah di luar daerahnya juga turut andil terhadap penurunan
capaian APK ini. Penyebab lainnya karena Permendikbud nomor 14 tahun 2018
tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada Taman Kanak-kanak,
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah
Menengah Kejuruan, atau Bentuk Lain yang Sederajat. Dalam permendikbud
tersebut, diatur mengenai sistem zonasi yang harus diterapkan sekolah dalam
menerima calon peserta didik baru, sehingga peserta didik dari luar Kota
Yogyakarta lebih memilih dan berpeluang diterima bersekolah di daerah tempat
tinggal asalnya. Sistem ini diduga mengakibatkan penurunan jumlah siswa yang
berasal dari penduduk luar Kota Yogyakarta untuk bersekolah di Kota
Yogyakarta. Padahal daya tampung sekolah di Kota Yogyakarta sudah melebihi
jumlah penduduk Kota Yogyakarta usia sekolah, sehingga siswa penduduk luar
Kota Yogyakarta yang bersekolah di Kota Yogyakarta akan berpengaruh
signifikan terhadap capaian APK dan APM Kota Yogyakarta.
Untuk indikator sasaran angka partisipasi sekolah (APS), meskipun capaian
tahun 2018 sudah melebihi target, akan tetapi belum berada pada kondisi yang
ideal. Capaian APS tahun 2018 ialah 95,07%, hal ini menunjukkan bahwa masih
LKIP DISDIK 2018 22
terdapat penduduk Kota Yogyakarta usia sekolah yang belum mengenyam
pendidikan baik di sekolah formal maupun non formal sebesar 4,93%. Hal ini
diduga disebabkan karena faktor sosial budaya seperti kenakalan remaja,
penyalahgunaan narkoba, dan pergaulan bebas yang menyebabkan anak tidak
sekolah. Selain faktor sosial budaya, faktor kurangnya data pendukung berbasis
wilayah menjadi kendala untuk menghitung penduduk Kota Yogyakarta yang
bersekolah di daerah lain sehingga tidak terdata dalam perhitungan APS. Selain
itu adanya warga yang secara administrasi merupakan penduduk Kota
Yogyakarta akan tetapi berdomisili di luar Kota Yogyakarta sehingga bersekolah
di luar Kota Yogyakarta juga menjadi salah satu penyebab belum idealnya
capaian APS.
Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Peningkatan mutu sebagai daya tarik bagi calon peserta didik.
2. Pemerataan Akses Pendidikan di Kota Yogyakarta wilayah timur.
3. Kerjasama dengan sekolah swasta dan untuk meningkatkan APK APM.
4. Pengembangan pendidikan non formal dan pengembangan PKBM negeri
(SKB).
5. Perbaikan data khususnya data kewilayahan, dengan memanfaatkan data dari
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
6. Membangun kerjasama dengan DIY dan Kabupaten se-DIY dalam
pengelolaan data siswa.
7. Peningkatan kuantitas dan kualitas satuan pendidikan penyelenggara
pendidikan inklusi untuk memfasilitasi penduduk usia sekolah yang
berkebutuhan khusus.
8. Pendataan dan tindak lanjut bagi anak tidak sekolah melalui pendampingan
anak tidak sekolah dengan bekerjasama dengan pihak lain.
Dengan dilakukannya langkah-langkah perbaikan diatas, diharapkan kedepannya
akan berdampak pada tercapainya semua sasaran yang tertuang dalam
Perjanjian Kinerja maupun Renstra Dinas Pendidikan tahun 2017-2022.