LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (L KjIP) TAHUN … · melalui Sanitasi Pangan, pengaturan...

36
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018 DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN LAMONGAN

Transcript of LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (L KjIP) TAHUN … · melalui Sanitasi Pangan, pengaturan...

LAPORAN KINERJA INSTANSIPEMERINTAH (LKjIP)

TAHUN 2018

DINAS KETAHANAN PANGANKABUPATEN LAMONGAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur senantiasa di panjatkan kehadirat Allah SWT

atas segala limpahan rahmat, karunia dan hidayah-NYA sehingga

penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun

anggaran 2018 pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten

Lamongan dapat diselesaikan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun 2018 ini

disusun sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan

dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi Dinas Ketahanan

Pangan Kabupaten Lamongan yang sekaligus merupakan

rangkaian pelaksanaan evaluasi keberhasilan atau pencapaian

target kegiatan yang telah ditentukan.

Disampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya Kepada

Bapak Bupati Lamongan atas kepercayaan yang diberikan kepada

Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lamongan untuk

menjalankan tugas-tugas dan fungsi satuan Dinas Ketahanan

Pangan Kabupaten Lamongan sesuai dengan Peraturan

Perundangan yang berlaku.

Lamongan, Pebruari 2017

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ......................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................... ii

IKHTISAR EKSEKUTIF ................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................ 1

1.2 Maksud dan Tujuan .................................... 1

1.3 Gambaran Umum Organisasi ...................... 2

1.4 Sistematika Penyajian LKjIP ........................ 9

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ...... 10

2.1 Rencana Strategis ........................................ 10

2.2 Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2017 ........ 15

2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 .................... 15

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ................................ 17

3.1Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2017 ............. 17

3.2Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun2017 ......................................................................

17

3.3Akuntabilitas Keuangan Tahun Anggaran 2017 .... 23

BAB IV. PENUTUP .......................................................... 26

A. Kesimpulan ....................................................... 26

B. Saran ................................................................ 27

LAMPIRAN-LAMPIRAN

- Rencana Strategik (RS)

- Pengukuran Kinerja (PK)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

iii

IKTISAR EKSEKUTIF

Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi

negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari

tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya,

aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak

bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat,

untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara

berkelanjutan.

Penyelenggaraan Pangan dilakukan untuk memenuhi

kebutuhan dasar manusia yang memberikan manfaat secara adil,

merata, dan berkelanjutan dengan berdasarkan pada Kedaulatan

Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan. Hal itu

berarti bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi

Pangan masyarakat sampai pada tingkat perseorangan, negara

mempunyai kebebasan untuk menentukan kebijakan Pangannya

secara mandiri, tidak dapat didikte oleh pihak manapun, dan para

Pelaku Usaha Pangan mempunyai kebebasan untuk menetapkan

dan melaksanakan usahanya sesuai dengan sumber daya yang

dimilikinya. Pemenuhan konsumsi Pangan tersebut harus

mengutamakan produksi dalam negeri dengan memanfaatkan

sumber daya dan kearifan lokal secara optimal. Untuk

mewujudkan hal tersebut, tiga hal pokok yang harus diperhatikan

adalah (i) ketersediaan pangan yang berbasis pada pemanfaatan

sumber daya lokal secara optimal, (ii) keterjangkauan pangan dari

aspek fisik dan ekonomi oleh seluruh masyarakat, serta (iii)

pemanfaatan pangan atau konsumsi Pangan dan Gizi untuk hidup

sehat, aktif, dan produktif.

Pewujudan ketersediaan pangan yang berbasis pada

pemanfaatan sumber daya lokal secara optimal dilakukan dengan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

iv

Penganekaragaman Pangan dan pengutamaan Produksi Pangan

dalam negeri. Pewujudan keterjangkauan Pangan dari aspek fisik

dan ekonomi dilakukan melalui pengelolaan stabilisasi pasokan

dan harga Pangan Pokok, pengelolaan cadangan Pangan Pokok,

dan pendistribusian Pangan Pokok. Pemanfaatan pangan atau

konsumsi Pangan dan Gizi akan menghasilkan sumber daya

manusia yang berkualitas sebagai salah satu faktor penentu

keberhasilan pembangunan. Hal itu dilakukan melalui

pemenuhan asupan Pangan yang beragam, bergizi seimbang, serta

pemenuhan persyaratan Keamanan Pangan, Mutu Pangan, dan

Gizi Pangan.

Penyelenggaraan Keamanan Pangan untuk kegiatan atau

proses Produksi Pangan untuk dikonsumsi harus dilakukan

melalui Sanitasi Pangan, pengaturan terhadap bahan tambahan

Pangan, pengaturan terhadap Pangan produk rekayasa genetik

dan Iradiasi Pangan, penetapan standar Kemasan Pangan,

pemberian jaminan Keamanan Pangan dan Mutu Pangan, serta

jaminan produk halal bagi yang dipersyaratkan. Pelaku Usaha

Pangan dalam melakukan Produksi Pangan harus memenuhi

berbagai ketentuan mengenai kegiatan atau proses Produksi

Pangan sehingga tidak berisiko merugikan atau membahayakan

kesehatan manusia. Pelaku Usaha Pangan bertanggung jawab

terhadap Pangan yang diedarkan, terutama apabila Pangan yang

diproduksi menyebabkan kerugian, baik terhadap gangguan

kesehatan maupun kematian orang yang mengonsumsi Pangan

tersebut.

Dalam mewujudkan Kedaulatan Pangan, Kemandirian

Pangan, dan Ketahanan Pangan, masyarakat dapat berperan serta

melalui pelaksanaan produksi, distribusi, perdagangan, konsumsi

Pangan, penyelenggaraan Cadangan Pangan Masyarakat,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

v

pencegahan dan penanggulangan rawan Pangan dan Gizi,

penyampaian informasi dan pengetahuan Pangan dan Gizi,

pengawasan kelancaran penyelenggaraan Ketersediaan Pangan,

keterjangkauan Pangan, Penganekaragaman Pangan, Keamanan

Pangan, dan/atau peningkatan Kemandirian Pangan rumah

tangga.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

1

BAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG

Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lamongan yang

merupakan salah satu dari Organisasi Perangkat Daerah

mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam

melaksanakan Kewenangan Otonomi Daerah Kabupaten dalam

rangka pelaksanaan tugas desentralisasi di bidang ketahanan

pangan (Perda Kabupaten Lamongan No. 05 tahun 2016) dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya selalu berpegang pada

prinsip tata pemerintah yang baik (Good Governance).

Prinsip tata pemerintahan yang baik mengandung tiga pilar

utama antara lain:

1. Akuntabilitas artinya penyelenggaraan fungsi-fungsi

pemerintahan harus dapat dipertanggung jawabkan.

2. Transparansi artinya penyelenggaraan fungsi-fungsi

pemerintahan memiliki mekanisme yang jelas dan

diinformasikan kepada semua pihak.

Demokrasi dan partisipasi artinya fungsi-fungsi

pemerintahan diselenggarakan tanpa mengabaikan kepentingan

bersama serta melibatkan masyarakat dan pihak swasta (Stake

Holder) sebagai bagian dari pilar utama kekuatan Negara.

1.2 MAKSUD DAN TUJUANBerdasarkan pada latar belakang di atas, Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah (LKjIP) yang disusun oleh setiap Perangkat

Daerah memiliki maksud dan tujuan berupa sebuah instrumen /

alat, dalam pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan yang

dilaksanakan serta pencapaian sasaran dan target yang telah

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

2

ditentukan oleh setiap OPD guna mengetahui capaian kinerja

dari masing-masing OPD serta pengelolaan dalam hal anggaran

yang dipakai oleh setiap OPD guna mendukung akuntabilitas

serta reformasi birokrasi. Disamping itu, LKjIP juga memiliki

maksud dan tujuan yang apabila dilihat dari segi aspeknya

memiliki maksud dan tujuan sebagai berikut :

a) Aspek Akuntabitas kinerja untuk keperluan eksternal

organisasi merupakan sarana pertanggung jawaban atas

capaian kinerja yang telah dilakukan selama 1 (satu) tahun,

esensi capaian kinerja yang dilaporkan merujuk pada sampai

sejauh mana visi dan misi telah dilaksanakan.

b) Aspek manajemen kinerja, bagian keperluan internal

organisasi merupakan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LKj-IP) sebagai sarana pencapaian tujuan kinerja untuk

perbaikan kinerja di masa yang akan datang sehingga dapat

ditingkatkan perbaikan secara berkelanjutan

c) Sebagai sarana pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan

tugas dan fungsi pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten

Lamongan sebagai pelaksana tugas desentralisasi di bidang

ketahanan pangan.

1.3 GAMBARAN UMUM ORGANISASIBerdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan

Nomor 05 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah Kabupaten Lamongan dan Peraturan Bupati

Lamongan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi, Tugas dan fungsi serta Tata kerja Dinas Katahanan

Pangan Kabupaten Lamongan antara lain:

a. Perumusan kebijakan daerah di bidang ketersediaan dan

kerawanan pangan, distribusi dan cadangan pangan,

penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

3

b. Pelakssanaan kebijakan daerah di bidang ketersediaan dan

kerawanan pangan, distribusi dan cadangan pangan,

penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;

c. Koordinasi penyediaan infrastruktur dan pendukung di bidang

ketersediaan dan kerawanan pangan, distribusi dan cadangan

pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;

d. Pemantauan, pengawasan, evaluasi, dan pelaporan di bidang

ketersediaan dan kerawanan pangan, distribusi dan cadangan

pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;

e. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang

ketersediaan dan kerawanan pangan, distribusi dan cadangan

pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;

f. Pelaksanaan administrasi Dinas Ketahanan Pangan;

g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Adapun Susunan Organisasi Dinas Ketahanan Pangan

Kabupaten Lamongan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 05

Tahun 2016 tentang organisasi dan tata kerja lembaga teknis

daerah adalah sebagai berikut:

a. Kepala Dinas;

b. Sekertariat, membawahi:

1. Sub Bagian Program, Evaluasi, dan Keuangan;

2. Sub Bagian Umum

c. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, membawahi:

1. Seksi Ketersediaan Pangan;

2. Seksi Akses Pangan;

3. Seksi Kerawanan pangan

d. Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, membawahi:

1. Seksi Distribusi pangan;

2. Seksi Harga Pangan;

3. Seksi Cadangan Pangan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

4

e. Bidang Konsumsi dan Keamanan pangan, membawahi:

1. Seksi Penganekaragaman Pangan;

2. Seksi Konsumsi Pangan;

3. Seksi Keamanan Pangan

f. UPT Dinas;

g. Kelompok Jabatan fungsional

a. PersonilJumlah personil di lingkungan Dinas Ketahanan Pangan

Kabupaten Lamongan sebanyak 30 orang dengan rincian

sebagai berikut :

a. Komposisi Status Kepegawaian :

No. Status Kepegawaian Jumlah Prosentase1 PNS 22 orang (73%)2 CPNS 0 orang (0%)3 Honorer 8 orang (27%)

Jumlah 30 orang (100%)

b. Komposisi Jabatan PNS

No. Jabatan PNS Jumlah Prosentase1 Jabatan Struktural 16 orang (76%)2 Jabatan Fungsional

Tertentu1 orang (5%)

Penyuluh Pertanian 1 orang3 Jabatan Fungsional Umum 4 orang (19%)

Jumlah 21 orang (100%)

c. Komposisi Eselon PNS :

No. Eselon PNS Jumlah Prosentase1 Eselon II.b 1 orang (5%)2 Eselon III.a 1 orang (5%)3 Eselon III.b 3 orang (14%)4 Eselon IV.a 9 orang (43%)5 Staf 7 orang (33%)

Jumlah 21 orang (100%)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

5

d. Komposisi Jumlah Pegawai Berdasarkan Unit dan

Golongan Ruang

No. Eselon PNS Jumlah Prosentase1 Golongan IV 5 orang (17%)2 Golongan III 16 orang (53%)3 Golongan I 1 orang (3%)4 Honorer 8 orang (27%)

Jumlah 30 orang (100%)

e. Komposisi Pendidikan PNS :

No. Pendidikan PNS Jumlah Prosentase1 SLTP 1 orang (4%)2 SLTA 3 orang (14%)3 S1 9 orang (41%)4 S2 9 orang (41%)

Jumlah 22 orang (100%)

f. Komposisi Pendidikan Pegawai Honorer :

No. Pendidikan Honorer Jumlah Prosentase

1 SLTA 5 orang (62%)

3 D3 1 orang (13%)

2 S1 2 orang (25%)

Jumlah 8 orang (100%)

g. Data pegawai menurut Gender :

No. Pegawai menurutgender

Jumlah Prosentase

1 Laki-laki 18 orang (60%)2 Perempuan 12 orang (40%)

Jumlah 30 orang (100%)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

6

b. Sarana dan Prasaranaa. Jumlah Sarana dan Prasarana Dinas Ketahanan Pangan

Kabupaten Lamongan

Rincian

Barang (Unit) Nilai (Rp)

BaikRusak

atau TidakDigunakan

Jumlah BaikRusak

atau TidakDigunakan

Jumlah

- Roda 4 5 - 5 782.441.800 - 782.441.800- Roda 2 8 - 8 102.663.400 - 102.663.400- MesinTik 1 - 1 2.116.400 - 2.116.400- LemariBesi/Metal

8 - 8 26.409.000 - 26.409.000

- Lemari Arsip 15 - 15 53.912.500 - 53.912.500- Brankas 1 - 1 14.911.000 - 14.911.000- Meja rapat 5 - 5 5.358.400 - 5.358.400- Meja tulis 27 - 27 27.604.108 - 27.604.108- Kursi tamu 1 - 1 500.000 - 500.000- Kursi putar 26 - 26 22.615.500 - 22.615.500- Kursi rapat 4 - 4 4.020.500 - 4.020.500- Kursi biasa 4 - 4 120.000 - 120.000- Kursi lipat 28 - 28 3.229.900 - 3.229.900- Sofa 2 - 2 15.765.000 - 15.765.000- AC 11 - 11 76.953.200 - 76.953.200- Komputer 9 - 9 104.497.000 - 104.497.000- Notebook/Laptop

16 - 16 199.001.080 - 199.001.080

- Printer 16 - 16 53.410.930 - 53.410.930- Meja Eselon II 1 - 1 6.056.000 - 6.056.000- Meja eselon III 3 1 4 16.351.000 2.910.100 19.261.100- Meja Eselon IV 11 - 11 28.711.800 - 28.711.800- Kursi Eselon 15 - 15 30.264.000 - 30.264.000- Proyektor 2 - 2 24.942.000 - 24.942.000- Sound system 2 - 2 46.436.000 - 46.436.000- Kamera 2 - 2 19.577.000 - 19.577.000- Pesawattelephone

1 - 1 350.000 - 350.000

- Korden 12 - 12 15.998.400 - 15.998.400- Almari kayu 2 - 2 5.085.000 - 5.085.000- Rak kayu 2 - 2 3.705.000 - 3.705.000- Instalasi listrik 2 - 2 24.998.900 - 24.998.900- Bangunangedung Kantor

3 - 3 794.070.000 - 794.070.000

- Lumbungpangandan lantaijemur

4 - 4 970.836.600 - 970.836.600

- Jembatan 1 - 1 28.722.200 - 28.722.200- Baliho 9 - 9 237.900.000 - 237.900.000- Router 1 - 1 2.066.000 - 2.066.000- Power Source 1 - 1 6.800.000 - 6.800.000

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

7

Rincian

Barang (Unit) Nilai (Rp)

BaikRusak

atau TidakDigunakan

Jumlah BaikRusak

atau TidakDigunakan

Jumlah

- Papan TulisElektro

1 - 1 23.000.000 - 23.000.000

- CCTV 1 - 1 18.000.000 - 18.000.000Jumlah Total 263 1 264 3.799.399.618 2.910.100 3.802.309.718

c. PembiayaanAlokasi dana yang dianggarkan tahun 2018 sebesar

Rp. 5.614.482.800,-. Alokasi untuk kegiatan Belanja Langsung

Rp. 3.315.572.800,- yang terealisasi sebesar

Rp. 3.230.324.683,- atau 97,43%, sedangkan pengadaan fisik

terealisasi 100%. Adapun rincian anggaran dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut :Program/Kegiatan Pagu Indikatif Realisasi Prosentase

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 320.462.800 284.744.598 88,85%Penyediaan Jasa Perkantoran 142.462.800 126.877.375 89,06%

Penyediaan Barang Pakai Habis Perkantoran 133.000.000 119.511.400 89,86%

Rapat-rapat Koordinas dan Konsultasi 45.000.000 38.355.823 85,24%

Program Peningkatan Sarana dan PrasaranaAparatur

407.665.000 382.587.966 93,85%

Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan Kantor 187.665.000 187.100.000 99,70%

Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 40.000.000 40.000.000 100,00%

Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan danPerlengkapan Kantor

10.000.000 2.900.000 29,00%

Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor 120.000.000 119.000.000 99,17%Pemeliharaan Rutin/Berkala KendaraanDinas/Operasional

50.000.000 33.587.966 67,18%

Program Peningkatan Disiplin Aparatur 27.850.000 27.850.000 100,00%Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu 27.850.000 27.850.000 100,00%

Program Peningkatan Kapasitas Sumber DayaAparatur

18.800.000 18.004.000 95,77%

Pendidikan dan Pelatihan Formal 18.800.000 18.004.000 95,77%

Program Peningkatan Pengembangan SistemPelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

15.000.000 14.600.000 97,33%

Penyusunan Pelaporan Keuangan secara Berkala 5.000.000 5.000.000 100,00%

Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Evaluasi 10.000.000 9.600.000 96,00%

Program Peningkatan Ketahanan Pangan 825.000.000 820.535.000 99,46%Penanganan Daerah Rawan Pangan 75.000.000 74.686.000 99,58%

Laporan Berkala Kondisi Ketahanan Pangan 130.000.000 129.450.000 99,13%

Pemantauan dan Analisis Akses PanganMasyarakat

75.000.000 74.850.000 99,80%

Pengembangan Desa Mandiri Pangan 75.000.000 74.800.000 99,73%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

8

Pengembangan Lumbung Pangan Desa 100.000.000 99.000.000 99,00%

Program/Kegiatan Pagu Indikatif Realisasi ProsentasePembangunan Gudang Lumbung Pangan Desa 300.000.000 297.749.000 99,25%

Fasilitasi Penguatan Modal Lumbung Pangan 70.000.000 70.000.000 100%

Program Pengembangan KeanekaragamanPangan Konsumsi

1.010.000.000 1.002.273.000 99,23%

Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi danSuplai Pangan

75.000.000 74.800.000 99,73%

Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembanganpangan

75.000.000 74.475.000 99,30%

Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif 60.000.000 60.000.000 100%

Cipta Olahan Pangan Lokal 250.000.000 249.300.000 99,72%

Promosi atau Hasil ProduksiPertanian/Perkebunan Unggulan Daerah

150.000.000 149.800.000 99,87%

Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan 100.000.000 94.600.000 94,60%

Gerakan Pengembangan Tanaman produktifKeluarga (Warung Sehat)

300.000.000 299.298.000 99,77%

Program Peningkatan Distribusi dan CadanganPangan Daerah

690.795.000 679.730.119 98,40%

Pemantauan dan Analisis Akses Harga PanganPokok

75.000.000 74.350.000 99,13%

Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan HasilPertanian

100.000.000 98.340.000 98,34%

Pengembangan Cadangan Pangan daerah 270.000.000 266.497.000 98,70%

Koordinasi Perumusan Kebijakan Pertahanan danInfrastruktur Pertanian dan Pedesaan

105.795.000 102.393.119 96,78%

Pendampingan Penguatan Lembaga DistribusiPangan Masyarakat

50.000.000 49.600.000 99,20%

Pendampingan Pembelian Gabah Oleh LembagaPembeli Gabah (LPG)

50.000.000 49.200.000 98,40%

Pemantauan dan Analisis Akses Pasokan Pangan 40.000.000 39.350.000 98,38%

J U M L A H 3.315.572.800 3.230.324.683 97,43%

Dana APBN sebesar Rp. 1.048.400.000,- dan dana

revolving yang bersumber dari dana APBD Kabupaten

Lamongan Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp. 3.500.000.000,-

yang dialokasikan pada 37 kelompok lumbung.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

9

1.4 SISTEMATIKA PENYAJIAN LKjIPSistematika penyajian LKjIP Dinas Ketahanan Pangan

Kabupaten Lamongan Tahun 2018 sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUANMemuat tentang latar belakang, maksud dan tujuan,

gambaran umum organisasi dan sistematika penyajian

LKjIP.

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJAMemuat rencana strategis, rencana kinerja tahunan

tahun 2018, perjanjian kinerja tahun 2018.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJAMemuat pengukuran capaian kinerja tahun 2018,

evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja tahun 2018

dan akuntabilitas keuangan tahun anggaran 2018.

BAB IV PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

10

BAB IIPERENCANAAN DANPERJANJIAN KINERJA2.1RENCANA STRATEGIS

a. Visi dan MisiMewujudkan ketahanan pangan masyarakat merupakan

amanat Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan,

yang harus diupayakan secara optimal terwujud dalam

pelaksanaan pembangunan nasional, Provinsi termasuk

pembangunan Kabupaten Lamongan, karena pembangunan

daerah merupakan bagian integral dari pembangunan

nasional.

Berpijak pada arah pembangunan ketahanan pangan

Kabupaten Lamongan, dan berbagai capaian pembangunan

ketahanan pangan periode 2016-2021 yang signifikan, potensi

dan isu-isu strategis, serta tantangan pemantapan ketahanan

pangan Kabupaten Lamongan lima tahun ke depan, dan visi

misi program Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lamongan

terpilih yang tertuang dalam RPJMD 2016-2021. Adapun Visi

Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lamongan yaitu

“Terwujudnya Lamongan Lebih Sejahtera dan BerdayaSaing”.

Untuk mewujudkan visi pembangunan Kabupaten

Lamongan tahun 2016-2021 tersebut, maka misi yang

pembangunan Kabupaten Lamongan terdiri dari 5 misi

sebagai berikut yaitu :

1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia berdaya saingmelalui peningkatan kualitas pelayanan pendidikandan kesehatan dengan maksud bahwa misi ini

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

11

dimsaksudkan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Lamongan yang memiliki keunggulan kompetitif

dan komparatif melalui peningkatan akses serta kualitas

pelayanan pendidikan dan kesehatan.

2. Mengembangkan perekonomian yang berdaya saingdengan mengoptimalkan potensi daerah dengan

maksud bahwa misi ini dimaksudkan untuk memantapkan

penyediaan infrastruktur dasar berupa jalan, jembatan,

perhubungan, permukiman, air bersih, serta sarana

penunjang produksi barang dan jasa yang keseluruhannya

dapat menunjang akses perekonomian

3. Memantapkan sarana dan prasarana dasar denganmenjaga kelestarian lingkungan dengan maksud bahwa

misi ini dimaksudkan untuk memantapkan penyediaan

infrastruktur dasar berupa jalan, jembatan, perhubungan,

pemukiman, air bersih serta sarana penunjang produksi

barang dan jasa yang keseluruhannya dapat menunjang

akses perekonomian

4. Mewujudkan reformasi birokrasi bagi pemenuhanpelayanan publik dengan maksud bahwa misi ini

dimaksudkan untuk meningkatkan tata kelola

pemerintahan yang baik dan pelayanan publik yang

professional. Prinsip tersebut dilaksanakan mulai dari

proses perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,

pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan

dengan mengedepankan kepentingan dan aspirasi

masyarakat

5. Memantapkan kehidupan masyarakat yang tenteramdan damai dengan menjunjung tinggi budaya lokaldengan maksud bahwa misi ini dimaksudkan untuk

memantapkan kehidupan masyarakat melalui pemenuhan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

12

kebutuhan dasar pangan, sandang dan papan dengan

didukung stabilitasi politik dan pemerintahan yang aman,

tenteram serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama, sosial

dan budaya.

Tugas dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten

Lamongan yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala

daerah dan wakil kepala daerah terpilih tertuang dalam misi 5

yaitu: “Memantapkan kehidupan masyarakat yangtenteram dan damai dengan menjunjung tinggi budayalokal dengan tujuan meningkatkan ketersediaan dankeragaman pangan masyarakat”.

b. Tujuan, Sasaran dan Indikator SasaranUntuk mewujudkan visi Kepala Daerah periode 2016–

2021 melalui pelaksanaan misi yang telah ditetapkan tersebut

diatas, maka dirumuskan tujuan dan sasaran yang akan

dicapai pada setiap misi. Tujuan dan sasaran merupakan

perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat

prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan

ketahanan pangan jangka menengah Kabupaten Lamongan,

yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur

kinerja pembangunan ketahanan pangan Kabupaten

Lamongan secara keseluruhan. Tujuan yang ditetapkan

Pemerintah Kabupaten Lamongan yang mengacu pada misi

kelima yaitu “Mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang

aman, tenteram dan damai berdasarkan nilai-nilai agama dan

hukum melalui pemberdayaan masyarakat, pengurangan

kemiskinan dan pengangguran”, dengan sasaran

meningkatnya ketahanan pangan daerah.

Adapun tujuan jangka menengah Dinas Ketahanan

Kabupaten Lamongan yaitu meningkatkan ketahanan pangan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

13

daerah dengan sasaran yaitu meningkatnya kualitas pangan

dan terlaksananya tugas pokok fungsi Dinas Ketahanan

Pangan. Sedangkan indikator sasaran terdiri dari Skor Pola

Pangan Harapan (PPH) dan Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM).

c. Program dan KegiatanProgram dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas

Ketahanan Pangan Kabupaten Lamongan yaitu :

1. Program pelayanan administrasi perkantoran yang terdiri

dari beberapa kegiatan meliputi :

- Penyediaan jasa perkantoran;

- Penyediaan barang pakai habis perkantoran;

- Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi.

2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur yang

terdiri dari beberapa kegiatan meliputi :

- Pengadaan perlengkapan dan peralatan kantor;

- Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor;

- Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan

kantor;

- Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor;

- Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional.

3. Program peningkatan disiplin aparatur yang terdiri dari

beberapa kegiatan meliputi :

- Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu.

4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur yang

terdiri dari beberapa kegiatan meliputi :

- Pendidikan dan pelatihan formal.

5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan

capaian kinerja dan keuangan yang terdiri dari beberapa

kegiatan meliputi :

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

14

- Penyusunan pelaporan keuangan secara berkala;

- Penyusunan dokumen perencanaan dan evaluasi.

6. Program peningkatan ketahanan pangan yang terdiri dari

beberapa kegiatan meliputi :

- Penanganan daerah rawan pangan;

- Laporan berkala kondisi ketahanan pangan;

- Pemantauan dan analisis akses pangan masyarakat;

- Pengembangan desa mandiri pangan;

- Pengembangan lumbung pangan desa;

- Pembangunan Gudang Lumbung Pangan Desa;

- Fasilitasi penguatan modal lumbung pangan.

7. Program pengembangan keanekaragaman pangan

konsumsi yang terdiri dari beberapa kegiatan meliputi :

- Analisis dan penyusunan pola konsumsi dan suplai

pangan;

- Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan;

- Penyuluhan sumber pangan alternatif;

- Cipta olahan pangan lokal;

- Promosi atau hasil produksi pertanian/perkebunan

unggulan daerah;

- Peningkatan mutu dan keamanan pangan;

- Gerakan pengembangan tanaman produktif keluarga

(Warung Sehat).

8. Program peningkatan distribusi dan cadangan pangan

daerah yang terdiri dari beberapa kegiatan meliputi :

- Pemantauan dan analisis akses harga pangan pokok;

- Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian;

- Pengembangan cadangan pangan;

- Koordinasi perumusan kebijakan pertahanan dan

infrastruktur pertanian dan pedesaan;

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

15

- Pendampingan penguatan lembaga distribusi pangan

masyarakat;

- Pendampingan pembelian gabah oleh Lembaga Pembeli

Gabah (LPG);

- Pemantauan dan analisis akses pasokan pangan.

2.2RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2018Rencana Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten

Lamongan tahun 2018 terdiri dari 1 sasaran yaitu meningkatnya

kualitas pangan dengan indikator kinerja Skor Pola Pangan

Harapan (PPH), sebagaimana dijelaskan pada tabel berikut :

SasaranStrategis Indikator Kinerja Target

2018Meningkatnyakualitas pangan

Skor Pola PanganHarapan (PPH)

84,87

2.3PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan

komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk

mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu

satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya

yang dikelolanya. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain

adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan

kinerja aparatur; sebagai wujud nyata komitmen antara penerima

amanah dengan pemberi amanah; sebagai dasa penilaian

keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran

organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar

evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian reward

atau penghargaan dan sanksi.

Dinas Ketahanan Pangan telah membuat penetapan kinerja

tahun 2018 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas

dan fungsi yang ada. Penetapan kinerja ini merupakan tolok

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

16

ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2018.

Adapun penyajian Perjanjian Kinerja (Penetapan Kinerja) secara

ringkas dan terinci dapat dilihat pada tabel berikut :

SasaranStrategis Indikator Kinerja Target

2017Meningkatnyakualitas pangan

Skor Pola PanganHarapan (PPH)

84,87

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

17

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA3.1 PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2018

SasaranStrategis

IndikatorKinerja

Target2018

RealisasiTahun2018

%CapaianTahun2018

Meningkatnyakualitas pangan

Skor PolaPanganHarapan (PPH)

84,87 86,1 101,45%

Dari tabel pengukuran di atas dapat dilihat bahwa pada

sasaran meningkatnya kualitas pangan dengan indikator Skor

Pola Pangan Harapan (PPH) terealisasi sebesar 86,1 dari target

84,87 dengan capaian 101,45%. Upaya pencapaian dari sasaran

tersebut yaitu tingkat aneka ragam konsumsi masyarakat

terhadap bahan pangan sudah beragam, terus dilakukan

penyuluhan pangan dan promosi pangan olahan yang B2SA

(beragam, bergizi seimbang dan aman), ketersediaan pangan

Kabupaten Lamongan pada beberapa komoditas meningkat,

tersedianya cadangan pangan pemerintah dan masyarakat.

3.2 EVALUASI DAN ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN2018

Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja

Dari hasil pengukuran kinerja tahun 2018 pada sasaran

meningkatnya kualitas pangan dengan indikator skor Pola

Pangan Harapan (PPH) terealisasi sebesar 86,1 dari target 84,87

yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

18

No Kelompokpangan

Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

Kalori % %AKE Bobot Skor

AktualSkorAKE

SkorMaks

Gap SkorAKE danMaksimal

SkorPPH

1 Padi-padian 865,1 47,9 43,3 0,5 23,9 21,6 25,0 -3,4 21,62 Umbi-umbian 42,6 2,4 2,1 0,5 1,2 1,1 2,5 -1,4 1,1

3PanganHewani

220,4 12,2 11,0 2,0 24,4 22,0 24,0 -2,0 22,0

4Minyak danLemak

336,0 18,6 16,8 0,5 9,3 8,4 5,0 3,4 5,0

5Buah/BijiBerminyak

56,6 3,1 2,8 0,5 1,6 1,4 1,0 0,4 1,0

6Kacang-kacangan

66,9 3,7 3,3 2,0 7,4 6,7 10,0 -3,3 6,7

7 Gula 59,1 3,3 3,0 0,5 1,6 1,5 2,5 -1,0 1,5

8Sayur danBuah

109,0 6,0 5,5 5,0 30,2 27,3 30,0 -2,8 27,3

9 Lain-lain 50,6 2,8 2,5 - - - - - 0,0Total 1806,4 100,0 90,3 99,6 90,0 100,0 86,1

Pola Pangan Harapan (PPH) atau Desirable Dietary Pattern

adalah susunan beragam pangan yang didasarkan pada

sumbangan energi dari kelompok pangan utama (baik secara

absolut maupun relatif) dari suatu pola ketersediaan dan atau

konsumsi pangan. PPH dapat diimplementasikan dalam

perencanaan kebutuhan konsumsi dan penyediaan pangan

untuk dikonsumsi. Berkaitan dengan kegunaan ini maka PPH

merupakan instrumen sederhana untuk menilai situasi konsumsi

pangan penduduk, baik jumlah maupun komposisi pangan

menurut jenis pangan.

Skor PPH merupakan indikator mutu dan gizi dan

keragaman konsumsi pangan sehingga dapat digunakan untuk

merencanakan kebutuhan konsumsi pangan pada tahun-tahun

mendatang. Dengan pendekatan PPH, maka perencanaan

produksi dan penyediaan pangan dapat didasarkan pada patokan

imbangan komoditas seperti yang telah dirumuskan dalam PPH

untuk mencapai sasaran kecukupan pangan dan gizi penduduk.

PPH yang disajikan dalam bentuk kelompok pangan memberi

keleluasaan untuk menentukan pilihan jenis pangan yang

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

19

diinginkan di antara kelompoknya disesuaikan dengan kondisi

sosial-budaya-ekonomi dan potensi setempat.

Dengan demikian PPH merupakan susunan beragam

pangan yang didasarkan atas proporsi keseimbangan energi dari

berbagai kelompok pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi baik

dalam jumlah maupun mutu dengan mempertimbangkan segi

daya terima, ketersediaan pangan, ekonomi, budaya dan agama.

Dengan pendekatan PPH ini mutu konsumsi pangan penduduk

dapat dilihat dari skor pangan (dietary score) dan dikenal sebagai

skor PPH. Semakin tinggi skor PPH, konsumsi pangan semakin

beragam dan seimbang.

Dari hasil survei, Kabupaten Lamongan dan keseluruhan

agroekologinya mempunyai sedikit perbedaan tingkat konsumsi

pangan. Dibandingkan dengan proyeksi konsumsi tahun 2018

menurut Susenas, pola konsumsi masyarakat belum ideal yang

ditunjukkan oleh konsumsi yang masih kurang untuk padi-

padian, umbi-umbian, pangan hewani, gula serta kelompok lain-

lain. Kelebihan konsumsi terdapat pada kelompok pangan

kacang-kacangan, sayur dan buah, serta lemak dan minyak.

Jumlah energi yang dikonsumsi pada tahun 2018 di

Kabupaten Lamongan adalah 1806 kkal/kap/hari yang

menunjukkan nilai yang kurang dari asupan energi ideal

menurut WNPG 2004 yaitu 2000 kkal/kap/hari, dan

menunjukkan penurunan konsumsi energi dibandingkan tahun

2017. Jika dibandingkan dengan konsumsi energi ideal, maka

kesenjangan konsumsi energi penduduk Lamongan masih lebih

rendah dari konsumsi ideal. walaupun demikian, Kabupaten

Lamongan terkategori tahan pangan karena konsumsi energi

berkisar 90-119% dari konsumsi energi ideal 2000

kkal/kap/hari. Agroekologi kota-industri terkategori tahan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

20

pangan, sedangkan agroekologi pertanian dan perikanan

termasuk ke dalam deficit energi tingkat rendah.

Konsumsi protein di Kabupaten Lamongan dan tipe-tipe

agroekologi di wilayahya telah melampaui batas minimal

konsumsi protein 52 g/kap/hari. Tingkat konsumsi protein di

Kabupaten Lamongan adalah 58,70 g/kap/hari, agroekologi

pertanian 59,06 g/kap/hari, agroekologi perikanan 54,80

g/kap/hari dan agroekologi kota-industri 58,70 g/kap/hari.

Angka kecukupan protein untuk Kabupaten Lamongan dan

semua agroekologinya lebih dari 100%.

Skor PPH Kabupaten Lamongan tahun 2018 adalah 86,10

yang menunjukkan peningkatan dibandingkan skor PPH pada

tahun 2016 dan 2017. Konsumsi padi-padian di Kabupaten

Lamongan dan semua tipe agroekologi masih kurang dari

proyeksi konsumsi menurut susenas tahun 2018. Kelompok

pangan ini didominasi beras dengan tingkat konsumsi di seluruh

agroekologi lebih rendah sasaran konsumsi ideal. Jumlah

konsumsi umbi-umbian masyarakat Lamongan nelum mencapai

ideal karena masih sangat kurang dibandingkan dengan proyeksi

susenas tahun 2018. Kondisi ini harus distimulasi dengan

menyediakan beragam produk olahan umbi-umbian. Konsumsi

pangan hewani masyarakat Lamongan masih menunjukkan skor

PPH yang lebih rendah dari skor PPH maksimum sehingga harus

ditingkatkan.

Kacang-kacangan merupakan kelompok pangan yang

dikonsumsi dalam jumlah yang lebih rendah dari konsumsi

pangan ideal. Kacang kedelai menunjukkan kelebihan konsumsi

yang paling tinggi, sehingga perlu upaya pengalihan konsumsi

kedelai ke kacang-kacangan yang lain atau kelompok pangan

lain. Sayur dan buah merupakan kelompok pangan

menunjukkan skor AKE yang lebih rendah dari skor PPH

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

21

maksimum untuk semua agroekologi. Kelompok pangan ini

paling berpengaruh terhadap sehingga perlu program untul

meningkatkan konsumsi sayur dan buah.

Skor PPH juga dipengaruhi tingkat ketersediaan pangan.

Kelompok padi-padian merupakan kelompok pangan dengan

ketersediaan tertinggi yaitu 1.712.106 ton. Jumlah ketersediaan

padi yang tinggi ini cukup memenuhi kebutuhan masyarakat.

Ketersediaan kelompok makanan berpati di Kabupaten

Lamongan sebesar 35.764 ton. Kelompok makanan ini

merupakan kelompok makanan pendamping dan bukan utama

sehingga permintaan masyarakat pun tidak tinggi. Ketersediaan

gula di Kabupaten Lamongan sebesar 44.720 ton. Ketersediaan

kelompok buah/biji berminyak di Kabupaten Lamongan sebesar

39.924 ton. Ketersediaan buah-buahan di Kabupaten Lamongan

cukup tinggi yaitu mencapai 387.240 ton. Jumlah ini jauh lebih

tinggi dari jumlah sayuran yang diproduksi di Kabupaten

Lamongan yaitu sebesar 152.719 ton.

Ketersediaan daging yang terdiri dari daging ruminansia

yaitu sapi, kerbau, kambing, domba, kuda, serta daging unggas

meliputi daging ayam ras, ayam buras, itik untuk semua jenis

mencapai 55.189 ton. Ketersediaan telur di Kabupaten Lamongan

mencapai 11.150 ton. Ketersediaan ikan di Kabupaten Lamongan

adalah 117.897 ton. Ketersediaan minyak dan lemak adalah

sebesar 21.105 ton yang hanya terdiri dari minyak sawit.

Semua kelompok pangan mempunyai kelebihan

ketersediaan sehingga menghasilkan skor AKE yang melebihi

skor PPH maksimum kecuali kelompok umbi-umbian yang masih

di bawah skor maksimum PPH. Ketersediaan energi Kabupaten

Lamongan sebesar 9.896 kkal/kap/hari. Kelompok bahan

pangan dengan ketersediaan tinggi menyumbangkan energi yang

juga tinggi. Ketersediaan protein di Kabupaten Lamongan adalah

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

22

sebesar 263 g/kap/hari. Nilai ini jauh lebih tinggi dari anjuran

konsumsi protein sebesar 52 g/kap/hari.

Selain itu cadangan pangan juga berpengaruh terhadap

tercapainya skor PPH. Persentase cadangan pangan Kabupaten

Lamongan tahun 2018 yaitu 22%. Ini menunjukkan bahwa stok

cadangan pangan Kabupaten Lamongan 22 ton.

Adapun program dan kegiatan yang mendukung

tercapainya sasaran yaitu program peningkatan ketahanan

pangan dengan kegiatan penanganan daerah rawan pangan,

laporan berkala kondisi ketahanan pangan, pemantauan dan

analisis akses pangan masyarakat, pengembangan desa mandiri

pangan, pengembangan lumbung pangan desa, pembangunan

gudang lumbung pangan desa dan fasilitasi penguatan modal

lumbung pangan. Program pengembangan keanekaragaman

pangan konsumsi dengan kegiatan analisis dan penyusunan pola

konsumsi dan suplai pangan, pemanfaatan pekarangan untuk

pengembangan pangan, penyuluhan sumber pangan alternatif,

cipta olahan pangan lokal, promosi atau hasil produksi

pertanian/perkebunan unggulan daerah, peningkatan mutu dan

keamanan pangan, dan gerakan pengembangan tanaman

produktif keluarga (Warung Sehat). Program peningkatan

distribusi dan cadangan pangan daerah dengan kegiatan

pemantauan dan analisis akses harga pangan pokok,

penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian,

pengembangan cadangan pangan, koordinasi perumusan

kebijakan pertahanan dan infrastruktur pertanian dan pedesaan,

pendampingan penguatan lembaga distribusi pangan

masyarakat, pendampingan pembelian gabah oleh Lembaga

Pembeli Gabah (LPG) dan pemantauan dan analisis akses

pasokan pangan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

23

Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Sasaran IndikatorSasaran

%CapaianKinerja

%PenyerapanAnggaran

TingkatEfisiensi

Meningkatnyakualitas pangan

Skor PolaPanganHarapan (PPH)

101,45% 99,08% 2,37

Dari tabel efisiensi penggunaan sumber daya dapat dilihat

pada sasaran meningkatnya kualitas pangan dengan indikator

sasaran Skor Pola Pangan Harapan (PPH) tingkat efisiensi sebesar

2,37 karena persentase capaian kinerja diatas 100% sedangkan

persentase capaian anggaran dibawah 100%.

3.3 AKUNTABILITAS KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2018

Program dan kegiatan yang direalisasikan oleh Dinas

Ketahanan Pangan dalam rangka peningkatan ketahanan pangan

pada tahun 2018 dengan alokasi anggaran pembangunan

sebesar Rp. 2.525.795.000,- dan terealisasi sebesar Rp.

2.502.538.119,- atau 99,08%. Adapun rincian penggunaan

anggaran pembangunan sebagai berikut :

Program/Kegiatan Sebelum PAK Setelah PAK Realisasi % SisaProgram PeningkatanKetahanan Pangan 825.000.000 825.000.000 820.535.000 99,46% 4.465.000

Penanganan DaerahRawan Pangan

75.000.000 75.000.000 74.686.000 99,58% 314.000

Laporan Berkala KondisiKetahanan PanganDaerah

130.000.000 130.000.000 129.450.000 99,13% 550.000

Pemantauan dan AnalisisAkses Pangan Masyarakat

75.000.000 75.000.000 74.850.000 99,80% 150.000

Pengembangan DesaMandiri Pangan

75.000.000 75.000.000 74.800.000 99,73% 200.000

Pengembangan LumbungPangan Desa

100.000.000 100.000.000 99.000.000 99,00% 1.000.000

Pembangunan GudangLumbung Pangan Desa

300.000.000 300.000.000 297.749.000 99,25% 2.251.000

Fasilitasi PenguatanModal Lumbung Pangan

70.000.000 70.000.000 70.000.000 100% -

Program PengembanganKeanekaragamanPangan Konsumsi

960.000.000 1.010.000.000 1.002.273.000 99,23% 7.727.000

Analisis dan PenyusunanPola Konsumsi dan SuplaiPangan

75.000.000 75.000.000 74.800.000 99,73% 200.000

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

24

Program/Kegiatan Sebelum PAK Setelah PAK Realisasi % SisaPemanfaatan Pekaranganuntuk Pengembanganpangan

75.000.000 75.000.000 74.475.000 99,30% 525.000

Penyuluhan SumberPangan Alternatif

60.000.000 60.000.000 60.000.000 100% -

Cipta Olahan PanganLokal

200.000.000 250.000.000 249.300.000 99,72% 700.000

Promosi atau HasilProduksiPertanian/PerkebunanUnggulan Daerah

150.000.000 150.000.000 149.800.000 99,87% 200.000

Peningkatan Mutu danKeamanan Pangan

100.000.000 100.000.000 94.600.000 94,60% 5.400.000

Gerakan PengembanganTanaman produktifKeluarga (Warung Sehat)

300.000.000 300.000.000 299.298.000 99,77% 702.000

Program PeningkatanDistribusi dan CadanganPangan Daerah

705.000.000 690.795.000 679.730.119 98,40% 11.064.881

Pemantauan dan AnalisisAkses Harga PanganPokok

75.000.000 75.000.000 74.350.000 99,13% 650.000

Penanganan Pasca Panendan Pengolahan HasilPertanian

100.000.000 100.000.000 98.340.000 98,34% 1.660.000

Pengembangan CadanganPangan

270.000.000 270.000.000 266.497.000 98,70% 3.503.000

Koordinasi PerumusanKebijakan Pertahanandan InfrastrukturPertanian dan Pedesaan

120.000.000 105.795.000 102.393.119 96,78% 3.401.881

Pendampingan PenguatanLembaga DistribusiPangan Masyarakat

50.000.000 50.000.000 49.600.000 99,20% 400.000

Pendampingan PembelianGabah Oleh LembagaPembeli Gabah (LPG)

50.000.000 50.000.000 49.200.000 98,40% 800.000

Pemantauan dan AnalisisAkses Pasokan Pangan

40.000.000 40.000.000 39.350.000 98,38% 650.000

J U M L A H 2.490.000.000 2.525.795.000 2.502.538.119 99,08% 23.256.881

Tabel dibawah ini merupakan Alokasi per sasaran

pembangunan bidang ketahanan pangan dari total anggaran

Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lamongan (rutin dan

pembangunan) untuk mengetahui persentase anggaran pada

masing-masing sasaran strategis dibandingkan dengan

keseluruhan (total) anggaran (Belanja Langsung ex Rutin +

Pembangunan) pada PD.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

25

Sasaran Indikator Sasaran Anggaran %Anggaran

Meningkatnyakualitas pangan

Skor Pola PanganHarapan (PPH)

2.525.795.000 76,18%

Adapun pencapaian kinerja dan anggaran pembangunan

bidang ketahanan pangan per sasaran dan indikator sasaran

dijabarkan dalam tabel berikut.

SASARANSTRATEGIS

INDIKATORKINERJA

KINERJA ANGGARANTARGET REALISASI CAPAIAN TARGET REALISASI CAPAIAN

Meningkatnyakualitaspangan

Skor PolaPanganHarapan(PPH)

84,87 86,1 101,45% 2.525.795.000 2.502.538.119 99,08%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

26

BAB IVPENUTUP

4.1KESIMPULAN

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh

Pemerintah Daerah maupun target yang ditentukan oleh Dinas

Ketahanan Pangan dengan memperhatikan Visi dan Misi kepala

daerah yang telah dijabarkan dalam kegiatan-kegiatan, maka

Dinas Ketahanan Pangan telah dapat melaksanakan tugas pokok

dan fungsi.

Dari hasil pengukuran di atas dapat disimpulkan bahwa

sasaran meningkatnya kualitas pangan dengan indikator Skor

Pola Pangan Harapan (PPH) terealisasi sebesar 86,1 dari target

84,87 dengan capaian 101,45%. Upaya pencapaian dari sasaran

tersebut yaitu tingkat aneka ragam konsumsi masyarakat

terhadap bahan pangan sudah beragam, terus dilakukan

penyuluhan pangan dan promosi pangan olahan yang B2SA

(beragam, bergizi seimbang dan aman), ketersediaan pangan

Kabupaten Lamongan pada beberapa komoditas meningkat,

tersedianya cadangan pangan pemerintah dan masyarakat.

Untuk mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten

Lamongan perlu adanya dukungan dari semua pihak. Hal ini

perlu adanya koordinasi dan singkronisasi dalam perencanaan

dan peningkatan kualitas pangan di tingkat daerah dan

masyarakat. Untuk mewujudkan hal yang dimaksud perlu

adanya dukungan anggaran yang cukup, untuk itu perlu adanya

dukungan dari masyarakat dan pemerintah daerah, provinsi

maupun dari pusat.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018

27

4.2SARAN

Untuk dapat mencapai tugas-tugas yang dilaksanakan

seperti sekarang ini maka perlu :

1. Dukungan dari pihak legislatif agar program dan sasaran

dapat diselenggarakan dengan baik dan terarah sesuai dengan

tujuan yang diharapkan.

2. Sosialisasi teknologi pengolahan pangan non terigu serta

sosialisasi subtitusi tepung terigu dengan tepung-tepungan

lokal seperti umbi-umbian.

3. Peningkatan ketersediaan umbi-umbian melalui intensifikasi

dan ekstensifikasi budidaya umbi-umbian, salah satunya

disinergikan dengan program kawasan rumah pangan lestari,

disertai dengan perbaikan tataniaga dan harga jualnya.

4. Peningkatan budidaya sayuran dan buah-buahan yang

disinergikan dengan Kawasan Rumah Pangan Lestari.

5. Komoditas yang perlu ditingkatkan produksinya karena

produksi lebih rendah dari tingkat konsumsi adalah ubi jalar,

kelapa dan telur.

PENGUKURAN KINERJA TAHUNAN TAHUN 2018

SasaranStrategis

IndikatorKinerja

Target2018

RealisasiTahun2018

%CapaianTahun2018

Meningkatnyakualitas pangan

Skor Pola PanganHarapan (PPH)

84,87 86,1 101,45%

VISI : Terwujudnya lamongan lebih sejahtera dan berdaya saing

MISI : Memantapkan kehidupan masyarakat yang tenteram dan damai dengan menjunjung tinggi budaya lokal

TUJUAN : Mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang aman, tenteram dan damai berdasarkan nilai-nilai agama dan hukum melalui pemberdayaan masyarakat, pengurangan kemiskinan dan pengangguran

TUGAS : Membantu kepala daerah dalam melaksanakan kewenangan daerah dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi dibidang ketahanan pangan

FUNGSI : a. Penyusunan dan perumusan program serta rencana kegiatan kebijaksanaan teknis dalam bidang ketahanan pangan;

b. Pengidentifikasian ketersediaan dan konsumsi pangan serta pemantauan pengelolaan cadangan pangan;

c. Pemantauan evaluasi dan pengolahan distribusi pangan, terutama komoditas pangan strategis;

d. Pengendalian dan perumusan kebijakan harga komoditas pangan strategis;

e. Pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan;

f. Pelaksanaan penyuluhan gerakan peningkatan mutu konsumsi pangan dan penganekaragaman pangan;

g. Pengawasan dan pengendalian sistem kewaspadaan pangan, gizi serta norma dan standar bahan pangan;

h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsnya.

Tujuan : Meningkatkan ketahanan pangan daerah

Indeks Ketahanan

Pangan

Indeks ketahanan pangan adalah indeks yang

digunakan untuk mengetahui tingkat

ketahanan pangan suatu daerah dengan

memperhatikan dimensi ketersediaan,

keterjangkaun/ akses dan pemanfaatan

pangan

TAHUN

DASAR

2017 2018 2019 2020 2021 PROGRAM/

Target Target Target Target Target KEGIATAN

1 4 5 6 7 8 9 10 12 13 14

1 PPH adalah susunan beragam pangan yang

didasarkan pada sumbangan energi

kelompok pangan utama (baik secara absolut

maupun relatif) dari suatu pola konsumsi

pangan.

Skor PPH diperoleh dari perbandingan antara

Skor AKE dan Skor Maksimal

83,2 84,03 84,87 85,72 86,58 87,44 Penganekaragaman konsumsi pangan

bebasis sumber daya dan kearifan lokal,

pengawasan keamanan dan mutu pangan

segar, Stabilisasi pasokan dan harga

pangan, pengelolaan cadangan pangan,

peningkatan ketersediaan pangan yang

beranekaragam berbasis potensi

sumberdaya lokal.

Program Pengembangan

Keanekaragaman

Pangan Konsumsi,

Peningkatan Ketahanan

Pangan, Peningkatan

Distribusi dan Cadangan

Pangan Daerah

Bidang Konsumsi dan Keamanan

Pangan, Bidang Ketersediaan

dan Kerawanan Pangan, Bidang

Distribusi dan Cadangan Pangan

PENANGGUNG JAWAB

STRATEGI PENCAPAIAN

2017

KEBIJAKAN

Kondisi AwalNo Indikator Kinerja Tujuan

1

Rumus

TARGET TAHUNAN

2

SASARAN

STRATEGIS

0,190,32

3

Target tahun

INDIKATOR KINERJA

UTAMA

Skor Pola Pangan

Harapan (PPH)

Meningkatnya

kualitas

pangan

MATRIK RENSTRA

DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN LAMONGAN

TAHUN 2016-2021

2021

2016

NODEFINISI OPERASIONAL & FORMULA

PERHITUNGAN

K =Skor Kabupaten

60