LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan...

40
BIRO ADMINISTRASI PEREKONOMIAN DAN SUMBER DAYA ALAM SETDA DIY Kepatihan, Danurejan, Yogyakarta Telp. (0274) 562811 Fax. (0274) 588613 biroperekonomian.jogjaprov.go.id LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

Transcript of LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan...

Page 1: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

BIRO ADMINISTRASI

PEREKONOMIAN DAN SUMBER DAYA ALAM SETDA DIY

Kepatihan, Danurejan, Yogyakarta

Telp. (0274) 562811 Fax. (0274) 588613

biroperekonomian.jogjaprov.go.id

LAPORAN KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH

TAHUN

2018

Page 2: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

ii

Kata Pengantar

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Laporan Kinerja Perangkat Daerah (LkjIP) Biro Administrasi Perekonomian

dan Sumber Daya Alam Tahun 2018 disusun berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun

2018. LKjIP Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Tahun 2018

merupakan bentuk akuntabilitas publik dari pelaksanaan tugas dan fungsi dan

penggunaan anggaran yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah.

Laporan ini sebagai media informasi publik atas capaian kinerja yang terukur.

Capaian kinerja disajikan melalui pengukuran dan evaluasi kinerja serta

pengungkapan (disclosure) secara memadai atas hasil analisis pengukuran kinerja.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat

pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan

pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator yang ditetapkan.

Diharapkan penyajian LKjIP ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan

kinerja agar lebih berorientasi pada hasil, relevan, efektif, efisien dan berkelanjutan

di masa mendatang.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Yogyakarta, Februari 2018

KEPALA BIRO ADMINISTRASI

PEREKONOMIAN DAN SUMBER DAYA

ALAM

NI MADE DWIPANTI INDRAYANTI NIP 19701018 199803 2 007

Page 3: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

iii

Ikhtisar Eksekutif

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Biro Administrasi

Perekonomian dan Sumber Daya Alam Tahun 2018 ini merupakan bentuk

pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja Biro Administrasi Perekonomian dan

Sumber Daya Alam. yang memuat rencana, capaian, dan realisasi indikator kinerja

dari sasaran strategis. Sasaran dan indikator kinerja termuat dalam Renstra Biro

Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Tahun 2017-2022. Untuk

mencapai sasaran tersebut, ditempuh dengan melaksanakan strategi, kebijakan,

program dan kegiatan seperti telah dirumuskan dalam rencana strategis.

Ringkasan prestasi kinerja Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber

Daya Alam yang dihasilkan di tahun 2018, dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Sasaran 1 : terkelolanya kebijakan dalam mewujudkan stabilitas perekonomian

daerah,

dengan indikatornya

1. Rumusan kebijakan stabilitas perekonomian daerah yang menjadi dasar

kebijakan teknokratis dalam dokumen perencanaan (%)

capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2018 adalah 25%

b. Sasaran 2 : terkelolanya kebijakan dalam mewujudkan pertumbuhan

perekonomian yang berkeadilan,

dengan indikatornya

1. Rumusan kebijakan rekayasa pertumbuhan perekonomian berkeadilan

yang menjadi dasar kebijakan teknokratis dalam dokumen perencanaan (%)

capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2018 adalah 25%

c. Sasaran 3 : terkelolanya kebijakan dalam mewujudkan perlindungan

sumberdaya perekonomian,

dengan indikatornya

Page 4: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

iv

1. Rumusan kebijakan perlindungan sumberdaya perekonomian yang menjadi

dasar kebijakan teknokratis dalam dokumen perencanaan (%)

capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2018 adalah 25%

Di luar indikator sasaran strategis, pencapaian kinerja Biro Administrasi

Perekonomian dan Sumber Daya Alam juga ditunjukkan oleh pencapaian target

terkait dengan program pendukung terhadap program strategis berupa

ketatausahaan sebesar 100%.

Evaluasi atas pencapaian kinerja dan permasalahan yang ditemui pada

setiap sasaran menunjukkan beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian bagi

Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam ke depan, sebagai

berikut:

1. Penetapan rumusan kebijakan agar menjadi kebijakan merupakan hasil dari

kesepakatan banyak pihak diluar perangkat daerah penyusun, sehingga

kebijakan yang ditetapkan seringkali diluar linimasa yang telah ditetapkan

2. Hasil dan dampak dari kebijakan tidak dapat dinilai langsung setelah menjadi

produk hukum tetap. Hal tersebut menjadi kendala dalam penilaian capain

kinerja dari perangkat daerah penyusun rumusan kebijakan.

Hasil evaluasi yang disampaikan dalam Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah ini penting dipergunakan sebagai pijakan bagi Biro Administrasi

Perekonomian dan Sumber Daya Alam dalam perbaikan kinerja di tahun yang akan

datang.

Page 5: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

v

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

IKHTISAR EKSEKUTIF ................................................................................... iii

DAFTAR ISI. ....................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................. v

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Struktur Organisasi

1.2 Fungsi dan Tugas

1.3 Isu-Isu Strategis

1.4 Keadaan Pegawai

1.5 Keadaan Sarana dan Prasarana

1.6 Keuangan

1.7 Sistematika LKj IP

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1 Perencanaan Strategis

2.1.1 Visi dan Misi Kepala Daerah

2.1.2 Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah

2.1.3 Strategi dan arah Kebijakan

2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2018

2.3 Rencana Anggaran Tahun 2018

2.3.1 Target Belanja Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber

Daya Alam

2.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis

2.4 Instrumen Pendukung

2.5 Inovasi

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Kinerja Tahun 2018

3.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis

3.3. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya

3.4. Akuntabilitas Anggaran

BAB V PENUTUP

LAMPIRAN- LAMPIRAN

Page 6: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

vi

Daftar Tabel

Tabel II.1 Sasaran Strategis Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya

Alam .........................................................................................................................

Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2018 ................................................................

Tabel II.3 Target Belanja Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam

Tahun 2018 ...............................................................................................................

Tabel II.4 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis .................................

Dst ............................................................................................................................

Page 7: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

BAB 1

Pendahuluan

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah Biro Administrasi Perekonomian dan

Sumber Daya Alam Tahun 2018 dilaksanakan

berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor

53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 94

Tahun 2016 tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah.

Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik

(good governance) di Indonesia.

Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Biro Administrasi

Perekonomian dan Sumber Daya Alam Tahun 2018 diharapkan dapat:

1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja

yang telah dan seharusnya dicapai oleh Biro Administrasi Perekonomian dan

Sumber Daya Alam

2. Mendorong Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam di dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar yang didasarkan pada

peraturan perundangan, kebijakan yang transparan dan dapat

dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Biro Administrasi

Perekonomian dan Sumber Daya Alam untuk meningkatkan kinerjanya.

4. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat terhadap Biro Administrasi

Perekonomian dan Sumber Daya Alam di dalam pelaksanaan program/kegiatan

dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.

1.1 Struktur Organisasi

Bab 1 Berisi :

1. Struktur Organisasi

2. Fungsi dan Tugas

3. Isu Strategis

4. Keadaan Pegawai

5. Keadaan Sarana

dan Prasarana

6. Keuangan

7. Sistematika LKj IP

Page 8: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

2

Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam dibentuk

berdasarkan Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1

Tahun 2018 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam merupakan unsur

pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan susunan organisasi sebagai

berikut:

a. Kepala Biro;

b. Bagian Pengelolaan Stabilitas Perekonomian Daerah, terdiri atas:

1. Subbagian Pengendalian Inflasi Daerah; dan

2. Subbagian Analisis Kebijakan Percepatan Pemerataan Pembangunan Ekonomi

Wilayah.

c. Bagian Rekayasa Perekonomian, terdiri atas:

1. Subbagian Analisis Kebijakan Pengembangan Ekonomi Daerah;

2. Subbagian TataUsaha.

d. Bagian Pengelolaan Sumber Daya Perekonomian, terdiri atas:

1. Subbagian Analisis Kebijakan Ekonomi Hijau;

2. Subbagian Analisis Kebijakan Perlindungan Sumber Daya Alam.

e. jabatan fungsional.

Pelaksanaan anggaran pada tahun 2018 masih menggunakan struktur Perdais

3 tahun 2015 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta

meskipun Renstra 2017-2022 yang ditetapkan pada Mei 2018 disusun berdasarkan

proyeksi struktur baru Pemerintah Daerah DIY.

1.2 Tugas dan Fungsi

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2018

Tanggal 30 Juli 2018 menetapkan bahwa Biro Administrasi Perekonomian dan

Sumber Daya Alam mempunyai tugas melaksanakan fungsi pendukung perumusan

kebijakan strategis bidang perekonomian dan sumber daya alam.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Biro Administrasi

Perekonomian dan Sumber Daya Alam mempunyai fungsi :

Page 9: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

3

1. penyusunan program kerja Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya

Alam;

2. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan analisis kebijakan

bidang koperasi dan usaha kecil menengah, perindustrian dan perdagangan,

perizinan dan penanaman modal, tenaga kerja dan transmigrasi, pariwisata,

pertanian dan ketahanan pangan, kelautan dan perikanan;

3. koordinasi perumusan kebijakan bidang koperasi dan usaha kecil menengah,

perindustrian dan perdagangan, perizinan dan penanaman modal, tenaga kerjaan

dan transmigrasi, pariwisata, pertanian dan ketahanan pangan, kelautan dan

perikanan;

4. pelaksanaan analisis kebijakan bidang koperasi dan usaha kecil menengah,

perindustrian dan perdagangan, perizinan dan penanaman modal, tenaga kerja

dan transmigrasi, pariwisata, pertanian dan ketahanan pangan, kelautan dan

perikanan;

5. pelaksanaan pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan bidang koperasi dan

usaha kecil menengah, perindustrian dan perdagangan, perizinan dan

penanaman modal, tenaga kerja dan transmigrasi, pariwisata, pertanian dan

ketahanan pangan, kelautan dan perikanan

6. penyusunan laporan pelaksanaan tugas Biro;

7. pelaksanaan kegiatan ketatausahaan; dan

8. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan

fungsi Biro.

1.3 Isu-isu Strategis

Eksistensi sebuah institusi bergantung sejauh mana institusi tersebut mampu

menemukenali dan erespon isu strategis dengan berbagai kebijakan dan tindakan

yang tepat. Secara umum isu strategis dapat bersumber dari lingkungan eksternal

maupun lingkungan internal. Isu Strategis yang melingkupi Biro Administrasi

Perekonomian dan Sumber Daya Alam, antara lain sebagai berikut:

1 Memanfaatkan dan tingkatkan peran serta aparat, SDA dan stakeholder yang

cukup dan memadai untuk mengimbangi pesatnya perkembangan teknologi

informasi guna mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat dan

pemberdayaan masyarakat;

2 Memanfaatkan penguasaan teknologi informasi untuk mendukung

pengembangan sektor koperasi dan usaha kecil menengah, perindustrian dan

perdagangan, perizinan dan penanaman modal, tenaga kerja dan transmigrasi,

Page 10: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

4

pariwisata, pertanian dan ketahanan pangan, kelautan dan perikanan untuk

mengimbangi pesatnya perkembangan tekknologi informasi;

3 Mengembangkan dan tingkatkan kemanfaatannya ketersedian data koperasi dan

usaha kecil menengah, perindustrian dan perdagangan, perizinan dan

penanaman modal, tenaga kerja dan transmigrasi, pariwisata, pertanian dan

ketahanan pangan, kelautan dan perikanan untuk menunjang pesatnya

perkembangan teknologi informasi untuk sebesar-besar kemakmuran

masyarakat;

4 Memanfaatkan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung peran

aktif masyarakat dalam pembangunan daerah;

5 Manfaatkan anggaran yang cukup untuk memfasilitasi peran aktif masyarakat

dalam pembangunan daerah;

1.4 Keadaan Pegawai

Komposisi Pegawai di lingkungan Biro Administrasi Perekonomian dan

Sumber Daya Alam Setda Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dijelaskan secara

rinci sebagai berikut :

a) Berdasarkan distribusi pada unit-unit kerja

Tabel 1-1. Distribusi Pegawai Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah DIY

Bidang/ Unit Jumlah Staf

Kepala Biro 1

Kepala Bagian Rekayasa Perekonomian 1

Subbag Tata Usaha 12

Subbag Analisa Kebijakan Pengembangan Ekonomi Daerah 7

Kepala Bagian Pengelolaan Sumber Daya Perekonomian 1

Subbag Analisa Kebijakan Ekonomi Hijau 5

Subbag Analisa Kebijakan Perlindungan Sumber Daya Alam 4

Kepala Bagian Pengelolaan Stabilitas Perekonomian Daerah 1

Subbag Analisa Kebijakan Percepatan Pemerataan

Pembangunan Ekonomi Wilayah

2

Page 11: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

5

Subbag Pengendalian Inflasi Daerah 2

Jumlah total 36

b) Berdasarkan tingkat pendidikan

Tabel 1-2 Tingkat Pendidikan Pegawai Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah DIY

No Tingkat pendidikan

Tahun 2017

Jumlah (orang) %

1. Sarjana Srata 3 (S3) - -

2. Sarjana Strata 2 (S2) 10 27,78

3. Sarjana Strata 1 (S1) 12 33,33

4. Sarjana Muda / Diploma 1 2,78

5. SLTA sederajat 13 36,11

6. SLTP sederajat 0 0,00

7. Sekolah Dasar (SD) 0 0,00

Jumlah 36 100,00

1.5 Keadaan Sarana dan Prasarana

Sebagai penunjang semua program/kegiatan pada Biro Administrasi

Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda DIY tahun 2017, dibutuhkan sarana

dan prasarana agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Adapun sarana dan

prasarana yang tersedia sesuai dengan data aset tetap dan aset lainnya pada tahun

2017 adalah senilai Rp.989.760.600,00, - dengan garis besar rincian :

Tabel Error! No text of specified style in document.-3 Data Aset Tetap Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Setda DIY

Uraian 2017 2016

Page 12: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

6

ASET TETAP Rp.1.242.456.600,00 Rp. 989.760.600,00

Tanah - -

Peralatan dan Mesin Rp. 1.226.167.600,00 Rp. 974.271.600,00

Gedung dan Bangunan - -

Jalan, Irigasi, dan Jaringan - -

Aset Tetap Lainnya Rp. 16.289.000,00 Rp. 15.489.000,00

Konstruksi Dalam Pengerjaan - -

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap - -

Beberapa rincian aset tetap alat-alat angkutan dan peralatan kantor antara

lain :

a. Kendaraan roda 4 : 4 unit

b. Kendaraan roda 2 : 2 unit

c. Komputer yang dapat digunakan : 16 buah

d. Laptop yang dapat digunakan : 9 buah

e. Printer yang dapat digunakan : 15 buah

f. LCD Viewer portable : 3 buah

1.6 Keuangan

Dukungan dana atau anggaran yang tersedia untuk melaksanakan tugas dan

fungsi Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam pada tahun 2018

berasal dari APBD Daerah Istimewa Yogyakarta dan Dana Keistimewaan. Pada

tahun anggaran 2018 Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam

mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 4.678.474.518,- dengan rincian belanja

tidak langsung sebesar Rp 2.293.558.268,- dan belanja langsung sebesar Rp

2.384.916.250,- yang diperuntukkan baik untuk mendukung pelaksanaan program

yang berkaitan langsung dengan indikator sasaran strategis maupun program-

program pendukung. Seluruh belanja langsung sebesar Rp 2.384.916.250,- berasal

dari APBD untuk mendukung oleh 6 program dan 13 kegiatan.

1.7 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Sistematika penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Biro

Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam DIY tahun 2018 adalah sebagai

berikut :

Page 13: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

7

Ringkasan Eksekutif memuat:

1. Pada bagian ini disajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana

strategis serta sejauh mana instansi pemerintah mencapai tujuan dan sasaran

utama tersebut serta kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaiannya;

2. Disebutkan pula langkah-langkah apa yang telah dilakukan untuk mengatasi

kendala tersebut dan langkah antisipatif untuk menanggulangi kendala yang

mungkin akan terjadi pada tahun mendatang.

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini memuat tentang alasan disusun LKjIP/manfaat LKjIP, Struktur

Organisasi, Tugas dan Fungsi Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber

Daya Alam, potensi yang menjadi ruang lingkup Biro Administrasi

Perekonomian dan Sumber Daya Alam, dan Sistematika penulisan LKj IP.

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Pada bagian ini disajikan gambaran singkat mengenai rencana strategis, dan

dan perjanjian kinerja. Pada awal bab disajikan gambaran secara singkat sasaran

utama yang ingin diraih instansi pada tahun yang bersangkutan serta bagaimana

kaitannya dengan capaian visi dan misi Kepada Daerah.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Pada bagian ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi, dan analisis

akuntabilitas kinerja. Termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis

pembandingan data kinerja secara memadai, keberhasilan/kegagalan, dan

permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan

diambil.

Disajikan pula akuntabilitas keuangan dengan cara menyajikan rencana dan

realisasi anggaran bagi pelaksanaan tugas dan fungsi atau tugas-tugas lainnya

dalam rangka mencapai sasaran organisasi yang telah ditetapkan, termasuk

analisis tentang capaian indikator kinerja dan efisiensi.

Disajikan pula Inovasi yang telah dilakukan oleh Perangkat daerah. Inovasi

dimaknai sebagai penemuan hal-hal baru atau proses kreatif terhadap sesuatu

yang sudah ada maupun yang sudah ada sebelumnya. Inovasi dianggap mampu

meningkatkan nilai tambah output kegiatan yang berkualitas

Page 14: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

8

BAB IV PENUTUP

Pada bagian ini dikemukakan simpulan secara umum tentang

keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan

dengan kinerja instansi yang bersangkutan serta strategi pemecahan masalah.

LAMPIRAN

Page 15: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

9

BAB 2

Perencanaan

& Perjanjian Kinerja

2.1 Perencanaan Strategis

Memasuki Tahun 2018, Biro Administrasi

Perekonomian dan Sumber Daya Alam menyusun

Rencana Strategis (Renstra) Biro Administrasi

Perekonomian dan Sumber Daya Alam Tahun

2017-2022. Renstra Biro Administrasi

Perekonomian dan Sumber Daya Alam merupakan

manifestasi komitment Biro Administrasi

Perekonomian dan Sumber Daya Alam dalam

mendukung visi dan misi Pemerintah Daerah DIY

yang tertuang dalam RPJMD DIY Tahun 2017-

2022. Sebagai bentuk pembangunan berkelanjutan,

perumusan Renstra Biro Administrasi Perekonomian

dan Sumber Daya Alam Tahun 2017-2022 tidak

terlepas dari kesuksesan pencapaian target yang

telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan

periode sebelumnya (2012-2017).

RPJMD Pemerintah Daerah DIY merupakan dokumen landasan atau acuan

pokok penyelenggaraan pemerintahan sesuai Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta

No. 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017-2022.

Rencana Strategis (Renstra) adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah

periode lima tahun. Renstra memuat tujuan, sasaran dan strategi bagi

penyelenggaraan program dan kegiatan di Biro Administrasi Perekonomian dan

Sumber Daya Alam yang harus dilaksanakan secara terpadu, sinergis, harmonis dan

berkesinambungan. Renstra Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya

Alam Tahun 2017-2022 ditetapkan melalui Keputusan Kepala Biro Administrasi

Perekonomian dan Sumber Daya Alam Nomor 050/0839/2018 tanggal 12 April

Bab 2 Berisi :

1. Perencanaan

Strategis

2. Perjanjian Kinerja

Tahun 2018

3. Rencana Anggaran

Tahun 2018

4. Instrumen

Pendukung

Page 16: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

10

2018 tentang Review Rencana Strategis Biro Administrasi Perekonomian Dan

Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 –

2022.

2.1.1 Visi dan Misi Kepala Daerah

Visi Misi Gubernur DIY yang dituangkan dalam RPJMD DIY berupaya

untuk menyinambungkan perencanaan periode 5 tahun sebelumnya (2012-2017)

dengan perencanaan periode yang setelahnya (2017-2022). Visi Misi Gubernur DIY

pada perencanaan periode 2017-2022 berkesinambungan dan melanjutkan

keberhasilan capaian pembangunan dengan periode sebelumnya. Gubernur DIY pada

Sidang Paripurna Istimewa tanggal 2 Agustus 2017 memaparkan pidato visi misi

dengan tema “Menyongsong Abad Samudera Hindia untuk Kemuliaan

Martabat Manusia Jogja”. Pemaparan ini sebagai bagian dari rangkaian proses

pengisian jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY untuk periode 2017-2022

seiring dengan berakhirnya masa jabatan Gubernur DIY Tahun 2012-2017. Tema

visi dalam pemaparan visi misi Gubernur DIY tersebut dilandasi pada aspek

kesejahteraan, fenomena-fenomena Kemaritiman terkini (Indian Ocean Rim

Association (IORA), Kra-Canal/ Thai Canal Project) serta Kemiskinan di Kawasan

Jogja Selatan. Dalam rangka mewujudkan tema visi tersebut, Gubernur DIY

menyampaikan misi “Lima Kemuliaan” atau “Panca Mulia”, yakni:

1. terwujudnya peningkatan kualitas hidup-kehidupan-penghidupan masyarakat

yang berkeadilan dan berkeadaban, melalui peningkatan kemampuan dan

peningkatan ketrampilan sumberdaya manusia Jogja yang berdaya saing,

2. terwujudnya peningkatan kualitas dan keragaman kegiatan perekonomian

masyarakat, serta penguatan ekonomi yang berbasis pada sumberdaya lokal

(keunikan teritori ekonomi) untuk pertumbuhan pendapatan masyarakat sekaligus

pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan,

3. terwujudnya peningkatan harmoni kehidupan bersama baik pada lingkup

masyarakat maupun pada lingkup birokrasi atas dasar toleransi, tenggang rasa,

kesantunan, dan kebersamaan,

4. terwujudnya tata dan perilaku penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis,

dan

5. terwujudnya perilaku bermartabat dari para aparatur sipil penyelenggara

pemerintahan atas dasar tegaknya nilai-nilai integritas yang menjunjung tinggi

Page 17: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

11

kejujuran, nurani rasa malu, nurani rasa bersalah dan berdosa apabila melakukan

penyimpangan-penyimpangan yang berupa korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Secara teknokratik, Pidato Visi Misi tersebut kemudian dituangkan dalam

RPJMD DIY 2017-2022 dengan Visi :

“Terwujudnya Peningkatan Kemuliaan Martabat Manusia Jogja”

serta dilaksanakan dengan 2 misi antara lain:

1. Meningkatkan Kualitas Hidup, Kehidupan Dan Penghidupan Masyarakat Yang

Berkeadilan dan Berkeadaban

(misi tersebut merangkum Panca Mulia ke-1, 2 dan 3)

2. Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Demokratis;

(misi tersebut merangkum Panca Mulia ke-4 dan 5)

Visi misi tersebut dijabarkan dalam Tujuan dan Sasaran Pemerintah Daerah

yang selengkapnya dituangkan dalam bagan alir cascade RPJMD DIY 2017-2022

sebagai berikut,

Tabel 2.1 Ringkasan Visi Misi RPJMD DIY 2017-2022

Visi: “Terwujudnya Peningkatan Kemuliaan Martabat Manusia”

No. Misi Tujuan Indikator

Tujuan

Sasaran Indikator Sasaran

1. Meningkatkan

Kualitas Hidup,

Kehidupan Dan

Penghidupan

Masyarakat Yang

Berkeadilan dan

Berkeadaban

Meningkatnya kualitas

hidup, kehidupan dan

penghidupan

masyarakat dengan

tatanan sosial yang

menjamin ke-bhineka-

tunggal-ika-an dalam

kerangka Negara

Kesatuan Republik

Indonesia serta mampu

menjaga dan

mengembangkan

budaya Yogyakarta

Angka IGI

(5,59) (2016)

menjadi 6,2

(2022)

1.1. Meningkatnya

Derajat Kualitas SDM

Indeks Pembangunan

Manusia (IPM)

1.2. Meningkatnya

derajat ekonomi

masyarakat.

Indeks Gini

Persentase Angka

Kemiskinan

1.3. Meningkatnya

Derajat Kualitas hidup

sosial masyarakat

Indeks Pemberdayaan

Gender (IDG)

1.4. Terpelihara dan

Berkembangnya

Kebudayaan

Persentase Peningkatan

Jumlah Budaya Benda

dan Tak benda yang

diapresiasi

Page 18: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

12

Visi: “Terwujudnya Peningkatan Kemuliaan Martabat Manusia”

No. Misi Tujuan Indikator

Tujuan

Sasaran Indikator Sasaran

1.5. Meningkatnya

aktivitas perekonomian

yang berkelanjutan

Pertumbuhan Ekonomi.

IKLH (Indeks Kualitas

Lingkungan Hidup)

Kesesuaian Pemanfaatan

Ruang

Capaian Penataan Ruang

Pada Satuan Ruang

Strategis Keistimewaan

1.6. Menurunnya

kesenjangan ekonomi

antar wilayah.

Indeks Williamson

2. Mewujudkan Tata

Kelola Pemerintahan

yang Demokratis;

Terwujudnya reformasi

Tata Kelola

Pemerintahan yang baik

(good governance).

Indeks

Reformasi

Birokrasi

dengan nilai

73,07 (BB)

dalam kategori

baik (2016)

menjadi

Sangat Baik

dengan nilai

76 (A) (2022)

2.1. Meningkatnya

kapasitas tata kelola

pemerintahan

Opini BPK

Nilai akuntabilitas

pemerintah (AKIP)

2.2. Meningkatnya

Kapasitas Pengelolaan

Keistimewaan

Prosentase capaian

sasaran Pelaksanaan

Keistimewaan.

2.3. Meningkatnya

Pengelolaan dan

pemanfaatan tanah

Kasultanan, Kadipaten

dan tanah desa

bidang tanah kasultanan,

kadipaten dan tanah

desa yang terfasilitasi

untuk dikelola serta

dimanfaatkan

(Sumber : RPJMD 2017-2022)

Berangkat dari Tujuan dan Sasaran Pemerintah Daerah tersebut dan

sesuai tugas dan pokok fungsinya, Biro Administrasi Perekonomian Dan Sumber

Daya Alam mendukung pencapaian Sasaran Pemerintah Daerah Meningkatnya

derajat ekonomi masyarakat dengan indikator capaian sasaran indeks gini sebesar

0,3917, meningkatnya aktivitas perekonomian yang berkelanjutan dengan indikator

capaian sasaran pertumbuhan ekonomi sebesar 5,24%, dan menurunnya kesenjangan

ekonomi antar wilayah dengan indikator capaian sasaran indeks gini sebesar 0,4559.

2.1.2 Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah

Tujuan

Page 19: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

13

Mengacu pada Visi dan Misi Pemerintah Daerah yang telah ditetapkan, maka Tujuan

Jangka menengah Biro Administrasi Perekonomian Dan Sumber Daya Alam salama

5 tahun anggaran adalah :

Sasaran Strategis

Mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran yang hendak dicapai

atau dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Sasaran Strategis Biro Administrasi Perekonomian Dan Sumber Daya

Alam

NO. SASARAN

STRATEGIS

INDIKAT

OR

KINERJA

SATUA

N

Baseline

2017 Target tahunan Target

Akhir

Renstra 2018 2019 2020 2021 2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 terkelolanya

kebijakan

dalam

mewujudkan

stabilitas

perekonomian

daerah

Rumusan

kebijakan

stabilitas

perekonomi

an daerah

yang

menjadi

dasar

kebijakan

teknokratis

dalam

dokumen

perencanaa

n (%)

% N/A 25 40 40 40 40 40

2.

terkelolanya

kebijakan dalam

mewujudkan

pertumbuhan

perekonomian

yang

berkeadilan

Rumusan

kebijakan

rekayasa

pertumbuha

n

perekonomi

an

berkeadilan

yang

menjadi

dasar

kebijakan

teknokratis

dalam

dokumen

perencanaa

n (%)

% N/A 25 30 30 30 30 30

3. terkelolanya

kebijakan dalam

Rumusan

kebijakan

% N/A 25 30 30 30 30 30

Page 20: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

14

mewujudkan

perlindungan

sumberdaya

perekonomian

perlindunga

n

sumberdaya

perekonomi

an yang

menjadi

dasar

kebijakan

teknokratis

dalam

dokumen

perencanaa

n (%)

2.1.3 Strategi dan Arah kebijakan

Setelah menentukan tujuan dan sasaran, maka langkah selanjutnya perlu

ditentukan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Cara mencapai tujuan dan sasaran

merupakan strategi organisasi.

Tabel 2.3 Strategi, Arah kebijakan

NO.

SASARAN STRATEGIS

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

1 2 3 4

1 Terkelolanya

kebijakan dalam

mewujudkan

stabilitas

perekonomian daerah

1. Standarisasi produk melalui sertifikasi dan

perlindungan HAKI bagi IKM

2. Penciptaan peluang pasar dan linkage antar

pelaku usaha

3. Promosi dan pemasaran

4. Sarana dan prasarana usaha industri

5. Penumbuhan kuantitas dan kapasitas SDM

6. Kemitraan dan penyediaan bahan baku

7. Penjaminan kualitas produk, kontinyuitas dan

pasar melalui pelatihan, pameran dan temu

bisnis

8. Pembangunan kawasan industri,

pembangunan pusat dan kawasan industri

berikat, dan pembangunan konektivitas dari

dan ke bandara NYIA

9. Ketersediaan bahan pokok

10. Perbaikan manajemen, SDM, kemudahan

akses permodalan, dan pendidikan koperasi

11. Perbaikan skala usaha para pelaku UMKM

melalui akses pembiayaan (pemahaman

1. Penumbuhan wirausaha baru dan

IKM

2. Penumbuhan ketersediaan bahan

baku

3. Penciptaan daya saing usaha

4. Penyusunan perencanaan strategis

pengembangan Kawasan Ekonomi

5. Pengendalian stabilisasi harga

6. Perbaikan kelembagaan koperasi

7. Menumbuhkan kemampuan

ekonomi inklusif melalui

penumbuhan kewirausahaan baru

dan peran UMKM

Page 21: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

15

literasi keuangan) para pelaku UMKM,

pemasaran, kemitraan dan sarana usaha

pendukung lainnya untuk pengembangan

usahanya

2 Terkelolanya kebijakan

dalam mewujudkan

pertumbuhan

perekonomian yang

berkeadilan

1. Menjadikan destinasi dan event berkelas

dunia dengan dukungan regulasi, standar

atraksi, amenitas, aksesibilitas, dan layanan

pendukung tingkat internasional yang

terintegrasi di kawasan DTW prioritas

2. Kerjasama pengelolaan destinasi dengan

Badan Otoritas Pengelola (BUMN, BUMD,

dan stakeholder lainnya)

3. Penyelenggaraan dan pengembangan

manajemen event kebudayaan dan kesenian

yang bertaraf internasional di DIY

4. Penyelenggaraan bursa kerja dan Informasi

pasar kerja

5. Penyelenggaraan Pelatihan berbasis

kompetensi yang mengacu pada kualifikasi

dan okupasi serta pengembangan

produktivitas tenaga kerja

6. Penyelenggaraan magang tenaga kerja

7. Sertifikasi tenaga kerja dan lulusan

pelatihan

8. Membangun pusat/ balai pendidikan dan

pelatihan khusus

9. Mendorong pengusaha menambah lapangan

pekerjaan baru

1. Pembangunan dan Pengembangan Kepariwisataan DIY melalui :

Peningkatan fasilitas, pelayanan, daya tarik destinasi dan industri wisata melalui peningkatan promosi pariwisata

2. Penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja

3. Perluasan kesempatan kerja di dalam dan di luar hubungan kerja

4. Perlindungan dengan pengaturan sistem pengupahan yang layak

5. Peningkatan kuota jumlah transmigran

6. Mendorong penciptaan dan pengembangan iklim investasi

7. Dukungan pemerintah untuk kemudahan investasi

8. Kebijakan memperkuat Kelembagaan PTSP

9. Deregulasi dan debirokratisasi aturan perizinan oleh Pusat

10. Penjajakan kelayakan kerjasama dengan pihak lain

3. Terkelolanya kebijakan

dalam mewujudkan

perlindungan

sumberdaya

perekonomian

1. Pemberian subsidi khusus bagi petani

dibidang permodalan

2. Pembangunan infrastruktur pemukiman

pedesaan

3. Penguasaan teknologi, inovasi, informasi

jaringan dan pasar

4. Penghargaan bagi wirausaha muda

berprestasi dibidang pertanian

5. Penyusunan perencanaan terintegrasi,

koordinasi, monitoring dan evaluasi secara

intensif antar organisasi perangkat daerah

terkait

6. Sinkronisasi RTRW khususnya terkait tata

guna lahan untuk pertanian dalam rangka

pengembangan pertanian berbasis kawasan

7. Pengendalian lahan pertanian produktif

disepanjang koridor jalan bebas hambatan,

untuk mencegah terjadinya alih fungsi lahan

pertanian

8. Menciptakan wirausaha-wirausaha baru di

sektor pertanian yang berintegrasi dengan

sektor lainnya sesuai dengan daya saing

utama daerah

9. Membangun aplikasi jejaring pasar berbasis

digital

10. Kerjasama antar daerah dalam pengawasan

1. Daya tarik bidang pertanian

bagi generasi muda

2. Tata kelola dan pemanfaatan

lahan yang efisien dan efektif,

serta memperhitungkan

keseimbangan antara fungsi

sosial, ekonomi dan ekologi

3. Pengenalan daya tarik usaha di

sektor bahari bagi generasi

muda

4. Penerapan akses teknologi dan

informasi di sektor kelautan

dan perikanan dalam

menunjang produktifitas

5. Kemitraan dengan nelayan

yang lebih maju di daerah

penyangga DIY

6. Penerapan teknologi baru dan

terbarukan

Page 22: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

16

distribusi produk pertanian

11. Menumbuhkan jejaring pasar antara

produsen dengan konsumen

12. Menjalin kerjasama antar daerah

13. Menciptakan kewirausahaan dan

kemandirian ekonomi nelayan yang inklusif

dan berkelanjutan

14. 3. Membentuk kelembagaan nelayan DIY

yang profesional

2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2018

Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen yang berisikan

penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang

lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator

kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan

kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu

berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Dokumen

tersebut memuat sasaran strategis, indikator kinerja, beserta target kinerja dan

anggaran.

Dalam penyusunan perjanjian kinerja instansi mengacu pada Renstra, RKT,

IKU, dan anggaran atau DPA. Perjanjian Kinerja Biro Administrasi Perekonomian

Dan Sumber Daya Alam Tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2018 NO. SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

SATUA

N

TARGET

TAHUNAN

TRIWULAN TARGE

T

1 2 3 4 5 6 7

1. Meningkatnya

kualitas

rumusan

bahan

kebijakan dan

evaluasi

kebijakan

bidang

perekonomian

dan SDA

Persentase

rumusan

kebijakan

menjadi

kebijakan dan

hasil evaluasi

menjadi

rekomendasi

yang

ditindaklanjuti

dalam

perencanaan

tahun n+1

% 80 Triwulan I 0

Triwulan II 0

Triwulan III 0

Triwulan IV 80

Page 23: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

17

Pada tahun 2018, Biro Administrasi Perekonomian Dan Sumber Daya Alam

melaksanakan reviu Perjanjian Kinerja Tahun 2018. Reviu dilakukan karena adanya

pergantian/mutasi pejabat. Perjanjian Kinerja (Reviu) Tahun 2018 adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.5 Perjanjian Kinerja (Reviu) Tahun 2018 NO. SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

SATUA

N

TARGET

TAHUNAN

TRIWULAN TARGE

T

1 2 3 4 5 6 7

1. Meningkatnya

kualitas

rumusan

bahan

kebijakan dan

evaluasi

kebijakan

bidang

perekonomian

dan SDA

Persentase

rumusan

kebijakan

menjadi

kebijakan dan

hasil evaluasi

menjadi

rekomendasi

yang

ditindaklanjuti

dalam

perencanaan

tahun n+1

% 80 Triwulan I 0

Triwulan II 0

Triwulan III 0

Triwulan IV 80

2.3 Rencana Anggaran Tahun 2018

Pada Tahun Anggaran 2018 Biro Administrasi Perekonomian Dan Sumber

Daya Alam melaksanakan kegiatan dengan anggaran murni sebesar Rp

4.826.770.990,- dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp 2.564.409.390,- dan

Belanja Langsung Rp 2.262.361.600,-. Melalui mekanisme perubahan APBD 2018

menjadi Rp 4.678.474.518,- dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp

2.293.558.268,- dan Belanja Langsung Rp 2.384.916.250,-.

2.3.1 Target Belanja Biro Administrasi Perekonomian Dan Sumber Daya Alam

Tabel II.6 Target Belanja Biro Administrasi Perekonomian Dan Sumber Daya Alam

APBD Perubahan Tahun 2018

Uraian Target Prosentase

Belanja Tidak Langsung Rp. 2.564.409.390,- 53,13%

Belanja Langsung Rp. 2.262.361.600,- 46,87%

Page 24: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

18

Jumlah Rp. 4.826.770.990,- 100,00%

2.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis

Anggaran belanja langsung Tahun 2018 Biro Administrasi Perekonomian

Dan Sumber Daya Alam yang dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis

adalah sebagai berikut:

Tabel 2.6 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis

No. Sasaran Anggaran Prosentase Keterangan

1 2 3 4 5

1. Meningkatnya kualitas

rumusan bahan

kebijakan dan evaluasi

kebijakan bidang

perekonomian dan SDA

Rp. 2.262.361.600,- 100% -

II.4 Instrumen Pendukung

Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY dengan alamat www.tpid-diy.net di

mana pada website ini menampilkan perkembangan informasi harga pangan strategis

yang diperbarui datanya setiap hari.

Dalam rangka mendukung perkembangan ekonomi daerah yang

berkesinambungan dan menjaga kesejahteraan masyarakat, maka sangat penting

untuk menjaga tingkat inflasi. Pentingnya pengendalian inflasi didasarkan pada

pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan berfluktuasi memberikan dampak

negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat. Inflasi, selain menggerus daya

beli, juga akan menyulitkan pelaku usaha di dalam mengkalkulasi biaya input

produksi dan secara makro dapat mengganggu kinerja pertumbuhan ekonomi. Data

historis menunjukkan bahwa inflasi di Indonesia lebih banyak dipengaruhi oleh

supply shock dan kebijakan administered price. Jika sumber inflasi adalah gangguan

disisi produksi, maka penanganan jangka pendeknya dapat dilakukan dengan relatif

cepat, yaitu antara lain dengan cara meningkatkan pasokan melalui impor maupun

intervensi pasar yang terukur dengan tetap memperhatikan keseimbangan disisi

permintaan dan penawaran.

Dalam penanganan jangka panjang dapat juga dilakukan dengan cara

meningkatkan produksi melalui peningkatan kapasitas. Namun demikian, jika faktor

penyebab inflasi adalah kebijakan administered price, maka penanganannya relatif

lebih sulit dan dampaknya dapat bersifat langsung maupun tidak langsung dan

Page 25: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

19

bersifat struktural. Sementara itu, kalau faktor penyebab inflasi adalah karena

peningkatan konsumsi maka kebijakan Bank Indonesia akan lebih efektif.

Mengingat inflasi di Indonesia lebih banyak dipengaruhi oleh sisi

penawaran, maka koordinasi antara Bank Indonesia, Pemerintah dan pihak terkait

lainnya harus kuat. Hal tersebut dilandasi kesadaran bahwa inflasi bukan hanya

dipengaruhi oleh fenomena moneter, melainkan juga fenomena fiskal dan sektor riil.

Koordinasi tidak hanya dilaksanakan di level pemerintah pusat, namun juga harus

dilaksanakan di level Daerah karena lebih dari 70% inflasi di Indonesia bersumber

dari inflasi di daerah.

Dalam rangka koordinasi tersebut, di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

(DIY), pada tanggal 27 Maret 2008 dibentuk Tim Pengendalian Inflasi (TPI) DIY.

Pembentukan TPI DIY ini merupakan salah satu penjabaran Kesepakatan Bersama

No.10/1/DKBU/Yk – No.3/KSP/2008 antara Bank Indonesia dan Pemerintah

Provinsi DIY tentang Kerja Sama Pengembangan Ekonomi dan Peningkatan Daya

Saing Daerah di Provinsi DIY. Instansi yang tergabung dalam TPI adalah (1) Bank

Indonesia Yogyakarta; (2) Dinas Perindustrian, Perdagangan & Koperasi Provinsi

DIY; (3) Dinas Pertanian Provinsi DIY; (4) Dinas Perhubungan Provinsi DIY; (5)

Perusahaan Umum BULOG Divisi Regional Yogyakarta; dan (6) Badan Pusat

Statistik Provinsi DIY. Sepanjang periode perjanjian kerjasama tersebut, TPI DIY

dipandang cukup efektif dalam membantu pengendalian harga di DIY, tercermin dari

pencapaian inflasi di Kota Yogyakarta dalam 3 tahun terakhir yang berada dibawah

rata-rata historisnya.

Mengingat hasilnya cukup baik, maka setelah jangka waktu Perjanjian Kerja

Sama tersebut berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, TPI DIY dilanjutkan.

Kewenangan TPI DIY dalam pelaksanaan tugas di lapangan ditingkatkan, sebagai

tercermin pada perubahan bentuk Perjanjian Kerjasama menjadi Peraturan Gubernur,

yaitu Peraturan Gubernur DIY Nomor 40 Tahun 2013 tanggal 17 Juni 2013 perihal

Pedoman Pengendalian Inflasi Daerah.

Beberapa poin penting dalam Peraturan Gubernur tersebut diantaranya

memberikan kewenangan kepada TPI DIY untuk mengambil langkah-langkah

preventif dan kuratif dalam pengendalian inflasi, meliputi:

1. Mengupayakan terpenuhinya ketersediaan pasokan, terutama bahan pangan;

2. Meminimalkan dampak administered prices di daerah.

Peningkatan kewenangan tersebut memberikan ruang bagi Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) untuk berperan lebih aktif dalam upaya pengendalian

harga sehingga penanganan inflasi dari sisi penawaran akan lebih optimal. Hal ini

Page 26: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

20

ditunjukkan dengan berbagai inisiatif yang dilakukan oleh SKPD untuk melakukan

pemantauan harga dan menjaga stabilitas pasokan bahan pangan, terutama

menjelang perayaan hari besar keagamaan.

Pertemuan TPI setiap bulan dilaksanakan, yaitu: rapat rutin koordinasi

bulanan TPI DIY dan pada saat Konferensi Pers ”Pengumuman Inflasi” di BPS.

Rapat koordinasi TPI DIY diselenggarakan pada minggu ke-3 setiap bulan untuk

memantau perkembangan harga, produksi, distribusi dan ketersediaan komoditas

pokok di pasar pada bulan berjalan dan perkiraannya pada bulan-bulan mendatang.

Hasil dari rapat ini menjadi bahan masukan sebagai dasar guna melakukan

langkah-langkah terpadu dan sistematis dalam rangka stabilitasi harga-harga. Hasil

pembahasan diringkas di dalam risalah rapat yang berisi ringkasan laporan hasil

pantauan dari masing-masing dinas/instansi terkait, kesimpulan, dan rekomendasi

kebijakan kepada Pemerintah Daerah.

Selanjutnya dalam rangka mendukung transparansi dan untuk menjaga

ekspektasi inflasi maka hasil rapat koordinasi disampaikan ke publik melalui pers

release ataupun pada kondisi-kondisi tertentu dilakukan pers conference dengan

narasumber semua anggota TPID. Pada setiap awal bulan TPID juga melakukan

pertemuan di BPS, yaitu pada saat Konferensi Pers ”Pengumuman Inflasi” bulanan.

Pada pertemuan ini, disamping menyampaikan realisasi inflasi bulan

laporan, juga dilakukan evaluasi terhadap faktor-faktor penyebab terjadinya inflasi.

Pada kesempatan tersebut juga disampaikan perkembangan produksi, pasokan dan

stok oleh dinas ataupun instansi terkait.

Page 27: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

21

BAB 3

Akuntabilitas Kinerja

3.1 Capaian Kinerja Tahun 2018

Biro Administrasi Perekonomian Dan Sumber

Daya Alam telah melaksanakan penilaian kinerja

dengan mengacu pada Perjanjian Kinerja Biro

Administrasi Perekonomian Dan Sumber Daya

Alam tahun 2018 yang telah disepakati. Penilaian ini

dilakukan oleh tim pengelola kinerja untuk

mengevaluasi dan mengukur dalam rangka

pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan

memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan

dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil

pengumpulan data selanjutnya dilakukan

kategorisasi kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan

tingkat capaian kinerja yaitu:

Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja

Sumber: Permendagri Nomor 86 Tahun 2017

Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh

Biro Administrasi Perekonomian Dan Sumber Daya Alam dilakukan dengan

membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja

sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Biro Administrasi

No

.

Interval Nilai

Realisasi Kinerja

Kriteria Penilaian

Realisasi Kinerja

Kode

1. 91 ≤ 100 Sangat Baik Hijau Tua

2. 76 ≤ 90 Tinggi Hijau Muda

3. 66 ≤ 75 Sedang Kuning Tua

4. 51 ≤ 65 Rendah Kuning Muda

5. ≤ 50 Sangat Rendah Merah

Bab 3 Berisi :

1. Capaian Kinerja

Tahun 2018

2. Evaluasi dan

Analisis Capaian

Kinerja Sasaran

Strategis

3. Evaluasi dan

Analisis Capaian

Kinerja Lainnya

4. Realisasi Anggaran

5. Inovasi

Page 28: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

22

Perekonomian Dan Sumber Daya Alam beserta target dan capaian realisasinya

dirinci sebagai berikut:

Tabel 3.2 Capaian Kinerja Tahun 2018

NO. SASARAN

STRATEGIS

INDIKAT

OR

KINERJA

SATUA

N

TARGE

T

REALISA

SI

PERSENTAS

E

KRITERIA

/ KODE

1 2 3 4 5 6 7 8

Meningkatnya

kualitas

rumusan

bahan

kebijakan dan

evaluasi

kebijakan

bidang

perekonomian

dan SDA

Persentase

rumusan

kebijakan

menjadi

kebijakan

dan hasil

evaluasi

menjadi

rekomenda

si yang

ditindakla

njuti

dalam

perencana

an tahun

n+1

% 80 80 100% Sangat Baik

(Hijau Tua)

Dari tabel di atas, terdapat satu indikator sebagai penjabaran dari satu sasaran

strategis. Pada tahun 2018, seluruh indikator telah memenuhi target yang ditetapkan

atau tercapai sebesar 100% dari total indikator. Sementara itu, tidak ada indikator

yang tidak sesuai memenuhi target.

3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Dalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis Biro

Administrasi Perekonomian Dan Sumber Daya Alam yang dicerminkan dalam

capaian Indikator Kinerja. Adapun evaluasi dan analisis secara rinci untuk setiap

indikator kinerja menurut sasaran stategis diuraikan sebagai berikut:

3.2.1 Sasaran Meningkatnya kualitas rumusan bahan kebijakan dan evaluasi

kebijakan bidang perekonomian dan SDA (Analisa per sasaran

strategis)

Page 29: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

23

Tolok ukur capaian sasaran yaitu persentase rumusan kebijakan menjadi

kebijakan dan hasil evaluasi menjadi rekomendasi yang ditindaklanjuti dalam

perencanaan tahun n+1 yang diukur dengan satu indikator. Indikator tersebut yaitu

indikator persentase rumusan kebijakan menjadi kebijakan dan hasil evaluasi

menjadi rekomendasi yang ditindaklanjuti dalam perencanaan tahun n+1 Penjelasan

hubungan sasaran, indikator dan meta indikator adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Rumusan Indikator dan Formulasi Perhitungan

NO Sasaran Indikator Meta Indikator

1 2 3 4

1. Meningkatnya Kualitas

Rumusan Bahan Kebijakan

dan Evaluasi Kebijakan

Bidang Perekonomian dan

SDA

persentase rumusan kebijakan

menjadi kebijakan dan hasil

evaluasi menjadi rekomendasi

yang ditindaklanjuti dalam

perencanaan tahun n+1

persentase rumusan kebijakan

menjadi kebijakan dan hasil

evaluasi menjadi rekomendasi

yang ditindaklanjuti dalam

perencanaan tahun n+1

Kinerja sasaran Meningkatnya Kualitas Rumusan Bahan Kebijakan dan

Evaluasi Kebijakan Bidang Perekonomian dan SDA dengan indikator

persentase rumusan kebijakan menjadi kebijakan dan hasil evaluasi menjadi

rekomendasi yang ditindaklanjuti dalam perencanaan tahun n+1 pada tahun

2018 dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.4 Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2018

N

o

Indikator

Sasaran

Baselin

e 2017

2018 Target

Akhir

Renstr

a

(2022)

Capaian

s/d 2018

terhadap

target 2022

(%)

Targe

t

Realisas

i

%

Realisasi

*

1 2 3 4 5 6 7 8

1. persentase

rumusan

kebijakan

menjadi

kebijakan dan

hasil evaluasi

menjadi

rekomendasi

n/a 80% 80% 100% 100% 80%

Page 30: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

24

yang

ditindaklanjuti

dalam

perencanaan

tahun n+1

Capaian pada program-program prioritas yang dilakukan adalah hasil analisis

terhadap permasalahan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan mencakup baik

permasalahan yang belum ada dasar hukum yang mengatur maupun permasalahan

yang telah diatur oleh suatu produk hukum tetapi memerlukan pengujian kembali

terhadap relevansinya di tengah masyarakat.

Target kinerja pada tahun 2018 adalah 80% rumusan kebijakan menjadi kebijakan

dan hasil evaluasi menjadi rekomendasi yang ditindaklanjuti dalam perencanaan

tahun n+1 , dengan realisasi 80% rumusan kebijakan menjadi kebijakan, yang berarti

capaian adalah sebesar 100% (sesuai dengan target tahun 2018).

Mendasarkan pada target dan capain kegiatan yang dilakukan pada Program Analisis

Kebijakan Pembangunan pada tahun 2018, maka Biro Administrasi Perekonomian

dan Sumber Daya Alam menghasilkan 6 rumusan kebijakan yang berbentuk

rekomendasi dengan rincian sebagai berikut:

1) Rekomendasi Penyusunan Kebijakan Green Economic

2) Rekomendasi Kebijakan Pengendalian Inflasi Daerah 1 dokumen

3) Rekomendasi kebijakan pengembangan ekonomi daerah 1 dokumen

4) Rekomendasi Kebijakan Akselerasi Pembangunan dan Pengembangan

Kepariwisataan DIY 1 dokumen

5) Rekomendasi Percepatan Pelaksanaan Program Prioritas Pembangunan 1

dokumen

6) Rekomendasi kebijakan percepatan pembangunan wilayah tertinggal

Dari 6 (enam) bahan rumusan kebijakan tersebut dihasilkan 1 dokumen Roadmap

Kebijakan Strategis Pembangunan Dan Pengembangan Kepariwisataan Daerah

Istimewa Yogyakarta Tahun 2019-2025, dan 5 rekomendasi kebijakan sebagai

pedoman bagi SOPD yang teknis dalam pengambilan kebijakan operasional.

Permasalahan yang dihadapi didalam mewujudkan bahan rumusan kebijakan

menjadi rumusan kebijakan adalah sebagai berikut :

Page 31: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

25

a) Penetapan rumusan kebijakan agar menjadi kebijakan merupakan hasil dari

kesepakatan banyak pihak diluar perangkat daerah penyusun, sehingga

kebijakan yang ditetapkan seringkali diluar linimasa yang telah ditetapkan.

b) Hasil dan dampak dari kebijakan tidak dapat dinilai langsung setelah menjadi

produk hukum tetap. Hal tersebut menjadi kendala dalam penilaian capain

kinerja dari perangkat daerah penyusun rumusan kebijakan.

Solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan yang ada adalah sebagai

berikut

a) Upaya koordinasi dan sinkronisasi yang intensif dengan pemangku kepentingan

serta mitra sektor dari perangkat daerah, serta melibatkan akademisi untuk ikut

mengkaji secara valid dan komprehensif sehingga kebijakan dapat ditetapkan

pada kisaran linimasa yang telah direncanakan.

b) Koordinasi dengan para penentu kebijakan, dengan para pelaksana hasil

kebijakan, serta akademisi yang kompeten sehingga dampak dan hasil secara

kualitatif dapat dinilai secara kuantitatif.

3.4. Realisasi Anggaran

Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2018 sebesar 94,73%.

dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk program/kegiatan

utama sekaligus merupakan sasaran pertama adalah sebesar 94,97%, sedangkan

realisasi untuk program/kegiatan pendukung sebesar 93,66%.

Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan

anggaran, pencapaian sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan penyerapan

anggaran kurang dari 100% menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk

pencapaian sasaran pembangunan tahun 2018 telah mencukupi.

Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2018 yang dialokasikan untuk

membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3.5 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2018

No Sasaran Indikator

Kinerja Anggaran

Target Realisasi

%

Realis

asi

Pagu

(Rp)

Realisasi

(Rp)

Realisasi

(%)

Page 32: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

26

No Sasaran Indikator

Kinerja Anggaran

Target Realisasi

%

Realis

asi

Pagu

(Rp)

Realisasi

(Rp)

Realisasi

(%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 persentase

rumusan

kebijakan

menjadi

kebijakan dan

hasil evaluasi

menjadi

rekomendasi

yang

ditindaklanjut

i dalam

perencanaan

tahun n+1

persentase

rumusan

kebijakan

menjadi

kebijakan dan

hasil evaluasi

menjadi

rekomendasi

yang

ditindaklanjut

i dalam

perencanaan

tahun n+1

100% 100% 100% 1.948.671.500 1.850.599.199 94,97

Jumlah 100% 100% 100% 1.948.671.500 1.850.599.199 94,97

Total Belanja

Langsung

2.384.916.250 2.259.194.249 94,73

Tabel 3.6 Analisis efisiensi

N

o Sasaran Indikator

% Capaian

Kinerja

(≥100%)

%

Penyerapan

Anggaran

Tingkat

Efisiensi

1 2 3 4 5 6 = (5-4)

1. persentase

rumusan

kebijakan

menjadi

kebijakan dan

hasil evaluasi

menjadi

rekomendasi

yang

ditindaklanjuti

dalam

perencanaan

tahun n+1

persentase

rumusan

kebijakan

menjadi

kebijakan dan

hasil evaluasi

menjadi

rekomendasi

yang

ditindaklanjuti

dalam

perencanaan

tahun n+1

100% 94,97 5,03%

Page 33: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

27

Analisis Efisiensi

Dari satu sasaran strategis, maka sasaran tersebut mempunyai kinerja yang sesuai

target, dengan tingkat efisiensi sebagai berikut:

1. Sasaran 1 : Persentase rumusan kebijakan menjadi kebijakan dan hasil evaluasi

menjadi rekomendasi yang ditindaklanjuti dalam perencanaan tahun n+1 : telah

mencapai kinerja sebesar 100% dengan efisiensi anggaran 5,07%. Efisiensi

anggaran untuk mencapai sasaran diperoleh melalui penggunaan jumlah rapat

yang efisien dan pengurangan jumlah perjalanan dinas yang tidak diperlukan

dalam kegiatan.

1.5 Inovasi

Tantangan Global penyelenggaraan pemerintahan menuntut aparatur untuk

bergerak dinamis dan kreatif. Permasalahan dan Keterbatasan sumber daya harus

dipandang sebagai pemicu gagasan dan ide kreatif yang dapat memberikan manfaat

bagi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.

Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Daerah DIY untuk mewujudkan

pelayanan publik yang prima, setiap Perangkat Daerah di lingkungan Pemda DIY

diwajibkan untuk melakukan inovasi. Komitmen inovasi tersebut tertuang alam

Surat Edaran SE Gubernur DIY No. 065/12017 Tahun 2015 tentang Inovasi

Pelayanan Publik yang mendorong "one agency, one innovation”. Inovasi yang

diemban oleh Perangkat Daerah ditujukan juga untuk mencapai keberhasilan capaian

sasaran kinerja yang telah ditetapkan Pada tahun 2018 ini, Biro Administrasi

Perekonomian dan Sumber Daya Alam elah menginisiasi inovasi sebagai berikut:

1. Inovasi Roadmap Kebijakan Strategis Pembangunan dan Pengembangan

Kepariwisataan DIY.

Inovasi ini merupakan tindak lanjut dari SK GUB NO. 193/KEP/2017 tentang

Penetapan Kebijakan Strategis Pembangunan dan Pengembangan

Kepariwisataan DIY.

Hasil yang ingin dicapai adalah Pembangunan dan Pengembangan 7 (tujuh)

Destinasi Prioritas Kepariwisataan DIY; Pembangunan dan Pengembangan

Pasar Sasaran pada 7 (tujuh) Destinasi Prioritas Kepariwisataan DIY; dan

Pengembangan Manajemen Event Kebudayaan dan Kesenian yang Bertaraf

Internasional di DIY.

Page 34: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

28

Tindak lanjut nyata yangg telah dilakukan adalah penyelenggaraan dan

pengembangan manajemen event kebudayaan dan kesenian yang bertaraf

Internasional di Daerah Istimewa Yogyakarta, dilakukan dengan penguatan

jejaring dan kapasitas antara Pemerintah Daerah DIY dengan Pemerintah Pusat,

Kabupaten/Kota, BUMN, Akademisi, Komunitas. Masyarakat, dan Swasta.

2. Inovasi informasi harga dan stok bahan pokok harian secara online

Terkait dengan memenuhi kebutuhan tentang informasi harga dan stok bahan

pangan pokok di Biro Administrasi Perekonnomian dan Sumber Daya Alam

Setda DIY terdapat 2 orang operator Web TPID yang mempunyai tugas

mengelola web system Pusat Informasi Harga Pangan Strategis(PIHPS) dan

memberikan informasi harga pangan strategis melalui www.tpid-diy.org.

Dengan adanya website tersebut, diharapkan tercipta struktur pasar dan tata

niaga yang kompetitif dan efisien, khususnya untuk komoditas yang menjadi

kebutuhan pokok masyarakat, mendorong ketersediaan informasi terkait

produksi, ketersediaan (stok) dan harga bahan pangan pokok yang kredibel,

terkini dan mudah diakses oleh masyarakat.

BAB 4

Penutup

Penyelenggaraan kegiatan di Biro Administrasi

Perekonomian dan Sumber Daya Alam pada Tahun

Anggaran 2018 merupakan tahun pertama dari Rencana

Strategis Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber

Daya Alam Tahun 2017-2022. Keberhasilan yang

dicapai berkat kerja sama dan partisipasi semua pihak

Bab 5 Berisi :

1. Kesimpulan

2. Rencana Tindak

Lanjut

Page 35: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

29

dan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan.

Sementara itu, untuk target-target yang belum tercapai

perlu diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak.

Hasil laporan kinerja Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam

tahun 2018 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari analisis terhadap sasaran, terdapat satu indikator kinerja utama yang dipilih

sebagai tolak ukur. Pada tahun 2018, indikator tersebut telah memenuhi target

yang ditetapkan atau sebesar 100% dari total indikator.

Langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi permasalahan yang

dihadapi dapat dirumuskan Rencana Tindak Lanjut sebagai berikut:

1. Upaya koordinasi dan sinkronisasi yang intensif dengan pemangku kepentingan

serta mitra sektor dari perangkat daerah, serta melibatkan akademisi untuk ikut

mengkaji secara valid dan komprehensif sehingga kebijakan dapat ditetapkan

pada kisaran linimasa yang telah direncanakan.

2. Koordinasi dengan para penentu kebijakan, dengan para pelaksana hasil

kebijakan, serta akademisi yang kompeten sehingga dampak dan hasil secara

kualitatif dapat dinilai secara kuantitatif.

Page 36: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

30

LAMPIRAN:

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 2. Perencanaan Strategis (matriks Renstra lima tahun)

Lampiran 3. Perjanjian Kinerja Tahun 2018

Lampiran 4. Tanggapan/Tindak Lanjut Evaluasi LKJ IP Tahun Sebelumnya

Lampiran 5. Penghargaan yang pernah diterima

Lampiran 6. Inovasi yang dilakukan

Page 37: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 2. Perencanaan Strategis (matriks Renstra lima tahun)

Page 38: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

2

No

Bidang Urusan / Indikator

Kinerja Pembangunan

Daerah

Kondisi

Kinerja Pada

Awal Periode

RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja

pada Akhir

Periode RPJMD

Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

1. Persentase Rata-rata Hasil

Ketercapaian Pelaksanaan

Program Pendukung Sasaran

OPD

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

2. Persentase rumusan

kebijakan menjadi kebijakan

dan hasil evaluasi menjadi

rekomendasi yang

ditindaklanjuti dalam

perencanaan tahun n+1

0% 80% 85% 90% 95% 100% 100%

Page 39: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

Lampiran 3. Perjanjian Kinerja Tahun 2018

Page 40: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator

Lampiran 4. Tanggapan/Tindak Lanjut Evaluasi LKJ IP Tahun Sebelumnya

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SEKRETARIAT DAERAH

Kepatihan Danurejan Telepon (0274) 562811 Facsimile (0274) 588613

Website : http://jogjaprov.go.id Kode pos 55213

TANGGAPAN/TINDAK LANJUT EVALUASI LKJ IP TAHUN SEBELUMNYA

BIRO ADMINISTRASI PEREKONOMIAN DAN SUMBER DAYA ALAM

No Saran/Rekomendasi Tindak lanjut

1. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk

peningkatan kapasitas SDM tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

serta kemampuan teknis dalam menyusun

dokumen-dokumen kinerja untuk

mempercepat terwujudnya pemerintahan yang

akuntabel.

Sudah dilakukan koordinasi

berkelanjutan dalam meningkatkan

kapasitas SDM untuk penyusunan

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.

2. kebijakan yang mewadahi penerapan SAKIP

di instansi pemerintah agar tercipta kejelasan

arah dalam penerapan SAKIP yang baik dan

benar di jajaran instansi pemerintah, serta

meningkatkan kualitas pelaksanaan

monitoring dan evaluasi capaian Penetapan

Kinerja (PK).

Penerapan budaya pemerintahan yang

baik dan benar, serta mengawal

pencapaian kinerja berdasarkan PK dan

SKP.

KEPALA BIRO ADMINISTRASI PEREKONOMIAN

DAN SUMBER DAYA ALAM

NI MADE DWIPANTI INDRAYANTI NIP 19701018 199803 2 007