LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan...
Transcript of LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH · 2019. 3. 27. · pencapaian instansi yang mengindikasikan...
BIRO ADMINISTRASI
PEREKONOMIAN DAN SUMBER DAYA ALAM SETDA DIY
Kepatihan, Danurejan, Yogyakarta
Telp. (0274) 562811 Fax. (0274) 588613
biroperekonomian.jogjaprov.go.id
LAPORAN KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH
TAHUN
2018
ii
Kata Pengantar
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Laporan Kinerja Perangkat Daerah (LkjIP) Biro Administrasi Perekonomian
dan Sumber Daya Alam Tahun 2018 disusun berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun
2018. LKjIP Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Tahun 2018
merupakan bentuk akuntabilitas publik dari pelaksanaan tugas dan fungsi dan
penggunaan anggaran yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah.
Laporan ini sebagai media informasi publik atas capaian kinerja yang terukur.
Capaian kinerja disajikan melalui pengukuran dan evaluasi kinerja serta
pengungkapan (disclosure) secara memadai atas hasil analisis pengukuran kinerja.
Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat
pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan
pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator yang ditetapkan.
Diharapkan penyajian LKjIP ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan
kinerja agar lebih berorientasi pada hasil, relevan, efektif, efisien dan berkelanjutan
di masa mendatang.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Yogyakarta, Februari 2018
KEPALA BIRO ADMINISTRASI
PEREKONOMIAN DAN SUMBER DAYA
ALAM
NI MADE DWIPANTI INDRAYANTI NIP 19701018 199803 2 007
iii
Ikhtisar Eksekutif
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Biro Administrasi
Perekonomian dan Sumber Daya Alam Tahun 2018 ini merupakan bentuk
pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja Biro Administrasi Perekonomian dan
Sumber Daya Alam. yang memuat rencana, capaian, dan realisasi indikator kinerja
dari sasaran strategis. Sasaran dan indikator kinerja termuat dalam Renstra Biro
Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Tahun 2017-2022. Untuk
mencapai sasaran tersebut, ditempuh dengan melaksanakan strategi, kebijakan,
program dan kegiatan seperti telah dirumuskan dalam rencana strategis.
Ringkasan prestasi kinerja Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber
Daya Alam yang dihasilkan di tahun 2018, dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Sasaran 1 : terkelolanya kebijakan dalam mewujudkan stabilitas perekonomian
daerah,
dengan indikatornya
1. Rumusan kebijakan stabilitas perekonomian daerah yang menjadi dasar
kebijakan teknokratis dalam dokumen perencanaan (%)
capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2018 adalah 25%
b. Sasaran 2 : terkelolanya kebijakan dalam mewujudkan pertumbuhan
perekonomian yang berkeadilan,
dengan indikatornya
1. Rumusan kebijakan rekayasa pertumbuhan perekonomian berkeadilan
yang menjadi dasar kebijakan teknokratis dalam dokumen perencanaan (%)
capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2018 adalah 25%
c. Sasaran 3 : terkelolanya kebijakan dalam mewujudkan perlindungan
sumberdaya perekonomian,
dengan indikatornya
iv
1. Rumusan kebijakan perlindungan sumberdaya perekonomian yang menjadi
dasar kebijakan teknokratis dalam dokumen perencanaan (%)
capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2018 adalah 25%
Di luar indikator sasaran strategis, pencapaian kinerja Biro Administrasi
Perekonomian dan Sumber Daya Alam juga ditunjukkan oleh pencapaian target
terkait dengan program pendukung terhadap program strategis berupa
ketatausahaan sebesar 100%.
Evaluasi atas pencapaian kinerja dan permasalahan yang ditemui pada
setiap sasaran menunjukkan beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian bagi
Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam ke depan, sebagai
berikut:
1. Penetapan rumusan kebijakan agar menjadi kebijakan merupakan hasil dari
kesepakatan banyak pihak diluar perangkat daerah penyusun, sehingga
kebijakan yang ditetapkan seringkali diluar linimasa yang telah ditetapkan
2. Hasil dan dampak dari kebijakan tidak dapat dinilai langsung setelah menjadi
produk hukum tetap. Hal tersebut menjadi kendala dalam penilaian capain
kinerja dari perangkat daerah penyusun rumusan kebijakan.
Hasil evaluasi yang disampaikan dalam Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah ini penting dipergunakan sebagai pijakan bagi Biro Administrasi
Perekonomian dan Sumber Daya Alam dalam perbaikan kinerja di tahun yang akan
datang.
v
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
IKHTISAR EKSEKUTIF ................................................................................... iii
DAFTAR ISI. ....................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Struktur Organisasi
1.2 Fungsi dan Tugas
1.3 Isu-Isu Strategis
1.4 Keadaan Pegawai
1.5 Keadaan Sarana dan Prasarana
1.6 Keuangan
1.7 Sistematika LKj IP
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 Perencanaan Strategis
2.1.1 Visi dan Misi Kepala Daerah
2.1.2 Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah
2.1.3 Strategi dan arah Kebijakan
2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2018
2.3 Rencana Anggaran Tahun 2018
2.3.1 Target Belanja Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber
Daya Alam
2.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis
2.4 Instrumen Pendukung
2.5 Inovasi
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Tahun 2018
3.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis
3.3. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya
3.4. Akuntabilitas Anggaran
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN- LAMPIRAN
vi
Daftar Tabel
Tabel II.1 Sasaran Strategis Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya
Alam .........................................................................................................................
Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2018 ................................................................
Tabel II.3 Target Belanja Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam
Tahun 2018 ...............................................................................................................
Tabel II.4 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis .................................
Dst ............................................................................................................................
BAB 1
Pendahuluan
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Biro Administrasi Perekonomian dan
Sumber Daya Alam Tahun 2018 dilaksanakan
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 94
Tahun 2016 tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik
(good governance) di Indonesia.
Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Biro Administrasi
Perekonomian dan Sumber Daya Alam Tahun 2018 diharapkan dapat:
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja
yang telah dan seharusnya dicapai oleh Biro Administrasi Perekonomian dan
Sumber Daya Alam
2. Mendorong Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam di dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar yang didasarkan pada
peraturan perundangan, kebijakan yang transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Biro Administrasi
Perekonomian dan Sumber Daya Alam untuk meningkatkan kinerjanya.
4. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat terhadap Biro Administrasi
Perekonomian dan Sumber Daya Alam di dalam pelaksanaan program/kegiatan
dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.
1.1 Struktur Organisasi
Bab 1 Berisi :
1. Struktur Organisasi
2. Fungsi dan Tugas
3. Isu Strategis
4. Keadaan Pegawai
5. Keadaan Sarana
dan Prasarana
6. Keuangan
7. Sistematika LKj IP
2
Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1
Tahun 2018 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam merupakan unsur
pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan susunan organisasi sebagai
berikut:
a. Kepala Biro;
b. Bagian Pengelolaan Stabilitas Perekonomian Daerah, terdiri atas:
1. Subbagian Pengendalian Inflasi Daerah; dan
2. Subbagian Analisis Kebijakan Percepatan Pemerataan Pembangunan Ekonomi
Wilayah.
c. Bagian Rekayasa Perekonomian, terdiri atas:
1. Subbagian Analisis Kebijakan Pengembangan Ekonomi Daerah;
2. Subbagian TataUsaha.
d. Bagian Pengelolaan Sumber Daya Perekonomian, terdiri atas:
1. Subbagian Analisis Kebijakan Ekonomi Hijau;
2. Subbagian Analisis Kebijakan Perlindungan Sumber Daya Alam.
e. jabatan fungsional.
Pelaksanaan anggaran pada tahun 2018 masih menggunakan struktur Perdais
3 tahun 2015 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
meskipun Renstra 2017-2022 yang ditetapkan pada Mei 2018 disusun berdasarkan
proyeksi struktur baru Pemerintah Daerah DIY.
1.2 Tugas dan Fungsi
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2018
Tanggal 30 Juli 2018 menetapkan bahwa Biro Administrasi Perekonomian dan
Sumber Daya Alam mempunyai tugas melaksanakan fungsi pendukung perumusan
kebijakan strategis bidang perekonomian dan sumber daya alam.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Biro Administrasi
Perekonomian dan Sumber Daya Alam mempunyai fungsi :
3
1. penyusunan program kerja Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya
Alam;
2. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan analisis kebijakan
bidang koperasi dan usaha kecil menengah, perindustrian dan perdagangan,
perizinan dan penanaman modal, tenaga kerja dan transmigrasi, pariwisata,
pertanian dan ketahanan pangan, kelautan dan perikanan;
3. koordinasi perumusan kebijakan bidang koperasi dan usaha kecil menengah,
perindustrian dan perdagangan, perizinan dan penanaman modal, tenaga kerjaan
dan transmigrasi, pariwisata, pertanian dan ketahanan pangan, kelautan dan
perikanan;
4. pelaksanaan analisis kebijakan bidang koperasi dan usaha kecil menengah,
perindustrian dan perdagangan, perizinan dan penanaman modal, tenaga kerja
dan transmigrasi, pariwisata, pertanian dan ketahanan pangan, kelautan dan
perikanan;
5. pelaksanaan pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan bidang koperasi dan
usaha kecil menengah, perindustrian dan perdagangan, perizinan dan
penanaman modal, tenaga kerja dan transmigrasi, pariwisata, pertanian dan
ketahanan pangan, kelautan dan perikanan
6. penyusunan laporan pelaksanaan tugas Biro;
7. pelaksanaan kegiatan ketatausahaan; dan
8. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsi Biro.
1.3 Isu-isu Strategis
Eksistensi sebuah institusi bergantung sejauh mana institusi tersebut mampu
menemukenali dan erespon isu strategis dengan berbagai kebijakan dan tindakan
yang tepat. Secara umum isu strategis dapat bersumber dari lingkungan eksternal
maupun lingkungan internal. Isu Strategis yang melingkupi Biro Administrasi
Perekonomian dan Sumber Daya Alam, antara lain sebagai berikut:
1 Memanfaatkan dan tingkatkan peran serta aparat, SDA dan stakeholder yang
cukup dan memadai untuk mengimbangi pesatnya perkembangan teknologi
informasi guna mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat dan
pemberdayaan masyarakat;
2 Memanfaatkan penguasaan teknologi informasi untuk mendukung
pengembangan sektor koperasi dan usaha kecil menengah, perindustrian dan
perdagangan, perizinan dan penanaman modal, tenaga kerja dan transmigrasi,
4
pariwisata, pertanian dan ketahanan pangan, kelautan dan perikanan untuk
mengimbangi pesatnya perkembangan tekknologi informasi;
3 Mengembangkan dan tingkatkan kemanfaatannya ketersedian data koperasi dan
usaha kecil menengah, perindustrian dan perdagangan, perizinan dan
penanaman modal, tenaga kerja dan transmigrasi, pariwisata, pertanian dan
ketahanan pangan, kelautan dan perikanan untuk menunjang pesatnya
perkembangan teknologi informasi untuk sebesar-besar kemakmuran
masyarakat;
4 Memanfaatkan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung peran
aktif masyarakat dalam pembangunan daerah;
5 Manfaatkan anggaran yang cukup untuk memfasilitasi peran aktif masyarakat
dalam pembangunan daerah;
1.4 Keadaan Pegawai
Komposisi Pegawai di lingkungan Biro Administrasi Perekonomian dan
Sumber Daya Alam Setda Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dijelaskan secara
rinci sebagai berikut :
a) Berdasarkan distribusi pada unit-unit kerja
Tabel 1-1. Distribusi Pegawai Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah DIY
Bidang/ Unit Jumlah Staf
Kepala Biro 1
Kepala Bagian Rekayasa Perekonomian 1
Subbag Tata Usaha 12
Subbag Analisa Kebijakan Pengembangan Ekonomi Daerah 7
Kepala Bagian Pengelolaan Sumber Daya Perekonomian 1
Subbag Analisa Kebijakan Ekonomi Hijau 5
Subbag Analisa Kebijakan Perlindungan Sumber Daya Alam 4
Kepala Bagian Pengelolaan Stabilitas Perekonomian Daerah 1
Subbag Analisa Kebijakan Percepatan Pemerataan
Pembangunan Ekonomi Wilayah
2
5
Subbag Pengendalian Inflasi Daerah 2
Jumlah total 36
b) Berdasarkan tingkat pendidikan
Tabel 1-2 Tingkat Pendidikan Pegawai Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah DIY
No Tingkat pendidikan
Tahun 2017
Jumlah (orang) %
1. Sarjana Srata 3 (S3) - -
2. Sarjana Strata 2 (S2) 10 27,78
3. Sarjana Strata 1 (S1) 12 33,33
4. Sarjana Muda / Diploma 1 2,78
5. SLTA sederajat 13 36,11
6. SLTP sederajat 0 0,00
7. Sekolah Dasar (SD) 0 0,00
Jumlah 36 100,00
1.5 Keadaan Sarana dan Prasarana
Sebagai penunjang semua program/kegiatan pada Biro Administrasi
Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda DIY tahun 2017, dibutuhkan sarana
dan prasarana agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Adapun sarana dan
prasarana yang tersedia sesuai dengan data aset tetap dan aset lainnya pada tahun
2017 adalah senilai Rp.989.760.600,00, - dengan garis besar rincian :
Tabel Error! No text of specified style in document.-3 Data Aset Tetap Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Setda DIY
Uraian 2017 2016
6
ASET TETAP Rp.1.242.456.600,00 Rp. 989.760.600,00
Tanah - -
Peralatan dan Mesin Rp. 1.226.167.600,00 Rp. 974.271.600,00
Gedung dan Bangunan - -
Jalan, Irigasi, dan Jaringan - -
Aset Tetap Lainnya Rp. 16.289.000,00 Rp. 15.489.000,00
Konstruksi Dalam Pengerjaan - -
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap - -
Beberapa rincian aset tetap alat-alat angkutan dan peralatan kantor antara
lain :
a. Kendaraan roda 4 : 4 unit
b. Kendaraan roda 2 : 2 unit
c. Komputer yang dapat digunakan : 16 buah
d. Laptop yang dapat digunakan : 9 buah
e. Printer yang dapat digunakan : 15 buah
f. LCD Viewer portable : 3 buah
1.6 Keuangan
Dukungan dana atau anggaran yang tersedia untuk melaksanakan tugas dan
fungsi Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam pada tahun 2018
berasal dari APBD Daerah Istimewa Yogyakarta dan Dana Keistimewaan. Pada
tahun anggaran 2018 Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam
mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 4.678.474.518,- dengan rincian belanja
tidak langsung sebesar Rp 2.293.558.268,- dan belanja langsung sebesar Rp
2.384.916.250,- yang diperuntukkan baik untuk mendukung pelaksanaan program
yang berkaitan langsung dengan indikator sasaran strategis maupun program-
program pendukung. Seluruh belanja langsung sebesar Rp 2.384.916.250,- berasal
dari APBD untuk mendukung oleh 6 program dan 13 kegiatan.
1.7 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Sistematika penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Biro
Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam DIY tahun 2018 adalah sebagai
berikut :
7
Ringkasan Eksekutif memuat:
1. Pada bagian ini disajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana
strategis serta sejauh mana instansi pemerintah mencapai tujuan dan sasaran
utama tersebut serta kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaiannya;
2. Disebutkan pula langkah-langkah apa yang telah dilakukan untuk mengatasi
kendala tersebut dan langkah antisipatif untuk menanggulangi kendala yang
mungkin akan terjadi pada tahun mendatang.
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini memuat tentang alasan disusun LKjIP/manfaat LKjIP, Struktur
Organisasi, Tugas dan Fungsi Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber
Daya Alam, potensi yang menjadi ruang lingkup Biro Administrasi
Perekonomian dan Sumber Daya Alam, dan Sistematika penulisan LKj IP.
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Pada bagian ini disajikan gambaran singkat mengenai rencana strategis, dan
dan perjanjian kinerja. Pada awal bab disajikan gambaran secara singkat sasaran
utama yang ingin diraih instansi pada tahun yang bersangkutan serta bagaimana
kaitannya dengan capaian visi dan misi Kepada Daerah.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Pada bagian ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi, dan analisis
akuntabilitas kinerja. Termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis
pembandingan data kinerja secara memadai, keberhasilan/kegagalan, dan
permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan
diambil.
Disajikan pula akuntabilitas keuangan dengan cara menyajikan rencana dan
realisasi anggaran bagi pelaksanaan tugas dan fungsi atau tugas-tugas lainnya
dalam rangka mencapai sasaran organisasi yang telah ditetapkan, termasuk
analisis tentang capaian indikator kinerja dan efisiensi.
Disajikan pula Inovasi yang telah dilakukan oleh Perangkat daerah. Inovasi
dimaknai sebagai penemuan hal-hal baru atau proses kreatif terhadap sesuatu
yang sudah ada maupun yang sudah ada sebelumnya. Inovasi dianggap mampu
meningkatkan nilai tambah output kegiatan yang berkualitas
8
BAB IV PENUTUP
Pada bagian ini dikemukakan simpulan secara umum tentang
keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan
dengan kinerja instansi yang bersangkutan serta strategi pemecahan masalah.
LAMPIRAN
9
BAB 2
Perencanaan
& Perjanjian Kinerja
2.1 Perencanaan Strategis
Memasuki Tahun 2018, Biro Administrasi
Perekonomian dan Sumber Daya Alam menyusun
Rencana Strategis (Renstra) Biro Administrasi
Perekonomian dan Sumber Daya Alam Tahun
2017-2022. Renstra Biro Administrasi
Perekonomian dan Sumber Daya Alam merupakan
manifestasi komitment Biro Administrasi
Perekonomian dan Sumber Daya Alam dalam
mendukung visi dan misi Pemerintah Daerah DIY
yang tertuang dalam RPJMD DIY Tahun 2017-
2022. Sebagai bentuk pembangunan berkelanjutan,
perumusan Renstra Biro Administrasi Perekonomian
dan Sumber Daya Alam Tahun 2017-2022 tidak
terlepas dari kesuksesan pencapaian target yang
telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan
periode sebelumnya (2012-2017).
RPJMD Pemerintah Daerah DIY merupakan dokumen landasan atau acuan
pokok penyelenggaraan pemerintahan sesuai Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta
No. 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017-2022.
Rencana Strategis (Renstra) adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah
periode lima tahun. Renstra memuat tujuan, sasaran dan strategi bagi
penyelenggaraan program dan kegiatan di Biro Administrasi Perekonomian dan
Sumber Daya Alam yang harus dilaksanakan secara terpadu, sinergis, harmonis dan
berkesinambungan. Renstra Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya
Alam Tahun 2017-2022 ditetapkan melalui Keputusan Kepala Biro Administrasi
Perekonomian dan Sumber Daya Alam Nomor 050/0839/2018 tanggal 12 April
Bab 2 Berisi :
1. Perencanaan
Strategis
2. Perjanjian Kinerja
Tahun 2018
3. Rencana Anggaran
Tahun 2018
4. Instrumen
Pendukung
10
2018 tentang Review Rencana Strategis Biro Administrasi Perekonomian Dan
Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 –
2022.
2.1.1 Visi dan Misi Kepala Daerah
Visi Misi Gubernur DIY yang dituangkan dalam RPJMD DIY berupaya
untuk menyinambungkan perencanaan periode 5 tahun sebelumnya (2012-2017)
dengan perencanaan periode yang setelahnya (2017-2022). Visi Misi Gubernur DIY
pada perencanaan periode 2017-2022 berkesinambungan dan melanjutkan
keberhasilan capaian pembangunan dengan periode sebelumnya. Gubernur DIY pada
Sidang Paripurna Istimewa tanggal 2 Agustus 2017 memaparkan pidato visi misi
dengan tema “Menyongsong Abad Samudera Hindia untuk Kemuliaan
Martabat Manusia Jogja”. Pemaparan ini sebagai bagian dari rangkaian proses
pengisian jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY untuk periode 2017-2022
seiring dengan berakhirnya masa jabatan Gubernur DIY Tahun 2012-2017. Tema
visi dalam pemaparan visi misi Gubernur DIY tersebut dilandasi pada aspek
kesejahteraan, fenomena-fenomena Kemaritiman terkini (Indian Ocean Rim
Association (IORA), Kra-Canal/ Thai Canal Project) serta Kemiskinan di Kawasan
Jogja Selatan. Dalam rangka mewujudkan tema visi tersebut, Gubernur DIY
menyampaikan misi “Lima Kemuliaan” atau “Panca Mulia”, yakni:
1. terwujudnya peningkatan kualitas hidup-kehidupan-penghidupan masyarakat
yang berkeadilan dan berkeadaban, melalui peningkatan kemampuan dan
peningkatan ketrampilan sumberdaya manusia Jogja yang berdaya saing,
2. terwujudnya peningkatan kualitas dan keragaman kegiatan perekonomian
masyarakat, serta penguatan ekonomi yang berbasis pada sumberdaya lokal
(keunikan teritori ekonomi) untuk pertumbuhan pendapatan masyarakat sekaligus
pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan,
3. terwujudnya peningkatan harmoni kehidupan bersama baik pada lingkup
masyarakat maupun pada lingkup birokrasi atas dasar toleransi, tenggang rasa,
kesantunan, dan kebersamaan,
4. terwujudnya tata dan perilaku penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis,
dan
5. terwujudnya perilaku bermartabat dari para aparatur sipil penyelenggara
pemerintahan atas dasar tegaknya nilai-nilai integritas yang menjunjung tinggi
11
kejujuran, nurani rasa malu, nurani rasa bersalah dan berdosa apabila melakukan
penyimpangan-penyimpangan yang berupa korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Secara teknokratik, Pidato Visi Misi tersebut kemudian dituangkan dalam
RPJMD DIY 2017-2022 dengan Visi :
“Terwujudnya Peningkatan Kemuliaan Martabat Manusia Jogja”
serta dilaksanakan dengan 2 misi antara lain:
1. Meningkatkan Kualitas Hidup, Kehidupan Dan Penghidupan Masyarakat Yang
Berkeadilan dan Berkeadaban
(misi tersebut merangkum Panca Mulia ke-1, 2 dan 3)
2. Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Demokratis;
(misi tersebut merangkum Panca Mulia ke-4 dan 5)
Visi misi tersebut dijabarkan dalam Tujuan dan Sasaran Pemerintah Daerah
yang selengkapnya dituangkan dalam bagan alir cascade RPJMD DIY 2017-2022
sebagai berikut,
Tabel 2.1 Ringkasan Visi Misi RPJMD DIY 2017-2022
Visi: “Terwujudnya Peningkatan Kemuliaan Martabat Manusia”
No. Misi Tujuan Indikator
Tujuan
Sasaran Indikator Sasaran
1. Meningkatkan
Kualitas Hidup,
Kehidupan Dan
Penghidupan
Masyarakat Yang
Berkeadilan dan
Berkeadaban
Meningkatnya kualitas
hidup, kehidupan dan
penghidupan
masyarakat dengan
tatanan sosial yang
menjamin ke-bhineka-
tunggal-ika-an dalam
kerangka Negara
Kesatuan Republik
Indonesia serta mampu
menjaga dan
mengembangkan
budaya Yogyakarta
Angka IGI
(5,59) (2016)
menjadi 6,2
(2022)
1.1. Meningkatnya
Derajat Kualitas SDM
Indeks Pembangunan
Manusia (IPM)
1.2. Meningkatnya
derajat ekonomi
masyarakat.
Indeks Gini
Persentase Angka
Kemiskinan
1.3. Meningkatnya
Derajat Kualitas hidup
sosial masyarakat
Indeks Pemberdayaan
Gender (IDG)
1.4. Terpelihara dan
Berkembangnya
Kebudayaan
Persentase Peningkatan
Jumlah Budaya Benda
dan Tak benda yang
diapresiasi
12
Visi: “Terwujudnya Peningkatan Kemuliaan Martabat Manusia”
No. Misi Tujuan Indikator
Tujuan
Sasaran Indikator Sasaran
1.5. Meningkatnya
aktivitas perekonomian
yang berkelanjutan
Pertumbuhan Ekonomi.
IKLH (Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup)
Kesesuaian Pemanfaatan
Ruang
Capaian Penataan Ruang
Pada Satuan Ruang
Strategis Keistimewaan
1.6. Menurunnya
kesenjangan ekonomi
antar wilayah.
Indeks Williamson
2. Mewujudkan Tata
Kelola Pemerintahan
yang Demokratis;
Terwujudnya reformasi
Tata Kelola
Pemerintahan yang baik
(good governance).
Indeks
Reformasi
Birokrasi
dengan nilai
73,07 (BB)
dalam kategori
baik (2016)
menjadi
Sangat Baik
dengan nilai
76 (A) (2022)
2.1. Meningkatnya
kapasitas tata kelola
pemerintahan
Opini BPK
Nilai akuntabilitas
pemerintah (AKIP)
2.2. Meningkatnya
Kapasitas Pengelolaan
Keistimewaan
Prosentase capaian
sasaran Pelaksanaan
Keistimewaan.
2.3. Meningkatnya
Pengelolaan dan
pemanfaatan tanah
Kasultanan, Kadipaten
dan tanah desa
bidang tanah kasultanan,
kadipaten dan tanah
desa yang terfasilitasi
untuk dikelola serta
dimanfaatkan
(Sumber : RPJMD 2017-2022)
Berangkat dari Tujuan dan Sasaran Pemerintah Daerah tersebut dan
sesuai tugas dan pokok fungsinya, Biro Administrasi Perekonomian Dan Sumber
Daya Alam mendukung pencapaian Sasaran Pemerintah Daerah Meningkatnya
derajat ekonomi masyarakat dengan indikator capaian sasaran indeks gini sebesar
0,3917, meningkatnya aktivitas perekonomian yang berkelanjutan dengan indikator
capaian sasaran pertumbuhan ekonomi sebesar 5,24%, dan menurunnya kesenjangan
ekonomi antar wilayah dengan indikator capaian sasaran indeks gini sebesar 0,4559.
2.1.2 Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah
Tujuan
13
Mengacu pada Visi dan Misi Pemerintah Daerah yang telah ditetapkan, maka Tujuan
Jangka menengah Biro Administrasi Perekonomian Dan Sumber Daya Alam salama
5 tahun anggaran adalah :
Sasaran Strategis
Mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran yang hendak dicapai
atau dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2 Sasaran Strategis Biro Administrasi Perekonomian Dan Sumber Daya
Alam
NO. SASARAN
STRATEGIS
INDIKAT
OR
KINERJA
SATUA
N
Baseline
2017 Target tahunan Target
Akhir
Renstra 2018 2019 2020 2021 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 terkelolanya
kebijakan
dalam
mewujudkan
stabilitas
perekonomian
daerah
Rumusan
kebijakan
stabilitas
perekonomi
an daerah
yang
menjadi
dasar
kebijakan
teknokratis
dalam
dokumen
perencanaa
n (%)
% N/A 25 40 40 40 40 40
2.
terkelolanya
kebijakan dalam
mewujudkan
pertumbuhan
perekonomian
yang
berkeadilan
Rumusan
kebijakan
rekayasa
pertumbuha
n
perekonomi
an
berkeadilan
yang
menjadi
dasar
kebijakan
teknokratis
dalam
dokumen
perencanaa
n (%)
% N/A 25 30 30 30 30 30
3. terkelolanya
kebijakan dalam
Rumusan
kebijakan
% N/A 25 30 30 30 30 30
14
mewujudkan
perlindungan
sumberdaya
perekonomian
perlindunga
n
sumberdaya
perekonomi
an yang
menjadi
dasar
kebijakan
teknokratis
dalam
dokumen
perencanaa
n (%)
2.1.3 Strategi dan Arah kebijakan
Setelah menentukan tujuan dan sasaran, maka langkah selanjutnya perlu
ditentukan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Cara mencapai tujuan dan sasaran
merupakan strategi organisasi.
Tabel 2.3 Strategi, Arah kebijakan
NO.
SASARAN STRATEGIS
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1 2 3 4
1 Terkelolanya
kebijakan dalam
mewujudkan
stabilitas
perekonomian daerah
1. Standarisasi produk melalui sertifikasi dan
perlindungan HAKI bagi IKM
2. Penciptaan peluang pasar dan linkage antar
pelaku usaha
3. Promosi dan pemasaran
4. Sarana dan prasarana usaha industri
5. Penumbuhan kuantitas dan kapasitas SDM
6. Kemitraan dan penyediaan bahan baku
7. Penjaminan kualitas produk, kontinyuitas dan
pasar melalui pelatihan, pameran dan temu
bisnis
8. Pembangunan kawasan industri,
pembangunan pusat dan kawasan industri
berikat, dan pembangunan konektivitas dari
dan ke bandara NYIA
9. Ketersediaan bahan pokok
10. Perbaikan manajemen, SDM, kemudahan
akses permodalan, dan pendidikan koperasi
11. Perbaikan skala usaha para pelaku UMKM
melalui akses pembiayaan (pemahaman
1. Penumbuhan wirausaha baru dan
IKM
2. Penumbuhan ketersediaan bahan
baku
3. Penciptaan daya saing usaha
4. Penyusunan perencanaan strategis
pengembangan Kawasan Ekonomi
5. Pengendalian stabilisasi harga
6. Perbaikan kelembagaan koperasi
7. Menumbuhkan kemampuan
ekonomi inklusif melalui
penumbuhan kewirausahaan baru
dan peran UMKM
15
literasi keuangan) para pelaku UMKM,
pemasaran, kemitraan dan sarana usaha
pendukung lainnya untuk pengembangan
usahanya
2 Terkelolanya kebijakan
dalam mewujudkan
pertumbuhan
perekonomian yang
berkeadilan
1. Menjadikan destinasi dan event berkelas
dunia dengan dukungan regulasi, standar
atraksi, amenitas, aksesibilitas, dan layanan
pendukung tingkat internasional yang
terintegrasi di kawasan DTW prioritas
2. Kerjasama pengelolaan destinasi dengan
Badan Otoritas Pengelola (BUMN, BUMD,
dan stakeholder lainnya)
3. Penyelenggaraan dan pengembangan
manajemen event kebudayaan dan kesenian
yang bertaraf internasional di DIY
4. Penyelenggaraan bursa kerja dan Informasi
pasar kerja
5. Penyelenggaraan Pelatihan berbasis
kompetensi yang mengacu pada kualifikasi
dan okupasi serta pengembangan
produktivitas tenaga kerja
6. Penyelenggaraan magang tenaga kerja
7. Sertifikasi tenaga kerja dan lulusan
pelatihan
8. Membangun pusat/ balai pendidikan dan
pelatihan khusus
9. Mendorong pengusaha menambah lapangan
pekerjaan baru
1. Pembangunan dan Pengembangan Kepariwisataan DIY melalui :
Peningkatan fasilitas, pelayanan, daya tarik destinasi dan industri wisata melalui peningkatan promosi pariwisata
2. Penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja
3. Perluasan kesempatan kerja di dalam dan di luar hubungan kerja
4. Perlindungan dengan pengaturan sistem pengupahan yang layak
5. Peningkatan kuota jumlah transmigran
6. Mendorong penciptaan dan pengembangan iklim investasi
7. Dukungan pemerintah untuk kemudahan investasi
8. Kebijakan memperkuat Kelembagaan PTSP
9. Deregulasi dan debirokratisasi aturan perizinan oleh Pusat
10. Penjajakan kelayakan kerjasama dengan pihak lain
3. Terkelolanya kebijakan
dalam mewujudkan
perlindungan
sumberdaya
perekonomian
1. Pemberian subsidi khusus bagi petani
dibidang permodalan
2. Pembangunan infrastruktur pemukiman
pedesaan
3. Penguasaan teknologi, inovasi, informasi
jaringan dan pasar
4. Penghargaan bagi wirausaha muda
berprestasi dibidang pertanian
5. Penyusunan perencanaan terintegrasi,
koordinasi, monitoring dan evaluasi secara
intensif antar organisasi perangkat daerah
terkait
6. Sinkronisasi RTRW khususnya terkait tata
guna lahan untuk pertanian dalam rangka
pengembangan pertanian berbasis kawasan
7. Pengendalian lahan pertanian produktif
disepanjang koridor jalan bebas hambatan,
untuk mencegah terjadinya alih fungsi lahan
pertanian
8. Menciptakan wirausaha-wirausaha baru di
sektor pertanian yang berintegrasi dengan
sektor lainnya sesuai dengan daya saing
utama daerah
9. Membangun aplikasi jejaring pasar berbasis
digital
10. Kerjasama antar daerah dalam pengawasan
1. Daya tarik bidang pertanian
bagi generasi muda
2. Tata kelola dan pemanfaatan
lahan yang efisien dan efektif,
serta memperhitungkan
keseimbangan antara fungsi
sosial, ekonomi dan ekologi
3. Pengenalan daya tarik usaha di
sektor bahari bagi generasi
muda
4. Penerapan akses teknologi dan
informasi di sektor kelautan
dan perikanan dalam
menunjang produktifitas
5. Kemitraan dengan nelayan
yang lebih maju di daerah
penyangga DIY
6. Penerapan teknologi baru dan
terbarukan
16
distribusi produk pertanian
11. Menumbuhkan jejaring pasar antara
produsen dengan konsumen
12. Menjalin kerjasama antar daerah
13. Menciptakan kewirausahaan dan
kemandirian ekonomi nelayan yang inklusif
dan berkelanjutan
14. 3. Membentuk kelembagaan nelayan DIY
yang profesional
2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen yang berisikan
penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang
lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator
kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan
kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu
berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Dokumen
tersebut memuat sasaran strategis, indikator kinerja, beserta target kinerja dan
anggaran.
Dalam penyusunan perjanjian kinerja instansi mengacu pada Renstra, RKT,
IKU, dan anggaran atau DPA. Perjanjian Kinerja Biro Administrasi Perekonomian
Dan Sumber Daya Alam Tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2018 NO. SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
SATUA
N
TARGET
TAHUNAN
TRIWULAN TARGE
T
1 2 3 4 5 6 7
1. Meningkatnya
kualitas
rumusan
bahan
kebijakan dan
evaluasi
kebijakan
bidang
perekonomian
dan SDA
Persentase
rumusan
kebijakan
menjadi
kebijakan dan
hasil evaluasi
menjadi
rekomendasi
yang
ditindaklanjuti
dalam
perencanaan
tahun n+1
% 80 Triwulan I 0
Triwulan II 0
Triwulan III 0
Triwulan IV 80
17
Pada tahun 2018, Biro Administrasi Perekonomian Dan Sumber Daya Alam
melaksanakan reviu Perjanjian Kinerja Tahun 2018. Reviu dilakukan karena adanya
pergantian/mutasi pejabat. Perjanjian Kinerja (Reviu) Tahun 2018 adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.5 Perjanjian Kinerja (Reviu) Tahun 2018 NO. SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
SATUA
N
TARGET
TAHUNAN
TRIWULAN TARGE
T
1 2 3 4 5 6 7
1. Meningkatnya
kualitas
rumusan
bahan
kebijakan dan
evaluasi
kebijakan
bidang
perekonomian
dan SDA
Persentase
rumusan
kebijakan
menjadi
kebijakan dan
hasil evaluasi
menjadi
rekomendasi
yang
ditindaklanjuti
dalam
perencanaan
tahun n+1
% 80 Triwulan I 0
Triwulan II 0
Triwulan III 0
Triwulan IV 80
2.3 Rencana Anggaran Tahun 2018
Pada Tahun Anggaran 2018 Biro Administrasi Perekonomian Dan Sumber
Daya Alam melaksanakan kegiatan dengan anggaran murni sebesar Rp
4.826.770.990,- dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp 2.564.409.390,- dan
Belanja Langsung Rp 2.262.361.600,-. Melalui mekanisme perubahan APBD 2018
menjadi Rp 4.678.474.518,- dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp
2.293.558.268,- dan Belanja Langsung Rp 2.384.916.250,-.
2.3.1 Target Belanja Biro Administrasi Perekonomian Dan Sumber Daya Alam
Tabel II.6 Target Belanja Biro Administrasi Perekonomian Dan Sumber Daya Alam
APBD Perubahan Tahun 2018
Uraian Target Prosentase
Belanja Tidak Langsung Rp. 2.564.409.390,- 53,13%
Belanja Langsung Rp. 2.262.361.600,- 46,87%
18
Jumlah Rp. 4.826.770.990,- 100,00%
2.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis
Anggaran belanja langsung Tahun 2018 Biro Administrasi Perekonomian
Dan Sumber Daya Alam yang dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.6 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis
No. Sasaran Anggaran Prosentase Keterangan
1 2 3 4 5
1. Meningkatnya kualitas
rumusan bahan
kebijakan dan evaluasi
kebijakan bidang
perekonomian dan SDA
Rp. 2.262.361.600,- 100% -
II.4 Instrumen Pendukung
Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY dengan alamat www.tpid-diy.net di
mana pada website ini menampilkan perkembangan informasi harga pangan strategis
yang diperbarui datanya setiap hari.
Dalam rangka mendukung perkembangan ekonomi daerah yang
berkesinambungan dan menjaga kesejahteraan masyarakat, maka sangat penting
untuk menjaga tingkat inflasi. Pentingnya pengendalian inflasi didasarkan pada
pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan berfluktuasi memberikan dampak
negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat. Inflasi, selain menggerus daya
beli, juga akan menyulitkan pelaku usaha di dalam mengkalkulasi biaya input
produksi dan secara makro dapat mengganggu kinerja pertumbuhan ekonomi. Data
historis menunjukkan bahwa inflasi di Indonesia lebih banyak dipengaruhi oleh
supply shock dan kebijakan administered price. Jika sumber inflasi adalah gangguan
disisi produksi, maka penanganan jangka pendeknya dapat dilakukan dengan relatif
cepat, yaitu antara lain dengan cara meningkatkan pasokan melalui impor maupun
intervensi pasar yang terukur dengan tetap memperhatikan keseimbangan disisi
permintaan dan penawaran.
Dalam penanganan jangka panjang dapat juga dilakukan dengan cara
meningkatkan produksi melalui peningkatan kapasitas. Namun demikian, jika faktor
penyebab inflasi adalah kebijakan administered price, maka penanganannya relatif
lebih sulit dan dampaknya dapat bersifat langsung maupun tidak langsung dan
19
bersifat struktural. Sementara itu, kalau faktor penyebab inflasi adalah karena
peningkatan konsumsi maka kebijakan Bank Indonesia akan lebih efektif.
Mengingat inflasi di Indonesia lebih banyak dipengaruhi oleh sisi
penawaran, maka koordinasi antara Bank Indonesia, Pemerintah dan pihak terkait
lainnya harus kuat. Hal tersebut dilandasi kesadaran bahwa inflasi bukan hanya
dipengaruhi oleh fenomena moneter, melainkan juga fenomena fiskal dan sektor riil.
Koordinasi tidak hanya dilaksanakan di level pemerintah pusat, namun juga harus
dilaksanakan di level Daerah karena lebih dari 70% inflasi di Indonesia bersumber
dari inflasi di daerah.
Dalam rangka koordinasi tersebut, di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY), pada tanggal 27 Maret 2008 dibentuk Tim Pengendalian Inflasi (TPI) DIY.
Pembentukan TPI DIY ini merupakan salah satu penjabaran Kesepakatan Bersama
No.10/1/DKBU/Yk – No.3/KSP/2008 antara Bank Indonesia dan Pemerintah
Provinsi DIY tentang Kerja Sama Pengembangan Ekonomi dan Peningkatan Daya
Saing Daerah di Provinsi DIY. Instansi yang tergabung dalam TPI adalah (1) Bank
Indonesia Yogyakarta; (2) Dinas Perindustrian, Perdagangan & Koperasi Provinsi
DIY; (3) Dinas Pertanian Provinsi DIY; (4) Dinas Perhubungan Provinsi DIY; (5)
Perusahaan Umum BULOG Divisi Regional Yogyakarta; dan (6) Badan Pusat
Statistik Provinsi DIY. Sepanjang periode perjanjian kerjasama tersebut, TPI DIY
dipandang cukup efektif dalam membantu pengendalian harga di DIY, tercermin dari
pencapaian inflasi di Kota Yogyakarta dalam 3 tahun terakhir yang berada dibawah
rata-rata historisnya.
Mengingat hasilnya cukup baik, maka setelah jangka waktu Perjanjian Kerja
Sama tersebut berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, TPI DIY dilanjutkan.
Kewenangan TPI DIY dalam pelaksanaan tugas di lapangan ditingkatkan, sebagai
tercermin pada perubahan bentuk Perjanjian Kerjasama menjadi Peraturan Gubernur,
yaitu Peraturan Gubernur DIY Nomor 40 Tahun 2013 tanggal 17 Juni 2013 perihal
Pedoman Pengendalian Inflasi Daerah.
Beberapa poin penting dalam Peraturan Gubernur tersebut diantaranya
memberikan kewenangan kepada TPI DIY untuk mengambil langkah-langkah
preventif dan kuratif dalam pengendalian inflasi, meliputi:
1. Mengupayakan terpenuhinya ketersediaan pasokan, terutama bahan pangan;
2. Meminimalkan dampak administered prices di daerah.
Peningkatan kewenangan tersebut memberikan ruang bagi Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) untuk berperan lebih aktif dalam upaya pengendalian
harga sehingga penanganan inflasi dari sisi penawaran akan lebih optimal. Hal ini
20
ditunjukkan dengan berbagai inisiatif yang dilakukan oleh SKPD untuk melakukan
pemantauan harga dan menjaga stabilitas pasokan bahan pangan, terutama
menjelang perayaan hari besar keagamaan.
Pertemuan TPI setiap bulan dilaksanakan, yaitu: rapat rutin koordinasi
bulanan TPI DIY dan pada saat Konferensi Pers ”Pengumuman Inflasi” di BPS.
Rapat koordinasi TPI DIY diselenggarakan pada minggu ke-3 setiap bulan untuk
memantau perkembangan harga, produksi, distribusi dan ketersediaan komoditas
pokok di pasar pada bulan berjalan dan perkiraannya pada bulan-bulan mendatang.
Hasil dari rapat ini menjadi bahan masukan sebagai dasar guna melakukan
langkah-langkah terpadu dan sistematis dalam rangka stabilitasi harga-harga. Hasil
pembahasan diringkas di dalam risalah rapat yang berisi ringkasan laporan hasil
pantauan dari masing-masing dinas/instansi terkait, kesimpulan, dan rekomendasi
kebijakan kepada Pemerintah Daerah.
Selanjutnya dalam rangka mendukung transparansi dan untuk menjaga
ekspektasi inflasi maka hasil rapat koordinasi disampaikan ke publik melalui pers
release ataupun pada kondisi-kondisi tertentu dilakukan pers conference dengan
narasumber semua anggota TPID. Pada setiap awal bulan TPID juga melakukan
pertemuan di BPS, yaitu pada saat Konferensi Pers ”Pengumuman Inflasi” bulanan.
Pada pertemuan ini, disamping menyampaikan realisasi inflasi bulan
laporan, juga dilakukan evaluasi terhadap faktor-faktor penyebab terjadinya inflasi.
Pada kesempatan tersebut juga disampaikan perkembangan produksi, pasokan dan
stok oleh dinas ataupun instansi terkait.
21
BAB 3
Akuntabilitas Kinerja
3.1 Capaian Kinerja Tahun 2018
Biro Administrasi Perekonomian Dan Sumber
Daya Alam telah melaksanakan penilaian kinerja
dengan mengacu pada Perjanjian Kinerja Biro
Administrasi Perekonomian Dan Sumber Daya
Alam tahun 2018 yang telah disepakati. Penilaian ini
dilakukan oleh tim pengelola kinerja untuk
mengevaluasi dan mengukur dalam rangka
pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan
memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan
dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil
pengumpulan data selanjutnya dilakukan
kategorisasi kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan
tingkat capaian kinerja yaitu:
Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja
Sumber: Permendagri Nomor 86 Tahun 2017
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh
Biro Administrasi Perekonomian Dan Sumber Daya Alam dilakukan dengan
membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja
sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Biro Administrasi
No
.
Interval Nilai
Realisasi Kinerja
Kriteria Penilaian
Realisasi Kinerja
Kode
1. 91 ≤ 100 Sangat Baik Hijau Tua
2. 76 ≤ 90 Tinggi Hijau Muda
3. 66 ≤ 75 Sedang Kuning Tua
4. 51 ≤ 65 Rendah Kuning Muda
5. ≤ 50 Sangat Rendah Merah
Bab 3 Berisi :
1. Capaian Kinerja
Tahun 2018
2. Evaluasi dan
Analisis Capaian
Kinerja Sasaran
Strategis
3. Evaluasi dan
Analisis Capaian
Kinerja Lainnya
4. Realisasi Anggaran
5. Inovasi
22
Perekonomian Dan Sumber Daya Alam beserta target dan capaian realisasinya
dirinci sebagai berikut:
Tabel 3.2 Capaian Kinerja Tahun 2018
NO. SASARAN
STRATEGIS
INDIKAT
OR
KINERJA
SATUA
N
TARGE
T
REALISA
SI
PERSENTAS
E
KRITERIA
/ KODE
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatnya
kualitas
rumusan
bahan
kebijakan dan
evaluasi
kebijakan
bidang
perekonomian
dan SDA
Persentase
rumusan
kebijakan
menjadi
kebijakan
dan hasil
evaluasi
menjadi
rekomenda
si yang
ditindakla
njuti
dalam
perencana
an tahun
n+1
% 80 80 100% Sangat Baik
(Hijau Tua)
Dari tabel di atas, terdapat satu indikator sebagai penjabaran dari satu sasaran
strategis. Pada tahun 2018, seluruh indikator telah memenuhi target yang ditetapkan
atau tercapai sebesar 100% dari total indikator. Sementara itu, tidak ada indikator
yang tidak sesuai memenuhi target.
3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis
Dalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis Biro
Administrasi Perekonomian Dan Sumber Daya Alam yang dicerminkan dalam
capaian Indikator Kinerja. Adapun evaluasi dan analisis secara rinci untuk setiap
indikator kinerja menurut sasaran stategis diuraikan sebagai berikut:
3.2.1 Sasaran Meningkatnya kualitas rumusan bahan kebijakan dan evaluasi
kebijakan bidang perekonomian dan SDA (Analisa per sasaran
strategis)
23
Tolok ukur capaian sasaran yaitu persentase rumusan kebijakan menjadi
kebijakan dan hasil evaluasi menjadi rekomendasi yang ditindaklanjuti dalam
perencanaan tahun n+1 yang diukur dengan satu indikator. Indikator tersebut yaitu
indikator persentase rumusan kebijakan menjadi kebijakan dan hasil evaluasi
menjadi rekomendasi yang ditindaklanjuti dalam perencanaan tahun n+1 Penjelasan
hubungan sasaran, indikator dan meta indikator adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Rumusan Indikator dan Formulasi Perhitungan
NO Sasaran Indikator Meta Indikator
1 2 3 4
1. Meningkatnya Kualitas
Rumusan Bahan Kebijakan
dan Evaluasi Kebijakan
Bidang Perekonomian dan
SDA
persentase rumusan kebijakan
menjadi kebijakan dan hasil
evaluasi menjadi rekomendasi
yang ditindaklanjuti dalam
perencanaan tahun n+1
persentase rumusan kebijakan
menjadi kebijakan dan hasil
evaluasi menjadi rekomendasi
yang ditindaklanjuti dalam
perencanaan tahun n+1
Kinerja sasaran Meningkatnya Kualitas Rumusan Bahan Kebijakan dan
Evaluasi Kebijakan Bidang Perekonomian dan SDA dengan indikator
persentase rumusan kebijakan menjadi kebijakan dan hasil evaluasi menjadi
rekomendasi yang ditindaklanjuti dalam perencanaan tahun n+1 pada tahun
2018 dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.4 Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2018
N
o
Indikator
Sasaran
Baselin
e 2017
2018 Target
Akhir
Renstr
a
(2022)
Capaian
s/d 2018
terhadap
target 2022
(%)
Targe
t
Realisas
i
%
Realisasi
*
1 2 3 4 5 6 7 8
1. persentase
rumusan
kebijakan
menjadi
kebijakan dan
hasil evaluasi
menjadi
rekomendasi
n/a 80% 80% 100% 100% 80%
24
yang
ditindaklanjuti
dalam
perencanaan
tahun n+1
Capaian pada program-program prioritas yang dilakukan adalah hasil analisis
terhadap permasalahan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan mencakup baik
permasalahan yang belum ada dasar hukum yang mengatur maupun permasalahan
yang telah diatur oleh suatu produk hukum tetapi memerlukan pengujian kembali
terhadap relevansinya di tengah masyarakat.
Target kinerja pada tahun 2018 adalah 80% rumusan kebijakan menjadi kebijakan
dan hasil evaluasi menjadi rekomendasi yang ditindaklanjuti dalam perencanaan
tahun n+1 , dengan realisasi 80% rumusan kebijakan menjadi kebijakan, yang berarti
capaian adalah sebesar 100% (sesuai dengan target tahun 2018).
Mendasarkan pada target dan capain kegiatan yang dilakukan pada Program Analisis
Kebijakan Pembangunan pada tahun 2018, maka Biro Administrasi Perekonomian
dan Sumber Daya Alam menghasilkan 6 rumusan kebijakan yang berbentuk
rekomendasi dengan rincian sebagai berikut:
1) Rekomendasi Penyusunan Kebijakan Green Economic
2) Rekomendasi Kebijakan Pengendalian Inflasi Daerah 1 dokumen
3) Rekomendasi kebijakan pengembangan ekonomi daerah 1 dokumen
4) Rekomendasi Kebijakan Akselerasi Pembangunan dan Pengembangan
Kepariwisataan DIY 1 dokumen
5) Rekomendasi Percepatan Pelaksanaan Program Prioritas Pembangunan 1
dokumen
6) Rekomendasi kebijakan percepatan pembangunan wilayah tertinggal
Dari 6 (enam) bahan rumusan kebijakan tersebut dihasilkan 1 dokumen Roadmap
Kebijakan Strategis Pembangunan Dan Pengembangan Kepariwisataan Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun 2019-2025, dan 5 rekomendasi kebijakan sebagai
pedoman bagi SOPD yang teknis dalam pengambilan kebijakan operasional.
Permasalahan yang dihadapi didalam mewujudkan bahan rumusan kebijakan
menjadi rumusan kebijakan adalah sebagai berikut :
25
a) Penetapan rumusan kebijakan agar menjadi kebijakan merupakan hasil dari
kesepakatan banyak pihak diluar perangkat daerah penyusun, sehingga
kebijakan yang ditetapkan seringkali diluar linimasa yang telah ditetapkan.
b) Hasil dan dampak dari kebijakan tidak dapat dinilai langsung setelah menjadi
produk hukum tetap. Hal tersebut menjadi kendala dalam penilaian capain
kinerja dari perangkat daerah penyusun rumusan kebijakan.
Solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan yang ada adalah sebagai
berikut
a) Upaya koordinasi dan sinkronisasi yang intensif dengan pemangku kepentingan
serta mitra sektor dari perangkat daerah, serta melibatkan akademisi untuk ikut
mengkaji secara valid dan komprehensif sehingga kebijakan dapat ditetapkan
pada kisaran linimasa yang telah direncanakan.
b) Koordinasi dengan para penentu kebijakan, dengan para pelaksana hasil
kebijakan, serta akademisi yang kompeten sehingga dampak dan hasil secara
kualitatif dapat dinilai secara kuantitatif.
3.4. Realisasi Anggaran
Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2018 sebesar 94,73%.
dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk program/kegiatan
utama sekaligus merupakan sasaran pertama adalah sebesar 94,97%, sedangkan
realisasi untuk program/kegiatan pendukung sebesar 93,66%.
Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan
anggaran, pencapaian sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan penyerapan
anggaran kurang dari 100% menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk
pencapaian sasaran pembangunan tahun 2018 telah mencukupi.
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2018 yang dialokasikan untuk
membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3.5 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2018
No Sasaran Indikator
Kinerja Anggaran
Target Realisasi
%
Realis
asi
Pagu
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Realisasi
(%)
26
No Sasaran Indikator
Kinerja Anggaran
Target Realisasi
%
Realis
asi
Pagu
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 persentase
rumusan
kebijakan
menjadi
kebijakan dan
hasil evaluasi
menjadi
rekomendasi
yang
ditindaklanjut
i dalam
perencanaan
tahun n+1
persentase
rumusan
kebijakan
menjadi
kebijakan dan
hasil evaluasi
menjadi
rekomendasi
yang
ditindaklanjut
i dalam
perencanaan
tahun n+1
100% 100% 100% 1.948.671.500 1.850.599.199 94,97
Jumlah 100% 100% 100% 1.948.671.500 1.850.599.199 94,97
Total Belanja
Langsung
2.384.916.250 2.259.194.249 94,73
Tabel 3.6 Analisis efisiensi
N
o Sasaran Indikator
% Capaian
Kinerja
(≥100%)
%
Penyerapan
Anggaran
Tingkat
Efisiensi
1 2 3 4 5 6 = (5-4)
1. persentase
rumusan
kebijakan
menjadi
kebijakan dan
hasil evaluasi
menjadi
rekomendasi
yang
ditindaklanjuti
dalam
perencanaan
tahun n+1
persentase
rumusan
kebijakan
menjadi
kebijakan dan
hasil evaluasi
menjadi
rekomendasi
yang
ditindaklanjuti
dalam
perencanaan
tahun n+1
100% 94,97 5,03%
27
Analisis Efisiensi
Dari satu sasaran strategis, maka sasaran tersebut mempunyai kinerja yang sesuai
target, dengan tingkat efisiensi sebagai berikut:
1. Sasaran 1 : Persentase rumusan kebijakan menjadi kebijakan dan hasil evaluasi
menjadi rekomendasi yang ditindaklanjuti dalam perencanaan tahun n+1 : telah
mencapai kinerja sebesar 100% dengan efisiensi anggaran 5,07%. Efisiensi
anggaran untuk mencapai sasaran diperoleh melalui penggunaan jumlah rapat
yang efisien dan pengurangan jumlah perjalanan dinas yang tidak diperlukan
dalam kegiatan.
1.5 Inovasi
Tantangan Global penyelenggaraan pemerintahan menuntut aparatur untuk
bergerak dinamis dan kreatif. Permasalahan dan Keterbatasan sumber daya harus
dipandang sebagai pemicu gagasan dan ide kreatif yang dapat memberikan manfaat
bagi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Daerah DIY untuk mewujudkan
pelayanan publik yang prima, setiap Perangkat Daerah di lingkungan Pemda DIY
diwajibkan untuk melakukan inovasi. Komitmen inovasi tersebut tertuang alam
Surat Edaran SE Gubernur DIY No. 065/12017 Tahun 2015 tentang Inovasi
Pelayanan Publik yang mendorong "one agency, one innovation”. Inovasi yang
diemban oleh Perangkat Daerah ditujukan juga untuk mencapai keberhasilan capaian
sasaran kinerja yang telah ditetapkan Pada tahun 2018 ini, Biro Administrasi
Perekonomian dan Sumber Daya Alam elah menginisiasi inovasi sebagai berikut:
1. Inovasi Roadmap Kebijakan Strategis Pembangunan dan Pengembangan
Kepariwisataan DIY.
Inovasi ini merupakan tindak lanjut dari SK GUB NO. 193/KEP/2017 tentang
Penetapan Kebijakan Strategis Pembangunan dan Pengembangan
Kepariwisataan DIY.
Hasil yang ingin dicapai adalah Pembangunan dan Pengembangan 7 (tujuh)
Destinasi Prioritas Kepariwisataan DIY; Pembangunan dan Pengembangan
Pasar Sasaran pada 7 (tujuh) Destinasi Prioritas Kepariwisataan DIY; dan
Pengembangan Manajemen Event Kebudayaan dan Kesenian yang Bertaraf
Internasional di DIY.
28
Tindak lanjut nyata yangg telah dilakukan adalah penyelenggaraan dan
pengembangan manajemen event kebudayaan dan kesenian yang bertaraf
Internasional di Daerah Istimewa Yogyakarta, dilakukan dengan penguatan
jejaring dan kapasitas antara Pemerintah Daerah DIY dengan Pemerintah Pusat,
Kabupaten/Kota, BUMN, Akademisi, Komunitas. Masyarakat, dan Swasta.
2. Inovasi informasi harga dan stok bahan pokok harian secara online
Terkait dengan memenuhi kebutuhan tentang informasi harga dan stok bahan
pangan pokok di Biro Administrasi Perekonnomian dan Sumber Daya Alam
Setda DIY terdapat 2 orang operator Web TPID yang mempunyai tugas
mengelola web system Pusat Informasi Harga Pangan Strategis(PIHPS) dan
memberikan informasi harga pangan strategis melalui www.tpid-diy.org.
Dengan adanya website tersebut, diharapkan tercipta struktur pasar dan tata
niaga yang kompetitif dan efisien, khususnya untuk komoditas yang menjadi
kebutuhan pokok masyarakat, mendorong ketersediaan informasi terkait
produksi, ketersediaan (stok) dan harga bahan pangan pokok yang kredibel,
terkini dan mudah diakses oleh masyarakat.
BAB 4
Penutup
Penyelenggaraan kegiatan di Biro Administrasi
Perekonomian dan Sumber Daya Alam pada Tahun
Anggaran 2018 merupakan tahun pertama dari Rencana
Strategis Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber
Daya Alam Tahun 2017-2022. Keberhasilan yang
dicapai berkat kerja sama dan partisipasi semua pihak
Bab 5 Berisi :
1. Kesimpulan
2. Rencana Tindak
Lanjut
29
dan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan.
Sementara itu, untuk target-target yang belum tercapai
perlu diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak.
Hasil laporan kinerja Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam
tahun 2018 dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dari analisis terhadap sasaran, terdapat satu indikator kinerja utama yang dipilih
sebagai tolak ukur. Pada tahun 2018, indikator tersebut telah memenuhi target
yang ditetapkan atau sebesar 100% dari total indikator.
Langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi permasalahan yang
dihadapi dapat dirumuskan Rencana Tindak Lanjut sebagai berikut:
1. Upaya koordinasi dan sinkronisasi yang intensif dengan pemangku kepentingan
serta mitra sektor dari perangkat daerah, serta melibatkan akademisi untuk ikut
mengkaji secara valid dan komprehensif sehingga kebijakan dapat ditetapkan
pada kisaran linimasa yang telah direncanakan.
2. Koordinasi dengan para penentu kebijakan, dengan para pelaksana hasil
kebijakan, serta akademisi yang kompeten sehingga dampak dan hasil secara
kualitatif dapat dinilai secara kuantitatif.
30
LAMPIRAN:
Lampiran 1. Struktur Organisasi
Lampiran 2. Perencanaan Strategis (matriks Renstra lima tahun)
Lampiran 3. Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Lampiran 4. Tanggapan/Tindak Lanjut Evaluasi LKJ IP Tahun Sebelumnya
Lampiran 5. Penghargaan yang pernah diterima
Lampiran 6. Inovasi yang dilakukan
Lampiran 1. Struktur Organisasi
Lampiran 2. Perencanaan Strategis (matriks Renstra lima tahun)
2
No
Bidang Urusan / Indikator
Kinerja Pembangunan
Daerah
Kondisi
Kinerja Pada
Awal Periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja
pada Akhir
Periode RPJMD
Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
1. Persentase Rata-rata Hasil
Ketercapaian Pelaksanaan
Program Pendukung Sasaran
OPD
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2. Persentase rumusan
kebijakan menjadi kebijakan
dan hasil evaluasi menjadi
rekomendasi yang
ditindaklanjuti dalam
perencanaan tahun n+1
0% 80% 85% 90% 95% 100% 100%
Lampiran 3. Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Lampiran 4. Tanggapan/Tindak Lanjut Evaluasi LKJ IP Tahun Sebelumnya
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SEKRETARIAT DAERAH
Kepatihan Danurejan Telepon (0274) 562811 Facsimile (0274) 588613
Website : http://jogjaprov.go.id Kode pos 55213
TANGGAPAN/TINDAK LANJUT EVALUASI LKJ IP TAHUN SEBELUMNYA
BIRO ADMINISTRASI PEREKONOMIAN DAN SUMBER DAYA ALAM
No Saran/Rekomendasi Tindak lanjut
1. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk
peningkatan kapasitas SDM tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
serta kemampuan teknis dalam menyusun
dokumen-dokumen kinerja untuk
mempercepat terwujudnya pemerintahan yang
akuntabel.
Sudah dilakukan koordinasi
berkelanjutan dalam meningkatkan
kapasitas SDM untuk penyusunan
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
2. kebijakan yang mewadahi penerapan SAKIP
di instansi pemerintah agar tercipta kejelasan
arah dalam penerapan SAKIP yang baik dan
benar di jajaran instansi pemerintah, serta
meningkatkan kualitas pelaksanaan
monitoring dan evaluasi capaian Penetapan
Kinerja (PK).
Penerapan budaya pemerintahan yang
baik dan benar, serta mengawal
pencapaian kinerja berdasarkan PK dan
SKP.
KEPALA BIRO ADMINISTRASI PEREKONOMIAN
DAN SUMBER DAYA ALAM
NI MADE DWIPANTI INDRAYANTI NIP 19701018 199803 2 007