LAPORAN KINERJA INSTANSI - jogjaprov.go.id · a. Isu-Isu Strategis Penempatan Tenaga Kerja dan...
Transcript of LAPORAN KINERJA INSTANSI - jogjaprov.go.id · a. Isu-Isu Strategis Penempatan Tenaga Kerja dan...
DINAS TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI DIY Jl.Lingkar Utara Maguwoharjo Depok
Sleman Yogyakarta 55282
www.nakertrans.jogjaprov.go.id
LAPORAN KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH
TAHUN
2017
ii
Kata Pengantar
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
DIY disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2017,
serta Perjanjian Kinerja Tahun 2017 dan merupakan bentuk akuntabilitas dari
pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah
atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan
laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan
(disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.
Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran
tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi
dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang
ditetapkan. Diharapkan penyajian LKj IP ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk
lebih meningkatkan kinerja yang berorientasi pada hasil, baik berupa output
maupun outcomes di masa mendatang.
Yogyakarta, 29 Januari 2018
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY
dr.ANDUNG PRIHADI SANTOSA,M.Kes NIP. 19600423 198803 1 004
iii
Ikhtisar Eksekutif
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
DIY ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang memuat rencana, capaian, dan realisasi
indikator kinerja dari sasaran strategis. Sasaran dan indikator kinerja termuat
dalam Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY Tahun 2012-2017. Untuk
mencapai sasaran tersebut, ditempuh dengan melaksanakan strategi, kebijakan,
program dan kegiatan seperti telah dirumuskan dalam rencana strategis.
Ringkasan prestasi kinerja DInas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY yang
dihasilkan di tahun 2017, dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Sasaran 1: Terwujudnya penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja
dengan indikatornya :
1. Persentase besaran lulusan pelatihan yang ditempatkan, capaian kinerja
sampai dengan akhir Bulan Desember 2017 adalah 168,42% sehingga
masuk kategori sangat baik
2. Jumlah Kesempatan Kerja, capaian kinerja sampai dengan bulan Desember
2017 adalah 99,50%,meskipun belum mencapai 100% Indikator ini sudah
masuk kategori sangat baik.
b. Sasaran 2: Terwujudnya hubungan industrial yang kondusif untuk
mengembangkan usaha dan meningkatkan kesejahteraan pekerja dengan
indikator Persentase besaran turunnya kasus yang diselesaikan melalui
Pengadilan Hubungan Industrial, capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan
Desember 2017 adalah 200% sehingga masuk kategori sangat baik.
c. Sasaran 3: Terwujudnya kondisi dan lingkungan kerja sesuai norma K3 dengan
indikatornya Persentase perusahaan nihil kecelakaan kerja, capaian kinerja
sampai dengan akhir Bulan Desember 2017 adalah 100,05% sehingga masuk
kategori sangat baik
iv
d. Sasaran 4 : Terlaksananya perpindahan dan penempatan calon transmigran
sesuai kesepakatan KSAD dengan indikator Persentase pemenuhan hak
transmigran (Lahan Pekarangan,Lahan Usaha I dan Lahan Usaha II), capaian
kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2017 adalah 145,46% sehingga
masuk kategori sangat baik.
Di luar IKU, pencapaian kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY
juga ditunjukkan oleh pencapaian target terkait dengan Standar Pelayanan Minimal
(SPM).
Evaluasi atas pencapaian kinerja dan permasalahan yang ditemui pada setiap
sasaran menunjukkan beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian bagi Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY ke depan. Pertama, Masih terbatasnya
kesempatan kerja disektor formal dan masih adanya kesempatan kerja yang tidak
bisa terisi karena tidak sesuainya kompetensi pencari kerja dengan kebutuhan
dunai industri Kedua, Tidak semua kasus Hubungan Industrial dicatatkan karena
belum semua pengusaha dan pekerja memahami mekanisme penyelesaian
perselisihan Hubungan Industrial. Ketiga, belum semua perusahaan menerapkan
norma K3 untuk mendorong terwujudnya perusahaan nihil kecelakaan kerja.
Keempat, pemenuhan hak transmigran (Lahan Pekarangan, Lahan Usaha I dan
Lahan Usaha II) merupakan kewenangan daerah penempatan.
Hasil evaluasi yang disampaikan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
ini penting dipergunakan sebagai pijakan bagi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
DIY dalam perbaikan kinerja di tahun yang akan datang.
v
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ..........................................................................................ii
IKHTISAR EKSEKUTIF ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
I.1 Struktur Organisasi............................................................................. 2
I.2 Fungsi dan Tugas ............................................................................... 4
I.3 Isu-Isu Strategis ................................................................................. 5
I.4 Keadaan Pegawai ............................................................................... 8
I.5 Keuangan ......................................................................................... 20
I.6 Sistematika LKj IP ............................................................................. 21
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ...................................... 23
II.1 Perencanaan Strategis................................................................... 23
II.1.1 Visi dan Misi ................................................................................ 24
II.1.2 Tujuan dan Sasaran .................................................................... 25
II.1.3 Strategi ....................................................................................... 28
II.1.3.1 Misi 1 ................................................................28
II.1.3.2 Misi 2 ............................................................... 29
II.1.3.3 Misi 3 ............................................................... 30
II.1.3.3 Misi 4 ............................................................... 30
II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2017...................................................... 31
II.3 Rencana Anggaran Tahun 2017................................................... 33
II.3.1 Target Belanja ODP ......................................................... 33
II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis.......................... 33
II.4 Instrumen Pendukung................................................................. 34
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA.................................................................... 38
III.1. Capaian Kinerja Tahun 2017...................................................... 38
III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis............ 40
III.3. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya........................... 50
III.4. Realisasi Anggaran..................................................................... 52
vi
BAB IV PENUTUP............................................................................................ 57
LAMPIRAN- LAMPIRAN..................................................................................... 59
Daftar Tabel
Tabel I.1 Aset Yang Dimiliki Disnakertrans DIY ......................................................... 20
Tabel I.2 Alokasi Anggaran Belanja Langsung Th 2017 ............................................ 21
Tabel II.1 Sasaran Strategis Disnakertrans DIY ......................................................... 27
Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 .................................................................. 32
Tabel II.3 Target Belanja Disnakertrans DIY Tahun 2017 ......................................... 33
Tabel II.4 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis ................................... 34
Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja .................................................................... 38
Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2017 .................................................................... 39
Tabel III.3 Target dan Realisasi Kinerja ..................................................................... 41
Tabel III.4 Target dan Realisasi Kinerja ..................................................................... 44
Tabel III.6 Target dan Realisasi Kinerja ..................................................................... 47
Tabel III.7 Target dan Realisasi Kinerja ..................................................................... 49
Tabel III.8 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2017 ....... 53
Tabel III.9 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Program
Tahun 2017 (yangmendukung capaian sasaran strategis) ........................ 55
1
BAB 1
Pendahuluan
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY
Tahun 2017 dilaksanakan berdasarkan Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan
Menteri PAN dan RB RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 94 Tahun 2016 tentang Pedoman
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang
baik (good governance) di Indonesia.
Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi DIY Tahun 2017 diharapkan dapat:
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas
kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi DIY
2. Mendorong Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY di dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan
perundangan, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat.
3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi DIY untuk meningkatkan kinerjanya.
4. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat terhadap Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi DIY di dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Bab 1 Berisi :
1. Struktur Organisasi
2. Fungsi dan Tugas
3. Isu-Isu Strategis
4. Keadaan Pegawai
5. Keadaan Sarana dan
Prasarana
6. Keuangan
7. Sistematika LKj IP
2
I.1 Struktur Organisasi
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3
Tahun 2015 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan unsur pelaksana
penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan susunan organisasi sebagai berikut:
a. Kepala;
b. Sekretariat, terdiri dari:
1. Subbagian Umum;
2. Subbagian Keuangan;dan
3. Subbagian Program dan Informasi.
c. Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja, terdiri dari:
1. Seksi Penempatan Tenaga Kerja;
2. Seksi Perluasan Kerja; dan
3. Seksi Pembinaan Kelembagaan Penempatan dan Pasar Kerja.
d. Bidang Pembinaan Pelatihan, Sertifikasi, dan Pemagangan, terdiri dari:
1. Seksi Sertifikasi dan Standardisasi Kompetensi;
2. Seksi Pembinaan Lembaga Latihan Kerja; dan
3. Seksi Pemagangan.
e. Bidang Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja, terdiri dari:
1. Seksi Hubungan Industrial;
2. Seksi Pengupahan, Kesejahteraan Tenaga Kerja, dan Purna Kerja; dan
3. Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan.
f. Bidang Transmigrasi, terdiri dari:
3
1. Seksi Seleksi dan Perpindahan;
2. Seksi Kesehatan dan Pembekalan; dan
3. Seksi Penerangan, Motivasi, dan Pemberdayaan Transmigrasi.
g. UPT; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada bagan Struktur Organisasi Dinas berikut
ini.
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
BERDASARKAN PERDA NO. 6 TAHUN 2008 KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Seksi Pengupahan KesejahteraanSeksi
Sub. Bagian Keuangan
Sub. Bagian Umum
SEKRETARIAT
Kelompok Jabatan Fungsional
HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN
BIDANG
PENEMPATAN DAN PERLUASAN
BIDANG
Sub. Bagian Program & Informasi
BIDANG
PEMBINAAN PELATIHAN, SERTIFIKASI
DAN PEMAGANGAN
BIDANG
TRANSMIGRASI
Hubungan Industrial
KERJA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA
Seksi Penempatan
Tenaga Kerja
Penempatan & Pasar Kerja
Seksi Sertifikasi dan
Standarisasi Kompetensi
Pembinaan Lembaga Latihan PembekalanTK dan Purna Kerja
Seksi Pengawasan
Ketenagakerjaan
Seksi Seleksi dan
Perpindahan
Seksi Kesehatan dan
Seksi Penerangan Motivasi
dan Pemberdayaan Trans
Seksi
Pemagangan
Pelatihan Kerja
Seksi Pembinaan Kelembagaan
Seksi
Perluasan Kerja
BALAI LATIHAN KERJA DAN PP BALAI HIPERKES DAN KK
Seksi Pelatihan &
Kesehatan Kerja
Seksi
Pengembangan Produktifitas
Kelompok
Jabatan Fungsional
Seksi
Lingkungan Kerja
Seksi Keselamatan &
Sub Bag Tata UsahaKelompok
Jabatan Fungsional
Seksi
Sub Bag Tata Usaha
Penjelasan Bagan:
Bahwa Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY membawahi langsung:
i. Sekretariat
ii. Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja
iii. Bidang Pembinaan,Pelatihan, Sertifikasi dan Pemagangan
4
iv. Bidang Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja
v. Bidang Transmigrasi
vi. UPTD:
Balai Latihan Kerja dan Pengembangan Produktivitas
Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja
vii. Kelompok Jabatan Fungsional
I.2 Tugas dan Fungsi
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 62 Tahun
2015 Tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
DIY Tanggal 2 September 2015 menetapkan bahwa Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi DIY mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Daerah
di bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi, kewenangan dekonsentrasi serta
tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi DIY mempunyai fungsi :
a. penyusunan program dan pengendalian di bidang ketenagakerjaan dan
transmigrasi;
b. perumusan kebijakan teknis bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi;
c. pengelolaan penempatan tenaga kerja, pasar kerja;
d. pelaksanaan pembinaan kelembagaan penempatan dan pasar kerja dan
lembaga latihan;
e. pelaksanaan sertifikasi dan standarisasi kompetensi;
f. pengelolaan pemagangan;
g. pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan;
h. pemberian fasilitasi hubungan industrial, pengupahan, kesejahteraan,
tenaga kerja dan purna kerja;
5
i. pengelolaan transmigrasi;
j. pemberian fasilitasi penyelenggaraan bidang ketenagakerjaan dan
transmigrasi Kabupaten/Kota;
k. pemberian pelayanan umum bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi;
l. pemberdayaan sumberdaya dan mitra kerja bidang tenaga kerja dan
transmigrasi
m. pelaksanaan kegiatan ketatausahaan; dan
n. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai tugas dan
fungsinya
I.3 Isu-Isu Strategis
Pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian dari pembangunan nasional
memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan SDM yang
berkualitas,khususnya pada aspek human capital dalam pembangunan baik
daerah maupun nasional. Pembangunan ketenagakerjaan juga menjadi salah
satu faktor penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Keberhasilan pembangunan di bidang ketenagakerjaan ini akan menjadi salah
satu factor yang menentukan keberhasilan pembangunan perekonomian suatu
daerah karena tenaga kerja menjadi salah satu factor produksi yang memiliki
peran sentral dalam menggerakan aktivitas perekonomian.
a. Isu-Isu Strategis Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja
Masalah yang sedang dihadapi bangsa Indonesia umumnya dan Daerah
Istimewa Yogyakarta khususnya dalam ketenagakerjaan adalah semakin
tingginya penganggur terbuka dan setengah penganggur. Tambahan
kesempatan kerja baru yang tidak sebanyak tambahan angkatan kerja (AK)
baru mengakibatkan jumlah penganggur terbuka semakin besar jumlahnya.
Pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi berdampak langsung
maupun tidak langsung terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah-
masalah sosial politik yang juga semakin meningkat. Seandainya masalah
6
pengangguran ini berlanjut terus tidak menutup kemungkinan akan
berpengaruh terhadap proses pembangunan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Masalah ketenagakerjaan yang perlu mendapat perhatian lebih saat ini yaitu
besarnya angka pengangguran terdidik. Yang dimaksud dengan pengangguran
terdidik adalah mereka yang mempunyai kualifikasi lulusan pendidikan yang
cukup namun masih belum memiliki pekerjaan. Mereka ini sebetulnya
memiliki latar belakang pendidikan yang cukup, namun tidak terserap oleh
pasar kerja. Yang memprihatinkan pula, jumlah pengangguran terdidik
meningkat dari tahun ke tahun.
Untuk mengatasi masalah pengangguran yang semakin banyak dan kompleks
diperlukan berbagai upaya dari berbagai pihak terkait termasuk pemerintah,
swasta dan lembaga swadaya masyarakat. Ada banyak hal yang dapat
dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran diantaranya
adalah meningkatkan kualitas pencari kerja, meningkatkan penciptaan
kesempatan kerja, merumuskan strategi dan arah kebijakan ketenagakerjaan
yang tepat, menyusun perangkat peraturan ketenagakerjaan yang memadai
dan lain-lain.
Upaya yang dilakukan dalam rangka penanganan pengangguran ini antara lain
dengan pelatihan kewirausahaan. Mengurangi pengangguran pada umumnya,
dan pengangguran terdidik pada khususnya, mengingatkan kita pada harapan
akan tumbuhnya enterpreneurship atau kewirausahaan sebagai langkah untuk
pemberdayaan angkatan kerja, menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri
dan orang lain. Adapun program-program yang telah dan akan dilaksanakan
oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah Istimewa Yogyakarta tekait
dalam mengatasi masalah pengangguran ini antara lain Program Peningkatan
Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja dan Program Peningkatan Kesempatan
Kerja.
B. Isu-Isu Strategis Kondisi Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja
7
Pemahaman dan pelaksanaan Hubungan Industrial yang mantap dan dinamis
dalam rangka mensejahterakan karyawan di perusahaan masih belum
sepenuhnya dilaksanakan baik oleh pengusaha maupun karyawan sehingga
masih sering kita jumpai adanya masalah-masalah perselisihan
ketenagakerjaan di Perusahaan yang berakibat fatal yaitu terjadinya
pemutusan hubungan kerja.
Sehubungan dengan itu perlu adanya pembinaan-pembinaan rutin dan
berkelanjutan baik terhadap tenaga kerja dan pengusaha serta peningkatan
kinerja pengawas ketenagakerjaan dalam melakukan pemeriksaan,pengujian
dan pembinaan ke perusahaan.. Adapun Program yang akan dilaksanakan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY terkait permasalahan hubungan
Industrial ini adalah melalui Program Pelayanan Penyelesaian Hubungan
Industrial dan Program Pelayanan Pengawasan Lembaga Ketenagakerjaan.
C.Isu-Isu Strategis Kondisi Ketransmigrasian
Program transmigrasi di Indonesia yang telah berlangsung, merupakan sebuah
perjalanan panjang yang telah terbukti mampu meningkatkan kehidupan
bangsa Indonesia yang tinggal di negara kepulauan dengan masyarakat yang
heterogen. Tujuan pembangunan transmigrasi itu sendiri adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendukung pembangunan daerah,
sekaligus memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Melalui transmigrasi,
pemerataan keadilan kemudian kesejahteraan bisa merata. Melalui program
transmigrasi, pengangguran dapat diatasi, pertumbuhan ekonomi dan sumber-
sumber dan atau titik-titik pertumbuhan baru ekonomi bisa dilaksanakan.
Pembangunan pedesaan melalui pembangunan pemukiman transmigrasi
dalam satu kesatuan sistem pengembangan wilayah sebagai peningkatan
kesempatan kerja dan berusaha, upaya mentransformasi ekonomi dari sektor
primer ke sektor sekunder dan tersier serta pemberdayaan masyarakat.
Pengembangan ekonomi lokal dan daerah melalui pembangunan kawasan
8
transmigrasi sebagai upaya mengintegrasikan dan mempercepat terbentuknya
kawasan perkotaan baru.
Permasalahan Ketransmigrasian yang masih sering dijumpai di lapangan
antara lain:
a. Masih adanya Lahan yang diberikan kepada transmigran yang tidak sesuai
dengan Kerja Sama Antar Daerah (KSAD) yang telah disepakati sehingga
menimbulkan permasalahan misalnya lokasi yang kurang layak maupun
sengketa kepemilikan lahan
b. Surat Pemberitahuan Pemberangkatan ( SPP ) Transmigrasi dari
Pemerintah Pusat biasanya diterbitkan pada akhir tahun anggaran karena
menunggu kesiapan daerah penerima yang berakibat akan mengganggu dalam
pencapaian realisasi fisik dan keuangan.
I.4 Keadaan Pegawai
Jumlah pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY dan 2 UPTD yang ada
sampai dengan akhir Desember 2017 sebanyak 229 orang dengan rincian 132
orang berjenis kelamin Laki-laki dan 97 orang berjenis kelamin perempuan.
9
Sedangkan kondisi jumlah pegawai,kualifikasi pendidikan,pangkat dan
golongan,jumlah pejabat struktural dan fungsional disajikan berikut ini:
A. Kualifikasi Pendidikan
Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 2 3 4
S2 15 16 31
S1 54 54 108
D4/DIII 4 5 9
DII/DI 2 1 3
SLTA 47 20 67
SLTP 6 1 7
SD 4 0 4
Total 132 97 229
Gambar I.2 Perbandingan Pegawai Berdasarkan Pendidikan
10
B. Pangkat dan Golongan
Golongan Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 2 3 4
IV 21 20 41
III 87 73 160
II 22 4 26
I 2 0 2
Total 132 97 229
Gambar I.3 Perbandingan Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan
11
C. Jumlah Pegawai Sesuai Formasi
c.1. Disnakertrans
No Nama Jabatan Formasi (org) Tersedia
Lebih/Kurang Keterangan
A Struktural
1 Eselon II 1 1 0
2 Eselon III 5 5 0
3 Eselon IV 15 14 -1 1 Org Purna Tugas TMT 1 Okt 2017
B Fungsional 0
1 Pengawas Ketenagakerjaan
53 17 -36
2 Mediator Hubungan Industrial
4 2 -2
3 Pengantar Kerja 7 4 -3
4 Calon Pengawas Ketenagakerjaan
3 3
5 Calon Mediator HI 1 1
0
12
C Administrasi 0
SEKRETARIAT
1 Pengadministrasi Persuratan
2 4 2
2 Pengelola Kearsipan 2 2 0
3 Pengelola Administrasi Kepegawaian
2 4 2
4 Pemelihara sarana dan Prasarana
2 4 2
5 Pengelola Barang 3 5 2
6 Pengemudi 1 3 2
7 Bendahara 3 2 -1
8 Pengadministrasi Keuangan
1 1 0
9 Pemegang Buku 1 0 -1
10 Verivikator Keuangan 1 1 0
11 Penata Laporan Keuangan
2 2 0
12 Analis Perencanaan Program dan Anggaran
5 6 1
13 Pengelola Sistem Informasi dan Jaringan
3 2 -1
BIDANG PENEMPATAN DAN PERLUASAN KERJA
14 Pengelola Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja
2 2 0
13
15 Pengelola Penyaluran dan Penempatan Kerja Penyandang Cacat dan Lansia
2 1 -1
16 Pengelola Penyediaan Lowongan Kerja dan Penempatan
2 1 -1
17 Fasilitator Kewirausahaan
2 2 0
18 Fasilitator Promosi 2 2 0
19 Penyuluh Usaha Mandiri dan TTG/TPK
4 4 0
20 Pengelola Administrasi dan Dokumentasi
1 1 0 Seksi Pembinaan Kelembagaan , Penempatan dan Pasar Kerja
21 Analis Penyuluhan Layanan Informasi
2 0 -2
22 Pengelola Data Pameran dan Kemitraan
2 1 -1
BIDANG PEMBINAAN, PELATIHAN, SERTIFIKASI DAN PEMAGANGAN
23 Pengelola Administrasi dan Dokumentasi
1 1 0 Seksi Sertifikasi dan Standarisasi Kompetensi
14
24 Analis Standar Kompetensi
2 1 -1
25 Analis Fasilitasi Peningkatan Kompetensi
2 2 0
26 Pengelola Peningkatan Kompetensi
2 1 -1
27 Analis Penilaian dan Akreditasi
2 1 -1
28 Penyiap Bahan Instrumen Evaluasi Diri, Akreditasi dan Sertifikasi
1 1 0
29 Analis Kompetensi Instruktur
2 1 -1
30 Pengadministrasi Sarana dan Prasarana
1 1 0
31 Pengadministrasi Pelatihan
2 2 0
32 Pengelola Kegiatan 2 2 0
33 Penyusun Penyelenggaraan Pemagangan Internasional
2 2 0
BIDANG HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA
0
35 Penelaah Perjanjian dan Informasi Hukum
1 0 -1
15
36 PengelolaKelembagaan dan Program Penyuluhan
1 0 -1
37 Pengadministrasi Penerbit Izin
1 1 0
38 Pengelola Data Pengaduan dan Verifikasi
1 0 -1
39 Penyusun Bahan Pembinaan
1 0 -1
40 Penyusun Bahan Penerapan Standar Wajib dan Penanganan Pengaduan
1 0 -1
41 Penelaah Penerapan dan Pelayanan Teknis
2 1 -1
42 Pengelola Kesejahteraan
1 1 0
43 Penyusun Bahan Pengembangan Regulasi
2 2 0
44 Penyusun Rencana Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
2 1 -1
45 Pengelola Administrasi dan Dokumentasi
1 1 0 Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan
46 Analis Keselamatan Kerja
2 1 -1
47 Analis Kesehatan 2 1 -1
BIDANG TRANSMIGRASI
0
16
48 Pengelola Administrasi dan Dokumentasi
1 1 0 Seksi Seleksi dan Perpindahan
49 Pengelola Ketransmigrasian
2 1 -1
50 Pengawas Ketransmigrasian
2 2 0
51 Pengelola Bimbingan Teknis dan Bantuan Teknis
2 1 -1
52 Pengamat Perbekalan 1 1 0
53 Pengelola Pelayanan Kesehatan
1 1 0
54 Pengatur Perbekalan 1 1 0
55 Penyusun Kerjasama Pelatihan
2
1
-1
56 Penyususn Bahan Informasi dan Penerangan
1 3 2
57 Fasilitator 2 1 -1
58 Jurnalis 1 1 0
59 Penyuluh Transmigrasi 2 1 -1
Jumlah 187 136
c.2. Balai Latihan Kerja Dan Pengembangan Produktivitas
No Nama Jabatan Formasi (org) Tersedia Lebih/Kurang Keterangan
A Struktural
1 Eselon IIi 1 1 0
17
2 Eselon IV 3 2 -1 1 Org Purna Tugas TMT 1 Agustus 2017
B Fungsional 0
1 Instruktur 104 30 -74
2 Calon Instruktur 7 7
0
C Administrasi 0
SUBAG TATA USAHA
1 Bendahara 2 2 0
2 Pengelola Barang 2 2 0
3 Pengadministrasi Keuangan
2 2 0
4 Pengelola Kearsipan
2 2 0
5 Pengelola Persuratan
2 2 0
6 Pengelola Administrasi Kepegawaian
1 1 0
7 Pemelihara Sarana dan Prasarana
1 1 0
SEKSI PELATIHAN KER4JA
8 Pengelola Pelatihan Tenaga Kerja
3 2 -1
9 Pengelola Data Alumni
1 1 0
10 Pengadministrasi Pelatihan
2 2 0
SEKSI PENGEMBANGAN PRODUKTIVITAS
18
11 Pengelola Pelatihan Tenaga Kerja
1 1 0
12 Penyiap Bahan Publikasi dan Sosialisasi
2 2 0
13 Pengelola Data Alumni
1 0 -1
Jumlah 130 60
C3. Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja
No Nama Jabatan Formasi (org) Tersedia Lebih/Kurang Keterangan
A Struktural
1 Eselon IIi 1 0 -1 Purna Tugas TMT 1 Nop 2017
2 Eselon IV 3 3 0
B Fungsional 0
1 Teknisi Litkayasa 16 1 -15
2 Penguji K3 9 9 0
3 Calon Pranata Lab Kesehatan
1 1
0
C Administrasi 0
SUBAG TATA USAHA
1 Bendahara 1 1 0
2 Pengelola Barang 1 1 0
3 Pengadministrasi Keuangan
2 2 0
4 Penata Laporan Keuangan
1 1 0
5 Verifikator Keuangan
1 1 0
19
6 Pengelola Kearsipan
3 2 -1
7 Pengelola Persuratan
1 2 1
8 Pengelola Administrasi Kepegawaian
1 1 0
9 Pemelihara Sarana dan Prasarana
1 1 0
10 Pengemudi 1 1 0
SEKSI PELATIHAN DAN KESEHATAN KERJA
11 Analis Kesehatan Kerja
1 1 0
0
SEKSI KESELAMATAN DAN LINGKUNGAN KERJA
12 Pengelola Kegiatan
3 3 0
13 Analis Higiene Industri
1 1 0
14 Analis Kimia 1 1 0
Jumlah 48 33
I.4 Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana yang dimiliki Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
DIY, cukup memadai dan dapat menunjang operasional kegiatan Dinas
seperti misalnya sarana gedung kantor, asrama, kendaraan baik roda
empat maupun roda dua, laboratorium, tempat praktek dan sebagainya.
Untuk BLKPP DIY perlu segera dilakukan perbaikan instalasi listrik sesuai
rekomendasi laporan akhir audit energi tahun 2017. Revitalisasi yang
berkelanjutan juga dibutuhkan BLKPP sehingga BLKPP DIY dapat menjadi
20
tumpuan para pencari kerja/penganggur untuk meningkatkan kualifikasi
melalui pelatihan-pelatihan dari berbagai kejuruan yang dibutuhkan di
pasar kerja dan betul-betul sudah siap secara kompetensi untuk bekerja.
Begitu pula sarana dan prasarana di Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja
Yogyakarta, perlu adanya kelanjutan penyempurnaan dan kelengkapan
peralatan leboratorium dan peralatan penunjang lainnya. Untuk
keselamatan laboratorium kimia perlu dilakukan pemisahan antara tempat
penyimpanan bahan kimia dengan tempat analisa sehingga tercipta
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Laboratorium serta peningkatan
pelayanan K3 terhadap perusahaan dan pekerja.
Secara rinci kondisi asset yang ada di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
ditampilkan dalam tabel berikut ini:
Tabel I.1 Aset Yang Dimiliki Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY
No Nama Bidang Barang Jumlah Barang
Kondisi Ideal
1 2 3 4
I Tanah
1. Tanah 8 8
II Peralatan dan Mesin
1. Alat-Alat Besar 7 7
2. Alat-Alat Angkutan 47 67
3. Alat Bengkel dan Alat Ukur 4 20
4. Alat Kantor dan Rumah Tangga 3.849 3.849
5. Alat Studio dan Alat Komunikasi 256 256
6. Alat-Alat Kedokteran 21 35
7. Alat Laboratorium 68 80
III. Gedung dan Bangunan
1. Bangunan Gedung 43 43
Total 4.303 4.365
I.5 Keuangan
Pada tahun anggaran 2017, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY beserta 2
UPTD yaitu Balai Latihan Kerja dan Pengembangan Produktivitas serta Balai
21
Hiperkes dan Keselamatan Kerja mendapat total alokasi anggaran melalui
belanja APBD sebesar Rp.44.921.783.920,60 dengan rincian belanja langsung
sebesar Rp.29.539.412.050,00 dan belanja tidak langsung sebesar
Rp.15.382.371.870,60 untuk belanja langsung,anggaran digunakan untuk
membiayai pelaksanaan kegiatan pada 9 program seperti tercantum pada
table I.2
Tabel I.2 Alokasi Anggaran Belanja Langsung Th 2017
NO. Nama Program Jumlah Anggaran
1 2 3
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Rp. 3.296.295.300
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Rp. 4.662.214.750
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Rp. 213.508.000
4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Rp. 888.660.000
5 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Rp. 10.831.036.000
6 Program Peningkatan Kesempatan Kerja Rp. 5.781.317.000
7 Program Pelayanan Pengawasan Lembaga Ketenagakerjaan
Rp. 1.422.532.000
8 Program Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Rp. 952.138.000
9 Program Penempatan Transmigran Rp. 1.491.711.000
I.6 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Sistematika penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY tahun 2017 adalah sebagai berikut :
Ringkasan Eksekutif memuat:
1. Pada bagian ini disajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam
rencana strategis serta sejauh mana instansi pemerintah mencapai tujuan
dan sasaran utama tersebut serta kendala-kendala yang dihadapi dalam
pencapaiannya;
22
2. Disebutkan pula langkah-langkah apa yang telah dilakukan untuk
mengatasi kendala tersebut dan langkah antisipatif untuk menanggulangi
kendala yang mungkin akan terjadi pada tahun mendatang.
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini memuat tentang alasan disusun LKj IP/manfaat LKj IP,
Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
DIY, Potensi yang menjadi ruang lingkup OPD dan Sistematika penulisan LKj IP.
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Pada bagian ini disajikan gambaran singkat mengenai rencana strategis,
rencana kinerja tahunan dan perjanjian kinerja. Pada awal bab disajikan
gambaran secara singkat sasaran utama yang ingin diraih instansi pada tahun
yang bersangkutan serta bagaimana kaitannya dengan capaian visi dan misi
instansi.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Pada bagian ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi, dan
analisis akuntabilitas kinerja. Termasuk didalamnya menguraikan secara
sistematis pembandingan data kinerja secara memadai,
keberhasilan/kegagalan, dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-
langkah antisipatif yang akan diambil.
Disajikan pula akuntabilitas keuangan dengan cara menyajikan rencana dan
realisasi anggaran bagi pelaksanaan tupoksi atau tugas-tugas lainnya dalam
rangka mencapai sasaran/tujuan organisasi yang telah ditetapkan, termasuk
analisis tentang capaian indikator kinerja dan efisiensi.
BAB IV PENUTUP
Pada bagian ini dikemukakan simpulan secara umum tentang
keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan
dengan kinerja instansi yang bersangkutan serta strategi pemecahan masalah.
LAMPIRAN
23
BAB 2
Perencanaan
& Perjanjian Kinerja
II.1 Perencanaan Strategis
Pembangunan yang telah dilaksanakan
Pemerintah Daerah DIY selama lima tahun terakhir
menunjukkan tingkat keberhasilan yang baik.
Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, RPJMD 2012-
2017 telah mengalami 2 (dua) kali perubahan.
Evaluasi Pembangunan ini dilakukan pada tahun
2014 dan tahun 2015.
Perubahan pertama pada tahun 2014 disebabkan karena adanya beberapa
indikator target sasaran yang capaiannya telah melampaui target yang ditetapkan
pada akhir RPJMD. Hasil evaluasi tersebut ditindaklanjuti dengan dilakukannya
perubahan terhadap RPJMD 2012-2017 berdasarkan amanat Peraturan Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 8 tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2013 dan Peraturan
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Perubahan
Target Pencapaian Sasaran Tahunan Rencana Jangka Menengah, Kebijakan Umum
dan Program Pembangunan Serta Indikator Kinerja Utama Gubernur Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2012-2017.
Kemudian perubahan kedua pada tahun 2015, disebabkan karena adanya
perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kelembagaan Pemerintah Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan Peraturan Daerah Istimewa Daerah
Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Kelembagaan Pemerintah
Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga diperlukan perubahan Peraturan
Gubernur Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Perubahan Target Pencapaian Sasaran
Tahunan Rencana Jangka Menengah, Kebijakan Umum dan Program Pembangunan
Bab 2 Berisi :
1. Perencanaan
Strategis
2. Perjanjian Kinerja
Tahun 2017
3. Rencana Anggaran
Tahun 2017
4. Instrumen
Pendukung
24
Serta Indikator Kinerja Utama Gubernur Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Tahun 2012-2017 menjadi Peraturan Gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 118 Tahun 2015 Tentang Perubahan Peraturan Gubernur
Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Perubahan Target Pencapaian Sasaran Tahunan
Rencana Jangka Menengah, Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Serta
Indikator Kinerja Utama Gubernur Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Tahun 2012-2017.
Selaras dengan perubahan RPJMD 2012-2017 yang kedua menimbulkan
konsekuensi logis adanya tindak lanjut dalam Perubahan Renstra Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi DIY Tahun 2012-2017, yang telah ditetapkan dalam SK
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY Nomor 560/00490 Tanggal 22
Januari 2016 Tentang Perubahan Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi DIY Tahun 2012-2017. Perubahan perlu dilakukan untuk melakukan
rasionalisasi terkait target kinerja sasaran, program dan kegiatan pendukung
sasaran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY yang sesuai dengan perubahan
kedua. Hal ini sebagai penjabaran sasaran dan indikator Gubernur dalam
perubahan RPJMD. Hasil perubahan RPJMD DIY Tahun 2012-2017 yang kedua akan
digunakan sebagai panduan dalam menentukan program kegiatan dalam rencana
kerja sampai dengan tahun akhir RPJMD. Perubahan yang dilakukan tercantum
dalam Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY.
II.1.1 Visi dan Misi
II.1.1.1 Visi
Dengan memperhatikan visi Pemerintah Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta serta guna mengatasi berbagai permasalahan
Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian yang ada serta guna mengatasi
segenap kemungkinan munculnya berbagai permasalahan dan
perkembangan yang ada, maka Visi Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi DIY Tahun 2012-2017 telah ditetapkan dengan resmi
yaitu:
“Terwujudnya Tenaga Kerja dan Calon Transmigran Yang Berkarater,
Berdaya Saing, Mandiri, Produktif dan Terlindungi”
25
Dengan Visi diatas,kedepan sangat diharapkan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi DIY dapat lebih banyak berperan dalam memberikan
kesempatan dan mendorong kepada dunia usaha dan masyarakat
melalui regulasi,fasilitasi dan pelayanan publik agar mereka mampu
mengembangkan usaha,kreativitas,kompetensi dan inovasinya untuk
mewujudkan kesejahteraan bersama.
II.1.1.2 Misi
Guna mewujudkan visi diatas, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY
telah menetapkan misinya sebagai berikut:
1. Mewujudkan tenaga kerja yang berkualitas dan berdaya saing
2. Menciptakan penempatan tenaga kerja dan kesempatan kerja
3. Meningkatkan perlindungan dan pengawasan ketenagakerjaan
4. Mewujudkan penyelenggaraan transmigrasi yang berkualitas
II.1.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan
Mengacu pada Visi dan Misi yang telah ditetapkan, maka Tujuan
Jangka menengah selama 5 tahun anggaran adalah:
1. Meningkatkan kualitas tenaga kerja dalam rangka menyiapkan
tenaga kerja yang terampil,mandiri dan berdaya saing
2. Memperluas penempatan tenaga kerja dan kesempatan kerja
3. Menciptakan hubungan industrial yang harmonis bagi para
pelaku proses produksi
4. Meningkatkan penempatan calon transmigran dan
penyelenggaran transmigrasi
Sasaran Strategis
26
Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran-sasaran
strategis yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu
lima tahun adalah sebagai berikut:
27
Tabel II.1 Sasaran Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY
NO. SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
SATUA
N
Target tahunan Keterang
an 2013 2014 2015 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Tersedianya tenaga kerja terampil yang kompeten dan sesuai permintaan pasar kerja
Prosentase Besaran Tenaga Kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi dan berbasis masyarakat
persen 23,50
24,20
25,00 26,00
27,00
Sebelum revisi
2 Terwujudnya penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja
Prosentase Besaran Kesempatan Kerja terhadap Jumlah Pencari Kerja
persen 8,20 9,00 9,50 n/a n/a sebelum revisi
Prosentase Besaran
Kesempatan Kerja
terhadap Jumlah
Pencari Kerja
persen n/a n/a n/a 20,9
8 21,1
8 Sebelum
revisi
Persentase besaran
lulusan pelatihan yang
ditempatkan
persen n/a 0.16 0.17 0.18 0.19 Sesudah
revisi
Jumlah Kesempatan
kerja
orang 1.88
6.07
1
1.95
6.04
3
1.986.4
07
2.02
4.78
7
2.06
3.56
5
Sesudah
revisi
3 Terwujudnya peningkatan mutu penyelenggaraan pelayanan lembaga ketenagakerjaan
Prosentase lembaga yang terstandarisasi sesuai peraturan perundangan yang berlaku
persen na 48,35
50,00 52,00
53,00
Sebelum
revisi
4 Terwujudnya hubungan industrial yang kondusif untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan kesejahteraan pekerja
Persentase besaran penyelesaian kasus perselisihan hubungan industrial
persen na 60,00
65,00 75,00
84,00
Sebelum revisi
Persentase besaran turunnya kasus yang diselesaikan
persen n/a 40 35 25 15 Sesudah revisi
5 Terwujudnya kondisi
persentase besaran jumlah perusahaan
persen na 14,35
15,60 n/a n/a sebelum revisi
28
lingkungan kerja sesuai norma kesehatan dan keselamatan kerja
yang melaksanakan peraturan perundangan di bidang norma kerja dan K3
persentase besaran jumlah perusahaan yang melaksanakan peraturan perundangan di bidang norma kerja dan K3
persen n/a n/a n/a 30,60
30,91
Sebelum revisi
6 Terwujudny
a kondisi
dan
lingkungan
kerja sesuai
norma K3
Persentase perusahaan nihil kecelakaan kerja
persen n/a n/a 94.72 95.00
95.50
Sesudah revisi
7 Terlaksana
nya
perpindaha
n dan
penempata
n calon
transmigra
n sesuai
kesepakata
n
kerjasama
antar
daerah
Persentase besaran calon transmigran yang ditempatkan
persen 17,84
19,62
20,00 20,37
20,63
sebelum revisi
Persentase besaran calon transmigran yang ditempatkan
persen 17,84
19,62
20,00 7,85 8,00 Sebelum revisi
Persentase
pemenuhan hak
transmigran (Lahan
pekarangan,Lahan
Usaha I, Lahan usaha
II)
persen n/a n/a 47.50 49.0
0
50.0
0
Sesudah
revisi
II.1.3 Strategi
Setelah menentukan tujuan dan sasaran, maka langkah
selanjutnya perlu ditentukan bagaimana hal tersebut dapat dicapai.
Cara mencapai tujuan dan sasaran merupakan strategi organisasi
untuk merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,
meliputi penetapan strategi, kebijakan, program dan kegiatan.
II.1.3.1 Misi 1 Mewujudkan tenaga kerja yang berkualitas dan
berdaya saing
Strategi
29
Meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui pelatihan
serta meningkatkan kualitas instruktur
Kebijakan
Meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui
pelatihan,sertifikasi,dan standarisasi
Program
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga
Kerja
Kegiatan
- Pelatihan Ketrampilan Pencari Kerja
- Sertifikasi Uji Kompetensi Tenaga Kerja
- Pemagangan Tenaga Kerja
II.1.3.2 Misi 2 Menciptakan penempatan tenaga kerja dan
kesempatan kerja
Strategi
Meningkatkan kualitas penempatan tenaga kerja melalui
perbaikan penyelenggaraan bursa kerja,perluasan kerja
serta meningkatkan pelayanan ketenagakerjaan
Kebijakan
Meningkatkan potensi lokal dan melakukan kerjasama
antar daerah baik di dalam negeri maupun diluar negeri
dalam upaya penciptaan dan perluasan kerja
Program
- Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Kegiatan
- Penempatan Tenaga Kerja
30
- Penyediaan Informasi Pasar Kerja dan
Penyelenggaraan Bursa Kerja
- Pembinaan Lembaga Penempatan Tenaga Kerja
- Pembentukan Kesempatan Kerja
II.1.3.3 Misi 3 Meningkatkan perlindungan dan pengawasan
ketenagakerjaan
Strategi
Meningkatkan kualitas perangkat hubungan industrial dan
perbaikan kondisi lingkungan kerja sesuai norma
kesehatan dan keselamatan kerja
Kebijakan
Meningkatkan perlindungan tenaga kerja melalui
pengupahan,jaminan sosial,keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) dan peningkatan kesejahteraan
Program
- Program Pelayanan Pengawasan Lembaga
Ketenagakerjaan
- Program Pelayanan Penyelesaian Hubungan Industrial
Kegiatan
- Pengujian Lingkungan Kerja, Pemeriksaan Kesehatan
Kerja, Hiperkes dan KK
- Pemeriksaan, Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3
- Pembinaan Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial
II.1.3.4 Misi 4 Mewujudkan penyelenggaraan transmigrasi yang
berkualitas
Strategi
31
Meningkatkan kerjasama antar daerah dan meningkatkan
kualitas calon transmigran
Kebijakan
- Meningkatkan kerjasama antar wilayah,antar pelaku
dan antar sektor dalam rangka pengembangan
wilayah transmigrasi dan menyeleksi serta
memberangkatkan transmigran
- Meningkatkan kualitas pembinaan dan
pemberdayaan transmigrasi lokal
- Melaksanakan pelatihan dasar umum untuk calon
transmigran
Program
Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
Kegiatan
- Penyelenggaraan Transmigrasi dan Pemberdayaan
Translok
II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen yang berisikan
penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi
yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai
dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen
penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah
atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta
sumber daya yang tersedia. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis,
indikator kinerja, beserta target kinerja dan anggaran.
Dalam penyusunan perjanjian kinerja instansi mengacu pada Renstra,
RKT, IKU, dan anggaran atau DPA. Perjanjian Kinerja pada tabel berikut
merupakan Perjanjian Kinerja tahun 2017:
32
Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2017
N
O.
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
SATUA
N
TARGET
TAHUNAN
TRIWULAN TARGET
1 2 3 4 5 6 7
1. Terwujudnya
penempatan
tenaga kerja dan
perluasan kerja
Persentase
besaran lulusan
pelatihan yang
ditempatkan
% 0.19 Triwulan I 0
Triwulan II 0.04
Triwulan III 0.08
Triwulan IV 0.19
Jumlah
Kesempatan
Kerja
orang 2.063.565 Triwulan I 0
Triwulan II 0
Triwulan III 0
Triwulan IV 2.063.565
2. Terwujudnya
hubungan
industrial yang
kondusif untuk
mengembangkan
usaha dan
meningkatkan
kesejahteraan
pekerja
Persentase
besaran turunnya
kasus yang
diselesaikan
melalui
Pengadilan
Hubungan
Industrial
% 16 Triwulan I 0
Triwulan II 0
Triwulan III 0
Triwulan IV 16
3. Terwujudnya
kondisi lingkungan
kerja sesuai
Norma K3
Persentase
perusahaan nihil
kecelakaan kerja
% 95.50 Triwulan I 0
Triwulan II 0
Triwulan III 0
Triwulan IV 95.50
4. Terlaksananya
perpindahan dan
penempatan calon
transmigran
sesuai
kesepakatan KSAD
Persentase
pemenuhan hak
transmigran
(Lahan
Pekarangan,
Lahan Usaha
I,Lahan Usaha II)
% 50.00 Triwulan I 0
Triwulan II 0
Triwulan III 0
Triwulan IV 50.00
33
II.3 Rencana Anggaran Tahun 2017
Pada Tahun Anggaran 2017 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY
melaksanakan kegiatan dengan anggaran murni sebesar 44.921.783.920,60,-.
dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp 15.382.371.870,60,- dan Belanja
Langsung Rp 29.539.412.050,-.
II.3.1 Target Belanja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY
Tabel II.3 Target Belanja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY Tahun
2017
Uraian Target Prosentase
Belanja Tidak Langsung Rp.15.382.371.870,60- 34.24%
Belanja Langsung Rp.29.539.412.050,00- 65.76%
Jumlah Rp.44.921.783.920,60- 100%
II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis
Anggaran belanja langsung Tahun 2017 Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi DIY yang dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis
adalah sebagai berikut:
Tabel II.4 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis
No. Sasaran Anggaran Prosentase Keterangan
1 2 3 4 5
1 Terwujudnya
penempatan
tenaga kerja dan
perluasan kerja
Rp.16.612.353.000 81.12% Sasaran ini
didukung dua
Program yaitu
Program
Peningkatan
Kualitas dan
Produktivitas
Tenaga Kerja dan
Program
Peningkatan
34
Kesempatan Kerja
2 Terwujudnya
hubungan
industrial yang
kondusif untuk
mengembangkan
usaha dan
meningkatkan
kesejahteraan
pekerja
Rp.952.138.000 4.64% Sasaran ini
didukung satu
program yaitu
Program Pelayanan
Penyelesaian
Perselisihan
Hubungan
Industrial
3 Terwujudnya
kondisi
lingkungan kerja
sesuai Norma K3
Rp.1.422.532.000 6.94% Sasaran ini
didukung satu
program yaitu
Program Pelayanan
Pengawasan
Lembaga
Ketenagakerjaan
4 Terlaksananya
perpindahan dan
penempatan
calon transmigran
sesuai
kesepakatan
KSAD
Rp.1.491.711.000 7.28% Sasaran ini
didukung satu
program yaitu
Program
Penempatan
Transmigran
II.4 Instrumen Pendukung
Instrumen pendukung yang ada di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
DIY yang mendukung pelaksanaan SAKIP di SKPD antara lain adanya website
dengan alamat http.www.nakertrans.jogjaprov.go.id yang berisi info pelatihan
yang dilaksanakan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Info pelatihan
kerja, info pemagangan dan sertifikasi, info perluasan dan penempatan kerja,
info hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja, info penyelenggaraan
35
transmigrasi dan Informasi lain terkait Disnakertrans yang perlu diketahui
masyarakat umum.
Gambar II.1 Tampilan website disnakertrans DIY
Selain itu Balai Latihan Kerja dan Pengembangan Produktivitas (BLKPP)
memiliki layanan berbasis web yaitu Kios 3 in 1. Kios 3 in 1 merupakan
pelayanan terpadu dibidang pelatihan,sertifikasi dan penempatan lulusan
pelatihan secara online sehingga mudah diakses masyarakat.
Gambar II.2 Tampilan website Kios 3 in 1
36
Pada tahun 2017 Disnakertrans DIY juga mengembangkan layanan berupa
pendaftaran magang ke Jepang secara online untuk memudahkan masyarakat
melakukan pendaftaran magang ke Jepang. Dalam aplikasi pendaftaran online
tersebut juga dijelaskan secara rinci mengenai syarat pendaftaran, tahapan seleksi
pendaftaran dan biaya yang dikeluarkan selama proses pendaftaran.
Gambar II.3 Tampilan aplikasi online pemagangan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY juga mengembangan aplikasi online wajib
lapor ketenagakerjaan yang disebut MALIOBORO. Dengan sistem Wajib Lapor
Ketenagakerjaan secara daring ini, membuat pelaksanaan Wajib Lapor
37
Ketenagakerjaan yang dulu memakan waktu hingga berhari-hari menjadi lebih
cepat karena proses birokrasi di dinas menjadi lebih ringkas, dan oleh karena itu
kepatuhan perusahaan untuk melakukan Wajib Lapor Ketenagakerjaan diharapkan
bisa meningkat. Aplikasi Ini merupakan jawaban dari kebijakan Nasional yang
dituangkan dalam Permenaker Nomor 18 Tahun 2017 tentang Tata Cara Wajib
Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan Dalam Jaringan dan Untuk mendukung
kelancaran layanan Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan. Adapun Wajib Lapor
Ketenagakerjaan sendiri merupakan amanat dari UU No 7 Tahun 1981 Tentang
Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan, yang mewajibkan Pengusaha/
Pengurus melaporkan keadaan ketenagakerjaan di perusahaannya secara berkala
setiap 1 (satu) tahun sekali. Perlu diketahui pula bahwa Pengusaha/ Pengurus
perusahaan yang tidak melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan tersebut
diancam dengan sanksi pidana kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan dan atau
denda setinggi-tingginya Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah).
Gambar II.4 Tampilan Aplikasi Online Wajib Lapor Ketenagakerjaan “MALIOBORO”
38
BAB 3
Akuntabilitas Kinerja
III.1. Capaian Kinerja Tahun 2017
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY telah
melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada
Perjanjian Kinerja Dinas Tenaga Kerja tahun 2017 yang
telah disepakati. Penilaian ini dilakukan oleh tim
pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur
dalam rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya
akan memberikan gambaran keberhasilan dan
kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari
hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan
kategorisasi kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan
tingkat capaian kinerja yaitu:
Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja
Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan
oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY dilakukan dengan
membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator
kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Dinas
No. Interval Nilai Realisasi
Kinerja
Kriteria Penilaian Realisasi
Kinerja
Kode
1. 91 ≤ 100 Sangat Baik Hijau Tua
2. 76 ≤ 90 Tinggi Hijau Muda
3. 66 ≤ 75 Sedang Kuning Tua
4. 51 ≤ 65 Rendah Kuning Muda
5. ≤ 50 Sangat Rendah Merah
Bab 3 Berisi :
1. Capaian Kinerja
Tahun 2016
2. Evaluasi dan
Analisis Capaian
Kinerja Sasaran
Strategis
3. Evaluasi dan
Analisis Capaian
Kinerja Lainnya
4. Akuntabilitas
Anggaran
39
Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY beserta target dan capaian realisasinya
dirinci sebagai berikut:
Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2017
NO. SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
SATU
AN TARGET REALISASI
PERSE
NTASE
KRITERI
A/
KODE
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Terwujudnya
penempatan
tenaga kerja dan
perluasan kerja
Persentase
besaran lulusan
pelatihan yang
ditempatkan
% 0.19 0.32 168.42 Sangat
baik
2 Terwujudnya
penempatan
tenaga kerja dan
perluasan kerja
Jumlah
Kesempatan
Kerja
Orang 2.063.5
65
2.053.168 99.50 Sangat
baik
3 Terwujudnya
hubungan
industrial yang
kondusif untuk
mengembangkan
usaha dan
meningkatkan
kesejahteraan
pekerja
Persentase
besaran turunnya
kasus yang
diselesaikan
melalui
Pengadilan
Hubungan
Industrial
% 16 0 200.00 Sangat
baik
4 Terwujudnya
kondisi dan
lingkungan kerja
sesuai norma k3
Persentase
perusahaan nihil
kecelakaan kerja
% 95.50 95.55 100.05 Sangat
baik
5 Terlaksananya
perpindahan dan
penempatan
calon
transmigran
sesuai
kesepakatan
KSAD
Persentase
pemenuhan hak
transmigran
(Lahan
Pekarangan,
Lahan Usaha I,
Lahan Usaha II)
% 50.00 72.73 145.46 Sangat
baik
40
Dari tabel di atas, terdapat lima indikator yang terbagi ke dalam
empat sasaran strategis. Pada tahun 2017, empat indikator telah memenuhi
target yang ditetapkan atau sebesar 80% dari total indikator. Sementara itu,
sebanyak satu indikator atau sebesar 20% belum memenuhi target. Tidak
tercapainya target disebabkan oleh berbagai faktor kendala. Capaian yang
tertinggi pada indikator Persentase besaran turunnya kasus yang diselesaikan
melalui Pengadilan Hubungan Industrial dengan persentase 200% sementara
indikator yang mengalami capaian yang rendah adalah indikator Jumlah
Kesempatan Kerja
III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis
Dalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY yang dicerminkan dalam capaian Indikator
Kinerja. Adapun evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja menurut
sasaran stategis diuraikan sebagai berikut:
III.2.1. Sasaran Terwujudnya Penempatan Tenaga Kerja dan
Perluasan kerja
Tolok ukur capaian sasaran Terwujudnya penempatan tenaga kerja
dan perluasan kerja terdiri dari dua indikator yaitu indikator:
Persentase besaran lulusan pelatihan yang ditempatkan dengan
meta indikator:
Dan Indikator Jumlah kesempatan kerja dengan meta indikator
Jumlah Kesempatan Kerja data dari Sakernas,BPS
X 100% Jumlah lulusan yang ditempatkan
Jumlah peserta pelatihan
41
Gambar III.1 Pelaksanaan Seleksi Magang Jepang Disnakertrans DIY Tahun 2017
Tabel III.3 Target dan Realisasi Kinerja
No Indikator Capaia
n 2016
2017 Target
Akhir
Renstra
(2017)
Capaian
s/d 2017
terhadap
2017 (%)
Target Realisasi % Realisasi*
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Persentase
besaran
lulusan
pelatihan
yang
ditempatkan
n/a 0.19 0.32
(288/900)x
100%
168.42
(0.32/0.19)x
100%
0.19 168.42
2 Jumlah
kesempatan
kerja
2.063.56
5
2.053.168
(2.053.168/
2.063.565)x
100%
99.50
(2.053.168/2
.063.565)x10
0%
2.063.56
5
99.50
42
Capaian realisasi indikator persentase besaran lulusan pelatihan yang ditempatkan
pada tahun 2017 ini masuk kategori hijau tua atau sangat baik yaitu sebesar
168.42%.
Indikator ini tidak bisa dibandingkan dengan capaian tahun 2016 karena adanya
reviu renstra yang mengakibatkan perubahan indikator dan meta indikator pada
target ini.
Berdasarkan dokumen Renstra TA 2012-2017 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
DIY, indikator persentase besaran lulusan pelatihan yang ditempatkan pada tahun
2017 ditargetkan mencapai 0.19 sehingga apabila capaian 2017 dibandingkan
target akhir tahun Renstra maka capaiannya sebesar 168,42%.
Capaian pada tahun 2017 ini dari 900 peserta pelatihan,mampu ditempatkan
sebanyak 288 orang.
Hambatan yang dihadapi untuk mewujudkan indikator ini adalah pelaksanaan
pelatihan dengan pendataan penempatan peserta dilakukan dalam tahun yang
sama sehingga pemantauan penempatan kurang maksimal.
Solusi yang bisa dilakukan dengan memanfaatkan Kios3in1 untuk proses pendataan
penempatan.
Capaian realisasi indikator kedua pada sasaran ini yaitu Jumlah Kesempatan Kerja
pada tahun 2017 ini meskipun belum mencapai 100% akan tetapi sudah masuk
kategori hijau tua atau sangat baik dengan nilai 99.50%.
Indikator ini baru muncul di tahun 2017 sebagai akibat adanya reviu Renstra dan
RPJMD sehingga tidak bisa dibandingkan dengan capaian tahun 2016.
Berdasarkan dokumen Renstra TA 2012-2017 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
DIY, indikator Jumlah Kesempatan Kerja pada tahun 2017 ditargetkan sebesar
2.063.565 dan bisa terealisasi sebesar 2.053.168 sehingga capaian realisasinya
sebesar 99.50%.
Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan indikator Jumlah Kesempatan kerja ini
adalah terbatasnya kesempatan kerja di sektor formal dan masih adanya
kesempatan kerja yang tidak bisa terisi karena tidak sesuainya kompetensi pencari
kerja dengan kebutuhan dunia industri.
Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas pencari kerja,
melalui pelatihan,pemagangan dan sertifikasi serta optimalisasi peran pengantar
kerja.
43
Gambar III.2 Capaian E Sakip Sasaran Terwujudnya penempatan tenaga kerja dan
perluasan kerja dengan Indikator Persentase Besaran Lulusan Pelatihan Yang ditempatkan
Gambar III.3 Capaian E Sakip Sasaran Terwujudnya penempatan tenaga kerja dan
perluasan kerja dengan Indikator Jumlah Kesempatan Kerja
III.2.2. Sasaran Terwujudnya hubungan industrial yang kondusif
untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan kesejahteraan
pekerja
Tolok ukur capaian sasaran Terwujudnya hubungan
industrial yang kondusif untuk mengembangkan usaha dan
44
meningkatkan kesejahteraan pekerja terdiri dari satu indikator
yaitu indikator: Persentase besaran turunnya kasus yang
diselesaikan melalui pengadilan hubungan industrial dengan
formulasi perhitungan:
(jumlah kasus yang diselesaikan dengan Pengadilan Hubungan
Industrial/Jumlah Kasus yang dicatatkan)x100%.
Gambar III.4 Seorang Pengawas Ketenagakerjaan Sedang Menerima
Pengaduan Secara Langsung
Tabel III.4 Target dan Realisasi Kinerja
No Indikator Capaian
2016
2017 Target
Akhir
Renstra
(2017)
Capaian
s/d 2017
terhadap
2017 (%)
Target Realisasi %
Realisasi*
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Persentase
besaran
turunnya
kasus yang
diselesaikan
melalui
pengadilan
hubungan
industrial
100% 16 0 200.00 16 200.00
45
Capaian realisasi indikator Persentase besaran turunnya kasus yang diselesaikan
melalui pengadilan hubungan industrial pada tahun 2017 ini masuk kategori hijau
tua atau sangat baik yaitu sebesar 200.00%. Hal ini dikarenakan upaya preventif
melalui pembinaan hubungan industrial kepada perusahaan dan masyarakat
pekerja serta keberhasilan proses mediasi yang dilakukan oleh mediator hubungan
industrial kepada pihak perusahaan dan pekerja yang berselisih. Indikator ini tidak
bisa dibandingan dengan capaian 2016 karena menggunakan meta indikator yang
berbeda.
Berdasarkan dokumen Renstra TA 2012-2017 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
DIY, indikator Persentase besaran turunnya kasus yang diselesaikan melalui
pengadilan hubungan industrial dengan perhitungan rumus invert maka tingkat
capaiannya sudah 200%.
Melihat capaian kinerja yang sudah lebih dari 100% sedangkan realisasi anggaran
kurang dari 100% maka sasaran ini termasuk efisien.
Hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target indikator Persentase besaran
turunnya kasus yang diselesaikan melalui pengadilan hubungan industrial adalah
tidak semua kasus dicatatkan karena belum semua pengusaha dan pekerja
memahami mekanisme penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan sosialisasi dan pembinaan hubungan
industrial ke perusahaan serta upaya untuk meningkatkan jumlah perusahaan yang
mempunyai sarana Hubungan Industrial.
Gambar III.5 Capaian E Sakip Sasaran Terwujudnya Hubungan Industrial Yang Kondusif
Untuk Mengembangkan Usaha dan Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja
46
III.2.2. Sasaran Terwujudnya kondisi dan lingkungan kerja sesuai
norma K3
Tolok ukur capaian sasaran Terwujudnya kondisi dan
lingkungan kerja sesuai norma K3 terdiri dari satu indikator yaitu
indikator: Persentase perusahaan nihil kecelakaan kerja dengan
formulasi perhitungan:
(Jumlah perusahaan nihil kecelakaan kerja / jumlah perusahaan yang
terdaftar) x 100%
Gambar III.6 Pelaksanaan Bimtek Ahli K3
47
Tabel III.6 Target dan Realisasi Kinerja
No Indikator Capaian
2016
2017 Target
Akhir
Renstra
(2017)
Capaian
s/d 2017
terhadap
2017 (%)
Target Realisasi % Realisasi*
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Persentase
perusahaan
nihil
kecelakaan
kerja
n/a 95.50 95.55
(429/
449)x100%
100.05
(95.55/
95.50)x100%
95.50 100.05
Capaian realisasi indikator Persentase perusahaan nihil kecelakaan kerja pada
tahun 2017 ini masuk kategori hijau tua atau sangat baik yaitu sebesar 100.05%.
Hal ini dikarenakan terdapat 429 perusahaan nihil kecelakaan kerja dari 449
perusahaan besar yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada tahun
2017,pemantauan perusahaan nihil kecelakaan kerja difokuskan ke perusahaan
besar.
48
Indikator ini pada tahun 2016 capaiannya tidak bisa dibandingkan dengan tahun
2017 karena baik indikator maupun formulasi penghitungannya berbeda.
Berdasarkan dokumen Renstra TA 2012-2017 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
DIY, indikator Persentase Perusahaan Nihil Kecelakaan Kerja maka tingkat
capaiannya sudah 100.05%.
Melihat capaian kinerja yang sudah lebih dari 100% sedangkan realisasi anggaran
kurang dari 100% maka sasaran ini termasuk efisien.
Hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target indikator ini adalah belum
semua perusahaan menerapkan norma K3 untuk mendorong terwujudnya
perusahaan nihil kecelakaan kerja.
Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan fungsi pembinaan secara
berkelanjutan untuk meningkatkan kepatuhan terhadap norma ketenagakerjaan.
Gambar III.7 Capaian E Sakip Sasaran Terwujudnya kondisi dan lingkungan kerja sesuai
norma K3
III.2.2. Sasaran Terlaksananya perpindahan dan penempatan calon
transmigran sesuai kesepakatan KSAD
Tolok ukur capaian sasaran Terlaksananya perpindahan dan
penempatan calon transmigran sesuai kesepakatan KSAD terdiri dari
satu indikator yaitu indikator Persentase pemenuhan hak
transmigran (Lahan Pekarangan, Lahan Usaha I, Lahan Usaha II)
dengan formulasi perhitungan:
(Jumlah transmigran yang terpenuhi haknya di kawasan transmigrasi
/ jumlah transmigrasi yang dikirimkan) x 100%
49
Gambar III.8 Pemberangkatan Warga Transmigran Asal DIY ke Lokasi UPT
Parudongka, Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara
Tabel III.7 Target dan Realisasi Kinerja
No Indikator Capaian
2016
2017 Target
Akhir
Renstra
(2017)
Capaian
s/d 2017
terhadap
2017 (%)
Target Realisasi %
Realisasi*
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Persentase
pemenuhan
hak
transmigran
(Lahan
Pekarangan,
Lahan Usaha
I, Lahan
Usaha II)
n/a 50 72.73 145.46 50 145.46
Capaian realisasi indikator Persentase pemenuhan hak transmigran (Lahan
Pekarangan, Lahan Usaha I, Lahan Usaha II) pada tahun 2017 ini masuk kategori
hijau tua atau sangat baik yaitu sebesar 145.46%. Hal ini dikarenakan dari 165 KK
50
yang ditempatkan pada tahun 2012, terdapat 120 KK yang terpenuhi haknya yaitu
Lahan Pekarangan,Lahan Usaha I dan Lahan Usaha II. Indikator ini pada tahun 2016
capaiannya tidak bisa dibandingkan dengan tahun 2017 karena baik indikator
maupun formulasi penghitungannya berbeda.
Berdasarkan dokumen Renstra TA 2012-2017 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
DIY, indikator Persentase pemenuhan hak transmigran (Lahan Pekarangan, Lahan
Usaha I, Lahan Usaha II) maka tingkat capaiannya sudah 145.46%.
Melihat capaian kinerja yang sudah lebih dari 100% sedangkan realisasi anggaran
kurang dari 100% maka sasaran ini termasuk efisien.
Hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target indikator ini adalah pemenuhan
hak transmigran (Lahan Pekarangan, Lahan Usaha I dan Lahan Usaha II) merupakan
kewenangan daerah penempatan.
Solusi yang bisa dilakukan adalah koordinasi dengan Pemerintah Pusat, daerah
Penempatan baik Provinsi dan Kabupaten secara terus menerus.
Gambar III.9 Capaian E Sakip Sasaran Terlaksananya perpindahan dan penempatan calon
transmigran sesuai kesepakatan KSAD
III.3 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya
Tingkat capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Ketenagakerjaan sebagai
berikut:
51
NoJenis Pelayanan
DasarNilai
Sumber
DanaAnggaran (Rp.)Peserta Pendaftar
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
1 Pemagangan Tenaga Kerja APBD 480 1000
APBN 500 500
2 Pelatihan Ketrampilan Pencari Kerja APBD 1280 1800
3 Sertifikasi Uji Kompetensi APBD 900 1200
4
Pengujian Lingkungan Kerja, Pemeriksaan
Kesehatan Kerja, Hiperkes dan KKAPBD 540 1150
- 3700 5650
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
1 Pembentukan Kesempatan Kerja APBD 500 750
APBN 160 300
660 1050
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
1 Pemagangan Tenaga Kerja APBD 163
APBN 190
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
1 Penempatan Tenaga Kerja APBD
3 Informasi Pasar Kerja dan Bursa Kerja APBD 6542
4 Penempatan AKAN dan AKL
5 Penempatan Pelatihan di BLKPP APBN 227
APBD 125
7122
Program Pelayanan Penyelesaian Hubungan Industrial
1 Pembinaan Hubungan Industrial APBD 120
2Koordinasi dewan Pengupahan dan Sosialisasi
bagi tenaga kerja/ perusahaanAPBD
3Identifikasi dan Pemantauan Upah Minimum
dan Tunjangan Hari Raya (THR)APBD 90
6
6
Program Pelayanan Pengawasan Lembaga Ketenagakerjaan
1 Pengujian Lingkungan Kerja APBD 196
APBN 10
2 Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)APBD 500
3 Pemeriksaaan Kesehatan Kerja Bagi Tenaga KerjaAPBD 10
4 Perlindungan Tenaga Kerja APBD 100
5 Pemeriksaan pegawai pengawas 1224
Jumlah 2040
Jumlah perusahaan
Capaian
Program Pelayanan Pengawasan Lembaga Ketenagakerjaan
1Pemeriksaan Alat-alat Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)APBD
2 Jumlah peralatan obyek pemeriksaan
Capaian
4311
47.32%
2 Besaran pengujian
peralatan di
perusahaan
50%
652
2134
30.55%
5 Pelayanan
Pengawasan
Ketenagakerjaan
1 Besaran pemeriksaan
perusahaan
45%
144,166
Jumlah pekerja/buruh 219,903
Capaian65.56%
Jumlah penempatan
4 Pelayanan
Kepesertaan
Jamsostek
Besaran Pekerja/buruh
yang menjadi peserta
Jamsostek
50%Jumlah pekerja/buruh yang menjadi peserta Jamsostek
Jumlah pencari kerja terdaftar (data IPK) 15,044
Capaian 47.34%
3 Pelayanan
Penyelesaian
Perselisihan
Hubungan Industrial
Besaran Kasus yang
diselesaikan dengan
Perjanjian Bersama (PB)
50%
Jumlah
Jumlah kasus yang sudah diselesaikan dengan Perjanjian Bersama
(PB)
Jumlah kasus masuk/didaftarkan
Capaian 100.00%
2 Pelayanan
Penempatan Tenaga
Kerja
Besaran pencari kerja
yang terdaftar yang
ditempatkan
40%
65.49%
Indikator Program/Kegiatan Pendukung
1 Pelayanan Pelatihan
Kerja
1 Besaran tenaga kerja
yang mendapatkan
pelatihan berbasis
kompetensi
60%
Jumlah
Capaian
2 Besaran tenaga kerja
yang mendapatkan
pelatihan
kewirausahaan
60%
Jumlah
Capaian 62.86%
Dari tabel diatas terdapat tujuh indikator yang terbagi ke dalam lima jenis
pelayanan dasar. Enam indikator telah memenuhi target yang ditetapkan
52
sedangakan satu target belum memenuhi target.Target indikator yang belum
terpenuhi adalah indikator Besaran Pengujian Peralatan di Perusahaan
dengan target 50% dan baru bisa tercapai 30.55% Capaian yang tertinggi
pada indikator Besaran Kasus Yang Diselesaikan dengan Perjanjian Bersama
(PB) dengan target 50% dan capaiannya sebesar 100%. Sedangkan capaian
terendah pada indikator Besaran Pengujian Peralatan di Perusahaan.Tidak
tercapainya indikator Besaran Pengujian Peralatan di Perusahaan karena
jumlah pengawas ketenagakerjaan spesialis tidak sebanding dengan jumlah
peralatan yang terdaftar.
III.4 Realisasi Anggaran
Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2017 sebesar
92.94%. dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk
program/kegiatan utama sebesar 92.73%, sedangkan realisasi untuk
program/kegiatan pendukung sebesar 93.43%. Jika dilihat dari realisasi
anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada
program/kegiatan di sasaran Terwujudnya hubungan industrial yang
kondusif untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan kesejahteraan
pekerja (99.68%). Sedangkan penyerapan terkecil pada program/kegiatan di
sasaran Terwujudnya penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja pada
indikator Jumlah Kesempatan Kerja (87.05%).
Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan
anggaran, pencapaian sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan
penyerapan anggaran kurang dari 100% menunjukkan bahwa dana yang
disediakan untuk pencapaian sasaran pembangunan tahun 2017 telah
mencukupi.
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2017 yang dialokasikan
untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan
pada tabel berikut:
Tabel III.8 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2017
53
No Sasaran
Indikator
Kinerja Anggaran
Target Realisasi
%
Realis
asi
Target Realisasi
%
Realisa
si
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Terwujudnya
penempatan
tenaga kerja
dan
perluasan
kerja
Persentase
besaran
lulusan
pelatihan
yang
ditempatkan
0.19 0.32 168.4
2
10.831.
036.000
10.192.6
96.490
94.10
2 Terwujudnya
penempatan
tenaga kerja
dan
perluasan
kerja
Jumlah
Kesempatan
Kerja
2.063.
565
2.053.168 99.50 5.781.3
17.000
5.032.80
5.085
87.05
3 Terwujudnya
hubungan
industrial
yang kondusif
untuk
mengembang
kan usaha
dan
meningkatka
n
kesejahteraa
n pekerja
Persentase
besaran
turunnya
kasus yang
diselesaikan
melalui
Pengadilan
Hubungan
Industrial
16 0 200.0
0
952.138
.000
949.116.
075
99.68
4 Terwujudnya
kondisi dan
lingkungan
kerja sesuai
norma k3
Persentase
perusahaan
nihil
kecelakaan
kerja
95.50 95.55 100.0
5
1.422.5
32.000
1.382.00
2.350
97.15
5 Terlaksanany
a
perpindahan
dan
Persentase
pemenuhan
hak
transmigran
50.00 72.73 145.4
6
1.491.7
11.000
1.432.36
2.961
96.02
54
No Sasaran
Indikator
Kinerja Anggaran
Target Realisasi
%
Realis
asi
Target Realisasi
%
Realisa
si
penempatan
calon
transmigran
sesuai
kesepakatan
KSAD
(Lahan
Pekarangan,
Lahan Usaha I,
Lahan Usaha
II)
Jumlah 20.478.
734.000
18.988.9
82.961
92.73
Total Belanja
Langsung
29.539.
412.050
27.454.0
65.595
92.94
55
Tabel III.9 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Program Tahun 2017 (yang
mendukung capaian sasaran strategis)
No Program
Anggaran* Keterangan
Target Realisasi %
Deviasi
1 2 3 4 5 6
1 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
10.831.036.000 10.192.698.490 5.9
2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
5.781.317.000 5.032.805.085 12.95
3. Program Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
952.138.000 949.116.075 0.32
4. Program Pelayanan Pengawasan Lembaga Ketenagakerjaan
1.422.532.000 1.382.002.350 2.85
5. Program Penempatan Transmigran
1.491.711.000 1.432.362.961 3.98
Jumlah 20.478.734.000 18.988.982.961 92.73
Total Belanja Langsung
* anggaran setelah APBD perubahan Analisa Efisiensi
(Hanya untuk indikator kinerja sasaran yang capaiannya ≥100%)
No Sasaran Indikator
% Capaian
Kinerja
(≥100%)
%
Penyerapan
Anggaran
Tingkat
Efisiensi
1 2 3 4 5 6
1 Terwujudnya
penempatan
tenaga kerja dan
perluasan kerja
Persentase besaran
lulusan pelatihan yang
ditempatkan
168.42 94.10 5.9
2 Terwujudnya
hubungan
industrial yang
kondusif untuk
mengembangkan
usaha dan
meningkatkan
kesejahteraan
pekerja
Persentase besaran
turunnya kasus yang
diselesaikan melalui
Pengadilan Hubungan
Industrial
200.00 99.68 0.32
56
3 Terwujudnya
kondisi dan
lingkungan kerja
sesuai norma k3
Persentase perusahaan
nihil kecelakaan kerja
100.05 97.15 2.85
4 Terlaksananya
perpindahan dan
penempatan calon
transmigran sesuai
kesepakatan KSAD
Persentase pemenuhan
hak transmigran (Lahan
Pekarangan, Lahan
Usaha I, Lahan Usaha II)
145.46 96.02 3.98
Berdasarkan tabel diatas, lima sasaran dan lima indikator yang ada pada Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY masuk kategori efisien karena capaian kinerja
indikator lebih dari 100% dengan capaian anggaran kurang dari 100%. Hanya satu
indikator yang capaian kinerjanya belum mencapai 100% yaitu indikator Jumlah
Kesempatan Kerja. Meskipun belum mencapai 100%,akan tetapi indikator ini
tingkat capaiannya sudah masuk kategori hijau tua atau sangat baik dengan nilai
99.50%
57
BAB 4
Penutup
Penyelenggaraan kegiatan di Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi DIY pada Tahun Anggaran 2017
merupakan tahun ke lima dari Rencana Strategis Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY Tahun 2012-2017.
Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan
partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat
dipertahankan serta ditingkatkan. Sementara itu,
untuk target-target yang belum tercapai perlu
diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak.
Hasil laporan kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY tahun 2017
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dari analisis empat sasaran, terdapat lima indikator kinerja utama yang dipilih
sebagai tolak ukur. Pada tahun 2017, empat indikator yang telah memenuhi
target yang ditetapkan atau sebesar 80% dari total indikator. Sementara itu,
sebanyak satu indikator atau sebesar 20% belum memenuhi target. Tidak
tercapainya target disebabkan oleh berbagai faktor kendala. Capaian yang
tertinggi pada indikator Persentase besaran turunnya kasus yang diselesaikan
melalui Pengadilan Hubungan Industrial dengan persentase 200% sementara
indikator yang mengalami capaian yang rendah adalah indikator Jumlah
Kesempatan Kerja.
2. Sasaran yang tidak tercapai adalah terwujudnya penempatan tenaga kerja dan
perluasan kerja dengan indikator Jumlah Kesempatan Kerja. Capaian indikator
Jumlah Kesempatan Kerja pada tahun 2017 ditargetkan sebesar 2.063.565
dan bisa terealisasi sebesar 2.053.168 sehingga capaian realisasinya sebesar
99.50%. Meskipun belum tercapai 100%, indikator ini sesuai Permendagri no
54 Tahun 2010 sudah masuk kategori hijau tua atau sangat baik.
Bab 4 Berisi :
1. Kesimpulan
2. Saran
58
Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan yang
dihadapi dapat dirumuskan saran-saran/Rencana Aksi sebagai berikut:
1. Perlu dilakukan peningkatan kompetensi pencari kerja melalui
pelatihan pencari kerja,pemagangan dan sertifikasi.
2. Perlu dilakukan pendampingan terhadap Wira Usaha Baru yang telah
dibentuk supaya dapat berkembang dan dapat berfungsi sebagai
penyedia/membuka lapangan pekerjaan.
3. Perlu peningkatan pelayanan publik melalui pusat info kerja untuk
memperluas penempatan tenaga kerja dan optimalisasi peran
pengantar kerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017 ini diharapkan dapat
dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang
membutuhkan,penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan
datang, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan
datang serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.
59
LAMPIRAN:
Lampiran 1. Struktur Organisasi
Lampiran 2. Perencanaan Strategis (matriks Renstra lima tahun)
Lampiran 3. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Lampiran 4. Tanggapan/Tindak Lanjut Evaluasi LKJ IP Tahun Sebelumnya
Lampiran 5. Penghargaan yang pernah diterima
Lampiran 6. RKT
1
Lampiran 4. Tanggapan/Tindak Lanjut Evaluasi LKJ IP Tahun Sebelumnya
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Jalan Lingkar Utama Maguwoharjo, Depok , Sleman, Telp. (0274) 885147 Faksimile ( 0274) 885036
Website www nakertrans.pemda-diy.go.id; Email;[email protected]
YOGYAKARTA Kode Pos 55282
TANGGAPAN/TINDAK LANJUT EVALUASI LKJ IP TAHUN SEBELUMNYA
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DIY
No Saran/Rekomendasi Tindak lanjut
1. Merekomendasikan kepada Kepala Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY beserta
seluruh jajarannya agar bisa
mempertahankan kinerja yang sudah sangat
baik,namun demikian masih ada tindakan
perbaikan yaitu Pencapaian sasaran/Kinerja
organisasi terutama pada kinerja yang
dilaporkan (outcome dan IKU)
- Koordinasi lintas sektor terkait
penanganan peningkatan kualitas
pencari kerja
- Pemanfaatan Teknologi Informasi
untuk perluasan kesempatan kerja
di sektor formal dan informal.
Yogyakarta, 29 Januari 2018
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY
dr.ANDUNG PRIHADI SANTOSA,M.Kes NIP. 19600423 198803 1 004
2
3
4
5
6
RENCANA KINERJA TAHUNAN
OPD : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY
Tahun Anggaran : 2017
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
Tahunan
1 2 3 4 5
1 Terwujudnya penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja
Persentase besaran lulusan pelatihan yang ditempatkan
% 0,19
Jumlah Kesempatan Kerja orang 2.063.565
2
Terwujudnya hubungan industrial yang kondusif untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan kesejahteraan pekerja
Persentase besaran turunnya kasus yang diselesaikan melalui Pengadilan Hubungan Industrial
% 16
3 Terwujudnya kondisi lingkungan kerja sesuai Norma K3
Persentase perusahaan nihil kecelakaan kerja
% 95,50
4
Terlaksananya perpindahaan dan penempatan calon transmigran sesuai kesepakatan KSAD
Persentase pemenuhan hak transmigran (Lahan Pekarangan, Lahan Usaha I, Lahan Usaha II)
% 50,00
7
RENCANA KINERJA TAHUNAN
OPD : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY
Tahun Anggaran : 2018
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
Tahunan
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Terwujudnya Kesempatan Kerja Jumlah Kesempatan
Kerja
orang 1.980.354
2 Terwujudnya Hubungan
Industrial Yang kondusif Untuk
Mengembangkan Usaha dan
Meningkatkan Kesejahteraan
Pekerja
Jumlah Kasus Yang
diselesaikan diluar
pengadilan
Hubungan Industrial
kasus
10
3 Meningkatnya Daya Saing
Tenaga Kerja
Jumlah Lulusan
pelatihan yang
ditempatkan
orang 524