LAPORAN KINERJA 2016 -...

63
LAPORAN KINERJA 2016 Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan telah mewarnai upaya pendayagunaan aparatur negara dengan tuntutan mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung kelancaran tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance. Dalam rangka mencapai good gorvernance, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan akuntabel sehingga penyelenggaraan lembaga dapat dilakukan secara berdayaguna dan berhasilguna. Perlunya sistem pertanggung jawaban atas segala proses tindakan dilakukan dalam rangka tertib administrasi untuk mencapai akuntabilitas pelaporan yang pada akhirnya akan menjadi instrumen tercapainya pemerintahan yang bersih dan akuntabel. Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) mengacu pada ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi dan nepotisme; Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; Keputusan Kepala LAN RI Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Mengacu pada peraturan tersebut, maka disusunlah Laporan Kinerja tahun 2016 sebagai pertanggungjawaban kinerja Balai pada tahun yang sedang berjalan. Balai Besar PPMB-TPH dalam melaksanakan tugas fungsinya telah

Transcript of LAPORAN KINERJA 2016 -...

Page 1: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta

kemasyarakatan telah mewarnai upaya pendayagunaan aparatur negara

dengan tuntutan mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung

kelancaran tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance.

Dalam rangka mencapai good gorvernance, diperlukan pengembangan dan

penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan akuntabel

sehingga penyelenggaraan lembaga dapat dilakukan secara berdayaguna dan

berhasilguna. Perlunya sistem pertanggung jawaban atas segala proses

tindakan dilakukan dalam rangka tertib administrasi untuk mencapai

akuntabilitas pelaporan yang pada akhirnya akan menjadi instrumen

tercapainya pemerintahan yang bersih dan akuntabel.

Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) mengacu

pada ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara

yang bersih dan bebas dari korupsi dan nepotisme; Peraturan Presiden RI

Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah; Keputusan Kepala LAN RI Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang

Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Mengacu pada peraturan tersebut, maka disusunlah Laporan Kinerja tahun

2016 sebagai pertanggungjawaban kinerja Balai pada tahun yang sedang

berjalan. Balai Besar PPMB-TPH dalam melaksanakan tugas fungsinya telah

Page 2: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

2

mendukung program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu tanaman pangan.

1.2. Kedudukan, Tugas Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No: 78/Permentan/OT.140/ 11/2011

Balai Besar PPMB-TPH merupakan unit pelaksana teknis yang berada dibawah

dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal tanaman Pangan. Balai Besar

PPMB-TPH secara teknis dibina oleh Direktur Perbenihan, Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan dan Direktur Perbenihan, Direktorat Jenderal Hortikultura.

Tugas Balai Besar PPMB-TPH adalah melaksanakan pengembangan serta

pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem

manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura.

Sedangkan fungsi Balai Besar PPMB-TPH adalah sebagai berikut :

1. penyusunan program dan evaluasi pengembangan pengujian mutu benih

serta bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem

manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura;

2. pelaksanaan pengembangan teknik dan metode pengujian laboratorium,

sertifikasi, dan pengawasan peredaran benih tanaman pangan dan

hortikultura;

3. pelaksanaan uji banding (uji profisiensi, unjuk kerja metode, uji arbitrase

dan uji acuan) antar laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan

hortikultura;

4. pelaksanaan uji petik mutu benih tanaman pangan dan hortikultura yang

beredar;

5. pelaksanaan sertifikasi ISTA (International Seed Testing Association) untuk

benih tanaman pangan dan hortikultura;

6. pelaksanaansertifikasi sistem mutu dan pemberian hak penandaan Standar

Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku usaha perbenihan tanaman pangan

dan hortikultura;

Page 3: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

3

7. pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan

penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan

hortikultura;

8. penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan pengujian

mutu benih serta pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan

penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan

hortikultura;

9. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai Besar PPMB-TPH.

1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar PPMB-TPH

Struktur Organisasi Balai Besar PPMB-TPH dipimpin oleh seorang Kepala dan

memiliki 2 (dua) eselon III, yaitu Bagian Umum dan Bidang Informasi dan

Jaringan Laboratorium serta Kelompok Jabatan Fungsional.Dalam melakukan

tugas dan fungsinya, Bagian Umum terdiri dari 3 (tiga) unit kerja eselon IV

yang meliputi Subbagian Program dan Evaluasi, Subbagian Kepegawaian dan

Tata Usaha, dan Subbagian Keuangan dan Perlengkapan.Bidang Informasi dan

Jaringan Laboratorium terdiri dari 2 (dua) unit kerja eselon IV yang meliputi,

Seksi Informasi dan Dokumentasi dan Seksi Jaringan Laboratorium. Kelompok

Jabatan Fungsional yang terdapat di Balai Besar PPMB-TPH adalah fungsional

pengawas benih tanaman yang dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional

senior yang ditetapkan oleh Kepala Balai. Secara keseluruhan, pelaksanaan

kegiatan Balai Besar PPMB-TPH didukung oleh 61 PNS dan 15 tenaga kerja

kontrak sebagaimana terlihat pada Lampiran 5.

Balai Besar PPMB-TPH mempunyai struktur dan fungsi yang cukup memadai

untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara optimal. Dari masing-

masing unit tersebut di atas mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

1. Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan

evaluasi kegiatan pelaksanaan pengembangan pengujian mutu benih,

pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem

Page 4: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

4

manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura, serta

pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.Dalam melaksanakan

tugasnya, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan penyusunan program, anggaran dan evaluasi serta

pelaporan;

b. Fasilitasi kegiatan pengembangan pengujian mutu benih serta

pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan

sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura;

c. Pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga;

d. Pelaksanaan urusan keuangan, perlengkapan dan perpustakaan.

Bagian umum terdiri atas (1). Subbagian Program dan Evaluasi yang

mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program,

anggaran dan evaluasi serta pelaporan, (2). Subbagian Kepegawaian dan

Tata Usaha yang mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, tata

usaha dan rumah tangga, (3). Subbagian Keuangan dan Perlengkapan

yang mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, perlengkapan dan

perpustakaan, fasilitasi kegiatan pengembangan pengujian mutu benih

serta pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan

sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura. Secara

rinci uraian tugas unit eselon IV diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian

No. 46/Permentan/OT.140/6/2013.

2. Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan informasi dan dokumentasi hasil

pengembangan pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura

serta pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan

penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan

hortikultura. Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Informasi dan Jaringan

Laboratorium menyelenggarakan fungsi :

Page 5: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

5

a. Penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan pengujian

mutu benih tanaman pangan dan hortikultura.

b. Pengelolaan sampel dan koleksi varietas, isolate pathogen tular benih

dan benih hasil uji tanaman pangan dan hortikultura.

c. Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu

benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan

dan hortikultura.

d. Fasilitasi pelaksanaan sertifikasi sistem mutu dan pemberian hak

penandaan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku usaha

perbenihan tanaman pangan dan hortikultura.

Bidang Informasi dan jaringan Laboratorium terdiri atas (1). Seksi

Informasi dan Dokumentasi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan

pengujian mutu benih, serta pengelolaan sampel dan koleksi varietas

isolate pathogen tular benih dan benih hasil uji tanaman pangan dan

hortikultura, (2). Seksi Jaringan Laboratorium yang mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis pengujian

mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman

pangan dan hortikultura, serta fasilitasi pelaksanaan sertifikasi sistem mutu

dan pemberian hak penandaan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada

pelaku usaha perbenihan tanaman pangan dan hortikultura. Secara rinci

uraian tugas unit eselon IV diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian No.

46/Permentan/OT.140/6/2013.

3. Kelompok Fungsional dalam melaksanaka Berdasar Peraturan Menteri

pertanian no 39 tahun 2006 tentang produksi, sertifikasi dan peredaran

benih bina pada pasal 35 dinyatakan bahwa pengujian mutu benih di

laboratorium mengacu pada ISTA Rules, namun tidak semua metode yang

ada di ISTA Rules dapat dilaksanakan di Indonesia. Beberapa

permasalahan metode pengujian mutu benih (laboratorium, sertifikasi dan

pengawasan peredaran) belum menemukan solusi yang tepat sehingga

Page 6: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

6

diperlukan kegiatan pengembangan metode/ validasi/verifikasi metode

pengujian mutu benih (laboratorium, sertifikasi dan pengawasan

peredaran). Kegiatan pengembangan metode/ validasi/verifikasi ini

dilaksanakan oleh Balai Besar Pengembangan Pengujian Benih Tanaman

Pangan dan Hortikultura (Balai Besar PPMB-TPH) yang merupakan

visualisai dari salah satu fungsi Balai Besar PPMB-TPH.

1.4. Sumberdaya Manusia Balai Besar PPMB-TPH

Peranan Aparatur Sipil Negara (ASN) terhadap pelaksanaan pembangunan

nasional adalah sangat penting dan menentukan, karena PNS adalah unsur

aparatur negara untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan

dalam rangka usaha mencapai tujuan Nasional. Kelancaran penyelenggaraan

pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan nasional tergantung dari

kesempurnaan aparatur negara dalam menjalankan tugas kedinasan sehari-

hari.

Untuk mewujudkan PNS yang handal dalam melaksanakan tugasnya, maka PNS

perlu dibina atas dasar sistem karier dan prestasi kerja. Selanjutnya, PNS juga

harus mampu menghayati hak dan kewajibannya serta mentaati segala

peraturan dalam menjalankan tugasnya.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Balai Besar PPMB-TPH didukung

oleh 76 orang pegawai yang terdiri dari tenaga teknis sebanyak 5 orang, tenaga

administrasi 21 orang, tenaga fungsional 35 orang dan Tenaga Kerja Kontrak

(TKK) sebanyak 15 orang.

Keadaan pegawai PNS berdasarkan latar belakang pendidikan terdiri dari S2

sebanyak 12 orang, S1 sebanyak 25 orang, D3 sebanyak 4 orang, dan SLTA

sebanyak 19 orang. Sampai dengan Triwulan IV tahun 2016 pegawai yang

masih melaksanakan tugas belajar sebanyak 4 orang. Data secara terinci dapat

dilihat pada Lampiran 5.

Page 7: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

7

1.5. Dukungan Anggaran

Dukungan anggaran Balai Besar PPMB-TPH dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan yang disebabkan oleh peningkatan beban kerja sesuai tugas dan

fungsinya. Pagu anggaran pada tahun 2016 sebesar Rp. 10.650.000.000,- yang

terdiri dari 16 kegiatan yang terdiri dari 1 kegiatan utama dan 15 kegiatan

pendukung, termasuk pelaksanaan kegiatan pelayanan perkantoran. Seluruh

alokasi anggaran bersumber dari APBN.

Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2016 tentang Langkah-

Langkah Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga Dalam Rangka

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Tahun

Anggaran 2016. Balai Besar PPMB-TPH mendapat alokasi penghematan

sebesar Rp. 650.000.000,-, sehingga pagu menjadi Rp. 10.000.000.000,-. Pada

tanggal 26 Agustus 2016 terbitnya Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2016

tentang Langkah-langkah Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga Dalam

Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan

Tahun Anggaran 2016. Hal ini mengakibatkan pagu Balai Besar PPMB-TPH

terkena penghematan (self blocking) sebesar Rp. 1.025.819.000. Rincian dan

realisasi anggaran tahun 2016 dapat dilihat pada Lampiran 4.

Page 8: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

8

II. PERENCANAAN DAN KINERJA

2.1. Rencana Stratejik

Kebutuhan produk tanaman pangan semakin meningkat seiring laju

pertumbuhan penduduk dan pola konsumsi masyarakat yang masih didominasi

oleh beras, serta semakin berkembangnya industri olahan berbahan dasar

pangan. Tantangan kedepan adalah bagaimana mewujudkan produksi

tanaman pangan yang cukup dan berkelanjutan serta bagaimana menyediakan

dan menyalurkan sarana produksi dan benih secara tepat kepada kelompok

tani dan petani. Dalam rangka untuk meningkatkan produksi tanaman pangan,

salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan cara penggunaan benih

varietas unggul yang telah disertifikasi. Tujuan dari sertifikasi benih adalah

untuk menjamin kemurnian dan kebenaran varietas benih yang ditanam. Dalam

proses sertifikasi tersebut, ditetapkan pula persyaratan standar minimal yang

ditetapkan untuk menjamin mutu benih.

Pembangunan perbenihan nasional harus diarahkan untuk mewujudkan sistem

dan usaha perbenihan/industri benih yang tangguh berbasis potensi nasional

yang mampu menyediakan benih bermutu tinggi. Penggunaan benih bermutu

dari varietas unggul difasilitasi melalui pembinaan produsen benih untuk dapat

menghasilkan benih secara enam tepat yaitu: tepat waktu, tepat mutu, tepat

varietas, tepat jumlah, tepat lokasi dan tepat harga. Sebagai persiapan

pelaksanaan pembangunan jangka menengah, maka perlu dibuat rencana

pembangunan lima tahunan yang dituangkan dalam Rencana Strategis

(Renstra) Balai Besar PPMB-TPH 2015-2019.

Rencana stratejik (Renstra) Balai Besar PPMB-TPH 2015 – 2019 merupakan

dokumen perencanaan yang berisikan visi, misi, tujuan, sasaran strategis,

kebijakan, strategi, program dan kebijakan yang akan dilaksanakan oleh Balai

Besar PPMB-TPH selama lima tahun kedepan (2015 – 2019). Dokumen ini

Page 9: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

9

disusun berdasarkan analisis strategis atas potensi, peluang, tantangan dan

permasalahan serta rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai

tujuan Balai.

2.1.1. Visi

Terwujudnya lembaga pengembangan pengujian mutu benih bertaraf

internasional untuk mendukung sistem perbenihan tanaman pangan dan

hortikultura yang tangguh dan berdaya saing.

2.1.2. Misi

1. Mengembangkan metode pengujian mutu benih yang valid dan aplikatif

2. Meningkatkan kompetensi kelembagaan Balai Besar PPMB-TPH

3. Mewujudkan standardisasi laboratorium penguji benih diseluruh Indonesia

4. Melaksanakan sertifikasi benih pada perdagangan internasional (orange

dan blue international certificate)

2.1.3. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai mengembangkan metode pengujian mutu benih dan

penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih untuk mendukung

tersedianya benih tanaman pangan varietas unggul bersertifikat.

2.1.4. Indikator Kinerja Utama Balai Besar PPMB-TPH

1. Jumlah metode pengujian mutu benih yang dikembangkan, divalidasi dan

disahkan (metode);

2. Jumlah laboratorium yang menerapkan sistem mutu (laboratorium)

3. Jumlah laboratorium peserta uji profisiensi (laboratorium)

Page 10: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

10

2.1.5. Sasaran Strategis

Mengembangkan metode pangujian dan penerapan sistem manajemen mutu

laboratorium pengujian benih

2.1.6. Kebijakan Umum

Untuk mencapai keberhasilan tersebut tentu diperlukan kebijakan yang tepat

serta tetap berpedoman pada peraturan dan pedoman/standar yang berlaku

baik secara nasional maupun internasional. Kebijakan dalam meningkatkan

mutu hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura melalui peningkatan

kompetensi laboratorium, SDM dan pemenenuhan sarana prasarana dalam

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

2.1.7. Program Dan Kegiatan

Program Balai Besar PPMB-TPH mendukung program pembangunan Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

hasil tanaman pangan dengan menerapkan kegiatan Pengembangan Metode

Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian

Benih. Kemudian, kegiatan tersebut dijabarkan menjadi kegiatan operasional

Balai yang merupakan penjabaran secara detail tentang kinerja dalam

meningkatkan pelayanan kepada stakeholder di bidang pengembangan

pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura.

Kegiatan operasional Balai Besar PPMB-TPH sesuai dengan Rencana Kerja

Anggaran adalah sebagai berikut:

1) Peningkatan penyusunan program dan rencana kerja;

2) Peningkatan informasi melalui penerbitan pedoman/literatur

3) Peningkatan pengembangan metode dan validasi metode;

4) Peningkatan pelayanan pengujian mutu benih kepada customer;

5) Pelaksanaan koleksi varietas/IPTB/DNA;

6) Peningkatan fasilitasi penerapan sistem mutu

Page 11: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

11

7) Peningkatan standarisasi laboratorium;

8) Uji petik mutu benih beredar

9) Peningkatan pelatihan teknis, umum dan magang;

10) Peningkatan kualitas administrasi pelaksanaan kegiatan;

11) Peningkatan informasi melalui penerbitan jurnal/majalah vigor;

12) Peningkatan laporan kegiatan pengembangan metode pengujian mutu

benih dan penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih;

13) Peningkatan kualitas penyelenggaraan Uji Profisiensi

14) Peningkatan kegiatan pelayanan perkantoran;

15) Peningkatan pelayanan melalui pengadaan peralatan dan fasilitas

perkantoran;

16) Peningkatan pelayanan melalui pengadaan Gedung/Bangunan.

2.2. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan rencana kegiatan Balai Besar

PPMB-TPH tahun 2016 yang meliputi program, sasaran, dan kegiatan (indikator

dan rencana tingkat capaian) dengan mengacu pada Renstra tahun 2015 –

2019 seperti terlihat pada Lampiran 6 dan 7. Untuk mendukung program

peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan serta

pencapaian sasaran yang ditetapkan, maka Balai Besar PPMB-TPH TA. 2016

melakukan kegiatan sebagai berikut:

1) Rancangan Kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH

Tersedianya program dan rencana kerja Balai sebagai salah satu

pedoman/acuan dalam pelaksanaan kegiatan. Penerapan anggaran yang

dilakukan secara terpadu, terintegrasi melalui program peningkatan

produksi, produktivitas dan mutu tanaman untuk mencapai swasembada

dan swasembada berkelanjutan berdasarkan Renstra 2015 - 2019. Target

pencapaian sasaran adalah1 rancangan yaitu tersusunnya progam dan

rencana kerja selama satu tahun berupa penyusunan KAK, ROPAK, Juknis,

Page 12: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

12

POK, RKT dan RKAKL sehingga seluruh kegiatan dapat terlaksana dengan

baik dan terencana.

2) Pedoman/Literatur

Tersusunnya buku literatur/referensi tentang pengembangan pengujian

mutu benih sebanyak 1 literatur. Ketersediaan buku literatur/referensi

merupakan sarana penyebarluasan informasi mengenai pengembangan

pengujian mutu benih

3) Pengembangan Metode dan Validasi Metode

Terlaksananya kegiatan pengembangan metode dan validasi metode

sebanyak 10 metode. Tujuan kegiatan pengembangan metode adalah

untuk mendapatkan metode yang aplikatif dalam pengujian di

laboratorium sehingga hasil yang diharapkan dalam pengembangan

metode pengujian diperolehnya metode yang dapat digunakan sebagai

metode pengujian dalam melayani pelanggan/customer baik di

laboratorium pusat maupun di daerah di seluruh Indonesia.

4) Pelayanan Pengujian Mutu Benih

Terlaksananya pelayanan pengujian mutu benih yang dilaksanakan

dengan dukungan 8 (delapan) laboratorium yang dimiliki oleh Balai Besar

PPMB-TPH. Target pencapaian sasaran adalah 1000 sampel yaitu dengan

melakukan pelayanan pengujian baik internal maupun eksternal.

Pengujian yang dilakukan meliputi penetapan kadar air, analisis

kemurnian, penetapan berat seribu butir, pengujian daya berkecambah,

pengujian kesehatan benih dan pengujian elektroforesis.

5) Koleksi Varietas/IPTB/DNA

Tersedianya koleksi varietas dan Isolat Patogen Tular Benih (IPTB)

dengan target pencapaian sasaran 43 koleksi, sebagai bahan

acuan/pembanding bagi pengujian di laboratorium sehingga dapat

mencegah kesalahan dalam mengidentifikasi varietas maupun patogen

tular benih dalam pengujian

Page 13: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

13

6) Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu

Melaksanakan fasilitasi terhadap laboratorium penguji benih di daerah

dalam menerapkan sistem manajemen mutu laboratorium sesuai SNI

ISO/IEC 17025:2008. Target pencapaian sasaran adalah 8 (delapan)

laboratorium yaitu terfasilitasinya laboratorium daerah (BPSBTPH) dalam

penerapan sistem mutu.

7) Standardisasi Laboratorium

a. Penguatan Laboratorium Penguji Benih

Terlaksananya kegiatan laboratorium pengujian benih Balai Besar

PPMB-TPH dengan target terpeliharanya ruang lingkup pengujian di

laboratorium berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008.

b. Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi

Terlaksananya penguatan organisasi Laboratorium Penyelenggara Uji

Profisiensi (LPUP) yang mengacu pada SNI ISO/IEC 17043:2010

untuk mendapatkan pengakuan sebagai penyelenggara uji profisiensi

yang kompeten. Pada tahun 2016 target pencapaian sasaran adalah

sertifikat reakreditasi oleh KAN.

c. Keanggotaan dalam Organisasi Internasional

Berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan uji profisiensi yang

diselenggarakan oleh ISTA antara lain:melakukan perbaikan hasil

asessmen dari akreditasi ISTA, melakukan upaya dalam rangka

persiapan administrasi maupun teknis, dan melakukan koordinasi

dengan kementerian Luar Negeri tentang pembayaran iuran

keanggotaan ISTA. Target sasaran adalah memperoleh sertifikat

reakreditasi ISTA.

d. Sertifikasi pelayanan publik Balai Besar PPMB-TPH

Kegiatan ini dilaksanakan dengan menginventarisasi data tentang

nilai-nilai budaya kerja yang sudah ada di Balai dan mencari tahu

sejauh mana penerapan untuk 17 pasang nilai-nilai budaya kerja

Page 14: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

14

dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner kepada seluruh

pegawai pada unit kerja yang dipantau, diisi secara langsung oleh

pegawai, dilanjutkan pengolahan data dan pembuatan laporan Indeks

Penerapan Nila-nilai Dasar Budaya Kerja (IPNBK). Kegiatan lainnya

adalah penyusunan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) pegawai dan

pembuatan laporan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

8) Uji Petik Mutu Benih

Terlaksananya uji petik mutu benih yang beredar yang dilakukan untuk

mengevaluasi tingkat mutu benih yang beredar di pasaran dan salah

satunya adalah pengawasan mutu darirealisasi bantuan benih pemerintah

Pusat. Balai Besar PPMB-TPH melakukan uji petik mutu benih yang beredar

dan melakukan pengujian di laboratorium. Kegiatan ini untuk mengetahui

tingkat mutu benih tersebut sehingga dapat diketahui kondisi mutu benih

yang beredar di beberapa wilayah di Indonesia dan juga sebagai bahan

masukan dalam menyusun pengembangan metode. Tahun 2016 telah

dilakukan pengambilan contoh benih tanaman pangan di 9 provinsi dengan

jumlah sampel sebanyak 90 sampel (contoh benih).

9) Pelatihan Teknis, Umum dan Magang

a. Pelatihan Peningkatan SDM

Terlaksananya kegiatan peningkatan SDM yang diikuti oleh 40

pegawaisehingga diharapkan adanya peningkatan kompetensi

sumberdaya manusia dalam bidang manajemen/administrasi.

b. Bimbingan Teknis Analis Laboratorium

Terlaksananya kegiatan Pengambilan Contoh Benih yang diikuti oleh

50 pegawai baik dari instansi luar maupun petugas laboratorium

lingkup Balai Besar PPMB-TPH sehingga diperoleh peningkatan

pengetahuan dan keterampilan dibidang pengujian dan pengambilan

contoh benih tanaman.

Page 15: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

15

10) Administrasi Pelaksanaan Kegiatan

Terlaksananya Pengelolaan administrasi satker didasarkan pada

peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga diperoleh

pengelolaan administrasi yang tertib dan akuntabel selama 1 tahun

secara terus menerus. Pembinaan dan pengawasan pengelolaan

administrasi untuk menghindari penyalahgunaan dan kerugian negara.

11) Jurnal/Majalah Vigor

Tersedianya majalah/jurnal vigor sebanyak 3 (tiga) edisi untuk

disebarluaskan dan dibaca oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan

pengetahuan aparat/stakeholder tentang informasi terhadap pengujian

mutu benih dan informasi lainnya yang dibutuhkan masyarakat. Target

pencapaian sasaran yaitu terlaksananya penerbitan majalah vigor

sebanyak 3 edisi sebagai salah satu sarana penyampaian informasi

khususnya mengenai pengembangan pengujian mutu benih.

12) Laporan Kegiatan Pengembangan Pengujian Mutu Benih dan Penerapan

Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih

a. Pengelolaan Data Base/Website

Terlaksananya penyusunan database/Website berupa sistem

informasi perbenihan secara komputerisasi dan terselenggaranya

website mengenai pengembangan pengujian mutu benih yang

mutakhir di Balai Besar PPMB-TPH. Target pencapaian sasaran adalah

tersedianya laporan tentang data hasil-hasil pengujian mutu benih

selama satu tahun sehingga pencarian data menjadi lebih cepat dan

efisien sebanyak 1 laporan.

b. Pameran Pertanian

Terlaksananya penyebarluasan informasi pengembangan mutu benih

tanaman pangan dan hortikultura kepada masyarakat dan

stakeholder melalui kegiatan pameran. Target pencapaian sasaran

yaitu terselenggaranya pameran pembangunan pertanian sebanyak 1

laporan pelaksanaan pameran sehingga masyarakat dan stakeholder

Page 16: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

16

mengetahui informasi tentang teknologi pengembangan pengujian

mutu benih.

c. Penyusunan Laporan Bulanan dan SIMONEV, LAKIN, SPI dan Laporan

Tahunan

Terlaksananya penyusunan Laporan Bulanan, Laporan Monitoring dan

Evaluasi (SIMONEV), Laporan Kinerja, Sistem Pengendalian Intern

(SPI), dan Laporan Tahunan Balai Besar PPMB-TPH. Dengan adanya

laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang capaian

pelaksanaan kegiatan dan permasalahan yang dihadapi sehingga

dapat diambil langkah-langkah untuk meningkatkan kinerja Balaidan

mencari solusi pemecahan apabila terdapat hambatan/kendala dalam

pelaksanaannya. Target pencapaian sasaran adalah 32 laporan.

d. Pengelolaan Urusan Kepegawaian dan Tata Usaha

Terselenggaranya pengelolaan urusan kepegawaian dan tata usaha

perkantoran dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan di bidang

kepegawaian dan tata usaha dengan target pencapaian sasaran

sebanyak 2 laporan.

e. Penyusunan Laporan SAI dan SABMN

Terlaksananya Penyusunan Laporan Sistem Akuntansi Instansi dan

Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) untuk mengetahui

keadaan keuangan dan asset Satuan Kerja Balai Besar PPMB-TPH

yang meliputi : neraca keuangan, realisasi anggaran belanja,

pernyataan tanggung jawab dan Catatan atas Laporan Keuangan dari

Kuasa Pengguna Anggaran. Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan

ini yaitu meningkatnya kualitas Laporan Keuangan (SAI) sebanyak 12

laporan dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) sebanyak

2 laporan.

Page 17: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

17

13) Pelayanan Perkantoran

Terbayarnya gaji pegawai, tunjangan-tunjangan, honorarium dan lembur

dengan target sasaran 780 OB untuk belanja pegawai. Penyelenggaraan

operasional dan pemeliharaan perkantoran juga tercapai dengan

dilaksanakannya pemeliharaan gedung dan halaman kantor, perbaikan

peralatan kantor, perawatan kendaraan roda dua dan empat, langganan

daya dan jasa dan belanja keperluan operasional perkantoran selama 1

tahun.

14) Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

Sebagai penunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Besar

PPMB-TPH yang semakin komplek sehingga mampu memenuhi tuntutan

dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat maka perlu didukung

sarana yang memadai seperti pengadaan alat pengolah data sebanyak

12 unit.

15) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

Kegiatan ini bertujuan menyediakan peralatan dan fasilitas perkantoran

guna mendukung kelancaran tugas Balai. Sarana gedung dan inventaris

kantor yang akan diperlukan adalah meubelair lemari koleksi seluruhnya

sebanyak 72 unit sedangkan pengadaan alat laboratorium meliputi :

Neraca Analitik, Medicool Fizer, Spin down/mini spin centrifuge, altimeter

digital, rek ependof, desikator, timbangan kasar, dan micropipet.

16) Gedung/Bangunan

Sebagai penunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Besar

PPMB-TPH yang semakin komplek sehingga mampu memenuhi tuntutan

dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat maka perlu didukung

sarana baik untuk gedung perkantoran dan laboratorium yang memadai

seperti rehabilitasi pagar kantor seluas 94 M2

Page 18: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

18

2.3. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Perjanjian Kinerja tahun 2016 merupakan bagian dari dokumen yang

diperjanjikan antara Kepala Balai Besar PPMB-TPH dengan Direktur Jenderal

Tanaman Pangan dan merupakan dokumen perjanjian kinerja selama satu

tahun, khususnya dalam mendukung program Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan yaitu program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil

tanaman pangan.

Selanjutnya Perjanjian Kinerja tahun 2016 ini dijabarkan lebih lanjut ke dalam

indikator kinerja sebagai acuan penilaian kinerja masing-masing kegiatan yang

telah ditatapkan. Adapun Perjanjian Kinerja tahun 2016 yang diulas secara rinci

dan mendalam adalah kegiatan-kegiatan yang menjadi sasaran Indikator

Kinerja Utama (IKU) Balai Besar PPMB-TPH dalam menunjang program

peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan, yaitu:

2.3.1. Jumlah metode pengujian mutu benih

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendapatkan metode yang aplikatif dalam

pengujian di laboratorium sehingga hasil yang diharapkan adalah diperolehnya

metode ini dapat digunakan sebagai metode pengujian dalam melayani

pelanggan/customer baik di pusat maupun di laboratorium daerah di seluruh

Indonesia. Jumlah pengembangan metode dan validasi tahun 2016 sebanyak

10 metode.

2.3.2. Dokumen Layanan Internal (overhead)

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung manajemen kinerja utama Balai

Besar PPMB-TPH, yang meliputi : perencanaan kegiatan, Pengelolaan

Keuangan dan Perlengkapan, Pengelolaan Tata Usaha dan Kepegawaian,

Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi, pengadaan Perangkat pengolah data,

Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran, Rehabilisatasi dan Renovasi

Gedung dan Bangunan. Jumlah layanan internal sebanyak 12 bulan layanan

Page 19: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

19

2.3.3. Dokumen Layanan Perkantoran

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka tertib administrasi pengelolaan negara

khususnya dalam pengelolaan gaji, honorarium dan tunjangan, serta

pengelolaan kegiatan rutin perkantoran sehari-hari, pemeliharaan/perawatan

bangunan/gedung kantor dan halaman gedung kantor serta barang inventaris

lainnya milik negara agar dapat digunakan dengan baik. Jumlah layanan

perkantoran dilaksanakan selama 12 bulan.

Page 20: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

20

III. AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

Untuk menilai keberhasilan dan kegagalan capaian sasaran kinerja Balai Besar

PPMB-TPH tahun 2016 ditetapkan berdasarkan penilaian capaian melalui

metode scoring. Mengacu pada kriteria ukuran keberhasilan yang digunakan

oleh Kementerian Pertanian, maka kriteria pengukuran yang digunakan, yaitu

(1). Sangat berhasil apabila capaian > 100%, (2). Berhasil apabila capaian 80-

100%, (3). Cukup berhasil apabila capaian 60-80%, dan (4). Kurang berhasil

apabila capaian <60% terhadap sasaran output yang telah ditetapkan.

3.1.1. Pencapaian Sasaran Strategis

Akuntabilitas kinerja dilakukan untuk menentukan keberhasilan kinerja dalam

mewujudkan visi, misi yang telah ditentukan dengan membandingkan antara

target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja utama sebagai alat

ukur keberhasilan.

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja utama yang telah

ditetapkan oleh Balai Besar PPMB-TPH berdasarkan perjanjian kinerja dapat

disimpulkan bahwa penilaian capaian dari 3 indikator dengan kategori berhasil.

pengukuran pencapaian sasaran dan evaluasi akuntabilitasi kinerja pada

masing-masing kegiatan sebagaimana terlihat pada Tabel 1.

Page 21: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

21

Tabel 1. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2016

No. Indikator Kinerja

Utama

Target Realisasi %

Capaian

Indikator

1. Jumlah metode pengujian mutu benih

10 metode 10 metode 100,00 Berhasil

2. Dokumen layanan internal (overhead)

12 bulan layanan

12 bulan layanan

100,00 Berhasil

3. Dokumen layanan perkantoran

12 bulan 12 bulan 100,00 Berhasil

3.1.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Balai Besar PPMB-TPH

Tujuan pengukuran Kinerja Kegiatan Balai Besar PPMB-TPH adalah untuk

mengetahui secara sistematis tingkat keberhasilan dan hambatan dalam

pengembangan pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu

untuk laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura. Untuk

mencapai tujuan tersebut, dituangkan dengan bentuk kegiatan-kegiatan yang

sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan. Evaluasi dan analisis capaian

kinerja Balai Besar PPMB-TPH adalah sebagai berikut :

3.1.2.1. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendapatkan metode yang aplikatif dalam

pengujian di laboratorium sehingga hasil yang diharapkan dalam

pengembangan metode pengujian diperolehnya metode yang dapat digunakan

sebagai metode pengujian dalam melayani pelanggan/customer baik di

laboratorium pusat maupun di daerah di seluruh Indonesia. Beberapa

pencapaian hasil kegiatan Pengembangan dan Validasi Metode dapat

digunakan untuk mendukung kebijakan di bidang Perbenihan khususnya dalam

pengujian di laboratorium. Beberapa hasil pengembangan metode pengujian

dan validasi metode telah dikukuhkan dalam Keputusan Menteri Pertanian no

635/HK.150/C/07/2015 tentang Pedoman Teknis Pengambilan Contoh Benih

Page 22: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

22

dan Pengujian/Analisis Mutu Benih Tanaman Pangan yang ditandatangani oleh

Direktur Jenderal Tanaman Pangan atas nama Menteri Pertanian. meliputi:

1) Penetapan kadar air benih kedelai pada suhu 130 ± 2º C selama 1 jam

2) Penetapan kadar air benih kacang tanah pada suhu 130 ± 2º C selama 1

jam dengan keseragaman pemotongan

3) Penetapan kadar air benih koro pedang pada suhu rendah (101-105oC)

selama 17 jam ± 1 jam dengan penghancuran kasar

4) Analisis kemurnian benih kacang tanah yang berbentuk polong

menggunakan PSD 21

5) Pengujian daya berkecambah benih koro pedang (Canavalia sp.) pada suhu

25 º C, menggunakan media pasir dan evaluasi 1 hari ke 7/8 serta evaluasi

akhir pada hari ke 14.

6) Uji Tetrazolium benih padi dengan merendam benih pada larutan

Tetrazolium 0,5 % selama 3 jam

7) Uji Tetrazolium benih kacang tanah dengan merendam benih pada larutan

Tetrazolium 1 % selama 24 jam.

Disamping itu hasil pengembangan/validasi Metode TA 2015 telah diterima

dalam Kongres ISTA tahun 2016 dan akan tercantum dalam ISTA Rules Edisi

2017 yang berjudul Validasi Jumlah Sampel Uji Deteksi Aphelenchoides

besseyi pada Benih Padi Berdasarkan ISTA Rules Chapter 7: 7-025.

Pencapaian indikator kinerja pada tahun 2016 Indiktaor Input 94,33%, output

100% dari target 10 metode. Outcome yang diperoleh yaitu diperolehnya

metode yang aplikatif dalam pengujian mutu benih dan telah dimanfaatkan

oleh laboratorium daerah/BPSBTPH sebanyak 13 laboratorium yaitu BPSBTPH

Lampung, Sumatera Selatan, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa

Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Jambi, Sulawesi

Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Jawa Barat. Pengembangan

metode dan validasi tahun 2016 sebanyak 10 judul pengembangan metode

Page 23: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

23

sudah dilaksanakan sesuai dengan target, Pelaksanaan pengembangan metode

yang dihasilkan tahun 2016 sama dengan tahun 2015 yaitu 10 metode

Capaian realisasi output kegiatan pengembangan/validasi metode

dibandingkan dengan target pada rencana strategis pada kurun waktu lima

tahun dapat terealisasi sesuai rencana. Data target dan realisasi capaian output

terlihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Target dan realisasi capaian output kegiatan pengembangan metode

No Tahun Target Realisasi

1 2012 9 Metode 9 Metode

2 2013 10 Metode 10 Metode

3 2014 10 Metode 10 Metode

4 2015 10 Metode 10 Metode

5 2016 10 Metode 10 Metode

Sedangkan capaian realisasi kinerja hasil kegiatan pengembangan/validasi

metode pada kurun waktu lima tahun hasilnya fluktuatif, hal ini disebabkan

bahwa kegiatan pengembangan metode untuk mendapatkan hasil yang valid

dan aplikatif diperlukan penelitian berulang-ulang dengan membutuhkan waktu

lebih dari satu tahun anggaran. Capaian hasil kegiatan pengembangan metode

adalah bahan rekomendasi pengembangan metode yang dapat dimanfaatkan

oleh laboratorium penguji benih di Indonesia, tahun 2016 terdapat 4

pengembangan metode yang menjadi bahan rekomendasi kebijakan. Data

realisasi capaian kinerja hasil tahun 2012-2016 terlihat pada lampiran 3.

Keberhasilan Pengembangan Metode dipengaruhi oleh:

1. Peralatan yang lengkap dan terkalibrasi serta terawat dengan baik

2. Tersedianya anggaran pelaksanaan kegiatan

3. Adanya dukungan regulasi dari pemangku kebijakan dalam hal

4. Dukungan dari institusi terkait seperti yaitu lembaga akreditasi nasional

maupun internasional, perguruan tinggi, dan swasta

Page 24: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

24

Penghambat pelaksanaan kegiatan Pengembangan Metode:

1. Kurangnya pendampingan dilapangan pada kegiatan pengembangan

metode sehingga pelaksanaan dapat tercapai dengan baik

2. Kurangnya dukungan mengenai pengembangan metode pengujian untuk

kegiatan sertifikasi

3. Kurangnya kompetensi SDM di daerah (laboratorium BPSB) dan fasilitas

peralatan belum seluruhnya memadai, sehingga pemanfaatan metode yang

direkomendasikan belum seluruhnya dapat dimanfaatkan.

Untuk mencapai keberhasilan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih

yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja sebagai prioritas, Balai Besar

PPMB-TPH juga melaksanakan kegiatan-kegiatan pendukung baik yang bersifat

teknis maupun manajemen sehingga target-target yang ditetapkan dalam

upaya mensukseskan program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dapat

tercapai. Kegiatan-kegiatan pendukung capaian kinerja kegiatan utama adalah

sebagai berikut :

1. Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu

Kegiatan ini bertujuan memberikan fasilitasi penyusunan dokumen sistem

mutu dalam rangka akreditasi laboratorium. Sampai saat ini hasil dari

kegiatan ini, secara teknis Balai Besar PPMB-TPH telah memfasilitasi 23 (Dua

puluh tiga) laboratorium BPSB-TPH mendapat status akreditasi dari Komite

Akreditasi Nasional (KAN) dan 4 (enam) laboratorium masih dalam proses

akreditasi.

Fasilitasi penerapan sistem mutu telah dilaksanakan di 8 laboratorium

(BPSBTPH) yaitu Papua, Gorontalo, Bali, Riau, Banten, Sulawesi Barat, Papua

Barat dan Bangka Belitung berdasarkan standar SNI ISO/IEC 17025:2008.

Dengan kegiatan fasilitasi tersebut diharapkan kompetensi laboratorium

meningkat dengan menghasilkan pengujian mutu benih tepat, akurat dan

dapat dipertanggungjawabkan sesuai standar mutu yang telah ditetapkan

berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008. Pencapaian indikator input 78,67%,

output 100,00% dari target 8 laboratorium terealisasi 8 laboratorium.

Page 25: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

25

Outcome yang diperoleh yaitu terlaksananya standardisasi penerapan sistem

mutu laboratorium pengujian benih di 8 laboratorium BPSB-TPH. Realisasi

pelaksanaan fasilitasi penerapan sistem mutu berdasarkan SNI ISO/IEC

17025:2008 pada tahun 2016 sama dengan realisasi kegiatan tahun 2015.

Hasil fasilitasi yang telah dilaksanakan pada Tahun 2016 oleh Balai Besar

PPMB-TPH secara rinci di laboratorium BPSBTPH adalah sebagai berikut:

a. Memfasilitasi BPSBTPH Provinsi Bali untuk melakukan konsultasi

pendaftaran akreditasi ke KAN.

b. Melakukan bimbingan Penerapan Sistem Manajemen Mutu BP2STP

Provinsi Maluku Utara dalam rangka persiapan akreditasi BP2STP

Provinsi Maluku Utara.

c. Fasilitasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu ke Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung.

d. Memfasilitasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu ke Provinsi Papua.

e. Memfasilitasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu ke Provinsi Riau.

f. Memberikan bimbingan tindakan perbaikan dan cara menyampaikan

tindakan perbaikan ke Asesor pada personil Laboratorium BPSB Provinsi

Gorontalo.

g. Memberikan bimbingan tindakan perbaikan hasil ke Asesmen ke

Laboratorium Balitsereal Maros Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Pelaksanaan Uji Profisiensi

Balai Besar PPMB-TPH sebagai Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi

(LPUP) telah terakreditasi dengan nomor akreditasi UPP-001-IDN tanggal 22

Agustus 2011. Sebagai penyelenggara uji profisiensi, Laboratorium

Penyelenggara Uji Profisiensi menyelenggarakan kegiatan uji profisiensi

untuk laboratorium penguji benih. Kegiatan uji profisiensi bertujuan

melakukan penilaian unjuk kerja laboratorium yang dipersyaratkan bagi

laboratorium terakreditasi maupun yang tidak terakreditasi. Manfaat

mengikuti uji profisiensi bagi laboratorium peserta, antara lain untuk

Page 26: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

26

pengendalian mutu data uji secara berkala; memberikan motivasi untuk

memperbaiki unjuk kerja dalam pengujian tertentu; meningkatkan

kompetensi/kemampuan antar laboratorium dan dapat menjaga reputasi

laboratorium dari hasil yang tidak sesuai standard. Dari hasil evaluasi uji

profisiensi tahun 2016 masih perlu peningkatan yang harus dilakukan, baik

oleh peserta maupun oleh Penyelenggara Uji Profisiensi. Peningkatan yang

perlu dilakukan oleh laboratorium peserta adalah ketelitian atau keakuratan

dalam perhitungan dan penyusunan pelaporan, kalibrasi dan pemantauan

kinerja alat (oven, neraca dan penghancur benih) pada penetapan kadar air,

pemantauan klasifikasi benih pada analisis kemurnian, evaluasi pada

pengujian daya berkecambah dan prosedur penetapan berat 1000 butir.

Sedangkan sebagai Penyelenggara Uji Profisiensi perlu melakukan

peningkatan pada prosedur analisis statistik untuk evaluasi hasil uji

profisiensi. Pencapaian indikator input 85,35%, 137,14% dari target 35

laboratorium. Data unjuk kerja/kinerja laboratorium tersebut dapat

digunakan oleh pimpinan dalam mengidentifikasi permasalahan sehingga

kinerja laboratorium dapat ditingkatkan. Outcome yang diperoleh yaitu data

unjuk kerja/kinerja laboratorium peserta sebanyak 48 laboratorium lebih

tinggi dari target yang ditetapkan. Tingginya realisasi disebabkan

keikutsertaan Instansi lain diluar ruang lingkup Tanaman Pangan dan

Hortikultura yaitu Balai Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Pakan dan

laboratorium penguji benih swasta. Realisasi yang dicapai pada tahun 2016

menurun sebanyak 2 laboratorium dari tahun 2015. Target dan realisasi

pelaksanaan uji profisiensi dari tahun 2012 – 2016 seperti terlihat pada

Gambar 1.

Page 27: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

27

Gambar 1. Target dan realisasi pelaksanaan uji profisiensi tahun 2012 - 2016

3. Penyusunan buku literatur sebanyak 1 judul buku dari target 1 judul buku,

Sasaran dari pembuatan buku literatur 32 laboratorium BPSB-TPH di seluruh

Indonesia. Capaian indikator input 91,92%, output 100% dan outcome yang

diperoleh adalah ketersediaan referensi/pedoman dalam pengujian mutu

benih tanaman pangan dan hortikultura. Realiasasi tahun 2016 sama dengan

realisasi tahun 2015 yaitu 1 judul buku.

4. Pelayanan pengujian mutu benih merupakan implementasi dalam rangka

melayani pengujian mutu benih dari berbagai pihak baik eksternal maupun

internal. Pelayanan eksternal adalah uji servis dari costumer, sedangkan

pelayanan internal adalah pengujian dalam mempertahankan ruang lingkup

akreditasi laboratorium. Pelayanan pengujian di dukung oleh 8 (delapan)

laboratorium yang dimiliki Balai Besar PPMB-TPH yaitu laboratorium fisika,

biologi, elektroforesis, kesehatan bakteri, nematoda, virus, cendawan, dan

kultur jaringan. Jumlah sampel yang diuji sebanyak 1.843 sampel dari target

1.000 sampel dengan pengujian yang dilakukan meliputi : penetapan kadar

air, analisis kemurnian, penetapan berat seribu butir, pengujian daya

30

35 35 35 3536 36

4346

48

0

10

20

30

40

50

60

2012 2013 2014 2015 2016

Target Realisasi

Page 28: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

28

berkecambah, pengujian kesehatan benih dan lain-lain. Pencapaian

indikator input 77,93%, output 184,30%, dan outcome yang diperoleh yaitu

meningkatnya pelayanan pengujian mutu benih kepada pelanggan.

Pelayanan pengujian mutu benih kepada customer baik internal maupun

eksternal. Pelayanan pengujian mutu benih kepada customer baik internal

maupun eksternal mengalami peningkatan realisasi jika dibandingkan tahun

2015 sebanyak 1.275 sampel.

5. Uji petik mutu benih yang beredar dilakukan untuk mengevaluasi tingkat

mutu benih yang beredar di pasaran. Balai Besar PPMB-TPH melakukan uji

petik mutu benih yang beredar dan selanjutnya melakukan pengujian di

laboratorium untuk mengetahui tingkat mutu benih, sehingga dapat

diketahui kondisi mutu benih yang beredar di beberapa wilayah di Indonesia.

Kegiatan ini dimaksudkan juga sebagai bahan masukan dalam menentukan

dan menyusun pengembangan metode khususnya dalam pengawasan

pemasaran.

Uji petik Tahun 2016 dilaksanakan untuk komoditas tanaman pangan di 9

provinsi yaitu Jawa Timur, Lampung, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat,

Sumatera Barat, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, DI Jogjakarta, Banten,

dengan jumlah total sampel yang telah diperoleh sebanyak 111 sampel benih

tanaman pangan. Capaian indikator input 93,72%,output 111%.

Dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 mengalami peningkatan terhadap

realisasi output dari 93 sampel pada tahun 2015, menjadi 111 sampel pada

tahun 2016

6. Koleksi varietas, Isolat Patogen Tular Benih (IPTB) dan Deoxyribonucleic

Acid (DNA) telah melaksanakan kegiatan pengumpulan varietas/IPTB/DNA

yang ditanam maupun disimpan dan terdokumentasi dengan baik serta

dapat dimanfaatkan sebagai bahan acuan/pembanding dalam pengujian

laboratorium bagi Pengawas Benih Tanaman/pihak terkait dalam rangka

pengenalan varietas, sebagai material acuan yang mampu telusur dan dapat

menjelaskan apabila terjadi perbedaan hasil pengujian. Jumlah koleksi pada

Page 29: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

29

Tahun 2016 sebanyak 43 koleksi, pencapaian Input 82,65%, output 100 %.

Tahun 2015 realisasi koleksi sebanyak 134 koleksi, terjadi penurunan jika

dibandingkan dengan realisasi tahun 2016 yang dikarenakan adanya

kebijakan pemerintah tentang penghematan anggaran.

7. Standarisasi laboratorium telah direalisasikan dengan pencapaian indikator

input 34,71%, output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu

meningkatnya kompetensi Balai Besar PPMB-TPH baik teknis maupun

manajemen. Kegiatan standarisasi meliputi :

a. Penguatan organisasi laboratorium pengujian benih telah dilaksanakan

oleh asesor dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) sehingga ruang

lingkup pengujian tetap terpelihara, dengan demikian sertifikat

akreditasi laboratorium dapat dipertahankan, dalam melayani pengujian

mutu benih kepada pelanggan untuk mendapatkan hasil uji yang tepat,

akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Tahapan kegiatan untuk

mempertahankan status akreditasi yang dilaksanakan pada tahun 2016

adalah :

1) Melakukan Audit Internal Laboratorium Penguji benih.

2) Revisi dokumen sistem mutu laboratorium.

3) Melakukan kaji ulang manajemen.

4) Evaluasi dan identifikasi kelengkapan data permohonan re-akreditasi

(ruang lingkup pengujian).

5) Melakukan asesmen lapangan dari asesmen KAN.

b. Laboratorium penyelenggara uji profisiensi telah mendapatkan sertifikat

akreditasi/registrasi dari KAN ISO/IEC 17043:2010 Nomor UPP-001-IDN,

sehingga kompetensi sebagai penyelenggara uji profisiensi telah diakui

secara nasional. Sebagai laboratorium penyelenggara uji profisiensi yang

terakreditasi, Balai Besar PPMB-TPH dipercaya oleh KAN untuk

menyelenggarakan uji profisiensi benih.

Dalam pelaksanaannya terdapat kendala akibat adanya kebijakan

pemerintah tentang penghematan anggaran yang mengakibatkan

Page 30: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

30

pelaksanaan survailen ditunda pada tahun anggaran 2017, namun

demikian penundaan tersebut tidak mempengaruhi kinerja.

c. Keanggotaan dalam organisasi internasional Balai besar PPMB-TPH telah

berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan uji profisiensi yang

diselenggarakan oleh ISTA melakukan proses administrasi keuangan

keanggotaan ISTA 2017 dan mengajukan permohonan reakreditasi

untuk tahun 2017-2019. Keuntungan sebagai anggota ISTA adalah

memiliki hak sama pada sidang ISTA dan mendapatkan akses dalam

informasi pengujian yang mutakhir.

8. Penerbitan majalah/buletin vigor telah tercetaknya buletin vigor edisi 2

tahun 2016. Melalui buletin Vigor, dapat disampaikan hasil pengembangan

dan pengujian mutu benih serta informasi berbagai aktivitas Balai Besar.

Capaian indikator input 61,79%, output 100%. Terjadi penurunan realisasi

jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 sebanyak 3 edisi hal ini

dikarenakan adanya kebijakan pemerintah dalam penghematan anggaran.

3.1.2.2. Dokumen layanan Internal (Overhead)

Balai Besar PPMB-TPH juga melaksanakan kegiatan-kegiatan utama yang

bersifat manajerial, sehingga target-target yang ditetapkan dalam upaya

mensukseskan program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dapat tercapai.

Kegiatan-kegiatan pendukung capaian kinerja adalah sebagai berikut :

1. Bimbingan teknis dan pengembangan karakter telah direalisasikan dengan

jumlah peserta sebanyak 90 orang (40 bimbingan teknis dan 50

pengembangan karakter) sesuai target yang telah ditetapkan. Peserta

berasal dari internal Balai Besar PPMB-TPH, BPSBTPH maupun swasta

dengan tujuan meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia pejabat

struktural dan Pengawas Benih Tanaman (PBT) dalam hal kinerja dan

pengujian mutu benih di laboratorium. Capaian indikator input 96,39%,

output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya

Page 31: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

31

pengetahuan dan keterampilan pejabat struktural dan PBT sebanyak 90

orang.

2. Penyusunan program dan rencana kerja telah direalisasikan meliputi

kegiatan penyusunandokumen rencana kerja (TOR, ROPAK, Juknis, dan

RKT) dan penyusunan anggaran/Renja-KL (RKAKL s.d DIPA TA. 2016),

serta melakukan revisi DIPA dan POK dalam rangka refocusing Pencapaian

indikator input 83,71%, output 100% dan outcome yang diperoleh adalah

meningkatnya kualitas perencanaan pada Balai Besar PPMB-TPH sebanyak

1 Rancangan sama dengan target dan realisasi yang ditetapkan pada tahun

2015.

3. Administrasi Pelaksanaan Kegiatan telah direalisasikan sesuai target

dengan dilaksanakannya kegiatan ini maka hak-hak dari pegawai yang

berkaitan dengan pengelolaan keuangan/Satker dapat dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku seperti pengelolaan administrasi satuan

kerja Balai Besar PPMB-TPH dan pemberian honorarium Kuasa Pengguna

Anggaran, Pejabat Pembuat Komitemen, Pejabat Pembuat Tagihan dan

Penandatangan SPM, Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerimaan

PNBP dan Staf Pengelola keuangan. Capaian indikator input 68,67%,

output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya

akuntabilitas dan pengelolaan administrasi satuan kerja Balai Besar PPMB-

TPH selama 12 bulan

4. Laporan Kegiatan Pengembangan Metode Pengujian dan Penerapan Sistem

Mutu Laboratorium Pengujian Benih

a. Penyusunan database Pada tahun 2016 telah dilakukan updating data

yang ditampilkan dan dipublikasikan dalam website Balai Besar PPMB-

TPH: http://bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/, sebanyak 30

materi. Disamping itu juga melakukan pendataan hasil pengujian secara

komputerisasi yang meliputi uji servise, uji profisiensi, dan uji petik mutu

benih yang beredar. Indikator input 98,29%, output 100%.

Page 32: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

32

b. Kegiatan pameran pertanian telah melaksanakan Pameran Gelar Pangan

Nusantara tanggal 4-7 Agustus 2016 di Rumah Radank Pontianak

sebagai Info Guide, sedangkan kegiatan pameran yang direncanakan di

Jawa Timur pada bulan September 2016 ditiadakan karena adanya

penghematan anggaran secara nasional. Tujuan kegiatan pameran yaitu

mempublikasikan kegiatan Balai Besar PPMB-TPH pada khususnya dan

pengembangan perbenihan pada umumnya. Capaian indikator input

69,22%, output 100%.

c. Laporan Bulanan, SIMONEV, LAKIP, SPI dan Laporan Tahunan telah

direalisasikan sebanyak 12 laporan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan

penyusunan laporan bulanan dan SIMONEV sebagai bahan evaluasi

untuk melihat perkembangan kegiatan dan mencari solusi terhadap

permasalahan yang dihadapi. Pencapain indikator input 64,77%, output

100% dan outcome yang diperoleh meningkatnya kualitas pelaporan

dan akuntabilitas kinerja Balai Besar PPMB-TPH sebanyak 12 laporan

yang disusun setiap bulan selama 1 tahun.

d. Pelaksanaan sistem Pengendalian Intern terhadap seluruh aspek baik

teknis maupun administrasi sebagai bahan evaluasi internal dan bahan

masukan bagi pimpinan. Realisasi kegiatan pemantauan dan

pengendalian secara triwulan terhadap pelaksanaan pengendalian intern

Balai Besar PPMB-TPH, pencapaian indikator input 44,32%,output

100%.

e. Pengelolaan urusan Kepegawaian dan tata usaha telah direalisasikan

dalam bentuk pelaksanaan kegiatan penyusunan laporan Urusan

Kepegawaian dan tata usaha, pencapaian indikator input 81,35%,

output 100%.

f. Laporan SAI dan SABMN telah melakukan proses kegiatan penyusunan

Laporan SAI dan SABMN dalam rangka tertib administrasi dan

pengamanan aset negara, pencapaian indikator input 72,40%, output

100%.

Page 33: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

33

5. Pengadaan alat pengolah data dan dengan hasil yang diperoleh adalah

tersedianya laptop, komputer, dan UPS sebanyak 12 unit pencapaian

indikator input 99,42%, output 100%.

6. Pengadaan Peralatan dan fasilitasi perkantoran berupa Perlengkapan

Sarana Gedung & Inventaris Kantor serta alat laboratorium sebanyak 65

unit, pencapaian indikator input 98,61%, output 100%.

7. Gedung/bangunan telah direalisasikan sebesar 100% yaitu dengan

rehabilitasi pagar kantor seluas 94 M2, dan pembuatan guest house seluas

128 M2 dihilangkan karena adanya penghematan anggaran berdasarkan

Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2016 tentang Langkah-Langkah

Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga Dalam Rangka Pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Tahun Anggaran

2016, pencapaian indikator input 96,32%, output 100%.

3.1.2.3. Dokumen Pelayanan Perkantoran

Dalam rangka mendukung tercapainya kegiatan-kegiatan baik yang bersifat

teknis maupun manajerial Balai besar PPMB-TPH juga melaksanakan fungsi

utama sebagai pelayanan perkantoran, kegiatan telah direalisasikan seluruhnya

yang terdiri dari pembayaran gaji dan tunjangan sebanyak 75 orang pegawai

serta penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran selama 1

tahun. Capaian indikator input 97,01%, output 100% dan outcome yang

diperoleh yaitu meningkatnya kesejahteraan dan kinerja pegawai Balai Besar

PPMB-TPH sebanyak 780 OB

Berdasarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran dari keseluruhan kegiatan,

rata-rata sudah mencapai target yang ditetapkan. Tingkat pencapaian tujuan

dan sasaran ini terutama, dengan telah diselesaikannya seluruh kegiatan

administrasi maupun teknis yang dibiayai dari anggaran Balai Besar PPMB-TPH

Tahun 2016. Realisasi keuangan sampai dengan 31 Desember 2016 mencapai

Rp. 8.861.798.488,- (Delapan milyar delapan ratus enam puluh satu juta tujuh

Page 34: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

34

ratus sembilan puluh delapan ribu empat ratus delapan puluh delapan rupiah)

atau 88,62 %, sedangkan realisasi fisik mencapai 100 %.

Secara rinci persentase pengukuran kinerja dari masing-masing kegiatan

Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Lab

Pengujian (Balai Besar BPPMB-TPH) dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Prosentase Pengukuran Kinerja antara capaianinput, output dan

outcome

Pengukuran Kinerja Kegiatan

Capaian Input (%)

Capaian Output

(%)

Capaian Outcome

Vol Keterangan

1. Jumlah metode pengujian mutu benih

94,43 100,00 10 Diadopsinya metode yang aplikatif dalam pengujian mutu benih di laboratorium daerah/BPSBTPH (Laboratorium)

a. Fasilitasi Penerapan Sistem

Mutu

78,67 100,00 8 meningkatnya jumlah laboratorium penguji benih sesuai standarisasi SNI 17025:2008 (Laboratorium)

b. Pelaksanaan Uji Profisiensi 85,35 131,42 46 Diperolehnya data unjuk kerja/kinerja laboratorium penguji benih sebagai bahan evaluasi kinerja laboratorium (Laboratorium)

c. Pedoman/Literatur 91,92 100,00 1 meningkatnya ketersediaan buku literatur/referensi dan tersebarluasnya informasi mengenai pengembangan pengujian mutu benih (Pedoman/ Literatur) d. Layanan Pengujian Mutu Benih 77,93 184,3 1.84

3 meningkatnya pelayanan pengujian mutu benih kepada pelanggan (ekstern) dan pengujian mutu benih untuk pengembangan metode (intern) (Sampel)

e. Koleksi Varietas/IPTB/DNA 82,65 130,3 43 Meningkatnya bahan informasi kepada masyarakat mengenai cara mengkoleksi benih dan IPTB (Sampel)

f. Standarisasi Laboratorium • Lembaga Sertifikasi Produk • Survailen Laboratorium • Laboratorium

Penyelenggara Uji Profisiensi

• Keanggotaan dalam Organisasi Internasional

34,71 100,00 3 meningkatnya kompetensi laboratorium di Balai Besar PPMB-TPH (Sertifikatakreditasi)

g. Pelaksanaan Uji Petik Mutu Benih Yang Beredar

93,72 103,33 111 Meningkatnya ketersediaan data mutu benih tanaman pangan yang beredar dipasaran untuk bahan penyusunan pengembangan metode pengujian (Contoh Benih)

Page 35: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

35

Pengukuran Kinerja Kegiatan

Capaian Input (%)

Capaian Output

(%)

Capaian Outcome

Vol Keterangan

h. Pelatihan Teknis Umum dan Magang

96,39

100,00 90 meningkatnya pengetahuan dan keterampilan pejabat struktural dan pegawai sebanyak 90 orang tentang disiplin pegawai, pengelolaan kepegawaian, serta meningkatnya pengetahuan dan keterampilan PBT tentang pengujian mutu benih (Orang)

2. Dokumen layanan internal (overhead)

100,00 12 Meningkatnya kualitas kegiatan-kegiatan pendukung baik yang

bersifat teknis maupun manajerial

a. Rancangan Kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH

83,71 100,00 1 meningkatnya kualitas program dan rencana kerja Balai Besar PPMB-TPH

b. Administrasi Pelaksanaan Kegiatan

74,60 100,00 12 meningkatnya akuntabilitas dan pengelolaan administrasi satuan kerja Balai Besar PPMB-TPH (Bulan)

c. Laporan kegiatan pengembangan metode pengujian • Data Base / Website • Pameran Pertanian • Laporan Bulanan dan

SIMONEV • LAKIP dan Laporan Tahunan • Sistem Pengendalian Intern • Urusan Kepegawaian dan

Tata Usaha • Laporan SAI dan SABMN

73,31

100,00 44 meningkatnya kualitas pelaporan dan akuntabilitas kinerja Balai Besar PPMB-TPH (Laporan)

d. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

99,42 100,00 13 meningkatnya kinerja dan kelancaran tugas pegawai (Unit)

e. Peralatan dan Fasilitasi Perkantoran

98,61 100,00 11 meningkatnya kinerja dan kelancaran tugas pegawai (Unit)

f. Gedung/Bangunan 96,32 100,00 858 meningkatnya kinerja dan kelancaran tugas pegawai (M2)

3. Dokumen layanan perkantoran

97,01 100,00 12 meningkatnya kesejahteraan dan kinerja pegawai

3.1.3. Analisis Keberhasilan dan Dukungan Sumberdaya

Balai Besar PPMB-TPH dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tidak terlepas

dari peningkatan kompetensi sumberdaya manusia baik melalui pelatihan

(pelatihan teknis pengujian mutu benih, pelatihan sistem mutu, dan pelatihan

administrasi), training, workshop, kursus, magang dan tugas belajar. Dari hasil

pelatihan sistem mutu sampai saat ini Balai Besar PPMB-TPH memiliki 4 orang

Page 36: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

36

asesor dan 5 orang auditor yang telah disertifikasi oleh KAN. Sedangkan pada

tahun 2016 peningkatan kompetensi melalui tugas belajar sebanyak 3 orang,

dan yang telah menamatkan program S2 sebanyak 2 orang melalui program

Badan SDM pertanian dan Bappenas.

Selain dukungan peningkatan kompetensi SDM, keberhasilan juga didukung

perlengkapan perkantoran dan peralatan laboratorium pengujian benih yang

memadai yang terdiri dari laboratorium Fisika, Biologi, elektroforesis, kesehatan

nematoda, bakteri, virus dan kultur jaringan.

Namun demikian dalam melaksanakan tugas dan fungsi masih ditemukan

kendala/permasalahan, sehingga apabila tidak dicari solusinya maka akan

menghabat kinerja Balai. Permasalahan yang masih dihadapi antara lain:

a. Belum dapat menerbitkan Orange International Certificate (OIC) dan Blue

International Certificate (BIC) karena belum ada payung hukum yang jelas,

serta pemahaman tentang pentingnya Standar Nasional Indonesia belum

tersosialisasi dengan baik.

b. Fungsi untuk melaksanakan kegiatan Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro)

belum dapat dilaksanakan secara optimal dikarenakan belum adanya

dukungan kebijakan dan payung hukum yang kuat.

c. Keterbatasan jumlah sumberdaya manusia (61 PNS), sehingga terdapat

pegawai tidak sesuai dengan tugas dan jabatannya.

d. Kebijakan anggaran nasional yang mengharuskan dilakukannya revisi

penghematan anggaran (refocusing), dapat mempengaruhi kinerja balai.

e. Pelaksanaan kegiatan tidak tepat waktu atau belum seluruhnya dapat

dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

f. Belum lancarnya arus pelaporan dari masing-masing bagian sehingga

pelaporan kegiatan tidak tepat waktu.

g. Masih kurangnya sumberdaya manusia dengan kualifikasi S2 dan S3.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut agar tidak menghamat kinerja, maka

upaya-upaya yang perlu dilakukan adalah:

Page 37: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

37

a. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga/instansi terkait

untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan dan tercapainya sasaran/target

yang telah ditetapkan.

b. Merencanakan kegiatan dengan lebih matang, sehingga target yang telah

ditetapkan baik secara fisik maupun keuangan dapat tercapai tepat waktu

dan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

c. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait maupun

antar bagian lingkup Balai Basar PPMB-TPH dalam rangka mengatasi suatu

permasalahan yang harus diselesaikan secara cepat dan mengoptimalkan

pelaksanaan sistem pengendalian intern agar target dapat dicapai sesuai

jadwal yang telah ditentukan.

d. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dengan mengikutsertakan

pelatihan-pelatihan baik yang bersifat administrasi maupun teknis dalam

rangka mendukung tugas dan fungsi Balai.

e. Mengusulkan tambahan tenaga kerja struktural dan peningkatan SDM

melalui program pendidikan S2 dan S3.

Dengan demikian, apabila upaya tindak lanjut tersebut telah dilaksanakan

dengan didukung oleh kebijakan/regulasi yang baik, maka keberhasilan dan

kinerja Balai akan meningkat.

3.1.4. Analisis Kegiatan Penunjang Keberhasilan

Disamping prioritas kegiatan utama, keberhasilan tidak terlepas dari kegiatan

pendukung lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung dapat

memberikan motivasi bagi seluruh pegawai dalam meningkatkan kinerja dan

akuntabilitas baik secara teknis maupun administratif, baik dalam bentuk

akreditasi, sertifikasi maupun penghargaan oleh lembaga yang kompeten baik

dalam negeri maupun luar negeri. Kegiatan pendukung lainnya tersebut

meliputi:

a. Secara kelembagaan, laboratorium penguji benih Balai Besar PPMB-TPH

mendapatkan akreditasi baik nasional maupun internasional, yang meliputi:

Page 38: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

38

1) Laboratorium penguji benih diakreditasi oleh International Seed

Testing Association (ISTA) berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008

Nomor. IDML-001,

2) Laboratorium penguji benih diakreditasi oleh Komite Akreditasi

Nasional berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008 Nomor. LP-162-IDN,

3) Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi diakreditasi oleh Komite

Akreditasi Nasional berdasarkan ISO/IEC 17043, ILAC G-13/2007

Nomor. UPP-001-IDN.

4) Sertifikasi pelayanan publik Balai Besar PPMB-TPH berdasarkan ISO

9001-2008 Nomor.QSQ 01241

b. Penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) bertujuan untuk memberikan informasi

yang terukur terhadap kepuasan masyarakat dalam memperoleh pelayanan

dan informasi dari Balai Besar PPMB-TPH. Metode yang digunakan dalam

penilaian IKM adalam melalui metode survey terhadap pelanggan/customer

dan penerima manfaat lainnya terhadap pelayanan Balai Besar PPMB-TPH.

Dari hasil pengolahan data terhadap 14 unsur pelayanan diperoleh nilai IKM

sebesar 80,70 dengan kategori pelayanan BAIK dan mutu pelayanan

dengan kategori B.

c. Penilaian Indeks Penerapan Budaya Kerja (IPNBK)

Budaya kerja merupakan unsur penting dalam organisasi, yang bertujuan

untuk mendapatkan data dan informasi tentang penerapan nilai budaya

kerja berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang

Grand Design Reformasi Birokrasi Tahun 2010-2025. Penilaian budaya

kerja organisasi juga bertujuan untuk bahan kebijakan pimpinan dalam

pengambilan keputusan dalam memperbaiki dan menggerakkan

peningkatan budaya kerja di lingkungan Balai Besar PPMB-TPH. Dari data

survey terhadap nilai-nilai budaya kerja pegawai diperoleh penilaian

sebesar 80,80 dengan kategori SANGAT BAIK.

Page 39: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

39

3.2. Realisasi Anggaran

3.2.1. Pengelolaan Anggaran Tahun 2016

Berdasarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran dari keseluruhan kegiatan,

rata-rata sudah mencapai target yang ditetapkan. Tingkat pencapaian tujuan

dan sasaran ini dapat diukur dengan telah diselesaikannya seluruh kegiatan

administrasi maupun teknis yang dibiayai dari DIPA Balai Besar PPMB-TPH

Tahun 2016. Realisasi keuangan pada Tahun 2016 mencapai

Rp. 8.861.420.256,- (Delapan milyar delapan ratus enam puluh satu juta empat

ratus dua puluh ribu dua ratus lima puluh enam rupiah) atau 88,61%,

sedangkan realisasi fisik mencapai 100%. Secara fisik seluruh kegiatan telah

terealisasi seratus persen sesuai dengan Juknis, KAK, Rencana Operasional

Kegiatan dan dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Rincian anggaran seperti terlihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Rincian anggaran TA. 2016

No. Jenis Belanja Pagu Realisasi %

1. Belanja Pegawai 3.896.655.000,- 3.796.934.751,- 97,44

2. Belanja Barang 5.239.345.000,- 4.215.094.557,- 80,45

3. Balanja Modal 864.000.000,- 849.769.180,- 98.35

Jumlah 10.000.000.000,- 8.861.420.256,- 88.61

Realisasi sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp. 8.861.540.943,- atau

88,62%. Realisasi anggaran apabila diperhitungkan dengan anggaran yang

dihemat/tidak dapat dilaksanakan sebesar Rp. 1.025.819.000,- (10,26%),

maka realisasi anggaran sampai dengan 31 Desember 2016 mencapai 98,87%

(88,61% + 10,26%), sedangkan secara fisik realisasi mencapai 100%.

Aanggaran yang tidak dapat diserap sebesar Rp. 112.382.512 (1,29%) yang

merupakan sisa gaji dan uang makan pegawai.

Page 40: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

40

Dari tahun ke tahun pagu anggaran pada Balai Besar PPMB-TPH fluktuasi

mengikuti perkembangan kegiatan dan kebijakan pada Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan. Dibandingkan dengan pagu anggaran tahun 2015, pada

tahun 2016 mengalami peningkatan yang signifikan dikarenakan adanya

program upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai. Apabila

dibandingkan dengan pagu anggaran realisasi pada tahun 2015 mencapai

99,03% sedangkan realisasi realisasi tahun 2016 mengalami penurunan atau

mencapai 98,88%, tetapi secara fisik baik tahun 2015 maupun tahun 2016

mencapai 100 %.

Perbandingan pagu anggaran dari tahun ke tahun pada Balai Besar PPMB-TPH

seperti terlihat pada tabel 5.

Tabel 5. Perkembangan Anggaran Balai Besar PPMB-TPH

No Tahun Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Persentase

(%)

1 2012 7.177.072.000,- 6.753.497.284,- 94,10

2 2013 8.305.596.000,- 7.673.192.397,- 92,39

3 2014 6,920,069,000,- 6,642,666,400,- 95,99

4 2015 7.522.818.000,- 7.449.643.917,- 99,03

5 2016 10.000.000.000,- 8.861.798.488,- 88.61 (98,87)

Dalan pelaksanaan serapan anggaran, masih terdapat beberapa hal yang perlu

mendapat perhatian untuk perbaikan kedepan, yaitu adanya kebijakan

pemerintah revisi anggaran (refocusing) maupun kebijakan penghematan

anggaran (self blocking) yang membutuhkan waktu dalam proses revisi

sehingga berdampak pada tertundanya realisasi anggaran dan kegiatan.

Sedangkan realisasi anggaran per kegiatan sampai dengan 31 Desember 2016

secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 4.

Page 41: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

41

3.2.2. Penerimaan Negara Bukan Pajak

Penerimaan negara yang diperoleh pada tahun 2016 sebesar Rp. 112.737.585,-

(Seratus dua belas juta tujuh ratus tiga puluh tujuh ribu lima ratus delapan

puluh lima rupiah). Nilai tersebut merupakan penerimaaan negara bukan pajak

(PNBP) yang meliputi penerimaan fungsional sebesar Rp. 110.157.000,-

(Seratus sepuluh juta seratus lima puluh tujuh ribu rupiah) serta penerimaan

kembali belanja pegawai Rp. 2.580.585,- (Dua juta lima ratus delapan puluh

ribu lima ratus delapan puluh lima rupiah). Secara rinci dapat dilihat pada

tabel 6.

Tabel 6. Pendapatan Negara Tahun 2016

No Jenis Penerimaan Jumlah Penerimaan

(Rp)

1 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai 2.580.585

2 Penerimaan Negara Bukan Pajak (Penerimaan Fungsional)

110.157.000

Jumlah 112.737.585

Page 42: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

42

IV. PENUTUP

Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan

fungsi instansi pemerintah atas penggunaan anggaran seperti yang

diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun

2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Negara, dan Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Pemerintah dan Reformasi Birokrasi Nomor

53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja

dan Tata cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hasil kinerja

dituangkan dalam bentuk laporan kinerja instansi pemerintah yang merupakan

pertanggungjawaban Balai Besar PPMB-TPH kepada masyarakat.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap kegiatan strategis Balai Besar

PPMB-TPH menunjukkan kinerja yang berhasil dengan pencapaian sasaran

output dengan nilai scoring 80-100%. Sedangkan secara umum akuntabilitas

kinerja Balai Besar PPMB-TPH tahun 2015 sudah baik, hal ini ditunjukan oleh

hasil pengukuran kinerja kegiatan dan pencapaian sasaran output dengan nilai

scoring 80-100% dengan kategori berhasil. Pencapaian ini merupakan

aktualisasi kuatnya komitmen pimpinan dalam mewujudkan keberhasilan

instansinya. Selain itu, dengan adanya perumusan metode analisis akuntabilitas

kinerja, yaitu dengan cara penyeragaman format laporan, penetapan rencana

stratejik berdasarkan SAKIP dan dukungan melalui pelaksanaan Sistem

Pengendalian Intern, maka tingkat keberhasilan kinerja instansi telah diikuti

dengan meningkatnya kinerja pelayanan publik dan fungsi pelaporan yang baik

dan akuntabel.

Di samping berbagai keberhasilan yang telah dicapai, dalam melaksanakan

tugas dan fungsi masih menghadapi beberapa permasalahan. Terkait dengan

upaya peningkatan kinerja laboratorium melalui pemanfaatan pengembangan

metode pengujian dan bimbingan teknis penerapan sistem mutu laboratorium,

tingkat kompetensi personil laboratorium yang belum merata dan kelengkapan

peralatan laboratorium di daerah (BPSB) yang masih kurang, menyebabkan

Page 43: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

43

hasil maupun dampak dari kegiatan belum optimal. Penggunaan benih

bersertifikat yang masih bersifat sukarela baik dari masyarakat maupun

produsen benih dapat mengakibatkan penggunaan benih bermutu masih

rendah yang mengakibatkan peran laboratorium penguji benih belum optimal.

Untuk mengatasi berbagai permasalahan, upaya-upaya terus dilakukan guna

meningkatkan kinerja laboratorium melalui kegiatan bimbingan teknis

penerapan sistem mutu laboratorium sehingga kompetensi laboratorium sesuai

standard yang ditetapkan secara nasional, menciptakan metode-metode

pengujian mutu benih yang aplikatif dan efisien baik dari segi waktu dan biaya,

serta meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait khususnya dengan

laboratorium di daerah (BPSB seluruh Indonesia) dalam meningkatkan kinerja

laboratorium pengujian mutu benih.

Dalam rangka meningkatan akuntabilitas dan transparansi atas pelaksanaan

program kegiatan dan penggunaan anggaran, maka pada bulan Desember

2016 Tim pelaporan dan penyusunan laporan bulanan serta pelaporan

monitoring dan evaluasi dengan hasil realisasi anggaran berdasarkan sistem

akuntansi keuangan sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp.

8.861.420.488,- dari PAGU sebesar Rp. 10.000.000.000,- atau 88,61 %

sedangkan realisasi fisik sebesar 100%. Realisasi anggaran apabila

diperhitungkan dengan anggaran yang dihemat/tidak dapat dilaksanakan

sebesar Rp. 1.025.819.000,- (10,26%), maka realisasi anggaran sampai

dengan 31 Desember 2016 mencapai 98,87% (88,61% + 10,26%), sedangkan

secara fisik realisasi mencapai 100%. Anggaran yang tidak dapat diserap

sebesar Rp. 112.382.512,- (1,29%) yang merupakan sisa gaji dan uang makan

pegawai.

Keberhasilan kinerja kegiatan pada Balai Besar PPMB-TPH tidak terlepas dari

komitmen dan kerja keras bersama serta dukungan seluruh instansi terkait baik

pusat maupun daerah (laboratorium BPSB seluruh Indonesia), perguruan

tinggi, perusahaan maupun lembaga akreditasi/sertifikasi.

Page 44: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

44

Lampiran 1. Struktur Organisasi Balai Besar PPMB-TPH Tahun 2016

SEKSI JARINGAN LABORATORIUM

SUBBAGAIAN KEPEGAWAIAN

DAN TATA USAHA

SUBBAGIAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN

KEPALA

BIDANG INFORMASI DAN

JARINGAN LABORATORIUM

SEKSI INFORMASI DAN

DOKUMENTASI

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

BAGIAN UMUM

SUBBAGIAN PROGRAM DAN

EVALUASI

Page 45: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

45

Lampiran 2. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Page 46: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

46

Page 47: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

47

Lampiran 3. Realisasi capaian kinerja hasil kegiatan pengembangan metode

No Tahun Hasil Pengembangan Metode Sebagai Rekomendasi Kebijakan

Keterangan

1 2012 1. Metode uji daya hantar listrik (DHL)

untuk menduga nilai daya berkecambah benih kedelai sehingga

pengujian daya berkecambah dapat

diselesaikan dalam waktu 3 hari 2. Uji tetrazolium benih kedelai dapat

digunakan untuk menggantikan uji daya berkecambah dan dapat

digunakan sebagai data label 3. Metode uji viabilitas secara biolhemis

(uji tetrazolium ) pada benih kacang

tanah dan kacang hijau untuk data label benih

4. Penggunaan penanda primer dalam uji kebenaran varietas benih

tanaman pangan (padi, jagung,

kedelai, kacang tanah dan kacang hijau)

Diusulkan sebagai bahan

rekomendasi melalui nota dinas No. 29. TU.210/C3. BPMB/2/2012

tanggal 13 Februari 2012

2 2013 1. Penggunaan PSD (pure seed definition) 21 sebagai pengganti PSD

11 pada analisis kemurnian benih

kacang tanah di laboratorium pengujian benih

2. Penetapan kadar air dengan metode oven suhu tinggi (130⁰C, 1 jam )

dapat menggantikan penetapan

kadar air dengan metode oven suhu rendah (103⁰C, 17 jam ) pada benih

kedelai.

1. Sebagai salah satu metode international termuat dalam

ISTA Rules 2013 Chapter 3

Purity 2. Diusulkan untuk dijadikan

sebagai metode di ISTA Rules dan masuk dalam metode

pengujian pada SNI Benih

kedelai

Page 48: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

48

No Tahun Hasil Pengembangan Metode Sebagai Rekomendasi Kebijakan

Keterangan

3 2014 1. Pengujian kadar air kacang tanah

selama 1 jam pada suhu 130-133°C dengan keseragaman pemotongan

2. Pengujian Kadar Air benih Koro Pedang dengan metode oven suhu

konstan rendah 103-105°C selama

17 jam ± 1 jam dengan penghancuran kasar

3. Pengujian Daya berkecambah Benih Koro Pedang dengan media pasir,

pengamatan pertama dan terakhir

pada hari ke 7/8 dan ke 14 pada suhu 25 o

4. Metode Lateral Flow Strip (LFS) dengan spesifikasi Bt Cry 1Ab/1Ac and Roundup Ready dapat mendeteksi keberadaan PRG (event

RR) pada benih Kedelai PRG

(Produk Rekayasa Genetk) dan Jagung PRG

5. Prosedur sertifikasi untuk rimpang ganyong

1. Diusulkan sebagai bahan

rekomendasi dan telah di cantumkan juga dalam Draft

Keputusan Menteri Pertanian tentang Pedoman

Pengambilan Contoh Benih

dan Pengujian mutu Benih Tanaman Pangan yang

merupakan tindak lanjut dari Peeraturan Menteri Pertanian

Nomor

02/Permentan/SR.120/1/2014 tentang Produksi, sertifikasi

dan peredaran benih Bina.

2. Diusulkan sebagai bahan

rekomendasi

3. Diusulkan sebagai bahan

rekomendasi dan diusulkan

masuk ke dalam buku

pedoman yang diterbitkan

oleh Direktorat Perbenihan

Direktorat Jendral Tanaman

Pangan tentang Persyaratan

dan Tata cara Sertifikasi

Benih Tanaman Pangan

4 2015 1. Standar maksimal laboratorium

parameter kesehatan benih padi yaitu jumlah bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae sebanyak 7 x 10 8

cfu per gram benih. Standar maksimal laboratorium parameter

kesehatan benih padi yaitu jumlah nematoda Aphelenchoides besseyi sebanyak 898 spesimen (900

nematoda) per 400 butir masih aman, karena belum mempengaruhi

hasil padi per tanaman. 2. Beberapa jenis trier yang dapat

digunakan oleh pengawas benih tanaman di beberapa BPSB sebagai

alternative apabila trier yang

direkomendasikan oleh ISTA, tidak tersedia. Sehingga beberapa jenis

trier ini dapat digunakan sebagai alat pengambil contoh benih pada proses

sertifikasi benih padi

3. Kemurnian genetik benih padi hibrida di laboratorium dapat dilaksanakan

dengan berdasarkan metode molekuler (DNA) PCR menggunakan

penanda SSR (RM 206 dan RM 346)

Tahun 2015 2 pengembangan

metode masuk dalam Keputusan Menteri Pertanian no

635/HK.150/C/07/2015 tentang

Pedoman Teknis Pengambilan Contoh Benih dan

Pengujian/Analisis Mutu Benih Tanaman Pangan.

Page 49: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

49

No Tahun Hasil Pengembangan Metode Sebagai Rekomendasi Kebijakan

Keterangan

pada kondisi tahap penempelan

primer (annealing) suhu dan waktu yang memberikan hasil optimal yaitu

53°C selama 30 detik dengan komposisi DNA cetakan 3 ul

konsentrasi 50x. Penanda SSR yang

dapat membedakan kemurnian genetik hibrida secara molekuler

(DNA) adalah RM 206 karena dapat menunjukkan perbedaan fragmen

DNA (lebih dari satu pita DNA) pada

sampel dengan campuran varietas. 4. Aplikasi metode PCR dengan

penanda SSR untuk verifikasi varietas memerlukan optimasi

metode penempelan primer (annealing) baik suhu dan waktu,

hasil amplifikasi yang baik yaitu 58°C

selama 30 detik dari RM 223 dan 55°C selama 30 detik dari RM 219

dan RM 589. Penanda SSR yang dapat membedakan suatu karakter

pada varietas-varietas yang diuji

dapat bermanfaat di dalam kegaiatan verifikasi kebenaran varietas di

laboratorium antara lain RM 589 mengindikasikan ketahanan

terhadap wereng, RM 223 yang

dapat membedakan varietas padi aromatik, dan RM 220 dapat

membedakan beras merah. 5. Beberapa moisture meter (alat uji

cepat penetapan kadar air) yang dapat digunakan oleh laboratorium

benih di daerah setelah diverifikasi di

Balai Besar PPMB –TPH dan telah dikeluarkan hasil untuk kelebihan

dan kekurangan masing-masing alat

5 2016 1. Validasi Uji Daya Hantar Listrik

dengan Daya Berkecambah untuk

Pengujian Mutu Benih Kedelai

a. Metode Pengujian DHL mampu

memberikan gambaran potensi

viabilitas suatu lot benih.

b. Nilai DHL < 20 µs cm-1 g-1

memberikan gambaran suatu lot

benih memiliki potensi viabilitas

diatas 80%. Apabila nilai DHL

diatas 20 µs cm-1 g-1 diperlukan

observasi nilai daya berkecambah

secara real melalui pengujian DB.

Diusulkan sebagai bahan kebijakan (bahan acuan metode

pada Keputusan menteri Pertanian atau peraturan teknis

lainnya) pada tahun mendatang.

Page 50: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

50

No Tahun Hasil Pengembangan Metode Sebagai Rekomendasi Kebijakan

Keterangan

c. Masih terdapat keberagam data

diantara lab. peserta diperlukan

pendampingan saat melakukan

pengujian DHL

2. Apabila diperlukan uji cepat viabilitas

dengan metode TZ dalam proses

pengujian benih, maka benih dengan

hasil uji TZ > 90% dapat diketahui

potensi daya berkecambah lot benih

tersebut tinggi, tetapi apabila hasil uji

TZ <90%, maka diperlukan verifikasi

melalui uji daya berkecambah untuk

mengetahui viabilitas lot benih yang

diuji.

3. Jumlah populasi awal A. besseyi 692

spesimen per 400 butir benih atau

173 spesimen per 100 butir benih

merupakan batas ambang maksimal

pada padi varietas Pak Tiwi. Pengujian

lebih lanjut akan dilakukan terhadap

beberapa varietas padi lainnya yang

banyak ditanam petani pada skala

mikroplot di lapangan.

4. Masa Berlaku Label Benih Jagung

Hibrida yaitu dapat diterapkan berdasarkan aturan Keputusan

Menteri Pertanian Nomor:

355/Hk.130/C/05/2015 Tentang Pedoman Teknis Sertifikasi Benih Bina

Tanaman Pangan yang salah satu poinnya mempersyaratkan bahwa

untuk ruangan penyimpanan yang

terkontrol kelembaban udara relatifnya/RH maksimal sebesar 40 %,

sehingga benih jagung hibrida masih

terjaga mutunya

Page 51: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

51

Lampiran 4. Pagu dan Realisasi keuangan per 31 Desember 2015

KEGIATAN/SUB KEGIATAN/ PAGU REALISASI REALISASI REALISASI SISA

KODE JENIS BELANJA/RINCIAN BELANJA ANGGARAN BULAN LALU BULAN INI S/D BULAN INI % ANGGARAN

10.000.000.000 8.061.540.943 799.879.545 8.861.420.488 88,61 1.138.579.512

018.03.06 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

1767 Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan

1767,004 RENCANGAN KERJA PENGEMBANGAN 3.918.866.000 2.696.603.379 252.088.490 2.948.691.869 75,24 970.174.131

051 Menyusun Kebijakan Program dan Anggaran Kegiatan Pengujian Mutu Benih554.846.000 354.462.275 87.122.500 441.584.775 79,59 113.261.225

A Perencanaan Kegiatan 73.440.000 49.999.900 11.480.000 61.479.900 83,71 11.960.100

B Pengelola Keuangan dan Perlengkapan 310.956.000 196.703.275 56.252.500 252.955.775 81,35 58.000.225

C Pengelolaan tata usaha dan kepegawaian 170.450.000 107.759.100 19.390.000 127.149.100 74,60 43.300.900

052 Melaksanakan Bimbingan dan Sosialisasi Kegiatan Pengujian Mutu Benih1.420.576.000 1.023.476.843 32.830.000 1.056.306.843 74,36 364.269.157

A Sinkronisasi 164.100.000 150.370.200 - 150.370.200 91,63 13.729.800

B Seminar pengembangan metode 21.760.000 10.880.000 10.880.000 21.760.000 100,00 -

C Bimbingan Teknis 167.350.000 161.313.498 - 161.313.498 96,39 6.036.502

D Pengawalan UPSUS peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelei 1.067.366.000 700.913.145 21.950.000 722.863.145 67,72 344.502.855

053 Melaksanakan Penerapan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih984.740.000 812.735.861 22.752.500 835.488.361 84,84 149.251.639

A Pelaksanaan Pengembangan Metode/Validasi/Verifikasi Komoditas Tanaman Pangan456.650.000 421.073.061 12.892.500 433.965.561 95,03 22.684.439

B Pelayanan Pengujian dan Pemeliharaan Ruang Lingkup Laboratorium 155.100.000 118.286.500 2.580.000 120.866.500 77,93 34.233.500

C Uji Petik Mutu Benih yang Beredar 39.500.000 36.233.400 785.000 37.018.400 93,72 2.481.600

D Buletin Vigor 72.080.000 44.535.050 - 44.535.050 61,79 27.544.950

E Database/website 30.800.000 27.377.900 2.895.000 30.272.900 98,29 527.100

F Pameran 180.800.000 124.808.550 350.000 125.158.550 69,22 55.641.450

G Koleksi Varietas 22.800.000 15.593.500 3.250.000 18.843.500 82,65 3.956.500

H Pedoman Literatur 27.010.000 24.827.900 - 24.827.900 91,92 2.182.100

054 Melaksanakan Standarisasi Laboratorium Pengujian Mutu Benih 525.839.000 265.919.200 57.337.170 323.256.370 61,47 202.582.630

A Penguatan Laboratorium Penguji Benih 56.380.000 18.630.000 28.490.170 47.120.170 83,58 9.259.830

B Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi 36.205.000 7.940.000 9.925.000 17.865.000 49,34 18.340.000

C Keanggotaan dalam Organisasi Internasional 125.924.000 6.174.000 1.050.000 7.224.000 5,74 118.700.000

D Fasilitasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium 148.830.000 103.692.900 13.397.000 117.089.900 78,67 31.740.100

E Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi 148.690.000 125.372.300 1.535.000 126.907.300 85,35 21.782.700

F Serifikasi pelayanan publik 9.810.000 4.110.000 2.940.000 7.050.000 71,87 2.760.000

055 Melaksanakan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Pengujian Mutu Benih432.865.000 240.009.200 52.046.320 292.055.520 67,47 140.809.480

A Monev Pengembangan Metode dan Penerapan Sistem Manajemen Mutu 257.500.000 168.240.700 300.000 168.540.700 65,45 88.959.300

B Sistem Pengendalian Intern 21.010.000 9.311.900 - 9.311.900 44,32 11.698.100

C Laporan Bulanan, SIMONEV, LAKIP, SPI dan Laporan Tahunan 52.470.000 20.361.300 13.621.000 33.982.300 - 18.487.700

D Laporan SAI, SABMN dan Pengelola Keuangan Kegiatan 71.700.000 38.352.300 13.561.500 51.913.800 72,40 19.786.200

E Laporan pengelolaan tata usaha dan kepegawaian 4.400.000 - 4.000.000 4.000.000 90,91 400.000

F Laporan pelaksanaan dan penerapan pengembangan metode tanaman pangan 13.750.000 500.000 12.323.000 12.823.000 93,26 927.000

G Laporan pelaksanaan standarisasi laboratorium 9.285.000 1.000.000 8.240.820 9.240.820 99,52 44.180

H Laporan sinkronisasi, seminar dan bimbingan teknis 2.750.000 2.243.000 - 2.243.000 81,56 507.000

1767,994 PELAYANAN PERKANTORAN 5.223.134.000 4.518.987.884 547.791.055 5.066.778.939 97,01 156.355.061

A Pembayaran Gaji dan Tunjangan 3.896.655.000 3.472.495.604 323.933.147 3.796.428.751 - 100.226.249

A perawatan gedung kantor 213.386.000 154.685.875 76.670.000 231.355.875 108,42 (17.969.875)

B perbaikan peralatan kantor 98.343.000 68.117.500 11.920.000 80.037.500 81,39 18.305.500

C perawatan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat 200.000.000 174.023.450 25.778.675 199.802.125 99,90 197.875

D Belanja Langganan Listrik dan Telepon 222.000.000 152.611.705 20.692.883 173.304.588 78,07 48.695.412

E keperluan operasional perkantoran 592.750.000 497.053.750 88.796.350 585.850.100 98,84 6.899.900

1767.996 PERANGKAT PENGOLAH DATA DAN KOMUNIKASI 143.600.000 142.765.000 - 142.765.000 99,42 835.000

996.001 Alat Pengolah Data 143.600.000 142.765.000 - 142.765.000 99,42 835.000

1767.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 658.000.000 648.861.680 - 648.861.680 98,61 9.138.320

997.001 Perlengkapan Sarana Gedung dan Inventaris Kantor 537.000.000 531.209.000 - 531.209.000 98,92 5.791.000

A Pengadaan Meubelair 119.500.000 117.995.000 -

B Peralatan Perkantoran 32.500.000 31.850.000 - 31.850.000 98,00 650.000

C Pengadaan Kendaraan Roda 4 385.000.000 381.364.000 - 381.364.000 99,06 3.636.000

997.002 Alat Laboratorium 121.000.000 117.652.680 - 117.652.680 97,23 3.347.320

1767.998 Gedung dan Bangunan 56.400.000 54.323.000 - 54.323.000 96,32 2.077.000

998.002 Rehabilitasi Pagar Kantor 56.400.000 54.323.000 - 54.323.000 96,32 2.077.000

TOTAL ANGGARAN TAHUN 2016

Page 52: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

52

Lampiran 5. Keadaan pegawai berdasarkan kepangkatan dan pendidikan

a. Berdasarkan Kepangkatan

No

Pegawai/ Tenaga

Golongan

Jml IV III II I

A B C D CPNS A B C D A B C D A B C D

1 Teknis 1 2 2 5

2 Administrasi 1 1 2 6 2 1 3 4 3 1 24

3 Fungsional PBT 1 1 3 8 9 9 31

4 Calon PBT 1 1

5 TKK 15

Jumlah 2 1 2 5 16 12 12 3 4 3 1 76

b. Berdasarkan Pendidikan

No UNIT KERJA

PENDIDIKAN Jumlah seluruh

nya

PNS TENAGA KERJA

KONTRAK

S2 S1 D3 D2 SLTA JML SLTA SLTP SD JML

1 Kepala Balai Besar 1 1

2 KA BAGIAN UMUM 1 1

a. Sub Bag Program dan Evaluasi

1 2 4 4

b. Sub Bag Kepeg dan Tata Usaha

1 7 8 9 4 2 15 23

c. Sub Bag Keuangan dan Perlengkapan

1 2 3 6 6

3 KA BID INFORMASI DAN JARINGAN LABORATORIUM

1 1 1

a. Seksi Informasi dan Dokumentasi

1 1 2 2

b. Seksi Jaringan Laboratorium

2 2 2

4 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

a. Pejabat Fungsional 8 16 3 4 31 31

b. Calon Fungsional PBT 1 2 3 3

c. Staf Administrasi 3 3 3

5 CPNS

` JUMLAH 11 26 5 18 61 9 4 2 15 76

Page 53: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

53

Lampiran 6. Rencana Strategis Tahun 2016 Unit Organisasi Eselon II : Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun Anggaran : 2016

PROGRAM/ PRIORITAS KEGIATAN

SASARAN INDIKATOR OUTPUT Target 2016

Pengembangan metode pengujian mutu benih dan penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih

Mengembangkan metode pangujian dan penerapan sistem manajemen mutu laboratorium pengujian benih

Rancangan Kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH

Tersusunnya POK, ROPAK, KAK dan

JUKNIS Balai Besar (dokumen)

Tersusunnya RKT dan Renja-KL Balai

Besar (dokumen)

4 2

Penyusunan Buku Literatur/Pedoman

Tersebarluasnya informasi dan publikasi pengembangan metode pengujian mutu benih (judul)

2

Pengembangan Metode dan Validasi Metode

Diperolehnya metode yang aplikatif

dalam pengujian di laboratorium dan

informasi yang terkait dengan mutu

benih (metode)

10

Palayanan Pengujian Terlaksananya pelayanan pengujian mutu benih di laboratorium

1000

Page 54: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

54

PROGRAM/ PRIORITAS KEGIATAN

SASARAN INDIKATOR OUTPUT Target 2016

Koleksi Varietas/IPTB/DNA Tersedianya bahan acuan/pembanding bagi pengujian di laboratorium dan pelastarian plasma nutfah (koleksi)

90

Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu

Terwujudnya standardisasi

laboratorium penguji benih sesuai

SNI ISO/IEC 17025-2008

(laboratorium)

Terselenggaranya pertemuan teknis

penerapan sistem manajemen mutu

(peserta)

8

40

Standardisasi Laboratorium Diakuinya kompetensi laboratorium

penguji benih Balai Besar PPMB-TPH,

LPUP oleh KAN dan ISTA serta

pelayanan publik (sertifikat

akreditasi)

3

Uji Petik Mutu Benih yang Beredar

Diperolehnya data mutu benih yang beredar sebagai bahan penyusunan pengembangan metode (sampel)

100

Page 55: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

55

PROGRAM/ PRIORITAS KEGIATAN

SASARAN INDIKATOR OUTPUT Target 2016

Pelatihan Teknis, Umum dan Magang

Meningkatnya kompetensi personil di

bidang pengujian mutu benih dan

sistem mutu (peserta)

Meningkatnya kompetensi SDM

Pengawas Benih Tanaman (peserta)

128

40

Administrasi Pelaksanaan Kegiatan

Terselenggaranya administrasi satuan kerja Balai Besar PPMB-TPH yang akuntabel (bulan)

12

Jurnal/Majalah Vigor Tersebarluasnya informasi pengembangan mutu benih dan kegiatan Balai Besar (edisi)

4

Laporan Kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih

Tersedianya informasi

pengembangan mutu benih melalui

database dan website (laporan)

Terselenggaranya sosialisasi dan

penyebarluasan informasi tentang

pengembangan pengujian mutu

benih (laporan)

2 2 5

Page 56: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

56

PROGRAM/ PRIORITAS KEGIATAN

SASARAN INDIKATOR OUTPUT Target 2016

Tersedianya data evaluasi

kinerja/kegiatan Balai Besar PPMB-

TPH bulanan, simonev, LAKIP,

tahunan dan SPI (laporan)

Tersedianya data pengelolaan

kepegawaian Balai Besar PPMB-TPH

(laporan)

Tersedianya data pengelolaan

keuangan dan barang milik negara

(laporan)

1 2

Pelaksanaan Uji Profisiensi Diperolehnya data unjuk kerja/kinerja

laboratorium penguji benih

(laboratorium)

Terselenggaranya pertemuan teknis

uji profisiensi (peserta)

32

40

Pelayanan Perkantoran Meningkatnya kesejahteraan pegawai lingkup Balai Besar (pegawai)

74

Kalibrasi/perawatan peralatan

Tersedianya peralatan laboratorium yang baik (paket)

1

Page 57: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

57

PROGRAM/ PRIORITAS KEGIATAN

SASARAN INDIKATOR OUTPUT Target 2016

Perangkat Pengolah Data Tersedianya alat pengolah data serta alat cetak (unit)

12

Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

Tersedianya alat perkantoran (unit) 50

Peralatan laboratorium Tersedianya alat laboratorium (unit) 15

Gedung, jalan dan jaringan Tersedianya gedung/bagunan, jalan dan jaringan (M2)

94

Page 58: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

58

Lampiran 7. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun anggaran 2016

No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi

Anggaran (Rp.)

Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih

9.400.000.000,-

1 Rancangan Kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH

Tersusunnya program kerja (KAK, ROPAK, Juknis dan RKT) dan rencana kegiatan dengan baik sesuai dengan peraturan yang berlaku.

1 rancangan 58.390.000,-

2 Pedoman/Literatur Terlaksananya penyusunan buku pengujian mutu benih sebanyak 1 (satu) pedoman/literatur

1 pedoman/literatur

27.970.000,-

3 Pengembangan Metode dan Validasi metode

Diperolehnya metode baru dan metode validasi yang mudah diaplikasikan oleh pengguna (Laboratorium benih, pengusaha dan penangkar benih) dan sebagai bahan kebijakan di bidang mutu benih. Terselenggaranya sinkronisasi pengem-bangan mutu benih (1 rapat)

10 metode 520.710.000,-

4 Pelayanan Pengujian Mutu Benih Terlaksananya kegiatan pelayanan pengujian di Balai Besar PPMB-TPH

1.000 sampel 157.150.000,-

5 Koleksi Varietas/IPTB/DNA Tersedianya koleksi benih kering, isolat patogen tular benih dan koleksi visualisasi produk PCR benih tanaman pangan dan hortikultura

90 koleksi 23.550.000,-

Page 59: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

59

No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi

Anggaran (Rp.)

6 Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu 1. Diterapkannya sistem manajemen mutu dilaboratorium penguji benih berdasarkan SNIISO/IEC 17025:2008

2. Terselenggaranya sinkronisasi tentang pemahaman dan penerapan sistem manajemen mutu laboratorium berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008 (1 rapat)

8 laboratorium

384.580.000,-

Page 60: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

60

No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi

Anggaran (Rp.)

7 Standardisasi Laboratorium 1. Terlaksananya penguatan organisasi laboratorium penguji benih Balai Besar PPMBTPH

2. Terlaksananya penguatan organisasi Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi Balai Besar PPMBTPH oleh KAN dan : a. Diperolehnya unjuk kerja/kinerja

laboratorium pengujian benih di Indonesia dalam melakukan pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura (35 laboratorium).

3. Terlaksananya penguatan organisasi Laboratorium Balai Besar PPMBTPH oleh International Seed Testing Association (ISTA)

3 Sertifikat Akreditasi

191.680.000,-

8 Uji Petik Mutu Benih Yang Beredar Tersedianya data mutu benih tanaman pangan yang beredar di pasaran

90 sampel 40.550.000,-

Page 61: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

61

No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi

Anggaran (Rp.)

9 Pelatihan Teknis Umum dan Magang 1. Terselenggaranya pelatihan sistem mutu dan peningkatan SDM untuk pengawas benih tanaman Balai Besar PPMBTPH

2. Terselenggaranya pelatihan 3M dan Budaya Kerja untuk petugas struktural

3. Terselenggaranya pelatihan Analis Laboratorium untuk pengawas benih tanaman seluruh Indonesia

145 orang

146.470.000,-

10 Administrasi Pelaksanaan Kegiatan Terselenggaranya pelaksanaan administrasi satuan kerja Balai Besar PPMBTPH

12 bulan 193.800.000,-

11 Jurnal/Majalah Vigor Terlaksananya penerbitan majalah Vigor Balai Besar PPMBTPH

3 edisi 72.480.000,-

Page 62: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

62

No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi

Anggaran (Rp.)

12

Laporan Kegiatan Pengembangan Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih

1. Tersusunya laporan database dan website hasil pengujian mutu benih

2. Tersusunya laporan pameran pembangunan pertanian

3. Tersusunnya Laporan bulanan, simonev, LAKIP, laporan tahunan dan Sistem Pengendalian Intern yang baik dan lengkap.

4. Tersusunnya laporan pengelolaan kepegawaian Balai Besar PPMBTPH

5. Tersusunnya laporan keuangan dan barang milik negara Balai Besar PPMBTPH

12 laporan

487.540.000,-

13 Jumlah Lab yang Melaksanakan Uji Profisiensi

Terlaksananya Penyelenggaraan uji profisiensi laboratorium penguji benih

35 Lab 399.675.000,-

Page 63: LAPORAN KINERJA 2016 - …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document...Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan

LAPORAN KINERJA 2016

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

63

No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi

Anggaran (Rp.)

14 Pelayanan Perkantoran 1. Terlaksananya pembayaran gaji, lembur dan tunjangan

2. Terlaksananya perbaikan gedung dan pemeliharaan halaman

3. Terlaksananya perawatan peralatan kantor dan kalibrasi peralatan laboratorium

4. Terlaksananya pemeliharaan kendaraan roda 4 dan roda 2

5. Terealisasinya pembayaran tagihan listrik, telepon dan internet

6. Terselenggaranya operasional perkantoran

12 bulan

5.115.855.000,-

15 Perangkat pengolah data dan Komunikasi

Terlaksananya pengadaan peralatan pengola data 10 unit 113.600.000,-

16 Peralatan dan fasilitasi perkantoran Terlaksananya pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran

89 unit 659.500.000,-

17 Gedung/Bangunan Terlaksananya pengadaan jalan lingkungan kantor 394 M2 806.500.000,-

Kabinet Kerja telah menetapkan Swasembada Berkelanjutan Padi dan Jagung serta Swasembada Kedelai harus dicapai dalam waktu 3 (tiga) tahun. Untuk menyukseskan program kerja tersebut Kementerian Pertanian telah menetapkan upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai melalui kegiatan pendampingan dan pengawalan, dengan adanya program kerja tersebut Balai Besar PPMB-TPH mendapat tambahan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.250.000.000,- sehingga total pagu anggaran awal lebih besar dari rencana kinerja tahunan sebesar Rp. 10.650.000.000,-