Laporan KI

19
LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI “PT. KIMIA FARMA” Disusun oleh: Amilia Rizky Radian Dany Desiana Anggraeni Ayu Wika Rochmatul Jannah 12030194251 Pendidikan Kimia Internasional 2012 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

description

laporan kimia industri di kimia farma

Transcript of Laporan KI

Page 1: Laporan KI

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

“PT. KIMIA FARMA”

Disusun oleh:

Amilia Rizky

Radian Dany

Desiana Anggraeni

Ayu Wika

Rochmatul Jannah 12030194251

Pendidikan Kimia Internasional 2012

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN KIMIA

2014

Page 2: Laporan KI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat,

karunia, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah kunjungan industi ini. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak dan

Ibu Dosen pengampu mata kuliah Kimia AnorganikII yang telah memberikan

tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita mengenai PT. Kimia Farma yang merupakan

satu-satunya pabrik pengolah tambang yodium di Indonesia. Kami juga menyadari

sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari apa yang

kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi

perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna

tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang

membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami

sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila

terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan

saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Surabaya, 19 Desember 2014

Penulis

i

Page 3: Laporan KI

DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................ i

Daftar Isi.................................................................................................. ii

Bab I : Pendahuluan................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang....................................................................... 1

1.2 Tujuan.................................................................................... 1

1.3 Manfaat.................................................................................. 2

Bab II : Tinjauan Umum......................................................................... 3

2.1 Lokasi Pabrik......................................................................... 3

2.2 Sejarah Singkat Perusahaan................................................... 3

2.3 Kegiatan Usaha...................................................................... 4

Bab III : Pembahasan.............................................................................. 9

Bab IV : Kesimpulan............................................................................... 15

Daftar Pustaka......................................................................................... 16

ii

Page 4: Laporan KI

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pada pertengahan perkuliahan semester genap mata kuliah Kimia

Anorganik II, dosen pengampu mata kuliah memberikan tugas kunjungan

industri ke salah satu pabrik yang memproduksi salah satu unsur yang

tergolong dalam unsur golongan utama pada sistem periodik unsur. Oleh

karena itu kami memilih pabrik PT. Kimia Farma yang terdapat di kawasan

Watudakon Jombang.

Kimia Farma merupakan perusahaan pelayanan kesehatan utama di

Indonesia yang memegang peranan penting dalam membantu kesehatan

masyarakat. Kimia Farma merupakan pelopor dalam dunia farmasi di

Indonesia. Plant Watudakon, Jombang, Jawa Timur satu-satunya pabrik

pengolah tambang yodium di Indonesia. Telah menerapkan Sistem

Manajemen Mutu ISO-9001 : 2008 dan ISO 14001 serta mendapatkan

sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dalam memproduksi bahan

baku ferro sulfat sebagai bahan utama pembuatan tablet besi untuk obat

penambah darah serta kapsul lunak. Juga memproduksi obat dalam sediaan

tablet, tablet salut, salep dan cairan obat luar.

Pada kesempatan ini kami memfokuskan untuk membahas proses input

untuk pembuatan yodium.

2. Tujuan

Dengan dilakukannya kunjungan industri ke PT. Kimia Farma ini

diharapkan mahasiswa mampu :

1. Memahami proses input untuk pembuatan yodium pada PT. Kimia

Farma

2. Memahami aplikasi ilmu Kimia Anorganik pada sektor industri.

3. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuannya mengenai pembuatan

senyawa anorganik dalam sektor industri.

1

Page 5: Laporan KI

3. Manfaat

Dengan adanya kunjungan industri ke pabrik PT. Kimia Farma ini

mahasiswa mampu :

a. Memahami proses input untuk pembuatan yodium pada PT. Kimia

Farma.

b. Memahami aplikasi ilmu Kimia Anorganik pada sektor industri.

c. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuannya mengenai pembuatan

senyawa anorganik dalam sektor industri.

2

Page 6: Laporan KI

BAB II

TINJAUAN UMUM

1. Lokasi Pabrik

PT. Kimia Farma Plant Watudakon Jawa Timur berada di Desa Jombok,

Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Kota Surabaya, Jawa Timur.

2. Sejarah Singkat Perusahaan

Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia

yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Nama perusahaan

ini pada awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co.

Berdasarkan kebijaksanaan nasionalisasi atas eks perusahaan Belanda di

masa awal kemerdekaan, pada tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia

melakukan peleburan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF (Perusahaan

Negara Farmasi) Bhinneka Kimia Farma. Kemudian pada tanggal 16 Agustus

1971, bentuk badan hukum PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas, sehingga

nama perusahaan berubah menjadi PT Kimia Farma (Persero).

Pada tanggal 4 Juli 2001, PT Kimia Farma (Persero) kembali mengubah

statusnya menjadi perusahaan publik, PT Kimia Farma (Persero) Tbk, dalam

penulisan berikutnya disebut Perseroan. Bersamaan dengan perubahan tersebut,

Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya

(sekarang kedua bursa telah merger dan kini bernama Bursa Efek

Indonesia).Berbekal pengalaman selama puluhan tahun, Perseroan telah

berkembang menjadi perusahaan dengan pelayanan kesehatan terintegrasi di

Indonesia.Perseroan kian diperhitungkan kiprahnya dalam pengembangan dan

pembangunan bangsa, khususnya pembangunan kesehatan masyarakat

Indonesia.

3. Kegiatan Usaha

3

Page 7: Laporan KI

Kegiatan usaha industri ini dikelola oleh perusahaan induk yang

memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina serta produk-produk

turunannya dan minyak nabati.

Produk yang dihasilkan terdiri dari : quinine sulphate, quinine

hydrochloride, quinine di hydrochloride, qunine base anhydrous, quinine

bisulphate, quinidine sulphate, quinidine  base, chinchonine, chinchonidine.

Produk SIL menguasai setidaknya sekitar 25% kebutuhan garam kina dunia

dan SIL merupakan produsen terbesar kedua di dunia. Pada  tahun 2012,

volume produk SIL diserap Asia sebesar 45,5%, Eropa 36,2%, Amerika 14,8%,

Australia 1,8% dan Afrika 1,7%. Seiring dengan akuisisi SIL oleh Perseroan,

mulai pada tahun 2012 kapasitas terpasang ditingkatkan menjadi 150 ton.

Peningkatan kapasitas tentunya perlu diantisipasi menyangkut aspek

lingkungan, sehingga sebagai bentuk tanggung jawab lingkungan, SIL terus

mengembangkan pengkajian pemanfaatan ampas produksi menjadi pupuk

organik, briket dan pemanfaatan lahan penimbunan ampas menjadi kebun

palawija.

Sebagai tulang punggung industri, terdapat 5 (lima) fasilitas produksi

(Plant) yang tersebar di beberapa kota di Indonesia:

Plant Sediaan/ Produk

Jakarta

Tablet, tablet salut, kapsul, granul, sirup kering,

suspensi/sirup, krim, injeksi, serta produk

narkotika dan ARV.

Bandung

Bahan baku kina dan turunannya, Alat

Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR), tablet,

tablet salut, sirup, serbuk, serta pil KB dan obat

tradisional.

Semarang Minyak jarak, minyak nabati, dan kosmetika.

Watudakon

Yodium dan garam-garamnya, bahan baku ferro

sulfat, kapsul lunak, tablet, tablet salut, salep,

sirup, serta cairan obat luar.

4

Page 8: Laporan KI

Tanjung Morawa Tablet, krim, dan kapsul

5

Page 9: Laporan KI

BAB III

PEMBAHASAN / INPUT PROSES

Produksi merupakan suatu sistem dan di dalamnya terkandung tiga unsur,

yaitu input, proses, dan output. Input dalam proses produksi terdiri atas bahan

baku/ bahan mentah, energi yang digunakan dan informasi yang diperlukan.

Proses merupakan kegiatan yang mengolah bahan, energi dan informasi

perubahan sehingga menjadi barang jadi. Output merupakan barang jadi sebagai

hasil yang dikehendaki.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan sumber daya alam terkaya.

Salah satu bahan baku/senyawa kimia yang banyak digunakan untuk keperluan

industri dan diproduksi dalam jumlah kecil di Indonesia adalah iodium atau

yodium. Iodium banyak digunakan antara lain sebagai katalisator reaksi kimia,

campuran makanan ternak, bahan tinda dan cat, stabilisator, keperluan industri

farmasi (antiseptik, obat luka, sanitasi, desinfektan), fotografi, pembuatan

senyawa organik dan anoganik serta campuran polimer penghantar listrik. Di

Indonesia iodium terutama digunakan sebagai bahan baku pembuatan garam

iodida, khususnya kalsium iodat (KIO3) dan kapsul iodiol. KIO3 merupakan bahan

kimia yang dicampurkan pada proses iodisasi garam sebagai salah satu cara untuk

penanggulangan masalah GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium). Proses

produksi iodium umumnya dilakukan melalui tiga tahap:

a. Proses isolasi

yaitu pemisahan iodium dari unsur pengotornya menggunakan metode

oksidasi atau pengendapan secara kimiawi.

b. Proses pemekatan

menggunakan metode ekstraksi pelarut, penyerapan dengan karbon aktif dan

resin penukar kation,

c. Proses pemurnian

Proses pemurnian dari senyawa organik menggunakan teknik melting dan

sublimasi.

1

Page 10: Laporan KI

Bahan baku

Bahan baku utama iodium diperoleh melalui penambangan batuan mineral

berupa Chili Salt, banyak dilakukan di negara Chili, Jepang dan Amerika.

Sedangkan sumber lain adalah dari rumput laut jenis Laminaria, air asosiasi sumur

gas dan minyak bumi, hasil samping produksi nitrat serta air sumur artesis. Laut

juga mengandung ion iodida sebesar 0,05 bpj atau jika dilakukan eksplorasi maka

cadangannya mencapai 34 juta ton iodium. Data pada taun 2000 menunjukkan

total produksi iodium di dunia telah mencapai 19.000 ton/tahun, dengan produsen

utama didominasi oleh tiga negara yaitu Chili, Jepang dan Amerika yang

menguasai pasar hapir 95 persen produksi dunia.

Pertama, dengan program intensifikasi dilakukan PT Kimia Farma dengan

menggali sumur-sumur yang baru atau perbaikan proses produksi.

Kedua, dengan program ekstensifikasi, yaitu mencari sumber-sumber

alternatif bahan baku iodium yang baru. Salah satu sumber alternatif bahan baku

yang belum digarap serius di Indonesia adalah air asosiasi pengeboran minyak

bumi dan gas.

Sampai saat ini limbah cair itu belum dimanfaatkan dan dibuang begitu

saja ke sungai atau laut. Tidak ada perbedaan teknologi proses yang digunakan

dalam produksi iodium dari air asosiasi minyak ini, kecuali penambahan 1 buah

unit pre-treatment. Unit tersebut berperan memisahkan sisa-sisa partikel minyak

dan dapat dilakukan pemisahan secara mekanis atau adsorbsi menggunakan

batuan aluminosilikat-seperti kaolin, bentonit atau zeolit. Secara perhitungan

ekonomi, jika tingkat efisiensi produksi berkisar 80 persen dan kandungan iodida

dianggap rata-rata 100 mg/L minimal dapat dihasilkan 34,60 ton iodium/tahun.

Adapun manfaat langsung dan tidak langsung dari program ekstensifikasi air

asosiasi tersebut antara lain dapat memperkuat struktur industri kimia dasar,

meningkatkan produksi iodium untuk pemenuhan pasar domestik dan ekspor,

menambah dan menghemat devisa negara. Manfaat lain yang juga penting adalah

mendukung upaya penanggulangan masalah GAKI, terutama dalam penyediaan

garam-garam iodida. Pengelolaannya dapat dilakukan secara terpadu dengan unit

pengeboran minyak, sehingga tidak memerlukan biaya investasi untuk

2

Page 11: Laporan KI

pengeboran lagi, selain juga menerapkan konsep ramah lingkungan (zero

emission) dan penerapan teknologi bersih dalam pengolahan dan pembuangan

limbah cair. 

3

Page 12: Laporan KI

BAB IVKESIMPULAN

Kesimpulan pada kunjungan Industri di PT. Kimia Farma adalah sebagai

berikut :

1. PT. Kimia Farma merupakan satu-satunya pabrik pengolah tambang

yodium di Indonesia.

2. Bahan baku utama iodium diperoleh melalui penambangan batuan mineral

berupa Chili Salt

1

Page 13: Laporan KI

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. PT.Kimia Farma. http://www.kimiafarma.co.id. Diakses 19

Dessember 2014, 19.26 WIB.

Hatidja, Siti Annurjati. 2011. Kajian Pengelolaan Emisi Gas Iodium di Pt Kimia

Farma Watudakon-Jombang. https://helpmeups.files.wordpress.com/

2012/07/modul-dewa89s-2-prosiding-siti.pdf. Diakses 19 Dessember 2014

2

Page 14: Laporan KI

LAMPIRAN

Gambar Keterangan

Air laut yang akan di jernihkan

Pemurnian air melalui pengendapan

Iodium

3