Laporan Kewirausahaan

24
LAPORAN OBSERVASI Bakso Buah Naga Bukti Jiwa Wirausaha Mahasiswa IPB Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Dosen: Lucy Fauziah Disusun Oleh :

Transcript of Laporan Kewirausahaan

Page 1: Laporan Kewirausahaan

LAPORAN OBSERVASI

Bakso Buah Naga Bukti Jiwa Wirausaha

Mahasiswa IPB

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen: Lucy Fauziah

Disusun Oleh :

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA

2008-2009

Page 2: Laporan Kewirausahaan

Kata Pengantar

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT

karena atas rahmat dan hidayah dari-Nya, kami masih diberikan

kesehatan untuk melakukan Observasi Lapang dan

menyelesaikan laporan ini. Serta atas usaha yang sangat besar,

akhirnya kami bisa menyelesaikan laporan ini, yang berjudul

“Bakso Buah Naga Bukti Jiwa Wirausaha Mahasiswa IPB”. Kami

juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu dalam penyusunan laporan ini, diantaranya:

1. Ibu Lucy Fauziah selaku dosen mata kuliah Kewirausahaan.

2. Ristia Oktora, mahasiswa Ilmu Ekonomi, angkatan 42, IPB

sebagai narasumber (pencetus pembuatan bakso buah naga).

Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi

mahasiswa dan masyarakat pada umumnya. Selain itu, laporan

ini bertujuan untuk menumbuhkan sikap kreatifitas dan

memberikan suatu dorongan kepada mahasiswa Institut

Pertanian Bogor untuk lebih mengembangkan jiwa

kewirausahaan yang dimiliki. Selaku penulis, kami pun merasa

bahwa makalah ini masih belum sempurna sehingga diharapkan

kritik dan sarannya untuk menyempurnakan makalah ini.

Bogor, April 2009

Penulis

1

Page 3: Laporan Kewirausahaan

Daftar Isi

Kata Pengantar 1

Daftar Isi 2

I. Pendahuluan

A.Latar Belakang 3

B.Tujuan 4

II. Hasil Pengmatan 5

A.Proses Awal Terbentuknya Ide Pembuatan Bonaga 6

B.Proses Pembuatan Bakso Bonaga 7

C.Jenis-Jenis Produk Bakso Bonaga 8

D.Pengelolaan Usaha Bakso Bonaga 10

E. Ide Pengembangan Usaha 10

F. Hambatan dalam Mengembangkan Usaha dan Solusinya 11

III. Penutup 12

A.Kesimpulan 12

Daftar Pustaka 13

Lampiran 14

2

Page 4: Laporan Kewirausahaan

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Sekarang ini lapangan pekerjaan masih dibilang kurang.

Ini terbukti dengan masih tingginya angka pengangguran di

Indonesia. Apalagi dengan adanya krisis global yang sedang

melanda hampir seluruh negara di dunia. Maka sebagian

besar perusahaan juga merasakan dampaknya. Sehingga

tidak dapat dihindari lagi jika adanya pemutusan hubungan

kerja (PHK) karyawan di berbagai perusahaan. Akibatnya

angka pengangguran pasti akan bertambah juga, serta

naiknya angka kemiskinan pasti tidak bisa dihindari lagi.

Untuk mencegah hal ini terus berlanjut, maka dibutuhkan

lapangan pekerjaan baru.

Harapan untuk diterima di dunia kerja tentunya

tidaklah keliru, namun tidak dapat dipungkiri bahwa

kesempatan kerja pun sangat terbatas dan tidak berbandng

lurus dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar,

menengah maupun pendidikan tinggi. Oleh sebab itu semua

pihak harus terus berpikir dan mewujudkan karya nyata

dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja dengan

lulusan institusi pendidikan. Lulusan perguruan tinggi,

khususnya sarjana diharapkan dapat menciptakan lapangan

kerja baru.

Kesenjangan ini merupakan penyebab utama

peningkatan angka pengangguran. Sedangkan

pengangguran adalah salah satu permasalahan

pembangunan yang sangat kritis khususnya di negara

Indonesia termasuk di daerah-daerah di pelosok Nusantara.

3

Page 5: Laporan Kewirausahaan

Salah satu solusinya adalah dengan mencetak lulusan

lembaga pendidikan yang memiliki potensi untuk

mengembangkan keterampilannya menjadi usaha mandiri

dan dapat membuka lapangan pekerjaan. Selain menjadi

solusi bagi dirinya, usaha mandiri ini diharapkan dapat

menyerap tenaga kerja pada usaha yang dirintisnya.Namun

demikian pada prakteknya tidaklah mudah memulai suatu

usaha. Rasa takut yang berlebihan akan kegagalan dan

kerugian seringkali menghantui jiwa seseorang ketika akan

memulai suatu usaha.

Keberanian untuk memulai merupakan modal utama

yang harus dimilki seseorang untuk terjun dalam dunia

usaha. Selain itu, motivasi juga sangat dibutuhkan karena

dengan motivasi yang tinggi maka itu akan mendorong untuk

berusaha lebih keras lagi. Namun itu saja tidak cukup,

keberanian tanpa disertai perhitungan dan kemampuan

berwirausaha seringkali menjerumuskan kita ke dalam

situasi kegagalan yang berkepanjangan. Sehingga

berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk

mengangkat suatu tema tentang kewirausahaan yang

berjudul “Bakso Buah Naga Hasil Karya Mahasiswa Kreatif

dan Berjiwa Wirausaha”

B. Tujuan

1. Melaksanakan tugas pad mata kuliah Kewirausahaan

yang diselenggarakan pada semester II.

2. Mengamati jenis usaha yang ada sebagai bahan

pertimbangan dalam memulai dan mengelola suatu usaha.

4

Page 6: Laporan Kewirausahaan

3. Mengamati dan mencari tahu cara-cara mengelola

dan mengembangkan suatu usaha sehingga menjadi

berhasil dan maju.

4. Menumbuhkan minat dan sikap wirausaha khususnya

mahasiswa dan masyarakat pada umumnya.

5. Memberi motivasi kepada mahasiswa (khususnya)

agar tidak ragu – ragu untuk memulai dan mengembangkan

wirausaha.

5

Page 7: Laporan Kewirausahaan

II. Hasil Pengamatan

Buah naga (Inggris: pitaya) adalah buah dari beberapa

jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus. Buah

ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

Namun sekarang juga dibudidayakan di negara-negara Asia,

seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, dan Malaysia. Buah ini juga

dapat ditemui di Okinawa, Israel, Australia Utara dan Tiongkok

Selatan. Hylocereus hanya mekar pada malam hari. Nama buah

naga diberikan pada buah-buah yang dapat dimakan dari

tumbuhan:

1. Hylocereus undatus, yang buahnya berwarna merah dengan

daging buah putih.

2. Hylocereus polyrhizus, yang buahnya berwarna merah muda

dengan daging buah merah.

3. Selenicereus megalanthus dengan kulit buah kuning dan

daging buah putih.

4. Hylocereus costaricensis buah naga daging super merah.

6

Page 8: Laporan Kewirausahaan

Gambar 1.0 Buah Naga

A. Proses Awal Terbentuknya Ide Pembuatan Bonaga

Ristia Oktora, mahasiswi jurusan Ilmu Ekonomi,

angkatan 42, Fakultas Ekonomi Manajemen merupakan

pencetus ide cemerlang Bakso Buah Naga (Bonaga) itu. Ide

cemerlang ini berawal dari kebiasaannya berjualan pada

waktu masih duduk di Sekolah Menengah Pertama. Karena

kebiasaannya itulah, ketika telah menjadi mahasiswa

keinginannya untuk membuka usaha sendiri itu sangat

besar. Akan tetapi keinginannya itu terbentur masalah

modal. Akhirnya untuk mendapatkan modal tersebut, dia

mengikuti Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM). Dia pun

merekrut tiga temannya untuk masuk dalam tim

7

Page 9: Laporan Kewirausahaan

penelitiannya. Ketiga mahasiswi itu yaitu Yuli Widyaningsih,

Dinta Rahmawati, Nursehafia.

Gambar 1.1 Ristia Oktora

(Pencetus Ide Bakso Buah

Naga)

Ide pembuatan bakso naga ini terinspirasi dari tayangan

wisata kuliner di televisi yaitu bakso buah-buahan yang

berada di Bandung. Sehingga terpikirlah ide untuk membuat

bakso yang sama, akan tetapi untuk buahnya dipilih buah

yang unik. Karena pada waktu itu tepatnya tahun 2008 buah

naga sangat terkenal, maka dipilihlah buah naga ini untuk

dibuat bakso. Mereka mencari informasi tentang buah naga

itu dari literatur, dan rekan-rekan yang ahli dibidangnya

serta dari dosen. Dibalik rasanya yang manis menyegarkan,

buah naga kaya akan manfaat. Banyak orang percaya bahwa

buah ini dapat menurunkan kolesterol dan penyeimbang gula

darah. Mengingat asalnya dari jenis buah kaktus, maka

dipercaya juga bahwa buah naga mengandung vitamin C,

beta karoten, kalsium dan karbohidrat. Yang pasti buah naga

tinggi serat, sebagai pengikat zat karsinogen penyebab

8

Page 10: Laporan Kewirausahaan

kanker dan memperlancar proses pencernaan. Selain itu,

meski di kombinasikan dengan sejenis buah, tetapi rasa khas

baksonya tidak hilang, karena rasa khas dari bakso itulah

yang disukai masyarakat selama ini.

B. Proses Pembuatan Bakso Bonaga

Setelah semua data tentang buah naga terkumpul

maka dicobalah pembuatan bakso buah naga tersebut.

Ternyata penambahan buah naga pada adonan bakso ini

tidak merubah rasa. Serta dengan pertimbangan khasiat

dari buah naga itu sendiri, maka disusunlah proposal

rencana bisnis tersebut untuk seleksi dan mendapatkan

bantuan dana usaha dari Dinas Pendidikan Tinggi RI sebesar

Rp. 5,7 juta. Selain itu, ternyata ide tersebut masuk ke

tingkat nasional dan mendapatkan juara II PIMNAS 2008 di

Semarang. Selanjutnya mereka diberi bantuan lagi untuk

menjalankan usaha bakso buah naga tersebut. Setelah

beberapa bulan menjalankan usahanya itu, pemerintah

melakukan evaluasi terhadap bidang usahanya itu dan

hasilnya cukup memuaskan.

Gambar 1.2 Sertifikat PIMNAS 2008

9

Page 11: Laporan Kewirausahaan

Produk mereka diberi nama Bonaga (bakso buah naga).

Bonaga adalah bakso yang terbuat dari daging sapi asli yang

berisi buah naga. Bakso Bonaga ini baik untuk orang yang

sedang diet, serta khasiat lainnya bisa menyembuhkan berbagai

penyakit. Inilah salah satu keunggulan dari bakso Bonaga,

dibandingkan bakso-bakso pada umumnya. Akan tetapi,

walaupun namanya bakso buah naga tetap saja dalam

pembuatannya sama dengan bakso – bakso pada umumnya dan

dicampur dengan daging sapi asli. Sehingga kekhasan rasa

baksonya masih tetap dipertahankan. Pembuatan bakso ini

masih menggunakan alat-alat yang sederhana seperti

timbangan, pisau, sendok. Tempat produksi bakso ini adalah di

tempat kos di jalan Babakan Tengah, Darmaga, Bogor. Keempat

mahasiswi itu membuat bakso secara bersama-sama dan

kadang-kadang dibantu oleh seorang pekerja.

C. Jenis-Jenis Produk Bakso Bonaga

Pada awal pembuatan bakso buah naga ini, mereka

lebih fokus kedalam produk kemasan. Produk bakso Bonaga

ini tersedia dalam produk kemasan yang bisa didapatkan di

Agrimart, swalayan Naga, dan swalayan-swalayan terdekat.

Wilayah pemasaran dari produk kemasan ini telah

menjangkau wilayah Bogor dan Jakarta. Untuk pemasaran ke

wilayah Jakarta, pada awalnya dibawa oleh keempat

mahasiswa tersebut karena rata-rata berasal dari Jakarta.

Setelah sukses dengan produk kemasan ini, ternyata

konsumen menginginkan adanya suatu warung bakso siap

saji. Karena mahasiswa pada umumnya lebih menyukai

makanan yang siap saji. Akhirnya dibukalah sebuah warung

bakso yang lokasinya terletak di jalan Babakan Tengah.

Warung itu diberi nama sesuai dengan produk yang

10

Page 12: Laporan Kewirausahaan

dijualnya yaitu Bonaga. Lokasi warung ini masih berdekatan

dengan tempat produksinya, sekaligus tempat kos dari

pemiliknya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam

proses pengontrolan.

Gambar 1.3 Tempat Penjualan

Menu bakso Bonaga siap saji ini tersedia dalam tiga

macam, yaitu bakso Bonaga, bakso Bonaga Medium, dan

bakso Bonaga Banget. Pada dasarnya ketiga menu tersebut

sama, yang membedakan hanyalah ukuran baksonya dan

pastinya juga ukuran buah naga yang ada di dalamnya.

Pertama, bakso Bonaga ini harganya Rp. 5.000,00 dengan

komposisi mie serta jumlah bakso lima buah dengan ukuran

kecil. Kedua, bakso Bonaga Banget harganya Rp. 6000,00.

Jumlah baksonya itu empat buah dan salah satu baksonya

berukuran sedang. Ketiga yaitu bakso Bonaga Banget

harganya Rp. 7000,00. Jumlah bakso dalam menu ini yaitu

tiga buah dan satu diantaranya berukuran sangat besar.

11

Page 13: Laporan Kewirausahaan

Gambar 1.4 Daftar harga dan Bakso Bonaga

D. Pengelolaan Usaha Bakso Bonaga

Pengelolaan usaha ini dilakukan secara bersama-

sama oleh keempat mahasiswi itu. Untuk warungnya sendiri

belum mempunyai tempat sendiri, sehingga mereka masih

menyewa tempat. Untuk menjaga warung tersebut mereka

membutuhkan seorang pekerja. Karena sebagai seorang

mahasiswi, mereka sangat sibuk dengan kuliahnya masing-

masing. Sehingga tidak ada waktu untuk menjaga warung

bakso itu seharian penuh. Mereka pun merekrut seorang

pekerja untuk menjaga warung tersebut yaitu Pak Jejen (23

tahun). Sistem gaji untuk penjaga warung bakso ini tidak

tergantung pada pendapatan setiap harinya, akan tetapi

telah ditentukan setiap harinya. Selain itu, terkadang

mereka mempekerjakan pegawai tidak tetap untuk

membantu pekerjaan mereka. Omset dari warung bakso ini

setiap harinya yaitu sekitar Rp. 100.000,00 sampai Rp.

200.000,00 (30 mangkuk). Masih relatif rendah, ini

disebabkan usaha warung bakso ini baru berjalan selama

12

Page 14: Laporan Kewirausahaan

tiga bulan. Sehingga konsumen masih belum mengetahui

apa bakso buah naga tersebut. Masih perlu adanya promosi

sehingga masyarakat lebih mengenal produk ini. Untuk

promosi bakso buah naga ini sendiri, mereka hanya

menggunakan selebaran-selebaran. Serta biasanya ibu-ibu

juga memesan bakso Bonaga ini dalam bentuk kemasan

untuk acara-acara arisan.

E. Ide Pengembangan Usaha

Setiap orang pasti ingin usahanya lebih maju dan lebih

berhasil lagi. Sehingga untuk mencapai tujuan itu, mereka

melakukan suatu rencana kerja. Untuk rencana kedepannya,

keempat mahasiswi kreatif ini berencana untuk melakukan

suatu inovasi baru. Salah satu diantaranya akan dibuat menu

baru di warung Bonaga yaitu spaghetti. Spaghetti ini

berbeda dengan spaghetti pada umumnya, karena akan

ditambah dengan bakso buah naga. Untuk masalah bahan-

bahannya tidak ada bedanya dengan spaghetti pada

umumnya, yang membedakan hanyalah adanya penambahan

bakso Bonaga pada spaghetti tersebut. Sehingga ini bisa

menjadi suatu ciri khas dari warung Bonaga. Serta

diharapkan akan menambah atau menarik pelanggan ke

warung Bonaga. Selain spaghetti tadi, akan dibuat juga

Siomay Tepung Ubi. Siomay ini berbeda dengan siomay pada

umumnya hanya pada bahan pembuatannya saja. Biasanya

siomay menggunakan tepung sagu, tetapi siomay ini

menggunakan tepung ubi sebagai bahan bakunya. Semua hal

ini diharapkan dapat memajukan usaha ini.

F. Hambatan dalam Mengembangkan Usaha dan

Solusinya

13

Page 15: Laporan Kewirausahaan

Setiap orang dalam menjalankan dan

mengembangkan usahanya pasti tidaklah mulus. Akan tetapi,

ada saja hambatan yang menghadang. Begitu juga dengan

usaha bakso Bonaga ini. Salah satu masalah yang paling

umum yang pernah dirasakan oleh keempat mahasiswi itu

adalah adanya rasa lelah atau bosen dalam mengelola usaha

ini. Ini disebabkan karena kegiatan kuliah yang padat serta

adanya tanggung jawab untuk mengelola usaha bakso

Bonaga ini. Seperti yang kita ketahui, bahwa kegiatan

perkuliahan itu sangat padat, ditambah lagi dengan tugas-

tugas yang harusn segera diselesaikan. Sehingga dari itulah

timbul rasa bosan. Akan tetapi, keempat mahasiswi itu dapat

memecahkan masalah tersebut. Solusinya yaitu mereka

harus bisa mengatur waktu antara kuliah dan mengurus

usaha. Salah satunya yaitu ketika mengerjakan tugas selalu

dilakukan pada malam hari. Mereka pun sempat tidak masuk

kuliah karena sibuk mengurus usaha. Akan tetapi mereka

hanya mengambil jatah bolos kuliah. Karena kehadiran

untuk kuliah itu sebesar 80%.

Masalah berikutnya yaitu adanya komplain dari

konsumen. Mereka mengeluh kalau rasa baksonya berbeda

antara bakso hari ini dan sebelumnya. Misalnya dari rasa

baksonya serta dari ukurannya. Hal itu mungkin disebabkan

karena dalam pembuatan bakso Bonaga itu mereka masih

menggunakan alat-alat yang sederhana. Akan tetap untuk

mereka, kritik dan saran itu dijadikan sebagai sebuah

masukan untuk lebih baik lagi kedepannya.

Rahasia mereka dalam mengelola usaha sehingga

menjadi sampai sekarang ini yaitu dalam memulai suatu

usaha kita harus memiliki motivasi yang tinggi untuk

14

Page 16: Laporan Kewirausahaan

mewujudkan impian kita. Kita harus pintar dalam melihat

peluang dan memanfaatkannya. Hilangkanlah rasa gengsi

dan rasa malu ketika akan memulai suatu usaha,. Jalankan

usaha dengan disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan

inovatif.

15

Page 17: Laporan Kewirausahaan

III. Penutup

A. Kesimpulan

Berwirausaha itu tidak hanya sebatas pada niat dan

keinginan saja. Akan tetapi perlu suatu langkah awal untuk

memulai usaha ini. Usaha bakso buah naga (Bonaga) diawali

dari sebuah impian, yaitu impian untuk memiliki suatu usaha

sendiri. Pada prakteknya tidaklah mudah memulai suatu

usaha. Rasa takut yang berlebihan akan kegagalan dan

kerugian seringkali menghantui jiwa seseorang ketika akan

memulai suatu usaha. Faktor penghambat dalam

berwirausaha biasanya adalah factor modal. Ini juga yang

menjadi masalah dalam mengembangkan Bonaga ini. Akan

tetapi, karena adanya motivasi dan semangat yang tinggi

untuk mewujudkan impian ini, maka masalah itu dapat

diselesaikan dengan mendapatkan bantuan dana dari Dinas

Pendidikan Tinggi RI.

Keberanian untuk memulai merupakan modal utama

yang harus dimiliki seseorang untuk terjun dalam dunia

usaha. Namun itu saja tidak cukup, keberanian tanpa disertai

perhitungan dan kemampuan berwirausaha seringkali

menjerumuskan kita ke dalam situasi kegagalan yang

berkepanjangan. Selain itu juga dibutuhkan suatu impian,

sehingga dari itulah akan timbul motivasi dan semangat yang

tinggi untuk mewujudkan impian tersebut. Rasa malu untuk

memulai suatu usaha harus dihilangkan, karena hal itulah

yang menjadi masalah utama bagi mahasiswa. Seorang

wirausahawan harus jeli melihat peluang, mampu

memanfaatkan potensi diri, memanfaatkan teknologi, tekun

dan tidak putus asa, disiplin, berorientasi ke depan, serta

kreatif dan inovatif.

16

Page 18: Laporan Kewirausahaan

17

Page 19: Laporan Kewirausahaan

Daftar Pustaka

Sumantri. 2007. Cara Menanam Buah Naga di Pekarangan.

Jakarta : Bina Tani Bersama.

18

Page 20: Laporan Kewirausahaan

Lampiran Gambar

19