LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan...

36
LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2015 (audited) Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015

Transcript of LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan...

Page 1: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA

ANGGARAN BA.018

SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2015

(audited)

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015

Jln. Soekarno Hatta No. 725 C Bandung 40286

Page 2: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

KATA PENGANTAR

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang

mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian

Negara/Lembaga yang dipimpinnya.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung adalah salah satu entitas akuntansi di

bawah Kementerian Pertanian yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan

pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah

satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan

Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan

atas Laporan Keuangan.

Penyusunan Laporan Keuangan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam pemerintahan.

Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan

mampu menyajikan informasi keuangan yang lebih transparan, akurat, dan akuntabel.

Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada

para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan

akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung. Disamping itu, laporan keuangan ini juga

dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan

keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good

governance).

Bandung,Januari 2016

Kepala,

Choirul Anam, SP., MM

NIP. 19620610 198303 1 003

Page 3: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Pernyataan Telah Direviu

Pernyataan Tanggung Jawab ................................................................................... 4

Ringkasan ................................................................................................................. 5

I Laporan Realisasi Anggaran ............................................................................. 7

II Neraca .............................................................................................................. 8

III Laporan Operasional ........................................................................................ 9

IV Laporan Perubahan Ekuitas ............................................................................. 10

V Catatan atas Laporan Keuangan ..................................................................... 11

A Penjelasan Umum ...................................................................................... 11

B Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran ............................. 19

B.1 Pendapatan ...................................................................................... 19

B.2 Belanja ............................................................................................. 20

B.2.1 Belanja Pegawai ........................................................................... 21

B.2.2 Belanja Barang ............................................................................. 21

B.2.3 Belanja Modal Peralatan dan Mesin ............................................. 22

C Penjelasan atas Pos-pos Neraca .............................................................. 24

C.1 Aset Lancar .................................................................................... 24

C.1.1 Kas di Bendahara Penerimaan .................................................... 24

C.1.2 Persediaan ................................................................................... 24

C.2 Aset Tetap ..................................................................................... 25

C.2.1 Tanah ........................................................................................... 25

C.2.2 Peralatan dan Mesin .................................................................... 25

C.2.3 Gedung dan Bangunan ................................................................ 26

C.2.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan ........................................................... 26

C.2.5 Aset Tetap Lainnya ...................................................................... 26

C.2.6 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap .............................................. 26

C.3 Kewajiban Jangka Pendek ............................................................ 27

C.3.1 Utang kepada Pihak Ketiga ......................................................... 27

C.4 Ekuitas ........................................................................................... 27

C.4.1 Ekuitas ......................................................................................... 27

Page 4: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

D Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional ........................................ 28

D.1 Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya ...................................... 28

D.2 Beban Pegawai ............................................................................... 28

D.3 Beban Persediaan ........................................................................... 29

D.4 Beban Barang dan Jasa .................................................................. 29

D.5 Beban Pemeliharaan ....................................................................... 30

D.6 Beban Perjalanan Dinas .................................................................. 31

D.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi ................................................. 31

D.8 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional ............................... 32

E Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas ............................. 33

E.1 Ekuitas Awal .................................................................................... 33

E.2 Surplus/Defisit-LO ............................................................................ 33

E.3 Penyesuaian Nilai Aset .................................................................... 33

E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ........................................... 33

E.5 Transaksi Antar Entitas ..................................................................... 33

E.6 Ekuitas Akhir .................................................................................... 33

F Pengungkapan-pengungkapan Lainnya ..................................................... 34

F.1 Kejadian-kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca ........................ 34

F.2 Pengungkapan Lain-lain .................................................................... 34

Bandung,Januari 2016

Kepala,

Choirul Anam, SP., MM

NIP. 19620610 198303 1 003

Page 5: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 5

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Tahun 2015 ini telah

disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan

keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:

I Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan

realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1

Januari sampai dengan 31 Desember 2015.

Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2015 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan

Pajak sebesar Rp861.093.132,00 atau mencapai 182,98% dari estimasi Pendapatan-LRA

sebesar Rp470.591.000,00.

Realisasi Belanja Negara pada TA 2015 adalah sebesar Rp6.930.729.855,00 atau

mencapai 94,05% dari alokasi anggaran sebesar Rp7.369.590.000,00.

II Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas

pada 31 Desember 2015.

Nilai Aset per 31 Desember 2015 dicatat dan disajikan sebesar Rp9.214.851.179,00 yang

terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp71.327.686,00; Aset Tetap (neto) sebesar

Rp9.143.523.493,00; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp0,00; dan Aset Lainnya

(neto) sebesar Rp0,00.

Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp11.422.177,00 dan

Rp9.203.429.002,00.

III Laporan Operasional

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari

operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa,

pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar.

Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebesar

Rp767.697.977,00, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp8.987.195.044,00 sehingga

terdapat Defisit Kegiatan Operasional senilai Rp-8.219.497.067,00. Kegiatan Non

Operasional dan Pos-Pos Luar Biasa masing-masing sebesar Surplus Rp95.138.837,00 dan

Defisit Rp0,00 sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp-8.124.358.230,00.

Page 6: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 6

IV Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun

pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2015

adalah sebesar Rp9.884.339.040,00 ditambah Defisit-LO sebesar Rp-8.124.358.230,00

kemudian ditambah/dikurangi dengan koreksi-koreksi senilai Rp1.357.027.969,00 dan

ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp6.086.420.223,00 sehingga Ekuitas entitas

pada tanggal 31 Desember 2015 adalah senilai Rp9.203.429.002,00.

V Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau

daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi

Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula

dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar

Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk

penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan

tanggal 31 Desember 2015 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan

Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2015 disusun

dan disajikan dengan menggunakan basis akrual.

Page 7: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 7

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANDUNG

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

UNTUK PERIODE YANG BERKAHIR 31 DESEMBER 2015 dan 31 DESEMBER 2014

Uraian Catatan 31 Desember 2015 31 Desember 2014

Anggaran Realisasi % Realisasi

PENDAPATAN

Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 470.591.000,00 861.093.132,00 182,98 544.348.376,00

Jumlah Pendapatan 470.591.000,00 861.093.132,00 182,98 544.348.376,00

BELANJA B.2

Belanja Operasi

Belanja Pegawai B.2.1 3.108.410.000,00 2.884.344.352,00 92,79 2.845.290.385,00

Belanja Barang B.2.2 4.128.785.000,00 3.914.135.503,00 94,80 2.859.810.466,00

Jumlah Belanja Operasi 7.237.195.000,00 6.798.479.855,00 93,94 5.705.100.851,00

Belanja Modal

Belanja Modal Peralatan dan

Mesin

B.2.3 132.395.000,00 132.250.000,00 99,89 382.967.500,00

Jumlah Belanja Modal 132.395.000,00 132.250.000,00 99,89 382.967.500,00

Jumlah Belanja 7.369.590.000,00 6.930.729.855,00 94,05 6.088.068.351,00

Bandung, Januari 2016

Kepala,

Choirul Anam, SP., MM

NIP. 19620610 198303 1 003

Page 8: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 8

II. NERACA

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANDUNG

NERACA

PER 31 DESEMBER 2015 dan 31 DESEMBER 2014

Uraian Catatan 31 Desember 2015 31 Desember 2014

ASET

Aset Lancar

Kas di Bendahara Penerimaan C.1.1 2.042.472,00 298.790,00

Persediaan C.1.2 69.285.214,00 86.384.234,00

Jumlah Aset Lancar 71.327.686,00 86.683.024,00

Aset Tetap

Tanah C.2.1 3.577.559.750,00 3.577.559.750,00

Peralatan dan Mesin C.2.2 6.188.896.690,00 6.056.646.690,00

Gedung dan Bangunan C.2.3 3.770.564.000,00 3.770.564.000,00

Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.4 249.288.000,00 249.288.000,00

Aset Tetap Lainnya C.2.5 15.954.000,00 15.954.000,00

Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin C.2.6 -3.858.974.179,00 -3.174.056.635,00

Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan C.2.6 -630.518.668,00 -519.864.752,00

Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.6 -169.246.100,00 -166.126.150,00

Jumlah Aset Tetap 9.143.523.493,00 9.809.964.903,00

Jumlah Aset 9.214.851.179,00 9.896.647.927,00

Kewajiban Jangka Pendek

Utang kepada Pihak Ketiga C.3.1 11.422.177,00 12.308.887,00

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 11.422.177,00 12.308.887,00

Jumlah Kewajiban 11.422.177,00 12.308.887,00

Ekuitas

Ekuitas C.4.1 9.203.429.002,00 9.884.339.040,00

Jumlah Ekuitas 9.203.429.002,00 9.884.339.040,00

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 9.214.851.179,00 9.896.647.927,00

Bandung, Januari 2016

Kepala,

Choirul Anam, SP., MM

NIP. 19620610 198303 1 003

Page 9: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 9

III. LAPORAN OPERASIONAL

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANDUNG

LAPORAN OPERASIONAL

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 dan 31 DESEMBER 2014

Uraian Catatan 31 Desember 2015 31 Desember 2014

KEGIATAN OPERASIONAL

PENDAPATAN

Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya D.1 767.697.977,00 0.00

JUMLAH PENDAPATAN 767.697.977,00 0.00

BEBAN

Beban Pegawai D.2 2.884.344.352,00 0.00

Beban Persediaan D.3 1.371.163.052,00 0.00

Beban Barang dan Jasa D.4 1.497.607.997,00 0.00

Beban Pemeliharaan D.5 1.117.886.030,00 0.00

Beban Perjalanan Dinas D.6 1.250.722.203,00 0.00

Beban Penyusutan dan Amortisasi D.7 865.471.410,00 0.00

JUMLAH BEBAN 8.987.195.044,00 0.00

SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN OPERASIONAL -8.219.497.067,00 0.00

KEGIATAN NON OPERASIONAL

Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.8 95.138.837,00 0.00

SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 95.138.837,00 0.00

SURPLUS/DEFISIT - LO -8.124.358.230,00 0.00

Bandung, Januari 2016

Kepala,

Choirul Anam, SP., MM

NIP. 19620610 198303 1 003

Page 10: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 10

IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANDUNG

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 dan 31 DESEMBER 2014

Uraian Catatan 31 Desember 2015 31 Desember 2014

EKUITAS AWAL E.1 9.884.339.040,00 0.00

SURPLUS/DEFISIT-LO E.2 -8.124.358.230,00 0.00

PENYESUAIAN NILAI ASET E.3 1.290.247.969,00 0.00

DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN

AKUNTANSI/KESALAHAN MENDASAR

Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi E.4 66.780.000,00 0.00

Transaksi Antar Entitas E.5 6.086.420.223,00 0.00

KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS -680.910.038,00 0.00

EKUITAS AKHIR 9.203.429.002,00 0.00

Bandung, Januari 2016

Kepala,

Choirul Anam, SP., MM

NIP. 19620610 198303 1 003

Page 11: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 11

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

A PENJELASAN UMUM

A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung didirikan sebagai salah satu upaya

pemerintah untuk meningkatkan kualitas Laporan Keuangan Kementerian

Negara/Lembaga. Organisasi dan tata kerja entitas diatur dengan Peraturan Badan

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan No.2005/BALAP.071/2012 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Instansi Vertikal Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Entitas

berkedudukan di Jalan Soekarno Hatta No. 725 C Bandung-40286, Jawa Barat.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung mempunyai tugas dan fungsi dalam

memberikan bimbingan dan dukungan implementasi akuntansi pemerintah berbasis

akrual pada Kementerian Negara/Lembaga. Melalui peran tersebut diharapkan

kualitas laporan K/L dapat ditingkatkan yang pada akhirnya Laporan Keuangan

Pemerintah Pusat dapat disajikan dengan akuntabel, akurat dan transparan.

Untuk mewujudkan tujuan diatas Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

berkomitmen dengan visi “menjadi UPT Karantina Pertanian yang Tangguh,

Terpercaya dan Handal dengan Mengutamakan Pelayanan Prima.” Untuk

mewujudkannya akan dilakukan beberapa langkah-langkah strategis sebagai

berikut:

Menyediakan sarana Instalasi Karantina Pertanian dalam rangka

memudahkan pelaksanaan tindakan karantina.

Melengkapi secara bertahap peralatan laboratorium dalam upaya diagnosa

hama dan penyakit hewan/tumbuhan secara cepat, tepat, akurat dan

terpercaya sesuai standar nasional.

Menjamin ketersediaan dan kelengkapan alat dan bahan secara

berkesinambungan dalam rangka mendukung kinerja laboratorium.

Melengkapi sistem informasi dan komunikasi yang modern dan aplikatif.

Melengkapi sarana transportasi guna mendukung kelancaran kegiatan

operasional di lapangan.

Melengkapi peta daerah sebar Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK)

dan Organisme Penggangu Tumbuhan Karantina (OPTK) secara akurat

dan aktual.

Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang profesional dengan cara

peningkatan keterampilan dan kinerja pegawai.

Meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat umum, akademis,

birokrat maupun pengguna jas tentang arti pentingnya karantina pertanian.

Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait, agar dapat mendukung

kinerja karantina pertanian.

Melengkapi sarana pelayanan dalam rangka peningkatan pelayanan prima

Mendukung upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan

berkelanjutan.

Page 12: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 12

A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Tahun 2015 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh

aspek keuangan yang dikelola oleh Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung.

Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu

serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari

pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi

keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem

Informasi Manajemendan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI

dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari

Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas,

dan Neraca. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi

aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan

barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.

A.3. Basis Akuntansi

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung menerapkan basis akrual dalam

penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasi dan Laporan Perubahan

Ekuitas. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi

dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa

memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.

Sedangkan Laporan Realisasi Anggaran basis kas untuk disusun dan disajikan

dengan basis kas. Basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi

transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan.

A.4. Dasar Pengukuran

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan

setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Bandung dalam penyusunan dan penyajian Laporan

Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar

nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban

dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk

memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi

yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan

dalam mata uang rupiah.

Page 13: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 13

A.5. Kebijakan Akuntansi

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2015 telah mengacu pada

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-

prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik

yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan

keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah

merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Bandung yang merupakan entitas pelaporan dari Kementerian Pertanian. Disamping

itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan

Laporan Keuangan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung adalah sebagai

berikut:

(1) Pendapatan - LRA

Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara

yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran

yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar

kembali oleh pemerintah.

Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara

(KUN).

Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu

dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah

nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

(2) Pendapatan - LO

Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai

penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan

tidak perlu dibayar kembali.

Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan

/atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya

ekonomi.

Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu

dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah

nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

(3) Belanja

Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara

yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran

yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali

oleh pemerintah.

Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.

Page 14: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 14

Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja

terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan

oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya

klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam

Catatan atas Laporan Keuangan.

(4) Beban

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam

periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa

pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset;

dan terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya

klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan

atas Laporan Keuangan.

(5) Aset

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka

Panjang dan Aset Lainnya.

a. Aset Lancar

Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam

bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah

Bank Indonesia pada tanggal neraca.

Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan

sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat

sebesar nilai nominal.

Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:

a) Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/ Ganti Rugi

apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan

Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat

keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

b) Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa

yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah

perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta

jumlahnya bisa diukur dengan andal

Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net

realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan

piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang

yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang

dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut:

Page 15: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 15

Kualitas Piutang Uraian Penyisihan

Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal

jatuh tempo

0,5%

Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal surat

tagihan pertama tidak dilakukan pelunasan

10%

Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal surat

tagihan kedua tidak dilakukan pelunasan

50%

Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal surat

tagihan ketiga tidak dilakukan pelunasan

100%

2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia

Urusan Piutang Negara/DJKN

Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti

Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah

tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian

Lancar TPA.

Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal

neraca dikalikan dengan:

• harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;

• harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

• harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan

cara lainnya.

b. Aset Tetap

Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh

pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa

manfaat lebih dari 1 tahun.

Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.

Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi

sebagai berikut:

Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang

akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan

sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.

a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan

olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga

ratus ribu rupiah);

b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama

dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah);

c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum

kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali

pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap

lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

Page 16: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 16

Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah

yang disebabkan antara lain karena aus , ketinggalan jaman, tidak sesuai

dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak

sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa

kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset

Lainnya.

Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan

dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD .

c. Penyusutan Aset Tetap

Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan

penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan

penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan

No.01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa

Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat sebagaimana diubah dengan

PMK 90/PMK.06/2014 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa

Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.

Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:

a) Tanah

b) Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)

c) Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber

sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah

diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.

Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap

akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis

lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset

Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.

Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan

Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat

Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada

Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah

sebagai berikut:

Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat

Peralatan dan Mesin 2 s.d 20 Tahun

Gedung dan Bangunan 10 s.d 50 Tahun

Jalan, Irigasi dan Jaringan 5 s.d 40 Tahun

Aset Tetap Lainnya (Alat musik modern) 4 Tahun

d. Piutang Jangka Panjang

Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan / dijadwalkan

akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah

tanggal pelaporan .

Page 17: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 17

Tagihan Penjualan Angsuran (TPA}, Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR} dinilai berdasarkan nilai

nominal dan disaj ikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan .

e. Aset Lainnya

Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap , dan

piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak

berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua

belas} bulan , aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas

yang dibatasi penggunaannya.

Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat netto yaitu

sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi .

Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode

garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat

tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.

Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku

yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

(6) Kewajiban

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang

penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi

pemerintah.

Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka pendek

dan kewajiban jangka panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek

jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua

belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,

Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka,

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek

Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika

diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua

belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban

pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

(7) Ekuitas

Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam

satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan

Perubahan Ekuitas.

Page 18: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 18

(8) Implementasi Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Pertama Kali

Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual

sesuai dengan amanat PP No.71 Tahun 2010 tentang Akuntansi

Pemerintahan. Implementasi tersebut memberikan pengaruh pada beberapa

hal dalam penyajian laporan keuangan. Pertama, Pos-pos ekuitas dana pada

neraca per 31 Desember 2014 yang berbasis cash toward accrual

direklasifikasi menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi berbasis akrual.

Kedua, keterbandingan penyajian akun-akun tahun berjalan dengan tahun

sebelumnya dalam Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas tidak

dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan oleh penyusunan dan penyaj ian akuntansi

berbasis akrual pada tahun 2015 adalah merupakan implementasi yang

pertama.

Page 19: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 19

B PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Selama periode berjalan, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung telah

mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini

disebabkan oleh adanya program penghematan belanja pemerintah dan adanya

perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat

pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja

adalah sebagai berikut:

Uraian Anggaran Awal Anggaran Setelah Revisi

Pendapatan

Pendapatan Jasa 425.000.000,00 470.591.000,00

Jumlah Pendapatan 425.000.000,00 470.591.000,00

Belanja

Belanja Pegawai 3.108.410.000,00 3.108.410.000,00

Belanja Barang 3.150.627.000,00 4.128.785.000,00

Belanja Modal 109.600.000,00 132.395.000,00

Jumlah Belanja 6.368.637.000,00 7.369.590.000,00

B.1 PENDAPATAN

Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 adalah

sebesar Rp861.093.132,00 atau mencapai 182,98% dari estimasi pendapatan yang

ditetapkan sebesar Rp470.591.000,00. Rincian estimasi pendapatan dan

realisasinya adalah sebagai berikut:

Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan

Uraian 2015

Akun Pendapatan Anggaran Realisasi %

Pendapatan Jasa 470.591.000,00 765.954.295,00 162,76

Pendapatan Lain-lain 0,00 95.138.837,00 0,00

Jumlah 470.591.000,00 861.093.132,00 182,98

Realisasi Pendapatan TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 58,19% dibandingkan

TA 2014. Rincian perbandingan realisasi pendapatan pada Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Bandung adalah sebagai berikut:

Page 20: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 20

Perbandingan Realisasi Pendapatan 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian Realisasi 31

Desember 2015

Realisasi 31

Desember 2014

%

Pendapatan Jasa 765.954.295,00 535.965.741,00 42,91

Pendapatan Lain-lain 95.138.837,00 8.382.635,00 1.034,95

Jumlah 861.093.132,00 544.348.376,00 58,19

B.2 BELANJA

Realisasi Belanja pada TA 2015 adalah sebesar Rp6.930.729.855,00 atau 94,05%

dari anggaran belanja sebesar Rp7.369.590.000,00. Rincian anggaran dan realisasi

belanja TA 2015 adalah sebagai berikut:

Rincian Pagu dan Realisasi Belanja per 31 Desember 2015

Uraian 2015

Akun Belanja Anggaran Realisasi %

Belanja Pegawai 3.108.410.000,00 2.884.349.085,00 92,79

Belanja Barang 4.128.785.000,00 3.934.267.003,00 95,29

Belanja Modal 132.395.000,00 132.250.000,00 99,89

Total Belanja Kotor 7.369.590.000,00 6.950.866.088,00 94,32

Pengembalian Belanja 0,00 20.136.233,00 0,00

Total Belanja 7.369.590.000,00 6.930.729.855,00 94,05

Dibandingkan dengan Tahun 2014, Realisasi Belanja TA 2015 mengalami kenaikan

sebesar 13,84% dibandingkan realisasi belanja pada tahun sebelumnya. Hal ini

disebabkan antara lain:

1. Adanya penambahan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Peruabahan (APBN-P) pada Revisi DIPA ke-3 tanggal 06 Maret 2015 sebesar

Rp1.403.460.000,00 guna mendukung program pemerintah yaitu Upaya

Khusus Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai di Wilayah Propinsi Jawa

Barat;

2. Adanya penambahan dari pagu dana PNP pada Revisi DIPA ke-4 tanggal 07

Desember 2015 sebesar Rp22.795.000,00 guna mendukung operasional

perkantoran.

Page 21: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 21

Perbandingan Realisasi Belanja 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian Realisasi 31

Desember 2015

Realisasi 31

Desember 2014

%

Belanja Pegawai 2.884.344.352,00 2.845.290.385,00 1,37

Belanja Barang 3.914.135.503,00 2.859.810.466,00 36,87

Belanja Modal 132.250.000,00 382.967.500,00 -65,47

Total Belanja 6.930.729.855,00 6.088.068.351,00 13,84

B.2.1 BELANJA PEGAWAI

Realisasi Belanja Pegawai per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah

masing-masing sebesar Rp2.884.344.352,00 dan Rp2.845.290.385,00. Realisasi

belanja TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 1,37% dari TA 2014. Hal ini

disebabkan antara lain oleh:

1. Adannya penambahan pegawai dari penerimaan umum CPNS TA 2014 a.n.

Tri Sugiyarto sesuai SK Menteri Pertanian Nomor:

252/Kpts/KP.120/A2/03/2015 Tanggal 02 Maret 2015 dan Hari Ramdan

Suhanda sesuai SK Menteri Pertanian Nomor: 252/Kpts/KP.120/A2/03/2015

Tanggal 02 Maret 2015.

Perbandingan Belanja Pegawai

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian Realisasi 31

Desember 2015

Realisasi 31

Desember 2014

Naik

(Turun)

%

Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 2.874.364.085,00 2.847.637.357,00 0,94

Belanja Lembur 9.985.000,00 0,00 0,00

Jumlah Belanja Kotor 2.884.349.085,00 2.847.637.357,00 1,29

Pengembalian Belanja Pegawai -4.733,00 -2.346.972,00 -99,80

Jumlah Belanja 2.884.344.352,00 2.845.290.385,00 1,37

B.2.2 BELANJA BARANG

Realisasi Belanja Barang per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah

masing-masing sebesar Rp3.914.135.503,00 dan Rp2.859.810.466,00. Realisasi

belanja barang TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 36,87% dari TA 2014. Hal

ini disebabkan antara lain oleh:

1. Meningkatnya beban perjalanan yang cukup signifikan, terutama dari

Kegiatan Upaya Khusus Swasembada PJK di Wilayah Jawa Barat;

2. Meningkatnya beban persediaan untuk persediaan pemeliharaan peralatan

dan mesin dan persediaan pemeliharaan gedung bangunan.

Page 22: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 22

Perbandingan Belanja Barang

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian Realisasi 31

Desember 2015

Realisasi 31

Desember 2014

Naik

(Turun)

%

Belanja Barang Operasional 1.024.170.325,00 1.013.133.987,00 1,09

Belanja Barang Non Operasional 123.410.675,00 245.389.700,00 -49,71

Belanja Barang Persediaan 479.729.063,00 0,00 0,00

Belanja Jasa 350.913.707,00 189.853.733,00 84,83

Belanja Pemeliharaan 685.189.530,00 518.980.646,00 32,03

Belanja Perjalanan Dalam Negeri 1.270.853.703,00 892.452.400,00 42,40

Jumlah Belanja Kotor 3.934.267.003,00 2.859.810.466,00 37,57

Pengembalian Belanja Barang -20.131.500,00 0,00 0,00

Jumlah Belanja 3.914.135.503,00 2.859.810.466,00 36,87

B.2.3 BELANJA MODAL PERALATAN DAN MESIN

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2015 dan 31

Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp132.250.000,00 dan

Rp382.967.500,00. Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2015

mengalami penurunan sebesar -65,47% dibandingkan TA 2014. Hal ini

disebabkan antara lain oleh penurunan pada anggaran belanja modal.

Transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa:

1. Penambahan pada pengadaan fasilitas perkantoran berupa 1 unit TV

55”+braket, 1 unit TV 39”+braket, 1 buah lemari arsip gantung, 2 unit AC 2pk,

3 unit AC 1pk, dan 1 unit PC Unit sesuai dengan Kontrak No.

424/RT.010/L.47.D/03/2015 tanggal 05 Maret 2015 dan BAST No.

640/PL.210/L.47.D/04/2015 tanggal 02 April 2015;

2. Penambahan pada pengadaan kendaraan dinas R2 berupa 1 unit kendaraan

dinas roda 2 Honda New Vario 125 ISP CBS ISS dan 2 unit kendaraan dinas

roda 2 Honda New Vario ISP CBS sesuai dengan Kontrak No.

548/RT.010/L.47.D/03/2015 tanggal 26 Maret 2015 dan BAST No.

700/RT.010/L.47.D/04/2015 tanggal 24 April 2015;

3. Penambahan pada pengadaan 2 (dua) unit printer sesuai dengan Kontrak No.

1740/PL.210/L.47.D/12/2015 tanggal 08 Desember 2015 dan BAST No.

1795/PL.210/L.47.D/12/2015 tanggal 14 Desember 2015.

Page 23: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 23

Perbandingan Belanja Modal Peralatan dan Mesin

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian Jenis Belanja Realisasi 31

Desember 2015

Realisasi 31

Desember 2014

Naik

(Turun)

%

Belanja Modal Peralatan dan Mesin 132.250.000,00 382.967.500,00 -65,47

Jumlah Belanja Kotor 132.250.000,00 382.967.500,00 -65,47

Pengembalian Belanja 0,00 0,00 0,00

Jumlah Belanja 132.250.000,00 382.967.500,00 -65,47

Page 24: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 24

C PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

C.1 ASET LANCAR

C.1.1 KAS DI BENDAHARA PENERIMAAN

Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2015 dan 31 Desember

2014 adalah masing-masing sebesar Rp2.042.472,00 dan Rp298.790,00. Kas di

Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank yang

berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya

berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan

Pajak.

Perbandingan Kas di Bendahara Penerimaan

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014

Kas di Bendahara Penerimaan 2.042.472,00 298.790,00

Jumlah 2.042.472.00 298.790.00

C.1.2 PERSEDIAAN

Saldo Persediaan per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-

masing sebesar Rp69.285.214,00 dan Rp86.384.234,00. Persediaan merupakan

jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca

yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional dan/atau

untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Rincian Persediaan per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah

sebagai berikut:

Perbandingan Persediaan

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian Persediaan 31 Desember 2015 31 Desember 2014

Barang Konsumsi 53.273.864,00 35.324.040,00

Bahan untuk Pemeliharaan 7.458.750,00 8.146.890,00

Bahan Baku 8.552.600,00 42.913.304,00

Jumlah 69.285.214,00 86.384.234,00

Page 25: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 25

C.2 ASET TETAP

C.2.1 TANAH

Nilai Aset Tetap berupa Tanah yang dimiliki Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Bandung per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing

sebesar Rp3.577.559.750,00 dan Rp3.577.559.750,00.

Rincian Saldo Tanah per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

No Luas Lokasi Nilai

1. 773,00m2 Jl. Walet rt.05, kedawung, cirebon 624.574.000,00

2. 239,00m2 Jl.Cemara Rt.01/Rw.0, Kejaksaan 47.800.000,00

3. 450,00m2 Jl. Cijawura Girang No.1-3, Buah Batu, Bandung 793.350.000,00

4. 840,00m2 Jl. Soekarno Hatta No.725 C Bandung 2.111.835.750,00

Jumlah 3.577.559.750,00

Tanah seluas239 m2 terletak di Jl.Cemara, Cirebon (bersertifikat), tanah seluas

773 m2 terletak di Jl. Walet, Cirebon (bersertifikat), tanah seluas 840 m2 terletak di

Jl. Soekarno Hatta No. 725 C, Bandung (Bersertifikat, IMB dan Surat Pelepasan

Hak Milik atas Tanah) dan tanah seluas 450 m2 terletak di Jl. Cijawura Girang 1-3,

Bandung (Bersertifikat dan IMB No. 503.644.4/S-3211/Disdab/07).

C.2.2 PERALATAN DAN MESIN

Nilai Aset Peralatan dan Mesin yang dimiliki Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Bandung per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing

sebesar Rp6.188.896.690,00 dan Rp6.056.646.690,00. Mutasi nilai Peralatan dan

Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 6.056.646.690,00

Mutasi Tambah

Pembelian 132.250.000,00

Reklasifikasi Masuk 79.655.000,00

Mutasi Kurang

Reklasifikasi Keluar -79.655.000,00

Saldo per 31 Desember 2015 6.188.896.690,00

Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2015 -3.858.974.179,00

Nilai Buku per 31 Desember 2015 2.329.922.511,00

Page 26: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 26

Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin adalah berupa:

1. Penambahan pada pengadaan fasilitas perkantoran berupa 1 unit TV

55”+braket, 1 unit TV 39”+braket, 1 buah lemari arsip gantung, 2 unit AC 2pk,

3 unit AC 1pk, dan 1 unit PC Unit sesuai dengan Kontrak No.

424/RT.010/L.47.D/03/2015 tanggal 05 Maret 2015 dan BAST No.

640/PL.210/L.47.D/04/2015 tanggal 02 April 2015;

2. Penambahan pada pengadaan kendaraan dinas R2 berupa 1 unit kendaraan

dinas roda 2 Honda New Vario 125 ISP CBS ISS dan 2 unit kendaraan dinas

roda 2 Honda New Vario ISP CBS sesuai dengan Kontrak No.

548/RT.010/L.47.D/03/2015 tanggal 26 Maret 2015 dan BAST No.

700/RT.010/L.47.D/04/2015 tanggal 24 April 2015;

3. Penambahan pada pengadaan 2 (dua) unit printer sesuai dengan Kontrak No.

1740/PL.210/L.47.D/12/2015 tanggal 08 Desember 2015 dan BAST No.

1795/PL.210/L.47.D/12/2015 tanggal 14 Desember 2015.

Mutasi transaksi pengurangan peralatan dan mesin adalah berupa:

1. Penggantian nama pada reklasisifikasi Keluar dengan nama notebook senilai

Rp-79.655.000,00 dan reklasifikasi masuk berubah nama menjadi laptop

senilai Rp79.655.000,00.

C.2.3 GEDUNG DAN BANGUNAN

Nilai Aset Gedung dan Bangunan yang dimiliki Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Bandung per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing

sebesar Rp3.770.564.000,00 dan Rp3.770.564.000,00.

C.2.4 JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN

Nilai Aset Jalan, Irigasi dan Jaringan yang dimiliki Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Bandung per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-

masing sebesar Rp249.288.000,00 dan Rp249.288.000,00.

C.2.5 ASET TETAP LAINNYA

Nilai Aset Tetap Lainnya yang dimiliki Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Bandung per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing

sebesar Rp15.954.000,00 dan Rp15.954.000,00.

C.2.6 AKUMULASI PENYUSUTAN ASET TETAP

Nilai saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang dimiliki Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Bandung per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah

masing-masing sebesar Rp-4.658.738.947,00 dan Rp-3.860.047.537,00.

Page 27: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 27

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang

disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan

dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan

Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP). Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

No Aset Tetap Nilai Perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku

1. Peralatan dan Mesin 6.188.896.690,00 -3.858.974.179,00 2.329.922.511,00

2. Gedung dan

Bangunan

3.770.564.000,00 -630.518.668,00 3.140.045.332,00

3. Jalan, Irigasi dan

Jaringan

249.288.000,00 -169.246.100,00 80.041.900,00

4. Aset Tetap Lainnya 15.954.000,00 0,00 15.954.000,00

Akumulasi Penyusutan 10.224.702.690,00 -4.658.738.947,00 5.565.963.743,00

C.3 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

C.3.1 UTANG KEPADA PIHAK KETIGA

Saldo Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

adalah masing-masing sebesar Rp11.422.177,00 dan Rp12.308.887,00. Utang

kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan

merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga

lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan). Adapun rincian Utang

kepada Pihak Ketiga pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung per

tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Perbandingan Utang kepada Pihak Ketiga

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014

Belanja Barang yang Masih Harus Dibayar 11.422.177,00 12.308.887,00

Jumlah 11.422.177,00 12.308.887,00

C.4 EKUITAS

C.4.1 EKUITAS

Saldo Ekuitas per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-

masing sebesar Rp9.203.429.002,00 dan Rp9.884.339.040,00. Ekuitas adalah

merupakan kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan

kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan

Perubahan Ekuitas.

Page 28: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 28

D PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

D.1 PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK LAINNYA

Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 31

Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp767.697.977,00 dan Rp0.00.

Pendapatan tersebut terdiri dari:

Perbandingan PNBP Lainnya

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014 % Naik /

Turun

Pendapatan Sensor/Karantina,

Pengawasan/Pemeriksaan

767.697.977,00 0.00 0.00

Jumlah 767.697.977,00 0.00 0.00

Pendapatan Jasa merupakan Pendapatan-LO yang diperoleh dari pendapatan

sensor/karantina pengawasan/pemeriksaan. Pendapatan jasa tersebut sebesar

Rp765.954.295,00, ditambah Saldo bulan Desember 2015 sebesar Rp2.042.472,00

yang telah disetor pada bulan Januari 2016 dan dikurangi Saldo bulan Desember

2014 sebesar Rp298.790,00 yang telah disetor pada bulan Januari 2015. Jadi

jumlah Pendapatan Operasional-LO sebesar Rp767.697.977,00.

D.2 BEBAN PEGAWAI

Jumlah Beban Pegawai untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan

31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp2.884.344.352,00 dan

Rp0.00. Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang

maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang

dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas

pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan

pembentukan modal.

Perbandingan Beban Pegawai

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014 % Naik /

Turun

Beban Gaji Pokok PNS 1.912.159.000,00 0.00 0.00

Beban Pembulatan Gaji PNS 46.438,00 0.00 0.00

Beban Tunj. Anak PNS 51.880.332,00 0.00 0.00

Beban Tunj. Beras PNS 148.735.600,00 0.00 0.00

Beban Tunj. Fungsional PNS 201.090.000,00 0.00 0.00

Beban Tunj. PPh PNS 43.778.230,00 0.00 0.00

Page 29: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 29

Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014 % Naik /

Turun

Beban Tunj. Struktural PNS 16.380.000,00 0.00 0.00

Beban Tunj. Suami/Istri PNS 165.656.752,00 0.00 0.00

Beban Tunjangan Umum PNS 49.305.000,00 0.00 0.00

Beban Uang Lembur 9.985.000,00 0.00 0.00

Beban Uang Makan PNS 285.328.000,00 0.00 0.00

Jumlah 2.884.344.352,00 0.00 0.00

D.3 BEBAN PERSEDIAAN

Jumlah Beban Persediaan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015

dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp1.371.163.052,00 dan

Rp0.00. Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas

barang-barang yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang

dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk 31

Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Perbandingan Beban Persediaan

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014 % Naik /

Turun

Beban Persediaan bahan baku 180.338.154,00 0.00 0.00

Beban Persediaan konsumsi 1.190.824.898,00 0.00 0.00

Jumlah 1.371.163.052,00 0.00 0.00

D.4 BEBAN BARANG DAN JASA

Jumlah Beban Barang dan Jasa untuk periode yang berakhir pada 31 Desember

2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp1.497.607.997,00

dan Rp0.00. Beban Barang dan Jasa adalah konsumsi atas jasa-jasa dalam rangka

penyelenggaraan kegiatan entitas. Rincian Beban Barang dan Jasa untuk 31

Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Perbandingan Beban Barang dan Jasa

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014 % Naik /

Turun

Beban Bahan 106.910.675,00 0.00 0.00

Page 30: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 30

Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014 % Naik /

Turun

Beban Honor Operasional Satuan Kerja 109.200.000,00 0.00 0.00

Beban Honor Output Kegiatan 16.500.000,00 0.00 0.00

Beban Jasa Lainnya 25.850.000,00 0.00 0.00

Beban Jasa Profesi 79.500.000,00 0.00 0.00

Beban Keperluan Perkantoran 784.269.325,00 0.00 0.00

Beban Langganan Air 2.820.700,00 0.00 0.00

Beban Langganan Listrik 123.420.377,00 0.00 0.00

Beban Langganan Telepon 23.318.700,00 0.00 0.00

Beban Penambah Daya Tahan Tubuh 126.705.000,00 0.00 0.00

Beban Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 3.996.000,00 0.00 0.00

Beban Sewa 95.117.220,00 0.00 0.00

Jumlah 1.497.607.997,00 0.00 0.00

D.5 BEBAN PEMELIHARAAN

Jumlah Beban Pemeliharaan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015

dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp1.117.886.030,00 dan

Rp0.00. Beban pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk

mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi

normal. Rincian Beban Pemeliharaan untuk 31 Desember 2015 dan 31 Desember

2014 adalah sebagai berikut:

Perbandingan Beban Pemeliharaan

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014 % Naik /

Turun

Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 25.165.000,00 0.00 0.00

Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 221.229.800,00 0.00 0.00

Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin

Lainnya

39.882.500,00 0.00 0.00

Beban Persediaan bahan untuk

pemeliharaan

831.299.730,00 0.00 0.00

Beban Persediaan suku cadang 309.000,00 0.00 0.00

Jumlah 1.117.886.030,00 0.00 0.00

Page 31: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 31

D.6 BEBAN PERJALANAN DINAS

Jumlah Beban Perjalanan Dinas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember

2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp1.250.722.203,00

dan Rp0.00. Beban tersebut adalah merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan

dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban

Perjalanan Dinas untuk 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai

berikut:

Perbandingan Beban Perjalanan Dinas

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014 % Naik /

Turun

Beban Perjalanan Biasa 654.835.750,00 0.00 0.00

Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 219.054.000,00 0.00 0.00

Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting

Dalam Kota

8.230.000,00 0.00 0.00

Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar

Kota

102.051.253,00 0.00 0.00

Beban Perjalanan Tetap 266.551.200,00 0.00 0.00

Jumlah 1.250.722.203,00 0.00 0.00

D.7 BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI

Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk periode yang berakhir pada 31

Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar

Rp865.471.410,00 dan Rp0.00. Beban penyusutan adalah merupakan beban untuk

mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan

(depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Sedangkan

Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi

untuk Aset Tak berwujud. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk 31

Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Perbandingan Beban Penyusutan dan Amortisasi

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014 % Naik /

Turun

Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 110.653.916,00 0.00 0.00

Beban Penyusutan Jalan dan Jembatan 700.000,00 0.00 0.00

Beban Penyusutan Jaringan 2.419.950,00 0.00 0.00

Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 751.697.544,00 0.00 0.00

Jumlah 865.471.410,00 0.00 0.00

Page 32: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 32

D.8 SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL

Pos Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan

beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi

entitas. Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2015 dan 2014 adalah

sebagai berikut:

Perbandingan Pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014 % Naik /

Turun

Pendapatan Pelunasan Piutang Non

Bendahara

92.488.151,00 0.00 0.00

Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun

Anggaran Yang Lalu

2.650.686,00 0.00 0.00

Jumlah 95.138.837,00 0.00 0.00

Pendapatan dari kegiatan non operasional ini berasal dari Pendapatan lain-lain yaitu

Pendapatan Penyelesaian Tuntutan Ganti Rugi Non Bendahara (423921) sebesar

Rp92.488.151,00 dan Penerimaan Kembali Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu

(423951) sebesar Rp2.650.686,00. Jadi jumlah pendapatan dari kegiatan non

operasional sebesar Rp95.138.837,00.

Page 33: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 33

E PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

E.1 EKUITAS AWAL

Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar

Rp9.884.339.040,00 dan Rp0.

E.2 SURPLUS/DEFISIT-LO

Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 31

Desember 2014 adalah sebesar Rp-8.124.358.230,00 dan Rp0. Defisit LO

merupakan selisih kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional, surplus/defisit

kegiatan non operasional, dan pos luar biasa.

E.3 PENYESUAIAN NILAI ASET

Penyesuaian Nilai Aset mencerminkan koreksi atas nilai aset yang diakibatkan

karena kesalahan dalam penilaian aset yang terjadi pada periode tahun berjalan.

Penyesuaian Nilai Aset untuk periode 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

adalah masing-masing sebesar Rp1.290.247.969,00 dan Rp0.

E.4 KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASI

Saldo Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode 31 Desember 2015 dan

31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp66.780.000,00 dan

Rp0.Koreksi nilai aset tetap non revaluasi adalah transaksi yang mengkoreksi aset

tetap namun bukan diakibatkan dari kebijakan revaluasi. Koreksinilai aset tetap non

revaluasi pada bulan Juni 2015 terdapat pada jurnal transaksi mutasi barang milik

negara berupa koreksi nilai aset tetap non revaluasi (391116) sebesar

Rp66.780.000,00 (k) dan akumulasi penyusutan peralatan dan mesin (137111)

sebesar Rp66.780.000,00 (d).

E.6 EKUITAS AKHIR

Saldo Ekuitas Akhir untuk periode 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

adalah masing-masing sebesar Rp9.203.429.002,00 dan Rp9.884.339.040,00.

Page 34: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 34

F PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA

F.1 KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA

1. Adanya penyetoran Pendapatan (SSBP) berupa pendapatan sensor/karantina

pengawasan/pemeriksaan (423215) sebesar Rp2.042.472,00 merupakan Jumlah

Saldo PNBP bulan Desember 2015 atas penerimaan dari:

a) Wilker Bandara Husein Sastranegara yang telah disetor tanggal 04Januari

2016 sebesar Rp220.305,00 yang terdiri atas :

Rp170.305,00 dengan NTPN: B2D4042PV9IIBGK2; dan

Rp50.000,00 dengan NTPN: 7F27942QDR7NGIK2.

b) Wilker TPK Gedebage yang telah disetor tanggal 04 Januari 2016 sebesar

Rp1.822.167,00dengan NTPN: B3FD142267FQVHK2.

F.2 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN

1. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Bandung Tahun Anggaran 2015 Nomor: DIPA-018.12.2.499434/2015 Tanggal 14

November 2014 sebesar Rp6.368.637,00 berubah menjadi sebesar

Rp7.369.590.000,00 dengan rincian sumber dana; Rupiah Murni (RM) sebesar

Rp7.134.295.000,00 dan PNBP sebesar Rp235.295.000,00. DIPA tersebut

mengalami 4 (empat) kali revisi, yaitu sebagai berikut:

Revisi 1 DIPA, tanggal 5 Januari 2015 adanya perubahan Nama Kuasa

Pengguna Anggaran pada DIPA petikan dari an. Hom Hom, SP., MP menjadi

Choirul Anam, SP;

Revisi 2 DIPA, tanggal 30 Januari 2015 adanya penghematan anggaran

perjalanan dinas;

Revisi 3 DIPA, tanggal 06 Maret 2015 adanya penambahan APBN-P (UPSUS

Swasembada Peningkatan PJK Wilayah Jawa Barat) sebesar

Rp1.403.460.000,00; dan

Revisi 4 DIPA, tanggal 07 Desember 2015 adanya penambahan Pagu PNBP

sebesar Rp22.795.000,00.

2. Perbaikan Transaksi Penerimaan Negara

Permohonan perbaikan Transaksi Penerimaan Negara dengan Nomor Surat:

139/KU.030/L.47.D/01/2015 Tanggal 28 Januari 2015 dengan persetujuan dari

KPPN Bandung I Nomor Surat: S-219/WPB.13/KP.022/2015 Tanggal 30 Januari

2015 berupa Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu

sebesar Rp1.297.100 dari akun 423911 menjadi 423951.

Page 35: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 35

3. Terdapat koreksi data SPM/SP2D, yaitu

Permintaan koreksi data SPM/SP2D Nomor Surat:

381/KU.040//L.47.D/02/2015 Tanggal 24 Februari 2015 dengan Nomor SPM:

00004/499434/GU/01/2015 Tanggal 29 Januari 2015, Nomor SP2D:

150221301000243 Tanggal 30 Januari 2015 dengan persetujuan dari KPPN

Bandung I No. S-393/WPB.13/KP.022/2015 tanggal 27 Februari 2015;

Permintaan koreksi data SPM/SP2D Nomor Surat:

1352/KU.040//L.47.D/09/2015 Tanggal 23 September 2015 dengan Nomor

SPM: 00126/499434/GU/08/2015 Tanggal 18 Agustus 2015, Nomor SP2D:

150221301010439 Tanggal 20 Agustus 2015 dengan persetujuan dari KPPN

Bandung I No. S-2291/WPB.13/KP.022/2015 tanggal 28 September 2015;

Permintaan koreksi data SPM/SP2D Nomor Surat:

1353/KU.040//L.47.D/09/2015 Tanggal 23 September 2015 dengan Nomor

SPM: 00127/499434/GU/08/2015 Tanggal 18 Agustus 2015, Nomor SP2D:

150221301010440 Tanggal 20 Agustus 2015 dengan persetujuan dari KPPN

Bandung I No. S-2293/WPB.13/KP.022/2015 tanggal 28 September 2015;

Permintaan koreksi data SPM/SP2D Nomor Surat:

1351/KU.040//L.47.D/09/2015 Tanggal 23 September 2015 dengan Nomor

SPM: 00115/499434/GU/08/2015 Tanggal 10 Agustus 2015, Nomor SP2D:

150221301010093 Tanggal 13 Agustus 2015 dengan persetujuan dari KPPN

Bandung I No. S-2292/WPB.13/KP.022/2015 tanggal 28 September 2015;

Permintaan koreksi data SPM/SP2D Nomor Surat:

1347/KU.040//L.47.D/09/2015 Tanggal 23 September 2015 dengan Nomor

SPM: 00133/499434/LS/09/2015 Tanggal 08 September 2015, Nomor SP2D:

150221301012015 Tanggal 14September 2015 dengan persetujuan dari

KPPN Bandung I No. S-2294/WPB.13/KP.022/2015 tanggal 28 September

2015.

4. Adanya pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS

an. Awan Karyawan sesuai SK Menteri Pertanian Nomor: 136/Kpts/KP.610/2/2015

tanggal 10 Februari 2015 dan pemberhentian dengan hormat sebagai PNS atas

permintaan sendiri dengan hak pensiun sesuai Surat Keputusan Menteri Pertanian

Nomor: 643/Kpts/KP.600/L.1/6/2015 tanggal 11 Juni 2015 an. Denny Srigana.

Page 36: LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA ...skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Keuangan/LK...E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ..... 33 E.5 Transaksi Antar Entitas

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung 36

5. Adanya penambahan 2 orang CPNS a.n. Tri Sugiyarto dengan SK Menteri

Pertanian Nomor: 252/Kpts/KP.120/A2/03/2015 tanggal 2 Maret 2015 dan Hari

Ramdan Suhanda dengan SK Menteri Pertanian Nomor:

252/Kpts/KP.120/A2/03/2015 tanggal 2 Maret 2015.

6. Terdapat persetujuan kembali atas pembukaan rekening milik Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Bandung, yaitu:

Untuk Bendahara Pengeluaran sesuai Surat Kepala KPPN Bandung I Nomor:

S-432/WPB.13/KP.022/2015 tanggal 3 Maret 2015 dengan nama rekening

baru “BPg 022 SKP KELAS I BANDUNG”, no rekening 0407.01.000144.30.5;

dan

Untuk Bendahara Penerimaan sesuai Surat Kepala KPPN Bandung I Nomor:

S-1679/WPB.13/KP.022/2015 tanggal 10Juli 2015 dengan nama rekening

baru “BPn 022 SKP KELAS I BANDUNG”, no rekening 0407.01.000157.30.8.

7. Perubahan nama pada Sertifikat Tanah Nomor: 21, Jl. Cijawura Girang dengan

luas 450 m2 telah ganti nama berdasarkan Salinan Peraturan Menteri Keuangan

dan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor:

186/PMK.06/2009 Nomor: 24/2009 Tanggal 18/11/2009 Tentang Pensertifikatan

Barang Milik Negara berupa Tanah jo. Surat dari Kementerian Pertanian, Badan

Karantina Pertanian, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Tanggal

30/4/2015 Nomor: 725/PL.320/L.47.D/4/2015 Perihal: Permohonan Penggantian

Nama pada Sertifikat Tanah BMN Milik Kementerian Pertanian RI menjadi

Pemerintah Republik Indonesia Cq. Kementerian Pertanian.