Laporan Keuangan Konsolidasian PT Asia Pacific Fibers Tbk€¦ · Laporan Keuangan Konsolidasian PT...

140
Lapo PT A Dan E 31M dan 3 Jl. Dr. Id Phone: + oran Ke Asia Pa Entitas Maret 20 31 Mare PT ASIA P de Anak Agun +62 21 57938 euangan acific F s Anak 020, 31 et 2019 PACIFIC FIBE ng Gde Agung 8555 | Fax: + n Konso Fibers T 1 Desem 9 ERS TBK | Th g Kav. E3.2 N +62 21 579385 olidasia Tbk mber 20 he EAST Lt. 3 No.1, Jakarta - 565 | www. an 019 35 Unit 5-7 - 12950, INDO .asiapacificfib ONESIA bers.com

Transcript of Laporan Keuangan Konsolidasian PT Asia Pacific Fibers Tbk€¦ · Laporan Keuangan Konsolidasian PT...

  • Laporan Keuangan KonsolidasianPT Asia Pacific Fibers TbkDan Entitas Anak31 Maretdan 3

    Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E3.2 No.1, JakartaPhone: +62 21 57938555 | Fax: +62 21 57938565 |

    Laporan Keuangan KonsolidasianPT Asia Pacific Fibers Tbk

    an Entitas Anak1 Maret 20

    31 Maret

    PT ASIA PACIFIC FIBERS TBK |Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E3.2 No.1, JakartaPhone: +62 21 57938555 | Fax: +62 21 57938565 |

    Laporan Keuangan KonsolidasianPT Asia Pacific Fibers Tbk

    an Entitas Anak2020, 31 Desember

    1 Maret 2019

    PT ASIA PACIFIC FIBERS TBK |Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E3.2 No.1, JakartaPhone: +62 21 57938555 | Fax: +62 21 57938565 |

    Laporan Keuangan KonsolidasianPT Asia Pacific Fibers Tbk

    31 Desember9

    PT ASIA PACIFIC FIBERS TBK | TheJl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E3.2 No.1, JakartaPhone: +62 21 57938555 | Fax: +62 21 57938565 |

    Laporan Keuangan KonsolidasianPT Asia Pacific Fibers Tbk

    31 Desember 201

    The EAST Lt. 35 Unit 5Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E3.2 No.1, Jakarta -Phone: +62 21 57938555 | Fax: +62 21 57938565 | www.asiapacificfibers.com

    Laporan Keuangan Konsolidasian

    2019

    EAST Lt. 35 Unit 5-7- 12950, INDONESIA

    www.asiapacificfibers.com12950, INDONESIA

    www.asiapacificfibers.com

  • DAFTAR ISI

    Surat Pernyataan Direksi

    HalamanLaporan Keuangan Konsolidasian

    Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1–3

    Laporan Laba Rugidan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 4–5

    Laporan Perubahan Defisiensi Modal Konsolidasian 6

    Laporan Arus Kas Konsolidasian 7

    Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 8 – 125

    Informasi Keuangan Tambahan 1 – 6

    Laporan Keuangan Entitas Induk Lampiran

    Laporan Posisi Keuangan 1

    Laporan Laba Rugi dan Penghasilan KomprehensifLain 4

    Laporan Perubahan Defisiensi Modal 5

    Laporan Arus Kas 6

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    8

    1. U M U M

    a. Pendirian dan Informasi Umum

    PT Asia Pacific Fibers Tbk (“Perusahaan”) memproduksi bahan kimia dan serat sintetis, pertenunandan perajutan serta aktivitas lainnya yang berhubungan dengan industri tekstil. Perusahaanmempunyai 2 (dua) pabrik, dan memasarkan produknya di dalam dan di luar negeri, diantaranya keEropa, Amerika Serikat, Asia, Australia dan Timur Tengah.

    PT Asia Pacific Fibers Tbk didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal DalamNegeri No. 6 tahun 1968. Undang-undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan Akta No. 22 tanggal15 Pebruari 1984 dari Januar Tirtaamidjaja, S.H., notaris di Jakarta. Undang-undang diatas telahdiubah dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tanggal16 Agustus 2007. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-6107.HT.01.01.TH.84 tanggal 26 Oktober 1984dan diumumkan dalam Tambahan No. 3247 Berita Negara Republik Indonesia No. 72 tanggal7 September 1990.

    Anggaran Dasar Perusahaan mengalami perubahan dengan akta No. 92 tanggal 24 Maret 2009 olehnotaris Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, untuk menyesuaikan Anggaran Dasar Perusahaan denganPeraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran DasarPerusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Aktanotaris ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia denganSurat Keputusan No. AHU-0052618.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 14 Agustus 2009.

    Anggaran Dasar Perusahaan mengalami perubahan dengan akta No. 50 tanggal 10 September 2009oleh notaris Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan nama Perusahaan dariPT Polysindo Eka Perkasa Tbk menjadi PT Asia Pacific Fibers Tbk. Akta notaris ini telah disahkanoleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat KeputusanNo.AHU-54294.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 10 Nopember 2009 dan diumumkan dalamTambahan No. 21449 Berita Negara Republik Indonesia No. 77 tanggal 24 September 2010.

    Anggaran Dasar Perusahaan mengalami perubahan dengan akta No. 107 tanggal 23 Februari 2012oleh notaris Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, mengenai implementasi dari programpemberian hak opsi kepada manajemen dan karyawan Perusahaan (MESOP) berdasarkan peraturanBadan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) Indonesia No. IX.D.4.Akta notaris ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan SuratKeputusan No.AHU-0018443.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 29 Pebruari 2012.

    Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. yang terakhir dengan aktaNo. 30 tanggal 7 Juli 2015 oleh notaris Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta.untukmenyesuaikan Anggaran Dasar Perusahaan dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. Akta notarisini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat KeputusanAHU-AH.01.03-0954603.Tahun 2015tanggal 31 Juli 2015.

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    9

    1. U M U M (Lanjutan)

    a. Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan)

    Kemudian. Perusahaan juga telah menerima persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal(BKPM) untuk melakukan ekspansi terhadap kapasitas fiber di Karawang melalui surat persetujuanNo. 2/B/II/PMDN/2011 tanggal 24 Pebruari 2011. Proyek ini dimulai pada kuartal kedua tahun2012.

    Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan. tujuan dan ruang lingkup aktivitas Perusahaanmeliputi industri kimia dan serat sintetis, pertenunan dan perajutan serta aktivitas lainnya yangberhubungan dengan industri tekstil. Perusahaan berkedudukan di Kendal, Jawa Tengah denganpabrik yang berlokasi di Kendal, Jawa Tengah dan Karawang, Jawa Barat. Kantor perwakilanPerusahaan berlokasi di Gedung “The East” , Lantai 35, Jl. DR. Ide Anak Agung Gde Agung (dahuluJalan Lingkar Mega Kuningan) Kav. E-3.2 No. 1, Jakarta. Perusahaan mulai berproduksi secarakomersial pada tahun 1986.

    Perusahaan turut berpartisipasi dalam kegiatan sosial di lingkungan sekitar dua lokasi pabrik yangterletak di Karawang dan Semarang.Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraanmasyarakat sekitar. Dalam upaya untuk mendukung kegiatan ini dengan lebih efektif. Perusahaantelah mendirikan yayasan yang bernama “Yayasan Asia Pasific Fiber” pada tanggal 15 Januari 2010.Persetujuan pendirian yayasan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-960.AH.01.04.Tahun 2010 tanggal15 Maret 2010.

    Entitas induk langsung Perusahaan adalah Damiano Investments B.V., yang didirikan di Belanda.sedangkan entitas induk utama Perusahaan adalah ADM Capital and Spinnaker Capital Group, yangmasing-masing didirikan dan berdomisili di Hong Kong dan Inggris.

    b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar Perusahaan dan Entitas Anak

    Pada tanggal 14 Desember 1990, Perusahaan menawarkan 12.000.000 sahamnya kepadamasyarakat melalui Bursa Efek Jakarta dan Surabaya, sekarang dikenal dengan Bursa EfekIndonesia.

    Pada tanggal 8 Oktober 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BadanPengawas Pasar Modal (BAPEPAM), dengan suratnya No S-1738/PM/1993, untuk melakukanPenawaran Umum Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 184.000.000saham kepada pemegang saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta danSurabaya pada tanggal 1 Nopember 1993.

    Pada tanggal 15 Desember 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari KetuaBAPEPAM. No S-2027/PM/1994, perihal perubahan nilai nominal per saham dari Rp 1.000menjadi Rp 500 per saham.

    Pada tanggal 20 Mei 1996, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari KetuaBAPEPAM, dengan suratnya No. S-778/PM/1996, untuk melakukan Penawaran Umum TerbatasII dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 1.104.000.000 saham kepada pemegangsaham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya padatanggal 10 Juni 1996.

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    10

    1. U M U M (Lanjutan)

    b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar Perusahaan dan Entitas Anak (Lanjutan)

    Pada tanggal 11 Desember 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari KetuaBAPEPAM, dengan suratnya No. S-2844/PM/1997, untuk melakukan Penawaran UmumTerbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 2.185.920.000 saham kepadapemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabayapada tanggal 5 Januari 1998.

    Pada tahun 1994, Perusahaan menerbitkan Unsecured Senior Notes sebesar US$ 125.000.000yang dicatat di Bursa Efek Luxembourg. Pada tahun 1996. Perusahaan menawarkan kepadapemegang Unsecured Senior Notes untuk menukarkan Notes tersebut dengan Guaranteed SeniorNotes sebesar US$ 125.000.000 yang diterbitkan oleh PIFC dimana Perusahaan bertindaksebagai penjamin. Wesel ini dicatat di Bursa Efek Luxembourg.

    Pada tahun 1996, PIFC, dengan Perusahaan sebagai penjamin. menerbitkan Secured FloatingRate Notes sebesar US$ 50.000.000 dan Guaranteed Secured Notes sebesar US$ 260.000.000yang tercatat di Bursa Efek Luxembourg.

    Pada tahun 1997, PIFC, dengan Perusahaan sebagai penjamin. menerbitkan Guaranteed SecuredNotes sebesar US$ 250.000.000 yang tercatat di Bursa Efek Luxembourg.

    Sejak bulan Januari 2000, wesel bayar yang dikeluarkan oleh PIFC sudah tidak tercatat (delisted)dari Bursa Efek Luxembourg.

    Mulai bulan Desember 2004, seluruh saham Perusahaan sejumlah 4.393.920.000 disuspensisehubungan dengan tuntutan pailit terhadap Perusahaan dan keterlambatan menyerahkan laporankeuangan konsolidasian Perusahaan. Saham-saham Perusahaan tetap disuspensi walaupunPerusahaan telah lepas dari pailit. Akan tetapi. Perusahaan berusaha untuk keluar dari suspensiini dengan menyerahkan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Perusahaan. Kemudian,pada bulan Juli 2006, saham-saham Perusahaan telah diperdagangkan kembali.

    Pada tahun 2006, Perusahaan telah melakukan konversi atas utang tidak terjamin sebagai bagiandari implementasi perjanjian perdamaian yang telah diputuskan oleh Pengadilan Niaga JakartaPusat dengan menerbitkan sebanyak 43.144.238.750 lembar saham dimana sesuai denganketentuan Bursa Efek Indonesia. saham tersebut tidak dapat diperdagangkan dalam waktu 1(satu) tahun. Kemudian, pada bulan Oktober 2007, saham baru tersebut telah diperdagangkan.

    Menurut Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal21 Pebruari 2008, para pemegang saham menyetujui untuk melakukan penggabungan nilainominal saham (reverse stock split) dengan rasio 20 berbanding 1 yang artinya 20 saham lamaakan menjadi 1 saham baru. Reverse stock ini dilakukan agar saham Perusahaan lebih likuid dansesuai dengan kinerja Perusahaan. Anggaran Dasar Perusahaan ini telah disetujui oleh MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 3 Maret 2008.Selanjutnya. menurut akta notarisSutjipto. S.H. No. 122 tanggal 27 Pebruari 2008 tentang perjanjian pembelian sisa saham hasilreverse stock Perusahaan. dinyatakan bahwa PT Trimegah Securities Tbk sebagai pembeli siaga.Disamping itu, jumlah saham hasil reverse stock telah diperdagangkan di Pasar Reguler padatanggal 14 Maret 2008.

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    11

    1. U M U M (Lanjutan)

    b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar Perusahaan dan Entitas Anak (Lanjutan)

    Pada tanggal 10 Oktober 2008, saham dari Entitas Anak (PT Texmaco Jaya Tbk) sudah tidaktercatat (delisted) di Bursa Efek Indonesia melalui surat keputusanNo.S-04741/BEI.PSR/09/2008 dan Peng-004/BEI.PSR/DEL/09-2008 akibat suspensi sahamPT Texmaco Jaya Tbk dari perdagangannya dan masalah kelangsungan hidupnya.

    Sejak tanggal 2 Desember 2009, saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia sudah digantidengan menggunakan nama Perusahaan yang baru.

    Menurut Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal24 Maret 2009 yang telah dikukuhkan dalam akta notaris Sutjipto. S.H., No 91 tanggal 24 Maret2009, notaris di Jakarta. Pemegang Saham setuju untuk melakukan penambahan modal tanpa hakmemesan efek terlebih dahulu melalui pemberian hak opsi kepada manajemen dan karyawanPerusahaan (Management Employee Stock Option Programme / MESOP) sebanyak118.845.397 lembar saham seri C (5% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor). Aktanotaris ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesiadengan Surat Keputusan No. AHU-0052619.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 14 Agustus 2009.Berdasarkan rencana Perusahaan yang telah dilaporkan ke Bursa Efek Indonesia melalui surattertanggal 17 Maret 2009, program ini telah diimplementasikan pada 1 Pebruari 2012.

    Kemudian, berdasarkan akta notaris Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., No. 107 tanggal23 Februari 2012, notaris di Jakarta. program pemberian hak opsi kepada manajemen dankaryawan Perusahaan (Management Employee Stock Option Programme/ MESOP) telahdiimplementasikan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 45 per saham. Semua saham telahdisetor penuh melalui rekening bank Perusahaan pada tanggal 20 Pebruari 2012 dan21 Pebruari 2012, dan telah didaftarkan di Bursa Efek Indonesia melalui pengumumanNo. Peng-P-00032/BEI.PPR/03-2012 tanggal 5 Maret 2012 dan No. Peng-P-00033/BEI.PPR/03-2012 tanggal 7 Maret 2012.

    Menurut Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal18 Juni 2012 yang telah dikukuhkan dalam akta notaris Aryanti Artisari, S.H., M.Kn. No. 88tanggal 18 Juni 2012, notaris di Jakarta. Pemegang Saham setuju untuk melakukan penambahanmodal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu melalui pemberian hak opsi kepada manajemendan karyawan Perusahaan (Management Employee Stock Option Programme / MESOP)sebanyak 74.872.600 lembar saham seri C (3% dari jumlah saham yang ditempatkan dandisetor). Perusahaan telah mengirimkan surat No. 068/APF-CS/VI/2014 tanggal 25 Juni 2014dan No. 071/APF-CS/VIII/2014 tanggal 7 Juli 2014 kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK)tentang perihal pembatalan atas implementasi MESOP akibat belum selesainya restrukturisasihutang yang telah mengakibatkan penurunan pada harga pasar saham Perusahaan. MenurutRapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal 16 Juni 2015yang telah dikukuhkan dalam akta notaris Aryanti Artisari, S.H., M.Kn. No. 49 tanggal16 Juni 2015, notaris di Jakarta. Pemegang Saham setuju untuk melakukan pembatalan atasimplementasi MESOP.

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    12

    1. U M U M (Lanjutan)

    c. Entitas Anak Yang Dikonsolidasi

    Perusahaan induk memiliki beberapa entitas anak yang tidak aktif sebagai berikut:

    Operasi Persentase Jumlah AsetEntitas Anak Lokasi Kegiatan usaha Komersial kepemilikan 2 0 2 0 2 0 1 9

    % US$ US$(dalamjutaan)

    (dalamjutaan)

    PT TexmacoJaya Tbk (TJ)

    Karawang Perdagangan.pertenunan.perajutandan pemrosesan

    1972 92 228.735 228.735

    PT Texmaco Graha Jakarta Perdagangan tekstil 1994 91 167 167Busana (TGB). dan produksi(dimiliki TJ dengan pakaian jadi danKepemilikan 99%) Asesoris

    PolysindoInternationalFinance CompanyBV (PIFC)

    Belanda Jasa keuangan 1994 100 682 682

    Polysindo (Mauritius)Ltd. (PML)

    Mauritius Jasa keuangan Pra-operasi 100 – –

    Pada tahun 2001. Perusahaan mengakuisisi 10.000 saham yang merupakan 100% kepemilikan diPolysindo (Mauritius) Ltd. Saham yang diperoleh sejumlahUS$ 10.000. Perbedaan antara hargaperolehan dengan nilai aktiva bersih dari PML sejumlah Rp 221.924.188 (setara denganUS$ 21.339) dicatat pada akun ”selisih restrukturisasi entitas sepengendali” sebagai bagian daritambahan modal disetor di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 30).

    Tidak terdapat transaksi antara Perusahaan dengan Polysindo (Mauritius) Ltd dan PolysindoInternational Finance Company BV selama tahun 2019 dan 2018. Perusahaan berniat untukmenutup kegiatan Entitas Anak tersebut bersama dengan proses restrukturisasi Perusahaan.

    Terhitung bulan April 2008, operasional divisi fleece pada PT Texmaco Jaya Tbk (TJ) telahdioperasikan oleh Perusahaan dengan sistem maklon.

    Sejak semester kedua tahun 2004, PT Texmaco Graha Busana sudah menghentikan operasionalbisnisnya.

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    13

    1. U M U M (Lanjutan)

    d. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan Karyawan

    Susunan Dewan Komisaris, Direksi Perusahaan dan Komite Audit (manajemen kunci) padatanggal 31 Maret 2020 adalah sesuai dengan Akta Notaris No. 21 tanggal 16 Juli 2019 dari AuliaTaufani, S.H., notaris di Jakarta.

    Dewan Komisaris:

    Komisaris Utama : Bapak Robert Mc CarthyKomisaris Independen : Bapak Ir. Agus Tjahajana Wirakusumah

    Bapak Dono Iskandar DjojosubrotoKomisaris : Bapak Christoper Ian Teague

    Bapak Christopher Robert BotsfordBapak Alexander Shaik

    Dewan Direksi:

    Direktur Utama : Bapak Vasudevan Ravi ShankarDirektur Independen : Bapak Bonar Firman Hasiholan Sirait

    Bapak Antonius Widyatma SumarlinDirektur : Bapak Seeniappa Jegatheesan

    Bapak Peter Vinzenz Merkle

    Untuk memenuhi Peraturan BAPEPAM No. IX.1.5 tentang Pembentukan dan PedomanPelaksanaan Kerja Komite Audit, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit.

    Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 adalahsebagai berikut:

    Ketua : Bapak Dono Iskandar DjojosubrotoAnggota : Bapak Doedy Darwin

    Bapak Deddy Sutrisno

    Corporate Secretary Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019 adalahBapak Tunaryo.

    Pada bulan Pebruari 2009, Perusahaan telah membentuk departemen internal audit untukmemenuhi ketentuan BAPEPAM-LK. Ketua internal audit adalah Bapak Yohanes Baptis GaluhAdjar Pamungkas.

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    14

    1. U M U M (Lanjutan)

    d. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan Karyawan (Lanjutan)

    Pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, Perusahaan induk memiliki masing-masing3.598 dan 3.337 orang pegawai tetap. Dan pada tanggal 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019,Entitas Anak tidak memiliki pegawai tetap.

    e. Persetujuan dan Otorisasi atas Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian

    Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Maret 2020 danuntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah disetujui dan diotorisasi oleh Dewan Direksipada tanggal 6 Mei 2020.

    2. KELANGSUNGAN HIDUP, RESTRUKTURISASI UTANG DAN KONDISI EKONOMI

    a. Kelangsungan Hidup

    Rantai polyester telah menghadapi tahun 2019 yang penuh tantangan dan dengan kondisi kapasitasberlebih dari berbagai tingkat di seluruh rantai. Industri telah menyaksikan harga turun karena pelemahanbiaya hulu dan harga bahan baku, sementara marjin tetap ditekan. Kondisi ekonomi global semakinmemberikan batasan bagi para pelaku pasar yang telah menghadapi tahun yang sulit.

    Marjin atas Purified Terephthalic Acid (“PTA”), yang tetap kuat pada tahun 2018 telah sangat fluktuatifselama 3 kuartal pertama sebelum mulai jatuh ke 3 (tiga) tahun terendah pada Desember 2019. Hargakapas juga terus turun selama periode ini sebagai akibat dari pasokan yang berlebih dan meningkatnyatingkat persediaan. Harga Viscose juga telah berada dalam tren menurun selama tahun ini, menjaga hargaserat polyester dan benang terus-menerus di bawah tekanan.

    Meskipun harga dan marjin fluktuatif, tingkat pertumbuhan keseluruhan serat polyester berada padatingkat rata-rata 4,90% tahun-ke-tahun selama 2019 dibandingkan dengan 6,2% pada tahun sebelumnya.Pertumbuhan produksi Polyester Polymer juga tercatat 4,90% dibandingkan dengan 8,00% pada tahunsebelumnya. Kapasitas dunia PTA dipatok menjadi 84,70 juta ton, sedikit menurun dari tahun 2018.Tingkat operasi PTA untuk tahun 2019 meningkat menjadi 86,00% dibandingkan dengan 80,0% untuktahun sebelumnya. Permintaan PTA tumbuh sebesar 5% dibandingkan dengan 8,20% di tahunsebelumnya. Penurunan pertumbuhan permintaan ini telah menyebabkan volatilitas harga dan marjinPTA selama tahun tersebut. Marjin PTA tetap sangat fluktuatif, mencapai puncaknya dengan nilai US$214 pada bulan Mei 2019, jatuh ke nilai US$ 67 pada bulan Desember 2019 dan tingkat marjin rata-ratatetap di US$ 137/MT (spot) dibandingkan dengan US$ 145/MT (rata-rata tahun sebelumnya).

    Meskipun pertumbuhan dalam output polyester adalah moderat, perdagangan global atas rantai polyestermenyaksikan fase sulit dengan volatilitas harga, terutama pada semester kedua tahun ini yang disebabkanoleh kelimpahan dalam perdagangan internasional dan perlambatan pertumbuhan ekonomi yang dipicuoleh sejumlah faktor-faktor seperti meningkatnya perang dagang antara AS dan Cina, kebuntuan di Brexitoleh Inggris, dan risiko geo-politik lainnya dengan sentimen anti-globalisasi bersama dengan kebijakanyang mendahului. Di sisi domestik, sektor TPT (Tekstil) terus tertekan karena permintaan yang lesu danpersaingan harga yang ketat melalui masuknya produk-produk serat polyester, benang dan kain dari Cina,India, dan Malaysia. Perlambatan operasi hilir dan penutupan parsial telah menyebabkan meluapnyapasar domestik. Dengan penurunan signifikan dalam permintaan domestik, sektor manufaktur tekstilmencatatkan pertumbuhan lebih rendah sebesar 3,58% pada tahun 2019 dibandingkan dengan 5,03%pada tahun sebelumnya. Namun, sektor pakaian jadi terus tumbuh pada tingkat yang lebih tinggi yaitu18,51% dibandingkan dengan 13,17% pada tahun 2018.

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    15

    2. KELANGSUNGAN HIDUP, RESTRUKTURISASI UTANG DAN KONDISI EKONOMI (Lanjutan)

    a. Kelangsungan Hidup (Lanjutan)

    Dengan kondisi pasar yang tenang, Perusahaan harus mengoperasikan pabriknya di tingkat yangoptimal untuk mengatasi perlambatan pasar dan menghindari penumpukan persediaan. DamianoInvestments B.V., Belanda, pemegang saham mayoritas Perusahaan terus menyediakan fasilitasmodal kerja sejumlah hingga US$ 98,8 juta berupa Letter of Credit melalui Deutsche Bank, HongKong.

    Harga minyak mentah Brent, patokan internasional, rata-rata bernilai US$ 64 per barel (b) padatahun 2019, US$ 7/b lebih rendah dari rata-rata tahun 2018. Harga minyak mentah West TexasIntermediate (WTI), patokan Amerika Serikat, rata-rata bernilai US$ 57/b pada tahun 2019, US$ 7/blebih rendah dari pada tahun 2018.

    Dibandingkan dengan tahun-tahun terakhir, kedua harga minyak mentah diperdagangkan dalamkisaran harga yang relatif sempit sepanjang tahun. Harga Brent mencapai nilai terendah hariantahunan pada harga US$ 55 / b pada awal bulan Januari, naik ke nilai tertinggi harian pada hargaUS$ 75/b pada akhir bulan April. Kisaran sebesar US$ 20/b yang dihasilkan adalah yang tersempitsejak tahun 2003. Harga WTI berkisar dari US$ 47/b hingga US$ 66/b. Baru-baru ini, harga minyakmentah telah meningkat setelah operasi militer Amerika Serikat pada 3 Januari di Irak, kemungkinanmencerminkan peningkatan risiko geopolitik. Sepanjang tahun 2019, peningkatan produksi minyakAmerika Serikat memberi tekanan pada harga minyak mentah. Selain itu, kenaikan produksikemungkinan membatasi pengaruh harga terhadap serangan Arab Saudi, pengumuman pemotonganproduksi dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), dan sanksi Amerika Serikat terhadapIran dan Venezuela yang membatasi ekspor minyak mentah dari negara-negara tersebut.

    Dilatarbelakangi oleh tren harga minyak mentah dan kapasitas serta pasokan yang berlebihan, hargadan marjin atas PX dan MEG telah menurun sepanjang tahun 2019. Harga dan marjin PTA jugaberada dalam tren menurun sejalan dengan harga persediaan pangan. Ini telah memberi tekanan padaharga dan marjin rantai polyester. Lemahnya permintaan dari sektor hilir dan penurunan hargapolyester telah menyebabkan penurunan signifikan dalam pendapatan penjualan selama tahuntersebut. Pendapatan penjualan untuk tahun 2019 turun menjadi US$ 400 juta dibandingkan denganUS$ 479 juta untuk tahun sebelumnya yang mencatat penurunan 16% tahun-ke-tahun. Baik benangfilamen maupun harga fiber turun secara signifikan dengan menipisnya marjin selama tahun tersebut,terutama marjin benang filamen.

    Sentimen bisnis secara keseluruhan tetap lemah karena sejumlah faktor seperti perlambatan ekonomiglobal, penurunan perdagangan ekspor dan ketidakpastian yang membayang sebelum pemilihan danpembentukan pemerintahan baru. Mata uang Indonesia terus melemah sepanjang tahun dan mulaimenguat dari kuartal pertama tahun 2020.

    Di sisi produksi, produksi semua produk Polymer, Fiber dan Benang Filamen berada di bawahtingkat tahun sebelumnya, terutama karena kondisi pasar yang tertekan dan perlambatan signifikandari kegiatan hilir - sektor pemintalan, pertenunan, dan hilir. Penurunan produksi Polymer, Fiber danBenang Filamen secara keseluruhan masing-masing adalah 50%, 1,6%, dan 3,2% dibandingkantahun 2018 sebelumnya. Penjualan divisi Kain Perusahaan juga telah menurun hinggaUS$ 2,86 juta pada tahun 2019 dibandingkan dengan US$ 9,36 juta untuk tahun sebelumnya.

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    16

    2. KELANGSUNGAN HIDUP, RESTRUKTURISASI UTANG DAN KONDISI EKONOMI (Lanjutan)

    a. Kelangsungan Hidup (Lanjutan)

    Akibatnya, kinerja keuangan Perusahaan secara keseluruhan terkena dampak negatif. Perusahaanmembukukan EBITDA sebesar US$ 9,95 juta pada tahun 2019 dibandingkan dengan US$ 24,27 jutauntuk tahun sebelumnya. Varian negatif dalam EBITDA terutama disebabkan oleh kondisi pasaryang tertekan, marjin yang menipis dan seluruh pelambatan dalam situasi ekonomi.

    Dengan pendapatan yang semakin menipis (EBITDA), Perusahaan terus menghadapi kendala besardalam posisi arus kasnya untuk memenuhi kebutuhan modal kerjanya, persyaratan modal kerja yangkritis, dan komitmen keuangan lainnya. Hal ini pada gilirannya menyebabkan penundaan dankeberlanjutan proyek pemeliharaan kritis dan komitmen keuangan tertentu.

    Dengan tidak adanya uang kas yang cukup, Perusahaan tidak dapat memenuhi pembayaran bungakepada kreditur tidak terjaminnya (wesel baru) selama tahun ini. Jumlah bunga yang jatuh tempountuk keseluruhan empat kuartal ke kreditur tidak terjamin dikapitalisasi sesuai dengan persetujuandari mayoritas kreditur. Damiano Investments B.V., pemegang saham mayoritas dan krediturPerusahaan, membebaskan bunga atas utang Letter of Credit (LC) sebesar US$ 99 juta untuk tahun2019.

    Rantai polyester diperkirakan akan tetap tangguh di tahun-tahun mendatang, meskipun kelebihankapasitas dan pasar hulu yang lemah. Sektor serat polyester, khususnya, terus ditentukan olehpertumbuhan permintaan Tekstil dan Pakaian di Asia. Meskipun pertumbuhan ekonomi di daerahmaju seperti di Amerika Utara, UE 28 dan Jepang tetap rendah, mereka terus menjadi konsumenutama tekstil hilir dan produk pakaian jadi yang bersumber dari Asia. Ketika ekonomi pulih, lebihbanyak basis konsumen polyester diperkirakan akan meningkat. Polyester paling banyak diterima diCina dan di tempat lain di Asia oleh pengecer besar dan pemilik merek pakaian sebagai bahan utamabernilai tinggi untuk sektor tekstil. Filamen polyester dalam segala bentuknya, baik sebagai benangbiasa maupun produk bertekstur, sejauh ini merupakan pilihan bahan utama di industri kain Asia.Tidak hanya karena harganya yang lebih murah daripada semua serat lainnya, rajutan tekstil, tenundan infrastruktur non-woven memiliki jumlah yang lebih besar daripada semua rantai serat lainnyatermasuk kapas untuk menghasilkan dan diubah menjadi berbagai produk akhir yang berbeda.

    Oleh karena itu, pertumbuhan kinerja kain yang lebih konsisten dan berkelanjutan diperkirakansemakin berkembang di Asia sebagai konsumsi bagi tekstil rumahan, konstruksi bangunan, pakaianolahraga, dan sektor medis dan kebersihan yang berkembang pesat melalui jalur non-woven.

    Tahun 2020 tampak lebih positif dengan meningkatnya permintaan produk polyester dari pasar yangjauh lebih luas. Perusahaan dengan kemampuannya untuk meningkatkan volume produk khusus(Benang Berwarna / PBT) untuk penggunaan tekstil rumahan/otomotif dan strateginya untukmemasuki pasar baru yang berorieantasi untuk segmen tekstil dan non-tekstil, akan mampumengalahkan persaingan dan meningkatkan kinerjanya di tahun-tahun mendatang. Namun,permintaan berkelanjutan untuk produk-produk komoditas polyester bergantung pada keseluruhanpenawaran / permintaan di tengah ekspansi kapasitas yang berkelanjutan di Cina.

    Pabrik PTA di Karawang tetap diberhentikan mengingat kondisi ekonomi dan perdagangan PTA dankebutuhan PTA diperoleh dengan membeli dari pihak luar. Secara keseluruhan, Perusahaan telahmencapai tingkat pemanfaatan kapasitas lebih dari 90% di kedua lokasi tersebut.

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    17

    2. KELANGSUNGAN HIDUP, RESTRUKTURISASI UTANG DAN KONDISI EKONOMI (Lanjutan)

    a. Kelangsungan Hidup (Lanjutan)

    Selain itu, kondisi keuangan Perusahaan pada 31 Maret 2020 menunjukkan posisi sebagai berikut: Laba komprehensif tahun berjalan sebesar US$ 4.319.473; Modal kerja negatif sebesar US$ 964.421.692; dan Defisiensi Modal sebesar US$ 937.041.584.

    Operasional Entitas Anak (PT Texmaco Jaya Tbk) :

    Sebagai konsekuensi dari pernyataan pailit PT Texmaco Jaya Tbk berdasarkan keputusan Pengadilanpada tanggal 19 Agustus 2011 dengan mengacu pada putusan pengadilanNo.10/PKPU/2010/PN.NIAGA.JKT.PST.Jo.No.71/PAILIT/2010/PN.NIAGA.JKT.PST, manajemenPerusahaan dan pelaksana proses likuidasi berada dibawah tim kurator yang ditetapkan olehPengadilan dan diawasi oleh Hakim Pengawas Kurator dan Pengadilan Niaga Jakarta telah mengakuidan mendaftarkan piutang sebesar Rp 1.106.832.761.717 sebagai utang tidak terjamin. Proseslikuidasi dari Entitas Anak masih berjalan.

    Untuk saat ini, Pengadilan telah menyetujui untuk melanjutkan kelangsungan usaha darioperasional divisi Fleece untuk mempertahankan nilai dari aset pailit. Sesuai denganpersetujuan Pengadilan dan sesuai dengan perjanjian maklon antara tim kurator dengan PT AsiaPacific Fibers Tbk, maka divisi Fleece akan terus beroperasi dengan dasar maklon.

    Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan asumsi Perusahaan dan Entitas Anak akanmelanjutkan usahanya secara berkesinambungan dan belum mencakup penyesuaian-penyesuaianyang mungkin timbul dari ketidakpastian tersebut. Efek yang timbul akan dilaporkan pada laporankeuangan konsolidasian pada saat diketahui dan dapat diperkirakan. Hingga saat ini, Perusahaanmenjalankan operasionalnya dengan dukungan melalui fasilitas Letter of Credit dan pinjaman modalkerja dari Damiano Investments B.V., Belanda dan juga melalui dukungan dari pemasok dan pelangganPerusahaan. Selain itu, Damiano Investments B.V., Belanda juga telah menegaskan akan menyediakanbantuan kepada Perusahaan dalam memperoleh fasilitas Letter of Credit sampai dengan Perusahaan dapatmemperoleh fasilitas tersebut dari bank dengan kemampuan sendiri. Damiano Investments B.V.,Belanda juga telah menyediakan dana yang diperlukan untuk program belanja modal Perusahaan ditahun 2019 melalui Fourth Loan Agreement.

    b. Restrukturisasi Utang

    Utang Terjamin

    Menanggapi permohonan berkelanjutan dan diskusi antara Perusahaan dengan KementerianKeuangan/PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) untuk solusi restrukturisasi Utang Terjamin.

    Kementerian Keuangan telah menunjuk sebuah komite yang dipimpin oleh Mandiri Sekuritas(Investasi dan divisi Security Bank BUMN − Bank Mandiri) untuk mempelajari dan merekomendasikan proposal restrukturisasi atas utang grup Texmaco termasuk utang terjaminPT Asia Pacific Fibers kepada Kementerian Keuangan untuk diperiksa dan disetujui.

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    18

    2. KELANGSUNGAN HIDUP, RESTRUKTURISASI UTANG DAN KONDISI EKONOMI (Lanjutan)

    b. Restrukturisasi Utang (Lajutan)

    Utang Terjamin (Lanjutan)

    Dengan demikian, komite memiliki beberapa putaran diskusi dengan manajemen dan mayoritaspemegang saham Perusahaan melalui berbagai kondisi restrukturisasi. Komite melakukan uji kelayakankeuangan dan hukum dari Perusahaan dan juga dilakukan evaluasi teknis dan penilaian atas asetPerusahaan dengan maksud untuk merumuskan usulan restrukturisasi yang cocok. Selama pembicaraandua pihak dengan komite, APF telah menekankan perlunya solusi secepatnya atas masalah ini danmeminta agar APF harus dipisahkan dari grup Texmaco karena sudah tidak lagi sebagai perusahan afiliasidan saham mayoritas telah dipegang oleh Damiano Investments B.V., Belanda, yang juga merupakankreditur mayoritas Perusahaan.

    Setelah melakukan diskusi dan mempertimbangkan kondisi saat ini dan berbagai faktor ekonomi lainnya.Perusahaan telah mengajukan pembaharuan atas usulan Restrukturisasi Utang Terjamin kepada Komitedan Kementerian Keuangan pada bulan Oktober 2016. Rencana restrukturisasi diusulkan oleh Perusahaanuntuk mengkonversi seluruh utang terjamin menjadi saham melalui pertukaran utang dan ekuitas.

    Selanjutnya, karena tidak ada keputusan mengenai proposal restrukturisasi dari Kementerian Keuangan,Perusahaan telah mengadakan beberapa pertemuan dengan Kementerian Keuangan selama tahun 2017dan 2018.

    Dengan mempertimbangkan kesulitan keuangan dan ketidakmampuan Perusahaan dalam menjagafasilitas modal kerja dan untuk mengumpulkan dana dalam memenuhi investasi modal kerja yang pentingdan kritikal, dibutuhkan Proposal Restrukturisasi Hutang (Debt Restructuring Proposal) yang diperbaruidan dapat diterapkan kepada semua Kreditur Terjamin termasuk Kementerian Keuangan.

    Setelah mempertimbangkan masukan yang diambil dari para kreditor selama periode tersebut danperkiraan kondisi bisnis saat ini, Perusahaan mengajukan Proposal Restrukturisasi Hutang (DebtRestructuring Proposal) yang diperbarui dan direvisi pada tanggal 26 Maret 2018 kepada KementerianKeuangan dan semua Kreditur Terjamin. Rencana Restrukturisasi Hutang Terjamin (Secured DebtRestructuring Plan) mencakup sebagai berikut:

    a. 100% dari Utang Terjamin akan sepenuhnya dikonversi menjadi saham Ekuitas dengan penerbitan

    sejumlah 7.487.260.041 saham ekuitas yang mewakili 75% penambahan ekuitas. Dari jumlah tersebut,

    6.988.109.372 saham yang mewakili 70% dari penambahan saham akan dialokasikan untuk semua

    Kreditur Terjamin dalam proporsi yang sama dengan nilai hutang pokok mereka.

    b) Alokasi saham Ekuitas kepada Kreditur Terjamin sebanding dengan nilai pokok Hutang mereka.

    Hutang Non-US$ akan dikonversi menjadi US$ dengan nilai tukar BI pada tanggal 30 Juni 2018.

    c) Tanggal Restrukturisasi yang diusulkan adalah 30 Juni 2018.

    d) Semua klaim bunga masa lalu dan klaim denda sepenuhnya dihapuskan.

    e) Penambahan saham ekuitas setelah restrukturisasi akan menjadi 9.983.013.388 saham.

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    19

    2. KELANGSUNGAN HIDUP, RESTRUKTURISASI UTANG DAN KONDISI EKONOMI (Lanjutan)

    b. Restrukturisasi Utang (Lanjutan)

    Utang Terjamin (Lanjutan)

    Pada tanggal 6 Maret 2017, PT Asia Pacific Fibers Tbk mendirikan anak perusahaan yangsepenuhnya dimiliki oleh Perusahaan, dengan nama Asia Pacific Fibers Hong Kong Limited. AnakPerusahaan tersebut merupakan sebuah perusahaan terbatas swasta yang didirikan berdasarkanhukum Daerah Administratif Khusus Hong Kong ("HKSAR") dengan nomor registrasi perusahaan2493881 dan kantor terdaftar di Hong Kong.

    Asia Pacific Fibers Hong Kong Limited melalui Akta Pendirian akan bertanggung jawab sebagaiPenjamin sehubungan dengan utang terjamin sebesar USD 682,5 juta. Hal ini dimaksudkan untukmemfasilitasi restrukturisasi (antara lain) Wesel melalui skema pengaturan sesuai dengan bagian 673dan 674 dari Undang-undang Perseroan (Cap 622 dari HKSAR) ("Skema") dan sebaliknya untukmemberikan manfaat kepada Perusahaan, Perusahaan dan masing-masing pemangku kepentingan,termasuk (namun tidak terbatas pada) pemegang Wesel.

    Karena tujuan didirikannya Asia Pacific Fibers Hong Kong Limited tidak dapat tercapai, makaPerusahaan mengambil langkah untuk membatalkan pendaftaran Perusahaan. Sehubungan denganhal tersebut, Perusahaan telah menyerahkan surat-surat kepada pihak yang berwenang di Hong Kongpada tanggal 24 Juli 2018 dan “No objection for Deregistration” telah diterima pada tanggal22 Agustus 2018. Selanjutnya pada tanggal 11 Januari 2019, Panitera Perusahaan di Hong Kongtelah mengeluarkan surat pembubaran Asia Pacific Fibers Hong Kong Limited.

    Wesel Bayar Tidak Terjamin

    Perusahaan telah mengadakan perjanjian restrukturisasi dengan para kreditur utang tidak terjamin

    yang disetujui oleh para kreditur dan diratifikasi oleh Pengadilan. Pada tanggal 29 September 2006,

    utang tidak terjamin yang terdiri dari Bank. PT Bina Prima Perdana, sewa guna usaha dan wesel

    bayar telah direstrukturisasi ke dalam wesel bayar dengan tingkat bunga tetap (Fixed Rate Notes) dan

    berada dibawah pengawasan (Custodian) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation

    Limited, Hong Kong. Dengan demikian, jumlah utang kepada kreditur tidak terjamin setelah

    restrukturisasi adalah sebesar US$ 18.670.630. Pada 31 Desember 2019, besaran saldo wesel tidak

    terjamin adalah sebesar US$ 28.245.325 termasuk bunga yang dikapitalisasi sebesar US$ 9.574.695..

    Perusahaan telah melaksanakan semua langkah-langkah yang diharuskan untuk ke arah

    diterapkannya Rencana Perdamaian (Composition Plan) sebagaimana disetujui oleh para kreditur

    tidak terjamin Perusahaan dan telah diratifikasi oleh Pengadilan Niaga. Langkah-langkah tersebut

    meliputi penerbitan surat-surat baru sebagai ganti surat-surat utang tidak terjamin yang lama serta

    penerbitan saham-saham untuk pengurangan jumlah pokok utang sesuai dengan syarat-syarat

    didalam Rencana Perdamaian. Perusahaan telah menurunkan utang-utang tidak terjaminnya sesuai

    Rencana Perdamaian dan meningkatkan modal sahamnya sebagai tambahan modal disetor.

    Perusahaan telah menunjuk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Hong Kong

    untuk bertindak sebagai Fiscal Agent,Paying Agent, dan Trustee untuk surat utang tidak terjamin

    yang baru yaitu euro-cleared. Saat ini. Madison Pacific Trust Limited sebagai Fiscal Agent telah

    mengambil alih Unsecured Notes dari Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Hong

    Kong.

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    20

    2. KELANGSUNGAN HIDUP, RESTRUKTURISASI UTANG DAN KONDISI EKONOMI (Lanjutan)

    b. Restrukturisasi Utang (Lanjutan)

    Wesel Bayar Tidak Terjamin (Lanjutan)

    Pada bulan Pebruari 2020, Perusahaan juga telah menerima dan mendapatkan persetujuan untukpenundaan tanggal jatuh tempo atas Surat Utang Baru dari Pebruari 2020 sampai Pebruari 2022termasuk kapitalisasi bunga hingga Pebruari 2020. Rinciannyaadalah sebagai berikut:

    Tanggal PengembalianTabel Pengembalian (Revisi untuk PIK)

    Permintaan Jumlah Jumlah %PengembalianPIK Terhutang Pengembalian

    15 Pebruari 2005 US$18.670.630,00 US$18.670.630,00 0,00%sampai 15 Pebruari 2020 US$ 9.863.425.32 US$28.534.055.32 0,00%15 Pebruari 2022 US$27.107.352.55 US$(1.426.702.77) 5,00%15 Pebruari 2023 US$22.113.892.87 US$(4.993.459.68) 17,50%15 Pebruari 2024 US$17.120.433.19 US$(4.993.459.68) 17,50%15 Pebruari 2025 US$12.126.973.51 US$(4.993.459.68) 17,50%15 Pebruari 2026 US$6.420.162.45 US$(5.706.811.06) 20,00%15 Pebruari 2027 US$0.00 US$(6.420.162.45) 22,50%

    US$ 28.534.055.32 US$(28.534.005.32) 100,00%

    c. Kondisi Ekonomi

    Di tengah kondisi ekonomi global yang menantang dan memburuknya kondisi perdagangan, pertumbuhanekonomi Indonesia melambat menjadi 5,02% pada tahun 2019 dibandingkan dengan 5,17% pada tahunsebelumnya. Penggerak pertumbuhan domestik melambat. Pertumbuhan investasi yang tetap melemah di Q3memberikan penurunan signifikan dalam harga komoditas, dan karena adanya ketidakpastian politik sebelumpengumuman kabinet baru. Konsumsi domestik juga melambat, dengan pengeluaran Pemerintah melambattajam. Lemahnya permintaan domestik ini dicerminkan oleh pergerakan volume impor yang besar, yangsebagian membantu mengurangi defisit perdagangan.

    Ekspor ditetapkan sebesar US$ 167,50 miliar pada tahun 2019, dibandingkan dengan realisasi tahunsebelumnya US$ 180,01 miliar pada tahun 2018 yang mencatat tingkat pertumbuhan negatif 6,95% tahun-ke-tahun.

    Pertumbuhan negatif pada ekspor terutama disebabkan oleh ketidakpastian kebijakan global dan pemulihanyang lemah dalam perdagangan global dan pertumbuhan ekonomi. Nilai perdagangan impor juga menurunsecara signifikan sebesar 9,53% menjadi US$ 170,73 dibandingkan dengan US$ 188,71 miliar pada tahun2018. Defisit perdagangan adalah sebesar US$ 3,23 miliar dibandingkan dengan US$ 8,70 juta pada tahunsebelumnya.

    Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada tahun 2019 berada pada 2,72%, yang berada dalam koridor targetBI selama lima tahun terakhir berturut-turut, yang mana angka pada tahun 2019 adalah 3,5% ± 1%. Pencapaianpositif terkait erat dengan konsistensi Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga dengan dukungan sinergiyang kuat antara kebijakan Bank Indonesia dan Pemerintah di tingkat pusat dan daerah. Ke depan, BankIndonesia tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga agar inflasi tetap di kisaran 3,0 ± 1% pada tahun2020.

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    21

    2. KELANGSUNGAN HIDUP, RESTRUKTURISASI UTANG DAN KONDISI EKONOMI (Lanjutan)

    c. Kondisi Ekonomi(Lanjutan)

    Defisit perdagangan Indonesia menyempit menjadi US$ 3,23 miliar pada tahun 2019, jauh lebihrendah dari US$ 8,70 miliar untuk tahun sebelumnya. Perkembangan yang menguntungkan tersebutdidukung oleh kebijakan substitusi impor untuk mengendalikan impor dengan latar belakang kinerjaekspor yang lesu sejalan dengan moderasi ekonomi global dan penurunan harga komoditas internasional.

    Aset cadangan resmi Indonesia mencapai US$ 129,2 miliar pada akhir Desember 2019, meningkatdari US$ 126,6 miliar pada akhir November 2019. Posisi aset cadangan setara dengan membiayaiimpor 7,6 bulan atau impor 7,3 bulan dan membayar utang luar negeri pemerintah, yang jauh di atasstandar kecukupan internasional atas tiga bulan impor. Posisi aset cadangan dianggap dapatmendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas makroekonomi dan stabilitas sistemkeuangan.

    Mata uang Indonesia terapresiasi sejalan dengan kinerja neraca pembayaran yang sehat. Sejak awaltahun, rupiah telah menguat 4,01% pada akhir Desember 2019. Rupiah yang kuat telah didukungoleh aliran masuk modal asing yang terjaga bersama-sama dengan mekanisme penawaran danpermintaan valuta asing yang berfungsi dengan baik dari sektor bisnis. Nilai tukar patokan BankIndonesia (Nilai Tukar Antar Bank Jakarta, disingkat JISDOR) terapresiasi dan tetap berada pada Rp13.901,01 per US$ pada akhir Desember 2019. Nilai tukar berfluktuasi tetapi terus menguat Rp14.409 (19 Januari) menjadi Rp 13.901,01 (31 Desember) per dolar selama tahun ini, mengurangirisiko nilai tukar mata uang terhadap bisnis. BI telah menurunkan suku bunga utamanya (BI Rate)empat kali sepanjang tahun 2019 @ 25 basis poin (bps) masing-masing ke level saat ini di 5,75%dari 6,75% konsisten dengan inflasi terkendali di koridor target, mempertahankan stabilitas eksternalsebagai upaya mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi domestik. Selanjutnya padatanggal 20 Pebruari, Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga repo reverse 7 hari sebesar 25bps menjadi 4,75% dan akibatnya fasilitas pinjaman (LF) menjadi 5,50%.

    Menyusul tahun volatilitas ekonomi pada tahun 2019, Ekonomi Indonesia diharapkan untukmencapai lintasan ke atas. Pandangan positif ini adalah buah dari reformasi struktural yangdiperkirakan tidak hanya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi tetapi juga kualitaspertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dalam jangka menengah didukung olehimplementasi reformasi struktural yang konsisten di empat bidang sasaran utama:

    i. Pengembangan infrastruktur yang menghubungkan zona ekonomi seperti industri, pariwisata,dan UMKM dengan jaringan distribusi

    ii. Deregulasi dan penyederhanaan birokrasi untuk mendorong investasi dan pekerjaaniii. Transformasi ekonomi dari sumber daya alam menjadi manufaktur yang kompetitif daniv. Memperkuat kualitas sumber daya manusia dalam hal kompetensi dan kemajuan ilmu

    pengetahuan dan teknologi.

    Prediksi atas menurunnya ketegangan perdagangan internasional dan berkurangnya ketidakpastianpolitik dalam negeri, PDB riil diproyeksikan akan meningkat dan bertahan di atas 5,10 persen padatahun 2020. Dengan meningkatnya kepercayaan konsumen yang didukung oleh inflasi yang lebihrendah dan kebijakan kredit BI diharapkan akan meningkatkan konsumsi domestik.

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    22

    2. KELANGSUNGAN HIDUP, RESTRUKTURISASI UTANG DAN KONDISI EKONOMI (Lanjutan)

    c. Kondisi Ekonomi(Lanjutan)

    Faktor risiko utama yang dihadapi tahun 2020 adalah situasi ekonomi Cina secara umum dan industripolyester dan tekstil pada khususnya, yang berada di bawah tekanan sebagai akibat dari wabah viruscorona baru. Diperkirakan bahwa rantai pasokan polyester di Cina kemungkinan besar akanterganggu dengan kegiatan bisnis tekstil yang mungkin terhenti, setidaknya untuk sementara padakuartal pertama tahun 2020 sampai wabah epidemi ini sepenuhnya dikendalikan. Karena Cina adalahmitra dagang utama, maka kinerja perdagangan luar negeri Indonesia akan berdampak pada prospekekonominya. Risiko kerugian pada prospek pertumbuhan Indonesia terus menjadi parah denganketegangan perdagangan yang berlarut-larut yang menimbulkan risiko tambahan terhadap hargakomoditas, aliran perdagangan internasional, sentimen bisnis global dan pertumbuhan investasi, danprospek pertumbuhan Cina.

    Sektor manufaktur dalam negeri diperkirakan akan pulih kembali dengan serangkaian langkah-langkah pendukung oleh pemerintah untuk mendorong kegiatan manufaktur dan investasi dalamnegeri. Usulan RUU Omnibus tentang penciptaan lapangan kerja diharapkan dapat mempercepatinvestasi domestik dan kegiatan industri dan membuka peluang kerja bagi spektrum masyarakat yanglebih luas. Upaya sadar pemerintah untuk melindungi sektor TPT dalam negeri denganmemberlakukan pembatasan impor ilegal, retribusi bea anti dumping pada Serat dan benang, tugasperlindungan barang tekstil tertentu, dan rasionalisasi bea impor, dll diharapkan akan meningkatkanprospek pertumbuhan TPT sektor di tahun-tahun mendatang.

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

    Kebijakan akuntasi utama Perusahaan dan Entitas Anak yang ditetapkan dalam penyusunan laporankeuangan konsolidasian adalah seperti yang dijelaskan dibawah ini:

    a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

    Laporan keuangan konsolidasian PT Asia Pacific Fibers Tbk ini telah di susun dan disajikan sesuaidengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”) yang mencakup Penyataan StandarAkuntasi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”), yangdikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia(“DSAK – IAI”) serta peraturan dan pedoman penyajian laporan keuangan yang ditetapkan olehOtoritas Jasa Keuangan (“OJK”, dahulu BAPEPAM – LK) No. VIII.G7 tentang “Penyajian danPengungkapan Laporan Keuangan Emiten Perusahaan Publik” yang terdapat dalam laporankeputusan ketua BAPEPAM – LK No. KEP – 347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.

    Perusahaan dan Entitas Anak memilih untuk menyajikan semua pendapatan dan beban dalamlaporan tunggal (Single Statement). Sehubungan dengan amandemen PSAK No. 4.“LaporanKeuangan Tersendiri”. Perusahaan telah mengukur investasi pada Entitas Anakmenggunakan metode biaya.

    Pada tanggal 19 Agustus 2011, Pengadilan Niaga mengumumkan bahwa Entitas Anak(PT Texmaco Jaya Tbk) telah pailit dan insolven efektif per tanggal 26 September 2011. Terhitungtanggal tersebut, pengendalian atas Entitas Anak berada dibawah Pengadilan, dan menyebabkanPerusahaan hilang pengendalian atas Entitas Anak.

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    23

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

    a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)

    Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar pengukuran biaya perolehan, kecuali untukbeberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalamkebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian juga disusunberdasarkan basis akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian.

    Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dan menyajikansumber dan penggunaan kas dan setara kas dengan mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatanoperasi, investasi, dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan deposito berjangkayang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang.

    Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalahDolar Amerika Serikat (“US$”), yang juga merupakan mata uang fungsional dan mata uangpenyajian perusahaan. Angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian disajikansecara penuh dalam US$, kecuali dinyatakan lain. Lihat Catatan 3c untuk informasi mata uangfungsional.

    Perusahaan telah menerima persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No. 17/1192/DKSPtanggal 11 Agustus 2015 mengenai penggunaan US$ sebagai mata uang fungsional sampai denganbulan Juli 2016 dalam kaitannya dengan aturan Bank Indonesia Nomor 17/3/PBI/2015. Lebihlanjut,berdasarkan surat dari Bank Indonesia No. 19/90/DKSP/Srt/B tertanggal 25 Januari 2017.Perseroan telah menerima izin untuk memperpanjang penggunaan US$ sebagai mata uang transaksisampai dengan 30 Juni 2021. Namun, Perusahaan telah mengganti sebagian dari transaksidomestiknya ke dalam mata uang Rupiah untuk memenuhi persyaratan BI.

    b. Prinsip-prinsip Konsolidasian

    (a) Entitas Anak

    Entitas anak adalah seluruh entitas (termasuk entitas terstruktur) dimana perusahaan memilikipengendalian. Perusahaan mengendalikan entitas lain ketika perusahaan terekspos atas, ataumemiliki hak untuk, pengembalian yang bervariasi dari keterlibatannya dengan entitas danmemiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengembalian tersebut melalui kekuasaannya atasentitas tersebut. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendaliandialihkan kepada Perusahaan. Entitas anak tidak dikonsolidasikan lagi sejak tanggal dimanaperusahaan kehilangan pengendalian.

    Perusahaan menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yangdialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan,liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang diakuisisi sebelumnya dan kepentinganekuitas yang diterbitkan oleh perusahaan. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atauliabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi yang diperolehdan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukurpada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    24

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

    b. Prinsip-prinsip Konsolidasian (Lanjutan)

    (a) Entitas Anak (Lanjutan)Perusahaan mengakui kepentingan non pengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilaiwajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan non pengendali atas aset neto pihak yangdiakuisisi. Kepentingan non pengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangankonsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.

    Biaya yang terkait dengan akuisisi dibebankan pada saat terjadinya.

    Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi darikepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yangdiakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi melalui laporan laba rugi.

    Imbalan kontinjensi yang masih harus dialihkan, oleh Perusahaan diakui sebesar nilai wajar padatanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya atas nilai wajar imbalan kontinjensi yang diakui sebagaiaset atau liabilitas dan dicatat sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan:Pengakuan dan Pengukuran” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainkonsolidasian. Imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembalidan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.

    Selisih lebih imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non pengendali pada pihakdiakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas sebelumnya dimiliki olehpihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi atas nilai wajar aset bersih teridentifikasi yangdiperoleh akan dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah imbalan yang dialihkan, kepentingan nonpengendali yang diakui, dan kepentingan yang sebelumnya dimiliki pengakuisisi lebih rendahdari nilai wajar aset bersih entitas anak yang diakuisisi dalam kasus pembelian dengan diskon,selisihnya diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

    Transaksi, saldo dan keuntungan antar entitas Perusahaan yang belum direalisasi telahdieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi Entitas Anakdiubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntansi yang diadopsiPerusahaan.

    (b) Perubahan kepemilikan tanpa kehilangan pengendalian

    Transaksi dengan kepentingan non-pengendali yang tidak mengakibatkan hilangnyapengendalian merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar danbagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntunganatau kerugian pelepasan kepentingan non-pengendali juga dicatat pada ekuitas.

    (c) Pelepasan Entitas AnakKetika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atau, kepentingan yang masih tersisa atasentitas diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan nilai tercatat diakui dalamlaporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Nilai tercatat awal adalahsebesar nilai wajar untuk kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang tersisa sebagaientitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan.

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    25

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

    b. Prinsip-prinsip Konsolidasian (Lanjutan)

    (c) Pelepasan Entitas Anak(Lanjutan)

    Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada penghasilan komprehensif lain sehubungandengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Perusahaan telah melepas aset atau liabilitas terkait.Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada penghasilan komprehensif laindireklasifikasi ke laporan laba rugi.

    c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

    Mata uang fungsional dan penyajian

    Berdasarkan PSAK 10 (Revisi 2014), Perusahaan dan Entitas Anak telah menentukan DolarAmerika Serikat sebagai mata uang fungsional sebagai transaksi keuangan utama sepertipenjualan, pembelian, penetapan harga, dan sebagainya, yang dilakukan dalam mata uangDolar Amerika Serikat. Oleh karena itu, Perusahaan dan Entitas Anak telah memilih untukmempersiapkan dan menyajikan laporan keuangan dalam mata uang Dolar Amerika Serikatyang terhitung pada bulan Januari 2012. Laporan keuangan untuk tahun 2019 dan 2018disusun sesuai dengan pedoman yang diberikan dalam PSAK 10 paragraf 27-34 dan paragraf61 - 62.

    Item-item yang disertakan dalam laporan keuangan konsolidasian setiap Perusahaan danEntitas Anak diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomiutama dimana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”).

    Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, yang merupakanmata uang fungsional dan mata uang penyajian Perusahaan dan Entitas Anak.

    Transaksi dan saldo

    Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikatdengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggalpelaporan. aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam matauang Dolar Amerika Serikat menggunakan kurs penutup. Kurs yang digunakan sebagaiacuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

    Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam matauang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui didalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    26

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

    c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing (Lanjutan)

    Transaksi dan saldo(Lanjutan)

    Mata uang asing 31 Maret 2020 31 Des 2019 31 Maret 2019Rp Rp Rp

    US$ 1 16.367 13.901 14.244JPY 1 151 128 129CHF 1 17.037 14.366 14.309SGD 1 11.495 10.321 10.507GBP 1 20.190 18.250 18.609EUR 1 18.044 15.589 15.995NOK 1 1.553 1.578 1.649

    d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

    PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi.termasuk komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian.

    PSAK ini juga memberikan pengecualian dari persyaratan umum pengungkapan pihak berelasiatas transaksi dengan pemerintah dan entitas yang dikendalikan. dikendalikan bersama, ataudipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah (entitas berelasi dengan Pemerintah).

    Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas.

    Pihak berelasi dijelaskan sebagai berikut:

    a. Orang atau anggotakeluargaorang tersebut terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jikaorang tersebut:

    (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau(iii)personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

    b. Suatu entitas mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika entitas memenuhi salah satu halberikut:

    (i) entitasdan entitas pelapor adalah anggota dari Perusahaan yang sama (artinya entitas induk,entitas anak, berikutnya terkait dengan entitas lain);

    (ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasiatau ventura bersama yang merupakan anggota suatu grup, yang mana entitas lain tersebutadalah anggotanya);

    (iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;(iv) Suatu entitas adalah ventura bersamadari entitas ketiga danentitas yang lain adalah entitas

    asosiasi darientitas ketiga;(v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari salah

    satu entitas pelapor atau entitas lain yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelaporadalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasidengan entitas pelapor;

    (vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasikandalam huruf a; dan

    (vii) orang yang diidentifikasikan dalam huruf a (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitasatau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    27

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

    d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (Lanjutan)

    Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimanapersyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihakyang tidak berelasi.

    Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukandengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi sebagaimana yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan ataslaporan keuangan yang relevan (Catatan 44).

    e. Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standarakuntansi keuangan

    Dewan Standar Akuntansi Keuangan lkatan Akuntan lndonesia telah menerbitkan beberapaPernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akutansi Keuangan(ISAK) baru dan amandemen. Standar akuntansi tersebut akan berlaku efektif atau diterapkan padalaporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak yang dimulai pada periode awalatau setelah l Januari 2019:

    - ISAK 33 “Transaksi valuta asing dan imbalan di muka”

    Standar ini mengklarifikasi penggunaan tanggal transaksi dalam menentukan nilai tukar yangakan digunakan untuk pengakuan awal aset, biaya atau pendapatan ketika entitas menerima ataumembayar uang muka dalam mata uang asing.

    - ISAK 34 “Ketidakpastian dalam perlakuan pajak penghasilan”

    Standar ini adalah interpretasi PSAK 46 “Pajak Penghasilan” yang menjelaskan penerapanPSAK 46 di mana terdapat ketidakpastian atas pajak penghasilan.

    - Amandemen PSAK 24 “Imbalan kerja”

    Amandemen ini mensyaratkan entitas untuk menggunakan asumsi yang diperbarui untukmenentukan biaya jasa kini dan bunga bersih untuk sisa periode setelah amandemen rencana,pembatasan, atau penyelesaian. Ini juga mensyaratkan entitas untuk mengakui laba atau rugisebagai bagian dari biaya jasa lalu, atau keuntungan atau kerugian penyelesaian, setiappengurangan surplus, bahkan jika surplus itu sebelumnya tidak diakui karena dampak dari batasatas aset.

    - Amandemen PSAK 46 “Pajak Penghasilan”

    Amandemen tersebut mengklarifikasi bahwa konsekuensi pajak penghasilan daridividen pada instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai ekuitas harus diakui sesuaidengan transaksi atau peristiwa masa lalu yang menghasilkan laba yang dapat dibagikan diakui.Persyaratan ini berlaku untuk semua konsekuensi pajak penghasilan dari dividen.

    Penerapan standar atau amandemen baru ini tidak mengakibatkan perubahan substansial padakebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memiliki dampak material terhadap jumlah yangdilaporkan untuk tahun-tahun keuangan saat ini atau sebelumnya.

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    28

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

    e. Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standarakuntansi keuangan (Lanjutan)

    Berikut adalah amandemen pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi yang tidakmemiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan:

    Amendemen PSAK No. 22 : Kombinasi Bisnis Amendemen PSAK No. 26 : Biaya Pinjaman Amendemen PSAK No. 66 : Pengendalian Bersama

    Standar dan interpretasi standar akuntansi baru tertentu telah dikeluarkan tetapi tidak wajibditerapkan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2019 dan belum diterapkan secara dini olehPerusahaan dan Entitas Anak. Perusahaan dan Entitas Anak telah mengkaji dampak dari standar daninterpretasi tersebut sebagaimana dijabarkan di bawah ini:

    - PSAK 71 “Instrumen keuangan”

    PSAK 71 membahas klasifikasi, pengukuran dan penghentian pengakuan dari asset danliabilitas keuangan, memperkenalkan aturan baru untuk akuntansi lindung nilai dan modelpenurunan nilai baru untuk aset keuangan. Sementara ini Perusahaan dan Entitas Anak belummelakukan kajian yang terperinci atas klasifikasi dan pengukuran dari aset keuangan,instrument utang yang sekarang diklasifikasi sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijualdianggap memenuhi persyaratan untuk diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilaiwajar melalui penghasilan komprehensif lainnya dan dengan begitu tidak ada perubahanperlakuan akuntansi untuk aset-aset tersebut.

    Oleh karena itu, Perusahaan dan Entitas Anak tidak mengharapkan pedoman baru tersebutmemiliki dampak yang signifikan terhadap klasifikasi dan pengukuran aset keuangannya.

    Tidak akan ada dampak terhadap perlakuan akuntansi untuk liabilitas keuangan Perusahaandan Entitas Anak, karena persyaratan yang baru hanya berdampak kepada perlakuan akuntansiuntuk liabilitas keuangan yang yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi danPerusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki liabilitas tersebut. Peraturan penghentianpengakuan telah dipindahkan dari PSAK 55 dan tidak mengalami perubahan.

    Peraturan akuntansi lindung nilai yang baru akan menyelaraskan akuntansi untuk instrumenlindung nilai lebih dekat lagi dengan praktik manajemen risiko Perusahaan dan Entitas Anak.Sebagai peraturan umum, akan lebih banyak lagi hubungan lindung nilai yang dapatmemenuhi syarat untuk akuntasi lindung nilai, karena standar memperkenalkan pendekatanyang lebih berbasis prinsip. Sementara Perusahaan dan Entitas Anak masih belum melakukantinjauan yang mendalam, aktivitas lindung nilai Perusahaan dan Entitas Anak sekarang akantampak memenuhi persyaratan sebagai lindung nilai setelah menerapkan PSAK 71. Dengandemikian, Perusahaan dan Entitas Anak tidak mengharapkan dampak signifikan atas akuntansiuntuk aktifitas lindung nilai.

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    29

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

    e. Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standarakuntansi keuangan (Lanjutan)

    - PSAK 71 “Instrumen keuangan” (Lanjutan)

    Model penurunan nilai yang baru mensyaratkan pengakuan atas provisi penurunan nilaiberdasarkan kerugian kredit espektasian daripada hanya kerugian kredit seperti kasus dalamPSAK 55. Hal ini berlaku untuk aset keuangan diklasifikasi dalam biaya amortisasi, instrumenutang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lainnya, kontrak aset dalam PSAK72 Pendapatan dari Kontrak Pelanggan, piutang sewa, komitmen pinjaman dan kontrak garansikeuangan tertentu. Sementara Perusahaan dan Entitas Anak belum melakukan tinjauan mendalamtentang bagaimana provisi penurunan nilainya akan terkena dampak model baru ini, hal itu dapatmenghasilkan pengakuan dini atas kerugian kredit.

    Standar baru juga memperluas persyaratan pengungkapan dan perubahan penyajian. Hal ini

    diharapkan mengubah sifat dan batasan dari pengungkapan Perusahaan dan Entitas Anak

    tentang instrumen keuangan terutama pada tahun penerapan standar baru.

    Standar ini harus diterapkan pada tahun yang dimulai pada atau setelah tanggal

    1 Januari 2020. Penerapan dini diperbolehkan.

    - Amandemen PSAK 62 “Kontrak asuransi”

    Amendemen ini merupakan amendemen lanjutan dikarenakan oleh penerbitan PSAK 71.Standar yang diamendemen memberikan petunjuk bagi entitas yang mengeluarkan kontrakasuransi, terutama perusahaan asuransi, tentang bagaimana menerapkan PSAK 71.

    - PSAK 72 “Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan”

    Sebuah standar untuk pengakuan penghasilan telah diterbitkan. Standar ini akan menggantikanPSAK 23 yang mengatur kontrak untuk barang dan jasa dan PSAK 34 yang mengatur kontrakkonstruksi. Standar baru ini didasarkan oleh prinsip bahwa penghasilan diakui ketika kontrolatas barang atau jasa dialihkan ke pelanggan.

    Standar mengijinkan pendekatan retrospektif penuh atau retrospektif modifikasian untukpenerapan.

    Manajemen sedang meninjau efek dari penerapan standar baru atas laporan keuanganPerusahaan dan Entitas Anak dan telah mengidentifikasi hal-hal berikut yang akan terkenadampak:

    Waktu pengakuan pendapatan - PSAK 72 berisi pedoman khusus dan lebih tepat untukditerapkan dalam menentukan apakah pendapatan diakui dari waktu ke waktu (seringdisebut sebagai persentase penyelesaian berdasarkan standar yang ada) atau pada suatutitik waktu;

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    30

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

    e. Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standarakuntansi keuangan (Lanjutan)

    - PSAK 72 “Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan” (Lanjutan)

    Kontrak bundling atau unbundling - penerapan PSAK 72 akan menghasilkan pendapatanyang diperoleh dari kontrak yang dialokasikan untuk setiap komponen (kewajiban kinerja).Barang-barang yang mungkin perlu dipertanggungjawabkan secara terpisah termasukinsentif yang ditawarkan pada saat penjualan;

    Modifikasi kontrak - PSAK 72 memiliki pedoman terperinci untuk diterapkan dalammenentukan apakah, dari perspektif akuntansi, modifikasi kontrak menghasilkanperubahan pada kontrak yang ada atau kontrak baru;

    Pembayaran variabel - PSAK 72 membatasi jumlah yang dapat diakui untuk mengakuipendapatan;

    Kontrak jangka panjang - PSAK 72 mensyaratkan jika komponen pembiayaan signifikan,penyesuaian harus dilakukan untuk efek pembiayaan implisit;

    Akuntansi untuk biaya-biaya tertentu yang timbul dalam memenuhi kontrak - biaya-biayatertentu yang saat ini dibebankan mungkin perlu diakui sebagai aset berdasarkan PSAK72, dan

    Hak pengembalian - PSAK 72 mensyaratkan penyajian terpisah di laporan posisikeuangan atas hak pemulihan barang dari pelanggan dan kewajiban pengembalian.

    Perusahaan dan Entitas Anak sudah melakukan penilaian terhadap dampak dari standar baruini terhadap saldo awal laba ditahan Perusahaan dan Entitas Anak dan dampaknya tidakmaterial.

    Standar ini harus diterapkan pada tahun yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020.Penerapan dini diperbolehkan.

    - PSAK 73 “Sewa”

    PSAK 73 disahkan pada bulan September 2017. Hal ini akan berdampak pada hampir seluruhsewa yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian, karena perbedaan antara sewaoperasi dan pembiayaan dihapuskan. Dalam standar yang baru, sebuah aset (hak guna atasbarang yang disewakan) dan liabilitas keuangan untuk membayar sewa diakui. Pengecualianhanya terdapat pada sewa jangka pendek dan yang bernilai rendah.

    Perlakuan akuntansi untuk pesewa tidak akan berbeda secara signifikan.

    Standar akan berdampak utama kepada perlakuan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak atassewa operasi. Pada tanggal pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki komitmen sewaoperasi yang tidak dapat dibatalkan sebesar US$ 2.089.704 (lihat Catatan 46).

    Berdasarkan informasi yang tersedia saat ini, Perusahaan dan Entitas Anak mengestimasi adatambahan liabilitas sewa dan penyesuaian terhadap saldo awal laba ditahan konsolidasiansebesar Rp 41.460.236.891 (setara dengan US$ 2.982.534) pada tanggal 1 Januari 2020.

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    31

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

    e. Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standarakuntansi keuangan (Lanjutan)

    - PSAK 73 “Sewa” (Lanjutan)

    Sebagai penyewa, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan standar ini meggunakanpendekatan retrospektif modifikasian B, tanpa pengaruh ke saldo awal laba ditahankonsolidasian. Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan pilihan ini secara konsisten untuksemua sewanya.

    Beberapa komitmen dapat dicakup oleh pengecualian untuk sewa jangka pendek dan yangbernilai rendah dan beberapa komitmen dapat berhubungan dengan pengaturan yang tidakmemenuhi syarat sewa dalam PSAK 73.

    Standar ini harus diterapkan pada tahun yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020.Penerapan dini diperbolehkan khusus bagi Perusahaan dan Entitas Anak yang telah menerapkanPSAK 72. Perusahaan dan Entitas Anak tidak bermaksud untuk mengadopsi standar inisebelum tanggal efektifnya.

    f. Aset Keuangan

    Klasifikasi

    Perusahaan dan Entitas Anak mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori berikut ini: diukurpada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan piutang, tersedia untuk dijual, serta dimilikihingga jatuh tempo. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan perolehan aset keuangan. Manajemenmenentukan klasifikasi aset keuangan pada saat awal pengakuan.

    (a) Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

    Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang dimilikiuntuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori ini jika perolehannyaterutama untuk dijual dalam jangka pendek. Derivatif juga dikategorikan sebagai dimiliki untukdiperdagangkan kecuali jika ditetapkan sebagai lindung nilai. Aset pada kategori ini diklasifikasikansebagai aset lancar jika diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 12 bulan; jika tidak, aset tersebutdiklasifikasikan sebagai tidak lancar. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018. Perusahaan danEntitas Anak tidak memiliki aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

    (b) Pinjaman yang diberikan dan piutang

    Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran yangtetap atau dapat ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi harga di pasar aktif. Pinjaman yangdiberikan dan piutang dimasukkan sebagai aset lancar. kecuali jika jatuh temponya melebihi 12 bulansetelah akhir periode pelaporan. Pinjaman yang diberikan dan piutang ini dimasukkan sebagai asettidak lancar. Pinjaman yang diberikan dan piutang Perusahaan dan Entitas Anak terdiri dari “Kas danSetara Kas, Piutang Usaha, Piutang Lain-lain, Aset Keuangan Lancar lainnya, Piutang Non-Usahadari Pihak Ketiga/Berelasi, dan Aset Keuangan Tidak Lancar lainnya” di dalam laporan posisikeuangan konsolidasian.

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    32

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

    f. Aset Keuangan (Lanjutan)

    Klasifikasi (Lanjutan)

    (c) Aset keuangan tersedia untuk dijual

    Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah instrumen non-derivatif yang ditentukan pada kategori iniatau tidak diklasifikasikan pada kategori yang lain. Aset keuangan tersedia untuk dijual dimasukkansebagai aset tidak lancar kecuali investasinya jatuh tempo atau manajemen bermaksud melepasnyadalam kurun waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Pada tanggal31 Desember 2019 and 2018, Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki aset keuangan tersediauntuk dijual.

    (d) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo

    Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif denganpembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Perusahaan danEntitas Anak mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset tersebut hingga jatuhtempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual.Pada tanggal 1 Desember 2019 dan 2018, Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki aset keuangandimiliki hingga jatuh tempo.

    Pengakuan dan Pengukuran

    Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (reguler) diakui pada tanggal perdagangan – tanggaldimana Perusahaan dan Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Investasi padaawalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi untuk seluruh aset keuangan yang diukurpada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan labarugi pada awalnya dicatat sebesar nilai wajar dan biaya transaksinya dibebankan pada laporan laba rugi.

    Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari investasi tersebut telahjatuh tempo atau telah ditransfer dan Perusahaan dan Entitas Anak telah mentransfer secara substansialseluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset. Aset keuangan tersedia untuk dijual dan aset keuanganyang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selanjutnya dicatat sebesar nilai wajar. Pinjamanyang diberikan dan piutang dan aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

    g. Kas dan setara kas

    Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu waktu bisa dicairkan dan investasi likuidjangka pendek lainnya dengan yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang.

    h. Piutang Usaha dan Lain-lain

    Piutang usaha merupakan jumlah terhutang dari pelanggan atas penjualan barang dagangan atau jasadalam kegiatan usaha normal. Jika piutang diperkirakan dapat ditagih dalam waktu satu tahun atau kurang(atau dalam siklus operasi normal jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jikatidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.

    Piutang non-usaha dari pihak berelasi merupakan saldo piutang yang terkait dengan pinjaman yangdiberikan kepada pihak berelasi Perusahaan dan Entitas Anak.

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    33

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

    h. Piutang Usaha dan Lain-lain (Lanjutan)

    Piutang usaha dan piutang non-usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukurpada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif,dikurangiprovisi atas penurunan nilai.

    Kolektabilitas piutang usaha dan piutang non-usaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahuitidak tertagih, dihapuskan secara langsung dengan mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihandigunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa entitas tidak dapat menagih seluruh nilaiterutang sesuai dengan persyaratan awal piutang.

    Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit.melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakanindikator yang dianggap dapat menunjukkan adanya penurunan nilai piutang.

    Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasiarus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendektidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material.

    Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi dan pendapatan komprehensifkonsolidasian sebagai “Beban Penurunan Nilai”. Ketika piutang usaha dan piutang non-usaha yangrugi penurunan nilainya telah diakui. dan tidak dapat ditagih pada periode selanjutnya, maka piutangtersebut dihapusbukukan dengan mengurangi akun penyisihan. Jumlah yang selanjutnya dapatditagih kembali atas piutang yang sebelumnya telah dihapusbukukan dan dikreditkan terhadap“pendapatan (beban) lain-lain, bersih” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainkonsolidasian.

    i. Instrumen Keuangan Disalinghapus

    Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan jumlah netonya dilaporkan pada posisikeuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlahyang diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikanaset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

    j. Penurunan Nilai atas Aset Keuangan

    Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak menilai apakah terdapat buktiobjektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. Asetkeuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai terjadihanya jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai merupakan akibat dari satu atau lebihperistiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset (peristiwa kerugian) dan peristiwa kerugian (atauperistiwa) tersebut memiliki dampak pada estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan ataukelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

    Aset dicatat sebesar harga perolehan diamortisasi.

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    34

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

    j. Penurunan Nilai atas Aset Keuangan (Lanjutan)

    Untuk kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, jumlah kerugian diukur sebesar selisih antara nilaitercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang diestimasi (tidak termasuk kerugian kreditmasa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut.Nilai tercatat aset dikurangi dan jumlah kerugian diakui pada laporan laba rugi. Jika pinjaman yangdiberikan memiliki tingkat bunga mengambang, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukurkerugian penurunan nilai adalah tingkat bunga efektif saat ini yang ditentukan dalam kontrak. Untukalasan praktis, Perusahaan dan Entitas Anak dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajarinstrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi.

    Jika, pada periode selanjutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan tersebut dapatdihubungkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (misalnyameningkatnya peringkat kredit debitur), pemulihan atas jumlah penurunan nilai yang telah diakuisebelumnya diakui pada laporan laba rugi.

    k. Persediaan

    Persediaan diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi neto mana yang lebih rendah. Biaya perolehanditentukan dengan metode rata-rata tertimbang, yang meliputi semua biaya dalam memperolehpersediaan, produksi atau biaya konversi, dan biaya lainnya yang terjadi dalam membawanya kedalamlokasi dan kondisi yang ada. Dalam hal persediaan yang diproduksi dan barang dalam proses, biayamencakup bagian yang sesuai atas overhead produksi terkait berdasarkan kapasitas operasi normal. Nilairealisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biayapenyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan tersebut.

    Penyisihan penurunan nilai sehubungan dengan persediaan yang usang dan lambat bergerak ditentukanberdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.Jumlah setiap penurunan nilai persediaan menjadi nilai realisasi bersih dan seluruh kerugian persediaandiakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau kerugian tersebut. Jumlah setiap pemulihankembali atas penurunan nilai persediaan yang timbul dari meningkatnya nilai realisasi bersih diakui sebagaipengurang terhadap jumlah persediaan yang diakui dan diakui sebagai beban pada periode pemulihankembali terjadi.

    l. Biaya yang dibayar di muka dan Uang Muka

    Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metodegaris lurus. Uang muka adalah bagian dari kontrak yang dibayarkan atau diterima di muka untuk barangdan jasa. Uang muka dicatat sebagai aset pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

    m. Aset Tetap

    Aset tetap diukur sebesar biaya perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugipenurunan nilai, jika ada. Perusahaan dan Entitas Anak memilih untuk menerapkan model biaya.

    Biaya perolehan meliputi pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan asettersebut.

    Ketika bagian dari suatu aset tetap memiliki masa manfaat yang berbeda, maka aset tetap tersebut dicatatsebagai item yang terpisah dari aset tetap secara keseluruhan (komponen utama).

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    35

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

    m. Aset Tetap (Lanjutan)

    Keuntungan atau kerugian atas penjualan suatu aset tetap (yang dihitung sebagai perbedaan antarahasil penjualan bersih dari pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap) diakui dalam laporan labarugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian

    Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui hanya jika terdapat kemungkinan besar bahwa manfaatekonomis di masa depan akan mengalir ke Perusahaan dan Entitas Anak. Biaya perbaikan danpemeliharaan dibebankan pada saat terjadinya.

    Aset tetap disusutkan dari tanggal dimana aset tetap tersebut tersedia untuk digunakan atau pada saatdimana aset tersebut diselesaikan dan siap untuk digunakan dalam hal aset tersebut dibangun sendiri.

    Penyusutan dihitung berdasarkan biaya perolehan dari aset tetap dikurangi dengan estimasi nilai sisadari aset tersebut dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaatnya.Penyusutan secara umum diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainkonsolidasian, kecuali jumlah tersebut termasuk dalam nilai tercatat aset lainnya.

    Tanah tidak disusutkan.

    Estimasi masa manfaat aset tetap adalah sebagai berikut:

    Tahun

    Bangunan dan prasarana 20Mesin dan peralatan 3 – 20Kendaraan 5Peralatan kantor 5

    Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak disusutkan. Biaya terkait dengan pembaharuan hak atas tanah diakui sebagai asettidak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak.

    n. Aset dalam penyelesaian

    Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari asettetap. Akumulasi penyusutan akan direklasifikasi ke aset tetap ketika konstruksi telah diselesaikandan aset sudah siap untuk digunakan.

    o. Aset Tidak Berwujud

    Biaya perpanjangan atau pembaharuan hak atas tanah diakui sebagai aset tidak berwujud dan akandiamortisasi selama dua puluh (20) tahun.

    p. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan

    Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak menilai apakah terdapat indikasisuatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujiantahunan atas penurunan nilai aset tertentu diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi atasjumlah terpulihkan aset tersebut.

  • PT ASIA PACIFIC FIBERS TbkDAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 Maret 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Maret 2019

    36

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

    p. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan (Lanjutan)

    Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antaranilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya. Jikanilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset ters