LAPORAN KEUANGAN & ANALISIS LAPORANBudiharjo+... · Melalui laporan keuangan akan dinilai kemampuan...

download LAPORAN KEUANGAN & ANALISIS LAPORANBudiharjo+... · Melalui laporan keuangan akan dinilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek dan jangka panjang,

If you can't read please download the document

Transcript of LAPORAN KEUANGAN & ANALISIS LAPORANBudiharjo+... · Melalui laporan keuangan akan dinilai kemampuan...

  • Modul ke:

    Fakultas

    Program Studi

    LAPORAN KEUANGAN & ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN

    ROY BUDIHARJO, SE., M.Ak

    02 FEB

    Akuntansi

  • Kinerja Keuangan adalah hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan

  • LAPORAN KEUANGAN

    Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi.

    Laporan keuangan menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak

    Laporan keuangan dibuat untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (progress report) secara periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan

  • Melalui laporan keuangan akan dinilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek dan jangka panjang, struktur modal perusahaan, distribusi dan aktivanya, keefektifan penggunan aktiva, hasil usaha atau pendapatan yang telah dicapai dan beban-beban yang harus dibayar.

    Laporan Keuangan juga melaporkan prestasi historis dari suatu perusahaan dan memberikan dasar, bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi, untuk membuat proyeksi dan peramalan untuk masa depan (J. Fred Weston & Thomas E. Copeland, 1994: 24). Laporan keuangan adalah laporan yang memuat hasil-hasil perhitungan dari proses akuntansi yang menunjukkan kinerja keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.

    LAPORAN KEUANGAN

  • Ada banyak laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan, tetapi yang umum digunakan adalah :

    Laporan Laba Rugi

    Neraca

    Laporan Perubahan Laba Ditahan

    Laporan Arus Kas

    JENIS LAPORAN KEUANGAN

  • Laporan Neraca (balance sheet) yaitu posisi kekayaan, kewajiban keuangan dan modal sendiri perusahaan pada saat tertentu. Kekayaan dicantumkan pada sisi kiri (aktiva) sedangkan kewajiban dan modal sendiri dicantumkan pada sisi kanan (passiva).

    Dengan demikian akan selalu nampak bahwa kekayaan suatu perusahaan merupakan jumlah dari utang atau kewajiban dan modal sendiri yang dimiliki perusahaan tersebut Secara matematis neraca yang merupakan potret kekayaan, kewajiban dan modal sendiri suatu perusahaan nampak seperti persamaan berikut ini :

    NERACA

  • Laporan Rugi Laba yaitu laporan yang menunjukan keuntungan atau kerugian yang diperoleh suatu perusahaan dari hasil operasi selama satu periode.

    Satu periode laporan Rugi Laba umumnya satu tahun. Laba (atau Rugi) adalah selisih antara penghasilan dari penjualan atau pendapatan dengan biaya biaya atau ongkos yang dikeluarkan.

    Di dalam laporan ini kita dapat melihat jumlah: 1. pendapatan bersih (net revenues/sales) 2. beban pokok 3. laba kotor (gross profit/income) 4. laba usaha (operating income).

    LAPORAN RUGI LABA

  • Laporan laba rugi atau perhitungan laba rugi dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu sebagai berikut.

    a. Bentuk Langsung (Single Step) Penyajian laporan laba/rugi dengan bentuk single step dilakukan

    dengan menjumlahkan semua pendapatan menjadi satu, demikian pula bebannya. Setelah itu dicari selisihnya untuk mengetahui laba dan rugi.

    b. Bentuk Bertahap (Multiple Step) Penyajian laporan laba/rugi dengan bentuk multiple step dilakukan

    dengan memisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, serta memisahkan pula antara beban usaha dan beban di luar usaha. Setelah itu mencari selisihnya sehingga akan diperoleh laba atau rugi bersih

    LAPORAN RUGI LABA

  • Laporan perubahan modal merupakan laporan yang menunjukkan adanya perubahan modal yaitu dari modal awal menjadi modal akhir. Hal-hal yang perlu diperhitungkan atau yang memengaruhi dalam penyusunan laporan perubahan modal antara lain:

    Besarnya modal awal periode,

    Adanya laba atau rugi usaha,

    Adanya pengambilan pribadi pemilik atau prive,

    Adanya investasi tambahan dari pemilik,

    Besarnya modal akhir periode.

    Laporan Perubahan Ekuitas/Modal

  • Inilah laporan penting lain yang berguna sebagai mekanisme kontrol apakah pelaporan laba/rugi atau neraca tadi benar. Seperti kita ketahui, kalau ada penjualan barang kepada perusahaan lain, biasanya perusahan tidak langsung menerima dana yang bisa dimasukkan kas, tetapi transaksi penjualan ini akan dimasukkan dalam posisi akuntansi. Inilah gunanya laporan arus kas, di sini kita bisa mengontrol apakah penjualan menghasilkan kas atau tidak. Dalam laporan arus ini ada tiga macam laporan utama berikut:

    Arus kas dalam aktivitas operasi, berupa penerimaan/pengeluaran uang yang didapat dari jual/beli barang atau jasa, juga pembayaran kas untuk pemasok, karyawan, dll.

    Laporan Arus Kas

  • Arus kas dalam aktivitas investasi, berupa penerimaan/pengeluaran uang dari komponen yang dianggap sebagai unsur investasi. Unsur yang dianggap investasi biasanya kegiatan keuangan lain guna mendapatkan imbal balik baik langsung atau tidak langsung. Kegiatan investasi misalnya pembelian tanah, pembangunan pabrik, atau juga penyertaan modal di perusahaan lain.

    Arus kas dalam aktivitas pendanaan, berupa penerimaan/pengeluaran uang dari komponen yang dianggap sebagai pendanaan (financing). Suatu misal perusahaan bisa menjual barang kepada perusahaan lain, seluruh stok habis, tapi sayangnya pembayaran baru selesai tiga bulan berikutnya. Maka perusahaan melakukan operasi pendanaan (baca: hutang ke bank) untuk mendapatkan kas segar guna membiayai produksi dan menyediakan stok guna penjualan berikutnya. Seiring perusahaan mendapatkan pembayaran maka mereka bisa membayar kepada bank yang masuk dalam operasi investasi ini.

    Laporan Arus Kas

  • Investor

    Kreditor

    Shareholders

    Pelanggan

    Pemerintah

    Karyawan

    Masyarakat

    Pemakai Laporan Keuangan

    Setiap pemakai dalam

    melihat LK sesuai dengan

    kepentingan dan tujuan

    masing-masing

  • Karakteristik Kualitatif LK

  • Keputusan investasi (investing) yaitu keputusan yang menyangkut tentang dana yang dimiliki perusahaan sebaiknya ditanamkan ke dalam aktiva bentuk apa.

    Keputusan pendanaan/pembiayaan (financing) yaitu keputusan yang menyangkut tentang sumber dana yang dibutuhkan untuk membiayai investasi

    Keputusan operasional (operating) yaitu keputusan mengenai produk apa yang akan dijual dan bagaimana cara menjualnya agar memperoleh laba.

    Jenis Keputusan Perusahaan

    Ketiga keputusan tersebut dicerminkan pada laporan

    keuangan, khususnya neraca, laporan arus kas dan laba rugi.

  • Analisis laporan keuangan pada dasarnya merupakan analisis yang dilakukan terhadap berbagai macam informasi yang tersaji dalam laporan keuangan.

    Analisis ini dapat diterapkan pada laporan keuangan bisnis dan laporan keuangan sektor publik.

    Beberapa analisis LK bisnis tidak sesuai/cocok untuk diterapkan pada LK sektor publik

    ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

  • Analisis Laporan Keuangan: Adalah menguraikan pos-pos laporan

    keuangan menjadi informasi yang lebih kecil, melihat hubungan antarpos LK dengan tujuan mengetahui kondisi keuangan entitas pelapor

    untuk tujuan pengambilan keputusan

  • LK disusun berdasarkan PABU

    Kebijakan akuntansi harus dijelaskan

    Pengaruh transaksi, peristiwa dan kejadian luar biasa dieliminasi supaya tidak menyesatkan

    Angka-angka yang disajikan mungkin dipengaruhi oleh suatu kondisi spesifik sehingga harus ada penjelasan

    Membandingkan antar LK harus memperhitungkan jenis dan kesetaraan entitas

    PRASYARAT ANALISIS

  • Mekanisme Analisis dan pengambilan

    keputusan

    Laporan Keuangan

    Metode/teknik Analisis

    Informasi u/ Pengambilan

    Keuputusan

  • Perusahaan

    Kondisii keuangan

    Dituangkan ke dlm

    LAPORAN KEUANGAN

    Dianalisis Untuk

    Understanding

    Forecasting

    Diagnosis

    Evalution

    Tujuan Analisis LK

  • TEKNIK ANALISIS

    Analisis Horisontal Analisis Vertikal Analisis Rasio

  • Menghubungkan atau membandingkan pos-pos laporan keuangan suatu entitas dengan pos-pos lainnya dalam satu periode pelaporan, sehingga nampak besarnya persentase suatu pos terhadap pos lain yang dijadikan dasar.

    a. Common-Size Financial Statements menunjukkan pos-pos dalam laporan keuangan sebagai persentase dari pos kunci (pos dengan nilai 100%). Sebagai contoh total belanja terhadap total pendapatan. Berguna untuk menunjukkan seberapa penting pos tersebut.

    b. Ratio menunjukkan hubungan antara dua pos, diperoleh dengan membagi angka suatu pos dengan angka pos lainnya.

    Analisis Vertikal

  • ANALISIS COMMON-SIZE

    Analisis common-size adalah teknik analisis yang dilakukan dengan cara membuat perbandingan antara suatu elemen (laporan keuangan) tertentu sebagai komponen dari elemen yang lain pada laporan keuangan yang sama.

    Tujuan analisis common-size adalah untuk mempe-roleh gambaran tentang:

    1. Komposisi dan proporsi investasi pada setiap jenis aktiva.

    2. Struktur modal dan pendanaan. 3. Distribusi hasil penjualan pada biaya dan laba.

  • ANALISIS COMMON-SIZE

    Informasi hasil analisis bermanfaat untuk menilai tepat tidaknya kebijakan (operasi, investasi, dan pendanaa) yang diambil oleh perusahaan di masa lalu, serta kemungkinan pengaruhnya terhadap posisi dan kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang.

    Persentase per komponen setiap elemen laporan keuangan dapat dihitung dengan rumus sbb:

    1. Elemen2 Aktiva = Elemen ybs / Total Aktiva 2. Elemen2 Pasiva = Elemen ybs / Total Pasiva 3. Elemen2 Laba/Rugi = Elemen ybs / Penjualan

  • Proporsi Nilai Tiap

    Elemen Aset

    Analisis Proporsi / Common size

    =

    Nilai Tiap Elemen Aset

    Total Aset

    x 100%

  • Nama Rekening 2009 2010 2009 (%) 2010 (%) Aset Kas Rp30.000.000 Rp50.000.000 4,00% 5,00% Surat Berharga Rp15.000.000 Rp5.000.000 2,00% 0,50% Piutang Dagang (neto)

    Rp60.000.000 Rp100.000.000 8,00% 10,00%

    Piutang Wesel Rp30.000.000 Rp50.000.000 4,00% 5,00% Persediaan Rp100.000.000 Rp150.000.000 13,33% 15,00% Beban Dibayar di Muka Rp15.000.000 Rp0 2,00% 0,00% Total Aset Lancar Rp250.000.000 Rp355.000.000 33,33% 35,50% Tanah Rp100.000.000 Rp250.000.000 13,33% 25,00% Bangunan Rp200.000.000 Rp300.000.000 26,67% 30,00% Akum Depresiasi

    Bangunan (Rp50.000.000) (Rp75.000.000) -6,67% -7,50%

    Peralatan Rp100.000.000 Rp200.000.000 13,33% 20,00% Akum Depresiasi Peralatan (Rp25.000.000) (Rp50.000.000) -3,33% -5,00% Total Aset Tetap Rp325.000.000 Rp625.000.000 43,33% 62,50% Investasi Jangka Panjang Rp150.000.000 Rp0 20,00% 0,00% Hak Paten (neto) Rp25.000.000 Rp20.000.000 3,33% 2,00% Total Aset

    Rp750.000.000 Rp1.000.000.00

    0 100,00% 100,00%

    PT Kotagede

    Laporan Posisi Keuangan Komparatif

    Per 31 Desember 2009 dan 2010

  • Liabilitas dan Ekuitas Utang Dagang Rp45.000.000 Rp100.000.000 6,00% 10,00% Utang Wesel Rp37.500.000 Rp75.000.000 5,00% 7,50% Utang Biaya Rp17.500.000 Rp25.000.000 2,33% 2,50% Total Liabilitas Jangka

    Pendek Rp100.000.000 Rp200.000.000 13,33% 20,00%

    Utang Bank Rp200.000.000 Rp200.000.000 26,67% 20,00% Utang Obligasi Rp0 Rp100.000.000 0,00% 10,00% Total Liabilitas Jangka

    Panjang Rp200.000.000 Rp300.000.000 26,67% 30,00%

    Modal Saham Biasa Rp200.000.000 Rp200.000.000 26,67% 20,00% Agio Saham Biasa Rp50.000.000 Rp50.000.000 6,67% 5,00% Laba Ditahan Rp200.000.000 Rp250.000.000 26,67% 25,00% Total Ekuitas Rp450.000.000 Rp500.000.000 60,00% 50,00% Total Liabilitas dan Ekuitas Rp750.000.000 Rp1.000.000.000 100,00% 100,00%

  • Nama Rekening 2009 2010 2009 (%) 2010 (%)

    Penjualan Rp1.020.000.000 Rp1.330.000.00

    0 100,00% 100,00%

    Retur & Potongan

    Penjualan Rp20.000.000 Rp30.000.000 1,96% 2,26%

    Penjualan Bersih Rp1.000.000.000 Rp1.300.000.00

    0 98,04% 97,74%

    Beban Pokok Penjualan: Persediaan, 1 Januari Rp70.000.000 Rp100.000.000 6,86% 7,52% Pembelian Rp630.000.000 Rp800.000.000 61,76% 60,15% Barang Tersedia Utk Dijual Rp700.000.000 Rp900.000.000 68,63% 67,67% Persediaan, 31 Desember Rp100.000.000 Rp150.000.000 9,80% 11,28% Beban Pokok Penjualan Rp600.000.000 Rp750.000.000 58,82% 56,39% Laba Bruto Rp400.000.000 Rp550.000.000 39,22% 41,35%

    PT Kotagede

    Laporan Laba Rugi Komprehensif & Laba Ditahan Komparatif

    Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2010

  • Laba Bruto Rp400.000.000 Rp550.000.000 39,22% 41,35%

    Beban Usaha:

    Beban Administrasi Rp100.000.000 Rp120.000.000 9,80% 9,02%

    Beban Distribusi Rp150.000.000 Rp225.000.000 14,71% 16,92%

    Beban Usaha Rp250.000.000 Rp345.000.000 24,51% 25,94%

    Laba Usaha Rp150.000.000 Rp205.000.000 14,71% 15,41%

    Beban Lain:

    Beban Bunga Rp10.000.000 Rp20.000.000 0,98% 1,50%

    Beban Lain Rp10.000.000 Rp20.000.000 0,98% 1,50%

    Laba Sebelum Pajak Rp140.000.000 Rp185.000.000 13,73% 13,91%

    Pajak Penghasilan Rp56.000.000 Rp74.000.000 5,49% 5,56%

    Laba Tahun Berjalan Rp84.000.000 Rp111.000.000 8,24% 8,35%

    Penghasilan Komprehensif Rp0

    Laba Komprehensif Rp84.000.000 Rp111.000.000 8,24% 8,35%

    Laba Ditahan, 1 Januari Rp170.000.000 Rp200.000.000 16,67% 15,04%

    Rp254.000.000 Rp311.000.000 24,90% 23,38%

    Dividen Rp54.000.000 Rp61.000.000 5,29% 4,59%

    Laba Ditahan, 31 Januari Rp200.000.000 Rp250.000.000 19,61% 18,80%

  • Kesimpulan (common-size)

    dari sisi laporan posisi keuangan pada tahun 2010 komposisi aset lancar sebagian besar berupa persediaan (15% dari total aktiva atau 42,25% dari total aset lancar). Hal itu mengindikasikan adanya kemungkinan kesulitan perusahaan dalam melakukan penjualan barang dagangan.

    dari sisi laporan laba rugi, secara absolut maupun relatif peusahaan mengalami peningkatan laba dari tahun 2009 ke tahun 2010 sebesar Rp 27.000.000 atau 0,11%.

  • Membandingkan data keuangan satu entitas selama lebih dari satu periode pelaporan, sehingga nampak pos-pos yang berubah cukup besar selama periode tersebut.

    a. Comparative Financial Statements (menampilkan laporan keuangan selama dua atau lebih periode laporan, kenaikkan dan penurunan tiap pos, dan persentase perubahan terhadap periode sebelumnya)

    b. Trend Analysis (membandingkan data pos-pos dalam suatu laporan keuangan tertentu selama beberapa tahun, biasanya 5 tahun atau 10 sampai dengan 20 tahun). Jika dinyatakan dalam persentase, dipilih satu periode sebagai periode dasar (100 %).

    Analisis Horizontal

  • Analisis ini menggambarkan kecendrungan perubahan suatu elemen laporan keuangan selama beberapa periode (dari tahun ke tahun) dan data laporan keuangan dinyatakan dalam persentase atas dasar tahun dasar.

    Dengan melihat kecendrungan angka-angka trend tertentu dapat diperoleh gambaran apakah trend tersebut cenderung naik, turun, atau relatif konstan.

    Dengan demikian, akan dapat dideteksi masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan dan dapat diobservasi baik buruknya pengelolaan perusahaan tersebut.

    Analisis Pertumbuhan/Trend

  • Analisis Pertumbuhan/Trend Perbandingan dapat dilakukan dengan dua

    pendekatan, yaitu Year-to-year Changes Analysis dan Index-Number Trend Series Analysis.

    Dalam pendekatan year-to-year changes analysis, per-bandingan dibuat dengan cara menghitung perubahan absolut dan perubahan relatif (persentase) dari tahun ke tahun setiap elemen laporan keuangan.

    Perubahan absolut diperlukan untuk memperoleh perspektif yang tepat dan kesimpulan yang valid tentang perubahan yang terjadi.

    Perubahan relatif (persentase) diperlukan untuk menentukan berarti tidaknya (signifikansi) dari setiap perubahan yang terjadi.

  • Nama Rekening 2009 2010 Perubahan

    Absolut

    Perubahan

    Relatif

    Aset Kas Rp30.000.000 Rp50.000.000 Rp20.000.000 66,67% Surat Berharga Rp15.000.000 Rp5.000.000 (Rp10.000.000) -66,67% Piutang Dagang (neto) Rp60.000.000 Rp100.000.000 Rp40.000.000 66,67% Piutang Wesel Rp30.000.000 Rp50.000.000 Rp20.000.000 66,67% Persediaan Rp100.000.000 Rp150.000.000 Rp50.000.000 50,00% Beban Dibayar di Muka Rp15.000.000 Rp0 (Rp15.000.000) -100,00% Total Aset Lancar Rp250.000.000 Rp355.000.000 Rp105.000.000 42,00%

    PT Kotagede Laporan Posisi Keuangan Index

    Per 31 Desember 2009 dan 2010 (Year-to-year Changes Analysis)

  • Tanah Rp100.000.000 Rp250.000.000 Rp150.000.000 150,00% Bangunan Rp200.000.000 Rp300.000.000 Rp100.000.000 50,00% Akum Depresiasi

    Bangunan

    (Rp50.000.000)

    (Rp75.000.000) (Rp25.000.000) 50,00%

    Peralatan Rp100.000.000 Rp200.000.000 Rp100.000.000 100,00% Akum Depresiasi

    Peralatan

    (Rp25.000.000)

    (Rp50.000.000) (Rp25.000.000) 100,00%

    Total Aset Tetap Rp325.000.000 Rp625.000.000 Rp300.000.000 92,31% Investasi Jangka

    Panjang

    Rp150.000.000

    Rp0 (Rp150.000.000) -100,00%

    Hak Paten (neto) Rp25.000.000 Rp20.000.000 (Rp5.000.000) -20,00% Total Aset Rp750.000.000 Rp1.000.000.000 Rp250.000.000 33,33%

  • Liabilitas dan Ekuitas Utang Dagang Rp45.000.000 Rp100.000.000 Rp55.000.000 122,22% Utang Wesel Rp37.500.000 Rp75.000.000 Rp37.500.000 100,00% Utang Biaya Rp17.500.000 Rp25.000.000 Rp7.500.000 42,86% Total Liabilitas

    Jangka Pendek

    Rp100.000.000

    Rp200.000.000 Rp100.000.000 100,00% Utang Bank Rp200.000.000 Rp200.000.000 Rp0 0,00% Utang Obligasi Rp0 Rp100.000.000 Rp100.000.000 100.000.000 Total Liabilitas

    Jangka Panjang

    Rp200.000.000

    Rp300.000.000 Rp100.000.000 50,00% Modal Saham Biasa Rp200.000.000 Rp200.000.000 Rp0 0,00% Agio Saham Biasa Rp50.000.000 Rp50.000.000 Rp0 0,00% Laba Ditahan Rp200.000.000 Rp250.000.000 Rp50.000.000 25,00% Total Ekuitas Rp450.000.000 Rp500.000.000 Rp50.000.000 11,11% Total Liabilitas dan

    Ekuitas

    Rp750.000.000

    Rp1.000.000.000 Rp250.000.000 33,33%

  • Nama Rekening 2009 2010

    Perubahan

    Absolut

    Perubahan

    Relatif Penjualan Rp1.020.000.000 Rp1.330.000.000 Rp310.000.000 30,39% Retur&Potongan Penj. Rp20.000.000 Rp30.000.000 Rp10.000.000 50,00% Penjualan Bersih Rp1.000.000.000 Rp1.300.000.000 Rp300.000.000 30,00% BebanPokok Penjualan: Persediaan, 1 Januari Rp70.000.000 Rp100.000.000 Rp30.000.000 42,86% Pembelian Rp630.000.000 Rp800.000.000 Rp170.000.000 26,98% BarangTersediaUtk Dijual Rp700.000.000 Rp900.000.000 Rp200.000.000 28,57% Persediaan,31Desember Rp100.000.000 Rp150.000.000 Rp50.000.000 50,00% Beban Pokok Penjualan Rp600.000.000 Rp750.000.000 Rp150.000.000 25,00% Laba Bruto Rp400.000.000 Rp550.000.000 Rp150.000.000 37,50%

    PT Kotagede Laporan Laba Rugi Komprehensif & Laba Ditahan Index

    Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2010 (Year-to-year Changes Analysis)

  • Laba Bruto Rp400.000.000 Rp550.000.000 Rp150.000.000 37,50% Beban Usaha: Beban Administrasi Rp100.000.000 Rp120.000.000 Rp20.000.000 20,00% Beban Distribusi Rp150.000.000 Rp225.000.000 Rp75.000.000 50,00% Beban Usaha Rp250.000.000 Rp345.000.000 Rp95.000.000 38,00% Laba Usaha Rp150.000.000 Rp205.000.000 Rp55.000.000 36,67% Beban Lain: Beban Bunga Rp10.000.000 Rp20.000.000 Rp10.000.000 100,00% Beban Lain Rp10.000.000 Rp20.000.000 Rp10.000.000 100,00% Laba Sebelum Pajak Rp140.000.000 Rp185.000.000 Rp45.000.000 32,14% Pajak Penghasilan Rp56.000.000 Rp74.000.000 Rp18.000.000 32,14% Laba Tahun Berjalan Rp84.000.000 Rp111.000.000 Rp27.000.000 32,14% Penghasilan Komprehensif Rp0 Laba Komprehensif Rp84.000.000 Rp111.000.000 Rp27.000.000 32,14% Laba Ditahan, 1 Januari Rp170.000.000 Rp200.000.000 Rp30.000.000 17,65% Rp254.000.000 Rp311.000.000 Rp57.000.000 22,44% Dividen Rp54.000.000 Rp61.000.000 Rp7.000.000 12,96% Laba Ditahan, 31 Januari Rp200.000.000 Rp250.000.000 Rp50.000.000 25,00%

  • Kesimpulan (komparatif)

    Dari sisi neraca, pada tahun 2009 aktiva perusahaan mengalami peningkatan sebesar 33%. Kenaikan itu disebabkan oleh adanya kenaikan baik pada aktiva lancar maupun aktiva tetap. Hal itu mengindikasikan bahwa pada tahun 2010 perusahaan telah melakukan perluasan usaha untuk meningkatkan aktiva lancarnya untuk mendukung peningkatan penjualan.

    Dari sisi neraca, pada tahun 2010 utang dan modal perusahaan juga mengalami peningkatan dalam jumlah yang sama dengan peningkatan aktiva (33%). Hal itu bisa disebabkan karena perusahaan mendanai kegiatan perluasan usahanya.

  • Kesimpulan

    Dari sisi laba-rugi, pada tahun 2010 penjualan dan laba komprehensif juga mengalami peningkatan masing-masing sebesar 30% dan 32%. Hal itu menunjukkan bahwa perusahaan dapat memanfaatkan perluasan usaha yang telah dilakukan.

    Dari sisi laba-rugi juga nampak bahwa sebagai akibat adanya perluasan usaha perusahaan meningkatkan efisiensi kegiatan produksinya. Hal itu tercermin pada peningkatan HPP (25%) yang diperlukan untuk mendukung peningkatan penjualan yang lebih kecil daripada peningkatan penjualannya (30%), sehingga peningkatan laba komprehensif yang terjadi (32%) jauh lebih besar daripada peningkatan penjualan (30%).

  • Kesimpulan

    Dengan kata lain, berbagai keputusan yang diambil oleh perusahaan pada tahun 2010 untuk melakukan perluasan uasaha nampaknya cukup tepat karena perusahaan dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan perolehan laba.

    Namun demikian, karena perluasan usaha tersebut didanai dengan menggunakan tambahan utang dan tambahan modal, maka di masa yang akan datang perusahaan harus dapat lebih efektif dan efisien lagi operasinya. Hal itu disebabkan karena beban keuangan (bunga) yang harus ditanggung oleh perusahaan di masa yang akan datang juga semakin berat.

  • Terima Kasih ROY BUDIHARJO, SE., M.Ak

  • LAPORAN RUGI LABA

    PT Fontana PT Fontana

    Laporan Rugi Laba Laporan Rugi Laba

    Tahun 2009 Tahun 2010

    Penjualan 90,000 Penjualan 114,000

    Harga Pokok Penjualan 55,000 Harga Pokok Penjualan 72,000

    Laba Kotor 35,000 Laba Kotor 42,000

    Biaya Operasi: Biaya Operasi:

    Biaya Gaji 13,500 Biaya Gaji 15,000

    Biaya Bunga 1,500 Biaya Bunga 1,500

    Biaya Asuransi 500 Biaya Asuransi 1,000

    Biaya Iklan 4,500 Biaya Iklan 6,500

    Biaya Utilitas 2,000 Biaya Utilitas 2,500

    Biaya Depresiasi 7,500 Biaya Depresiasi 8,500

    29,500 35,000

    Laba Sebelum Pajak 5,500 Laba Sebelum Pajak 7,000

    Pajak Penghasilan 800 Pajak Penghasilan 1,250

    Laba Bersih 4,700 Laba Bersih 5,750

  • NERACA (LAPORAN POSISI KEUANGAN) PT Fontana PT Fontana

    Neraca Neraca

    31 Desember 2009 (Dalam Ribuan) 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan)

    Kas 3,000 Utang Pajak 500 Kas 3,400 Utang Pajak 750

    Investasi SB 1,000 Utang Dagang 7,500 Investasi SB 1,100 Utang Dagang 13,000

    Piutang Dagang 8,000 Utang Wesel 2,500 Piutang Dagang 9,500 Utang Wesel 3,000

    Piutang Wesel 1,500 10,500 Piutang Wesel 2,000 16,750

    Persediaan 10,000 Persediaan 12,500

    23,500 Utang Bank 12,000 28,500 Utang Bank 12,000

    Utang Obligasi 15,000 Utang Obligasi 15,000

    Peralatan 7,500 27,000 Peralatan 12,000 27,000

    Mesin 11,000 Mesin 11,000

    Kendaraan 6,000 Modal Saham 50,000 Kendaraan 8,500 Modal Saham 50,000

    Bangunan 30,000 Laba Ditahan 10,500 Bangunan 30,000 Laba Ditahan 16,250

    Tanah 20,000 60,500 Tanah 20,000 66,250

    74,500 81,500

    Aset 98,000 Utang dan Ekuitas 98,000 Aset 110,000 Utang dan Ekuitas 110,000